Jika pengamatan dilakukan hanya terhadap sebagian tertentu saja dari unit eksperimen
untuk variabel atau karakteristik yang sama, maka disainnya disebut Subsampling, dan
yang diperoleh adalah sampel dalam unit eksperimen.
1. Model linearnya :
Yijh i ij ijh
j2
Ry , dengan dk = 1
knm
2
k
Ji
Py R y , dengan dk = (k-1)
i 1 nm
2
k n Eij
E y R y Py , dengan dk = k(n-1)
i 1 j 1 m
S y Y 2 R y Py E y , dengan dk = kn(m-1)
m n k
Dengan : E ij Yijh ; ji Eij ; J J i
h 1 j 1 i 1
Harga-harga yang telah dihitung disusun dalam tabel ANAVA sebagaimana pada tabel 9.
Tabel 9
Daftar Analisis Variansi (ANAVA)
Sumber Variansi dk JK RJK (KT) F
Rata-rata 1 Ry R
Efek perlakuan k-1 Py P
Efek eksperimen k(n-1) Ey E P
Efek sampling kn(m-1) Sy S E
Jumlah knm ΣY2 -
Hipotesis :
Ho : 1 2 k (tidak ada perbedaan efek perlakuan terhadap ...)
H1 : tanda ”=” tidak berlaku untuk semua i (ada perbedaan efek)
Dengan Kriteria uji :
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima,
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima, dan H1 ditolak.
Catatan : Ftabel =
(lihat tabel F)
Dengan : = taraf signifikansi
v1 = derajat kebebasan pembilang
v2 = derajat kebebasan penyebut
Contoh Soal.
Suatu eksperimen dilakukan untuk mengetahui efek 5 macam pupuk terhadap hasil
panen padi. Tersedia 30 petak tanah ( unit eksperimen ) yang homogen dan secara
acak 6 petak dipupuk dengan salah satu dari macam pupuk itu. Pada waktu penaksiran
hasil panen, ternyata tidak cukup waktu tersedia untuk memotong hasilnya secara
menyeluruh, melainkan hanyalah dilakukan terhadap beberapa bagian kecil ( sub petak )
dari tiap unit eksperimen. Dengan demikian, secara acak perlu diambil tiga sub dari unit
eksperimen petak dan pengamatan dilakukan terhadap subpetak tersebut. Maka subpetak-
subpetak merupakan sampel dalam unit eksperimen, dengan demikian diperoleh 30x3 =
90 subpetak. Hasil tiap subpetak dicatat dalam tabel 10.
Dari data hasil panen tersebut ujilah ke lima macam pupuk tersebut, baik pada taraf
signifikansi α = 1%, maupun α = 5%
Tabel 10
HASIL PANEN DARI 90 SUBPETAK
(dalam kg)
Subpetak Perlakuan (macam pupuk)
1 2 3 4 5
1 57 67 95 102 123
2 46 72 90 88 101
3 28 66 89 109 113
E ij 131 205 274 299 337
1 26 44 92 96 93
2 38 68 89 89 110
3 20 64 106 106 115
E ij 84 176 287 291 318
1 39 57 91 102 112
2 39 61 82 93 104
3 43 61 98 98 112
E ij 121 179 271 293 328
1 23 74 105 103 120
2 36 47 85 90 101
3 18 69 85 105 111
E ij 77 190 275 298 332
1 48 61 78 99 113
2 35 60 89 87 109
3 48 75 95 113 111
E ij 131 196 262 299 333
1 50 68 85 117 124
2 37 65 74 93 102
3 19 61 80 107 118
E ij 106 194 239 317 344
650 1.140 1.608 1.797 1.992
Penyelesaian:
Hipotesis :
Ho : 1 2 5
H1 : tanda ”=” tidak berlaku untuk semua i
Selanjutnya dihitung terlebih dahulu JK untuk masing-masing Sumber Variansi :
k n m
Y 2 Yijh2 = 572 + 462 + 282+ ... + 1242 + 1022 + 1182 = 646.285
i 1 j 1 h 1
j2
(650 1.140 1.608 1.797 1.992) 2 (7.187) 2
Ry = 573.921,88
knm 5 63 90
2
k
Ji
Py Ry =
i 1 nm
(650 2 1.140 2 1.6082 1.797 2 1.992 2 )
573.921,88 65.246,84
63
2
k n E ij
E y R y Py =
i 1 j 1 m
(1312 2052 3172 3442 )
573.921,88 65.246,84 1.832,95
3
S y Y 2 R y Py E y =
646.285 573.921,88 65.246,84 1.832,95 5.283,33
Tabel 11
DAFTAR ANAVA UNTUK DATA DALAM DAFTAR II (10)
Rata-rata 1 573.921,88 -
Jumlah 90 646.285,00 -
Dari tabel F untuk α = 5% 1 4 dan 2 25 maka diperoleh F 0,05(4, 25) = 2,76. untuk
α = 1% diperoleh F 0,01(4, 25) = 4,18; terlihat bahwa F hitung > F tabel , dan
Sehingga Ho ditolak, dan H1 diterima. Yang berarti bahwa terdapat perbedaan hasil
panen dari kelima macam pupuk tersebut.
Karena ada perbedaan maka perlu melakukan uji rata-rata sesudah ANAVA,
sebagaimana dalam contoh didepan.