Anda di halaman 1dari 74

BAB III

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa Program


Studi Profesi Ners STIKES Bali angkatan ke-IX Tahun 2018 di Desa Tegal
Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar dari tanggal 23 April s/d 5
Juni 2018 menggunakan proses keperawatan komunitas yang dibagi menjadi dua
tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Dalam tahap persiapan
dilakukan penjajakan tempat dan persiapan teknis lainnya serta tahap pelaksanaan
yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pendekatan
keperawatan komunitas yang digunakan dalam prakteknya melibatkan masyarakat
di Desa Tegal Harum.
A. PERSIAPAN
1. Penjajakan Tempat dan Persiapan Masyarakat
Kegiatan meliputi upaya mengenal secara langsung karakteristik
wilayah binaan dengan cara mencari informasi dari berbagai pihak terkait
antara lain dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Puskesmas I
Denpasar Barat, dan Kantor Desa Tegal Harum. Persiapan secara formal
diadakan di Kantor Desa Tegal Harum dengan pertemuan antara Kepala
Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Camat Denpasar Barat, KepalaDesa
Tegal Harum, Kepala Puskesmas I Denpasar Barat, Klian Adat Desa
Tegal Harum, seluruh Kepala Dusun Desa Tegal Harum, Kader-Kader
Jumantik masing-masing daerah binaan, Ketua STIKES Bali dan
Pembimbing Akademik serta seluruh mahasiswa Angkatan IX Program
Studi Profesi Ners STIKES Bali.
2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis dimulai dengan sosialisasi tingkat desa di Desa
Tegal Harum pada tanggal 23 April 2018 dengan tujuan untuk
memperkenalkan secara informal dengan warga masyarakat serta
menyepakati tentang mekanisme yang melibatkan kader yang ada di
masyarakat dalam penyebaran kuisioner yang dilakukan mulai tanggal

35
24April s/d 03 Mei 2018 di Desa Tegal Harum yang selanjutnya pada
tanggal 11 Mei 2018 dilakukan pertemuan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD I).

B. PELAKSANAAN
1. Pengkajian
Penyebaran kuisioner dan lembar observasi kesehatan masyarakat
dilaksanakan pada tanggal 24 April s/d 03 Mei 2018 dengan menggunakan
metode Stratified Random Sampling dimana masing-masing banjar
mendapat kuisioner berdasarkan jumlah KK yang ada di masing-masing
lingkungan. Persentase sampel KK yang disasar adalah di Banjar Tegal
Sari (70,68 %), Banjar Sapta Bumi (86,63%), Banjar Buana Mertha
(85,53%), Banjar Sanga Agung (90,78 %), Banjar Cemara Agung (83,51
%), Banjar Sari Buana (84,10 %), Banjar Buana Kubu (119,64 %), Banjar
Asta Buana (149,15 %). Survey kesehatan juga menyasar 1 Pendidikan
Sekolah Dasar (SD) Negeri, untuk mengkaji terkait PHBS di Sekolah dan
Kesehatan Gigi dan Mulut anak-anak yang melibatkan siswa kelas 1, 2,3,4,
dan 5 (51,12%).
Setelah data-data terkumpul, dilakukan pengecekan terhadap
validitas kuisioner yang memenuhi syarat untuk diolah, selanjutnya
dilakukan tabulasi data dan analisa data dari tanggal 1 Mei s/d 10 Mei
2018. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh 7 masalah utama yaitu : (1)
Gangguan kesehatan pada lansia, (2) Belum optimalnya PHBS pada
tatanan rumah tangga dan lingkungan, (3) Kurang Pengetahuan Ibu
tentang kanker serviks, pap smear, kanker payudara, sadari, dan
prnggunaan kontrasepsi (KB), (4) Resiko tinggi pada ibu hamil, (5)
Kurangnya Pengetahuan Remaja Tentang kanker payudara, sadari,
IMS/AIDS, dan bahaya rokok, (6) Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pada Anak SD, (7) Status Kesehatan Bayi dan Balita.
Pada tanggal 5 - 7 Mei 2018 data-data tersebut disosialisasikan
pada Dosen Pembimbing dan pihak Puskesmas I Denpasar Barat.

36
Kemudian tanggal 7-10 Mei 2018 dilaksanakan pertemuan untuk
menganalisa masalah keperawatan dan menentukan rencana kegiatan yang
selanjutkan didiskusikan pada waktu Musyawarah Masyarakat Desa I
tanggal 11 Mei 2017. Materi yang telah disiapkan dari kepanitiaan
mahasiswa dipresentasikan oleh perwakilan dari masyarakat yaitu Wakil
Ketua PKK Desa Tegal Harum.
Pada kegiatan MMD I dipresentasikan tentang profil wilayah dan
7 masalah yang telah ditemukan berdasarkan tingginya persentase dari
masalah tersebut.
a. Profil wilayah
Desa Tegal Harum merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah
Kecamatan Denpasar Barat, yang memiliki 8 banjar yaitu :
1) Banjar Tegal Sari
2) Banjar Sanga Agung
3) Banjar Sapta Buana
4) Banjar Cemara Agung
5) Banjar Buana Merta
6) Banjar Sari Buana
7) Banjar Buana Kubu
8) Banjar Asta Buana

Desa Tegal Harum mempunyai batas wilayah sebagai berikut :


1) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegal Kerta
2) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kelurahan Padangsambian
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pemecutan Kelod
4) Sebelah timur berbatasan dengan Desa kelurahan Pemecutan

37
b. Data Demografi
Desa Tegal Harum merupakan bagian dari Kecamatan Denpasar
Barat dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 2.146 dan jumlah penduduk
mencapai 10.473 jiwa. Desa Tegal Harum terbagi menjadi 8 banjar
dengan jumlah KK terbanyak adalah Banjar Sari Buana yaitu dengan 522
KK. Puskesmas yang mewilayahi Desa Tegal Harum adalah Puskesmas I
Denpasar Barat. Posyandu yang ada di Desa Tegal Harum berjumlah 8
yang terdapat di masing-masing banjar. Beberapa sekaa teruna-teruni
yang ada di masing–masing lingkungan di Desa Tegal Harum cukup
aktif.
Berdasarkan hasil survey mahasiswa STIKES Bali tanggal 24 April
2018 – 3 Mei 2018 didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk pada Tahun 2018 Berdasarkan KK di Desa


Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat , Kota Denpasar
NO BANJAR JUMLAH KK
1. Banjar Tegal Sari 307
2. Banjar Sapta Bumi 329
3. Banjar Sanga Agung 217
4. Banjar Buana Merta 164
5. Banjar Cemara Agung 97
6. Banjar Sari Buana 522
7. Banjar Buana Kubu 392
8. Banjar Asta Buana 118
TOTAL 2.146
Sumber: Arsip Desa Tegal Harum Tahun 2018

c. Data Survey

38
Pengumpulan data dilakukan di Desa Tegal Harum, Kecamatan
Denpasar Barat, Kota Denpasar dari tanggal 24 April s/d 3 Mei 2018 oleh
mahasiswa Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bali dengan menggunakan metode survey deskriptif.Pengumpulan data
dilakukan menggunakan kuisioner dan lembar observasi kepada warga
Desa Tegal Harum yang dipilih dengan metode random sampling dan
purposive sampling. Hasil survey dianalisa secara deskriptif kuantitatif
dengan penyajian data berupa distribusi frekuensi

1) Kesehatan Lansia di Desa Tegal Harum Tahun 2018


a) Jumlah Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 3.1 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Jenis


Kelamin di Desa Tegal Harum 2018 (n=574)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Desa Tegal


Harum ditemukan jumlah lansia dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 396 orang (68,99%) dan lansia dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 178 orang (31,01%).

39
b) Tingkat Ketergantungan Lansia

Total Sebagian
0,52 % (3 Orang) 4,88 %
(28 Orang)

Mandiri
94,60 %
(543 Orang)

Gambar 3.2 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Tingkat


Ketergantungan di Desa Tegal Harum 2018
(n=574)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Desa Tegal


Harum ditemukan jumlah lansia dengan tingkat ketergantungan
total sebanyak 3 orang (0,52%), lansia dengan tingkat
ketergantungan sebagian sebanyak 28 orang (4,88%), dan lansia
yang mandiri sebanyak 543 orang (94,60%).

c) Masalah Kesehatan Pada Lansia

*Setiap lansia dapat mengalami lebih dari satu masalah kesehatan


Gambar 3.3 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Masalah
Kesehatan di Desa Tegal Harum 2018(n=574)

40
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Desa Tegal
Harum ditemukan jumlah lansia yang memiliki masalah kesehatan
hipertensi sebanyak 147 orang, kencing manis 54 orang, asam urat
42 orang, nyeri sendi 34 orang, mata kabur 33 orang, jantung 17
orang, stroke 11 orang, asma 8 orang, katarak 8 orang, gangguan
pendengaran 6 orang, dan mata berair 3 orang.

d) Kebiasaan Merokok Pada Lansia

Ya
82 orang
(14,29%)
Tidak
492 orang
(85,71%)

Gambar 3.4 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Merokok pada


Lansia di Desa Tegal Harum 2018 (n=574).

Berdasarkan survey yang dilakukan pada 574 lansia,


diketahui sebanyak 82 orang (14,29%) lansia merokok dan 492
orang (85,71%) lansia tidak merokok.

e) Kebiasaan Minum Kopi Pada Lansia

Tidak Minum Kopi


Minum Kopi
228 orang
346 orang
(39,72%)
(60,28 %)

Gambar 3.5 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Minum Kopi pada


Lansia di Desa Tegal Harum 2018 (n=574).

41
Berdasarkan survey yang dilakukan pada 574 lansia,
diketahui lansia yang minum kopi sebanyak 346 orang (60,28%) ,
dan lansia yang tidak minum kopi sebanyak 228 orang (39,72%).

f) Pendapat Lansia Mengenai Posyandu Lansia

Penting
92.51%
(531 org)

Gambar 3.6 Distribusi Frekuensi Pendapat Lansia Mengenai


Posyandu Lansia di Desa Tegal Harum 2018
(n=574).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 574 lansia,


diketahui sebanyak 531 orang (92,51%) mengatakan posyandu
lansia itu penting dan 43 orang (7,49%) mengatakan posyandu
lansia tidak penting.

42
g) Jumlah Lansia Yang Mengikuti Posyandu Lansia

Pernah
Tidak 44%
Pernah
56%

Gambar 3.7 Distribusi Frekuensi Lansia yang Mengikuti


Posyandu Lansia di Desa Tegal Harum 2018
(n=574).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 574 lansia,


diketahui sebanyak 324 orang (56%) mengatakan tidak pernah
mengikuti posyandu lansia dan 250 orang (44%) mengatakan
pernah mengikuti posyandu lansia.

h) Jumlah Lansia Yang Mengikuti Senam Lansia

Pernah
39%
Tidak Pernah
61%

Gambar 3.8 Distribusi Frekuensi Lansia yang Mengikuti Senam


Lansia di Desa Tegal Harum 2018 (n=574).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 574 lansia,


diketahui sebanyak 350 orang (61%) mengatakan tidak pernah

43
mengikuti senam lansia dan 224 orang (39%) mengatakan pernah
mengikuti senam lansia.

2) Kesehatan Keluarga di Desa Tegal Harum Tahun 2018


a) Tersedianya Tempat Sampah Beserta Tutupnya
Tidak Ada
6%

Ada
94%

Gambar 3.9 Distribusi Frekuensi Tersedianya Tempat Sampah


Beserta Tutupnyapada Tatanan Rumah Tangga di
Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n=2004)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,


diketahui sebanyak 113 KK (6%) tidak tersedia tempat sampah
beserta tutupnya di setiap rumah dan 1.891 KK (94%) tersedia
tempat sampah beserta tutupnya di setiap rumah.

b) Saluran Pembuangan Air Limbah


Tidak
Lancar
2%

Lancar
98%

Gambar 3.10 Distribusi Frekuensi Kelancaran Saluran


Pembuangan Air Limbah pada Tatanan Rumah
Tangga di Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n=2.004)

44
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,
diketahui sebanyak 39 KK (2%) memiliki saluran pembuangan air
limbah yang tidak lancar dan 1.965 KK (98%) memiliki saluran
pembuangan air limbah yang lancar.

c) Tanaman Obat Keluarga

Ada
21%

Tidak
Ada
79%

Gambar 3.11 Distribusi Frekuensi Tersedianya Tanaman Obat


Keluarga pada Tatanan Rumah Tangga di Desa
Tegal Harum Tahun 2018 (n=2004)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,


diketahui sebanyak 1586 KK (79%) tidak terdapat tanaman obat
keluarga dan 418 KK (21%) terdapat tanaman obat keluarga.

d) Adanya Barang Bekas atau Tempat Penampungan Air

Ada
29%

Tida
k
Ada
71%

Gambar 3.12 Distribusi Frekuensi Terdapatnya Barang Bekas


atau Tempat Penampungan Air pada Tatanan Rumah
Tangga di Desa Tegal Harum (n=2004)

45
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,
diketahui sebanyak 587 KK (29%) ditemukan adanya barang
bekas atau tempat penampungan air dan 1417 KK (71%) tidak
ditemukan adanya barang bekas atau tempat penampungan air.

e) Jentik Nyamuk Pada Penampungan Air


Ada
8%

Tidak Ada
92%

Gambar 3.13 Distribusi Frekuensi Terdapatnya Jentik Nyamuk


pada Penampungan Air di Tatanan Rumah Tangga
di Desa Tegal Harum (n=2004)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,


diketahui sebanyak 158 KK (8%) ditemukan adanya jentik
nyamuk pada penampungan air dan 1846 KK (92%) tidak
ditemukan adanya jentik nyamuk pada penampungan air.

f) Sarana P3K

Tidak
Ada
41% Ada
59%

Gambar 3.14 Distribusi Frekuensi TersedianyaSarana P3Kpada


Tatanan Rumah Tangga di Desa Tegal Harum
(n=2004)

46
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,
diketahui sebanyak 831 KK (41%) tidak tersedia sarana P3K dan
1.173KK (59%) tersedia sarana P3K.

g) Anggota Keluarga Yang Merokok

Ada
Tidak 39%
Ada
61%

Gambar 3.15 Distribusi Frekuensi Adanya Anggota Keluarga


yang Merokok pada Tatanan Rumah Tangga di
Desa Tegal Harum (n=2004)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,


diketahui sebanyak 790 KK (39%) mempunyai anggota keluarga
yang merokok dan 1.214 KK (61%) tidak mempunyai anggota
keluarga yang merokok.

h) Mencuci Tangan Dengan Bersih Menggunakan Sabun


Sebelum Dan Sesudah Ke Toilet
Kadan
g-
Kadan
g
18%
Sering
82%

Gambar 3.16 Distribusi Frekuensi Mencuci Tangan Dengan


Bersih Menggunakan Sabun Sebelum Dan
Sesudah Ke Toilet pada Tatanan Rumah Tangga
di Desa Tegal Harum (n=2004)

47
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,
diketahui sebanyak 354 KK (18%) kadang-kadang mencuci
tangan dengan bersih menggunakan sabun sebelum dan sesudah
ke toilet dan 1.650 KK (82%) sering mencuci tangan dengan
bersih menggunakan sabun sebelum dan sesudah ke toilet.

3) Kesehatan Ibu di Desa Tegal Harum Tahun 2018


a) UsiaIbu Di Desa Tegal Harum

Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Usia Ibu di Desa Tegal Harum


(n=1.876).
No Ibu Frekuensi Persentase
1 Wanita Usia Subur 496 26,44%
2 Wanita Tidak Usia Subur 1380 73,56%

Berdasarkan tabel 3.3 diperoleh hasil dari 1.876 populasi


ibu di Desa tegal Harum, 496 orang (26,44%) merupakan wanita
usia subur dan 1380 orang (73,56%) merupakan wanita tidak usia
subur.

b) Tingkat Pendidikan Ibu Di Desa Tegal Harum


Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Ibu Berdasarkan Tingkat
Pendidikan di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=1.876).
No Pendidikan Frekuensi Persentase
1 Tidak Sekolah 21 1,12%
Tidak/Belum Tamat
2 94 5,01%
SD
3 SD 200 10,66%
4 SMP 269 14,34%
5 SMA 1222 65,14%
6 PT 70 3,73%
Berdasarkan tabel 3.4 Tingkat pendidikan ibu dari 1.876
populasi ibu di Desa tegal Harum, diperoleh hasil bahwa ibu
dengan jenjang pendidikan terakhir SMA lebih mendominasi

48
yaitu 1222 orang (65,14%), ibu dengan jenjang pendidikan
terakhir SMP sebanyak 269 orang (14,34%), ibu dengan jenjang
pendidikan terakhir SD sebanyak 200 orang (10,66%), ibu dengan
yang tidak/belum tamat SD sebangak 94 orang (5,01%), ibu
dengan jenjang pendidikan terakhir PT sebanyak 70 orang
(3,73%) da, ibu yang tidak sekolah sebanyak 21 orang (1,12%).

c) Jenis Pekerjaan Ibu Di Desa Tegal Harum


Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Ibu Berdasarkan Jenis Pekerjaan di
Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n=1.876).
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
(n) (%)

1 Tidak Bekerja 841 44,83


2 Buruh/Kuli 27 1,44
bangunan/Tukang
becak/Penghasilan tidak
tetap
3 Nelayan 1 0,05
4 Petani 7 0,37
5 Pedagang/ Wiraswasta 442 23,56

6 PNS/TNI/POLRI/BUMN/P 160 8,53


ensiun
7 Karyawan Swasta 399 21,27

Berdasarkan tabel 3.5Jenis pekerjaan ibu dari 1.876


populasi ibu di Desa tegal Harum diperoleh hasil bahwa ibu yang
tidak bekerja lebih mendominasi yaitu 841 orang (44,83%), ibu
yang bekerja sebagai pedagang/wiraswasta sebanyak 442 orang
(23,56%), karyawan swasta sebanyak 399 orang (21,27%),
PNS/TNI/POLRI/BUMN/Pensiun sebanyak 160 orang (8,53%),
Buruh/Kuli bangunan/Tukang becak/Penghasilan tidak

49
tetapsebanyak 27 orang (1,44%), petani sebanyak 7 orang
(0,37%), dna nelayan sebanyak 1 orang (0,05%).

d) Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks

Tahu
1453 org
(77,45%)

Gambar 3.17 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang


Kanker Serviks di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=1876)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1876Ibu,


diketahui sebanyak 1453 orang (77,45%) mengatakan tahu
tentang kanker serviks dan 423 orang (22,55%) mengatakan tidak
tahu tentang kanker serviks.

e) Ibu Yang Melakukan Paps Smear

50
Tidak
1357 org
(72,33%)

Gambar 3.18 Distribusi Frekuensi Ibu Yang Melakukan Paps


Smear di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=1876)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1876 Ibu,


diketahui sebanyak 519 orang (27,67%) mengatakan melakukan
paps smear dan 1357 orang (72,33%) mengatakan tidak
melakukan paps smear.

f) Pengetahuan Ibu tentang Kanker Payudara

Tahu
1571 org
(83,74%)

Gambar 3.19 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang


Kanker Payudara di Desa Tegal Harum Tahun
2018 (n=1876)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1876 Ibu,


diketahui sebanyak 1571 orang (83,74%) mengatakan tahu
tentang kanker payudara dan 305 orang (16,26%) mengatakan
tidak tahu tentang kanker payudara.

51
g) Pengetahuan Ibu Tentang Sadari

TidakTahu
834 org
(44,46%)

Gambar 3. 20 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang


Sadari di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=1876)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1876 Ibu,


diketahui sebanyak 1042 orang (55,54%) mengatakan tahu
tentang sadari dan 834 orang (44.46%) mengatakan tidak tahu
tentang sadari.

h) Ibu Yang Melakukan Sadari

Tidak
446 org
(42,80%)
Gambar 3.21 Distribunsi Frekuensi Ibu Yang Melakukan Sadari
di Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n=1.042)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1.042 Ibu


yang mengetahui tentang sadari, diketahui sebanyak 596 orang

52
(57,20%) mengatakan melakukan sadari dan 446 orang (42,80%)
mengatakan tidak melakukan sadari.

i) Alasan Ibu Tidak Tahu dan Tidak Melakukan Sadari

Gambar 3.22 Distribunsi Frekuensi Ibu berdasarkan Alasan


Tidak Tahu dan Tidak Melakukan Sadari di Desa
Tegal Harum Tahun 2018 (n=1280).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1.280 Ibu


tentang alasan tidak tahu dan tidak melakukan sadari diketahui
sebanyak 707 orang (55,24%) mengatakan tidak tahu caranya,
371 orang (28,98%) mengatakan tidak biasa, 163 orang (12,73%)
mengatakan sibuk, 21 orang (1,64%) mengatakan lainnya, dan 18
orang (1,41%) mengatakan tidak penting.

j) Ibu Yang Menggunakan Kontrasepsi

Tidak
1171 orang
(62,42%)

Gambar 3.23 Distribusi Frekuensi Ibu yang Menggunakan


Kontrasepsi di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=1876).

53
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1.876 Ibu,
diketahui sebanyak 705 orang (37,58%) mengatakan melakukan
menggunakan kontrasepsi dan 1171 orang (62,42%) mengatakan
tidak menggunakan kontrasepsi.

k) Alasan Ibu Tidak Menggunakan Kontrasepsi

Gambar 3.24Distribusi Frekuensi Alasan Ibu Tidak Menggunakan


Kontrasepsi di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=1.171).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1.171 Ibu


yang tidak menggunakan kontrasepsi diperoleh hasil bahwa
alasan tidak menggunakan kontrasepsi adalah sebanyak 547 orang
mengatakan telah menopause, 285 orang mengatakan takut efek
samping, 173 orang mengatakan ingin hamil lagi, 52 orang
mengatakan dilarang pasangan, dan 7 orang mengatakan karena
biaya.

54
l) Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Ibu
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan
Ibu di Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n=1.876).
No Alat Kontrasepsi Frekuensi Persentase
(n) (%)
1 Suntik 234 org 33,19
2 Pil KB 113 org 16,03
3 Kondom 21 org 2,98
4 IUD 259 org 36,74
5 Vasektomi 3 org 0,42
6 Tubektomi 66 org 9,36
7 Implan/Susuk 9 org 1,28

Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa jenis kontrasepsi


yang paling banyak digunakan ibu adalah IUD yaitu sebanyak
259 orang (36,74%), KB Suntik sebanyak 234 orang (33,19%),
Pil KB sebanyak 113 orang (16,03%), Tubektomi sebanyak 66
orang (9,36%), Kondom sebanyak 21 orang (2,98%), Implan atau
susuk sebanyak 9 orang (1,28%), dan vasektomi sebanyak 3
orang (0,42%).
m) Ibu Yang Merasakan Keluhan Saat Menggunakan
Kontrasepsi

Ya
26 org
(3,69%)
Gambar 3.25 Distribusi Frekuensi Ibu Yang Merasakan Keluhan
Saat Menggunakan Kontrasepsi di Desa Tegal
Harum Tahun 2018 (n=705).

55
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 705 Ibu,
diketahui sebanyak 26 orang (3,69%) mengatakan merasakan
keluhan saat menggunakan kontrasepsi dan 679 orang (96,31%)
mengatakan tidak merasakan keluhan saat menggunakan
kontrasepsi.

n) Keluhan Yang Dirasakan Ibu Saat Menggunakan


Kontrasepsi

Gambar 3.26 Distribusi Frekuensi Jenis Keluhan Ibu Yang


Menggunakan Kontrasepsi di Desa Tegal Harum
Tahun 2018 (n=26).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 26 Ibu yang


mengalami keluhan saat menggunakan kontrasepsi, diketahui
sebanyak 9 orang mengatakan mengalami peningkatan BB, 6
orang mengalami pusing, 4 orang mengalami perdarahan, 3 orang
mengalami tekanan darah meningkat dan mual, 2 orang
mengalami keputihan, 1 orang mengalami muntah, dan 1 orang
mengeluh lainnya.

56
4) Kesehatan Remaja Di Desa Tegal Harum
a) Distribusi Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan
329 org
(49,62%)

Gambar 3.27 Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Umur Di


Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n= 663)

Berdasarkan tabel 3. diperoleh hasil dari 663 populasi


remaja di Desa tegal Harum, 334 orang (50,38%) berjenis
kelamin laki-laki dan 329 orang (49,62%) berjenis kelamin
perempuan.

b) Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari

Tahu
155 org
(47,11%)
Gambar 3.28 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Sadari di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n= 329)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 329 remaja,


diketahui sebanyak 174 orang (52,89%) mengatakan tahu tentang
sadari dan 155 orang (47.11%) mengatakan tidak tahu tentang
sadari.

57
c) Remaja Putri Yang Melakukan Sadari

Ya
105 org
(67,74% )

Gambar 3.29 Distribusi Frekuensi Remaja Yang Melakukan


Sadari di Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n= 329)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 155 remaja


yang mengetahui tentang sadari, diketahui sebanyak 105 orang
(67,74%) mengatakan melakukan sadari dan 50 orang (32,26%)
mengatakan tidak melakukan sadari.

d) Remaja Yang Merokok

Ya
21org
(3,17%)

Gambar 3.30 Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Kebiasaan


Merokok di Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n= 663)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 633 remaja,


diketahui sebanyak 21 orang (3,1%) mengatakan memiliki
kebiasaan merokok dan 642 orang (96,83%) mengatakan tidak
memiliki kebiasaan merokok.

58
e) Pengetahuan Remaja Tentang Penularan IMS dam
HIV/AIDS

Gambar 3.31 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang


Penularan IMS dam HIV/AIDS di Desa Tegal
Harum Tahun 2018 (n= 663).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 663 remaja,


diketahui sebanyak 370 orang (55,81%) mengatakan tahu tentang
penularan IMS dan HIV/AIDS dan 293 orang (44,19%)
mengatakan tidak tahu tentang penularan IMS dan HIV/AIDS.

f) Pengetahuan Remaja Tentang Pencegahan Penularan IMS


dan HIV/AIDS

Gambar 3.32 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang


Pencegahan Penularan IMS dam HIV/AIDS di
Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n= 663).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 663 remaja,


diketahui sebanyak 358 orang (54%) mengatakan tahu tentang
pencegahan penularan IMS dan HIV/AIDS dan 305 orang (46%)
mengatakan tidak tahu tentang pencegahan penularan IMS dan
HIV/AIDS.

59
5) Kesehatan Ibu Hamil Di Desa Tegal Harum
a) Distribusi Ibu Hamil Dengan Usia < 16 Tahun dan > 35
Tahun

Ada
2 org
(6,67%)

Gambar 3.33 Distribusi Ibu Hamil Dengan Usia < 16 Tahun dan
> 35 Tahun di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=30)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu


hamil, diketahui sebanyak 2 orang (6,67%) memiliki usia < 16
tahun dan > 35 tahun, dan 28 orang (93,33%) memiliki usia < 16
tahun dan > 35 tahun.

60
b) Jumlah Kehamilan Ibu
Tabel 3.8 Jumlah Kehamilan yang Dimiliki Oleh Ibu Hamil di
Desa tegal Harum.

No Kehamilan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Ke –1 7 23
2 Ke -2 7 34
3 Ke -3 13 44
4 Ke -4 3 10

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu hamil


di Desa Tegal Harum diperoleh hasil ibu hamil yang hamil
pertama sebanyak 7 orang (23%), Ibu hamil yang hamil kedua
sebanyak 7 orang (23%), ibu hamil yang hamil ketiga sebanyak
13 orang (44%), dan ibu hamil yang hamil keempat sebanyak 3
orang (10%).

c) Ibu Hamil Yang Mengandung Anak Pertama > 4 Tahun


Setelah Pernikahan

61
Tidak
29 org
(96,67%)

Gambar 3.34 Distribusi Ibu Hamil Yang Mengandung Anak


Pertama > 4 Tahun Setelah Pernikahan di Desa
Tegal Harum Tahun 2018 (n=30)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu


hamil, diketahui sebanyak 1 orang (3,33%) mengatakan
mengandung anak pertama > 4 tahun setelah pernikahan, dan 29
orang (96,67%) mengatakan tidak mengandung anak pertama > 4
tahun setelah pernikahan.

d) Ibu Yang Pernah Mengalami Keguguran

Pernah
10% (3 org)

Gambar. 3.35 Distribusi Frekuensi Ibu Yang Pernah Mengalami


Keguguran di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=30)

62
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu
hamil, diketahui sebanyak 3 orang (10%) mengatakan pernah
mengalami keguguran, 20 orang (76,67%) mengatakan tidak
pernah mengalami keguguran, dan 4 orang (13,33%) mengatakan
kehamilannya saat ini merupakan kehamilan pertama.

e) Ibu Yang Memiliki Penyakit Kronis Atau Penyulit Saat


Kehamilan

Ada
2 org
(6,67%)

Gambar. 3.36 Distribusi Frekuensi Ibu yang Memiliki Penyakit


Kronis Atau Penyulit Saat Kehamilah di Desa
Tegal Harum (n=30)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu


hamil, diketahui sebanyak 2 orang (6,67%) mengatakan memiliki
penyakit kronis atau penyulit saat kehamilan, dan 28 orang
(93,33%) mengatakan tidak memiliki penyakit kronis atau
penyulit saat kehamilan.

63
f) Jenis Penyulit atau Penyakit Kronis yang Dialami Ibu Saat
Kehamilan

Asma
3,34% (1 org)

Gambar. 3.37 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Jenis


Penyakit Kronis Atau Penyulit Saat Kehamilan di
Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n=30)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu


hamil, diketahui sebanyak 1 orang (3,33%) mengatakan
mengalami hipertensi, 1 orang (3,34%) mengatakan memiliki
penyakit asma, dan 28 orang (93,33%) tidak memiliki penyakit
kronis atau penyulit saat kehamilan.

g) Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Kehamilan Pada


Trimester 1-3

Tabel 3.9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Bahaya Kehamilan Pada Trimester 1-3 di Desa Tegal
Harum Tahun 2018

No Trimester Frekuensi
Tahu Tidak
1 T. 1(n= 6) 4 2
2 T. 2(n=9) 1 8

3 T. 3(n=15) 2 13

64
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu hamil
di Desa Tegal Harum tentang pengetahuan ibu hamil mengenai
bahaya kehamilan diperoleh hasil ibu hamil pada trimester 1
mengatakan tau sebanyak 4 orang dan tidak tau sebanyak 2 orang.
Ibu hamil pada trimester 2 mengatakan tau sebanyak 1 orang dan
tidak tau sebanyak 8 orang. Ibu hamil pada trimester 3
mengatakan tau sebanyak 2 orang dan tidak tau sebanyak 13
orang.

h) Keluhan Yang Dirasakan Ibu Hamil Saat Trimester 1

Gambar. 3.38 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan


Keluhan yang Dirasakan Saat Trimester 1 di Desa
Tegal Harum Tahun 2018.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada Ibu hamil di


Desa Tegal Harum tentang keluhan yang dirasakan saat trimester
pertama diperoleh hasil 3 orang mengatakan mengeluh pusing dan
1 orang mengeluh mual dan muntah.

i) Keluhan Yang Dirasakan Ibu Hamil Saat Trimester 2

65
Gambar. 3.39 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Keluhan yang Dirasakan Saat Trimester 2 di Desa
Tegal Harum Tahun 2018

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada Ibu hamil di


Desa Tegal Harum tentang keluhan yang dirasakan saat trimester
2 diperoleh hasil 2 orang mengatakan mengeluh mual dan 1 orang
mengeluh muntah.

j) Keluhan Yang Dirasakan Ibu Hamil Saat Trimester 3

Gambar. 3.40 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan


Keluhan yang Dirasakan Saat Trimester 3

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada Ibu hamil di


Desa Tegal Harum tentang keluhan yang dirasakan saat trimester
3 diperoleh hasil 2 orang mengatakan mengeluh pusing , 2 orang
mengeluh mual dan 2 orang mengeluh muntah.

6) Kesehatan Bayi dan Balita di Desa Tegal Harum

66
a) Usia
Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Usia Bayi dan Balita di Desa
Tegal Harum Tahun 2018 (n=491)

No Usia Frekuensi (n) Persentase (%)


1 0 – 6 Bulan 47 9,57%
2 >6 – 12 Bulan 59 12,02%
3 >1 – 5 Tahun 385 78,41%
Total 491 100%

Berdasarkan tabel 3.8 tentang usia bayi dan balita di Desa


Tegal Harum diketahui bahwa 47 orang (9,57%) berusia 0-6
bulan, 59 orang (12,02%) berusia > 6-12 bulan, dan 385 orang
(78,41%) >1-5 tahun.

b) Keluhan yang Dirasakan Bayi/Balita

Gambar 3.41 Distribusi Frekuensi Keluhan yang Dirasakan


Bayi/Balita di Desa Tegal Harum Tahun
2018(n=491)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan tentang keluhan


Bayi/balita di Desa Tegal Harum diperoleh hasil bahwa 233
bayi/balita mengeluh demam, 125 bayi/balita mengeluh diare, 17

67
bayi/balita mengeluh kejang, 13 bayi/balita mengeluh lemas dan
malas, 12 bayi/balita mengeluh kuning, 3 bayi/balita mengeluh
tali pusat berbau, 2 bayi/balita mengeluh tali pusat merah, dan
113 bayi/balita mengeluh masalah kesehatan lainnya.

c) Bayi yang Mendapatkan ASI Ekslusif

Ya
41org
(87,23%)

Gambar 3.42 Distribusi Frekuensi Bayi yang Mendapatkan ASI


Ekslusif di Desa Tegal Harum Tahun 2018(n=491)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 47 bayi


tentang pemberian ASI ekslusif diketahui bahwa 41 orang
(87,23%) mendapatkan ASI ekslusif, dan 6 orang (12,77%) tidak
mendapatkan ASI ekslusif.

d) Alasan Ibu Tidak Memberi ASI

68
Gambar 3.43 Distribusi Frekuensi Alasan Ibu Tidak Memberikan
ASI Ekslusif di Desa Tegal Harum Tahun
2018(n=6)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 6 orang ibu


tentang alasan tidak memberikan ASI Ekslusif diketahui bahwa 1
orang (1,67%) mengatakan sibuk, dan 5 orang (83,33%)
mengatakan ASI tidak keluar.

e) Kunjungan Posyandu Bayi/Balita

Gambar 3.44 Distribusi Frekuensi Kunjungan Posyandu


Bayi/Balita di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=99)

Berdasarkan hasil survey tentang kunjungan posyandu bayi/


balita diketahui bahwa 52 bayi (52,52%) rutin kunjungan
posyandu, 34 bayi (34,34) tidak rutin kunjungan posyandu, 8 bayi

69
(8,08%) 3 bulan sekali kunjungan poyandu, dan 5 bayi (5,05%) 2
bulan sekali kunjungan posyandu.

f) Pemberian Imunisasi Lengkap

Gambar 3.45 Distribusi Frekuensi Pemberian Imunisasi pada


Bayi/Balita di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=491)

Berdasarkan gambar 3.45 diketahui bahwa 480 bayi/balita


telah mendapatkan imunisasi Hb.0, 477 bayi/balita telah
mendapatkan imunisasi BCG/polio 1, 463 bayi/balita telah
mendapatkan imunisasi pentabio 1 / polio 2, 459 bayi/balita telah
mendapatkan imunisasi pentabio 2 / polio 3, 451 bayi/balita telah
mendapatkan imunisasi pentabio 3/polio 4, dan 420 bayi/balita
telah mendapatkan imunisasi campak.
Berdasarkan gambar 3.45 juga dietahui bahwa 11
bayi/balita belum mendapatkan imunisasi Hb.0, 14 bayi/balita
belum mendapatkan imunisasi BCG/polio1, 28 bayi/balita belum
mendapatkan imunisasi pentabio 1 / polio 2, 32 bayi/balita belum
mendapatkan imunisasi pentabio 2 / polio 3, 40 bayi/balita belum
mendapatkan imunisasi pentabio 3/polio 4, dan 71 bayi/balita
belum mendapatkan imunisasi campak, hal ini dikarenakan
bayi/balita belum cukup umur untuk mendapatkan imunisasi

70
7) Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Sekolah Dasar
a) Siswa SD yang Menggosok Gigi Sebelum Tidur

MenggosokGigi
73,98%
(236 anak)

Gambar 3.46 Distribusi Frekuensi Siswa SD Tentang Kebiasaan


Menggosok Gigi Sebelum Tidur di Desa Tegal
Harum Tahun 2018 (n=319)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 319 siswa


SD tentang kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur diketahui
bahwa 83 anak (26,02%) mengatakan tidak menggosok gigi, dan
236 anak (73,98%) mengatakan menggosok gigi.

b) Siswa SD yang Menggosok Gigi Setelah Makan Pagi

Ya
92,79%
(296 anak)

Gambar 3.47 Distribusi Frekuensi Siswa SD Tentang Kebiasaan


Menggosok Gigi Setelah Makan Pagi di Desa
Tegal Harum Tahun 2018 (n=319)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 319 siswa


SD tentang kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur diketahui

71
bahwa 23 anak (7,21%) mengatakan tidak menggosok gigi, dan
296 anak (92,79%) mengatakan menggosok gigi.

c) Siswa SD yang Memiliki Caries Gigi

Ya
138 anak
(43,26%)

Gambar 3.48 Distribusi Frekuensi Siswa SD yang Memiliki


Karies Gigi di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=319)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 319 siswa


SD diketahui bahwa 181 anak (56,74%) tidak memiliki karies
gigi, dan 138 anak (43,26%) memiliki karies gigi.

d) Siswa SD yang Memiliki Karang Gigi

Tidak
197 anak
(61,76%)

Gambar 3.49 Distribusi Frekuensi Siswa SD yang Memiliki


Karang Gigi di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=319)

72
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 319 siswa
SD diketahui bahwa 197 anak (61,76%) tidak memiliki karang
gigi, dan 122 anak (38,24%) memiliki karang gigi.

e) Siswa SD yang Memiliki Tambalan Pada Gigi

Memiliki
20 anak
(6,27%)

Gambar 3.50 Distribusi Frekuensi Siswa SD yang Memiliki


Tambalan Gigi di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=319)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 319 siswa


SD diketahui bahwa 299 anak (93,73%) tidak memiliki tambalan
gigi, dan 20 anak (6,27%) memiliki tambalan gigi.

d. Analisa Data
Analisa Data Keperawatan Komunitas Masyarakat
Di Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar
Tanggal 3 S/D 11Mei 2018

DATA MASALAH KESEHATAN

LANSIA Gangguan Kesehatan Pada


1. Jumlah lansia laki-laki sebanyak 396 (68,99%), Lansia
lansia perempuan sebanyak 178 (31,01%)
2. Dari 574 lansia terdapat 363 lansia dengan

73
masalah kesehatan, yaitu :
a. Sebanyak 147 dari 363 lansia mengalami
tekanan darah tinggi.
b. Sebanyak 54 dari 363 lansia yang menderita
kencing manis.
c. Sebanyak 42 dari 363 lansia yang menderita
asam urat.
d. Sebanyak 34 dari 363 lansia yang menderita
nyeri sendi.
e. Sebanyak 33 dari 363 lansia yang menderita
mata kabur.
f. Sebanyak 17 dari 363 lansia yang menderita
sakit jantung.
g. Sebanyak 11 dari 363 lansia yang menderita
stroke.
h. Sebanyak 8 dari 363 lansia yang menderita
katarak.
i. Sebanyak 8 dari 363 lansia yang menderita
asma.
j. Sebanyak 6 dari 363 lansia yang menderita
gangguan pendengaran.
k. Sebanyak 3 dari 363 lansia yang menderita
mata berair.
3. Tingkat Ketergantungan Lansia
a. Sebanyak 3(0,52%) dari 574 lansia memiliki
tingkat ketergantungan total.
b. Sebanyak 28 (4,88%) dari 574 lansia
memiliki tingkat ketergantungan sebagian.
c. Sebanyak 543 (94,60%)dari 574 lansia
mandiri.
4. Sebanyak82 orang (14,29%) dari574lansia

74
mempunyai kebiasaan merokok
5. Sebanyak 346 (60,28%) dari 574 lansia
mempunyai kebiasaan minum kopi.
6. Sebanyak 531 (92,51%) dari 574 menyatakan
posyandu lansia penting diadakan
7. Sebanyak 270 (51,92%) dari 520 lansia
menyatakan tidak pernah mengikuti posyandu
lansia.
8. Sebanyak 296 (56,92%) dari 520 lansia
menyatakan tidak pernah mengikuti senam
lansia.
Belum Optimalnya PHBS
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH Pada Tatanan Rumah
TANGGA Tangga dan Lingkungan
1. Sebanyak 113 (5,64%) dari 2.004 keluarga yang
tidak terdapat tempat sampah beserta
tutupnya/kresek plastik sebagai tempat sampah.
2. Sebanyak 39 (1,95%) dari 2.004 keluarga yang
saluran pembuangan air limbahnya tidak lancar.
3. Sebanyak 1586 (79,14%) dari 2.004 keluarga
tidak ada tanaman obat keluarga dalam
lingkungan rumah tangganya.
4. Sebanyak 587 (29,29%) dari 2.004 keluarga
terdapat barang bekas atau tempat penampungan
air.
5. Sebanyak 158 (7,88%) dari 2.004 keluarga ada
jentik nyamuk pada tempat penanpungan air.
6. Sebanyak 831 (41,47%) dari 2.004 keluarga tidak
ada sarana P3K
7. Sebanyak 790 (39,42%) dari 2.004 keluarga ada
anggota keluarganya merokok.

75
8. Sebanyak 354 (17,66%) dari 2.004 keluarga yang
kadang-kadang mencuci tangan dengan bersih
menggunakan sabun sebelum makan dan setelah
ke toilet.
Kurang Pengetahuan Ibu
KESEHATAN IBU: tentang kanker serviks, pap
1. Sebanyak 423(22,55%) dari 1.876 ibu tidak smear, kanker payudara,
mengetahui tentang kanker cervix/kanker mulut sadari, dan prnggunaan
rahim. kontrasepsi (KB)
2. Sebanyak 1.357 (72,33%) dari 1.876ibu tidak
pernah melakukan pap smear/IVA
3. Sebanyak 305 (16,26%) dari 1.876 ibu yang
tidak mengetahui tentang kanker payudara.
4. Sebanyak 834 (44,46%) dari 1.876 ibu yang
tidak mengetahui tentang sadari
5. Sebanyak 446 (42,80%) dari 1.042 ibu yang
tidak melakukan sadari.
6. Sebanyak 707 (55,24%) yang tidak tahu caranya
sadari, 371 (28,98%) yang menyatakan tidak
biasa, 163 (12,73%) yang menyatakan sibuk, 18
(1,41%) yang menyatakan tidak penting, dan 21
(1,64%) yang menyatakan lainnya dari 1.280 ibu
yang tidak mengetahui dan tidak melakukan
sadari.
7. Sebanyak 1.171 (62,42%) dari 1.876 ibu yang
tidak menggunakan KB.
a. Alasan karena takut efek samping sebanyak
285
b. Alasan ingin hamil lagi sebanyak 173
c. Alasan karena dilarang pasangan sebanyak
52

76
d. Alasan karena biaya sebanyak 7
e. Alasan lainnya (menopause) sebanyak 635
9. Sebanyak 259 (36,74%) ibu menggunakan KB
IUD, 234 (33,19%) ibu menggunakan KB suntik,
113 (16,03%) ibu menggunakan pil KB, 66
(9,36%) ibu yang melakukan tubektomi, 21
(2,98%) yang menggunakan kondom, 9 (1,28%)
yang menggunakan implant/susuk, 3 (0,42%)
yang melakukan vasektomi dari 705 ibu yang
ber-KB.
10. Sebanyak 26 (3,69%) dari 705 ibu yang
mempunyai keluhan saat menggunakan KB.
a. Keluhan BB meningkat sebanyak 9
b. Keluhan pusing sebanyak 6
c. Keluhan pendarahan sebanyak 4
d. Keluhan TD meningkat sebanyak 3
e. Keluhan mual sebanyak 3
f. Keluhan keputihan sebanyak 2
g. Keluhan muntah sebanyak 1
h. Keluhan lainnya sebanyak 1
Resiko Tiggi pada Ibu
IBU HAMIL Hamil
1. Sebanyak 2 (6,67%) dari 30 ibu hamil dengan
usia < 16 tahun dan > 35 tahun.
2. Ibu dengan kehamilan ke-1 sebanyak 7, ibu
dengan kehamilan ke-2 sebanyak 7, ibu dengan
kehamilan ke-3 sebanyak 13, ibu dengan
kehamilan ke-4 sebanyak 3 dari 30 ibu hamil.
3. Sebanyak 1 (3,33%) dari 30 ibu hamil yang
mengandung anak pertama > 4 tahun setelah
menikah.

77
4. Sebanyak 3 (10%) dari 30 ibu yang pernah
mengalami keguguran
5. Sebanyak 2 (6,67%) dari 30 ibu yang memiliki
penyakit kronis saat hamil.
a. Penyulit asma sebanyak 1 (3,34%)
b. Penyulit lainnya (hipertensi) sebanyak 1
(3,33%)
6. Sebanyak 2 dari 6 ibu hamil trimester 1 yang
tidak mengetahui tentang bahaya kehamilan.
Sebanyak 8 dari 9 ibu hamil trimester 2 yang
tidak mengetahui tentang bahaya kehamilan.
Sebanyak 13 dari 15 ibu hamil trimester 3 yang
tidak mengetahui tentang bahaya kehamilan.
7. Keluhan yang dirasakan ibu hamil trimester 1
yaitu muntah sebanyak 1 , mual sebanyak 1 ,
pusing sebanyak 3 dari 6 ibu hamil pada
trimester 1.
8. Keluhan yang dirasakan ibu hamil trimester 2
yaitu muntah sebanyak 1 , mual sebanyak 2 dari
9 ibu hamil pada trimestr 2
9. Keluhan yang dirasakan ibu hamil trimester 3
yaitu muntah sebanyak 2 , mual sebanyak 2 ,
pusing sebanyak 2 dari 15 ibu hamil pada
trimester 3.
Kurangnya Pengetahuan
REMAJA Remaja Tentang kanker
1. Sebanyak 334 (50,38%) remaja laki-laki dan payudara, sadari,
sebanyak 329 (49,62%) remaja perempuan. IMS/AIDS, dan bahaya
2. Sebanyak 174 (52,89%) dari 329 remaja putri rokok
yang tidak mengetahui tentang SADARI
3. Sebanyak 50 (32,26%) dari 329 remaja putri

78
yang tidak melakukan SADARI.
4. Sebanyak 21 (3,17%) dari 663 remaja putra dan
putri yang merokok.
5. Sebanyak 293 (44,19%) dari 663 remaja putra
dan putri yang tidak tahu tentang penularan IMS
dan HIV/AIDS .
6. Sebanyak 305 (46%) dari 663 remaja putra dan
putri yang tidak mengetahui pencegahan
penularan IMS dan HIV/AIDS.
Gangguan Kesehatan Gigi
KESEHATAN ANAK SD dan Mulut Pada Anak SD
1. Sebanyak 83 (26,02%) dari 319 siswa SD yang
tidak menggosok gigi sebelum tidur.
2. Sebanyak 138 (43,26%) dari 319 siswa SD yang
mengalami karies gigi.
3. Sebanyak 122 (38,24%) dari 319 siswa SD yang
memiliki masalah karang gigi
4. Sebanyak 20 (6,27%) dari 319 siswa SD yang
memiliki tambalan pada giginya
5. Sebanyak 23 (7,21%) dari 319 siswa yang tidak
menggosok gigi setelah makan.
Status Kesehatan Bayi dan
BAYI DAN BALITA Balita
1. Jumlah bayi dan balita sebanyak 491.
a. Umur 0-6 bulan sebanyak 47 (9,57%)
b. Umur > 6-12 bulan sebanyak 59 (12,02%)
c. Umur > 1-5 tahun sebanyak 385 (78,41%)
2. Keluhan bayi dan balita
a. Demam sebanyak 233
b. Diare sebanyak 125
c. Kejang sebanyak 17

79
d. Lemas/ malas sebanyak 13
e. Kuning sebanyak 12
f. Tali pusat berbau sebanyak 3
g. Tali pusat merah sebanyak 2
h. Lainnya (batuk, pilek) sebayak 113
3. Pemberian imunisasi
a. Hb 0
- Bayi telah diimunisasi : 480 bayi
- Belum diimunisasi : 11 bayi
b. BCG/Polio 1
- Bayi telah diimunisasi : 477 bayi
- Belum diimunisasi : 14 bayi
c. Pentabio 1/ polio 2
- Bayi telah diimunisasi : 463 bayi
- Belum diimunisasi : 28 bayi
d. Pentabio 2 /polio 3
- Bayi telah diimunisasi : 451 bayi
- Belum diimunisasi : 40 bayi
e. Campak
- Bayi telah diimunisasi : 420 bayi
- Belum diimunisasi : 71 bayi
4. Sebanyak 6 (12,77%) dari 47 bayi yang tidak
mendapatkan ASI dari ibunya.
a. Alasan ibu sibuk sebanyak 1 (1,67%)
b. Alasan ASI tidak keluar sebanyak 5 (83,33%)
5. Sebanyak 34 (34,34%) dari 99 bayi/balita yang
tidak rutin kunjungan ke posyandu.

Setelah semua masalah di Desa Tegal Harum, Kecamatan


Denpasar Barat, Kota Denpasar teridentifikasi, maka dilakukan
perhitungan prioritas masalah berdasarkan metode modifikasi Paper and

80
Pencil Tool dari tujuh masalah utama /yang ditemukan. Prioritas ini dinilai
oleh perwakilan masyarakat pada MMD I dengan difasilitasi oleh
mahasiswa untuk melakukan scoring dengan perincian sebagai berikut.

a. Prioritas Masalah Keperawatan

Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas Di Desa Tegal Harum,


Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar
Tanggal 11 Mei 2018

Prioritas
No Masalah Total Skor
Masalah

84 2
1 Gangguan Kesehatan Pada Lansia

Belum Optimalnya PHBS di Tatanan 78 4


2
Rumah Tangga dan Lingkungan
3 Kurang Pengetahuan Ibu tentang 116 1
Kanker Serviks, Pap Smear, Kanker
Payudara, Sadari dan Penggunaan

81
Kontrasepsi (KB)
Kurangnya Pengetahuan Remaja 51 6
4 tentang Kanker Payudara, Sadari,
IMS/AIDS, dan Bahaya Rokok
32 7
5 ResikoTinggi Ibu Hamil
54 5
6 Status Kesehatan Bayi dan Balita

Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut 81 3


7.
pada Anak Sekolah Dasar (SD)

Keterangan :
A : Besarnya masalah (1 – 10)
B : Keseriusan masalah (1 – 10)
C : Keefetifan intervensi (1 – 10)

82
Berdasarkan hasil musyawarah masyarakat desa (MMD I) maka 7
masalah utama yang diperoleh kemudian diprioritaskan yaitu :
Prioritas (1) : Kurang Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks, Pap Smear,
Kanker Payudara, Sadari dan Penggunaan Kontrasepsi (KB).
Prioritas (2) : Gangguan Kesehatan Pada Lansia
Prioritas (3) : Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Sekolah Dasar
(SD)
Prioritas (4) : Belum Optimalnya PHBS di Tatanan Rumah Tangga dan
Lingkungan
Prioritas (5) : Status Kesehatan Bayi dan Balita
Prioritas (6) : Kurangnya Pengetahuan Remaja tentang Kanker Payudara,
Sadari, IMS/AIDS, dan Bahaya Rokok
Prioritas (7) : Resiko Tinggi Ibu Hamil

83
2. Perencanaan Keperawatan

RENCANA KEGIATAN PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN


DI DESA TEGAL HARUM KECAMATAN DENPASAR BARAT
TANGGAL 11 MEI 2018
N MASALAH PENANGGUNG
RENCANA KEGIATAN WAKTU TEMPAT SASARAN
O KESEHATAN JAWAB

1. Gangguan 1. Home visit. Sore Hari Masing – Lansia, Kepala Kepala Desa,
2. Penyuluhan kesehatan tentang
Kesehatan Pada minggu atau masing Keluarga dan Kelian Adat,
hipertensi, diabetes melitus, asam
Lansia : disesuaikan Banjar di Anggota Kelian Dinas,
urat, katarak.
3. Diadakan pemeriksaan tekanan Desa Tegal Keluarga di Kepala
a. Hipertensi
darah dan senam lansia di banjar
Harum. Desa Tegal Lingkungan
masing – masing.
b. Diabetes Mellitus
Harum. masing – masing
4. Diadakan latihan senam lansia di
c. Asam Urat masing-masing banjar kemudian banjar, Kader
nanti dilakukan lomba senam
Posyandu dan
d. Penyakit Mata lansia antar banjar untuk
Puskesmas I
(katarak, mata memotivasi lansia

84
berair, mata rabun) 5. Diadakan pemeriksaan kesehatan Denpasar Barat.
setiap jadwal.

2. Belum optimalnya 1. Penyuluhan tentang pentingnya Pada saat Masing – Kepala Kepala Desa,
posyandu di
PHBS pada tatanan PHBS (Perilaku Hidup Bersih masing keluarga, Kelian Adat,
setiap banjar
rumah tangga dan Dan Sehat) di lingkungan rumah Banjar di anggota Kelian Dinas,
atau pada
lingkungan tangga. arisan PKK Desa Tegal keluarga di Kepala
tiap banjar
2. Penyuluhan kesehatan tentang Harum. Desa Tegal Lingkungan
atau arisan
Demam Berdarah. Harum, masing – masing
pkk di desa 1
3. Penyuluhan tentang tanaman toga bulan sekali Karang banjar, Kader
dan penyedian bibit tanaman
Taruna, STT. Posyandu dan
toga.
Puskesmas I
4. Meningkatkan kesadaran
Denpasar Barat.
masyarakat untuk menanam toga

di pekarangan rumah masing –

masing.

85
5. Diadakan gotong royong untuk

membersihkan selokan. Sebulan sekali

6. Lomba rumah sehat


Setiap akhir
tahun

3. Kurang pengetahuan 1. Penyuluhan kesehatan tentang Pada saat Masing – Ibu PKK, Kepala Desa,
posyandu
Ibu tentang Kanker Kanker Servik dan Paps Smear. masing Karang Kelian Adat,
disetiap banjar
Serviks, Paps 2. Penyuluhan kesehatan tentang Banjar di Taruna, STT. Kelian Dinas,
atau arisan
Smear, Kanker Kanker Payudara dan SADARI. PKK 1 Bulan Desa Tegal Kepala
Sekali
Payudara, SADARI 3. Penyuluhan kesehatan tentang Harum. Lingkungan

86
dan Penggunaan penggunaan kontrasepsi (KB). masing – masing

Kontrasepsi 4. Memperagakan atau banjar, Kader

mendemonstrasikan SADARI. Posyandu dan

5. Melakukan pemeriksaan IVA Puskesmas I

Denpasar Barat.

4.. Kurang pengetahuan 1. Berkoordinasi dengan Puskesmas Pada saat rapat Masing – Karang Taruna Kepala Desa,

Remaja tentang I Denpasar Barat dan Kepala STT masing dan STT dari Kelian Adat,

Kanker Payudara, Desa Tegal Harum dalam hal: Banjar di masing – Kelian Dinas,

SADARI, Bahaya a. Penyuluhan kesehatan Desa Tegal masing banjar Kepala

Rokok, IMS dan tentang Kanker Payudara dan Harum. Lingkungan

HIV/AIDS. SADARI. masing – masing

b. Memperagakan atau banjar, Kader

87
mendemonstrasikan Posyandu dan

SADARI. Puskesmas I

c. Penyuluhan kesehatan Denpasar Barat.

tentang bahaya rokok.

d. Penyuluhan kesehatan

tentang Infeksi Menular

Seksual dan HIV/AIDS (cara

penularan dan pencegahan).

5. Resiko Tinggi Pada 1. Berkoordinasi dengan Puskesmas Pada saat Masing – Ibu hamil dan Kepala Desa,

Ibu Hamil I Denpasar Barat dan Kepala arisan pkk masing anggota Kelian Adat,

Desa Tegal Harum dalam hal: masing- Banjar di keluarga Kelian Dinas,

a. Penyuluhan tentang ANC masing banjar Desa Tegal Kepala

terpadu (cek lab, pemeriksaan atau kerumah Harum. Lingkungan

88
gigi, pemeriksaan HIV, masing- masing – masing

HbSAg, IMS). masing ibu banjar, Kader

b. Penyuluhan kesehatan hamil Posyandu dan

tentang asma dan Hipertensi Puskesmas I

pada ibu hamil. Denpasar Barat.

c. Melakukan home visit

(kunjungan rumah) secara

rutin pada keluarga yang

memiliki ibu hamil berisiko

tinggi.
6. Status Kesehatan 1. Berkoordinasi dengan Puskesmas I Pada saat Masing- Ibu yang Kepala Desa,

Bayi dan Balita Denpasar Barat dan Kepala Desa posyandu 1 masing memiliki bayi Kelian Adat,

Tegal Harum dalam hal: bulan sekali Banjar di dan Balita Kelian Dinas,

Desa Tegal serta anggota Kepala


a. Memberikan penyuluhan
Harum. keluarga Lingkungan

89
tentang pentingnya ASI masing – masing

Ekslusif. banjar, Kader

b. Mensosialisasikan imunisasi Posyandu dan

sejak lahir hingga umur 3 Puskesmas I

tahun. Denpasar Barat.

c. Mensosialisasikan tentang
menu makanan pendamping
ASI (MPASI)
7. Gangguan 1. Berkoordinasi dgn Puskesmas I Pada hari Masing- Sekolah Dasar Kepala Desa,

Kesehatan Gigi Dan Denpasar Barat dalam hal : sabtu saat masing (SD) Kelian Adat,

Mulut Pada Anak a. Memberi penyuluhan dengan kegiatan sekolah Kelian Dinas,

Sekolah Dasar cara mendemonstrasikan belajar tidak Kepala

cara menggosok gigi yang efektif agar Lingkungan

baik dan benar (membuat fun siswa SD masing – masing

game) serta melakukan gosok semua bisa banjar, Kader

90
gigi massal. ikut serta. Posyandu dan

b. Memberi penyuluhan dengan Puskesma I

cara mendemonstrasikan cara Denpasar Barat.

mencuci tangan dengan baik

dan benar (7 langkah).

91
3. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan rangkaian pelaksanaan yang
dilakukan oleh mahasiswa bersama warga masyarakat di masing – masing
lingkungan se-Desa Tegal Harum berdasarkan POA (terlampir) kegiatan yang
merupakan hasil dari MMD I. Implementasi dilaksanakan dari tanggal 12Mei
s/d 4 Juni 2018 tergantung dari keadaan lingkungan setempat. Implementasi
yang dimaksud mencakup kegiatan sosialisasi, penyuluhan, pemeriksaan
kesehatan, senam lansia, jalan sehat dan gosok gigi masal.
(Laporan terlampir pada buku laporan PKL (1) s/d (3))

4. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan mencakup evaluasi kegiatan yang dilakukan
selama implementasi keperawatan dari tanggal 12 Mei s/d 4 Juni 2018.
a. Evaluasi pada Kegiatan untuk Masalah: Gangguan Kesehatan pada Lansia
1) Pelaksanaan Senam Lansia
Kegiatan ini menyasar Lansia di Desa Tegal Harum yang
dilaksanakandi masing-masing banjar di Desa Tegal Harum. Kegiatan
senam lansia di Banjar Cemara Agung dan Banjar Buana Kubu
dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Asta Buana
dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Sanga Agung dan di
Banjar Buana Merta dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2018, di Banjar
Sari Buana dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2018, dan di Banjar
Sapta Bumi dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2018, sedangkan di
Banjar Tegal Sari kegiatan senam lansia telah dilaksanakan sebelum
jadwal implementasi berlangsung yaitu pada tanggal 4 Mei 2018.
Kegiatan Senam Lansia dapat terlaksana dengan baik dan lancar di
seluruh banjar di Desa Tegal Harum. Lansia yang hadir tampak cukup
antusias mengikuti senam lansia. Lansia tampak mampu mengikuti
gerakan senam dengan sesuai. Beberapa lansia mengatakan posyandu
lansia ini sangat bermanfaat.

92
Kendala yang ditemukan saat kegiatan senam lansia hampir sama
di seluruh banjar di Desa Tegal Harum yaitu rata-rata kehadiran lansia
yaitu 50,25%. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi lansia untuk
mengikuti senam lansia yang didukung oleh data bahwa 7,49% lansia
di Desa Tegal Harum berasumsi posyandu dan senam lansia tidak
penting. Alasan lainnya adalah sulitnya untuk mengumpulkan lansia
dalam waktu yang bersamaan dikarenakan masing-masing lansia
memiliki kesibukan tersendiri. Faktor lain yang mendukung kurangnya
kehadiran lansia adalah 0,52 % lansia memiliki tingkat ketergantungan
total dan 4,88% memiliki tingkat ketergantungan sebagian sehingga
mereka tidak mampu hadir dan mengikuti kegiatan senam lansia di
masing-masing banjar di Desa Tegal Harum.
2) Pemeriksaan Kesehatan
Kegiatan ini menyasar lansia di Desa Tegal Harum yang
dilaksanakan oleh mahasiswa STIKES Bali bersama kader posyandu
dan petugas puskesmas. Kegiatan pemeriksaan kesehatan dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan posyandu lansia di masing-masing Banjar.
Kegiatan ini dilaksanakan di Banjar Sapta Bumi pada tanggal 12 Mei
2018, di Banjar Cemara Agung dan Banjar Buana Kubu dilaksanakan
pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Asta Buana dilaksanakan pada
tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Sanga Agung dilaksanakan pada
tanggal 16 Mei 2018, dan di Banjar Sari Buana dilaksanakan pada
tanggal 18 Mei 2018, sedangkan kegiatan pemeriksaan kesehatan
lansia telah dilaksanakan sebelum jadwal implementasi yaitu di Banjar
Buana Merta pada tanggal 26 April 2018, dan di Banjar Tegal Sari
pada tanggal 3 Mei 2018.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan berjalan dengan lancar di setiap
Banjar, adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan
tekanan darah, pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol,
pemeriksaan mata dan pengukuran berat badan.Lansia yang hadir saat
pemeriksaan kesehatan tampak antusias untuk memeriksakan

93
kesehatannya. Sebagian besar lansia tampak aktif bertanya dan
meminta pendapat mengenai masalah kesehatan yang dialami. Hasil
pemeriksaan tekanan darah diketahui bahwa 45% lansia menderita
hipertensi.
Kendala yang ditemukan saat kegiatan pemeriksaan kesehatan
hampir sama di seluruh banjar di Desa Tegal Harum yaitu rata-rata
kehadiran lansia hanya 50,25%. Hal ini dikarenakan sulitnya untuk
mengumpulkan lansia dalam waktu yang bersamaan dikarenakan
masing-masing lansia memiliki kesibukan tersendiri. Faktor lain yang
mendukung kurangnya kehadiran lansia adalah 0,52 % lansia memiliki
tingkat ketergantungan total dan 4,88% memiliki tingkat
ketergantungan sebagian sehingga mereka tidak mampu hadir ke
masing-masing banjar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
3) Penyuluhan Kesehatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh lansia di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang hipertensi yang
dilaksanakan di Banjar Sapta Bumi pada tanggal 12 Mei 2018,di
Banjar Buana Kubu pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Asta Buana
pada tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Sanga Agung dan Banjar Buana
Merta pada tanggal 16 Mei 2018, di Banjar Tegal Sari dan Banjar Sari
Buana dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2018, sedangkan di banjar
Cemara Agung penyuluhan tentang hipertensi telah dilaksanakan
sebelum jadwal implementasi yaitu pada tanggal 26 April 2018.
Adapun penyuluhan yang tidak dapat diberikan oleh setiap banjar
adalah penyuluhan tentang asam urat dan katarak, sedangkan
penyuluhan tentang DM hanya dilakukan oleh Banjar Cemara Agung
yaitu pada tanggal 14 Mei 2018. Tidak tersampainya seluruh materi
penyuluhan dikarenakan ditemui kendala-kendala berupa susahnya
mengumpulkan lansia pada waktu yang bersamaan, lansia kurang
tertarik dengan pemberian informasi, dan lansia bosan dengan materi
yang banyak sehingga materi yang dapat tersampaikan dengan optimal

94
hanya materi tentang hipertensi. Pemberian materi hipertensi sebagai
prioritas utama dikarenakan hipertensi merupakan masalah kesehatan
terbanyak yang dialami oleh lansia di Desa Tegal Harum.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar lansia yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, lansia
yang hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, lansia tampak
mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan.
Rata-rata kehadiran lansia dari seluruh banjar di Desa Tegal Harum
pada saat penyuluhan kesehatan adalah 50,25%.
4) Home Visit Lansia
Sasaran kegiatan ini adalah lansia di Desa tegal Harum. Kegiatan
ini dilaksanakan dari tanggal 12 Mei – 10 Juni 2018 di Banjar Tegal
Sari, Banjar Sanga Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Cemara Agung,
Banjar Buana Kubu, Banjar Buana Merta, Banjar Asta Buana, dan
Banjar Sari Buana.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar lansia mengatakan
senang dengan adanya kegiatan home visit, lansia tampak menyambut
baik kedatangan mahasiswa STIKES Bali. Lansia mengatakan merasa
lebih diperhatikan karena secara langsung dapat mengeluh tentang
masalah kesehatan dan mendapatkan penyuluhan kesehatan sebagai
solusi masalah kesehatan yang dirasakan.
5) Lomba Senam Lansia
Kegiatan senam lansia tidak dapat terlaksana di seluruh banjar di
Desa Tegal Harum hal ini dikarenakan lansia yang hadir saat kegiatan
senam lansia kurang dari 50% di masing-masing banjar di Desa Tegal
Harum. Waktu pelaksanaan yang sangat singkat sehingga terkendala
oleh jadwal latihan, susahnya mengumpulkan lansia dalam waktu
yang bersamaan dan susahnya meningkatkan motivasi lansia untuk
mengikuti senam lansia.

95
b. Evaluasi pada Kegiatan untuk Masalah: Belum Optimalnya PHBS Pada
Tatanan Rumah Tangga dan Lingkungan
(1) Pelaksanaan Gotong Royong
Sasaran kegiatan ini adalah semua lapisan masyarakat. Kegiatan ini
dilaksanakan di Banjar Buana Kubu, Banjar Buana Merta, Banjar Sari
Buana, dan Banjar Sapta Bumi pada tanggal 13 Mei 2018, sedangkan
di Banjar Tegal Sari telah dilaksanakan sebelum jadwal implementasi
yaitu pada tanggal 10 Mei 2018. Adapun banjar yang tidak
melaksanakan kegiatan gotong royong yaitu Banjar Sanga Agung,
Banjar Cemara Agung, dan Banjar Asta Buana. Tidak terlaksananya
kegiatan di banjar tersebut dikarenakan masyarakat yang kurang aktif
dan kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan, hal ini juga
dikarenakan masyarakat yang susah untuk berkumpul karena memiliki
kesibukan tersendiri.
Evaluasi kegiatan ini di banjar yang melaksanakan kegiatan gotong
royong adalah masyarakat aktif mengikuti kerja bakti, hadir tepat pada
waktunya dan menyelesaikan kegiatan tepat pada waktunya yaitu dari
pk. 06.30 WITA – 07.30 WITA. Masyarakat tampak sangat peduli
terhadap kebersihan lingkungannya, sebagian besar masyarakat
berharap dapat dilaksanakannya gotong royong secara rutin. Rata-rata
kehadiran masyarakat dalam kegiatan gotong royong di Desa Tegal
Harum yaitu 79%.
(2) Penyuluhan Kesehatan (PHBS, Demam Berdarah, dan Tanaman Obat
Keluarga)
Sasaran kegiatan ini adalah semua lapisan masyarakat. Materi
penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah PHBS di tatanan rumah
tangga yang dilaksanakan di Banjar Sapta Bumi pada tanggal 13 Mei
2018, di Banjar Tegal Sari dan Banjar Sari Buana dilaksanakan pada
tanggal 18 Mei 2018. Sedangkan banjar yang tidak melaksanakan
penyuluhan PHBS yaitu Banjar Sanga Agung, Banjar Cemara Agung,

96
dan Banjar Asta Buana, Banjar Buana Kubu, dan Banjar Buana Merta.
Tidak terlaksananya penyuluhan PHBS di banjar tersebut dikarenakan
masyarakat yang susah untuk berkumpul karena sibuk bekerja.
Adapun penyuluhan yang tidak dapat diberikan oleh setiap banjar
adalah penyuluhan tentang demam berdarah dan tanaman obat
keluarga. Hal ini dikarenakan ditemui kendala-kendala yaitu warga
bosan dengan materi yang banyak sehingga materi yang dapat
tersampaikan dengan optimal hanya PHBS.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar warga yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan,
masyarakat yang hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan,
masyarakat tampak mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan
materi yang diberikan. Rata-rata kehadiran masyarakat dari seluruh
banjar di Desa Tegal Harum pada saat penyuluhan PHBS adalah
63,33%.
(3) Lomba Rumah Sehat
Kegiatan lomba rumah sehat ini tidak dapat terlaksana di seluruh
banjar di Desa Tegal Harum dikarenakan waktu pelaksanaan yang
sangat singkat sehingga terkendala oleh jadwal persiapan lomba oleh
masing-masing KK. Faktor lain yang menyebabkan tidak
terlaksananya kegiatan ini adalah sulitnya menemukan waktu yang
tepat untuk pelaksanaan lomba agar setiap KK dapat berpartisipasi.
Setiap KK memiliki kesibukan atau kegiatan tersendiri sehingga sangat
susah untuk mengumpulkan KK dalam waktu yang bersamaan.

c. Evaluasi pada Kegiatan untuk Masalah: Kurang pengetahuan Ibu tentang


kanker serviks,pap smear, kanker payudara, sadari, dan penggunaan
kontrasepsi (KB).
(1) Penyuluhan Kesehatan Ca Serviks
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh Ibu di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang ca serviks yang

97
dilaksanakan di Banjar Buana Kubu, Banjar Cemara Agung, dan
Banjar Sanga Agung pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Sari Buana
pada tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Buana Merta pada tanggal 16 Mei
2018, di Banjar Tegal Sari pada tanggal 18 Mei 2018, dan di Banjar
Sapta Bumi pada tanggal 19 Mei 2018. Adapun satu banjar yang tidak
menyampaikan materi penyuluhan kanker serviks pada ibu adalah
Banjar Asta Buana. Hal ini dikarenakan sulitnya mengumpulkan ibu
dalam satu waktu tertentu yang disebabkan kesibukan dari masing-
masing ibu.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar ibu yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, ibu yang
hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, ibu tampak mengajukan
pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan. Rata-rata
kehadiran: 46,64 %.
(2) Penyuluhan Kesehatan Ca Mamae dan Demonstrasi SADARI
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh Ibu di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang Ca. Mamae dan
demonstrasi SADARI yang dilaksanakan di Banjar Buana Kubu,
Banjar Cemara Agung, dan Banjar Sanga Agung pada tanggal 14 Mei
2018, di Banjar Buana Merta pada tanggal 16 Mei 2018, di Banjar
Tegal Saripada tanggal 18 Mei 2018, di Banjar Sapta Bumi pada
tanggal 19 Mei 2018, dan di Banjar Asta Buana pada tanggal 22 Mei
2018. Adapun satu banjar yang tidak menyampaikan materi
penyuluhan Ca. Mamae dan demonstrasi SADARI pada ibu adalah
Banjar Sari Buana. Hal ini dikarenakan sulitnya mengumpulkan ibu
dalam satu waktu tertentu yang disebabkan kesibukan dari masing-
masing ibu.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar ibu yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, ibu yang
hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, ibu tampak mampu
mendemonstrasikan pemeriksaan payudara sendiri, ibu tampak

98
mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan.
Rata-rata kehadiran: 46,64%.
Contoh evaluasi di Banjar Asta Buana dari total awal 16 peserta
hanya 10 orang yang mengikuti kegiatan hingga selesai, dengan
capaian tingkat pengetahuan baik 2 orang (20%) dan 8 orang (80%)
dengan tingkat pengetahuan cukup.

(3) Penyuluhan Kesehatan Kontrasepsi


Penyuluhan kesehatan tentang kontrasepsi tidak dapat dilaksanakan
diseluruh banjar di Desa Tegal Harum. Kendala yang ditemukan oleh
seluruh banjar adalah terbatasnya waktu penyuluhan, materi
penyuluhan yang sudah banyak dalam satu kali pertemuan sehingga
setiap banjar lebih memprioritaskan untuk menyampaikan materi Ca.
Serviks, Ca. Mamae dan demonstrasi SADARI. Kendala lain yang
ditemukan adalah sulitnya mengumpulkan ibu dalam waktu yang
bersamaan dikarenakan masing-masing ibu memiliki kesibukan
tersendiri. Sehingga berdasarkan beberapa kendala tersebut,
penyuluhan tentang kontrasepsi tidak dapat tersampaikan kepada ibu di
Desa tegal Harum, namun secara garis besar pendidikan tentang
kontrasepsi telah diberikan oleh mahasiswa di waktu yang lain ketika
melaksanakan home visit keluarga.
(4) Pemeriksaan IVA
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh Puskesmas I Denpasar
Barat setiap hari Selasa dan Kamis pada pukul 09.00-11.00 WITA.
Mahasiswa STIKES Bali turut berperan dalam menyampaikan
informasi kepada seluruh ibu tentang pelayanan pemeriksaan IVA
yang tersedia di Puskesmas I Denpasar Barat.
Evaluasi kegiatan ini adalah peserta antusias dalam menerima
informasi dan kehadiran ibu ke Puskesmas I Denpasar Barat setiap
minggunya mengalami peningkatan.

99
d. Kurangnya pengetahuan Remaja tentang Kanker Payudara, SADARI,
Bahaya Rokok, IMS dan HIV/AIDS.
(1) Penyuluhan Ca. Mamae dan Demonstrasi SADARI
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh remaja di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang Ca. Mamae dan
demonstrasi SADARI yang dilaksanakan di Banjar Tegal Sari pada
tanggal 21 Mei 2018 dan di Banjar Sari Buana pada tanggal 25 Mei
2018. Adapun enam banjar yang tidak menyampaikan materi
penyuluhan Ca. Mamae dan demonstrasi SADARI pada remaja adalah
Banjar Cemara Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Buana Kubu, banjar
Buana Merta, Banjar Asta Buana, dan Banjar Sanga Agung. Hal ini
dikarenakan sulitnya mengumpulkan remaja dalam satu waktu tertentu
yang disebabkan kesibukan dari masing-masing remaja dan kurangnya
minat remaja untuk mengikuti penyuluhan kesehatan.
Evaluasi:
Sebagian besar remaja yang hadir mengatakan sudah memahami
tentang materi yang diberikan, remaja yang hadir cukup antusias
mengikuti penyuluhan, remaja tampak mampu mendemonstrasikan
pemeriksaan payudara sendiri, remaja tampak mengajukan pertanyaan
yang sejalan dengan materi yang diberikan. Remaja yang aktif
diberikan reward yang bermanfaat. Rata-rata kehadiran remaja:
62,50%.
Contoh evaluasi di Banjar Sari Buana pada awal penyuluhan
didapatkan sebanyak 7 (47%) responden memiliki pengetahuan baik
dan pada akhir penyuluhan sebanyak 15 (100%) responden memiliki
pengetahuan baik, sehingga terjadi peningkatan pengetahuan tentang
kanker payudara, dan SADARI.
(2) Penyuluhan Bahaya Merokok
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh remaja di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang bahaya merokok
yang dilaksanakan di Banjar Tegal Sari pada tanggal 21 Mei 2018.

100
Adapun tujuh banjar yang tidak menyampaikan materi penyuluhan
bahaya merokok pada remaja adalah Banjar Sari Buana, Banjar
Cemara Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Buana Kubu, banjar Buana
Merta, Banjar Asta Buana, dan Banjar Sanga Agung. Hal ini
dikarenakan sulitnya mengumpulkan remaja dalam satu waktu tertentu
yang disebabkan kesibukan dari masing-masing remaja.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar remaja yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, remaja
yang hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, remaja tampak
mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan.
Remaja yang aktif diberikan reward yang bermanfaat. Rata-rata
kehadiran remaja: 62%. Pada awal penyuluhan didapatkan sebanyak
24 (92%) responden memiliki pengetahuan baik dan pada akhir
penyuluhan sebanyak 25 (96%) responden memiliki pengetahuan baik,
sehingga terjadi peningkatan pengetahuan tentang kanker payudara,
dan SADARI.
(3) Penyuluhan IMS dan HIV/AIDS
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh remaja di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang IMS dan
HIV/AIDS yang dilaksanakan di Banjar Sari Buana pada tanggal 25
Mei 2018. Adapun tujuh banjar yang tidak menyampaikan materi
penyuluhan IMS dan HIV/AIDS pada remaja adalah Banjar Tegal Sari,
Banjar Cemara Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Buana Kubu, banjar
Buana Merta, Banjar Asta Buana, dan Banjar Sanga Agung. Hal ini
dikarenakan sulitnya mengumpulkan remaja dalam satu waktu tertentu
yang disebabkan kesibukan dari masing-masing remaja.
Evaluasi pada kehiatan ini adalah sebagian besar remaja yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, remaja
yang hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, remaja tampak
mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan.
Remaja yang aktif diberikan reward yang bermanfaat. Rata-rata

101
kehadiran remaja: 30%. Pada awal penyuluhan didapatkan sebanyak 7
(47%) responden memiliki pengetahuan baik dan pada akhir
penyuluhan sebanyak 15 (100%) responden memiliki pengetahuan
baik, sehingga terjadi peningkatan pengetahuan tentang IMS dan
HIV/AIDS.

e. Risiko Terjadinya Komplikasi pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas


(1) Penyuluhan Kesehatan (ANC Terpadu, Asma, dan Hipertensi)
Penyuluhan kesehatan tentang ANC terpadu, asma, dan hipertensi
tidak dapat dilaksanakan diseluruh banjar di Desa Tegal Harum. hal ini
disebabkan jumlah ibu hamil yang terbatas yaitu sebanyak 30 orang
yang tersebar diseluruh Desa Tegal Harum. Sulitnya mengumpulkan
ibu hamil dalam satu tempat dan waktu tertentu dikarenakan kesibukan
masing-masing ibu yang tidak dapat ditinggalkan juga menjadi salah
satu hambatan pelaksanaan penyuluhan ini, namun secara garis besar
pendidikan tentang ANC, asma, dan hipertensi telah diberikan oleh
mahasiswa di waktu yang lain ketika melaksanakan home visit
keluarga.
(2) Home visit Ibu Hamil Resiko Tinggi
Sasaran kegiatan ini adalah Ibu Hamil di Desa tegal Harum.
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 12 Mei – 10 Juni 2018 di Banjar
Tegal Sari, Banjar Sanga Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Cemara
Agung, Banjar Buana Kubu, Banjar Buana Merta, Banjar Asta Buana,
dan Banjar Sari Buana.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar ibu hamil mengatakan
senang dengan adanya kegiatan home visit, ibu hamil tampak
menyambut baik kedatangan mahasiswa STIKES Bali. Ibu hamil
mengatakan merasa lebih diperhatikan karena secara langsung dapat
mengeluh tentang masalah kesehatan dan mendapatkan penyuluhan
kesehatan sebagai solusi masalah kesehatan yang dirasakan, namun

102
kegiatan home visit ini tidak dapat dilaksanakan berkelanjutan karena
masih terhalang oleh padatnya kegiatan di puskesmas.

f. Status Kesehatan Bayi dan Balita


(1) Pelaksanaan Pemeriksaan KesehatanBayi dan Balita
Kegiatan ini menyasar Bayi dan Balita di Desa Tegal Harum yang
dilaksanakan oleh mahasiswa STIKES Bali bersama kader posyandu
dan petugas puskesmas. Kegiatan pemeriksaan kesehatan dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan posyandu Bayi dan Balita di masing-
masing Banjar. Kegiatan ini dilaksanakan di Banjar Sapta Bumi pada
tanggal 12 Mei 2018, di Banjar Cemara Agung dan Banjar Buana
Kubu dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Asta Buana
dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Sanga Agung
dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2018, dan di Banjar Sari Buana
dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2018, sedangkan kegiatan
pemeriksaan kesehatan telah dilaksanakan sebelum jadwal
implementasi yaitu di Banjar Buana Merta pada tanggal 26 April 2018,
dan di Banjar Tegal Sari pada tanggal 3 Mei 2018.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan berjalan dengan lancar di setiap
Banjar, adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan berat
badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan tumbuh kembang bayi dan
balita. Bayi dan balita yang hadir saat pemeriksaan kesehatan tampak
diantar oleh orang tuanya. Orang tua bayi dan balita tampak aktif
bertanya dan meminta pendapat mengenai masalah kesehatan yang
dialami anaknya. Rata-rata kehadiran bayi dan balita adalah 49%.
(2)Penyuluhan tentang ASI Eksklusif, MPASI dan Imunisasi
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi dan
balita di Desa Tegal Harum. Penyuluhan kesehatan tentang MPASI
dilaksanakan di Banjar Cemara Agung pada tanggal 14 Mei 2018 dan
penyuluhan tentang imunisasi dilaksanakan di Banjar Sanga Agung
pada tanggal 16 Mei 2018. Adapun penyuluhan yang tidak

103
dilaksanakan oleh setiap banjar yaitu penyuluhan tentang ASI Ekslusif.
Hal ini dikarenakan kesibukan orang tua bayi dan balita sehingga tidak
dapat menghadiri penyuluhan kesehatan.
Evaluasi kegiatan ini terhadap banjar yang melaksanakan
penyuluhan adalah sebagian besar orang tua yang hadir mengatakan
sudah memahami tentang materi yang diberikan, orang tua yang hadir
cukup antusias mengikuti penyuluhan, orang tua bayi dan balita
tampak mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang
diberikan. Orang tua yang aktif diberikan reward yang bermanfaat.
Rata-rata kehadiran orang tua bayi dan balita saat penyuluhan MPASI
di Banjar Cemara Agung adalah 25% dan rata-rata kehadiran orang tua
bayi dan balita saat penyuluhan imunisasi di Banjar Sanga Agung
adalah 50%.

g. Evaluasi pada Kegiatan untuk Masalah : Gangguan Kesehatan Gigi Mulut


Pada Anak Sekolah Dasar
(1) Penyuluhan dan Demonstrasi Gosok Gigi
Kegiatan penyuluhan ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal tanggal 25 Mei 2018 di SD
Negeri 19 Pemecutan, Desa Tegal Harum. Kegiatan ini diawali dengan
pengisian kuesioner pre test oleh siswa kelas 1 dan kelas 2, setelah
semua pre test tekumpul lalu siswa di ajak ke lapangan untuk
menyaksikan drama dengan materi penyuluhan cara mencuci tangan
dan menggosok gigi yang benar. Para siswa tampak antusias saat
menyaksikan, dan mendengarkan drama yang diberikan.
Setelah mendengarkan penyuluhan melalui drama, siswa kelas 2
dibagikan sikat gigi beserta pasta gigi dan air mineral yang kemudian
siswa diarahkan untuk mempraktekan cara mencuci tangan dan
menggosok gigi yang benar. Saat demonstrasi berlangsung seluruh
siswa tampak bersemangat dan antusias serta tampak mampu
mendemonstrasikan cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang

104
benar. Setelah mendemonstrasikan sikat gigi bersama, siswa lalu
kembali masuk ke kelas masing-masing untuk mengisi post test.
Selama kegiatan berlangsung ada beberapa hambatan yang
ditemukan antara lain keterbatasan waktu untuk siswa kelas I
dikarenakan pukul 09.00 wita siswa sudah harus di pulangkan sehingga
demonstrasi sikat gigi tidak dapat dilakukan pada siswa kelas I.
Pengisian post test pada siswa kelas I dilakukan setelah mendengarkan
penyuluhan tanpa ikut melakukan demonstrasi sikat gigi bersama.
Dari hasil pre test dan post test yang diberikan menunjukkan pada
pre test sebagaian besar siswa kelas I memiliki pengetahuan yang baik
tentang kesehatan gigi dan mulut dengan sejumlah 83 (87%) responden
memiliki tingkat pengetahuan baik, 11 (12%) responden memiliki
tingkat pengetahuan cukup, dan 1 (1%) responden memiliki tingkat
pengetahuan kurang. Pada post test menunjukkan 93 (98%) responden
memiliki pengetahuan baik dan 2 (2%) responden memiliki tingkat
pengetahuan cukup. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan pada siswa kelas 1 setelah diberikan penyuluhan
kesehatan.
Dari hasil pre test dan post test yang diberikan pada siswa kelas II,
pada pre test menunjukkan 114 (86%) responden memiliki tingkat
pengetahuan baik, 17 (13%) responden memiliki tingkat pengetahauan
cukup, 1 (1%) responden memiliki pengetahuan kurang. Pada post test
menunjukkan 122 (92%) responden memiliki pengetahuan baik, 8
(6%) responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 2 (1%)
responden memiliki tingkat pengetahuan kurang. Secara umum
terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa kelas II setelah diberikan
penyuluhan kesehatan.

105
h) Kegiatan lain yang dilakukan mahasiswa
(1) Kegiatan Jalan Sehat, donor darah dan pemeriksaan kesehatan.
Sasaran kegiatan ini adalah semua lapisan masyarakat. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2018 yang berpusat di Balai Banjar
Sapta Bumi, Desa Tegal Harum. Secara umum masyarakat yang hadir
saat kegiatan sangat antusias mengikuti jalan sehat, pemeriksaan
kesehatan, dan donor darah. Kegiatan jalan sehat dibuka oleh Bapak
Camat Denpasar Barat. Kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan
rencana walaupun terdapat sedikit hambatan seperti pihak puskesmas
datang tidak sesuai dengan waktu undangan, pelaksanaan jalan sehat
yang lebih cepat dari estimasi waktu, namun semua permasalahan
tersebut dapat teratasi.
Kegiatan jalan sehat, donor darah, dan pemeriksaan kesehatan telah
terlaksana dengan baik. Dari 2004 KK jumlah peserta jalan sehat yang
hadir sekitar 500 orang, peserta donor darah 75 orang, dan peserta
yang mengikuti pemeriksaan kesehatan 60 orang. Doorprize telah
dibagikan dan hadiah utama dimenangkan oleh warga Br. Bhuana
Kubu.
(2) Penyuluhan TBC
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat di Desa Tegal
Harum.
(a) Terdapat 5 banjar yang mampu mengadakan
penyuluhan yaitu banjar Sari Bhuana pada tanggal 18 Mei 2018,
banjar Tegal Sari pada tanggal 18 Mei 2018, banjar Sapta Bumi
pada tanggal 21 Mei 2018, banjar Bhuana Merta dan banjar Asta
Bhuana pada tanggal 22 Mei 2018. Sedangkan terdapat 3 banjar
yang tidak mampu mengadakan penyuluhan yaitu banjar Bhuana
Kubu, Banjar Cemara Agung dan Banjar Sanga Agung.
(b) Pada masing- masing banjar yang mengadakan
penyuluhan terdapat variasi jumlah kehadiran peserta
penyuluhan. Jumlah kehadiran peserta di banjar Sari Bhuana

106
sebanyak 48% (n=100 orang) , banjar Tegal Sari sebanyak 90%
(n= 50 orang), Sapta Bumi sebayak 17% (n= 17 orang), Bhuana
Merta sebanyak 12,9% (n = 239 orang) , dan banjar Asta bhuana
sebanyak 53% (n=30 orang). Kegiatan juga dihadiri oleh
perwakilan dari PPTI yang juga memberikan materi mengenai
TBC.
(c) Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
dengan baik , peserta mampu menjawab pengertian TBC,
peserta mampu menjawab penyebab terjadinya TBC, peserta
mampu menjawab penularan TBC, peserta mampu menjawab
kembali prosedur pencegahan TBC
(d) Dari 5 banjar yang mengadakan penyuluhan terdapat 2
banjar yang memberikan kuesioner pre dan post penyuluhan
dengan hasil:
(a) Banjar Bhuana Merta
Dari 30 responden yang mengisi kuesioner pre test
30(100%) responden memiliki pengetahuan baik. Pada post
test 25 (100%) responden memiliki pengetahuan
baik.Tidak terjadi peningkatan maupun penurunan setelah
diiberikan penyuluhan. Perubahan jumalah pre dan post test
dikarenakan terdapat 5 responden meninggalkan acara
sebelum penyuluhan berakhir penyuluhan.

(b) Banjar Asta Bhuana


Berdasarkan hasil dari pre tes yang dilakukan sebelum
penyuluhan dimulai terdapat 9 (36%) responden yang
memiliki pengetahuan baik, 4 (19%) responden memiliki
tingkat pengetahuan kurang tentang TBC. Sedagkan hasil
dari post test yang dilakukan setelah diberikan 16 (100%)
responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Ini

107
menunjukkan terdapat peningkatan pengetahiuan peserta
setelah mengikuti penyuluhan

108

Anda mungkin juga menyukai