Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH PENINGGALAN BELANDA

Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun. Walaupun banyak kontroversi
tentang hal itu (ada yang ngomong Belanda baru menjajah kita selama 33 tahun karena Aceh
baru dikuasai Belanda pada tahun 1912), namun selama kurun waktu tersebut bangsa Barat
meninggalkan banyak bangunan bersejarah. Beberapa di antaranya dikenal karena
keindahannya dan masih terawat hingga saat ini.
Belanda menjajah Indonesia selama tiga setengah abad sehingga tak heran jika
pemerintah kolonial meninggalkan banyak sekali jejak di bumi pertiwi. Salah satunya berupa
bangunan-bangunan bergaya eropa yang megah. Meski banyak bangunan peninggalan
Belanda yang sudah rusak namun tidak sedikit pula yang hingga kini masih utuh dan terawat
dengan baik bahkan masih difungsikan hingga sekarang.
Belanda memang menorehkan penderitaan akibat penjajahan di Indonesia. Namun
bangunan-bangunan peninggalan tersebut sudah selayaknya kita jaga. Selain karena
keindahan arsitekturnya, juga sebagai pengingat sejarah panjang perjuangan bangsa kita.

1. Lawang Sewu – Semarang


Rasanya tidak ada yang lebih layak untuk berada di jajaran teratas bangunan
peninggalan Belanda paling megah di Indonesia selain Lawang Sewu. Bangunan yang berdiri
kokoh di bundaran Tugu Muda, Semarang ini dibangun tahun 1904 dan difungsikan sebagai
kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dulu bangunan yang
konon memiliki seribu pintu tersebut terkenal angker dan menjadi destinasi wisata mistis
yang paling terkenal. Kini seiring dengan pemugaran besar-besaran yang dilakukan
pemerintah Semarang, kesan mistis telah lenyap dan berubah menjadi objek wisata yang
mengagumkan dan wajib dikunjungi ketika di Semarang.
2. Villa Isola – Bandung
Dahulu bangunan megah ini bernama Villa Isola, sebuah villa milik jutawan Belanda
bernama Dominique Willem Berretty yang dibangun tahun 1933. Sepeninggal Barretty,
rumah tersebut dijual pada Hotel Savoy Homann dan dalam perkembangan selanjutnya
bangunan bergaya art deco ini dimiliki oleh UPI Bandung dan berubah nama menjadi Bumi
Siliwangi. Villa Isola berada di kawasan pinggiran kota Bandung, tepatnya ada di sisi jalan
Setiabudhi arah menuju Lembang. Bangunan ini merupakan salah satu saksi bisu kejayaan
Pemerintah Belanda saat menjajah Indonesia. Di villa ini pula Jenderal Jepang bernama
Jenderal Hitoshi Imamura pernah tinggal sementara pada saat menjelang Perjanjian Kalijati
tahun 1942.

3. Gereja Katedral – Jakarta


Gereja Katedral Jakarta atau yang memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat Ke
Surga merupakan sebuah gereja katolik yang diresmikan tahun 1901. Arsitek bangunan yang
megah ini adalah Marius Hulswit asal Belanda. Gereja yang berada berdekatan dengan
Masjid Istiqlal ini memiliki gaya arsitektur neo-gotik khas bangunan gereja di Eropa.
Awalnya begian menara direncanakan berbentuk kubah namun karena faktor geografis
Indonesia yang rawan gempa maka diubahlah menjadi menara dari logam. Kini bangunan ini
masih berdiri kokoh dan menjadi tempat ibadah umat Katolik.
4. Gedung Balaikota Lama – Medan
Gedung Balaikota lama Medan merupakan satu dari beberapa gedung peninggalan
Belanda yang masih eksis di Medan hingga sekarang. Gedung ini dibangun tahun 1906 dan
diarsiteki oleh Hulswit. Seperti bangunan-bangunan Belanda lainnya ciri khas paling
menonjol yaitu gaya arsitektur Eropa yang sangat kental. Bangunan ini sempat digunakan
sebagai Balaikota Medan dalam kurun waktu 1945 hingga 1990. Kini Bangunan yang terletak
di Jalan Balai Kota No. 1 Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan
ini menjadi bagian dari Hotel Aston dan difungsikan sebagai restoran.

5. Gereja Blenduk – Semarang


Gereja Blenduk yang ada di Kawasan Kota Lama Semarang merupakan salah satu
bangunan peninggalan Belanda paling megah di indonesia dan masih terawat hingga kini.
Pembangunannya dilakukan oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota tersebut tahun
1753 dengan bentuk persegi delapan. Gereja yang bernama asli Gereja Protestan Indonesia
Barat Immanuel ini disebut Blenduk karena merujuk pada bentuk kubah bulatnya yang dalam
bahasa Jawa disebut Mblenduk. Pada masa awal pembangunannya kubah gereja bergaya
arsitektur baroque ini dilapisi dengan perunggu.
6. Museum Fatahillah – Jakarta
Bangunan ini dulunya bernama Stadhuis atau Balai Kota Batavia. Dibangun dalam
kurun waktu antara 1707 hingga 1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan van Hoorn. Jika
Anda pernah ke Amsterdam dan melihat Istana Dam maka Museum Fatahillah ini adalah adik
kembarnya karena sengaja dibangun menyerupai Istana Dam. Pada tahun 1974 gedung ini
beralih fungsi dan diresmikan menjadi Museum Fatahillah. Bangunan ini terletak di Jalan
Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dan memiliki gaya arsitektur neoklasik dengan tiga
lantai. Di dalam museum ini tersimpan patung Hermes dan meriam Si Jagur yang terkenal.

7. Gedung Bank Indonesia – Yogyakarta


Bangunan yang kini berfungsi sebagai Bank Indonesia Yogyakarta ini pada awal
mulanya merupakan sebuah kantor cabang De Javasche Bank Djogdjakarta. Dibangunnya
gedung ini tidak lain karena pada saat itu terjadi peningkatan volume perdagangan yang
begitu besar di Yogyakarta. Gedung ini diresmikan tahun 1879 dan diarsiteki oleh Hulswitt
dan Cuypers dengan bergaya arsitektural Eropa yang memiliki dua menara yang kini dicat
emas. Gedung ini terletak di dekat Istana Kepresidenan RI atau berada di kawasan nol
kilometer Yogyakarta.
9. Gedung London Sumatera – Medan
Dilihat dari namanya bangunan ini bukanlah milik pemerintah Belanda asli.
Memang benar awalnya Gedung London Sumatera ini adalah milik importir teh dan kopi asal
London, Inggris Harrison & Crossfield Company (H&C). Fungsinya sebagai kantor
perdagangan dan perkebunan. Setelah gedung ini dijual pada Belanda namanya diubah
menjadi Juliana Building. Setelah merdeka gedung inipun menjadi milik Indonesia dan
berganti nama kembali menjadi PT PP London Sumatera. Lokasinya berada di pusat kota
Medan tepatnya berada di kawasan jalan Kesawan.

10. Istana Buitenzorg – Bogor


Buitenzorg ini adalah nama pertama dari Istana Kepresidenan RI di Bogor. Pada
tahun 1744 istana ini dibangun atas perintah Gubernur Jenderal van Imhoff yang terkesima
melihat kedamaian desa kecil di Bogor. Pada awalnya istana ini dibangun tiga lantai dan
dibuat menyerupai Blehheim Palace di Oxford, Inggris. Istana Bogor ini sangat unik dan
menjadi Istana Kepresidenan paling Indah di Indonesia. Keunikan tersebut berupa adanya
danau mini di depan istana dan Kebun Raya Bogor yang melingkupinya ditambah adanya
rusa-rusa jinak yang didatangkan dari Nepal.
8. Gedung Bank Indonesia – Cirebon
Gedung Bank Indonesia di Cirebon ini pernah menjadi gambar di uang kertas
pecahan Rp. 500. Sebelumnya pada masa penjajahan Belanda gedung ini merupakan Kantor
Cabang ke-lima dari De Javasche Bank (DJB), yang dibuka pada 31 Juli 1866 lebih tua dari
gedung Bank Indonesia di Yogyakarta. Gedung yang pada awalnya bernama Agentschap van
De Javasche Bank te Cheribon diarsiteki oleh orang yang sama yang membangun Gedung
Bank Indonesia di Yogyakarta yakni F. D. Cuypers & Hulswit. Bangunan ini unik karena
tidak seperti lainnya yang memiliki dua menara, gedung ini hanya punya satu menara saja.
Buat Anda yang penasaran ingin melihat gedung ini dari dekat bisa datang ke Jalan Yos
Sudarso no. 5 Cirebon.

Anda mungkin juga menyukai