Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

ETIOLOGI,PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY

DI SUSUN OLEH :
NAMA : Ni Made Nopiasari
NIM : 019909010038
KELAS : keperawatan B SEM V

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI GRAHA MEDIKA


KOTAMOBAGU
TA.2021
PENGERTIAN,ETIOLOGI,PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY
PENYAKIT SFILIS PADA IBU HAMIL

A. Pengertian
Sefilis adalah salah satu penyakit menular seksal. Penyakit tersebut di tularkan
melalui hubungan seksual, penyakit ini bersifat laten atau dapat kambuh lagi sewaktu-
waktu selain itu bisa bersifat akut dan kronis. Penyakit ini dapat cepat di obati bila sudah
dapat dideteksi sejak dini. Kuman yang dapat menyebabkan penyakit sifilis dapat
memasuki tubuh dengan menebus selaput lendir yang normal dan mampu menembus
plasenta sehingga dapat menginfeksi janin. ( soedarto,1990 ).
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang di sebabkan oleh treponema
pallidum. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang di tularkan melalui hubungan
seksual. Penyakit ini sangat kronik, bersifat sistemik dan menyerang hampir semua alat
tubuh dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten dan dapat di tularkan
dari ibu ke janin.

B. Etiologi
Etiologi dari penyakit sifilis, antara lain : penyebab sifilis ditemukan oleh SCHAUDINN
dan HOFMAN ialah Treponema palidum yang termasuk ordo spirochaetaceae dan genus
trepomena bentuknya spiral panjang antara 6-15 um dan lebar 0,15 um terdiri atas 8-24
lekukan. Gerakanya berupa rotasi sepanjang asis dan maju seperti gerakan pembuka botol
membiak secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam,
Pembiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan diluar badan kuman tersebut mudah
mati sedangkan dalam darah untuk transfusi dapat hidup sampai 72 jam.
Faktor perdisposisi :
 Kontak langsung dengan lesi yang mengandung baktri treponema pallidum.
 Hubungan seksual yang bebas ( genitogenital, orogenital, maupun anogenital )
 Sering berganti pasangaan
 Melakukan hubungan seksual tanpa mengunakan alat kontrsepsi yang aman,
 Melakukan hubungan seksual dengan orang yang menidap sefilis
 Janin yang orang tuanya mengidap sefilis
 Kuranya kebersihan diri
 Virulensi kuman yang tinggi
C. Patofisiologi
Bakteri treponema masuk ke dalam tubuh manusia mengalami kontak , organisme
dengan cepat menembus selaput lendir normal atau suatu lesi kulit kecil dalam beberapa
jam infeksi genetalia. Kuman akan memasuki limfatik dan darah dengan memberikan
manifase infeksi sistemik. Pada tahap sekunder, SSP merupakan terget awal infeksi, pada
pemeriksaan menunjukkan bahwa lebih dari 30% dari pasien memiliki temuan abnormal
dalam cairan cerebrospinal (CSF).
Selama 5-10 tahun pertama setelah terjadinya infeksi primer tidak di obati,
penyakit ini akan menginvasi meninges dan pembuluh darah, sehingga dapat
mengakibatkan neurosifilis meninggovaskuler. Kemudian perenkim otak dan sumsum
tulang belakang mengalami kerusakan sehingga terjadi kondisi parenchymatous
neurosifilis. Terlepas dari tahap penyakit dan lokasi lesi, hipatologi dari sifilis
menunjukkan tanda-tanda endotelialarteritis yang di sebabkan oleh pengikatan
spirochaeta
Treponea pallidum dapat menembus barier plasenta dan menginfeksi fetus.
Transmisi ini dapat terjadi pada seluruh stadium sifilis. Pada kehamilan, penurunan
respon imun menyebabkan klirens treponema pallidum yang inkomplit sehingga
menyebabkan infeksi kronik. Meningkatnya produksi IL-2 IFN-Y,TNF-a, dan
prostaglandin yang diinduksi oleh infeksi pada fetus disertai dengan respon inflamasi
intens yang berkaitan dengan aktivitas makrofag oleh lipoprotein treponema dapat
menyebabkan abortus dan kematian bayi intrauterine.
D. Pathway

Kontak
langsung

Bakteri berbentuk spiral


(Spiroketa) treponema pallidum

Menginfeksi
genetalia

Lesi infeksi
Kurang terpanjang
informasi tentang
Gangguan Malu sifilis penatalaksanaan
konsep diri penyakit

Imunitas
Pada bumil
menurun
Kurang Takut akan
pengetahuan kematian

Treponema
infeksi
pallidum
ansietas

Menebus plasenta
(pada minggu ke
18 ) Gangguan rasa
nyaman (nyeri)

Infeksi (trisemester
11 )

Sifilis kongenital Lahir dengan


(pada trimester pendarahan hidung Kematian pada bayi
terakhir) (snuffles)

Anda mungkin juga menyukai