Laki-laki +
fraktur paling tinggi pada perempuan yaitu
sebanyak 64% dari pada laki-laki yaitu sebanyak
50%.
18 tahun +/-
Definisi
Terputusnya kontinuitas tulang pada ujung distal tibua dana tau fibula yang biasanya disebabkan
oleh terpuntirnya tubuh ketika kaki sedang bertumpu di tanah atau akibat salah langkah yang
menyebabkan tekanan berlebih (overstressing) pada sendi pergelangan kaki, biasa disebut fraktur ankle
atau fraktur malleolus
Anderson, Sylvia Price. 2001. Pathofisiologi Konsep Klinisk Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius. FKUI.
Epidemiologi
Stres fraktur merupakan cedera paling umum terjadi dalam olahraga, stres fraktur dapat terjadi karena
partisipasi dalam banyak kegiatan dan olahraga, terutama yang membutuhkan berjalan dan melompat.
Penelitian yang dilakukan pada olah raga atletik, atau olahraga trek, didapatkan angka terjadinya stres
fraktur paling tinggi pada perempuan yaitu sebanyak 64% dari pada laki-laki yaitu sebanyak 50%.
Partisipasi dalam beberapa olahraga yang dianggap tidak highimpact, seperti menyelam dan mendayung
(kru), juga dapat menyebabkan stres fraktur, terutama pada metatarsal dan rusuk. Hoki, golf, renang,
anggar, dan softball termasuk olah raga yang rendah angka terjadinya stres fraktur.
Reza M. Tibial Stress Fracture. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.2015;15(1): hal. 60-65
Etiologi
Penyebab fraktur adalah trauma, yang dibagi atas trauma langsung, trauma tidak langsung, dan trauma
ringan. Fraktur karena trauma langsung terjadi karena adanya benturan pada tulang, biasanya penderita
terjatuh dengan posisi miring dimana daerah trochanter mayor langsung terbentur dengan benda keras
(jalanan). Fraktur trauma tak langsung terjadi karena titik tumpuan benturan dan fraktur berjauhan,
misalnya jatuh terpeleset di kamar mandi. Dan fraktur trauma ringan yaitu keadaan yang dapat
menyebabkan fraktur bila tulang itu sendiri sudah rapuh atau underlying deases atau fraktur patologis.
Rinaldi AA. Closed Fracture 1/3 Middle Femur Dextra. Medula.2014 ; 2(3): hal 94-100
Patomekanisme
Fraktur gangguan pada tulang biasanya disebabkan oleh trauma gangguan adanya gaya dalam tubuh,
yaitu stress, gangguan fisik, gangguan metabolik, patologik. Kemampuan otot mendukung tulang turun,
baik yang terbuka ataupun tertutup. Kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan perdarahan, maka
volume darah menurun. COP (Cardiac Out Put) menurun maka terjadi perubahan perfusi jaringan.
Hematoma akan mengeksudasi plasma dan poliferasi menjadi edem lokal maka penumpukan di dalam
tubuh. Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa
nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi neuralvaskuler yang menimbulkan nyeri
gerak sehingga mobilitas fisik terganggu. Disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak
yang kemungkinan dapat terjadi infeksi dan kerusakan jaringan lunak akan mengakibatkan kerusakan
integritas kulit. Pada umumnya pada pasien fraktur terbuka maupun tertutup akan dilakukan immobilitas
yang bertujuan untuk mempertahankan fragmen yang telah dihubungkan tetap pada tempatnya sampai
sembuh.
Anderson, Sylvia Price. 2001. Pathofisiologi Konsep Klinisk Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius. FKUI.
Sjamsuhidajat. R; De Jong.W ( 2007 ), Editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi, Cetakan Pertama,
Penerbit EGC; Jakarta.. 1058-1064.
Gejala klinis
- Terjadi pembengkakan
- Terjadi lepuh akibat fraktur
- Pergelangan kaki cacat
Louis S, David W, Selvadurai N. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 9 th edition. 2010.pg. 916
Prognosis
Menurut beberapa penelitian, pasien dengan fraktur bimalleolar memiliki fungsi yang lebih buruk pada
pergelangan kaki satu tahun setelah perawatan bedah . Setelah pulih sepenuhnya dari patah tulang,
sebagian besar pasien mengalami nyeri ringan hingga sedang dan hanya memiliki sedikit pembatasan
dalam fungsi
Tejwani, Nirmal; et al. (2007). "Are Outcomes of Bimalleolar Fractures Poorer Than Those of Lateral
Malleolar Fractures with Medial Ligamentous Injury?" . Journal of Bone and Joint Surgery . 89 (7):
1438–1441. doi : 10.2106/JBJS.F.01006 . PMID 17606780 . Archived from the original on 15 February
2010 . Retrieved 26 November 2010 .
Komplikasi
1. Vaskuler
Apabila terjadi fraktur subluksasi yang hebat maka dapat terjadi gangguan pembuluh darah yang
segera, sehingga harus dilakukan reposisi secepatnya.
2. Malunion
Reduksi yang tidak komplit akan menyebabkan posisi persendian yang tidak akurat yang akan
menimbulkan osteoarthritis.
3. Osteoartritis
4. Algodistrofi
Algodistrofi adalah komplikasi dimana penderita mengeluh nyeri, terdapat pembengkakan dan
nyeri tekan di sekitar pergelangan kaki. Dapat terjadi perubahan trofik dan osteoporosis yang
hebat.
5. Kekakuan yang hebat pada sendi
Sjamsuhidajat. R; De Jong.W ( 2007 ), Editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi, Cetakan Pertama,
Penerbit EGC; Jakarta.. 1058-1064.