Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

“Penguat Penjumlah (Summing)”

(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Elektronika Digital)

Dosen Pengampu : Dr. Rahmatsyah, M.Si

Disusun oleh :

Nama : RUTH RAMAYANI PASARIBU


NIM : 4193121044
Kelas : FISIKA DIK A 2019
Prodi : PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :
 Untuk dapat menggunakan aplikasi dalam praktikum online.
 Untuk mendemonstrasikan bagaimana suatu op-amp dalam praktikum online.
 Untuk menjumlahkan secara aljabar tegangan input dalam praktikum online.
 Untuk memahami perbedaan penjumlah dasar dan penjumlah bertingkat dalam
praktikum online.

II. LANDASAN TEORI


Rangkaian dasar penguat biasanya dibangun oleh transistor dan untuk operasi pada
frekuensi rendah (dibawah 100 MHz) dibangun oleh Operational Amplifier), gambar 2
gain suatu penguat dinyatakan oleh persamaan. (Mooniarsih, 2010).

Besaran penguat tergantung kepada perbandingan resistansi Rf dan Rin pada frekuensi
tertentu. (Freeuk. 2011).
Rangkaian adder atau penjumlah sinyal dengan Op-amp adalah konfigurasi Op-Amp
sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasikan sinyal ouput
yang linier sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada.
Pada umumnya rangkaian adder/penjumlah dengan Op-Amp adalah rangkaian penjumlah
dasar yang disusun dengan penguat inverting atau non inverting yang diberikan input lebih
dari 1 line. Rangkaian adder/penjumlah secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut.
Rangkaian Adder/Penjumlah Inverting

Pada operasi adder/penjumlah sinyal secara inverting, sinyal input (V1, V2, V3)
diberikan ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2, R3. Besarnya
penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat operasional dioperasikan
pada mode membalik (inverting). Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input
mengikuti nilai perbandingan Rf dan Resistor input masing-masing (R1, R2, R3). Masing-
masing tegangan output (Vout) dari penguatan masing-masing sinyal input tersebut secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

(Indra dan Rina, 2021)


Besarnya tegangan output (Vout) dari rangkaian adder/penjumlah inverting
dirumuskan:

Rangkaian Adder/Penjumlah Non-Inverting

Rangkaian adder/penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak


melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian
penjumlah non-inverting nilai resistor input (R1, R2, R3) sebaiknya bernilai sama
persis, hal ini bertujutna untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal
yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah non-inverting diatas sinyal
input (V1, V2, V3) diberikan ke jalur input melalui resitor input masing-masing (R1,
R2, R3). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penjumlah non-
inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri). Rumusnya
sebaga berikut ini :

Sehingga dengan diketahuinya nilai penguatan tegangan pada rangkaian penjumlah


non-inverting tersebut dapat dirumuskan besarnya tegangan output (Vout) rangkaian
secara matematis sebagai berikut:

Rangkaian adder/penjumlah non-inverting ini jarang digunakan dalam aplikasi


rangkaian elektronika, karena nilai outputnya adalah hasil kali rata-rata tegangan input
dengan faktor penguatan (Av) sehingga nilai penjumlahan tegangan merupakan hasil
rata-rata sinyal input dan penguatan tegangan belum sesuai dengan kaidah penjumlahan.
III. ALAT DAN BAHAN
NO ALAT DAN BAHAN JUMLAH
1. PC atau Laptop 1 buah
2. Aplikasi Livewere 1 buah
3. Operasional Amplifier 1 buah
4. Ground 5 buah
5. Baterai 4 buah
6. Resistor 4 buah (Rin 1, Rin 2, Rin 3 dan Rf)
7. Digital Multimeter 1 buah

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


LANGKAH PERCOBAAN GAMBAR RANGKAIAN
 Menyiapkan alat dan
bahan
 Mengambil IC dan
hubungkan ke rangkaian
resistor (Rin)
 Menghubungkan
tegangan (Vin) ke resistor
 Menghubungkan Ground
ke kaki tegangan (Vin)
 Menghubungkan seluruh
rangkaian pada
Multimeter
 Menentuka Vout pada
rangkaian

V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN :


A. Table pembahasan
No. R in1 (k R in2 (k R in3 (k Rf V in1 V in2 V in3 V out
ohm) ohm) ohm)
1 10 22 47 10 20 30 10 33,36
2 6,8 47 10 10 20 30 10 40,54
3 22 47 6,8 10 20 30 10 29,36
B. Kalibrasi
1. Resistor Maka 10 x 1000ohm ± 5%
Resistor yang digunakan yaitu 10k ohm, Praktek 10.000ohm
22k ohm, dan 47k ohm.
Persen kesalahan
 10k ohm 𝑇−𝑃
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
𝑇
Teori
10.000−10.000
Warna gelang : coklat =1 ; hitam = 0 ; % 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | 10.000
| × 100%
jingga = x1000 ; emas = ± 5%
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0%
 22k ohm % 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = |
10−10
| × 100%
10
Teori
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0%
Warna gelang : merah = 2 ; merah = 2 ;
 20 V
jingga = x1000 ; emas = ± 5%
Teori : 20 V
Maka 22 x 1000ohm ± 5%
Praktek 20 V
Praktek 22.000ohm
Persen kesalahan
Persen kesalahan
𝑇−𝑃
𝑇−𝑃 % 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100% 𝑇
𝑇
20−20
22.000−22.000 % 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100% 10
22.000
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0%
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0%
 30 V
 47k ohm
Teori : 30 V
Warna gelang : kuning = 4 ; ungu = 7 ;
jingga = x1000 ; emas = ± 5% Praktek : 30 V
Maka 47 x 1000ohm ± 5% Persen kesalahan
Praktek 47.000ohm 𝑇−𝑃
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
𝑇
Persen kesalahan 30−30
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
𝑇−𝑃 30
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
𝑇
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0%
47.000−47.000
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100% 3. Catu daya belah
47.000

% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0% Catu daya belah memiliki daya 30 V


Teori : 30 V
2. Tegangan Vin Praktek : 30 V
Tegangan yang digunakan yaitu 10 V, 20 Persen kesalahan
V, dan 30 V 𝑇−𝑃
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
 10 V 𝑇

30−30
Teori : 10 V % 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
30

Praktek : 10 V % 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0%
Persen kesalahan
𝑇−𝑃
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
𝑇
C. GAMBAR RANGKAIAN
D. PEMBAHASAN

1. Percobaan 1
Teori : Vout = (Rf/Rin1.Vin1 + Rf/Rin2.Vin2 + Rf/Rin3.Vin3) = (10/10.20 + 10/22.30 +
10/47.10) = (20 + 13,5 + 2,1) = 35,6 V
Praktek : 33,36
Persen kesalahan
𝑇−𝑃
%=| | × 100%
𝑇

35,6−33,36
%=| | × 100%
35,6

% = 35 %
2. Percobaan 2
Teori : Vout = (Rf/Rin1.Vin1 + Rf/Rin2.Vin2 + Rf/Rin3.Vin3) = (10/6,8.20 + 10/47.30 +
10/10.10) = (28 + 6 + 10) = 44 V
Praktek : 40,54 V
𝑇−𝑃
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
𝑇

44−40,54
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
44

%% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 43 %
3. Percobaan 3
Teori : Vout = (Rf/Rin1.Vin1 + Rf/Rin2.Vin2 + Rf/Rin3.Vin3) = (10/22.20 + 10/47.30 +
10/6,8.10) = (9 + 6 + 14,7) = 29,7 V
Praktek : 40,54 V
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | × 100%
𝑇

29,7−29,36
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = | | × 100%
29,7

% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0,01 %
E. KENDALA PRAKTIKUM :
Menurut saya praktikum semester ini memili kendala diawal dalam aplikasi liveware ini.
Namun untuk penjelasannya sangat jelas Dikarenakan Abang selaku asisten lab menjelaskan dan
mengajarkan dengan baik. Terkhusus saya yang baru mengenal aplikasi liveware ini.
DAFTAR PUSTAKA
Indra dan Rin.(2021). Design and Simulation of Analog Modulation with the Infinite Impulse
Response Method. Journal of Informatics and Telecommunication Engineering. 4(2) 299-
316
Freeuk. (2011). An Introduction to Digital Filter. http://www.dsptutor.freeuk.com/dfilt1,
access on november, 2011.
Mooniarsih, N.T. (2010). Desian dan Simulasi Filter FIR Menggunakan Metode Windowing.
2(1): 41-47
LAMPIRAN
 PERCOBAAN 1

 PERCOBAAN 2

 PERCOBAAN 3

Anda mungkin juga menyukai