Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL MANUSIA PRA-AKSARA

A. Zaman Pra aksara berdasarkan peninggalan arkeologi


1. Zaman Batu

Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat
dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini dapat dibagi lagi menjadi  3, yaitu :
zaman batu tua (Paleolithichum), Zaman batu tengah (Mesolithicum), dan zaman batu
baru (Neolithicum). Pembahasan lebih jelasnya sebagai berikut :

 Zaman batu tua (Paleolithichum)

Zaman batu tua disebut juga Paleolithichum. Mengapa disebut sebagai zaman
batu tua? Sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak
diasah atau dipoles. Alat-alat hidup tersebut bentuknya juga masih sangat
sederhana. Contohnya : kapak genggam.

Apabila dilihat dari sudut mata pencahariannya, periode ini disebut masa
berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Pendukung kebudayaan ini
adalah homo erectus yang terdiri dari pithecanthropus dan homo erectus.

 Zaman batu tengah (Mesolithicum)

Pada zaman batu tengah (Mesolithicum), alat-alat batu sebagian sudah


dihaluskan, terutama bagian yang dipergunakan. Tembikar juga sudah dikenal pada
masa itu. Periode ini juga disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat
lanjut.

Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens (manusia sekarang), yaitu ras
Austromelanosoide (mayoritas) dan Mongoloide (minoritas). Zaman ini merupakan
masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupan lebih baik dan lebih
halus dari zaman batu tua. Contohnya : pebble/kapak Sumatra.

 Zaman batu baru (Neolithicum)

Alat-alat batu buatan manusia pada zaman batu baru (Neolithicum) sudah
diasah atau dipoles sehingga lebih halus dan indah. Disamping itu, tembikar, tenun,
dan batik juga sudah dikenal. Periode ini disebut masa bercocok tanam.
Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens dengan ras Mongoloide
(mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas). Contoh alat-alat zaman batu
baru antara lain : apa persegi dan kapak lonjong

2. Zaman logam

Pada zaman logam, orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam, disamping alat-
alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam dan mencetaknya menjadi
alat-alat yang diinginkannya.

Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang
disebut bivalve, dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut acire perdue.

Periode ini juga disebut masa perundagian. Mengapa disebut masa perundagian?
Karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan
tangan.

Zaman logam ini masih dibagi lagi menjadi zaman tembaga, zaman perunggu, dan
zaman besi. Pembahasan selengkapnya sebagai berikut:

 Zaman tembaga

Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini


hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk
Indonesia), tidak dikenal zaman tembaga.

 Zaman perunggu

Pada zaman perunggu orang sudah dapat mencampur tembaga dengan logam
lain, sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Karena hasil temuan yang
dominan adalah alat-alat dari perunggu maka disebut zaman perunggu.

 Zaman besi

Pada zaman besi orang sudah dapat melebur besi dari bijihnya untuk di tuang
menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik
peleburan tembaga maupun perunggu, sebab melebur besi membutuhkan panas
yang sangat tinggi, yaitu sekitar 3500 derajat celcius.

Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu, sehingga zaman
besi atau logam disebut juga zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman
logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan
alat-alat dari besi ditemukan pada zaman sejarah.

Perlu ditegaskan, bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya
zaman batu, karena pada zaman logam pun alat-alat dari batu terus berkembang, bahkan
sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa
pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan.

Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa. Karena zaman


logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu : zaman tembaga, zaman, perunggu, dan
zaman besi. Sedangkan Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak
mengalami zaman tembaga, tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara
bersamaan.

Antara zaman batu dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalithicum,
yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya. Bahkan
puncak kebudayaan megalithicum justru pada zaman logam

B. Pembabakan zaman Pra aksara berdasarkan Geologi


Berdasarkan geologi, zaman pra aksara di bagi menjadi 4, yaitu : zaman tertua
(Arkaekum), zaman primer atau zaman hidup tua (Paleozoikum), Zaman sekunder atau
zaman hidup pertengahan (Mesozoikum), dan Zaman hidup baru (Neozoikum).
Pembahasan selengkapnya mengenai tiga zaman tersebut sebagai berikut:

1 Zaman tertua (Arkaekum)

Zaman tertua atau Arkaekum berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu
kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini mungkin kit
abertanya, lalu kapan muncul kehidupan?

2 Zaman primer atau zaman hidup tua (Paleozoikum)

Zaman primer atau Paleozoikum berlangsung selama 340 juta. Makhluk hidup yang
muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan. amfibi, reptil, dan binatang
ampfibi yang tidak bertulang punggung. Meskipun zaman primer berakhir, namun
kehidupan terus berkembang, sehingga memasuki zaman baru.
3 Zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan (Mesozoikum

Zaman sekunder atau Mesozoikum berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada
zaman pertengahan ini jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar, sehingga zaman ini
sering disebut juga dengan zaman reptil.

Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu
jenis burung dan bintang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan
jenis reptilnya mengalami kepunahan.

4 Zaman hidup baru (Neozoikum)

Zaman hidup baru atau Neozoikum dibedakan lagi menjadi dua, yaitu zaman ketiga
(tersier) dan zaman keempat (kuartier), selengkapnya sebagai berikut :

5 Zaman ketiga (Tersier)

Zaman ketiga atau tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting, pada
zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenisbinatang menyusui seperti jenis primata,
misalnya kera.

6 Zaman keempat (Kuartier)

Zaman keempat atau kuartier ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga
merupakan zaman terpenting. Zaman kuartier dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu
zaman Pleistosen dan Holosen.

Zaman Pleistose atau Dilluvum berlangsung dari 600.000 tahun yang ditandai
dengan adanya manusia purba. Sedangkan zaman Holosen atau Alluvium berlangsung
kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini.Pada zaman
ini ditandai dengan munculnya manusia jenis homo sapiens yang memiliki ciri-ciri
seperti manusia sekarang ini.

C. Pembabakan zaman Pra aksara berdasarkan ciri-ciri kehidupan masyarakat

Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai


organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun,
otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat
memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.

Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk


pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat, karena pada
hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.

Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman pra aksara terbagi menjadi 3 periode,
yaitu sebagai berikut :

1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, secara fisik manusia masih


terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang
masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan bergantung kepada
alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.

2. Masa bercocok tanam

Pada masa bercocok tanam, kemampuan manusia mulai berkembang, sehingga


timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa
tertentu. Dalam upaya tersebut, maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi
tergantung kepada alam.

3. Masa perundagian

Pada masa perundagian asyraat sudahmengenal teknik-teknik pengolahan logam.


Pengolahan logam memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan mengolah logam untuk
membuat benda-benda tertentu disebut perundagian, sedangkan orang yang ahli
mengerjakannya dikenal dengan sebutan undagi.

Anda mungkin juga menyukai