Anda di halaman 1dari 20

“INTERVENSI KEPERAWATAN PADA ANAK & BAYI : PALIATIVE CARE ”

DISUSUN UNTUK MEMENUHI KEPERAWATAN ANAK II

Dosen Pengampuh : Jikrun Jaata S.Kep.,Ns.,M.kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II :

AYU R. BINOLOMBANGAN : 01909010009

CINDI OKTAVIA MALUN : 01909010013

ELFIRADAYOH : 01909010016

LOVEISA LAHUNDAGE : 01909010031

ARDILA RUDJU : 01909010004

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI

GRAHA MEDIKA KOTA KOTAMOBAGU

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami kelompok panjatkan kepada Tuhan YME karena atas
izin-Nya penulis dapat menyelesaikan asuhan keperawatan ini yang diberi judul
“INTERVENSI PADA BAYI DAN ANAK : PALIATIVE CARE”

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
serta memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis dalam proses pembuatan
intervensi ini.

Kami berharap intervensi ini dapat memberikan kontribusi yang posistif


kepada semua pihak yang berkepentingan. Tak lupa penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk kemajuan bersama

KOTAMOBAGU, 30 NOVEMBER 2021

KELOMPOK 2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………………….………

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….…….

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………….……………………………….………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….……….

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian…………………….………………………………………………..…………
B. Tujuan …………………………………..………………………………………...………..
C. Prinsip paliatif care………………………………………………………..………….
D. Ruang lingkup palliative care………………………………………..…………..
E. Pelayanan palliative care…………………………………………………………..
F. Peran utama perawat paliatif…………………………...………
G. Perilaku caring……………………………………...……………
H. Peran spiritual dalam palliativ care……………………………..
I. Sikap yang harus dimiliki perawat
merawat pasien palliative………………………………………

BAB III INTERVENSI KEPERAWATAN


A. INTERVENSI ……………………………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan paliatif (palliative care) merupakan salah satu pendekatan
untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendekatan ini ditujukan kepada
keluarga dan pasien yang mengalami masalah terkait penyakit terminal atau
yang mengancam kehidupan. Salah satu penyakit kronik yang memerlukan
perawatan paliatif adalah penyakit gagal ginjal kronik (GGK) (World Health
Organization, 2018).
Angka kejadian GGK di Indonesia cenderung mengalami peningkatan.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan
peningkatan angka kejadian sebanyak 713.783 kasus dari 499.800 kasus di
tahun 2013. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang
tercatat memiliki angka kejadian GGK sebanyak 96.794 kasus pada tahun
2018 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019).
Penyakit GGK akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan
jika tidak dilakukan penanganan. Akibat dari penyakit GGK dapat
meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas (Combs & Davison, 2015).
Berdasarkan studi Global Burden of Disease (GBD) tahun 2015 diperkirakan
bahwa 1,2 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular yang secara
langsung dikaitkan dengan penurunan filtrasi ginjal (Luyckx, Tonelli, &
Stanifer, 2018).
B. Rumusan Masalah
1 Apa pengertian dari paliatif care ?
2 Apa Tujuan dari paliatif care ?
3 Bagaimana prinsip paliatif care ?
4 Bagaimana Ruang lingkup palliative care ?
5 Bagaimana Pelayanan palliative care ?
6 Bagaimana Peran utama perawat paliatif ?
7 Bagaimana perilaku caring ?
8 Bagaimana Peran spiritual dalam palliative care ?
9 Bagaimana Sikap yang harus dimiliki perawat
merawat pasien palliative ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paliative Care


Perawatan palliative care adalah pendekatan yang bertujuan
memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah
yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa. Melalui
pencegahan dan peniandaan melalui identivikasi dini dan penilaian yang tertib
secara penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan
spiritual ( sumber referensi WHO. 2022 )
Menurut WHO palliative care merupakan pendekatan untuk
meningkatkan hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi masalah yang
berkaitan dengan masalah yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan
menghentikan penderitaan dan identifikasi dan penilaian dini, penanganan
yeri dan masalah lainnya seperti fisik, psikososial, social dan spritual,
Paliative care adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup
pasien dan kelarga mereka dalam mengahadpi masalah yang terkait dengan
penyakit yang mengancam jiwa melalui pencegahan, penilaian sempurna dan
pengorbanan rasa sakit masalah lain, fisik ,psikososial, dan spiritual
(kemenkes RI No, 8122007 )
Perawatan paliative care adalah pelayanan kepada pasien yang
penyakitnya sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau tidak
dapat disembuhkan secara medis ( stadium akhir )
Perawatan palliative care adalah perawatan pada seorang pasien dan
keluarganya yang memiliki penyakit yang memiliki penyakit yang tidak dapat
disembukan dengan cara memaksimalkan kualitas hidup pasien serta
mengurangi gejala yang menganggu, mengurangi nyeri dengan
memperhatikan aspek psikologis dan spiritual.

B. Tujuan palliative care


Tujuan perawatan palliative adalah untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien dalam menghadapi setiap penyakit yang diderita dan mempersiapkan
diri menghadapi kematian dengan tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan
atas penyakit yang diderita, baik secara fisik (nyeri, mual, muntah) maupun
psikis yang berbasis spiritual beberapa keuntungan juga bias pasien dapatkan
dengan perawatan ini. Beberapa keuntungan perawatan palliative diantaranya:
 Membantu beradaptasi lebih mudah dengan terapi yang diterima
 Membantu melewati nyeri dan gejala yang dialami
 Penelitian menunjukan bahwa pasien dengan perawatan palliative lebih
cenderung mengikuti kemoterapi dengan lengkap dibandingkan pasien
yang tidak mendapatkan perawatan paliative
 Perawatan palliative mambantu mencapai kualitas hidup yang ditemukan
pasien
 Menyediakan dukungan dan sumber daya spiritual dan emosional
 Lebih memperhatiakan pasien secara utuh, bukan hanya pada
penyakitnya
Meski pada akhirnya penderita meninggal yang terpeting sebelum
meninggal penderita siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stress
menghadapi penyakit yang di deritanya.
C Prinsip palliative care

Palliative care secara umum merupakan sebuah hal penting dan bagian
yang tidak terpisahkan dari praktek klinis dengan mengikuti prinsip :

a. Focus perawatan terhadap akualitas hidup, termasuk control gejala yang


tepat.
b. Menghargai setiap kehidupan.
c. Menganggap kematian adalah proses yang normal.
d. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
e. Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan.

A. Ruang lingkup palliative care


Menurut world health organization (WHO, 2007) bahwa penyakit yang
membutukan perawatan palliative melalui studi Delphi pada orang dewasa
adalah Alzheimer, demensia, kanker, penyakit kardiovaskuler, sirosis hati,
penyakit paru, obstruktif kronik, diabetes, HIV/AIDS, gagal ginjal, multiple
scleoris, penyakit Parkinson, rheumatoid arthritis dan tuberkolosis ( TB) yang
resisten terhadap obat.
Adapun jenis penyakit pada anak-anak adalah kanker, kardiovaskuler,
sirosis hati, kelainan bawaan, kelainan darah dan kekebalan tubuh,
HIV/AIDS, meningitis penyakit ginjal, gangguan syaraf dan kondisi neonatal
(WHO, 2014)
Jenis kegiatan perawatan palliative meliputi penatalaksanaan nyeri,
penatalaksanaan keluhan fisik lain, asuhan keperawatan, dukungan psikologis,
dukungan social, dukungan cultular dan spiritual, dukungan persiapan dan
selama masa duka cita (bereavement).Perawatan palliative yang dilakukan
melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan / rawat rumah. (kemkes RI No:
8122007)
Perawat palliative meliputi:
1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyediakan lainnya
2. Menegaskan hidup dan menganggap mati sebagai proses yang normal
3. Tidak bermaksud untuk mempercepat atau menunda kematian
4. Mengintegrasikan askep-askep psikologi dan spiritual perawatan pasien
5. Meredakan nyeri dan gejala lain yang menganggu
6. Menawarkan system pendukung utuk membantu keluarga menghadapi
penyakit pasien dan kehilangan mereka

B. Pelayanan palliative care


1. Cancer pain management
Sekitar seperempat dari pasien yang menderita kanker stadium lanjut
mengalami rasa sakit yang luar biasa.Rasa sakit ini sering sulit untuk
dikendalikan.Kadang kalah pengobatan yang bertujuan untuk meredam
rasa sakit ini bisa menyebabkan banyak efek samping.Tim spesialis hadir
untuk membantu dan manangani bagaimana caranya untuk mengurangi
rasa sakit akibat kanker, serta membantu meminimalisir efek samping
akibat obat-obatan.

2. Dischanger & home care planning


Pasien dengan kanker stadium lanjut menjadi sangat lemah dan
membutukan perhatian lebih dari yang biasanya dirumah. Tim spesialis
dapat mengefaluasi kondisi pasien serta menentukan perawatan serta
peralatan apa saja yang akan dibutuhkan pasien dirumah, mereka juga
akan mengubungkan layanan-layanan yang diperlukan untuk
memberikan perawatan serta peralatan dirumah.
3. Advance care planning
Advance care planning adalah sebuah konsep baru yang mulai popular
diamerika serikat dan Australia .tim spesialis dapat membantu pasien
untuk merencanakan dan mendokumentasikan keinginan pasien akan
pengobatan medisnya, dan menunjukan seseorang yang dapat
mengantikan pasien dalam mengambil keputusan dimasa yang akan
dating.

4. End-of-life care
Pasien dengan kanker stadium lanjut bisa menderita beragam gejala
pada masa-masa akhir hidupnya.Gejalah-gejalah ini bisa membuat pasien
serta keluarga merasa tertekan.Tim spesialis dapat membantu dalam
mengatasi gejala-gejala ini sehingga pasien merasa lebih nyaman
ditempat dirawat.

5. Palliatif care plain


Melibatkan seorang parhnership antara pasien, keluarga, orang lain,
teman sebaya dan petugas kesehatan yang profesional, support phisik,
emsional, pysosial, dan spiritual khisusnya, melibatkan pasien pada self
care, pasien memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi
(kondisi penyakit terminal) secara bertahap, tepat dan sesuai,
menyediakan diagnostik atau kebutuhan intervensi teraupetik guna
memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pegharapan dari pasien
dan keluarga (doyle, hanks and macdonal 2003)
C. Peran utama perawat paliatif (degner dkk,1990)
Memberikan rasa nyaman, responsif selama proses kematian. Respon
terhadap rasa marah pasien / keluarga. Memberikan support
perkembangan individu. Respon terhadap sejawat. Meningkatkan kualitas
hidup / kualitas meninggal dengan damai. Respon terhadap keluarga.
Membina hubungan perawaat – pasien (muetzel 1998) : hubungan
teraupetik perawat sebagai profesional, pasangan, teman arab, keluarga
timbal balik. Watson (1988) hubungan perawwat pasien: caring
relationship

D. Perilaku caring (J. Watson )


kenyamanan, mendengarkan dengan atensi dan penuh perhatian,
memberikan sentuhan, menunjukan kepedulian, menunjukan rasa hormat,
memberikan informasi dengan jelas, memanggil pasien Jujur dan abar,
bertanggung jawab, memberikan dengan namanya.

E. Peran spiritual dalam palliativ care


Beberapa tahun terakhir, ttelah terjadi peningkatan drastic dalam
agama dan keyakinan spiritual sumber kekuatan dan dukungan dalam
penyakit pisik yang serius profesional kesehatan membeerikan perawatan
medis menyadari pentingnya pasien dalam memenuhi kebutuhan ppiritual
dan keagamaan (woodruff. 2004).
Studi pasien penyakit kronik atau terminal telah menunjukan insiden
tinggi depresi dan gangguan mental lainnya. Dimensi ini adalah bahwa
tingkat depresi adalah sebanding dengan tingkat keparahan penyakit dan
hilangnya fungsi angunan.sumber depresi seperti sering berbaring dalam
isu-isu yang berkaitan dengan spiritual dan agama. Pasien dibawah ini
perawatan palliative dan dalam keadaan seperti itu sering mempunyai
keperhatinan rohani yang berkaitan degan kondisi mereka dan mendekati
kmatian (ferrell dan coyly 2007).

F. Sikap yang harus dimiliki perawat merawat pasien palliative


Mempunyai falsafah hidup yang kokoh, agama, dan sistim nilai,
mempunyai kemampuan untuk tidak “judgemental” terhadap psien yang
mempuyai sistem nilai yang berbeda, mempunyai kemampuan mendengar
dengan baik dan motivasi pasien. Tidak menunjukan reaksi berlebihan jika
terdapat bau ataupun kondisi yang tidak wajar, mampu mengkaji,
mengevaluasi secara cermat dari perilaku non verbal, senantiasa
menemukan cara untuk menangani setiap masalah, menunjukan perilaku
caring.
BAB III
INTERVENSI KEPERAWATAN

A. INTERVENSI

N Diagnosa Tujuan Intervensi


O keperawatan SIKI
1. Ansietas/kecemasa Setelah di lakukan 1 biarkan pasien
n b.d perubahan tindakan 1x24 jam dan orang
status mental, maka cemas dapat di terdekat
atasi. mengungkapkan
Kriteria hasil: perasaan.
- Verbalisasi 2 berikan
kebingungan lingkungan yang
menurun mendukung :
- Verbalisasi - menemani pasien
hawatir akibat - berikan informasi
kondisi yang yang akurat dan
dihadapi jelaskan tentang
menurun tindakan;tindakan
- Perilaku - bantu pasien dan
gelisa sediakan
menurun kesmpatan
- Perilaku keluarga untuk
tengang mengekspresikan
pasien pikiran-
menurun pikiran,perasaan-
perasaan yang
realistic

3. jika kondisi
berakhir dan
mendekati tahap
akhir, diskusikan
perawatan di
rumah.
4. hindari pemberian
informasi yang
bertubi-tubi pada
pasien selama fase
awal proses
berduka. Jawab
pertanyaan
khusus. Masukan
informasi dan
instruksi tambahan
ketika pasien
mulai menunjukan
kesiapan
mempelajari
tindakan
perawatan ini.
5. informasikan
pasien bahwa
perasaan mereka
normal dan hal ini
memerlukan
waktu untuk
menerima hidup
dengan penyakit
krnis atau
perubahan citra
tubuh. Hindari
menganalisa atau
mengritik perilaku
pasien.
6. selama marah dan
fase tawar
menawar:
Jangan:
- bedebat tentang
moralisasi
- menekankan
niali-nilai pribadi
dan keyakinan
pasien
- menganggap
reaksi pasien
secara individu
Lakukan:
- Mendengarkan
keluhan pasien
tanpa menjadi
defensive
- Membiarkan
pasien
mengekspresikan
marah
- Memberikan
jawaban jujur
tetapi
menghindari
memberikan
keyakinan yang
salah
- bersabar
2. Berduka b.d Setelah di lakukan 1 berikan kempatan
penyakit terminal tindakan 1x24 jam pada klien dan
maka tingkat berduka keluarga untuk
menurun. mengunkapkan
Kritrria hasil: perasaan,
- verbalisasi didiskusikan
perasaan sedih kehilangan secara
menurun terbuka, dan gali
- verbalisasi makna pribadi
perasaan dari kehilangan.
bersalah atau 2 Berikan dorongan
menyalakan pengunaan
orang lain strategi koping
menurun positif yang
- menangis terbukti yang
menurun memberikan
- marah keberhasilan pada
menurun masalalu strategi
- panik koping positif
menurun membantu
- panik penerimaan dan
menurun pemecahan
masalah.
3 Berikan dorongan
pada klien untuk
mekekspresikan
atribut diri yang
positif
mengfokuskan
pada atribut yang
positif
meningkatkan
penerimaan diri
dari kematian
yang terjadi
4 Diskusi terbuka
dan jujur dapat
membantu klien
dan anggota
keluarga
menerima dan
mengatasi situasi
dan respon
mereka terhadap
situasi tesebut.
5 Bantu klien
mengatakan dan
menerima
kematian yang
akan terjadi,
jawab semua
pertanyaan
dengan jujur
proses terbuka,
proses berkabung
adatif tidak dapat
dimulai sampai
kemantian yang
akan terjadi di
terima.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendekatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaiaan yang tertib
serta penanganan nyeri dari masalah-masalah lain, fisik,psikolog, dan
spiritual. Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang
menuju kearah kematian. Contohnya seperti penyakit jantung, dan kanker atau
penyakit terminal ini dapat dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi
obat-obatan, tim medis sudah giveup (menyerah) dan seperti yang dikatakan
diatas tadi penyakit terminal ini mengarah kearah kematian. Agama dan
keyakinan spiritual sebagai sumber kekuatan dan dukungan dalam penyakit
fisik yang serius. Professional kesehatan memberikan perawatan medis
menyadari pentingnya pasien dalam memenuhi kebutuhan spiritual dan
keagamaan serta pentingnya psychoonkologi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.unair.ac.id/site/article/read/3918/perawatan-paliatif-meningkatkan-
kualitas-hidup-pasien.html#:~:text=Prinsip%2Dprinsip%20perawatan%20paliatif
%20adalah,keinginan%20pasien%20dalam%20mengambil%20keputusan.

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16227/BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

https://www.scribd.com/document/375273827/Tujuan-Perawatan-Paliatif-
Adalah-Untuk-Mengurangi-Penderitaan
https://id.scribd.com/presentation/404359609/Pengkajian-Intervensi-Paaliatif

Anda mungkin juga menyukai