Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Definisi
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan – bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Obat-obat high-alert adalah obat yang persentasenya tinggi dalam menyebabkan
terjadinya kesalahan/error dan atau/ kejadian sentinel (sentinel event ), obat yang beresiko tinggi
yang menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome).
Obat high-alert ini berupa obat-obat yang mempunyai nama mirip/ucapan mirip/ dan
tampilan (rupa) mirip yang sering disebut NORUM (Nama Obat, Rupa, dan Ucapan Mirip ) atau
Look-Alike Sound Alike/LASA), elektrolit konsentrat tinggi, serta obat golongan narkotika dan
psikotropik.
Elektrolit Konsentrat adalah merupakan larutan berkadar garam tinggi yang bisa
menghantarkan arus listrik.
Obat Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, adalah: zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Obat Psikotropika menurut UU RI No 5 / 1997, adalah : zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Obat Kemoterapi adalah obat-obat yang digunakan dalam terapi pengobatan kanker.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Meningkatkan keamanan dalam penggunaan obat-obat high-alert, konsentrat tinggi serta
narkotik dan psikottopik serta golongan obat –obat yang digunakan dalam pengobatan kanker
(kemoterapi) terhadap pasien.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi
terjadinya kesalahan penggunaan obat-obat high-alert, konsentrat tinggi serta
narkotika dan psikotropika serta obat kemoterapi
2. Menetapkan panduan untuk Rumah Sakit dalam penggunaan obat-obat high-alert,
konsentrat tinggi serta narkotika dan psikotropika serta obat kemoterapi
3. Menetapkan panduan untuk Rumah Sakit dalam penyimpanan obat-obat high-alert,
konsentrat tinggi serta narkotika dan psikotropika serta obat kemoterapi
4. Membantu menurunkan biaya perawatan pasien akibat kesalahan penggunaan obat-
obat high alert
5. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien di Rumah Sakit Martha Friska
Medan
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Obat – obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan seperti
obat – obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (NORUM), elektrolit
konsentrat tinggi, serta obat golongan narkotika dan psikotropik..
2. Obat – obat yang perlu diwaspadai (High-alert medications) merupakan obat – obat
yang sering menyebabkan terjadinya kesalahan/kesalahan serius (sentinel event),
obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome).
3. Obat – obat yang sering digunakan dalam keadaan darurat karena berkaitan dengan
keselamatan pasien.
4. Farmasi, ruang pelayanan pasien seperti IGD, OK, HD, VK, dan ruang-ruang
perawatan lain.

Berikut obat-obat yang perlu diwaspadai di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Martha Friska
adalah sebagai berikut:
a. Nama Obat dan Ucapan Mirip )

N Nama Obat
o
1 Aminofluid 500 ml - Aminofusin Hepar
- Aminofusin L 600
- Aminofusin PED
- Aminoleban 500 ml
- Aminophillin
- Aminovel 500/600 ml
2 Actos Actonel
3 Amlodipin 100 mg Amlogrix 10 mg
4 Antalgin Antasida
5 Asam Mefenamat Asam Tranexamat
6 Ascardia - Aspas K
- Aspilet
- Asthin B-Ond
7 B-Complex - Becombion Forte
- Becom C
- Becom Z
8 Biocef 1 gram Biocepime 1 gram
9 Cataflam 50 mg Catapres 75 mg
10 Cefixime Cefotaxime
11 Celebrex Celestamine
12 Cendo Cenfresh Cendo Convers 2 %
13 Chloromazine Chloroquin
14 Ciprofloxacin 500 mg Ciproxin XR
15 Dextrose 5% 500 ml Ringer Dextrose 500 ml
16 Glibenclamid 5 mg - Glimepiride 1 mg
- Glimepiride 2 mg
- Glimepiride 3 mg
17 Glucobay 100 mg - Glucodex 80 mg
- Glucophage 850 mg
18 Glucosamine Glucovance
19 Metronidazole - Lansoprazole
- Omeprazole
20 Ketoconazole - Cotrimoxazole
21 Ketopren Ketosteril
22 Lescol XL 80 mg - Lesichol 300 mg
- Lesichol 600 mg
23 Levofloxacin Ciprofloxacin
24 Levazide Levovid
25 Pulmicort Flamicort
26 Plasmin Plasbumin

b. Rupa mirip

N Nama Obat
o
1 Allopurinol 100 mg Ciprofloxacin 500 mg
2 Buvanest Inj Notrixum Inj
3 Lasix Inj - Novalgin Inj
- Bisolvon Inj
4 Cardarone Inj Dobuject Inj
5 Furosemide Inj Stesolid Inj
Raclonid
6 Berotec Inhaler Ventolin Inhaler
7 Tarivid Tetes Telinga Tarivid Tetes Mata
8 Widahes 6 % Infus Widahes 130 ml
9 Oxytetracicline Salep Kulit 3% Oxytetracicline Salep Mata 1%
10 Levofloxacin Infus Ciprofloxacin Infus
11 Aqua Bidest 25 ml - KCL 25 ml
- Dextrose 20% 25 ml
- Dextrose 40% 25 ml
- Magnesium Sulfat 25 ml
- Meylon 25 ml
- NaCL 25%
12 Cordarone Dobuject
13 Dicynon Inj Pehacain Inj
14 Claforan Inj Cefizox Inj
15 Ceradolan Meropex
16 Combiven Inj Ventolin Inj
Fkixotide Nebules
17 Syntocinon Amp Sandostatin Amp
18 Tutopusin Triopusin
19 Tramadol Lidocain
20 Ceptriaxone Omeprazole

c. Elektrolit Konsentrat

No Nama Obat
1 KCL 7,46 %
2 NaCl 3%
3 Dextrose Inj. 40 %
4 Meylon Inj 25mEq
5 Magnesium Sulfat 40 %
6 Magnesium Sulfat 20 %

d. Obat Golongan Narkotika

N Nama Obat Bentuk dan Dosis Sediaan Komposisi


o
1 Codein Tablet 10; 15; 20 mg Codein
2 Durogesic Patch 12,5 mcg; 25 mcg; 50 Fenthanyl
mcg
3 Tramadol Tablet 50 mg, Inj 100 Tramadol HCl
mg/2mL
4 Tramal Inj 100 mg/2mL Tramadol HCl
5 Tradosik Capsul 50 mg Tramadol HCl
6 Fenthanyl Inj 50mcg (2mL; 10 mL) Fenthanyl
7 Morphine Inj 10 mg/mL Morphine HCl
8 Pethidin Inj 50 mg/mL Pethidin HCl
9 MST Continus Tablet 10 mg; 15 mg; 30 Morphine Sulfate
mg
10 Sufenta Inj 50 mcg/mL Sufentanil
11 Tramifen Tablet Tramadol, Paracetamol
12 Zaldiar Tablet Tramadol, Paracetamol
13 Acetram Tablet Tramadol, Paracetamol

e. Obat Golongan Psikotropik

N Nama Obat Bentuk dan Dosis Sediaan Komposisi


o
1 Alprazolam Tablet 0,5 mg; 1 mg Alprazolam
2 Apazol Tablet 0,5 mg; 1 mg Alprazolam
3 Frixitas Tablet 0,5 mg; 1 mg Alprazolam
4 Xanax Tablet 0,5 mg; 1 mg Alprazolam
5 Diazepam Tablet 2mg; 5 mg Diazepam
6 Stesolid Tablet 2g; 5 mg Diazepam
Syrup 2mg/5mL (60mL)
Inj 10mg/2mL (2mL)
Rectal tube 5mg/2,5 mL; 10
mg/2,5 mL
7 Valisanbe Tablet 2 mg; 5 mg Diazepam
Inj 10 mg/2 mL
8 Lexotan Tablet 1,5 mg; 3 mg Bromazepam
9 Clobazam Tablet 10 mg Clobazam
10 Frixium Tablet 10 mg Clobazam
11 Anxibloc Tablet 10 mg Clobazam
12 Ativan Tablet 0,5 mg; 1mg; 2mg Lorazepam
13 Fortanest Inj 5mg/5mL; Inj 15 Midazolam
mg/3mL
14 Miloz Inj 5mg/5mL; Inj 15 Midazolam
mg/3mL
15 Esilgan Tablet 1 mg; 2 mg Estazolam
16 Stilnox Tablet 10 mg Zolpidem tartrate

BAB III
TATA LAKSANA

Tata laksana peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Martha Friska mengacu kepada keselamatan pasien agar terhindar dari kesalahan dalam
pemberian obat yang berisiko tinggi.
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dapat dilakukan hal-hal berikut :

1. Semua obat-obat high alert disimpan di farmasi dan tidak disimpan di unit perawatan
atau pelayanan lain, kecuali elektrolit konsentrat tersedia di ruangan ICU dan disimpan
dalam emergency trolley di laci khusus dan terpisah dengan obat-obat lainnya.
2. Obat-obat high alert disimpan terpisah dari obat-obat lain, seperti elektrolit konsentrat
disimpan berbeda dari tempat penyimpanan cairan lainnya dan diberi label merah.
3. Obat – obat high alert diletakkan secara berjauhan, untuk menghindari kesalahan
pengambilan obat, dan ditulis dengan jelas.
4. Obat – obat high alert yang diberikan ke pasien diminta melalui resep.
5. Permintaan obat dengan kosentrasi tinggi dari unit perawatan hanya untuk pemakaian
satu hari.
6. Semua obat termasuk obat high alert didistribusikan ke ruangan beserta resep aslinya
untuk menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat.
7. Obat – obat high alert yang digunakan pasien disimpan di box masing – masing pasien.
8. Sebelum memberikan obat kepada pasien rawat inap, perawat wajib membaca daftar
obat, nama obat, aturan pakai obat dan disesuaikan dengan riwayat pengobatan serta
mengidentifikasi pasien yang bersangkutan.
9. Penulisan nama pasien dimasing-masing obat kemo, (dikelompokkan per nama pasien)
untuk menghindari kesalahan dalam penyiapan obat kemoterapi.
10. Tidak adanya stock obat kemoterapi di farmasi.
11. Penyimpanan obat narkotika harus di tempat yang aman dan harus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Peresepan obat high alert, konsentrat tinggi, maupun narkotika dan psikotropika serta
obat kemoterapi harus jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam peyiapan obat
13. Peresepan obat narkotika harus mencantumkan No SIK. dari dokter yang meresepkan,
dan tidak boleh digabung dengan obat-obat lain.

BAB IV
PENCATATAN (DOKUMENTASI) DAN PELAPORAN

Sistem pencatatan dan pelaporan Panduan Penggunaan Obat-Obat High Alert :


1. Pelaporan secara tertulis Panduan Penggunaan Obat-Obat High Alert yang terjadi pada
pasein di Rumah Sakit Martha Friska.
2. Obat – obat high alert yang diberikan ke pasien diminta melalui resep, semua obat high
alert didistribusikan ke ruangan beserta resep aslinya untuk menghindari terjadinya
kesalahan pemberian obat.
3. Saat mengantar obat-obat high alert ke nurse station, petugas distribusi obat akan
menyampaikan pada perawat yang menerima obat agar meningkatkan kewaspadaan
dalam pemberian obat kepada pasien, karena adanya obat-obat high alert dan elektrolit
konsentrat., kemudian perawat menandatangani dan menuliskan nama perawat setiap
penyerahan obat serta jam obat diterima pada salinan resep atau buku ekspedisi
penerimaan obat.
4. Sebelum memberikan obat kepada pasien, perawat rawat inap wajib membaca daftar obat
pasien yang bersangkutan dan melakukan identifikasi pasien sebelum memberikan obat
dan mencatat proses pemberian obat pada asuhan keperawatan.
5. Setiap unit kerja di Rumah Sakit Martha Friska Medan yang menemukan kejadian insiden
dalam Panduan Penggunaan Obat-Obat High Alert dilaporkan pada tim PMKPRS agar
diberikan IR (Incident Report).
6. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim PMKPRS.

BAB V
PENUTUP

Dengan adanya panduan penggunaan obat high alert, maka diharapkan keselamatan pasien di
RS Martha Friska dapat lebih ditingkatkan. Selain itu, dengan mencegah terjadinya kesalahan
pemberian obat-obat high alert diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
pasien yang dirawat di RS Martha Friska

Anda mungkin juga menyukai