Anda di halaman 1dari 3

Nama: Intan Fitria Sani

NIM: 70600119018

Trauma Lingkungan

 Hal-Hal Yang perlu diperhatikan saat menjelajahi alam, ialah: Fisik, Mental, Daya tahan tubuh,
Makanan, Obat-obatan
 Triage dan prioritasi keadaan darurat:
1. Gawat tapi tidak darurat = Perlu penanganan segera dan baik, tapi tidak pada saat itu
2. Darurat = Perlu penanganan segera, tapi tidak membahayakan
3. Gawat darurat = Perlu penanganan baik, tepat, dan segera
 7 langkah penting ketika terjadi kecelakaan dan prioritasnya:
- Amankan situasi dan lingkungan sekitar kejadian
- Dekati korban dengan hati-hati
- Lakukan pertolongan pertama  ABCD
- Lindungi korban
- Tentukan ada cedera atau tidak
- Tentukan apa yang harus dilakukan searang
- Laksanakan apa yang direncanakan

Contoh Kasus
1. Hipotermi
Ialah kondisi suhu tubuh dibawah normal
Mudah terjadi pada orang yang lelah, lapar, dan takut
Tanda:
o Suhu tubuh menurun, kulit keabu abuan atau pucat
o Tanda vital ditemukan frekuensi nadi dan napas yang abnormal
o Kesadaran Menurun, mengigau, dan mengantuk
Tatalaksana hipotermi:
o Resusitasi ABC, terutama jalan nafas
o Cegah kehilangan panas
o Kasih air gula hangat
o Evakuasi sambil memonitor kesadaran umum dan tanda vital

2. Hipoglikemi
Ialah kondisi dimana kadar gula tubuh rendah
Tanda: Kesadaran Menurun, keringat dingin, penglihatan kabur, susah gerak, kejang
Penanganan:
o Baringkan tanpa bantal
o Jaga jalan nafas, kasih oksigen kalau ada
o Kalau sadar, kasih minum dan makanan gula
o Bila terdapat cairan infus dapat diberikan utamanya dextrose

3. Acute Mountain Sickness (AMS)


Merupakan kondisi yang sangat sering dialami pendaki akibat kegagalan tubuh beradaptasi pada
tempat tinggi
Tanda: sakit kepala, mual, muntah
Penanganan: Melakukan pembiasan / aklimatisasi terhadap ketinggian selama 24-72 jam

4. High altitude cerebral edema (HACE)


Merupakan perlanhsungan yang lebih parah dari AMS
Pada kondisi ini muncul cairan yang mempengaruhi otak
Tanda: sakit kepala, pandangan kabur, disorientasi arah
Pencegahan dan penanganan: Banyak minum air, duduk di tempat, dan adaptasi lingkungan
sekitar

5. High altitude pulmonary edema (HAPE)


 Kondisi munculnya cairan di paru-paru ketika berada di ketinggian.
Bisa terjadi diatas 2438 m di atas permukaan laut.
HAPE dapat terjadi pada siapa saja, meskipun orang tersebut sudah sering mendaki gunung.
Gejala: batuk kering, napas memendek, sesak, sangat mudah lelah
Pencegahan: Mengusahakan tubuh dalam keadaan prima
Pengobatan: Berikan O2, jangan mengurumuni pasien, longgarkan ikatan yang ada pada tubuh
penderita yang menjerat.

6. Sindroma dekompresi
 Terjadi akibat perubahan tekanan barometrik, biasa terjadi pada penyelam.
Faktor:
o Penderita dengan berat badan berlebih. Disebabkan karena nitrogen mudah terabsorbsi
di lemak.
o Aktivitas. Melakukan aktivitas fisik diatas 12 jam sebelum menyelam dapat meingkatkan
protein yang melindungi dekompresi. Sebaliknya, melakukan aktivitas kurang dari 12
jam sebelum menyelam dapat meningkatkan gelembung dalam tubuh saat menyelam,
dan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya dekompresi.
o Wanita lebih sering mengalami dekompresi daripada pria.
o Usia tua lebih sering mengalami dekompresi

7. Heat stroke (sengatan panas)


Merupakan keadaan dimana peningkatan suhu tubuh secara drastis dalam waktu cepat,
sebelum tubuh dapat menyesuaikan diri. Biasanya disebabkan karena paparan suhu panas dari
sengatan matahari.
Tanda:
o Suhu badan 39.5 derajat celcius
o Kulit mudah panas
Terapi:
o Prinsipnya segera bantu tubuh menurunkan suhunya, seperti:, Bawa ke tempat sejuk
atau ber-AC, Rendam atau diguyur dalam air dingin, Semprot dengan air selang,
Kompres dingin seluruh tubuh, Kipas, Basahi selimut dengan air dingin, lapisi di seluruh
tubuh penderita, Minum air dingin.

8. Frostbite
Merupakan kondisi kulit dan jaringan sekitar membeku dan kemudian rusak akibat paparan
suhu rendah (dibawah -0,55 derajat celcius)
Utamany terjadi pada daerah dengan jaringan tipis: tangan, kaki, telinga, hidung, bibir.
Tahapan: Dingin dan nyeri pada area tersebut  Sensasi seperti tertusuk jarum kecil  Mati
rasa
Jenis:
a. Frostnip
Merupakan jenis frostbite teringan. Biasanya kerusakan kulit yang ditimbulkan tidak
permanen.
Gejala: kemerahan dan rasa nyeri, kulit nyeri seperti ditusuk jarum (terutama saat kulit
dihangatkan), kalau dibiarkan kulit menjadi kebas
b. Superficial frostbite
Merupakan frostnip yang dibiarkan.
Gejala:
o Kulit pucat, kemerahan, atau kebiruan
o Kulit kasar, keras, karena mulai timbul kristal es di kulit
o Kulit kemudianmenjadi hangat dan bengkak
o Kalau dihangatkan menjadi nyeri dan panas
c. Deep severe frostbite
Merupakan frostbite terberat
Gejala: Kulit pucat keabuan, mati rasa, otot todak bisa digerakkan, kadang muncul bula
Terapi:
- Menghangatkan kulit: 15-30 menit dengan menggunakan kain lembut
- Memberikan obat anti nyeri
- Dibalut atau kompres pada bagian tersebut
- Angkat jaringan rusak
- Berikan antibiotik
- Berikan obat pengencer darah
- Operasi
- Teraoi O2 hiperbarik

Anda mungkin juga menyukai