Anda di halaman 1dari 18

LOVIAWAN, AGNES VALENTINA

1501035140
TUGAS 1 AKUNTANSI PERPAJAKAN KELAS 5A

PT. RAFI
Rekonsiliasi Fiskal
Tahun 2009 (dalam ribuan Rupiah)

Menurut Koreksi Fiskal Menurut


Keterangan Akuntansi Fiskal Keterangan dan Rujukan Koreksi Fiskal
Positif Negatif
Penjualan 1,250,000 1,250,000
HPP:
Persediaan awal 200,000 200,000
Pembelian 1,000,000 1,000,000

Pasal 10 ayat (6) UU PPh (UU No. 10 Tahun 1994),


menyatakan bahwa persediaan dan pemakaian
persedian untuk perhitungan HPP hanya dapat
menggunakan metode FIFO atau AVERAGE, Akuntansi
Persediaan akhir 720,000 20,000 700,000 pajak tidak mengakui metode LIFO dalam pencatatan
persediaan, sehingga persediaan harus dicatat sebesar
700.000 sesuai dengan hasil penilaian menggunakan
metode FIFO

480,000 500,000
Penghasilan Bruto Usaha 770,000 750,000
Beban Operasional:
Gaji 55,000 55,000
Tunjangan transport karyawan 45,000 45,000
Beban makan kantor 6,000 6,000
Pasal 9 ayat (1)huruf b UU PPh menyatakan bahwa
biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk
Beban pengobatan ditanggung kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
20,000 20,000 0
perusahaan anggota tidak boleh di kurangkan dari penghasilan
Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap

Beban training karyawan 15,000 15,000


Beban seragam satpam 12,000 12,000

Pasal 9 ayat (1) huruf K UU PPh, menyatakan bahwa


sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang
Beban sanksi administrasi pajak 10,000 10,000 0 berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan
di bidang perpajakan tidak boleh dikurangkan dari
penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri
dan bentuk usaha tetap

Beban bunga pinjaman 7,000 7,000


Pasal 9 ayat (1) huruf (c) UU PPh, menentukan
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak
dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh
dikurangkan : pembentukan atau pemupukan dana
cadangan, kecuali: cadangan piutang tak tertagih
untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak
opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan
perusahaan anjak piutang; cadangan untuk usaha
Cadangan penghapusan piutang 5,000 5,000 0
asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang
dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin
Simpanan; cadangan biaya reklamasi untuk usaha
pertambangan; cadangan biaya penanaman kembali
untuk usaha kehutanan; dan cadangan biaya
penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan
limbah industri untuk usaha pengolahan limbah
industri,
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE - 27/PJ.22/1986 TENTANG BIAYA
"ENTERTAINMENT" DAN SEJENISNYA (SERI PPh
UMUM 18) menyatakan biaya "entertainment",
representasi, jamuan tamu dan sejenisnya yang dapat
dikurangkan dari penghasilan adalah Biaya
Beban jamuan tamu tanpa daftar "entertainment", representasi, jamuan dan sejenisnya
10,000 10,000 0
nominatif untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan serta dapat membuktikan, bahwa biaya-
biaya tersebut telah benar-benar dikeluarkandan
benar ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan
untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan perusahaan dengan melampirkan pada
Surat Pemberitahuan Tahunan daftar nominatif

Beban listrik dan telepon kantor 24,000 24,000

PBB dan Bea Materai 3,000 3,000

Pasal 11 ayat (6) UU PPh mengatur tentang


Penyusutan asset tetap 40,000 5,000 35,000 menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif
penyusutan harta berwujud.

Premi asuransi kebakaran pabrik 10,000 10,000


Pasal 9 ayat (1) huruf g UU PPh menentukan besarnya
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri
dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan harta
yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan
warisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai
Bantuan untuk panitia HUT RI 5,000 5,000 0 dengan huruf m serta zakat yang diterima oleh badan
amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk
atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan
keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama
yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga
keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah
Pasal 9 ayat (1) huruf g UU PPh menentukan besarnya
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri
dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan harta
yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan
warisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai
Sumbangan ke Panti Asuhan Rizky 8,000 8,000 0 dengan huruf m serta zakat yang diterima oleh badan
amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk
atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan
keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama
yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga
keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah

Total Beban Operasional 275,000 212,000


Penghasilan Neto Usaha 495,000 538,000
Penghasilan dari Luar Usaha:

UU PPh Pasal 4 ayat (2) menyatakan bahwa


penyewaan aset termasuk didalam PPh Final. Karena
itu penghasilan dari sewa kendaraan tidak dapat di
Sewa kendaraan boks Fa. Maju 9,800 200 10,000 akui dalam fiskal dan dalam UU PPh Pasal 4 ayat (2)
menjelaskan tentang penghasilan yang merupakan
objek pajak, salah satunya adalah penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta.

Keuntungan selisih kurs 5,000 5,000


Penerimaan kembali PBB 5,000 5,000
UU PPh Pasal 4 ayat (2) mengatur tentang pajak final,
dimana pendapatan jasa giro adalah salah satu
Jasa giro bank JAYA 2,000 2,000 0 penghasilan yang bersifat pajak final. Oleh sebab itu
dpendapatan jasa giro tidak diakui sebagai
pendapatan dalam fiskal

UU PPh Pasal 4 ayat (2) menyatakan bahwa


penghasilan bunga deposito termasuk pajak final.
Sehingga didalam perhitungan fiskal, penghasilan
Penghasilan bunga deposito 1,000 1,000 0 bunga deposito tidak dapat diperhitungkan dalam
perhitungan fiskal (PKP) menurut Pasal 9 ayat (1)
huruf h UU PPh.

Total Penghasilan dari Luar Usaha 22,800 20,000

Beban dari Luar Usaha:


Laba Bersih Usaha dalam Negeri 517,800 558,000

Penghasilan dari Singapura 200,000 200,000


Penghasilan Kena Pajak 717,800 758,000

PPh Pasal 29:

PPh Terutang (50% x 28%) x Rp 758.000.000

Kredit Pajak:
PPh Pasal 22 (1,5% x 200.000.000) 3,000,000

200,000
PPh Pasal 23 (2% x 10.000.000)
PPh Pasal 24:

Kredit pajak maximal Singapura: (200.000.000 : 758.000.000) x 106.120.000 = 28.000.000

20% x 200.000.000 = 40.000.000

PPh Pasal 24 28,000,000

PPh Pasal 25 (5 x 12.000.000) 60,000,000

PPh Kurang Bayar

PPh Pasal 25 Tahun 2010:

PPh terutang 106,120,000


PPh Pasal 22 (1,5% x 200.000.000) -3,000,000

PPh Pasal 23 (2% x 10.000.000) -200,000

PPh Pasal 24 -28,000,000

PPh Pasal 25 Selama 1 Tahun 74,920,000

PPh Pasal 25 Per Bulan 6,243,333


Perhitungan dan Penjelasan Koreksi Fiskal

Dengan pencatatan persediaan akhir sebesar 700.000


membuat HPP menurut fiskal semakin besar sehingga
penghasilan bruto menurun yang kemudian membuat
laba usaha menjadi semakin kecil (i laba fiskal lebih
kecil daripada laba akuntansi), sehingga hal tersebut
dicatat dalam koreksi negatif sebesar 720.000 -
700.000 = 20.000
Karena beban pengobatan termasuk dalam sehingga
harus dihilangkan dalam biaya yang dibebankan atau
dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham, sekutu, atau anggota, maka tidak dapat di akui
dalam perhitungan pajak dan di koreksi positif sebesar
20.000 karena menghilangkan beban sehingga
meningkatkan laba

karena beban sanksi administrasi pajak termasuk


dalam bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi
pidana berupa denda yang berkenaan dengan
pelaksanaan perundang-undangan di bidang
perpajakan, maka tidak dapat diakui dalam
perhitungan fiskal sehingga harus dikoreksi positif
sebesar 10.000 karena menghilangkan beban
sehingga meningkatkan laba
Karena tidak termasuk dalam cadangan piutang tak
tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak
opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan
perusahaan anjak piutang; cadangan untuk usaha
asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang
dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin
Simpanan; cadangan biaya reklamasi untuk usaha
pertambangan; cadangan biaya penanaman kembali
untuk usaha kehutanan; dan cadangan biaya
penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan
limbah industri untuk usaha pengolahan limbah
industri, dana cadangan penghapusan piutang
tersebut harus dihapuskan dengan koreksi postif
sebesar 5.000 karena menghilangkan beban sehingga
meningkatkan laba
Karena beban jamuan tamu tersebut tidak memiliki
bukti/daftar nominatif maka tidak dapat diakui
sehingga tidak dapat di perhitungkan sebagai beban
dan di koreksi positif sebesar 10.000 karena
menghilangkan beban sehingga meningkatkan laba

Perhitungan penyusutan sesuai tarif yang di tentukan:


untuk aset tetap kelompok 1 = 25% x 60.000 = 15.000
dan untuk bangunan permanen = 5% x 400.000 =
20.000. sehingga total penyusutan aset tetap yang
dapat diaku fiskali sebesar 35.000 yang menyebabkan
adanya koreksi positif terhadap beban penyusutan
aset tetap oleh akuntasi sebesar 5.000 (40.000 -
35.000) karena mengurangi beban sehingga
meningkatkan atau menaikkan laba
Karena bantuan untuk panitia HUT RI tersebut
termasuk dalam harta yang di hibahkan, bantuan atau
sumbangan dan warisan seperti yang di maksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf g UU PPh, maka bantuan
untuk panitia HUT RI tidak dapat diakui dan di koreksi
positif sebesar 5.000 karena mengurangi pengeluaran
atau bebam perusahaan sehingga menaikan laba
Karena sumbangan ke panti asuhan Rizky tersebut
termasuk dalam harta yang di hibahkan, bantuan atau
sumbangan dan warisan seperti yang di maksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf g UU PPh sehingga tidak
dapat diakui dan di koreksi positif sebesar 8.000
karena mengurangi pengeluaran atau beban
perusahaan sehingga menaikan laba

Dalam akuntansi sewa kendaraan dicatat sebesar


9.800 termasuk PPh. Namun didalam pencatatan
perpajakan, pendapatan dicatat sebesar nilainya
tanpa dipotong PPh. Sehingga terjadi koreksi fiskal
positif sebesar 200 yang didapat dari perhitungan:
(100/98 x 9.800) - 9.800 = 200.
Karena pendapatan jasa giro tidak diaku dalam
perhitungan fiskali, maka terjadi koreksi negatif
sebesar 2.000 karena mengurangi penghasilan
sehingga menurunkan laba

karena tidak diakui dalam perhitungan fiskal ,


Penghasilan bunga deposito harus dikoreksi negatif
sebesar 1.000 karena mengurangi penghasilan
sehingga menurunkan laba

Keterangan

Pasal 31E ayat (1) UU PPh menjelaskan


bahwa terdapat fasilitas pengurangan tarif
sebesar 50% dari tarif yang dimaksud dalam
106,120,000 pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) untuk
WP Badan dalam Negeri yang
penghasilan/peredaran brutonya tidak
melebihi 4.800.000.000
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 154/PMK.03/2010
tentang Pemungutan Pajak Penghasilan
Pasal 22 mengatur tentang tarif PPh Pasal
22

UU PPh No. 36 Tahun 2008 Pasal 23 ayat (1)


mengatur tentang tarif atas PPh 23

Pasal 24 ayat (1), ayat (2) dan ayat (5) UU


No. 36 Tahun 2008 Tentang PPh

UU PPh No. 36 Tahun 2008 Pasal 24 ayat (1)


menyatakan bahwa pajak terutang diluar
negeri boleh dikreditkan, namun terdapat
jumlah maksimal yang dapat dikreditkan.

PPh Pasal 25 sebulan x 12


91,200,000
14,920,000

Keterangan

Pasal 31E ayat (1) UU PPh menjelaskan bahwa


terdapat fasilitas pengurangan tarif sebesar 50% dari
tarif yang dimaksud dalam pasal 17 ayat (1) huruf b
dan ayat (2a) untuk WP Badan dalam Negeri yang
penghasilan/peredaran brutonya tidak melebihi
4.800.000.000
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 mengatur tentang tarif PPh Pasal
22

UU PPh No. 36 Tahun 2008 Pasal 23 ayat (1) mengatur


tentang tarif atas PPh 23

UU PPh No. 36 Tahun 2008 Pasal 24 ayat (1)


menyatakan bahwa pajak terutang diluar negeri boleh
dikreditkan, namun terdapat jumlah maksimal yang
dapat dikreditkan.

PPh Terutang - PPh Pasal 21 - PPh Pasal 23 - PPh Pasal


24
PPh Pasal 25 Setahun : 12

Anda mungkin juga menyukai