Keluarnya pemilik persekutuan baik karena mengundurkan diri atau meninggal juga
masuknya pemilik baru akan merupakan hal yang biasa terjadi dalam persekutuan.
Tujuan memempelajari bab ini adalah para mahasiswa diharapkan dapat :
1. Membedakan pembubaran dari segi hukum dan menutup perusahaan.
2. Memahami dan mencatat masuknya pemilik baru dengan cara membeli kepentingan pemilik
lama dan investasi langsung.
3. Mengerti masuknya pemilik baru dengan memberi bonus atau goodwill pada pemilik lama atau
baru serta cara pencatatannya.
4. Mengerti keluarnya pemilik lama dengan memberi bonus atau goodwill pada pemilik yang
keluar atau yang tetap serta cara pencatatannya.
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN.
Masuknya pemilik baru atau keluarnya pemilik lama akan mengakibatkan bubarnya
persekutuan. Pembubaran ada dua jenis yaitu pembubaran dari segi hukum (berubahnya akte
pendirian), tetapi perusahaan tetap dilanjutkan, ini disebut Pembubaran ( Dissolution ). Jenis yang
lain adalah pembubaran persekutuan yang diikuti dengan penghentian/penutupan perusahaan
atau disebut Likuidasi ( Liquidation ).
Hal-hal yang menyebabkan pembubaran persekutuan ( dissolution ), antara lain :
1. Masuknya pemilik baru.
2. Meninggalnya salah satu pemilik, dan perusahaan terus dilanjutkan. Hal ini harus
mendapatkan persetujuan ahli warisnya.
3. Keluarnya salah satu pemilik dan pemilik lainnya berketetapan meneruskan perusahaan.
Masuknya Anggota baru kedalam persekutuan harus mendapat persetujuan dari seluruh
anggota ada. Seseorang yang masuk ke dalam persekutuan investasikan modal dengan cara :
a. Membeli sebagian atau seluruh dari bagian modal seorang atau lebih anggota lama,
dalam hal ini kekayaan persekutuan tidak berubah.
b. Menanamkan kekayaan ke dalam persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan
bertambah.
-1-
saldo modal pihak penjual ke pihak pembeli.
Transaksi pembayaran antara anggota lama dengan anggota baru merupakan transaksi
pribadi pemilik sehingga perusahaan tidak perlu mencatat transaksi tersebut, termasuk laba-rugi
yang terjadi dalam transaksi itu. Bagi perusahaan yang penting mencatat berapa besarnya
perpindahan hak dari anggota lama ke anggota baru serta bagaimana perjanjian pembagian laba-
rugi perusahaan di masa mendatang.
Contoh 1.
CV " Dhanu " dengan anggota pemilik Dhani dan Nurdin masing-masing mempunyai saldo
modal Rp 245.000.000 dan Rp 178.000.000 . Dengan persetujuan kedua anggota lama, pada
tanggal 1 Juli 2000 Tn Arif membeli hak kepemilikan Nurdin senilai Rp 78.000.000 dengan harga
Rp 95.000.000 sebelum Tn Arif masuk neraca CV "Dhanu" seperti berikut ini :
CV Dhanu
NERACA
per 1 Juli 2000
Macam-macam Asset 448,000,000 Hutang 25,000,000
Modal Dhani 245,000,000
Modal Nurdin 178,000,000
Total Asset 448,000,000 Total hutang & Modal 448,000,000
Perhitungan & Jurnal yang dibuat perusahaan atas transaksi tersebut adalah :
Mutasi
Pemilik Modal Awal Modal Akhir
Debet Kredit
Tn Dhani 245,000,000 245,000,000
Tn Nurdin 178,000,000 78,000,000 100,000,000
Tn Arif 78,000,000 78,000,000
Total 423,000,000 78,000,000 78,000,000 423,000,000
-2-
CV Dhanu
NERACA
per 1 Juli 2000
Macam-macam Asset 448,000,000 Hutang 25,000,000
Modal Dhani 245,000,000
Modal Nurdin 100,000,000
Modal Arif 78,000,000
Total Asset 448,000,000 Total Hutang & Modal 448,000,000
Contoh 2.
Seperti pada contoh 1 diatas, tetapi Tn Arif membeli 1/5 hak Tn Dhani dengan harga Rp
54,000,000 dan membeli 1/4 hak Tn Nurdin dengan harga Rp 46,000,000 serta disepakati Tn Arif
akan mendapatkan hak atas pembagian Laba-rugi sesuai dengan proporsi pemilik lama, maka
perhitungan & jurnal adalah sebagai berikut :
Mutasi
Pemilik Modal Awal Modal Akhir
Debet Kredit
Tn Dhani 245,000,000 49,000,000 196,000,000
Tn Nurdin 178,000,000 44,500,000 133,500,000
Tn Arif 93,500,000 93,500,000
Total 423,000,000 93,500,000 93,500,000 423,000,000
Bila sebelumnya pembagian laba-rugi antara Dhani : Nurdin = 60% : 40% maka
pembagian laba-rugi baru adalah berikut :
Pemilik Hak Lama Mutasi Hak Baru
1
Tn Dhani 60% /5 12% 48%
1
Tn Nurdin 40% /4 10% 30%
Tn Arif 22%
Jumlah 100% 22% 100%
Dengan masuknya Tn Arif, Total Aset dan Total Hutang & Modal tidak berubah, maka
neraca CV "Dhanu" seperti berikut ini :
CV Dhanu
NERACA
per 1 Juli 2000
Macam-macam Asset 448,000,000 Hutang 25,000,000
Modal Dhani 196,000,000
Modal Nurdin 133,500,000
Modal Arif 93,500,000
Total Asset 448,000,000 Total Hutang & Modal 448,000,000
-3-
Masuknya anggota baru dengan penyertaan modal keperusahaan.
Contoh 3.
Seperti pada contoh 1 diatas, tetapi masuknya Tn Arif dengan menyetorkan modal berupa
kas sebesar Rp 78.000.000,00 maka jurnal yang dibuat adalah :
Kas 78,000,000
Modal Arif 78,000,000
(mencatat setoran modal Tn Arif)
Dengan masuknya Tn Arif, maka Neraca CV "Dhanu" seperti berikut ini (perhatikan Total
Aset dan Total Hutang & Modalnya) :
CV Dhanu
NERACA
per 1 Juli 2000
Macam-macam Aset 526,000,000 Hutang 25,000,000
Modal Dhani 245,000,000
Modal Nurdin 178,000,000
Modal Arif 78,000,000
Total Asset 526,000,000 Total Hutang & Modal 526,000,000
Masuknya anggota baru dengan setoran kekayaan lebih besar dari hak penyertaan yang
di dapatkan, maka hal itu berarti anggota baru dibebani kewajiban terhadap anggota lama, yang
dapat berupa :
a. Bonus kepada pemilik lama (ditandai dengan setoran mendapat Hak X %).
b. Goodwill kepada pemilik lama (ditandai dengan setoran senilai Hak X %)
-4-
Perhitungan :
Total modal lama Rp 200,000,000
Setoran modal Oni Rp 100,000,000
Total modal baru Rp 300,000,000
Tn Oni mendapatkan hak sebesar 30 % dari total modal baru, oleh karena itu besar modal Oni
adalah 30% x 300.000.000,00 = Rp 90.000.000, Selisih antara asset yang disetor Tn Oni
dengan modal yang didapat (Rp 10.000.000,00) dibagikan ke pemilik lama ( bonus ), yaitu :
Tn Jono mendapat = 40 % x Rp 10.000.000,00 = Rp 4.000.000,00
Tn Didik mendapat = 60 % x Rp 10.000.000,00 = Rp 6.000.000,00
Jurnal yang dibuat perusahaan atas transaksi tersebut adalah :
Kas 100,000,000
Modal Jono 4,000,000
Modal Didik 6,000,000
Modal Oni 90,000,000
(mencatat setoran Tn Oni serta Bonus pemilik lama)
-5-
Perhitungan :
Setoran Tn Oni merupakan hak sebesar 30 % dari Total Modal Baru, persamaannya :
Kas 99,000,000
Modal Oni 99,000,000
(mencatat setoran Tn Oni)
Goodwill 31,000,000
Modal Jono 12,400,000
Modal Didik 18,600,000
(mencatat goodwill bagi Tn Jono dan Tn Didik)
CV " JODI"
NERACA
per 1 Juli 2001
Macam-macam Asset 299,000,000 Hutang
Goodwill 31,000,000 Modal Joni 87,400,000
Modal Didik 143,600,000
Modal Oni 99,000,000
Total Asset 330,000,000 Total Utang & Modal 330,000,000
-6-
Pemberian bonus pada pemilik baru.
Contoh. 6
Jono dan Didik adalah pemilik CV "JODI" dengan modal masing-masing sebesar dan
pembagian rugi laba seperti berikut ini :
Anggota Modal Pembagian laba
Jono 75,000,000 40%
Didik 125,000,000 60%
Total 200,000,000 100%
pada tanggal 1 Juli 2001 Tn Oni bergabung dengan menyetorkan uang sejumlah Rp 100.000.000
dan mendapatkan hak sebesar 35% dari saldo modal persekutuan yang baru, kelebihan atas
setoran Oni merupakan bonus bagi pemilik baru.
Perhitungan :
Total modal lama Rp 200,000,000
Setoran modal Oni Rp 100,000,000
Total modal baru Rp 300,000,000
Tn Oni mendapatkan hak sebesar 35 % dari total modal baru, oleh karena itu besar modal Oni
adalah 35% x 300.000.000 = Rp 105.000.000 Selisih antara asset yang disetor oleh Tn Oni
dengan modal yang didapat Tn Oni (Rp 5.000.000) adalah bonus dari pemilik lama, yaitu :
Tn Jono mendapat = 40 % x Rp 5.000.000 = Rp 2.000.000
Tn Didik mendapat = 60 % x Rp 5.000.000 = Rp 3.000.000
Jurnal yang dibuat perusahaan atas transaksi tersebut adalah :
Kas 100,000,000
Modal Jono 2,000,000
Modal Didik 3,000,000
Modal Oni 105,000,000
(mencatat setoran Tn Oni serta Bonus Tn Jono dan Tn Didik ke Tn Oni)
-7-
Pemberian goodwill pada pemilik Baru.
Contoh. 7
Jono dan Didik adalah pemilik CV "JODI" dengan modal masing-masing sebesar dan
pembagian rugi laba seperti berikut ini :
Anggota Modal Pembagian laba
Jono 75,000,000 40%
Didik 125,000,000 60%
Total 200,000,000 100%
Pada tanggal 1 Juli 2001 Tn Oni bergabung dan menyetorkan uang Rp 100.000.000 dan
itu merupakan hak sebesar 36 % dari saldo modal persekutuan yang baru, kenaikan total asset
diatas setoran Oni merupakan goodwill bagi pemilik baru.
Perhitungan :
Setoran Tn Oni merupakan hak sebesar 36 % dari total modal baru, sebagaimana cara
perhitungan sebelumnya, besar total modal baru adalah :
100
Total modal Baru = x 100.000.000 = Rp 277.777.778
36
Sehingga terjadi penurunan total asset Rp 22,222,222 dari total asset sebelumnya, dan
itu tidak mungkin, oleh karena itu perhitungan dilihat dari sisi pemilik lama yang merupakan
pemegang hak sebesar = 100 % - 36 % = 64 % , yaitu :
100
Total modal Baru = x 200.000.000 = Rp 312.500.000
64
Berdasar perhitungan diatas, terjadi kenaikan total asset di atas setoran Tn Oni sebesar
Rp 312.500.000 - Rp 300.000.000 atau Rp 12.500.000 dan itu goodwill bagi pemilik baru.
Jurnal yang dibuat perusahaan atas transaksi tersebut adalah :
Kas 100,000,000
Goodwill 12,500,000
Modal Oni 112,500,000
(mencatat setoran dan pemberian goodwill pada Tn Oni)
-8-
KELUARNYA PEMILIK.
Setiap anggota persekutuan punya hak untuk mengundurkan diri dari perusahaan,
pengunduran diri ini juga berarti pembubaran persekutuan, tapi perusahaan dapat terus berjalan
seperti biasa.
Pengunduran salah satu anggota Persekutuan dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu :
a. Hak anggota yang mengundurkan diri dijual kepada anggota lain atau anggota baru.
b. Hak anggota yang mengundurkan diri dikembalikan dalam bentuk Kas atau asset
lainnya, sesuai dengan perhitungan bagian penyertaannya.
Untuk menentukan besarnya hak dari anggota, terutama pada saat ada anggota yang
mengundurkan diri, perlu dilakukan penilaian kembali Aset perusahaan, untuk mendapatkan
posisi keuangan perusahaan, serta saldo modal masing-masing pemilik, keuntungan dan
kerugian yang timbul dari penilaian kembali asset perusahaan, dibagi sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati, selanjutnya diperhitungkan ke modal masing-masing.
Hak anggota yang mengundurkan diri dijual kepada anggota lain atau anggota baru.
Jika pengunduran diri anggota dilakukan dengan penjualan hak kepada anggota lain atau
anggota baru, maka perusahaan hanya mencatat mutasi modal di antara mereka, perusahaan
tidak memperhatikan apakah penjualan tersebut di atas atau di bawah nilai hak anggota tersebut.
Hal ini persis seperti penjurnalan pada kasus masuknya anggota baru dengan membeli hak
anggota lama.
Hak anggota yang mengundurkan diri dikembalikan dalam bentuk Kas/asset lainnya
Pada dasarnya setiap anggota yang keluar atau meninggal dunia berhak mendapatkan
kembali hak-hak yang di miliki atas perusahaan sebesar saldo modalnya. Ada beberapa
kemungkinan yang dapat dilakukan atas pengunduran diri atau meninggalnya salah satu anggota
persekutuan, yaitu :
a. Memperoleh pengembalian sebesar saldo modalnya.
b. Memperoleh pengembalian lebih besar dari saldo modalnya.
c. Memperoleh pengembalian lebih kecil dari saldo modalnya.
-9-
CV Anggara
NERACA
per 1 Sept 2000
Macam-macam Asset 280,000,000 Hutang 25,000,000
Modal Anggi 75,000,000
Modal Galih 100,000,000
Modal Ratih 60,000,000
Modal Ayu 20,000,000
Total Asset 280,000,000 Total Hutang & Modal 280,000,000
CV Anggara
NERACA
per 1 Sept 2000
Macam-macam Asset 233,630,000 Hutang 25,000,000
Modal Galih 111,960,000
Modal Ratih 66,580,000
Modal Ayu 30,090,000
Total Asset 233,630,000 Total Hutang & Modal 233,630,000
-10-
Memperoleh pengembalian lebih besar dari saldo modalnya
Contoh 9.
Sama seperti contoh 8. Tapi Tn Anggi mendapat pengembalian atas haknya uang sebesar
Rp 96.000.000,00
Perhitungan hak masing-masing anggota sama seperti perhitungan di atas, selisih
pembayaran sebesar Rp 7.130.000
Di Anggap Bonus.
Jika dianggap bonus, maka selisih pembayaran tersebut akan ditanggung oleh ketiga anggota
lainnya dengan perbandingan sebagaimana kesepakatan yang ada, yaitu :
Tn Galih = 4
7 X Rp 7.130.000 = Rp 4.074.286
Ny Ratih = 72 X Rp 7.130.000 = Rp 2.037.143
Di Anggap Goodwil.
a. Jika dianggap Goddwill dan hanya diberikan pada anggota yang keluar saja, maka
jurnal yang harus dibuat adalah :
-11-
Sedang neraca setelahTn Anggi keluar adalah :
CV Anggara
NERACA
per 1 Sept 2000
Macam-macam Asset 226,500,000 Hutang 25,000,000
Goodwill 7,130,000 Modal Galih 111,960,000
Modal Ratih 66,580,000
Modal Ayu 30,090,000
Total Asset 233,630,000 Total Hutang & Modal 233,630,000
b. Jika Goodwill diberikan pada seluruh anggota, perhitungan goodw ill berikut ini :
Goodwill 23,766,667
Modal Anggi 7,130,000
Modal Galih 9,506,667
Modal Ratih 4,753,333
Modal Ayu 2,376,667
(mencatat pembentukan goodwill pada semua anggota)
-12-
Memperoleh Pengembalian Lebih Kecil Dari Saldo Modalnya
Contoh 10.
Sama seperti contoh 8. Tapi Tn Anggi pengembalian haknya hanya sebesar Rp 80.000.000
Perhitungan hak masing-masing anggota sama seperti perhitungan di atas, selisih pembayaran
sebesar Rp 8.870.000
Di Anggap Bonus.
Jika dianggap bonus, maka selisih pembayaran tersebut akan dibagikan kepada ketiga
anggota lainnya dengan perbandingan sebagaim ana kesepakatan yang ada, yaitu :
4
Tn Galih = X Rp 8.870.000 = Rp 5.068.571
7
2
Ny Ratih = X Rp 8.870.000 = Rp 2.534.286
7
Ny Ayu = 1 X Rp 8.870.000 = Rp 1.267.143
7
Jurnal yang harus dibuat adalah :
Modal Anggi 88,870,000
Modal Galih 5,068,571
Modal Ratih 2,534,286
Modal Ayu 1,267,143
Kas 80,000,000
(mencatat pelunasan hak Tn Anggi serta Bonus pada anggota lainnya)
Anggota S/o per 1 - 9 - 2000 Bonus s/o Modal
Tn Anggi 88,870,000 (8,870,000) 80,000,000
Tn Galih 111,960,000 5,068,571 117,028,571
Ny Ratih 66,580,000 2,534,286 69,114,286
Ny Ayu 30,090,000 1,267,143 31,357,143
Jumlah 297,500,000 0 297,500,000
-13-
a. Jika dianggap goodwill dan hanya diberikan pada anggota yang keluar saja, maka jurnal
yang harus dibuat adalah :
Modal Anggi 88,870,000
Goodwill 8,870,000
Kas 80,000,000
(mencatat pelunasan hak Tn Anggi serta goodwill negatif)
Pada kasus CV Anggara, pemberian goodwill negatif tidak bisa dilakukan, karena
sebelumnya CV Anggara tidak punya saldo goodwill. Jurnal diatas hanya untuk
menunjukkan bagaimana jurnal yang harus dibuat.
b. Tetapi jika Goodwill diperlakukan pada seluruh anggota, maka perhitungan goodwill
adalah berikut :
4
Tn Galih = X Rp 8.870.000 = Rp 11.826.667
3
Ny Ratih = 2 X Rp 8.870.000 = Rp 5.913.333
3
Ny Ayu = 1 X Rp 8.870.000 = Rp 2.956.667
3
Jurnal yang harus dibuat untuk pembentukan goodwill negatif adalah :
Pada kasus CV Anggara, pemberian goodwill negatif tidak bisa dilakukan, karena
sebelumnya CV Anggara tidak punya saldo goodwill. Jurnal diatas hanya untuk
menunjukkan bagaimana jurnal yang harus dibuat.
-14-
Penyelesaian hak anggota yang meninggal dunia.
Kematian salah satu anggota persekutuan, maka perhitungan hak semua anggota bisa
dilakukan perhitungan sebagaimana perlakuan adanya anggota yang keluar, penyelesaian hak
anggota yang meninggal, dengan kesepakatan seluruh anggota yang masih tersisah, dapat
dilakukan dengan cara seperti alternatif berikut :
a. Haknya dilimpahkan ke Ahli Warisnya.
b. Haknya dibayarkan dari aset perusahaan kepada ahli w arisnya.
c. Haknya dibeli oleh salah satu anggota persekutuan dengan ahli w arisnya
d. Haknya dialokasikan ke seluruh anggota dengan ahli w arisnya.
e. Jika keempat alternatif diatas tidak disepakati, maka persekutuan akan dilikudasi (operasi
dihentikan selamanya).
-15-