Anda di halaman 1dari 28

999

Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN


MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
BERBANTUAN CANVA INTERAKTIF BAGI SISWA KELAS XII-IPA-
7 SMA NEGERI 5 BALIKPAPAN
Dwi Suryani
Guru Matematika SMA Negeri 5 Balikpapan
E-mail: suryaharyono67@gmail.com

Info Artikel Abstrak


Article History: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memiliki inti
Received: 10 Mar 2023 masalah kecemasan guru terhadap peserta didiknya
Revised: 22 Mar 2023 dalam pembelajaran Matematika pasca pandemi Covid-
Accepted: 30 Mar 2023 19. Perilaku belajar sangat memprihatinkan yakni
kurang disiplin, lambat merespons kurang memiliki
kepedulian berinisiatif dalam belajar. Pemahaman
Keywords: Pembelajaran PJBL, konsep konten Matematika rendah. Melalui pengamatan
Minat, Hasil belajar mendalam dan membandingkan dengan literatur review
Matematika dan Canva dari jurnal peneliti menawarkan solusi berupa model
Interaksitf pembelajaran Project Based Learning (PJBL)model
pembelajaran dan media interaktif sebagai jawaban
penyelesaian masalah pembelajaran Matematika saat
ini. PTK ini memiliki tujuan yaitu ; (1) meningkatkan
minat belajar (2) Hasil belajar Matematika Siswa
menggunakan Model PJBL dan Media Canva interaktif di
Kelasa XII-IPA 7 di SMA Negeri 5 Balikpapan. (2) Metode
penelitian PTK ini menggunakan prosedur siklus
berjumlah 2 Siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat )
langkah yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Data diperoleh dari isian instrumen
pengamatan oleh observer dan hasil evaluasi .Hasil isian
minat belajar siklus I dan siklus menunjukkan
peningkatan sebesar yakni dari skor : (61). meningkat
minatnya menjadi skor: (69,5) terjadi peningkatan
minat dalam skor: (8,5). Peningkatan hasil belajar
Matematika pada Siklus I memperoleh rata-rata nilai
sebesar:71,8 dan siklus II rata-rata sebesar: 78 terjadi
peningkatan (6,2.) Kesimpulan menunjukkan model
PJBL dan Canva interaktif mampu meningkatkan minat
dan hasil belajar , minat akan mendorong suasana
belajar menyenangkan dan pengalaman belajarnya
akan meningkat seiring proses belajar berfokus kepada
peserta didik.

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Era industri 4.0 sebagai tonggak kehidupan baru yang bercirikan teknologi informasi sebagai
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1000
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

warna kehidupan yang didominasi penggunaan teknologi komunikasi. Semua lapisan masyarakat
tidak terkecuali peserta didik turut hanyut menggunakan handphone dari sebagian besar waktunya
dalam kehidupan saat ini. Dunia Pendidikan sekolah, khususnya di jenjang menengah tidak terlepas
dari fenomena merebaknya pemakaian alat komunikasi yang menyita waktu lebih banyak dari pada
menggunakannya untuk belajar mata pelajaran Matematika.
Perilaku peserta didik saat ini lebih mementingkan menonton sajian hiburan lewat aplikasi
yang ada pada genggamannya, ketimbang menggunakan alat komunikasi seperti handphone untuk
belajar Matematika menggunakan fasilitas teknologi. Bergesernya perilaku demikian itu para peserta
didik menjadi kurang fokus dalam belajar matematika, lebih suka menunda-nunda mengerjakan
tugas latihan mengeksplorasi kedalaman materi Matematika. Di kelas suasana belajar para peserta
didik mengindikasikan kurang semangat belajar matematika. Bahkan sering catatan penting pun
sering tidak dimiliki, kondisi demikian itu mengingatkan kita sewaktu belajar online dan offline
terbatas pada masa pandemik Covid -19 pada tahun 2020-2021.
Dalam hal pengukuran hasil belajar matematika dengan penyelenggaraan ulangan harian
yang menghasilkan jawaban dari peserta didik, kemudian diamati oleh peneliti pada periode
semester ganjil tahun ajaran 2022/2023, menunjukkan hasilnya pada kelompok atas terdapat 5
orang, kelompok tengah sebayak 7 orang dan sisanya ada di kelompok bawah sebanyak 25 orang
siswa. Kondisi ini tentu memberikan gambaran yang meresahkan peneliti sebagai guru Matematika.
Merujuk kepada uraian alenia kedua dan ketiga diatas, rasa penasaran peneliti sebagai guru
Matematika, berlanjut dengan menghimpun data dari jurnal ilmiah yang ada saat ini sebagai cara
mencari jawaban atas fenomena yang pembelajaran Matematika sekarang ini. Pada sumber jurnal
tersebut dikatakan bahwa Pembelajaran matematika yang berlangsung saat ini mayoritas guru masih
menggunakan metode pembelajaran konvensional sekalipun perilaku belajar siswa telah berubah
yakni lebih banyak menggunakan alat komunikasi Sebagian besar waktunya, kondisi seperti ini guru
masih terbatas sekali mengajak siswanya untuk mengembangkan kemampuan Matematika pada
dirinya dalam kehidupan sehari-hari (Septian, 2020)
Akibat dari pembelajaran seperti ini siswa mengalami kesulitan dalam menangkap konsep
matematika yang diajarkan oleh guru, karena di dalam kegiatan belajar mengajar pengetahuan
diberikan begitu saja tanpa dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman siswa sebelumnya dan tidak
memperhatikan konteks dimana siswa berada pada saat proses pembelajaran berlangsung.
(Turiman, 2018). Dari aspek penyelenggaraan pembelajaran Matematika sangat penting guru
berinovasi guna mengatasi berbagai kendala situasi belajar siswa di kelas maupun di luar kelas dalam
lingkungan sekolah.
Pengalaman belajar bergantung kepada minat siswa dan inovasi guru, dalam memperbaiki
pembelajarannya, salah satu pilihan mengatasi perubahan perilaku belajar siswa di sekolah dengan
menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang di rekomendasikan Kemendikbud
berdasarkan kurikulum 2013 yaitu Project Based Learning(PJBL). Model PJBL telah terbukti dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika peserta didik sebesar 8% yaitu 77% ada siklus 1 dan
meningkat 85% pada siklus 2. Oleh karena itu, project based learning disarankan untuk diterapkan
dalam pembelajaran Matematika. (Hapsari, 2019).
Alternatif penyelesaian masalah pembelajaran Matematika di Kelas XII_IPA-7, (PBL)
didukung dengan penelitian berikut bahwa implementasi model Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (Aang, 2020) dengan demikian kedua model
pembelajaran yakni PJBL dan PBL sama -sama dapat dijadikan sebagai solusi mengatasi
permasalahan pembelajaran Matematika. model pembelajaran PJBL dan PBL memiliki perbedaan
terutama dari aspek langkah-langkah kegiatan pembelajarannya.
PJBL memiliki langkah yang harus dilakukan guru dengan menjelaskan project yang akan
dilakukan, menjelaskan tahapan pembuatan project, menentukan waktu pengerjaan project,
mengawasi dan memonitor kegiatan siswa dalam menyelesaikan project, menguji hasil dan
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1001
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

mengevaluasi hasil project. Kegiatan siswa dalam penerapan model Project Based Learning dengan
media animasi yaitu siswa mengerjakan project dengan mengikuti tahapan dan waktu yang telah
ditentukan, menyelesaikan project dengan pengawasan guru dan mempresentasikan hasil project.
(Rahmadhani, 2022)
“Problem Based Learning (PBL) adalah kegiatan pembelajaran dengan cara menggunakan
atau memunculkan masalah dunia nyata sebagai bahan pemikiran bagi siswa dalam memecahkan
masalah untuk memperoleh pengetahuan dari suatu materi”. Dalam kelas yang menerapkan PBL,
siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real Word), masalah yang
disajikan bukan hanya sekedar memberikan latihan setelah contoh-contoh soal disajikan, tetapi siswa
akan dihadapkan dengan permasalahan yang membangkitkan rasa keingintahuan untuk melakukan
penyelidikan sehingga dapat menemukan sendiri jawabannya, dan mengemukakan hasilnya pada
orang lain. (Saputri, 2019)
Dari kedua penawaran solusi untuk mengatasi permasalahan belajar Matematika berfokus
kepada kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan, peneliti mempertimbangkan potensi yang dimiliki
peserta didiknya, PJBL merupakan pilihan yang peneliti yakin akan mampu meningkatkan minat dan
hasil belajar mata pelajaran Matematika. argumentasi itu dibangun berdasarkan pengamatan
mendalam dan wawancara kepada para siswa yang memiliki kekuatan bagus dalam belajar
matematika beberapa kali pertemuan terakhir.
Memilih model PJBL sebagai solusi mengatasi masalah pembelajaran Matematika para siswa
akan memilih masalah dan dengan menggunakan project Canva interaktif, akan memicu minat siswa
belajar matematika, karena unsur-unsur teknologi yang menjadi habit para siswa diberikan slot atau
saluran untuk mengekspresikan proyeknya untuk di presentasikan kepada kelompok-kelompok
lainnya. Proses pembelajaran PJBL ini akan memberikan pengalaman masing-masing kelompok
untuk berkolaborasi, menghargai pendapat ide anggota kelompoknya, dan memberikan arah menuju
kemandirian, berkompetisi dan saling menghargai.
Berangkat Dari Inti Permasalahan Belajar Di Kelas Siswa Dan Temuan Solusi Yang Peneliti
Yakini Mampu Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika, Maka Usulan Judul Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) Ini berjudul” Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan
Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan Canva Interaktif Siswa Kelas XII-IPA-7 di
SMA Negeri 5 Balikpapan”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian permasalahan dan solusi yang bersumber dari observasi lapangan, dan
literatur review sebagaimana dipaparkan diatas rumusan masalah PTK ini sebagai berikut:
1) Apakah penggunaan model pembelajaran PJBL berbantuan Canva Interaktif, dapat
mangkatkan minat dan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika kelas XII-IPA-7 SMA
Negeri 5 Balikpapan?
2) Bagaimana proses pembelajaran PJBL diselenggarakan untuk meningkatkan minat siswa
mata pelajaran Matematika kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan?.
3) Apakah penggunaan model pembelajaran PJBL berbantuan Canva interaktif dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan?
4) 4 Bagaimana penerapan model pembelajaran PJBL mampu meningkatkan hasil belajar siswa
mata pelajaran Matematika siswa SMA Kelas XII-IPA7 SMA Negri 5 Balikpapan?.

1.3. Tujuan Penelitian


1) Untuk meningkatkan minat siswa belajar mata pelajaran Matematika menggunakan model
pembelajaran PJBL berbantuan Canva Interaktif, di kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan.
2) Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran PJBL berbantuan Canva interaktif, dalam
meningkatkan minat siswa belajar mata pelajaran Matematika kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1002
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

Balikpapan.
3) Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model
pembelajaran PJBL berbantuan Canva interaktif di kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan.
4) Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran PJBL berbantuan Canva interaktif,
dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika siswa SMA Kelas XII-
IPA7 SMA Negeri 5 Balikpapan.

1.4. Manfaat Penelitian


1) Bagi SMA Negeri 5 Balikpapan.
a. PTK ini bermanfaat secara institusional dalam melahirkan praktik inovasi pembelajaran
guru khususnya Matematika.
b. Penyusunan PTK ini bisa digunakan sebagai pemicu lahirnya guru peneliti-peneliti
lainnya di SMA Negeri 5 Balikpapan.
c. Inovasi pembelajaran melalui penyusunan PTK di SMA Negeri 5 akan meningkatkan
kinerja profesional bagi peningkatan SDM guru.
2) Bagi MGMP Matematika
a. Keberhasilan penyusunan PTK ini memberikan dampak kepada guru anggota MGMP
Matematika untuk memberikan masukan konstruktif demi kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah pembelajaran ini.
b. Keberhasilan laporan PTK ini akan memberikan informasi baru kepada pengurus dan
anggota MGMP Matematika melalui kegiatan seminar hasil penelitian.
3) Bagi peserta didik
a. PTK ini merupakan kontribusi para pihak termasuk para peserta didik dalam membangun
kelompok, membuat agenda proyek dan melaporkannya kepada peneliti.
b. PTK ini bagi peserta didik sebagai bagian bank pengalaman belajar dalam menjalankan
proses pembelajaran proyek.
c. PTK ini bagi peserta didik memberikan pengalaman belajar karakter seperti kemandirian,
berkolaborasi, menghargai karya orang lain, dan berani mencoba untuk menumbuhkan
rasa percaya diri masing-masing anggota kelompok.
4) Bagi Peneliti PTK
a. Keberhasilan laporan PTK ini sebagai pembangkit semangat untuk memerhatikan
penyelesaian masalah pembelajaran Matematika untuk saat ini dan masa mendatang.
b. Laporan PTK diharapkan peneliti mampu memberikan manfaat bagi para pembaca sebagai
rujukan guru-guru Matematika jenjang apa pun.
c. Laporan PTK ini menjadi pemicu semangat bagi teman-teman dekat guru Matematika
khususnya di SMA Negeri 5 Balikpapan.
d. Laporan PTK ini dapat menjadi celah lahirnya diskusi efektif tentang penyusunan PTK dan
praktik inovasi pembelajaran.

2. METODE PENELITIAN
2.1. Setting Penelitian
Waktu dan tempat penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berjudul Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika
Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan Canva Interaktif Siswa Kelas
XII-IPA-7 di SMA Negeri 5 Balikpapan” dilaksanakan mulai 10 Agustus sampai 23 Desember 2022,
untuk detailnya program penelitian ini dimuat dalam jadwal pelaksanaan PTK terlampir pada
lampiran ini dimulai dari 1 Agustus sampai 31 Desember 2022. Lebih detail terdapat pada jadwal
kegiatan PTK terlampir pada nomor lampiran 2.
Tempat penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Balikpapan, pada
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1003
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

semester 1 (ganjil) tahun ajaran 2022/2023. SMA Negeri 5 beralamat Jalan Abdi Praja Komplek
Korpri Kelurahan Sepinggan baru Kecamatan Balikpapan Selatan Kota Balikpapan Provinsi
Kalimantan Timur. Kode Pos 76115 dengan alamat WEBSITE: www.sma5balikpapan.sch.id Nomor
Telepon (0542)-878237 alamat email: tu@sma5balikpapan.sch.id

Subyek penelitian
Subyek penelitian Tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa Kelas XII-IPA7 memiliki jumlah
peserta didik sebanyak 37 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 16 siswa, dan siswa perempuan
sebanyak 21 orang. Subyek penelitian ini membutuhkan perhatian lebih dalam konteks aktivitas
belajar dalam meningkatkan minat belajar untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal pada mata
pelajaran Matematika.

Prosedur penelitian
Untuk melaksanakan PTK ini peneliti menggunakan prosedur siklus penelitian yang terdiri
dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu (1) perencanaan (plan), (2) tindakan Action,(3)
Pengamatan (observation) dan (4) refleksi (reflection). Adapun argumentasi pengambilan jumlah
siklus sebanyak 2 kali adalah menyesuaikan beban kerja guru dalam mengelola waktu antara tugas
dan tanggung jawab peneliti sebagai guru Matematika. Penelitian ini didukung oleh relawan guru
matematika sebagai observer dalam membantu pengambilan data siklus khususnya pengisian
instrumen I tentang minat belajar Kelas XII-IPA7 SMA Negeri 5 Balikpapan. Adapun pelaksanaan 4
langkah pada siklus PTK ini dilaksanakan dengan mengikuti konsep gambar 2.1.

Gambar 2.1: Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas (PTK)

Mencermati alur siklus pada gambar 2.1. dapat dijelaskan bahwa, kendala dalam
pembelajaran sudah sangat menghawatirkan khususnya minat belajar dan hasil belajar Matematika
yang sangat rendah memicu keresahan peneliti sebagai guru Matematika di SMA Negeri 5 Balikpapan.
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1004
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

Sumber kegelisahan peneliti sebagai guru Matematika menyusun berbagai solusi baik model
maupun media pembelajaran yang relevan dengan mata pelajaran Matematika dan karakteristik kelas
XII-IPA7 . Langkah-langkah kongkrit berupa konsep - konsep operasional dilakukan oleh peneliti
dengan melakukan observasi kelas, wawancara siswa secara sampel dan menggali informasi melalui
jurnal-jurnal yang memuat tentang peningkatan hasil dan minat belajar Matematika siswa.
Perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan detail operasional untuk merancang
bagaimana data siklus PTK itu dapat diperoleh dengan metode yang tepat tanpa mengurangi nilai-
nilai intrinsik dari data PTK itu sendiri. Untuk menghasilkan data PTK yang memiliki validitas tinggi
secara operasional dimulai dengan menyusun RPP sebanyak pertemuan dalam siklus dan menyusun
lembar pengamatan berupa instrumen yang secara terperinci tercantum pada lampiran nomor 6 .
Kegiatan observasi (pengamatan) pada siklus I dan II PTK ini selama proses pengambilan
data siklus dengan melakukan pengamatan (observation) selama pelaksanaan observasi peneliti
didampingi observer relawan. Peneliti sekaligus guru Matematika dibantu oleh tim IT SMA Negeri 5
Balikpapan. Fungsi , tim ini adalah untuk membantu pengambilan gambar baik foto maupun video
pembelajaran dalam pengambilan data siklus I dan II.
Pengamatan PTK ini dilakukan sebagai langkah pokok dalam pengambilan data primer
sebagai data pokok pada penelitian Tindakan kelas. Dari data primer ini selanjutnya di lakukan
pembandingan dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan untuk dicarikan ukuran
ketercapaiannya peningkatan baik peningkatan minat belajar maupun hasil belajar Matematika siswa
Kelas XII-IPA7..
Dari ukuran tercapai tidaknya berdasarkan indikator yang telah ditetapkan akan dapat
ditemukan seberapa banyak opsi-opsi indikator itu dapat dinyatakan ketercapaiannya, baik dari
aspek variabel minat belajar maupun hasil belajar Matematika siswa.
Tahapan siklus refleksi ini berlangsung untuk 2 siklus yang direncanakan yang terdiri dari
masing-masing 2 pertemuan tiap siklusnya. Hal-hal yang dapat disimpulkan dari refleksi pada siklus
I (satu) akan menjadi catatan penting untuk dirumuskan pada siklus II. Pada siklus II ini akan belaku
langkah-langkah yang sama yakni, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan dan
terakhir menghasilkan refleksi.

2.2. Teknik pengumpulan data


Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat penghubung penting yang menghubungkan antara tujuan
penelitian dengan fakta-fakta yang berlangsung di kelas. Instrumen PTK sebagai alat utama dalam
penelitian ini adalah “Peneliti” itu sendiri. Mengingat penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam
mengoperasionalkan penelitian tindakan Kelas (PTK) ini membutuhkan alat (instrumen ) yang
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan pengambilan data akan lebih mudah
dan hasilnya lebih dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan dengan baik, cermat, lengkap,
sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen penelitian yang digunakan.
Tabel. 2.1 Instrumen Observasi Minat Belajar Siswa Pembelajaran Matematika Kelas XII-7
SMA Negeri 5 Balikpapan
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023
Pertemuan Ke :……………………………… Siklus ke:
Judul PTK : Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan Canva Interaktif Siswa Kelas XII-IPA-7 di SMA
Negeri 5 Balikpapan”
Indikator Minat Belajar Siswa Pilihan Skor
4 3 2 1

1. Menyadari belajar Matematika itu penting


……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1005
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

2. Memperhatikan proses belajar dengan


kesungguhan

3. Menunjukkan roman wajah cerah pada saat belajar


matematika

4. Menunjukkan kegigihan memecahkan


persoalan matematika
5. Munculnya antusiasme belajar Matematika

6. Memiliki pola tersendiri untuk menyelesaikan


persoalan Matematika
7. Memiliki sikap karakter kemandirian
menyelesaikan soal-soal Matematika
8. Timbulnya sikap untuk berani
menyampaikan pandangan dalam menyelesaikan
Matematika
9. Menampakkan sikap penyelesaian tugas
sebagai prioritasnya
10. Terdapat sikap berkolaborasi dalam menyelesaikan
persoalan Proyek Matematika
11.Menampakkan sikap bangga terhadap hasil kerja
kelompok proyek Matematikanya
12.Memiliki sikap bekerja sama dengan sportif
mempertahankan keberhasilan tugas proyeknya
14. Tertarik melakukan kreasi dalam menyelesai-kan
proyek pada kelompoknya
15. Kreativitas kelompok ditandai adanya teknologi canva
yang di hasilkan
15. Tim kelompok menunjukkan kecermatan bersama
dalam menyelesaikan proyek
16. Tem kerja proyek menampakkan keterbauran positif
membentuk sikap suka kepada Matematika

17.terbentuknya ketertarikan menyelesaikan tugas


proyek karena dorongan diri siswa yang kuat
18. Kelompok memiliki inisiatif menjamin hasil kerja
kelompoknya memenuhi pedoman proyeknya
19. Kelompok mampu menyimpulkan tentang mutu hasil
proyek kelompoknya
20. Bertanggungjawab penuh akan hasil kerja
kelompoknya

Keterangan: Bobot Pilihan Skor


4 : Sangat Baik 2 : Cukup Baik
3 : Baik 1 : Kurang Baik
Keterlaksanaan (Minat dalam kegiatan Proyek) dihitung dengan rumus :

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1006
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏


𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
𝑿 𝟏𝟎𝟎%
Balikpapan, ………2022
Observer II Observer I

NIP: NIP :

Tabel 2.2. Format Instrumen Penilaian Skor Hasil Belajar Siswa Matematika Kelas XII-7
SMA Negeri 5 Balikpapan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023
Pertemuan Ke :……… Siklus ke:
Judul PTK : Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan Canva Interaktif Siswa Kelas XII-IPA-7 di SMA
Negeri 5 Balikpapan”
Nomor Soal
Jum
1 Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 lah
No Nama Siswa 0
Sko
Skor Yang Dicapai Siswa Ujian
r
1 AMELIA NATHASYA SIREGAR
2 ARI SINANTA TINDAON
BONI ANGGITO FARIS
3
FIRSTYANTO
CHARLIE NATANAEL
4
SITORUS
5 CHAROLIN STEPANI
6 DEBORA INTANIA SUBEKTI
7 ERICA RENATA SARAGIH
ERIKA COLLY BELICIA
8
SIAHAAN
9 EUNIKE FILADELVIA TATUNG
FELICIA SANDRINA AVRIL
10
ERAY
11 GRACELLA EPIPHANIA
12 HERLAMBANG TEGAR SEJATI
JESICA DIAN LAURENZA
13
PANGARIBUAN
14 JOEDY RODRICK PAKAILA
15 KARISSA LUKMAN
16 KEVIN STEVAN SIREGAR
17 KEVIN WIJAYA
KIMBERLY PERMATA
18
ONESEA KOAGOW
KLEMENS ZEFANYA THANIEL
19
CHAN
20 MICHELL LAURIN SIONA
MUHAMMAD NAJMI ZAHRAN
21
PUTRA ABDANS

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1007
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

22 MUHAMMAD RIDHA
23 MUHAMMAD ZACKI FASYA
24 NAJWA EL ZAHRA
25 NANDA RAIHAN SALMAN
26 NATANIA DAYA EMERALD
NATASYA ARINDA PUTRI
27
SIHITE
28 NAUFAL FADLU RAHMAN
29 NUHLAN FADHIL RABBANI
30 NURHALIZA GITA KENTJANA
31 QONITA NADA SANCHIA
RAYHAN MARCELLO ANANDA
32
PURNOMO
REVANIA AUGUSTIN
33
NITIWASKITA
SAMUEL MARTINUS
34
HASOLOAN HUTAHAEAN
35 SHALOM GABRIELA IMANUEL
SHEROLLINA GIFTA MARIA
36
RATUMBANUA
VIA HUMAIRAH BATARA
37
PUTRI

Balikpapan, 2022
Peneliti,

Dra. Dwi Suryani, M.Pd.


NIP:196706161995012002

Teknik Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


a. Data Primer
Data primer Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menetapkan subyek pembelajaran
Matematika pada Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. Sebagai sumber utamanya Data yang
diperoleh dari kegiatan pembelajaran PJBL pada semester ganjil mulai 10 Agustus – 23 Desember
2022). Data primer ini menggunakan alat bantu (instrumen pengamatan Minat siswa).
Menurut ( Sari & Zefri, 2019, p. 311) data primer merupakan data informasi yang diperoleh tangan
pertama yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya. Data primer merupakan data yang
paling asli dan tidak mengalami perlakuan statistik apa pun. Data primer pada PTK ini adalah data
Observasi bersumber dari obyek kegiatan pembelajaran Matematika yang dilengkapi dengan
instrumen khusus sebagai alat pengumpul datanya. Menurut (Arikunto, 2018), observasi adalah
mengumpulkan data atau keterangan yang harus dijalankan dengan melakukan usaha-usaha
pengamatan secara langsung.
b. Data sekunder
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menetapkan data sekunder berupa dokumen-dokumen
dari hasil pelaksanaan (P-5) dari hasil dokumen-dokumen pendukung seperti profil sekolah, data
siswa, dokumen hasil proyek. Data sekunder sebagai bahan informasi (data) untuk diolah ke dalam
temuan penelitian yang melengkapi data utamanya (primer) berupa dokumen-dokumen pendukung

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1008
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

selain isian instrumen dan hasil belajar berupa jawaban dari siswa kelas XII-IPA7. Data hasil
wawancara singkat dari siswa terpilih juga merupakan dokumen sekunder. Data ini juga bersifat
melengkapi ditujukan untuk kesempurnaan data secara keseluruhan

2.3. Sarana yang Digunakan


Penelitian Tindakan kelas ini, menggunakan beberapa sarana sebagai daya dukung
kelancaran penelitian seperti :
1) Ruangan Teknologi Informasi beserta perangkat Hardware dan softwarenya
2) Program Pembelajaran semester Ganjil Tahun ajaran 2022/2023
3) Peralatan Laptop dan LCD di ruangan
4) Perlengkapan lain yang belum terinventaris.

2.4. Prosedur PTK


PTK ini dalam kegiatan penelitiannya diarahkan kepada upaya meningkatkan kinerja
Penelitian demi tercapainya suatu laporan PTK yang memenuhi standar sesuai dengan Buku IV-A
Pedoman Penilaian Penulisan PTK bagi guru PNS tahun 2019. Dalam penelitian ini, peneliti berperan
sebagai instrumen kunci untuk memaknai data yang dikumpulkan dengan cara mendeskripsikan
hasil penelitian yang diperoleh. Adapun rancangan penelitian yang digunakan sebagai landasan
prosedural rancangan penelitian tindakan kelas. Ada 4 ( empat) tahapan yang meski dilalui pada
prosedur PTK ini yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun
penjelasan untuk masing-masing tahap sebagai berikut:
Siklus I
1. Perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti sebagai guru Matematika guru observer menentukan waktu
pengamatan, menyusun Rencana dalam mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar kerja, menyusun instrumen pengamatan aktivitas
Peneliti sebagai guru Matematika menyiapkan lembar observasi Minat Belajar Matematika
siswa.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini sebagai
berikut:
Guru Matematika sebagai Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Siswa duduk berdasarkan kelompoknya
a. Merancang pertanyaan yang mendasar,
b. Menyusun pembuat perencanaan proyek,
c. Menjalankan pembelajaran kegiatan proyek
d. Memantau perkembangan proyek,
e. Membuat penilaian terhadap hasil proyek,
f. Mengevaluasi jalanya pembelajaran proyek.
3. Pengamatan/Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti selaku guru Matematika fokusnya kepada proses
pelaksanaan pembelajaran PJBL pengamatan dilakukan oleh guru relawan berpengalaman
dengan hadir melakukan pengamatan setiap kali pembelajaran berbasis proyek. Kegiatan
pengamatan difasilitasi dengan melakukan pengisian instrumen minat belajar siswa setiap
pertemuan. Hasil isian dikonsultasikan kepada peneliti untuk perbaikan kegiatan belajar
berikutnya.
4. Refleksi
Data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil
refleksi, peneliti dapat mengetahui kelemahan dalam pelaksanaan siklus I sehingga dapat
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1009
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

menentukan upaya perbaikan pada siklus berikutnya.

Siklus II
1. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, peneliti melakukan perbaikan rencana pelaksanaan
pembelajaran siklus II. Pada siklus ini, peneliti membuat soal sesuai dengan jumlah kelompok,
menyiapkan lembar kerja untuk hasil diskusi siswa, menyiapkan lembar observasi keaktifan
siswa, dan menyiapkan media audio/speaker.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini sebagai
berikut:
a. Guru matematika sebagai peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok
b. Siswa duduk berdasarkan kelompoknya
c. Merancang pertanyaan yang mendasar,
d. Menyusun dan membuat perencanaan proyek,
e. Menjalankan pembelajaran kegiatan proyek
f. Memantau perkembangan proyek,
g. Membuat penilaian terhadap hasil proyek,
h. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
i. Mengevaluasi jalanya pembelajaran proyek.
3. Pengamatan/Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti bersama relawan guru senior yang
mengamati selama proses pembelajaran PJBL berlangsung dari siklus I hingga siklus II. Hasil
pengamatan berupa data pelaksanaan dan kendala-kendala yang timbul saat proses
pembelajaran yang telah disusun dalam instrumen dan mencatatnya sebagai catatan lapangan.
Hasil pengamatan berupa data tersebut kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh peneliti.
4. Refleksi
Hasil refleksi pada siklus II sudah memenuhi indikasi keberhasilan pembelajaran. Maka
penelitian dapat diakhiri pada siklus II.

2.5. Indikator Penelitian


Untuk menentukan berjalannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan batasan
keberhasilan yang digunakan sebagai akhir dari sebuah penelitian, indikator sangat penting
disampaikan dengan sistematis, singkat dan jelas. Untuk menjamin hal itu PTK ini menampilkan
susunan indikator sebagai berikut.
Tabel. 2.3
Indikator Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
SMAN Negeri 5 Balikpapan
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023

Penilaian Observasi Dokumen Kriteria Sebutan Hasil


Dalam (%)
81-100 Sangat Baik
70 -80 Baik
60-69 Cukup
50-59 Kurang

Sesuai Uraian indikator pada Tabel 2.3 diatas, PTK ini, menggunakan indikator sebaran baku antara
lain;
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1010
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

1. Keberhasilan PTK diukur dari adanya peningkatan kerja minat belajar rata-rata siswa masing-
masing kelompok 80 % selesai proyeknya.
2. Sekurang-kurangnya 80% Nilai Rata-rata Hasil Belajar terdiri dari Tes pertama pada siklus I dan
Tes kedua pada siklus II. Nilai ini diukur hasil koreksi tes sesuai materi yang diprogramkan guru
sebagai peneliti.
3. Para meter hasil belajar Siklus I dan Siklus II seluruh siswa tuntas KKM Matematika yakni 75.
Atau tiap siswa minimal masuk kriteria BAIK atau dalam rentang nilai 70-80. (Natalina, 2019)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Umum SMA Negeri 5 Balikpapan
Sejarah singkat SMA Negeri 5 Balikpapan merupakan sekolah Alih Fungsi. Pada Mulanya
sekolah ini adalah SGB beralih menjadi SGA kemudian menjadi SPG dan pada tahun pelajaran
1989/1990 SPG beralih fungsi menjadi SMA Negeri 5 Balikpapan. SMA Negeri 5 Balikpapan
berdiri sejak tanggal 05 Juni 1989 berdasarkan SK Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur No 0342 / V / 1989. Mulai tahun pelajaran 1997-1998
SMA Negeri 5 Balikpapan memiliki dua lokasi. Lokasi I : untuk kelas 2 dan 3 berada di Jl., K.P
Tendean Gunung Pasir, sedangkan di lokasi II : untuk kelas 1 berada di Jl. Abdi Praja Blok F1 No.
119 Ring Road. Mulai tahun pelajaran 2000-2001 SMA Negeri 5 Balikpapan secara keseluruhan
menempati lokasi baru di Jl. Abdi Praja Blok F1 No. 119 Ring Road.
Adapun Visi dan Misi SMA Negeri 5 Balikpapan adalah sebagai berikut:
“Unggul Dalam Iptek, Dan Imtaq Dengan Berwawasan Kebangsaan Dan Memiliki Kompetensi
Global” Misi Sekolah ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi dan elemen Profil Pelajar
Pancasila. Elemen visi SMA Negeri 5 Balikpapan tersebut yaitu susila, cakap dan bertanggung
jawab. Tujuh misi SMA Negeri 5 Balikpapan adalah sebagai berikut:
1) Membangun kebiasaan etika ber-IT yang benar pn dan eksplorasi.
2) Membekali pelajar dengan pengalaman lintas budaya baik Nasional.
3) Mengidentifikasi, mengembangkan, dan memfasilitasi pencapaian prestasi minat dan bakat
pelajar.
4) Mengembangkan dan menerapkan pembelajaran berbasis HOTS dan membangun 6
kemampuan literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi
digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial) dengan berlandaskan prinsip
kejujuran dan kemandirian dengan memperhatikan bakat dan minat pelajar.
5) Memfasilitasi terlampauinya capaian kompetensi minimal tingkat SMA oleh peserta pelajar
melalui matrikulasi, pemantauan perkembangan belajar, identifikasi permasalahan belajar,
perbaikan, pendampingan, pengembangan dan kerja sama dengan orang tua.
6) Membimbing pelajar menghasilkan suatu karya ilmiah yang orisinal, dapat
dipertanggungjawabkan dan tepat guna. SMA Negeri 5 Balikpapan memiliki Tenaga
Pendidik sebanyak 61 orang yang cukup kompeten dalam pembelajaran dan dalam
penggunaan teknologi. Untuk lebih jelas dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut;
Tabel 3.1
Tenaga Pendidik SMA Negeri 5 Balikpapan Per 30 Nopember2022
Jenis Jenis kelamin Kualifikasi Tersertifikasi
kepegawaian pendidikan
L P S-1 S-2 Sudah Belum
ASN 12 30 16 26 39 3
PTT 5 18 21 2 1 22
Jumlah 15 46 33 28 38 23

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1011
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

reAdapun kondisi peserta didik pada semester ganjil 2022/2023, berjumlah : 1.201 siswa,
terdiri peserta didik kelas X berjumlah : 442 siswa, kelas XI berjumlah: 392 siswa dan kelas XII
berjumlah: 362 orang. Kelas XII sedangkan kelas XII-IPA7 yang menjadi subyek PTK ini
berjumlah: 37 siswa. Kelas XII pada semester ganjil 2022/2023 menerapkan kurikulum 2013
keberhasilan pembelajaran di kelas di tentukan oleh pencapaian KKM sebesar 77 Keberhasilan
klasikal sebesar: 80 % Tiap kelas.
1. Kondisi Awal (Pra Siklus) Minat dan Hasil Belajar Matematika
Tabel 3.2.
Data Perolehan isian Kuesioner Siswa Kelas XII-IPA-7 SMAN Balikpapan
No Sub Indikator Minat % Skor % Skor
Belajar Siswa Jawaban (YA) Jawaban (Tidak)
a. Adanya perasaan senang 83,6 16,4
terhadap pembelajaran
b. Adanya pemusatan perhatian dan 85,8 14,2
pikiran terhadap pembelajaran
c. Adanya kemauan untuk belajar, 77,1 22,9
d. Ada Kemauan diri untuk aktif 81,9 18,1
belajar
e. Ada upaya untuk merealisasi kan 80,45 19,5
keinginan belajar

Berdasarkan data Tabel 3.2. temuan pra siklus dari aspek minat siswa, menggambarkan
bahwa minat didukung dengan sub-sub minat yang ke semuanya dari faktor internal siswa. Dari
ke lima (5) sub indikator minat belajar terdiri dari; 1) Adanya perasaan senang terhadap
pembelajaran, terdiri dari 4 elemen pertanyaan memperoleh persen skor jawaban (Ya) 83,6 %,
jawaban (tidak) sebanyak 16,4% 2) Adanya pemusatan perhatian dan pikiran terhadap
pembelajaran, memiliki 6 elemen pertanyaan 3) mendapatkan jawaban (Ya) 85,8 dan jawaban
(tidak ) 77,1 dan jawaban (tidak) 22,9%,Adanya kemauan untuk belajar, memiliki pertanyaan 5
elemen mendapatkan jawaban (Ya) memperoleh jawaban (tidak) berjumlah 77,1% jawaban
(tidak) sebanyak 23,9%, dan 4) Kemauan diri untuk aktif belajar memiliki pertanyaan sebanyak
5 pertanyaan memperoleh jawaban (Ya) sebanyak 81,9 dan jawaban (tidak) sebesar 18,1%,
terakhir 5) Ada upaya untuk merealisasikan keinginan belajar, memiliki pertanyaan 5 elemen.
Jawaban (Ya) 80,45% dan (tidak) 19,5%
Tinjauan dari aspek guru sebagai peneliti, pembelajaran berbasis proyek merupakan hal
baru bagi peneliti untuk pertama kalinya menerapkan model berbasis proyek ini. Kondisi ini
membutuhkan pilihan strategi yang sangat rumit. Sedangkan pembelajaran yang berlangsung
selama ini bercirikan non proyek seperti. Guru sebagai peneliti pada PTK ini sebagai pusat
fasilitator bukan informan utama apalagi satu-satunya. pada pembelajaran, konvensional seperti
ini kedudukan siswa siswa hanya sebagai penerima informasi. Kondisi non proyek seperti ini
siswa menjadi apatis, Kurang terlibatnya siswa dalam proses pembelajaran membuat siswa
kurang memperhatikan dan cenderung mengalihkan fokus belajarnya kepada persoalan non
materi pelajaran.
Pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Matematika ternyata berdampak serius
kepada situasi belajar di kelas, pada sisi lain pembelajaran konvensional bagi guru umumnya
sudah begitu akrab pada setiap guru kondisi ini menggambarkan kecenderungan para siswa
berbicara sendiri. Sementara itu para siswa dari kondisi pembelajaran non proyek menarik minat
para siswa belajar Matematika kurang, sehingga para siswa memanfaatkan waktunya bukan
untuk menggali pengalaman belajar, namun banyak yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain
saat proses pembelajaran berlangsung.
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1012
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

Menjawab kondisi pra siklus ini peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik di
kelas XII-IPA7., dikarenakan siswa masih banyak kurang disiplin masuk kelas tepat waktu, belum
mampu menggunakan waktu belajar dengan maksimal, di sela-sela pembelajaran Matematika
berlangsung Sebagian para siswa mengobrol dengan teman sebangku, dengan bangku depan
bahkan dengan di belakang tempat duduknya. selain itu guru masih memberikan tugas siswa
dengan cara mengumpulkan dengan tulis tangan. dari hasil wawancara disimpulkan. bahwa
minat siswa belajar Matematika masih rendah. Untuk menguatkan kesimpulan data wawancara
itu, peneliti melakukan observasi di saat pembelajaran Matematika sedang berlangsung. Dari
kedua kegiatan itu kesimpulannya untuk menyiapkan beberapa perencanaan sebelum
melaksanakan tindakan. :
2. Data Hasil Siklus PTK
a. Siklus I
1) Perencanaan
Perencanaan Tindakan kelas pada siklus I direncanakan oleh peneliti dengan teknik
observasi dan wawancara yang dilakukan pada pembelajaran Matematika sedang berlangsung di
Kelas XII-IPA7. Tindakan pra perencanaan ini untuk memastikan kondisi dalam menyusun
konsep pembelajaran untuk mendukung pengambilan data siklus I dan II benar-benar
mendukung.
Tabel 3.3 Kegiatan Perencanaan Siklus I
No Kegiatan Perencanaan Keterangan
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan RPP digunakan untuk data
Pembelajaran (RPP) pembelajaran siklus I terdiri dari (pertemuan
Matematika KD membahas 1 dan 2)
“Menentukan dan menganalisis Terlampir pada lampiran
ukuran pemusatan dan penyebaran” No…….
data Statistik
Menyusun desain materi KD tentang Materi di tawarkan kepada
Menentukan dan menganalisis kelompok-kelompok untuk
pemusatan dan penyebaran data didiskusikan atas bantuan
statistik , ke dalam bentuk tabel dan fasilitasi guru sebagai peneliti
histogram Menggunakan Canva
interaktif
2. Membuat media pembelajaran Canva Media pembelajaran berbentuk
interaktif rancangan yang di desain untuk
didiskusikan dan disusun oleh
kelompok siswa yang di
tentukan guru sebagai peneliti
3. Menyiapkan instrumen observasi Menyiapkan instrumen
pengamatan aktivitas guru dan siswa penelitian yang bersumber dari
bentuk format: Rencana Pelaksanaan
a. Penggunaan model PJBL oleh Pembelajaran (RPP). Instrumen
guru peneliti siswa belajar dan guru
b. Instrumen Data PTK minat mengajar ditambah soal Tes
belajar siswa untuk hasil belajar siswa
c. Instrumen data PTK kegiatan
guru menggunakan PJBL
4. Menyiapkan kelompok kerja siswa Kelompok dibuat guru sebagai
untuk menyelesaikan proyek peneliti terdiri dari 5 kelompok,
tiap kelompok terdiri dari
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1013
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

unsur Ketua, sekretaris dan


anggota
2) Pelaksanaan siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2022 dan 21 Oktober
2022, pada tahapan ini dilakukan kegiatan pembelajaran Matematika pada materi Statistik.
Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan Tindakan kelas XII-IPA7, secara lengkap , detail
melalui siklus I, diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.4. Kegiatan Pelaksanaan Siklus I
No Kegiatan pelaksanaan Keterangan
1. a. Waktu Siklus I Pertemuan 1 (3 Oktober 2022 sampai
pelaksanaan dengan 7 Oktober 2022)
b. Kehadiran siswa Siklus I Pertemuan 1 dihadiri sejumlah 35
siswa dan pertemuan ke 2 jumlah yang hadir
35 siswa.
c. Kehadiran Siklus I pertemuan 1 dan 2 disaksikan oleh 2
Observer observer yang memiliki bidang serumpun dan
berpengalaman menyusun PTK. Observer dari
teman sejawat ini didukung dengan statusnya
sebagai guru PNS di SMA Negeri 5.
2. Langkah pembelajaran Langkah -langkah pembelajaran pada siklus I
a. Kegiatan menggunakan acuan RPP (terlampir) dengan
Pendahuluan deskripsi sebagai berikut :
b. Kegiatan Inti a. Kegiatan Pendahuluan
c. Kegiatan Penutup 1. Guru menyapa siswa dengan salam
2. Guru melakukan absensi siswa dan
menanyakan kabar siswa
3. Apersepsi oleh guru untuk
mengingatkan kembali pembelajaran
sebelumnya
4. Guru menyampaikan motivasi
pentingnya mempelajari Statistik di era digital
bad 21
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
6. Guru memberikan pertanyaan
pemantik tentang materi yang akan
disampaikan sebagai awal dimulainya
pembelajaran berbasis proyek.
b. Kegiatan Inti
1. Guru membagi kelompok menjadi 5
kelompok.
2. Guru menjalankan SINTAKS model
PJBL
a. Pengenalan masalah dengan pertanyaan
tentang Statistik.
b. Menyampaikan desain proyek
c. menyusun jadwal kegiatan proyek
3. Guru menjelaskan alur pengerjaan
proyek Statistik menggunakan CANVA
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1014
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

4. Guru Menetapkan timeline dan


deadline tugas proyek.
5. Guru menetapkan kriteria penilai
project.
c. Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan perwakilan
kelompok untuk memberikan pengalaman
belajarnya pada siklus I
2. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok-kelompok proyek atas kerja
timnya
3. Guru menyampaikan agenda
pembelajaran projek untuk pertemuan
berikutnya
4. Guru memotivasi kelompok siswa agar
selalu semangat belajar mengerjakan
proyeknya.
5. Guru menutup pertemuan dengan
memberi salam.
3) Observasi
Pada tahap ini peneliti yakni guru Matematika dibantu oleh kedua observer untuk
melakukan pengamatan pada setiap tindakan siklusnya yaitu siklus I dan siklus II. Dalam kegiatan
observasinya relawan observer dari guru sejawat ini mengamati kegiatan kegiatan belajar
mengajar Matematika. Guru Matematika dalam melakukan fasilitasi pembelajaran berbasis
proyek ini menggunakan instrumen khusus dalam mengamati pembelajarannya. Dalam
pengamatan itu masing-masing observer melakukan pencatatan, penilaian dengan mencontreng
instrumen yang berisi aktivitas guru dan aktivitas siswanya.
Adapun indikator yang sebagaimana tercantum pada instrumen 1 yaitu instrumen
aktivitas minat belajar Matematika. Pada instrumen minat terebut memiliki 5 indikator yaitu a)
Adanya perasaan senang terhadap pembelajaran, terdiri dari 4 elemen pertanyaan b) Adanya
pemusatan perhatian dan pikiran terhadap pembelajaran, memiliki 6 elemen pertanyaan c)
Adanya kemauan untuk belajar, memiliki pertanyaan 5 elemen dan d) Kemauan diri untuk aktif
belajar memiliki pertanyaan sebanyak 5 pertanyaan dan terakhir 5) Ada upaya untuk
merealisasikan keinginan belajar, memiliki pertanyaan 5 elemen.
Peran dan fungsi observasi adalah merekam data-data dari suatu Tindakan pembelajaran
pengambilan siklus PTK, karena itu observer akan mencatat dan memotret pada setiap kegiatan
siklus. Guru Matematika juga mengisi lembar instrumen minat siswa dan guru. Hal tersebut
dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam mengetahui hasil keberhasilan dari minat siswa
yang telah dilaksanakan.
Pada setiap akhir kegiatan pengamatan oleh observer dilakukannya diskusi tentang
pengamatan, baik kepada pengamatan aktivitas guru dan siswa maupun dengan hasil skor dari
pengamatan tersebut. Berikut hasil observasi aktivitas siklus I.
Tabel 3.5. Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran PJBL Kelas XII_IPA7 Siklus I
Persentase (%) Rata-rata
Observasi Siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2

1. Guru 76,5 78,5


2. Siswa 47,5 57,5
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1015
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

Re-rata 62 68 Rerata Siklus I = 65

Gambar 3.1. Hasil Observasi Tes Materi Statistik


4) Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini, peneliti mengkaji hasil minat belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan memberikan tugas projek
Canva pada materi Statistik pada siklus I. Ditemukan bahwa siswa mulai tertarik sekalipun dalam
pergerakan minat belajar Matematika materi statistik ini terkesan lambat, pada sisi lainnya
Ketika belajar statistik dalam bentuk aplikasi riil peserta memasukkan data ke tabel-tabel para
siswa sudah mulai ada pergerakan yang cukup optimistis.
Konsep reflektif diupayakan untuk memegang teguh data perencanaan PTK dan
dibandingkan dengan pelaksanaan PTK yakni Tindakan melalui tahapan siklus. Tahapan ini dapat
diperoleh dibandingkan pada saat observasi proses pembelajaran tanpa penerapan model PjBL,
saat pelaksanaan siklus I reaksi siswa mulai meningkat. Namun, masih tergolong sangat rendah
karena capaian minat siswa belum mencakup seluruh indikator yang ditargetkan oleh peneliti.
Selanjutnya catatan penting siklus I ini digunakan sebagai bahan perencanaan dan akan
dilaksanakan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada tindakan siklus II. Minat menjadi
dasar keyakinan untuk dapat memperoleh hasil belajar siswa yang optimal.

b. Siklus II
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti merencanakan evaluasi dari hasil tindakan
siklus I untuk mengetahui permasalahan yang terdapat dalam kegiatan belajar mengajar. Dari
hasil siklus I, terdapat permasalahan yakni masih rendahnya minat belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika. Berikut ini peneliti menyiapkan rencana sebelum melakukan Tindakan
pelaksanaan sebagai berikut
Tabel 3.6. Kegiatan Perencanaan Siklus II
No Kegiatan Perencanaan Keterangan
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan - RPP menggunakan format
Pembelajaran (RPP) pembelajaran 1 lembar.
Matematika tentang materi
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1016
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

Statistik II sebagai bahan - Isi RPP memuat identitas


melakukan Tindakan pada PTK, Tujuan Pembelajaran, materi
pertemuan 3 dan 4 dan strategi.
- Bagian pokok RPP PJBL ini
terdiri dari
- Pendahuluan
- Kegiatan Inti pembelajaran
PJBL bercirikan isi Sintaks 6
langkah yaitu (1) pengenalan
masalah dengan membangun
pertanyaan, (2) Mendesain rencana
kegiatan proyek
(3) menyusun jadwal kegiatan
proyek, (4) melakukan fasilitasi
dengan monitoring kemajuan
proyek, (5) menguji presentasi
hasil proyek
(6) evaluasi dan refleksi proses
PJBL dan hasil

2. Mempersiapkan bahan ajar Merancang kegiatan kegiatan


materi Statistik II belajar PJBL pada materi Statistik II
3. Membuat media pembelajaran Mencari media pembelajaran Canva
interaktif.
4. Menyiapkan instrumen observasi - instrumen pengamatan
pengamatan aktivitas untuk pertemuan ke 3 dan 4
pembelajaran PJBL - Instrumen tes materi
Statistik.
5. Merancang kegiatan kelompok - Instrumen kemajuan
dalam pelaksanaan proyek sesuai pelaksanaan proyek kelompok
waktu terjadwal

2) Pelaksanaan
Pada pelaksanaan siklus II, peneliti bersama Guru Matematika beserta rekan sejawat
melakukan proses pembelajaran Matematika pada materi Statistik. Waktu pelaksanaan
pembelajaran pertemuan ke 3 dan 4 pada siklus II pada tanggal 10 sampai dengan 21 Oktober
2022. . pelaksanaan pertemuan ke 3 dihadiri 32 siswa dan pertemuan ke 4 dihadiri 34 siswa.
Sementara itu kehadiran para observer sebagai salah satu penentu validitas data PTK ini
dihadiri oleh kedua observer sebagai relawan teman sejawat. Kehadiran kedua observer ini
melakukan tugasnya sebagai pengamat dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan
oleh peneliti sebagai guru Matematika dan telah mendapatkan kesepakatan dengan kedua
observer mengenai isi yang terkandung didalam-Nya.
Instrumen yang digunakan oleh kedua observaer pada pengamatan siklus II ini sama seperti
instrumen yang digunakan pada siklus I untuk kategori instrumen pengamatan siswa dan guru. Selain
itu instrumen untuk hasil belajar berupa kisi-kisi dan soalnya memiliki kotens yang berbeda karena
menyesuaikan materinya yakni statistik II. Pada kegiatan ini menghasilkan dua jenis data yaitu data
isian instrumen pengamatan pembelajaran siklus 3 dan 4 dan data hasil ulangan materi statistik II.
Observasi
Pada tahap ini peneliti dan Guru Matematika melakukan observasi berjalannya kegiatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1017
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

belajar mengajar berdasarkan materi yang telah diberikan, Guru Matematika mencatat dan memotret
di setiap kegiatan siklus. Guru Matematika juga mengisi lembar instrumen minat siswa dan guru. Hal
tersebut dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam mengetahui hasil keberhasilan dari minat
siswa yang telah dilaksanakan. Berikut ini indikator dari lembar instrumen observasi pengamatan
guru dan siswa pada siklus II
Pada akhir kegiatan pengamatan oleh observer siklus II dilakukannya diskusi tentang hasil
pengamatan, pada instrumen aktivitas guru dan siswa maupun maupun hasil nilai siswa dari hasil
belajar materi statistik, untuk di komunikasikan bersama peneliti sebagai guru Matematika di Kelas
XII-IPA7.
Selanjutnya berikut ini disajikan data tabel isian hasil skor pengamatan pembelajaran pada
siklus II sebagai berikut:
Tabel 3.7.
Hasil observasi pengamatan pembelajaran PJBL Siklus II
No Observasi Skor Capaian Siklus II Rata-rata
Pertemuan Pertemuan
3 4
1. Aktivitas Guru 79,5 86 82,75
2. Aktivitas Siswa 61 70 69,5

Merujuk kepada tabel 3.7 menunjukkan rata-rata perolehan aktivitas guru dalam
pembelajaran berbasis Project Based Learning (PJBL) lebih tinggi perolehannya di banding
keberhasilan rata-rata akhir aktivitas siswa dari aspek minat belajar Matematika, capaian siklus I dan
II hanya 69,5. Sedangkan aktivitas guru mendapatkan mencapai skor rata-rata 82,75 .
Untuk mendeskripsikan adanya peningkatan pada siklus II pada untuk variabel hasil
belajar Matematika, berikut disajikan gambar 3.2
Grafik 4.3. Capaian Nilai Siklus II
Capaian Nilai Siklus I

Peserta Nilai Nilai


Jumlah Peserta Nilai Nilai
Tes Jumlah Nilai Peserta Peserta
Peserta yang Tertingg terenda KKM
belum Nilai Rerata diatas dibawah
Tes Tuntas i h
Tuntas Rerata Rerata
Series1 35 27 8 2658 83 14 21 100 70 77
Gambar 3.2. Diagram 1 Hasil Rata-rata Persentase Siklus II
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1018
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

3) Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini, peneliti mengkaji data hasil minat belajar siswa dengan hasil
pengamatan kegiatan aktivitas guru dalam pembelajaran PJBL. Fokus pengamatan juga ditujukan
kepada hasil belajar pada pertemuan 3 dan 4 pada siklus II. Fokus keterlaksanaan sintaks PJBL
juga menjadi faktor fokus penting bagi peneliti.
Fokus makna refleksi yang ingin didapatkan peneliti yaitu pergerakan adanya
peningkatan minat belajar Matematika, hal ini sebagai pembuktian adanya peningkatan dalam
bentuk data sebagaimana masalah ini dicanangkan pada latar belakang masalah pendahuluan
BAB I.. hasil refleksi siklus II ini ditemukannya peningkatan minat belajar siswa meningkat jika
dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I yang masih terbilang rendah. Dengan ini dinyatakan
bahwa siswa telah mencapai peningkatan dari aspek minat maupun hasil belajar siswa, demikian
juga keterlaksanaan sintaks PJBL sudah memenuhi sesuai dengan indikator yakni 6 langkah PJBL..

3.2. Pembahasan
Landasan pembahasan penelitian tindakan kelas berjudul Peningkatan Minat Dan Hasil
Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan
Canva Interaktif Siswa Kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan adalah data hasil pengolahan
instrumen minat belajar dan hasil belajar siswa. Data oleh instrumen minat belajar dari terdapat
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, pada siklus I terdapat 4
instrumen yang diisi oleh 2 orang observer, masing-masing observer mengisi 1 format instrumen
untuk tiap pertemuan.
Pada isian instrumen juga terdapat 4 buah isian , baik dari data siklus I dan siklus II
menghasilkan rata-rata data peningkatan minat siswa, sehingga ditemukan dua data rata-rata.
Menghitung rata-rata tiap siklus diperoleh dari hasil jumlah per siklus dibagi yang terdiri dari 4
isian instrumen dibagi 4. Selanjutnya tiap hasil jumlah pada siklus maupun rata-ratanya
dijumlahkan dan dibagi 2. Poin penting dari deskripsi pembahasan adalah adanya poin poin
peningkatan baik dari variabel minat maupun variabel hasil belajar.
Untuk memberikan gambaran yang lebih detail berikut digambarkan adanya peningkatan
dari variabel minat belajar Matematika pada masing-masing siklus yaitu siklus I terdiri dari
pertemuan 1 dan 2, demikian juga pada siklus II terdiri dari pertemuan 3 dan ke 4.
Hal yang diulas pada bahasan minat belajar siswa yaitu pergerakan data temuan dari
pertemuan 1 ke 2 pada siklus I dan pertemuan ke 3-4 pada siklus II. Pergerakan yang kan di Bahas
lebih dalam adalah data akhir dari tiap-tiap siklus hingga akhir terjadinya peningkatan
tertingginya untuk dikonsultasikan dengan acuan indikator keberhasilan PTK.
1. Peningkatan Minat Belajar Matematika
DATA O BSE RVA SI RE RATA MI NAT BE L SI SWA
Rata-rata Linear (Rata-rata) Poly. (Rata-rata)
75
69.5
70 68

65 62
61
60

55
PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3 PETEMUAN 4
Gambar 3.3. Data Peningkatan Minat Belajar Siswa
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1019
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

Merujuk kepada gambar 3.3 memuat data peningkatan rata-rata Minat belajar
Matematika siswa kelas XII-IPA7 menunjukkan bahwa” terdapat capaian peningkatan pada
pertemuan I skornya 61 dan ditingkatkan ke pertemuan ke 2 menjadi 62 ada 1 poin indikator
saja. Selanjutnya pada siklus II pertemuan ke 3 memperoleh skor 68 dan pertemuan ke 4 menjadi
69, 5 sehingga ada peningkatan pada siklus II ini sebesar 1,5 skor. Tanjuan antar siklus dapat
diuraikan ada peningkatan dari pertemuan 1 siklus 1 ke pertemuan ke 3 siklus II terjadi
peningkatan 7 skor, sedangkan dari pertemuan ke 2 ke pertemuan ke 4 ada kebaikan sebesar dari
62 ke skor 69,5 sehingga ada peningkatan 7,5 skor.
Berdasarkan data pra siklus peningkatan minat yang rendah berasal dari hasil
pengamatan observer, seiring dengan data temuan pra siklus melalaui jawaban dari kuisioner
pada sub variabel adanya “kemauan untuk belajar matematika” mendapatkan jawaban paling
rendah yaitu 77,1% merupakan jawaban (Ya) dan tidak sebanyak 22,9%. Data ini juga didukung
oleh sub variabel l”realiaasi keinginan mewujudkan hasil belajar mendapatkan jawaban (ya)
80,45% dan jawaban (tidak) 19,5% kedua sub variabel ini menguatkan bahwa minat belajar pada
aspek kemauan dan kegigihan mewujudkan hasil belajar masih menjadi catatan perhatian khusus
bagi guru Matematika.
Peningkatan minat belajar Matematika menggunakan PJBL berdasarkan skor perolehan
yakni 7,5 pada posisi akhir capaian skor minat sebesar 69,5 dari jumlah skor 62, data ini berarti
posisi ketercapaian masuk kategori Cukup jika menggunakan indikator keberhasilan PTK ini.
peningkatan keberhasilan kategori Cukup ini akan bersinggungan dengan hasil belajar siswa,
sebagaimana disajikan berikut ini;

2. Peningkatan hasil belajar Matematika

Data Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siwa


3000
2585 2658
2500

2000

1500

1000

500

0
SIKLUS I SKLUS II

Jumlah Skor Rata-rata Skor


Peserta Tuntas didik dar KKM Peserta didik Belum tuntas KKM
Nilai tertinggi Nilai terendah
Jumlah peserta diatas rata-rata Jumlah peserta dibawahrata-rata

Gambar 3.4. Data Peningkatan Hasil Belajar


Berdasarkan pada hasil pelaksanaan pembelajaran dari kedua siklus, terdapat data yang
mengalami peningkatan. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning dengan
memberikan memfasilitasi proyek bentuk Canva interaktif dapat meningkatkan minat belajar
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1020
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas XII-IPA7 di SMA Negeri 5 Balikpapan. Hal ini
Sesuai acuan teori sebagaimana tercantum pada kajian Pustaka bersumber dari beberapa ahli yang
membagi minat terdiri dari kesiapan menerima pelajaran, kesungguhan menerima pelajaran,
memiliki sifat ingin tahu, senang mengikuti pelajaran, meyakini dapat mempelajarinya.
Dari temuan data peningkatan hasil belajar Matematika siswa SMA Negeri 5 di Kelas XII-
IPA7 pada semester ganjil tahun ajaran 2022/2023, terjadi peningkatan nilai siswa secara
kumulatif, peningkatan itu ada pada siklus I sebesar jumlah skor 2585 dari total peserta 35 siswa
dan pada siklus II terjadi kenaikan menjadi jumlah skor 2658 merupakan total skor nilai siswa dari
jumlah peserta yang mengikuti tes tersebut.
Dari jumlah skor siklus I ke siklus II terdapat peningkatan skor, berarti ada peningkatan
hasil belajar dari sebelumnya. Jumlah kenaikan skor sebesar 73, kenaikan itu jika dibuat rata-rata
peserta tes 35 orang maka diperoleh angka peningkatan rata-rata 2,09. Angka kenaikan jumlah
skor sebesar 73 atau rata-rata 2,09 menunjukkan terjadinya perubahan perilaku belajar di kelas
Ketika guru memfasilitasinya menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL).
Terjadinya peningkatan yang belum maksimal ditimbulkan senada dengan rendahnya
minat belajar Matematika yang ditunjukkan rata-rata pada siklus I sebesar 61,5 menjadi 68,75
pada siklus II, data tersebut yakni adanya peningkatan 7,25 peningkatan itulah yang menjadi dasar
argumentasi, bahwa peningkatan hasil belajar ini memiliki hubungan dengan minat, minat rendah
tentu berdampak kepada hasil belajar. Namun demikian jika data peningkatan ini diukur dari
perolehan skor, maka hasil belajar ini sudah masuk kategori Cukup.
Makna apa yang terkandung pada peningkatan minat, kita ketahui bahwa faktornya yang
terdiri 5 macam sebagaimana diuraikan diatas, keberhasilan capaian peningkatan hasil belajar
berkaitan dengan ketuntasan minimal pada tiap kelas ketuntasan pada siklus I menunjukkan 23
mengalami ketuntasan, sedangkan sisinya 12 orang belum tuntas. Dari posisi ini ada jumlah siswa
sebanyak 20 orang mencapai diatas nilai rata-rata dan di bawah nilai rata-rata sebanyak 15 orang
siswa dari jumlah siswa 35 orang peserta tes. . Adapun rata-rata perolehan pada siklus I sebesar
nilai 71,8., dari perolehan skor sesar 2.585. Posisi rata-rata ini didukung dengan nilai tertinggi
yaitu 90 dan terendah dengan nilai 55.
Ditinjau dari indikator keberhasilan PTK ini yang ke dua yaitu “peningkatan minat belajar
rata-rata siswa masing-masing kelompok 70 % selesai proyeknya. Kondisi aspek proses
pembelajaran PJBL pada pertemuan ke 4 siklus II merupakan sesi yang digunakan oleh peneliti
sekaligus guru Matematika untuk mengumpulkan hasil proyek dari semua kelompok yakni 5
kelompok pada sesi ini masing-masing kelompok mengumpulkan proyeknya dan diperiksa oleh
peneliti rata-rata mencapai 80-100% dari ketentuan penilaian proyeknya.
Pada aspek indikator ketiga keberhasilan PTK ini adalah sekurang-kurangnya 80% Nilai
Rata-rata Hasil Belajar terdiri dari Tes pertama pada siklus I dan Tes kedua pada siklus II.
Mencapai nilai terendah 75, Nilai ini diukur hasil koreksi tes sesuai materi yang diprogramkan
guru sebagai peneliti. Dari temuan data untuk mengonsultasikan dengan indikator ke3 ini
berdasarkan capaian siklus I dan II, pada siklus I capaian dari rata-rata sudah mencapai 7,3 pada
posisi siklus ini dari aspek rata-rata belum memenuhi.
Pada siklus II capaian rata-rata sudah mencapai nilai 8,3, angka ini menunjukkan jika
indikator yang digunakan yakni sebesar 75 pada rata-rata siklus I dan II ,maka capaian pada siklus
II sudah mencapai 100% dari jumlah siswa yang mencapai diatas rata-rata kelas sebanyak 27 dan
ada 8 siswa masih di bawah rata-rata. Dari 8 siswa tersebut terdapat 4 orang diantara-Nya
mencapai angka limit 75 dan 4 orang lainnya belum mencapai indikator minimal yakni 75, ke
empat siswa tersebut berada pada capaian nilai 73 dan 74. Jumlah nilai yang dijadikan patokan
100% memperoleh nilai 75 seluruh siswa berjumlah 35 orang, maka capaian yang baru
diperolehnya adalah 88,57%. Artinya sebesar 11,43 % belum terpenuhi.
Catatan penting belum tercapainya indikator ke 3 yakni nilai setiap siswa minimal 75
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1021
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

sebanyak 100% karena, lambatnya para siswa dalam menyesuaikan untuk meminati pelajaran
Matematika, pada umumnya ketertarikan ada pada proses proyeknya, namun Ketika mengerjakan
soal yang rumit menghitung menggunakan natural, pada fase ini mereka mulai melambat
minatnya. Sehingga dari peroleh dan data itu terdapat 31 siswa saja yang memenuhi pada
indikator 3.
Pada indikator 4 berbunyi “parameter hasil belajar Siklus I dan Siklus II seluruh siswa
tuntas KKM Matematika yakni 77. Atau tiap siswa minimal masuk kriteria BAIK atau dalam
rentang nilai 70-80”. (Natalina, 2019) berdasarkan aspek nilai indikator KKM yang telah
memenuhi sebanyak 30 orang atau setara 85,71 % sudah tercapai dan 14,28% belum tercapai
KKM, penyebab belum tercapainya indikator KKM yakni sebesar 77, tentu disebabkan karena
faktor utamanya yaitu minat belajar Matematika. selain minat semangat berkolaborasi juga
menjadi catatan penting yang harus dibenahi. Para siswa umumnya belajar matematika bukan
berkelompok namun dengan cara individual.
Kebiasaan belajar individual dan masih kurangnya semangat berbagi juga menjadi
kebiasaan yang harus ditempa kepada para siswa di Kelas XII-IPA7 ini. Para siswa yang merasa
kurang minat merasa cenderung apatis, menyerah karena sudah tidak bisa memahami Matematika
dengan baik. Para siswa yang memiliki minat belajar baik cukup baik hingga semangat minat tinggi,
mereka asyik mengeksplorasi dirinya untuk mendalami materi statistik dengan mendalam, hal ini
menghambat pemerataan minat lebih tinggi bagi mereka yang memiliki minat rendah sulit
bergeser ke peningkatan minatnya.
Kubermakanan dari temuan siklus I ini, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil
belajar dibutuhkan itu membutuhkan suatu kondisi kemapanan dua belah pihak yaitu guru dan
para siswanya, kemapanan dari aspek siswa ditandai adanya kesiapan minat belajar, peneliti
menarik asumsi minat menjadikan kesiapan psikologis dan keyakinan kemampuan diri untuk
menghadapi pelajaran Matematika dari hal yang sederhana hingga yang lebih kompleks.
Dari makna berdasarkan temuan data hasil belajar yang dihubungkan dengan beberapa
aspek sebagaimana diuraikan diatas, minat sebagai landasan dasar untuk mengarahkan siswa
untuk menempati posisi awal belajar, dengan mengetahui posisi ini potensi yang ada pada setiap
siswa dapat diketahui sejak awal, sehingga ekspektasi kemajuan dapat disesuaikan dengan kondisi
masing-masing siswa. mengetahui minat belajar siswa pada awal pembelajaran mampu
memprediksi dari aspek proses dan hasil belajarnya.
Tabel 3.8
Perbandingan Hasil Belajar Matematika Temuan Siklus I dan II
No. Penelitian Siklus I Siklus II Kenaikan
1. Dwi Suryani, 2022 71 83 12
2 (Triwati, 2016) 56,67 77,41 16,66%
3 Aini Syarifah (2010) 51,51%, 63,63 15,15%
Siklus III
78,78%

Berdasarkan data tabel 3.8 tentang perbandingan hasil belajar, penelitian Tindakan kelas
ini menunjukkan data perolehan peningkatan dari upaya Tindakan guru dalam pengambilan data
siklus I dan II dibandingkan dengan para peneliti terdahulu dapat di tarik kesimpulan bahwa”
penelitian ini memeperlah capaian peningkatan paling rendah dibandingkan dengan kedua
peneliti sebelumnya yang sama-sama menggunakan model Project Based Learning (PJBL). Posisi
ketiga dari kedua peneliti sebelumnya dapat diberikan argumentasi bahwa, faktor minat
sanggatlah mendasar dalam proses pembelajaran Matematika.
Hasil penelitian PTK ini dimulai dari kondisi prasiklus yang menunjukkan semangat belajar

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1022
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

dan keinginan mewujudkan belajar Matematika yang begitu nampak rendah. Hal ini juga didukung
adanya temuan sub indikator minat belajar yaitu rasa cemas ketika bertemu pembelajaran
Matematika bisa dikatakan cemas. Kecemasan membuat para siswa begitu rendahnya, hal ini
memberikan dampak kepada proses, dan keberadaan model pembelajaran PJBL sangat membantu
para siswa namun belum mampu meningkatkan hasil belajar dengan optimal. Hal ini menjadi catatan
peneliti dan para pembaca serta peneliti berikutnya untuk memperhatikan minat belajar menjadi
tumpuan awal untuk meningkatkan efektivitas belajar dan untuk peningkatan hasil belajar yang lebih
bermakna, tidak hanya hasil belajar berupa angka-angka matematika.

4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Merujuk kepada paparan hasil penelitian, dan pembahasan sebagaimana disajikan diatas,
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berjudul Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika
Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan Canva Interaktif Siswa Kelas
XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan ini menyimpulkan bahwa :
1. Penggunaan model pembelajaran PJBL terbukti meningkatkan minat siswa belajar mata
pelajaran Matematika berbantuan Canva Interaktif, di kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5
Balikpapan, hal ini dibuktikan adanya pergerakan peningkatan minat dari pertemuan 1-2
siklus I ke pertemuan 3-4 pada siklus II
2. Proses pembelajaran PJBL berbantuan Canva interaktif, dalam meningkatkan minat siswa
belajar mata pelajaran Matematika kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan berhasil
dilaksanakan dengan memenuhi kriteria 6 sintaks yang terdapat didalam-Nya, terbukti
bahwa capaian guru menerapkan pembelajaran berbasis proyek termasuk kategori pada
indikator sangat baik.
3. Terjadi peningkatan hasil belajar Matematika dengan menggunakan model pembelajaran
PJBL berbantuan Canva interaktif di kelas XII-IPA-7 SMA Negeri 5 Balikpapan dibuktikan
adanya peningkatan hasil belajar dari jumlah siklus I sebesar : 2585, menjadi julah skor :
2658 ada kenaikan peningkatan jumlah skor secara keseluruhan peserta tes berjumlah 35
siswa memperoleh peningkatan sebesar 73 skor. Sekalipun hasil ini masih tergolong rendah
jika dibandingkan dengan kedua peneliti sebelumnya.
4. Model pembelajaran PJBL berbantuan Canva interaktif, terbukti terjadi peningkatan hasil
belajar siswa mata pelajaran Matematika di SMA Kelas XII-IPA7 SMA Negeri 5 Balikpapan,
peningkatan dari aspek nilai, dan peningkatan dari aspek perilaku belajar yakni minat belajar
Matematika. Setidaknya para siswa mengalami pengalaman berharga dalam bekerja
kelompok mengerjakan proyek sehingga nilai-nilai karakter tetap diperoleh seperti
berkolaborasi, menghargai pendapat orang lain dan kemandirian belajar.

4.2. Saran
1. Bagi kelompok MGMP Matematika SMA di Balikpapan.
a. Guru Matematika diharapkan lebih aktif dan kreatif serta inovatif dalam menyelenggarakan
pembelajarannya, mengingat siswa-siswa saat ini sudah semakin kurang fokus dalam
pembelajarannya di kelas. Melalui MGMP Matematika dapat digunakan sebagai wadah
bengkelnya guru untuk inovasi pembelajaran, sehingga kegiatan MGMP berdampak secara
langsung bagi para anggotanya.
b. Guru Matematika yang tergabung dalam MGMP, hendaknya merasa resah adanya perubahan-
perubahan perilaku belajar saat ini sebagai akibat adanya internet, yang fokus kegiatan
sehari-hari lebih condong kepada media sosial ketimbang belajar dengan sungguh,
dibandingkan siswa pada dekade 5 tahun lalu

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1023
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

c. MGMP seyogyanya menjadi uji nyali bagi pesertanya untuk memberikan ide-ide
pembelajaran inovatif dengan menggunakan pendekatan teknologi informasi yang marak
digunakan para siswa setiap saat.
d. MGMP setidaknya sebagai wadah pencari tahu tentang beberapa teknik dalam pembelajaran
seperti model-model, konsep pembelajaran baru Matematika sesuai dengan era abad 21,
menggali lebih dalam pemanfaatan media-sosial untuk menciptakan pengalaman
pembelajaran bercirikan teknologi, konten dan pengetahuan kekinian tentang pembelajaran
inovatif bercirikan teknologi informasi.
2. Bagi Sekolah
a. Diharapkan dengan adanya penelitian tindakan Kelas (PTK) ini dapat meningkatkan
semangat bagi para guru lainnya, dan para warga sekolah khususnya guru pelaksanaan
kurikulum merdeka belajar untuk lebih mendalami dan mengidentifikasi adanya hambatan-
hambatan dalam pembelajaran sebagai bahan kajian PTK.
b. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) hendaknya lebih di
familierkan bagi banyak guru, sehingga para siswa merakan adanya peran penting
berkolaborasi dengan siswa lainnya. Karena pembelajaran berbasis proyek menarik
perhatian siswa, sudah waktunya PJBL sebagai wadah perubahan paradigma pembelajaran
dari teaching center di sekolah berubah menjadi student center learning, hal ini menjadi dasar
migrasi bagi guru dalam mengatasi hambatan pembelajaran bercirikan abad 21 di SMA Negeri
5 Balikpapan.

4.3. Keterbatasan PTK ini


Dengan melakukan refleksi secara menyeluruh, PTK ini masih terdapat banyak keterbatasan
Adapun keterbatasan penelitian ini yaitu :
1. Hanya meneliti atau menyoroti faktor minat dan hasil belajar Matematika. Sedangkan
permasalahan di kelas sesungguhnya cukup kompleks.
2. PTK dengan menggunakan obyek materi Statistik sesungguhnya sangat luas dan menarik
untuk dikembangkan dalam penelitian Tindakan kelas bagi peneliti berikutnya.
3. Metode atau istilah lain model pembelajaran PJBL belumlah cukup baik jika digunakan
dengan keterbatasan 2 siklus, karena keterbatasan waktu yang sangat pendek, pengalaman
belajar berbasis proyek kurang mendalam terkesan tergesa-gesa.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Aini Syarifah. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas XI IPA SMA Negeri Tambang Kabupaten Kampar.
Pekanbaru Riau: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika.
[2] Ainurrahman. (2019). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
[3] Kemendikbud. (2022). Permendikbud Nomor 56 Tahun 2022 Tentang Pedoman Kurikulum
Merdeka belajar. Jakarta: Gangian Hukum Kemendikbud RI.
[4] Natalina, P. (2019). Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Butir Soal Melalaui
Fokus Group Discussion. Jukesda Jurnal Keguruan Sekolah Dasar, th.
[5] Triwati, C. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Project Based
Learning Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta (UMS).
[6] Sari, M., & Zefri, M. (2019). Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan, dan Pengalaman Pegawai
Negeri Sipil Beserta Kelompok Masyarakat (Pokmas) Terhadap Kualitas Pengelola Dana
Kelurahan Di Lingkungan Kecamatan Langkapura. Jurnal Ekonomi.
[7] "Slameto. (2015). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
[8] Aang, A. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalaui Model Problem Based
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1024
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

Learning. Prisma, 213-220.


[9] Aini Syarifah. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas XI IPA SMA Negeri Tambang Kabupaten Kampar.
Pekanbaru Riau: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika.
[10] Aini, S. (2010). Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelasa XI_IPA SMA Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar. Riau: Fakultas Tarbiyah UIN Sultan
Syarif Kasim.
[11] Ananda, R. (2020). Variabel Belajar (Kompetisi Konsep). Medan: Pusdikra MJ.
[12] Apriani, A. (2016). Hubungan Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
VII-D SMP Negeri 1 Bayat Klaten. Yogyakarta: FKIP Sanata Dharma.
[13] Arikunto. (2018). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
[14] Asmi, W. (2022). The Effect of Project Based Learning on Student's Mathematics Learning in
Indonesia. Intertional Journal of Education, information Technology and others (IJEIT), 306-
310.
[15] Chidadiyah, S. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Project Based
Learning Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga. Surakarta: FKIP UMS.
[16] Hapsari, D. I. (2019). Penerapan Project Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi . Jurnal
Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan, 102-112.
[17] Haryati, S. (2017). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning. Magelang: Graha
Cendekia.
[18] Hermanto, I. (2021). The Efecttiveness of Project Based Learning Model Develop Student"s
Sosial Siklls. Primary Education, 173-180.
[19] Khoriati Sri, d. E. (2016). Penerapan Media e-book untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Informatika, 237-246.
[20] Lasmanawati, A. (2016). Penerpaan Model Project Based Learning (PJBL) Pada Pokok Bahasan
Turunan Fungsi Berdasarkan Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas XI.MIA-4 SMA Negeri 1 Sungailiat. --, 36-57.
[21] Lestari, N. (2010). Pengaruh Aktivitas Belajar Minat belajar dan Media pembelajaran terhadap
Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII MTs Hasanudun. Lampung: FKUP Universitas
Lampung.
[22] Mujiono, D. d. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
[23] Namuatul Hasanah, D. (2019). Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Melalui Media e-
Book Berekstensi EPUB di MTS- AL Amin Silo. Educazione, 8-16.
[24] Natalina, P. (2019). Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Butir Soal Melalaui
Focus Group Discussion. Jukesda Jurnal Keguruan Sekolah Dasar, th.
[25] Nurdiansyah, F., & Rugoyah, H. (2021). STRATEGI BRANDING BANDUNG GIRI GAHANA GOLF
SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID-19. JURNAL PURNAMA BERAZAM.
[26] Nurmawati. (2016). Evaluasi Pendidikan Islam. Bandung: Cita Pustaka.
[27] Pelangi, G. (2020). Pemanfaatan Aplikasi Canva Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia Jenjang SMA. Sasindo Unpam, 79-95.
[28] Purba, N. (2019). Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Soal Melalui Focus
Discussion (FGD) SD Negeri 12 Pematang Siantar. Jukesda (Jurnal Keguruan , 41-54.
[29] Rahmadhani, R. (2022). Penerapan Model Project Based Learning Dengan Media Animasi Untuk
Meningkatkan MIN 5 Banda Aceh. Banda Aceh: UIN Arraniri.
[30] Safari. (2005). Evaluasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
[31] Salam, M. (2021). Model Project Based Learning Berbasis Infografis Pada Mata Kuliah Pancasila
untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah.
Basicedu, 5793-5801.
[32] Saputri, R. I. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1025
Metta
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu e-ISSN: 2962-794X
Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026 p-ISSN: 2986-1527

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Swasta Bina Siswa. Aksiomatik, 83-
89.
[33] Septian, A. (2020). Kemampuan Koneksi Matematika dan Motivasi Belajar dengan
Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Geogebra. --: Prisma.
[34] Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
[35] Supardi. (2015). Penilaian Autentik, Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
[36] Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
[37] Tanjung R.E.& Faiza, D. (2019). Canva Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Dasar
Listrik dan Elektronika. Vocasional, --.
[38] Triwati, C. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Project Based
Learning Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta (UMS).
[39] Turiman. (2018). Pengaruh Pembelajaran Metode Demonstrasi Terhadap Kemampuan Berfikir
Kreatif dan Koneksi Matematik serta Motivasi Belajar Siswa SMP. --: Prisma.
[40] Tyata, R. (2018). Project Based Learning for engaging student in Mathematics. Kathmandu,
Nepal: University School of Education,.
[41] Wigati, S. (2019). Penggunaan Media Game KHOOT Untuk Meningkatkan Hasil dan Minat Siswa
Belajar Matematika. AKSIOMA, 457-464.

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta
1026
Metta
e-ISSN: 2962-794X Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
p-ISSN: 2986-1527 Vol.1, No.6, April 2023, pp: 999-1026

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://melatijournal.com/index.php/Metta

Anda mungkin juga menyukai