Anda di halaman 1dari 2

FAMOTIDIN

a. FARMAKODINAMIK
Famotidin merupakan AH, sehingga dapat menghambat sekresi asam lambung pada keadaan
basal, malam dan akibat distimulasi oleh pentagastrin. Famotidin tiga kali lebih poten daripada
ranitidin dan 20 kali lebih poten daripada simetidin.

b. FARMAKOKINETIK
1) Absorbsi
Absorbsi famotidine oleh organ target (lambung) berlangsung cepat setelah absorbsi
oral.
2) Distribusi
Famotidin mencapai kadar puncak di plasma kira-kira dalam 2 jam setelah penggunaan
secara oral, masa paruh eliminasi 3-8 jam dan bioavailabilitas 40-50%.
3) Eliminasi
Eliminasi obat tersebut terjadi melalui kombinasi metabolisme hepatik, filtrasi
glomerular, dan sekresi via tubulus ginjal.
c. EFEK SAMPING.
Efek samping famotidin biasanya ringan dan jarang terjadi, misalnya sakit kepala, pusing,
konstipasi dan diare. Seperti halnya dengan ranitidin, famotidin nampaknya lebih baik dari sime-
tidin karena tidak menimbulkan efek antiandrogenik.
d. INDIKASI
Efektivitas obat ini untuk tukak duodenum dan tukak lambung setelah 8 minggu pengobatan
sebanding dengan ranitidin dan simetidin. Pada penelitian berpembanding selama 6 bulan,
famoti- din juga mengurangi kekambuhan tukak duode- num yang secara klinis bermakna.
Famotidin kira- kira sama efektif dengan AH, lainnya pada pasien sindrom Zollinger-Ellison,
meskipun untuk keadaan ini omeprazol merupakan obat terpilih. Efektivitas famotidin untuk
profilaksis tukak lambung, refluks esofagitis dan pencegahan tukak stres kurang lebih sama
dengan antagonis reseptor H, lainnya.
e. DOSIS.
1) Oral
pada tukak duodenum atau tukak lambung aktif 40 mg satu kali sehari pada saat akan tidur.
Umumnya 90% tukak sembuh setelah 8 minggu pengobatan. Pada pasien tukak peptik tanpa
komplikasi dan klirens kreatinin <10 mL/menit, dosis awal 20 mg pada saat akan tidur. Dosis
pemeliharaan untuk pasien tukak duodenum 20 mg. Untuk pasien sindrom Zollinger-Ellison
dan keadaan hipersekresi asam lambung lainnya, dosis harus diindividualisasi. Dosis awal per
oral yang dianjurkan 20 mg tiap 6 jam.
2) Intravena
Pada pasien hipersekresi asam lam- bung tertentu atau pada pasien yang tidak dapat diberikan
sediaan oral, famotidin diberikan IV 20 mg lấp 12 jam. Dosis obat untuk pasien harus dititrasi
berdasarkan jumlah asam lambung yang disekresi.

Referensi:

1. Gunawan, gan sulistia. Farmakologi dan terapi edisi 6. Departemen Farmakologi dan
Terapeutik FKUI.2016.

Anda mungkin juga menyukai