Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL DAN AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN


Tugas.2
AGUS SUBAGYO (042705184)

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.

a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!


ُ ‫صلَ ٰو َة َت ْن َه ٰى َع ِن ْٱل َفحْ َشٓا ِء َو ْٱلمُن َك ِر ۗ َولَذ ِْك ُر ٱهَّلل ِ أَ ْك َب ُر ۗ َوٱهَّلل‬ ِ ‫ْك م َِن ْٱل ِك ٰ َت‬
َّ ‫ب َوأَق ِِم ٱل‬
َّ ‫صلَ ٰو َة ۖ إِنَّ ٱل‬ َ ‫ٱ ْت ُل َمٓا أُوح َِى إِلَي‬
َ ‫َيعْ لَ ُم َما َتصْ َنع‬
‫ُون‬

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan)
fakhsya’ (keji) dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
Dari firman Allah tersebut, kita bisa memahami bahwa shalat bisa berfungsi untuk
mencegah ‘para pelakunya’ dari segala perbuatan fahsya’ dan mungkar. Dan para ulama
menyatakan -- dalam kitab-kitab tafsirnya -- bahwa :bermakna tersebut ayat dalam)
munkar-al wa fahsyâ-al (‫شا ِء َو ْالمُن َك ِر‬
َ ْ‫ ْال َفح‬kata “segala macam keburukan, baik yang bersifat
vertikal maupun horizontal.”
Dapat disimpulkan, bahwa kita diperintahkan untuk mengerjakan shalat, karena
sesungguhnya shalat itu bisa (berfungsi) mencegah (dari) perbuatan fahsya’ (keji) dan
mungkar, dan shalat itu merupakan ibadah yang paling besar, dan sesungguhnya Allah
mengetahui setiap apa yang kita perbuat (dengan shalat kita). Apakah kita benar-benar
melaksanakannya, atau belum, sehingga dampak (positifnya) bisa cermati dalam perilaku
kita. Bila kita masih terjebak dalam perilaku fahsya’ (keji) dan mungkar, bisa kita fahami
bahwa shalat kita belum benar, dan oleh karenanya perlu kita perbaiki. Sebaliknya, bila
kita sudah benar-benar terhindar dari perilaku fahsya’ (keji) dan mungkar, bisa kita
fahami shalat kita sudah benar
b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
1) Wajib
Wajib adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala
dan jika ditinggalkan akan diberi siksa. Contoh dari perbuatan yang memiliki
hukum wajib adalah shalat lima waktu, memakai hijab bagi perempuan, puasa,
melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu, menghormati orang non muslim dan
banyak lagi.
2) Sunnah
Sunnah ialah sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi
tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang
jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan
mendapatkan siksaan atau hukuman. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum
sunnah ialah shalat yang dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu, membaca
shalawat Nabi, mengeluarkan sedekah dan sebagainya
3) Haram
Haram ialah sesuatu perbuatan yang jika dikejakan pasti akan mendapatkan
siksaan dan jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala. Contoh perbuatan yang
memiliki hukum haram adalah berbuat zina, minum alkohol, bermain judi,
mencuri, korupsi dan banyak lagi.
4) Makruh
Makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih
baik dari pada mengerjakannya. Contoh dari perbuatan makruh ini adalah makan
bawang, merokok dan sebagainya.
5) Mubah
Mubah adalah suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh agama antara
mengerjakannya atau meninggalkannya. Contoh dari mubah adalah olahraga,
menjalankan bisnis, sarapan dan sebagainya

c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!


1) Prinsip Tauhid
Tauhid adalah salah satu prinsip umum hukum Islam yang merupakan fondasi
ajaran Islam. Prinsip ini menyatakan bahwa semua manusia ada di bawah satu
ketetapan yang sama, yaitu ketetapan tauhid yang dinyatakan dalam kalimat La
Ilaha Illa Allah (Tidak ada tuhan selain Allah). Segala ciptaan Allah di muka
bumi memiliki tujuan yang merupakan bagian dari kebermaknaan wujud. Di
antara tujuan tersebut adalah ibadah. Prinsip ini dipahami dari firman Allah QS.
Ali Imran Ayat 64:
‫ش ْئـًٔا َواَل َي َّتخ َِذ‬ ْ ‫س َو ۭٓاءٍ َب ْي َن َنا َو َب ْي َن ُك ْم أَاَّل َن ْع ُبدَ إِاَّل ٱهَّلل َ َواَل ُن‬
َ ‫ش ِر َك بِهِۦ‬ ِ ‫قُلْ ٰ َٓيأَهْ لَ ٱ ْل ِك ٰ َت‬
َ ‫ب َت َعالَ ْو ۟ا إِلَ ٰى َكلِ َم ٍة‬
َ‫ُوا ِبأ َ َّنا ُم ْسلِ ُمون‬
۟ ‫ش َهد‬ ْ ‫وا ٱ‬ ۟ ُ‫ُون ٱهَّلل ِ ۚ َفإِن َت َولَّ ْو ۟ا َفقُول‬ ِ ‫ضا أَ ْر َبا ًبا ِّمن د‬ ً ‫ض َنا َب ْع‬ ُ ‫َب ْع‬
Artinya: Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan
tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain
Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah,
bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
Berdasarkan atas prinsip tauhid ini, maka proses dan pelaksanaan hukum Islam
merupakan ibadah. Dalam arti perhambaan manusia dan penyerahan dirinya
kepada Allah sebagai manifestasi rasa syukur kepada-Nya. Dengan demikian
tidak boleh terjadi penuhanan antar sesama manusia dan atau sesama makhluk
lainnya. Pelaksanaan hukum Islam adalah ibadah dan hanya kepada-Nyalah
seluruh perhambaan manusia.
2) Prinsip Keadilan.
Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan hambaNya untuk berbuat adil. Di
antaranya adalah Surat al-Maidah ayat 8, Al-Hujarat ayat 9, Kata al-adalah dalam
alQur.an adalah sinonim al-mizan (keseimbangan/moderasi) dan al-qist yang
berarti keadilan.7 Term keadilan pada umumnya berkonotasi dalam penetapan
hukum atau kebijaksanaan dari pemangku kebijakan. Akan tetapi, keadilan dalam
hukum Islam meliputi berbagai aspek, seperti keadilan dalam hubungan antara
individu dengan dirinya sendiri, hubungan antara individu dengan masyarakat,
hubungan antara individu dengan hakim dan lain-lain selama prinsip keadilan
dimaknai sebagai prinsip moderasi.
3) Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar.
Hukum Islam digerakkan untuk merekayasa umat manusia untuk menuju tujuan
yang baik dan benar yang diridhai Allah. Dalam filsafat hukum Barat dikenal
sebagai fungsi social engineering atau rekayasa sosial. Pengkategorian Amar
Makruf Nahi Mungkar dinyatakan berdasarkan wahyu dan penalaran logis yuridis
terhadap kontek dimana persoalan hukum tengah terjadi. Pengkategorian Amar
Makruf Nahi Mungkar dinyatakan berdasarkan wahyu dan penalaran logis yuridis
terhadap kontek dimana persoalan hukum tengah terjadi.
4) Prinsip Kemerdekaan atau kebebasan
Prinsip Kemerdekaan atau kebebasan. Prinsip kebebasan dalam hukum Islam
menghendaki agar agama/ hukum Islam disiarkan tidak berdasarkan paksaan,
tetapi berdasarkan penjelasan, demonstrasi, argumentasi. Kebebasan yang
menjadi prinsip hukum Islam adalah kebebasan dalam arti luas yang mencakup
berbagai aspek, baik kebebasan individu maupun kebebasan komunal. Disinilah
yang membedakan antara kebebasan yang dianut hukum Islam dengan hukum
positif. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah, ayat 256 berbunyi:
‫ت َوي ُْؤم ِۢن ِبٱهَّلل ِ َف َق ِد ٱسْ َتمْ َس َك‬ َّ ٰ ‫ين ۖ َقد َّت َبي ََّن ٱلرُّ ْش ُد م َِن ْٱل َغىِّ ۚ َف َمن َي ْكفُرْ ِب‬
ِ ‫ٱلط ُغو‬ ِ ‫ٓاَل إِ ْك َرا َه فِى ٱل ِّد‬
‫ِصا َم لَ َها ۗ َوٱهَّلل ُ َسمِي ٌع َعلِي ٌم‬ َ ‫ِب ْٱلعُرْ َو ِة ْٱلوُ ْث َق ٰى اَل ٱنف‬
Artinya: tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
5) Prinsip Persamaan atau Egalite
Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam Konstitusi Madinah
(alShahifah), yakni prinsip Islam menentang perbudakan dan penghisapan darah
manusia atas manusia. Prinsip persamaan ini merupakan bagian penting dalam
pembinaan dan pengembangan hukum Islam dalam menggerakkan dan
mengontrol sosial, tapi bukan berarti tidak pula mengenal stratifikasi sosial seperti
komunis. Bukti konkrit dari prinsip egalite dalam hukum Islam adalah
penghapusan perbudakan dan penindasan manusia atas manusia.
6) Prinsip al-Ta’awun
Prinsip ini memiliki makna saling membantu antar sesama manusia yang
diarahkan sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan
ketaqwaan. Prinsip ini menghendaki agar orang muslim saling tolong menolong
dalam kebaikan dan ketaqwaan. Prinsip ini merupakan suatu prinsip yang mulia
dan mengandung nilai tinggi dan terabaikan oleh ummat Islam. Pengabaian ini
disebabkan oleh pembekuan daya ijtihad oleh sebagian fuqaha dan bertaqlid
kepada warisan lama, menghilangkan kemaslahatan masyarakat dengan aneka
macam adat istiadatnya. Allah berfirman dalam Surat alMujadalah ayat 9
‫ُول َو َت ٰ َن َج ْو ۟ا ِب ْٱل ِبرِّ َوٱل َّت ْق َو ٰى‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
ِ ‫ِين َءا َم ُن ٓو ۟ا إِ َذا َت ٰ َن َج ْي ُت ْم َفاَل َت َت ٰ َن َج ْو ۟ا ِبٱإْل ِ ْث ِم َو ْٱلع ُْد ٰ َو ِن َو َمعْ صِ َي‬
ِ ‫ت ٱلرَّ س‬
َ ‫ِى إِلَ ْي ِه ُتحْ َشر‬
‫ُون‬ ۟ ُ‫ۖ َوٱ َّتق‬
ٓ ‫وا ٱهَّلل َ ٱلَّذ‬
Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila kamu Mengadakan pembicaraan
rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan
berbuat durhaka kepada Rasul. dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan
takwa, dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan
7) Prinsip Toleransi
Prinsip toleransi yang dikehendaki Islam adalah toleransi yang menjamin tidak
terlanggarnya hak-hak Islam dan ummatnya, tegasnya toleransi hanya dapat
diterima apabila tidak merugikan agama Islam. Wahbah AlZuhaili, memaknai
prinsip toleransi tersebut pada tataran penerapan ketentuan al-Qur’an dan Hadits
yang menghindari kesempitan dan kesulitan, sehingga seseorang tidak
mempunyai alasan dan jalan untuk meninggalkan syariat ketentuan hukum Islam.
Dan lingkup toleransi tersebut tidak hanya pada persoalan ibadah saja tetapi
mencakup seluruh ketentuan hukum Islam, baik muamalah sipil, hukum pidana,
ketetapan peradilan dsb.

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4:59!
ِ ‫ُوا ٱلرَّ سُو َل َوأ ُ ۟ولِى ٱأْل َمْ ِر مِن ُك ْم ۖ َفإِن َت ٰ َن َزعْ ُت ْم فِى َشىْ ٍء َف ُر ُّدوهُ إِلَى ٱهَّلل‬ ۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوأَطِ يع‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
۟ ‫ِين َءا َم ُن ٓو ۟ا أَطِ يع‬
‫ون ِبٱهَّلل ِ َو ْٱل َي ْوم ٱ ْل َءاخ ِِر ۚ ٰ َذل َِك َخ ْي ٌر َوأَحْ َسنُ َتأْ ِوياًل‬
َ ‫ُول إِن ُكن ُت ْم ُت ْؤ ِم ُن‬
ِ ‫َوٱلرَّ س‬
ِ

“Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
Ayat ini dan ayat-ayat sesudahnya masih berhubungan erat dengan ayatayat yang
lalu, mulai dari ayat yang memerintahkan untuk beribadah kepada Allah, tidak di
persekutukan Nya serta berbakti kepada orang tua, menganjurkan berinfaq dan lain-
lainnya.
Secara khusus dapat dikatakan bahwa setelah ayat yang lalu memerintahkan untuk
menetapkan hukum dengan adil, maka ayat diatas memerintahkan kaum mukminin agar
menaati keputusan hukum dari siapa pun yang berwewenang menetapkan hukum.
Secara berurut dinyatakan oleh Allah Wahai orang-orang yang beriaman, taatilah
Allah dalam perintah-perintah Nya yang tercantum di Al-Qur’an dan Rasul Nya yakni,
Muhammad SAW dalam segala macam perintahnya, baik perintah melakukan sesuatu,
maupun perintah untuk tidak melakukan sesuatu.

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan
pembinaan akhlak manusia.

a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!

‫َّك ه َُو أَعْ لَ ُم ِب َمن‬


َ ‫ِى أَحْ َسنُ ۚ إِنَّ َرب‬
َ ‫ِّك ِب ْٱلح ِْك َم ِة َو ْٱل َم ْوعِ َظ ِة ْٱل َح َس َن ِة ۖ َو ٰ َجد ِْلهُم ِبٱلَّتِى ه‬َ ‫يل َرب‬ِ ‫ْٱد ُع إِلَ ٰى َس ِب‬
َ ‫ض َّل َعن َس ِبيلِهِۦ ۖ َوه َُو أَعْ لَ ُم ِب ْٱل ُم ْه َتد‬
‫ِين‬ َ
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan Surah An-Nahl ayat 125
adalahberdasarkan Al-Quran. Jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita tunjukkan
harus sesuaidengan apa yang diajarkan dalam kitab Al-Quran dan apa yang diajarkan
oleh Rasulullah dalam Al-Hadits. Contohnya dalam Surah An-Nahl ayat 125 kita
diperintahkan untukbersikap, berperilaku, dan berbicara kepada orang lain dengan
cara yang baik, santun,lemah lembut. Kita harus mengetahui cara berkomunikasi
sesuai dengan karakteristikorang yang kita ajak bicara namun tetap dengan cara santun dan
baik. Apabila kita tidaksetuju dengan pendapat orang tersebut, kita tetap diperintahkan
untuk menyampaikanketidaksetujuan kita dengan cara yang baik. Termasuk ketika
kita ingin memberikannasihat, maka sampaikan juga nasihat-nasihat yang baik,
positif, memotivasi, sertadengan penyampaian dan perkataan yang baik

b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21!

‫يرً ا‬UU‫ر ٱهَّلل َ َك ِث‬U َ U‫و َم ٱ ْل َءا ِخ‬Uْ U‫وا ٱهَّلل َ َو ْٱل َي‬U
َ U‫ر َو َذ َك‬U َ U‫ َن ٌة لِّ َمن َك‬U ‫ َوةٌ َح َس‬U ‫ول ٱهَّلل ِ أُ ْس‬
۟ U‫ان َيرْ ُج‬U َ U‫د َك‬Uْ U‫لَّ َق‬
ِ U ‫ان لَ ُك ْم فِى َر ُس‬U
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Ayat ini jelas memerintahkan kepada kita agar mencontoh Rasulullah dalam segala
halkarena dalam diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik hal yang juga
mendukungsunnah sebagai sumber akhlak adalah risalah kenabian Muhammad nabi
Muhammaddiutus oleh Allah di muka bumi ini tidak lain adalah untuk
menyempurnakan kemuliaanakhlak.

3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan
yang memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-
Jaatsiyah 45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk
manusia.

a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13

ٍ ‫ض َجمِيعًا ِّم ْن ُه ۚ إِنَّ فِى ٰ َذل َِك َل َءا ٰ َي‬


َ ‫ت لِّ َق ْو ٍم َي َت َف َّكر‬
‫ُون‬ ِ ْ‫ت َو َما فِى ٱأْل َر‬
ِ ‫َو َس َّخ َر لَ ُكم مَّا فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

Artinya: Dan dia telah menundukan untukmu apa yang dilangit dan apa yang di
bumi semuanya,(sebagai rahmat) daripada-nya. Sesungguhnya pada yang
demikian demikian itu benar-benarterdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang berfikir.

b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13

Potensi pengembangan teknologi menurut QS. AL- Jaatsiyah 45;13Menurut QS.


Al-Jaatsiyah 45: 13 potensi pengembangan teknologi adalah ilmuwan yang
mengembangkannya dan itu berasal dari apa yang ada di bumi. Semua itu
diciptakan Allah untuk manfaat dan maslahat manusia. Hal ini tentunya
mengharuskan mereka banyak bersyukur kepada Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai