JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UPN VETERAN JAWA TIMUR Pendahuluan Penilaian risiko merupakan bagian penting dalam perencanaan audit internal sehingga pelaksanaan audit dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.proses audit internal terdiri dari tahapan perencanaan,tahapan pelaksanaan,dan tahapan pelaporan berserta pemantauan tindak lanjut.proses perencanaan,dan tahapan pelaporan beserta pemantauan tindak lanjut.proses perencanaan audit audit meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan penyeleksian auditee,persiapan penugasan yang terdiri dari pengembangan rencana,penjadwalan audit internal,penetapan lingkup,tujuan audit,waktu pelaksanaan,dan bentuk prosedur secara mendetail.secara survei pendahuluan. Berdasarkan standar kinerja 2200-tentang perencanaan penugasan bahwa “auditor internal harus mengembangkan dan mendokumentasikan perencanaan untuk setiap penugasan yang mencakup tujuan,ruang lingkup,waktu,dan alokasi sumber daya”.untuk itu,tujuan,tujuan utama proses perencanaan audit adalah merancang pendekatan audit yang akan dilaksanakan agar memberikan jaminan bahwa audit dilakukan secara efektif dan efisien.tahapan perencanaan audit internal terdiri dari pemilihan auditee,perisapan penugasan dan survey pendahuluan. Dari tahapan tersebut,terdapat 3 (tiga) tahapan penting dalam perencanaan audit internal.tahapan-tahapan inilah yang nantinya akan dilalui auditor dalam setiap penugasannya. PEMILIHAN AUDITEE Pemilihan auditee merupakan salah satu bagian dari tahapan perencanaan untuk Menyusun perencanaan penugasan audit untuk jangka pendek dan jangka Panjang yang dilakukan dengan pemilihan secara ad hoc,dan permintaan audit yabng berasal dari direksi,komite audit,dan auditee.dalam pemilihan auditee secara sistematis,saat ini SKAI lebih didorong menggunakan metode audit internal berbasis risiko (risk-based internal audit).audit internal berbsasis risiko merupakan metodologi yang menyediakan jaminan bahwa akan dikelola dalam kerangka profesi risiko organisasi,sehingga dalam pemilihan auditee ditentukan dengan tahapan yang terdiri dari identifikasi audit universe,menetapkan faktor risiko dan skala prioritas pemberian skor dan rangking,dan pemilihan auditee. Identifikasi Audit Universe Audit universe merupakan kumpulan dari semua auditable unit (unit yang layak menjadi auditee tersendiri,misalnya kegiatan,bagian,divisi,instansi,proyek.contoh unik yang layak menjadi auditee adalah sebagai berikiut: 1.Proyek,misalnya pembangunan fisik Gedung,pengembangan sistem informasi,pengembangan sistem informasi,pengembangan produk,dan pengembangan lainnya. 2.Struktur organisasi,misalnya kantor pusat,kantor cabang,divisi/bagian,pabrik,dan bentuk lainnya. 3.Aset,misalnya asset tetap,kas,persediaan,sumber daya perusahaan,dam asset lainnya. 4.Kegiatan,misalnya kepanitiaan,fungsi,proses,dan kegiatan lain Menetapkan Faktor Risiko dan Skala Prioritas Setelah audit universe dirumuskan,selanjutnya auditor harus menempuh Langkah dalam menetapkan faktor risiko.faktor risiko adalah kriteria (kategori atau faktor) yang digunakan untuk menggambarkan kondisi risiko yang ada dalam suatu instansi.untuk suatu faktor yang sama,auditee biasanya digunakan dalam sistem scoring adalah sebagai berikut: 1.Kecukupan sistem pengendalian internal. 2.Sifat transaksi (misalnya jumlah dan nilai transaksi,serta kompleksitas transaksi). 3.Jangka waktu penepatan sistem pengendalian internal. 4.Sifat lingkungan operasional (misalnya perubahan sistem,perubahan metode pelaporan,sensitivitas data,pengaruh dari proses bisnis yang signifikan,perubahan rencana manajemen,serta perubahan kebijakan). 5.Keamanan sumber informasi secara fisik. 6.Kecukupan pegendalian dan audit secara langsung oleh manajemen. 7.Hasil dari audit dan kebijakan-kebijakan manajemen terdahulu,serta responsivitas manajemen terhadap isu-isu atau temuan-temuan yang harus ditindaklanjutin. 8.Ketersediaan daya manusia,meliputi pengalaman manajemendan staf,turnover,kompetisi teknis,serta tingkat pendelegasian. 9.Pandangan dari manajemen. Pemberian skor dan peringkat Selanjutnya pada tahap pemberian skor,auditable unit diberikan skor antara skala 1-5.skala 1 menunjukkan risiko yang paling rendah dan skala 5 untuk menunjukkan risiko paling tinggi.berdasarkan pemilihan faktor-faktor tersebut langkahh selanjutnya adalah melakukan penilaian pada setiap faktor yaitu dengan menetapkan skala tertentu melalui Langkah- langkah sebagai berikut: 1.Membuat skala angka tertentu,misalnya untuk menyajikan informasi mengenai tingkatan signifikan risiko yang terjadi pada unit audit maka dapat dibuat skala 1-5.skala 1 menunjukkan risiko paling rendah dan skala 5 untuk menunjukkan risisko paling tinggi. 2.Lakukan assessment atas masing-masing faktor pada setiap unit audit yaitu Menyusun auditee melalui perhitungan jumlah risiko yang paling tinggi ke jumlah risiko yang paling rendah. Pemilihan Auditee Penentuan rencana dan jadwal audit didasarkan pada penyesuaian peringkat auditable unit dengan sumber daya audit yang tersedia.jika anggaran dan personel yang tersedia hanya cukup mengaudit Sebagian unit auditee maka pemilihan unit sebaiknya mendahulukan unit yang memiliki risiko tertinggi. Sebagai contoh,SKAI memiliki personel auditor dengan jumlah orang-orang yang tersedia sebanyak 80 hari,sedangkan waktu (dalam hari) yang diperlukan untuk mengaudit kelima unit tersebut adalah:bagian logistic (40 hari),kantor cabang 1 (15 hari),kantor cabang 2 (15 hari),proyek Gedung (10 hari),dan bagian penjualan (10 hari.)agar dapat mengalokasikan sumber daya auditee berdasarkan peringkat risiko,yakni sebagai berikut: 1.Bagian Logistik 40 hari 2.Kantor Cabang 2 15 hari 3.Proyek Gedung 10 hari 4.Kantor Cabang 1 15 hari 5.Bagian Penjualan 10 hari Jika auditor ingin mengaudit seluruh unit,tetapi dengan jumlah tenaga yang sama,maka alokasi waktunya disesuaikan dengan proporsi masing-masing skor dengan total seluruh skor.perhitungan adalah sebgaia berikut: Auditee Skor risiko %skor risiko Hari audit (%x 80 hari) Bagian logistik 18 27% (18/65) 22 Kantor cabang 2 14 21%(14/65) 18 Proyek gedung 13 20%(13/65) 16 Kantor cabang 1 12 18%(12/65 14 Bagian penjualana 8 12%(8/65) 10 jumlah 65 80 Persiapan Penugasan Audit Setiap penugasan audit harus disiapkan dengan baik dan direncanakan secara matang karena hal tersebut merupakan salah satu Langkah agar setiap penugasan dapat dijalankan secara efektif dan efisien.pada tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat dalam suatu penugasan oleh SKAI dengan tujuan agar tim yang akan melaksanakan tugas mempunyai paying hukum yang kuat bahwa tim tersebut melaksanakan audit atas perintah dari atasan dan bukan karena kepentingan pribadi.dalam persiapan penugasan terdapat beberapa Langkah yang diperhatikan dan dilaksanakan,yakni sebagai berikut. Penerbitan Surat Tugas Fungsi pokok surat tugas ini adalah pemberitahuan kepada auditee bahwa akan dilaksanakan penugasan audit di unit tersebut.selain itu,dalam surat tugas ini juga tercantum tim yang akan terlibat dalam suatu penugasan di unit tertentu.surat tugas ini sebaiknya diterima auditee beberapa hari sebelum tanggal dilaksanakannya first meeting atau pertemuan awal.hal ini dilakukan agar auditee telah mempersiapkan diri,baik dari segi personel maupun data yang dibutuhkan untuk proses audit,sehingga dengan surat tugas ini waktu yang telah direncanakan sebelumnya dapat berjalan efektif.adapun isi surat tugas yakni: 1.Pencatuman dasar audit berisi penjelasan mengenai tujuan yang ini dicapai dari pelaksanaan audit tersebut,misalnya tujuan audit operasional bertujuan untuk menjelaskan alas an pelaksanaan audit,yakni bersifat rutin atau karena permintaan khusus.demham adanya dasar audit diharapkan auditee mengetahui gambaran pekerjaaan adutitor mengenai dasar pelaksanaan audit di auditee 2.Tujuan audit berisi penjelasan mengenai tujuan yang ingin dicapai daro pelaksanaan audit tersebut,misalnya tujuan audit operasional bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efiesiensi operasionaol suatu kegiatan.