Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN DASAR

IKATAN PELAJAR AL WASHLIYAH

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama Ikatan Pelajar Al Washliyah disingkat IPA

Pasal 2
WAKTU
Organisasi ini didirikan di Medan Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 30 Nopember 1953 M bertepatan dengan
tanggal 12 Rabiul awal 1373 H dengan nama Ikatan Pelajar Al Washliyah.

Pasal 3
KEDUDUKAN
Organisasi ini berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia

BAB II
AZAS DAN AQIDAH
Pasal 4
AZAS
Ikatan Pelajar Al Washliyah berazaskan islam

Pasal 5
AQIDAH
Ikatan Pelajar Al Washliyah ber I’tikad ahlu sunnah wal jamaah, dalam Fiq’h bermazhab syafi’I (disesuaikan dengan
keputusan PB Al Washliyah)

BAB III
TUJUAN, SIFAT DAN USAHA
Pasal 6
TUJUAN
Ikatan Pelajar Al Washliyah bertujuan terbinanya pelajar muslim yang taqwa, dinamis, kreatif, berpengetahuan dan
berwawasan luas, menuntut kebahagiaan dunia dan akhirat serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT.

Pasal 7
SIFAT
Ikatan Pelajar Al Washliyah adalah organisasi yang bersifat independent dan berstatus otonom

Pasal 8
USAHA
1. Membentuk kader-kader bangsa yang islami
2. Mepersiapkan da’I muda yang berwawasan luas dan islami
3. Membina dan mengembangkan pelajar yang kreatif, berilmu pengetahuan, sosial budaya dan enterpreuiner
muda yang islami sesuai dengan perkembangan zaman
4. Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar
5. Membina ukhuwah Islamiyah
6. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan tujuan organisasi

BAB IV
ANGGOTA, HAK SUARA DAN BICARA
Pasal 9
ANGGOTA
1. Anggota biasa
2. Anggota madya

Pasal 10
BERHENTI MENJADI ANGGOTA
1. Permintaan sendiri
2. Diberhentikan
3. Wafat

1
BAB V
PIMPINAN DAN MUSYAWARAH
Pasal 11
TINGKAT PIMPINAN
1. Pimpinan Pusat disingkat dengan PP
2. Pimpinan Wilayah disingkat dengan PW
3. Pimpinan Daerah disingkat dengan PD
4. Pimpinan Cabang disingkat dengan PC
5. Pimpinan Ranting disingkat dengan PR
6. Pimpinan Rayon disingkat dengan PRy

Pasal 12
BENTUK MUSYAWARAH
1. Muktamar
2. Musyawarah
3. Rapat

BAB VI
PENGHASILAN DAN HAK MILIK
Pasal 13
PENGHASILAN
Penghasilan IPA diperoleh dari :
1. Uang iuran pengurus
2. Uang iuran siswa Al Washliyah
3. Hasil keuntungan usaha-usaha perkumpulan yang halal
4. Wakaf, infaq, bantuan dan lain-lain penghasilan yang halal, sah dan tidak mengikat

Pasal 14
HAK MILIK
1. Setiap harta benda yang dibeli, diusahakan, diserahkan atas nama IPA, maka harta benda tersebut menjadi
hak milik IPA
2. Segala perpindahan hak milik perkumpulan harus seizin pimpinan pusat
3. Ikatan Pelajar Al Washliyah yang dibubarkan disuatu tempat maka harta bendanya (hak milik) dikuasai oleh
Pimpinan setingkat diatasnya
4. Jika organisasi dibubarkan, segala harta benda yang dimilikinya diserahkan kepada Pengurus Besar Al
Washliyah

BAB VII
LAMBANG, BENDERA DAN LAGU
Pasal 15
LAMBANG
Lambang Ikatan Pelajar Al Washliyah adalah perisai bepucuk lima yang didalamnya terdapat bulan sabit bintang
lima, berwarna putih, dua tangkai padi kuning yang menyatu dengan bunga melati, ditengah bertuliskan IPA berkait,
dan warna dasar hijau
Pasal 16
BENDERA
Bendera IPA berwarna dasar hijau, ditengah-tengah lambang IPA

Pasal 17
LAGU
Lagu Ikatan Pelajar Al Washliyah adalah lagu “Mars IPA” karangan OK. Mahiddin Syafi’i

BAB VIII
PEMBUBARAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 18
PEMBUBARAN
Organisasi ini tidak boleh dibubarkan kecuali ¾ dari pimpinan menghendaki dan diputuskan dalam Muktamar yang
sengaja diadakan untuk itu

Pasal 19
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Anggaran dasar hanya dapat dirubah dalam Muktamar

BAB IX
PENUTUP
Pasal 20
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar
2. Anggaran Dasar Ikatan Pelajar Al Washliyah ini berlaku sejak ditetapkan oleh Muktamar Ikatan Pelajar Al
Washliyah XIII di Kota Jakarta.
2
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN PELAJAR AL WASHLIYAH

BAB I
ANGGOTA
Pasal 1
KEANGGOTAAN
1. Anggota biasa ialah siswa Al Washliyah yang beragama Islam dan menyetujui Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga IPA
2. Anggota madya ialah mereka yang telah mengikuti jenjang kekaderan

Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Anggota biasa mempunyai hak untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh pimpinan setempat
2. Anggota madya mempunyai hak menjadi pengurus
3. Anggota madya memiliki hak pembelaan dan perlindungan dari organisasi
4. Kewajiban anggota :
a. Membayar uang iuran
b. Memiliki kartu anggota IPA
c. Menjalankan dan mematuhi peraturan-peraturan IPA
d. Berpegang teguh dan mewujudkan cita-cita organisasi

BAB II
PEMBERHENTIAN DAN RESUFFLE
Pasal 3
BERHENTI MENJADI ANGGOTA
1. Atas permintaan sendiri secara tertulis kepada pimpinan setingkat
2. Anggota dapat diberhentikan apabila :
a. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai anggota IPA
b. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan peraturan dan keputusan organisasi IPA
c. Melakukan tindakan yang mencemarkan nama baik organisasi
3. Wafat

Pasal 4
RESUFFLE
Pengurus dapat di resufle oleh pimpinan sesuai tingkatan melalui rapat pleno

BAB III
TINGKATAN PIMPINAN
Pasal 5
PIMPINAN PUSAT
1. Pimpinan Pusat
a. Pimpinan Pusat adalah pimpinan tertinggi IPA untuk tingkat nasional
b. Masa jabatan Pimpinan Pusat IPA 4 (Empat) tahun
c. Pengurus Pimpinan Pusat sekurang-kurangnya 21 Orang yang terdiri atas :
- Ketua Umum
- Ketua sebanyak 5 Orang
- Sekretaris Jenderal
- Sekretaris sebanyak 5 Orang
- Bendahara Umum
- Wakil Bendahara Umum sebanyak 1 Orang
- Anggota Pelno sebanyak 7 Orang
d. Ketua Umum Pimpinan Pusat berusia Maksimal 27 Tahun, berdomisili di Ibu Kota Negara Republik
Indonesia, pernah menjadi pengurus Pimpinan Pusat/Pimpinan Wilayah selama 1 periode dan Lulus
Latihan Kader Instruktur (LKI)
e. Pimpinan Pusat dipilih dalam Muktamar
2. Pimpinan Wilayah
a. Pimpinan Wilayah adalah Pimpinan IPA untuk tingkat Provinsi dan berkedudukan di Ibu Kota Provinsi
b. Masa jabatan Pimpinan Wilayah 3 (Tiga) tahun
c. Pengurus Pimpinan Wilayah sekurang-kurangnya 13 Orang yang terdiri atas :
- Ketua
- Wakil Ketua sebanyak 3 Orang
- Sekretaris
- Wakil Sekretaris sebanyak 3 Orang
- Bendahara
- Wakil Bendahara sebanyak 1 Orang
- Anggota Pleno sebanyak 3 Orang

3
d. Ketua Pimpinan Wilayah berusia maksimal 25 Tahun, berdomisili di Ibu Kota Provinsi, pernah menjadi
pengurus Pimpinan Wilayah/Pimpinan Daerah selama 1 periode dan Lulus Latihan Kader Instruktur
(LKI)
e. Pimpinan Wilayah dipilih dalam Musyawarah Wilayah (MUSWIL) dan disahkan oleh Pimpinan Pusat
f. Tugas dan Kewajiban :
- Membantu Pimpinan Pusat untuk melaksanakan keputusan-keputusan MUKTAMAR di wilayahnya
- Melaksanakan keputusan Musyawarah Wilayah
- Bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah

3. Pimpinan Daerah
a. Pimpinan Daerah adalah Pimpinan IPA untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya
b. Masa jabatan Pimpinan Daerah 2 (Dua) tahun
c. Pengurus Pimpinan Daerah sekurang-kurangnya 13 Orang terdiri dari :
- Ketua
- Wakil Ketua sebanyak 3 Orang
- Sekretaris
- Wakil Sekretaris sebanyak 3 Orang
- Bendahara
- Wakil Bendahara sebanyak 1 Orang
- Anggota Pleno sebanyak 3 Orang
d. Ketua Pimpinan Daerah berusia maksimal 22 Tahun, berdomisili di Ibu Kota Kabupaten/Kotamadya,
pernah menjadi pengurus Pimpinan Daerah/Pimpinan Cabang selama 1 Periode dan lulus Latihan
Kader Menengah
e. Pimpinan Daerah dipilih dalam Musyawarah Daerah dan disahkan oleh Pimpinan Wilayah
f. Tugas dan kewajiban :
- Membantu Pimpinan Wilayah untuk melaksanakan keputusan-keputusan Musyawarah Wilayah
- Melaksanakan keputusan Musyawarah Daerah
- Bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah

4. Pimpinan Cabang
a. Pimpinan Cabang adalah Pimpinan IPA untuk tingkat Kecamatan
b. Masa Jabatan Pimpinan Cabang 2 (Dua) tahun
c. Pengurus Pimpinan Cabang sekurang-kurangnya 13 Orang terdiri dari :
- Ketua
- Wakil Ketua sebanyak 3 Orang
- Sekretaris
- Wakil Sekretaris sebanyak 3 Orang
- Bendahara
- Wakil Bendahara sebanyak 1 Orang
- Anggota Pleno sebanyak 3 Orang
d. Ketua Pimpinan Cabang berusia maksimal 20 Tahun, berdomisili di Kecamatan setempat, pernah
menjadi pengurus Pimpinan Cabang/Pimpinan Ranting selama 1 periode dan Lulus Latihan Kader
Dasar (LKD)
e. Pimpinan Cabang di pilih dalam Musyawarah Cabang dan disahkan Pimpinan Daerah
f. Tugas dan kewajiban :
- Membantu Pimpinan Daerah untuk melaksanakan keputusan-keputusan Musyawarah Daerah
- Melaksanakan Keputusan Musyawarah Cabang
- Bertanggung Jawab kepada Musyawarah Cabang

5. Pimpinan Ranting
a. Pimpinan Ranting adalah Pimpinan IPA tingkat Kelurahan / Desa
b. Masa jabatan Pimpinan Ranting 1 (satu) tahun
c. Pengurus Pimpinan Ranting sekurang-kurangnya 13 Orang terdiri dari :
- Ketua
- Wakil Ketua sebanyak 3 Orang
- Sekretaris
- Wakil Sekretaris sebanyak 3 Orang
- Bendahara
- Wakil Bendahara sebanyak 1 Orang
- Anggota Pleno sebanyak 3 Orang
d. Ketua Pimpinan Ranting berusia maksimal 18 Tahun, berdomisili di Kelurahan/Desa setempat, pernah
menjadi pengurus Pimpinan Ranting/Pimpinan Rayon selama 1 periode dan lulus Latihan Kader Dasar
(LKD)
e. Pimpinan Ranting dipilih dalam Musyawarah Ranting dan disahkan oleh Pimpinan Cabang
f. Tugas dan kewajiban :
- Membantu Pimpinan Cabang untuk melaksanakan keputusan Musayawarah Cabang
- Melaksanakan keputusan Musyawarah Ranting
- Bertanggung jawab kepada musyawarah Ranting
4
6. Masing-masing Pimpinan yang disebut pada pasal 7 diatas, berfungsi memberikan bimbingan, pembinaan
dan pengawasan kepada pimpinan yang dibawahnya dan bertanggung jawab kepada pimpinan yang
setingkat diatasnya.

BAB IV
DEWAN PENASEHAT
Pasal 8
1. Untuk semua tingkatan dapat dilengkapi dengan struktur Dewan Penasehat yang
memiliki hubungan konsultatif dengan Pengurus.
2. Keanggotaan Dewan Penasehat dapat terdiri dari pejabat pemerintah / tokoh
masyarakat sesuai tingkatannya dan/atau tokoh atau senior IPA yang memiliki kepedulian terhadap
pemberdayaan IPA.
3. Dewan Penasehat berfungsi untuk memberikan nasihat, pembinaan, pandangan
dan bimbingan kepada Pengurus disetiap tingkatan.

BAB V
MAJELIS TINGGI ORGANISASI IPA
Pasal 9
1. Majelis Tinggi Organisasi IPA hanya berada pada Pimpinan Pusat
2. Majelis Tinggi Organisasi IPA merupakan badan yang bekerja secara kolektif dan bertugas
menyelenggarakan pengawasan terhadap kinerja Pengurus Pimpinan Pusat.
3. Majelis Tinggi Organisasi diangkat melalui Muktamar.
4. Majelis Tinggi Organisasi dapat memberikan teguran secara lisan/tulisan kepada pengurus Pimpinan Pusat
jika dalam kinerjanya menyalahi AD/ART dan Peraturan Organisasi IPA
5. Anggota Majelis Tinggi Organisasi IPA mencakup mantan Pengurus Pimpinan Pusat dan senioren
6. Kepemimpinan Majelis Tinggi Organisasi IPA sebanyak 5 Orang.

BAB VI
KADERISASI
Pasal 10
TINGKAT KADERISASI
1. Kaderisasi di Ikatan Pelajar Al Washliyah sebagai berikut :
a. Latihan Kader Dasar (LKD)
b. Latihan Kader Menengah (LKM)
c. Latihan Kader Instruktur (LKI)

Pasal 11
FORUM INSTRUKTUR NASIONAL
Forum Instruktur Nasional adalah Wadah berhimpun instruktur bersertifikat yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kekaderan yang disahkan oleh Pimpinan Pusat

BAB VII
MUKTAMAR
Pasal 12
KETENTUAN MUKTAMAR
1. Muktamar adalah musyawarah tertinggi dalam organisasi
2. Muktamar dihadiri oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah yang dilaksanakan 4
(Empat) tahun sekali
3. Muktamar berfungsi untuk :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Kerja Pimpinan Pusat
b. Memilih pengurus Pimpinan Pusat
c. Menetapkan garis-garis besar program kerja
d. Mengubah, menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
Peraturan Organisasi
e. Menetapkan Rekomendasi
f. Mengangkat Majelis Tinggi Organisasi
4. Muktamar dipandang sah apabila dihadiri oleh 2/3 (Dua Pertiga) jumlah peserta muktamar yang berhak
hadir.
5. Muktamar dipimpin oleh pimpinan Muktamar yang dipilih oleh peserta Muktamar sekurang-kurangnya 3
(Tiga) orang
6. Peserta Muktamar terdiri dari :
a. Pimpinan Pusat mempunyai 1 hak (Satu) suara
b. Pimpinan Wilayah mempunyai hak 1 (Satu) suara
c. Pimpinan Daerah mempunyai hak 1 (Satu) suara
7. Kepesertaan muktamar wajib dilaporkan kepada Majelis Tinggi Organisasi 6 bulan sebelum muktamar
dilaksanakan.

Pasal 13
MUKTAMAR LUAR BIASA
5
Muktamar luar biasa dilaksanakan :
a. Melanggar AD/ART IPA
b. Dinilai tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya
c. 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah menghendakinya
d. 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Al Washliyah menghendakinya

BAB VIII
MUSYAWARAH
Pasal 14
TINGKATAN MUSYAWARAH
Musyawarah terdiri atas :
a. Musyawarah Wilayah
b. Musyawarah Daerah
c. Musyawarah Cabang
d. Musyawarah Ranting
e. Musyawarah Rayon

Pasal 15
MUSYAWARAH WILAYAH
1. Musyawarah Wilayah (MUSWIL) adalah Musyawarah yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah, dilaksanakan 3
(Tiga) tahun sekali dihadiri oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah
2. Musyawarah Wilayah berfungsi untuk :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban kerja Pimpinan Wilayah
b. Memilih pengurus Pimpinan Wilayah
c. Menetapkan program kerja Pimpinan Wilayah dengan berpedoman pada garis-garis besar program
kerja Pimpinan Pusat
3. Muswil dipandang sah apabila dihadiri oleh 2/3 (Dua Pertiga) jumlah peserta muswil yang berhak hadir.
4. Pimpinan Pusat mempunyai hak 1 (Satu) suara
5. Pimpinan Wilayah mempunyai hak 1 (Satu) suara
6. Pimpinan Daerah mempunyai hak 1 (Satu) suara
7. Kepesertaan muswil wajib dilaporkan kepada Pimpinan Pusat 6 bulan sebelum MUSWIL dilaksanakan

Pasal 16
MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA
Musyawarah Wilayah luar biasa dilaksanakan :
a. Melanggar AD/ART IPA
b. Dinilai tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya
c. 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar
Al Washliyah menghendakinya
d. Disetujui oleh Pimpinan Pusat IPA

Pasal 17
MUSYAWARAH DAERAH
1. Musyawarah Daerah (MUSDA) adalah Musyawarah yang diadakan oleh Pimpinan Daerah, dilaksanakan 2
(Dua) tahun sekali dihadiri oleh Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang
2. Musyawarah Daerah berfungsi untuk :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban kerja Pimpinan Daerah
b. Memilih pengurus Pimpinan Daerah
c. Menetapkan program kerja Pimpinan Daerah dengan pedoman pada garis-garis besar program kerja
Pimpinan Wilayah
d. Menetapkan Rekomendasi
3. Musda dipandang sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 (Dua Pertiga) jumlah peserta musda yang berhak
hadir.
4. Pimpinan Wilayah mempunyai hak 1 (Satu) suara
5. Pimpinan Daerah mempunyai hak 1 (Satu) suara
6. Pimpinan Cabang mempunyai hak 1 (Satu) suara
7. Kepesertaan musda wajib dilaporkan kepada Pimpinan Wilayah 3 bulan sebelum musda dilaksanakan

Pasal 18
MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA
Musyawarah Daerah luar biasa dilaksanakan :
a. Melanggar AD/ART IPA
b. Dinilai tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya
c. 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Al Washliyah menghendakinya
d. Disetujui oleh Pimpinan Wilayah IPA

Pasal 19
MUSYAWARAH CABANG
6
1. Musyawarah Cabang (MUSCAB) adalah Musyawarah yang diadakan oleh Pimpinan Cabang, dilaksanakan 2
(Dua) tahun sekali dihadiri oleh Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting
2. Musyawarah cabang berfungsi untuk :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban kerja Pimpinan Cabang
b. Memilih pengurus Pimpinan Cabang
c. Menetapkan program kerja Pimpinan cabang dengan pedoman pada garis-garis besar program kerja
Pimpinan Daerah
d. Menetapkan rekomendasi
3. Muscab dipandang sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 (Dua Pertiga) jumlah peserta Muscab yang berhak
hadir.
4. Pimpinan Daerah mempunyai hak 1 (Satu) Suara
5. Pimpinan Cabang mempunyai hak 1 (Satu) suara
6. Pimpinan Ranting mempunyai hak 1 (Satu) suara
7. Kepesertaan MUSCAB wajib dilaporkan kepada Pimpinan Daerah 2 bulan sebelum MUSCAB dilaksanakan

Pasal 20
MUSYAWARAH CABANG LUAR BIASA
Musyawarah Cabang luar biasa dilaksanakan :
a. Melanggar AD/ART IPA
b. Dinilai tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya
c. 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Al Washliyah menghendakinya
d. Disetujui oleh Pimpinan Daerah IPA

Pasal 21
MUSYAWARAH RANTING
1. Musyawarah Ranting (MUSRAN) ialah Musyawarah yang diadakan oleh Pimpinan Ranting dilaksanakan 1
(satu) tahun sekali yang dihadiri oleh Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting
2. Musyawarah Ranting berfungsi :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Pimpinan Ranting
b. Memilih pengurus Pimpinan Ranting
c. Menetapkan program Kerja yang berpedoman pada program kerja Pimpinan Cabang
3. Musran dipandang sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 (Dua Pertiga) jumlah peserta Musran yang berhak
hadir.
4. Pimpinan Cabang mempunyai hak 1 (Satu) suara
5. Pengurus Pimpinan Ranting mempunyai hak 1 (Satu) suara
6. Pimpinan Rayon mempunyai hak 1 (Satu) suara
7. Kepesertaan MUSRAN wajib dilaporkan kepada Pimpinan Cabang 1 bulan sebelum MUSRAN dilaksanakan

Pasal 22
MUSYAWARAH RANTING LUAR BIASA
Musyawarah Ranting Luar Biasa dilaksanakan :
a. Melanggar AD/ART IPA
b. Dinilai tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya
c. 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Pimpinan Rayon Ikatan Pelajar Al Washliyah menghendakinya
d. Disetujui oleh Pimpinan Cabang IPA

Pasal 23
MUSYAWARAH RAYON
1. Musyawarah Rayon (MUSRAY) ialah Musyawarah yang diadakan oleh Pimpinan Rayon dilaksanakan 1
(Satu) tahun sekali yang dihadiri oleh Pimpinan Ranting, Pimpinan Rayon dan seluruh siswa di
sekolah/madrasah setempat
2. Musyawarah Rayon berfungsi :
a. Menilai laporan pertanggung jawaban Pimpinan Rayon
b. Memilih pengurus Pimpinan Rayon
c. Menetapkan program Kerja yang berpedoman pada program kerja Pimpinan Ranting
3. Musyawarah Rayon dipandang sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 jumlah peserta yang berhak hadir.
a. Pimpinan Ranting mempunyai hak 1 (Satu) suara
b. Pimpinan Rayon mempunyai hak 1 (satu) suara
c. Seluruh siswa mempunyai hak 1 (Satu) suara
d. Kepesertaan MUSRAY wajib dilaporkan kepada Pimpinan Ranting 1 bulan sebelum MUSRAY
dilaksanakan

Pasal 24
MUSYAWARAH RAYON LUAR BIASA
Musyawarah Rayon Luar Biasa dilaksanakan :
a. Melanggar AD/ART IPA
b. Dinilai tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya
c. 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Pengurus Pimpinan Rayon Ikatan Pelajar Al Washliyah
menghendakinya
d. Disetujui oleh Pimpinan Ranting IPA
7
BAB IX
RAPAT
Pasal 25
JENIS-JENIS RAPAT
1. Rapat pleno ialah Musyawarah yang dilaksanakan oleh pimpinan setingkatnya dan dihadiri oleh seluruh
pengurus dan anggota pleno
2. Rapat Pimpinan ialah Musyawarah yang dilaksanakan oleh pimpinan dan dihadiri oleh seluruh pimpinan dan
anggota pimpinan
3. Rapat harian ialah musyawarah yang dilaksanakan dan dihadiri oleh pimpinan harian
4. Rapat Majlis/Departemen/Biro/Bidang/Seksi dilaksanakan oleh pimpinan yang bersangkutan serta
anggotanya

Pasal 26
RAPAT KERJA
1. Rapat kerja terdiri atas :
a. Rapat Kerja Nasional
b. Rapat Kerja Wilayah
c. Rapat Kerja Daerah
d. Rapat Kerja Cabang
e. Rapat Kerja Ranting
f. Rapat Kerja Rayon
2. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (Dua) kali dalam satu periode kepemimpinan
untuk menjabarkan program kerja serta mengevaluasi program kerja
3. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan dan dipimpin oleh pimpinan pusat dihadiri oleh Pimpinan Pusat,
Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah
4. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (Dua) kali dalam satu periode kepemimpinan
untuk menjabarkan program kerja serta mengevaluasi program kerja
5. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan oleh pimpinan wilayah dan dihadiri oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan
Daerah
6. Rapat Kerja Daerah dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (Satu) kali dalam satu periode kepemimpinan
untuk menjabarkan program kerja serta mengevaluasi program kerja
7. Rapat Kerja Daerah dilaksanakan oleh pimpinan daerah dan dihadiri oleh Pimpinan Daerah dan Pimpinan
Cabang
8. Rapat Kerja Cabang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (Satu) kali dalam satu periode kepemimpinan
untuk menjabarkan program kerja serta mengevaluasi program kerja
9. Rapat Kerja Cabang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang dan dihadiri oleh Pimpinan Cabang dan Pimpinan
Ranting
10. Rapat Kerja Ranting dilaksanakan sekurang-kurangnya 1(Satu) kali dalam satu periode kepemimpinan untuk
menjabarkan program kerja serta mengevaluasi program kerja
11. Rapat Kerja Ranting dilaksanakan oleh Pimpinan Ranting dan dihadiri oleh Pimpinan Ranting dan Pimpinan
Rayon
12. Rapat Kerja Rayon dilaksanakan sekurang-kurangnya 1(Satu) kali dalam satu periode kepemimpinan untuk
menjabarkan program kerja serta mengevaluasi program kerja
13. Rapat Kerja Rayon dilaksanakan oleh Pimpinan Rayon dan dihadiri oleh seluruh pengurus Pimpinan Rayon
14. Rapat Kerja yang dilaksanakan pada tingkat wilayah sampai tingkat rayon dibimbing oleh pimpinan
diatasnya.

BAB X
LEMBAGA-LEMBAGA
Pasal 27
1. Lembaga pada tingkat Pimpinan Pusat adalah Majelis
2. Lembaga pada tingkat Pimpinan Wilayah adalah Departemen
3. Lembaga pada tingkat Pimpinan Daerah adalah Biro
4. Lembaga pada tingkat Pimpinan Cabang adalah Bidang
5. Lembaga pada tingkat Pimpinan Ranting adalah Seksi
6. Lembaga pada tingkat Pimpinan Rayon adalah Seksi
7. Semua lembaga tersebut diatas dibagi menjadi :
a. Kader dan organisasi
b. Pendidikan dan Da’wah
c. Kesejahteraan sosial dan Ekonomi
d. Keputrian
8. Lembaga-lembaga tersebut diatas dikelola oleh beberapa orang pengurus
9. Khusus Pimpinan Pusat ditambah Majelis hubungan luar negeri

BAB XI
8
PERUBAHAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 28
Perubahan anggaran rumah tangga Ikatan Pelajar Al Washliyah hanya dapat dilakukan oleh Muktamar

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
1. Hal-hal yang belum diatur didalam anggaran rumah tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam bentuk
Peraturan Organisasi (PO) dengan tetap menjiwai AD/ART Ikatan Pelajar Al Washliyah
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pelajar Al Washliyah ini berlaku sejak ditetapkan oleh Muktamar Ikatan
Pelajar Al Washliyah XIII di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai