Anda di halaman 1dari 46

Graf

Pertemuan 11
Representasi Graf
1. Matriks Ketetanggaan
(adjacency matrix)
2. Matriks Bersisian
(incidency matrix)
3. Tabel Ketetanggaan
(adjacency list)
Matriks Ketetanggaan
(adjacency matrix)
A = [aij],
1, jika simpul i dan j bertetangga
aij = {
0, jika simpul i dan j tidak
bertetangga
Matriks Ketetanggaan
(adjacency matrix)
 Graf  Matriks
Ketetanggaan
1 2 3 4
1 0 1 1 0
1 0 1 1
2 
3 1 1 0 1
 
4 0 1 1 0
Matriks Ketetanggaan
(adjacency matrix)
 Graf  Matriks Ketetanggaan
1
1 2 3 4 5
1 0 1 1 0 0
2 1 0
5
0 1 0
3 1 1 0 1 0
3  
2 4 4 0 0 1 0 0
5 0 0 0 0 0
Matriks Ketetanggaan
(adjacency matrix)
 Graf  Matriks Ketetanggaan

1 1 2 3 4
1 0 1 0 0
1 0 1 
1
2 3 2 
3 1 0 0 0
 
4
4 0 1 1 0
Matriks Ketetanggaan
(adjacency matrix)
 Graf  Matriks Ketetanggaan

1 2 3 4
1
e1
e3
e4
1 0 1 2 0
2
e2
e8 1 0 1 
1
e6 3
2 
e5
e7 3 2 1 1 2
4  
4 0 1 2 0
Derajat tiap simpul i:
(a) Untuk Graf tak-berarah,
n

d(vi) = a
j 1
ij

(b) Untuk Graf berarah,


n
din (vj) = jumlah nilai pada kolom j =  aij
i 1
n
dout (vi) = jumlah nilai pada baris i =  aij
j 1
Derajat tiap simpul
 Graf  Matriks
Ketetanggaan
1 2 3 4
1 0 1 1 0
1 0 1 1
2 
3 1 1 0 1
Derajat simpul 2 = 1+0+1+1 = 3  
Derajat simpul 4 = 0+1+1+0 = 2
4 0 1 1 0
Derajat tiap simpul
 Graf 1  Matriks Ketetanggaan

1 2 3 4
2 3
1 0 1 0 0
1 0 1 
1
2 
4
3 1 0 0 0
Derajat masuk simpul 2 =  
1+0+0+1 = 2 4 0 1 1 0
Derajat keluar simpul 2 =
1+0+1+1 = 3
Matriks Ketetanggaan
Graf Berbobot
Graf  Matriks Ketetanggaan
Tanda  bila tdk ada sisi
a b c d e
dari simpul I ke j
a   12   10 
a
b 12  9 11 8 
10 12
8 c   9  14 
e b
 
15 9
d   11 14  15
e 10 8  15  
11

d 14 c
Matriks Bersisian (incidency
matrix)

A = [aij],
1, jika simpul i bersisian dengan sisi j
aij = {
0, jika simpul i tidak bersisian dengan
sisi j
Matriks Bersisian (incidency
matrix)
 Graf  Matriks Bersisian
e1 e2 e3 e4 e5

e1
1 1 1 0 1 0
1 2 1 1 1 0 0
e2
2 
e4 e3
3 0 0 1 1 1
e5
3
 
4
4 0 0 0 0 1
Tabel Ketetanggaan (adjacency
list)
 Graf  Tabel Ketetanggaan

Simpul Simpul Tetangga


1 2, 3
2 1, 3, 4
3 1, 2, 4
4 2, 3
Matriks Ketetanggaan
(adjacency matrix)
 Graf  Tabel Ketetanggaan
1 Simpul Simpul
Tetangga
1 2, 3
5
2 1, 3
3 1, 2, 4
3 4 3
2 4
5 -
Tabel Ketetanggaan (adjacency
list)
 Graf  Tabel Ketetanggaan

1
Simpul Simpul Terminal

2 3
1 2
2 1, 3, 4
4 3 1
4 2, 3
Graf Isomorfik (Isomorphic Graf)

 Dua buah Graf yang sama tetapi secara


geometri berbeda disebut Graf yang saling
isomorfik.
 Dua buah Graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik
jika terdapat korespondensi satu-satu antara
simpul-simpul keduanya dan antara sisi-sisi
keduaya sedemikian sehingga hubungan
kebersisian tetap terjaga.
Graf Isomorfik (Isomorphic Graf)
 Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian
dengan simpul u dan v di G1, maka sisi e’ yang
berkoresponden di G2 harus bersisian dengan
simpul u’ dan v’ yang di G2.
 Dua buah Graf yang isomorfik adalah Graf yang
sama, kecuali penamaan simpul dan sisinya
saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah
Graf dapat digambarkan dalam banyak cara.
Graf Isomorfik (Isomorphic Graf)

3 d c v w

1 2 a b x y

(a) G1 (b) G2 (c) G3

G1 isomorfik dengan G2, tetapi G1 tidak isomorfik dengan G3


Graf Isomorfik (Isomorphic Graf)
z

a v w
e

c
b d
x y
(a) G1 (b) G2

Graf (a) dan Graf (b) isomorfik


a b c d e x y w v z
a 0 1 1 1 0 x 0 1 1 1 0
1 0 1 0 0 y 1 0 1 0 0
b    
c 1 1 0 1 0 w 1 1 0 1 0
  v  
d 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
e 0 0 0 1 0 z 0 0 0 1 0
Dua buah Graf isomorfik
Tiga buah Graf isomorfik
Graf Isomorfik (Isomorphic Graf)

Dari definisi Graf isomorfik dapat dikemukakan


bahwa dua buah Graf isomorfik memenuhi ketiga
syarat berikut [DEO74]:
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama
3. Mempunyai jumlah simpul yang sama
berderajat tertentu
Graf Isomorfik (Isomorphic Graf)

Ketiga syarat ini ternyata belum cukup menjamin.


Pemeriksaan secara visual perlu dilakukan.
w
u

x
y

v
Graf Planar (Planar Graf) dan
Graf Bidang (Plane Graf)
Graf yang dapat digambarkan pada bidang
datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong
disebut sebagai Graf planar, jika tidak, ia
disebut Graf tak-planar.
Graf Planar (Planar Graf)
 Graf Planar  Graf tidak planar

Graf K4 Graf K5
Graf Planar (Planar Graf)
 Graf persoalan utilitas (K3,3) bukan Graf
planar

H1 H2 H3 H1 H2 H3

W G E W G E
Graf Planar (Planar Graf)
 Sisi-sisi pada Graf  Graf planar yang
planar membagi terdiri atas 6 wilayah
bidang menjadi
beberapa wilayah
(region) atau muka
(face). Jumlah R2 R3 R4
R6
wilayah pada Graf R5
planar dapat dihitung R1

dengan mudah.
Graf Planar (Planar Graf)
Rumus Euler
R2 R3 R4
n–e+f=2 R5
R6

R1
yang dalam hal ini,
f = jumlah wilayah n = 11
e = jumlah sisi e=7
n = jumlah simpul f = 11-7+2 = 6
Teorema Kuratoswki
Teorema Kuratowski :
“ Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak
mengandung subgraf yang sama dengan salah satu graf
kuratowski atau homeomorfis dengan salah satunya “

(a) (b) (c)


(a) Graf Kuratowski pertama (b) dan (c) Graf Kuratowski kedua (keduanya isomorfik

Teorema ini berguna untuk menentukan dengan tegas


keplanaran suatu Graf.
Sifat Graf Kuratowski adalah:
 Kedua Graf Kuratowski adalah Graf teratur.
 Kedua Graf Kuratowski adalah Graf tidak-planar
 Penghapusan sisi atau simpul dari Graf
Kuratowski menyebabkannya menjadi Graf
planar.
 Graf Kuratowski pertama adalah Graf tidak-
planar dengan jumlah simpul minimum, dan Graf
Kuratowski kedua adalah Graf tidak-planar
dengan jumlah sisi minimum.
Contoh :
 Graf di bawah ini bukan Graf planar karena mengandung
subGraf (G1) yang sama dengan Graf kuratowski K3,3.

a b a b
c c

f e d f e d

G1
G
Contoh :
 G tidak planar karena mengandung subGraf (G1) yang
homeomorfik dengan K5 (dengan membuang simpul-
simpul yang berderajat 2 dari G1, diperoleh K5).
a a a

i b i b
h c h c h c

d d

g f e g f e g e

G G1 K5
Gambarlah grafnya
Apakah pasangan graf berikut
isomorfis?
Selidiki apakah graf berikut
planar
Lintasan dan Sirkuit Euler
 Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui
masing-masing sisi di dalam Graf tepat satu kali.
 Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati
masing-masing sisi tepat satu kali.
 Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut Graf
Euler (Eulerian Graf). Graf yang mempunyai
lintasan Euler dinamakan juga Graf semi-Euler
(semi-Eulerian Graf).
Lintasan dan Sirkuit Euler
 Lintasan Euler pada Graf (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1
 Lintasan Euler pada Graf (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3, 5
 Sirkuit Euler pada Graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2,
6,1
2 2 2 3
1 1

(a) (b) (c) 5


3

4 1 4

3 4 5 6 6 7
Lintasan dan Sirkuit Euler
 Sirkuit Euler pada Graf (d) : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f,
b, a
 Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit
Euler
a
d b 1 2 a b
(d) (e) (f)
3

e c 4 5 c d e

f
Lintasan dan Sirkuit Euler
 (a) dan (b) Graf semi-Euler (c) dan (d) Graf Euler
 (e) dan (f) bukan Graf semi-Euler atau Graf Euler
2 1 1 2 2 3
(a) (b) (c)
3 5
4 1 4

3 4 5 6 6 7

(d) d b (e) 1 2 (f) a b

e c 4 5 c d e

f
TEOREMA
 Graf tidak berarah memiliki lintasan Euler
jika dan hanya jika terhubung dan memiliki
dua buah simpul berderajat ganjil atau
tidak ada simpul berderajat ganjil sama
sekali
TEOREMA
 Graf tidak berarah G adalah Graf Euler
(memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika
setiap simpul berderajat genap.

 (Catatlah bahwa Graf yang memiliki sirkuit Euler pasti


mempunyai lintasan Euler, tetapi tidak sebaliknya)
TEOREMA
 Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan
hanya jika G terhubung dan setiap simpul
memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama.
G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G
terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-
masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua
simpul, yang pertama memiliki derajat-keluar
satu lebih besar derajat-masuk, dan yang kedua
memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari
derajat-keluar.
Lintasan dan Sirkuit Euler
 (a) Graf berarah Euler (a, g, c, b, g, e, d, f, a)
 (b) Graf berarah semi-Euler (d, a, b, d, c, b)
 (c) Graf berarah bukan Euler maupun semi-Euler
a
b d c d c
g
f

c
a b a b
e d

(a) (b) (c)


Lintasan dan Sirkuit Euler
 Bulan sabit Muhammad
Latihan
 Manakah di antara graf di bawah ini yang dapat
dilukis tanpa mengangkat pensil sekalipun?

46

Anda mungkin juga menyukai