Pedoman Implementasi Geoportal
Pedoman Implementasi Geoportal
Teknologi di Simpul
Jaringan
Informasi Geospasial Berstandar KUGI dan
Penyebarluasan IG
Pedoman Implementasi Teknologi di Simpul Jaringan
(Informasi Geospasial Berstandar KUGI dan
Penyebarluasan IG)
Penyusun
Bidang Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial
Bidang Penyebarluasan Informasi Geospasial
Penyunting
Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial
Setting Layout
Dhaniswara Wiradharma
ISBN: 978-602-6641-13-7
Penerbit
Badan Informasi Geospasial
Hak cipta dilindungi undang-undang
Cetakan pertama
2019
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan ilmu sehingga kami
dapat merampungkan penyusunan buku ini dengan baik. Tak lupa pula shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallallahu
'alaihi wasallam, semoga kita merupakan bagian dari golongan orang-orang yang bertaqwa.
Segenap tim penyusun dari Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi geospasial
berterima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam berbagai hal dalam proses
penyusunan buku ini yang diberi judul Pedoman Implementasi Teknologi di Simpul Jaringan –
Informasi Geospasial Berstandar KUGI dan Penyebarluasan IG.
Buku ini berisi mengenai definisi-definisi singkat komperhensif mengenai tata kelola data dan
petunjuk teknis dalam proses pengolahan dan pengelolaan data yang diharapkan mampu
menjadi solusi dalam penyediaan informasi mengenai petunjuk teknis penggunaan perangkat
lunak pengolah data dan informasi geospasial yang berbasis desktop maupun web.
Kami sangat memahami bahwa konten buku ini masih belum dapat dikategorikan sempurna,
namun kami harap para pembaca terutama bagi pelaku penyelenggara atau penyedia informasi
geospasial dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari buku ini. Kami selalu terbuka untuk
menerima masukan serta koreksi dan kritik terhadap buku ini untuk kemudian kami jadikan
acuan dalam proses penyempurnaan buku ini kedepannya.
Akhir kata kami sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
proses penyusunan dan finalisasi buku ini. Demikan, semoga buku ini bermanfaat, terima kasih
DAFTAR GAMBAR
Data Vektor
Raster : Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan
dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture
element).
Data Raster
Contoh Vektor :
Citra Satelit
Foto Udara
DEM
Untuk tujuan penerapan dalam katalog unsur, digunakan istilah dan definisi
sebagai berikut.
Unsur (Feature)
Abstraksi dari fenomena yang terjadi di dunia nyata.
CATATAN : Sebuah unsur dapat berupa tipe unsur atau contoh unsur. Misalnya
Sungai Ciliwung adalah suatu contoh unsur dari tipe unsur sungai.
Asosiasi Unsur (Feature Association)
Hubungan yang mengkaitkan tipe satu unsur dengan tipe unsur yang sama atau
berbeda.
Atribut Unsur (Feature Attribute)
Karakteristik dari suatu unsur [ISO 19101].
Data
Rekaman fakta atau fenomena yang dapat diinterpretasikan ulang dengan suatu
cara formal yang dapat digunakan untuk komunikasi, interpretasi, dan
pemrosesan.
Definisi (Definition)
Representasi karakteristik suatu unsur maupun atribut dengan pernyataan
deskriptif yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan unsur maupun
atribut lainnya.
Listed value
Batasan nilai dari atribut yang telah ditetapkan secara pasti.
Informasi geografis
Informasi yang berkaitan dengan fenomena baik yang secara implisit maupun
eksplisit berkaitan dengan lokasi relatif terhadap bumi [ISO 19104].
Pengenalan KUGI
Perkembangan penggunaan data dan informasi geospasial dari masa ke masa
menuntut data dan informasi geospasial itu sendiri dapat digunakan di berbagai
jenis perangkat pengelola dan penampil data oleh berbagai pihak. Kini
penyelenggara/penyedia data diamanatkan untuk menyediakan data yang
mampu untuk dibagipakaikan antar sistem elektronik yang saling berinteraksi. Hal
ini tertuang dalam Perpres nomor 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia
mengenai interoperabilitas data. Dengan data yang memenuhi khaidah
interoperabilitas data maka dalam berbagi pakai data, data tersebut bisa
diintegrasikan satu sama lain. Untuk mengintegrasikan data-data tersebut maka
dibutuhkan standar data dan kode referensi. Penerapan satu standar data yang
sama pada seluruh data yang dimiliki oleh para penyelenggara/penyedia data
maka akan akan memudahkan proses integrasi data karena memiliki struktur data
yang sama.
Katalog Unsur Geografi Indonesia (KUGI) adalah pemberian kode dan struktur
kode, penetapan tipe, operasi, atribut, asosiasi, dan aturan-aturan
pendokumentasian atas unsur yang direpresentasikan dalam data geografis.
Katalog ini merupakan suatu sistem yang berisi unsur dan atribut yang dapat
digunakan oleh produsen dan pengguna informasi geografis dalam membangun
struktur data geografis. Tujuan penyusunan katalog unsur geografi adalah untuk
mempermudah terwujudnya penggunaan data secara bersama maupun
pertukaran data antara produsen dan pengguna data geografis.
Katalog unsur geografi dimaksudkan untuk digunakan oleh seluruh pelaku usaha
yang memproduksi, mendistribusikan, maupun yang menggunakan data
geografis, baik data geografis saja maupun data geografis yang dikaitkan dengan
data non-geografis. Cakupan penggunaan katalog ini meliputi sistem informasi
geografis, sistem yang mendukung pengambilan keputusan, data untuk
pemodelan, perencanaan sumber daya dan manajemen, otomatisasi pemetaan
dan geo-engineering.
Katalog unsur geografis terdiri atas empat belas buku, yaitu Katalog
UnsurGeografis dan Buku A sampai L, dan Z – Katalog Unsur Geografis.
Katalogunsur geografis memuat seluruh unsur yang termuat dalam tiga belas
kategori, yaitu Batas Wilayah, Dataset Khusus, Geologi, Hidrografi, Hipsografi,
Kadaster, Lingkungan Terbangun,Referensi Spasial,Tanah, Tematik, Toponimi,
Transportasi, Utilitas,Vegetasi, dan Dataset Khusus. Buku katalog unsur geografis
ini merupakan versi terbaru dari buku katalog fitur dan disusun berdasarkan ISO
19110 Geographic information — Methodologyfor feature cataloguing.
Ruang lingkup
Unsur geografi merupakan fenomena dunia nyata yang dikaitkan dengan lokasi
relatif terhadap bumi, tentang data yang dikumpulkan, dipelihara, dan
disebarluaskan. Buku ini menjelaskan prinsip dasar penyusunan katalog unsur
geografi yang mencakup pemberian kode dan struktur kode; penetapan
tipe; operasi; atribut; asosiasi; dan aturan-aturan pendokumentasian atas
unsur yang direpresentasikan dalam data geografis agar data geografis
menjadi informasi yang berguna.
Tujuan
Tujuan penyusunan katalog unsur geografi adalah untuk mempermudah
pertukaran data dan pemanfaatan informasi geografis digital antar pemangku
kepentingan. Katalog unsur geografi meningkatkan diseminasi, berbagi-pakai, dan
pemanfaatan data geografis melalui sebuah pemahaman yang lebih baik akan isi
dan makna dari data tersebut. Jika antara penyedia dan pengguna data geospasial
memiliki suatu pemahaman yang sama akan fenomena dunia nyata yang
direpresentasikan oleh data geografis maka pengguna akan dapat menilai
kesesuaian data yang tersedia dengan kebutuhannya (fit for purpose).
Landasan Hukum
UU 4/2011 tentang Informasi Geospasial
o Pasal 37
cara menempatkan DG dan IG pada tempat yang aman dan
tidak rusak atau hilang untuk menjamin ketersediaan IG.
o Pasal 38
dilakukan sesuai dengan standar prosedur dan mekanisme
penyimpanan untuk pengarsipan DG dan IG.
…. menggunakan media penyimpanan elektronik atau cetak.
Ketentuan lebih lanjut mengenai standar prosedur dan
mekanisme penyimpanan diatur dengan Peraturan Kepala
Badan.
PP 9/2014 tentang Pelaksanaan UU 4/2011
Perka BIG No 12/2013 tentang Standar Prosedur dan Mekanisme
Penyimpanan dan Pengamanan
Unsur
Setiap unsur diidentifikasi dengan suatu kode sepuluh-karakter yang unik.
Karakter pertama merupakan kategori unsur dan dapat memiliki suatu nilai dari A
sampai dengan Z. Hingga saat ini terdapat tiga belas kategori unsur. Ketiga belas
kategori unsur tersebut adalah sebagai berikut:
KATEGORI
KODE NAMA DEFINISI
Dataset mengenai objek berupa tumbuhan yang menutupi
F VEGETASI
permukaan bumi
LINGKUNGAN Dataset tentang Objek menggambarkan kenampakan
G
TERBANGUN lingkungan terbangun di permukaan bumi
Dataset yang menggambarkan infrastruktur utilitas untuk fungsi
H UTILITAS
tertentu
Dataset yang menggambarkan komposisi, struktur, dan sifat
I GEOLOGI
fisik bumi
J TANAH Dataset tentang Objek mengenai tanah
Dataset tentang Objek yang digunakan untuk mendeskripsikan
K TOPONIMI
nama tempat
Dataset Tentang Objek yang digunakan untuk menggambarkan
L KADASTER
bidang tanah
Dataset Tentang Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
M KEBENCANAAN
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia
Z DATASET KHUSUS Dataset mengenai objek yang memiliki sifat penggunaan khusus
SUB KATEGORI
KATEGORI NAMA KODE DEFINISI
INFRASTRUKTUR KELAUTAN DAN
DF
PERIKANAN
E HIPSOGRAFI EA RELIEF
FA VEGETASI ALAMI
F VEGETASI
FB VEGETASI DIBUDIDAYAKAN
GA PERMUKIMAN
GB KAWASAN PERDAGANGAN
GC KAWASAN INDUSTRI
GD PEMERINTAHAN
GE PENDIDIKAN
LINGKUNGAN
G GF PERIBADATAN
TERBANGUN
GG PARIWISATA DAN BUDAYA
GH PEMAKAMAN
GI FASILITAS KESEHATAN
GJ SOSIAL
GK KAWASAN NUKLIR
INSTALASI DAN JARINGAN AIR
HA
BERSIH
HB INSTALASI DAN JARINGAN LISTRIK
INSTALASI DAN JARINGAN POS,
HC
PENYIARAN ATAU KOMUNIKASI
H UTILITAS INSTALASI DAN JARINGAN MINYAK
HD
DAN GAS
INSTALASI DAN JARINGAN
HE
PEMBUANGAN LIMBAH
INSTALASI DAN JARINGAN BAWAH
HF
TANAH DAN LAUT
IA MINERAL
I GEOLOGI
IB ENERGI
JA SUMBER DAYA TANAH
J TANAH
JB KARAKTERISTIK TANAH
K TOPONIMI KA NAMA GEOGRAFIS
LA KADASTRAL
L KADASTER
LB DATA PERTANAHAN
M KEBENCANAAN MB ANCAMAN
ZB HIDROLOGI
DATASET ZC OSEANOGRAFI
Z
KHUSUS ZD SISTEM LAHAN
ZE KEANEKARAGAMAN HAYATI
SUB KATEGORI
KATEGORI NAMA KODE DEFINISI
ZH METEOROLOGI
ZI KLIMATOLOGI
ZM RENCANA TATA RUANG
ZN CAKUPAN CITRA SATELIT
ZO TATA RUANG
ZP SUMBERDAYA DAYA
ZQ NUKLIR
ZR NERACA
Atribut
Atribut digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari suatu unsur. Setiap
atribut dideskripsikan dengan menggunakan kode-kode untuk
merepresentasikan kategori informasi. Pernyataan format nilai atribut
memberikan suatu interpretasi komputer untuk suatu tipe data nilai atribut
(sebagai contoh: real, alfanumerik). Selain itu nilai atribut menyatakan arti
kualitatif atau kuantitatif terhadap suatu kode atribut. Atribut dapat digunakan
oleh suatu unsur atau banyak unsur, tetapi perlu diperhatikan hanya atribut yang
benar-benar memiliki arti yang dipilih.
Kode atribut
Setiap atribut diidentifikasi dengan kode tiga karakter alfanumerik yang unik.
Sebagai contoh, atribut "Fungsi Jalan (Road Function)" memiliki kode RFN dan
atribut "Kategori Terminal (Terminal Category)" memiliki kode TMC.
Nilai atribut
Ada dua tipe nilai atribut: nilai kode dan nilai sebenarnya. Suatu atribut hanya
memiliki satu tipe nilai. Nilai kode dapat memiliki rentang dari 0 s.d. 999 dan
setiap nilai hanya memiliki satu arti. Nilai sebenarnya biasanya merupakan
pengukuran-pengukuran sebenarnya seperti ketinggian, lebar, tanggal, dan
1 adalah format nilai kode (dalam hal ini berupa suatu nilai integer 4-
byte);
I Integer,
S Susunan teks
Biasanya atribut merupakan teks string yang bernilai tunggal, bilangan atau daftar suatu nilai
(listed values). Tetapi, pada suatu saat juga perlu menetapkan nilai-nilai yang ada pada suatu
rentang nilai yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilakukan sepanjang suatu daftar nilai yang
telah ditetapkan termasuk dalam domain yang diizinkan. Sebagai contoh, atribut (nilai)
ketinggian dapat ditetapkan sebagai berikut:
0 < 10
1 10 - <20
2 20 - <30
3 30 - <40
4 > 40
d) Unsur dan atribut harus memiliki satu nama dan satu defenisi;setiap unsur harus memiliki
nama yang unik, begitu pula dengan atribut harus memiliki nama yang unik
f) Suatu nama unsur atau atribut seharusnya tidak digunakan dalam deskripsi unsur
atau atribut tersebut
g) Suatu nama atau definisi unsur seharusnya tidak menyatakan bahwa suatu unsur adalah
suatu area, titik atau garis
k) Batas adalah suatu objek spasial atau informasi yang dianggap sebagai unsur garis
dan bukan garis keliling atau bagian terluar dari suatu area atau unsur spasial dan
Properti unsur
Setiap unsur memiliki properti unsur. Properti ini terdiri dari atribut unsur, operasi unsur dan
role asosiasi. Satu unsur dapat memiliki banyak properti sesuai dengan karakteristik unsur
tersebut.
Data yang akan kita gunakan adalah data sekolah wilayah Sofifi skala 1:5.000
dengan informasi seperti dibawah ini:
Data diatas merupakan data titik- titik sekolah, pada skema KUGI masuk ke
unsur PENDIDIKAN_PT
Untuk melihat unsur - unsur yang telah terdaftar di KUGI, dapat dilihat pada
website
kugi.ina-sdi.or.id
KUGI adalah pemberian kode dan struktur kode, penetapan tipe, operasi,
atribut, asosiasi, dan aturan-aturan pendokumentasian atas unsur yang
direpresentasikan dalam data geografis
KODE
ATRIBUT
Dari data identifikasi diatas, didapatkan suatu mapping atau peta perubahan
dari unsur awal ke unsur KUGI, yaitu sebagai berikut :
c. Kemudian menyimpan data dengan cara klik kanan save as layer menjadi
PENDIDIKAN_PT_5K .
Expression : merupakan query isian dari NAMOBJ. Kita pilih nilai yang
sama dg “sekolah” (klik 2x pada tab fields an values)
1. Buka data shp yang akan di edit dengan menggunakan menu Add data
Cara ke 1:
4. Skema Layer yang digunakan adalah ADMINSTRASI_AR_25K, Skema
Layer dapat dilihat pada Buku 2 KUGI (hasil download pada web KUGI)
5. Memasukkan nilai FCODE, Aktifkan menu edit dengan tool edit start
editing
6. Jika ingin menyimpan hasil penambahan kolom nya dengan cara klik
kanan dan klik tombol stop editing
Pilih YES
Cara ke 2:
8. Mengambil template dari web KUGI dalam format file geodatabase,
template di unduh di halaman http://kugi.ina-
sdi.or.id/webpage_kugi5/kugi/download_template_kugi
9. Extract skema KUGI dari format .xml menjadi file geodatabase (ArcGIS).
Create File Geodatabase pada folder latihan dengan cara klik kanan
pada folder latihanNewFile Geodatabase,
11.import file .xml template KUGI hasil download menjadi skema KUGI
dalam file geodatabase dengan cara Klik kananImportXML
Workspace Document
13.Setelah proses selesai, skema KUGI akan terlihat dalam format File
Geodatabase
15.Masukkan data spasial yang belum berstandar pada jendela add data,
lakukan mapping skema dari field yang isianya sama.
2. Simpan ulang excel data fasilitas kesehatan menjadi format csv (comma
delimited). Hal ini dilakukan agar data dapat dibuca oleh arcgis.
File save as save as type (pilih CSV (comma delimited)) lalu berinama
fasilitas kesehatan.csv
Pada bagian Choose a table from the map: browse data yang akan di plot
(fasilitas kesehatan.csv) dengan klik icon folder. Lalu tentukan lintang dan
bujur objek dengan cara berikut:
X field : pilih kolom X_Long pada data ( bisa diarahkan dengan tool )
Y field : pilih kolom Y_Lat pada data ( bisa diarahkan dengan tool )
Klik OK
Jika berhasil, maka akan data akan muncul dengan tampilan seperti
dibawah ini:
Tentukan lokasi output Data (klik icon folder) dan beri nama file OK
Pada contoh ini, file diberi nama : fasilitas_kesehatan_klaten.shp
Data yang berhasil disimpan akan terdiri dari beberapa file entitas SHP.
6. Join data dapat dilakukan jika ada atribut yang memiliki informasi
yang sama untuk dapat digunakan sebagai referensi dalam proses
menggabungkan. Informasi tersebut misalkan Kode Wilayah PUM,
dimana kode wilayah PUM tersebut terdapat di data geospasial dan
data statistik yang akan digabungkan.
Pada contoh ini, data telah dilengkapi kode wilayah PUM : KDPUM
Keterangan:
Atribut/Field KDPUM pada data admin_kecamatan_klaten.shp
HARUS berisi informasi dengan format penulisan yang sama dengan
atribut/field PUM pada data excel statistik.
Data tidak akan sepenuhnya dapat digabungkan/join atau bahkan
gagal join jika ada perbedaan format penulisan Kode Wilayah PUM.
Keterangan :
a. Choose the field in this layer…: pilih field KDPUM(kolom di
admin_kecamatan_klaten yang akan dijoin)
b. Choose the table to join…: pilih file csv yang akan dijoin
c. Choose the field in the table… : pilih kolom PUM pada file csv
Kartografi Sederhana
Kartografi sederhana dengan tujuan mengatur simbologi pada data spasial untuk
tujuan publikasi. contoh data yang digunakan adalah wilayah administrasi
provinsi skala 1:25000 (Administrasi_AR-25K).
Berikut langkah- langkah pengaturan simbologi pada ArcGIS:
1. Membuka aplikasi ArcMap
Label pada setiap kelas dapat diubah menjadi text misalnya: rendah, sedang,
tinggi seperti dibawah ini.
METADATA
URGENSI METADATA
Bukan hal yang asing bahwa seringkali dalam memanfaatkan sebuah data,
pengguna tidak terlalu memperhatikan mengenai asal usul data tersebut. Asal
usul sebuah data adalah hal yang sangat penting melekat pada sebuah data.
Tanpa dilengkapi dengan informasi asal usul dari sebuah data maka data tersebut
akan diragukan kelengkapan, kualitas, akurasi bahkan kebenarannya. Pada era
disrupsi ini, tak jarang kita mendengar dari banyak kalangan yang mengutarakan
concern mereka terhadap asal usul sebuah data. Hal ini kerap kali terlihat pada
perbincangan dalam negeri mengingat hampir semua hal dalam negeri ini
berkaitan dengan data tak terlepas mengenai penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam Perpres Nomor 39 tahun 2019 dijelaskan bahwa Metadata data adalah
informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku untuk Menggambarkan
Data, menjelaskan Data, serta memudahkan pencarian, penggunaan, dan
pengelolaan informasi Data. Mengutip Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011
buah modul petunjuk teknis yang terdiri dari cara membuat metadata dengan
menggunakan perangkat lunak gratis dan cara membuat metadata dengan
perangkat lunak berbayar.
Untuk memulai membuat metadata, klik kanan di tanda * yang ada pada box
merah di gambar diatas setelah itu akan muncul tampilan seperti ini.
Pilih “insert” untuk memulai membuat metadata baru, atau “import” jika ingin
merubah xml metadata yang sudah ada. Kemudian akan muncul tampilan
seperti berikut.
Klik OK, maka MD yang dibuat akan muncul pada daftar metadata, klik dua kali
pada metadata yang kita buat untuk memulai membuat/merubah metadata.
1
2
Sebelum mulai pengisian metadata, pastikan tab yang aktif adalah tab ISO 19115
sehingga akan muncul tampilan tree-view seperti gambar di atas. Tampilan tree-
view tersebut merupakan elemen - elemen yang ada pada ISO 19115 dan
obligasinya. Pengisian metadata difokuskan pada obligasi yang bersifat
“Mandatory”dari ISO 19115 dan elemen lain yang dbutuhkan untuk keperluan
pencarian.
Contact
Metadata date stamp
Identification Information
Serta beberapa elemen lain yang juga harus dilengkapi. Untuk melanjutkan, pilih
tombol edit untuk mengisi nilai elemen metadata.
Elemen Contact.
Pilih elemen Contact, kemudian pilih Edit dan klik tanda * untuk membuka sub
elemen pada elemen contact
Untuk elemen Role, ketika dipilih maka nilai default adalah custodian. Role dapat
diganti dengan memilih pilihan yang disediakan pada menu dropdown.
Citation
Date : Merupakan informasi temporal dari data tersebut. Informasi temporal ini
terdiri dari 3 info yaitu creation, publication, revision. Creation atau pembuatan
digunakan jika data merupakan akuisisi data baru. Publication atau publikasi
digunakan untuk menunjukkan tanggal kapan data dipublikasi. Revision atau
perubahan digunakan jika data merupakan perubahan dari data sebelumnya.
Pengisian dilakukan dengan memilih elemen “date” kemudian pilih tanggal yang
ditentukan. Setelah itu pilih elemen “date type” untuk menentukan tipe tanggal
yang digunakan dengan memilih pilihan pada button dropdown.
Abstract
Abstract berisi deskripsi umum terkait data, termasuk nama pekerjaan, sumber
data, tahun pekerjaan dan lainnya. Pengisian diilakukan dengan menuliskan
deskripsi umum pada window sebelah kanan, contoh isian ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
Language
Resource format
Berisi informasi tentang format data yang digunakan dan spesifikasi data.
Pengisian elemen ini adalah sebagai berikut:
Name : Merupakan format yang digunakan (ASCII, SHP, GDB, DWG, atau lainnya)
Specification : merupakan isian nama unsur di KUGI yang masuk dalam lingkup
data (Contoh pengisian ada pada gambar di bawah ini.)
Descriptive keywords
Merupakan elemen yang berisi kata kunci terkait nama produk, nama wilayah
dan informasi temporal (tahun buat). Pengisian dilakukan dengan menekan
tanda *, kemudian tuliskan di text box yang berada dibawahnya.
Kemudian pilih tipe keyword yang disediakan. Tipe place untuk keyword wilayah,
tipe temporal untuk keyword tahun buat, tipe theme untuk nama produk
Supplemental Information
Elemen ini berisi informasi tambahan yang belum diakomodir oleh elemen-
elemen lainnya terkait identifikasi data. Elemen ini diisikan cakupan wilayah
dengan satuan NLP.
Pada Catalog Tree, lalu pilih data yang akan diisikan metadatanya Pilih tab
Description
Lakukan editing dengan meng-klik menu edit (ditandai kotak merah diatas),
lakukan pengisian pada elemen metadata secara lengkap
Kemudian simpan hasil pengisian metadata dengan klik tombol save (ditandai
kotak merah diatas)
Export file metadata ke dalam format .xml dengan cara klik tombol export
(ditandai kotak merah diatas)
MODUL 2
Daftar Pustaka
Buku 1 – Prinsip Dasar Katalog Fitur dan Buku 2 – Katalog Fitur Dataset Badan Informasi
Geospasial (BIG) 2013
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 2007, Petunjuk Teknis
Pembangunan Prasarana Air Minum Sederhana
Hukum Laut Internasional Tahun 1982 (UNCLOS ’82)
International Hydrographic Organization, 1994, Monaco, Hydrographic Dictionary, Part I, Volume I,
English Special Publication No. 32, Fifth Edition
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 44 TAHUN 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan
Nasional
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tahun 2000 tentang Jalur Kereta Api
MS 1759:2004, Malaysian Standard for Geographic Information/Geomatics—Feature and Attribute
Kodes Catalogue
Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 01/P/BPH Migas/XII/2004 tentang
Pedoman Pemberian Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pada
Ruas Tertentu Pipa Transmisi Gas Bumi
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 77 Tahun 2005 SKEP/77/VI/2005
Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor 357/DIRJEN/2006 tentang
Penerbitan Izin Stasiun Radio untuk Penyelenggaraan Telekomunikasi yang
Menggunakan Satelit
Peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor KP 444 Tahun 2015, tentang Standar Teknis Dan
Operasi Peta Penerbangan
Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 12 Tahun 2013 tentang Standar Prosedur
dan Mekanisme Penyimpanan dan Pengamanan
Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun 2013 tentang Sistem Referensi
Spasial Indonesia
Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 30 Tahun 2013 tentang Standar Metadata
Dan/Atau RiwayatData Dalam Penyelenggaraan Informasi Geospasial
Peraturan Kepala POLRI Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pengurusan Tahanan Pada Rumah
Tahanan Kepolisian Negara Republik Indonesia
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan Batas
Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas
Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara
Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 36 tahun 2013 tentang Tata Cara
Permohonan Izin Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrik untuk Kepentingan
Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 16 tahun 2011 tentang Kegiatan
Penyaluran Bahan Bakar Minyak
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 Tahun 2009 tentang Kegiatan
Usaha Gas Bumi Melalui Perpipaan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 tahun 2007 Tentang Pedoman Teknik Analisis Aspek
Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana
Tata Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 12 tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 50 Tahun 2009 tentang Penegasan Status Dan Fungsi
Kawasan Hutan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2011 tentang Alur Pelayaran
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 7 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 35/M-IND/PER/3/2010 tentang Pedoman
Teknis Pengembangan Kawasan Industri
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi Dan
Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun
2009, Nomor 07/PRT/M/2009, Nomor 19/PERMENKOMINFO/03/2009 dan Nomor
3/P/2009, tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara
Telekomunikasi
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2007 tentang Daerah Hukum Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1973 tentang Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 1973
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup Bandar Udara
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan
Peraturan Pemerlntah Nomor 81 Tahun 1998 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2000 tentang Kenavigasian
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1998 tentang Prasarana Dan Sarana Kereta Api
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan
Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2001 tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Pertambangan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang Peraturan
Pemerintah Nomor 81 Tahun 2000 tentang Kenavigasian
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional
Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Perlindungan Hutan
Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan
Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia
Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementrian Perhubungan
Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional
Peraturan W alikota Surabaya Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembangunan dan Penataan Menara
Telekomunikasi Bersama di Kota Surabaya
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian Dan
Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem
Gambut
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyedian Air
Minum
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah Pertanian Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan
Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit
Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Pembakuan Nama
Rupabumi
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2012 tentang Rehabilitasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 48 Tahun 1990 tentang Pengelolaan atas Air dan
atau Sumber Air pada Wilayah Sungai
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2007 tentang Pembangunan Kawasan
Perdesaan Berbasis Masyarakat
SNI 19-6724-2002 tentang Jaring Kontrol Horizontal
SNI 19-6726 Tahun 2002 tentang Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1:250.000
SNI 19-6726-2002 tentang Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1:50 000
SNI 19-6728.1 Tahun 2002 tentang Penyusunan Neraca Sumber Daya
SNI 19-6988-2004, Jaring kontrol vertikal dengan metode sipat datar
SNI 19-7149-2005, Jaring Kontrol Gaya Berat
SNI 6502.2-2010 tentang Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi Bagian 2: Skala 1:25.000
SNI 7645-2010 tentang Klasifikasi Penutup Lahan
SNI 7646:2010, Survei Hidrografi menggunakan Singlebeam Echosounder
SNI 7964:2014 tentang Prosedur Pembangunan Stasiun Continously Operating Reference Station
(CORS)
SOP 02.02.02.01 Tahun 2012 Standar Operating Procedur (SOP) tentang Survei Titik Kontrol
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum