Anda di halaman 1dari 9

NAMA : SARIPUDIN

NIM : 66200268

KODE KELAS : MJ2C

TUGAS MATKUL : AKUNTANSI MENENGAH DAN PRAKTIK

PERTEMUAN 11

PENANAMAN MODAL DALAM OBLIGASI

KASUS:

1. Apa yang dimaksud Obligasi ( Bond).

Jawab : Pada dasarnya, pengertian obligasi atau bond adalah suatu surat pengakuan atau
suatu pernyataan utang dikeluarkan oleh suatu pemerintah negara atau perusahaan sebagai
pihak yang memiliki utang untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang obligasi  yang
dilengkapi dengan janji untuk membayar utang dan bunganya sesuai dengan tanggal jatuh
tempo pembayaran.

Para ahli ada yang mengatakan bahwa pengertian obligasi adalah suatu jenis surat utang
berharga atau bersertifikat dengan tanda pengakuan utang yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan atau pemerintah kepada pihak pemberi pinjaman atau investor. Artinya, pihak
penerbit obligasi adalah pihak yang berutang, sedangkan pihak pemegang saham adalah
pihak yang melakukan piutang.

Berdasarkan Keppres RI No. 775/KMK/001/1982, pengertian dari obligasi adalah suatu


jenis efek berbentuk surat pengakuan utang atas suatu pinjaman uang dari masyarakat yang
didapat dengan wujud tertentu, dengan tenor minimal tiga tahun dan menjanjikan imbalan
bunga yang jumlah beserta pembayarannya sudah ditetapkan terlebih dahulu.

2. Sebutkan dan jelaskan macam macam obligasi.

Jawab :

 Jenis obligasi berdasarkan penerbitnya :


1. Obligasi pemerintah (government bonds), adalah surat utang yang
diterbitkan negara. Surat utang ini sah secara hukum dan dilindungi
berbagai peraturan, termasuk undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan menteri keuangan (PMK), dan lainnya.
2. Obligasi korporasi (corporate bonds), adalah surat utang yang diterbitkan
perusahaan tertentu, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
korporasi swasta. Biasanya obligasi korporasi ini jatuh tempo cenderung
pendek, minimal satu tahun.
3. Obligasi pemerintah daerah (municipal bonds), adalah surat Obligasi
yang diterbitkan pemerintah daerah guna membiayai proyek-proyek
daerah. Tujuannya adalah supaya daerah mandiri dalam pembiayaan
pembangunan dan perkembangan daerah agar tidak tergantung pada
pemerintah pusat.

 Jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunga :

1. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bonds), dalah surat utang yang gak
ada bunga atau tidak memberikan kupon secara berkala.
2. Obligasi kupon tetap (fixed coupon bonds), adalah surat utang yang
menawarkan tingkat suku bunga tetap kepada investornya hingga jatuh
tempo surat utang tersebut. Artinya, investor sudah bisa memastikan
imbal hasil yang bakal diterima.
3. Obligasi kupon mengambang (floating coupon bonds), adalah surat utang
yang menawarkan kupon yang bisa berubah besarannya mengikuti indeks
pasar uang. 

 Jenis obligasi berdasarkan hak penukaran :


1. Obligasi konversi (convertible bonds), adalah surat utang yang
memungkinkan bagi pemegang surat utang untuk mengonversinya
menjadi saham perusahaan penerbit obligasi dengan rasio penukaran
yang sudah disepakati sebelumnya.
2. Obligasi tukar (exchangeable bonds), adalah pemegang surat utang
bisa mengubah obligasi menjadi saham afiliasi penerbitnya. Misalnya,
saham milik anak ataupun induk perusahaan.
3. Obligasi opsi beli (callable bonds), adalah surat utang yang
memberikan hak kepada penerbit obligasi untuk membelinya kembali
dari tangan investor sesuai harga yang disepakati. 
4. Putable bonds, adalah Obligasi yang lebih tegas dalam kewajiban
membeli kembali obligasi dari tangan investor. Pada obligasi ini,
investor punya hak untuk mengharuskan emiten atau penerbit obligasi
untuk membeli kembali surat utangnya.

 Jenis obligasi berdasarkan kolateral (jaminan) :

1. Secured bonds, adalah obligasi yang dijaminkan dengan kekayaan milik


penerbit atau bisa dijaminkan pihak ketiga. Jenis obligasi ini dibagi tiga,
yaitu:

 Mortgage bonds: surat utang dengan jaminan berupa gedung atau bangunan.
 Collateral trust bonds: surat utang yang dijaminkan dengan saham atau obligasi milik
penerbit.
 Equipment trust certificate: surat utang yang digunakan untuk mendanai berbagai aset,
seperti pesawat, gerbong kereta, atau truk. Dana penjualan obligasi akan digunakan untuk
membeli aset tersebut lalu aset dipinjamkan ke perusahaan.

2. Unsecured bonds, adalah Obligasi yang tidak dijaminkan dengan


menggunakan kekayaan milik penerbit. Obligasi ini dibagi menjadi tiga,
yaitu:

 Debentures: surat utang yang hanya diterbitkan perusahaan yang sudah terpercaya.
 Subordinated debentures: obligasi ini tidak akan dibayar jika obligasi yang lebih senior
dibayarkan.
 Income bonds: surat utang diterbitkan yang mana perusahaan membayar bunga ketika
memperoleh laba. Obligasi ini biasa untuk mereorganisasi perusahaan yang dianggap
kurang berhasil.

 Jenis obligasi berdasarkan nilai nominal :

1. Obligasi konvensional (conventional bonds),  adalah surat berharga yang


menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada
masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara
berkala, dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi. Serta juga merupakan surat
utang yang mempunyai satuan nominal yang besar, kurang lebih Rp1
miliar per lot. 
2. Obligasi ritel (retail bonds), dalah kebalikan dari konvensional, yaitu
surat utang yang mempunyai nilai nominal kecil, misalnya Rp1 juta.
Obligasi ini biasanya diterbitkan pemerintah walaupun korporasi juga
bisa menerbitkannya.

 Jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasil :

1. Obligasi konvensional (conventional bonds), diartikan sebagai surat


berharga yang diterbitkan pihak tertentu untuk mendapatkan pinjaman
sebagai tambahan modal dengan perjanjian memberikan bunga kepada
pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
2. Obligasi syariah (sharia bonds), dikenal dengan nama sukuk adalah surat
utang yang memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang
perhitungannya berdasarkan prinsip syariah Islam yang tidak
mengandung unsur riba.

3. Pada tanggal 1 Januari 2017 Tn. Amir membeli obligasi PT. Sepakat dengan nilai
nominal Rp. 15.000.000 bunga 7% per tahun dibayarkan setiap tanggal 31 Desember, tanggal
jatuh Tempo pada tanggal 2021, tarif efektif 8%.

Pertanyaan: Hitunglah nilai harga beli dari obligasi tersebut.

Jawab :
A. Nilai tunai jumlah jatuh tempo
Rp 15.000.000 x An7p
Rp 15.000.000 x A578
Rp 15.000.000 x 0,68058
Rp 10.208.700

B. Nilai tunai yang akan diterima


Rp 1.050.000 x An7p
Rp 1.050.000 x A578
Rp 1.050.000 x 3.99271
Rp 4.192.345

Jadi, harga beli obligasi diatas agar menghasilkan tarif efektif 8%


sebesar Rp 10.208.700 + Rp 4.192.345 : 14.401.045 atau dengan kata lain
ada disagio obligasi sebesar Rp 15.000.000.

4. Apa yang dimaksud amortisasi agio dan akumulasi disagio.

Jawab :

 Amortisasi agio adalah pengalokasian obligasi yang mempunyai harga


jual yang lebih tinggi jumlahnya dari nilai nominalnya, atau juga
Apabila penjualan obligasi menimbulkan agio, maka agio ini merupakan
pengurangan terhadap biaya bunga obligasi yang dibayar selama umur obligasi
dan dikreditkan ke rekening biaya bunga obligasi.
 Amortisasi disagio adalah pengalokasian obligasi yang mempunyai harga
jual yang lebih rendah jumlahnya dari nilai nominalnya.

5. Jika diketahui nilai nominal obligasi Rp 15.000.000 dan obligasi tersebut dibeli
dengan harga Rp. 14.567.000

Pertanyaan: Tentukan besarnya disagio obligasi tersebut.

Jawab :

Besarnya nilai disagio obligasi yaitu nilai nominal obligasi di kurang dengan
harga beli obligasi.

= Rp 15.000.000 - Rp. 14.567.000 = Rp 433.000


6. Sebutkan metode dalam melakukan amortisasi agio dan akumulasi disagio obligasi.

Jawab :

 Metode garis lurus adalah jumlah yang diamortisasikan setiap periode selalu
sama, yaitu sejumlah total diskon dibagi dengan jumlah periode obligasi.
 Metode bunga efektif adalah menghasilkan penandingan beban yang lebih baik
terhadap pendapatan daripada metode garis lurus karena keduanya menghasilkan
jumlah total beban bunga yang sama selama jangka waktu obligasi dan jumlah
tahunan beban bunganya juga sama, tetapi apabila jumlah tahunan berbeda secara
material maka metode bunga efektiflah yang diterima umum.
Prosedur untuk amortisasi diskonto adalah metode bunga efektif yaitu:
- Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai
tercatat obligasi dengan suku bunga efektif.
-  Amortisasi diskonto dan premi obligasi ditentukan dengan
membandingkan beban bunga obligasi terhadap bunga yang dibayarkan.
 

7. Tn. Adi membeli obligasi PT. Hadimas Putro tanggal 1 Mei 2017 nominal Rp.
20.000.000

Biaya komisi dan materai Rp. 50.000.000 bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 maret

Dan 1 September.

Pertanyaan: Hitunglah harga perolehan, bunga berjalan serta jurnal pembelian obligasi
tersebut.
Jawab :

 harga perolehan : Jumlah Harga Beli + Biaya Keseluruhan dari Transaksi


Pembelian hingga Aset Siap Digunakan.
= Rp 20.000.000 + Rp 50.000.000
= Rp 70.000.000

 Bunga berjalan :
Tgl pembayaran bunga terakhir : 1 Februari
Tgl pembelian : 1 Juni
Periode bunga berjalan : 1 Feb – 1 juni = 4 bulan
Bunga berjalan = 4/12 X 12% X Rp. 100.000,-
= Rp. 4.000,

 jurnal pembelian obligasi


KETERANGAN DEBIT KREDIT
Surat – Berharga Rp 510.000
Obligasi
Pendapatan Bunga Rp 15.000
Kas Rp 525.000

8. Pada tanggal 1 April 2017 dibeli obligasi nominql Rp. 10.000.000 bunga 10%,
obligasi tersebut tanggal jatuh tempo tanggal 31 Desember 2019 dengan harga Rp.
15.550.000

( termasuk biaya pembelian). Bunga dibayarkan setiaptanggal 1Maret dan 1 September.

Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk mencatat pembelian obligasi tersebut.

Jawab :

Jurnal untuk mencatat pembelian Obligasi :

a) Bunga berjalan dicatat dalam rekening “Piutang Pendapatan Bunga”

KETERNGAN DEBIT KREDIT


Surat Berharga – Obligasi Rp 109.000,-

Piutang Pendapatan Rp 4.000,-

Bunga
Kas Rp 113.000,-

b) Bunga berjalan dicatat dalam rekening “Pendapatan Bunga”

KETERNGAN DEBIT KREDIT


Surat Berharga – Obligasi Rp 109.000,-

Piutang Pendapatan Rp 4.000,-

Bunga
Kas Rp 113.000,-

9. Dari soal diatas jika obligasi pada tanggal 1 April 2019 dijual seharga Rp
16.000.000 (setelah dikurangi biaya penjualan).

Pertanyaan: hitunglah laba rugi dari penjualan obligasi sebelum jatuh tempo tersebut.

Jawab :

Harga Kurs :

108/100 x Rp 16.000.00 Rp 17.280.000

Biaya Penjualan Rp 400.000

Harga jual saham Rp 1.076.000

Harga perolehan saham Rp 1.045.000

Laba penjualan saham Rp 31.000

10. Jika obligasi yang dimiliki nomina l Rp. 150.000 bunga 12% dibayar` setiap tanggal
1 Maret dan 1 September pada tanggal 1 april april 2017 nilai bukunya Rp.155.000

ditukarkan 10 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 15.000 perlembar.
Harga pasar saham biasa Rp. 11.000 perlembar.

Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk mencatat pertukaran saham tersebut termasuk


mencatat amortisasi agio dan penerimaan bunga berjalan.

Jawab :
A. Jurnal mencatat amortisasi agio selama…
KETERANGAN DEBIT KREDIT
Pendapatan Bunga Rp 15.000
Obligasi
Penurunan Modal Rp 15.000
Dalam Obligasi

B. Mencatat pertukaran obligasi dengan saham


KETERANGAN DEBIT KREDIT
Penanaman Modal Rp 180.000
Dalam Saham
Penanaman Modal Rp 155.000
Dalam Obligasi
Laba Pertukaran Rp 25.000
Obligasi

C. Jurnal mencatat penerimaan bunga berjalan untuk 1 bulan


KETERANGAN DEBIT KREDIT
Kas Rp 18.000
Pendapatan Bunga Rp 18.000
Obligasi

Anda mungkin juga menyukai