Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RMK

Pelaksanaan Audit: Evaluasi dan Bukti Audit

Penyusun:
-Sulthan Dhaifullah D 18013010202

TAHUN AJARAN 2021/2022


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN VETERAN JAWA TIMUR
Pengertian Bukti Audit

Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang
disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang
layak untuk menyatakan pendapatnya.

Bukti audit adalah semua media informasi yang digunakan oleh auditor untuk mendukung
argumentasi, pendapat atau simpulan dan rekomendasinya dalam meyakinkan tingkat
kesesuaian antara kondisi dengan kriterianya. Tidak semua informasi bermanfaat bagi audit,
karena itu informasi harus dipilih. Pedoman pemilihan informasi yang akan digunakan
sebagai bukti audit adalah bahwa informasi tersebut harus andal sehingga mampu
meyakinkan pihak lain.

Menurut Mulyadi, Pembahasan bukti audit ini didasarkan pada Standar pekerjaan lapangan
ketiga yang berbunyi: " Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. "

KEPUTUSAN BAHAN BUKTI AUDIT

Ada 4 hal yang harus diputuskan auditor, terkait bahan bukti adalah

1.Prosedur audit yang manakah yang akan ditempuh? (Prosedur Audit)

Prosedur Audit, yaitu petunjuk rinci untuk pengumpulan jenis bahan bukti audit tertentu yang
diperoleh pada waktu tertentu selama audit.

2.Berapa besar ukuran sampel yang akan diambil? (Ukuran sampel)

Ukuran sample, yaitu penentuan besarnya smple dari satu sampai keseluruhan pos dalam
populasi yang diuji saat prosedur audit dipilih.

3.Pos/unsur mana yang akan dipilih dari populasi? (Unsur yang dipilih)

Pos/ unsur yang dipilih, yaitu:

a.memilh dan mengumpulkan bahan buktu pertama dalam 1 minggu

b.memilih bahan bukti yang berjumlah besar

c.memilih bahan bukti secara acak

d.memilih bahan baku yang diperkirakan akan memiliki kekeliruan.

4.Kapan prosedur audit tersebut akan dilaksanakan?(Saat Pelaksanaan)

Saat pelaksanaan, yaitu waktu pelaksanaan audit mencakup periode waktu tertentu yang
proses auditnya dilakukan setelah berakhirnya periode waktu tersebut.keputusan pemilihan
waktu audit tersebut, harus diselesaikan, sesuai dengan kebutuhan klien.
KESIMPULAN BAHAN BUKTI AUDIT YANG MENYIMPULKAN

Bahan Bukti Yang Menyimpulkan

Suatu bahan bukti dapat memberikan kesimpulan apabila :

1. Relevan, berkaitan terhadap tujuan pengujian auditor

2. Kompeten, menunjukkan tingkat dapat dipercayainya suatu bahan bukti

Kompetensi dapat diperbaiki dengan :

• Independensi penyedia data

• Efektifitas struktur pengendalian intern

• Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh auditor

• Kualifikasi orang yang menyediakan informasi

• Tingkat objektivitas

3. Kecukupan, jumlah bahan bukti yang diperoleh dibandingkan dengan besar sampel .

4. Ketepatan waktu, saat bahan bukti dikumpulkan, sedekat mungkin dari tanggal neraca.

Kecukupan Bahan Bukti. Mengacu kepada jumlah bahan bukti yang dikumpulkan, berapa
besar ukuran sampel yang akan diambil.

2 faktor yang mempengaruhi keputusan ukuran sampel adalah:

1. Ekspektasi auditor akan kemungkinan salah saji material

2. Efektifitas pengendalian intern klien

TUJUAN BUKTI AUDIT

Adapun tujuan bukti audit yaitu :

a. Membantu membuat keputusan tentang penilaian risiko dengan mempertimbangkan


salah saji berupa potensial yang akan mungkin terjadi.Penilaian risiko audit adalah proses
rekursif penelusuran bukti untuk menentukan keyakinan dan menilai keaslian dan kebenaran
bukti audit guna mendukung penerbitan opini. Risiko audit merupakan salah satu yang
menjadi perhatian auditor dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab profesionalnya dan
kemungkinan adanya risiko audit. Risiko audit dapat ditimbulkan dari tingkat penemuan yang
direncanakan dalam menghadapi irregularities, misalnya related party transaction (transaksi
perusahaan induk dan anak atau transaksi antar keluarga); client misstate (klien melakukan
penyimpangan; kualitas komunikasi (klien tidak kooperatif); initial audit (klien baru pertama
kali audit); klien bermasalah (Anonim : 2011).

b. Membantu menentukan prosedur audit yang cocok dengan asersi dan penilaian
resiko.Asersi sangat penting karena membantu auditor dalam memahami bagaimana
laporan keuangan mungkin disalah sajikan dan menuntun auditor dalam mengumpulkan
bukti (Anonim :2009).
Manfaat Bukti Audit

Mengidentifikasi jenis dan sumber bukti audit merupakan langkah awal yang baik san sangat
menentukan tingkat ekonomi, efisiensi dan efektivitas audit yang dilakukan. Dengan
demikian, auditor harus mengidentifikasi secara jelas sifat, mutu, dan jumlah bukti audit
yang akan dikumpulkan. Adapun manfaat bukti audit (Agung Rai : 2008) adalah sebagai
berikut :

1. Bukti akan digunakan untuk mendukung temuan, simpulan, dan rekomendasi audit. Mutu
simpulan dan rekomendasi audit sangat bergantung pada bukti audit ini.

2. Bukti-bukti audit mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan


pelaksanaan audit. Oleh karena itu, bukti-bukti audit harus mendapatkan perhatian auditor
sejak tahap perencanaan audit sampai dengan akhir proses audit.

JENIS-JENIS BAHAN BUKTI AUDIT

Jenis bahan bukti dapat dijelaskan sebagai berikut:

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

adalah inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud oleh auditor. menguji/menghitung fisik
aktiva berwujud. Umumnya yang diuji adalah persediaan, kas, surat-surat wesel, dll Sering
dihubungkan dengan persediaan dan kas tetapi dapat juga diterapkan pada sekuritas, notes
receivable, maupun aktiva tetap berwujud. Pemeriksaan fisik ini sebagai alat yang dipakai
langsung untuk memverifikasi apakah suatu aktiva secara aktual ada, dianggap sebagai
bahan bukti yang paling andal dan berguna yang bertujuan untuk memastikan jumlah
maupun deskripsi aktiva.

KONFIRMASI (CONFIRMATION)

adalah penerimaan jawaban tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independen dalam
memverifikasi akurasi informasi yang telah diminta oleh auditor.

penerimaan tanggapan dari pihak ketiga yang independen mengenai akurasi informasi
sebagaimana yang dimaksud oleh auditor. Contoh: konfirmasi atas piutang usaha, hutang
usaha, dll. Konfirmasi menjadi bahan bukti yang bernilai tinggi dan sering dipakai karena
berasal dari sumber yang independen, namun diperlukan biaya yang besar dan dapat
menimbulkan ketidakenakan dari pihak yang dimintai jawaban. Konfirmasi tertulis lebih
disukai karena lebih memudahkan penyelia untuk menelaah dan memberikan dukungan
yang lebih baik kalau diperlukan untuk menunjukkan bahwa konfirmasi telah
diterima.Konfirmasi tersebut harus diawasi oleh auditor sejak saat penyiapan sampai
dikembalikan.

DOKUMENTASI (DOCUMENTATION)
pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang dibuat oleh klien. Biasanya disebut
vouching.yaitu pemeriksaan auditor atas dokumentasi dan catatan klien untuk mendukung
informasi yang ada atau seharusnya ada dalam L/K. 

Dokumen Intern : dokumen yang disiapkan dan digunakan dalam organisasi klien dan
disimpan tanpa pernah keluar ke pihak lain.

Dokumen Ekstern : dokumen yang telah ada di tangan seseorang di luar organisasi klien
yaitu pihak yang mendokumentasikan transaksi, tetapi saat ini berada di tangan klien atau
tersedia untuk diperoleh

PENGAMATAN (OBSERVATION)

Penggunaan alat indera untuk menentukan aktivitas tertentu, seperti penglihatan,


pendengaran, penciuman, perasaan, dll

adalah penggunaan perasaan untuk menetapkan aktivitas tertentu. Pengamatan tidak akan
mencukupi bila tidak ditindak lanjuti sehingga diperlukan tindak lanjut atas kesan awal
dengan bahan bukti lain yang menguatkan.

TANYA JAWAB DENGAN KLIEN (INQUIRIES OF THE CLIENT)

Mendapatkan informasi dengan cara mengajuan pertanyaan baik secara lisan maupun
tertulis kepada klien/pegawai klien.adalah upaya untuk mendapatkan informasi tertulis atau
lisan dari klien dengan menjawab pertanyaan auditor. Bila auditor mendapat bukti melalui
tanya jawab ini, perlu untuk mendapatkan bahan bukti lain yang menguatkan melalui
prosedur yang lain, karena bukti melalui tanya jawab tidak independen. 
 

AKURASI MEKANIS (RE-PERFORMANCE)

Auditor menguji perhitungan yang dilakukan klien. Misalnya menghitung kembali


penjumlahan ke bawah, menghitung kembali perkalian antara harga jual per unit dengan
kuantitas barang yang terjual, dll. Mencakup pengecekan ulang suatu sampel perhitungan
dan perpindahan informasi yang dilakukan klien selama periode yang diaudit. Pengecekan
ulang perhitungan berisi pengujian akurasi aritmatis klien, sementara pengecekan ulang
atas perpindahan informasi berisi penelusuran jumlah untuk meyakinkan bahwa kalau
informasi yang sama dimasukkan ke tempat yang lebih dari satu, akan dicatat dengan
jumlah yang sama untuk waktu yang berbeda.

PROSEDUR ANALITIS (ANALYTICAL PROCEDURES)

pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang dibuat oleh klien. Biasanya disebut vouching.
adalah penggunaan perbandingan dan hubungan untuk menentukan apakah saldo
perkiraan tersaji secara layak. Misal membandingkan persentase marjin laba tahun berjalan
dengan tahun sebelumnya. Prosedur analitis sebaiknya dilaksanakan saat permulaan audit
untuk menentukan perkiraan mana yang memerlukan verifikasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai