Anda di halaman 1dari 13

TEORI EKONOMI

TM 11
KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR

Pengertian Sistem Perekonomian Tiga Sektor

Sistem perekonomian tiga sektor terdiri dari sector: Rumah Tangga, Perusahaan dan
Pemerintah. Campur tangan pemerintah menimbulkan dua perubahan penting dalam proses
penentuan keseimbangan pendapatan nasional diantaranya pungutan pajak akan mengurangi
pengeluaran agregat melalui pengeluaran keatas konsumsi rumah tangga dan pajak
memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan hal tersebut akan menaikkan
perbelanjaan agregat.

Gambar: Alur Ekonomi Tiga Sektor

PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR:

1. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah sebuah kesatuan yang terdiri atas suami, isteri, anak atau anggota
keluarga lain yang merupakan anggota masyarakat dan potensial alam: sumber modal,
sumber faktor produksi, sumber penghasilan. Sebagai pelaku ekonomi, rumah tangga
merupakan pengguna barang atau jasa serta sumber factor produksi modal dan tenaga kerja
yang memerlukan adanya sumber dana berupa pendapatan atau penghasilan. Rumah tangga

1
akan memperoleh penghasilan berupa bunga. Atau, bila dana dari rumah tangga ditanamkan
langsung dalam bentuk pendirian perusahaan maka rumah tangga akan memperoleh
penghasilan berupa laba atau deviden.

2.  Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang bergerak di segala bidang bisnis. Perusahaan merupakan
salah satu pelaku ekonomi yang sangat potensial. Ada tiga unsur dalam perusahaan :

 Pengusaha adalah orang yang mengelola sendiri perusahaannya dan siap menanggung
resiko rugi-laba, sedangkan manajemen kemampuan memanfaatkan orang lain dengan
segala kemampuan dan aktifitasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
 Perusahaan adalah tempat organisasi factor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang atau jasa yang bermutu untuk mendapatkan keuntungan.
 Badan usaha adalah lembaga hukum organisasi factor-faktor produksi untuk
menghasilkan keuntungan.

3. Pemerintah
Fungsi utama pemerintah adalah mengendalikan perekonomian untuk mencapai tujuan
ekonomi tertentu. Dalam perekonomian tiga sektor pemerintah bertindak sebagai pembuat
dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.

Flow atau Alur Diagram Perekonomian 3 Sektor


Berdasarkan gambar di atas maka kita dapat melihat hubungan antara ketiga pelaku ekonomi
dengan jelas. Jika anda belum jelas silahkan simak penjelasan gambar di atas dibawah ini:

1. Hubungan RTK dengan RTP.

Perusahaan atau Rumah tangga produsen (RTP) berperan untuk membuat barang atau jasa,
untuk melakukan perannya maka perusahaan membutuhkan berbagai faktor produksi yang
dapat diperolehnya dari rumah tangga.  Karena adanya ketergantungan perusahaan terhadap
rumah tangga maka kedua pelaku ekonomi tersebut bertemu dalam pasar input atau pasar
faktor-faktor produksi. Apabila perusahaan telah memakai atau menggunakan
(mengkonsumsi) faktor produksi yang dimiliki rumah tangga maka perusahaan harus
membayar balas jasa kepada rumah tangga baik berupa uang sewa, uang gaji, atau bunga dan

2
sebagainya. Sebaliknya, Rumah tangga harus memenuhi kebutuhan hidupnya baik berupa
barang ataupun jasa. Barang dan jasa bisa didapatkan rumah tangga dari rumah tangga
produsen melalui pasar output atau pasar barang dan jasa. Jadi, untuk memenuhi
kebutuhannya, rumah tangga akan mengeluarkan uang yang dimilikinya untuk membeli
barang atau jasa yang dibutuhkannya pada perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan
memperoleh pendapatan yang diperolehnya dari rumah tangga.

2. Hubungan Pemerintah dengan RTK dan RTP.

Pemerintah menjalankan salah satu perannya yaitu sebagai produsen dengan menghasilkan
barang dan jasa melalui BUMN seperti Pertamina, PLN dsb, produk yang dihasilkan
pemerintah dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan. Produk atau Barang dan jasa
yang dihasilkan oleh pemerintah misalnya minyak, Listrik, gas, pendidikan, kesehatan dan
sebagainya.

Karena pemerintah telah menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga maupun perusahaan maka pemerintah berhak untuk mendapatkan
penghasilan atau pendapatan maupun menarik pajak dari perusahaan dan rumah tangga.
Semua pendapatan atau penghasilan yang didapatkan pemerintah di antaranya dikeluarkan
untuk membayar para pegawai negeri misalanya membayar gaji polisi, membayar gaji guru,
dokter dan sebagainya, pendapatan pemerintah juga digunakan untuk memberi subsidi
kepada rumah tangga maupun perusahaan.

3. Hubungan Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan

1)       Aliran pendapatan dan pengeluaran


Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran baru
dalam sirkulasi aliran pendapatan. Tiga jenis aliran yang baru tersebut adalah :

1) Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah. Pembayaran
pajak tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber
pendapatan pemerintah yang terutama.

2) Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran ini menggambarkan nilai
pengeluaran pemerintah keatas barang-barang dan jasa yang diproduksikan oleh sektor
perusahaan.

3
3) Aliran pendapatan dari sektor pemerintah sektor rumah tangga. Aliran itu timbul sebagai
akibat dari pembayaran keatas konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah
tangga oleh pemerintah.

Pembayaran oleh sektor perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1) Pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor
produksi.
2) Pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.

 Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber yaitu :
1) dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan utang oleh perusahaan
2) dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.

Memahami Syarat keseimbangan Ekonomi tiga Sektor

Keseimbangan :
Rumus:
Y = AE,  atau Y = C + I + G

Keterangan:
Y   : penawaran agregat
AE : pengeluaran agregat
C   : konsumsi rumah tangga
I    : investasi perusahaan
G   : pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa.

Jika C dikurangi dari setiap ruas maka, dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah
suntikan kedalam sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Sebagai
kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai
keseimbangan akan berlaku keadaan : I + G = S + T

Keterangan:
I : Investasi
G : Pengeluaran pemerintah
S : Tabungan
T : Pajak

Contoh Soal:

Jika diket: C = 60 + 0,75 Y dan S = 0,25 Y – 100


I = 120
G = 60

4
Hitunglah: Y keseimbangan!
(Ingat persamaan C diatas untuk pajak tetap
T = 40)

Jawab :

Y=C+I+G
Y = 60 + 0,75 Y + 120 + 60

Y = 0,75 Y + 240
Y – 0,75 Y = 240
0,25 Y = 240
Y = 960

I+G=S+T
120 + 60 = 0,25 Y – 100 + 40
180 = 0,25 Y – 60
Y = 960

Jenis-Jenis Pajak
1. Pajak objektif : pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak.
Misalnya PPN dikenakan kpd mereka yang membeli barang dan jasa kena pajak.
2. Pajak subjektif : pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak.
Misalnya pendapatan. Jika pendapatan makin besar, maka beban pajaknya makin
besar.
3. Pajak langsung : jenis pungutan pemerintah yang secara langsung di kumpulkan dari
pihak yang wajib membayar pajak.( pajak yang secara langsung di pungut dari orang
yang berkewajiban untuk membayar pajak).
4. Pajak tak langsung : pajak yang bebannya dapat di pindah2 kan kepada pihak lain.
( yang menanagung beban pajak tersebut adalah para konsumen. Ex : Impor.

Bentuk-Bentuk Pajak Pendapatan

1. Pajak regresif : sistem pajak yang persentasinya menurun apabila pendapatan yang
di kenakan pajak menjadi bertambah tinggi.dalam sistem ini, pada pendapatan
rendah ,pajak yang di pungut meliputi bagian yang paling tinggi dari pendapatan
tersebut.tetapi,semakin tinggi pendapatan semakin kecil persentasi pajak itu di
bandingkan dengan keseluruan pendapatan.

5
2. Pajak proporsional : persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai
tingkat pendapatan,yaitu dari tingkat pendapatan yang sangat rendah kepada yang
sangat tinggi.dalam sistempajak ini tidak di bedakan di antara penduduk yang kaya
atau miskin dan di antara perusahaan besar dan perusaan kecil.
3. Pajak progresif : sistem pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan
semakin meningkat .pajak ini menyebabkan pertambahan nominal pajak yang di
bayar akan menjadi semakin cepat apabila pendapatan semakin tinggi.

Pengeluaran Pemerintah 
         
Pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan
pemerintah. Dinegara-negara yang sudah sangat maju, Pajak adalah sumber utama dari
pembelanjaan pemerintah, sebagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai
administrasi pemerintahan dan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan, membayar
gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan dan kesehatan rakyat,
membiayai pembelanjaan untuk angkatan bersenjata dan membiayai berbagai jenis
infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa bidang penting yang
akan dibiayai pemerintah.

Penentu-penentu pengeluaran pemerintah


1. Proyeksi jumlah pajak yang di terima : Dalam menyusun anggaran belanja pemerintah
harus terlebih dahulu membuat proyeksi mengenai jumlah pajak yang akan
di terimanya.makin banyak jumlah pajak yang akan dapat di kumpulkan, makin
banyak pula perbelanjaan pemerintah yang akan di lakukan.

2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai : mengatasi masalah pengangguran,


menghidari inflasi dan mempercepat pembangunan ekonomi. untuk mempercepat
kegiatan tersebut seringkali membelanjakan uang yang lebih besar dari pendapatan
yang di peroleh oleh pajak.
3. Pertimbangan politik dan keamanan : pertimbangan-pertimbangan politik dan
kestabilan negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam menyusun anggaran
belanja pemerintah. kekacauan politik, keamanan. keadaan seperti itu akan
menyebabkan kenaikan perbelanjaan pemerintah yang sangat besar.

6
KESIMPULAN
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor perusahaan, rumah
tangga dan pemerintah. Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menjadi beberapa
cara. Cara yang pertama adalah membedakannya dengan cara pajak langsung dan pajak tak
langsung. Cara lain adalah pajak regresif, pajak proporsional dan pajak progresif.

Keseimbangan PN dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan pengeluaran


agregat, penawaran agregat dan pendekatan suntikan bocoran. Multiplier dalam ekonomi tiga
sektor dapat dibedakan kepada dua jenis yaitu multiplier dalam sistem pajak tetap dan
multiplier dalam sistem pajak proporsional.

Jenis- jenis penstabilan otomatik yang utama adalah pajak proporsional dan pajak progresif
program asuransi pengangguran. Sistem harga minimum kebijakan fiskal diskresioner
dilakukan dengan menambah pengeluaran agregat pada waktu pengangguran mengurangi
pada waktu inflasi.

Contoh Soal
Perhitungan Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan Nasional
Diketahui data perekonomian tiga sektor suatu negara adalah konsumsi memenuhi. Fungsi
Konsumsi C = 40 + 0,75Y, sedangkan besarnya pengeluaran perusahaan swasta dalam bentuk
investasi I adalah sebasar 60. Pemerintah atau G melakukan pengeluaran sebesar 100.
Hitunglah: Pengaruh pengeluaran pemerintah dalam perekonomian tiga sektor tersebut (dlm
triliun Rp) yaitu sebelum dan sesudah campur tangan pemerintah (G).

1.Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional Sebelum ada Pemerintah (G)

Pendapatan Nasional keseimbangan dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut

Y=C+I
C = 40 + 0,75Y
I = 60
G = 0 (karena pemerintah belum dimasukan sebagai sector perekonomian)

Substitusikan C dan I, Sehingga nilai Y adalah


Y = 40 + 0,75Y + 60
Y = 100 +0,75 Y

7
Y – 0,75Y = 100
Y = 100/0,25
YI = 400

Jadi besar pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada campur tangan pemerintah adalah
YI = 400 triliun rupiah

2. Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional Setelah Ada Pemerintah (G)


Keseimbangan pendapatan nasional (PN) dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan
rumus berikut:

Y=C+I+G
Diketahui:
C = 40 + 0,75Y
I = 60
G = 100
Substitusikan C, I dan G, sehingga nilai pendapatan nasional keseimbangannya adalah
Y = 40 + 0,75Y + 60 + 100
Y = 200 + 0,75 Y
Y – 0,75Y = 200
Y = 200/0,25
YG = 800
Sehingga besar PN setelah ada keterlibatan pemerintah adalah YG = 800 triliun rupiah.

3.Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan Nasional


Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap perubahan pendapatan nasional ΔY adalah
ΔY = YG – YI
ΔY = 800 – 400
ΔY = 400
Pengeluaran pemerintah G sebasar 100 mampu meningkatkan pendapatan nasional
keseimbangan dari 400 menjadi 800. Ini artinya pendapatan nasional bertambah 4 kali dari
nilai pengeluaran pemerintah, seperti penjelasan berikut:

ΔY = 400
G = 100
Kenaikan pendapatan nasional
400/100 = 4 kali dari nilai G

4.Perhitungan Koefisiensi Multiplier Government Expenditure kG


Nilai koefisien multiplier kG dapat dinyatakan dengan rumus berikut

kG = 1/(1 – MPC)
Diketahui:
8
MPC = 0,75 diperoleh dari fungsi konsumsi yaitu
Nilai koefisien multiplier kG adalah
kG = 1/(1 – 0,75)
kG = 4

Perhitungan Pengaruh Pengeluaran Pemerintah G Terhadap Pendapatan Nasional Y


Pengaruh perubahan pengerluaran pemerintah ΔG terhadap perubahan Pendapatan nasional
ΔY dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut

ΔY = kG x ΔG
Diketahui:
kG = 4
ΔG = G1 – G2
G1 = 0 (sebelumnya tidak ada pemerintah G)
G2 = 100 (pengeluaran pemerintah G)
ΔG = 100 – 0
ΔG = 100
Perubahan pendapatan setelah adanya pengaruh pemerintah G adalah
ΔY = 4 x 100
ΔY = 400
Jadi pengaruh pengeluaran pemerintah G sebesar 100 triliun adalah terjadinya kenaikan
pendapatan nasional sebesar 4 kali dari nilai pengeluaran pemerintahan.

Membuat Kurva Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Perekonomian Tiga


Sektor
Grafik yang menjelaskan kurva hubungan antara konsumsi C, investasi I dan pemerintah G
dengan pendapatan nasional dibangun oleh sumbu datar yang mewakili pendapatan nasional
Y dan sumbu vertical yang mewakili konsumsi C, investasi I dan peeritah G.

Secara keseluruhan kurva kurva yang menunjukkan hubungan investasi I dan pemerintah G
terhadap pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor dapat dilihat pada gambar
berikut

9
Gambar Contoh Grafik, Kurva Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan
Nasional
Dari gambar dapat diketahui hal hal berikut.

Keseimbangan pendapatan nasional sebelum adanya pengaruh dari pemerintah G adalah 400
triliun rupiah ditunjukkan oleh titik E1.
Setelah ada peran pemerintahan G, titik keseimbangan berubah naik, dari titik E1 menjadi
titik E2.
Pendapatan nasional keseimbangan naik sebesar ΔY= 400 yaitu dari YI = 400 menjadi YG =
800 triliun rupiah.
Pendapatan Disposable, Perekonomian Tiga Sektor
Pada Perekonomian tiga sektor, pendapatan masyarakat yang benar benar siap dibelanjakan
atau disposable income Yd akan mempengaruhi nilai konsumsi C dan tabungan S.

Dua komponen yang mempengaruhi disposable income Yd adalah pajak Tx dan transfer
payment Tr, sehingga disposable income dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut

Yd = Y + Tr + Tx
Keterangan
Yd = disposable income
Y = pendapatan nasional
Tr = transfer payment (subsidi)
Tax = pajak
Fungsi Konsumsi Perekonomian Tiga Sektor
Akibat adanya pajak (Tx) dan transfer payment Tr, maka konsumsi C dalam perekonomian
tiga sektor dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut:

C = a + b.Yd
C = a + b (Y + Tr – Tx)
Substitusikan Yd ke fungsi konsumsi C
C = a + b (Y + Tr – Tx)

Fungsi Tabungan Perekonomian Tiga Sektor

10
Selain konsumsi, Tabungan dalam perekonomian tiga sektor juga dipengaruhi oleh pajak dan
transfer payment, dan Fungsi tabungannya dapat dinyatakan dengan rumus berikut

Yd = C + S
S = Yd – C
Substitusikan fungsi C ke persamaan Tabungan S
S = Yd – (-a + b.Yd)
S = Yd + a – b Yd
S = Yd (1 – b) + a
S = a + (1 – b) (Y + Tr – Tx)
Dengan adanya komponen pajak Tx dan transfer payment Tr, maka besar pendapatan
nasional akan berubah sesuai dengan perubahan pajak dan transfer payment melalui proses
multiplier tax dan multiplier transfer payment.

Contoh Soal Perhitungan Perekonomian Tiga Sektor

Jika besar konsumsi masyarakat pada perekonomian suatu negara dinyatakan dengan C = 60
+ 0,6Yd. Sedangkan besarnya pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan G sebesar 40.
Pengeluaran investasi I perushaan adalah sebesar 20. Pada perekonomian tiga sektor ini
sudah ada transfer payment Tr sebesar 30 dan sudah ada pungutan pajak Tx oleh pemerintah
sebesar 80. Satuan uang dalam triliun rupiah.

Perhitungan Fungsi Konsumsi C Sebelum Pajak Tx Pada Perekonomian Tiga Sektor

Fungsi konsumsi sebelum pajak Tx dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut
C = 60 + 0,6 Yd dan
Yd = Y + Tr– Tx
Sebelum ada pajak Tx dan transfer payment
Tx = 0
Tr = 0
Fungsi konsumsi sebelum pajak dan transfer payment pada perekonomian tiga sektor  adalah
C = 60 + 0,6 (Y + 0 – 0)
C = 60 + 0,6 Y

Pendapatan Nasional PN Keseimbangan Sebelum Ada Pajak Dan Transfer Payment


pada Perekonomian Tiga Sektor,

Besarnya nilai Pendapatan nasional PN sebelum ada pajak dan transfer payment dalam
keandaan keseimbangan dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut:
Y = C + I + G

Diketahui:
C= 60 + 0,60 Y
I = 20
G = 40
Substitusikan C, I, dan G sehingga diperoleh Y seperti berikut
Y = 60 + 0,6 Y + 20 + 40
Y = 120 + 0,6 Y
Y – 0,6 Y = 120

11
Y = 120/0,4
YE = 300
Pendapatan nasional keseimbangan sebelum ada pajak dan transfer payment adalah YE = 300

Pengaruh Pajak Terhadap Pedapatan Nasional Perekonomian Tiga Sektor


Pajak yang dipungut oleh Pemerintah akan mempengaruhi konsumsi, tabungan dan
pendapatan nasional. Sehingga fungsi konsumsi C, Tabungan S dan Pendapatan nasional Y
juga berubah.

Perhitungan Fungsi Konsumsi C Setelah Pajak Pada Perekonomian Tiga Sektor


Fungsi konsumsi setelah Pajak Tx Namun belum ada transfer payment dapat dinyatakan
dengan persamaan rumus berikut:

C = 60 + 0,6 Yd dan
Yd = Y + Tr – Tx
Setelah ada Pajak Tx, namun belum ada Transfer Payment Tr
Tx = 80
Tr = 0
Fungsi konsumsi setelah pajak pada perekonomian tiga sektornya  adalah
CT = 60 + 0,60 (Y + Tr – 80)
CT = 60 + 0,60 (Y + 0 – 80)
CT = 60 + 0,60Y – 48
CT = 12 + 0,60Y

Pendapatan Nasional PN Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor Setelah Pajak


Tidak Ada Transfer Payment
Besarnya pendapatan nasional PN dalam keandaan keseimbangan setelah adanya pajak
namun belum ada transfer payment dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut:

Y = CT + I + G
CT = 12 + 0,6Y
I = 20
G = 40
Substitusikan I, G, Dan CT
Y = 12 + 0,6Y + 20 + 40

Y = 72 + 0,6Y
Y – 0,6 Y = 72

Y = 72/0,4

YTE = 180

12
 Pendapatan nasional keseimbangan setelah pajak dan sebelum transfer payment  adalah
YTE = 180.

Perhitungan Multiplier Tax Pada Perekonomian Tiga Sektor

Nilai koefisien multiplier tax kTx dapat dinyatakan dengan rumus berikut
kTx = -b/(1 – b)
Diketahui:
b = 0,6 diperoleh dari fungsi konsumsi
Nilai koefisien multiplier kTx adalah
kTx = -0,6/(1 – 0,6)
kTx = -1,5

Tugas: Untuk dikerjakan

1. Apa yang saudara ketahui tentang aliran dalam perekonomian dua sektor dan tiga sektor.
Jelaskan sektor-sektor yang terlibat dalam aliran perekonomian nasional tersebut.
2. Jelaskan apa yang dimaksud multiplier dalam perekonomian.
3. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk pajak pendapatan/penghasilan.
4. Jelaskan dan berikan contoh apa yang dimaksud pajak langsung dan pajak tidak langsung.
5. Jelaskan factor-faktor yang menentukan pengeluaran pemerintah.

CATATAN:
1. Dikerjakan di Word dan dikumpulkan ke EMAIL DOSEN tanggal 14 Nop 2021.
2. Baca buku MAKRO EKONOMI sesuai judul Modul untuk membantu jawaban Anda.

ooooooooooooooooooooooo spn ooooooooooooooooooooooo

13

Anda mungkin juga menyukai