PROPOSAL KEGIATAN
Di Susun oleh:
Kelompok 1
Ervitha Nur Kholly (2011054)
Ayu Sri Rahayu (2011044)
Nur Assyifa (2011052)
Salma Nurhidayati (2011115)
Predikat sekaligus gambaran kekayaan nasional yang luar biasa dapat dicermati
dengan berbagai sebutan bagi Indonesia yaitu negara kepulauan, negara tropis, dan
negara dengan beragam kekayaan flora dan faunanya. Kandungan sumberdaya alamnya,
baik yang berada di daratan dan lautnya menjadikan negara ini ibarat surga dunia bagi
para penghuninya. Keberadaannya di lintas peradaban masyarakat dua benua yaitu Asia
dan Australia merupakan kekayaan geografis sekaligus geopolitis yang sangat strategis.
Selain itu letaknya yang menghubungkan dua Samudera Hindia dan Pasifik juga
menjadikan Indonesia berada tepat di wilayah silang lintasan niaga yang sangat
berperan dalam tata perdagangan internasional. Semua itu di dalam pergaulan antar
bangsa dapat merupakan modal alami yang sangat berharga, untuk meningkatkan harkat
dan martabat bangsa.
Peristiwa krisis multi dimensi akibat kekurangmampuan dalam mengelola aset
nasional, dan bencana alam yang terjadi secara bertubi-tubi telah menjebabkan bangsa
ini terpuruk. Bahkan di era kemerdekaan, kondisinya masih terombang ambing di
antara banyak kepentingan global. Sungguh suatu ironi yang tragis di dalam mendidik
bangsa, sehingga perlu
segera dilakukan koreksi terhadap arah pendidikan bangsa agar jati diri bangsa dapat
ditemukan kembali.
Kebangkitan Nasional perlu dipahami sebagai kesadaran kolektif bangsa dan
ungkapan tentang nasionalisme. Untuk itu diperlukan perubahan mindset serta moral
bangsa dalam memahami nilai-nilai nasionalisme yang gayut dengan perkembangan.
Dalam keberlanjutannya, kontekstual dengan masa kini, hal itu selayaknya dapat
dipahami sebagai “Nation & Charakter Building” berbasis jati diri bangsa, untuk
mengisi kemerdekaan didalam kerangka NKRI yang berdaulat, sejahtera dan
berkeadilan sosial.
Dalam kaitan tersebut, kiranya perlu dilakukan kajian beberapa hal berikut ini
(1) Sejarah bangsa Indonesia; harus dikenalkan kembali jati diri bangsa, sebagai negara
maritim-agraris-niaga, termasuk nilai-nilai luhur kehidupan bangsa dari masa ke masa.
Hal ini sangat diperlukan untuk memberikan rasa cinta tanah air, kebanggaan, percaya
diri dan guna menumbuhkan motivasi untuk maju berdasar semangat gotong royong
sebagai nilai luhur bangsa Indonesia; (2) Pendidikan Bangsa; perlu diingatkan hakekat
tujuan kemerdekaan ialah: mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan daya
saing bangsa dan terwujudnya kesejahteraan bangsa sehingga dapat mengangkat harkat
dan martabat bangsa didalam pergaulan internasional. Perlu dilakukan telaah tentang
fenomena bahwa pendidikan di era kolonial telah menghasilkan semangat nasionalisme,
sebaliknya di era kemerdekaan pendidikan nasional justru menghasilkan kiblat budaya
kebarat- baratan; dan (3) Peran serta UGM, Pemda DIY dan Kagama, di dalam ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengisi kemerdekaan. Untuk itulah dalam dies
natalis ke-58 UGM mengambil tema Rekonstekstualisasi Kebangkitan Nasional.
Untuk itulah pada rangkaian acara Dies Natalis ke-58, Universitas Gadjah
Mada mengandeng beberapa pihak menyelenggarakan berbagai kegitan ilmiah yang
berkaitan dengan kebangkitan nasional dengan perspektif yang luas dan menyangkut
dimensi ekonomi, sosial-budaya maupun sains dan teknologi. Research week yang
penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) akan menyajikan kemajuan bidang penelitian dan sekaligus
menyajikan teknologi yang dapat diterapkan secara langsung oleh masyarakat. Temu
mitra juga
akan memberikan realisasi kedekatan antara UGM dengan masyarakat penggunaanya.
Pagelaran wayang kulit tetap menjadi agenda acara panitia dies untuk
mendekatkan masyarakat kepada nilai-nilai budaya yang telah diuapayakan oleh para
penciptanya untuk memasukkan ajaran budi luhur lewat media hiburan. Niti Laku
(Napak tilas) perjalanan panjang UGM dari Pagelaran Kraton ke Bulaksumur
merupakan kegiatan besar yang diharapkan akan memberikan kembali semangat
Kebangkitan Nasional dalam setiap alumni UGM dalam memberikan sumbangsih
kemajuan kehidupan bangsa.
UGM yang telah menyatakan diri sebagai universitas penelitian bertarap
internasional akan memberikan penghargaan khusus kepada insan berprestasi UGM
yang telah menghasilkan karya monumental berkaiat dengan tri darma perguruan tinggi.
Demikan juga dengan adanya pemberian HB IX award kepada anak bangsa yang telah
secara nyata memberikan karya baktinya untuk meningkatkan harkat hidup bangsa dan
negara Indonesia.
Diskusi Panel dalam rangka menyongsong seabad Kebangkitan Nasional akan
dikemas dalam format sesuai dengan klaster yang telah terbentuk di UGM yaitu sains
& teknologi, kedokteran & kesehatan, Agro, dan Sosial humaniora. Pembicara berasal
dari pakar dari UGM dan alumni UGM sesuai dengan klaster tersebut. Pemikiran
cemerlang dari para pakar dan praktisi UGM ini akan disampaikan kepada Pemerintah
dan masyarakat umum dalam upaya menyongsong seabad Kebangkitan Nasional.
Kegiatan untuk mempererat hubungan kekeluargaan civitas akademika UGM
dilakukan melalui berbagai lomba olah raga. Lomba Penyejukan Kampus dengan lebih
menekankan pada keasrian, keindahan dan berwawasan lingkungan akan menjadikan
UGM sebagai percontohan bagi hidup nyaman dalam lingkungan menyejukkan.
Mengajak sedini mungkin bagi anak-anak terhadap pentingnya pendidikan dilakukan
dengan diselenggarakannya lomba mewarnai dan lukis anak-anak.
Grand Final Gadjah Mada Debating Contest (GDC) akan dilakukan pada:
Waktu: 10-11 Nopember 2007
Diskripsi : Merupakan forum debat mahasiswa UGM dengan tema ”Pembelajaran di
UGM: antara Fakta dan Idealita” Pelaksanaan kegiatan ini dikoordinasikan oleh
Program Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas, Proyek Due-Like
UGM.
4. Kunjungan ke Pantiasuhan
Waktu: 9 Oktober 2007
Tempat : Prambanan, Yogyakarta
Diskripsi : Kegiatan yang dikoordinasikan oleh Darma Wanita UGM ini dimaksudkan
untuk menjalin hubungan sosial yang baik antar fakultas di lingkungan UGM. Waktu
pelaksanaan disesuaikan dengan pelaksanaan Niti Laku Kagama dan Keluarga Besar
UGM sehingga akan menjadi bagian dari ragam hidangan yang dinikmati oleh peserta
Niti Laku.
5. Niti Laku Kagama dan Keluarga Besar UGM
Waktu: 16 Desember 2007
Tempat : Pagelaran Kraton ke UGM
Diskripsi : Kegiatan Niti Laku/Napak tilas akan dimulai dari Pagelaran Kraton
Yogyakarta dan diakhiri di Gedung Pusat UGM. Kegiatan ini diharapkan menjadi
wahana bagi masyarakat dan keluarga besar UGM untuk mengenang perjalanan UGM
dalam kaitannya dengan kebangkitan Nasional dan sekaligus memberikan semangat
baru dalam mengisi dan menyumbangkan pikiran dan akfivitas demi kemajuan bangsa
Indonesia. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Kagama Pusat.