Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN

Asia University Summer Program in Healthy Aging and Anti-Aging 2019

Disusun Oleh:
Lidya Sabilla Firdaus (16711011)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018/2019
A. Latar Belakang
Banyak sekali perbaikan dalam bidang kedokteran dalam beberapa dekade ini, baik dari
aspek preventif, kuratif dan rehabilitatif. Tentu ini tidak terlepas dari kemajuan ilmu dan
teknologi yang semakin pesat. Penelitian adalah hal yang amat penting dalam kemajuan
IPTEK itu sendiri. Meski tidak dapat disangkal jika kemajuan IPTEK dan aktivitas penelitian
di Indonesia masih jauh tertinggal.
Sebagai agent of change, agent of development, dan agent of health sudah selayaknya
mahasiswa kedokteran menyuburkan kegiatan penelitian dan perkembangan ilmu terkini agar
menghasilkan inovasi ataupun produk kreativitas yang dapat memberi sesuatu yang berguna
bagi masyarakat.
Asia University Summer Program in Healthy Aging and Anti-Aging 2019
diselenggarakan di Asia University, Taiwan, Taichung dan mengirimkan 6 orang delegasi
dari Fakultas Kedokteran UII. Kegiatan Asia University 2019 Summer Program in Healthy
Aging and Anti-Aging berlangsung selama dua minggu yaitu dimulai pada 15 Juli dan
berakhir pada 26 Juli 2019. Asia University Summer Program in Healthy Aging and Anti-
Aging merupakan kegiatan ilmiah yang salah satu memiliki tujuan sebagai pembelajaran
untuk menciptakan dan mendukung terbentuknya kalangan lanjut usia yang sehat dan
produktif di masa tua nya. Melalui acara summer program yang diadakan diharapkan mampu
mempertahankan dan menambah semangat memperbarui ilmu yang telah dimiliki ada pada
rekan-rekan dokter dan tenaga kesehatan lain di bidang geriatri.
A. Tujuan
Tujuan diadakannya summer program ini, yaitu:
1. Mendapatkan ilmu terbaru mengenai upaya memperbaiki kualitas hidup lansia dari
segi sarana prasarana publik, mengatur pola hidup, dan hubungan sosial dengan lansia
2. Menjalin koneksi dengan berbagai kalangan pekerja medis, seperti perawat, bidan,
farmasi, psikologi dari berbagai negara
3. Mendapatkan informasi pelayanan publik untuk lansia dari berbagai negara
4. Bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai upaya deteksi dini beberapa penyakit
kronik dan serius pada lansia dengan delegasi dari berbagai negara
5. Mendapatkan informasi mengenai upaya mencegah penyakit kronik pada lansia
6. Merasakan atmosfer perkuliahan di luar negeri dan mendapatkan pengalaman tinggal
di luar negeri
B. Deskripsi dan Refleksi Kegiatan Harian
1. Kegiatan Tanggal 14 Juli 2019
Kami sampai di Bandara Taoyan Internasional Airport pada jam 17.30. Lalu kami
bertemu dengan LO dari Asia University dan sambil menunggu kedatangan mahasiswa
lain yang mengikuti summer program di Asia University, Taiwan. Sekitar jam 19.30 kami
pergi manaiki bus menuju Asia University, Taiwan di Kota Taichung. Perjalanan
memakan waktu 3 jam. Kami sampai di Asia University sekitar jam 22.00 dan diarahkan
ke masing masing kamar dormitory lalu kami beristirahat untuk persiapan kuliah besok.
Satu kamar di isi empat orang peserta.
2. Kegiatan Tanggal 15 Juli 2019
Jam 04.00 pagi kami bangun dari tidur dan melaksanakan salat subuh secara
berjamaah, kemudian kami beristirahat kembali. Sekitar jam 10.00 pagi kami makan
menggunakan nasi yang sudah kami masak dan mie atau abon. Jam 13.10 kuliah kami
dimulai dengan judul kulaih perkenalan dan pengantar yang disampaikan oleh Dekan
Prof. Sin-Da Li, menjelaskan sejarah kampus Asia University lalu departemen apa saja
yang ada di sana. Kuliah berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan selesai pukul jam
16.00 sore. Setelah itu masuk free time, kami melakukan sholat Dzuhur di jamak dengan
Ashar lalu kami pergi menyusuri kampus Asia University. 18.00 kami pulang dan
melakukan sholat maghrib lalu sembari menunggu sholat Isya kami mengaji dan
akhirnya kami beristirahat.

Gambar 1. Profesor Shin-Da Lee saat menyampaikan kuliah pendahuluan


3. Kegiatan Tanggal 16 Juli-18Juli 2019
Kegiatan yang kami dilakukan dari Senin hingga Kamis dimulai dengan bangun
sholat subuh berjamaah dan mengaji sekitar jam 04.00, dilanjutkan istirahat, ngobrol,
membaca materi tutorial, sarapan dengan nasi yang kami masak dan lauk pauk yang kkami
bawa dari Indonesia seperti abon, sosis so nice, telur asin, sarden, mie, energen, dll. dan
kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan kuliah dari pemateri, yang di mulai pukul
09.10 hingga 12.00, kemudian istirahat dari jam 12.00-13.10 dan dilanjutkan dengan
kuliah dari jam 13.10 hingga 16.00. Rangkuman materi setiap kuliah kami lampirkan di
belakang.

Gambar 2. Kuliah Age-related hearing loss and presevention bersama Prof. Hui-Chi Tien
Setelah jam 16.00 biasanya kami mencari makanan halal seperti roti, buah pisang, di 7-
11 atau family mart. Selanjutnya setelah Isya, kami lanjutkan belajar materi tutorial agar
tidak tertinggal dan beristirahat. Di hari Rabu tanggal 17 Juli 2019, kami mengunjungi
Yizhong night market di dekat kampus untuk mencari oleh-oleh dan makanan halal.
Pejalanan menuju Pejalanan menuju yizhong membutuhkan waktu sekitar 30 menit
menggunakan bus 201.
4. Kegiatan Tanggal 19 Juli 2019
Kegiatan yang dilakukan hari ini adalah campus visit menuju Earthquake Museum of
Taiwan yang berjarak sekitar 2 km dari kampus. Kami berangkat bersama-sama
menggunakan bus yang disediakan Asia University. Museum ini didirikan untuk
mengenang gempa Jiji tahun 1999 yang terjadi di Taichung. Gempa berkekuatan 7,3 skala
richter ini menimbulkan cukup banyak kerusakan dan korban jiwa saat itu. Terdapat
bangunan SD yang terdampak gempa di museum ini. Museum ini cukup interaktif karena
banyak informasi tentang gempa yang dipamerkan seperti ruangan simulasi gempa, galeri
foto gempa, alat interaktif mengenai mekanisme terjadinya gempa, dan lain-lain.
Gambar 3. Earthquake Museum of Taiwan
5. Kegiatan Tanggal 20 Juli 2019
Pada hari Sabtu, kami tidak ada jadwal untuk kuliah, sehingga kami mencoba untuk
berkeliling kota Taichung menggunakan bus untuk melihat indahnya kota Taichung,
adapun beberapa destinasi yang kami kunjungi adalah Rainbow Village, Masjid
Taichung, National Taichung Theater, Boba Chun Shui Tang, dan yang terakhir adalah
Feng Chia Night Market dan kami berburu makanan halal disini seperti seafood, buah dan
sebagainya. Perjalanan yang kami tempuh dari Asia University menuju berbagai destinasi
wisata lumayan jauh, sehingga kami menempuhnya menggunakan Bus.

Gambar 4. Kunjungan ke Taichung City


6. Kegiatan Tanggal 21 Juli 2019
Pada hari Minggu, kami hanya beristirahat di dorm dan belajar tutorial.
7. Kegiatan Tanggal 22-24 Juli 2019
Di hari Senin, kami memulai kegiatan kuliah seperti biasa yang di mulai pukul 09.00
hingga 16.00. Rangkuman kuliah kami lampirkan dibelakang. Selain kuliah, pada tanggal
23 Juli kami mengunjungi Taichung Love Home yang merupakan tempat rehabilitasi
pasien disabilitas. Tempat ini berfungsi untuk belajar dan pelatihan bagi yang
berkebutuhan khusus. Disini mereka belajar membaca, berkomunikasi, membuat
kerajinan, bercocok tanam, membuat makanan, sampai belajar seni. Terdapat juga tempat
pelatihan untuk orang tua dengan anak berkebutuhan khusus sehingga mereka dapat
mengasuh anak dengan baik. Tempat ini sangatlah inspiratif karena kami dapat melihat
semangat mereka dalam berkarya meskipun dengan keterbatasan. Hasil kerajinan dan
makanannya pun dapat dibeli.

Gambar 5. Taichung City Love Home

8. Kegiatan Tanggal 25 Juli 2019


Pada tanggal 25 Juli 2019, kami melakukan kunjungan ke museum yang berada di
area kampus Asia University.
Gambar 6. Asia Museum of Modern Art

Tempatnya hanya berjarak beberapa langkah dari dormitory. Museum ini


memamerkan karya-karya dari seniman bernama Yayoi Kusama dan Chen Jinlong.
Terdapat banyak lukisan dan sculpture dari kedua seniman tersebut. Museum ini terdiri
dari 3 lantai dan dilengkapi dengan toko dan cafe. Selain istirahat makan siang, pada
pukul 13.10 kami di minta untuk mempresentasikan hasil final yang kami dapatkan
selama 2 minggu mengikuti summer program di depan kelas. Setelah itu dilanjutkan
dengan penutupan dan farewell party yang di pimpin oleh Profesor Shin-Da Lee selaku
dekan College of Medical and Health Science.

Gambar 7. Farewell Party


C. Jadwal Kegiatan
D. Lampiran Materi

1. ORIENTATION
Orientation / kuliah pendahuluan di sampaikan oleh Profesor Shin-Da Lee pada tanggal
15 Juli 2019 pada pukul 13.10-16.00. Profesor Shin-Da Lee merupakan dekan College of
Medical and Health Science. Beliau menyambut hangat semua delegasi dari setiap kampus.
Selanjutnya beliau mengenalkan sejarah Asia University, fasilitas dan fakultasnya. College of
Medical and Health Science mempunyai beberapa departemen meliputi Department of
Healthcare Administration, Department of Health and Nutrition Biotechnology, Department
of Biotechnology, Department of Psychology, Department of Nursing, Department of
Optometry, Department of Audiology and Speech-Language Pathology, Department of
Occupational Therapy dan Department of Post-Baccalaureate Veterinary Medicine. Setelah
mengenalkan fakultasnya, beliau menyampakain jadwal summer program “Healthy Aging
and Anti-Aging” dan sekilas materi yang akan dibahas tiap pertemuannya. Terakhir, beliau
memanggil perwakilan dari setiap kampus untuk maju ke depan mengenalkan anggotanya.

Gambar 1. Profesor Shin-Da Lee saat menyampaikan kuliah pendahuluan

2. ANTI-AGING EFFECTS OF EXERCISE THERAPY AND GOOD SLEEP


Kuliah yang disampaikan oleh Professor Sin-Da Lee berlangsung pada tanggal 16 Juli
2019 pada pukul 09.00 – 12.00 bertempat di ruangan 1107 gedung College of Information
And Electrical Engineering. Beliau menyampaikan tentang manfaat tidur yang baik dan
olahraga untuk menjaga kesehatan lansia. Ada empat hal yang harus dijaga untuk menjaga
kesehatan lansia yaitu tidur, olahraga, nutrisi yang baik, dan psikologi.

Gambar 2. Kuliah Power Sleep oleh Professor Sin-Da Lee


Tidur nyenyak merupakan kondisi saat tidur tanpa gangguan, mimpi yang sedikit atau
tidak ada, dan setelah bangun tubuh merasa memiliki energi yang cukup sepanjang hari
sampai dengan waktu tidur selanjutnya tiba. Tidur nyenyak penting untuk menjaga kesehatan
karena tidur adalah sistem pemulihan tubuh setelah tubuh melakukan aktifitas sehari-hari.
Hormon melatonin berperan dalam proses regulasi irama sirkadian yang dapat memengaruhi
ritme tidur. Pada siang hari, terdapat cahaya terang yang dapat menghibisi produksi melatonin.
Pada kondisi lingkungan gelap terjadi peningkatan produksi melatonin oleh kelenjar pineal
ketika matahari mulai terbenam hingga mencapai kadar tertinggi pada pukul 2 malam. Kadar
melatonin akan semakin berkurang seiiring dengan bertambahnya usia. Siklus tidur secara
fisiologis yaitu sebagai berikut.
a. Awake merupakan kondisi bangun dan sadar
b. Non Rapid Eye Movement (NREM) Sleep memiliki tiga fase, fase I dan II merupakan
fase tidur ringan serta fase III merupakan fase tidur dalam
c. Rapid Eye Movement (REM) Sleep merupakan tidur yang tidak senyenyak NREM
dan terdapat mimpi

Pada proses penuaan normal terjadi penurunan siklus tidur REM dan NREM sehingga
lansia mengalami kesulitan untuk tidur. Bertambahnya usia menyebabkan seseorang menjadi
lebih sulit untuk tidur karena menjadi lebih sensitif terhadap perubahan hormonal, fisik, dan
lingkungan seperti cahaya, keramaian serta suhu. Oleh karena itu, perlu adanya habituasi
tidur dan menjaga lingkungan agar tetap kondusif dan nyaman. Tidur malam tidak boleh
dilakukan setelah makan malam dan penggunaan obat tidur tidak dapat memperbaiki kualitas
tidur. Waktu terbaik untuk tidur adalah jam 11 malam dengan durasi tidur delapan jam setiap
malam. Jika kualiatas tidur baik maka saat siang hari kita tidak membutuhkan tidur sejanak
dan kafein untuk menghilangkan rasa kantuk.

Mendekur saat tidur merupakan proses fisiologis jika durasinya singkat dan tidak
mengganggu tidur. Hal ini terjadi ketika seseorang tidur maka akan berhenti bernafas lebih
dari 10 detik. Kondisi mendekur dapat mengganggu pernapasan dan tidur maka kondisi itu
disebut dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA). Beberapa kondisi yang sering dijumpai
adanya OSA yaitu stroke, obesitas, gout, dan diabetes melitus. OSA terjadi akibat relaksasi
yang berlebih pada otot faring sehingga aliran udara gagal masuk ke saluran pernapasan yang
bermanifestasi mendengkur, sakit kepala pagi hari, dan fatigue. Pencegahan OSA dilakukan
dengan menurunkan berat badan, posisi tidur ke arah suatu sisi, dan berhenti merokok. Terapi
untuk OSA adalah Continous Positive Airway Pressure (CPAP).

Lansia juga dianjurkan untuk melakukan olahraga untuk menjaga kesehatannnya. Beberapa
manfaat dari olahraga yaitu sebagai berikut.

a. Olahraga dapat membuat jantung kuat dan melancarkan sirkulasi darah.


b. Olahraga pada penderita diabetes akan menurunkan kadar HBA1c, meningkatkan
sensitifitas insulin pada otot, dan menurunkan gluconeogenesis
c. Olahraga mencegah risiko kanker kolorektal dan payudara serta meningkatkan sistem
imun
d. Olahraga meningkatkan kesehatan mental karena dapat meningkatkan kadar dopamin
sehingga dapat menurunkan depresi dan kecemasan
e. Olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur
f. Olahraga dapat meningkatkan neuroplastisitas dan aktivasi stem-cell untuk mengganti
sel yang rusak
3. EATING SMART AND HEALTHY
Kuliah yang disampaikan oleh Profesor Henry J. Tassi tersebut berlangsung pada tanggal
16 Juli 2019 pada pukul 09.00 – 12.00 bertempat di ruangan 1107 gedung College of
Information And Electrical Engineering. Beliau menyampaikan bahwa ada suatu piramida
makanan tentang kebutuhan konsumsi tubuh per harinya yang menggantikan piramida
sebelumnya yang dirasa kurang tepat dalam penyusunannya. Selain itu beliau juga
memaparkan beberapa hal yang masih salah dalam pemikiran masyarakat seperti konsumsi
tablet kalsium dapat menggantikan konsumsi kalsium per harinya. Beliau mengatakan bahwa
akan sulit mendapat asupan kalsium dengan cara seperti itu. Kemudian pada sisa kuliah di
hari tersebut, beliau menjelaskan mengenai metabolisme lemak, dari peran kilomikron
sampai perubahan susunan rantai yang ada pada asam lemak.

Gambar 3. Susunan Piramida Makanan Terbaru

Gambar 4. Profesor Henry J. Tassi Menjelaskan Tentang Susunan Rantai Asam


Lemak

4. AGED CARE AND LONG TERM CARE IN TAIWAN


Kuliah yang disampaikan oleh Profesor Chia Yi Chiao tersebut berlangsung pada
tanggal 17 Juli 2019 pada pukul 09.00 – 12.00 bertempat di ruangan 1107 gedung College of
Information And Electrical Engineering. Ada banyak sekali program di Taiwan yang
digunakan untuk menunjang kesehatan lansia. Beberapa program tersebut adalah :
a. Pemeriksaan general chek up gratis
Setiap masyarakat yang berumur 40-64 mendapatka kesempatan gratis melakukan
general check up setiap 3 tahun, sedangkan pada lansia yang berumur lebih dari 65
tahun mendapatkan kesempatan gratis setiap tahunnya untuk melakukan general
check up. Pemeriksaannya meliputi tes darah, urin, konsultasi kesehatan dan health
examination.
b. Integrated Screening Service
Pada lokasi-lokasi yang banyak komunitas sering diadakan pemeriksaan deteksi dini
kanker (payudara, serviks, kolon, oral cancer betelnut), general check up seperti
pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol. Selain itu sering
dilakukan promosi kesehatan pada lansia untuk menjaga pola hidup sehat seperti
melakukan aktivitas, pola makan dan menjalin kehidupan sosial.
c. Membuat lingkungan ramah lansia
Di Taiwan banyak sekali fasilitas publik seperti rumah, transportasi, lingkungan
terbuka, komunitas yang menfasilitasi lansia untuk melakukan kegiatan exercise,
melakukan kegiatan bersosialisasi, berjalan-jalan dengan transportasi umum.
Selain itu, karena beberapa lansia memiliki keterbatasan dalam memakai pakaian sendiri,
mandi, ke kamar mandi, makan, buang air kecil. Sehingga ada beberapa fasilitas perawatan
yang di sediakan di Taiwan untuk merawat lansia. Perawatan tersebut berupa:
a. Nursing Home Service
Disedikakan perawat yang merawat lansia 24 jam mengurus semua kebutuhannya.
b. Community Based Service
Adanya komunitas yang selalu mendukung kegiatan sosial para lansia.

5. HEALTH PROMOTION ACTIVITIES FOR SUCCESSFUL AGING


Kuliah ini disampaikan oleh Professor Wan Hui Yu pada hari Rabu, 17 Juli 2019 Pukul
13.10-16.00. Successful aging bisa disebut juga vital aging, productive aging atau pun active
aging. Keempatnya merujuk pada proses penuaan yang dialami seseorang, yang bisa dilalui
dengan baik serta memberikan kepuasan sebagaimana yang diharapkan. Successful aging
lebih dari sekedar healthy aging, karena tidak sekedar membahas sisi kesehatan namun segala
aspek kehidupan lansia secara menyeluruh.
Successful aging dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal antara
lain terdiri dari status sosial dan kondisi finansial. Faktor internal terdiri dari harapan pribadi
dan optimisme.
Banyak lansia yang menderita penyakit kronis, depresi, kehilangan orang-orang tercinta.
Hal ini dapat menghambat terjadinya successful aging. Maka ada banyak hal yang bisa kita
lakukan sebagai keluarga, caregiver, atau pun dokter, dalam rangka menyongsong successful
aging dengan lansia. Pertama, lansia bisa diajak bermain dengan anak-anak kecil, agar
tumbuh rasa bahagia dan percaya diri mereka. Kedua, meskipun lansia memiliki keterbatasan
gerak, namun mereka masih tetap bisa diajak berolahraga, misalnya senam sambil duduk di
atas kursi. Masih banyak cara lain semisal ini yang dapat dilakukan untuk menunjang
successful aging.
Gambar 5. Konsep Successful Aging

6. COMPANION ANIMAL WELFARE AND TRAINING


Materi kuliah yang disampaikan Professor Chi-Wen Lee dilaksanakan pada tanggal 18
Juli 2019 pukul 13.10-16.00 waktu setempat. Professor Chi-Wen Lee menyampaikan tentang
Aging of Companion Animals dimana beliau menjelaskan tentang proses penuaan yang terjadi
pada binatang seperti anjing, tikus, gajah, dan nematoda. Binatang tersebut memiliki umur
maksimal yang berbeda-beda. Sebagai contoh, tikus dapat hidup maksimal hingga usia 4
tahun, anjing berusia 24 tahun, gajah afrika 65 tahun, dan manusia 120 tahun.
Kemudian dijelaskan tentang gen pencegah penuaan yang disebut daf-2, daf 16, sir 2,
Los-1. Gen tersebut ditemukan pada spesies nematode Caenorhabditis elegans. Dengan
tingginya aktivitas gen-gen tersebut, mikroorganisme dapat mencegah penuaan yang
berhubungan dengan stress oksidatif.
Penyakit yang didapatkan pada anjing peliharaan antara lain kanker, penyakit ginjal,
neurodegenerasi, sarcopenia, diabetes mellitus, obesitas, katarak, osteoarthritis, dan lainnya.
Pencegahan penyakit pada binatang peliharaan antara lain memenuhi kebutuhan nutrisi dan
suplementasi dengan antioksidan.
Gambar 6. Longevity gene

7. AGING GENE AND MOLECULAR BIOLOGY


JJ Kuliah mengenai Aging Gene and Molecular Biology disampaikan oleh Profesor
Ya-Li Yao pada pukul 09.10-12.00. Dalam kuliahnya, beliau menyampaikan berbagai teori
tentang gen meliputi hayflick’s limit, progeria genes, mithocondrial disorders with hearing
loss syndromes dan longevity gene. Salah satu teori aging yang disampaikan berkaitan
dengan hayflick curve. Percobaan pada tikus menunjukkan pengkulturan sel tikus muda
pada tikus lain membuat life span tikus tersebut berusia lebih lama dari tikus yang tidak
dilakukan kultur.

Gambar 7. Aging dan Rejuvenation


Setelah itu, lanjut pembahasan mengenai progeria genes. Progeria genes merupakan
golongan gen yang pro atau mendukung terjadinya proses penuaan pada manusia. Progeria
genes meliputi mutasi pada protein lamin A yang menyebabkan Hutchington Gliford
Progeria Syndromes, mutasi CISD2 dan mutasi gen mitokondria.
Gambar 8. Pasien Hutchington Gliford Progeria Syndromes dan proses mutasi protein
lamin A
Wolfram syndrome 2 khususnya optic atrophy merupakan penyakit yang disebabkan
oleh mutasi gen CISD2. Mutasi gen CISD2 menyebakan penurunan energi pada sel okular
sehingga terjadi atrofi optik pada pasien dengan wolfram syndrome 2.

Gambar 9. Wolfram syndrome 2 akibat mutasi gen CISD2

Gambar 10. Defek pada mitokondria yang berkaitan dengan sindrom hearing loss
Gambar 11. Sir 2 merupakan longevity gene dan jalur molekularnya telah terbukti pada
yeast, C. elegans dan manusia

Kuliah ditutup oleh Profesor Ya Li-Yao dengan kutipan bijak yang mengungah
semangat belajar.

Gambar 12. Quote


8. AGE-RELATED HEARING LOSS AND PREVENTION
Kuliah yang disampaikan oleh Profesor Hui-Chi Tien tersebut berlangsung pada tanggal
22 Juli 2019 pada pukul 13.30 – 16.30 bertempat di ruangan 1107 gedung College of
Information And Electrical Engineering. Beliau menyampaikan tentang proses degeneratif
yang terjadi pada lansia, memberikan beberapa saran agar dapat menjaga telinga kita lebih
baik supaya tidak cepat rusak, dan tata cara bagaimana kita berbicara kepada lansia.
Secara singkatnya, pada proses penuaan akan terjadi degenerasi pada inner hair cell yang
mana fungsi dari sel tersebut adalah untuk transmisi sinyal ke korteks auditori sehingga kita
dapat mendengar. Pada lansia terjadi degenerasi di tempat tersebut sehingga mereka akan
cenderung memiliki pendengaran yang berkurang. Saat ini dapat kita amati bahwa banyak
sekali remaja atau orang dewasa yang menggunakan headphone atau earphone dalam jangka
waktu yang lama dan kemungkinan mereka mendengarkan sesuatu dari alat tersebut dengan
suara yang relatif tinggi atau kencang. Hal tersebut dapat mempercepat kerusakan pada outer
hair cell yang mana fungsinya adalah untuk amplifikasi suara atau menyesuaikan suara yang
kita dengar agar tidak terlalu kencang. Akan tetapi apabila kapasitas sel tersebut tidak
sanggup untuk mengatur suara yang kita terima maka ia juga akan rusak. Oleh sebab itu,
Profesur Hui-Chi Tien memberikan rekomendasi jangan mendengarkan musik terlalu
kencang atau berbicara terlalu keras karena dapat merusak outer hair cell kita sendiri. Pada
akhir kuliah, beliau memberikan sedikit tips cara mudah untuk komunikasi kepada lansia
disekitar kita. Intinya adalah jangan berbicara terlalu keras atau memberikan suara-suara yang
keras karena percuma saja bahwa pada lansia, mereka kehilangan fungsi dari high tone
koklea sehingga mereka akan cenderung lebih bisa mendengarkan suara yang halus, lembut,
atau bernada rendah. Sehingga apabila hendak berbicara dengan lansia maka rendahkanlah
suara, dekatkan diri kepada lansia, dan apabila dibutuhkan dapat dibantu dengan
menggunakan gerakan-gerakan tubuh (gesture).

Gambar 13. Pembukaan Kuliah Presbycusis Aged Hearing Loss oleh Profesor Hui-Chi Tien

9. PSYCHOLOGY OF AGING
Kuliah yang disampaikan oleh Profesor Ting-Ying Yang tersebut berlangsung pada
tanggal 23 Juli 2019 pada pukul 13.30 – 16.00 bertempat di ruangan 1107 gedung College of
Information And Electrical Engineering. Beliau menyampaikan tentang perkembangan
psikologi manusia, pengenalan jati diri, dan perilaku manusia yang ideal dalam kehidupan
sehari-hari. Pada dasarnya perkembangan psikologi manusia berhubungan dengan
perkembangan sel otak. Sel otak manusia dapat berkembang dan mengalami pembaharuan
bentuk. Semakin sering otak digunakan terus menerus dan berulang maka sel otak baru akan
semakin berkembang dan koneksi antarsel otak akan semakin meningkat. Otak manusia
berkembang secara bertahap melalui proses latihan, pengalaman belajar, dan manajemen
mengatasi stres. Pada umumnya manusia menggunakan salah satu sisi otak yang lebih
dominan dalam kehidupan sehari, misalnya seorang pelajar lebih dominan menggunakan otak
sisi kiri dibandingkan sisi kanan. Kecerdasan orang dewasa dan lansia dipengaruhi oleh
faktor biologis, pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan.
Pengenalan jati diri dilakukan dengan refleksi diri sendiri dan pendapat orang lain.
Pendapat orang lain mengenai diri kita berdasarkan ciri fisik dan perilaku yang dapat
diobservasi langsung akan lebih mudah dikenali dibandingkan dengan refleksi diri sendiri
yang sukar untuk diobservasi langsung oleh orang lain. Bentuk refleksi diri dilakukan melalui
pengenalan terhadap bakat atau minat diri. Untuk menjadi manusia ideal kita harus
menurunkan kesenjangan antara actual self dengan ideal self melalui proses perubahan
perilaku, menurunkan standarisasi diri, dan tetap fokus dalam proses menurunkan
kesenjangan yang ada. Masalah yang sering terjadi pada lansia yaitu mereka tidak mengenali
jati dirinya sendiri dan pencapaian yang telah diraih dalam hidup sehingga menimbulkan
stres, depresi, dan frustasi. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara meminta lansia untuk
bercerita pengalaman hidupnya dan pencapaian yang telah diraih selama hidupnya. Depresi
terjadi karena seseorang tidak dapat mengungkapkan hal yang ingin diungkapkan atau karena
tidak ada tempat untuk bercerita.

Gambar 14. Kuliah Psychology of Aging oleh Profesor Profesor Ting-Ying Yang

10. AGED RELATED VISION LOSS AND PREVENTION


Kuliah yang disampaikan oleh Profesor Chieh-Lin Wu dan Jung Kai Tseng tersebut
berlangsung pada tanggal 24 Juli 2019 pada pukul 09.00 – 12.00 bertempat di ruangan 1107
gedung College of Information And Electrical Engineering. Kuliah kali ini lebihh membahsa
mengenai denerasi macular yang berkaitan dengan penuaan (AMD).
Gambar 15. Susunan Retina

Susunan retina terdiri atas, optic nerve head (optic disk), pembuluh darah, dan makula
(retinal pigment epithelium) yang bentuknya oval dengan pigmen kuning di dekat pusat retina
dan makular responsibel untuk central vision. AMD merupakan penyakit yang menyebabkan
kebutaan ireversibel karena ada kerusakan pada central vision dan progressnya lambat.
Faktor Risiko terkena AMD adalah:
a. Umur >65 tahun
b. Riwayat Keluarga
c. Merokok
d. Tekanan Darah Tinggi
e. Terlalu banyak paparan sinar matahari
f. Peningkatan BMI
 Patofisiologi terjadinya AMD adalah sebagai berikut:
a. Adanya very high density of photoreceptor menyebabkan terakumulasinya oksigen di
sentral makula dan akan menyebakan tingginya produksi ROS di makula
b. Adanya akumulasi lipofusin di Makula yang semakin meningkat seiring menuanya
seseorang
Sehingga ketika terdapat akumulasi ROS dan lipofusin menyebablam toksik pada
makula  terjadilah kerusakan makula  disfungsi makula  penurunan pasokan
nutrisi dan oksigen ke fotoreseptor  kematian fotoreseptor  kebutaan.
 Klasifikasi
a. Atrophic (dry/non exudative)
b. Exudative
Adanya neovaskularisasi retina  menyebabkan perdarahan (eksudat)  membentuk
jaringan skar pada retina dan pelepasan makula
 Manifestasi dan Gejala Klinis
a. Adanya penurunan kemampuan penglihatan pasien, terutama gaian tengah ruang
pandang
b. Munculnya garis-garis dalam penglihatan dan menjadi buram
c. Sulit melihat di ruangan atau tempat dengan cahaya yang redup
d. Gejala berjalan dengan lambat sekitar 5-10 tahun
 Diagnosis
- Fundus Tomography
- Optical Coherence Tomography (OCT)
- Amier’s Grid

Gambar 16. Alat untuk Diagnosis AMD


 Tatalaksana
a. Atrofi/ dry AMD
- Konsumsi suplemen antioxidant
- Lutein (10mg) sebagai antioxidant untuk makula
- Vitamin E (400 IU)
- Vitamin C (500mg)
- Zinc (25mg)
- Copper (2mg)
b. Exudatife/ wet AMD
- Thermal laser photocoagulation dengan cauterize
- Terapi Fotodinamik
Dengan injeksi visudyne  merusak sel endothelial pada pembuluh darah baru
- VEGF inhibitor
Ex. Lucentis/avastin yang diinjeksikan setiap bulan.

11. GERIATRIC HEALTH RISK ASSESSMENT AND MANAGEMENT


Kuliah ini disampaikan oleh Professor Yin Hwa Shih pada hari Rabu, 24 juli 2019
pukul 13.00-16.00. Setidaknya ada delapan aktivitas dasar yang selayaknya masih bisa
dilakukan oleh lansia. Hal itu dirangkum menjadi iADLS (the instrumental Activities of
Daily Living) yang terdiri dari:
1. Memasak
2. Membersihkan rumah
3. Mengonsumsi obat sendiri dengan tepat (waktu, frequensi, dosis)
4. Mencuci baju dan alat makan
5. Berbelanja
6. Mengatur keuangan sendiri
7. Berkomunikasi langsung atau pun melalui media
8. Menggunakan alat transportasi pribadi atau pun transportasi umum.

Gambar 17. the instrumental Activities of Daily Living

Dalam pencegarah penyakit-penyakit pada lansia, Taiwan menerapkan 5 langkah


prevensi, yaitu: Health promotion, specific protection, early diagnosis and prompt treatment,
disability limitation, dan rehabilitation. Berikut tabelnya:
Gambar 18. Langkah prevensi penyakit sesuai tahap di Taiwan.

Anda mungkin juga menyukai