Anda di halaman 1dari 1

TUGAS RINGKASAN EKSEKUTIF IDE DAN PELUANG BISNIS

UJIAN MID SEMESTER KEWIRAUSAHAAN


NAMA: IGNASIUS GERALDI SUDIN (210007301010)

Bisnis “Coconut Shell Scrrafts” adalah usaha rumahan yang bergerak dalam bidang kerajinan tangan
kreatif dengan bahan baku tempurung kelapa. Jenis produk yang akan ditawarkan adalah peralatan makan
seperti mangkok, sendok, dan cangkir. Mengingat usaha ini tidak membutuhkan lahan yang luas untuk
membangun usaha jadi rencana awal pembangunan usaha ini akan dilakukan di rumah sendiri yang terletak di
Jl. Trans Sulawesi, Desa Lapasi Pasi, Kec. Lambai, Kab. Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Untuk struktur
organisasinya, terdiri dari owner, admin, produksi, dan marketing.Dimana visi dari bisnis ini yaitu pemanfaatan
limbah tempurung kelapa menjadi kerajinan yang bernilai.Adapun misinya adalah memberikan pengaruh
budaya menggunakan produk dari pemanfaatan limbah yang berbentuk kerajinan, memberikan pelayanan yang
baik dan sesuai permintaan konsumen, dan memperluas jangkauan pasar.
Keunggulan kompetitif produk ini adalah hasil kerajinan lebih unik, terlihat lebih alami, tahan lama, dan
lebih kuat. Usaha ini akan dipasarkan melalui lokasi toko, marketplace, official website, dan sosial media.
Target pemasaran dari usaha ini adalah semua kalangan, mulai dari kalangan bawah, menengah, hingga
kalangan atas. Produk ini akan dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp3.000,00-Rp10.000,00. Tergantung
dari ukuran, bentuk, dan hiasannya. Peluang usaha ini lumayan besar karena dengan modal sedikit bisa
mengantongi keuntungan yang cukup besar karena kerajinan dari tempurung kelapa ini menggunakan desain
yang kreatif dan mengikuti model yang sedang trend sekarang ini. Berangkat dari pemikiran itulah yang
membuat kami yakin bisnis ini bisa laris manis dipasaran. Mulai awal bisnis ini akan mengalami kendala
pemasaran, namun seiring dengan promosi yang akan kami gencarkan, dan yakin usaha ini akan berkembang
pesat. Harga produk yang dibuat adalah: Mangkok seharga Rp7.000,00. Dimana mangkok tersebut berukuran
sedang dengan penyangga yang lebih kuat. Sendok seharga Rp3.000,00. Dibuat dengan bentuk yang unik
dengan permukaannya halus dan tidak bikin ngilu. Cangkir gagang seharga Rp10.000,00. Dimana cangkir yang
dibuat tahan panas.
Kecenderungan pasar dalam hal peralatan makan adalah banyak orang yang menyukai barang-barang
murah,tahan lama, dan unik. Banyak orang yang membeli bahan dari keramik namun peralatan tersebut tidak
tergolong murah untuk orang-orang kalangan menengah dan bawah dalam hal ekonomi. Namun, dalam hal ini
pesaing utama dari produk yang kami tawarkan bukan dari produk yang terbuat dari keramik. Akan tetapi
mangkok, sendok, dan cangkir yang terbuat dari tempurung kelapa. Hal ini dikarenakan harganya lebih murah
dari keramik. Akan tetapi, produk yang kami tawarkan lebih murah dari peralatan-peralatan tersebut. Selain itu,
kelihatannya lebih unik dan alamiah. Beberapa yang kami sebutkan tersebut, masih ada beberapa tentang produk
kami. Diantaranya kekuatannya yaitu memanfaatkan bahan dasar yakni tempurung kelapa yang sudah tidak
digunakanlagi. Jadi, dalam hal ini kami tidak membeli tempurung tersebut. Akan tetapi, kelemahannya yaitu
membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatannya dan membutuhkan keahlian khusus. Kami melihat
peluang produk ini yaitu dari banyaknya orang yang menyukai barang-barang unik dan terlihat lebih alami.
Terdapat peluang dan ada juga tantangan. Dimana tantangannya adalah harus lebih kreatif dalam
mendesainmotif atau corak dari produk jika terdapat permintaan dari konsumen.
Kerajinan tempurung kelapa terdiri dari beberapa tahapan. Tahaapan-tahapan dalam membuat kerajinan ini
adalah sebagai berikut:
a. Pengupasan: yaitu pemisahan kulit kelapa dengan tempurung. Proses pengupasan dilakukan dengan cara
manual yaitu dengan menggunakan parang. Setelah terpisah dari kulit, kemudian tempurung dibelah dan
dipisahkan dari daging buahnya.
b. Pemotongan Pola: Tempurung yang sudah bersih kemudian dibuat pola untuk dipotong menggunakan
gergaji besi atau gergaji plywood.
c. Pengamplasan (Penghalusan): Pengamplasan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu untuk produk yang
akan divernis pengamplasan dimulai dari amplas nomer 60, 240, dan 400. Sedangkan untuk produk yang
akan dipoles dengan menggunakan brasso cair/padat, amplas yang digunakan yaitu dari amplas nomer 60,
240, 400, 600, dan 1000.
d. Perakitan: Setiap produk yang dihasilkan ada yang perlu dirakit danada juga yang dapat langsung diproses
akhir (finishing). Seperti sendok setelah diamplas bisa langsung divernis atau digosok dengan brasso. Tapi,
untuk produk cangkir dan mangkok perlu adanya perakitan terlebih dahulu. Dalam proses perakitan untuk
menyatukan bagian menggunakan lem korea atau lem G. Alasan penggunaan lemini karena prosesnya cepat
kering.
e. Finishing: Agar hasil produk bisa terlihat lebih menarik maka ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu (1)
Pengecetan dengan vernis, yang dilakukan dengan menggunakan alat semprot cat dengan kompressor. (2)
Pemolesan dengan brasso, dapat memberikan kesan antik dan alami, menjaga kandungan zat kimia untuk
jenis produk yang dipakai untuk tempat makanan atau minuman. (3) Kemudian dilakukan pengemasan
produk dengan pemberian label agar terlihat lebih menarik.

Anda mungkin juga menyukai