Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI BIAYA

SISTEM BIAYA STANDAR – METODE VARIABEL COSTING

OLEH

KELOMPOK 10:

Dhanang Bagus Ary Wicaksono (1633121259)

Ida Putra Laksana (202033121014)

Ni Komang Sri Trisnawati (202033121020)

Ngurah Adi Kusuma Artha (202033121300)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Warmadewa

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat
rahmatnya lah kami, selaku penulis, dapat menyelesaikan Tugas Makalah Akuntansi Biaya.

Kami sadar, tanpa dukungan dari orang-orang sekitar, pembuatan Tugas Makalah
Akuntansi Biaya ini tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu kami berterimakasih kepada
seluruh pihak yang dengan rendah hati mau ikut terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kami
harap makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca dan
membawa nilai yang baik kepada kami, selaku penulis.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka, segala saran dan kritik dari pembaca akan sangat kami hargai sebagai acuan untuk
menjadi lebih baik kedepannya.

Denpasar, 28 November 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2

BAB I ......................................................................................................................................... 3

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 3

1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 4

1.3 TUJUAN ...................................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................................ 5

2.1 KOMPONEN BIAYA STANDAR DALAM METODE VARIABLE COSTING .... 5

2.2 ANALISIS SELISIH DALAM SISTEM BIAYA STANDAR DENGAN METODE


VARIABLE COSTING ......................................................................................................... 5

2.3 ANALISIS SELISIH ................................................................................................... 9

2.4 AKUNTANSI BIAYA STANDAR DALAM VARIABLE COSTING DENGAN


METODE TUNGGAL (SINGLE PLAN)............................................................................ 10

2.5 AKUNTANSI BIAYA STANDAR DALAM VARIABLE COSTING DENGAN


METODE GANDA (PARTIAL PLAN) .............................................................................. 13

2.6 PENYAJIAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABLE COSTING ............... 16

2.7 PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI VARIABLE COSTING ........................... 17

BAB III .................................................................................................................................... 19

3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bagaimana manajer mengendalikan harga-harga yang mereka bayarkan untuk


mendapatkan input dan kuantitas yang digunakan?. Mereka dapat saja memeriksa perincian
setiap transaksi, namun cara ini jelas tidak efisien bagi penggunaan waktu manajer. Untuk
beberapa perusahaan, jawaban atas masalah pengendalian ini sebagian terletak pada biaya
standar (Garrison et al,2007:80).

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor- faktor lain tertentu. Sistem
biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya
sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan
yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini
mencatat biaya yang seharusnya dikeluarkan dari biaya yang sesungguhnya terjadi, dan
menyajikan perbandingan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta menyajikan
analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar (Daulat Freddy,2008).

Bagi perusahaan industri, yang kegiatan utamanya menghasilkan atau menciptakan suatu
produk. Proses produksi merupakan kegiatan yang sangat penting. Pada hakekatnya produksi
itu merupakan penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan tempat atas faktor-
faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. (Euis Rosidah
dan Cepi Krisnandi,2008).

Biaya standar dapat menggambarkan biaya yang direncanakan dari suatu produk dan
ditentukan sebelum proses produksi dimulai. Tujuan utama penggunaan biaya standar adalah
untuk mengendalikan biaya produksi dengan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu
penggunaan biaya standar sangat membantu manajemen melaksanakan pengendalian dalam
usaha mencapai efektifitas biaya produksi. Penetapan biaya standar yang didasarkan atas
koreksi data dari fakta-fakta, penelitian serta analisa yang tercermat dapat diandalkan sebagai
sarana untuk merencanakan dan mengendalikan biaya produksi yang terjadi. (Maria
Wulansari,2005).

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang menjadi dasar penulisan makalah ini adalah:

1. Bagaimana komponen biaya standar dalam metode variable costing?


2. Bagaimana analisis selisih dalam sistem biaya standar dengan metode variable costing?
3. Bagaimana akuntansi biaya standar dalam variable costing dengan metode tunggal
(single plan)?
4. Bagaimana akuntansi biaya standar dalam variable costing dengan metode ganda
(partial plan)?
5. Bagaimana penyajian laporan biaya produksi variable costing?
6. Bagaimana penyajian laporan laba rugi variable costing?

1.3 TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini:

1. Mengetahui komponen biaya standar dalam metode variable costing


2. Mengetahui analisis selisih dalam sistem biaya standar dengan metode variable costing
3. Mengetahui akuntansi biaya standar dalam variable costing dengan metode tunggal
(single plan)
4. Mengetahui akuntansi biaya standar dalam variable costing dengan metode ganda
(partial plan)
5. Mengetahui penyajian laporan biaya produksi variable costing
6. Mengetahui penyajian laporan laba rugi variable costing

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KOMPONEN BIAYA STANDAR DALAM METODE VARIABLE COSTING


Variable costing menyajikan informasi biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan. Oleh karena itu, biaya produksi dan biaya nonproduksi
dipisahkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap. Biaya produksi standar terdiri dari
komponen biaya berikut ini:

Biaya bahan baku standar Rp. xx

Biaya tenaga kerja langsung standar xx

Biaya overhead pabrik variabel standar xx

Total biaya produksi variabel standar Rp. xx

2.2 ANALISIS SELISIH DALAM SISTEM BIAYA STANDAR DENGAN METODE


VARIABLE COSTING
Sitem Biaya Standar Full Costing . Karena biaya produksi yang diperhirunghan dalam
harga pokok produk tanpa terdiri dari biaya poduksi variabel saja, maka dalam selisih analisis
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel hanya
dikenal dua macam kapasitas: kapasitas sesungguhnya dan kapasitas standar.

Karena dalam metode variable costing tidak diperhitungkan biaya overhead pabrik
tetap ke dalam harga pokok produk, analisis biaya overbead pabrik dalam metode full costing
adalah berbeda dengan analisis biaya yang sama dalam metode variabel costing , Dalam
metode full costing, analisis selisih biaya overbead pabrik memperhitungkan , selisih biaya
yang disebabkan oleh unsur biaya overbead pabrik tetap, seperti misalnya selisih volume dalam
model dua selisih, selisih kapasitas dalam model tiga dan empat selisih.

Dalam metode variable costing, analisis selisih biaya overhead pabrik tidak
memperhitungkan selisih biaya yang disebabkan oleh unsur biaya overhead pabrik tetap,
karena dalam biaya produksi hanya diperhitungkan biaya produksi variabel saja. Kapasitas
yang diperhitungkan dalam analisis, biaya overbead pabrik adalah kapasias standar dan
kapasitas sesungguhnya, sehingga selisih biaya overbead pabrik dianalisis hanya menjadi dua
5
macam selisih: selisih pengeluaran biaya overhead pabrik variabal (variable overhead
spending-variance) dan selisih efisiensi biaya overhead pabrik variabel (variable overhead -
Efficiency variance ).

Selisih pengeluaran biaya overhead pabrik variabel disebabkan oleh penyimpangan


tarif sesungguhnya biaya overhead pabrik variabel dari tarif standar biaya overhead pabrik
variabel, yang dihitung dengan rumus berikut ini:

Biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya yang dicapai

(tarif standar biaya operbead pabrik variabel x jam kerja sesungguhnya) Rp. xx

Biaya overbead pabrik variabel sesungguhnya

(tarif standar biaya operbead pabrik variabel x jam kerja sesungguhnya) xx

Selisih pengeluaran biaya overbead pabrik variable Rp. xx

Atau selisih pengeluaran biaya overhead pabrik variabel dapat dihitung dengan formula
sebagai berikut ini:

Selisih Pengeluaran Tarif Biaya Tarif Sesungguhnya


Biaya Overhead = Overhead Pabrik - Biaya Overhead Pabrik x Jam kerja sesungguhnya
Pabrik Variabel Variabel

Selisih efisiensi biaya overhead overhead pabrik variabel di sebabkan oleh


penyimbangan kapasitas sesungguhnya dari kapasitas standar , yang di hitung dengan rumus
berikut ini :

Kapasitas sesungguhnya Rp. xx


Kapasitas standar xx -
Selisih efisiensi (dalam satuan kapasitas) Rp. xx
Tarif biaya overhead pabrik variable xx -
Selisih efisiensi biaya overhead pabrik variable Rp. xx

6
Atau selisih efisiensi biaya overhead pabrik variabel dapat dihitung dengan formula
berikut ini:

Selisih efiseinsi Tarif standar Jam kerja Jam kerja


biaya overhead = biaya overhead x standar - sesungguhnya
pabrik variabel pabrik variabel

Contoh1

PT Eliona berusaha dalam bisnis percetakan. Proses produksinya dilaksanakan


berdasarkan pesanan dari pelanggan. Metode penentuan harga pokok produk yang digunakan
adalah metode variable costing, karena menurut pertimbangan manajemen puncak, informasi
biaya yang dihasilkan oleh metode penentuan harga pokok produk in sangat bermanfaat untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek.

Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi memurut standar


disajikan dalam Gambar 14.1.

Data Biaya Produksi Variabel Standar per Satuan

Biaya bahan baku 5 kg @ Rp1.000 Rp. 5.000


Biaya tenaga kerja 20 jam @ Rp500 10.000
Biaya overbead pabrik variabel 20 jam @Rp400 8.000
Total Rp. 23.000

Kapasitas produksi per bulan direncanakan 5.200 jam tenaga kerja langsung.

Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 20X1 adalah sebagai berikut:

1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 1500 kg @Rp1000.


2. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari adalah 250 satuan
dengan biaya produksi sesungguhnya sebagai berikut:

a. Pemakaian bahan baku untuk memproduksi pesanan:

7
No Jumlah Kuantitas bahan Harga
pesanan unit baku yang dipakai sesungguhnya per
produksi kg
101 25 150 Rp 1.100
102 85 400 Rp 1.100
103 57 300 Rp 1.100
104 83 200 Rp 1.100
Total 250 1.050
b. Biaya tenaga kerja 5.100 jam Rp 475 = Rp 2.422.500 dengan rincian sebagai berikut:

No Jumlah Kuantitas bahan Harga


pesanan unit baku yang dipakai sesungguhnya per
produksi kg
101 25 600 Rp 475
102 85 1.600 Rp 475
103 57 1.200 Rp 475
104 83 1.700 Rp 475
Total 250 5.100
c. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebesar Rp 3.650.000 yang
terdiri dari biaya, overhead pabrik variable sebesar Rp 2.142.000 dari biaya overhead
pabrik tetap sebesar Rp 1.508.000

3. Pesanan nomor 101, 102, 103, dan 104 selesai di proses dalam bulan januari 2011 dan
semua pesanan diserahkan kepada pemesan, kecuali pesanan 104, dengan harga jual
sebagai berikut

Pesanan 101 Rp 1.200.000

Pesanan 102 Rp 3.200.000

Pesanan 103 Rp 2.000.000

Jumlah Rp 6.400.000

4. Biaya pemasaran sesungguhnya terjadi adalah sebesar RP 400.00 yang terdiri dari biaya
pemasaran variable sebesar Rp 250.00 dan biaya pesaran tetap sebesar Rp 150.000

8
5. Biaya administrasi dan umum yang sesungguhnya terjadi ada;ah sebesar Rp 300.000 yang
terdiri dari biaya administrasi dan umum variable, sebesar Rp 100.000 dan biaya
administrasi dan umum tetap sebesar Rp 200.000

2.3 ANALISIS SELISIH


Berdasarkan data dalam contoh analisis 1, perhitungan dan analisis selisih biaya
sesungguhnya dari biaya standar disajikan dalam uraian berikut:

a. Selisih Biaya Bahan Baku

Selisih harga bahan baku = Rp 105.000 R


(Rp1.000 - Rp 1.100) x 1.050 kg
Selisih pemakaian bahan baku = Rp 200.000 L
(1.250 - 1.050) x Rp 1.000
Total selisih biaya bahan baku Rp 95.000 L
b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung

Selisih tariff upah = (Rp5.00 - Rp Rp 127.500 L


475) x 5.100 jam
Selisih efesien upah = (5.000 - Rp 50.000 R
5.100) x Rp 500
Total selisih biaya tenaga kerja Rp 77.500 L
langsung
c. Selisih Biaya Overhead Pabrik

Selisih pengeluaran variable (variable spending costing)

Biaya variable pabrik variable sesungguhnya Rp 2.142.000

Biaya variable pabrik variable yang diangarkan

Pada jam yang sesungguhnya dicapai 5100 jam x Rp 400 Rp 2.040.000

Selisih pengeluaran biaya overhead pabrik variable Rp 102.000 R

Selisih biaya overhead pabrik variable

9
Jam standar 5.000 jam

Jam sesungguhnya 5.100 jam

Selisih efesiensi 100 jam

Tariff biaya overhead pabrik variable Rp 400/jam x

Selisih efesiensi biaya overhead pabrik variable 40.000 R

Total selisih biaya overhead pabrik Rp 142.000 R

2.4 AKUNTANSI BIAYA STANDAR DALAM VARIABLE COSTING DENGAN


METODE TUNGGAL (SINGLE PLAN)
Seperti telah diuraikan dalam Sistem Biaya Standar-Full Costing, dalam metode tunggal,
ekening baran dalam proses didebit dengan hasil kali kuantitas/ jam standar dengan harga/tarif
standar, sehingga selisih dihitung dan dicatat pada saat terjadinya. Untuk memudahkan
pemahaman terhadap aliran biaya dalam sistem biaya standar dengan metode variable costing,
Berdasarkan data dalam contoh 1, akuntansi biaya standar dalam metode variable costing
dengan metode tunggal disajikan dalam uraian berikut ini:

a. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku

Pemakaian bahan baku dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Barang dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp 1.250.000

Persediaan Bahan Baku Rp1.050.000

Selisih Efisiensi Biaya Bahan Baku 200.000

Selisih Harga Bahan Baku yarg Dipaka Rp105.000

Selisih Harga Bahan Baku yang Dibeli Rp105.000

b. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

Pencatatan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2011 adalah
sebagai berikut:

Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp2.500.000

10
Selisih Efisiensi Upah 50.000

Selisih Tarif Upah Rp 127.500

Gaji dan Upah 2.422.500

c. Pencatatan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Variabel kepada Produk

Pembebanan biaya orerbead pabrik variabel kepada tiap pesanan adalah sebagai
berikut:

Barang dim Proses-Biaya Overbead Pabrik Variabel Rp2.000.000

Biaya Overbead Pabrik Variabel yang Dibebankan Rp2,000.000

d. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Terjadi

Biaya overbead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp3.650.000

Berbagai Rekening yang Dikredit Rp3.650.000

e. Pencatatan Pemecahan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Menurut


Perilakunya

Pencatatan pemecahan biaya overhead pabrik menjadi biaya variabel dan biaya tetap
dilakukan sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp2.142.000

Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya 1.508.000

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp3.650.000

f. Penutupan Rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan

Penutupan rekening biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan Rp2.000.000

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp2.000.000

11
g. Pencatatan Selisih Biaya Overhead Pabrik Variabel

Selisih biaya overhead pabrik variabel yang terjadi dicatat dengan jurnal sebagai
berikut:

Selisih Pengeluaran Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp102.000

Selisih Efisien Biaya Overhead Pabrik Variabel 40.000

Biaya Overhead Variabel Sesungguhnya Rp142.000

h. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi

Harga pokok pesanan yang telah selesai dicatat sebagai

Persediaan Produk Jadi Rp5.750.000

Barang dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp1.250.000

Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.500.000

Barang dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Variabel 2.000.000

i. Pencatatan Penyerahan Produk kepada Pemesan

Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai
berikut:

Kas atau Piutang Rp6.400.000

Hasil Penjualan Rp6.400.000

Harga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut

Harga Pokok Penjualan Rp3.841.000

Persediaan Produk Jadi Rp3.841.000

12
j. Pencatatan Biaya Nonproduksi

Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan Januari 20X1 dicatat dengan jurnal

sebagai berikut:

Biaya Pemasaran Rp400.000

Biaya Administrasi dan Umum 300.000

Berbagai Rekening yang Dikredit Rp700.000

Pemisahan biaya nonproduksi menurut perilakunya dicatat dengan jurnal:

Biaya Pemasaran Variabel Rp250.000

Biaya Pemasaran Tetap 150.000

Biaya Administrasi & Umum Variabel 100.000

Biaya Administrasi & Umum Tetap 200.000

Biaya Pemasaran Rp400.000

Biaya Administrasi & Umum 300.000

2.5 AKUNTANSI BIAYA STANDAR DALAM VARIABLE COSTING DENGAN


METODE GANDA (PARTIAL PLAN)
Seperti telah diuraikan dalam Bab sebelumnya, dalam metode ganda rekening barang
dalam proses didebit dengan hasil kali kuantitas/jam sesungguhnya dengan harga/tarif
sesungguhnya, dan dikredit dengan hasil kali kuantitas/jam standar dengan harga/tarif standar.
Dengan demikian selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar tidak dihitung dan dicatat pada
saat terjadinya, namun dihitung dan dicatat pada akhir periode akuntansi. Berdasarkan data
dalam contoh 1, berikut ini disajikan akuntansi biaya produksi variabel standar dalam metode
variable costing dengan metode ganda. Akuntansi biaya overhead pabrik tetap dan biaya non
produksi (biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum) dalam metode ganda tidak
berbeda dengan akuntansi biaya-biaya tersebut dalam metode tunggal.
13
1) Pencatatan Pemakaian Bahan Baku

Pemakaian bahan baku dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Barang dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp1.050.000

Persediaan Bahan Baku Rp1.050.000

2) Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

Pencatatan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam bulan Januari 20X1 adalah
sebagai berikut:

Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp2.422.500

Gaji dan Upah Rp2.422.500

3) Pencatatan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Variabel kepada Produk

Pembebanan biaya overbead pabrik variabel kepada tiap pesanan adalah sebagai
berikut:

Barang dlm Proses-Biaya Overbead Pabrik Variabel Rp2.000.000

Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan Rp2.000.000

4) Pencatatan Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Terjadi

Biaya overbead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp3.650.000

Berbagai Rekening yang Dikredit Rp3.650.000

5) Pencatatan Pemecahan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Menurut


Perilakunya

14
Pencatatan pemecahan biaya overhead pabrik menjadi biaya variabel dan biaya tetap
dilakukan sebagai berikut:

Biaya Overbead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp2.142.000

Biaya Overbead Pabrik Tetap Sesungguhnya 1.508.000

Biaya Overbead Pabrik Sesungguhnya Rp3.650.000

6) Penutupan Rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan

Penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik Variabel Yang Dibebankan dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan Rp2.000.000

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp2.000.000

7) Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi

Harga pokok pesanan yang telah selesai dicatat sebagai berikut:

Persediaan Produk Jadi Rp5.750.000

Barang dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp1.250.000

Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.500.000

Barang dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Variabel 2.000.000

Pencatatan Selisih yang Terjadi


1) Selisih Biaya Bahan Baku

Selisih biaya bahan baku dicatat sebagai berikut:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp 95.000

Selisih Harga Bahan Baku yang Dipakai 105.000

Selisih Kuantitas Bahan Baku Rp200.000

15
2) Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung

Selisih biaya tenaga kerja langsung dicatat sebagai berikut:

Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp77.500

Selisih Efisiensi Upah Selisih Tarif Upah 50.000

Selisih Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp127.500

3) Selisih Biaya Overhead Pabrik Variabel

Selisih biaya overhead pabrik variabel yang terjadi dicatat dengan jurnal sebagai
berikut:

Selisih Pengeluaran Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp102.000

Selisih Efisiensi Biaya Overhead Pabrik Variabel 40.000

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp142.000

2.6 PENYAJIAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABLE COSTING


Sistem biaya standar dalam variable costing bertujuan untuk menghasilkan laporan
biaya produksi yang memungkinkan manajer produksi mendapatkan umpan balik (feedback)
mengenai pelaksanaan biaya produksi standat yang telah ditetapkan, sehingga ia dapat
menganalisis efisiensi kegiatan produksinya. Laporan biaya produksi berisi perbandingan
biaya produksi variabel standar dengan biaya produksi variabel sesungguhnya, dan analisis
selisih biaya produksi variabel. Berdasarkan berbagai jurnal yang dibuat dalam bulan Januari,
laporan biaya produksi PT Eliona bulan Januari 20X1 disajikan dalam Gambar 14.3

Gambar 14.3
Laporan Biaya Produksi
PT Eliona
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari 20X1

16
Biaya Selisih Selisih
Sesungguhny Harga/ Kuantitas/
Biaya Standar a Tarif Efisiensi
Biaya Bahan Baku Rp1.250.000 Rp1.050.000 Rp105.000R Rp200.000L
Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.500.000 2.422.500 127.500L 50.000R
Biaya Overhead Pabrik Variabel 2.000.000 2.142.000 102.000R 40.000R

2.7 PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI VARIABLE COSTING


Laporun laba rugi yang disajikan sistem biaya standar dengan metode variable costing
untuk kepentingan perencanaan laba jangka pendek dan pengambilan keputusan lain jangka
pendck memuat informasi biaya variabel, laba kontribusi, dan biaya tetap. Selisih yang teradi
dalam periode akuntansi disajikan dalam laporan laba rugi sebagai adjustment terhadap harga
pokok penjualan standar. Berdasarkan berbagai jurnal yang dibuat dalam bulan Januari, laporan
laba rugi PT Eliona bulan Januari 20X1 disajilan dalam Gambar 14.4

Gambar 14.4
Laporan Laba Rugi Variable Costing
PT Eliona
Laporan Laba Rugi Bulan Januari 20X1
Hasil Penjualan Rp6.400.000
Harga Pokok Penjualan:
Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp1.250.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.500.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 2.000.000
Harga Pokok Produk yang diproduksi Rp5.750.000
Persediaan Akhir Produk Jadi 1.909.000
Harga Pokok Penjualan Variabel Standar Rp3.841.000
Penyesuaian Selisih:
Selisih Harga Bahan Baku yang Dipakai Rp105.000
Selisih Pemakaian Bahan Baku (200.000)
17
Selisih Tarif Upah (127.500)
Selisih Efisiensi Upah 50.000
Selisih Pengeluaran BOP Variabel 102.000
Selisih Efisiensi BOP Variabel 40.000
30.500
Harga Pokok Penjualan Variabel Sesungguhnya Rp3.810.500
Biaya Pemasaran Variabel 250.000
Biaya Administrasi & Umum Variabel 100.000
Total Biaya Variabel 4.160.500
Laba Kontribusi Rp2.239.500
Biaya Tetap
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp1.508.000
Biaya Pemasaran Tetap 150.000
Biaya Pemasaran & Umum Tetap 200.000
Total Biaya Tetap Rp1.858.000
Laba Bersih Rp381.500

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Variable costing menyajikan informasi biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan. Oleh karena itu, biaya produksi dan biaya nonproduksi
dipisahkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap. Biaya produksi standar terdiri dari
komponen biaya berikut ini:

Biaya bahan baku standar Rp. xx

Biaya tenaga kerja langsung standar xx

Biaya overhead pabrik variabel standar xx

Total biaya produksi variabel standar Rp. xx

Dalam metode variable costing, analisis selisih biaya overhead pabrik tidak
memperhitungkan selisih biaya yang disebabkan oleh unsur biaya overhead pabrik tetap,
karena dalam biaya produksi hanya diperhitungkan biaya produksi variabel saja. Kapasitas
yang diperhitungkan dalam analisis, biaya overbead pabrik adalah kapasias standar dan
kapasitas sesungguhnya, sehingga selisih biaya overbead pabrik dianalisis hanya menjadi dua
macam selisih: selisih pengeluaran biaya overhead pabrik variabal (variable overhead
spending-variance) dan selisih efisiensi biaya overhead pabrik variabel (variable overhead -
Efficiency variance ).

19
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta, Bab 14 Sistem Biaya Standar – Metode
Variable Costing

20

Anda mungkin juga menyukai