Anda di halaman 1dari 6

Tugas RMK

MANAJEMEN RISIKO

Penyusun:

-Sulthan Dhaifullah D 18013010202

TAHUN AJARAN 2021/2022

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UPN VETERAN JAWA TIMUR


Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan sebuah proses suatu kegiatan yang dilakukan semata untuk
menimalkan atau bahkan mencegah terjadinya suatu risiko perusahaan.didalamnya ada
kegiatan identifikasi,perencanaan,strategi,Tindakan,pengawasan,dan evaluasi terhadap hal-hal
negatif yang memungkinkan akan menimpa usaha.

Bisa dikatakan juga jenis manajemen ini merupakan satu metode untuk mencegah perusahaan
mengalami sebuah masalah seperti kolaps,kerugian yang besar,gulung tikar,dijauhi klien,dan
semacamnya.tentu strategi sistematis ini perlu dijalankan terutama untuk pebisnis pemula.

Macam-Macam Komponen Manajemen Risiko


Manajemen risiko sendiri memiliki beberapa komponen-komponen tertentu untuk dapat
membedahkan dengan manajemen bisnis lainnya.instrumen inilah yang ada didalam
manajemen baru proses pelaksanaanya bisa dilakukan dengan maksimal.ini ada beberapa
komponen yang dimaksud yakni:

Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan suatu risiko yang kemungkinan dapat terjadi didalam internal
perusahaan.di dalam komponen ini,tidak ada deteksi terhadap risiko yang terjadi antara
perusahaan dengan faktor luar seperti pelanggan,klien,dan semacamnya.sekalipun kadang
efek risiko internal juga berimbas pada hal tersebut.

Penentuan sasaran.

Merupakan suatu pihak perusahaan harus memasukan sasaran risiko yang jelas akan coba
diselesaikan melalui suatu sistem manajemen.didalamnya biasanya tercakup dua hal yaitu
risiko yang muncul dari statemen visi dan misi usaha sasaran risiko yang datang dari kegiatan
teknis atau operasional.

Identifikasi Peristiwa

Komponen manajemen risiko yang ketiga ini merupakan identifikasi peristiwa.dimaksud tidak
disebutkan manajemen risiko jika perusahaan tidak memiliki data detail hasil identifikasi
peristiwa.seharusnya ini sudah didapatkan sebelum usaha mulai dijalankan.

Penilaian Risiko

Dapat dimungkinkan sebuah organisasi perusahaan maupun bisnis untuk menilai sebuah
kejadian atau keadaan dan kaitnya dengan percapaian tujuan perusahaan atau bisnis
tersebut.manajemen perlu melakukan analisis mengenai dampak yang memungkinkan terjadi
akibat risiko dengan 2 perspektif,yaitu:likelihood (kederungan/peluang) dan
impact/consequence ( besaran dari realisasi risiko).
Tanggapan Risiko

Selain melakukan penilaian terhadap risiko, juga menentukan tanggapan atau respon terhadap
risiko tersebut. Respon dari manajemen tergantung risiko apa yang dihadapi. Respon atau
tanggapan tersebut bisa dalam bentuk:

1.Menghindari risiko (avoidance)

2.Mengurangi risiko (reduction)

3.Memindahkan risiko (sharing)

4.Menerima risiko (acceptance)

Aktivasi Pengendalian

Setelah diberikan tanggapan, selajutnya yaitu penyusunan prosedur dan kebijakan yang
membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dipilih memadai dan terlaksana
dengan baik. Aktivitas pengendalaian risiko ini antara lain:

1.Pembuatan kebijakan dan prosedur

2.Delegasi wewenang

3.Pengamanan kekayaan perusahaan

4.Pemisahan fungsi

5.Supervisi

Informasi Dan Komunikasi

Aktivitas ini berfous pada identifikasi informasi dan menyampaikannya kepada pihak terkait
melalui media komunikasi. Informasi yang relevan diidentifikasi, diperoleh, dan dikomunikasikan
dalam bentuk dan waktu yang tepat agar personil dapat melakukan tanggung jawabnya dengan
baik.

Pemantuan (Monitoring)

Monitoring adalah komponen terakhir dalam manajemen risiko. Proses pemantauan dilakukan
secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana
mestinya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring adalah pelaporan yang
tidak lengkap atau berlebihan.

Jenis-Jenis Manajemen Risiko


Selain juga memiliki beberapa komponen-komponen khusus,pengelolaan risiko juga
dibedahkan menjadi beberapa jenis yakni:
Manajemen Risiko

Manajemen risiko operasional adalah manajemen risiko yang disasarkan pada terjadinya
permasalaha-permasalahan usaha yang muncul akibat dari faktor internal.seperti kinerja
pegawai rendah,sumber daya yang kurang berkualitas,terjadinya bencana,modal bank tidak
sehat dan selainnya.

Manajemen Hazard

Adalah risiko yang risiko yang berfokus pada masalah yang potensial membuat perusahaan
gulung tikar.biasanya problem usaha yang dideteksi adalah masalah-masalah yang besar dan
bahaya.

Manajemen Risiko Strategis

Manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan risiko yang biasanya muncul adalah
kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan strategi
yang direncanakan.dalam hal itu beberapa faktor seperti risiko operasi asset impraitment,risiko
kompetitif atau bahkan resiko frenchise.dalam manajemen ini ada beberapa hal yang da[at
dilakukan di manajemen ini.dada beberapa daftar sebagai berikut:

1.daftar risiko

2.penilaian risiko tersebut sesuai dengan kecenderungannya dan juga dampaknya

3.penilaian pada kondisi saat ini yang sedang terjadi

4.rencana Tindakan bila risiko terburuk benar-benar muncul

Manajemen Risiko Finansial

Sesuai dengan Namanya manajemen risiko finansial memiliki fokus pada keuangan
perusahaan deteksinya diarahkan bagaimana sebisa mungkin agar suatu perusahaan tidak
kolaps hanya karena dari dana,moda,laba,dan sebagainya.

Tujuan Manajemen Risiko Dalam Bisnis


Manajemen risiko dijalankan semata untuk tujuan-tujuan tertentu.luar biasanya tujuan-tujuan ini
berpotensi merusak perusahaan jika tidak tercapai.tujuan-tujuan yang dimaksud untuk
melindungi perusahaan tersebut.

Tujuan yang pertama adalah untuk melindungi perusahaan dari risiko bisnis yang berbahaya
sehingga badan usaha tetap berdiri sekalipun diterpa berbagai macam masalah dan hal yang
negatif.melindungi perusahaan dengan manajamen risiko lebih berhasil dibandingkan yang
tidak karena sebelum terjadi masalah.
Membantu pembuatan kerangka kerja

Dengan adanya manajemen risiko tentu solusi atas masalah perusahaan bisa ditemukan. Nah,
untuk aktualisasinya tinggal dibuat saja kerangka kerja yang sesuai dengan solusi tersebut. Ini
alasan mengapa manajemen kerja bisa membantu pembuatan kerangka kerja. Dengan alasan
ini pula kebijakan yang menyertainya juga bisa diputuskan dengan segera.

Sebagai Peringatan Kewaspadaan

Dengan dilakukannya manajemen risiko tentu segala hal buruk yang bakal muncul akan
terdeteksi. Maka dari itu, ini bisa dijadikan bahan untuk tetap waspada dan hati-hati dalam
mengelolanya. Bisa dibayangkan jika tidak ada manajemen risiko, tentu hal buruk akan terjadi
begitu saja. Karena tidak ada kehati-hatian dalam bekerja dan semua karyawan bekerja tanpa
memperhitungkan risiko yang ada di dalamnya.

Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang
disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi dan
perbaikan proses risk management secara berkesinambungan.

Sosialisasi Manajemen Risiko

Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman


tentang risiko dan pentingnya risk management.

Mendorong Manajemen Agar Proaktif

Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan
menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.

Itulah penjelasan lengkap tentang manajemen risiko. Sekadar saran silakan pelajari bab ini jika
Anda ingin membuka usaha dalam bentuk perusahaan. Dijamin Anda lebih siap tanding
dibandingkan yang tidak menjalankannya.

Anda mungkin juga menyukai