Disusun Oleh:
Lidya Sabilla Firdaus (16711011)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018/2019
A. Latar Belakang
Banyak sekali perbaikan dalam bidang kedokteran dalam beberapa dekade ini, baik dari
aspek preventif, kuratif dan rehabilitatif. Tentu ini tidak terlepas dari kemajuan ilmu dan
teknologi yang semakin pesat. Penelitian adalah hal yang amat penting dalam kemajuan
IPTEK itu sendiri. Meski tidak dapat disangkal jika kemajuan IPTEK dan aktivitas penelitian
di Indonesia masih jauh tertinggal.
Sebagai agent of change, agent of development, dan agent of health sudah selayaknya
mahasiswa kedokteran menyuburkan kegiatan penelitian dan perkembangan ilmu terkini agar
menghasilkan inovasi ataupun produk kreativitas yang dapat memberi sesuatu yang berguna
bagi masyarakat.
Asia University Summer Program in Healthy Aging and Anti-Aging 2019
diselenggarakan di Asia University, Taiwan, Taichung dan mengirimkan 6 orang delegasi
dari Fakultas Kedokteran UII. Kegiatan Asia University 2019 Summer Program in Healthy
Aging and Anti-Aging berlangsung selama dua minggu yaitu dimulai pada 15 Juli dan
berakhir pada 26 Juli 2019. Asia University Summer Program in Healthy Aging and Anti-
Aging merupakan kegiatan ilmiah yang salah satu memiliki tujuan sebagai pembelajaran
untuk menciptakan dan mendukung terbentuknya kalangan lanjut usia yang sehat dan
produktif di masa tua nya. Melalui acara summer program yang diadakan diharapkan mampu
mempertahankan dan menambah semangat memperbarui ilmu yang telah dimiliki ada pada
rekan-rekan dokter dan tenaga kesehatan lain di bidang geriatri.
A. Tujuan
Tujuan diadakannya summer program ini, yaitu:
1. Mendapatkan ilmu terbaru mengenai upaya memperbaiki kualitas hidup lansia dari
segi sarana prasarana publik, mengatur pola hidup, dan hubungan sosial dengan lansia
2. Menjalin koneksi dengan berbagai kalangan pekerja medis, seperti perawat, bidan,
farmasi, psikologi dari berbagai negara
3. Mendapatkan informasi pelayanan publik untuk lansia dari berbagai negara
4. Bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai upaya deteksi dini beberapa penyakit
kronik dan serius pada lansia dengan delegasi dari berbagai negara
5. Mendapatkan informasi mengenai upaya mencegah penyakit kronik pada lansia
6. Merasakan atmosfer perkuliahan di luar negeri dan mendapatkan pengalaman tinggal
di luar negeri
B. Deskripsi dan Refleksi Kegiatan Harian
1. Kegiatan Tanggal 14 Juli 2019
Kami sampai di Bandara Taoyan Internasional Airport pada jam 17.30. Lalu kami
bertemu dengan LO dari Asia University dan sambil menunggu kedatangan mahasiswa
lain yang mengikuti summer program di Asia University, Taiwan. Sekitar jam 19.30 kami
pergi manaiki bus menuju Asia University, Taiwan di Kota Taichung. Perjalanan
memakan waktu 3 jam. Kami sampai di Asia University sekitar jam 22.00 dan diarahkan
ke masing masing kamar dormitory lalu kami beristirahat untuk persiapan kuliah besok.
Satu kamar di isi empat orang peserta.
2. Kegiatan Tanggal 15 Juli 2019
Jam 04.00 pagi kami bangun dari tidur dan melaksanakan salat subuh secara
berjamaah, kemudian kami beristirahat kembali. Sekitar jam 10.00 pagi kami makan
menggunakan nasi yang sudah kami masak dan mie atau abon. Jam 13.10 kuliah kami
dimulai dengan judul kulaih perkenalan dan pengantar yang disampaikan oleh Dekan
Prof. Sin-Da Li, menjelaskan sejarah kampus Asia University lalu departemen apa saja
yang ada di sana. Kuliah berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan selesai pukul jam
16.00 sore. Setelah itu masuk free time, kami melakukan sholat Dzuhur di jamak dengan
Ashar lalu kami pergi menyusuri kampus Asia University. 18.00 kami pulang dan
melakukan sholat maghrib lalu sembari menunggu sholat Isya kami mengaji dan
akhirnya kami beristirahat.
Gambar 2. Kuliah Age-related hearing loss and presevention bersama Prof. Hui-Chi Tien
Setelah jam 16.00 biasanya kami mencari makanan halal seperti roti, buah pisang, di 7-
11 atau family mart. Selanjutnya setelah Isya, kami lanjutkan belajar materi tutorial agar
tidak tertinggal dan beristirahat. Di hari Rabu tanggal 17 Juli 2019, kami mengunjungi
Yizhong night market di dekat kampus untuk mencari oleh-oleh dan makanan halal.
Pejalanan menuju Pejalanan menuju yizhong membutuhkan waktu sekitar 30 menit
menggunakan bus 201.
4. Kegiatan Tanggal 19 Juli 2019
Kegiatan yang dilakukan hari ini adalah campus visit menuju Earthquake Museum of
Taiwan yang berjarak sekitar 2 km dari kampus. Kami berangkat bersama-sama
menggunakan bus yang disediakan Asia University. Museum ini didirikan untuk
mengenang gempa Jiji tahun 1999 yang terjadi di Taichung. Gempa berkekuatan 7,3 skala
richter ini menimbulkan cukup banyak kerusakan dan korban jiwa saat itu. Terdapat
bangunan SD yang terdampak gempa di museum ini. Museum ini cukup interaktif karena
banyak informasi tentang gempa yang dipamerkan seperti ruangan simulasi gempa, galeri
foto gempa, alat interaktif mengenai mekanisme terjadinya gempa, dan lain-lain.
Gambar 3. Earthquake Museum of Taiwan
5. Kegiatan Tanggal 20 Juli 2019
Pada hari Sabtu, kami tidak ada jadwal untuk kuliah, sehingga kami mencoba untuk
berkeliling kota Taichung menggunakan bus untuk melihat indahnya kota Taichung,
adapun beberapa destinasi yang kami kunjungi adalah Rainbow Village, Masjid
Taichung, National Taichung Theater, Boba Chun Shui Tang, dan yang terakhir adalah
Feng Chia Night Market dan kami berburu makanan halal disini seperti seafood, buah dan
sebagainya. Perjalanan yang kami tempuh dari Asia University menuju berbagai destinasi
wisata lumayan jauh, sehingga kami menempuhnya menggunakan Bus.
1. ORIENTATION
Orientation / kuliah pendahuluan di sampaikan oleh Profesor Shin-Da Lee pada tanggal
15 Juli 2019 pada pukul 13.10-16.00. Profesor Shin-Da Lee merupakan dekan College of
Medical and Health Science. Beliau menyambut hangat semua delegasi dari setiap kampus.
Selanjutnya beliau mengenalkan sejarah Asia University, fasilitas dan fakultasnya. College of
Medical and Health Science mempunyai beberapa departemen meliputi Department of
Healthcare Administration, Department of Health and Nutrition Biotechnology, Department
of Biotechnology, Department of Psychology, Department of Nursing, Department of
Optometry, Department of Audiology and Speech-Language Pathology, Department of
Occupational Therapy dan Department of Post-Baccalaureate Veterinary Medicine. Setelah
mengenalkan fakultasnya, beliau menyampakain jadwal summer program “Healthy Aging
and Anti-Aging” dan sekilas materi yang akan dibahas tiap pertemuannya. Terakhir, beliau
memanggil perwakilan dari setiap kampus untuk maju ke depan mengenalkan anggotanya.
Pada proses penuaan normal terjadi penurunan siklus tidur REM dan NREM sehingga
lansia mengalami kesulitan untuk tidur. Bertambahnya usia menyebabkan seseorang menjadi
lebih sulit untuk tidur karena menjadi lebih sensitif terhadap perubahan hormonal, fisik, dan
lingkungan seperti cahaya, keramaian serta suhu. Oleh karena itu, perlu adanya habituasi
tidur dan menjaga lingkungan agar tetap kondusif dan nyaman. Tidur malam tidak boleh
dilakukan setelah makan malam dan penggunaan obat tidur tidak dapat memperbaiki kualitas
tidur. Waktu terbaik untuk tidur adalah jam 11 malam dengan durasi tidur delapan jam setiap
malam. Jika kualiatas tidur baik maka saat siang hari kita tidak membutuhkan tidur sejanak
dan kafein untuk menghilangkan rasa kantuk.
Mendekur saat tidur merupakan proses fisiologis jika durasinya singkat dan tidak
mengganggu tidur. Hal ini terjadi ketika seseorang tidur maka akan berhenti bernafas lebih
dari 10 detik. Kondisi mendekur dapat mengganggu pernapasan dan tidur maka kondisi itu
disebut dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA). Beberapa kondisi yang sering dijumpai
adanya OSA yaitu stroke, obesitas, gout, dan diabetes melitus. OSA terjadi akibat relaksasi
yang berlebih pada otot faring sehingga aliran udara gagal masuk ke saluran pernapasan yang
bermanifestasi mendengkur, sakit kepala pagi hari, dan fatigue. Pencegahan OSA dilakukan
dengan menurunkan berat badan, posisi tidur ke arah suatu sisi, dan berhenti merokok. Terapi
untuk OSA adalah Continous Positive Airway Pressure (CPAP).
Lansia juga dianjurkan untuk melakukan olahraga untuk menjaga kesehatannnya. Beberapa
manfaat dari olahraga yaitu sebagai berikut.
Gambar 10. Defek pada mitokondria yang berkaitan dengan sindrom hearing loss
Gambar 11. Sir 2 merupakan longevity gene dan jalur molekularnya telah terbukti pada
yeast, C. elegans dan manusia
Kuliah ditutup oleh Profesor Ya Li-Yao dengan kutipan bijak yang mengungah
semangat belajar.
Gambar 13. Pembukaan Kuliah Presbycusis Aged Hearing Loss oleh Profesor Hui-Chi Tien
9. PSYCHOLOGY OF AGING
Kuliah yang disampaikan oleh Profesor Ting-Ying Yang tersebut berlangsung pada
tanggal 23 Juli 2019 pada pukul 13.30 – 16.00 bertempat di ruangan 1107 gedung College of
Information And Electrical Engineering. Beliau menyampaikan tentang perkembangan
psikologi manusia, pengenalan jati diri, dan perilaku manusia yang ideal dalam kehidupan
sehari-hari. Pada dasarnya perkembangan psikologi manusia berhubungan dengan
perkembangan sel otak. Sel otak manusia dapat berkembang dan mengalami pembaharuan
bentuk. Semakin sering otak digunakan terus menerus dan berulang maka sel otak baru akan
semakin berkembang dan koneksi antarsel otak akan semakin meningkat. Otak manusia
berkembang secara bertahap melalui proses latihan, pengalaman belajar, dan manajemen
mengatasi stres. Pada umumnya manusia menggunakan salah satu sisi otak yang lebih
dominan dalam kehidupan sehari, misalnya seorang pelajar lebih dominan menggunakan otak
sisi kiri dibandingkan sisi kanan. Kecerdasan orang dewasa dan lansia dipengaruhi oleh
faktor biologis, pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan.
Pengenalan jati diri dilakukan dengan refleksi diri sendiri dan pendapat orang lain.
Pendapat orang lain mengenai diri kita berdasarkan ciri fisik dan perilaku yang dapat
diobservasi langsung akan lebih mudah dikenali dibandingkan dengan refleksi diri sendiri
yang sukar untuk diobservasi langsung oleh orang lain. Bentuk refleksi diri dilakukan melalui
pengenalan terhadap bakat atau minat diri. Untuk menjadi manusia ideal kita harus
menurunkan kesenjangan antara actual self dengan ideal self melalui proses perubahan
perilaku, menurunkan standarisasi diri, dan tetap fokus dalam proses menurunkan
kesenjangan yang ada. Masalah yang sering terjadi pada lansia yaitu mereka tidak mengenali
jati dirinya sendiri dan pencapaian yang telah diraih dalam hidup sehingga menimbulkan
stres, depresi, dan frustasi. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara meminta lansia untuk
bercerita pengalaman hidupnya dan pencapaian yang telah diraih selama hidupnya. Depresi
terjadi karena seseorang tidak dapat mengungkapkan hal yang ingin diungkapkan atau karena
tidak ada tempat untuk bercerita.
Gambar 14. Kuliah Psychology of Aging oleh Profesor Profesor Ting-Ying Yang
Susunan retina terdiri atas, optic nerve head (optic disk), pembuluh darah, dan makula
(retinal pigment epithelium) yang bentuknya oval dengan pigmen kuning di dekat pusat retina
dan makular responsibel untuk central vision. AMD merupakan penyakit yang menyebabkan
kebutaan ireversibel karena ada kerusakan pada central vision dan progressnya lambat.
Faktor Risiko terkena AMD adalah:
a. Umur >65 tahun
b. Riwayat Keluarga
c. Merokok
d. Tekanan Darah Tinggi
e. Terlalu banyak paparan sinar matahari
f. Peningkatan BMI
Patofisiologi terjadinya AMD adalah sebagai berikut:
a. Adanya very high density of photoreceptor menyebabkan terakumulasinya oksigen di
sentral makula dan akan menyebakan tingginya produksi ROS di makula
b. Adanya akumulasi lipofusin di Makula yang semakin meningkat seiring menuanya
seseorang
Sehingga ketika terdapat akumulasi ROS dan lipofusin menyebablam toksik pada
makula terjadilah kerusakan makula disfungsi makula penurunan pasokan
nutrisi dan oksigen ke fotoreseptor kematian fotoreseptor kebutaan.
Klasifikasi
a. Atrophic (dry/non exudative)
b. Exudative
Adanya neovaskularisasi retina menyebabkan perdarahan (eksudat) membentuk
jaringan skar pada retina dan pelepasan makula
Manifestasi dan Gejala Klinis
a. Adanya penurunan kemampuan penglihatan pasien, terutama gaian tengah ruang
pandang
b. Munculnya garis-garis dalam penglihatan dan menjadi buram
c. Sulit melihat di ruangan atau tempat dengan cahaya yang redup
d. Gejala berjalan dengan lambat sekitar 5-10 tahun
Diagnosis
- Fundus Tomography
- Optical Coherence Tomography (OCT)
- Amier’s Grid