Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI

A. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah tanah yang keadaannya relatif datar dan luas sampai ketinggian
sekitar 200 m dari permukaan laut. Tanah ini biasanya ditemukan di sekitar pantai, tetapi
ada juga yang terletak di pedalaman. Di Indonesia banyak dijumpai dataran rendah,
misalnya pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa Barat, pantai selatan Kalimantan, Irian
Jaya bagian barat, dan lain-lain. Dataran rendah terjadi akibat proses sedimentasi. Di
Indonesia dataran rendah umumnya hasil sedimentasi sungai. Dataran rendah ini disebut
dataran aluvial. Dataran aluvial biasanya berhadapan dengan pantai landai laut dangkal.
Dataran ini biasanya tanahnya subur, sehingga penduduknya lebih padat bila dibandingkan
dengan daerah pegunungan

B. Ekosistem Dataran Rendah


Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di ukur
dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl). Istilah ini diterapkan
pada kawasan manapun dengan hamparan yang luas dan relatif datar yang berlawanan
dengan dataran tinggi.
Suhu udara di dataran rendah, khususnya untuk wilayah Indonesia berkisar antara 23
derajat Celsius sampai dengan 28 derajat Celsius sepanjang tahun.

C. Karakteristik Dataran Rendah


Dataran rendah adalah tanah yang keadaannya relatif datar dan luas sampai
ketinggian sekitar 200 m dari permukaan laut. Tanah ini biasanya ditemukan di sekitar
pantai, tetapi ada juga yang terletak di pedalaman. Di Indonesia banyak dijumpai dataran
rendah, misalnya pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa Barat, pantai selatan Kalimantan,
Irian Jaya bagian barat, dan lain-lain. Dataran rendah terjadi akibat proses sedimentasi. Di
Indonesia dataran rendah umumnya hasil sedimentasi sungai. Dataran rendah ini disebut
dataran aluvial. Dataran aluvial biasanya berhadapan dengan pantai landai laut dangkal.
Dataran ini biasanya tanahnya subur, sehingga penduduknya lebih padat bila dibandingkan
dengan daerah pegunungan (Anonymous,2009).
Dataran rendah mempunyai tekanan udara lebih tinggi sedangkan pegunungan,
tekanan udaranya lebih rendah. perpindahan udara terjadi dari tekanan udara yg tinggi ke
rendah. (Anonymous,2009).
D. Jenis-jenis tanah pada dataran rendah:
1 Tanah humus
2 Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang
pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
3 Tanah pasir
4 Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari
batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
5 Tanah Alluvial
6 Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di
dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
7 Tanah Laterit
8 Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara,
namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.
Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
9 Tanah Gambut / Tanah Organosol
10 Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang
merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan,
Papua dan Sumatera.

E. Pengertian Dataran Tinggi


Dataran Tinggi adalah Dataran luas yang letaknya di daerah tinggi atau pegunungan
disebut dataran tinggi. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran
tinggi dinamakan juga plato (plateau), misalnya Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi
Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, atau Dataran Tinggi Alas. Dataran
tinggi biisa juga terjadi oleh bekas Kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung
sekitarnya. Misalnya Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah) yang diduga oleh proses seperti
itu.
a Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material .  Yang ditransport oleh
mediaair, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-
mulut sungaiadalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut
oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di
tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin.
a. Kaldera adalah fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah
letusan vulkanik.
b. Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan.

F. Ciri-Ciri Dataran Tinggi


Iklim Dataran Tinggi Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah
sebagai berikut:
 a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
 b) Udara kering,
 c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
 d) Jarang turun hujan.

G. Amplitudo Dataran Tinggi


Amplitudo suhu atau simpangan suhu adalah perbedaan suhu yang terjadai akibat
adanya penurunan dan kenaikan suhu rata-rata suatu tempat dalam hal ini adalah dataran
tinggi.
Pada dataran tinggi suhu rata-rata berkisar 15—20 °C di siang hari dan di malam
harihanya 10 °C, bahkan pada pagi hari suhu udara dapat sedikit ekstrim dengan suhu bisa
mencapai 0 °C yang memunculkan embun beku.

H. Kelembaban Udara Dataran Tinggi


Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara atau kapasitas udara untuk
menampung uap air. Pada dataran tinggi, udara dan suhu juga akan mempengaruhi
kelembaban udara di daerah tersebut. Karena tingkat udara yang terbilang kering dan suhu
yang dapat mencapai 00C maka tak mengherankan jika konsentrasi kelembapan udara pada
dataran tinggi juga rendah.

I. Curah Hujan Rendah Dataran Tinggi 


      Pada dataran tinggi curah hujan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan
dengan dataran rendah dengan alasan sebagai berikut:
1 Faktor garis lintang,  garis lintang adalah salah satu yang mempengaruhi banyak
sedikitnya curah hujan.  Semakin rendah garis lintang semakin tinggi curah hujan
yang dihasilkan, karena pada garis lintang rendah suhu akan jauh lebih tinggi
dibandingkan geris lintang lebih tinggi, hal itulah yang menyebabkan penguapan yang
tinggi pada garis lintang rendah dan penguapan yang tinggi mengakibatkan curah
hujan yang tinggi.  Atau  semakin tinggi garis lintang maka akan menyebabkan suhu
yang rendah dan semakin          rendah garis lintangnya akan menyebabkan suhu yang
lebih tinggi. Suhu yang lebih tinggi  banyak dari pada dataran tinggi. Suhu yang lebih
tinggilah yang menjadi pembeda antara daerah tinggi terhadap potensi curah hujan
yang diturunkan. 
2 Ketinggian tempat,  semakin tinggi suatu tempat maka kuantitas hujan pun akan
semakin rendah dengan alasan bahwa suhu yang rendah akan mengurangi penuapan di
tempat tersebut
3 Jarak dari sumber penguapan, dekat dengan  sumber penguapan maksunya lebih dekat
dengan laut. Karena laut adalah sumber paling utama pada penguapan yang menjadi
sumber hujan. Pada daerah  tinggi sumber penguapan lebih jauh dari pada daerah
dataran rendah sementara angin yang membawa uap air akan menjatuhkan volumenya
sesegara mungkin,  maka dari itu tempat rendah jauh akan lebih banyak terkena hujan.
4 Perbedaan suhu daratan dan  lautan, perbedaan suhu pada daratan dengan lautan
termasuk yana mempengaruhi kuantitas atau banyaknya curah hujan yang diturunkan. 
Ini karena perbedaan suhu antar elemen itu akan memperkaya hasil penguapan yang
akan dihasilkan.
5 Luas daerah, semakin luas daerah akan semakin tinggi curah hujan yang diturunkan. 
Pada dataran tinggi daerah relatif kecil apabila dibandingkan dengan dataran rendah.
Maka tidak mengherankan jika pada daerah dataran rendah curah hujan akan lebih
tinggi.

J. Udara Dingin Di Dataran Tinggi


Udara pada ketinggian menjadi lebih dingin, karena tekanan di tempat lebih tinggi
adalah lebih rendah. Gas atau udara mengembang pada tekanan yang rendah. Karena gas
mengembang, maka molekul bergerak lebih lambat. Karena temperatur adalah ukuran
seberapa cepat gerak molekul, maka temperatur di daerah tinggi akan menjadi lebih rendah.
Bisa juga diperbandingkan dari kondisi proses adibatik. Misalkan ada dua paket(parcel)
udara pada tekanan dan temperatur yang sama. Satu di letakkan di dataran rendah dan satu
di dataran tinggi. Sebagaimana kita ketahui udara bertekanan lebih tinggi di daerah bawah.
K. Kondisi Alam Dtaran Tinggi
Sebagai daerah yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota, dataran tinggi atau
pegunungan masih memiliki keasrian alam, kehidupan flora dan fauna serta adat istiadat
yang masih terjaga. Kondisi tersebut terjadi karena belum banyaknya kebudayaan dan
modernisasi yang masuk ke daerah pegunungan

L. Potensi Alam Dataran Tinggi 


Daerah pegunungan dapat dikatakan sebagai daerah tertinggal karena letak
geografinya yang tinggi dan jauh dari daerah lain sehingga menyulitkan untuk
dikembangkan.  Diantara kesulitan itu adalah minimya transportsi dan komunikasi. Namun
apabila kita telusur lebih jauh ternyata ada potensi yang tersimpan pada dataran tinggi,
diantaranya adalah sebagai daerah utama potensi pertanian, perkebunan, peternakan, dan
pariwisata

Anda mungkin juga menyukai