Teori Graf
Tujuan
Page 3
Gray Code
Sebuah Graf dapat direpresentasikan dengan cara matriks dalam dua cara:
1. Matriks berdekatan
2. Matriks bersisian
Representasi graf dengan matriks berdekatan adalah dengan memasangkan
antara verteks dengan verteks yang terdapat pada graf, sehingga didapat
matriks yang bujur sangkar.
Representasi graf dengan matriks bersisian adalah dengan memasangkan
antara verteks (pada baris) dengan edges (pada kolom) dari suatu graf.
Matriks berdekatan
Perhatikan graf berikut. Buatlah sebuah matriks berdekatan untuk graf
tersebut.
a b c d e
a b a 0 1 0 0 1
b 1 0 1 0 1
c c 0 1 1 0 1
d0 0 0 0 1
d e
e 1 1 1 1 0
Perhatikan bahwa dengan menjumlahkan semua angka pada baris kita dapat
menentukan derajat dari masing-masing verteks. Misalnya derajat dari verteks a
adalah 2 dan derajat verteks e adalah 4.
Matriks berdekatan a b c d e
a 0 1 0 0 1
a b b 1 0 1 0 1
c 0 1 1 0 1
c d0 0 0 0 1
d e
e 1 1 1 1 0
A, A2, A3,…
menyatakan jumlah lintasan dengan berbagai panjang. Jelasnya, jika
verteks dari graf G diberi label 1,2,3,…, maka elemen ke-ij dalam matriks
An sama dengan jumlah lintasan dari i ke j dengan panjang n. Sebagai
contoh, dari misalkan matriks di atas adalah A, maka:
Matriks berdekatan
0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 a b c d e
a 2 0 2 0 1
1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
b 0 3 1 2 1
A2 0 1 0 1 1 x 0 1 0 1 1
c 2 1 3 0 1
1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 d0 2 0 2 1
0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 e 1 1 1 1 2
Dari matriks A2 di atas, perhatikan elemen baris pertama (a) dan kolom ketiga (c),
yaitu 2. Berarti ada 2 lintasan dengan panjang 2 (n=2), yaitu (a,b,c) dan (a,d,c).
Contoh lain verteks b ke b (baris 2, kolom 2), elemennya adalah 3, maka terdapat 3
lintasan dengan panjang 2, yaitu (b,c,c), (b,a,b) dan (b,e,b).
Jika A adalah matriks berdekatan dari sebuah graf sederhana, maka elemen ke-ij
dari An sama dengan jumlah lintasan dengan panjang n dari verteks i ke verteks j,
n=1,2,3,…
Matriks berdekatan
a b c d e
a 9 3 11 1 6
b 3 15 7 11 8
c 11 7 15 3 8
d 1 11 3 9 6
e 6 8 8 6 8
e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7
v1 e3 v2 v3 a 1 1 1 0 0 0 0
e1 e5
e2 b 0 0 1 1 1 0 1
e4
e6 c 0 0 0 0 0 1 0
e7
v4 v5 d 1 1 0 1 0 0 0
e 0 0 0 0 1 1 0
a A
x1 x2 y1 y2
b y4 D
e C
x5 x3
y5 y3
d x4 c E B
Keisomorfisan Graf
• Misalkan G1 dan G2 adalah graf sederhana. Maka pernyataan berikut adalah ekuivalen.
• G1 dan G2 adalah isomorfis.
• Ada fungsi f pada,satu-satu dari kumpulan verteks G 1 kepada kumpulan verteks G2 yang
memenuhi: verteks-verteks v dan w bertetangga dalam G 1 jika dan hanya jika verteks f(v) dan f(w)
adalah bertetangga dalam G2.
• Graf sederhana G1 dan G2 adalah isomorfis jika dan hanya jika untuk beberapa
verteks yang berurutan, matriks yang berdekatan adalah sama.
• Periksalah matriks berdekatan untuk kedua graf di bawah ini, apakah sama atau tidak.
a A
x1 x2 y1 y2
b
e C y4 D
x5 x3
d x4 c E y5 y3
B
Graf Planar
K1 K2 K3
K4 K5 K6
Perhatikan gambar di atas, misalkan pada tiga kota K1, K2 dan K3 akan dibangun
jalan langsung dari masing-masing kota ke semua kota K4 K5, dan K6. Apakah
mungkin membangun jalan tersebut tanpa saling-silang?
Sebuah graf adalah planar jika dapat digambarkan dalam bidang itu tanpa edgenya
bersilangan.
Masalah graf planar ini diterapkan dalam bidang elektronika, dimana kalau
seseorang ingin mendisain rangkaian elektronik harus diusahakan sedemikian rupa
agar garis-garis rangkaian tidak saling bersilangan, sehingga seorang ahli disain
rangkaian elektronik menghadapi masalah planaritas.
Graf Planar
Jika sebuah sebuah graf terhubung yang planar dibuat dalam bidang,
bidang dibagi kedalam daerah yang disebut muka (faces). Sebuah
muka dicirikan dengan sebuah lingkaran yang membentuk
batasannya.
Bila f adalah muka (faces), e adalah edges dan v adalah verteks,
maka pada graf planar berlaku hubungan berikut:
f = e – v + 2.
Perhatikan contoh graf berikut. F = 4, E=8, dan v = 6. Maka 4 = 8-6+2
1 2
D
C
6 B 5 A
4 3