Anda di halaman 1dari 9

TELAAH FISIKA SEKOLAH MENENGAH III

(AKPC4505)

REVIEW ARTIKEL MEDAN MAGNET

DOSEN PENGAMPU

Dewi Dewantara, M.Pd

OLEH

Baginda Kahar Aprijal Raja Sianipar

(1910121210020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARAMASIN

2021

1
ARTIKEL 1

Link Jurnal https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/view/11663

PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS


TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
Judul
PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN FISIKA TENTANG
MEDAN MAGNET DI KELAS XI TKP B SMKN 2 BOGOR

Jurnal Jurnal Pendidikan Guru

Volume & Halaman Vol 2, No. 4, Hal.260-271

Tahun 2021

Penulis Tangunan Simamora

Reviewer Baginda Kahar Aprijal Raja Sianipar

Tanggal 27 November 2021

1. Untuk mengetahui model pembelajaran Collaboration Type


Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik tentang Medan Magnet di Kelas X TKP
B Semester 1 Tahun Pelajaran 2020 - 2021 SMK Negeri 2
Kota Bogor.

2. Untuk mendeskripsikan proses peningkatkan hasil belajar


peserta didik tentang Medan Magnet sebelum dan sesudah
menggunakan model pembelajaran Collaboration Type
Tujuan Penelitian Numbered Heads Together (NHT) di Kelas X TKP B
Semester 1 Tahun Pelajaran 2020 - 2021 SMK Negeri 2 Kota
Bogor.

3. Untuk mengukur besarnya peningkatan hasil belajar peserta


didik tentang Medan Magnet setelah menggunakan
menggunakan model pembelajaran Collaboration Type
Numbered Heads Together (NHT) di Kelas X TKP B
Semester 1 Tahun Pelajaran 2020 - 2021 SMK Negeri 2 Kota
Bogor.

Subjek Penelitian 36 siswa Kelas X TKP SMK Negeri 2 Bogor.

1. Menggunakan Model pembelajaran Number Head Together


(NHT).
Metode Penelitian
2. Jumlah sampel sebanyak 36 orang.

1
3. Pengumpulan Data: Menggunakan uji kompetensi berupa tes
tertulis dengan jumlah soal 25 (20 soal pilihan ganda dan 5
soal isian) baik siklus I dan siklus II.

4. Analisis Data:
- Penilaian Evaluasi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
- Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
Ditentukan dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara
perorangan dan secara klasikal, dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap
akhir siklus.

1. Sebelum melakukan tindakan penelitian (Pra Siklus), melalui


hasil observasi di kelas diperoleh jumlah siswa yang
mendapat nilai di atas KKM (75) hanya 11 orang (34%)
sedangkan 25 orang lainnya (66%) mendapat nilai di bawah
KKM.
Hasil Penelitian
2. Dari Siklus I, jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM
berjumlah 27 orang (75%) sedangkan 9 orang lainnya (25%)
mendapat nilai di bawah KKM.

3. Dari Siklus II, semua siswa (100%) mendapat nilai di atas


KKM

1. Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II diperlihatkan grafik


dan tabel data skor yang diperoleh siswa.
Kelebihan Penelitian
2. Terdapat Refleksi pada siklus I dan II, yang menjelaskan
kekurangan dan keberhasilan di setiap siklus.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya 36 siswa Kelas


X TKP SMK Negeri 2 Bogor. Dalam hal ini tidak ada sampel
pembanding yang dapat menunjukkan secara lebih jelas
Kelemahan Penelitian
peningkatan yang diperoleh siswa dalam materi medan magnet
ketika menggunakan metode pembelajaran Number Heads
Together (NHT).

1. Model pembelajaran Type Numbered Heads Together (NHT)


dapat meningkatan hasil belajar peserta didik pada tentang
Medan Magnet di kelas X TKP B SMK Negeri 2 Bogor
dengan menggunakan model pembelajaran Type Numbered
Heads Together (NHT).
Kesimpulan
2. Hasil belajar mata pelajaran Fisika khususnya tentang Medan
Magnet di kelas X TKP B di SMK Negeri 2 Bogor sebelum
menggunakan model pembelajaran Type Numbered Heads
Together (NHT) mempunyai nilai rata-rata 70. Pada saat

2
pembelajaran diubah menggunakan model pembelajaran
Type Numbered Heads Together (NHT), ratarata hasil belajar
peserta didik meningkat menjadi 75,56 pada siklus I dan 82,78
pada siklus II.

ARTIKEL 2

Link Jurnal http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingsnf/article/view/4685

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS


Judul KVISOFT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
PESERTA DIDIK PADA MATERI MEDAN MAGNET

Jurnal Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015

Volume & Halaman Vol 4, Hal.135-140

Tahun 2015

I Dewa Putu Leo Parlin, Bambang Heru Iswanto, dan Agus Setyo
Penulis
Budi.

Reviewer Baginda Kahar Aprijal Raja Sianipar

Tanggal 27 November 2021

Untuk meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran fisika


Tujuan Penelitian melalui media pembelajaran berbasis kvisoft pada materi medan
magnet.

Objek Penelitian Media pembelajaran berbasis kvisoft pada materi medan magnet.

1. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan


pengembangan (Research & Development).

2. Desain yang dikembangkan merupakan desain pengembangan


dari penelitian Borg and Gall, dengan langkah sebagai berikut:
1) Penelitian dan pengumpulan informasi.
2) Perencanaan.
3) Pengembangan produk.
4) Uji lapangan awal.
Metode Penelitian 5) Revisi produk utama.
6) Uji lapangan lanjut.
7) Revisi produksi operasional.
8) Uji lapangan operasional.
9) Uji lapangan akhir.
10) Diseminasi dan impelemntasi.

3. Langkah-langkah riset pengembangan:


1) Tahap analisis.
2) Desain.

3
3) Tahap pengembangan.
4) Tahap implementasi.
5) Tahap penilaian.

Pada tahap pengembangan, berdasarkan hasil observasi dan


wawancara, peneliti memasukkan teks materi, gambar, audio, serta
Hasil Penelitian
soal evaluasi yang mengacu pada kurikulum sekolah tersebut ke
dalam multimedia.

1. Terdapat gambaran media pembelajaran yang akan di


Kelebihan kembangkan.
Penelitian 2. Spesifikasi komputer atau laptop yang diperlukan untuk
mengembangkan media pembelajaran tergolong ringan.

Media pembelajaran yang dikembangkan hanya diutamakan


Kelemahan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran sekolah di daerah
Penelitian
Kabupaten Bogor.

Penelitian ini lebih difokuskan pada pengembangan media


Kesimpulan pembelajaran berbasis kvisoft untuk meningkatkan pemahaman
konsep peserta didik pada materi medan magnet.

ARTIKEL 3

Link Jurnal http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/jpg/article/view/5629

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS


SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN
Judul
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI
MEDAN MAGNET DI SMA

Jurnal Jurnal Pembelajaran Fisika

Volume & Halaman Vol 8, No. 2, Hal.80-86

Tahun 2019

Kurnia Mas Rahmawati, Sri Handono Budi Prastowo, dan


Penulis
Singgih Bektiarso.

Reviewer Baginda Kahar Aprijal Raja Sianipar

Tanggal 27 November 2021

Untuk menghasilkan produk pengembangan berupa bahan ajar


Tujuan Penelitian berbasis scientific approach yang valid, praktis, dan efektif untuk
memfasilitasi siswa melatih kemampuan berpikir kritis.

4
Siswa di SMA Negeri 1 Glenmore tahun ajaran 2018/2019
semester ganjil, kelas XII IPA 1 sebanyak 38 siswa sebagai subjek
Subjek Penelitian
uji lapangan, dan sebanyak 10 siswa kelas XII IPA 4 sebagai
subjek uji coba terbatas.

1. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive


sampling area, artinya daerah yang sengaja dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu.

2. Desain pengembangan bahan ajar merupakan desain yang


dikemukakan oleh Nievenn, dengan tahap sebagai berikut:
1) Preliminary research, pada tahap ini dilakukan analisis
permasalahan, studi literatur, dan analisis kebutuhan
sehingga diperoleh solusi yang tepat untuk mengatasi
permasalahan yang ada.
2) Development or prototyping stage, terdiri dari kegiatan
menyusun bahan ajar berbasis scientific approach beserta
perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang
digunakan, melakukan validasi bahan ajar untuk
mengetahui validitas bahan ajar, dan melakukan uji coba
terbatas.
3) Asessement stage, terdiri dari kegiatan uji lapangan untuk
Metode Penelitian mengetahui tingkat kepraktisan dan keefektifan bahan
ajar.

3. Instrumen:
- Lembar validasi bahan ajar berbasis scientific approach.
- Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.
- Pre test dan post test kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Analisis validitas bahan ajar ditentukan berdasarkan rata-rata


skor total hasil validasi dengan mengacu pada kriteria
validitas.

5. Analisis keterlaksanaan pembelajaran diperoleh berdasarkan


rata-rata skala penilaian kedua observer dengan mengacu
pada kriteria keterlaksanaan pembelajaran.

6. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan uji


N-Gain.

1. Dari hasil validasi ahli diperoleh nilai validitas sebesar 3,47


dengan tingkat validitas sangat valid. Kriteria validitas
diperoleh berdasarkan rata-rata skor dari 3 aspek yaitu
Hasil Penelitian konstruk, isi, dan Bahasa.

2. Dari hasil validasi pengguna diperoleh nilai validitas sebesar


3,67 dengan tingkat validitas sangat valid. Kriteria validitas

5
diperoleh berdasarkan rata-rata skor dari 4 aspek yaitu
relevansi, akurasi, keterbacaan, dan kebahasaan.

3. Setelah proses validasi dilakukan uji coba terbatas pada 10


siswa di kelas XII IPA 4. Bahan ajar kemudian diperbaiki dan
disempurnakan sesuai kekurangan yang ditemukan selama
tahap uji coba terbatas. Bahan ajar hasil perbaikan kemudian
diterapkan untuk uji lapangan pada 38 siswa di kelas XII IPA
1.

4. Pada saat pembelajaran, dua orang observer mengamati


keterlaksanaan setiap langkah pembelajaran. Berdasarkan
analisis data keterlaksanaan menunjukkan bahwa bahan ajar
berbasis scientific approach yang dikembangkan dalam
penelitian ini dapat terlaksana dengan baik sekali sesuai
dengan kegiatan pembelajaran yang direncanakan guru,
sehingga bahan ajar berbasis scientific approach termasuk
kategori praktis sebagai bahan ajar pada materi medan
magnet.

5. Diperoleh rata-rata nilai pretest sebesar 22,18 dan rata-rata


nilai posttest adalah 63,05. Sehingga terdapat perbedaan
antara nilai pretest dan posttest sebesar 40,87.

6. Dari hasil analisis diketahui bahwa rata-rata skor N-Gain


adalah 0,53 yang termasuk dalam kategori sedang.

Validitas bahan ajar yang dikembangkan masuk dalam kategori


Kelebihan Penelitian
sangat valid.

Kelemahan Penelitian Ruang lingkup penelitian yang dilakukan kurang luas.

1. Validitas bahan ajar fisika berbasis scientific approach pada


materi medan magnet di SMA dalam kategori sangat valid,
sehingga bahan ajar berbasis scientific approach dapat
digunakan sebagai bahan ajar pada pokok bahasan medan
magnet.

2. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan bahan ajar fisika


berbasis scientific approach pada materi medan magnet di
Kesimpulan SMA dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang direncanakan guru, sehingga bahan ajar
berbasis scientific approach termasuk dalam kategori praktis
sebagai bahan ajar pada pokok bahasan medan magnet.

3. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah


menggunakan bahan ajar berbasis scientific approach
menunjukkan kriteria N-Gain sedang, sehingga bahan ajar
berbasis scientific approach memiliki kriteria efektif dan

6
layak digunakan sebagai bahan ajar pada pokok bahasan
medan magnet.

7
Daftar Pustaka
Parlin, I. D.P.L, Iswanto, B. H., & Budi, A. S. (2015). PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS KVISOFT UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI MEDAN MAGNET.
In PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL), Vol. 4, pp. SNF2015-I.
Rahmawati, K. M. (2019). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS
SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA PADA MATERI MEDAN MAGNET DI SMA. Jurnal Pembelajaran
Fisika, 2(8), 80-86.
Simamora, T. (2021). PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA
PELAJARAN FISIKA TENTANG MEDAN MAGNET DI KELAS XI TKP B SMKN
2 BOGOR. Jurnal Pendidikan Guru, 2(4), 260-271.

Anda mungkin juga menyukai