Di Susun Oleh :
TOPAN ROBIANA
1411700088
Di Susun Oleh :
TOPAN ROBIANA
1411700088
i
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
NBI : 1411700088
Fakultas : Teknik
OPTIMAL
Mengetahui / Menyetujui
Dosen Pembimbing
Npp. 20410.15..0688
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk oleh ditulis secara lengkap pada daftar
pustaka.
Apabila peryataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai yang
berlaku.
Topan Robiana
NBI : 1411700088
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat dengan
batas waktu yang sudah di tentukan. Pembuatan laporan tugas akhir ini merupakan
langkah bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang telah di pelajari selama perkuliahan
dan ditujuakan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program
Pendidikan Strata satu Teknik Industri di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Laporan tugas akhir ini terdiri dari struktur pengerjaan dan dasar – dasar dari
penelitian yang akan dilakukan di UD. Suwarlandono. Art. Laporan ini memparkan
tentang“ANALISISKINERJA DISTRIBUSI DAN JADWAL PENGIRIMAN UNTUK
MENDAPATKAN BIAYA YANG OPTIMAL’’.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan bekat bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang
telah memberikan bimbingan dan dukungannya dalam penyelesaian tugas akhir ini
dan secara khusus pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan kepada penulis baik
secara moril maupun materil dan mendoakan penulis selama penyelesaian
tugas akhir.
2. Bapak Heri Murnawan. ST,.MT selaku Kepala Program Studi Teknik
Industri.
3. Ibu Wiwin Widiasih ST,.MT selaku Dosen Pembimbing Tugas akhir yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan waktunya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan tugas akhir.
4. Seluruh dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya yang telah mendidik penulis selama perkuliahan
sebagai bekal dalam penulisan tugas akhir.
5. Teman – teman penulis Teknik Industri Angkatan 2017 Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya yang selalu memberikan masukan dan dukungannya
6. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini yang penulis
tidak bias sebutkan satu persatu.
iv
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini berguna bagi kita semua.
( Topan Robiana )
v
ANALISIS KINERJA DISTRIBUSI DAN JADWAL PENGIRIMAN
UNTUK MEDAPATKAN BIAYA YANG OPTIMAL
ABSTRAK
vi
DISTRIBUTION PERFORMANCE ANALYSIS AND
DELIVERY SCHEDULE TO GET OPTIMIZED COST
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
viii
2.3.2Fungsi Dasar Manajemen Transportasi dan Distribusi ............................. 17
2.4 Routing ............................................................................................................ 19
2.5 Metode Saving ................................................................................................ 20
2.5.1 Matriks Rute( Route Matrix ) ................................................................... 21
2.5.2 Matriks Penghematan ( Saving Matrix )................................................... 22
2.5.3 Mengurutkan Retailer ( tujuan ) Dalam Rute Yang Sudah Terdefinisi .... 22
2.6 Nearest Neighbor ............................................................................................ 23
2.7 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 29
3.1 Flow Chart Penelitian ...................................................................................... 29
3.2Studi Lapangan................................................................................................. 31
3.3Mengidentifikasi Masalah ................................................................................ 31
3.4Pengumpulan Data ........................................................................................... 31
3.5Pengolahan Data............................................................................................... 33
3.6Analisis dan Pembahasan ................................................................................. 34
3.6 Jadwal Pelaksanaan ......................................................................................... 35
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ..................................... 37
4.1 Pengumpulan Data .......................................................................................... 37
4.1.1 Data Permintaan Produk........................................................................... 37
4.1.2 Data Waktu Tempuh antar Distributor ..................................................... 38
4.1.3 Data Armada dan Volume Packaging ...................................................... 38
4.1.4 Data Jarak Distributor .............................................................................. 39
4.1.5 Data Armada Kendaraan .......................................................................... 40
4.1.6 Data Biaya Operasional ............................................................................ 40
4.2 Pengolahan Data.............................................................................................. 45
4.2.1 Mengidentifikasi Matrix Rute .................................................................. 45
4.2.2 Mengidentifikasi Matriks Penghematan ................................................... 46
4.2.3 Mengalokasikan Permintaan Distributor ke Rute Transportasi ................ 47
4.2.4 Pengurutan Rute Pengiriman Dengan Prosedur Nearest Neighbour ........ 51
4.2.5 Perhitungan Utilitas Armada .................................................................... 53
ix
4.2.6 Perbandingan Rute Awal dan RuteUsulan .............................................. 53
4.2.7 Penjadwalan Rute Usulan......................................................................... 55
4.2.8 Perhitungan Biaya Rute Awal dan Rute Usulan ...................................... 56
4.2.9 Analisis Penentuan Rute........................................................................... 62
4.2.10 Analisis Perbandingan Rute Awal dan Rute Usulan .............................. 63
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 65
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 65
5.2 Saran................................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 67
BIOGRAFI PENULIS .............................................................................................. 69
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Oktober 2020
No. Nama Distributor Data Permintaan( Unit )
1. Hand Made Shoes Surabaya 15.195
2. MS Glow 15.669
3. Jombang 3.856
4. Jogja 10.290
November 2020
No. Nama Distributor Data Permintaan( Unit )
1. Hand Made Shoes Surabaya 22.402
2. MS Glow 12.717
3. Jombang 3.222
4. Jogja 11.682
Desember 2020
No. Nama Distributor Data Permintaan( Unit )
1. Hand Made Shoes Surabaya 22.133
2. MS Glow 13.165
3. Jombang 2.325
4. Jogja 11.877
4
Dari data permintaan tas diatas terlalu besar, apabila sistem pendistribusian ini
tidak diperbaiki maka akan menimbulkan kesulitan dalam pelayanan kosumen. Oleh
karena itu dibutuhkannya penjadwalan kendaraan untuk pengiriman tas agar
pengiriman didapatkan harga yang minim.
Rute
Nama Biaya Transportasi
No. Alamat Distributor
Distributor ( Rp )
( km )
Hand made
Kalirungkut
Shoes
1. Ruko Mejaya 30 199.000
Catalog
14 A
Surabaya
Exit Tol
2. Ms Glow 62 227.000
Pakisaji
Jl. Gubernur
3. Jombang Suryo 14 53 200.000
Jombang
Jl. Kaliurang
4. Jogja 307 720.000
no.12
5
Rute
Nama Biaya Ekspedisi
No. Alamat Distributor
Distributor ( Rp )
( km )
Hand made Kalirungkut
Shoes Ruko
1. 30 2.250 per Kg
Catalog Mejaya 14
Surabaya A
Exit Tol
2. Ms Glow 62 2.250 perKg
Pakisaji
Jl.
Gubernur
3. Jombang 53 2.250per Kg
Suryo 14
Jombang
Jl.
4. Jogja Kaliurang 307 2.250per Kg
no.12
Tabel 1.6 merupakan data biaya transportasi untuk setiap pengiriman menuju
distributor. UD. Suwarlandono menhitung biaya transportasi menggunakan armada
sendiri dengan menjumlah dari biaya bensin, ongkos sopir. UD. Dibandingkan dengan
ekspedisi lain Rail Express, ongkos menggunakan jasa pengiriman ini untuk rute
dekat akan memangkas lebih banyak biaya pengiriman.
6
Ukuran Packaging
No. Nama Distributor Alamat plastic opp
( cm )
Hand made Shoes Kalirungkut Ruko
1. 30 X 40
Catalog Surabaya Mejaya 14 A
2. Ms Glow Exit Tol Pakisaji 30 X 40
Jl. Gubernur Suryo
3. Jombang 30 X 40
14 Jombang
4. Jogja Jl. Kaliurang no.12 30 X 40
1.4.2 Asumsi
Penelitian di asumsikan sebagai berikut :
a. Rute distribusi di awali dari lokasi UD. Suwarlandono. Art.
b. Kondisi armada dalam keadaan siap pakai
1.5 Manfaat
Terdapat manfaat dari penelitian sebagai berikut :
2.1 Distribusi
Distribusi mencakup semua aspek dalam pengiriman produk kepada konsumen.
(Heizer 2000, dalam Suparjo, 2017) menyatakan bahwa saluran disttibusi adalah suatu
jalur yang dilalui oleh arus barang – barang dari produsen ke perantara dan akhirnya
sampai kepada pemakai. Selain itu, distirbusi juga dapat diartikan sebagai lembaga –
lembaga penyalur yang mempunyai kegitan untuk menyalurkan barang – barang atau
jasa – jasa dari produsen ke konsumen. Proses distribusi banyak dilakukan oleh
perusahaan – perusahaan yang memproduksi barang dalam jumlah besar, kegiatan
distribusi meruoakan suatu proses penting untuk kelancaran pemasaran produk.
9
10
1. Pertimbangan Pasar
a. Sumber pembelanjaan
b. Pengalaman dan kemampuan manajemen
c. Pengawasan saluran
d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual
4. Pertimbangan Perantara
d. Volume penjualan
e. Biaya
2.1.3Saluran Distribusi
(Bowersox D. J., 2006, pp. 45-46)American Marketing Association atau
Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan saluran distribusi sebagai struktur
unit – unit organisasi antar perusahaan, agen – agen, dealer – dealer ekstra
perusahaan, grosir, dan eceran melalui nama komoditi, produk atau jasa – jasa
dipasarkan. Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang
berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk – produk kepada
pembeli (Winardi, 1989, p. 299)Dari pengertian para ahli diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa saluran distribusi merupakan suatu kegiatan perpindahan
barang dari produsen ke konsumen secara efektif dan efisien dimana proses
penyaluran barang tersebut bias melewati berbagai kerjasama antara produsen,
agen, pedagang besar, dan pedagang kecil bahkan produsen bias juga memotong
jalur rantai pasok untuk menjual langsung kepada konsumen.
1. Distribusi Eksklusif
Distribusi ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan
suatu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu.
2. Distribusi Intensif
Perusahaan berusaha menggunakan beberapa penyalur terutama
pengecer sebanyak – banyaknya untuk mendekati dan mencapai
konsumen.
3. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih
suatu jumlah agen dan pedagang besar serta pengecer yang terbatas dalam
suatu daerah geografis.
Konsep Manajemen Logistik terpadu terdiri dari dua usaha yang saling berkaitan,
yaitu :
1. Operasi Logistik
2. Koordinasi Logistik
b. Manajemen Material
Merupakan proses pengolahan dan pengangkutan material, suku
cadang, tersedianya barang jadi dari tempat pembelian ke tempat
perakitan ( Assembly ) gudang, toko pengecer.
c. Transfer Persediaan Barang di Dalam Perusahaan
Meruapakan pengawasan terhadap komponen – komponen
produk setengah jadi pada waktu mengalir diantara tahap – tahap
manufacturing dan pengangkutan awal dari produk jadi ke gudang
atau ke saluran – saluran pengecer. (Bowersox, 2002, pp. 24-26)
15
c. Perencanaan Operasi
Rencana operasi merupakan usaha untuk menyatukan apa yang
sanggup dilakukan dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan
untuk manajemen dimasa depan. Rencana itu merinci bagaimana
perusahaan – perusahaan itu akan menyebarkan sumber dayanya
yang tersedia selama satu periode tertentu.
d. Prosurement atau Perencanaan Kebutuhan Material.
Produk Prosurement merupakan proses pembelian produk untuk
memenuhi situasi permintaan. (Bowersox, 2002, pp. 27-30)
16
2.3 Transportasi
Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakan,
mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana
tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan –
tujuan tertentu. Karena dalam pengertian diatas terdapt kata – kata usaha, berarti
transportasi juga merupakan sebuah proses, yakni proses pindah,proses gerak, proses
mengangkut dan mengalihkan dimana proses ini tidak bias dilepaskan dari keperluan
akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai dengan
waktu yang diinginkan. Alat pendukung apa yang dipakai untuk melakukan proses
pindah, gerak, angkut dan alih ini, bias bervariasi, tergantung pada :
1. Bentuk objek yang akan dipindahkan tersebut.
2. Jarak antara suatu tempat dengan tempat lain.
3. Maksud objek yang akan dipindahkan tersebut.
Perkembangan ekonomi dan juga industry tidak lepas dari ketersediaan mode
transportsai. Dalam hal ini, dengan menggunakan transportasi dapat menciptakan
suatu barang atau komoditi mempunyai nilai menurut tempat dan waktu, jika barang
tersebut dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Menurut (H.Salim, 2012)dalam
transportasi dapat dilihat dari dua kategori yaitu :
2.4 Routing
Salah satu situasi paling lazim dalam operasi logistic adalah kebutuhan akan rute
transportasi. Masalahnya adalah memilih urutan pengantaran ( delivery sequence )
kendaraan sedemikian rupa sehingga membuat semuanya membutuhlkan
pemberhentian sementara guna meminimumkan waktu atau jarak perjalanan. Tiga
tipe routing dilukiskan sebagai berikut :
Pada langkah satu sampai tiga digunakan untuk penentuan kendaraan yang
digunakan terhadap retailer. Sedangkan langkah keempat digunakan untuk
menentukan rute setiap kendaraan untuk mendapatkan jarak tempuh yang optimal.
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memilih penugasan armada kendaraan dan
rute sebaik mungkin. Adapun keunggulan dari teori ini adalah sesudah
memperhitungkan batas – batas kapasitas armada yang dimiliki perusahaan serta
dapat disesuaikan dengan jam kerja kendaraan sehingga kondisi penghematan yang
dilakukan benar – benar diperhitungkan.
21
Hand
UD. MS.
Made Jombang Jogja
Dari/ke Suwarlandono Glow
Shoes ( km ) ( km )
( km ) ( km )
( km )
UD.Suwarlandono 0
Hand Made Shoes 30 0
MS.Glow 62 88 0
Jombang 53 76 99 0
Jogja 307 322 309 248 0
22
Warehouse Warehouse
a. Farthest Insert
b. Nearest Insert
c. Nearest Neighbor
Pada pemilihan rute, saat ini aplikasi pada smartphone yaitu google maps
membantu untuk melihat rute dari titik awal menuju akhir. Dengan algoritma
khusus, Google maps mampu mengolah data tersebut menjadi informasi. Selain
itu, data dari pengguna smartphone melalui GPS di berbagai tempat juga
digunakan oleh google. Kedua data tersebut mereka gunakan untuk dapat
memberitahu pengguna google maps secara langsung dalam waktu sepersekian
detik.
23
Tidak hanya waktu tempuh, jarak dari suatu lokasi ke lokasi lain, kondisi
jalan yang macet, kecelakaan hingga pengalihan jalur dapat diketahui secara
cepat. Angka yang ditunjukan pada google maps menunjukan total panjang rute
antara tempat satu ke tempat yang lain dari titik awal sampai titik akhir
berdasarkan lokasi yang akan dituju.
Langkah pertama memasukan tujuan ke dalam rute pengiriman, hal pertama yagn
harus dilakukan adalah mengurutkan nilai terkecil yang telah diperoleh mulai dari
yang terbesar hingga yang terendah. Pada komputasi NN memiliki kinerja yang sangat
cepat. NN ditemukan oleh Solomon pada tahun 1987 yang konsepnya adalah
mengunjungi lokasi terdekat dari masing – masing lokasi yang sedang dikunjungi.
Untuk pengambilan data kami mengambil data dari UKM UD. Suwarlondono
Art dengan cara melakukan wawancara sesuai dengan permasalahan yang diangkat.
Terdapat langkah - langkah yang dilaksanakan sebagai berikut :
MULAI
STUDY LAPANGAN
STUDY LITERATUR
29
30
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA
SELESAI
3.2Studi Lapangan
Pada tahap ini mengenalkan tentang kondisi perusahaan, observasi lapangan, dan
wawancara pemilik usaha, sehingga didapatkan permasalah.
3.3Mengidentifikasi Masalah
Tahap pengidentifikasian ini merupakan hasil dari setiap penelitian yang
didasarkan pada data – data yang didapatkan dengan wawancara di UD.
Suwarlandono Art untuk mendapatkan variable – variable apa saja yang diperlukan.
3.4Pengumpulan Data
Proses penginputan merupakan data yang dia ambil dari UD. Suwarlandono Art
terdiri dari :
a. Data Permintaan
c. Data Armada
No. Jenis Armada Kapasitas Jumlah
Angkut Armada
( Pcs ) ( Unit )
1.
Rute Biaya
Nama
No. Alamat Distributor Transportasi
Distributor
( km ) ( Rp )
1.
2.
3.
4.
f. Data Packaging
Ukuran
Nama
No. Alamat Packaging
Distributor
( cm )
1.
2.
3.
4.
33
Pengolahan data ini dilakukan sebagai input dalam memecahkan masalah. Proses
pengambilan data dengan cara melakukan wawancara terhadap pemilik perusahaan.
3.5Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan akan diolah untuk mencari penyelesaian dan
perbaikan dari masalah UD. Suwarlandono Art. Pengolahan data untuk memecahkan
permasalahan yang didapatkan menggunakan metode saving matrix. Sebagai
perbandingan diharapkan Saving Matrix dapat menghasilkan biaya transportasi dan
rutetempuh yang lebih minimal.
Bulan Ke-
No. Kegiatan Penelitian
1 2 3 4 5 6
1. Study Lapangan
2. Identifikasi dan Prumusan Masalah
3. Studi Literatur
4. Penetapan Permasalahan
5. Observasi
Penulisan dan Revisi Proposal
6.
Penelitian
7. Pengumpulan Data
- Mencari data – data
permintaan dari setiap
distributor dalam 3 bulan
terakhir
- Mencari data rute dari
gudang ke distributor dan
data waktu tempuh antar
distributor
- Mencari data armada yang
digunakan
- Mencari data biaya
operasional armada,
pengiriman, dan tenaga
kerja
8. Pengolahan Data
- Mengidentifikasi Matriks
rute untuk meminimumkan
rute tempuh
- Menghitung penghematan
rute menggunakan matriks
penghematan
- Mengalokasikan permintaan
distributor ke rute
transportasi
- Penentuan rute distribusi
36
37
38
MS. Glow
( menit )
Jombang
( menit )
( menit )
( menit )
( menit )
Jogja
Dari/ke
UD. Suwarlandono 0
Kapasitas Jumlah
No. Jenis Armada Angkut Armada
( pcs ) ( unit )
Granmax Pick
1. 3000 2
Up
2. GranMax 1000 1
39
Data rute antara setiap outlet ke gudang UD. Suwarlandono.art dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4. 5 Data Rute Dari Gudang Ke outlet
Rute
Nama
No. Alamat Distributor
Distributor
( km )
Hand made Kalirungkut
1. Shoes Catalog Ruko Mejaya 14 30,15
Surabaya A
Exit Tol
2. Ms Glow Pakisaji/Gt 65,6
Malang
Jl. Gubernur
3. Jombang Suryo 14 62,06
Jombang
Jl. Kaliurang
4. Jogja 308,2
no.12
40
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑢𝑡𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 ( 𝑘𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 )
𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ( 𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 )
=
12.116,26𝑘𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
14,29𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑥 𝑅𝑝7.650, −/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 𝑅𝑝 6.486.311, −/bulan
=
8.013,2𝑘𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
𝑥 𝑅𝑝 7.650, −/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 𝑅𝑝 3.605.940,-/bulan
17𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Total Biaya bahan bakar minyak armada selama bulan desember 2020
adalah Rp 6.486.311,-/bulan + Rp 3.605.940,-/bulan = Rp 10.092.251,-
/bulan
42
𝑅𝑝 149.000.000 − 𝑅𝑝 85.000.000
= 120 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝 533.333, −/bulan
Biaya Perawatan
𝑅𝑝 400.000,− 𝑅𝑝 430.000,−
= +
4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑅𝑝 166.000.000 −𝑅𝑝90.000.000
= = 𝑅𝑝 633.333, −/bulan
120 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
44
Biaya Perawatan
𝑅𝑝 425.000 𝑅𝑝 430.000
=4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 + 4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖
Dimana :
DB 2( km )
DB 3( km )
DB 4( km )
MS. Glow
Jombang
Jogja
Dari/ke
913 pcs +178 pcs +1702 pcs = 2793 pcs. Penggabungan ini layak dilakukan
karena total beban tidak melebihi kapasitas armada.
Tabel 4. 11Matrix Penghematan Langkah 2
Distributor( pcs )
SbyDB 1( km )
Kapasitas yang
DB 2( km )
DB 3( km )
DB 4( km )
MS. Glow
Jombang
Jogja
Dari/ke
1 DB 1 – DB 3 – DB4 2793
2 DB 2 1012
51
Dari iterasi diatas kemudian diperoleh 2 rute yaitu rute 1 dan rute 2 yang
berarti UD. Suwarlandono. Art membagi 2 rute tersebut ke dalam dua armada.
Untuk 1 mobil Granmax pick up akan mengirim atau melayani rute 1.Dan untuk
mobil Granmax pick up melayani rute 2 dengan kapasitas yang dimiliki.
= 65,6 km + 65,6 km
= 131,2 km
53
2793 𝑝𝑐𝑠
Utilitas rute 1 = 3000 𝑝𝑐𝑠 𝑥100% = 93,1%
1012 ( 𝑝𝑐𝑠 )
Utilitas rute 2 = 3000 ( 𝑝𝑐𝑠 ) 𝑥100% = 33,73%
No.
Rute yang Dilalui Armada Total Jarak ( km )
Rute
Distributor 1 –
Gran Max
1 Gudang – 30,15+30,15 = 60,3
Pick up
Distributor 1
Distributor 2 –
Gran Max
2 Gudang – 65,6+65,6 = 131,2
Pick up
Distributor 2
Distributor 3 –
Gran Max
3 Gudang – 62,06+62,06 = 124,12
Pick up
Distributor 3
Distributor 4 –
Gran Max
4 Gudang – 308,2+308,2 = 616,4
Pick up
Distributor 4
Total 932,02
Dilakukan sebanyak 13 kali dalam satu
12.116,26
bulan total
Tabel 4. 14 Total Rute Usulan
54
Penghematan jarak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑢𝑡𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 ( 𝑘𝑚 ) − 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑢𝑡𝑒 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 ( 𝑘𝑚 )
= 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑢𝑡𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 ( 𝑘𝑚 )
12.116,26 𝑘𝑚 − 6217,8 𝑘𝑚
= 12.116,26 𝑘𝑚
𝑥 100%
= 48,7%
55
Lama Waktu
Rute Rute yang Dilalui Armada Pengiriman
( menit )
Lama waktu distribusi bahan baku adalah 15626 menit untuk bulan
desember 2020. Waktu tersebut hanya digunakan untuk perjalanan menuju setiap
tujuan. Lama waktu yang diberikan untuk bongkar muat dalam usulan ini adalah
30 menit untuk distributor, dan 45 menit untuk gudang. Banyak tujuan dalam
rute usulan adalah 3 tujuan distributor dan 1 gudang untuk rute 1, untuk rute 2
memiliki 1 tujuan distributor dan gudang. Total lama waktu distribusi setiap rute
adalah sebagai berikut :
Waktu distribusi rute 1 membutuhkan waktu 1157 menit atau kurang lebih
19 jam. Rute 2 membutuhkan waktu 255 menit atau kurang lebih 4 jam untuk
melakukan pendistribusian. Artinya pendistribusian setiap rute dapat
terselesaikan kurang dari satu hari kerja lecuali rute 1. Melihat kondisi dan hasil
tersebut dapat dijadwalkan untuk pendistribusian dapat dilakukan selama satu
mingu tiga kali atau satu bulan 13 kali sesuai jadwal distribusi awal.
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑢𝑡𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 ( 𝑘𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 )
𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ( 𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 )
12.116,26 km/bulan
= 14,29 𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑥 𝑅𝑝 7.650/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = Rp 6.486.311,-/bulan
57
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑢𝑡𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 ( 𝑘𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 )
𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ( 𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 )
8.013,2 𝑘𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 17𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑥 𝑅𝑝 7.650/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = Rp 3.605.940,-/bulan
Total biaya bahan bakar minyak armada selama bulan desember adalah
= Rp 3.900.000,-/bulan
= Rp 3.900.000,-/bulan
Total biaya tenaga kerja rute awal dalam melakukan distribusi selama bulan
desember adalah Rp 3.900.000,-/bulan + Rp 3.900.000,-/bulan = Rp
7.800.000,-/bulan
58
Biaya Perawatan
𝑅𝑝 400.000,− 𝑅𝑝 430.000,−
= +
4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑅𝑝166.000.000−𝑅𝑝90.000.000
= 120 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝 633.333, −/bulan
59
Biaya Perawatan
𝑅𝑝 425.000 𝑅𝑝 430.000
= +
4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 4 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖
Total keseluruhan dari biaya bahan bakar minyak, biaya tenaga kerja dan
biaya operasional pada rute awal adalah
= Rp 19.483.083,-/bulan
60
𝑅𝑝 149.000.000 − 𝑅𝑝 85.000.000
= 120 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
𝑥2 = 𝑅𝑝 533.333, −/bulan
𝑅𝑝 400.000 𝑅𝑝 430.000
=4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖
+ 4 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖
= Rp 533.333,-/bulan + Rp 415.000,-/bulan
= Rp 948.333,-/bulan
61
1. Rute 1
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑢𝑡𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 ( 𝑘𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 )
𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ( 𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 )
13.286 km/bulan
= 𝑥 𝑅𝑝7.650/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = Rp7.401.602,-/bulan
14,29 𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
2. Rute 2
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑢𝑡𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 ( 𝑘𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 )
𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ( 𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 )
2.340 km/bulan
= 14,29 𝑘𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑥 𝑅𝑝 7.650/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟= Rp 1.252.694,-/bulan
= Rp 7.401.602,-/bulan + Rp 1.252.694/bulan
= Rp 8.654.296,-/bulan
Total keseluruhan dari biaya bahan bakar minyak, biaya tenaga kerja dan
biaya operasional pada rute usulan adalah
= Biaya Bahan Bakar Minyak per bulan + Biaya Tenaga Kerja per
bulan + Biaya Operasional per bulan
= Rp 13.502.629,-/bulan
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rute usulam hanya memiliki
26 rute dalam satu bulan karena terjadi penggabungan antara beberapa distributor
ke dalam satu rute. Sistem rute awal menggunakan 2 armada GranMax PickUp
dan 1 armada MPV GranMax yang melayani setiap distributor selama 13 hari
dalam satu bulan, pelayanan 4 distributor selama 13 hari menyebabkan
banyaknya jumlah rute dalam distribusi bahan baku, yaitu sebanyak 52 rute.
Setelah dilakukan penghematan dan memaksimalkan mobi GranMac PickUp,
didapatkan 26 rute distribusi yang dilakukan sesuai jadwal awal yaitu satu
minggu 3 kali atau satu bulan 13 kali.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat berdasarkan pembahasan dan analisis dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut :
65
66
5.2 Saran
1. Penelitian ini perlu dijadikan bahan pertimbangan perusahaan untuk
mengurangi biaya distribusi bahan baku. Jadwal kerja dan Job Desk dari
pegawai perlu diperhatikan agar bisa lebih maksimal.
2. Dalam upaya membantu perusahaan dalam proses pendistribusian ini,
diharapkan penelitian ini bisa sebagai acuan untuk dapat meminimalisir
biaya pengiriman bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA
67
68
BIOGRAFI PENULIS
Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha dan disertai doa kedua orang tua
dalam menjalani aktifitas akademik di perguruan tinggi Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan skripsi
yang berjudul “ ANALISIS KINERJA DISTRIBUSI DAN JADWAL
PENGIRIMAN UNTUK MENDAPATKAN BIAYA YANG OPTIMAL”