Anda di halaman 1dari 15

V.

ESENSI DAN RELEVANSI MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI


MUTLAK LINEAR SATU VARIABEL
Esensi dan relevansi materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel
dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat pada buku Matematika Kelas X
SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 2017 yaitu sebagai berikut:
a. Berdasarkan gambar 1 ditunjukkan dua buah cerita sebagai bagian awal materi yang
berkaitan dengan penggunaan konsep nilai mutlak dalam hal menghitung jarak. Esensi dari
kedua cerita ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan siswa sehari-hari karena berkaitan
dengan kegiatan pramuka dan bermain lompat-lompat di lapangan.

Gambar 1. Masalah 1.1


b. Berdasarkan gambar 2 ditunjukkan suatu permasalahan debit air yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan konsep persamaan nilai mutlak linear satu variabel. Esensi dari
permasalahan ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari karena berkaitan
dengan mencari nilai penurunan minimum dan peningkatan maksimum debit air sungai.

Gambar 2. Masalah 1.2


c. Berdasarkan gambar 3 ditunjukkan suatu permasalahan inkubator yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan konsep pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel. Esensi dari
permasalahan ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari karena berkaitan
dengan menghitung interval perubahan suhu inkubator.

Gambar 3. Masalah 1.3


d. Berdasarkan gambar 4 ditunjukkan suatu permasalahan latihan menembak yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan konsep pertidaksamaan nilai mutlak linear satu
variabel. Esensi dari permasalahan ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari
karena berkaitan dengan menghitung jarak lintasan peluru yang akan menyimpang.

Gambar 4. Masalah 1.4


VI. PERMASALAHAN URGEN MATERI
Dewasa ini, pendidik dihadapkan pada tantangan yang cukup serius dalam menciptakan
hasil belajar yang baik pada peserta didik. Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi
pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana
saja. Menurut Baharuan (2016: 46), guru memegang peran yang sangat penting dalam kegiatan
belajar mengajar.
Oleh karena itu, pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru, diharapkan mampu
mengajak dan melatih siswa untuk berpikir ke level yang lebih tinggi. Seperti yang disampaikan
Nofiana (2016) bahwa Keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills)
merupakan suatu keterampilan berpikir yang tidak hanya mengandalkan kemampuan mengingat,
tetapi membutuhkan kemampuan lain yang lebih dari itu.
Menurut Lewis (1993), Higher Order Thinking Skills (HOTS) sebagai keterampilan
berpikir siswa dalam memperoleh informasi baru yang disimpan dalam memorinya, selanjutnya
menghubungkan dan menyampaikannya untuk tujuan yang diharapkan. King et al (Kropf, 2013)
menyatakan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa dapat diberdayakan dengan
memberikan masalah yang tidak biasa dan tidak menentu, sehingga siswa berhasil menjelaskan,
memutuskan, menunjukkan, dan menghasilkan penyelesaian masalah dalam konteks
pengetahuan dan pengalaman.
Pentingnya penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi terdapat dalam beberapa poin
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah. Poin yang diharapkan yaitu siswa dapat
membangun dan menerapkan informasi atau pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan
inovatif; menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan
keputusan; serta menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
(Permendiknas No 23 Tahun 2006).
Tujuan pendidikan nasional di Indonesia disebutkan dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003, yaitu untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Konsep berpikir tingkat tinggi berasal dari Taksonomi Bloom. Bloom (1956)
menggolongkan tingkatan proses berpikir dari tingkatan tinggi sampai rendah. Ada enam
tingkatan taksonomi Bloom yakni: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis, dan evaluasi.
Tingkatan pertama dan kedua dari taksonomi Bloom dianggap sebagai kemampuan berpikir
tingkat rendah, sedangkan empat tingkatan lainnya digolongkan sebagai keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
Seiring dengan adanya kebutuhan untuk memadukan pengetahuan dan pemikiran baru
dalam dunia pendidikan, Anderson et al (2010) melakukan revisi terhadap taksonomi Bloom.
keenam kategori kognitif pada taksonomi Bloom revisi yang berbentuk kata kerja terdiri dari
mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5),
dan mencipta (C6).
Proses tingkatan pembelajaran dalam ranah kognitif taksonomi Bloom revisi oleh
Anderson & Krathwohl (2001:61-88) terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu LOTS (Lower Order
Thinking Skill), MOTS (Medium Order Thinking Skill), dan HOTS (Higher Order Thinking
Skill). Pembagian tersebut dapat dijelaskan melalui tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pembagian ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi


Sumber: Anderson & Krathwohl, 2001
Level
Tingkat Kognitif Proses Kognitif
Soal
Mengenali
LOTS Mengingat (C1) Mengingat
kembali
Menafsirkan
Mencontohkan
Mengklasifikasikan
MOTS Memahami (C2) Merangkum
Menyimpulkan
Membandingkan
Menjelaskan
Mengeksekusi
MOTS Mengaplikasikan (C3)
Mengimplementasikan
HOTS Menganalisis (C4) Membedakan
Mengorganisasi
Mengatribusikan
Memeriksa
HOTS Mengevaluasi (C5)
Mengkritik
Merumuskan
HOTS Mencipta (C6) Merencanakan
Memproduksi

Pada bagian ini, akan dianalisis tentang kognitif soal-soal uji kompetensi buku Matematika
Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi 2017 pada BAB persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak linear satu variabel berdasarkan ranah kognitif taksonomi bloom revisi Anderson
dan Krathowhl. Analisis tingkat kognitif soal dilakukan untuk melihat proporsi sebaran tingkat
kognitif dalam soal-soal tersebut.
Menurut (BSNP, 2014), soal-soal yang terdapat pada buku teks matematika SMA harus
terkait dengan topik yang dibahas, tingkat kesulitan soal bergradasi secara proporsional sehingga
diharapkan dapat membantu pemahaman konsep dan prinsip siswa, selain itu soal yang disajikan
harus realistik dan kuat, serta terdapat soal yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa. Adapun indikator analisis tingkat kognitif soal menurut taksonomi Bloom revisi Anderson
dan Krathwohl dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Indikator Analisis Tingkat Kognitif Soal
Indikator
Materi
No. Tingkat Kognitif Proses Kognitif
Persamaan dan Pertidaksaman Nilai Mutlak Linear Satu Variabel

1. Mengingat (C1) Mengenali Mengenali informasi pada soal yang berkaitan dengan pengertian, definisi,
maupun sifat-sifat dari persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak linier satu
variabel.
Mengingat 1) Menyatakan pengertian, definisi, maupun sifat dari persamaan dan
kembali pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
2) Mengingat kembali pengertian, definisi, maupun sifat dari persamaan dan
pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
3) Mengingat kembali pengetahuan yang relevan dengan informasi pada soal
persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
2. Memahami (C2) Menafsirkan 1) Mengubah/memisalkan informasi yangdiberikankebentukyanglain.
2) Memahami rumus, definisi, sifat, maupun pengetahuan yang relevan
mengenai persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu
variabel.
Mencontohkan Memberi contoh bentuk persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak linier satu
variabel.
Mengklasifikasikan Mengategorikan suatu informasi berdasarkan definisi maupun sifat
persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
Merangkum Mengemukakan kalimat yang merepresentasikan informasi pada soal
persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
Menyimpulkan 1) Membuat kesimpulan dari informasi padasoalberdasarkan definisi maupun
sifat.
2) Menentukan definisi dan sifat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
soal berdasarkan informasi yang ada.
Membandingkan Menentukan hubungan antara dua informasi atau lebih yang berkaitan
dengan definisi maupun sifat dari persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak linier
satu variabel.
Menjelaskan Menjabarkan sebab-akibat antar informasi yang diberikan soal berdasarkan teori dari
persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
3. Mengaplikasikan Mengeksekusi 1) Menerapkan definisi atau sifat dari persamaan dan pertidaksamaan nilai
(C3) mutlak linier satu variabel untuk menyelesaikan soal.
2) Mensubstitusikan suatu nilai ke persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak linier satu variabel.
3) Menerapkan prosedur untuk menggambar grafik dan atau himpunan
penyelesaian dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu
variabel.
Mengimplementasikan Menerapkan prosedur yang telah dimodifikasi dan berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel untuk
menyelesaikan soal.
4. Menganalisis (C4) Membedakan Menyeleksi informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel.
Mengorganisasi Memadukan beberapa prosedur untuk menyelesaikan masalah persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel.
Mengatribusikan Memberikan pendapat/penilaian terhadap suatu pernyataan pada soal mengenai
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel.
5. Mengevaluasi (C5) Memeriksa Meninjau sebuah pernyataan pada soal mengenai persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak linier satu variabel.
Mengkritik Menilai sebuah pernyataan pada soal mengenai persamaan dan
pertidaksamaan
6. Mencipta (C6) Merumuskan Menyusun ide atau alternatif penyelesaian yang mungkin untuk menyelesaikan
masalah persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu
variabel.
Merencanakan Merancang cara mengimplementasikan ide atau alternatif penyelesaian yang telah
disusun untuk menyelesaikan masalah persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak linier satu variabel.
Memproduksi Melaksanakan prosedur yang telah direncanakan untuk menyelesaikan
masalah persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu
variabel.

1. Telaah Kritis Soal Uji Kompetensi 1.1


a) Soal Nomor 1

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan definisi
atau sifat dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel untuk
menyelesaikan soal.
b) Soal Nomor 2
Analisis soal a, b, f, dan g:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS dengan tingkat kognitif C2 (Memahami)
dengan proses kognitif “Menjelaskan” yang memenuhi indikator: Menjabarkan sebab-
akibat antar informasi yang diberikan soal berdasarkan teori dari persamaan dan
pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
Analisis soal c, d, dan e:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan definisi
atau sifat dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel untuk
menyelesaikan soal.
c) Soal Nomor 3

Analisis soal g:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS dengan tingkat kognitif C2 (Memahami)
dengan proses kognitif “Menjelaskan” yang memenuhi indikator: Menjabarkan sebab-
akibat antar informasi yang diberikan soal berdasarkan teori dari persamaan dan
pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
Analisis soal a, b, c, d, e, f, dan h:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan definisi
atau sifat dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel untuk
menyelesaikan soal.

d) Soal Nomor 4

Analisis soal a:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan
prosedur untuk menggambar grafik dan atau himpunan penyelesaian dari persamaan
dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel.
Analisis soal b dan c:
Soal ini termasuk dalam level soal HOTS dengan tingkat kognitif C4 (Menganalisis)
dengan proses kognitif “Mengorganisasi” yang memenuhi indikator: Memadukan
beberapa prosedur untuk menyelesaikan masalah persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak linier satu variabel.
e) Soal Nomor 5
Anlisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan definisi
atau sifat dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel untuk
menyelesaikan soal.

f) Soal Nomor 6

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal HOTS dengan tingkat kognitif C4 (Menganalisis)
dengan proses kognitif “Mengatribusikan” yang memenuhi indikator: Memberikan
pendapat/penilaian terhadap suatu pernyataan pada soal mengenai persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel.
2. Telaah Kritis Soal Uji Kompetensi 1.2
a) Soal Nomor 1
Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS dengan tingkat kognitif C2 (Memahami)
dengan proses kognitif “Menjelaskan” yang memenuhi indikator: Menjabarkan sebab-
akibat antar informasi yang diberikan soal berdasarkan teori dari persamaan dan
pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
b) Soal Nomor 2

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan definisi
atau sifat dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel untuk
menyelesaikan soal.
c) Soal Nomor 3

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal HOTS dengan tingkat kognitif C4 (Menganalisis)
dengan proses kognitif “Mengorganisasi” yang memenuhi indikator: Memadukan
beberapa prosedur untuk menyelesaikan masalah persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak linier satu variabel.
d) Soal Nomor 4
Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan
prosedur untuk menggambar grafik dan atau himpunan penyelesaian dari persamaan
dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel.
e) Soal Nomor 5

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan
prosedur untuk menggambar grafik dan atau himpunan penyelesaian dari persamaan
dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel.

f) Soal Nomor 6

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS dengan tingkat kognitif C2 (Memahami)
dengan proses kognitif “Mencontohkan” yang memenuhi indikator: Memberi contoh
bentuk persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak linier satu variabel.
g) Soal Nomor 7
Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS dengan tingkat kognitif C2 (Memahami)
dengan proses kognitif “Menafsirkan” yang memenuhi indikator:
Mengubah/memisalkan informasi yang diberikan ke bentuk yang lain.
h) Soal Nomor 8

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal HOTS dengan tingkat kognitif C4 (Menganalisis)
dengan proses kognitif “Mengorganisasi” yang memenuhi indikator: Memadukan
beberapa prosedur untuk menyelesaikan masalah persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak linier satu variabel.
i) Soal Nomor 9

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengeksekusi” yang memenuhi indikator: Menerapkan
prosedur untuk menggambar grafik dan atau himpunan penyelesaian dari persamaan
dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel.
j) Soal Nomor 10

Analisis soal:
Soal ini termasuk dalam level soal MOTS tingkat kognitif C3 (Mengaplikasikan)
dengan proses kognitif “Mengimplementasikan” yang memenuhi indikator:
Menerapkan prosedur yang telah dimodifikasi dan berkaitan dengan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel untuk menyelesaikan soal.
Soal yang dianalisis pada buku teks matematika kelas X edisi revisi 2017 adalah sebanyak
55 soal dengan rincian 35 soal pada Uji Kompetensi 1.1 dan 20 soal pada Uji Kompetensi 1.2.
Berikut ini rekapitulasi sebaran tingkat kognitif soal pada kedua uji kompetensi tersebut:

Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Analisis Tingkat Kognitif Soal Materi Persamaan dan
Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linier Satu Variabel
Uji Kompetensi 1.1
(Konsep Nilai Uji Kompetensi Total
Tingkat Kognitif Mutlak dan Banyak % 1.2 Banyak % Banya Total
Persamaan Nilai Soal (Pertidaksamaan Soal k Soal %
Mutlak Linier Satu Nilai Mutlak
Variabel) Linier Satu
Variabel)
C1 - 0 0% - 0 0% 0 0%
(Mengingat)
C2 Nomor 2a), 2b), 2f), 5 14,3% Nomor 1a), 1b), 7 35% 12 21,8%
(Memahami) 2g), 3g). 1c),
6a), 6b), 7a), 7b).
C3 Nomor 1a), 1b), 25 71,4% Nomor 2a), 2b), 11 55% 36 65,5%
(Mengaplikasikan) 1c), 1d), 1e), 1f), 2c), 2d), 2e), 4, 5,
1g), 1h), 9a), 9b),
2c), 2d), 2e), 3a), 3b), 9c), 10.
3c) 3d), 3e), 3f), 3h),
4a), 5a), 5b), 5c), 5d),
5e), 5f).
C4 Nomor 4b), 4c), 6a), 5 14,3% Nomor 3, 8. 2 10% 7 12,7%
(Menganalisis) 6b), 6c).
C5 - 0 0% - 0 0% 0 0%
(Mengevaluasi)
C6 - 0 0% - 0 0% 0 0%
(Mencipta)
Total 35 100% Total 20 100 55 100%
%

Salah satu aspek yang dinyatakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam
melakukan kontrol dan pengawasan terhadap buku teks adalah soal yang terdapat pada buku teks
matematika harus berkaitan dengan topik yang dibahas yakni lebih luas atau lebih dalam dari
yang dituntut oleh Kompetensi Dasar.
Soal-soal uji kompetensi pada materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier
satu variabel telah memenuhi dan sesuai dengan Kompetensi Dasar yang diharapkan. Adapun
soal-soal yang mengacu pada KD 3.1 terdiri dari soal yang mengarahkan siswa untuk memahami
konsep nilai mutlak, serta menyusun dan menentukan penyelesaian dari persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel. Sedangkan soal-soal yang mengacu pada KD
4.1 terdiri dari soal yang mengarahkan siswa untuk menggunakan konsep nilai mutlak serta
konsep persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak untuk menyelesaikan masalah.
Tingkat kognitif soal uji kompetensi paling banyak berada pada tingkat kognitif C3
(Mengaplikasikan) yang disebabkan karena soal-soal uji kompetensi pada materi ini lebih
banyak mengarahkan siswa untuk menghitung dan menerapkan konsep nilai mutlak serta konsep
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak. Selain itu, tidak ditemukannya soal dengan tingkat
kognitif C1 karena tingkat kognitif C1 biasanya mengarahkan siswa untuk mengenali dan
mengingat kembali pengertian, definisi, maupun sifat-sifat dari persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak linier yang secara tidak langsung kemampuan tingkat kognitif C1 telah dilewati saat
mengerjakan soal-soal dengan tingkat kognitif yang lebih tinggi seperti C2, C3, C4, C5, dan C6.
Sedangkan soal dengan tingkat kognitif C5 dan C6 tidak ditemukan pada materi ini karena
tingkat kognitif C5 dan C6 membutuhkan kemampuan berpikir yang tinggi yaitu mengevaluasi
dan mencipta, apalagi materi ini juga merupakan salah satu materi yang sulit. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa sebaran tingkat kognitif soal pada materi persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak linier satu variabel belum bervariasi. Oleh karena itu perlu adanya penambahan soal-
soal uji kompetensi dengan tingkatan C1, C5, dan C6 agar sebaran tingkat kognitif soal lebih
bervariasi secara proporsional.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., Krathwohl, D. R., & Prihantoro, A. (2010). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom) (1st
ed.). Pustaka Pelajar
Baharun, Hasan, ‘Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Di Madrasah’, Pedagogik; Jurnal Pendidikan, 2 (2015)
Bloom, Benjamin S, ‘Taxonomy of Educational Objectives. Vol. 1: Cognitive Domain’, New
York: McKay, 1956, 20–24
BSNP. (2014). Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Matematika SMA/MA. Badan
Standar Nasional Pendidikan.
Kropf, Dorothy C, ‘Connectivism: 21st Century’s New Learning Theory’, European Journal
of Open, Distance and E-Learning, 16 (2013)
Lewis, Arthur, and David Smith, ‘Defining Higher Order Thinking’, Theory into Practice, 32
(1993), 131–37
Nofiana, Mufida, ‘Pengembangan Instrumen Evaluasi Higher OrderThinking Skills Pada
Materi Kingdom Plantae’, Pedagogi Hayati, 1 (2016)

Anda mungkin juga menyukai