35
24April s/d 03 Mei 2018 di Desa Tegal Harum yang selanjutnya pada
tanggal 11 Mei 2018 dilakukan pertemuan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD I).
B. PELAKSANAAN
1. Pengkajian
Penyebaran kuisioner dan lembar observasi kesehatan masyarakat
dilaksanakan pada tanggal 24 April s/d 03 Mei 2018 dengan menggunakan
metode Stratified Random Sampling dimana masing-masing banjar
mendapat kuisioner berdasarkan jumlah KK yang ada di masing-masing
lingkungan. Persentase sampel KK yang disasar adalah di Banjar Tegal
Sari (70,68 %), Banjar Sapta Bumi (86,63%), Banjar Buana Mertha
(85,53%), Banjar Sanga Agung (90,78 %), Banjar Cemara Agung (83,51
%), Banjar Sari Buana (84,10 %), Banjar Buana Kubu (119,64 %), Banjar
Asta Buana (149,15 %). Survey kesehatan juga menyasar 1 Pendidikan
Sekolah Dasar (SD) Negeri, untuk mengkaji terkait PHBS di Sekolah dan
Kesehatan Gigi dan Mulut anak-anak yang melibatkan siswa kelas 1, 2,3,4,
dan 5 (51,12%).
Setelah data-data terkumpul, dilakukan pengecekan terhadap
validitas kuisioner yang memenuhi syarat untuk diolah, selanjutnya
dilakukan tabulasi data dan analisa data dari tanggal 1 Mei s/d 10 Mei
2018. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh 7 masalah utama yaitu : (1)
Gangguan kesehatan pada lansia, (2) Belum optimalnya PHBS pada
tatanan rumah tangga dan lingkungan, (3) Kurang Pengetahuan Ibu
tentang kanker serviks, pap smear, kanker payudara, sadari, dan
prnggunaan kontrasepsi (KB), (4) Resiko tinggi pada ibu hamil, (5)
Kurangnya Pengetahuan Remaja Tentang kanker payudara, sadari,
IMS/AIDS, dan bahaya rokok, (6) Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pada Anak SD, (7) Status Kesehatan Bayi dan Balita.
Pada tanggal 5 - 7 Mei 2018 data-data tersebut disosialisasikan
pada Dosen Pembimbing dan pihak Puskesmas I Denpasar Barat.
36
Kemudian tanggal 7-10 Mei 2018 dilaksanakan pertemuan untuk
menganalisa masalah keperawatan dan menentukan rencana kegiatan yang
selanjutkan didiskusikan pada waktu Musyawarah Masyarakat Desa I
tanggal 11 Mei 2017. Materi yang telah disiapkan dari kepanitiaan
mahasiswa dipresentasikan oleh perwakilan dari masyarakat yaitu Wakil
Ketua PKK Desa Tegal Harum.
Pada kegiatan MMD I dipresentasikan tentang profil wilayah dan
7 masalah yang telah ditemukan berdasarkan tingginya persentase dari
masalah tersebut.
a. Profil wilayah
Desa Tegal Harum merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah
Kecamatan Denpasar Barat, yang memiliki 8 banjar yaitu :
1) Banjar Tegal Sari
2) Banjar Sanga Agung
3) Banjar Sapta Buana
4) Banjar Cemara Agung
5) Banjar Buana Merta
6) Banjar Sari Buana
7) Banjar Buana Kubu
8) Banjar Asta Buana
37
b. Data Demografi
Desa Tegal Harum merupakan bagian dari Kecamatan Denpasar
Barat dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 2.146 dan jumlah penduduk
mencapai 10.473 jiwa. Desa Tegal Harum terbagi menjadi 8 banjar
dengan jumlah KK terbanyak adalah Banjar Sari Buana yaitu dengan 522
KK. Puskesmas yang mewilayahi Desa Tegal Harum adalah Puskesmas I
Denpasar Barat. Posyandu yang ada di Desa Tegal Harum berjumlah 8
yang terdapat di masing-masing banjar. Beberapa sekaa teruna-teruni
yang ada di masing–masing lingkungan di Desa Tegal Harum cukup
aktif.
Berdasarkan hasil survey mahasiswa STIKES Bali tanggal 24 April
2018 – 3 Mei 2018 didapatkan data sebagai berikut :
c. Data Survey
38
Pengumpulan data dilakukan di Desa Tegal Harum, Kecamatan
Denpasar Barat, Kota Denpasar dari tanggal 24 April s/d 3 Mei 2018 oleh
mahasiswa Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bali dengan menggunakan metode survey deskriptif.Pengumpulan data
dilakukan menggunakan kuisioner dan lembar observasi kepada warga
Desa Tegal Harum yang dipilih dengan metode random sampling dan
purposive sampling. Hasil survey dianalisa secara deskriptif kuantitatif
dengan penyajian data berupa distribusi frekuensi
39
b) Tingkat Ketergantungan Lansia
Total Sebagian
0,52 % (3 Orang) 4,88 %
(28 Orang)
Mandiri
94,60 %
(543 Orang)
40
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Desa Tegal
Harum ditemukan jumlah lansia yang memiliki masalah kesehatan
hipertensi sebanyak 147 orang, kencing manis 54 orang, asam urat
42 orang, nyeri sendi 34 orang, mata kabur 33 orang, jantung 17
orang, stroke 11 orang, asma 8 orang, katarak 8 orang, gangguan
pendengaran 6 orang, dan mata berair 3 orang.
Ya
82 orang
(14,29%)
Tidak
492 orang
(85,71%)
41
Berdasarkan survey yang dilakukan pada 574 lansia,
diketahui lansia yang minum kopi sebanyak 346 orang (60,28%) ,
dan lansia yang tidak minum kopi sebanyak 228 orang (39,72%).
Penting
92.51%
(531 org)
42
g) Jumlah Lansia Yang Mengikuti Posyandu Lansia
Pernah
Tidak 44%
Pernah
56%
Pernah
39%
Tidak Pernah
61%
43
mengikuti senam lansia dan 224 orang (39%) mengatakan pernah
mengikuti senam lansia.
Ada
94%
Lancar
98%
44
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,
diketahui sebanyak 39 KK (2%) memiliki saluran pembuangan air
limbah yang tidak lancar dan 1.965 KK (98%) memiliki saluran
pembuangan air limbah yang lancar.
Ada
21%
Tidak
Ada
79%
Ada
29%
Tida
k
Ada
71%
45
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,
diketahui sebanyak 587 KK (29%) ditemukan adanya barang
bekas atau tempat penampungan air dan 1417 KK (71%) tidak
ditemukan adanya barang bekas atau tempat penampungan air.
Tidak Ada
92%
f) Sarana P3K
Tidak
Ada
41% Ada
59%
46
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,
diketahui sebanyak 831 KK (41%) tidak tersedia sarana P3K dan
1.173KK (59%) tersedia sarana P3K.
Ada
Tidak 39%
Ada
61%
47
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2.004 KK,
diketahui sebanyak 354 KK (18%) kadang-kadang mencuci
tangan dengan bersih menggunakan sabun sebelum dan sesudah
ke toilet dan 1.650 KK (82%) sering mencuci tangan dengan
bersih menggunakan sabun sebelum dan sesudah ke toilet.
48
yaitu 1222 orang (65,14%), ibu dengan jenjang pendidikan
terakhir SMP sebanyak 269 orang (14,34%), ibu dengan jenjang
pendidikan terakhir SD sebanyak 200 orang (10,66%), ibu dengan
yang tidak/belum tamat SD sebangak 94 orang (5,01%), ibu
dengan jenjang pendidikan terakhir PT sebanyak 70 orang
(3,73%) da, ibu yang tidak sekolah sebanyak 21 orang (1,12%).
49
tetapsebanyak 27 orang (1,44%), petani sebanyak 7 orang
(0,37%), dna nelayan sebanyak 1 orang (0,05%).
Tahu
1453 org
(77,45%)
50
Tidak
1357 org
(72,33%)
Tahu
1571 org
(83,74%)
51
g) Pengetahuan Ibu Tentang Sadari
TidakTahu
834 org
(44,46%)
Tidak
446 org
(42,80%)
Gambar 3.21 Distribunsi Frekuensi Ibu Yang Melakukan Sadari
di Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n=1.042)
52
(57,20%) mengatakan melakukan sadari dan 446 orang (42,80%)
mengatakan tidak melakukan sadari.
Tidak
1171 orang
(62,42%)
53
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 1.876 Ibu,
diketahui sebanyak 705 orang (37,58%) mengatakan melakukan
menggunakan kontrasepsi dan 1171 orang (62,42%) mengatakan
tidak menggunakan kontrasepsi.
54
l) Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Ibu
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan
Ibu di Desa Tegal Harum Tahun 2018 (n=1.876).
No Alat Kontrasepsi Frekuensi Persentase
(n) (%)
1 Suntik 234 org 33,19
2 Pil KB 113 org 16,03
3 Kondom 21 org 2,98
4 IUD 259 org 36,74
5 Vasektomi 3 org 0,42
6 Tubektomi 66 org 9,36
7 Implan/Susuk 9 org 1,28
Ya
26 org
(3,69%)
Gambar 3.25 Distribusi Frekuensi Ibu Yang Merasakan Keluhan
Saat Menggunakan Kontrasepsi di Desa Tegal
Harum Tahun 2018 (n=705).
55
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 705 Ibu,
diketahui sebanyak 26 orang (3,69%) mengatakan merasakan
keluhan saat menggunakan kontrasepsi dan 679 orang (96,31%)
mengatakan tidak merasakan keluhan saat menggunakan
kontrasepsi.
56
4) Kesehatan Remaja Di Desa Tegal Harum
a) Distribusi Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin
Perempuan
329 org
(49,62%)
Tahu
155 org
(47,11%)
Gambar 3.28 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Sadari di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n= 329)
57
c) Remaja Putri Yang Melakukan Sadari
Ya
105 org
(67,74% )
Ya
21org
(3,17%)
58
e) Pengetahuan Remaja Tentang Penularan IMS dam
HIV/AIDS
59
5) Kesehatan Ibu Hamil Di Desa Tegal Harum
a) Distribusi Ibu Hamil Dengan Usia < 16 Tahun dan > 35
Tahun
Ada
2 org
(6,67%)
Gambar 3.33 Distribusi Ibu Hamil Dengan Usia < 16 Tahun dan
> 35 Tahun di Desa Tegal Harum Tahun 2018
(n=30)
60
b) Jumlah Kehamilan Ibu
Tabel 3.8 Jumlah Kehamilan yang Dimiliki Oleh Ibu Hamil di
Desa tegal Harum.
1 Ke –1 7 23
2 Ke -2 7 34
3 Ke -3 13 44
4 Ke -4 3 10
61
Tidak
29 org
(96,67%)
Pernah
10% (3 org)
62
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu
hamil, diketahui sebanyak 3 orang (10%) mengatakan pernah
mengalami keguguran, 20 orang (76,67%) mengatakan tidak
pernah mengalami keguguran, dan 4 orang (13,33%) mengatakan
kehamilannya saat ini merupakan kehamilan pertama.
Ada
2 org
(6,67%)
63
f) Jenis Penyulit atau Penyakit Kronis yang Dialami Ibu Saat
Kehamilan
Asma
3,34% (1 org)
No Trimester Frekuensi
Tahu Tidak
1 T. 1(n= 6) 4 2
2 T. 2(n=9) 1 8
3 T. 3(n=15) 2 13
64
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 30 ibu hamil
di Desa Tegal Harum tentang pengetahuan ibu hamil mengenai
bahaya kehamilan diperoleh hasil ibu hamil pada trimester 1
mengatakan tau sebanyak 4 orang dan tidak tau sebanyak 2 orang.
Ibu hamil pada trimester 2 mengatakan tau sebanyak 1 orang dan
tidak tau sebanyak 8 orang. Ibu hamil pada trimester 3
mengatakan tau sebanyak 2 orang dan tidak tau sebanyak 13
orang.
65
Gambar. 3.39 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Keluhan yang Dirasakan Saat Trimester 2 di Desa
Tegal Harum Tahun 2018
66
a) Usia
Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Usia Bayi dan Balita di Desa
Tegal Harum Tahun 2018 (n=491)
67
bayi/balita mengeluh kejang, 13 bayi/balita mengeluh lemas dan
malas, 12 bayi/balita mengeluh kuning, 3 bayi/balita mengeluh
tali pusat berbau, 2 bayi/balita mengeluh tali pusat merah, dan
113 bayi/balita mengeluh masalah kesehatan lainnya.
Ya
41org
(87,23%)
68
Gambar 3.43 Distribusi Frekuensi Alasan Ibu Tidak Memberikan
ASI Ekslusif di Desa Tegal Harum Tahun
2018(n=6)
69
(8,08%) 3 bulan sekali kunjungan poyandu, dan 5 bayi (5,05%) 2
bulan sekali kunjungan posyandu.
70
7) Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Sekolah Dasar
a) Siswa SD yang Menggosok Gigi Sebelum Tidur
MenggosokGigi
73,98%
(236 anak)
Ya
92,79%
(296 anak)
71
bahwa 23 anak (7,21%) mengatakan tidak menggosok gigi, dan
296 anak (92,79%) mengatakan menggosok gigi.
Ya
138 anak
(43,26%)
Tidak
197 anak
(61,76%)
72
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 319 siswa
SD diketahui bahwa 197 anak (61,76%) tidak memiliki karang
gigi, dan 122 anak (38,24%) memiliki karang gigi.
Memiliki
20 anak
(6,27%)
d. Analisa Data
Analisa Data Keperawatan Komunitas Masyarakat
Di Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar
Tanggal 3 S/D 11Mei 2018
73
masalah kesehatan, yaitu :
a. Sebanyak 147 dari 363 lansia mengalami
tekanan darah tinggi.
b. Sebanyak 54 dari 363 lansia yang menderita
kencing manis.
c. Sebanyak 42 dari 363 lansia yang menderita
asam urat.
d. Sebanyak 34 dari 363 lansia yang menderita
nyeri sendi.
e. Sebanyak 33 dari 363 lansia yang menderita
mata kabur.
f. Sebanyak 17 dari 363 lansia yang menderita
sakit jantung.
g. Sebanyak 11 dari 363 lansia yang menderita
stroke.
h. Sebanyak 8 dari 363 lansia yang menderita
katarak.
i. Sebanyak 8 dari 363 lansia yang menderita
asma.
j. Sebanyak 6 dari 363 lansia yang menderita
gangguan pendengaran.
k. Sebanyak 3 dari 363 lansia yang menderita
mata berair.
3. Tingkat Ketergantungan Lansia
a. Sebanyak 3(0,52%) dari 574 lansia memiliki
tingkat ketergantungan total.
b. Sebanyak 28 (4,88%) dari 574 lansia
memiliki tingkat ketergantungan sebagian.
c. Sebanyak 543 (94,60%)dari 574 lansia
mandiri.
4. Sebanyak82 orang (14,29%) dari574lansia
74
mempunyai kebiasaan merokok
5. Sebanyak 346 (60,28%) dari 574 lansia
mempunyai kebiasaan minum kopi.
6. Sebanyak 531 (92,51%) dari 574 menyatakan
posyandu lansia penting diadakan
7. Sebanyak 270 (51,92%) dari 520 lansia
menyatakan tidak pernah mengikuti posyandu
lansia.
8. Sebanyak 296 (56,92%) dari 520 lansia
menyatakan tidak pernah mengikuti senam
lansia.
Belum Optimalnya PHBS
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH Pada Tatanan Rumah
TANGGA Tangga dan Lingkungan
1. Sebanyak 113 (5,64%) dari 2.004 keluarga yang
tidak terdapat tempat sampah beserta
tutupnya/kresek plastik sebagai tempat sampah.
2. Sebanyak 39 (1,95%) dari 2.004 keluarga yang
saluran pembuangan air limbahnya tidak lancar.
3. Sebanyak 1586 (79,14%) dari 2.004 keluarga
tidak ada tanaman obat keluarga dalam
lingkungan rumah tangganya.
4. Sebanyak 587 (29,29%) dari 2.004 keluarga
terdapat barang bekas atau tempat penampungan
air.
5. Sebanyak 158 (7,88%) dari 2.004 keluarga ada
jentik nyamuk pada tempat penanpungan air.
6. Sebanyak 831 (41,47%) dari 2.004 keluarga tidak
ada sarana P3K
7. Sebanyak 790 (39,42%) dari 2.004 keluarga ada
anggota keluarganya merokok.
75
8. Sebanyak 354 (17,66%) dari 2.004 keluarga yang
kadang-kadang mencuci tangan dengan bersih
menggunakan sabun sebelum makan dan setelah
ke toilet.
Kurang Pengetahuan Ibu
KESEHATAN IBU: tentang kanker serviks, pap
1. Sebanyak 423(22,55%) dari 1.876 ibu tidak smear, kanker payudara,
mengetahui tentang kanker cervix/kanker mulut sadari, dan prnggunaan
rahim. kontrasepsi (KB)
2. Sebanyak 1.357 (72,33%) dari 1.876ibu tidak
pernah melakukan pap smear/IVA
3. Sebanyak 305 (16,26%) dari 1.876 ibu yang
tidak mengetahui tentang kanker payudara.
4. Sebanyak 834 (44,46%) dari 1.876 ibu yang
tidak mengetahui tentang sadari
5. Sebanyak 446 (42,80%) dari 1.042 ibu yang
tidak melakukan sadari.
6. Sebanyak 707 (55,24%) yang tidak tahu caranya
sadari, 371 (28,98%) yang menyatakan tidak
biasa, 163 (12,73%) yang menyatakan sibuk, 18
(1,41%) yang menyatakan tidak penting, dan 21
(1,64%) yang menyatakan lainnya dari 1.280 ibu
yang tidak mengetahui dan tidak melakukan
sadari.
7. Sebanyak 1.171 (62,42%) dari 1.876 ibu yang
tidak menggunakan KB.
a. Alasan karena takut efek samping sebanyak
285
b. Alasan ingin hamil lagi sebanyak 173
c. Alasan karena dilarang pasangan sebanyak
52
76
d. Alasan karena biaya sebanyak 7
e. Alasan lainnya (menopause) sebanyak 635
9. Sebanyak 259 (36,74%) ibu menggunakan KB
IUD, 234 (33,19%) ibu menggunakan KB suntik,
113 (16,03%) ibu menggunakan pil KB, 66
(9,36%) ibu yang melakukan tubektomi, 21
(2,98%) yang menggunakan kondom, 9 (1,28%)
yang menggunakan implant/susuk, 3 (0,42%)
yang melakukan vasektomi dari 705 ibu yang
ber-KB.
10. Sebanyak 26 (3,69%) dari 705 ibu yang
mempunyai keluhan saat menggunakan KB.
a. Keluhan BB meningkat sebanyak 9
b. Keluhan pusing sebanyak 6
c. Keluhan pendarahan sebanyak 4
d. Keluhan TD meningkat sebanyak 3
e. Keluhan mual sebanyak 3
f. Keluhan keputihan sebanyak 2
g. Keluhan muntah sebanyak 1
h. Keluhan lainnya sebanyak 1
Resiko Tiggi pada Ibu
IBU HAMIL Hamil
1. Sebanyak 2 (6,67%) dari 30 ibu hamil dengan
usia < 16 tahun dan > 35 tahun.
2. Ibu dengan kehamilan ke-1 sebanyak 7, ibu
dengan kehamilan ke-2 sebanyak 7, ibu dengan
kehamilan ke-3 sebanyak 13, ibu dengan
kehamilan ke-4 sebanyak 3 dari 30 ibu hamil.
3. Sebanyak 1 (3,33%) dari 30 ibu hamil yang
mengandung anak pertama > 4 tahun setelah
menikah.
77
4. Sebanyak 3 (10%) dari 30 ibu yang pernah
mengalami keguguran
5. Sebanyak 2 (6,67%) dari 30 ibu yang memiliki
penyakit kronis saat hamil.
a. Penyulit asma sebanyak 1 (3,34%)
b. Penyulit lainnya (hipertensi) sebanyak 1
(3,33%)
6. Sebanyak 2 dari 6 ibu hamil trimester 1 yang
tidak mengetahui tentang bahaya kehamilan.
Sebanyak 8 dari 9 ibu hamil trimester 2 yang
tidak mengetahui tentang bahaya kehamilan.
Sebanyak 13 dari 15 ibu hamil trimester 3 yang
tidak mengetahui tentang bahaya kehamilan.
7. Keluhan yang dirasakan ibu hamil trimester 1
yaitu muntah sebanyak 1 , mual sebanyak 1 ,
pusing sebanyak 3 dari 6 ibu hamil pada
trimester 1.
8. Keluhan yang dirasakan ibu hamil trimester 2
yaitu muntah sebanyak 1 , mual sebanyak 2 dari
9 ibu hamil pada trimestr 2
9. Keluhan yang dirasakan ibu hamil trimester 3
yaitu muntah sebanyak 2 , mual sebanyak 2 ,
pusing sebanyak 2 dari 15 ibu hamil pada
trimester 3.
Kurangnya Pengetahuan
REMAJA Remaja Tentang kanker
1. Sebanyak 334 (50,38%) remaja laki-laki dan payudara, sadari,
sebanyak 329 (49,62%) remaja perempuan. IMS/AIDS, dan bahaya
2. Sebanyak 174 (52,89%) dari 329 remaja putri rokok
yang tidak mengetahui tentang SADARI
3. Sebanyak 50 (32,26%) dari 329 remaja putri
78
yang tidak melakukan SADARI.
4. Sebanyak 21 (3,17%) dari 663 remaja putra dan
putri yang merokok.
5. Sebanyak 293 (44,19%) dari 663 remaja putra
dan putri yang tidak tahu tentang penularan IMS
dan HIV/AIDS .
6. Sebanyak 305 (46%) dari 663 remaja putra dan
putri yang tidak mengetahui pencegahan
penularan IMS dan HIV/AIDS.
Gangguan Kesehatan Gigi
KESEHATAN ANAK SD dan Mulut Pada Anak SD
1. Sebanyak 83 (26,02%) dari 319 siswa SD yang
tidak menggosok gigi sebelum tidur.
2. Sebanyak 138 (43,26%) dari 319 siswa SD yang
mengalami karies gigi.
3. Sebanyak 122 (38,24%) dari 319 siswa SD yang
memiliki masalah karang gigi
4. Sebanyak 20 (6,27%) dari 319 siswa SD yang
memiliki tambalan pada giginya
5. Sebanyak 23 (7,21%) dari 319 siswa yang tidak
menggosok gigi setelah makan.
Status Kesehatan Bayi dan
BAYI DAN BALITA Balita
1. Jumlah bayi dan balita sebanyak 491.
a. Umur 0-6 bulan sebanyak 47 (9,57%)
b. Umur > 6-12 bulan sebanyak 59 (12,02%)
c. Umur > 1-5 tahun sebanyak 385 (78,41%)
2. Keluhan bayi dan balita
a. Demam sebanyak 233
b. Diare sebanyak 125
c. Kejang sebanyak 17
79
d. Lemas/ malas sebanyak 13
e. Kuning sebanyak 12
f. Tali pusat berbau sebanyak 3
g. Tali pusat merah sebanyak 2
h. Lainnya (batuk, pilek) sebayak 113
3. Pemberian imunisasi
a. Hb 0
- Bayi telah diimunisasi : 480 bayi
- Belum diimunisasi : 11 bayi
b. BCG/Polio 1
- Bayi telah diimunisasi : 477 bayi
- Belum diimunisasi : 14 bayi
c. Pentabio 1/ polio 2
- Bayi telah diimunisasi : 463 bayi
- Belum diimunisasi : 28 bayi
d. Pentabio 2 /polio 3
- Bayi telah diimunisasi : 451 bayi
- Belum diimunisasi : 40 bayi
e. Campak
- Bayi telah diimunisasi : 420 bayi
- Belum diimunisasi : 71 bayi
4. Sebanyak 6 (12,77%) dari 47 bayi yang tidak
mendapatkan ASI dari ibunya.
a. Alasan ibu sibuk sebanyak 1 (1,67%)
b. Alasan ASI tidak keluar sebanyak 5 (83,33%)
5. Sebanyak 34 (34,34%) dari 99 bayi/balita yang
tidak rutin kunjungan ke posyandu.
80
Pencil Tool dari tujuh masalah utama /yang ditemukan. Prioritas ini dinilai
oleh perwakilan masyarakat pada MMD I dengan difasilitasi oleh
mahasiswa untuk melakukan scoring dengan perincian sebagai berikut.
Prioritas
No Masalah Total Skor
Masalah
84 2
1 Gangguan Kesehatan Pada Lansia
81
Kontrasepsi (KB)
Kurangnya Pengetahuan Remaja 51 6
4 tentang Kanker Payudara, Sadari,
IMS/AIDS, dan Bahaya Rokok
32 7
5 ResikoTinggi Ibu Hamil
54 5
6 Status Kesehatan Bayi dan Balita
Keterangan :
A : Besarnya masalah (1 – 10)
B : Keseriusan masalah (1 – 10)
C : Keefetifan intervensi (1 – 10)
82
Berdasarkan hasil musyawarah masyarakat desa (MMD I) maka 7
masalah utama yang diperoleh kemudian diprioritaskan yaitu :
Prioritas (1) : Kurang Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks, Pap Smear,
Kanker Payudara, Sadari dan Penggunaan Kontrasepsi (KB).
Prioritas (2) : Gangguan Kesehatan Pada Lansia
Prioritas (3) : Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Sekolah Dasar
(SD)
Prioritas (4) : Belum Optimalnya PHBS di Tatanan Rumah Tangga dan
Lingkungan
Prioritas (5) : Status Kesehatan Bayi dan Balita
Prioritas (6) : Kurangnya Pengetahuan Remaja tentang Kanker Payudara,
Sadari, IMS/AIDS, dan Bahaya Rokok
Prioritas (7) : Resiko Tinggi Ibu Hamil
83
2. Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan 1. Home visit. Sore Hari Masing – Lansia, Kepala Kepala Desa,
2. Penyuluhan kesehatan tentang
Kesehatan Pada minggu atau masing Keluarga dan Kelian Adat,
hipertensi, diabetes melitus, asam
Lansia : disesuaikan Banjar di Anggota Kelian Dinas,
urat, katarak.
3. Diadakan pemeriksaan tekanan Desa Tegal Keluarga di Kepala
a. Hipertensi
darah dan senam lansia di banjar
Harum. Desa Tegal Lingkungan
masing – masing.
b. Diabetes Mellitus
Harum. masing – masing
4. Diadakan latihan senam lansia di
c. Asam Urat masing-masing banjar kemudian banjar, Kader
nanti dilakukan lomba senam
Posyandu dan
d. Penyakit Mata lansia antar banjar untuk
Puskesmas I
(katarak, mata memotivasi lansia
84
berair, mata rabun) 5. Diadakan pemeriksaan kesehatan Denpasar Barat.
setiap jadwal.
2. Belum optimalnya 1. Penyuluhan tentang pentingnya Pada saat Masing – Kepala Kepala Desa,
posyandu di
PHBS pada tatanan PHBS (Perilaku Hidup Bersih masing keluarga, Kelian Adat,
setiap banjar
rumah tangga dan Dan Sehat) di lingkungan rumah Banjar di anggota Kelian Dinas,
atau pada
lingkungan tangga. arisan PKK Desa Tegal keluarga di Kepala
tiap banjar
2. Penyuluhan kesehatan tentang Harum. Desa Tegal Lingkungan
atau arisan
Demam Berdarah. Harum, masing – masing
pkk di desa 1
3. Penyuluhan tentang tanaman toga bulan sekali Karang banjar, Kader
dan penyedian bibit tanaman
Taruna, STT. Posyandu dan
toga.
Puskesmas I
4. Meningkatkan kesadaran
Denpasar Barat.
masyarakat untuk menanam toga
masing.
85
5. Diadakan gotong royong untuk
3. Kurang pengetahuan 1. Penyuluhan kesehatan tentang Pada saat Masing – Ibu PKK, Kepala Desa,
posyandu
Ibu tentang Kanker Kanker Servik dan Paps Smear. masing Karang Kelian Adat,
disetiap banjar
Serviks, Paps 2. Penyuluhan kesehatan tentang Banjar di Taruna, STT. Kelian Dinas,
atau arisan
Smear, Kanker Kanker Payudara dan SADARI. PKK 1 Bulan Desa Tegal Kepala
Sekali
Payudara, SADARI 3. Penyuluhan kesehatan tentang Harum. Lingkungan
86
dan Penggunaan penggunaan kontrasepsi (KB). masing – masing
Denpasar Barat.
4.. Kurang pengetahuan 1. Berkoordinasi dengan Puskesmas Pada saat rapat Masing – Karang Taruna Kepala Desa,
Remaja tentang I Denpasar Barat dan Kepala STT masing dan STT dari Kelian Adat,
Kanker Payudara, Desa Tegal Harum dalam hal: Banjar di masing – Kelian Dinas,
87
mendemonstrasikan Posyandu dan
SADARI. Puskesmas I
d. Penyuluhan kesehatan
5. Resiko Tinggi Pada 1. Berkoordinasi dengan Puskesmas Pada saat Masing – Ibu hamil dan Kepala Desa,
Ibu Hamil I Denpasar Barat dan Kepala arisan pkk masing anggota Kelian Adat,
Desa Tegal Harum dalam hal: masing- Banjar di keluarga Kelian Dinas,
88
gigi, pemeriksaan HIV, masing- masing – masing
tinggi.
6. Status Kesehatan 1. Berkoordinasi dengan Puskesmas I Pada saat Masing- Ibu yang Kepala Desa,
Bayi dan Balita Denpasar Barat dan Kepala Desa posyandu 1 masing memiliki bayi Kelian Adat,
Tegal Harum dalam hal: bulan sekali Banjar di dan Balita Kelian Dinas,
89
tentang pentingnya ASI masing – masing
c. Mensosialisasikan tentang
menu makanan pendamping
ASI (MPASI)
7. Gangguan 1. Berkoordinasi dgn Puskesmas I Pada hari Masing- Sekolah Dasar Kepala Desa,
Kesehatan Gigi Dan Denpasar Barat dalam hal : sabtu saat masing (SD) Kelian Adat,
Mulut Pada Anak a. Memberi penyuluhan dengan kegiatan sekolah Kelian Dinas,
90
gigi massal. ikut serta. Posyandu dan
91
3. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan rangkaian pelaksanaan yang
dilakukan oleh mahasiswa bersama warga masyarakat di masing – masing
lingkungan se-Desa Tegal Harum berdasarkan POA (terlampir) kegiatan yang
merupakan hasil dari MMD I. Implementasi dilaksanakan dari tanggal 12Mei
s/d 4 Juni 2018 tergantung dari keadaan lingkungan setempat. Implementasi
yang dimaksud mencakup kegiatan sosialisasi, penyuluhan, pemeriksaan
kesehatan, senam lansia, jalan sehat dan gosok gigi masal.
(Laporan terlampir pada buku laporan PKL (1) s/d (3))
4. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan mencakup evaluasi kegiatan yang dilakukan
selama implementasi keperawatan dari tanggal 12 Mei s/d 4 Juni 2018.
a. Evaluasi pada Kegiatan untuk Masalah: Gangguan Kesehatan pada Lansia
1) Pelaksanaan Senam Lansia
Kegiatan ini menyasar Lansia di Desa Tegal Harum yang
dilaksanakandi masing-masing banjar di Desa Tegal Harum. Kegiatan
senam lansia di Banjar Cemara Agung dan Banjar Buana Kubu
dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Asta Buana
dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Sanga Agung dan di
Banjar Buana Merta dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2018, di Banjar
Sari Buana dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2018, dan di Banjar
Sapta Bumi dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2018, sedangkan di
Banjar Tegal Sari kegiatan senam lansia telah dilaksanakan sebelum
jadwal implementasi berlangsung yaitu pada tanggal 4 Mei 2018.
Kegiatan Senam Lansia dapat terlaksana dengan baik dan lancar di
seluruh banjar di Desa Tegal Harum. Lansia yang hadir tampak cukup
antusias mengikuti senam lansia. Lansia tampak mampu mengikuti
gerakan senam dengan sesuai. Beberapa lansia mengatakan posyandu
lansia ini sangat bermanfaat.
92
Kendala yang ditemukan saat kegiatan senam lansia hampir sama
di seluruh banjar di Desa Tegal Harum yaitu rata-rata kehadiran lansia
yaitu 50,25%. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi lansia untuk
mengikuti senam lansia yang didukung oleh data bahwa 7,49% lansia
di Desa Tegal Harum berasumsi posyandu dan senam lansia tidak
penting. Alasan lainnya adalah sulitnya untuk mengumpulkan lansia
dalam waktu yang bersamaan dikarenakan masing-masing lansia
memiliki kesibukan tersendiri. Faktor lain yang mendukung kurangnya
kehadiran lansia adalah 0,52 % lansia memiliki tingkat ketergantungan
total dan 4,88% memiliki tingkat ketergantungan sebagian sehingga
mereka tidak mampu hadir dan mengikuti kegiatan senam lansia di
masing-masing banjar di Desa Tegal Harum.
2) Pemeriksaan Kesehatan
Kegiatan ini menyasar lansia di Desa Tegal Harum yang
dilaksanakan oleh mahasiswa STIKES Bali bersama kader posyandu
dan petugas puskesmas. Kegiatan pemeriksaan kesehatan dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan posyandu lansia di masing-masing Banjar.
Kegiatan ini dilaksanakan di Banjar Sapta Bumi pada tanggal 12 Mei
2018, di Banjar Cemara Agung dan Banjar Buana Kubu dilaksanakan
pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Asta Buana dilaksanakan pada
tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Sanga Agung dilaksanakan pada
tanggal 16 Mei 2018, dan di Banjar Sari Buana dilaksanakan pada
tanggal 18 Mei 2018, sedangkan kegiatan pemeriksaan kesehatan
lansia telah dilaksanakan sebelum jadwal implementasi yaitu di Banjar
Buana Merta pada tanggal 26 April 2018, dan di Banjar Tegal Sari
pada tanggal 3 Mei 2018.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan berjalan dengan lancar di setiap
Banjar, adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan
tekanan darah, pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol,
pemeriksaan mata dan pengukuran berat badan.Lansia yang hadir saat
pemeriksaan kesehatan tampak antusias untuk memeriksakan
93
kesehatannya. Sebagian besar lansia tampak aktif bertanya dan
meminta pendapat mengenai masalah kesehatan yang dialami. Hasil
pemeriksaan tekanan darah diketahui bahwa 45% lansia menderita
hipertensi.
Kendala yang ditemukan saat kegiatan pemeriksaan kesehatan
hampir sama di seluruh banjar di Desa Tegal Harum yaitu rata-rata
kehadiran lansia hanya 50,25%. Hal ini dikarenakan sulitnya untuk
mengumpulkan lansia dalam waktu yang bersamaan dikarenakan
masing-masing lansia memiliki kesibukan tersendiri. Faktor lain yang
mendukung kurangnya kehadiran lansia adalah 0,52 % lansia memiliki
tingkat ketergantungan total dan 4,88% memiliki tingkat
ketergantungan sebagian sehingga mereka tidak mampu hadir ke
masing-masing banjar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
3) Penyuluhan Kesehatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh lansia di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang hipertensi yang
dilaksanakan di Banjar Sapta Bumi pada tanggal 12 Mei 2018,di
Banjar Buana Kubu pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Asta Buana
pada tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Sanga Agung dan Banjar Buana
Merta pada tanggal 16 Mei 2018, di Banjar Tegal Sari dan Banjar Sari
Buana dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2018, sedangkan di banjar
Cemara Agung penyuluhan tentang hipertensi telah dilaksanakan
sebelum jadwal implementasi yaitu pada tanggal 26 April 2018.
Adapun penyuluhan yang tidak dapat diberikan oleh setiap banjar
adalah penyuluhan tentang asam urat dan katarak, sedangkan
penyuluhan tentang DM hanya dilakukan oleh Banjar Cemara Agung
yaitu pada tanggal 14 Mei 2018. Tidak tersampainya seluruh materi
penyuluhan dikarenakan ditemui kendala-kendala berupa susahnya
mengumpulkan lansia pada waktu yang bersamaan, lansia kurang
tertarik dengan pemberian informasi, dan lansia bosan dengan materi
yang banyak sehingga materi yang dapat tersampaikan dengan optimal
94
hanya materi tentang hipertensi. Pemberian materi hipertensi sebagai
prioritas utama dikarenakan hipertensi merupakan masalah kesehatan
terbanyak yang dialami oleh lansia di Desa Tegal Harum.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar lansia yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, lansia
yang hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, lansia tampak
mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan.
Rata-rata kehadiran lansia dari seluruh banjar di Desa Tegal Harum
pada saat penyuluhan kesehatan adalah 50,25%.
4) Home Visit Lansia
Sasaran kegiatan ini adalah lansia di Desa tegal Harum. Kegiatan
ini dilaksanakan dari tanggal 12 Mei – 10 Juni 2018 di Banjar Tegal
Sari, Banjar Sanga Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Cemara Agung,
Banjar Buana Kubu, Banjar Buana Merta, Banjar Asta Buana, dan
Banjar Sari Buana.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar lansia mengatakan
senang dengan adanya kegiatan home visit, lansia tampak menyambut
baik kedatangan mahasiswa STIKES Bali. Lansia mengatakan merasa
lebih diperhatikan karena secara langsung dapat mengeluh tentang
masalah kesehatan dan mendapatkan penyuluhan kesehatan sebagai
solusi masalah kesehatan yang dirasakan.
5) Lomba Senam Lansia
Kegiatan senam lansia tidak dapat terlaksana di seluruh banjar di
Desa Tegal Harum hal ini dikarenakan lansia yang hadir saat kegiatan
senam lansia kurang dari 50% di masing-masing banjar di Desa Tegal
Harum. Waktu pelaksanaan yang sangat singkat sehingga terkendala
oleh jadwal latihan, susahnya mengumpulkan lansia dalam waktu
yang bersamaan dan susahnya meningkatkan motivasi lansia untuk
mengikuti senam lansia.
95
b. Evaluasi pada Kegiatan untuk Masalah: Belum Optimalnya PHBS Pada
Tatanan Rumah Tangga dan Lingkungan
(1) Pelaksanaan Gotong Royong
Sasaran kegiatan ini adalah semua lapisan masyarakat. Kegiatan ini
dilaksanakan di Banjar Buana Kubu, Banjar Buana Merta, Banjar Sari
Buana, dan Banjar Sapta Bumi pada tanggal 13 Mei 2018, sedangkan
di Banjar Tegal Sari telah dilaksanakan sebelum jadwal implementasi
yaitu pada tanggal 10 Mei 2018. Adapun banjar yang tidak
melaksanakan kegiatan gotong royong yaitu Banjar Sanga Agung,
Banjar Cemara Agung, dan Banjar Asta Buana. Tidak terlaksananya
kegiatan di banjar tersebut dikarenakan masyarakat yang kurang aktif
dan kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan, hal ini juga
dikarenakan masyarakat yang susah untuk berkumpul karena memiliki
kesibukan tersendiri.
Evaluasi kegiatan ini di banjar yang melaksanakan kegiatan gotong
royong adalah masyarakat aktif mengikuti kerja bakti, hadir tepat pada
waktunya dan menyelesaikan kegiatan tepat pada waktunya yaitu dari
pk. 06.30 WITA – 07.30 WITA. Masyarakat tampak sangat peduli
terhadap kebersihan lingkungannya, sebagian besar masyarakat
berharap dapat dilaksanakannya gotong royong secara rutin. Rata-rata
kehadiran masyarakat dalam kegiatan gotong royong di Desa Tegal
Harum yaitu 79%.
(2) Penyuluhan Kesehatan (PHBS, Demam Berdarah, dan Tanaman Obat
Keluarga)
Sasaran kegiatan ini adalah semua lapisan masyarakat. Materi
penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah PHBS di tatanan rumah
tangga yang dilaksanakan di Banjar Sapta Bumi pada tanggal 13 Mei
2018, di Banjar Tegal Sari dan Banjar Sari Buana dilaksanakan pada
tanggal 18 Mei 2018. Sedangkan banjar yang tidak melaksanakan
penyuluhan PHBS yaitu Banjar Sanga Agung, Banjar Cemara Agung,
96
dan Banjar Asta Buana, Banjar Buana Kubu, dan Banjar Buana Merta.
Tidak terlaksananya penyuluhan PHBS di banjar tersebut dikarenakan
masyarakat yang susah untuk berkumpul karena sibuk bekerja.
Adapun penyuluhan yang tidak dapat diberikan oleh setiap banjar
adalah penyuluhan tentang demam berdarah dan tanaman obat
keluarga. Hal ini dikarenakan ditemui kendala-kendala yaitu warga
bosan dengan materi yang banyak sehingga materi yang dapat
tersampaikan dengan optimal hanya PHBS.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar warga yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan,
masyarakat yang hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan,
masyarakat tampak mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan
materi yang diberikan. Rata-rata kehadiran masyarakat dari seluruh
banjar di Desa Tegal Harum pada saat penyuluhan PHBS adalah
63,33%.
(3) Lomba Rumah Sehat
Kegiatan lomba rumah sehat ini tidak dapat terlaksana di seluruh
banjar di Desa Tegal Harum dikarenakan waktu pelaksanaan yang
sangat singkat sehingga terkendala oleh jadwal persiapan lomba oleh
masing-masing KK. Faktor lain yang menyebabkan tidak
terlaksananya kegiatan ini adalah sulitnya menemukan waktu yang
tepat untuk pelaksanaan lomba agar setiap KK dapat berpartisipasi.
Setiap KK memiliki kesibukan atau kegiatan tersendiri sehingga sangat
susah untuk mengumpulkan KK dalam waktu yang bersamaan.
97
dilaksanakan di Banjar Buana Kubu, Banjar Cemara Agung, dan
Banjar Sanga Agung pada tanggal 14 Mei 2018, di Banjar Sari Buana
pada tanggal 15 Mei 2018, di Banjar Buana Merta pada tanggal 16 Mei
2018, di Banjar Tegal Sari pada tanggal 18 Mei 2018, dan di Banjar
Sapta Bumi pada tanggal 19 Mei 2018. Adapun satu banjar yang tidak
menyampaikan materi penyuluhan kanker serviks pada ibu adalah
Banjar Asta Buana. Hal ini dikarenakan sulitnya mengumpulkan ibu
dalam satu waktu tertentu yang disebabkan kesibukan dari masing-
masing ibu.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar ibu yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, ibu yang
hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, ibu tampak mengajukan
pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan. Rata-rata
kehadiran: 46,64 %.
(2) Penyuluhan Kesehatan Ca Mamae dan Demonstrasi SADARI
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh Ibu di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang Ca. Mamae dan
demonstrasi SADARI yang dilaksanakan di Banjar Buana Kubu,
Banjar Cemara Agung, dan Banjar Sanga Agung pada tanggal 14 Mei
2018, di Banjar Buana Merta pada tanggal 16 Mei 2018, di Banjar
Tegal Saripada tanggal 18 Mei 2018, di Banjar Sapta Bumi pada
tanggal 19 Mei 2018, dan di Banjar Asta Buana pada tanggal 22 Mei
2018. Adapun satu banjar yang tidak menyampaikan materi
penyuluhan Ca. Mamae dan demonstrasi SADARI pada ibu adalah
Banjar Sari Buana. Hal ini dikarenakan sulitnya mengumpulkan ibu
dalam satu waktu tertentu yang disebabkan kesibukan dari masing-
masing ibu.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar ibu yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, ibu yang
hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, ibu tampak mampu
mendemonstrasikan pemeriksaan payudara sendiri, ibu tampak
98
mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan.
Rata-rata kehadiran: 46,64%.
Contoh evaluasi di Banjar Asta Buana dari total awal 16 peserta
hanya 10 orang yang mengikuti kegiatan hingga selesai, dengan
capaian tingkat pengetahuan baik 2 orang (20%) dan 8 orang (80%)
dengan tingkat pengetahuan cukup.
99
d. Kurangnya pengetahuan Remaja tentang Kanker Payudara, SADARI,
Bahaya Rokok, IMS dan HIV/AIDS.
(1) Penyuluhan Ca. Mamae dan Demonstrasi SADARI
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh remaja di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang Ca. Mamae dan
demonstrasi SADARI yang dilaksanakan di Banjar Tegal Sari pada
tanggal 21 Mei 2018 dan di Banjar Sari Buana pada tanggal 25 Mei
2018. Adapun enam banjar yang tidak menyampaikan materi
penyuluhan Ca. Mamae dan demonstrasi SADARI pada remaja adalah
Banjar Cemara Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Buana Kubu, banjar
Buana Merta, Banjar Asta Buana, dan Banjar Sanga Agung. Hal ini
dikarenakan sulitnya mengumpulkan remaja dalam satu waktu tertentu
yang disebabkan kesibukan dari masing-masing remaja dan kurangnya
minat remaja untuk mengikuti penyuluhan kesehatan.
Evaluasi:
Sebagian besar remaja yang hadir mengatakan sudah memahami
tentang materi yang diberikan, remaja yang hadir cukup antusias
mengikuti penyuluhan, remaja tampak mampu mendemonstrasikan
pemeriksaan payudara sendiri, remaja tampak mengajukan pertanyaan
yang sejalan dengan materi yang diberikan. Remaja yang aktif
diberikan reward yang bermanfaat. Rata-rata kehadiran remaja:
62,50%.
Contoh evaluasi di Banjar Sari Buana pada awal penyuluhan
didapatkan sebanyak 7 (47%) responden memiliki pengetahuan baik
dan pada akhir penyuluhan sebanyak 15 (100%) responden memiliki
pengetahuan baik, sehingga terjadi peningkatan pengetahuan tentang
kanker payudara, dan SADARI.
(2) Penyuluhan Bahaya Merokok
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh remaja di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang bahaya merokok
yang dilaksanakan di Banjar Tegal Sari pada tanggal 21 Mei 2018.
100
Adapun tujuh banjar yang tidak menyampaikan materi penyuluhan
bahaya merokok pada remaja adalah Banjar Sari Buana, Banjar
Cemara Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Buana Kubu, banjar Buana
Merta, Banjar Asta Buana, dan Banjar Sanga Agung. Hal ini
dikarenakan sulitnya mengumpulkan remaja dalam satu waktu tertentu
yang disebabkan kesibukan dari masing-masing remaja.
Evaluasi kegiatan ini adalah sebagian besar remaja yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, remaja
yang hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, remaja tampak
mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan.
Remaja yang aktif diberikan reward yang bermanfaat. Rata-rata
kehadiran remaja: 62%. Pada awal penyuluhan didapatkan sebanyak
24 (92%) responden memiliki pengetahuan baik dan pada akhir
penyuluhan sebanyak 25 (96%) responden memiliki pengetahuan baik,
sehingga terjadi peningkatan pengetahuan tentang kanker payudara,
dan SADARI.
(3) Penyuluhan IMS dan HIV/AIDS
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh remaja di Desa Tegal Harum.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah tentang IMS dan
HIV/AIDS yang dilaksanakan di Banjar Sari Buana pada tanggal 25
Mei 2018. Adapun tujuh banjar yang tidak menyampaikan materi
penyuluhan IMS dan HIV/AIDS pada remaja adalah Banjar Tegal Sari,
Banjar Cemara Agung, Banjar Sapta Bumi, Banjar Buana Kubu, banjar
Buana Merta, Banjar Asta Buana, dan Banjar Sanga Agung. Hal ini
dikarenakan sulitnya mengumpulkan remaja dalam satu waktu tertentu
yang disebabkan kesibukan dari masing-masing remaja.
Evaluasi pada kehiatan ini adalah sebagian besar remaja yang hadir
mengatakan sudah memahami tentang materi yang diberikan, remaja
yang hadir cukup antusias mengikuti penyuluhan, remaja tampak
mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang diberikan.
Remaja yang aktif diberikan reward yang bermanfaat. Rata-rata
101
kehadiran remaja: 30%. Pada awal penyuluhan didapatkan sebanyak 7
(47%) responden memiliki pengetahuan baik dan pada akhir
penyuluhan sebanyak 15 (100%) responden memiliki pengetahuan
baik, sehingga terjadi peningkatan pengetahuan tentang IMS dan
HIV/AIDS.
102
kegiatan home visit ini tidak dapat dilaksanakan berkelanjutan karena
masih terhalang oleh padatnya kegiatan di puskesmas.
103
dilaksanakan oleh setiap banjar yaitu penyuluhan tentang ASI Ekslusif.
Hal ini dikarenakan kesibukan orang tua bayi dan balita sehingga tidak
dapat menghadiri penyuluhan kesehatan.
Evaluasi kegiatan ini terhadap banjar yang melaksanakan
penyuluhan adalah sebagian besar orang tua yang hadir mengatakan
sudah memahami tentang materi yang diberikan, orang tua yang hadir
cukup antusias mengikuti penyuluhan, orang tua bayi dan balita
tampak mengajukan pertanyaan yang sejalan dengan materi yang
diberikan. Orang tua yang aktif diberikan reward yang bermanfaat.
Rata-rata kehadiran orang tua bayi dan balita saat penyuluhan MPASI
di Banjar Cemara Agung adalah 25% dan rata-rata kehadiran orang tua
bayi dan balita saat penyuluhan imunisasi di Banjar Sanga Agung
adalah 50%.
104
benar. Setelah mendemonstrasikan sikat gigi bersama, siswa lalu
kembali masuk ke kelas masing-masing untuk mengisi post test.
Selama kegiatan berlangsung ada beberapa hambatan yang
ditemukan antara lain keterbatasan waktu untuk siswa kelas I
dikarenakan pukul 09.00 wita siswa sudah harus di pulangkan sehingga
demonstrasi sikat gigi tidak dapat dilakukan pada siswa kelas I.
Pengisian post test pada siswa kelas I dilakukan setelah mendengarkan
penyuluhan tanpa ikut melakukan demonstrasi sikat gigi bersama.
Dari hasil pre test dan post test yang diberikan menunjukkan pada
pre test sebagaian besar siswa kelas I memiliki pengetahuan yang baik
tentang kesehatan gigi dan mulut dengan sejumlah 83 (87%) responden
memiliki tingkat pengetahuan baik, 11 (12%) responden memiliki
tingkat pengetahuan cukup, dan 1 (1%) responden memiliki tingkat
pengetahuan kurang. Pada post test menunjukkan 93 (98%) responden
memiliki pengetahuan baik dan 2 (2%) responden memiliki tingkat
pengetahuan cukup. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan pada siswa kelas 1 setelah diberikan penyuluhan
kesehatan.
Dari hasil pre test dan post test yang diberikan pada siswa kelas II,
pada pre test menunjukkan 114 (86%) responden memiliki tingkat
pengetahuan baik, 17 (13%) responden memiliki tingkat pengetahauan
cukup, 1 (1%) responden memiliki pengetahuan kurang. Pada post test
menunjukkan 122 (92%) responden memiliki pengetahuan baik, 8
(6%) responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 2 (1%)
responden memiliki tingkat pengetahuan kurang. Secara umum
terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa kelas II setelah diberikan
penyuluhan kesehatan.
105
h) Kegiatan lain yang dilakukan mahasiswa
(1) Kegiatan Jalan Sehat, donor darah dan pemeriksaan kesehatan.
Sasaran kegiatan ini adalah semua lapisan masyarakat. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2018 yang berpusat di Balai Banjar
Sapta Bumi, Desa Tegal Harum. Secara umum masyarakat yang hadir
saat kegiatan sangat antusias mengikuti jalan sehat, pemeriksaan
kesehatan, dan donor darah. Kegiatan jalan sehat dibuka oleh Bapak
Camat Denpasar Barat. Kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan
rencana walaupun terdapat sedikit hambatan seperti pihak puskesmas
datang tidak sesuai dengan waktu undangan, pelaksanaan jalan sehat
yang lebih cepat dari estimasi waktu, namun semua permasalahan
tersebut dapat teratasi.
Kegiatan jalan sehat, donor darah, dan pemeriksaan kesehatan telah
terlaksana dengan baik. Dari 2004 KK jumlah peserta jalan sehat yang
hadir sekitar 500 orang, peserta donor darah 75 orang, dan peserta
yang mengikuti pemeriksaan kesehatan 60 orang. Doorprize telah
dibagikan dan hadiah utama dimenangkan oleh warga Br. Bhuana
Kubu.
(2) Penyuluhan TBC
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat di Desa Tegal
Harum.
(a) Terdapat 5 banjar yang mampu mengadakan
penyuluhan yaitu banjar Sari Bhuana pada tanggal 18 Mei 2018,
banjar Tegal Sari pada tanggal 18 Mei 2018, banjar Sapta Bumi
pada tanggal 21 Mei 2018, banjar Bhuana Merta dan banjar Asta
Bhuana pada tanggal 22 Mei 2018. Sedangkan terdapat 3 banjar
yang tidak mampu mengadakan penyuluhan yaitu banjar Bhuana
Kubu, Banjar Cemara Agung dan Banjar Sanga Agung.
(b) Pada masing- masing banjar yang mengadakan
penyuluhan terdapat variasi jumlah kehadiran peserta
penyuluhan. Jumlah kehadiran peserta di banjar Sari Bhuana
106
sebanyak 48% (n=100 orang) , banjar Tegal Sari sebanyak 90%
(n= 50 orang), Sapta Bumi sebayak 17% (n= 17 orang), Bhuana
Merta sebanyak 12,9% (n = 239 orang) , dan banjar Asta bhuana
sebanyak 53% (n=30 orang). Kegiatan juga dihadiri oleh
perwakilan dari PPTI yang juga memberikan materi mengenai
TBC.
(c) Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
dengan baik , peserta mampu menjawab pengertian TBC,
peserta mampu menjawab penyebab terjadinya TBC, peserta
mampu menjawab penularan TBC, peserta mampu menjawab
kembali prosedur pencegahan TBC
(d) Dari 5 banjar yang mengadakan penyuluhan terdapat 2
banjar yang memberikan kuesioner pre dan post penyuluhan
dengan hasil:
(a) Banjar Bhuana Merta
Dari 30 responden yang mengisi kuesioner pre test
30(100%) responden memiliki pengetahuan baik. Pada post
test 25 (100%) responden memiliki pengetahuan
baik.Tidak terjadi peningkatan maupun penurunan setelah
diiberikan penyuluhan. Perubahan jumalah pre dan post test
dikarenakan terdapat 5 responden meninggalkan acara
sebelum penyuluhan berakhir penyuluhan.
107
menunjukkan terdapat peningkatan pengetahiuan peserta
setelah mengikuti penyuluhan
108