the secret of
k
Mengubah Pikiran dan Keyakinan, Untuk Hidup yang Lebih Baik.
o
Bo
le
mp
Sa
Daud Antonius
the secret of
Mindset
Penulis & Layout : Daudantonius
Penyunting : @PsikologID
Editor : Jean Tambayong
k
Proof Reader : Aulia Destyana, Nur Azizah
o
Printing by : Simsalaprint, Bandung
Copyright
o
By PsikologID
B
Cetakan Pertama, Juli 2020
e
Cetakan Kedua, Oktober 2020
l
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
p
am
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
S
Kutipan Pasal 72 :
Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002)
ok
menggerakan perilaku dan tanpa sadar juga mengarahkan masa
depan yang ingin kita tuju selama ini. Sebenarnya tidak ada
o
salahnya mempercayai sesuatu dan mencapai sesuatu yang kita
B
percayai tersebut, tapi yang jadi masalah adalah jika kita tidak
dapat dengan mudah mengubah hal tidak baik yang telah
e
menetap terlalu lama dalam diri kita sendiri.
l
mp
Berapa banyak dari diri kita yang sadar dan berkeinginan untuk
berubah? Tapi entah kenapa sudah seringkali mencoba berbagai
a
cara, tapi perubahan itu tidak juga bisa dicapai dengan mudah?
S
Bisa jadi karena kita belum memahami prinsip dasar dari pola
pikir dan sistem kepercayaan dan bagaimana semua hal itu
terbentuk.
Dengan memahami proses dari segala
sesuatu, kita akan lebih mudah dalam
melakukan perubahan terhadap diri
sendiri, termasuk kebiasaan buruk dan
perilaku yang menganggu dalam
rangka kemajuan di masa depan. Nah!
Jika kamu termasuk yang ingin
mengubah diri, buku ini sangat tepat
berada di tangan kamu.
ii
Melalui buku ini kita akan berkenalan dengan alasan dari setiap
perilaku yang kita lakukan, bagaimana hal tersebut bisa terbentuk
dan juga bagaimana menciptakan sebuah kepercayaan baik bagi
diri kita sendiri. Dilengkapi dengan berbagai teori psikologi, teknik
perubahan diri yang aplikatif serta berbagai kisah inspiratif yang
bisa kembali "menampar" kita secara baik, untuk sadar dan
berubah dari kondisi yang saat ini bisa jadi menjebak.
k
yaitu 'self-awareness' atau kesadaran diri sendiri. Dan yang kedua
o
adalah karena krisis. dan biasanya saat krisis itu terjadi kita
"terpaksa untuk berubah" oleh keadaan yang ada, dan itulah yang
o
secara alami akan mengusik 'zona nyaman' kita.
B
e
Jadilah pribadi yang sadar akan berubah, tanpa harus melewati
l
krisis dan pemaksaan, untuk itulah kita perlu memahami rahasia
p
di balik mindset dan belief system.
m
Selamat membaca dan melakukan perubahan!
a
S
Daud Antonius - Penulis
iii
Daftar Isi
Introduction ii
Daftar Isi iv
k
Semuanya dimulai dari sini! Dari apa yang kita percayai. 6
o
Zona Nyaman, antara tidak ingin atau tidak bisa berubah. 10
Bagaimana sebuah kepercayaan bisa terbentuk? 17
o
Growth vs Fixed Mindset, kepercayaan & pola pikir saling
mempengaruhi
B
33
e
Limiting Belief, Mengungkap Penjara Mental
l
p
Apa yang sebenarnya membatasi diri kita? 39
Mengenali berbagai penjara mental dan jebakan hidup. 43
am
Psikosomatis, beban pikiran dalam bentuk fisik.
Psikodinamika Simptoms, mengenali gejala dari sebuah
59
61
S
gangguan psikologis
ok
Bo
Bukan kaki yang menggerakan langkah kita, melainkan
mp
Sa
Semuanya dimulai dari sini!
Buku ini akan saya mulai dengan satu kisah yang sangat populer
yang mungkin pernah kita dengar. Kisah sederhana yang sampai
saat ini membekas dan dengan baik bisa menceritakan makna
k
dari pentingnya pola pikir dalam setiap perilaku kita :
oo
Seorang pria yang sedang berjalan-jalan ke suatu sirkus melewati
e B
seekor gajah, pada saat itu ada satu hal yang menarik
perhatiannya, yaitu gajah yang besar ini diikat oleh sebuah tali
yang kecil dan tidak bisa kemana-mana, ia bahkan tidak berusaha
l
melepaskan diri dari tali tersebut.
p
m
Karena penasaran, pria itu mendatangi pawang gajah dan bertanya
: "Kenapa gajah itu hanya diam saja dan tidak mencoba untuk
kabur?"
Sa
Pawang itu pun menjawab : " Sejak dari sangat kecil, gajah itu
terikat oleh tali, ia mencoba berulang kali untuk meloloskan diri dan
memutuskan talinya, tapi karena saat itu tenaganya belum kuat, ia
tidak mampu. Dan kini, saat ia dewasa, ia masih percaya bahwa
tali tersebut tidak bisa diputuskan, jadi ia tidak pernah lagi
mencoba untuk meloloskan diri."
ok
Mindset atau pola pikir adalah sekumpulan kepercayaan /
Bo
belief system yang kita yakini dan mempengaruhi cara kita
dalam berpikir dan berperilaku. Melalui Mindset ini jugalah
tanpa sadar kita memaknai berbagai hal dalam hidup kita, yang
e
pada akhirnya turut menentukan respon kita atas segala sesuatu.
l
mp
Lalu kemudian, kenapa Mindset sepertinya sulit untuk berubah?
Padahal kita yang menginginkan perubahan untuk hidup yang
a
lebih baik. Untuk lebih memahaminya secara mendalam kita perlu
belajar mengenai sistem berpikir dan kepercayaan yang ada pada
S
diri manusia.
"Step outside your Comfort Zone, because that's the only way
you're going to grow." ~ Madeline Brewer
ok
nyaman ketika harus berubah, merasa ingin ada di posisi yang
sama, Hal ini dikarenakan pada saat bicara mengenai keluar dari
Bo
zona nyaman, itu artinya kita harus meninggalkan rutinitas dan
pola perilaku yang selama ini kita lakukan, dan hal itu bisa
memunculkan stres, kecemasan dan beresiko yang padahal
e
selama ini kita hindari terjadi dalam hidup.
l
mp
Di dalam Zona Nyaman kita merasa aman
dan pasti, serta terhindar dari berbagai
Sa
resiko dan ketidakpastian hidup. Bahkan di
salah satu teori yang dipublikasikan di New
York Times, Zona nyaman didefinisikan
sebagai keadaan suhu yang paling
nyaman (berkisar antara 20 - 25 derajat),
dimana kita tidak merasakan panas
ataupun dingin yang berlebihan, dan saat
itulah tubuh kita merasa nyaman.
k
Moved My Cheese?" Dengan sangat menarik menceritakan
tentang dua kelompok orang dari berbagai karakter dan
o
bagaimana mereka bereaksi terhadap perubahan yang ada.
o
e B
Di dalam bukunya, ia mengisahkan tentang kelompok pertama
yaitu dua ekor tikus yang bernama Sniff dan Scurry, serta
kelompok kedua, dua kurcaci yang berukuran seperti tikus, tapi
pl
berpikir seperti manusia, yaitu Hem dan Haw. Kedua kelompok ini
sangatlah menyukai Cheese atau Keju. Beberapa karakter
m
mereka juga mewakili cara kita merespon terhadap keadaan.
a
S
Chesee yang dikisahkan juga merupakan perumpamaan
mengenai hal-hal yang kita inginkan dalam hidup, yang bisa jadi
berbeda untuk setiap orang. Bisa saja itu adalah Kesehatan,
Keuangan, Hubungan percintaan, Kesuksesan, Kedamaian,
ataupun hal lainnya. Intinya setiap orang memiliki "Cheese" yang
mereka kejar dalam hidup untuk mendapatkan kepuasaan
ataupun pencapaian pribadi.
ok
Selalu ada alasan atas segala sesuatu, demikian juga dengan
Belief System yang tercipta serta kita yakini dalam hidup. Terdapat
o
proses yang mungkin tidak kita sadari, namun bisa kita kenali.
Berikut ini kita akan mempelajari berbagai proses dalam
e B
pembentukannya dimulai dari beberapa masa penting di mana
sebuah keyakinan atau nilai menjadi menetap dan kita percayai :
pl
Masa Imprint (usia 0 sampai 7 tahun), masa ini dibagi
am
menjadi 0-3 tahun, yaitu ketika seorang anak ada dalam
periode "emasnya" di mana pikiran bawah sadarnya mampu
S
menyerap apa saja yang dihadapkan kepadanya, belum ada
pemikiran kritis untuk memfilter semua informasi yang ada,
jadi apapun yang ia alami pada usia ini bisa terserap secara
langsung, baik itu ide, pengalaman, ataupun semua ucapan
dari orang terdekatnya. Setelah itu, di usia 4-7 tahun, pikiran
kritis mulai berkembang, mulai melakukan analisa terhadap
apa yang terjadi di sekitar. Pada tujuh tahun pertama inilah
peranan orang tua sebagai pemberi nilai hidup sangat
berpengaruh dalam diri seorang anak.
ok
Belief System tanpa sadar tercipta dari pengalaman di masa lalu
jika memenuhi beberapa syarat tertentu. Setidaknya ada lima
Bo
syarat utama bagaimana sesuatu hal bisa tertanam dan menjadi
hal yang kita percayai, semakin banyak syarat yang terpenuhi
e
maka keyakinan tersebut akan semakin kuat dan menetap.
Keyakinan memang diciptakan di masa kecil hingga remaja,
pl
namun tidak jarang juga bisa ada keyakinan baru yang muncul
seiring dengan perjalanan waktu dan proses hidup kita masing-
am
masing, Berikut adalah beberapa syarat dan contoh kejadian
yang seringkali terjadi:
S Emosi
Intens
Figur Kondisi
Otoritas Alpha
Identifikasi
Repetisi Kelompok
Belief
System
ok
lagu, yang bahkan tidak kita sukai, tapi karena kita dengar
secara berulang-ulang, suatu ketika tanpa sadar kita bisa
Bo
bersenandung lagu tersebut, atau contoh lain, ketika seorang
anak yang selalu diperkatakan “Gagal”, “Bodoh”, “Tidak
e
mampu” oleh orang disekitarnya akhirnya akan percaya bahwa
l
dirinya benar-benar seperti apa yang orang lain katakan,
p
padahal hal tersebut bisa jadi bertolak belakang dengan dirinya
m
yang sesungguhnya. Keyakinan yang negatif dan menetap
tersebut pada akhirnya membuat seseorang ragu untuk
Sa
berubah ke arah yang lebih baik.
k
alami, bila disertai dengan intensitas emosi yang tinggi, baik
o
positif maupun negatif, akan sangat membekas di pikiran
bawah sadar.
Bo
Sebagai contoh, seorang anak yang sedang ada dalam kondisi
le
ketakutan karena ingin menjalani ujian nasional, kemudian
dimasukan nilai oleh orang tuanya, “Kalo nilai kamu ga bagus,
mp
kamu bukan anak Papa.” Akhirnya meskipun ia sudah berhasil
lulus, nilai ini masih bisa menetap, dan pada akhirnya si anak
a
menjadi "over achiver" atau "penggila prestasi" dan cenderung
S
mengejar prestasi untuk mendapatkan sebuah pengakuan.
Contoh lainnya, mungkin Anda pernah mendatangi sebuah
seminar motivasi? Sebuah acara pelepasan sekolah atau
menemukan sebuah iklan produk yang mempermainkan emosi
kita, mereka membuat kita bersedih, bergembira atau malah
terkejut dan di akhir acara atau iklan mereka menyisipkan
sebuah pesan tertentu. Itulah nilai atau ide yang dengan
sengaja dimasukan ke dalam diri kita.
ok
Hal yang dipercayai oleh kelompok, keluarga, budaya, bahkan
agama yang kita yakini akan otomatis menjadi bagian dari nilai
Bo
yang ada pada diri kita, tanpa kita analisa terlebih dahulu, ini
juga adalah proses pembentukan dari sistem kepercayaan
e
yang kita miliki sampai saat ini.
l
mp
Sebagai contoh, tanpa sadar dalam pergaulan seorang anak
atau remaja, mereka memiliki “Bahasa Gaul” atau bahasa
a
identik yang mewakili kelompok tersebut, atau mungkin
S
pernah mendapat pengalaman bahwa satu orang dari luar
kelompok yang tidak disukai dari sebuah kelompok,
cenderung akan tidak disukai oleh semua anggota kelompok.
k
Belief dapat mengendalikan arah hidup kita, jika kita tidak dapat
o
mengendalikannya secara baik, dan untuk dapat mengendalikan
o
belief, kita juga perlu memahami caranya bekerja. Berikut ini
adalah diagram yang bisa memberikan gambaran mengenai belief
B
system dan apa saja yang ada di dalamnya :
e
pl BEHAVIOR
m
SELF-TALK
Sa RULES
BELIEF
CORE
BELIEF
k
melakukan sesuatu hal.
oo
Sebagai contoh jika Value atau Core Belief seseorang adalah
pendidikan, maka bisa jadi ia akan meneruskan jenjang
e B
pendidikan sampai di tingkat tertinggi, tapi tidak semua orang
seperti itu. Ada yang tidak terlalu menganggap penting
pendidikan, namun memandang uang sebagai sesuatu yang jauh
pl
lebih penting. Alhasil seseorang bisa saja lebih mementingkan
uang dibandingkan dengan hal lainnya, termasuk kesehatan diri
am
ataupun keberadaannya dengan keluarga terdekat. Value atau
Core Belief adalah sebuah Belief yang sudah mengakar di dalam
S
diri kita dan tanpa sadar menjadi sebuah "pedoman" bagi kita
dalam menjalankan hidup dan memutuskan segala sesuatunya.
Dalam dunia marketing, penjualan dan persuasi, adalah penting
untuk memahami Value hidup seseorang dan menyentuhnya,
karena ini bisa menjadi "jalan masuk" sebuah tindakan.
ok
bisa melakukan lebih dari 50.000 pembicaraan mengenai
keputusan-keputusan yang akan kita lakukan, dan pada saat kita
Bo
melakukannya, sebenarnya kita sedang mengecek Rules yang
ada dalam diri, apakah sesuai atau tidak dengan tindakan yang
kita lakukan. Karena Self-Talk adalah bentuk komunikasi kita
le
dengan diri sendiri, ini juga bisa jadi jalan masuk dalam
membentuk sebuah aturan baru, jika Self-Talk dilakukan secara
mp
rutin pada saat yang tepat, ini adalah bentuk Self-Therapy untuk
mengubah ataupun menambahkan nilai baru ke dalam diri sendiri.
a
Biasakanlah untuk melakukan komunikasi dengan diri sendiri
S
secara positif, bukan berdebat tentang apa yang dilakukan, tapi
mencari tahu lebih dalam mengenai apa sebenarnya belief yang
kita miliki.
"You don't know what your abilities are until you make a full
commitment to developing them." ~ Carol S. Dweck
ok
terdapat pula thinking system atau mindset kita yang merupakan
jembatan yang memunculkan perilaku. Seorang peneliti bernama
o
Carol Dweck melakukan penelitian kurang lebih 30 tahun dan
B
mempublikasikan hasilnya dalam bukunya yang berjudul Mindset:
The New Psychology of Success.
le
Dalam bukunya tersebut Carol Dweck sempat mengungkapkan
mp
jawaban tentang kenapa sebagian orang bisa sukses dan
berhasil, sementara sebagian lainnya tidak, padahal mereka
a
memiliki bakat yang sama-sama baik, dan ternyata semua itu
S
dihubungkan dengan proses berpikir dan persepsi seseorang
dalam memandang segala sesuatunya. Ia kemudian menjelaskan
dengan lebih sederhana dalam perbedaan mindset, dan
membaginya ke dalam dua tipe karakter, yaitu mereka yang
memiliki Fixed Mindset dan Growth Mindset.
Perbedaan Growth Mindset vs Fixed Mindset.
ok
Berbeda dengan Fixed Mindset, Growth Mindset adalah mereka
yang memiliki pola pikir yang terus bertumbuh, mau beradaptasi
o
dengan perubahan dan juga senang memperbaiki diri dari waktu
ke waktu. Growth Mindset juga memandang segala sesuatu
e B
sebagai peluang, jika mereka mampu berubah dan belajar dari
setiap kejadian yang ada.
pl
Selalu ada kesempatan untuk berubah, yaitu ketika kita
m
menyadari bahwa ada yang perlu diperbaiki demi kehidupan yang
lebih baik, demikian juga dengan pola pikir, kita bisa memutuskan
Sa
mindset kita untuk tetap stagnan atau berubah dan mampu
beradaptasi dengan keadaan yang ada. Sebagai bentuk dari
analisa mandiri, kita juga bisa memperhatikan beberapa
perbedaan yang seringkali dimunculkan oleh mereka dengan
Fixed ataupun Growth Mindset.
k
hidup, mereka harus menemukan tanaman ajaib di hutan
terlarang, tanaman ini akan tumbuh tujuh hari sejak tantangan ini
diumumkan."
oo
e B
Banyak kesatria yang takut karena hutan terlarang dan hanya
tersisa dua kesatria, yaitu Nodd, kesatria dengan tutup kepala
l
hitam dan Sid, kesatria dengan tutup kepala putih. Mereka
kemudian bergegas menuju hutan terlarang dan mencari di mana
mp
tanaman ajaib itu berada. Setelah susah payah mencari dan tidak
menemukan apa-apa, mereka berdua pun bertemu dengan
Sa
kurcaci ajaib yang tinggal di hutan, kurcaci ini merasa terganggu
dengan kehadiran manusia di sana, ia memberitahu kepada
kedua kesatria itu, bahkan tidak mungkin ada tanaman ajaib di
hutan terlarang.
ok
Bo
“Don’t let mental blocks control you. Set yourself free. Confront
e
your fear and turn the mental blocks into building blocks.”
l
p
~ Dr Roopleen
am
S
Apa yang sebenarnya
“Knowing where the trap is—that's the first step in face it.”.
~ Frank Herbert
ok
terbentuknya dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi hidup
kita. Berikutnya kita akan membahas mengenai batasan yang
Bo
dibuat oleh kepercayaan dan juga pikiran kita sendiri, beberapa
orang menyebutnya sebagai "mental block" atau "limiting belief"
e
Mengenali Jebakan Hidup Manusia
l
mp
Kita seringkali “terjebak” dalam beberapa hal yang bahkan tidak
kita inginkan, seperti pola atau kesalahan yang berulang,
a
seringkali kita sadar, tapi entah kenapa terasa sulit untuk berubah
S
dari “jebakan” tersebut.
ok
dua jenis pelajaran yang memang bukan keahliannya atau malah
kurang tepat dalam mempelajari metodenya.
Bo
Dalam dunia olahraga, sebelum mencoba berbagai macam
e
latihan, terdapat metode di mana seorang atlet terlebih dahulu
l
membayangkan atau memberikan gambaran secara visual
p
melalui mental mereka agar tubuh mereka secara bawah sadar
m
sudah terlebih dahulu "akrab" dengan latihan atau gerakan
tertentu, metode ini juga bermanfaat untuk melepaskan diri dari
Sa
"jebakan pikiran" yang merasa tidak bisa, tidak mampu atau
kesulitan dalam mencapai sesuatu hal yang baru.
Salah satu kisah nyata dalam dunia olahraga yang juga terkenal
mengenai melepaskan diri dari "limiting belief" adalah kisah dari
Roger Bannister.
“A trap is only a trap if you don't know about it. If you know
about it, it's a challenge." ~ C. Tom Miéville
ok
Life Trap adalah jebakan yang
tanpa sadar dimiliki oleh setiap
Bo
dari kita, biasanya dibentuk oleh
nilai atau belief system yang
e
salah yang menyangkut cara
l
pandang terhadap diri sendiri
p
dan lingkungan.
am
Life traps juga dapat dibentuk dari pengaruh serta perlakuan oleh
orang terdekat, dan yang lebih berbahaya bisa diciptakan oleh
S
orang tua melalui pola asuh yang kurang tepat di masa kita kecil.
ok
adalah beberapa situasi yang menyebabkan seseorang merasa
ditinggalkan atau dibuang.
Bo
Seseorang dengan jebakan hidup ini, akan cenderung tanpa
sadar mengulangi kehidupan yang penuh dengan peristiwa
le
dibuang hal ini karena orang tersebut merasa layak untuk
diperhatikan. Perasaan tidak aman dan tidak berharga selalu
p
melingkupi seseorang dengan jebakan abandonment ini.
m
Sa
Perilaku atau kebiasaan yang sering muncul saat dewasa adalah
selalu berusaha menunjukkan sikap baik pada orang lain meski
orang lain itu telah bertindak buruk pada dirinya, selalu mencari
teman, memposisikan dirinya pada posisi dibuang, tidak penting,
atau tidak berarti, dalam beberapa kasus mereka dengan jebakan
ini menyukai pasangan yang “membuang” dan
“meninggalkannya”
ok
yang lebih tua. Orang tua yang over protective dan otoriter
adalah penyebab utama jebakan kehidupan dependence ini.
Bo
Seseorang dengan jebakan hidup ini, akan cenderung sulit
e
untuk mengambil keputusan dan bertindak mandiri , ia
l
selalu minta pertimbangan orang lain atau bahkan mengikuti
p
saja apa yang orang lain putuskan atau pikirkan. Ragu-ragu
m
dalam bertindak, bingung dalam memutuskan, dan panik dalam
beberapa kondisi, adalah perilaku yang sering ditunjukannya.
ok
emotional deprivation ini. Umumnya keyakinan yang muncul
adalah merasa "tidak penting", tidak layak untuk dicintai, dan tidak
berharga.
Bo
le
Karena kebiasaan tidak dipedulikan, Seseorang dengan jebakan
hidup ini, juga cenderung sering tidak mempedulikan orang
mp
lain, atau sebaliknya berpetualang mencari perhatian, kasih
sayang dan kehangatan dari orang di sekitarnya. Seseorang yang
a
sering berganti-ganti pasangan, berganti-ganti teman dekat, dan
S
bahkan berganti-ganti pekerjaan bisa diduga membawa jebakan
kehidupan jenis ini dalam dirinya. Jika tidak memahaminya,
seseorang bisa melakukan sebuah pencarian tidak berujung,
karena tidak tahu apa yang sebenarnya sedang ia cari.
k
lebih sempurna, hal ini akan menumbuhkan jebakan perasaan
tidak berharga, dan tidak dicintai.
oo
Jebakan ini seringkali muncul dalam bentuk harga diri
e B
yang rendah dan selalu merasa lebih buruk dibanding
orang lain. Merasa kelemahan yang dimiliki adalah satu-
pl
satunya hal yang dipunyai, mengabaikan kelebihan dan bakat
yang padahal bisa berkembang dengan lebih baik, sulit untuk
m
percaya ada orang yang hormat dan menghargai apa yang dia
a
capai, sering mengkritisi diri sendiri dan merasa “cacat” atas
S
setiap apa yang dikerjakan.
ok
Bo
Akibat jebakan ini, seseorang akan cenderung membina
kehidupan, baik hubungan sosial maupun pekerjaan dengan
e
orang yang suka mengontrol atau otoriter, dan selalu patuh
l
pada apapun yang diperintahkan oleh orang tersebut. Bagi orang
p
tersebut, melawan atau berbeda pendapat adalah hal yang tidak
benar. Keyakinan utama yang ada pada orang dengan jebakan ini
am
adalah bahwa "orang lain lebih tahu, lebih benar daripada saya"
dan bahwa "perasaan diri sendiri tidak penting, tapi perasaan,
S
pendapat dan pemikiran orang lain lebih penting"
ok
tersebut terasa kurang pada fase perkembangan, maka
seseorang akan cenderung mencarinya kembali di masa dewasa
o
melalui perilaku yang seringkali bersifat "menjebak"
e B
Satu hal yang perlu diingat adalah, Life Traps pada awalnya
merupakan sebuah bentuk dari pertahanan diri untuk menjaga
pl
dari bahaya ataupun ketidaknyamanan di masa lalu yang
mungkin terjadi di masa depan. Jadi sudah sewajarnya pikiran
am
bawah sadar kita memang berjaga-jaga dan melindungi diri dari
setiap kemungkinan buruk yang ada.
S
Berikut adalah beberapa kebutuhan, kaitannya dengan jebakan
hidup dalam diri kita dan juga deskripsi singkat dari jebakan
hidup itu sendiri.
ok
Terdapat banyak teknik untuk mengubah mindset dan juga
jebakan hidup yang juga akan dijelaskan pada bagian akhir buku
o
ini, tapi sebelumnya pada pembahasan selanjutnya, kita juga
B
akan membahas mengenai dampak secara fisik dari beban
pikiran dan juga pemikiran negatif. Karena selain perilaku atau
le
sikap kita yang "digerakan" oleh pikiran dan keyakinan, ternyata
aktifitas fisik dan kesehatan tubuh memiliki pengaruh yang cukup
mp
significant, itu artinya jika kita bisa mengkondisikan apa yang ada
di dalam pikiran kita, itu juga bisa membantu dalam pengelolaan
a
kesehatan tubuh.
S
PSIKOSOMATIS, BEBAN
PIKIRAN DALAM BENTUK FISIK.
k
Pikiran dan tubuh kita adalah satu kesatuan yang saling
o
mempengaruhi satu sama lain, dan ini sudah ketahui sejak
o
ribuan tahun lalu. Bahkan dalam dunia kedokteran, Hippocrates
B
yang dikenal sebagai Bapak ilmu kedokteran sudah
mengaplikasikan pengobatan terintegrasi atau melakukan
le
penyembuhan tidak hanya dari gejala fisik yang muncul saja,
melainkan juga dengan melihat aspek emosional, spiritual dan juga
p
psikologis seseorang.
m
Sa
Tubuh dan setiap aktifitas di dalamnya adalah bagian dari
perwujudan pikiran kita, oleh karena itulah pikiran bisa sangat
mempengaruhi kondisi fisik manusia. Dan ketika sebuah beban
pikiran yang berupa kecemasan, stres ataupun hal yang
menggangu lainnya sudah mulai dirasakan oleh tubuh, itulah yang
disebut sebagai psikosomatis.
PSIKODINAMIKA SIMPTOMS
MENGENALI GEJALA DARI SEBUAH
MASALAH PSIKOLOGIS
"The mind is its own place, and in itself, can make a heaven of
Hell, a hell of Heaven.” ~ John Milton.
ok
Pikiran kita bisa memberikan pengaruh positif dan menjadikan diri
Bo
menjadi sehat dan kuat. Tapi sebaliknya, fungsi tubuh kita bisa
terganggu juga ketika tekanan dari pikiran berdampak negatif dan
e
dimunculkan oleh tubuh. Psikosomatis sendiri sebenarnya secara
l
definisi adalah keadaan pikiran yang mempengaruhi tubuh, dan
p
sifatnya bisa berlaku positif maupun negatif, jadi bisa saja pikiran
kita yang damai membuat tubuh terasa relaks atau pikiran yang
am
tegang memunculkan banyak gejala fisik yang negatif. Untuk
mendapat pengertian tentang bagaimana pikiran bisa
S
mempengaruhi tubuh secara efektif, kita akan meminjam teori
pemodelan cara kerja pikiran manusia.
Pikiran kita pada dasarnya terbagi atas Pikiran Sadar dan Pikiran
Bawah Sadar. Beberapa literasi memang seringkali menyebutnya
sebagai "alam bawah sadar" tapi saya lebih nyaman menyebutnya
sebagai "pikiran" karena semuanya terjadi di dalam diri kita, dan
bukan di alam atau "dunia yang berbeda" namun tidak ada yang
salah dengan kedua istilah tersebut, yang paling utama adalah
pengertian dari teori ini bisa tersampaikan secara baik.
ok
nyeri persendian, nyeri menstruasi, nyeri tulang dan lainnya. Jika
di dalam pikiran bawah sadar ternyata memiliki perasaan
o
bersalah terhadap sesuatu, maka kita perlu mencari pemicunya.
B
e
Contoh Kasus dalam perilaku tidak disadari : Seorang
l
perempuan dewasa yang belum menikah dan seringkali gagal
p
dalam menjalin hubungan, padahal ia telah mencapai
kesuksesan dan standart pasangannya juga tidak terlalu muluk-
am
muluk, ternyata setelah diidentifikasi lebih jauh, perempuan ini
pernah berjanji untuk membahagiakan orang tua dengan menjadi
S
sukses, namun sebelum ia sukses orang tuanya sudah
meninggal, akhirnya ia seperti terjebak dalam rasa bersalah dan
menghukum diri sendiri tanpa sadar.
66
3. Internal Conflict (Konflik Internal)
Sebagai seorang pribadi kita tidaklah hidup sendiri ada
beberapa sub-kepribadian (ego state) yang terus berinteraksi
dengan diri kita, dan jika ada beberapa bagian dari kita yang
saling bertentangan, walaupun keduanya sebenarnya sama-
sama memiliki tujuan yang baik, jika bertolak belakang ini akan
menimbulkan masalah emosional bahkan mental yang
berkepanjangan. Konflik paling umum bisa disebabkan oleh
ok
didikan atau larangan semasa kecil, ketika seorang anak
dihadapkan pada keinginannya, namun terhalang oleh sebuah
o
keharusan untuk tetap patuh oleh pengasuhnya.
B
e
Pada saat kita berusaha untuk "menekan" dan mengabaikan
l
sesuatu yang seharusnya ingin dilepaskan, maka perasaan
p
ketidaknyamanan itu bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar,
pengaruhnya terhadap tubuh bisa berupa sakit kepala sebelah
am
(migrain), leher dan pundak yang kram, telinga sering
berdengung, insomnia dan suhu tubuh yang tidak beraturan.
ok
bisa menggunakan "rasa sakitnya" untuk mendapatkan simpati
dari orang tertentu, atau malah menghindar dari tanggungjawab
Bo
yang tidak ingin ditanggung. Walaupun terdengar kenak-kanakan
dan tidak masuk akal, inilah yang dilakukan pikiran bawah sadar
e
kita di dalam programnya
pl
Contoh Kasus : Seorang anak yang tidak suka dengan sebuah
mata pelajaran di sekolah tiba-tiba menjadi sakit dan tidak bisa
am
berangkat sekolah. Atau dalam bentuk kebiasaan seperti seorang
yang ingin berhenti merokok dan tahu bahwa merokok itu tidak
S
baik masih belum bisa melepaskan kebiasaannya, ternyata ketika
diindentifikasi merokok adalah salah satu cara yang ia lakukan
untuk melepaskan diri dari stres, dan selama ada hal “nyaman”
yang ia lakukan karena merokok, akan sulit berhenti dari
kebiasannya itu.
k
sesuai atau tidak. Beberapa contoh teknik yang sampai saat ini
masih banyak digunakan adalah : Doa (Afirmasi positif melalui
oo
media spiritual), Psikoterapi, Hypnotherapy, Self-Talk,
Visualisasi, Meditasi, Art-Therapy, Yoga, Support Group, Grapho-
B
Therapy, Relaksasi, dan sebagainya.
e
l
Dalam pembahasan berikutnya, kita akan mengulas mengenai
sejumlah teknik terapi sederhana yang bisa kita praktikan sendiri
mp
untuk mengubah Belief System, kebiasaan kurang baik, perilaku
kurang tepat, maupun membantu mengatasi psikosomatis. Dan
Sa
satu hal yang penting dalam mencapai perubahan adalah Self-
Awareness atau kesadaran diri sendiri, karena perlu diingat
bahwa kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk berubah,
kecuali itu adalah keinginan dirinya sendiri.
ok
Bo
“Change your Beliefs and you change your Destiny.”
le ~ Sterling W. Sill
mp
Sa
SINERGIC APPROACH
AFIRMASI, VISUALISASI, REPETISI
k
Setelah membaca bagian-bagian sebelumnya di buku ini, kita
tahu bahwa sebuah nilai sebenarnya bisa dimasukan dengan
oo
sengaja ataupun tidak disengaja asalkan memenuhi syarat
tertentu (Halaman 19), dan semakin banyak syarat tersebut
e B
terpenuhi, maka semakin kuat juga efeknya masuk ke dalam
pikiran bawah sadar kita. Berikut adalah beberapa langkah
pl
sederhana untuk menciptakan sebuah Belief Positif dalam diri
kita yang bisa dipraktikan sendiri, teknik ini dikenal dengan istilah
m
Sinergic Approach, yang merupakan kombinasi antara Afirmasi
a
(Self-Talk), Visualisasi (Imajinasi) dan juga Repetisi.
S
Langkah Pertama : Pilihlah nilai baik yang memang kita
ingin masukan ke dalam diri sebagai sebuah Belief
System baru. Untuk mempermudah bisa dituliskan dalam
bentuk Script atau kata-kata yang bersifat sugestif (saran
atau pernyataan) seperti : "Saya adalah pribadi yang
percaya diri." atau "Saya mampu mengerjakan pekerjaan
dengan baik." atau "Saya akan memiliki tubuh yang sehat,
dengan berat badan ideal." Buat script dengan kata-kata
yang positif, sesuai dengan apa yang kita inginkan,
gunakan "present tense" atau kalimat saat ini dalam
penulisan scriptnya.
ok
menyembuhkan kejadian traumatik, "luka batin" ataupun masa
lalu yang kurang menyenangkan adalah melalui Forgivenss
o
Therapy. Memaafkan memang adalah hal yang sering
B
diucapkan, banyak disarankan, namun faktanya, cukup berat
untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan prinsip dari Forgiveness
e
Therapy yang banyak orang tidak ketahui.
l
mp
Banyak dari kita beranggapan bahwa memaafkan adalah
"memberikan maaf" dan inilah yang membuatnya menjadi
a
semakin sulit, bagaimana mungkin kita bisa memberikan sesuatu
S
kepada orang lain atau kejadian yang sudah dengan kejamnya
menyakiti dan menimbulkan luka bagi kita? Oleh karena itulah
dalam konsep Forgiveness Therapy, memaafkan berarti
"Melepaskan Maaf" atau kita melakukannya bukan untuk
orang lain, tapi dalam rangka melepaskan beban yang selama
ini tidak seharusnya kita tanggung, karena seringkali mereka
yang kita anggap bersalah pun tidak menyadari dan mengakui
kesalahannya kepada kita. Oleh karena itu, fokus kita adalah
pada pelepasan beban emosional dan kembali menjalani hidup
dengan cara yang baru. Karena memaafkan bukan berarti harus
melupakan dengan paksaan semua kejadian yang sudah berlalu,
melepaskan maaf artinya kita bisa kembali mengingat sebuah
peristiwa, namun dengan persepsi yang baru.
k
instrumental yang tenang untuk mendukung suasana.
o
Langkah Kedua : Berbaringlah di tempat tidur atau duduk
dengan posisi bersandar, pejamkan mata dan bernafaslah
Bo
dengan tenang, sewajar mungkin. Tarik nafas perlahan, dan
lakukanlah relaksasi mandiri secara perlahan dan bertahap.
e
Relaksasi ini diperlukan untuk membawa kita pada suatu
l
peristiwa di masa lalu dengan lebih baik, karena ini adalah
p
"pintu masuk" pikiran bawah sadar untuk memanggil ulang
beberapa ingatan, menghadirkan emosinya dan kemudian kita
am
selesaikan atau netralkan emosi tersebut.
Langkah Ketiga : Secara perlahan namun pasti, lakukan
S
relaksasi dari atas kepala hingga ujung kaki. Bersama
dengan hembusan nafas katakan pada diri sendiri "Saya akan
memasuki relaksasi fisik dan pikiran." Fokuskan diri hanya
pada nafas dan perlahan perhatikan bagian kepala, rasakan
ada kenyaman di sana, lalu katakan "Kepala saya relaks, mata
saya relaks, wajah saya relaks tenang dan nyaman."
Kemudian rasakan aliran kenyaman itu mulai turun ke bagian
leher, dan kembali katakan "Saya membiarkan leher saya
menjadi tenang, santai dan nyaman, relaks sempurna."
Rasakan secara bertahap, tubuh, lengan, jari jemari, paha,
hingga kaki menjadi relaks dan nyaman.
ok
teknik ini, kita akan lebih berfokus kepada perubahan cara
pandang dalam melihat segala sesuatu. Karena sebenarnya
o
setiap kejadian adalah netral, yang membuatnya menjadi baik
B
ataupun buruk adalah respon kita terhadap kejadian tersebut.
Teknik yang kita pelajari kali ini bisa diterapkan bagi diri sendiri
le
maupun ketika berkomunikasi dengan orang lain, kuncinya adalah
bagaimana kita membingkai ulang makna dari suatu peristiwa atau
mp
yang biasa disebut sebagai reframing.
Sa
Pada saat saya menyatakan satu kalimat ini, terdapat puluhan
hingga ratusan frame yang bisa muncul di pikiran Anda. Sebagian
mungkin akan terkejut atau menjadi ketakutan karena
membayangkan peristiwa yang tragis itu, sebagian lainnya menjadi
penasaran dan bertanya mengenai detail kejadian yang terjadi,
yang mungkin bisa saja terjadi juga adalah Anda bisa saja tertawa
mendengar kalimat ini, loh kok malah tertawa? Ternyata orang
yang terlibat dalam kejadian tersebut adalah diri Anda sendiri, dan
Anda menertawai keteledoran yang menyebabkan kecelakaan
yang menurut Anda sebenarnya tidak separah seperti yang orang
lain bicarakan. Sebuah kalimat yang sama selalu memiliki
banyak respon yang berbeda, dan itu sangat tergantung pada
sudut pandang bagaimana kita melihat sebuah kejadian
tersebut.
The Secret of Mindset - Daud Antonius 84
SUBMODALITAS
MENGUBAH EMOSI DAN PENGALAMAN
ok
dapat menciptakan pengalaman baru bagi kita, inilah yang
membuat kita bisa berkorban dan mengeluarkan waktu, tenaga,
o
bahkan biaya hanya untuk "merasakan" pengalaman atau rasa
B
baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Sebagai contoh,
salah satu alasan kita lebih memilih pergi ke bioskop
le
dibandingkan dengan menonton DVD atau layanan streaming
adalah suara yang jelas, layar yang besar serta emosi yang lebih
mp
terasa nyata. Atau hal lain, alasan seseorang membeli sebuah
barang, entah itu tas mahal atau pergi ke tempat perawatan yang
a
berkelas, bukan hanya sekedar untuk fungsinya, tapi untuk
S
merasakan "menjadi cantik" dan emosi positif lainnya.
"If you are not living this moment, you are not really living."
~ Eckhart Tolle
ok
mempraktikan konsep dari mindfulness, sebuah teknik psikologi
positif yang bisa membangkit kesadaran kita dengan lebih baik.
o
Teknik ini biasanya dilakukan dengan berlatih fokus,
B
membawa pikiran dan perasaan pada kondisi saat ini, sadar
secara utuh, mengambil waktu sejenak untuk beristirahat dan
le
melepaskan diri dari beban pikiran ataupun kecemasan.
Mindfulness sendiri sudah banyak digunakan dalam mengelola
mp
diri, meditasi dan juga yang cukup populer adalah mindful eating
atau makan dengan kesadaran, yang bermanfaat dalam
a
mengatasi emotional eating atau makan berlebihan akibat stres.
S
Lalu kemudian, kenapa kita perlu melatih diri agar tetap hadir dan
sadar dalam setiap kesempatan melalui konsep ini? Anda dan
saya mungkin pernah ataupun sering mengalami saat di mana
kita melakukan tindakan yang terlalu reaktif, marah secara tiba-
tiba, panik berlebihan dan kecemasan yang seringkali datang
tanpa penjelasan. Hal ini dikarenakan sebagian besar perilaku
kita masih "dikendalikan" oleh program pikiran bawah sadar, yang
merespon dengan cepat dan refleks, kadang tidak melalui
penilaian ataupun pertimbangan yang matang, singkatnya kita
seringkali tidak hadir sepenuhnya di banyak aktivitas maupun
keputusan hidup.
Daud Antonius
Mulai dikenal sebagai salah satu co-founder
dari komunitas psikologi digital atau
PsikologID yang secara aktif membagikan
materi psikologi melalui media sosial sejak
2012, kini komunitas tersebut sudah memiliki
banyak program seperti : Sesi Sharing Gratis,
Tanya-Jawab Online via Instagram, Event
Seminar, In-House training di berbagai
perusahaan dan juga kelas seminar online
yang sudah diikuti oleh lebih dari 6000 orang
alumni aktif yang tersebar di berbagai kota di
Indonesia.