Anda di halaman 1dari 4

2.

BIDANG MIRING
Bidang miring adalah pesawat sederhana yang berupa papan/ bidang yang dibuat miring. Hal
itu bertujuan untuk memperkecil usaha saat memindahkan beban yang berat.
Perhatikan gambar berikut.

Keterangan:
F = gaya (N);
w = beban (N);
h = tinggi bidang miring (m)
s = panjang bidang miring (m).

Secara matematis, hubungan antara F, w, h, dan s dirumuskan sebagai berikut.

Contoh peralatan yang memanfaatkan prinsip bidang miring adalah tangga , pisau, baji, kapak,
sekrup, gergaji dan sebagainya.
Bidang miring memiliki keuntungan mekanis yang merupakan perbandingan antara berat
beban dan gaya, atau perbandingan antara panjang dan tinggi bidang miring.
Keuntungan mekanis bidang miring dituliskan dengan persamaan:

𝑊 𝑆
KM = atau KM =
𝐹 ℎ

Semakin tinggi bidang miring, semakin besar gaya kuasanya sehingga keuntungan mekanisnya
semakin kecil.

Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini!

Hitunglah gaya yang diperlukan untuk mendorong beban pada gambar di atas!
Penyelesaian:
Diketahui :
w = 4000 N
s=3m
h = 75 cm = 0,75 m
Ditanya : F = …….?
Jawab :
𝑊 𝑆
=
𝐹 ℎ
𝑤𝑥ℎ
F=
𝑠
4000 𝑁 𝑥 0,75 𝑚
F=
3
3000
F= = 1000 N
3
3. KATROL
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali
atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit
karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban.
Katrol dibedakan menjadi 3 :
a. Katrol Tetap
Katrol tetap memiliki prinsip kerja yang sama dengan pengungkit jenis pertama, yaitu titik
tumpu terletak diantara titik beban dan titik kuasa. Panjang lengan beban sama dengan
Panjang lengan kuasa.
Keuntungan mekanisnya sama dengan satu.
𝑤 𝑙𝑘
Km = = =1
𝐹 𝑙𝑏
Katrol tetap sering digunakan pada sumur, tiang bendera.
Contoh soal :
Perhatikan gambar Katrol Tetap di bawah ini!

Jika berat beban 100 N, berapa keuntungan mekanis dan gaya


kuasanya ?
Jawab :
Diketahui : W = 100N
Pada katrol tetap KM = 1
Maka :
𝑤
KM =
𝐹
𝑤 100 𝑁
F= =
𝐾𝑀 1
F = 100 N Jadi besar gaya kuasa 100 N
b. Katrol Bergerak/ Katrol Bebas
Katrol bergerak adalah katrol yang dapat bergerak dengan bebas pada saat katrol dipakai.
Prinsipnya sama dengan pengungkit jenis kedua, yaitu titik beban terletak titik tumpu dan titik
kuasa. Pada katrol bergerak, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan beban
Keuntungan mekanisnya sama dengan dua.
𝑤 𝑙𝑘
KM = = =2
𝐹 𝑙𝑏
Contoh soal :
Perhatikan gambar Katrol Bergerak di bawah ini !

Jika berat beban 100 N, berapa keuntungan mekanis dan gaya kuasanya?
Jawab :
Diketahui : W = 100N
Pada katrol bergerak KM = 2
Maka :
𝑤
KM =
𝐹
𝑤 100 𝑁
F= =
𝐾𝑀 2
F = 50 N Jadi besar gaya kuasa 50 N
c. Katrol Ganda
Katrol ganda merupakan gabungan dari beberapa katrol sehingga kerja yang dilakukan
semakin mudah. Keuntungan mekanis katrol ganda dapat ditentukan dengan menghitung
jumlah tali yang menghubungkan katrol ke katrol.
KM = jumlah tali (n)

Contoh soal :
Perhatikan gambar Katrol Ganda di bawah ini !

Jika berat beban 100 N, berapa keuntungan mekanis dan gaya


kuasanya?
Jawab :
Diketahui : W = 100N
Pada katrol ganda KM = jumlah tali
Pada gambar jumlah tali = 4, jadi KM = 4
Maka :
𝑤
KM =
𝐹
𝑤 100 𝑁
F= =
𝐾𝑀 4
F = 25 N
Jadi besar gaya kuasa 25 N

4. RODA GIGI ATAU GIR


Gir adalah sepasang atau lebih roda bergigi yang saling berhubungan yang berfungsi
meneruskan gaya dan Gerakan pada sebuah mesin.
Perhatikan rangkaian gir pada sebuah sepeda. Sepeda tersusun dari gir depan dan gir
belakang .
Gir depan lebih besar sehingga jari-jarinya lebih panjang dan memiliki putaran yang lebih
lambat.
Gir belakang terdiri atas beberapa gir yang dapat dipindahkan, dengan jari-jari lebih pendek
sehingga putarannya lebih cepat. Perbedaan kecepatan gir kecil dan gir besar menghasilkan
perbedaan gaya yang lebih besar pada roda. Itulah sebabnya gir depan dan gir belakang
pada sepeda dibuat tidak sama. Dengan gaya yang kecil yang kita berikan pada sepeda
melalui pengayu, akan didapatkan gaya yang lebih besar pada roda belakang sepeda.
Contoh benda yang menerapkan prinsip roda gigi yaitu mobil, sepatu roda, roda
sepeda, kursi roda, dan sebagainya.
Prinsip pesawat sederhana juga ada yang berlaku pada struktur otot dan rangka manusia.
Contohnya, pada saat mengangkat barbel. Telapak tangan membawa barbel berperan sebagai gaya
beban, titik tumpu berada pada siku (sendi antara lengan atas dan lengan bawah), titik kuasanya
adalah lengan bawah.
Titik tumpu berada diantara beban dan kuasa, sehingga lengan termasuk pengungkit jenis
ketiga. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Selain itu, prinsip pengungkit dapat digunakan untuk menganalisis pola gerak tubuh pada
pemain bulu tangkis. Seperti pada gambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai