Anda di halaman 1dari 11

PAPER

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

DISUSUN OLEH:
SETIAWAN: 5192422005

KELAS OTOMOTIF: A

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PEMBUATAN MEDIA PRAKTIK SISTEM KELISTRIKAN LAMPU
TANDA BELOK SEPEDA MOTOR SUPRA SEBAGAI MEDIA
PRAKTIK DI SMK SWASTA TELADAN CINTA DAMAI

SETIAWAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ABSTRAKSI
Tugas paper yang telah dibuat ini bertujuan untuk membuat media praktik Sistem Kelistrikan
Lampu Tanda Belok Sepeda Motor Supra, mengetahui dan memahami fungsi tiap bagian dari
sistem kelistrikan lampu tanda belok. Dalam Bidang Praktik Simulasi,banyak menggunakan
berbagai macam peralatan Kelistrikan, Pembuatan Sistem Kelistrikan Lampu Tanda Belok
Sepeda Motor Supra Menggunakan Media Praktik Guna Media Praktik di SMK SWASTA
TELADAN. Karena melihat adanya bekas lampu tanda belok dan komponen kelistrikan yang
tidak digunakan, maka penulis berinisiatif untuk membuat media kelistrikan yang nantinya dapat
dipergunakan untuk praktek. Kerangka atau media sistem kelistrikan adalah alat yang digunakan
sebagai media praktik kelistrikan atau merangkai kelistrikan, dan untuk mempermudah siswa
atau mahasiwa dalam praktek bongkar-pasang Sistem tanda belok terdiri dari komponen utama,
yaitu dua pasang lampu, sebuah flasher/turn signal relay, dan three-way switch (saklar lampu
tanda belok). Pembuatan media kelistrikan lampu tanda belok untuk membantu guru dalam
proses belajar mengajar dalam menyampaikan materi, dengan adanya media kelistrikan siswa
pun dapat memahami dengan jelas apa yang diajarkan oleh guru. Hasil uji coba media praktik
sistem kelistrikan lampu tanda belok yaitu : 1.lampu tanda belok sebelah kanan dapat menyala
setelah dirakit semua komponen dengan memposisikan ke saklar on dan menggeser saklar kanan
kiri ke sebelah kanan, 2. lampu tanda belok sebelah kiri dapat menyalah setelah merakit semua
komponen dengan memposisikan ke saklar on dan menggeser saklar kanan kiri ke sebelah kiri
Kata Kunci : Media praktik, Sistem Kelistrikan, Lampu Tanda Belok
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan era produksi yang terjadi seperti sekaran gini, banyak
memerlukan alat peraga yang dapat dipergunakan secara maksimal, efisien dan sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Kita juga semakin di tuntut untuk merancang atau
membuat peralatan yang dapat mempermudah dan mencapai proses belajar praktek
maupun proses produksi Berbagai macam peralatan permesinan digunakan dalam bidang
praktek simulasi ,banyak menggunakan berbagai macam peralatan permesinan.
Pembuatan media praktik sistem kelistrian lampu tanda belok sepeda motor supra sebagai
media praktik di SMK NU Bodeh Pemalang, merupakan salah satu alat yang menunjang
untuk digunakan dalam praktek bongkar pasang sistem kelistrikan. Karena melihat
adanya bekas lampu tanda belok dan komponen kelistrikan yang tidak digunakan, maka
penulis berinisiatif untuk membuat media kelistrikan yang nantinya dapat dipergunakan
untuk praktek lampu dan juga lain - lain. Melihat harga media kelistrikan sekarang
mahal, maka mahasiswa berinisiatif untuk membuat media kelistrikan untuk menekan
biaya jika pembeli atau memesan perkakas / produksi. Permasalahn diatas maka penulis
berupaya untuk merancang suatu media kelistrikan yang mampu memenuhi kebutuhan
praktik kelistrikan, juga untuk mempermudah siswa mempelajari tentang kelistrikan pada
sepeda motor supra.
sehingga memudahkan posisi praktek instalasi kelistrik. Menurut Dadang (2009) media
tentunya mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu saat ini masalah media
dibatasi kearah yang relevan dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal
sebagai media pembelajaran. Briggs (1970) dalam buku Arief Sadiman yang berjudul
Media Pendidikan, menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu Gagne
berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar (Arief Sadiman, dkk, 2009:6).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah :
a) Apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa dengan bantuan alat peraga
pembelajaran?
b) Apakah ada kendala siswa dalam belajar praktik sistem kelistrikan?
c) Apakah ada pengaruh media pembelajaran kelistrikan dengan minat belajar siswa?

3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
a) Bagi siswa
Memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran seperti pembelajaran sistem
kelistrikan pada sepeda motor seperti lampu kepala dan lampu sen. Diharapkan
dengan adanya media pembelajaran ini minat belajar siswa semakin meningkat dan
pemahaman materi pembelajaran semakin meningkat karena siswa di smk swasta
teladan lebih menyukai pembelajaran preaktek.
b) Bagi guru
Diharapkan setelah adanya media pembelajaran ini maka tugas guru pengajar lebih
mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran dan dapat menunjang tenaga
pengajar di smk swasta teladan untuk dapat mengajar anak didiknya secara maksimal
dan professional.
c) Bagi penulis
Digunakan untuk menambah pengetahuan tentang sistem kelistrikan sepeda motor
pada supra terutama sistem kelistrikan lampu sen serta untuk memenuhi mata kuliah
media TIK dan Pemebelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

Kerangka atau media siste kelistrikan adalah alat yang digunakan sebagai media praktik
kelistrikan atau merangkai kelistrikan, dan untuk mempermudah siswa atau mahasiwa
dalam praktek bongkar- pasang. Media kelistrikan juga disesuaikan dengan panjang dan
lebar, yang memiliki tinggi 90 cm yang di sesuaikan dengan rata-rata siswa atau
mahasiswa yaitu 160 cm, Menurut Dadang (2009) media tentunya mempunyai cakupan
yang sangat luas, oleh karena itu saat ini masalah media dibatasi kearah yang relevan
dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai media pembelajaran. Briggs
(1970) dalam buku Arief Sadiman yang berjudul Media Pendidikan, menyebutkan bahwa
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar. Sementara itu Gagne berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapatm merangsangnya untuk belajar (Arief
Sadiman, dkk, 2009:6).
A. Sistem Lampu Sein
Fungsi lampu tanda belok adalah untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang ada di
depan, belakang ataupun di sisinya bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok ke kiri
atau kanan atau pindah jalur. Sistem tanda belok terdiri dari komponen utama, yaitu dua
pasang lampu, sebuah flasher/turn signal relay, dan three-way switch (saklar lampu tanda
belok). (Jama,dkk.2008)
B. Sistem Penerangan
Sistem penerangan terbagi dalam beberapa sistem antara lain sistem lampu penerangan
depan dan lampu peringatan. Lampu penerangan depan terdiriatas lampu kepala/depan
(head light) dan lampu kota. Sedangkan lampu peringatan terdiri atas lampu rem (brake
light), lampu tanda belok (turn signal light), klakson (horn), lampu-lampu indikator dan
instrumen. (Jama,dkk.2008:85).
C. Sistem Kelistrikan Bodi
Sistem kelistrikan bodi berfungsi sebagai penerangan pada kendaraan dan memberikan
tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat membelok ataupun akan berhenti sehingga
pengendara akan aman dari kecelakaan. Selain itu sistem kelistrikan bodi juga
memberikan indikator pada si pengendara .Contohnya lampu tanda belok ke kanan
taupun kiri sudah menyala kondisi bahan bakar masih Sistem kelistrikan bodi adalah
instalasi dari berbagai rangkaian sistem kelistrikan dari kendaraan. Rangkaian kelistrikan
bodi tersebut, antara lain sistem penerangan dan banyak atau sudah habis. Selain itu juga
ada lampu indikator tanda belok, lampu indicator lampu jauh, lampu check engine dan
lampu speedometer.
Alat dan Bahan
1. Mesin Bor
Mesin bor biasa digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja dengan
dimensi tertentu yang dapat diatur sesuai dengan mata bornya.
2. Mesin Las
Logam induk dalam pengelasan ini mengalami pencairan akibat pemanasan dari busur
listrik yang timbul antara ujung elektroda dan permukaan benda kerja. Busur listrik
dibangkitkan dari suatu mesin las. Elektroda yang digunakan berupa kawat yang
dibungkus pelindung berupa fluks. Elektroda ini selama pengelasan akan mengalami
pencairan bersama dengan logam induk dan membeku bersama menjadi bagian kampuh
las.
3. Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.
Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras
seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti
merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda
kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda. Dilihat dari bentuknya mesin gerinda
dibagi menjadi 2, yaitu mesin gerinda duduk dan mesin gerinda tangan. Mesin gerinda
duduk biasanya digunakan untuk mengasah pahat bubut. Mesin gerinda tangan biasa
digunakan untuk meratakan dan menghaluskan bagian benda bekas pengelasan.
4. Kompresor
Kompresor Adalah alat yang digunakan untuk menghisap udara dan menyimpannya
didalam tabung yang sering disebut kompresor. Angin yang bertekanan tinggi yang ada
didalam tabung kompresor digunakan untuk mendorong cat yang ada didalam spray gun
agar menjadi kabut pada saat keluar. Fungsi kompresor adalah untuk menaikan tekanan
suatu gas. Tekanan suatu gas dapat dinaikan dengan mengurangi volumenya. Ketika
volumenya dikurangi, maka tekanannya naik.
5. Spray Gun
Spray Gun Adalah alat untuk menampung dan menyemprotkan cat dengan tekanan udara
dari kompresor. Spray Gun juga mempengaruhi hasil dari pengecatan, apabila spray gun
dapat menyemprotkan cat dan udara dengan baik maka hasilnya juga akan memuaskan,
apabila spray gun sudah rusak maka hasil dari pengecatan akan kurang memuaskan dan
spray gun sulit untuk digunakan.
Dari perumusan masalah dan tujuan penelitian dapat digambarkan dalam kerangka
pemikiran sebagai berikut :

Mulai

design

Pembuatan
rangkah

perakitan

Uji coba

selesai
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah di smk Swasta Teladan kelas X dan kelas XI tentu saja
untuk pengambilan sampel menggunakan metode langsung dengan malakukan observasi
terhadap siswa smk kelas X dan kelas XI.

B. Metode Penelitian
Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat yang pertama kali harus dilakukan adalah
tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus
dikemukakan terlebih dahulu adalah spesifikasi alat yang dibuat secara tertulis. Dengan
demikian hasil perancangan akan dijadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan,
disamping itu dengan adanya tahap perancanga kemungkinan yang dapat menghambat
dalam perakitan alat dan pembuatan dapat dihindari. Pada prinsipnya tujuan dari
perancangan alat adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau
pembuatan alat yang sesuai dengan spesifikasi alat yang akan di rakit berdasarkan
karakteristik komponen yang mudah di dapat di pasaran yang memenuhi karakteristik
alat yang di harapkan, dengan didukung analisa dan persamaan yang mengacu pada teori
penunjang secara bertahap. Dalam pembuatan tugas akhir ini, dibuatlah diagram alur
perancangan yang berisi langkah-langkah pelaksanaan dalam pembuatan media
kelistrikan lampu tanda belok.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji coba:
No Pengujian Lampu sen Hasil uji coba
1. Rangkaian sebelah kanan dari baterai dihubungkan Lampu tanda belok sebelah
ke relay selanjutnya dari relay dihubungan ke saklar kanan menyalah
on off lalu dihubungkan ke flasher lalu
dihubungkan ke saklar kanan kiri lalu dihubungkan
ke lampu kanan, langkah yang terakhir tekan saklar
on untuk
menghidupkan. Lampu tanda belok sebelah kanan
menyala Rangkaian sebelah kiri dari baterai
dihubungkan ke relay selanjutnya dari relay
dihubungan ke saklar on off lalu dihubungkan ke
flasher lalu dihubungkan ke saklar kanan kiri lalu
dihubungkan ke lampu kiri, langkah yang terakhir
tekan saklar on untuk menghidupkan. Lampu tanda
belok sebelah kiri menyala

2. Rangkaian sebelah kiri dari baterai dihubungkan ke Lampu tanda belok sebelah
relay selanjutnya dari relay dihubungan ke saklar on kiri menyalah.
off lalu dihubungkan ke flasher lalu dihubungkan ke
saklar kanan kiri lalu dihubungkan ke lampu kiri,
langkah yang terakhir tekan saklar on untuk
menghidupkan
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembuatan design, pengerjaan dan perakitan serta uji
coba Media sistem kelistrikan sepeda motor adalah sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan media praktik sistem kelistrikan lampu tanda belok sepeda motor supra
sebagai media praktik di SMK SWASTA TELADAN maka perlu adanya proses perancangan
(design gambar) dan prosesnya melalui beberapa tahap, mulai dari pemotongan bahan,
penyambungan, pendempulan, pengecatan dan merangkai sistem kelistrikan.
2. Tahap proses pemotongan besi yang akan di buat setelah itu mulailah ke proses
penyambungan bagian-bagian. Seperti, tiang penyangga bagian penompang beban, tiang
penyanggga bagian bawah , tempat aki dll.
DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Sutirman. . Media dan Model – Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Jalius
Jama dan Wagino . Teknik Sepeda Motor Jilid 2 untuk SMK. Jakarta : Direktorat
Pembinaan SMK.
Jama, Jalius, dkk. 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Supriatna, Dadang. 2009. Pengenalan Media Pembelajaran. Pusat pengembangan Dan
Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak Dan
Pendidikan
Luar Biasa.
Technodand, (2018). “Pengertian Adaptor dan Fungsinya”.
https://elekkomp.blogspot.com/2018/ 10/pengertian-adaptor-dan- fungsinya.html?m=1. Toyota.
(2013). New Step 1: Toyota

Anda mungkin juga menyukai