Banding PPNInsetif Leasing Dan Blind Bonus
Banding PPNInsetif Leasing Dan Blind Bonus
XVI/16/2012
Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Dasar Pengenaan Pajak
PPN Masa Pajak Mei 2007 sebesar Rp 2.137.954.499,00 yang terdiri dari :
Koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Mei 2007 sebesar
Rp 2.137.954.499,00
MenurutTerbanding : bahwa dasar koreksi Penyerahan Kena Pajak sebesar adalah adanya
penghasilan insentif leasing dan Blind Bonus yang belum dikenakan PPN.
Menurut Pemohon : bahwa atas Hadiah dan Penghargaan tersebut dikenakan PPh Pasal 23 sebesar
15% (lima belas persen) dari jumlah penghasilan bruto, dan Pemohon
Banding telah melaporkan Pajak Penghasilan atas Penerimaan Hadiah dan
Penghargaan insentif dari lembaga pembiayaan dan Hadiah dan Penghargaan
Blind Bonus dari main dealer dalam SPT Tahunan PPh Badan yang telah
Pemohon Banding laporkan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Pendapat Majelis : bahwa koreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak PPN Masa Pajak Mei
2007 sebesar Rp 2.137.954.499,00 dengan rincian perhitungan sebagai
berikut:
b. Penerimaan Hadiah dan Penghargaan blind bonus dari main dealer yang
Pemohon Banding anggap sebagai Hadiah dan Penghargaan yang
dikenakan PPh Pasal 23 dengan tarif sebesar 15%.
bahwa menurut Pemohon Banding di lapangan ada orang dari pihak leasing
yang ”stand by” di dealer Pemohon Banding untuk memproses permohonan
leasing yang diajukan konsumen.
bahwa menurut Terbanding atas insentif yang diberikan oleh FIF merupakan
imbal balik atas jasa pemasaran (marketing) produk FIF dan hal ini jelas
tercantum dalam Pasal 3 perjanjian yang berbunyi :
”setiap pembiayaan yang dilimpahkan Pemohon Banding kepada FIF, pihak
FIF memberikan insentif”;
bahwa menurut Terbanding hal ini adalah sebuah imbal balik yang berbanding
lurus atau terkait dengan pemasaran produk, kesimpulan yang diambil
Terbanding adalah bahwa Terbanding tidak sepakat dengan tanggapan yang
diberikan Pemohon Banding karena menurut Terbanding seharusnya atas
transaksi tersebut memang dikenakan PPN.
Des 07 TAX
Unit Matrix TOTAL
Outlet Name (PPh 23
Via FIF Via FIF Insentif /Unit INSENTIF
TS Selisih M/S Tarif 15%)
Cfm DAYA Cfm. FIF
binjai 69 38 32 (6) 46% 32 500.000 16.000.000 2.400.000
palembang 96 81 76 (5) 79% 76 500.000 38.000.000 5.700.000
muara 2 56 43 48 5 86% 48 500.000 24.000.000 3.600.000
bengkulu 96 42 38 (4) 40% 38 500.000 19.000.000 2.850.000
muko muko 33 22 27 5 82% 27 500.000 13.500.000 2.025.000
belitung 51 42 35 (7) 69% 35 500.000 17.500.000 2.625.000
bangka 126 72 63 (9) 50% 63 500.000 31.500.000 4.725.000
lampung 199 121 118 (3) 59% 118 500.000 59.000.000 8.850.000
menggala 93 92 87 (5) 94% 87 500.000 43.500.000 6.525.000
bogor 127 56 57 1 45% 51 500.000 25.500.000 3.825.000
cisalak 201 144 142 (2) 71% 142 500.000 71.000.000 10.650.000
sawangan 71 20 17 (3) 24% 17 500.000 4.250.000 637.500
ciranjang 104 96 89 (7) 86% 89 500.000 44.500.000 6.675.000
pondok gede 85 47 43 (4) 51% 43 500.000 21.500.000 3.225.000
kalimalang 171 45 47 2 27% 37 250.000 9.250.000 1.387.500
cikampek 172 124 115 (9) 67% 115 500.000 57.500.000 8.625.000
karawang 57 33 26 (7) 46% 21 500.000 10.500.000 1.575.000
asia 152 81 78 (3) 51% 78 500.000 39.000.000 5.850.000
soreang 107 63 70 7 65% 70 500.000 35.000.000 5.250.000
sumedang 43 11 7 (4) 16% 5 250.000 1.250.000 187.500
kircon 153 77 90 13 59% 90 500.000 45.000.000 6.750.000
kuningan 124 51 44 (7) 35% 34 500.000 17.000.000 2.550.000
cirebon 142 51 50 (1) 35% 39 500.000 19.500.000 2.925.000
arjawinangun 105 35 33 (2) 31% 25 500.000 12.500.000 1.875.000
tasik 203 52 44 (8) 22% 36 250.000 9.000.000 1.350.000
banjar 123 64 62 (2) 50% 62 500.000 31.000.000 4.650.000
garut 131 62 64 2 49% 64 500.000 32.000.000 4.800.000
majalengka 143 43 37 (6) 26% 29 250.000 7.250.000 1.087.500
widasari 103 16 16 - 16% 11 250.000 2.750.000 412.500
subang 76 58 52 (6) 68% 52 500.000 26.000.000 3.900.000
gamping 34 14 12 (2) 35% 7 500.000 3.500.000 525.000
sampang 22 2 2 - 9% 1 250.000 250.000 37.500
pare 23 27 17 (10) 74% 17 500.000 8.500.000 1.275.000
palopo 62 80 60 (20) 97% 60 500.000 30.000.000 4.500.000
kendari 98 41 31 (10) 32% 23 500.000 11.500.000 1.725.000
pinrang 35 29 19 (10) 54% 19 500.000 9.500.000 1.425.000
samarinda 44 21 20 (1) 45% 15 500.000 7.500.000 1.125.000
sangatta 60 52 42 (10) 70% 42 500.000 21.000.000 3.150.000
balikpapan 66 31 33 2 50% 33 500.000 16.500.000 2.475.000
pontianak 69 40 29 (11) 42% 23 500.000 11.500.000 1.725.000
sintang 79 64 61 (3) 77% 61 500.000 30.500.000 4.575.000
sambas 19 5 2 (3) 11% 1 250.000 250.000 37.500
402 2188 2035 (153) 51% 1936 933.750.000 140.062.500
3
sedangkan yang tidak mencapai 45% insentif per unitnya mengacu pada
kebijakan insentif masing-masing cabang FIF dimana outlet Daya Anugrah
Mandiri berdomisili.
Insentif ini diberikan jika total penjualan Daya Anugrah Mandiri telah
mencapai 100 unit, (sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Program Matrix
Loyality).
bahwa menurut Pemohon Banding untuk kerja sama dengan Adira Finance,
pihak Adira Finance tidak memberikan dasar rincian perhitungan bonus,
dalam hal ini pihak Adira Finance mempunyai perhitungan sendiri yang tidak
diketahui oleh Pemohon Banding.
bahwa menurut Pemohon Banding Hadiah dan Penghargaan Blind Bonus dari
Main Dealer bisa tidak diberikan ke Pemohon Banding dari main dealer jika
dealer/Pemohon Banding tidak mencapai target dan prestasi yang telah
ditentukan oleh main dealer.
Bandung 262 26.200.000 82% 0% 50% 100% 63,0% 62.960 16.495.520 137.056 35.908.666
Bogor 111 11.100.000 68% 0% 75% 100% 69,0% 69.040 7.663.440 150.291 16.682.342
Bekasi 171 17.100.000 72% 0% 75% 100% 70,2% 70.160 11.997.360 152.729 26.116.739
Soreang 114 11.400.000 38% 0% 50% 50% 40,6% 40.640 4.632.960 88.468 10.085.369
Cirebon 85 8.500.000 82% 0% 50% 100% 63,0% 62.960 5.351.600 137.056 11.649.758
159
Ciamis 15.900.000 52% 0% 0% 50% 24,6% 24.560 3.905.040 53.464 8.500.779
Garut 133 13.300.000 52% 0% 0% 50% 24,6% 24.560 3.266.480 53.464 7.110.715
Cianjur 124 12.400.000 48% 0% 50% 50% 43,4% 43.440 5.386.560 94.563 11.725.862
Indramayu 120 12.000.000 82% 0% 0% 100% 43,0% 42.960 5.155.200 93.519 11.222.220
Majalengka 142 14.200.000 28% 0% 0% 50% 17,8% 17.840 2.533.280 38.835 5.514.631
Cirebon 106 10.600.000 58% 0% 0% 100% 36,2% 36.240 3.841.440 78.890 8.362.330
Cisalak 201 20.100.000 76% 0% 50% 100% 61,3% 61.280 12.317.280 133.399 26.813.165
Cikampek 131 13.100.000 68% 0% 50% 100% 59,0% 59.040 7.734.240 128.523 16.836.465
Bandung 265 26.500.000 72% 0% 0% 100% 40,2% 40.160 10.642.400 87.423 23.167.162
Tasikmalaya 242 24.200.000 72% 0% 75% 100% 70,2% 70.160 16.978.720 152.729 36.960.531
bahwa dengan demikian, dari informasi yang Pemohon Banding peroleh dari
main dealer menunjukan bahwa pendapatan hadiah dan penghargaan blind
bonus dari main dealer bukanlah pemberian cuma-cuma Jasa Kena Pajak
tetapi ada usaha dan prestasi yang harus dicapai, apabila Pemohon Banding
tidak dapat mencapai target dan prestasi tersebut, maka Pemohon Banding
bisa tidak mendapatkan hadiah dan penghargaan blind bonus tersebut.
bahwa sesuai fakta hukum yang terjadi di masyarakat dan sudah menjadi
peristiwa yang umum atau peristiwa sehari-hari yang nyata-nyata dalam
kegiatan usaha penjualan kendaraan sejenis motor diketahui sebagai peristiwa
yang diyakini terjadi oleh Majelis Hakim sebagai berikut:
a) bahwa penjualan motor oleh dealer dapat dilakukan dengan cara tunai dan
juga dengan cara kredit,
b) bahwa yang sering terjadi di masyarakat apabila dibeli dengan cara tunai
dibandingkan dengan cara kredit dirasakan ada perbedaan yang menyolok
dalam segi pelayanan proses penyelesaian transaksi jual beli yang mana
pembelian dengan cara kredit lebih cepat, lebih baik dan tidak bertele-tele
dalam proses balik nama kepemilikannya, dan pelayanan sebaliknya
apabila dibeli dengan cara tunai,
Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding serta bukti-bukti dan hasil pemeriksaan
dalam persidangan.