Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS II

ASKEP AGGREGATE DEWASA DALAM


KOMUNITAS PADA PENYAKIT KRONIK

OLEH :
KELOMPOK 8

1. ALYA SHAFIRA (17.321.2713)


2. NI MADE AYU FERA ANDINI (17.321.2745)
3. NI MADE BELLA PRATIWI PUTRI (17.321.2746)
4. NI PUTU INTAN PUSPA SARI (17.321.2750)
5. NI PUTU RATIH ANDRIANI (17.321.2752)
6. PUTU HARRY KRESNA PUTRA (17.321.2759)

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain
lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi
yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest
atau values (Kertajaya Hermawan, 2008).
Keperawatan komunitas dibagi berdasarkan kelompok usia diantaranya
adalah kelompok usia dewasa. Menurut DepKes RI, klasifikasi dewasa dimulai
dari dewasa awal yaitu 26-35 tahun dan dewasa akhir dari usia 36-45 tahun.
Berdasarkan data who menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit tidak
menular pada tahun 2004 yang mencapai 48,30% sedikit lebih besar dari angka
kejadian penyakit menular, yaitu sebesar 47,50%. Bahkan penyakit tidak menular
menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia (63,50%). (faktor risiko diabetes
melitus di indonesia (Analisis Data Sakerti 2007), dita Garnita, FKM UI, 2012).
Diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012. Gula darah
yang lebih tinggi dari batas maksimum mengakibatkan tambahan 2,2 juta
kematian, dengan meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler dan lainnya.
(43%) dari 3,7 juta kematian ini terjadi sebelum usia 70 tahun. Persentase
kematian yang disebabkan oleh Diabetes yang terjadi sebelum usia 70 Tahun
lebihg tinggi dinegara-negara berpenghasilan rendah dan menengah daripada
dinegri-negri berpenghasilan tinggi. (WHO Global Report,2016). WHO
memperkirakan bahwa, secara global 422 juta orang dewasa berusia diatas 18
tahun hidup dengan diabetes pada tahun 2014. Jumlah terbesar orang dengan
diabetes diperkirakan berasal dari ASIA Tenggara dan Pasifik Barat, terhitung
sekitas setengah kasus Diabetes didunia. Diseluruh dunia, jumlah penderita
Diabetes telah meningkat secara subtansial antara tahun 1980 dan 2014,
meningkat dari 108 juta menjadi 422 juta atau sekitar empat kali lipat.

1
Hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 1995 – 2001 dan Riskesdas
2007 menunjukan bahwa penyakit tidak menular seperti struk,hipertensi, diabetes
militus, tumor dan penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di
Indonesia pada tahun 2007, sebesar 59,5% penyebab kematian di Indonesia
merupakan penyakit tidak menular. Selain itu, presentase kematian akibat
penyakit tidak menular juga meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 41,7% pada
tahun 1995, 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Jika
dibandingkan tahun 2013 prevalensi Diabetes Militus berdasarkan diagnosa
dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun hasil riskesdas 2018 meningkat menjadi
2%. Prevensi Diabetes Militus semua umur di Indonesia pada Riskesdas 2018
sedikit lebih rendah dibanding prevensi Diabetes Militus pada usia ≥15 tahun,
yaitu sebesar 1,5%.
Sebagai seorang perawat, peran kita tidak hanya sebagai
pemberipengobatan ataupun perawatan di rumah sakit, namun juga dapat berperan
sebagaiperawat komunitas yang berperan meliputi pendidik, pengamat
kesehatan,koordinator pelayanan kesehatan, peran pembaharu, role model dan
fasilitator kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan komunitas pada kelompok wanita
dewasa penyakit kronik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana aplikasi asuhan keperawatan komunitas pada kelompok wanita
penyakit kronik
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas
2. Mengetahui pengkajian pada wanita dewasa dengan kelompok ibu yang
ada di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.
3. Mengetahui analisa pada kasus wanita dewasa dengan penyakit kronik
yang ada di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar
Utara.
4. Mengetahui strategi intervensi pada kasus asuhan keperawatan komunitas
pada kelompok wanita dewasa dengan penyakit kronik
2
BAB II
PENGKAJIAN

Asuhan keperawatan agregat dewasa dengan diabetes melitus yang


dilakukan pada ibu Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar
Utara.Pendataan dilakukan di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja,
Denpasar Utaraselama 1 hari pada tanggal 4 Desember 2019 yang dilakukan oleh
mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali sebanyak
6 orang. Pendataan dilakukan pada perempuan dan laki-laki dewasa di Banjar
Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara yang berjumlah 25
orang.
2.1 Data Inti Komunitas
1. Demografi
Jumlah perempuan dan laki-laki di Banjar Uma Desa, Kelurahan
Peguyangan Kaja, Denpasar Utara adalah sebanyak 50 orang , yang dikaji adalah
perempuan dan laki-laki dewasa yang berjumlah 25 orang.

2.2 Persiapan dan Pelaksanaan


Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya
kelompok perempuan dan laki-laki dewasa secara optimal, maka melalui Praktek
Keperawatan Komunitas Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Wira Medika Bali di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar
Utara, akan menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang di dalamnya
dilakukan pendekatan keperawatan kelompok sebagai dasar dalam pemberian
pelayanan kesehatan utama pada masyarakat.
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Banjar
Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara terdiri dari beberapa
tahap kegiatan meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan pengolahan data),
penegakan diagnosis dan penentuan prioritas masalah, serta pembuatan intervensi
dalam bentuk Planning of Action. Kegiatan keperawatan komunitas yang akan
dilaporkan adalah tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan
kemasyarakatan dan persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari
pengkajian, penegakan diagnosis, dan perencanaan.
2.2.1 Persiapan
1. Persiapan Kemasyarakatan

3
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan dengan
Dosen STIKes Wira Medika Bali dan Kepala Desa Banjar Uma Desa,
Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, serta identifikasi tokoh
masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2019. Setelah
mengidentifikasi tokoh masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan
pendekatan dan membina hubungan saling percaya dengan
memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan Praktek
Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKes Wira Medika Bali di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan
Kaja, Denpasar Utara. Selanjutnya pada tanggal 4 Desember 2019,
mahasiswa melakukan pertemuan dan diskusi bersama Ketua bapak Banjar
Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara untuk melakukan
identifikasi penduduk perempuan dan laki-laki dewasa yang akan
dijadikan sampel.
2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi
mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan
pembagian tugas, mempersiapkan format pengkajian, serta
mengidentifikasi wilayah Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara.
2.2.2 Pelaksanaan
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
1) Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masing-
masing rumah penduduk, wawancara langsung kepada perempuan dan
laki-laku deewasa yang bersangkutan serta observasi kondisi rumah
dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan
pada tanggal 4 Desember 2019 (pagi dan sore).
2) Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan, yaitu tanggal 4 Desember 2019.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok agregat dewasa


Fasilitas Yankes Posyandu Umum No. Register -
Nama perawat yang mengaji Perawat Stikes Wira Medika Tanggal Pengkajian 4 Deseember 2019
Nama kelompok Agregate Perempuan Dan Laki- Alamat Banjar Uma Desa, Kelurahan
Laki Dewasa Peguyangan Kaja, Denpasar
Utara

1. Data Dasar Anggota Kelompok


No Nama Jenis Kelamin Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Agama Suku
1 Ibu J Perempuan 7 Juli 1970 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
2 Bapak A Laki – laki 5 Mei 1983 SMA PNS Hindu Bali
3 Ibu R Perempuan 31 Desember 1975 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
4 Ibu J Laki – laki 10 Maret 1973 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
5 Ibu S Perempuan 31 Desember 1985 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
6 Bapak K Laki – laki 21 November 1968 SMA PNS Hindu Bali
7 Ibu S Perempuan 8 Januari 1967 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
8 Bapak M Laki – laki 12 Desember 1972 SMA Wiraswasta Hindu Bali
9 Ibu S Perempuan 31 Desember 1982 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
10 Bapak D Laki – laki 31 Desember 1966 D3 Wiraswasta Hindu Bali
11 Ibu S Perempuan 29 Desember 1981 D3 Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
12 Bapak N Laki – laki 28 Desember 1982 D3 Wiraswasta Hindu Bali
13 Ibu R Perempuan 17 September 1981 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
14 Bapak M Laki – laki 18 Oktober 1974 SMA Wiraswasta Hindu Bali
15 Ibu G Perempuan 14 Agustus1962 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
16 Bapak P Laki – laki 16 April 1975 SMA PNS Hindu Bali
17 Ibu K Perempuan 19 Juli 1985 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali

5
18 Bapak T Laki – laki 27 Oktober 1979 SMA Pegawai swasta Hindu Bali
19 Ibu R Perempuan 16 November 1983 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
20 Bapak M Laki – laki 18 Oktober 1972 SMA PNS Hindu Bali
21 Ibu H Perempuan 31 Desember 1966 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
22 Bapak F Laki – laki 29 Desember 1981 SMA Pegawai swasta Hindu Bali
23 Ibu R Perempuan 28 Desember 1982 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
24 Bapak I Laki – laki 17 September 1981 SMA Pegawai swasta Hindu Bali
25 Ibu B Perempuan 18 Oktober 1974 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali

6
2. Status Kesehatan Anggota Kelompok
No Keadaa TTV Status Gizi Riwayat Alat bantu/ Pola Ket Analisis Masalah
n Penyakit Protesa Lain Kesehatan
T N P S TB BB Konjungtiva Olga Tidur
Umum
1 Baik 130/90 85x/menit 14x/ 36,5oC 150 60 Ananemis Hipertensi Tidak Tidak Baik
mmHg menit cm kg ada ada
o
2 Baik 110/70 80x/menit 14 x/ 36,5 C 155 56 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
mmHg menit cm kg ada
o
3 Baik 120/80 82 20 x/ 36,4 C 153c 54 Ananemis Diabetes Tidak Tidak Baik
mmHg x/menit menit m kg Melitus ada ada
4 Baik 110/80 82 20x/ 36,5 oC 160 61 Ananemis Batuk Tidak Tidak Baik
mmHg x/menit menit cm kg ada ada
8
5 Baik 140/80 82 18 x/ 36,2 oC 156 55 Ananemis Hipertensi Tidak Tidak Baik
mmHg x/menit menit cm kg ada ada
o
6 Baik 110/70 80x/menit 15 x/ 36,5 C 115 54 Ananemis Diabetes Tidak Tidak Baik
mmHg menit cm kg Melitus ada ada
0
7 Baik 100/80 80 20 x/ 36,7 oC 160 62 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
mmHg x/menit menit cm kg ada
o
8 Baik 130/80 86 20 x/ 36,8 C 158 60 Ananemis Diabetes Tidak Tidak Baik
mmHg x/menit menit cm kg Melitus ada ada
9 Baik 110/80 100 20 x/ 37,5 oC 150 52 Ananemis Diabetes Tidak Senam Baik
mmHg x/menit menit cm kg Melitus ada

7
10 Baik 120/80 82 20 x/ 36 oC 158 64 Ananemis Demam Tidak Tidak Baik
mmHg x/menit menit cm kg ada ada
11 Baik 110/80 84x/menit 18 x/ 36,3 oC 150 50 Ananemis Pilek Tidak Senam Baik
mmHg menit cm kg ada
o
12 Baik 100/80 88 18 x/ 36,5 C 161 65 Ananemis Diabetes Tidak Senam Baik
mmHg x/menit menit cm kg Melitus ada
o
13 Baik 140/70 80x/menit 20x/ 36,5 C 159 58 Ananemis Hipertensi Tidak Tidak Kadang
mmHg menit cm kg ada ada merasa
pusing
o
14 Baik 140/80 85 16 x/ 36,5 C 162 61 Ananemis Hipertensi Tidak Tidak Kadang
mmHg x/menit menit cm kg ada ada merasa
pusing
, o
15 Baik 100/80 82 14 x/ 36 4 C 160 57 Ananemis Diabetes Tidak Senam Baik
mmHg x/menit menit cm kg Melitus ada
16 Baik 110/80 81 17 x/ 36,7oC 153 58 Ananemis Batuk Tidak Senam Baik
mmHg x/menit menit cm kg ada
o
17 Baik 100/80 76 15 x/ 36,5 C 155 53 Ananemis Diabetes Tidak Senam Baik
mmHg x/menit menit cm kg Melitus ada
o
18 Baik 140/90 84 17 x/ 36,4 C 157 60 Ananemis Hipertensi Tidak Tidak Sering
mmHg x/menit menit cm kg ada ada mengeluh
pusing
o
19 Baik 120/80 80 18 x/ 37,5 C 156 58 Ananemis Diabetes Tidak Senam Baik
mmHg x/menit menit cm kg Melitus ada
20 Baik 140/90 100 19 x/ 37,5 oC 161 60 Ananemeis Hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/menit menit cm kg ada

8
21 Baik 110/80 76 18 x/ 36, 3 155 57 Ananemis Demam Tidak Tidak Baik
o
mmHg x/menit menit C cm kg ada ada
22 Baik 110/80 80 16 x/ 37 oC 153 58 Ananemis Diabetes Tidak Tidak Baik
mmHg x/menit menit cm kg Melitus ada ada
o
23 Baik 120/70 72 20 x/ 36,5 C 157 59 Ananemis Demam Tidak Tidak Baik
mmHg x/menit menit cm kg ada ada

24 Baik 120/70 72 20 x/ 36,5 oC 162 58 Ananemis Demam Tidak Tidak Baik


mmHg x/menit menit cm kg ada ada

25 Baik 120/70 72 20 x/ 36,5 oC 158 59 Ananemis Diabetes Tidak Senam Baik


mmHg x/menit menit cm kg Melitus ada

3. Upaya Peningkatan Kesehatan Anggota Kelompok


No Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi No Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi

Ada Tidak Ada Tidak


A Fasilitas pelayanan E Status Ekonomi
kesehatan yang
tersedia untuk
kelompok
1. Posyandu  Terdapat posyandu yang masih 1. Sumbangan  Pendanaan berasal dari uang
beroperasi untuk bayi, balita (asal sumber iuran tiap anggota kelompok

9
dan ibu hamil untuk saat ini. dana)
2. Tenaga kesehatan Sebanyak 20% (5 orang) yang 2. Jenis pekerjaan  Sebanyak 16% (4 orang)
yang berpraktik  memanfaatkan tenaga kesehatan bekerja sebagai wiraswasta,
yang berpraktik terutama dokter 12% (3 orang) bekerja
praktik mandiri karena sebagai pegawai swasta,
lokasinya yang berdekatan dan 16% (3 orang) sebagai PNS,
mudah dijangkau 56% (14) orang tidak
bekerja atau sebagai ibu
rumah tangga
3. Puskesmas dan  Sebanyak 40% (10 orang) 3. Rata-rata  Sebanyak 44% (11 orang)
jaringannya memanfaatkan pelayanan pendapatan memiliki pendapatan
kesehatan ke puskesmas dan perbulan perbulan dan 56% (14
jaringannya. orang) tidak memiliki
pendapatan perbulan
4. Klinik  Sebanyak 12% (3 orang) 4. Lainnya Tidak dilakukan pengkajian
memanfaatkan pelayanan
kesehatan ke klinik.
5. Rumah sakit Sebanyak 28% (7 orang)
 memanfaatkan pelayanan
kesehatan ke rumah sakit.

6. Lainnya
B Pelayanan F Status Social
kesehatan yang Budaya

10
dimanfaatkan oleh
kelompok
1. Imunisasi dasar Tidak dilakukan pengkajian. 1. Sarana ibadah  Di Banjar Uma Desa
lengkap Peguyangan Kaja, Denpasar
Utara terdapat sarana ibadah
berupa Pura, masjid dan
gereja
2. Imunisasi ibu Tidak dilakukan pengkajian. 2. Kegiatan  Sebagian besar penduduk
hamil keagamaan mengikuti kegiataan
keagamaan seperti
sembahyang bersama setiap
pagi dan pada hari raya
Tertentu
3. Makanan  Dari 100% (25 orang), 3. Kepercayaan Tidak dilakukan pengkajian
tambahan sebanyak 40% (10 orang) yang yang bertentangan
menderita DM makan sayuran, dengan
daging olahan dan nasi setengah penanggulangan
porsi. masalah
sebanyak 24% (6 orang) yang kesehatan
menderita hipertensi makan
makanan fast food setiap hari.
Sebanyak 36% (9 orang)
makan sayuran, daging dan nasi
11
1 porsi
4. Vitamin  Dari 100% (25 orang), 4. Kegiatan sosial  biasa melakukan kerja bakti
tambahan sebanyak 40% (10 orang) (kerja bakti, (ngayah) jika akan ada hari
meminum vitamin tambahan arisan dll) raya atau piodalan
( metformin) dan 24% (6 orang)
minum vitamin tambahan
kaptopril dan 36% (9 orang)
tidak meminum vitamin
tambahan
5. Pelayanan  Dari 100% (25 orang),
kesehatan sebanyak 28% (7 orang)
memanfaatkan fasilitas RS,
40% (10 orang) memanfaatkan
fasilitas kesehatan puskesmas,
12% (3 orang) memanfaatkan
fasilitas klinik, 20% (5 orang)
memanfaatkan fasilitas tempat
praktik
6. Lainnya
C Fasilitas G Komunikasi
pendidikan
1. Fasilitas  Fasilitas pendidikan yang 1. Alat komunikasi  100% (25 orang)
pendidikan yang tersedia seperti SD, SMP, SMA yang digunakan berkomunikasi

12
tersedia untuk dan Universitas kelompok menggunakan handphone
kelompok sehari-hari untuk memberikan informasi
a. Playgroup a. Telepon
b. Tk b. Handphone
c. Sd c. Faximile
d. Smp/mts d. Lainnya
e. Sma/ma
f. Universitas/
sekolah tinggi
g. Lainnya

2. Fasilitas  Tidak terdapat fasilitas 2. Efektifitas proses  100 % (25 orang)


pendidikan yang  pendidikan untuk penyuluhan komunikasi berkomunikasi secara efektif
dimanfaatkan  seperti leaflet dan LCD antara anggota
untuk kelompok  dalam kelompok
untuk kegiatan
penyuluhan
kesehatan,
pembelajaran di
kelompok, dll
D Lingkungan H Fasilitas Rekreasi
Sekitar Tempat yang Tersedia

13
Tinggal Anggota Untuk Kelompok
Kelompok
1. Sumber air bersih   Sebanyak 100% (25 orang) 1. Taman  Tidak terdapat sarana
menggunakan air bersih rekreasi taman
untuk keperluan sehari-hari
seperti mandi, mencuci, dan
memasak yang bersumber
dari PDAM.
 Sumber air minum yaitu
menggunakan PDAM
sebanyak 60% (15 orang),
menggunakan air mineral
sebanyak 40% (10 orang)
2. Dapur umum  Terdapat dapur umum di Banjar 2. Pantai  Tidak tersedia sarana
Desa Uma, Kelurahan rekreasi pantai.
Peguyangan Kaja, Denpasar
Utara yang digunakan setiap
ada upacara spiritual
3. Tempat  Terdapat tempat pembuangan 3. Sarana olahraga  Tersedia sarana rekreasi
pembuangan sampah (TPA) disetiap rumah seperti lapangan olahraga
sampah maupun banjar
Sebanyak 60% (15 orang)
menggunakan jasa TPA dan

14
40% (10 orang) membuang
sampah dengan cara dibakar
4. Sarana MCK  Berdasarkan hasil observasi di 4. Lainnya
(berapa Banjar Uma Desa, Kelurahan
jumlahnya) Peguyangan Kaja, Denpasar
Utara sebanyak 100% (25
orang), sebanyak 60% (15
orang) masyarakat
menggunakan WC/jamban
keluarga untuk sarana BAB
atau BAK sehari-hari, 40% (10
orang) masyarakat tidak
menggunakan WC/jamban
keluarga untuk sarana BAB
atau BAK sehari-hari
5. Saluran Berdasarkan hasil observasi
pembuangan  saluran pembuangan yang
limbah tersedia adalah gorong-
gorong/got
6. Lainnya
I Kebiasaan /
Prilaku dalam
Kelompok

15
1. Pemeliharaan  Sebanyak 100% (25 orang)
kebersihan diri memelihara kebersihan diri
dengan baik, seperti mandi
dan berhias
2. Pengelolaan   Sebanyak 36% (9 orang)
makanan bersih makan makanan dengan
dan sehat. gizi seimbang dan bersih.
 Sebanyak 24% (6 orang)
makan makanan fast food
 Sebanyak 40% (10 orang)
makan makanan dengan
daging olahan
3. Mengecek   Sebanyak 40% (10 orang)
kesehatan/skrini mengecek kesehatan setiap
ng 1 bulan sekali.
 Sebanyak 60% (15 orang)
tidak mengecek kesehatan
setiap 1 bulan sekali
4. Kegiatan   sebanyak 40% (10 orang)
olahraga mengikuti olahraga setiap
1 minggu sekali
 sebanyak 60% (15 orang)

16
tidak mengikuti olahraga
setiap 1 minggu sekali
5. Merokok   Sebanyak 72% (18 orang)
merokok

 Sebanyak 28% (7 orang )


tidak merokok
6. Minum Alkohol   Sebanyak 60 % (15 orang
) minum alkohol.

 Sebanyak 40% (10 orang )


tidak merokok dan minum
alkohol.

17
3.1.1 Gambaran Kasus Kesehatan di Banjar Uma Desa Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara Berdasarkan Hasil Tabulasi Data Wawancara
1. Pekerjaan

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 56% (14 orang) tidak bekerja/ibu
rumah tangga, 16% (4 orang) bekerja sebagai PNS, 12% (3 orang) bekerja sebagai
pegawaiswasta, 16% (4 orang) bekerja sebagai wiraswasta.
2. Rata-Rata Pendapatan

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 56% (14 orang) tidak memiliki
pendapatan . Sebanyak 44% (11 orang) memiliki pendapatan.
3. Sumber Air

18
Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 60% (15 orang) menggunakan
PDAM , sebanyak 40% (10 orang) menggunakan air mineral.
4. Tempat Pembuangan Akhir

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 60% (15 orang) menggunakan TPA ,
sebanyak 40% (10 orang) membakar sampah

19
5. Penggunaan Jamban

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, 60% (15 orang ) menggunakan jamban , 40%
(10 orang ) tidak pakai jamban/ sembarangan
6. Makanan Tambahan

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji sebanyak 40% ( 10 orang ) makan sayur ,
daging olahan dan nasi ½ porsi ,sebanyak 24 % (6 orang ) makanan fast food
setiap harinya dan sebanyak 36% (9 orang ) makan sayur, daging 1 porsi.

20
7. Vitamin Tambahan

Interpretasi:
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 40% (10 orang) minum vitamin
tambahan (metformin), 24% (6 orang) minum vitamin tambahan (kaptopril), dan
sebanyak 36% (9 orang) tidak minum vitamin tamabahan.
8. Pelayanan Kesehatan

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 28% (7 orang) ke rumah sakit, 40%
(10 orang) ke puskesmas, 12% (3 orang) ke klinik, dan sebanyak 20% (5 orang)
tempat praktik

21
9. Pengolahan Makanan Bersih dan Sehat

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 36% (9 orang) makanan gizi
seimbang, 24% (6 orang) makanan fast food, 40% (10 orang) makanan daging
olahan.
10. Mengecek Kesehatan atau Skrining

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 40% (10 orang) mengecek setiap
bulan dan sebanyak 60% (15 orang) tidak mengecek setiap bulan.

22
11. Olahraga

Interpretasi :
Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 40% (10 orang) berolahraga setiap 1
minggu sekali dan sebanyak 60% (15 orang) tidak berolahraga setiap 1 minggu
sekali

12. Kebiasaan merokok

Interprentasi :
Berdasarkan 100% (25 orang) yang dikaji, sebanyak 28% (18 orang) merokok
dan, sebanyak 72% (7 orang) tidak merokok.

23
13. Kebiasaan Minum Alcohol

Interprentasi :
Berdasarkan 100% (25 orang) yang dikaji, sebanyak 60 % (15 orang) minum
alkohol, sebanyak 40% (10 orang) tidak minum alkohol

24
3.1.2 Data Fokus
Data Fokus
Data Subjektif:
 Berdasarkan 100% (25 orang) yang dikaji, sebanyak 28% (18 orang)
kebiasaan merokok , sebanyak 72% (7 orang) tidak kebiasaan
merokok.
 Berdasarkan 100% (25 orang) yang dikaji, sebanyak 60% (15 orang)
kebiasaan minum alkohol , sebanyak 40% (10 orang) tidak kebiasaan
minum alkohol.
 Berdasarkan 25 orang yang dikaji sebanyak 40% ( 10 orang ) makan
sayur, daging olahan dan nasi ½ porsi ,sebanyak 24 % (6 orang )
makanan fast food setiap harinya dan sebanyak 36% (9 orang ) makan
sayur, daging 1 porsi.
 Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 40% (10 orang) minum
vitamin tambahan (metformin), 24% (6 orang) minum vitamin
tambahan (kaptopril), dan sebanyak 36% (9 orang) tidak minum
vitamin tambahan.
 Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 40% (10 orang)
berolahraga setiap 1 minggu sekali dan sebanyak 60% (15 orang) tidak
berolahraga setiap 1 minggu sekali
 Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak 56% (14 orang) tidak
memiliki pendapatan . Sebanyak 44% (11 orang) memiliki pendapatan.
Data Objektif:
 Berdasarkan hasil observasi terdapat tempat pembuangan sampah
disetiap rumah observasi sebanyak 60% (15 orang) menggunakan TPA,
sebanyak 40% (10 orang) membakar sampah
 Berdasarkan hasil observasi, sebanyak 60% (15 orang ) menggunakan
jamban, 40% (10 orang ) tidak pakai jamban/ sembarangan
 Berdasarkan hasil observasi, sebanyak 40% (10 orang) mengecek
setiap bulan dan sebanyak 60% (15 orang) tidak mengecek setiap
bulan.

3.2 Analisa Data


Tanggal Pengkajian : 4 Desember 2019
Tempat Pengkajian : Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara

25
Diagnosis
No. Tanda dan Gejala
Keperawatan
1. Data Subjektif : Ketidakefektifan
 Berdasarkan 25 orang yang dikaji sebanyak Manajemen Kesehatan
40% ( 10 orang ) makan sayur, daging olahan
dan nasi ½ porsi ,sebanyak 24 % (6 orang )
makanan fast food setiap harinya dan
sebanyak 36% (9 orang ) makan sayur,
daging 1 porsi.
 Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak
40% (10 orang) minum vitamin tambahan
(metformin), 24% (6 orang) minum vitamin
tambahan (kaptopril), dan sebanyak 36% (9
orang) tidak minum vitamin tambahan.
 Berdasarkan 25 orang yang dikaji, sebanyak
40% (10 orang) berolahraga setiap 1 minggu
sekali dan sebanyak 60% (15 orang) tidak
berolahraga setiap 1 minggu sekali
Data Objektif :
 Berdasarkan hasil observasi terdapat tempat
pembuangan sampah disetiap rumah
observasi sebanyak 60% (15 orang)
menggunakan TPA, sebanyak 40% (10 orang)
membakar sampah
 Berdasarkan hasil observasi, sebanyak 60%
(15 orang ) menggunakan jamban, 40% (10
orang ) tidak pakai jamban/ sembarangan
 Berdasarkan hasil observasi, sebanyak 40%
(10 orang) mengecek setiap bulan dan
sebanyak 60% (15 orang) tidak mengecek
setiap bulan

26
Diagnosis
No. Tanda dan Gejala
Keperawatan
2. Data Subjektif : Perilaku Kesehatan
 Berdasarkan 100% (25 orang) yang Cenderung Berisiko
dikaji, sebanyak 28% (18 orang)
kebiasaan merokok , sebanyak 72% (7
orang) tidak kebiasaan merokok.
 Berdasarkan 100% (25 orang) yang
dikaji, sebanyak 60% (15 orang)
kebiasaan minum alkohol , sebanyak
40% (10 orang) tidak kebiasaan minum
alkohol.
Data Objektif :
 Berdasarkan hasil observasi, sebanyak
28% (18 orang) kebiasaan merokok ,
sebanyak 72% (7 orang) tidak kebiasaan
merokok.
 Berdasarkan hasil observasi, sebanyak
60% (15 orang) kebiasaan minum
alkohol , sebanyak 40% (10 orang) tidak
kebiasaan minum alkohol.

3.3 Diagnosis Keperawatan


1. Scoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosis 1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual karena sudah terjadi di
Risiko =2
Aktual Banjar Uma Desa seperti masih ada yang
Potensial =1
3/3 x 1 = 1 sering mengonsumsi fast food setiap hari,
membakar sampah, dan tidak memakai

27
jamban
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk dicegah
Sebagian =1
masalah untuk adalah sebagian karena tidak tersedia
Tidak dapat = 0
diubah : 1/2x 2 = 1 fasilitas pendidikan untuk penyuluhan
sebagian seperti leaflet dan LCD di Banjar Uma
Desa, ada beberapa orang yang tidak
memiliki yang pendapatan rata-rata
perbulan
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah adalah
Cukup =2
untuk dicegah : cukup karena ada beberapa orang sudah
Rendah =1
Cukup 2/3 x 1 = 2/3 mengetahui tentang dampak negatif
manajemen kesehatan yang kurang.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah ini harus segera diatasi untuk
Tidak segera diatasi = 1
masalah : Segera mencegah memburuknya kondisi yang
Tidak dirasakan adanya
Diatasi memiliki masalah kesehatan.
masalah = 0
2/2 x 1 = 1
Total 3 2/3

3.4 Diagnosa Keperawatan


2. Scoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosis 2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini risiko karena sudah ada
Risiko =2
Risiko beberapa yang menerapkan perilaku
Potensial =1
2/3 x 1 = 2/3 berisiko seperti minum alkohol dan
merokok di Banjar Uma Desa.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk dicegah
Sebagian =1
masalah untuk adalah sebagian karena tidak tersedia
Tidak dapat = 0
diubah : 1/2x 2 = 1 fasilitas pendidikan untuk penyuluhan
sebagian seperti leaflet dan LCD di Banjar Uma
Desa, ada beberapa orang yang tidak
memiliki yang pendapatan rata-rata

28
perbulan
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah adalah
Cukup =2
untuk dicegah : cukup karena beberapa orang ada yang
Rendah =1
Cukup 2/3 x 1 = 2/3 sudah mengetahui tentang dampak negatif
perilaku kesehatan yang kurang.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah ini harus segera diatasi untuk
Tidak segera diatasi = 1
masalah : Segera mencegah memburuknya kondisi yang
Tidak dirasakan adanya
Diatasi memiliki masalah kesehatan.
masalah = 0
2/2 x 1 = 1
Total 2 4/3

3. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
2) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

3.5 Intervensi Keperawatan


No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Ketidakefekifa Primer : Perilaku Patuh : Primer : Bantuan Modifikasi Diri
n Manajemen Aktif  Identifikasi bersama pasien
Kesehatan - Menanyakan pertanyaan mengenai strategi paling efektif
terkait kesehatan skala 1 terkait perubahan perilaku
ke 3  Bantu pasien untuk
- Mencari informasi mengidentifikasi perilaku-
kesehatan dari berbagai perilaku sasaran yang perlu
macam sumber skala 1 diubah serta untuk mencapai
ke 3 (tidak ada
tujuan yang diinginkan
pengetahuan –  Dorong pasien untuk

pengetahuan sedang) memasangkan perilaku yang


- Mengevaluasi keakuratan diinginkan dengan stimuli atau
dari informasi kesehatan penanda yang ada
yang diperoleh skala 1 ke  Eksplorasi bersama pasien

3 (tidak ada pengetahuan mengenai rintangan-rintangan

– pengetahuan sedang) yang potensial atau menghambat

Sekunder : terhadap dilakukannya perubahan

29
Kontrol Gejala perilaku
- Memantau munculnya Sekunder : Peningkatan
gejala skala 1 ke 4 (Tidak Kesadaran Diri
pernah menunjukkan-  Observasi mengenai status emosi
Sering menunjukkan) pasien saat ini
- Melakukan tindakan  Bantu pasien atau keluarga untuk
pencegahan skala 1 ke 4 mengidentifikasi alasan
(Tidak pernah peningkatan atau perbaikan
menunjukkan-Sering  Dukung pasien untuk mengenali

menunjukkan) dan mendiskusikan pikiran dan


perasannya
 Berbagai observasi atau
- Melakukan tindakan
pemikiran tentang perilaku atau
untuk mengurangi gejala
respon pasien
skala 1 ke 4 (Tidak
Tersier : Dukungan Kelompok
pernah menunjukkan-
 Identifikasi kelompok-kelompok
Sering menunjukkan)
pendukung yang telah ada sebagai
Tersier :
pilihan kepada masyarakat
Dukungan Sosial  Tentukan tujuan dan fungsi
- Informassi yang kelompok pendukung
disediakan orang lain  Tentukan tempat yang tepat bagi
skala 1-3 (Tidak adekuat- pertemuan kelompok
 Sampaikan pentingnya kehadiran
Cukup adekuat)
- Jaringan sosial yang
setiap anggota
membantu 1-3 (Tidak  Datangkan ahli jika ada yang di
adekuat-Cukup adekuat) klasifikasikan
- Orang-orang yang dapat
membantu sesuai
kebutuhan 1-3 (Tidak
adekuat-Cukup adekuat)
2. Perilaku Primer : Perilaku Promosi Primer : Pendidikan Kesehatan
Kesehatan Kesehatan  Identifikasi faktor internal atau
Cenderung - Menggunakan perilaku eksternal yang dapat
Berisiko yang menghindari risiko meningkatkan atau mengurangi
skala 1-4 (Tidak pernah motivasi berprilaku sehat

30
menunjukkan-Sering  Ajarkan strategi yang dapat
menunjukkan) digunakan untuk menolak
- Memonitor lingkungan
perilaku tidak sehat atau berisiko
terkait dengan risiko
dari pada memberikan saran untu
skala 1-4 (Tidak pernah
mengindari atau mengubah
menunjukkan-Sering
perilaku
menunjukkan)  Berikan diskusi kelompok dan
- Mendapatkan skrinning
bermain peran untuk
kesehatan yang
mempengaruhi keyakinan
direkomendasikan skala
terhadap kesehatan, sikap, dan
1-4 (Tidak pernah
nilai-nilai.
menunjukkan-Sering  Gunakan peer leaders atau
menunjukkan) pemimpin kelompok untuk
Sekunder : mendukung dalam
Kontrol Resiko mengimplementasikan program
- Mengembangkan strategi bagi kelompok kecil
yang efektif dalam kemungkinannya untu mau
mengontrol risiko skala mendengarkan profesional
1-4 (Tidak pernah kesehatan atau orang dewasa,
menunjukkan-Sering misalnya : remaja
menunjukkan) Sekunder : Dukungan Kelompok
- Menjalankan strategi
 Kaji tingkatan dan kesesuaian
kontrol risiko yang sudah
sistem pendukung yang telah ada
ditetapkan skala 1-4  Monitor keaktifan seiap peserta
(Tidak pernah dalam kelompok
menunjukkan-Sering  Identifikasi topik-topik yang
menunjukkan) mungkin muncul dalam kelompok
- Memodifikasi gaya hidup  Pertahankan suasana positif untuk
untuk mengurangi risiko mendukung perubahan gaya hidup
 Bantu kelompok melalui semua
skala 1-4 (Tidak pernah
tahap dalam proses, mulai dari
menunjukkan-Sering
orientasi sampai terbangun
menunjukkan)
kedekatan antar anggota
Tersier :
 Dorong agar setiap peserta dapat
Kepercayaan Mengenai

31
Kesehatan : Ancaman yang menyampaikan pikiran dan
Dirasakan pengetahuannya
 Dorong agar setiap peserta
- Merasakan ancaman
menyampaikan manfaat yang
kesehatan skala 1-3
dapat diambil dari kelompok
(Sangat lemah-Sedang)
- Merasakan dampak pada  Rujuk pasien ke dokter spesialis
gaya hidup saat ini skala jika diperlukan

1-3 (Sangat lemah- Tersier : Konseling


Sedang)  Minta pasien untuk
- Merasakan dampak pada mengidentifikasi apa yang mereka
gaya hidup dimasa depan bisa dan tidak bisa dilakukan
skala 1-3 (Sangat lemah-
terkait dengan peristiwa yang
Sedang)
terjadi
 Bantu pasien untuk membuat
daftar dan memprioritaskan
kemungkinan alternative
penyelesaian masalah
 Bantu pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan, dan
menguatkan hal tersebut
 Tunjukkan aspek-aspek tertentu
dari pengalaman seseorang yang
mendukung ketulusan dan rasa
percaya, dengan cara yang tepat.
 Jangan mendukung pembuatan
keputusan pada saat pasien berada
dalam kondisi stress berat, jika
memungkinkan

32
33
Planning of Action (POA)

N Diagnosa Tujuan Intervensi Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Media Penanggung
o Keperawatan (NIC) Dana Jawab

1 Ketidakefektifan TUM :  Bantu pasien Pendidikan Perempuan 4 Banjar Swadaya Leaflet Kepala Desa
Manajemen Setelah dilakukan untuk kesehatan dan laki-laki Desembe Uma mahasiswa dan Banjar Uma
Kesehatan tindakan mengidentifika Skrining/cek dewasa r 2019 Desa, dan kampus PPT Desa,
keperawatan si perilaku- kesehatan Banjar Uma Pukul: Keluraha (kerja sama) Kelurahan
komunitas Banjar perilaku gratis Desa, 08.00- n Peguyangan
Uma Desa, sasaran yang Senam kaki Kelurahan selesai Peguyang Kaja, Denpasar
Kelurahan perlu diubah diabetes Peguyangan an Kaja, Utara
Peguyangan serta untuk Kaja, Denpasar
Kaja, Denpasar mencapai Denpasar Utara
Utara diharapkan tujuan yang Utara
wanita dan laki- diinginkan
laki dewasa  Dorong pasien
mampu untuk

memanajemen memasangkan

kesehatan secara perilaku yang

efektif diinginkan

34
TUK: dengan stimuli
1. Memberikan atau penanda
pengetahuan yang ada
 Eksplorasi
tentang
bersama pasien
pentingnya
mengenai
memanajemen
rintangan-
kesehatan yang
rintangan yang
efektif agar
potensial atau
termotivasi untuk
menghambat
menerapkan
terhadap
perilaku hidup
dilakukannya
sehat dan dapat
perubahan
menerapkan
perilaku
perilaku atau pola
hidup sehat setiap
hari

2 Perilaku TUM :  Ajarkan Pendidikan Perempuan 4 Banjar Swadaya Leaflet Kepala Desa

35
. Kesehatan Setelah dilakukan strategi yang kesehatan dan laki-laki Desembe Uma mahasiswa dan Banjar Uma
Cenderung tindakan dapat Senam dewasa r 2019 Desa, dan kampus PPT Desa,
Berisiko keperawatan digunakan jantung Banjar Uma Pukul: Keluraha (kerja sama) Kelurahan
komunitas Banjar untuk menolak sehat Desa, 08.00- n Peguyangan
Uma Desa, perilaku tidak Kelurahan selesai Peguyang Kaja, Denpasar
Kelurahan sehat atau Peguyangan an Kaja, Utara
Peguyangan berisiko dari Kaja, Denpasar
Kaja, Denpasar pada Denpasar Utara
Utara diharapkan memberikan Utara
perilaku yang saran untuk
berisiko dari mengindari
wanita dan laki- atau mengubah
laki dewasa perilaku
 Pertahankan
mampu berubah
suasana positif
kearah yang lebih
untuk
sehat
mendukung
TUK:
perubahan
2. Memberikan
gaya hidup
pengetahuan
 Bantu
tentang
kelompok

36
pentingnya melalui semua
mengubah tahap dalam
perilaku proses, mulai
kesehatan tidak dari orientasi
efektif sampai
terbangun
kedekatan
antar anggota

37
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Asuhan keperawatan agregat dewasa dengan penyakit kronik yang
dilakukan pada laki-laki dan perempuan dewasa, pendataan dilakukan di Banjar
Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utaras selama 1 hari pada
tanggal 4 Desember 2019 masalah yang paling banyak terjadi pada laki-laki dan
perempuan dewasa Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar
Utara yang berjumlah 25 orang adalah Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

4.2 Saran
Diharapkan kader dapat mengetahui masalah yang muncul dan program
seperti apa yang mereka perlukan.

38

Anda mungkin juga menyukai