Informasi Apbn 2021
Informasi Apbn 2021
INFORMASI
APBN2021
APBN 2021
PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI
PERCEPATAN PEMULIHAN
DAN PENGUATAN REFORMASI EKONOMI
DAN PENGUATAN REFORMASI
REPUBLIK
K IINNDDOONNEESSI IAA #U
# UA
ANNGGKKI ITA
TA
Informasi
APBN 2021
PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI
DAN PENGUATAN REFORMASI
Disusun oleh
Tim Kementerian Keuangan
Editor:
Direktorat Penyusunan APBN
Direktorat Jenderal Anggaran
Kata Pengantar Rasa syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
perkenanNya, Rancangan Undang-Undang APBN Tahun 2021 telah
resmi diundangkan menjadi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020
tentang APBN Tahun Anggaran 2021 pada tanggal 26 Oktober 2020.
Daftar
Isi
Kata Pengantar.......................................i
Daftar Isi .......................................................ii
BELANJA
NEGARA
15
Siklus Penyusunan Belanja Pemerintah Pusat ............16
APBN 2021................................................... 1
BPP Menurut Fungsi ........................17
Percepatan Pemulihan
Ekonomi & Penguatan Belanja K/L..................................................18
Reformasi ....................................................2 Belanja Tematik......................................20
Ringkasan APBN 2021 .......................3 Subsidi ...........................................................32
Outlook Pertumbuhan Transfer ke Daerah
Ekonomi Global......................................4 & Dana Desa..............................................33
Asumsi Dasar Ekonomi Peta Dana Alokasi Umum..............34
Makro .............................................................5 DAK Fisik ......................................................35
Sasaran dan Indikator DAK Nonfisik.............................................36
Pembangunan........................................6
Dana Desa ..................................................37`
Postur APBN .............................................7
PENDAPATAN
8
DEFISIT &
PEMBIAYAAN
38
NEGARA
Penerimaan Perpajakan..................9
ANGGARAN
PNBP .............................................................13 Pembiayaan Utang .............................40
Pembiayaan Investasi........................41
Disclaimer
Data yang digunakan pada buku ini:
2016-2019 : LKPP Audited
2020 : Peraturan Presiden Nomor 72/2020
2021 : UU No 9/2020 ttg APBN 2021
Siklus Penyusunan
APBN 2021
Januari 2020
Presiden menetapkan arah dan kebijakan serta
prioritas pembangunan nasional
16 April 2020
Penyusunan Resource Envelope
8 Mei 2020
Surat Bersama Pagu Indikatif dan
Rancangan RKP
20 Mei 2020
Pengajuan Kerangka Ekonomi
Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan
Fiskal, serta RKP ke DPR
5 Agustus 2020
Surat Bersama Pagu Anggaran dan
Penyelesaian Penyusunan RKA-K/L
14 Agustus 2020 oleh Kementerian/Lembaga
Pidato Kenegaraan Presiden RI
dalam rangka Pengajuan RUU dan
Nota Keuangan RAPBN 2021
Agustus s.d September
Pembahasan RUU dan Nota
Keuangan RAPBN 2021
26 Oktober 2020
Undang-Undang No 9 Tahun 2020
tentang APBN 2021 disahkan
November 2020
Penetapan Rincian APBN dalam
Peraturan Presiden
November 2020
Penetapan dan Penyerahan DIPA
Proses penyusunan APBN DPR dan Pemerintah APBN 2021 disahkan pada
2021 dilakukan di tengah sepakat untuk memberi awal Oktober untuk
ketidakpastian akibat fleksibilitas pada memberi waktu yang
pandemi Covid-19. Pemerintah. cukup pada Pemerintah
dalam menyelesaikan DIPA
Percepatan
Pemulihan
Ekonomi
Penguatan
Reformasi & Ekono Rp
Kesehatan
Penanganan Covid-19 dan pemulihan kesehatan Sementara itu, peningkatan akses dan mutu
masyarakat merupakan prasyarat pemulihan pelayanan kesehatan khususnya dari sisi sumber
ekonomi dan pelaksanaan reformasi. Langkah daya kesehatan dan jaminan kesehatan nasional,
yang akan ditempuh Pemerintah adalah penguatan koordinasi pusat dan daerah, serta
penyediaan vaksin guna mengendalikan pembangunan sistem kesiapsiagaan ketahanan
penyebaran Covid-19. kesehatan untuk membentengi dari kondisi
darurat kesehatan di masa depan terus dilakukan.
Ekonomi
Strategi ditempuh untuk pemulihan ekonomi
Reformasi
Diarahkan pada penguatan reformasi struktural
melalui kebijakan fiskal yang ekspansif untuk membangun fondasi yang kuat dalam
konsolidatif dengan tetap mengedepankan rangka pemulihan ekonomi dan keluar dari
pengelolaan fiskal yang fleksibel dan middle income trap.
berkelanjutan.
Reformasi menjadi penting karena merupakan
Kebijakan tersebut antara lain dukungan prasyarat dalam upaya peningkatan iklim
program/kegiatan pada sektor terdampak investasi yang dibutuhkan untuk memulihkan
(a.l. Pangan, Pariwisata), serta perluasan akses pertumbuhan, mendorong inovasi, dan
modal UMKM melalui subsidi bunga KUR serta meningkatkan daya saing (competitiveness).
melanjutkan program perlindungan sosial yang Antara lain melakukan relaksasi prosedur untuk
dilakukan secara terarah dan terukur, sebagai mempercepat pemulihan ekonomi nasional serta
instrumen stimulus bagi perekonomian di tengah redesign sistem penganggaran
potensi ketidakpastian yang tinggi dampak
pandemi Covid-19 terhadap perekonomian
nasional dan masyarakat
Ringkasan
APBN 2021
Kebijakan countercyclical masih diperlukan
untuk akselerasi pemulihan ekonomi
nasional di tengah ketidakpastian Covid-19
(11,5)
(73,1)
(142,5)
(298,5)
(308,3)
(348,7)
(341,0)
(1,82)
(700,4)
(2,59)
(2,49) (2,51)
(2,20)
5,70% PDB
(1.006,4)
(1.039,2)
Outlook Pertumbuhan
Ekonomi Global
Memburuk akibat pandemi, namun pemulihan
ekonomi yang lebih cepat di beberapa wilayah
daripada estimasi awal mendorong dilakukannya
revisi ke atas
Asumsi Dasar
Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan
kembali menuju trajectory pertumbuhan jangka
menengah, meskipun masih penuh ketidakpastian
Pertumbuhan
Ekonomi (%) 5,0 Inflasi (%)
3,0
-1,7 s.d. -0,6 1,5
Faktor utama yang memengaruhi Tingkat inflasi tahun 2021 dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekonomi yaitu penanganan pulihnya aktivitas konsumsi masyarakat dan
Covid-19, dukungan stimulus fiskal untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
melanjutkan program PEN dalam rangka
pemulihan ekonomi, dan pertumbuhan
ekonomi global
Rp
$
Nilai Tukar
Rupiah (Rp/US$) 14.600 Rp Tingkat Bunga
SBN 10 Tahun*) (%) 7,29
14.650 Tingkat Bunga 3,5
Pemulihan ekonomi domestik di tahun 2021
SPN 3 Bulan (%)
akan semakin menarik arus modal masuk Tingkat bunga SBN 10 tahun akan dipengaruhi
dan memperkuat Rupiah. Peluang antara lain oleh risiko ketidakpastian pasar
pemulihan ekonomi negara maju, akan keuangan global dan prospek membaiknya
memengaruhi kondisi likuiditas di pasar perekonomian Indonesia. Kerja sama otoritas
global fiskal dan moneter akan semakin diperkuat
untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan
sistem keuangan.
*) Dalam APBN 2021, Tingkat bunga SBN 10 tahun menggantikan
tingkat bunga SPN 3 bulan
Harga Minyak
(US$/barel) 45
Faktor yang memengaruhi harga minyak
39 Lifting Minyak
(ribu barel/hari) 705
dunia 2021 antara lain peluang perbaikan
705
kondisi perekonomian global berdampak
pada naiknya permintaan minyak di pasar
komoditas minyak mentah global
Lifting Gas
(ribu barel setara
1.007
minyak/hari) 992
Target lifting migas tahun 2021 akan
dipengaruhi oleh potensi penurunan alamiah
sumur-sumur existing dan optimalisasi lifting
migas melalui peningkatan upaya teknis,
reformasi birokrasi, serta perbaikan iklim usaha
(ease of doing business)
Sasaran
dan Indikator
Pembangunan
Upaya meningkatkan kesejahteraan a.l
ditunjukkan dengan kesepakatan untuk
memperbaiki indeks Nilai Tukar Petani dan
Nilai Tukar Nelayan dalam APBN 2021
Indeks
Tingkat Pembangunan
Pengangguran (%) Manusia
2021: 7,7 – 9,1 2021: 72,78 – 72,95
Nilai Nilai
Tukar Petani Tukar Nelayan
2021: 102-104 2021: 102-104
Postur APBN
Mendukung Percepatan Pemulihan
Ekonomi dan Penguatan Reformasi
Belanja
Negara 2.739,2 2.750,0
Belanja Pemerintah Pusat 1.975,2 1.954,5
Transfer ke Daerah & Dana Desa 763,9 795,5
Rp
Tumbuh
2,6%
Penerimaan Hibah
Perpajakan Rp0,9 T
Rp1.444,5 T
PNBP
Rp298,2 T
1.943,7 1.960,6
Pendapatan Negara
1.699,9 1.743,6
1.666,4
2016-2021 1.555,9
(triliun rupiah)
Pertumbuhan
(persen)
16,6
7,1
3,2 2,6
0,9
-13,3
Penerimaan
Perpajakan
Penerimaan perpajakan tahun 2021
tumbuh 2,9% dengan fokus pada
kebijakan yang mendukung pemulihan
ekonomi dan melanjutkan reformasi
1.518,8 1.546,1
Penerimaan Perpajakan 1.343,5
1.404,5 1.444,5
1.285,0
2016-2021
Periode 2016-2019, penerimaan
perpajakan tumbuh rata-rata sebesar
6,4% per tahun sejalan dengan kinerja
13,0
ekonomi yang meningkat
3,6 4,6 1,8 2,9
Tahun 2020, perpajakan diperkirakan
terkontraksi 9,2% sebagai dampak -9,2
pandemi Covid-19.
Tahun 2021 ditargetkan tumbuh
2016 2017 2018 2019 2020 2021
sebesar 2,9% seiring dengan
peningkatan aktivitas ekonomi. Penerimaan Perpajakan
(triliun rupiah)
Pertumbuhan
(persen)
Perpajakan untuk
mendukung pemulihan Optimalisasi dan
dan transformasi ekonomi Reformasi Perpajakan
Peningkatan Kualitas Sumber Daya - Mengoptimalkan penerimaan melalui
Manusia, a.l: perluasan basis pajak
Pemberian insentif untuk kegiatan vokasi dan
litbang untuk Peningkatan kualitas SDM - Memperkuat pengawasan dan
penegakan hukum yang berkeadilan
Penguatan sektor strategis dalam rangka
transformasi ekonomi - Meneruskan reformasi perpajakan yang
Dukungan perpajakan dan proses bisnis layanan meliputi bidang pelayanan organisasi,
yang user friendly berbasis IT SDM, IT dan basis data, proses bisnis,
Mengembangkan layanan Kepabeanan dan Cukai serta peraturan pajak
berbasis digital
- Melakukan ekstensifikasi barang kena
cukai
Penerimaan
Pajak
Rp Penerimaan Pajak tumbuh 2,6% dengan
mengoptimalkan penerimaan melalui
perluasan basis pajak dan pelaksanaan
reformasi serta mendukung pemulihan
ekonomi nasional melalui pemberian
insentif perpajakan yang selektif dan
terukur.
(2020: Rp1.198,8 T)
Penerimaan
Pajak
Rp Pada tahun 2021 akan didukung oleh
kinerja positif penerimaan PPh serta
PPN & PPnBM yang diproyeksikan
meningkat sejalan dengan prospek
membaiknya aktivitas ekonomi
Penerimaan PPh tumbuh rata-rata sebesar 5,0% Dalam periode 2016-2019, PPN dan PPnBM tumbuh
dalam periode 2016-2019 seiring dengan rata-rata sebesar 8,8% per tahun. Pada tahun 2020, PPN
peningkatan ekonomi dan kenaikan harga dan PPnBM diperkirakan akan terkontraksi akibat
komoditas. Pada tahun 2020, terkontraksi 13,2% penurunan aktivitas ekonomi dan kebijakan insentif
akibat penurunan ekonomi dan pemberian percepatan pengembalian PPN untuk membantu
insentif fiskal pandemi Covid-19. likuiditas dunia usaha dampak pandemi Covid-19.
Pada tahun 2021, diperkirakan tumbuh 2,0% Pada APBN tahun 2021, PPN dan PPnBM diproyeksikan
terutama karena pulihnya harga komoditas. meningkat sejalan membaiknya prospek perekonomian,
perbaikan administrasi pajak, dan implementasi pajak
atas perdagangan melalui sistem elektronik (PSME)
Kepabeanan
dan Cukai
Penerimaan kepabeanan dan cukai tahun 2021
diproyeksikan meningkat 4,5% seiring dengan
kondisi perekonomian domestik yang mulai
membaik serta menggeliatnya perekonomian
global.
Target Kepabeanan
& Cukai 2021
Kebijakan
Dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional
Rp215,0 T Insentif kepabeanan terutama untuk kemudahan ekspor
(2020: Rp205,7 T) dan impor memenuhi kebutuhan bahan baku lokal dan
relaksasi bagi Kawasan Berikat (KB) & Kemudahan Impor
Bea Keluar Tujuan Ekspor (KITE)
Rp1,8 T
Cukai Penataan Ekosistem Logistik Nasional
dengan target a.l:
Bea Masuk Rp180,0 T - Menurunkan biaya logistik
Rp33,2 T - Menurunkan waktu logistik
- Peringkat Trading Across Border (TAB) dalam EODB naik
dari 116 ke 87
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Periode 2016 – 2019, cukai tumbuh Tahun 2016-2019 tumbuh Periode 2016 - 2019, bea keluar
rata-rata sebesar 6,3% per tahun rata-rata 4,9% per tahun sejalan tumbuh rata-rata 5,6% per tahun
seiring dengan program penertiban dengan peningkatan terutama karena peningkatan
cukai berisiko tinggi (PCBT) melalui kelancaran arus lalu lintas ekspor hasil tambang.
pemberantasan pita cukai ilegal. barang.
Tahun 2020, bea keluar
Tahun 2020, diperkirakan Tahun 2020 diperkirakan diperkirakan terkontraksi 53,1%
terkontraksi 0,1% akibat penurunan terkontraksi sebesar 15,2% akibat seiring dengan penurunan
konsumsi dampak pandemi penurunan aktivitas ekspor komoditas tertentu dan
Covid-19. perdagangan internasional dan pemberian insentif fiskal.
pemberian insentif fiskal
Tahun 2021, penerimaan cukai penanganan pandemi Covid-19. Bea keluar Tahun 2021,
diperkirakan tumbuh 4,5% seiring ditargetkan tumbuh 8,1% sejalan
dengan penertiban peredaran Tahun 2021, bea masuk
dengan pulihnya ekonomi global
barang kena cukai ilegal serta diproyeksikan tumbuh 4,2%
dan tren kenaikan harga
ekstensifikasi barang kena cukai seiring peningkatan aktivitas
komoditas unggulan.
baru impor
IJIN 13
Penerimaan
Negara Bukan
Pajak
Diproyeksikan meningkat seiring dengan
peningkatan harga komoditas terutama minyak
bumi dan optimalisasi PNBP berbasis pelayanan
18,8
31,5 Perkembangan
2,5 -0,1
-28,1
1,4
PNBP
409,3 409,0
Dalam periode 2016-2019, PNBP tumbuh
311.2 rata-rata 13,2% tiap tahunnya. Pertumbuhan
294,1 298,2
262,0 PNBP terutama dipengaruhi oleh tren
228,7
254,1 harga komoditas dunia.
200,1 194,1
215,1
197,1 Pada tahun 2020, akibat pandemi Covid-19,
PNBP mengalami kontraksi sebesar 28,1%.
180,6
154,9
111,1 79,1 104,1
64,9
Dalam APBN 2021, seiring dengan
pemulihan aktivitas ekonomi, PNBP
PNBP SDA PNBP Non-SDA Pertumbuhan diharapkan dapat tumbuh sebesar 1,4%
(triliun rupiah) (triliun rupiah) PNBP (persen)
mencapai Rp298,2T
IJIN
14
Penerimaan
Negara Bukan
Pajak
PNBP tahun 2021 diproyeksikan sejalan dengan
harga komoditas utama khususnya minyak
bumi dan dengan layanan PNBP K/L
Tumbuh
Didorong untuk lebih optimal dengan
pendekatan spending better yang
fokus pada pelaksanaan program
prioritas, berbasis hasil (result based),
Belanja
0,4%
Pemerintah
dan efisiensi kebutuhan dasar, serta Pusat Transfer ke
antisipatif terhadap berbagai tekanan Rp1.954,5 T Daerah dan
(automatic stabilizer) Dana Desa
Rp795,5 T
2.739,2 2.750,0
2.309,3
2.213,1
2.007,4
1.864,3 18,6
10,3
7,7
4,3
3,2
0,4
Belanja
Pemerintah Pusat
Diarahkan untuk menjadi momentum transisi menuju
adaptasi kebiasaan baru secara bertahap,
menyelesaikan permasalahan di sektor kesehatan,
ekonomi, dan sosial yang dihadapi Indonesia
pascapandemi Covid-19, serta penguatan reformasi
untuk keluar dari middle income trap
32,0
15,0
9,6
2,8 -1,1
-2,5
1.975,2 1.954,5
1.455,3 1.496,3
1.265,3
1.154,0
Belanja 922,6
Belanja K/L
Belanja Non K/L
Pertumbuhan (%)
684,2 765,1 846,6 873,4 836,4 1.032,0
Perlindungan Sosial
Rp260,1 T
Pendidikan (13,3%)
Rp175,2 T Pelayanan Umum
(9,0%)
Rp526,2 T
Agama (26,9%)
Rp11,1 T
(0,6%)
Pariwisata
Rp5,3 T Total Belanja
(0,3%)
Pemerintah Pusat
Kesehatan
Rp111,7 T
(5,7%)
Rp1.954,5 T
Pertahanan
Perumahan Rp137,2 T
& Fasilitas Umum (7,0%)
Rp33,2 T
(1,7%)
Ketertiban & Keamanan
Rp166,6 T
Perlindungan (8,5%)
& Lingkungan Hidup Ekonomi
Rp16,7 T Rp511,3 T
(0,9%) (26,2%)
26,9% 26,2%
Fungsi ekonomi diarahkan
13,3%
Fungsi perlindungan
Fungsi pelayanan umum
sejalan dengan upaya untuk mendukung berbagai sosial difokuskan untuk
Pemerintah mendorong kegiatan Pemerintah dalam membantu masyarakat
birokrasi serta layanan publik pembangunan ekonomi bawah terutama dalam
yang lebih tangkas, efektif , melalui peningkatan ketahanan menghadapi dampak
produktif , dan kompetitif, pangan dan energi, pandemi Covid-19 yang
termasuk pemenuhan pembangunan infrastruktur, diperkirakan masih akan
kewajiban Pemerintah serta pembangunan teknologi berlanjut ke tahun 2021.
dan informatika.
Belanja
Kementerian/
Lembaga
mendukung kelanjutan upaya pemulihan ekonomi
dengan tetap memberikan perlindungan kepada
masyarakat
1.032,0
846,6 873,4
765,1
836,4
Belanja K/L
Tumbuh 23,4%
23,4
684,2
11,8 10,6
3,2
dari 2020
Belanja K/L Pertumbuhan
-4,2 (triliun rupiah) (persen)
-6,5
Belanja
Kementerian/
Lembaga
Diarahkan untuk melanjutkan upaya
pemulihan sosial-ekonomi dan mendorong
reformasi belanja dalam rangka penyehatan
fiskal sekaligus penguatan efektivitas belanja
149,8
10 K/L
137,3
Pagu Terbesar
117,9
115,4
(triliun Rupiah)
112,1
2019
104,4
100,6
2020
98,2
2021
92,8
92,6
84,3
81,5
78,5
75,6
70,7
67,0
67,3
63,9
62,4
57,7
45,7
43,3
39,5
39,0
39,7
36,5
32,7
21,8
19,4
14,0
Kemen PUPR Kemenhan Polri Kemensos Kemenkes Kemendikbud*) Kemenag Kemenhub Kemenkeu**) Kementan
Anggaran
Kesehatan
Diarahkan untuk percepatan pemulihan
kesehatan, diikuti peningkatan akses dan mutu
layanan melalui penguatan sistem kesehatan
87,0
33,8
18,5
-0,6 4,0
Anggaran Kesehatan 212,5
-20,1
2016-2021
(triliun rupiah)
169,7
Belanja K/L
Pembiayaan
Pertumbuhan
(persen)
Anggaran
Kesehatan
Diarahkan untuk percepatan pemulihan kesehatan
pasca pandemi, diikuti peningkatan akses dan mutu
layanan melalui penguatan sistem kesehatan
Anggaran
Pendidikan
Diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil
pendidikan melalui peningkatan skor PISA dan
penguatan penyelenggaraan PAUD serta
peningkatan kompetensi guru
19,0
9,5 6,3 6,8
0,4
-5,0
547,8 550,0
Anggaran Pendidikan
460,3
2016-2021 431,7
(triliun rupiah) 406,1
370,8
BPP
TKDD
Pembiayaan Anggaran
Pertumbuhan
(persen)
Anggaran
Pendidikan
Diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil
pendidikan melalui peningkatan skor PISA dan
penguatan penyelenggaraan PAUD serta
peningkatan kompetensi guru
Reformasi Pendidikan
Transformasi
kepemimpinan
kepala sekolah 1 Transformasi
pendidikan &
pelatihan guru2 Mengajar
sesuai
kemampuan
siswa
3 Standar
penilaian
global 4 Kemitraan
daerah &
masyarakat 5
Guru penggerak, guru Transformasi Menyederhanakan Asesmen Kompetensi Keterlibatan Organisasi
terbaik atau agen Pendidikan Profesi kurikulum, AKM Minimum (AKM), Penggerak dalam
transformasi Guru (PPG), vokasi serta kegiatan berdasarkan peningkatan
ekosistem pendidikan Penuntasan sertifikasi dan bimbingan teknis pengukuran PISA, kompetensi guru
yang dapat diangkat guru tahun 2021, PPG dan fasilitasi dukungan AKM berupa Kampus Merdeka
sebagai kepala sekolah dalam jabatan & PPG implementasi bantuan TIK kepada 1. Otonomi PTN/PTS
atau instruktur Pra Jabatan kurikulum baru sekolah, pembinaan membuka prodi
Marketplace BOS Sekolah penggerak, Personalisasi dan AKM kepada baru, & kemudahan
sebagai katalis untuk segmentasi sekolah-sekolah menjadi PTN BH
mentransformasi pembelajaran Survei karakter, 2. Alternatif
sekolah menjadi pusat mengukur hasil belajar pembiayaan pada
pelatihan guru & katalis siswa yang bersifat PTN BOPTN berbasis
bagi sekolah lainnya afektif & motivasional IKU dan Competitive
Survei lingkungan Fund
belajar Partisipasi
perusahaan teknologi
edukasi
Peningkatan efektifitas
penyaluran bantuan
pendidikan.
BOS, PIP, dan LPDP
Anggaran
Pendidikan
Diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil
pendidikan melalui peningkatan skor PISA dan
penguatan penyelenggaraan PAUD serta
peningkatan kompetensi guru
TPG Non-PNS
(ribu guru)
Kemendikbud Kemenag
255,6 270,9
Anggaran
Infrastruktur
Diarahkan untuk penyediaan layanan dasar,
peningkatan konektivitas, serta dukungan
pemulihan ekonomi
Alokasi 2021
417,4
381,2 394,0 394,1 di Bidang Infrastruktur
48,4
Rp417,4 T
269,1 41,6 281,1
5,1 3,4
0,0
Pemerintah Pusat Rp239,8 T
Pembiayaan Rp45,8 T
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Anggaran Infrastruktur Pertumbuhan
(triliun rupiah) (persen)
Pembangunan
Bidang Teknologi
Informasi
& Komunikasi
Difokuskan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan teknologi pada beberapa sektor
untuk mendukung dan meningkatkan kualitas
dan delivery layanan kepada masyarakat
Kebijakan
INFORMASI
Akselerasi Transformasi Digital untuk
penyelenggaraan pemerintahan
Mewujudkan public service delivery
yang efisien dan cepat antara lain di
bidang pendidikan dan kesehatan
Mengkonsolidasi dan mengoptimasi
infrastruktur dan layanan bersama
(shared services) Total Anggaran Rp26,0 T
Mewujudkan inklusi masyarakat di
wilayah prioritas pembangunan dan
Belanja K/L Rp17,0 T
mendorong kesetaraan dengan TKDD Rp9,0 T
tambahan akses internet di
desa/kelurahan 3T
Perlindungan
Sosial
Sebagai upaya percepatan pemulihan sosial bagi
keluarga miskin dan rentan miskin serta
menjamin akses kesehatan dan pendidikan
353,9
378,2
-17,4% Mendorong program perlinsos yang
komprehensif berbasis siklus hidup dan
261,2
275,7
antisipasi penuaan penduduk (aging
population)
Penyempurnaan Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) dan perbaikan mekanisme
2016 2017 2018 2019 2020 2021
penyaluran program perlinsos, serta
penguatan monitoring dan evaluasi
Anggaran Perlinsos Pertumbuhan
(triliun rupiah) (persen)
Reformasi Perlinsos
Sinergi program Integrasi secara bertahap Integrasi secara bertahap
pemberdayaan dan berhati-hati program Program Keluarga Harapan
seperti Kewirausahaan Sosial, Kartu Sembako (PKH) dan Program Indonesia
Usaha Mikro serta program
ketenagakerjaan
yang lebih berbasis pada target Pintar (PIP)
penerima (beneficiaries) dengan
program subsidi energi yang berbasis
komoditas.
Rencana Pencapaian
di bidang Perlinsos Jumlah KPM menerima Jumlah Penduduk Jumlah debitur penerima
Bantuan PKH Peserta PBI JKN Subsidi Bunga KUR
10,0 juta 96,8 juta 29,9 juta
Ketahanan
Pangan
Program Ketahanan Pangan 2021 diarahkan
untuk peningkatan produksi pangan serta
dukungan pemulihan ekonomi
23,7
0,2
-4,9 -6,0
Anggaran Ketahanan -9,1 -10,8
Pangan, 2016-2021
(triliun rupiah)
110,4 99,0
Belanja K/L 100,3
89,5 85,1 80,0
Belanja Non-K/L
TKDD
Pertumbuhan
(persen)
Kebijakan
Mendorong Produksi Komoditas Pangan Pengembangan Food Estate
dengan membangun sarpras dan Di Kalteng, Sumsel, dan Papua
penggunaan teknologi (Merauke) untuk meningkatkan
produktivitas pangan antara lain
Revitalisasi Sistem Pangan Nasional
dengan pemberdayaan transmigrasi/
antara lain dengan memperkuat korporasi
petani existing dan investasi small
petani/nelayan dan distribusi pangan
farming pada lahan seluas 165.000 Ha
Rencana Pencapaian di
bidang Ketahanan Pangan
Jaringan
Irigasi
600 km
10
km
juta ton juta ton baru
unit
93
unit
Bidang
Pariwisata
Pembangunan bidang pariwisata tahun 2021
diarahkan untuk kegiatan prioritas dalam
rangka mendorong pemulihan sektor
pariwisata
Arah Kebijakan
Pemulihan pariwisata Pendekatan storynomics tourism
pengembangan pada 5 destinasi yang mengedepankan narasi, konten
super prioritas (Danau Toba, kreatif, living culture, kekuatan
Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, budaya
Likupang)
Pengembangan aspek 3A (atraksi, Skema KPBU dalam membangun
aksesibilitas, dan amenitas) serta pusat pusat hiburan seperti theme
peningkatan pada 2P (promosi dan park yang akan menyerap banyak
partisipasi pelaku usaha swasta) wisatawan
Alokasi 2021
di Bidang Pariwisata Belanja K/L Rp10,0 T
Pengembangan Jembatan
Prioritas Pembangunan 420 m
5 Destinasi Super
Pariwisata 2021 prioritas & 5 Destinasi
(pengembangan sarana dan prioritas
prasarana pendukung di daerah Pembangunan Kapal
destinasi wisata)
Pembangunan Penyeberangan
Pelabuhan Perintis
3 Lokasi 1 unit
Hankam dan
Hukum
Dukungan atas lembaga hankam dan penegak
Hukum diberikan untuk peningkatan stabilitas
nasional dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemulihan ekonomi
Kemenhan Rp137,3 T
Pemenuhan, modernisasi, dan perawatan alutsista
Memelihara kestabilan pertahanan mendorong
pemulihan ekonomi
Kejaksaan Rp9,6 T
Penanganan/penyelesaian pemulihan aset terkait
tindak pidana
pembangunan ruang pemantauan serangan siber,
dan pusat data SOC (Secure Online Communication)
Polri Rp112,1 T
Memperkuat stabilitas Polhukhankam
mendorong pemulihan ekonomi
Modernisasi almatsus
Profesionalisme SDM
KPK
monitoring implementasi Strategi Nasional
Rp1,3 T
Pencegahan Korupsi
Pengembangan Sistem Penanganan Perkara Pidana
Korupsi mendukung SPPT-TI
Pemulihan Aset Tindak Pidana Korupsi
UMKM
Alokasi
Subsidi
diarahkan untuk lebih tepat sasaran, terintegrasi,
dan mendukung UMKM dan Koperasi
30,3
-7,0 -4,8
-6,3 -8,7
-4,5
216,9
201,8 192,0
Subsidi 174,2 175,4
166,4
63,4
2016-2021 64,9
(triliun rupiah)
67,4 64,8
68,8 96,4
Subsidi Energi
Subsidi Nonenergi
Pertumbuhan
(persen) 106,8 97,6 153,5 136,9 95,6 110,5
*)
Subsidi Energi
Subsidi tetap solar Rp500/lt (2020: Volume Subsidi Energi: Pelaksanaan transformasi
Rp1.000/lt) LPG 3 Kg → 7,5 juta MT kebijakan subsidi berbasis
Solar → 15,8 juta kiloliter komoditas menjadi berbasis
Subsidi listrik Rumah Tangga Minyak tanah → 0,5 juta kiloliter target penerima melalui
diberikan kepada RT daya 450 VA dan integrasi dengan Bansos
900 VA sesuai data DTKS secara bertahap dan
berhati-hati.
Subsidi Nonenergi
Penajaman subsidi pupuk melalui Insentif perpajakan melalui Mendukung peningkatan
penyempurnaan data petani e-RDKK subsidi pajak ditanggung pelayanan umum bidang
penerima subsidi dengan basis data NIK pemerintah (DTP) transportasi publik dan
dan alamat (by name by address). penyediaan informasi
Plafon KUR naik dari Rp190 T publik
Efisiensi HPP dan perubahan komposisi (2020) menjadi Rp220 T
pupuk NPK sebagai langkah efisiensi (2021)
anggaran.
DAU
Transfer ke Daerah
DID
DAK OT
SU
S
813,0 795,5
757,8 763,9
710,3 742,0 69,8 72,0
59,8 59,9 71,2
TKDD, 2016-2021 46,7
Transfer ke Daerah
7,3
Dana Desa 6,0
4,5 4,1
Pertumbuhan 2,1
(persen)
1
,1
1
9,
9,
10
72
33
Pembangunan ICT
Perlindungan Sosial
Kesejahteraan Petani/Nelayan
Ketahanan Pangan dan
dan Kesehatan
Reformasi Pendidikan
Pengembangan Pariwisata
Sumatera
Selatan Kalimantan
Bengkulu Rp11,9 T Tengah
Rp6,2 T Rp9,5 T Kalimantan Maluku
Selatan Rp7,6 T
Jawa Barat
Rp7,7 T Papua
Rp33,7 T Jawa Timur Sulawesi
Lampung Rp21,2 T
Rp12,4 T Rp38,7 T Selatan
Rp17,9 T
NTT
Banten Rp13,2 T
Rp8,2 T
Jawa Tengah
Rp36,1 T D.I.Y
Rp5,4 T
Bali
Rp6,9 T NTB
Rp8,4 T
33
34
DBH
Transfer ke
DAU
DID
DAK OT
SU
S
Daerah
Peningkatan quality control TKDD dan mendorong
peningkatan peran pemerintah daerah dalam
pemulihan ekonomi, serta peningkatan kualitas
pendidikan dan kesehatan
Pertanian
Transportasi Perdesaan - Pembangunan 3.355 unit sumber air
- Pembangunan dan Peningkatan Jalan
- Pembangunan 1.000 km jalan usaha
desa strategis 1.769 km
tani/jalan produksi
- Pengadaan Sarana Transportasi Perairan
sebanyak 585 unit
DAK
DAU
DID
OT
Transfer ke
Daerah
SU
S
Dana Administrasi
Tunjangan Profesi Guru PNSD Pelayanan Kependudukan
1,09 juta guru 33 Provinsi dan 508 Kab/Kota
Dana Desa
Meningkatkan kinerja pelaksanaan dana desa serta
mendukung pemulihan ekonomi dan sektor prioritas
59,8 59,9
46,7
Dana Desa
(triliun rupiah) 124,8
28,0 0,2 16,6 2,0 1,1
Pertumbuhan
(persen)
Arah Kebijakan
Reformulasi Pengalokasian Fokus untuk Pemulihan Mendukung Pengembangan
dan Penyaluran Dana Desa Perekonomian Desa Sektor Prioritas
- Meningkatkan porsi alokasi formula, - Memperkuat - Mendukung program
guna memperbaiki proporsi alokasi kesinambungan program pengembangan teknologi informasi
dana desa per desa sesuai padat karya tunai. dan komunikasi (TIK) melalui
karakteristik desa.
- Memberdayakan UKM dan pengembangan desa digital.
- Penguatan alokasi kinerja untuk sektor usaha pertanian. - Mendukung program
mendorong kinerja desa dalam
- Mendorong transformasi pengembangan pariwisata melalui
meningkatkan transformasi
ekonomi desa melalui desa pembangunan desa wisata.
perekonomian desa.
digital - Mendukung ketahanan pangan
melalui pengembangan usaha
budidaya pertanian, peternakan dan
perikanan.
Penahan Air
PAUD Drianase Puskesmas Sumur Tanah Bersih MCK Polindes
59.640 36.184.121 30.127 58.259 215.989 993.764 339.909 11.599
kegiatan m unit unit unit unit unit unit
APBN 2021
Pembiayaan Rp1.006,4 T
Anggaran (2020: Rp1.039,2 T)
Defisit &
Pembiayaan
Anggaran
Arah kebijakan pembiayaan akan mendorong
pengembangan skema pembiayaan kreatif
dan inovatif dalam rangka mengakselerasi
pertumbuhan ekonomi nasional
-348,7
-341,0
-1,82
-2,20
-2,49 -2,51
Keseimbangan Primer
-1.039,2
(triliun rupiah)
Defisit Anggaran
(triliun rupiah)
► Pembiayaan Lainnya 70,6 15,8
-5,70
Defisit
(% PDB) -6,34
JUMLAH 1.039,2 1.006,4
Kebijakan
Pengembangan pembiayaan Mendorong Pendalaman Pasar Mendorong Efektivitas Quasi
kreatif dan inovatif dan Efisiensi Cost of Borrowing Fiscal
untuk mendukung countercyclical Perluasan basis investor/kanal untuk mengakselerasi penguatan
dalam rangka stabilisasi ekonomi pembayaran SBN ritel serta kualitas daya saing SDM dan
(antara lain penguatan Kerja Sama mendorong penerbitan peningkatan ekspor
Pemerintah dan Badan obligasi/sukuk daerah
Usaha/KPBU), Sovereign Wealth
Fund/SWF, Saldo Anggaran
Lebih/SAL, dan Badan Layanan
Umum/BLU
Pembiayaan
Utang
Selain untuk menutup defisit anggaran,
pembiayaan utang digunakan untuk
membiayai pengeluaran pembiayaan
seperti pembiayaan investasi, pemberian
pinjaman, serta kewajiban pinjaman
1.220,5
pemulihan sosial-ekonomi dan reformasi dengan Pertumbuhan
1.177,4
(persen)
tetap menjaga keberlanjutan fiskal
Menjaga efisiensi biaya utang melalui pendalaman 17,6
pasar (perluasan basis investor, penyempurnaan 5,8 6,5
-13,3
infrastruktur pasar SBN, diversifikasi pembiayaan -3,5
utang a.l. penerbitan SDG Bonds, dan mendorong
437,5
429,1
403,0
penerbitan obligasi/sukuk daerah)
372,0
Menjaga keseimbangan makro dan keseimbangan
biaya dan risiko melalui komposisi portofolio utang
yang optimal
Rencana Pemenuhan
Pembiayaan Utang Tahun 2021
• Penerbitan SBN tetap dominan dalam • Pengadaan utang tunai valas termasuk
mata uang rupiah, dengan tenor pinjaman program dengan memanfaatkan
menengah-panjang fleksibilitas antarinstrumen utang untuk
mendukung kebutuhan pembiayaan
• Optimalisasi lelang SBN dengan
mempertimbangkan partisipasi BI melalui • Penerbitan SBN ritel dengan inovasi produk
lelang regular, green shoe option dan dan strategi pemasaran sebagai upaya financial
private placement deepening tetap dilakukan
mempertimbangkan minat investor domestik
1.207,3
10,00
Dampak
COVID 19
9,00
24,5
12,4 8,5 8,00
-18,9
2,9
7,00
446,3
441,8
407,3
358,4
6,00
Jun-20
Dec-18
Dec-16
Dec-19
Dec-17
Dec-15
Jun-18
Jun-16
Jun-19
Jun-17
Jun-15
Pembiayaan
Investasi
Pembiayaan Investasi ditujukan antara lain
untuk refocusing pembiayaan, penguatan
quasi fiscal, dan meningkatkan efektivitas
pembiayaan bagi koperasi UMKM, UMi, dan
pembiayaan rumah bagi MBR
Kebijakan 01 02
SDM yang Akselerasi
Pembiayaan Berkualitas Pembangunan
Infrastruktur
Investasi 2021 ► Peningkatan produktivitas/
daya saing SDM
► Meningkatkan daya saing
investasi dan ekspor
► Menjamin keberlangsungan ► Pembangunan infrastruktur
program pendidikan bagi sarpras transportasi,
generasi berikutnya sebagai pemukiman, sumber daya air,
bentuk pertanggungjawaban dan infrastruktur ketahanan
antar generasi. energi
Anggaran Pendidikan Melalui Anggaran Infrastruktur
Pembiayaan Rp66,4 T Melalui Pembiayaan Investasi
► LPDP Rp20,0T Rp45,1 T:
► Dana Abadi Penelitian Rp3,0T ► PT PLN Rp5 T
► Dana Abadi Kebudayaan ► PT HK Rp6,2 T
Rp2,0T ► PT SMF Rp2,25T
► Dana Abadi Perguruan Tinggi ► PT PAL Rp1,3T
Rp4,0T ► Pelindo III Rp1,2T
► BLU PPDPP Rp16,6 T
► Pembiayaan Pendidikan
► BLU LMAN 11,1 T
Rp37,4 T
► ITDC Rp0,47 T
►PT KIW 0,977 T
03 04 05
Mendorong Penguatan Meningkatkan
Program Ekspor Kelembagaan Peran Serta
Nasional UMKM, UMi, Asuransi Indonesia di Dunia
► Mendukung industri & Penjaminan Internasional
barang/ jasa yang ► Pengembangan dan
Mempertahankan dan
berorientasi ekspor pemberdayaan UMKM sektor
memperkuat posisi Indonesia
► Penguatan daya saing UMi
di dalam organisasi Lembaga
barang/jasa dalam negeri ► Peningkatan akurasi data dan Keuangan Internasional
di pasar internasional perbaikan penyaluran
Anggaran Peran serta
► Memperkuat struktur
Anggaran Program Ekspor Indonesia di Dunia
permodalan dan
Nasional Rp5,0 T untuk LPEI Internasional Rp2,9 T
meningkatkan kapasitas
perseroan ► BLU LDKPI Rp2,0 T
► Investasi pada LKI Rp0,9 T
Dukungan Kelembagaan &
Pemberdayaan Rp22 T
► PT BPUI Rp20,0 T
► BLU PIP Rp2,0 T
Target Manfaat
Investasi Pemerintah
Tahun 2021
BLU PPDPP BLU LMAN
Pendanaan
& PT SMF pengadaan tanah
157,5 ribu unit untuk 43 Proyek
rumah bagi MBR Strategis Nasional
melalui program KPR
FLPP PT PAL
Indonesia
Mendukung
kesiapan fasilitas
produksi kapal selam
dan pengadaan
PT Hutama Karya peralatan pendukung
produksi kapal selam
49 km Jalan Tol
Lintas Sumatra PT KIW
(Ruas Kuala Pengembangan
Tanjung-Tebing Kawasan Industri
Terpadu (KIT) Batang
Tinggi-Parapat, Lubuk LPEI
Linggau-Bengkulu, Penyediaan
Sigli-Banda) Pembiayaan,
Penjaminan dan
Asuransi serta
Penugasan Khusus
Ekspor (National
PT PLN Interest Account) BLU PIP
Pendanaan Pembiayaan bagi
Infrastruktur 850 ribu debitur
Ketenagalistrikan pelaku usaha ultra
untuk Transmisi, mikro
Gardu Induk, dan
Distribusi untuk PT PELINDO
Listrik Pedesaan Pengembangan
Pelabuhan Benoa
untuk mendukung
program Bali Maritime
Tourism Hub
PT ITDC
LPDP
Pembangunan destinasi
pariwisata Mandalika Membiayai 4.000
dan Labuan Bajo serta beasiswa mahasiswa
fasilitas pendukung baru, 12.000
untuk Penyelenggaraan mahasiswa ongoing,
KTT G20 tahun 2023 di 75 proposal riset baru,
TanaMori-Labuan Bajo dan 189 riset ongoing
scan di sini
bit.ly/surveiinformasiAPBN2021