Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RMK

PERENCANAAN AUDIT INTERNAL

Penyusun:
-Sulthan Dhaifullah D 18013010202

TAHUN AJARAN 2021/2022


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN VETERAN JAWA TIMUR
Pendahuluan
Penilaian risiko merupakan bagian penting dalam perencanaan audit internal sehingga
pelaksanaan audit dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.proses audit internal terdiri
dari tahapan perencanaan,tahapan pelaksanaan,dan tahapan pelaporan berserta
pemantauan tindak lanjut.proses perencanaan,dan tahapan pelaporan beserta pemantauan
tindak lanjut.proses perencanaan audit audit meliputi semua kegiatan yang berhubungan
dengan penyeleksian auditee,persiapan penugasan yang terdiri dari pengembangan
rencana,penjadwalan audit internal,penetapan lingkup,tujuan audit,waktu pelaksanaan,dan
bentuk prosedur secara mendetail.secara survei pendahuluan.
Berdasarkan standar kinerja 2200-tentang perencanaan penugasan bahwa “auditor internal
harus mengembangkan dan mendokumentasikan perencanaan untuk setiap penugasan
yang mencakup tujuan,ruang lingkup,waktu,dan alokasi sumber daya”.untuk itu,tujuan,tujuan
utama proses perencanaan audit adalah merancang pendekatan audit yang akan
dilaksanakan agar memberikan jaminan bahwa audit dilakukan secara efektif dan
efisien.tahapan perencanaan audit internal terdiri dari pemilihan auditee,perisapan
penugasan dan survey pendahuluan.
Dari tahapan tersebut,terdapat 3 (tiga) tahapan penting dalam perencanaan audit
internal.tahapan-tahapan inilah yang nantinya akan dilalui auditor dalam setiap
penugasannya.
PEMILIHAN AUDITEE
Pemilihan auditee merupakan salah satu bagian dari tahapan perencanaan untuk Menyusun
perencanaan penugasan audit untuk jangka pendek dan jangka Panjang yang dilakukan
dengan pemilihan secara ad hoc,dan permintaan audit yabng berasal dari direksi,komite
audit,dan auditee.dalam pemilihan auditee secara sistematis,saat ini SKAI lebih didorong
menggunakan metode audit internal berbasis risiko (risk-based internal audit).audit internal
berbsasis risiko merupakan metodologi yang menyediakan jaminan bahwa akan dikelola
dalam kerangka profesi risiko organisasi,sehingga dalam pemilihan auditee ditentukan
dengan tahapan yang terdiri dari identifikasi audit universe,menetapkan faktor risiko dan
skala prioritas pemberian skor dan rangking,dan pemilihan auditee.
Identifikasi Audit Universe
Audit universe merupakan kumpulan dari semua auditable unit (unit yang layak menjadi
auditee tersendiri,misalnya kegiatan,bagian,divisi,instansi,proyek.contoh unik yang layak
menjadi auditee adalah sebagai berikiut:
1.Proyek,misalnya pembangunan fisik Gedung,pengembangan sistem
informasi,pengembangan sistem informasi,pengembangan produk,dan pengembangan
lainnya.
2.Struktur organisasi,misalnya kantor pusat,kantor cabang,divisi/bagian,pabrik,dan bentuk
lainnya.
3.Aset,misalnya asset tetap,kas,persediaan,sumber daya perusahaan,dam asset lainnya.
4.Kegiatan,misalnya kepanitiaan,fungsi,proses,dan kegiatan lain
Menetapkan Faktor Risiko dan Skala Prioritas
Setelah audit universe dirumuskan,selanjutnya auditor harus menempuh Langkah dalam
menetapkan faktor risiko.faktor risiko adalah kriteria (kategori atau faktor) yang digunakan
untuk menggambarkan kondisi risiko yang ada dalam suatu instansi.untuk suatu faktor yang
sama,auditee biasanya digunakan dalam sistem scoring adalah sebagai berikut:
1.Kecukupan sistem pengendalian internal.
2.Sifat transaksi (misalnya jumlah dan nilai transaksi,serta kompleksitas transaksi).
3.Jangka waktu penepatan sistem pengendalian internal.
4.Sifat lingkungan operasional (misalnya perubahan sistem,perubahan metode
pelaporan,sensitivitas data,pengaruh dari proses bisnis yang signifikan,perubahan rencana
manajemen,serta perubahan kebijakan).
5.Keamanan sumber informasi secara fisik.
6.Kecukupan pegendalian dan audit secara langsung oleh manajemen.
7.Hasil dari audit dan kebijakan-kebijakan manajemen terdahulu,serta responsivitas
manajemen terhadap isu-isu atau temuan-temuan yang harus ditindaklanjutin.
8.Ketersediaan daya manusia,meliputi pengalaman manajemendan staf,turnover,kompetisi
teknis,serta tingkat pendelegasian.
9.Pandangan dari manajemen.
Pemberian skor dan peringkat
Selanjutnya pada tahap pemberian skor,auditable unit diberikan skor antara skala 1-5.skala
1 menunjukkan risiko yang paling rendah dan skala 5 untuk menunjukkan risiko paling
tinggi.berdasarkan pemilihan faktor-faktor tersebut langkahh selanjutnya adalah melakukan
penilaian pada setiap faktor yaitu dengan menetapkan skala tertentu melalui Langkah-
langkah sebagai berikut:
1.Membuat skala angka tertentu,misalnya untuk menyajikan informasi mengenai tingkatan
signifikan risiko yang terjadi pada unit audit maka dapat dibuat skala 1-5.skala 1
menunjukkan risiko paling rendah dan skala 5 untuk menunjukkan risisko paling tinggi.
2.Lakukan assessment atas masing-masing faktor pada setiap unit audit yaitu Menyusun
auditee melalui perhitungan jumlah risiko yang paling tinggi ke jumlah risiko yang paling
rendah.
Pemilihan Auditee
Penentuan rencana dan jadwal audit didasarkan pada penyesuaian peringkat auditable unit
dengan sumber daya audit yang tersedia.jika anggaran dan personel yang tersedia hanya
cukup mengaudit Sebagian unit auditee maka pemilihan unit sebaiknya mendahulukan unit
yang memiliki risiko tertinggi.
Sebagai contoh,SKAI memiliki personel auditor dengan jumlah orang-orang yang tersedia
sebanyak 80 hari,sedangkan waktu (dalam hari) yang diperlukan untuk mengaudit kelima
unit tersebut adalah:bagian logistic (40 hari),kantor cabang 1 (15 hari),kantor cabang 2 (15
hari),proyek Gedung (10 hari),dan bagian penjualan (10 hari.)agar dapat mengalokasikan
sumber daya auditee berdasarkan peringkat risiko,yakni sebagai berikut:
1.Bagian Logistik 40 hari
2.Kantor Cabang 2 15 hari
3.Proyek Gedung 10 hari
4.Kantor Cabang 1 15 hari
5.Bagian Penjualan 10 hari
Jika auditor ingin mengaudit seluruh unit,tetapi dengan jumlah tenaga yang sama,maka
alokasi waktunya disesuaikan dengan proporsi masing-masing skor dengan total seluruh
skor.perhitungan adalah sebgaia berikut:
Auditee Skor risiko %skor risiko Hari audit (%x 80
hari)
Bagian logistik 18 27% (18/65) 22
Kantor cabang 2 14 21%(14/65) 18
Proyek gedung 13 20%(13/65) 16
Kantor cabang 1 12 18%(12/65 14
Bagian penjualana 8 12%(8/65) 10
jumlah 65 80
Persiapan Penugasan Audit
Setiap penugasan audit harus disiapkan dengan baik dan direncanakan secara matang
karena hal tersebut merupakan salah satu Langkah agar setiap penugasan dapat dijalankan
secara efektif dan efisien.pada tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat
dalam suatu penugasan oleh SKAI dengan tujuan agar tim yang akan melaksanakan tugas
mempunyai paying hukum yang kuat bahwa tim tersebut melaksanakan audit atas perintah
dari atasan dan bukan karena kepentingan pribadi.dalam persiapan penugasan terdapat
beberapa Langkah yang diperhatikan dan dilaksanakan,yakni sebagai berikut.
Penerbitan Surat Tugas
Fungsi pokok surat tugas ini adalah pemberitahuan kepada auditee bahwa akan
dilaksanakan penugasan audit di unit tersebut.selain itu,dalam surat tugas ini juga tercantum
tim yang akan terlibat dalam suatu penugasan di unit tertentu.surat tugas ini sebaiknya
diterima auditee beberapa hari sebelum tanggal dilaksanakannya first meeting atau
pertemuan awal.hal ini dilakukan agar auditee telah mempersiapkan diri,baik dari segi
personel maupun data yang dibutuhkan untuk proses audit,sehingga dengan surat tugas ini
waktu yang telah direncanakan sebelumnya dapat berjalan efektif.adapun isi surat tugas
yakni:
1.Pencatuman dasar audit berisi penjelasan mengenai tujuan yang ini dicapai dari
pelaksanaan audit tersebut,misalnya tujuan audit operasional bertujuan untuk menjelaskan
alas an pelaksanaan audit,yakni bersifat rutin atau karena permintaan khusus.demham
adanya dasar audit diharapkan auditee mengetahui gambaran pekerjaaan adutitor
mengenai dasar pelaksanaan audit di auditee
2.Tujuan audit berisi penjelasan mengenai tujuan yang ingin dicapai daro pelaksanaan audit
tersebut,misalnya tujuan audit operasional bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan
efiesiensi operasionaol suatu kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai