Pada Surat Al Baqarah
Pada Surat Al Baqarah
SKRIPSI SARJANA
OLEH :
Z U ULFAN
040704019
2009
Peneliti
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya kepada peneliti, sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan
dengan sepenuhnya. Salawat dan salam peneliti hadiahkan pada junjungan nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa petunjuk bagi manusia menuju
jalan yang dirahmati Allah SWT. Dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan
banyak terima kasih yang ta terhingga kepada kedua orang tua peneliti yang
tercinta Ayahanda Burhanuddin dan Ibunda Siti Rana Pulungan yang telah
mendidik dan membimbing peneliti dari kecil hingga sekarang dengan penuh
kesabaran dan kasih sayang serta memberikan ketulusan doa dan ridanya kepada
peneliti dalam menjalankan studi di Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada beliau “Allahumma igfirlī żunūbī wa li wālidayya wa
irhamhumā kamā rabbayāni sagīran”.
Dalam kesempatan ini pula peneliti ingin mengucakan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Syafuddin M.A, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara. Serta pembantu Dekan I, II, dan III.
2. Ibu Dra. Khairawati, M.A, Ph.D selaku Ketua Jurusan Program Studi
Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
3. Pabak Drs. Mahmud Kudri, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Program
Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Drs. Syauri Syam, Lc selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Dra.
Rahlina Muskar Nasution, M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang
banyak meluangkan waktu dan kesempatannya untuk membimbing
peneliti serta memberikan inspirasi dan masukan yang sangat bermanfaat
bagi peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
sepenuhnya.
5. Seluruh Staf Pengajar di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Khususnya di Program Studi Bahasa Arab yang telah memberikan banyak
wawasan yang sangat bermanfaat, semoga dengan ilmu yang diberikan
tersebut peneliti dapat menerapkan dalam lingkungan masyarakat.
6. Saudara Andika yang telah banyak membantu peneliti dalam bidang
administrasi dan penelitian skripsi.
7. Terima kasih kepada adikku tercinta Dahlia yang telah memberikan
semangat dan kasih sayang serta do‘anya selama ini.
8. Seluruh keluarga besar peneliti yang telah memberikan dukungan dan
do‘anya.
9. Seluruh guru peneliti yang telah mendidik dan memberikan ilmunya.
Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
mereka.
10. Teman-teman angkatan ’04 (Amek Bogel, Ust.Subhan, Mawadi, Mael
Ritonga, Darwin Sati, Fadil, Haris, Devi, Ade’, Ilyani, Rahmah, Qi2kali,
Dian, Vega, Sri, Risa , Odi Saleh, Atid, Eka, Hotma, Minah, Hanum, dan
Syam). Kalian adalah teman-teman terbaik yang pernah peneliti miliki.
11. Saudara-saudaraku di Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fak-Sastra
(Rahmatsyah Putra (Ketua HMI Kom’s FS USU 08-09), abangda Eko
Maulijar, abangda Budi Alimuddin, abangda Farid Jauhari, abangda Ivan
Ramadhan, abangda Daru Irawadi, abangda Ansor Harahap, saudaraku
Amril Hiadayat Hararap serta seluruh teman nongkrong di kantin Mem.
Juga yang tidak terlupakan mantan pengurus HMI Kom’s Sastra USU
periode 07-08 (Izala, Benkbeng, Ape, Yaya, Euis, Siti, Yunita, Pai, Isro,
Ebda, Dayat, adinda Cimaw, Adrian Pai, Juara, Tesen, Rani, Depo, Ripa,
Benk2kali, Haris Muda, Riki Uwek, Dera, Saktie, Syarif Ariga, Awin,
Gullit dan seluruh pengurus HMI Kom’s FS USU). Yakin Usaha Sampai.
12. Teman-teman seperjuangan pengurus HMI Cab. Medan 07-08 ( abangda
Ranu Putra Armidin (Ketua Umum HMI Cab. Medan 07-08), Syamsir
Pohan, Firdaus, Zulfan Efendi Rambe, Adlin. Bima, Andre, Mitra, Hazarul
Aswad,
13. Seluruh kakanda Alumni (Elvin Syahrin , A.A. Dhani, Brugmant, Diles,
Berta, Popo, Yazer, dan lain-lain). Teristimewa buat adik-adik di keluarga
besar Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA).
14. Teman-teman di kost (Bams, Sari, Mas Qoy).
15. Teman-teman alumni PASTIBEDA (Eza, Alim, dan Irfan Syahputra).
16. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
peneliti yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang
kalian berikan kepada peneliti dibalas oleh Allah SWT. Amin ya rabba al-
‘alamin.
Zulfan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
UCAPAN TERIMA KASIH.............................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
ABSTRAK.........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Batasan Masalah.........................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................4
1.5 Metode Penelitian.......................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................6
2.1 Penelitian Sebelumnya................................................................6
2.2 Pengertian Hālun........................................................................6
2.3 Pengertian ‘Āmilu al-Hāli dan Sāhibu al-hāli............................7
2.4 Penanda Harkat Nasab................................................................9
2.5 Struktur Hālun...........................................................................11
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur hālun dan
penggolongan hālun pada surat Al-Baqarah dengan menggunakan pendapat yang
dikemukakan oleh Al-Gulayaini dalam bukunya Jāmi’u Al-Durūsi Al-‘Arabiyyati.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Di dunia ini terdapat banyak bahasa yang dipergunakan oleh manusia dari
setiap suku dan bangsa, salah satu di antaranya adalah bahasa Arab yang
digunakan oleh bangsa Arab untuk menyampaikan tujuan-tujuan mereka kepada
orang lain dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
Ghazzawi (dalam Arsyad 2004: 6) mengungkapkan bahwa bahasa Arab
merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh lebih dari
200.000.000 ummat manusia. Bahasa Arab juga merupakan bahasa kitab suci (Al-
qur’an) dan tuntunan agama umat Islam sedunia, ini dinyatakan dalam Al-qur’an
pada surat Taha ayat 113 :
.
/I’rābun : “asarun yuhdisuhu al-‘āmilu fī ākhiri al-kalimati fa yakūnu
ākhiruhā marfū ‘an au mansūban au majrūran au majzūman hasba mā yaqtadīhi
zālika al-‘āmilu/. “I‘rab adalah pengaruh yang disebabkan oleh ‘amil atau faktor-
faktor yang mendahului sebuah kata dalam susunan kata dan mempengaruhi akhir
dari kata tersebut sehingga harkat kata tersebut berubah menjadi marfu‘, mansub,
majrur, majzum”.
Harkat marfu‘ ditandai dengan /al-dammatu/, mansub ditandai
dengan /al-fathatu/, majrur ditandai dengan /al-kasratu/, dan
majzum ditandai dengan /al-sukūnu/ (Al-Gulayaini, 2007: 17).
Sedangkan yang dimaksud dengan bina’ adalah :
1. 2. Batasan Masalah
Agar penyajian suatu karya tulis ilmiah tidak menyimpang dari pokok
pembahasan yang dikehendaki maka perlu adanya batasan masalah. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana struktur /hālun/ pada surat Al-Baqarah dalam Al-
qur’an.
2. /aqsāmu al-hāli/ penggologan hal apa saja yang terdapat
pada surat Al-Baqarah dalam Al-qur’an.
/al-hālu : wasfun fadlatun yuzkaru libayāni haiati al-ismi allazī yakūnu al-
wasfu lahu/. “Sifat yang disebutkan untuk menjelaskan keadaan ism yang
disifatinya”.
Menurut Al-Ahdal (1994: 51) yang dimaksud dengan /hālun/ adalah:
/al-hālu huwa al-wasfu al-mansūbu al-mufassiru lima inbahama min al-
hayyiāti/. “Hal adalah sifat yang mansub yang menerangkan segala sesuatu
keadaan yang belum jelas”.
Contoh: /jā`a Zaidun fārihan/. “Zaid datang dengan senang”.
Kata /fārihan/ merupakan kata sifat yang menjadi /hālun/ yang
menjelaskan isim sebelumnya ( /sāhibu al-hāli/) yaitu kata
/zaidun/ yang merupakan /fā’il/, sedangakan kata /jāa/ yang menjadi
/‘āmilu al-hāli/ atau faktor yang menyebabkan /hālun/ tersebut
menjadi mansub.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
/wa anzala mina al-samāi mā’an/. “Dan Dia menurunkan air (hujan) dari
langit ”.
Pada ayat di atas yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l
madi “ ” /anzala/, susunan kalimat jarun majrurin “ ” /mina al-
samāi/ adalah qarinah yaitu ucapan yang dapat menggantikan tempat
/hālun/ yang dibuang. Sedangkan yang menjadi /sāhibu al-hāli
yang diakhirkan dari /hālun/ adalah kata “ ” /māan/, karena
berupa ism nakirah. Dan /hālun/ tersebut tergolong kepada “
” /al-hālu syibhu al-jumlati/ karena terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian pada ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
mendahulukan /hālun/ dari sahibnya apabila sāhibu al-hāli berupa ism
nakirah dan tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-jumlati/.
2) Al-Baqarah ayat 22
……….
…………..
/fa akhraja bihi mina al-samarāti rizqan lakum/. “Lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu ”.
Pada ayat di atas yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l
madi “ ” /akhraja/, susunan kalimat jarun majrurin “ ” /mina
al-samārati/ adalah qarinah yaitu ucapan yang dapat menggantikan tempat
/hālun/ yang dibuang. Sedangkan yang menjadi /sāhibu al-hāli
yang diakhirkan dari /hālun/ adalah kata “ ” /rizqan/
karena berupa ism nakirah. Dan /hālun/ tersebut tergolong kepada “
” /al-hālu syibhu al-jumlati/ karena terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian pada ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
mendahulukan /hālun/ dari sahibnya apabila sāhibu al-hāli berupa ism
nakirah dan tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-jumlati/.
3) Al-Baqarah ayat 107
…………
/wa mā lakum min dūni allāhi min waliyyin walā nasīrin/. “Dan tiada bagimu
selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong”.
Pada ayat di atas yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah jarun
majrurin /lakum/, susunan kalimat jarun majrurin “ ” /min dūni/
adalah qarinah yaitu ucapan yang dapat menggantikan tempat /hālun/ yang
dibuang. Sedangkan yang menjadi /sāhibu al-hāli yang diakhirkan
dari /hālun/ adalah kata “ ” /waliyyin/ karena berupa ism nakirah. Dan
/hālun/ tersebut tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-
jumlati/ karena terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian pada ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
mendahulukan /hālun/ dari sahibnya apabila sāhibu al-hāli berupa ism
nakirah dan tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-jumlati/.
2. Boleh mendahulukan /hālun/ dari sahibnya apabila
/sāhibu al-hāli/ berupa ism ma‘rifah.
Bentuk ini ditemukan dalam surat Al-Baqarah hanya pada ayat dua (2)
ayat seperti berikut ini :
1) Al-Baqarah ayat 213
…………
………….
/tilka āyātu al-lahi natlūha ‘alaika bi al-haqqi/. “Itu adalah ayat-ayat dari Allah,
Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) ”.
Pada ayat ini yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l
mudari‘ “ ” /natlū/, dan /sāhibu al-hāli/ adalah damir muttasil
“ ” /ka/, adapun /hālun/ pada ayat ini dibuang dari /‘āmilu
al- hāli/ dan /sāhibu al-hāli/ karena adanya qarinah yaitu ucapan yang
dapat menggantikan tempat /hālun/. Adapun yang menjadi qarinah dalam
ayat ini adalah susunan kata jarun majrurin “ ” /bi al-haqqi/. Dan
/hālun/ tersebut tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-
jumlati/ karena terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian dalam ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
membuang hal dari ‘amil dan sahibnya dan tergolong kepada
/al-hālu syibhu al-jumlati/.
9)Al-Baqarah ayat 260
……….
/qāla fakhuz arba‘atan mina al-tairi fasurhunna ilaika/. “Allah
berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah
semuanya olehmu ”.
Pada ayat ini yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l amr
“ ” /sur/, dan /sāhibu al-hāli/ adalah dhamir munfasil “ ”
/hunna/, adapun /hālun/ pada ayat ini dibuang dari /‘āmilu al-
hāli/ dan /sāhibu al-hāli/ karena adanya qarinah yaitu ucapan yang
dapat menggantikan tempat /hālun/. Adapun yang menjadi qarinah dalam
ayat ini adalah susunan kata jarun majrurin “ ” /ilaika/, yang disebut dengan
qarinah. Dan /hālun/ tersebut tergolong kepada “ ” /al-
hālu syibhu al-jumlati/ karena terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian dalam ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
membuang hal dari ‘amil dan sahibnya dan tergolong kepada
/al-hālu syibhu al-jumlati/.
10)Al-Baqarah ayat 188
…………
…
/walā t a’kulū amwālakum bainakum bi al-batil/. “Dan janganlah sebahagian
kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang
bathil ”.
Pada ayat ini yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l mudari‘
“ ” /ta’kulu/, dan /sāhibu al-hāli/ adalah kata “ ”
/amwālun/, adapun /hālun/ pada ayat ini dibuang dari
/‘āmilu al-hāli/ dan /sāhibu al-hāli/
karena adanya qarinah yaitu ucapan yang dapat menggantikan tempat
/hālun/. Adapun yang menjadi qarinah dalam ayat ini adalah susunan kata jarun
majrurin “ ” /bi al-bātil/. Dan /hālun/ tersebut tergolong
kepada “ ” /al-hālu syibhu al- jumlati/ karena terdiri dari
jarun majrurin.
Dengan demikian dalam ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
membuang hal dari ‘amil dan sahibnya dan tergolong kepada
/al-hālu syibhu al-jumlati/.
11)Al-Baqarah ayat 198
14)Al-Baqarah ayat 62
………….
…………..
/falahum ajruhum ‘inda rabbihim/. “mereka akan menerima pahala dari Tuhan
mereka”.
Pada ayat ini yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah susunan
kata jarun majrurin “ ” /lahum/, dan /sāhibu al-hāli/ adalah
kata “ ” /ajrun/, adapun /hālun/ pada ayat ini dibuang dari
/‘āmilu al-hāli/ dan /sāhibu al-hāli/ karena adanya qarinah yaitu
ucapan yang dapat menggantikan tempat /hālun/. Adapun yang menjadi
qarinah dalam ayat ini adalah susunan kata zaraf mazruf “ ” /‘inda
rabbihim/. Dan /hālun/ tersebut tergolong kepada “ ” /al-
hālu syibhu al-jumlati/ karena terdiri dari zaraf mazruf .
Dengan demikian dalam ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
membuang hal dari ‘amil dan sahibnya dan tergolong kepada
/al-hālu syibhu al-jumlati/.
15)Al-Baqarah ayat 206
Zulfan : Analisis /HĀLUN/ Pada Surat Al-Baqarah, 2009.
USU Repository © 2009
……..
/wa izā qīla lahu ittaqi al-lāha akhazathu al- ‘izzatu bi al-ismi/. “Dan apabila
dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya
yang menyebabkannya berbuat dosa ”.
Pada ayat ini yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l madi
“ ” /akhaza/, dan /sāhibu al-hāli/ adalah “ ” /al-‘izzatu/,
adapun /hālun/ pada ayat ini dibuang dari /‘āmilu al-
hāli/ dan
/sāhibu al-hāli/ karena adanya qarinah yaitu ucapan yang dapat
menggantikan tempat /hālun/. Adapun yang menjadi qarinah dalam ayat ini
adalah susunan kata jarun majrurin “ ” /bi al-ismi/. Dan /hālun/
tersebut tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-jumlati/ karena
terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian dalam ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
membuang hal dari ‘amil dan sahibnya dan tergolong kepada
/al-hālu syibhu al-jumlati/.
16)Al-Baqarah ayat 222
……..
………
/fa‘tazilū al-nisāa fī al-mahīdi/. “oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan
diri dari wanita di waktu haidh ”.
Pada ayat di atas /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l amr “
/i‘tazilū/, dan /sāhibu al-hāli/ adalah “ ” /al-nisā’a/, adapun
/hālun/ pada ayat ini dibuang dari /‘āmilu al-hāli/ dan
/sāhibu al-hāli/ karena adanya qarinah yaitu ucapan yang dapat
menggantikan tempat /hālun/. Adapun yang menjadi qarinah dalam ayat ini
adalah susunan kata jarun majrurin “ ” /fi al-mahīdi/, dan
/hālun/ dari ayat di atas adalah jarun majrurin “ ” /fi al-mahīdi/. Dan
/hālun/ tersebut tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-
jumlati/ karena terdiri dari jarun majrurin.
/in taraka khairan al-wasiyatu li al-wālidaini wa al-aqrabīna bi al-ma‘rufi
haqqan ‘alā al-muttaqin/. “Jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat
untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas
orang-orang yang bertakwa ”.
Pada ayat ini yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l madi
“ ” /taraka/, dan /sāhibu al-hāli/ adalah kata “ ”
/khairan/, adapun /hālun/ pada ayat ini dibuang dari /‘āmilu
al- hāli/ dan /sāhibu al-hāli/ karena adanya qarinah yaitu ucapan yang
dapat menggantikan tempat /hālun/. Adapun yang menjadi qarinah dalam
ayat ini adalah susunan kata jarun majrurin “ ” /bi al-ma‘rufi/. Dan
/hālun/ tersebut tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-
jumlati/ karena terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian dalam ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
membuang hal dari ‘amil dan sahibnya dan tergolong kepada
/al-hālu syibhu al-jumlati/.
18)Al-Baqrah ayat 282
…..
/fa in lam yakūnā rajulaini fa rajulun wa imraatāni mimman tardawna min al-
syuhadāi/. “Jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai ”.
Pada ayat ini yang menjadis /‘āmilu al-hāli/ adalah jarun
majrurin “ ” /min man/, dan /sāhibu al-hāli/ adalah
damir
muttasil ( ) /hu/ yang dibuang dalam sebutan, jika dinyatakan menjadi
“ ”/tardawnahu/, namun dibuang karena ada qarinah yaitu kata “ ”
/al-syuhadāu/. Adapun /hālun/ pada ayat ini dibuang dari /‘āmilu
al-hāli/ dan /sāhibu al-hāli/ karena adanya qarinah yaitu ucapan
yang dapat menggantikan tempat /hālun/. Adapun yang menjadi qarinah
dalam ayat ini adalah susunan kata jarun majrurin “ ” /min al-
syuhadāi/. Dan /hālun/ tersebut tergolong kepada “ ” /al-
hālu syibhu al-jumlati/ karena terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian dalam ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
membuang hal dari ‘amil dan sahibnya dan tergolong kepada
/al-hālu syibhu al-jumlati/.
19)Al-Baqarah ayat 177
……
……..
/wa āta al-māla ‘āla hubbihi/. “Dan memberikan harta yang dicintainya.
Pada ayat ini yang menjadi /‘āmilu al-hāli/ adalah fi‘l madi
“ ” /ātā/ dan /sāhibu al-hāli/ adalah kata “ ” /almāla/,
Adapun /hālun/ pada ayat ini dibuang dari /‘āmilu al-hāli/ dan
/sāhibu al-hāli/ karena adanya qarinah yaitu ucapan yang dapat
menggantikan tempat /hālun/. Adapun yang menjadi qarinah dalam ayat ini
adalah susunan kata jarun majrurin “ ” /‘alā hubbihi/. Dan /hālun/
tersebut tergolong kepada “ ” /al-hālu syibhu al-jumlati/ karena
terdiri dari jarun majrurin.
Dengan demikian dalam ayat ini ditemukan struktur /hālun/ yang
membuang hal dari ‘amil dan sahibnya dan tergolong kepada
/al-hālu syibhu al-jumlati/.
4.2 Saran
Setelah melakukan penelitian /hālun/ Pada Surat Al-Baqarah,
peneliti berharap adanya penelitian – penelitian yang lain mengenai /hālun/
pada surat lain di dalam Al-Quran, karena masih banyak hal yang perlu dikaji dan
diteliti mengenai /hālun.
Penulis juga berharap semoga penelitian ini dapat membantu dan memberi
manfaat bagi program studi bahasa Arab khususnya mengenai /hālun/.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ahdal, Abdu Al-Rahman Ibn ‘Abdi Ar-rahman Syamilah. 1994. Al-Nahwu Al-
Mustatab Su`āl wa Jawāb wa I‘rab. Riyad: Dāru Tībah.
Dayyab, Hifni Bek, dkk. 1990. Kaidah Tata Bahasa Arab. Jakarta: Darul Ulum
Press.
Ni’mah, Fuad. t.t. Qawā‘idu Al-Lugati Al-‘Arabiyati. Bairut: Dāru Al-Saqāfati Al-
Islamiyati.
Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
LAMPIRAN I
No
N Golong
Ay Ayat
o an
at
1 114
22
2
3 42
235
4
damir muttasil
5 245
( ) pada
6 247
7 274 dan
8 185 dan
9 167
10 55
damir muttasil
11 60 pada
12 168 ism mausul “ ”
13 29 ism mausul “ ”
damir muttasil ( )
14 97
pada
15 119 dan damir muttasil “ ”
16 208
damir muttasil
17 38
pada
18 41 ism mausul “ ”
19 133
damir muttasil
20 36
pada
21 2
damir muttasil ( )
22 282
dan pada
23 260 damir muttasil ( )
Qarinah pengganti
No No Ayat Ayat Golongan
Waw jam ‘ah
1 61
pada
2 143
damir muttasil
3 71
pada
damir muttasil
4 119
“ ”
damir muttasil ( )
5 97
pada
damir muttasil ( )
pada ,
6 174 dibuang karena
ada Qarinah
7 213
8 213
damir muttasil
9 252
“ ”
damir munfasil
10 260
11 188
12 188
Waw jam ‘ah
13 198 pada
14 213
damir muttasil
15 234
“ ” pada
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab-
Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri P & K RI No. 158/1987 dan
No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
I. Konsonan Tunggal
bā` b -
tā` t -
jīm j -
khā` kh -
dal d -
rā` r -
zai z -
sīn s -
syīn sy -
gain g -
fā` f -
qāf q -
kāf k -
lām l -
mīm m -
nūn n -
wāwu w -
hā` h -
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap
menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.
Contoh: ditulis jamā‘ah
2. Bila dihidupkan ditulis t