Anda di halaman 1dari 96

S.E.J.A.R.A.

H
PENGOBATAN TRADISIONAL
Nur Hayati Dwi Handayani
Outline
• Pengertian pengobatan tradisional
• Sejarah pengobatan tradisional
o Dunia
• Asia : Cina, Jepang, Korea, India, Jazarah Arab
• Di luar Asia : Yunani, Mesir
o Indonesia
• Jawa, Bali, Dayak, dll
adalah …
Metode pengobatan yang digunakan dalam berbagai masyarakat
sejak jaman dahulu yang diturunkan dan dikembangkan secara
bertahap dari generasi kegenarasi berdasarkan tingkat
pemahaman manusia terhadap pengetahuan dari masa ke masa.
• Pengobatan tradisional atau obat tradisional juga disebut sebagai obat
rakyat, obat herbal dan sebagainya.
• Praktek yang paling umum dari obat tradisional termasuk pengobatan
tradisional Afrika, akupunktur, pengobatan tradisional Korea, pengobatan
tradisional Cina, pengobatan Islam, obat Siddha, Ayurveda dan jamu.
• Sebagian wilayah tertentu di dunia, terutama di Afrika dan Asia di mana
80 persen dari penduduk masih mengandalkan praktik pengobatan
tradisional untuk sebagian besar kebutuhan kesehatan primer mereka.
• Obat tradisional juga digunakan dalam peradaban Barat.
• Menelusuri sejarah Tiongkok tercatat TCM berkembang sejak
5.000 tahun y.l.

• Jepang menyebut TCM sebagai Hanyi, pengobatan Han.


• Han adalah dinasti Han Tiongkok ( SM 206 - tahun 220)
• merupakan ilmu pengetahun yang teramat kuno yang memanfaatkan
falsafah alamiah yang sederhana
• menilai “kotak hitam” tubuh dgn menggunakan pancaindera sebagai
alat penilaian
• terhadap kotak hitam tubuh diamati, didengar, dicium, diraba, dan
dirasakan (dikeluhkan), hasil dianalisis, sesuai dgn falsafah almiah
• tesusun kerangka ilmu yang kemudian diperbaiki, disempurnakan
dengan pengalaman para pakar dari abad ke abad secara tertulis,
literatur klasik sehingga menjadi TCM masa kini.

Hal penting dalam TCM :
1. Hubungan merupakan pokok bahasaan.
Hubungan individu dan lingkungannya, hubungan bagian-
bagian tubuh, hubungan antara organ visera dan lain
sebagainya.
2. Yang dituntut dalam hubungan adalah keseimbangan,
tidak lebih tidak kurang.

Dasar : Falsafah alamiah


• Pengobatan tradisional Jepang didatangkan dari Cina pada abad ke 5 oleh
imigran semenanjung korea
• Beberapa tabib Korean yang diundang ke jepang untuk memberikan
wawasan tentang pengobatan cina kepada golongan orang orang yang
berkuasa
• Akhir abad ke-6 mulai terjadi perubahan
• Abad ke-7 (Sui dan Tang) pemerintah jepang mengirimkan pelajar untuk
studi ke luar negeri. Beberapa telah belajar pengobatan cina sebelum mereka
kembali ke jepang.

14
• Pertengahan abad ke-19 ketika pemerintahan baru Meiji
menggantikan Tokugawa Shogunate di tahun 1868, terjadi
perubahan yang relevan terhadap pengobatan :

- pengobatan kampo telah memberikan kontribusi yang


banyak untuk kesehatan orang biasa

- Kemajuan pengobatan secara teknik dan perkembangan


akademik

15
- Pengobatan kampo juga perlahan-lahan mulai diperhitungkan
keberadaannya → 80% dari dokter Jepang mengintegrasikan resep
Kampo ke dalam praktek mereka & Departemen Kesehatan mengatur
standardisasi, kemurnian, dan stabilitas bahan obat Kampo

• Meskipun tidak ada gelar profesional pada terapi Kampo, sebagian


besar sekolah farmasi di Jepang mengajar kursus di Kampo, seperti
halnya semakin banyak sekolah medis. Demikian pula rumah sakit di
Jepang berbasis terapi Kampo

16
Kampo
• Asal kata kan (han) artinya cina masa lampau dan po (fang)
artinya teknik → teknik pengobatan cina lampau

• Kampo awalnya mengacu pada keseluruhan pengobatan


tradisional cina

• TCM dan Kampo adalah sama namun di Cina, dibentuk dan


diatur oleh pemerintah setelah Republik Rakyat China didirikan

17
Ada tiga perbedaan utama antara TCM dan Kampo :
1. Resep TCM bersifat individual di tingkat herbal, sementara Kampo obat
bersifat individual pada tingkat rumus
2. Pola resep disederhanakan dalam Kampo obat-obatan
3. Temuan perut
ini penting untuk membuat diagnosa dalam Kampo
Meskipun diagnosis perut yang dijelaskan dalam Hang Lung Shan
itu, tidak dihargai di pengobatan tradisional Cina dan Korea
Di Jepang, diagnosis perut adalah unik yang dikembangkan dan
digunakan secara luas. Selain itu, bentuk pengobatanya juga
berbeda, terletak pada formula ramuan dari bumbu utamanya.

18
✓ Pengobatan tradisional Korea mengacu pada
pengobatan tradisional China
✓ Dokumentasi pengobatan tradisional Korea:

✓Dongui Bogam (동의보감)


✓Sasang tipologi (Hangul:. 사상 의학
Hanja: 四象 醫學)
Dongui Bogam
 Disusun oleh Heo Jun
dan dipublikasikan pertama pada 1613
 Juli 2009, terdapat pada UNESCO “Memory of the World
Programme”.
 2013, diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.
 Terdiri dari 25 volume
 Pada setiap buku terdiri dari 5 bab:
1. Internal medicine (hati, jantung, ginjal, paru-paru, limpa)
2. External medicine (otot, kulit, tendon, tulang, pembuluh
darah)
3. Miscellaneous diseases (stroke, kecemasan, mual, dll)
4. Remedies
5. Acupuncture
THE SASANG TYPOLOGY
✓ Sasang tipologi (Hangul:. 사상 의학 Hanja: 四象 醫學)
• Lee Je-ma menyusun secara sistematis dalam buku berjudul
“Longevity and Life Preservation in Eastern Medicine “(東醫壽世
保元, 동의수세보원) pada 1894
• Fokus pada perbedaan individu pasien berdasarkan reaksi yang
berbeda terhadap penyakit dan herbal.
• Kunci diagnosis ini adalah penentuan organ atau patofisiologi
setiap pasien.
• Membagi manusia dalam empat jenis berdasarkan sifat
biopsikososial :
1. Tae-Yang (태양, 太陽) atau "lebih besar Yang",
2. So-Yang (소양, 小 陽) atau "kurang Yang",
3. Tae-Eum (태음, 太陰) atau "lebih besar yin", dan
4. So-Eum (소음, 小 陰) atau "kurang yin ".
• Pengobatan ayurveda pertama kali dipelopori Dhanvantari sekitar 1.500
Sebelum Masehi. Namun, baru sekitar tahun 200 Sebelum
Masehi, pengobatan ayurveda ditampilkan dalam bentuk tulisan dan
menyeluruh
• Istilah “Ayurveda” menggabungkan kata-kata Sansekerta ayur (hidup) dan
veda (ilmu pengetahuan atau pengetahuan). Jadi, Ayurveda berarti “ilmu
kehidupan.” Di Amerika Serikat, pengobatan ayurveda ini dianggap
sebagai jenis CAM dan keseluruhan sistem kedokteran. Seperti dengan
sistem lain seperti itu, didasarkan pada teori kesehatan dan penyakit dan
pada cara untuk mencegah, mengelola, atau mengobati masalah kesehatan
Prinsip
• Mengintegrasikan dan
menyeimbangkan tubuh, FISIK
pikiran,dan jiwa.

• Membersihkan tubuh dari


zat yang dapat
menyebabkan penyakit, SEHAT
sehingga membantu untuk
membangun kembali
harmoni dan PIKIRAN JIWA
keseimbangan.
Integrated Ayurveda
Designed for the needs of each individual
and include:
• yoga, meditation & breathing exercises
• diet
• internal cleansings
• herbal
• aromatherapy
• massage
Greek society

Kunci sukses dan sehat dari kekaisaran Yunani terletak


pada kecintaan mereka mempelajari dan berusaha
mencari jawaban dari misteri di sekitarnya.

Ada dua hal yang utama pada pengobatan Yunani:

Pertama, keyakinan yang kuat


terhadap para dewa. Dewa
penyembuhan adalah Asclepius
(Asklepios atau Aesculapius).
Kedua, ide-ide baru dari dokter
Yunani; yang paling terkenal di
antaranya adalah Hippocrates.
Greek gods and medicine

Orang Yunani percaya pada Dewa untuk


hampir semua aspek kehidupan.
> Poseidon adalah dewa laut; Ares
adalah dewa perang; Asclepius dewa
penyembuhan.
Kuil dibangun untuk Asclepius,
disebut Asclepeia.
> kepercayaan bahwa jika
orang sakit pergi tidur dalam
Asclepion, Asclepius dan
putrinya (Hygeia & Panacea)
akan mengunjunginya dalam
mimpi dan menyembuhkan
mereka.
Hygeia, Greek goddess of health:
prevention of disease; health
education; health as the natural order

Asclepius, Greek god of medicine:


interventionist; health through
correcting imperfections
Asclepeia dibangun di lokasi yang jauh, disebut Epidaurus,
dan merupakan bagian dari bangunan yang saat ini
terkenal sebagai kompleks kesehatan

Remains of the stadium at Epidaurus. Remains of the gymnasium at Epidaurus.

Terdapat pemandian, gymnasium, stadion, perpustakaan,


teater dan akomodasi, serta kuil untuk dewa-dewa lainnya.
Dari prasasti yang ditemukan pada kolom batu di kuil di
Epidaurus, 370-250 SM:
Seorang pria dengan abses di perutnya pergi
tidur di Kuil Asclepius. Dalam mimpinya,
Asclepius memerintahkan pembantunya
yang menemaninya untuk memegangi pria
tsb dan menahannya erat sehingga ia bisa
memotong membuka perutnya. Pria itu
mencoba melarikan diri tapi mereka
mencengkeram dan membelenggunya.
Asclepius membelah perutnya, dihapus
abses, dijahit dan membebaskannya. Pria itu
terbangun oleh sebuah suara dan
meninggalkan kuil itu, tapi lantai berlumuran
darah.
New Greek medical ideas

Masyarakat Yunani menghargai teori medis, sebagaimana


mempercayai Asclepius.
Orang-orang Yunani mencintai filsafat,
sehingga muncul banyak ide-ide baru
sebagai hasilnya. Salah satu filsuf Yunani
penting adalah Aristoteles, yang awalnya
mengembangkan Teori Empat cairan (the
Four Humours) yang menjadi dasar bagi
praktek medis Yunani.
Hippocrates mengembangkan teori lebih lanjut. Teori tsb
secara luas digunakan oleh dokter selama hampir 2.000
tahun. Ketergantungan pada teori itu begitu berat sehingga
“mencegah” dokter mencari penyebab lain dari penyakit.
The Theory of the Four Humours

Theory of the Four Humours dipengaruhi oleh ide-ide


Yunani tentang keseimbangan (balance).
Masyarakat Yunani meyakini bahwa dunia terdiri
dari 4 elemen:

Air Fire Earth Water

Melalui observasi terhadap 4 musim, mereka percaya


bahwa tiap musim memiliki elemen yang dominan.
Air Fire Earth Water

Warm Hot and dry Cold and


Cold and dry
and moist wet

Spring Summer Autumn Winter


Dokter yunani mencatat bahwa gejala pasien berbeda
pada tiap musim – biang keringat pada musim panas,
pilek di musim dingin.
Dari sini, mereka menyimpulkan bahwa tubuh manusia
terdiri dari empat cairan penting yang mereka sebut
sebagai ‘humours’:
Blood (darah)
Phlegm (dahak)
yellow bile
(cairan empedu
kuning)
black bile (cairan
empedu hitam).
Each of the humours was related to a season and element:

Air Fire Earth Water

Spring Summer Autumn Winter

Blood Yellow bile Black bile Phlegm


Teori ini menyatakan bahwa humour ini harus seimbang
agar tubuh menjadi baik, yaitu harus ada jumlah yang
benar dari setiap cairan.
Dalam rangka untuk mengetahui humour tidak seimbang,
dokter Yunani akan melakukan diagnosis pada pasien
dengan mempelajari gejala mereka.

Diagnosis Prognosis Observation Treatment

Clinical diagnosis
Jika satu atau lebih humour terlalu banyak atau terlalu
sedikit,mereka berpikir bahwa orang akan menjadi sakit.
Perawatan medis bertujuan untuk mengembalikan
keseimbangan humour.
Treating illness

Perawatan medis Yunani bertujuan untuk menyeimbangkan


humour. Pengobatan meliputi:

Bleeding (perdarahan)
Vomiting (memuntahkan)
Purging (membersihkan)

18th century bloodletting equipment


Dokter yunani juga menyadari perlunya pencegahan
(Preventif) penyakit dan menganjurkan pasien untuk
menjaga kebersihan, diet, dan olahraga:

“He should wash face and eyes using pure water. He should rub his teeth
inside and outside with the fingers using fine peppermint powder. Long
walks before meals clear out the body … and give it more power for
digesting.”
(From a 5th century Greek doctor’s book)
Hippocrates – the 'father' of modern medicine

Legenda mengatakan bahwa Hippocrates lahir di Cos di sekitar 460


SM. Dia adalah dokter Yunani yang paling terkenal, dan mencatat
ide-ide dan penemuannya dalam sejumlah buku.

Dia dan para pengikutnya


memutuskan “memutuskan” tradisi
kepercayaan bahwa para dewa yang
menyebabkan dan menyembuhkan
penyakit; ia dipandang sebagai
pendiri kedokteran modern.

Dia mendorong dokter untuk


mengamati gejala dan mencari
penyebab berdasarkan gejala
tersebut.
Observation Recording Books

Natural Causes of
Remedies illness

Hippocratic
oath

Hippocrates is regarded as such an important figure


in the development of medicine
• Dalam sejarahnya, penggunaan tanaman sebagai obat-
obatan telah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu.
• Pada 2500 tahun SM, para ahli kesehatan bangsa Mesir
kuno telah menggunakan tanaman obat.
• Banyak resep penggunaan produk tanaman untuk
pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan
diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.
• Piramida yang masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini merupakan bukti
kekuatan dan kejayaan bangsa Mesir selain pembalseman mayat-mayat
(mumi), lukisan dinding dan harta benda di kompleks-kompleks
pemakaman.
• Bangsa Mesir mencatat kejadian-kejadian pada saat itu atau ide-ide mereka
(misalnya sistem pengairan dan pertanian) dengan menulisnya di papyrus
atau dalam bentuk hyeroglyph mulai tahun 3000 SM, sebelum mereka
mengembangkan peradaban dengan teknologi metalurgi (penempaan
logam) yang maju.
• Mereka berdagang dan kadang berperang dengan negeri-negeri sekitarnya di
sebelah timur Mediterania dan Afrika.
• Seperti halnya di Babylonia, pada catatan peninggalan Mesir menunjukkan
hubungan yang dekat antara penyembuhan supranatural dengan
penyembuhan empiris.
• Resep/formula obat biasanya diawali dengan doa atau mantra tertentu. Di
dalam formula-formula tersebut disebutkan obat-obat yang lebih rumit,
bentuk sediaan yang lebih banyak dan teknik pembuatan yang mendetil.
• Mungkin yang paling terkenal dari catatan yang ada adalah Ebers Papyrus,
suatu kertas bertulisan yang panjangnya 60 kaki dan lebarnya satu kaki dari
abad ke-16 SM.
• Dokumen ini sekarang berada di University of Leipzig, untuk mengingat
seorang ahli tentang Mesir, berkebangsaan Jerman, bernama Georg Ebers,
yang menemukan dokumen tersebut di kuburan suatu mumi dan
menerjemahkannya sebagian, selama setengah dari akhir abad ke-19.
• Sebagaian besar isi Papirus Ebers adalah formula-formula obat, yang
menguraikan lebih dari 800 formula.
• Selain itu disebutkan juga sekitar 700 obat-obatan yang berbeda. Obat-
obatan tersebut terutama berasal dari tumbuhan walupun tercatat juga
obat-obatan yang berasal dari mineral dan hewan.
• Obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sampai sekarang masih
dipakai, antara lain seperti akasia, biji jarak, adas, disebut bersama-sama
dengan yang berasal dari mineral, seperti besi oksida, natrium bikarbonat,
natrium klorida dan sulfur. Kotoran hewan juga digunakan dalam
pengobatan seperti halnya di Babylonia.
• Dalam literatur lain disebutkan bahwa psyllium disebutkan dalam Papirus
Ebers dan dikenal sebagai laksatif dan antidiare sekitar tahun 1500 SM. Saat
ini psyllium lebih dikenal dengan nama dagang Metamucil yang sering
dijumpai di apotek.
• Bahan pembawa sediaan (vehiculum) yang dipakai adalah bir, anggur, susu
dan madu. Madu dan lilin juga sering digunakan sebagai bahan pengikat
(binders) dalam formula-formula tersebut.
• Mortir, penggiling tangan, ayakan dan timbangan biasa digunakan oleh
orang Mesir dalam membuat supositoria, obat kumur, pil, obat hisap,
troikisi, lotio, salep mata, plester dan enema; seperti halnya dalam peracikan
obat-obatan (teknologi farmasi) saat ini.
• Berbeda dengan formula-formula bangsa Babylonia yang ditulis secara
kualitatif saja, formula-formula Mesir kuno ditulis secara kuantitatif.
Dikenal satuan ro (1 ro = ± 15 ml).
• Selain itu juga ditulis lama pengobatan (terapi) empat hari yang
merupakan lama pengobatan yang umum di Mesir saat itu, yang mungkin
lebih menekankan aspek “sihir”nya dibanding hasil observasi klinis.
• Di bawah ini adalah salah satu contoh formula tersebut :
o Formula untuk membersihkan purulensi :Hyoscyamus 20 roDates 4
roWine 5 roAss’s milk 20 roDi rebus, dipekatkan dan diminum selama
empat hari
• Salinan formula-formula obat disebarluaskan dari satu penyembuh ke
penyembuh lainnya, juga dari satu generasi ke generasi berikutnya.

• Kadangkala sebagian obat diambil dari formula aslinya dan


dikombinasikan begitu saja dengan obat-obat lain dari formula yang
berbeda. Kemungkinan besar hal ini merupakan awal munculnya
pengobatan yang disebut dengan “polifarmasi” (poli = banyak, farmasi =
obat) yang kelak diketahui sebagai salah satu metode pengobatan yang
tidak rasional.
Sejarah Aromaterapi Di Mesir Kuno

• Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan


ribuan tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno. Sejarah
aromaterapi sudah setua sejarah peradaban.
• Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani,
Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di
Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat,
serta pembalseman mayat.
• Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali lebih dari 3.500 tahun
sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama kali dicatat dalam sejarah
peradaban manusia. Pada kenyataannya, sejarah aromaterapi berkaitan
dengan perkembangan pengobatan aromatik, yang pada mulanya
digabungkan dengan kepercayaan.
• Di jaman Mesir kuno untuk pertama kalinya membakar dupa dari kayu dan
herbal beraroma. Perkembangan aromatik sebagai obat menjadi dasar dari
pertumbuhan aromaterapi. Selama tiga dinasti (2650-2575 SM) di Mesir,
proses pembalseman dan pemumian telah berkembang. Frankincense,
myrrh, galbanum, cinnamon, cedarwood, juniper berry dan spikenard
digunakan saat persiapan pemumian.
• Herbal dan rempah-rempah berharga yang sangat
mereka butuhkan didatangkan oleh para pedagang
Arab. Herbal dan rempah-rempah yang mereka
datangkan berasal dari Assyria, Babylon, China,
Egypt, Greece, Rome dan Persia. Yang dianggap
paling berharga adalah frankincense dan myrrh.
Pada awal perdagangan permintaan melebihi
persediaan dengan demikian harga herbal dan
rempah-rempah sebanding dengan harga permata
dan logam mulia.

• Imhotep adalah dewa Mesir yang berperan dalam


pengobatan dan penyembuhan. Kemudian
Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak
kedokteran modern, juga menggunakan
aromaterapi untuk mandi dan pijat
• Selain itu, Hippocrates menggunakan aromatic
fumigations untuk menyingkirkan wabah
penyakit yang terjadi di Athena. Suatu ketika
wabah pes melanda kota Athena kuno. Ketika
itu tentu belum ada antiseptik untuk
membasmi kuman. Hippocrates,
menggunakan mandi aromaterapi dan
penyemprotan wewangian untuk membebaskan
Athena dari wabah penyakit.

• Sama dengan di Yunani kuno, ahli fisika Mesir


kuno menggunakan minyak dengan keharuman
tertentu untuk pengobatan, wangi-wangian,
mengurapi jenazah, dan meningkatkan gairah.
• Kosmetik Mesir: Parfum, lotion tabir surya, exfoliant, obat perontok, lip
gloss, krim anti-kerut dll merupakan kosmetik dan industri yang
digunakan untuk kulit saat ini, tetapi sebenarnya Mesir kuno sudah
mengetahui tentang semua ini.
• Mereka menggunakan banyak produk perawatan kulit dan wewangian
untuk menjaga tubuh mereka agar tetap bersih, harum dan untuk
menangkal penyakit.
• Dalam peradaban kosmetik telah memainkan bagian penting dalam
kehidupan sosial seperti di Mesir. Dan sumber dari semua industri
kosmetik ini adalah minyak esensial.
• Mesir menggunakan herbal, aromatik dan penyembuhan dengan
rempah-rempah dari negeri lain (seperti Persia) yang disuling menjadi
uap dan akhirnya menjadi minyak esensial.
• Mereka menjaga wangi dan harum di bawah kerucut hiasan
kepala mereka selama festival. Kerucut, terdiri dari minyak
aromatik, akan melebur di kepala dan melepaskan
wewangian yang manis.

• Setelah mandi, mereka akan mengoles tubuh mereka


dengan minyak untuk melembabkan kulit dan mengangkat
sel-sel mati. Mereka telah menciptakan eyeshadows, eyeliner
dan kosmetik lainnya dari minyak esensial sebelum dunia
barat menggunakan dan memberi mereka nama dan label.
Fir'aun dan mumifikasi:
• Dalam pencarian mereka untuk keabadian, mereka menguburkan
Firaun mereka dengan banyak minyak di dalam piramida.
• Ketika makam Raja Tutankhamen dieksplorasi pada tahun 1922, itu
berisi sekitar 50 botol alabaster dirancang untuk menampung sekitar
350 liter minyak esensial.
• Pencuri telah menjarah semua minyak bukan emas dan batu, yang
menunjukkan nilai Mesir kuno dengan minyak esensial.
• Minyak yang terbuat dari kemenyan, myrrh, galbanum, kayu manis,
cedarwood, juniper berry dan spikenard dikuburkan dengan orang
mati di Mesir.
• Hal ini dalam praktek 2650-2575 SM, menggambarkan kemajuan Mesir
di aromaterapi sebagai ilmu.
• Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah ramuan yang paling populer
digunakan untuk memproduksi minyak esensial. Selain Myrrh,
minyak lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard, cedarwood,
kayu manis dll juga populer digunakan. Magister kosmetik dan
wewangian, orang Mesir perlahan-lahan dibawa ke dalam praktik
aromaterapi obat juga.
• Ebers Papyrus (ditemukan pada tahun 1817 oleh Ebers), kembali ke
1500 SM, adalah sebuah medis yang mendaftar lebih dari 800 obat
medis yang berbeda dan resep yang sebagian besar dari mereka
menggunakan minyak esensial.
• Banyak digunakan campuran myrrh dan madu digunakan untuk
mengurangi infeksi kulit dan tenggorokan dan untuk regenerasi jaringan
tenggorokan.
• Candi Edfu hieroglif telah menggambarkan penggunaan Kyphi, zat
aromatik untuk menginduksi tidur, mengurangi kecemasan dan sebagai
penangkal racun.
• Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya
tanaman obat yang melimpah dan salah satu negara yang memilki
tanaman obat terbesar di dunia. Hampir 80% tanaman dari seluruh total
yang ada di dunia dimiliki oleh Indonesia. Dari sekitar 35.000 jenis
tanaman tingkat tinggi yang tumbuh di Indonesia, 3.500 diantaranya
telah dilaporkan sebagai tanaman obat.

• Dari zaman nenek moyang sebenarnya tanaman obat ini telah


dimanfaatkan secara bijaksana dan turun temurun. Dimana, mereka
mendalami ilmu pengobatan dengan bahan alam sehingga lahirlah para
ahli pengobatan yang disebut dengan tabib. Pengetahuan yang mereka
miliki ini diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Selanjutnya para tabib ini meramu berbagai tanaman obat/herbal yang
biasa kita sebut dengan jamu. Ilmu pengetahuan yang mereka
turunkanpun hanya secara lisan.
• Pada saat masuknya agama Hindu dan Budha menyebabkan dampak yang
sangat besar dalam dunia tulis menulis. Pada saat inilah resep-resep mulai
ditulis, pencatatan nama dan khasiatnyapun mulai dilakukan. Pada awalnya
pencatatanpun dilakukan pada batu, lempeng tanah liat maupun lempeng
logam. Cara penulisannya dilakukan dengan cara ditorehkan dengan benda-
benda tajam yang saat ini kita kenal dengan Prasasti.
• Budaya tulis menulis ini kemudian berkembang sehingga pencatatan mulai
menggunakan helaian daun lontar (Borrassus Flabilifer) yang ditulis dengan
tinta yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Bahasa yang digunakan pada saat
itu adalah Bahasa Sansekerta, Bahasa Jawa kuno, Bahasa Bali dan Bahasa
Bugis kuno.
Beberapa naskah peninggalan yang berisikan tuntunan pengobatan :
1. Kitab Lontar
• Kitab ini banyak ditemukan di Pulau Bali yang berisikan tata cara
pengobatan dasar para leluhur. Setiap helaian daun lontar memiliki
panjang 30 cm yang disatukan dengan tali yang membentuk sebuah
rangkaian. Penulisan daun lontar menggunakan aksara Bali (meskipun
ada yang ditulis dengan aksara Lontara bahasa Bugis kuno). Kitab lontar
ini bersifat sangat sakral dan membutuhkan penanganan khusus dalam
penyimpanannya. Kitab lontar tersebut disimpan pada kotak/peti kayu
yang dihiasi dengan ukiran Bali.
• Kitab lontar ditulis khusus oleh para Balian atau ahli pengobatan
tradisional Bali. Para Balian ini selayaknya tabib memliki ilmu khusus
yang disebut Taksu atau kesaktian yang dapat digunakan untuk
menyembuhkan penyakit. Mereka sangat dihormati karena selain
memiliki kemampuan khusus, mereka juga harus memahami Kitab
Tutur Buda Kecapi yang berisi tentang etika seorang Balian. Mereka juga
diwajibkan menjalani Brata atau puasa dan juga melakukan upacara
pembersihan diri. Para Balian juga harus mendapatkan ijin atau restu
dari dewi ilmu pengetahuan " Hyang Aji Saraswati" dengan cara
bersembahyang di pura suci.
Beberapa Peninggalan Kitab Lontar naskah Bali, diantaranya :
• Kitab Lontar Usada Ila ( tentang pengobatan penyakit lepra)
• Kitab Lontar Usada Carekan Tingkeb (tentang kumpulan jenis-jenis
tanaman obat dan kegunaanya)
• Kitab Lontar Usada Tua (tentang petunjuk dan resep pengobatan
yang menyerang generasi tua)
• Kitab Lontar Usada Dalem (tentang ramuan dan tata cara
pengobatan penyakit dalam)
• Kitab Lontar Taru Pramana (tentang khasiat dari tanaman obat)
2. Naskah Kitab
• Selain dari Kitab Lontar, bukti sejarah tentang pengobatan asli
Indonesia juga tersimpan rapi dalam kitab yang ditulis oleh para Mpu
dan naskah publikasi yang ditulis oleh para ilmuan. Kitab yang ditulis
para Mpu lebih banyak menceritakan kehidupan pada masanya. Akan
tetapi, terselip juga beberapa cerita tentang prosesi pengobatan yang
dilakukan oleh para ahli botani yang melakukan penelitian dan
eksplorasi terhadap manfaat tanaman obat asli Indonesia.
Beberapa Naskah Peninggalanya antara lain :
• Naskah Kakawin Bhomaukaya (oleh Mpu Dharmaja, tahun 1115-1130 M)
• Naskah Gatotkaca Sraya (oleh Mpu Panuluh, tahun 1130-1157 M)
• Naskah Sumanasantaka (oleh Mpu Monaguna, tahun 1104-an M)
• Kitab Lubdhaka (oleh Mpu Tanakung, tahun 1466-1478 M)
• Kidung Harsawijaya (kumpulan syair lagu pada era kerajaan Singosari,
tahun 1222-1292 M)
• Kidung Sunda (kumpulan syair lagu yang menceritakan tentang Hayam
Wuruk, tahun 1540 M)
3. Naskah Peninggalan Keraton
Naskah ini berasal dari daerah Jawa dan
Yogyakarta. Naskahnya antara lain :
• Serat Primbon Jampi Jawi (oleh Sri Sultan Hamengku Buwono II, tahun
1792-1828 M berisi 3000 resep jamu)
• Serat Centhini (tentang cara pengobatan alami di Jawa, tahun 1418 M)
• Serat Primbon Jmapi (rangkain doa, mantra juga obat-obatan dari alam)
• Serat Primbon Sarat ("isyarat warna-warni" ditulis oleh Raden Atmasupana,
tentang persyaratan agar hidup sehat)
• Serat Kwaruh (dibuat tahun 1858, berisi 1734 jenis ramuan jamu Jawa)
• Selain peninggalan di atas tersebut, masuknya bangsa Eropa ke Nusantara
juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan pengobatan asli
Indonesia, publikasi mengenai tanaman obat, khasiat dan penggunaanya
mulai bermunculan dengan menggunakan kertas dan bahasa latin.
Berikut adalah bukti buku-buku peninggalan yang ditulis pertama kali
mengenai obat asli Indonesia :
• Historia Naturalist Medica Indiae (oleh Yacobus Bontius di Maluku, tahun
1627 M berisi 60 jenis tumbuhan beserta pemanfaatannya)
• Herbarium Amboinense (oleh Gregorius Rumphius di Maluku, tahun 1741-
1755 M, tentang pemanfaatan tumbuhan dalam pemeliharaan kesehatan dan
fungsinya dalam mengobati penyakit)
• Monograf Tumbuhan Obat di Jawa (oleh M. Horsfield, tahun 1816 M terbit di
Jakarta)
• Indische Palnten en haar Geneeskracht (oleh Kloppenburg Versteegh di
Semarang, tahun 1907 M tentang informasi penggunaan tumbuhan obat
yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pengobatan penyakit)
• Het Javaanese Reseptenboek (oleh Van Hein, tahun 1871 M tentang resep
pengobatan Jawa Kuno menggunakan tanaman obat)
• De Nuttige Palnten Van N.I (oleh M. Heyne, tahun 1927 M tentang informasi
berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia)
4. Peninggalan Relief-Prasasti
• Relief Candi Borobudur (tahun 772 M di Magelang-Jawa Tengah).
Pada salah satu reliefnya terpahat berbagai jenis tanaman obat yang
bisa dimanfaatkan masayarakat diantaranya adalah kecubung
(Datura metel), Mojo (Aegle marmelos), Lontar (Borassus flabillifer) dan
relief lainnya adalah lukisan proses percikan jamu dan aktivitas
minum jamu. Selain itu juga terdapat relief yang menggambarkan
pemakain lulur dalam proses pemijatan.

• Prasasti Madhawapura. Yang merupakan peninggalan kerajaan


Hindu Majapahit. Dalam prasasti ini teradapat tulisan yang
mengisahkan tentang tukang meracik jamu yang disebut "acaraki".
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai