Disusun Oleh :
P1337420219063
TINGKAT 3B
HIPERTENSI
A. Latar Belakang
3
akan menurunkan cardiac output, yang akhirnya dapat menurunkan tenanan
darah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Smeltzer, dalam
Sumartini, 2019), sehingga aliran darah bisa kembali lancar. Jika dilakukan
secara teratur akan memberikan dampak yang baik bagi lansia terhadap
tekanan darahnya. Hasil penelitian Rizki M (dalam Sumartini, 2019), juga
menunjukkan bahwa olahraga senam hipertensi lansia dengan tekanan darah
khususnya pada lansia cukup efektif dalam menurunkan tekanan darah yang
dilakukan 6 kali berturut-turut. Senam dilakukan 3 hari selama 3 minggu
dengan hasil rata-rata penurunan tekanan darah sistolik adalah 11,26 mmHg
dan rata-rata penurunan tekanan darah diastolik adalah 18,48 mmHg. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori yang diatas. Peneliti berpendapat bahwa
senam hipertensi lansia dapat menurunkan tekanan darah sistolik adalah
14,67 mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 4,46 mmHg. Hasil
wawancara dengan responden didapatkan mereka merasa lebih segar, bugar
dan sehat setelah melakukan senam hipertensi lansia, yang dibarengi dengan
menggunakan obat tradisional dan obat farmakologi diberikan 1 kali
seminggu.
C. Etiologi
Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama dapat terjadi
apabila terdapat peningkatan volume plasma yang berkepanjangan, akibat
gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam yang
berlebihan. Peningkatan pelepasan renin atau aldosteron maupun penurunan
aliran darah ke ginjal dapat mengubah penanganan air dan garam oleh ginjal.
Peningkatan volume plasma akan menyebabkan peningkatan volume diastolik
akhir sehingga terjadi peningkatan volume sekuncup dan tekanan darah.
Peningkatan preload biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan sistolik
(Wijaya & Putri, 2013).
D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada hipertensi menurut Nurarif dan Kusuma (2015)
dibedakan menjadi 2 yaitu tidak ada gejala dan terdapat gejala yang lazim.
Tidak ada gejala dicirikan dengan tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan
4
arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak
akan pernah terdiagnosis jika tekanan arteri tidak terukur. Sedangkan adanya
gejala yang lazim dicirikan dengan munculnya gejala terlazim yang menyertai
hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataan ini nyeri
kepala merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis.
E. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan
abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriktor. Individu dengan
hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui
dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Wijaya & Putri, 2013).
5
Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut
usia. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan
ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada
gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.
Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam
mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume
sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan
perifer (Wijaya & Putri, 2013).
F. Komplikasi
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi maka dalam
jangka panjang menyebabkan kerusakan arteri di dalam tubuh sampai organ
yang mendapatkan suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi
dapat terjadi pada organ-organ menurut Wijaya & Putri (2013) sebagai berikut
:
1. Jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan
penyakit jantung coroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung
akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan berkurang
elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibatnya jantung tidak
mampu lagi memompa cairan sehingga banyak cairan tertahan diparu
maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak napas atau
oedema. Kondisi ini disebut gagal jantung.
2. Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan risiko stroke, apabila tidak
diobati risiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
3. Ginjal
Tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan ginjal, tekanan darah tinggi
dapat menyebabkan kerusakan sistem penyaringan di dalam ginjal
akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak
dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi
penumpukan di dalam tubuh.
6
4. Mata
Pada mata hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi
dan dapat menimbulkan kebutaan.
G. Penatalaksanaan
Penanganan pada hipertensi yaitu dengan modifikasi life style seperti
membatasi asupan makanan yang rendah natrium klorida (garam) maksimal 4
gram/hari (seharusnya 1,5 -3,8 gram/hari) dan konsumsi asupan tinggi serat,
rendah lemak serta kolesterol. Pada penderita hipertensi stage 1 yang tidak
ada faktor resiko kardiovaskuler lain, maka 8 penderita tersebut harus
melaksanakan pola hidup sehat setidaknya 4-6 bulan. Bila setelah 6 bulan
tidak ada penurunan tekanan darah atau terdapat faktor resiko kardiovaskuler
yang lain, maka diharapkan pasien tersebut memulai untuk konsumsi obat
sebagai tindakan farmakologi (Rahmawati, Suryandari, & Rizqiea, 2020).
Beberapa pola hidup sehat yang disarankan oleh beberapa guidelines
antara lain menurunkan berat badan, mengganti makanan-makanan cepat saji
atau makanan yang tidak sehat dengan memperbanyak asupan buah dan sayur
yang dapat menurunkan tekanan darah, menghindari diabetes melitus dan
dislipidemia. Konsumsi alcohol lebih dari 2 gelas pada laki-laki, atau 1 gelas
pada perempuan, dapat meningkatkan tekanan darah. Merokok merupakan
salah satu pemicu penyakit kardiovaskuler sehingga dianjurkan untuk tidak
merokok. Olah raga yang teratur 30-60 menit dalam sehari, 3x dalam
seminggu, dapat membantu menurunkan tekanan darah seperti berjalan kaki,
menaiki tangga, mengendarai sepeda secara rutin, atau senam yang dapat
meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen.
Pengaturan pernafasan dalam senam lansia bertujuan untuk menyuplai
kebutuhan oksigen yang cukup dalam memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya
saat latihan fisik, infeksi, atau masa kehamilan. (Rahmawati, Suryandari, &
Rizqiea, 2020).
H. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Leung, et al (2016) pemeriksaan penunjang diantaranya :
1. Pengukuran tekanan darah, baik mandiri maupun oleh klinik.
2. Uji laboratorium rutin, yang terdiri atas :
7
1. Urinalisis, berupa blood urea nitrogen (BUN) dan tingkat serum
kreatinin untuk memindai kegagalan ginjal
2. Gula darah puasa dan/atau glycated hemoglobin
3. Kimia darah (kalium, natrium, dan kreatinin)
4. Kolesterol total serum, LDL, HDL, non-HDL, dan trigliserida
5. EKG standar 12 lead
I. Konsep Askep Gerontik
1. Pengkajian Riwayat Kesehatan
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan
dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien. Pengkajian ini dilakukan dengan tujuan menentukan
kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri, melengkapi dasar-dasar
rencana keperawatan individu, membantu menghindarkan bentuk dan
pandangan klien, dan memberi waktu kepada klien untuk menjawab
(Sunaryo, dkk 2016).
Pengkajian pada lansia perlu dilakukan secara lengkap dan
menyeluruh dalam memberikan asuhan keperawatan pada lansia
(comprehensive geriatric assesment). Pengkajian tersebut meliputi
pengkajian biopsikososial, pengkajian kondisi fisik, pengkajian psikologis,
status fungsional (ADL), status nutrisi, dan interaksi di antara hal-hal
tersebut. Pengkajian secara komprehensif/paripurna pada lansia ini bersifat
holistik; meliputi aspek bio-psiko-sosial-spiritual; pada lingkup kuratif,
rehabilitatif, promotif, preventif; pengkajian status fungsional; pengkajian
status psiko-kognitif; pengkajian aset keluarga klien (sosial) (Sunaryo, dkk
2016).
Pengkajian status kognitif/afektif merupakan pemeriksaan status
mental sehingga dapat memberikan gambaran perilaku dan kemampuan
mental dan fungsi intelektual. Pengkajian ini bisa digunakan pada pasien
dengan kehilangan pasangan, dilakukan dengan menggunakan Instrumen
UCLA Loneliness Scale Version 3 didapatkan skor 35-49 menunjukkan
risiko kesepian ringan. Pengkajian status fungsional pada lansia meliputi
8
pengukuran kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari, penentuan kemandirian, mengidentifikasi kemampuan dan
keterbatasan klien, serta menciptakan pemilihan intervensi yang tepat.
Pengkajian status fungsional ini melakukan pemeriksaan dengan
instrumen tertentu untuk membuat penilaian secara objektif. Instrumen
yang biasa digunakan dalam pengkajian status fungsional adalah indeks
katz, barthel indeks dan sullivan indeks katz. Alat ini digunakan untuk
menentukan hasil tindakan dan prognosis pada lansia dan penyakit kronis
(Wijaya & Putri, 2013).
1) Identitas / data biografis klien
Nama :
Tempat Tgl Lahir :
Pendidikan terakhir :
Gol. Darah :
Agama :
Status perkawinan :
Alamat : telepon.
Jenis Kelamin :
Orang yang paling dekat dihubungi :
Hubungan dengan usila :
Alamat & jenis kelamin orang dan keluarga tersebut :
2) Riwayat keluarga
a. Pasangan : hidup/mati.
b. Kesehatan :
c. Umur :
d. Pekerjaan :
e. Alamat :
f. Kematian :
g. Sebab kematian :
h. Tahun meninggal :
i. Anak : hidup/mati.
j. Nama :
9
k. Alamat :
l. Kematian, :
m. Sebab kematian :
3) Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini :
Pekerjaan sebelumnya :
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan :
Alamat :
Pekerjaan :
Jarak tempat kerja dari rumah :
Alat transportasi.
4) Riwayat lingkungan hidup
Type tempat tinggal / panti :
Jumlah kamar :
Jumlah orang yang tinggal di rumah/panti :
Derajat privacy :
Tetangga terdekat :
Alamat /telepon :
Kondisi panti :
5) Riwayat rekreasi.
Hoby/minat :
Keanggotaan organisasi :
Liburan perjalanan :
Kegiatan dipanti :
6) Sumber/system pendukung yang digunakan
Dokter/perawat/bidan/fisioterapi, dll :
RS, klinik, yankes lain :
Jarak dari rumah/panti :
Makanan yang dihantar :
Perawatan sehari-hari oleh keluarga :
10
7) Kebiasaan ritual
Agama :
Istirahat tidur :
Kebiasaan ibadah :
Kepercayaan :
Ritual makan :
8) Status kesehatan saat ini
Status kesehatan selama 1 tahun dan 5 th yang lalu :
Keluhan kesehatan utama (PQRST) :
Pengetahuan/pemahaman dan penatalaksaan masalah kesehatan :
Derajat keseluruhan fungsi relative terhadap masalah kesehatan &
fungsi relative terhadap masalah kesehatan :
Diagnose medis.
Alasan masuk panti :
- Obata-obatan : nama dan dosis obat, waktu & cara penggunaan,
dokter yang memberi tanggal resep dan masalah karena obat-
obatan.
- Status imunisasi
Tanggal terbaru imunisasi tetanus, difteria, influenza, dll.
- Alergi (catat agen & reaksi spesifik) : obat, makanan, kontak
substansi, factor lingkungan.
- Penyakit yang diderita.
- Nutrisi.
Diet 24 jam, riwayat peningkatan & penurunan BB, masalah dalam
pemenuhan nutrisi, kebiasaan.
9) Status kesehatan masa lalu
Penyakit masa kanak-kanak, penyakit serius/kronik, trauma, perawatan
di RS (alasan, tgl, tempat, durasi, dokter, perawat), operasi (jenis,
tanggal, tempat, alas an, dokter, hasil, perawat), riwayat obstetric.
10) Tinjauan system
Kaji ada tidaknya tanda-tanda/setiap gejala berikut ini :
a. Keadaan umum
11
Kelelahan, perubahan BB setahun lalu, perubahan nafsu makan,
demam, keringat malam, kesulitan tidur, sering pilek & infeksi,
penilaian diri terhadap status kesehatan, kemampuan melakukan
ADL, tingkat kesadaran, TTV.
b. integument.
Lesi/luka, pruritus, perubahan pigmentasi, perubahan struktur,
perubahan nevi,sering memar, perubahan rambut, kuku, katimumul
pada jari kaki & kallus, pola penyembuhan lesi & memar,
elastisitas/turgor.
c. Hemopoetik
Perdarahan/memar abnormal, pembengkakan kelenjar limfe,
anemia,riwayat tranfusi darah
d. Kepala
Sakit kepala, trauma masa lalu, pusing, gatal kulit kepala, lesi/luka.
e. Mata
Perubahan penglihatan, pemakaian kaca mata/lensa kontak, nyeri,
air mata berlebihan, pruritus, bengkak sekitar mata, floater,
diplopia, kabur, fotopobia, skoamata, riwayat infeksi, tanggal
pemeriksaan paling akhir, dampak pada penampilan ADL.
f. Telinga
Perubahan pendengaran, rabas, tinnitus, vertigo, sensitivitas
pendengaran, alat-alat protesa, riwayat infeksi, tanggal
pemeriksaan paling akhir, kebiasaan perawatan telinga, dampak
pada penampilan ADL.
g. Hidung & sinus
Rinorea, rabas, epistaksis, obstruksi, mendengkur, nyeri pada
sinus, drip postnasal, alergi, riwayat infeksi, penilaian diri pada
kemampuan olfaktorius.
h. Mulut & tenggorok
12
Sakit tenggorokan, lesi/ulkus, serak, perubahan suara, kesulitan
menelan, perdarahan gusi, karies, alat-alat protesa, riwayat infeksi,
tgl pemeriksaan paling akhir,pola menggosok gigi, pola flossing,
masalah & kebiasaan kebersihan gigi palsu.
i. Leher
Kekakuan, nyeri tekan, benjolan/ massa, keterbatasan gerak,
pembesaran kelenjar tiroid.
j. Payudara
Benjolan/massa, nyeri/nyeri tekan, bengkak, keluar cairan dari
putting susu, perubahan pada putting susu, pola pemeriksaan
payudara, tanggal mamografi paling akhir.
k. Pernafasan
Batuk, sesak nafas, hemoptisis, sputum,
mengi,asma/alergi,frekuensi, auskultasi,palpasi, perkusi, wheezing.
l. Kardiovaskuler
Nyeri/ketidaknyamanan dada,palpitasi, sesak nafas,dispnea pada
aktivitas, dispnea nocturnal paroksimal, ortopnea, murmur, edema,
varises, kaki timpang, parestesia, perubahan warna kaki.
m. Gastrointestinal
Dysfagia, tidak dapat mencerna, nyeri ulu hati, pembesaran hepar,
mual/muntah, hematemesis, perubahan nafsu makan, intoleransi
makanan,ulkus, nyeri, ikterik,benjolan/massa, perubahan kebiasaan
defekasi,konstipasi, melena, hemoroid, perdarahan rectum, pola
defekasi biasanya.
n. Perkemihan
Disuria, frekuensi, menetes, ragu-ragu, dorongan, hematuria,
poliuria, oliguria, nokturia, inkontinensia, nyeri saat berkemih,
batu, infeksi.
o. Genito reproduksi pria.
Lesi, rabas, dispareunia, perdarahan pasca senggama, nyeri pelvic,
sistokel,/rektokel/prolaps, penyakit kelamin, infeksi, masalah
aktivitas seksual, riwayat menstruasi, pap smear terakhir.
13
p. Musculoskeletal
Nyeri sendi, kaku, pembengkakan sendi, deformitas, spasme kram,
kelemahan otot, masalah cara berjalan, nyeri punggung, dampak
pada penampilan ADL.
14
Kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari-hari berdasarkan
pada evaluasi fungsi mandiri/tergantung dari klien dalam mandi,
berpakaian, pergi kekamar mandi, berpindah, kontinen dan makan.
INDEKS KATZ
Score Criteria
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah,
ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari –
hari, kecuali satu dari fungsi tersebut.
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari –
hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari –
hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan.
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari –
hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan
satu fungsi tambahan.
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari –
hari, kecuali mandi, berpakaian, berpindah dan satu
fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut.
Lain- Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi
lain tidak dapat diklasifikasikan sebagai C,D,E,F, dan G
15
Short Portable Mental Status Questionnaire
Skore No Pertanyaan Jawaban
+ -
1 Tanggal berapa hari ini?
2 Hari apa sekarang ini?, (hari, tanggal, tahun)
3 Apa nama tempat ini ?
4 Berapa nomor telepon anda?
4a. Dimana alamat anda? (tanyakan hanya bila klien tidak
mempunyai telepon).
5 Berapa umur anda?
6 Kapan anda lahir?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
8 Siapa presiden sebelumnya?
9 Siapa nama kecil ibu anda?
10 Kurangi 3 dari 10 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun.
Jumlah kesalahan total
Penilaian SPMSQ
1. Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 fungsi intelektual ringan
3. Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
4. Kesalahan 8 – 10 fungsi intelektual berat
a. Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subyek
hanya berpendidikan SD
b. Bisa dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subyek
kulit hitam dengan menggunakan criteria pendidikan yang
sama.
c. Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan untuk subyek
kulit hitam dengan menggunakan criteria pendidikan yang
sama.
16
Nilai kemungkinan paling tinggi adalah 30, nilai 21 atau 21 / kurang
menunjukkan adanya kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan
lanjut.
Ikuti perintah 3-langkah “ambil kertas di tangan kanan anda, lipat dua, dan taruh
di lantai”(3 poin)
Baca dan turuti hal berikut:”tutup mata anda” (1 poin)
Tulis satu kalimat (1 poin)
17
Menyalin gambar (1poin )
Kaji tingkat kesadaran sepanjang kontinum :
composmentis..apatis…somnolen…suporus…koma
Alat pengukur status afektif digunakan untuk membedakan jenis depresi serius
yang mempengaruhi fungsi – fungsi dari suasana hati rendah umum pada banyak
orang .
Depresi umum pada lansia dan sering dihubungkan dengan kacau mental dan
disorientasi, sehingga seorang lansia depresi sering disalah mengertikan dengan
demensia. Pemeriksaan status mental tidak dengan jelas membedakan antara
depresi dan demensia, sehingga pengkajian afektif adalah alat tambahan yang
penting.
Inventaris depresi Beck berisi 13 hal yang menggambarkan berbagai gejala dan
sikap yang berhubungan dengan depresi
Skore Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih / tidak bahagia di mana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
darinya.
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke
depan.
1 Saya mersa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis /kecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagai seseorang ( orang tua,
suami, istri )
2 Saya melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat
18
hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk / tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/ tak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sndiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membehayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh dir
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai membahayakan
diri sendiri
H. Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain daripada sbelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain.
I. Keragu – raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan.
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek/ tampak menjijihkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan perubahan yang permanen
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua/tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada
19
sebelumnya
K. Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
Penilaian :
0-4 depresi tidak ada/minimal.
5 – 7 depresi ringan
8 – 15 depresi sedang
>16 depresi berat
Selain itu depresi lansia dapat diukur dengan menggunakan Skala Depresi
Geriatrik Yesavage dengan penilaian jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi
dinilai poin 1 (nilai 1 poin untuk setiap respons yang cocok dengan jawaban ya
atau tidak setelah pertanyaan), nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi
20
7. Apakah anda merasa nahagia di setiap waktu? (tidak)
8. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada
pergi dan melakukan sesuatu yang baru?.
9. Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah
dengan ingatan anda daripada yang lainnya?.
10. Apakah anda berfikir saat menyenangkan hidup sekarang ini? (tidak )
11. Apakah anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan anda
sekarang?.(ya)
12. Apakah anda merasa penuh berenergi ? ( tidak )
13. Apakah anda berfikir bahwa situasi anda tak ada harapan? (ya)
14. Apakah anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada
Anda? (ya)
APGAR KELUARGA
No Fungsi Uraian Skore
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada 2 = selalu
keluarga(teman-teman) saya untuk membantu pada 1= kadang-2
waktu sesuatu menyusahkan saya 0= tdk pernah
2 Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas / arah baru
4 Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya
mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi-
emosi saya, seperti marah, sedih, atau mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara – cara teman saya dan saya
menyediakan waktu bersama-sama.
21
22
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon
manusia terhadap gangguan kesehatan/proses kehidupan, atau kerentanan
respons dari seorang individu, keluarga, kelompok, atau komunitas
(Herdman, 2015). antara lain:
a. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan.
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan.
c. Defisiensi pengetahuan
3. Perencanaan Keperawatan
DX NOC NIC
Defisiensi Setelah dilakukan tindakan Pengajaran : Proses
pengetahuan keperawatan, keluarga mampu Penyakit
berhubungan mengenal masalah kesehatan
dengan kurang dengan kriteria hasil : 1. Kaji tingkat
informasi Pengetahuan: Manajemen pengetahuan klien
Hipertensi. (1837) terkait proses
penyakit
Indikator Awa Tujuan
l 2. Review pengetahuan klien
mengenai kondisinya
Kisaran
normal untuk 3. Jelaskan mengenai proses
tekanan darah penyakit
sistolik
4. Jelaskan tanda dan gejala
Kisaran yang umum dari
normal untuk penyakit
tekanan darah
diastolik 5. Berikan informasi tentang
kondisi klien
Target
tekanan 6. Diskusikan perubahan
23
darah gaya hidup lebih sehat
untuk mencegah
Pilihan komplikasi
pengobatan
yang tersedia 7. Diskusikan pilihan terapi
Diet yang 8. Jelaskan alasan program
dianjurkan terapi yang dianjurkan
Manfaat
olahraga
teratur
Keterangan :
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak
Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Pendidikan Kesehatan
meningkatkan keperawatan, keluarga mampu (5510):
manajemen meningkatkan manajemen
kesehatan kesehatan dengan kriteria hasil: 1. Tentukkan
berhubungan NOC : Perilaku Promosi pengetahuan
dengan Kesehatan (1602) kesehatan dan gaya
mengungkapka hidup perilaku saat
n keinginan Indikator Awa Tujua ini pada individu,
untuk Menggunakan l n keluarga, atau
menangani perilaku yang kelompok sasaran.
penyakit. menghindari 2. Rumuskan tujuan
resiko dalam program
Keseimbanga pendidikan kesehatan
n aktifitas dan 3. Identifikasi
istrirahat sumber daya yang
Melakukan diperlukan untuk
perilaku melaksanakanprogra
kesehatan m
secara rutin 4. Berikan ceramah
Mengikuti untuk menyampaikan
diet sehat informasi dalam
Menggunakan jumlah besar, pada
latihan rutin saat yang tepat
yang efektif 5. Libatkan
Keterangan : individu, keluarga,
1 = Tidak pernah menunjukkan dan
2 = Jarang menunjukkan kelompokmdalam
3 = Kadang-kadang perencanaan dan
menunjukkan rencana implementasi
4 = Sering menunjukkan gaya hidup atau
24
5 = Secara konsisten modifikasi perilaku
menunjukkan kesehatan.
6. Rencanakan
tindak lanjut jangka
panjang untuk
memperkuat perilaku
kesehatan atau
adaptasi terhadap
gaya hidup.
4. Implementasi Keperawatan
Menurut Resmini dkk (2017) implementasi adalah tindakan perawat
untuk membantu kepentingan pasien, keluarga maupun komunitas dengan
tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional, psikososial, budaya
dan lingkungan dimana mereka mencari bantuan. Implementasi pada
asuhan keperawatan dapat dilakukan pada individu dalam keluarga dan
pada anggota keluarga lainnya.
Penatalaksanaan yang akan dilakukan dapat berupa penyuluhan
untuk pasien dalam manajemen hiperglikemia, program diet dan
keterampilan psikomotor, penyuluhan untuk keluarga berupa informasi
mengenai diabetes melitus, penerapan diet dan latihan fisik, obat-obatan
dan mengenai penatalaksanaan diabetes selama sakit, serta pemantauan
secara mandiri kadar glukosa darah dan keton, jika perlu (Wilkinson dan
Ahern, 2021)
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap penilaian untuk melihat keberhasilan
dari rencana tindakan yang telah diberikan. Bila tidak/belum berhasil,
maka perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan
keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan
keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat dilaksanakan secara bertahap
sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga (Harmoko, 2012). Evaluasi
keperawatan juga bisa dilakukan dengan metode SOAP yaitu S
(Subjective) yaitu mendeskripsikan keluhan berdasarkan yang dikatakan
Keluarga, O (Objective) yaitu 12 mendeskripsikan keluhan berdasarkan
25
pengamatan peneliti, A (Assessment) yaitu membuat permasalahan yang
dialami Keluarga dan P (Planing) yaitu mendeskripsikan perencanaan
untuk tindakan selanjutnya berdasarkan masalah yang dialami Keluarga.
J. Patway Keperawatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M., H.K. Butcher, J.M. Dochterman, & C.M. Wagner. (2016).
Nursing Intervention Classification. Edisi 6. Terjemahan oleh Intisari
Nurjannah dan Roxsana Devi Tumanggor. Singapore: Elsevier.
27
Rahmawati, I., D. Suryandari, & N. S. Rizqiea. (2020). Peningkatan Pengetahuan
Lansia tentang Hipertensi Emergensi melalui Pendidikan Kesehatan.
Jurnal Empathy, 1(1):1-95.
Ulya, Z., Iskandar A., & F. T. Asih. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Dengan Media Poster Terhadap Pengetahuan Manajemen Hipertensi
Pada Hipertensi. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman
Journal of Nursing), Vol. 12, No. hal 138-46.
28
Wahyuni, S. (2018) Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Kesiapan
Peningkatan Perkembangan Usia Lanjut Danmanajemen Kasus
Penggerakan Masyarakat Kelompok Sehat di Wilayah Kerja
Puskesmas Andalas Padang. (KTI, universitas Andalas).
Yulianti, Tutik & Zakiyah, Erna (2016). Tugas Kesehatan Keluarga Sebagai
Upaya Mmeperbaiki Status Kesehatan Dan Kemandirian Lanjut Usia.
Jurnal Profesi, 14 (1) : 49-55.
29
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Pembimbing
30
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA
1. Pengkajian
a. Identitas / data biografis klien
Nama : Tn. S
Tempat Tgl Lahir : Purbalingga, 4 Juni 1958
Pendidikan terakhir : SMP
Gol. Darah :B
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Klapasawit RT3/RW6, Kec.
Kalimanah, Kab. Purbalingga
31
Alamat : Klapasawit RT3/RW6, Kec. Kalimanah,
Kab. Purbalingga dan
Kematian, : Belum meninggal
Sebab kematian : Masih hidup
c. Riwayat Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini : Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan sebelumnya : Ibu Rumah Tangga
Sumber-sumber pendapatan dan
kecukupan terhadap kebutuhan : Dari anak (Turyono)
Alamat : Klapasawit RT3/RW6, Kec.
Kalimanah, Kab. Purbalingga
Pekerjaan : Petugas Pemadam Kebakaran
Jarak tempat kerja dari rumah : 15 km/jam
Alat transportasi : Mobil
d. Riwayat Lingkungan Hidup
Type tempat tinggal / panti : Rumah permanen
Jumlah kamar : 2 kamar
Jumlah orang yang tinggal
di rumah/panti : 2 orang
Derajat privacy : Klien memiliki kriteria yang
terbuka
Tetangga terdekat : Turyono
Alamat /telepon : Klapasawit RT3/RW6, Kec.
Kalimanah, Kab. Purbalingga
Kondisi panti : Baik, bersih dan rapi
e. Riwayat Rekreasi
Hoby/minat : Memasak dan Menonton TV
Keanggotaan organisasi : Klien tidak pernah mengikuti organisasi
Liburan perjalanan : Klien tidak pernah liburan
Kegiatan dipanti : Kegiatan klien dirumah makan, mandi,
tidur
f. Sumber/system pendukung yang digunakan
32
Dokter/perawat/bidan/fisioterapi, dll : Perawat
RS, klinik, yankes lain : BPJS
Jarak dari rumah/panti : 5 km/jam
Makanan yang dihantar : Nasi
Perawatan sehari-hari oleh keluarga : Baik
g. Kebiasaan ritual
Agama : Islam
Istirahat tidur : Pukul 22.00 WIB tidur, Pukul 13.00 WIB tidur
siang
Kebiasaan ibadah : Sholat 5 waktu, Mengaji dan Tadarusan
Kepercayaan : Percaya kepada Allah SWT
Ritual makan : Baca Doa Makan
h. Status kesehatan saat ini
Status kesehatan selama 1 tahun dan 5 th yang lalu : Ada riwayat
Hipertensi dan Asma
Keluhan kesehatan utama (PQRST) : Klien tidak memiliki
keluhan nyeri dimanapun
Pengetahuan/pemahaman dan penatalaksaan masalah kesehatan : Klien
mengatakan sedikit paham tentang hipertensi
Derajat keseluruhan fungsi relative terhadap masalah kesehatan & fungsi
relative terhadap masalah kesehatan :
Diagnose medis.
Alasan masuk panti :
- Obata-obatan : -
- Status imunisasi : -
Tanggal terbaru imunisasi tetanus, difteria, influenza, dll.
- Alergi (catat agen & reaksi spesifik) : alergi pada debu
- Penyakit yang diderita : Hipertensi dan Asma
- Nutrisi : Klien menghindari makanan
yang bersansan, gorengan dan yang banyak mengandung garam
33
Diet 24 jam, riwayat peningkatan & penurunan BB, masalah dalam
pemenuhan nutrisi, kebiasaan : Klien mengatakan
mengalami peningkatan Berat Badan selama 1 tahun naik 2kg.
34
-R : 22 x/menit
TB : 153 cm
BB : 50 kg
6. Integument.
Inspeksi : Kulit klien tampak bersih, tidak ada lesi dan memar
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit baik
7. Hemopoetik
Inspeksi : klien tidak nampak pucat, tidak ada perdarahan atau
memar
8. Kepala
Inspeksi : kulit kepala tampak bersih, tidak ada lesi, rambut panjang
beruban
5. Mata
Inspeksi : mata tampak kurang jernih dan sedikit berair, memakai
kaca mata tidak ada dampak pada penampilan ADL Telinga
6. Hidung & sinus
Inspeksi : hidung tampak bersih dengan bulu hidung
7. Mulut & tenggorok
Inspeksi : Bibir tampak lembab, terdapat karies pada gigi, tidak ada
perubahan suara, tidak ada lesi pada mulut dan tenggorokan, tidak
memaiaki gigi palsu
8. Leher
Inspeksi : leher tampak bersih dan bentuk normal Palpasi : tidak ada
nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Payudara
Inspeksi : tidak ada benjolan atau massa pada payudara, tidak ada
bengkak Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Pernafasan
Inspeksi : dada tampak simetri, nafas tampak normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : suara napas normal, tidak ada mengi
35
Perkusi : sonor
11. Kardiovaskuler
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada pembengkakan
Palpasi : detak jantung normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : irama jantung normal
12. Gastrointestinal
Inspeksi : perut tampak bersih dan simetris, tidak ada lesi dan
bengkak Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bising usus normal 8x` /menit
Perkusi : timpani
13. Perkemihan
Inspeksi : klien mengatakan bahwa dapat berkemih secara normal,
tidak ada nyeri saat berkemih, frekwensi berkemih 5-8x sehari
14. Genito reproduksi pria.
Inspeksi : klien engatakan bahwa sudah lama mengalami menopuse
sejak rahimnya diangkat, tidak ada penyakit kelamin dan infeksi
15. Ekstremitas
Atas : Inspeksi : tidak ada fraktur deformitas
Palpasi : tidak ada nyeri pembengkakkan pada sendi
Bawah : Inspeksi : tidak ada fraktur dan lesi
Palpasi : tidak ada pembengkakan
16. Musculoskeletal
Inspeksi : kedua lutut tampak simetris dan tidak ada lesi, saat tersa
nyeri cara berjalan agak berubah, tidak dampak pada penampilan
ADL
17. System syaraf pusat
DS : Klien mengatakan bahwa jarang mengalami sakit kepala, tidak
ada masalah dalam koordinasi, keseimbangan baik, tidak ada
masalah memori atau pikun
DO : Klien tampak bisa melakukan aktivitas dengan baik tanpa
hambatan dan masih mengetahui orientasi tempat serta waktu
36
18. System endokrin
DS : klien mengatakan tidak ada inoleransi terhadap dingin maupun
panas
Inspeksi : kulit tampak bersih, berwarna sawo matang
37
B. Pengkajian status kognitif & afektif.
Short Portable Mental Status Questionnaire
Skore No Pertanyaan Jawaban
+ -
+ 1 Tanggal berapa hari ini? 17
+ 2 Hari apa sekarang ini?, (hari, tanggal, Rabu, 17
tahun) November 2021
+ 3 Apa nama tempat ini ? Rumah saya
+ 4 Berapa nomor telepon anda? Tidak memiliki
nomor telepon
+ 4a. Dimana alamat anda? (tanyakan hanya Klapasawit rt
bila klien tidak mempunyai telepon).
+ 5 Berapa umur anda? 63 tahun
+ 6 Kapan anda lahir?
+ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi Dodo
+ 8 Siapa presiden sebelumnya? B.J Habibi
+ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
+ 10 Kurangi 3 dari 10 dan tetap 7, 4, 1
pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun.
+ Jumlah kesalahan total 1
38
24. Apakah anda berfikir saat menyenangkan hidup sekarang ini? (tidak )
25. Apakah anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan anda
sekarang?.(ya)
26. Apakah anda merasa penuh berenergi ? ( tidak )
27. Apakah anda berfikir bahwa situasi anda tak ada harapan? (ya)
28. Apakah anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada
Anda? (ya)
APGAR KELUARGA
No Fungsi Uraian Skore
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga(teman-teman) saya untuk membantu 2
pada waktu sesuatu menyusahkan saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) 2
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya 3
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas / arah baru
4 Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) 2
saya mengekspresikan afek dan berespons
terhadap emosi-emosi saya, seperti marah,
sedih, atau mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara – cara teman saya dan saya 2
menyediakan waktu bersama-sama.
39
2. Analisa Data
Data Fokus Etiologi Problem
DS : Defisiensi Kurang Informasi
- klien mengatakan kurang mengetahui Pengetahuan
mengenai informasi masalah kesehatan
pada dirinya
DO :
- klien tampak masih bingung dalam
menyebutkan cara perawatan yang tepat
terhadap hipertensi, seperti diit
hipertensidan terapi untuk penanganan
pasien hipertensi
DS : Kesiapan Mengungkapkan
- klien mengatakan agak pusing meningkatkan keinginan untuk
DO : manajemen menangani penyakit.
- pasien nampak meringis kesehatan
- TTV TD : 165/110 mmHg
N : 90x /menit
R : 22x /menit
S : 36,8 C
3. Diagnosa Keperawatan
1) Defisiensi pengetahuan
2) Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan.
4. Skoring dan Prioritas Masalah
NO Kriteria Skor Bobot
1 Sifat Masalah
- Aktual 3 2
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
- Mudah 2 2
40
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
- Tinggi 3 2
- Sedang 2
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
- Masalah berat, harus segera ditangani 2 1
- Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0
5. Intervensi Keperawatan
DX NOC NIC
Defisiensi Setelah dilakukan tindakan Pengajaran : Proses Penyakit
pengetahuan keperawatan, keluarga mampu
1. Kaji tingkat pengetahuan
berhubungan mengenal masalah kesehatan
klien terkait proses
dengan kurang dengan kriteria hasil :
penyakit
informasi Pengetahuan:
2. Review pengetahuan klien
mengenai kondisinya
41
Target tekanan 8.- Jelaskan alasan program
darah terapi yang dianjurkan
Pilihan
pengobatan
yang tersedia
Diet yang
dianjurkan
Manfaat
olahraga
teratur
Keterangan :
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak
42
Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Pendidikan Kesehatan
meningkatkan keperawatan, keluarga mampu (5510):
manajemen meningkatkan manajemen
1. Tentukkan pengetahuan
kesehatan kesehatan dengan kriteria hasil:
kesehatan dan gaya hidup
berhubungan NOC :
perilaku saat ini pada
dengan
Perilaku Promosi Kesehatan individu, keluarga, atau
mengungkapkan
(1602) kelompok sasaran.
keinginan untuk
2. Rumuskan tujuan dalam
menangani Indikator Awa Tujuan
program pendidikan
penyakit. Menggunakan l
kesehatan
perilaku yang
3. Identifikasi sumber daya
menghindari
yang diperlukan untuk
resiko
Keseimbangan melaksanakan program
aktifitas dan 4. Berikan ceramah untuk
istrirahat menyampaikan informasi
Melakukan dalam jumlah besar, pada
perilaku saat yang tepat
kesehatan 5. Libatkan individu,
secara rutin keluarga, dan kelompok
Mengikuti diet
dalam perencanaan dan
sehat
Menggunakan rencana implementasi
menunjukkan
43
6. Implementasi Keperawatan
Hari/ tanggal Dx Implementasi Respon Paraf
Rabu, 17 1 Memonitor Tanda-tanda Vital DS : klien Yuwana
November mengatakan masih
2021 sedikit pusing
13.00–14.00 DO : klien tampak
WIB duduk
TTV :
- TD : 165/110 mmHg
- N : 90x /menit
- R : 22x /menit
- S : 36,8 C
1 Memberikan informasi Yuwana
mengenai kondisi klien DS : klien kooperatif
saat mendengarkan
informasi mengenai
kondisinya
DO : klien tampak
memperhatikan
dengan seksama
Merumuskan tujuan dalam Yuwana
1 program pendidikan DS : klien kooperatif
kesehatan dengan program
pendidikan kesehatan
yang akan dilakukan
DO : klien mau
mengikuti program
penkes yang akan
dilakukan
2 Menentukkan pengetahuan Yuwana
kesehatan dan gaya hidup DS : klien kurang
perilaku saat ini pada mengetahui tentang
individu, keluarga, atau gaya hidup dan
44
kelompok sasaran perilaku sehat
DO : klien terlihat
bingung mengenai
tindakan kesehatan
yang dialami
45
tindakan kesehatan
yang dialami
7. Evaluasi Keperawatan
Tanggal / Dx Catatan Perkembangan Paraf
46
jam
Jumat, 19 1 S : Klien mengatakan bahwa tensinya sudah turun Yuwana
November TTV :
2021 - TD : 138/110 mmHg
13.00-14.00 - N : 90x /menit
WIB - R : 22x /menit
- S : 36,4 C
O : klien tampak sedang duduk dan minum
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Manajemen Hipertensi. (1837)
Indikator Awal Tujuan Akhir
Kisaran normal
untuk tekanan darah 2 4 4
sistolik
Kisaran normal
4 4
untuk tekanan darah 2
diastolik
2 4 4
Target tekanan darah
Pilihan pengobatan
2 4 4
yang tersedia
Diet yang dianjurkan 2 4 4
Manfaat olahraga 2 4 4
teratur
Keterangan :
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak
2 S : Klien mengatakan bahwa sudah paham tentang Yuwana
penyakit kesehatan
O : klien tampak senang
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
47
Perilaku Promosi Kesehatan (1602)
Indikator Awal Tujuan Akhir
Menggunakan perilaku
2 4 4
yang menghindari resiko
Keseimbangan aktifitas
2 4 4
dan istrirahat
Melakukan perilaku
2 4 4
kesehatan secara rutin
Mengikuti diet sehat 2 4 4
Menggunakan latihan
2 4 4
rutin yang efektif
Keterangan :
1 = Tidak pernah menunjukkan
2 = Jarang menunjukkan
3 = Kadang-kadang menunjukkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Secara konsisten menunjukkan
48
LAMPIRAN
b. Wawancara klien
d. Pemeriksaan Suhu
49
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Lampiran: SAP
D. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan 1 x 90 menit masyarakat mampu
memahami dan melakukan Senam Antihipertensi.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
3. Setelah diberikan penyuluhan selama 90 menit, diharapkan
masyarakat mampu melakukan senam Antihipertensi.
E. Materi
Senam Antihipertensi
a. Pengertian
b. Manfaat
c. Gerakan Senam Antihipertens
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
50
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Media/ Alat
51
1. Powerpoint
I. Evaluasi
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 90 menit pasien dan
keluarga mampu melakukan senam Antihipertensi.
52
Materi Penyuluhan Senam
53
F. Senam AntiHipertensi
54
Tepuk jari 4x8
55
Tekan jari-jari 2x8
56
Adu sisi telunjuk 2x8
57
Menepuk lengan dan bahu 4x8
58
Buka Mengepal 2x8
59
Menepuk pinggang 2x8
60
DAFTAR PUSTAKA
Indriyani, Widian (2009). Deteksi dini kolestrol, hipertensi, dan stroke. Jakarta
milistone
Rusdi (2009). Awas! Bisa mati cepat akibat Hipertensi dan Diabetes. Jogjakarta :
Power Books (IHDINA).
61