Anda di halaman 1dari 2

KONSEP BERPIKIR DIAKRONIK, SINKRONIK,

RUANG DAN WAKTU DALAM ILMU SEJARAH B. KONSEP MANUSIA, RUANG, DAN WAKTU DALAM SEJARAH

A. Pengertian Sejarah Dalam sejarah terdapat tiga unsur penting, yaitu manusia, ruang, dan waktu.
Manusia adalah pelaku dari semuanya.
 Secara etimologis kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang berarti pohon. Bentuk pohon ini kemudian Peristiwa ataupun kejadian dari masa yang lalu selalu berlangsung dalam batasan ruang atau tempat tertentu.
dihubungkan dengan skema dari silsilah keluarga raja dari dinasti tertentu, dan jika kita perhatikan skema dari silsilah Adapun waktu akan menjadi batasan dari setiap peristiwa yang telah terjadi, perjalanan hidup manusia, atau
itu akan menyerupai bentuk pohon yang dibalik. sejarah manusia tidak dapat terlepas dari waktu.
Konsep waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yaitu
 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan definisi tentang sejarah sebagai berikut: (1) proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu.
1. Asal usul, keturunan, atau silsilah; (2) kesatuan kelangsungan waktu, yaitu waktu pada masa yang lampau, sekarang, dan masa yang akan datang
2. Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo; (the past, the present and the future).
3. Pengetahuan atau uraian tentang kejadian, atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau.
C. KONSEP DIAKRONIK ATAU KRONOLOGI DALAM SEJARAH
 Sejarah dalam bahasa Inggris disebut dengan history, yang berasal dari bahasa Yunani istoria yang berarti informasi  Secara etimologi kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss.
atau pencarian. Dalam bahasa Belanda sejarah disebut dengan geschiedenis yang juga mempunyai pengertian yang  Dia mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss berarti waktu.
hampir sama, yaitu tentang sesuatu yang telah terjadi.  Diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam batasan waktu.
 Secara etimologis kata kronologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss dan logos.
 Selain pengertian dari sejumlah bahasa, kata sejarah juga didefinisikan oleh sejumlah tokoh, di antaranya sebagai  Chronoss adalah waktu,
berikut:  Logos adalah uraian atau ilmu.
1. Herodotus (484-425 SM), seorang filsuf dan sejarawan pertama yang berasal dari Yunani yang juga disebut
 Kronologi adalah ilmu tentang waktu, yang memang di dalam perkembangannya kemudian menjadi ilmu bantu
sebagai Bapak Sejarah. Ia mengatakan bahwa sejarah tidak berkembang dan bergerak ke depan dengan tujuan
sejarah yang menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
yang pasti, tetapi bergerak melingkar, yang tinggi dan rendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu
 Periodisasi,bertugas membuat klasifikasi dari peristiwa- peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan
sendiri.
tertentu.
2. Ibnu Khaldun (1332-1406 M) mendefinisikan bahwa sejarah adalah catatan tentang manusia dan peradabannya
dengan seluruh proses perubahan secara nyata dengan segala sebab dan akibatnya. Ibnu Khaldun adalah  Periodisasi dalam sejarah diperlukan karena penting bagi kita agar dapat mengadakan tinjauan secara
seorang sejarawan Islam yang hidup pada masa Abbasiyah di Baghdad. menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan saling keterhubungannya dalam berbagai aspek.
3. R.G. Collingwood (1889-1943) mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan
manusia pada masa yang lampau.
4. Sartono Kartodirdjo (1921-2007), Sejarah yang objektif adalah sejarah yang menunjuk pada kejadian atau  Periode perkembangan kebudayaan sebagai berikut :
peristiwa itu sendiri, sedangkan sejarah yang subjektif adalah sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi dan  Zaman pra aksara yang juga disebut dengan zaman pra sejarah adalah zaman yang dimulai sejak
pikiran oleh sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa. manusia belum mengenal tulisan hingga ditemukannya tulisan.
5. R. Mohammad Ali,  Zaman aksara atau disebut juga dengan zaman sejarah, yaitu zaman ketika manusia sudah mengenal
a. bahwa sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang memang benar- tulisan hingga sekarang.
benar terjadi di sekitar kita.  Periodisasi dalam penulisan sejarah dapat dilakukan dengan banyak klasifikasi berdasarkan sejumlah aspek
b. cerita tentang perubahan perubahan itu sendiri; dalam kehidupan manusia, seperti perkembangan sistem politik, pemerintahan, agama dan kepercayaan,
c. ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan, peristiwa, kejadian yang benar-benar terjadi pada ekonomi, dan sosial budaya.  
masa yang telah lampau.  Periodisasi yang dibuat berdasarkan sistem mata pencarian hidup dalam sejarah Indonesia :
6. Muhammad Yamin 1903-1962, sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari 1. Masa berburu dan meramu
berbagai peristiwa yang dapat dibuktikan. 2. Masa bercocok tanam
3. Masa bercocok tanam tingkat lanjut
 sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian penting yang terjadi dalam 4. Masa perundagian
kehidupan manusia di masa lalu.  Dinasti yang pernah memerintah Jawa dari masa perkembangan pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-
Buddha hingga pengaruh Islam.
1. Dinasti (Wangsya) Sanjaya (732-850 M)
2. Dinasti Syailendra (750-900 M)
3. Dinasti Isyana (900-1222 M)
4. Dinasti Girindra (1222-1478 M) Sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih menitikberatkan untuk meneliti gejala-gejala yang meluas dari
5. Dinasti Demak (1521-1568 M) sebuah peristiwa tetapi dengan waktu yang terbatas.
6. Dinasti Pajang (1568-1600 M)
7. Dinasti Mataram (1600-1775 M) E. CARA BERPIKIR KRONOLOGIS DAN SINKRONIK DALAM BELAJAR SEJARAH
 Periodisasi bertujuan membuat klasifikasi dalam sejarah sehingga akan memudahkan kita untuk memahami
peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis. Melalui periodisasi, kita menjadi mudah untuk memahami hal  Cara berpikir kronologis artinya berpikir secara runtut, teratur, dan berkesinambungan.
hal yang terkait dengan:  Konsep berpikir diakronik atau kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin memecahkan masalah.
1. perkembangan manusia dari waktu ke waktu,  Cara berpikir sinkronik mengajarkan untuk lebih teliti dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu.
2. kesinambungan antarperiode,  Cara berpikir sinkronik mengajarkan untuk memfokuskan perhatian terhadap suatu gejala atau fenomena
3. kemungkinan terjadinya fenomena yang berulang, dan tertentu dalam sebuah kajian dan akan membuat kita lebih memaknai mengapa hal itu dapat terjadi.
4. perubahan yang terjadi dari periode awai hingga ke periode berikutnya.  Cara berpikir holistik artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya menggunakan
 Contoh lainnya adalah periodisasi sejarah Indonesia: cara pandang dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
1. Masa praaksara  Berpikir holistik belajar bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat mencegah
2. Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha sebab atau mengurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.
3. Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam  Holistik mempunyai pengertian menyeluruh, artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita
4. Masa kekuasaan kolonialisme Barat hendaknya menggunakan cara pandang dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
5. Masa pendudukan Jepang
6. Masa Revolusi
7. Masa Orde Lama
8. Masa Orde Baru
9. Masa Reformasi
 Kronik adalah catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan perjalanan yang ditulis
oleh para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa yang lalu.
 Periodisasi yang banyak digunakan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan masyarakat, sistem politik,
ekonomi, agama dan kepercayaan suatu kerajaan digunakan pembabakan berdasarkan urutan dinasti, seperti
yang terdapat pada sejarah bangsa-bangsa di Asia.
 Periodisasi bertujuan membuat klasifikasi dalam sejarah sehing

D. KONSEP SINKRONIK DALAM SEJARAH

Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang berarti dengan, dan chronoss yang berarti waktu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan
peristiwa yang terjadi pada suatu masa.
Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau
waktu tertentu dengan lebih mendalam.
Konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter
dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Ciri – ciri secara umum sinkronik sebagai berikut:
Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu
Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter
Bersifat horizontal
Tidak ada konsep perbandingan
Cakupan kajian lebih sempit
Kajiannya sangat sistematis
Sifat kajian lebih serius dan mendalam.

Anda mungkin juga menyukai