Tugas 2 Kelompok Cerpen
Tugas 2 Kelompok Cerpen
Kelas : XI OTKP 2
Karya Kuntowijoyo
Rumah itu terletak di pinggir dusun, jauh dari tetangga. Tak seorang pun akan melihatnya
berbaring sampai kapan pun. Di belakang rumah ada sungai kecil. Kebunnya melandai sampai
menyentuh tepi sungai itu. Pohon-pohon meramaikan pekarangan. Alangkah berat kerjanya! Kalau istri
di rumah, dia akan disuruhnya membungkuk-bungkuk sepanjang kebun. Ada-ada saja. Kayu! Kayu habis!
Alangkah kotor kebun kita! Ia harus bangkit cepat-cepat, kalau tidak ingin basah kuyup tubuhnya oleh
siraman air istrinya. Kerja itu memang perlu, ia tahu. Hanya istrinya terlallu cerewet. Ia yang sudah
seputih itu rambutnya masih saja dinilai sebagai pemalas.
Aku bukan pemalas, pikir lelaki tua itu. Aku anak cucu mereka yang suka kerja keras. Aku rajin,
dari ujung kaki sampai ujung rambut! Ia menyedot rokok pipa dalam-dalam. Tapi buktikanlah, Kakek,
tiba-tiba ia berpikir-pikir . Ya, berkata itu mudah. Bukti itu sulit. Namun, ia tidak tahu kerja apa yang
dapat dikerjakan pada saat seperti ini. Katakanlah, misalnya kayu bakar. Kayu bakar telah bertumpuk di
dapur. Ia sendiri menumpuknya. Atau menyapu halaman. Sia-sia saja, tak seorang pun akan melihat
rumahnya. Rumahnya cukup terlindung dari mata orang.
Jadi, ia berdiri. Melepaskan pandangan ke seluruh alam –rumah dan pekarangannya itu
disebutnya seluruh alam dan turun dari serambi. Panas matahari mempermainkan daun-daun yang
lincah oleh angin. Sekali-sekali berkas sinar jatuh ke punggung, menyengat. Ia senang.
Menikmatikebebasannya dengan berjalan berjingkat, melangkahi tanaman sayur. Istrinya akan
mengumpat kalau ia di rumah. Selalu ia cerewet apabila dilihatnya ia berjalan di sela tanaman sayur itu.
Padahal dia sendirilah yang mengatur tanaman. Di belakang rumah adalah sungai.Hanya karena
larangan istrinya, ia tak lagi bersahabat dengan air. Nanti masuk angina . Juga ia tak lagi mengail.
Mengail adalah kerja bagi pemalas. Kadang-kadang istrinya menyuruh dia mencari ikan bukan dengan
kail, tetapi dengan jala.
Ia berhenti. Di depannya berdiri sebuah pohon nangka. Pohon itu telah mati. Kayu itu cukup
besar. tertanam dekat pinggir sungai. Pucuknya telah mengering, tidak ada selembar daun pun tinggal.
Bagus! Kayu ini pantas untuk pembangunan surau itu. Kayunya kuning mengkilat. Tidak lagi perlu cat
atau pelitur. Pelitur, bolehlah, sedikit saja. Dan kayu itu akan ditebangnya sendiri. Mudah saja. Kayu
dikapak sampai putus. Kulitnya dikupas. Didorong ke sungai. Lewat sungai itu akan diangkutnya. Dari
tepi sungai hanya perlu sebuah gerobak dorong untuk sampai ke tempat surau itu dibangun.
Istrinya tak akan tahu semuanya. Sesudah dia pulang barulah tahu, pekerjaan apa yang telah
dibuatoleh suaminya! Betapa senang ia nanti, seorang perempuan tua yang saleh. Kayu itu kita
sumbangkan untuk pembangunan rumah Tuhan, istriku. Istri akan senang, memuji syukur. Pada saat-
saat terakhir dari hidup mereka, masih sempat juga beramal.
Ya, dia sendirilah yang menanam pohon itu. Dia sendirilah yang menyiram dengan air sungai.
Alangkah suburnya dulu. Ayahnya akan memerintahkannya memanjat apabila nangka itu telah berbuah
masak. Kematian pohon itu tidak perlu disesalkan. Pohon itu akan diletakkan di suatu tempat terhormat:
Rumah Tuhan. Setiap hari akan disaksikan orang-orang memuji kebesaran Tuhan dan Rasul-Nya. Itu
akhir yang baik bagi sebuah kayu! Jauh lebih baik daripada masuk tungku. Itu sudah wajar, pohon itu
ditanamnya dahulu dengan mengucapkan nama Tuhan lebih dahulu. Sebuah pohon nangka yang
ditanam dengan tangannya, dibesarkan dengan tangannya, dan ditebang dengan tangannya! Ia akan
membuktikan dengan benda yang nyata, sekali dalam hidupnya dapat juga ia menyumbang untuk
Tuhan.
1 Tema
2 Tokoh
3 Penokohan/watak
4 Alur
5 Latar
6 Sudut pandang
7 Amanat
8 Gaya Bahasa
Nilai kehidupan Bukti kalimat dan paragraf ke Makna /hikmah sesuai kehidupan sehari-hari
berapa
Nilai Moral
Nilai budaya
Nilai agama
Nilai sosial
Nilai estetik
*jika tidak terdapat dalam teks kalian bisa membubuhkan tanda – pada kolom
5) Refleksi Diri
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 2, berikut diberikan tabel
untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Isilah dengan mencentang
(V) pada refleksi diri terhadap pemahaman materi di tabel berikut! Tabel Refleksi Diri Pemahaman
Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kalian telah memahami cerita pendek?
2 Dapatkah kalian memahami unsur pembangun cerita pendek?
3 Dapatkah kalian menganalisis unsur intrinsik cerita pendek?
4 Dapatkah kalian mengidentifikasi struktur dalam cerita pendek?
5 Dapatkah kalian mengidentifikasi kaidah kebahasaan dalam cerita
pendek?
6 Dapatkah kalian menentukan topik kehidupan dalam cerita
pendek?
7 Dapatkah kalian menulis kerangka cerita pendek ?
8 Dapatkah kalian menulis cerita pendek dengan memanfaatkan
kerangka yang telah dibuat ?