Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS TUTORIAL ONLINE

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : JOAO ROBIN MARQUES

Nomor Induk Mahasiswa : 022822751

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4217 / ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 79 / KUPANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Paradigma bidang administrasi yang dikemukakan Nicholas Henry terdapat 5
Paradigma, menurut pandangan anda kondisi Administrasi Negara di Negara
Republik Indonesia termasuk pada paradigma yang mana?, jelaskan
Jawaban :
Menurut Pandangan Saya: Administrasi publik di Indonesia pada dasarnya
sudah berada dalam paradigma NPS (new public service) (contoh pelaksanaan
Musrenbang) meskipun masih dalam tataran formalitas. Pada prakteknya harus ada
upaya untuk lebih mengakomodir peran dan meningkatkan kesadaran masyarakat secara
esensi bahwa masyarakat adalah pemilik sah Negara sehingga ikut memikul tanggung
jawab dalam proses menyejahterakan rakyat melalui partisipasi aktif dalam berbagai
kegiatan administrasi publik.
Terakhir kita juga perlu memberikan otokritik terhadap konsep NPS (new public
service) yaitu masih terdapat kecenderungan nilai-nilai neoliberalisme dalam NPS (new
public service). Ketika pemerintah melayani masyarakat sebagai warga negara maka
aspek privatisasi bisa saja tetap berlangsung asalkan atas nama melayani kepentingan
warga negara, misalnya sektor pendidikan dapat diprivatisasi asalkan pelaksana
pendidikan tetap melayani masyarakat sebagai warga negara bukan pelanggan.

2. Ada 6 (enam) ciri Birokrasi dari pendapatnya Max Weber, menurut pandangan
anda kondisi Birokrasi di Pemerintah Republik Indonesia sudah sesuai atau tidak
dengan pendapatnya Max Weber?, jelaskan!
Jawaban:
Menurut saya kondisi Birokrasi di Pemerintah Republik Indonesia sudah sesuai
dengan pendapatnya Max Webber.
Ciri ciri Birokrasi yang di jelaskan oleh Max Weber sebagai berikut :
 Jabatan administratif yang terorganisasi/tersusun secara hierarkis.
 Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri.
 Pegawai negeri ditentukan, tidak dipilih, berdasarkan pada kualifikasi teknik
yang ditunjukan dengan ijazah atau ujian.
 Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukannya.
 Pekerjaan merupakan karier yang terbatas, atau pada pokoknya, pekerjaannya
sebagai pegawai negeri.
 Para pejabat tidak memiliki kantor sendiri.

 Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan.


 Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang melebihi rata-rata.

Sedangkan Birokrasi yang di terapkan di Indonesia sebenarnya sudah hampir


menerapkan sistem birokrasi yang modern. Namun jauh sebelum itu, masyarakat
Indonesia sudah mengenal dan menerapkan sejenis “ birokrasi kerajaan ” yang feudal-
aristokratik. Sehingga dalam upaya penerapan birokrasi modern,yang terjadi hanyalah
bentuk luarnya saja, belum tata nilainya. Sebagaimana yang ditetapkan, birokrasi di
Indonesia lebih mendekati pengertian Weber mengenai “ dominasi patrimonial”, dimana
jabatan dan perilaku di dalam hirarki lebih di dasarkan pada hubungan pribadi. Dalam
model Weber, tentang dominasi birokrasi patrimonial individu-individu dan golongan
yang berkuasa mengontrol kekuasaan dan otoritas jabatan untuk kepentingan ekonomi
politik mereka. Ciri-ciri dominasi birokrasi patrimonial ala Weber yang hampir secara
keseluruhan terjadi di Indonesia antara lain:

 Pejabat-pejabat disaring atas kinerja pribadi


 Jabatan di pandang sebagai sumber kekuasaan atau kekayaan
 Pejabat-pejabat mengontrol,baik fungsi politik ataupun administrative
 Setiap tindakan diarahkan oleh hubungan pribadi dan politik

3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pendelegasian wewenang?


menurut pandangan anda kondisi pendelegasian wewenang di Pemerintah
Republik Indonesia sudah sesuai atau tidak dengan pedoman pendelegasian
wewenang?, jelaskan!
Jawaban:
Yang perlu diperhatikan dalam pendelegasian wewenang yaitu
a. Asas kepercayaan
b. Asas delegasi atas hasil yang diharapkan
c. Asas kejelasan tugas
d. Asas rantai berkala
e. Asas tingkat wewenang
f. Asas kesatuan komando
g. Asas keseimbang wewenang dan tanggung jawab
h. Asas pembagian kerja
i. Asas efisiensi
j. Asas kemutlakan tanggung jawab.
Dan pendelegasian wewenang belum sesuai karena sering terjadi hambatan pada
delegatornya.
Berikut Faktor Penyebab Gagalnya Delegasi
a. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan
keputusan.
b. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal
dalam menjalankan wewenangnya.
c. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.
d. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik
dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
e. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang
sudah diterima.
f. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan
dikatakan gagal.
g. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahmat, F. (2003). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :

Rineka Cipta.

Ahyari, A. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Kerja.

Bandung : Pionir Jaya.

Amstrong, Mischael, (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Sofyan

dan

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Handoko. T. Hani, (1991). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Cetakan Pertama. Yogyakarta : Liberti.

Nitisemito, S. Alex. (2002). Wawasan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grafis

Anda mungkin juga menyukai