Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini peneliti berusaha memberi gambaran secara jelas tentang
bagaimana sikap kepribadian siswa di sekolah terhadap pembelajaran pendidikan agama.
Untuk mengungkapnya peneliti menggunakan penelitian pendekatan deduktif-induktif.
Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun
pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk
memperoleh pembenaran (verifikasi) atau penolakan dalam bentuk dukungan data
empiris di lapangan. Pada pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori,
membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi
statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. Data dalam pendekatan ini bersifat
kuantitatif atau angka-angka statistik. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat
permasalahan tentang Pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap kepribadian
siswa kemudian dicari pemecahannya dan hasil penelitian tersebut didasarkan pada data
perhitungan statistik. Ditinjau dari jenis penelitian yang dibahas dalam skripsi, peneliti
menggunakan cara penelitian description research (penelitian deskriptif). Penelitian
deskriptif bukan hanya satu jenis kegiatan saja tetapi ada 5 (lima) jenis. Dari kelima jenis
tersebut, peneliti memilih jenis penelitian korelasi (sebab-akibat). Penelitian ini
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih.
1. Variabel
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Pendidikan dalam keluarga Sedangkan Variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Kepribadian siswa.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Pembelajaran pendidikan agama dapat dikatakan kurang berhasil apabila siswa
mendapatkan skor atau nilai : 60 – 70.
b. Pembelajran pendidikan agama dikatakan tidak berhasil apabila siswa mendapat
skor atau nilai : 0 – 59
c. Pembelajaran pendidikan agama (variabel bebas) merupakan kondisi yang
mencerminkan kepribadian luhur antar guru maupun siswa. Indikator-indikator
kepribadian luhur siswa adalah sebagai berikut: Kepribadian atau tindakan
positif:
1) Siswa mengucap salam ketika bertemu dengan guru.
2) Siswa memperhatikan dan mendengarkan ketika guru sedang
menyampaikan materi.
3) Siswa ketika berbicara kepada guru menggunakan tutur kata yang sopan.
4) Siswa saling menghargai satu sama lain.
5) Siswa selalu rajin mengerjakan tugas sekolah
6) Siswa jujur dalam melaksanakan ujian sekolah
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Mi Miftahul Hudan Bandar Agung Kecamatan
Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur. Pada saat ini sekolah dipimpin oleh
ibuk....
Alasan peneliti memilih Mi Miftahul Hudan sebagai tempat penelitian
dikarenakan pembelajaran Pendidikan Agama di Mi Miftahul Hudan Bandar Agung
Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur belum optimal sehingga
pemahaman pendidikan agama dan penerapan pendidikan agama peserta didik yang
masih kurang.

2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam hal ini adalah siswa kelas IV Mi Miftahul Hudan
Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur, dengan
jumlah siswa 28 siswa antara lain 13 laki-laki dan 15 perempuan. Alasan pengambilan
kelas ini sebagai subyek penelitian didasarkan pada hasil observasi peneliti, angket
dan interview peneliti dengan guru mata pelajaran pendidikan agama. Berdasarkan
hasil observasi dan interview dengan guru mata pelajaran pendidika agama didapatkan
beberapa karakteristik dari siswa kelas IV antara lain :
1) Siswa masih cenderung kurang memahami kemampuan yang dimilkinya.
2) Siswa kurang memahami materi pelajaran pendidikan agama, hal itu terlihat dari
hasil belajar pendidikan agama.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Mi Miftahul Hudan Bandar Agung yang
berjumlah 112 orang. Dengan rincian jumlah siswa kelas IV-A 28 siswa, kelas IV-B
28 siswa, kelas IV-C 28 siswa, dan kelas IV-D 28 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Banyaknya sampel dalam penelitian ini berdasarkan Suharsimi
Arikunto adalah untuk sekedar ancer-ancer maka subjeknya kurang dari 100 lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%
atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu,
tenaga atau dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek.
Berdasarkan pendapat diatas peneliti mengambil ancer-ancer 40% dari populasi
yang berjumlah 112 siswa untuk dijadikan sampel. Sehingga jumlah responden yang
dijadikan sampel adalah sebanyak 46 siswa.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan random sampling dalam bentuk undian. Langkah-langkah yang
peneliti tempuh dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
a. Membuat daftar nama subjek/individu dalam populasi yaitu nama seluruh siswa
kelas IV Mi Miftahul Hudan Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribhawono
Kabupaten Lampung Timur, Memberikan kode berupa nomor urut pada semua
kode yang dimaksud adalah nomor 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
b. Menulis kode-kode tersebut pada lembar kecil, dalam hal ini peneliti menyediakan
kertas kecil kira-kira berukuran 3X4 cm sebanyak jumlah populasi yaitu 112 siswa.
c. Menggulung kertas kecil tersebut menjadi lintingan undian, peneliti
mengoptimalkan ukuran sebesar lidi.
d. Memasukan lintingan tersebut ke dalam kaleng yang telah disediakan oleh peneliti
sebelumnya.
e. Mengocok kaleng tersebut.
f. Mengambil kertas satu persatu sesuai jumlah yang dikehendaki, yaitu sesuai
jumlah sampel penelitian yakni sebanyak 112 lintingan.
g. Mencatat nama-nama yang tertera sebagai sampel penelitian.
h. Mengurutkan dan mencatat nama-nama sampel penelitian sesuai abjad dan kelas.

TABEL 1
Sampel Penelitian Siswa Kelas IV Mi Miftahul Hudan Bandar Agung Kecamatan Bandar
Sribhawono Kabupaten Lampung Timur.
NO Kelas Populasi Sampel
1 Kelas IV A 28 Siswa 10 Siswa
2 Kelas IV B 28 Siswa 12 Siswa
3 Kelas IV C 28 Siswa 12 Siswa
4 Kelas IV D 28 Siswa 12 Siswa
Jumlah 112 Siswa 46 Siswa

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Kuisioner Atau Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dlakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Pertanyaan yang disajikan adalah dalam bentuk pilihan yang terdiri dari
20 item pertanyaan dan masing-masing item terdapat 4 alternatif jawaban yaitu. a, b,
c dan d.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku dan sebagainya.20 Studi ini merupakan teknik
pengumpulan data dan informasi di sekolah yang akan diolah dan dianalisis secara
sistematis. Studi dokumentasi ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data-
data objektif di Mi Miftahul Hudan Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribhawono
Kabupaten Lampung Timur, yang meliputi data mengenai data nama peserta didik
yang termasuk spopulasi dan sampel penelitian dan data lain yang berkaitan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal. Adapun prosedur
yang dilakukan dalam penyusunan instrumen ini adalah:

1. Perencanaan
Tahap perencanaan dilakukan oleh peneliti dan guru bidang mata pelajaran.
Pada tahap ini ditentukan mengenai :
a. Materi pokok yang akan diteliti
b. Bentuk-bentuk soal yang akan digunakan.
2. Pembuatan Butir Soal
Pembuatan butir soal dilakukan oleh peneliti berdasarkan perencanaan yang
telah dibuat, karena untuk menjaga kemungkinan soal tes yang mungkin tidak tepat
untuk tes atau rusak.
3. Uji Coba Instrumen
Sebelum soal tes digunakan mengukur peserta didik pada kelas sampel, soal
tes terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda pada butir soal. Dari hasil uji
coba tersebut, maka dipilih soal yang akan digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan peserta didik dalam belajar Pendidikan Agama.
a) Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa Indonesia “valid” disebut
dengan istilah “sahih”.
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk suatu pengetian bahwa suatu instrument cukup
dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan dikatakan mempunyai taraf kepercayaan
yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
F. Teknik Analisa Data
Teknik pengolahan data yang di gunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
SPSS versi 25.0. Analisis deskriptif terhadap variabel pembelajaran pendidikan agama,
indikator pembelajaran pendidikan agama (variable bebas) adalah nilai hasil tes
pembelajaran pendidikan agama yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan tolak ukur
dibawah ini :
91 -100 dikategorikan sangat baik
81 - 90 dikatakan baik
71 - 80 dikategorikan cukup baik
60 – 70 dikategorikan kurang baik
0 – 59 dikategorikan tidak baik
Peneliti dalam hal ini akan juga menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif, kemudian mempersentasekan sebagai berikut :
Angka 0%-2% = Tidak Baik
Angka 21%-40% = Kurang Baik
Angka 41%-60% = Cukup Baik
Angka 61%-80% = Baik
Angka 81%-100% = Sangat Baik
Mengetahui ada tidaknya Pengaruh, pembelajaran pendidikan agama terhadap
pembinaan kepribadian peserta didik (etika dan moral) siswa di Mi Miftahul Hudan
Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur,. maka data
yang ada akan di olah dan di analisis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan teknik analisa regresi linier dengan metode Kuadrat Terkecil.
Ŷ= ɑ + bX
Keterangan:
Ŷ = perilaku siswa
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Pembelajaran Pendidikan Agama

Anda mungkin juga menyukai