Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan

peristiwa yang terjadi pada masa kini, dengan rancangan penelitian studi

kasus. Studi kasus pada karya tulis ilmiah ini adalah studi untuk

mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami

Diabetes Melitus Tipe II dengan Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

B. Subyek Penelitian

Subyek yang digunakan pada studi kasus dengan pendekatan asuhan

keperawatan ini ada 2 pasien atau 2 kasus dengan diagnosa medis yang sama

dan masalah keperawatan yang sama. Pada studi kasus ini subyek penelitian

yang digunakan adalah 2 pasien dengan risiko ketidakstabilan kadar glukosa

darah di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga yang memiliki kriteria

subyek :

1. Kriteria Inklusi

a. Pasien menderita Diabetes Melitus Tipe II

b. Pasien yang mengalami ketidakstabilan kadar glukosa darah

c. Pasien yang berusia 30 sampai 60 tahun

2. Kriteria Ekslusi

a. Pasien tidak Menderita Diabetes Melitus Tipe II

b. Pasien yang kadar glukosanya stabil

c. Pasien menolak menjadi responden


C. Fokus Studi

Fokus studi penelitian ini adalah asuhan keperawatan pada pasien yang

mengalami Diabetes Melitus Tipe II dengan masalah risiko ketidakstabilan

kadar glukosa darah di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalinga.

D. Definisi Operasional

1. Diabetes Melitus Tipe II adalah diabetes melitus yang biasanya di

diagnosis pada usia lebih dari 30 tahun, bisa diobati tanpa atau dengan

tablet maupun injeksi insulin tapi tidak tergantung insulin.

2. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah keadaan kadar

glukosa/gula darah yang tidak stabil dari rentang normal bisa naik

maupun turun dan tidak patuh pada diit yang dapat mengganggu

kesehatan

E. Tempat dan Waktu

Lokasi studi kasus yang penulis lakukan yaitu di RSUD Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga. Waktu penyelenggaraan asuhan keperawatan

studi kasus selama 5 kali kunjungan pada tanggal 29 November – 14

Desember 2021.

F. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu :

1. Wawancara

Penulis melakukan pengamatan secara langsung kepada pasien

untuk mendapat data subyektif mengenai risiko ketidakstabilan kadar

glukosa darah.
2. Observasi dan Pemeriksaan Fisik

Dilakukan dengan IPPA (Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi)

pada sistem tubuh pasien dan pemeriksaan GDS (Gula Darah Sewaktu).

Pengamatan dilakukan oleh penulis secara langsung untuk mencari hal-

hal mengenai asuhan keperawatan dalam membantu proses pengamatan

sebagai alat pendokumentasian yang akan di teliti.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan penulis untuk mengumpulkan semua

data hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang mendukung

kegiatan yang dilakukan dalam asuhan keperawatan risiko ketidakstabilan

kadar glukosa darah pada Diabetes Melitus Tipe II.

G. Cara Pengelolaan Data

Cara pengelolaan data dilakukan dengan cara melakukan pengkajian

melalui anamnesa secara langsung kepada pasien yang sesuai dengan kriteria

yang ditetapkan oleh penulis. Dari hasil anamnesa tersebut nantinya akan

diolah menjadi sebuah analisa data yang memunculkan diagnosa

keperawatan. Dari diagnosa keperawatan akan dibuat intervensi keperawatan

kemudian di implementasikan yang hasilnya akan di evaluasi ke dalam

evaluasi keperawatan.

H. Analisa Data dan Penyajian Data

Analisa data dilakukan apabila penulis selesai melakukan pengumpulan

data mengenai pasien yang mengalami Diabetes Melitus Tipe II dengan risiko

ketidakstabilan kadar glukosa darah untuk membandingkan antara teori

dengan studi pustaka dengan data yang diperoleh. Teknik analisa data yang
digunakan yaitu analisis deskriptif, penulis menganalisa data berdasarkan data

yang telah didapat melalui tahap pengkajian sampai dengan evaluasi. Data

yang diperoleh dapat berupa data objektif maupun data subyektif dan

disajikan secara narasi sesuai desain penelitian laporan kasus. Teknik analisa

data kemudian diinterpretasikan dan dikomparasikan (perbandingan) antar

kasus.

I. Etika Penelitian

Etika yang mendasari dalam penyusunan studi kasus yang dibuat peneliti

adalah :

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Peneliti memberikan lembar persetujuan penelitian kepada

responden. Kemudian peneliti memberikan informasi yang adekuat

mengenai tujuan dari asuhan keperawatan yang akan dilakukan dan

memberikan informasi terkait dengan hak dan kewajiban responden.

Peneliti memberikan kkesempatan kepada responden untuk mengambil

keputusan apakah bersedia ataupun menolak berpartisipasi secara

sukarela.

2. Anonimaty (tanpa nama)

Penulis menjamin dan menjaga kerahasiaan responden dan cara

mencantumkan inisial nama pada laporan kasus.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Penulis menjamin kerahasiaan dari hasil laporan kasus baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Data yang ditampilkan


bersifat umum dan data terkait informasi responden disimpan di laptop

pribadi penulis.

Anda mungkin juga menyukai