Anda di halaman 1dari 333

Buku Pedoman Pe ngkade ran

BUKU
PEDOMAN PENGKADERAN
IKATAN PELAJAR PUTRI
NAHDLATUL ULAMA

Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 


Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan karunia dan nikmat sehat kepada kita semua,
sholawat serta salam tetap tetap kita curahkan kepada
Penyusun:
Kiki Qibtiyah
junjungan kita Nabiyullah wa Nabiyuna Muhammad SAW
Rr. Dwi Supratiwi yang telah mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan
di muka bumi ini dari penindasan jahiliyah hingga menjadi bisa
Editor: berkarya sebagai saat ini.
Ni’matul Azizah Kami bersyukur bahwa Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri
Sulasmi Nahdlatul Ulama telah berhasil melaksanakan serangkaian
Siti Mutmainnah
kegiatan sebagai pelaksanaan program Pengkaderan
diantaranya:Focus Group Discussion I; pada tgl 05 – 06
Cover Layout: pebruari 2010 di Surabaya, Pusdiklat PW.LP Ma’arif NU
anine_adv. Jawatimur; Focus Group Discussion II, 20 – 21 Pebruari 2010
di Joglo Abang Syarikat Yogyakarta. Dengan menghasilkan
revisi kurikulum materi pengkaderan yang disepakati di Rapat
Diterbitkan oleh: Kerja Nasional ke XVI pada tanggal 27 Februari-1 Maret 2010
PIMPINAN PUSAT
di Bekasi sebagai dasar penyusunan Hand-out pengkaderan
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
(PP. IPPNU)
untuk tiap jenjang pengkaderan formal; Konferensi Besar
Graha PBNU Lt. 6, Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat 10430 (KONBES) IPPNU di Bogor tgl 29 September-1 Oktober
Telp/Fax(62-21) 3923268 Email : ppippnu@ymail.com 2011; Workshop Materi Pengkaderan di Balai Diklat Sidoarjo
tgl 6-7 Oktober 2012 yang dilanjutkan dengan penulisan
Handout(materi) Pengkaderan pada tiap jenjang pengkaderan.
Sebagia bahan bacaan dalam pelaksanaan pelatihan-pelatihan
pengkaderan formal yang dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah
atau Pimpinan Cabang IPPNU di seluruh Indonesia.

ii Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama iii
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Maka dengan Buku Pengkaderan format yang lain dari buku DR.H.A. Saerozi alm ketua LP Ma’arif PW Jatim saat itu
pengkaderan sebelum-sebelumnya ini kami berharap agar para dan PW Jogyakarta atas terselenggaranya FGD I dan II, PW
kader IPPNU dapat memulai proses kaderisasi yang berkelanjutan Jatim dan PC Sidoarjo atas terselenggaranya Workshop Materi
dan terarah, disamping itu sebagaimana yang ditargetkan PP Pengkaderan, PW DKI Jakarta atas terselenggaranya KONBES
IPPNU khususnya bidang kaderisasi buku ini bisa digunakan IPPNU. atasan segala dukungan dan jerih payahnya mendapat
sebagai salah satu media untuk mengatasi kesenjangan kondisi balasan pahala dari Allah SWT.
Pengkaderan yang terjadi di sejumlah Pimpinan Wilayah dan Semoga buku ini bemanfaat dan mempunyai dampak
Pimpinan Cabang yang masih belum mampu melaksanakan positif bagi perkembangan organisasi IPPNU yang kita cintai
kegiatan pelatihan-pelatihan pengkaderan Formal sebagaimana ini
yang dilakukan oleh sejumlah Pimpinan Wilayah atau Pimpinan
Cabang secara Ideal. Sehingga sebagai out putnya IPPNU secara Wallahul Muafiq ilaa aqwamith thariq
merata dari sabang sampai merauke mempunyai kader-kader Wassalamu’alaikum Wr.Wb
yang berkualitas dan berpotensi untuk memberikan kontribusi
positif karena komitmen, konsistensi dan tanggungjwab sebagai Jakarta, 20 Nopember 2012
kader termuda bagi Nahdlatul Ulama’ khususnya dan menjadi
organisasi yang layak diperhitungkan karena potensi yang
dimilki kader bukan hanya aspek intelektual tapi juga sosial
PIMPINAN PUSAT
dan spiritual yang dapat diandalkan bagi bangsa indonesia di
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
masa mendatang.
Atas terbitnya buku ini kami menyampaikan terima kasih
yang mendalam kepada para peserta FGD I dan FGD II, para MARGARET ALIYATUL M. KIKI QIBTIYAH
Ketua Umum Sekretaris Umum
peserta Konbes, para peserta Workshop Pengkaderan di Balai
Diklat Sidoarjo, Tim kecil perumus materi yaitu Rekanita Desy
Natalia (PW.Jatim), Nunun Nur aeni (PW Jabar), Novi,solikha
(PW Jateng) dan Rekanika PP.IPPNU yaitu :Siti Maulidah, Nong
Choirunnisa, Farida Faricha, Supraptiwi, Dewi candra Nur
imamah atas usaha, kerja keras dan konsistensinya sehingga
dapat dihasilkan buku pedoman yang lebih sempurna dari
yang sebelumnya. Dan terima kasih pada pendukung yang
lainnya: Shb saidah Tintin M, Shb Dewi Kalimatin, Bapak

iv Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
KONSIDERAN

Bab I PENDAHULUAN __3


a. Latar belakang__3
b. Tujuan__8
c. Sistematika __9

Bab II KADERISASI IPPNU __12


a. Pengertian Kaderisasi__12
b. Tujuan__15
c. Perkembangan Sistem Kaderisasi__16
d. Paradigma Pengkaderan__20
e. Jenis Pengkaderan__20
f. Skema Kaderisasi__22
g. Pendekatan Pengkaderan__22
h. Materi Pengkaderan__24
i. Metode Pengkaderan__25
j. Standarisasi Kader__26
k. Evaluasi Pengkaderan __26

Bab III KETENTUAN UMUM __28


a. Pelatihan__28
b. Anggota__28
c. Kader__29
d. Peserta__29
e. Pelatihan__29
f. Fasilitator__30
g. Nara Sumber__30
h. Pembina Kader__30

vi Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama vii
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

i. Jenis Pelatihan__30 KEPUTUSAN


j. Alur Pelatihan__30 KONFERENSI BESAR IPPNU
k. Metode Pelatihan__30 Tentang
l. Media Pelatihan__32 PEDOMAN PENGKADERAN IPPNU
m. Evaluasi__33 Nomor : 04 /konbes/IPPNU/XV/XI/11

Bab IV TAHAPAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN


Assalamu’alaikum Wr.Wb
a. Tahap Pra-Pelatihan__35
Bismillahirrahmanirrahim
b. Tahap Proses Pelatihan__35
c. Tahap Pasca Pelatihan__35
Konferensi Besar IPPNU setelah:
Menimbang : 1. Bahwa Konferensi Besar (Konbes)
Bab V TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN__48
merupakan forum permusyawaratan
a. Masa Orientasi Pelajar (MOP)__48
untuk membahas masalah-masalah yang
b. Masa Kesetiaan Anggota (Makesta)__133
bersifat khusus di tingkat Nasional.
c. Latihan Kader Muda (Lakmud)__193
2. Bahwa Managemen pengembangan
d. Latihan Kader Utama (Lakut)__357
organisasi IPPNU dalam mengaktua­
e. Latihan Pelatih (Latpel)___530
lisasikan dan mendinamisasikan potensi-
potensi IPPNU perlu disempurnakan.
Bab VI MANAGEMEN PERAWATAN KADER ___645
3. Bahwa berhubungan dengan itu, maka
a. Pengertian --645
perlu ditetapkan keputusan Konbes
b. Tujuan__645
IPPNU tentang Pedoman Pengkaderan
c. Target__645
hasil Konbes Bogor 2011
d. Teknik Perawatan Kader__645
Mengingat : 1. PD IPPNU Bab VIII Pasal 12 dan PRT
IPPNU Bab X Pasal 32 tentang Konbes
IPPNU
2. Keputusan Konbes No.04/Konbes/IPPNU/
XV/XI/11
Memperhatikan : Purmusyawaratan dalam Konbes IPPNU
yang membahas hasil sidang komisi
Pengkaderan

viii Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

MEMUTUSKAN BAB I
Menetapkan : 1. Pedoman Pengkaderan sebagaimana PENDAHULUAN
dimaksud dalam sidang Konbes ditetapkan
sebagai Pengkaderan Formal dan Informal
dalam Organisasi IPPNU A. LATAR BELAKANG
2. Pedoman Pengkaderan sebagaimana Kongres IPPNU XVI tahun 2009 di Jawa Tengah telah
dimaksud pada diktum lampiran menguatkan peneguhan IPPNU untuk kembali pada khittohnya,
keputussan ini secara lengkap dan yaitu kembali ke pelajar melalui perubahan akronim IPPNU
terinci tercantum dalam lampiran yang dari Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama menjadi Ikatan
merupakan bagian yang tak terpisahkan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Konsekuensi logis selanjutnya
dari keputusan ini. yang harus dilakukan adalah penataan infrastruktur dan
3. Pedoman Pengkaderan sebagaimana
suprastruktur organisasi kader IPPNU dalam mencetak,
dimaksud dalam keputusan ini adalah
membina, dan memberdayakan kader pada semua tingkat
pedoman yang mengikat ippnU secara
kebutuhan dan kualitas SDM yang dimilikinya. Hal ini sejalan
Nasional dalam melakukan aktivitas
Pengkaderan dan Pelatihan dengan keputusan kongres yang memperjelas bidang garap
IPPNU sebagai organisasi kader sehingga lebih memfokuskan
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan perjuangan IPPNU pada pemberdayaan pelajar putri.
Dalam Kongres tersebut dihasilkan bahwa target IPPNU
Wallahul Muafiq ilaa aqwamith thariq dalam bidang kaderisasi adalah terciptanya kemandirian kader
Wassalamu’alaikum Wr.Wb bagi kaderisasi organisasi IPPNU. Kemandirian yang dimaksud
adalah proses pengembangan kekuatan organisasi secara
Ditetapkan : di Bogor internal, agar tidak tergantung pada pihak lain. Kemandirian
Pada Tanggal : 1 Oktober 2011 M tersebut mencakup kemandirian intelektual, kemandirian
managemen, dan kemandirian material. Sedangkan target
PIMPINAN SIDANG khusus dalam pembinaan kader adalah pada kualitas spiritual,
KOMISI PENGKADERAN IPPNU (KONBES) kualitas kekaryaan, dan kualitas pengabdian. Hal tersebut juga
sejalan dengan visi IPPNU, yaitu terbentuknya kesempurnaan
NADIA LAILATUL FITRIYANI NUR HAYATI
pelajar Putri Indonesia yang bertakwa, berakhlakul karimah,
K e t u a Sekretaris
berilmu dan berwawasan kebangsaan serta misi IPPNU, yaitu
membangun kader NU yang berkualitas, berakhlakul karimah,

 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

bersikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, Sebagai organisasi kader, IPPNU telah melakukan
berbangsa dan bernegara. pencermatan dan pengkajian terhadap dinamika tersebut.
Berangkat dari visi, misi, dan target tersebut dapat dikatakan Salah satu hasil konkrit dari pengkajian ini adalah pembuatan
bahwa IPPNU perlu mengembangkan dan melaksanakan rumusan-rumusan untuk memberikan guidance agar pelajar
pengkaderan khususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan putri dan remaja putri tidak terpengaruh terhadap euphoria
perempuan. IPPNU mempunyai kewajiban untuk menjaga yang bisa menjatuhkan jati diri mereka. Secara internal, IPPNU
kredibilitas organisasi di tengah kompetisi global melalui telah melakukan penataan pengkaderan melalui berbagai
penjagaan kualitas kader, mengingat bahwa tantang global bentuk kebijakan dan kegiatan.
baik yang bersifat internal maupun eksternal masih merupakan Atas dasar kondisi tersebut maka PP. IPPNU Periode 2009-
bagian dari kegelisahan sebuah organisasi kader terutama 2012 pada Rapat Kerja Nasional XVI di Bekasi pada tanggal
dalam pola pembinaan kaderisasi. 27 februari-1 Maret 2010 berkomitmen untuk meneguhkan
Dalam pembentukan kualitas kader yang mantap, responsif, kembali amanah Konbes di Medan tgl 18 – 21 Agustus 2005
dan memunculkan kualitas internal, memerlukan adanya dan Konbes di Jakarta tgl 06 – 09 November 2008. Sehingga
beberapa aspek yang penting, meliputi : terjadi keberlanjutan khususnya pada Program pengkaderan
a. Manusia yang menghasilkan 2 program besar yakni merevisi kurikulum
Bagian terpenting dari proses pengkaderan adalah materi sebagai upaya pengadaan Hand-out pengkaderan
pemahaman manusia atau individu terhadap pola strategi yang belum terselesaikan pada periode sebelumnya pada
yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa tiap jenjang pengkaderan formal IPPNU ; dan menyiapkan
aspek yang dimiliki oleh manusia, yaitu aspek fisik, aspek Pelatih yang menitik beratkan pada pengembangan skill dan
spiritual, aspek mental, dan aspek sosial. Jika hal tersebut wawasan tentang tata cara dan proses melatih dalam rangka
sudah dapat terpenuhi, maka proses kaderisasi akan mempersiapkan tenaga pelatih handal dilingkungan organisasi
melahirkan kader-kader yang mampu merubah baik dirinya IPPNU berdasarkan kebutuhan kader dan kebutuhan organisasi
maupun masyarakat di sekitarnya. dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan di seluruh
b. Institusionalisasi dari komunitas pelajar, santri, dan wilayah di Indonesia dengan menfasilitasi dan melaksanakan
remaja. kegiatan Latihan Pelatih tingkat nasional bagi Pimpinan
Institusionalisasi komunitas pelajar, santri, dan remaja akan Pimpinan Pusat dan Wilayah.
melahirkan sistem-sistem baru yang bergerak dalam sayap- Oleh karenanya PP IPPNU khususnya bidang Pengkaderan,
sayap idealis, kompetitif, kooperatif, dan regeneratif. dalam menunjang persiapan tersebut telah melaksanakan
kegiatan :

 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

1. Focus Group Discussion I; pada tgl 05 – 06 pebruari 2010 di sebagai dasar penyusunan Hand-out pengkaderan untuk
Surabaya, Pusdiklat PW.LP Ma’arif NU JATIM sebagai upaya tiap jenjang pengkaderan formal.
untuk membuka cakrawala, menganalisa, merancang, serta 3. Focus Group Discussion III, 22 – 23 Juni 2011 di Apartemen
mengolah sistem pengkaderan dalam rangka memperkaya Menteng Jakarta Pusat. Yakni penggarapan materi
pola kaderisasi baik formal maupun non formal organisasi. pengkaderan yang dilaksanakan oleh tim perumus materi
Sebagai Narasumber dan fasilitator dalam kegiatan tersebut pengkaderan PP.IPPNU yang hingga saat ini masih dalam
Penggagas dan Penulis buku Pengkaderan Produk Konbes proses penyelesaian.
banjarmasi 1979 H. Afton Huda, senior IPNU yang juga 4. Konferensi Besar (KONBES) IPPNU di Bogor tgl 29
telah menjadi pelaku dan saksi sejarah perjalanan system September-1 Oktober 2011
kaderisasi Ahmad. Heri, senior PP. IPPNU periode 2006- 5. Workshop Kaderisasi di Balai Diklat Sidoarjo tgl 6-7 Oktober
2009 ketua bidang pengkaderan serta kordinatornya 2012
rekanita Dewi Winarti, elly rosida, wiwik endah dan Ketua
PW. LP Ma,arif NU Jatim H.Syairozi. Sebagai peserta PP Hasil akhirnya yang ingin dicapai adalah bahwa IPPNU
IPPNU dan PW yang telah diamanati untuk mengawal hasil memiliki pola pengkaderan terbaru yang merupakan hasil
workshop tgl 26-28 November 2009 di Cimacan, Bogor, Jawa pengkajian terhadap buku pedoman kaderisasi sebelumnya
Barat pada masa rekanita Wafa Patria Ummah yakni PW. disesuaikan dengan berbagai dinamika yang terjadi dan
Jawa Tengah, PW Jawa Timur dan PW. Yogyakarta. Tidak disesuaikan dengan kebutuhan ke depan. Pola pengkaderan
hadir pada saat itu PW. Jawa Barat dan PW. DKI Jakarta. yang dimaksud masih tetap merupakan pola pengkaderan
Adapun sebagai pembahasan adalah evaluasi dari PP dan yang berbasis pada pendulangan kreativitas kader putri dalam
PW IPPNU terkait dengan masih belum terpecahkanya menghadapi dinamika kehidupan dengan tetap memiliki sense
kondisi proses kaderisasi untuk pemberdayaan kader di of belonging, sikap terbuka, dan keberanian untuk mencoba.
masing-masing wilayah yang tidak dapat disamaratakan. Pola kaderisasi terbaru memang masih tetap menggunakan
Sehingga dipandang perlu adanya revisi Kompetensi Dasar pola yang lama yang dianggap masih layak dan memang sudah
sebagai batasan minimal pada kurikulum/rumusan materi baik.
pengkaderan yang ada di IPPNU saat ini. Persamaan pola kaderisasi dalam buku panduan yang
2. Focus Group Discussion II, 20 – 21 Pebruari 2010 di Joglo terbaru ini meliputi beberapa hal. Pertama adalah jenjang
Abang Syarikat Yogyakarta. kaderisasi. Hasil akhir dalam diskusi finalisasi kaderisasi bersama
Dengan menghasilkan revisi kurikulum materi dengan Pimpinan Wilayah disepakati bahwa jenjang kaderisasi
pengkaderan yang disepakati di Rapat Kerja Nasional IPPNU masih sama seperti sebelumnya, yaitu MOP, MAKESTA,
ke XVI pada tanggal 27 Februari-1 Maret 2010 di Bekasi LAKMUD, LAKUT, dan LATPEL. IPPNU tetap menggunakan

 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

pola pelaksanaan LATPEL sebanyak satu kali saja. Jenjang para nara sumber pelatihan di kaderisasi IPPNU, dan calon
kaderisasi IPPNU ini tetap berbeda dengan IPNU, yaitu masih pelatih kaderisasi IPPNU.
menggunakan MOP dan pelaksanaan LATPEL sebanyak satu Kehadiran buku ini diharapkan dapat membantu seluruh
kali saja. Kedua adalah materi-materi kaderisasi dalam buku pihak yang terkait dan memudahkan penyelenggaraan latihan
panduan terdahulu masih digunakan seluruhnya dalam buku baik di internal organisasi IPPNU maupun di latihan di ekternal
panduan kaderisasi terbaru ini. Begitu juga dengan metode, organisasi IPPNU. Dengan mengacu pada buku kaderisasi ini,
alur, dan media yang digunakan. maka latihan yang diselenggarakan akan memenuhi prinsip
Namun, sebagai pengkajian terhadap buku panduan latihan secara benar dan dapat memberikan masukan yang
sebelumnya, buku panduan kaderisasi IPPNU yang terbaru berbobot bagi kader baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
ini pastilah mempunyai perbedaan. Perbedaan yang paling Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat menjadi acuan
mendasar dari pedoman kaderisasi sebelumnya adalah penyelenggaraan pelatihan di organisasi IPPNU di seluruh
HANDOUT/MATERI di setiap jenjang pelatihannya, mulai dari Nusantara sehingga proses kaderisasi bagi para kader IPPNU
MOP, MAKESTA, LAKMUD, LAKUT hingga LATPEL dengan kisi di seluruh Indonesia bisa diseragamkan.
kisi yang disesuaikan dengan kurikulum yang telah disepakati Sebelum penerbitan buku ini, IPPNU memang sudah
peserta KONBES di Bogor tgl 29 September- 1 Oktober tahun mempunyai buku pedoman kaderisasi dari periode sebelumnya.
2011 dan WORKSHOP Pengkaderan di Balai Diklat Kabupaten Akan tetapi, penerbitan buku kaderisasi pada periode
Sidoarjo Jawatimur tgl 6-7 Oktober 2012. Dan bahan HAND- kepengurusan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
OUT(materi) pelatihan Merupakan kumpulan dari materi Ulama (PP-IPPNU) kali ini, pengurus sudah melakukan
materi pelatihan yang telah dilakukan di setiap jenjangnya upaya penyempurnaan terhadap buku pedoman kaderisasi
dari Beberapa Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang se sebelumnya. Penyempurnaan tersebut dilakukan sebagai upaya
Indonesia. untuk memenuhi tuntutan organisasi dan tantangan masa
depan yang disesuaikan dengan kondisi di semua daerah atau
B. TUJUAN tingkatan kelembagaan. Penyempurnaan ini juga merupakan
Tujuan diterbitkannya buku ini adalah untuk memberi salah satu bentuk upaya pembenahan terhadap beberapa
petunjuk dan arah bagi penyelenggaraan latihan kader pada kekurangan yang terdapat pada buku pedoman kaderisasi
semua tingkatan, baik dari segi teknis penyelenggaraan sebelumnya, yaitu berupa handout/materi.
maupun dari sistem latihan sejak dari persiapan (pra-latihan),
pelaksanaan latihan sampai setelah dilaksanakannya latihan C. SISTEMATIKA
(Pasca latihan). Penerbitan buku ini ditujukan kepada beberapa Untuk memudahkan pemahaman terhadap isi dari buku
pihak yang terkait, yaitu calon kader IPPNU, pengurus IPPNU, pedoman kaderisasi ini, maka buku ini ditulis dengan memuat

 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

beberapa bagian. Buku ini terdiri atas 7 (tujuh) bab, yaitu : Bab IV : TAHAPAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
Bab ini memaparkan tentang teknis penyelenggaraan
Bab I : PENDAHULUAN pelatihan. Dalam bab ini dijelaskan bahwa penyelenggaraan
Pada bagian ini, terdapat tiga sub bagian. Sub bagian yang pelatihan kaderisasi di IPPNU meliputi tiga tahapan, yaitu
dimaksud adalah latar belakang, tujuan, dan sistematika. Latar Tahap Pra-Pelatihan, Tahap Proses Pelatihan, dan Tahap Pasca
belakang berisi tentang berbagai hal yang melatarbelakangi Pelatihan.
disusunnya buku pedoman kaderisasi ini. Tujuan berisi tentang
berbagai hal yang menjadi tujuan dari diterbitkannya buku Bab V : TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN
pedoman kaderisasi ini. Sementara, bagian sistematika memuat Dalam bagian kelima dari buku pedoman kaderisasi ini
tentang isi dari buku pedoman kaderisasi ini. menjelaskan tentang teknis pelaksanaan pelatihan pada
tiap-tiap jenjang, yaitu Masa Orientasi Pelajar (MOP), Masa
Bab II : KADERISASI IPPNU Kesetiaan Anggota (Makesta), Latihan Kader Muda (Lakmud),
Bab kedua dari buku pedoman kaderisasi ini menjelaskan Latihan Kader Utama (Lakut), dan Latihan Pelatih (Latpel).
tentang kaderisasi IPPNU. Bagian ini memaparkan beberapa
hal terkait dengan kaderisasi, meliputi Pengertian Kaderisasi, Bab VI : MANAGEMEN PERAWATAN KADER
Tujuan kaderisasi, Perkembangan Sistem Kaderisasi, Paradigma Pada bab keenam, buku ini memaparkan tentang
Pengkaderan, Jenis Pengkaderan, Skema Kaderisasi, managemen perawatan kader pasca latihan kaderisasi yang
Pendekatan Pengkaderan, Materi Pengkaderan, Metode dilakukan untuk tiap-tiap jenjang kaderisasi. Penjelasan tentang
Pengkaderan, Standarisasi Kader, Evaluasi Pengkaderan dan managemen perawatan kader meliputi beberapa hal, yaitu
Hand-out Pengkaderan Pengertian, Tujuan, Target, dan Teknik Perawatan Kader untuk
tiap-tiap jenjang kaderisasi (Pasca MOP, Pasca Makesta, Pasca
Bab III : KETENTUAN UMUM Lakmud, Pasca Lakut, dan Pasca Latpel)
Pada bagian ketiga dari buku ini, berisi tentang ketentuan
umum. Ketentuan umum menjelaskan tentang beberapa istilah Bab VII : PENUTUP
yang digunakan dalam kaderisasi IPPNU. Beberapa istilah yang Bab ketujuh dalam buku pedoman kaderisasi ini adalah
dijelaskan dalam bagian ini adalah Pelatihan, Anggota, Kader, penutup. Bab ini merupakan kata akhir dari penulisan buku
Peserta, Pelatihan, Fasilitator, Nara Sumber, Pembina Kader, pedoman kaderisasi IPPNU.
Jenis Pelatihan, Alur Pelatihan, Metode Pelatihan, dan Media
Pelatihan.

10 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 11
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

BAB II api. Akan tetapi, membina manusia justru memberikan arahan


KADERISASI IPPNU dan kesempatan yang luas untuk dia mampu memecut dan
mencari makanannya sendiri, atau bahkan hingga ia mampu
berdiri. Inilah yang disebut penanaman nilai dan penghayatan
A. PENGERTIAN KADERISASI visi. Kemudian, jika dilakukan secara kolektif dan bersamaan,
Sebelum pembahasan secara lebih detail mengenai nilai dan visi ini akan menjadi shared values dan shared vision
kaderisasi, maka perlu adanya pemahaman tentang pengertian dalam satu generasi di organisasi.
atau definisi dari kaderisasi itu sendiri. Berdasarkan Kamus Oleh karena itu, metode dalam pengembangan tiga
Besar Bahasa Indonesia, definisi kaderisasi secaa terminologis aspek manusiawi tadi haruslah tepat dan luas. Indoktrinasi
adalah proses percetakan kader. Sedangkan definisi kader pada materi tertentu, yaitu materi idelogi masih dapat terus
itu sendiri adalah orang yang dipercaya mampu melanjutkan dilangsungkan. Namun, pada beberapa materi metode
dan melakukan tugas-tugas yang ada dalam suatu organisasi. indoktrinasi dapat digantikan dengan stimulus kritis agar orang-
Dengan kata lain, kaderisasi dalah proses pencetakan manusia- orang yang mengikuti proses kaderisasi dapat menemukan
manusia yang memiliki kompetensi yang mapan untuk sebuah alasan intelektualnya sendiri. Pengembangan emosi
menjalankan amanahnya dalam suatu organisasi. dapat dilakukan dengan menciptakan suasana yang secara
Terkait dengan upaya pencetakan kader, maka ada 3 poin tidak langsung mampu mengikat mereka secara emosional,
yang harus digarisbawahi untuk mendeskripsikan kaderisasi baik terhadap organisasi maupun dengan orang-orang di
secara jelas. Tiga poin yang dimaksud adalah manusia, dalamnya. Sementara, kualitas spiritual dapat ditingkatkan
kompetensi, dan organisasi. dengan memberikan jalan bagi mereka untuk mendapatkan
spiritnya dalam melakukan tindakan ke depan. Intinya, proses
Manusia
penanaman nilai dalam kaderisasi harus menggunakan metode
Kaderisasi adalah percetakan manusia sehingga proses
yang tepat agar mereka mampu menemukan alasan sendiri
percetakannyapun harus sesuai dengan nilai kemanusiaan
untuk bergerak dengan penanaman nilai-nilai ideologisasi yang
atau bersifat manusiawi. Manusia adalah satu kesatuan dari
sudah tertanam kuat.
tiga aspek potensial, yaitu intelektual, emosional, dan spriritual.
Kaderisasi yang dilakukan terhadap manusia harus memenuhi Kompetensi
persyaratan pengembangan ketiga aspek di atas. Metode Nilai-nilai dasar dan visi ke depan tidaklah cukup untuk
pembinaan yang dipilih pun tidak seperti membina hewan sirkus mencapai sebuah tujuan. Pencapaian tujuan memerlukan
yang harus menggunakan pecut agar ia berdiri dengan dua kaki, instrumen lain untuk mampu mencapai hasil yang kita
atau melemparkan ikan kecil agar ia bisa melompati lingkaran canangkan. Dalam konteks organisasi, instrument tersebut

12 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 13
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

selanjutnya disebut sebagai kompetensi. Kompetensi berkaitan dari generasi ke generasi. Kaderisasi adalah proses pemberian
erat dengan keahlian teknis, atau disebut skill. Kompetensi tongkat estafet oleh seorang pelari kepada pelari selanjutnya.
berkaitan dengan persoalan-persoalan teknis dan kemampuan- Namun, kaderisasi tidaklah cukup sekedar memberikan tongkat
kemampuan spesifik yang dibutuhkan untuk melaksanakan tersebut, tapi juga harus disertai informasi tentang kemana
sebuah pekerjaan. Berbeda dengan penanaman nilai-nilai di pelari selanjutnya harus berlari, di mana garis finish yang kita
atas, metode kaderisasi dalam tatanan kompetensi tidak harus tuju, apa saja halangan yang pernah mengganggu, dan yang
bersifat self-discovery, namun bisa bersifat pelatihan dan terpenting, apa saja dan bagaimana cara memberikan tongkat
pengajaran. estafet kepada pelari selanjutnya.
Dalam sebuah organisasi, kompetensi yang diperlukan Sejalan dengan pemaparan di atas, maka kaderisasi di
adalah kompetensi organisasional baik internal maupun organisasi IPPNU mengandung banyak hal. Kaderisasi dalam
eksternal yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas organisasi IPPNU meliputi sistem kaderisasi, pola kaderisasi,
organisasi tersebut. Kompetensi internal berisi tentang keahlian- teknis pelaksanaan kaderisasi mencakup materi, metode,
keahlian dalam mengelola organisasi agar dapat berjalan dengan media, nara sumber, dan lain sebagainya, serta evaluasi.
lancar, seperti kesekretariatan, manajemen organisasi, teknik
memimpin rapat, teknik pembuatan proposal, manajemen B. TUJUAN
konflik, dan lain sebagainya. Sedangkan kompetensi eksternal Tujuan pelaksanaan kaderisasi IPPNU secara umum sudah
berisi tentang kebutuhan teknis untuk menghubungkan termaktub dalam visi dan misi organisasi IPPNU. Visi organisasi
organisasi tersebut dengan pihak luar, seperti teknik melobi, IPPNU adalah ‘terbentuknya kesempurnaan pelajar
pengajuan surat, pendekatan dengan organisasi lain, dan lain Putri Indonesia yang bertakwa, berakhlakul karimah,
sebagainya. berilmu dan berwawasan kebangsaan’. Sementara, misi
dari organisasi IPPNU adalah ‘membangun kader NU yang
Organisasi berkualitas, berakhlakul karimah, bersikap demokratis
Proses kaderisasi yang dilakukan memiliki muara untuk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
mempertahankan dan bahkan meningkatkan eksistensi sebuah bernegara’.
organisasi. Oleh karena itu, dalam proses kaderisasi, harus ada Berangkat dari visi dan misi IPPNU tersebut, maka tujuan
deskripsi mengenai organisasi. dari pelaksanaan kaderisasi di organisasi IPPNU adalah
Dari pemparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ‘membentuk kader putri NU yang berkualitas, militan,
perjalanan organisasi adalah seperti lari estafet yang dimulai profesional, dan berkarakter’. Kualitas kader yang dimaksud
sejak organisasi itu dibangun, dan selesai di garis finish yang adalah kualitas dalam keilmuan, wawasan, dan akhlaq menuju
menjadi tujuan organisasi tersebut. Pelarinya adalah orang-orang kader yang profesional dalam segala bidang. Militansi yang

14 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 15
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dimaksud adalah militan dalam pengetahuan dan pemahaman 6. Choaching Instruktur dan Training Non Formal, untuk
yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk tindakan, sikap, pemenuhan kebutuhan organisasi.
dan perilaku yang senantiasa berpedoman pada nilai-nilai
ahlussunnah wal jamaah di seluruh ranah kehidupan pribadi Konsep pengkaderan ini disesuaikan dengan tingkat
dan bermasyarakat sehingga kader-kader putri NU akan menjadi kebutuhan pengurus sesuai dengan jenjang kelembagaan.
kader-kader yang berkarakter. Kualitas dan militansi kader Tetapi, prasyarat ini kerap kali dilanggar karena mempersempit
tersebut selanjutnya ditujukan untuk menjamin keberlanjutan ruang gerak kader.
organisasi dan keberlangsungan ideologi ahlussunah wal Pada tahun 1988, setelah digulirkannya Undang-Undang
jamaah. Keormasan yang mengatur iklim organisasi di Indonesia, IPPNU
kemudian membuat langkah perubahan mendasar dalam
C. PERKEMBANGAN SISTEM KADERISASI Forum Kongres di Jombang. Langkah yang dimaksud adalah
Perkembangan pola pengkaderan IPPNU selama ini bergesernya visi dan orientasi organisasi IPPNU dari pelajar
mengalami banyak perubahan dan pembenahan. Pada Putri menjadi Putri-Putri. Perubahan tersebut selanjutnya
awalnya, sistem pengkaderan yang dimiliki oleh IPPNU untuk secara otomatis juga mempengaruhi strategi pembinaan kader
pembinaan dan mencetak kader adalah buku pembinaan di organisasi IPPNU.
kader yang diputuskan oleh Konferensi Besar (Konbes) pada Pada tahun 1988, IPPNU menggelar lokakarya kaderisasi dan
tahun 1979. Isi dari buku tersebut relatif ringkas. Buku tersebut managemen yang diselenggarakan di Jakarta. Forum tersebut
memuat kurikulum pendidikan kader secara berjenjang yang dilakukan untuk melakukan koreksi dan tela’ah terhadap sistem
memiliki banyak tahapan antara lain: pengkaderan hasil dari Konbes di Banjarmasin yang dipandang
1. MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota), bersifat orientasi sudah tidak relevan karena mempunyai beberapa kelemahan.
anggota. Kelemahan-kelemahan yang dimaksud adalah arah pembinaan
2. MENTRA (Mental Training), training tingkat awal (pra kader yang tidak jelas, sistem penyelenggaraan tidak sempurna,
training) untuk Pimpinan di tingkat Anak Cabang. dan sistem kaderisasi yang hanya terfokus pada pengkaderan
3. BATRA (Basic Training), penggodokan mental untuk calon formal sehingga output kader tidak sesuai dengan kerangka
fungsional di tingkat Cabang. organisasi. Lokakarya tersebut selanjutnya merumuskan konsep
4. INTRA (Intermediate Training), jenjang menengah yang pengkaderan baru, yaitu:
harus dilalui calon pengurus di tingkat Wilayah. 1. MAKESTA (Masa Kesetiaan Kader), masa orientasi kader
5. ADTRA (Advance Training), latihan yang harus dilalui oleh 2. LAKMUD (Latihan Kader Muda), pelatihan pembentukan
calon pengurus di tingkatan Pusat. karakter dan seleksi potensi kader.

16 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 17
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. LAKMAD (Latihan Kader Madya), pelatihan yang bersifat 1. Dikenalkan sistem baru menggunakan pendekatan
pematangan kepemimpinan partisipatif (Andragogi/pendidikan orang dewasa).
4. LATPEL (Latihan Pelatih), latihan untuk mempersiapkan 2. Dikenalkan daur belajar berstruktur, yang diproses menjadi
calon pelatih. pengetahuan , sikap, dan ketrampilan diri kader.
5. LPMB (Latihan Pengembangan Minat dan Bakat), latihan
untuk mengarahkan bakat dan potensi kader. Konsep di Lampung masih harus disempurnakan karena
6. LAKUT (Latihan Kader Utama), adalah forum lokakarya kebutuhan target group yang variatif, yaitu santri, pelajar,
untuk pengembangan pelatihan. mahasiswa, dan remaja. Pada perkembangannya, ditetapkan
juklak pengkaderan baru hasil Konbes IPPNU di Samarinda,
Dalam lokakarya pucuk pimpinan tahun 1988 di Jakarta Kalimantan Timur pada tahun 2002.
melahirkan pola pengkaderan yang mengarah pada prioritas Dinamika pergulatan IPPNU yang kompleks mengantarkan
pengembangan potensi kader, dan tidak lagi menganut asas organisasi IPPNU pada basis awalnya, yaitu pelajar. Maka,
”bina pengurus semata” sebagaimana sistem pengkaderan sejak Kongres IPPNU XIII pada tahun 2003 di Surabaya dengan
hasil Konbes di Banjarmasin. kembalinya akronim IPPNU dari Ikatan Putri-Putri Nahdlatul
Peralihan nama IPPNU yang dipandang cukup strategis Ulama menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama terjadi
dalam kerangka kepemudaan, kemudian ditindaklanjuti oleh perubahan yang cukup signifikan pada juklak pengkaderan.
pencetus Citra Diri IPPNU di forum seminar yang dilaksanakan Juklak pengkaderan untuk perubahan tersebut selanjutnya
oleh pucuk pimpinan tahun 1989. Hal ini membawa angin segar dibuat pertama kalinya di Konbes IPPNU pada tahun 2005 di
terhadap pembinaan kader meliputi dua sisi positif, yaitu: Medan.
1. Profil ideal kader IPPNU. Pada periode kepengurusan tahun 2006-2009, pengurus
2. Strategi pembinaan kader IPPNU. Pimpinan Pusat melakukan telaah terhadap buku kaderisasi
hasil Konbes Medan. Beberapa kelemahan dalam buku
Dari dua sisi ini kemudian dapat diformulasikan pola tersebut selanjutnya ditemukan, yaitu belum fokusnya hasil
pembinaan yang lebih baik. atau target dari tiap-tiap jenjang kaderisasi. Selanjutnya,
Untuk melegalkan konsep pengkaderan baru yang dipandang Pimpinan Pusat melakukan beberapa kali pertemuan untuk
cukup mendesak, maka Konbes di Lampung pada tahun 1990 melakukan perubahan terhadap buku pedoman kaderisasi hasil
diputuskan sistem pengkaderan IPPNU, yang dikenal dengan Konbes Medan. Hasilnya adalah diterbitkannya buku pedoman
”Pedoman Buku Hijau Kaderisasi-IPPNU”. Penuangan konsep kaderisasi ini sebagai pedoman terbaru bagi pelaksanaan
sistem pengkaderan hasil Konbes Lampung banyak diwarnai pengkaderan IPPNU di seluruh Indonesia. Dan pada periode
pola baru, antara lain sekarang(2009-2012) telah melakukan penyempurnaan dengan

18 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 19
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

menambah HANDOUT/MATERI di setiap jenjang pelatihan. - Masa Orientasi Pelajar (MOP), merupakan wahana
mengenalkan pelajar terhadap lingkungan sekolah (fisik
D. PARADIGMA PENGKADERAN maupun sosial) dan berbagai dinamikanya sehingga dapat
IPPNU merupakan organisasi pengkaderan yang beradaptasi dalam proses belajar.
menghasilkan kader yang kritis, kreatif, profesional, dan - Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA), Latihan ini
berakhlaqul karimah. Berawal dari hal tersebut, maka pelajar identik dengan orientasi kader,sebagai upaya pengenalan
NU membutuhkan peningkatan profesionalitas dan loyalitas awal dan pengetahuan dasar akan unsur dan perangkat
terhadap apa yang harus diperjuangkan. umum dalam organisasi.

E. JENIS PENGKADERAN
Sebagai organisasi kader bagi pelajar NU, IPPNU memiliki
sistem kaderisasi yang terdiri atas beberapa jenis kaderisasi
yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan. Pelatihan yang
ada dalam IPPNU terdiri dari beberapa bagian yaitu pelatihan
yang bersifat formal dan non formal. Hal ini dimaksudkan
untuk pembagian bidang garap dari kader-kader organisasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan personal dan institusional.
Pelatihan-pelatihan yang dimaksud adalah :
- Pelatihan Formal, terdiri dari Latihan Kader Muda
(LAKMUD) dan Latihan Kader Utama (LAKUT) yang
merupakan ikhtiar organisasi untuk mempersiapkan kader
pimpinan yang mampu mengelola dan mengembangkan
organisasi baik secara individual maupun kelompok.
- Pelatihan Non Formal, pelatihan ini dimaksudkan untuk
menampung dari mengembangkan potensi kader yang
sesuai dengan spesifikasi diri yaitu bakat dan minat,dengan
menyeimbangkan kodisi perkembangan dan tuntutan
zaman.Contohnya : Latihan Pelatih (LATPEL) dan
Latihan Profesi.

20 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 21
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

F. SKEMA KADERISASI aktif dan dinamis. Dalam hal ini, latihan diarahkan pada
F. SKEMA KADERISASI proses membantu peserta agar terlatih dalam rangka
LAKUT L mengembangkan potensi yang dimilikinya. Latihan
LATPEL A merupakan laboratorium informasi sehingga informasi
T
dan peristiwa yang ditangkap kemudian direfleksikan oleh
LAKMUD P
R peserta untuk diproses menjadi pengetahuan, sikap, dan
O ketrampilan yang dibutuhkannya.
F
MOP/KPP MAKESTA S
I
Pendekatan ini menerapkan prinsip, konsep pendidikan yang
berimbang pada Andragogi (Pendidikan ala orang dewasa),
CALON ANGGOTA Pedagogi (Pendidikan ala anak-anak), Sosiologi (pendidikan
kemasyarakatan), dan Psikologi (Pendidikan kejiwaan).
Garis yang dilalui secara berkesenimbungan Pendekatan ini mendasarkan pada prinsip:
Garis yang menunjukan kesatuan dari system pengkaderan
a. Prinsip ”Pengalaman adalah guru yang terbaik”
- Saya dengar ............ maka saya lupa
G. PENDEKATAN PENGKADERAN
G. PENDEKATAN PENGKADERAN
Pelaksanaan pelatihan kaderisasi IPPNU menggunakan beberapa pendekatan, yaitu
- Saya lihat ................ maka saya ingat
pendekatan yang bersifat doktrinal dan pendekatan andragogi.
Pelaksanaan pelatihan kaderisasi IPPNU menggunakan - Saya lakukan .......... maka saya paham
beberapa
1. pendekatan,
Pendekatan yang yaitu pendekatan yang bersifat doktrinal
bersifat Doktrinal b. Daur pengalaman berstruktur
Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan proses belajar-mengajar yang
dan atau
tidak pendekatan andragogi.
kurang melibatkan peserta secara aktif dinamis. Pendekatan ini cenderung - Peserta melakukan atau mengalami
langsung mengarahkan peserta untuk menerima suatu pengetahuan atau informasi. Dalam
kaderisasi IPPNU, pendekatan inibersifat
1. Pendekatan yang Doktrinal
banyak digunakan untuk beberapa materi tertentu, yaitu
- Peserta mengungkapkan pengalamannya
Pendekatan
ke-aswaja-an, ke-Nu-an,ini
dan adalah salah satu bentuk pendekatan proses
ke-IPPNU-an. - Peserta menyimpulkan
belajar-mengajar
2. Pendekatan yang tidak atau kurang melibatkan peserta
Latihan Partisipasif - Peserta menerapkan kembali
Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan proses belajar-mengajar yang
secara
melibatkan aktif
peserta secaradinamis. Pendekatan
aktif dan dinamis. inilatihan
Dalam hal ini, cenderung langsung
diarahkan pada proses
c. Pendekatan doktriner (kondisional/disesuaikan dengan
membantu peserta agar terlatih dalam rangka mengembangkan potensi yang dimilikinya.
mengarahkan peserta untuk menerima suatu pengetahuan kebutuhan)
Latihan merupakan laboratorium informasi sehingga informasi dan peristiwa yang
atau informasi. Dalam kaderisasi IPPNU, pendekatan ini Pendekatan ini mengandung beberapa prinsip atau
banyak digunakan untuk beberapa materi tertentu, yaitu pengertian, yaitu:
ke-aswaja-an, ke-Nu-an, dan ke-IPPNU-an. 1. Sumber belajar adalah pengalaman peserta itu
2. Pendekatan Latihan Partisipasif sendiri. Pelatih membantu menyimpulkan dan
Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan mensistematisasikan pengalamannya itu. Oleh karena
proses belajar-mengajar yang melibatkan peserta secara itu, orientasinya ditekankan pada proses relajar dan ini

22 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 23
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

makna proses itu. Materi-materi yang dimaksud meliputi keorganisasian,


2. Perencanaan materi latihan dipusatkan oleh peserta. kepemimpinan, managemen organisasi, komunikasi,
Pelatih membantu menyusun dalam sekuen (urutan kerjasama, networking dan lobbying, managemen konflik,
penyajian dan menempatkannya dalam konfigurasi Scientific Problem Solving (SPS), teknik diskusi dan
latihan sesuai dengan identifikasi kebutuhan dan tujuan persidangan, dan teknik pembuatan proposal.
latihan). 3. Materi pengembangan wawasan.
3. Belajar dipandang sebagai pemahaman masalah Dalam kaderisasi IPPNU, para kader atau peserta pelatihan
(problem solving) dan membulatkan pengetahuan serta diberi materi yang berfungsi untuk mengembangkan
pengalaman dengan informasi dari Nara Sumber atau wawasannya. Beberapa materi pengembangan wawasan
Pelatih. Dengan demikian, proses latihan merupakan adalah studi gender, studi problematikan pendidikan di
proses penemuan dan pemecahan masalah serta Indonesia, studi ideologi dunia, peta gerakan islam di
sekaligus proses trasnformasi pengetahuan dan Indonesia, gerakan sosial, analisa sosial, advokasi kebijakan
pengalaman. publik, ICT (Information, Communication, and Tachnology),
dan pengorganisasi pelajar.
H. MATERI PENGKADERAN 4. Materi Ketrampilan Teknik
Materi kaderisasi IPPNU terdiri atas berbagai macam materi Beberapa materi yang ada di kaderisasi IPPNU merupakan
yang terklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) golongan, yaitu materi materi yang bersifat memberikan ketrampilan teknik
ideologisasi, materi penge dan materi ketrampilan. kepada para peserta atau kader. Beberapa materi yang
menguatkan ketrampilan teknik peserta atau kader adalah
1. Materi Ideologisasi. teknik diskusi dan persidangan, teknik pebuatan proposal,
Materi ideologisasi adalah merupakan materi dasar yang teknik networking, teknik lobbying, teknik managemen
merupakan ideologi organisasi. Materi ini terdiri atas organisasi, teknik managemen konflik, teknik scientific
beberapa materi pokok, yaitu Ke-aswaja-an, Ke-NU-an, dan problem solving, dan teknik komunikasi.
Ke-IPPNU-an. Namun, dari ketiga materi pokok tersebut,
terdapat juga beberapa materi ideologisasi yang merupakan I. METODE PENGKADERAN
pengembangan dari ketiga materi pokok, seperti tradisi Proses kaderisasi di Organisasi IPPNU menggunakan
perilaku keagamaan NU. berbagai macam metode. Metode adalah cara yang digunakan
2. Materi penguatan skill keorganisasian dalam menyampaikan materi-materi yang ada dalam kaderisasi.
Materi penguatan kemampuan keorganisasian dalam Metode ini digunakan di semua jenjang kaderisasi IPPNU.
kaderisasi IPPNU memuat beberapa macam materi. Metode-metode yang dipakai meliputi Metode Ceramah,

24 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 25
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Metode Diskusi, Metode Kelompok, Metode Curah Pendapat tuntutan dan kebutuhan organisasi agar sesuai dengan
(Brainstorming), Metode Bermain (Role Playing), Metode perkembangan zaman. Oleh karena itu, organisasi IPPNU harus
Metaplan, Metode Studi Kasus, Metode Kelompok, Metode senantiasa melakukan evaluasi terhadap sistem dan proses
Reflektif, Metode Demonstasi, Metode Lokakarya, Metode kaderisasi yang dimilikinya. Sistem dan proses kaderisasi yang
Praktek Kerja atau simulasi, Metode Observasi, dan metode ada harus senantiasa ditelaah dan dikaji apakah sudah sesuai
penugasan. dengan perkembangan zaman, apakah sudah sesuai dengan
target atau sasarannya, apakah sudah terimplementasikan
J. STANDARISASI KADER secara keseluruhan, dan lain sebagainya. Evaluasi pengakderan
Adanya berbagai jenis kaderisasi yang dimiliki organisasi juga termasuk telaah dan kajian terhadap beberapa hal terkait
IPPNU serta adanya jenjang kaderisasi terhadap jenis dengan kaderisasi, yaitu materi, metode, dan lain sebagainya.
kaderisasi tersebut, maka organisasi IPPNU perlu membuat
adanya standarisasi bagi kader-kadernya. Standarisasi kader ini
selanjutnya dapat memberikan pilihan bagi seluruh akder untuk
mengaktualisasikan diri untuk kepentingan masa depannya.
Maksudnya, standarisasi kader tersebut digunakan sebagai
ukuran dasar seseorang bisa disebut sebagai kader IPPNU
apabila memiliki “character Building” yang kuat terhadap nilai-
nilai ideologi organisasi dan berhak memasuki “ruang kompetisi”
di berbagai tingkatan atau jenjang kepengurusan di organisasi
IPPNU. Adapun standarisasi pada tingkat pengkaderan formal
IPPNU yang digunakan adalah LAKMUD, sedang pada
pengkaderan non formal standarisasi ini akan tampak pada
proses perilaku dan value selama kader ini mengabdi pada
organisasi.

K. EVALUASI PENGKADERAN
Pengkaderan dalam organisasi IPPNU bukanlah merupakan
suatu hal yang jumud. Maksudnya, pengkaderan di dalam
organisasi IPPNU senantiasa mengalami perubahan. Perubahan
tersebut dilakukan sebagai suatu upaya untuk memenuhi

26 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 27
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

BAB III 3. Kader


KETENTUAN UMUM Kader adalah potensi anggota yang secara resmi berproses
melalui pelatihan tertentu yaitu LAKMUD dan LAKUT. Fungsi
kader merupakan komponen penggerak utama disetiap struktur
Bab ketentuan umum ini berisi tentang penjelasan atas organ IPPNU.
beberapa istilah yang banyak digunakan dalam kaderisasi
IPPNU. Penjelasan terhadap beberapa istilah ini dipandang 4. Peserta
penting karena dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman Peserta adalah IPPNU yang secara resmi berprosesmelalui
seluruh calon kader, kader, pengurus IPPNU di seluruh tingkatan, MAKESTA,LAKMUD dan LAKUT.
dan calon pelatih. Beberapa istilah yang dianggap perlu untuk
diberi penjelasan, meliputi Pelatihan, Anggota, Kader, Peserta, 5. Pelatih
Pelatihan, Fasilitator, Nara Sumber, Pembina Kader, Jenis Pelatih adalah orang yang memberikan bantuan dalam
Pelatihan, Alur Pelatihan, Metode Pelatihan, Media Pelatihan, proses belajar mengajar,berupa panduan secara intensif
dan Evaluasi. dan sistematis kepada peserta untuk mencapai tujuan suatu
latihan,dan latihan disini adalah dalam arti proses pelaksanaan
1. Pelatihan tertentu. Fungsi pelatih adalah :
Adalah upaya sadar dan sistematis dalam mengembangkan a. Komunikator,yaitu fungsi informasi pada peserta.
sikap,pengetahuan,dan ketrampilan tertentu sebagai suatu b. Fasilitator,yaitu fungsi penyedia sarana fisik dan psikis.
potensi manusia untuk melaksanakan tugas tertentu. Upaya ini c. Inovator,yaitu fungsi merangsang proyeksi informasi masa
merupakan proses yang berjenjang dan prose situ diawali oleh lalu pada relevansinya yang akan dating untuk peserta.
suatu aktivitas tertentu,dalam waktu trtentu dan pada waktu d. Emansipator,yaitu fungsi mengangkat potensi peserta pada
tertentu pula. perkembangan yang lebih dalam kesederajatan.
e. Motivator,yaitu fungsi memberi rangsangan untuk
2. Anggota berkembang pada peserta.
Anggota adalah potensi IPPNU yang secara resmi diproses f. Organisator,fungsi mengatur peserta untuk melakukan
melalui latihan tertentu,yaitu Masa Kesetiaan Anggota fungsinya bersama-sama.
(MAKESTA). Fungsi anggota adalah komponen pendukung g. Evaluator,fungsi mengawasi dan memberikan umpan baik
mobilitas organisasi yang utama dan merupakan lahan bagi kebutuhan peserta.
sumberdaya manusia yang perlu dikembangkan.

28 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 29
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Oleh karena itu pelatih dituntut mempunyai sikap Penceramahan memberikan keterangan dan peserta
empaty(melebur diri),respect (memberi perhatian),wajar,tidak mendengarkan.
menggurui,tidak sok ahli,tidak suka mendebat,dan lain-lain. b. Metode Diskusi
Adalah suatau cara penyampaian pelajaran, dimana
6. Fasilitator terjadi percakapan tentang suatau topik pembahasan
Adalah Orang yang memberikan bantuan penyedia dan ada saling koreksi di anatara peserta.
sarana fisik dan psikis dan memberikan pemahaman untuk c. Metode Kelompok
mempermudah peserta memahami apa yang diberikan. Adalah suatu satu jenis diskusi di mana peserta diskusi
itu hanyalah berkelompok - kelompok (antara 4-7
7. Nara Sumber orang)
Nara Sumber adalah orang yang mempunyai pengetahuan d. Metode Curah Pendapat (Brainstorming)
atau spesifikasi ilmu tertentu dan berfungsi memberikan Adalah suatu satu bentuk diskusi,di mana prosesnya
pengetahuannya atau dengan kata lain mampu menjadi sumber adalah satu orang atau pelatih memberikan /
penggalian pengetahuan bagi peserta. melontarkan permasalahan dan orang lain atau peserta
memberikan ide-ide baru tanpa diberi komentar, dan
8. Pembina Kader
dilakukan secara bebas dan spontan. Diskusi ini melatih
Pembina kader adalah orang yang secara sadar dan
keberanian berpendapat, pemecahan masalah dan
sistematis berusaha terus menerus menjaga dan memberi
pengambilan keputusan.
perhatian pada peserta kader sehingga kemapuan semangat
e. Metode Bermain (Role Playing)
dan pengetahuannya tetap berkembang. Fungsinya adalah
Adalah suatu kejadian tertentu yang dirancang dengan
menjaga kelestarian hasil suatu latihan untuk mencapai tujuan
pelaku yang diambil dari peserta latihan. Berbagai
Pembina kader adalah pelatih itu sendiri adalah pelatih itu
watak dimunculkan oleh tokoh-tokoh yang telah
sendiri Pimpinan Organisasi atau aktivitas yang lebih senior.
ditetapkan untuk kemudian dibahas dan disarikan
sebagai pelajaran. Hendaknya permainan peran pada
9. Alur Pelatihan
peserta.
Alur pelatihan adalah alur pelaksanaan pelatihan mulai
f. Metode Metaplan
dari permulaan hingga akhir pelatihan.
Adalah diskusi dengan memakai papan planel dan tidak
10. Metode Pelatihan banyak mengguanakan lisan, melainkan ungkapan
a. Metode Ceramah peserta melalui tulisan untuk kemudian diklasifikasikan
Adalah penyampaian informasi yang sifatnya searah. dengan aspek – aspek yang bersesuaian.

30 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 31
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

g. Metode Studi Kasus - Dan alat penujang latihan lainya.


Adalah diskusi dengan suatu kasus yang nyata.
h. Metode Kelompok 12. Evaluasi Latihan
Adalah menciptakan suasana tertentu dari kenyataan A. Prinsip – prinsip Evaluasi
hidup yang sesungguhnya dalam bentuk permainan Sebelum melakukan latihan perlu dipahami beberapa
intrumen tertentu. prinsip dasar evaluasi,anatara lain:
i. Metode Reflektif 1. Evaluasi dalam latihan partisipatif merupakan
Adalah diskusi secara spontan/bebas untuk bagian integral proses belajar dari semaua phak
mengutarakan pengalaman dan pendapatnya. yang terlibat, terutama bagi peserta latihan, pelatih
j. Metode Demonstasi dari penyeleggaraan latihan.
Adalah mempraktekan sesuatu yang sudah 2. Evaluasi merupakan bagian integral proses belajar,
direncanakan. arahan evaluasi adlah demi perbaikan (yang
k. Metode Lokakarya bersifat formatif) demi pertanggungjawaban, maka
Adalah diskusi sampai menghasilkan hasil karya nyata. benar, siapa yang salah atau siapa pandai dan siapa
l. Metode Praktek Kerja bodoh.
Adalah mempraktekan sesuatu secara langsung ke 3. Evaluasi arahnya demi perbaikan dan demi
lapangan. pertanggungjawaban, maka pelaksanaanya dapat
m. Metode Observasi dilakukan:
Adalah mengamati sesuatau secara langsung ke a. Dengan saling mengevaluasi, dan
lapangan. b. Melakukan evaluasi diri atau mengadakan
refleksi.
11. Media Latihan 4. Evaluasi dilaksanakan secara berkala, maksudnya
Untuk menjadikan pelatihan menarik dan diminati, maka kalau ada penyimpangan yang merugikan segera
pada proses latihan perlu dilengkapi dengan media latihan dapat dikoreksi dan diperbaiki.
yang cukup memadai anatara lain: 5. Pada dasarnya evaluasi dilaksanakan baik pada
- Papan Tulis atau White Board tahap pra-latihan, tahap pelaksanaan latihan
- Kapur tulis dan tahap pasca latihan.Karena tugas yang harus
- Spidol kecil dan spidol besar ditunaikan di setiap tahap berbeda satu sama lain,
- Kertas plano maka pertanyaan evaluasi serta tujuanya juga
berbeda diantara tahap yang satu dengan yang
- LCD
lain.

32 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 33
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

B. Manfaat Evaluasi BAB IV


Tidak dapat disangkal lagi, bahwa eavaluasi latihan TAHAPAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
banyak membawa manfaat, antara alain adalah.
1. Sebagai masukan bagi proses latihan yang sedang Tehnis penyelenggaraan pelatihan adalah serangkaian
berlangsung. kegiatan suatu pelatihan, dimulai sejak perencanaan, persiapan,
2. Untuk masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan pelaksanaan, dan pelaporannya. Tehnis penyelenggaraan suatu
latihan di masa yang akan datang. latihan ini dikelompokkan pada 3 tahap, yaitu:
3. Untuk menyajikan fakta tentang tingkat keberhasilan 1. Tahap Pra Pelatihan
latihan kepada berbagai pihak dalam rangka
2. Tahap Pelaksanaan Pelatihan
memeberikan pertanggungjawaban terhadap
3. Tahap Pasca (Tindak Lanjut) Pelatihan
pelaksanaan latihan.

Penyelenggaraan suatu pelatihan dikatakan berhasil apabila


C. Tujuan Evaluasi
Selama kurun waktu latihan, evaluasi dilaksanakan tahapan-tahapan tersebut dapat dipenuhi dengan baik.
berulangkali untuk berbagai tujuan. Dengan demikian
setiap kali melaksanakan untuk evaluasi pada dasarnya A. Tahap Pra Pelatihan
mempunyai tujuan sendiri – sendiri. Tetapi secara Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah:
umum dapatlah dikatakan bahwa tujuan evaluasi 1. Analisa Kebutuhan Pelatihan
latihan adalah: Suatu pelatihan diselenggarakan bukanlah hanya
1. Untuk mengetahui tingkat perubahan sikap serta untuk sekedar memenuhi suatu program yang telah
tingkah laku peserta latihan. dijadwalkan, tetapi sifat latihan tersebut haruslah
2. Untuk mengatahui efisiensi dan efektifitas merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan.
penyelenggaraan latihan. Kebutuhan ini bisa berbentuk tuntutan atau kebutuhan
internal organisasi, seperti : kebutuhan kader pimpinan
D. Sasaran Evaluasi organisasi untuk memperbaiki kualitas diri dan
1. Prestasi belajar, peserta, dengan titik berat pada mekenisme organisasi, sebagaimana masalah-masalah
perkembangan sikap/tingkah laku, pengetahuan yang berkembang di masyarakat menuntut adanya
dan keterampilan.
pelatihan-pelatihan pengembangan minat dan bakat.
2. Efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan latihan.

34 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 35
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Konsultasi dengan Pengurus/Pimpinan pelatihan. Kerangka acuan sangat menentukan dalam


Hal ini dimaksudkan agar suatu latihan yang akan mengkomunikasikan program pelatihan dengan pihak-
diselenggarakan dapat direncanakan dengan baik, pihak luar lainnya, seperti: perizinan, pencarian dana,
apabila dilakukan oleh suatu tim pelatih yang permohonan nara sumber, recruitment peserta, dan
dikoordinasikan oleh pimpinan organisasi. lain-lain.

3. Pembentukan Tim Pelatih Sistematika kerangka acuan adalah sebagai berikut:


Pembentukan tim pelatih dilakukan oleh pimpinan - Latar belakang, yaitu alasan diadakannya
organisasi dengan mengeluarkan SK (Surat Keputusan), pelatihan
sehingga tata kerja tim pelatih akan mempunyai - Tujuan umum dan tujuan khusus
legitimasi. - Peserta, perlu juga dicantumkan persyaratan-
persyaratan yang ditujukan kepada peserta
4. Pembentukan Panitia Pelaksana pelatihan, antara lain:
Panitia pelaksana juga dibentuk oleh pimpinan • Membawa surat mandat dari pimpinan
organisasi yang dikuatkan melalui SK (Surat organisasi
Keputusan). Pembentukan panitia pelaksana juga • Melampirkan foto copy piagam (jika diperlukan/
memiliki keterkaitan dengan system kaderisasi IPPNU, sebagaimana kriteria)
oleh karena itu konsultasi dengan Pembina kader dan • Menyerahkan pas foto 3x4 sebanyak 2 lembar
koordinasi dengan tim pelatih sangat diperlukan. Tugas • Menyerahkan uang kontribusi (disesuaikan
panitia pelaksana adalah: dengan kondisi setempat)
- Menyiapkan tehnis administratif pelaksanaan • Mengisi biodata dan pernyataan kesediaan
pelatihan menjadi peserta dari panitia
- Menyiapkan perlengkapan pelatihan
- Melaporkan hasil tehnis pelaksanaan pelatihan - Pendekatan pelatihan, yaitu pendekatan-pendekatan
kepada pimpinan organisasi yang diterapkan untuk menunjang keberhasilan
proses pelatihan
5. Pembuatan Kerangka Acuan (Proposal) - Materi pelatihan
Kerangka acuan dibuat oleh tim pelatih yang kemudian - Metode pelatihan
diberikan kepada panitia pelaksana untuk kepentingan- - Nara sumber, penunjukkan nara sumber disesuaikan
kepentingan yang berkaitan dengan pelaksanaan dengan materi yang sudah ditentukan sesuai dengan

36 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 37
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

bidangnya. Nara sumber dapat diambil dari orang a. Menghubungi nara sumber, dengan melampirkan
luar IPPNU dalam materi yang tidak berkaitan kerangka acuan
dengan masalah intern organisasi. b. Pencarian dana
- Penanggung jawab, yaitu pimpinan organisasi c. Perizinan
- Tim pelatih, disebutkan lampiran SK-nya beserta d. Tempat pelatihan
tugasnya e. Administrasi dan perlengkapan pelatihan
- Panitia pelaksana, disebutkan lampiran SK-nya
beserta tugasnya 8. Pendaftaran Peserta
- Anggaran dana, penyusunannya hendaknya Informasi tentang rencana penyelenggaraan pelatihan
dilakukan serealistis mungkin, dan menyebutkan seharusnya sudah diketahui oleh para peserta 2 bulan
sumber dana tersebut sebelum pelaksanaan pelatihan. Dalam pemberitahuan
- Lampiran Silabus (bisa dilihat petunjuk pelaksanaan) yang disampaikan kepada peserta disebutkan persyaratan-
dan menyebutkan materi, pokok bahasan, dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta, yaitu:
metode. membawa surat mandat dari pimpinan organisasi,
- Lampiran jadwal. melampirkan foto copy piagam (jika diperlukan/
sebagaimana kriteria), menyerahkan uang kontribusi
6. Pertemuan/Rapat Tim Pelatih (disesuaikan dengan kondisi setempat), mengisi biodata
Pertemuan/rapat ditujukan untuk: dan pernyataan kesediaan mengikuti pelatihan dan angket
a. Proses bersama dalam rangka menyiapkan pelatihan persepsi awal dari panitia pelaksana.
baik dari aspek proses pelaksanaan, penyamaan
persepsi, dan langkah-langkahnya. Pendaftaran dilakukan 1 bulan sebelum pelaksanaan
b. Proses pembinaan pelatih-pelatih muda untuk Pra pelatihan. Hal ini dimaksudkan agar peserta dapat dimonitor
Pelatihan dan Pasca Pelatihan sejak dini oleh tim pelatih/pembina kader dan menjadi input
c. Pembagian tugas pelatih, termasuk penentuan kehadiran untuk pelaksanaan pelatihan maupun pasca pelatihan.
nantinya Contoh isian biodata dan pernyataan pendaftaran peserta
d. Pembuatan kerangka acuan beserta angketnya adalah sebagai berikut:

7. Persiapan Tehnis
Persiapan dilakukan oleh panitia pelaksana, meliputi hal-
hal sebagai berikut:

38 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 39
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Contoh Angket Seleksi Peserta*


Contoh isian biodata dan pernyataan kesediaan menjadi peserta
1. Sejak kapan Rekanita masuk IPPNU? .……………………………
Kepada yang terhormat,
2. Apa alas an Rekanita masuk IPPNU? ………………………….….
Rekanita Panitia Pelaksana Pelatihan Jurnalistik
Di –
3. Mengapa Rekanita mengikuti Pelatihan Jurnalistik ini? …......……
Tempat 4. Apa yang Rekanita ketahui tentang Jurnalistik? ..…………………
5. Pilihlah dari pekerjaan-pekerjaan di bawah ini yang menarik
Assalamu`alaikum Wr. Wb. perhatian Rekanita!
Bismillahirrahmanirrahiim a. Wartawan/Koresponden
b. Kolumnis
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya Pelatihan Jurnalistik
c. Kartunis
IPPNU Cabang Pulau Seribu, maka dengan ini saya:
Nama : ……………………………………….
d. Wiraswastawan
Tempat&Tgl Lahir : …..……..…………………....………. e. Pimpinan Organisasi
Alamat : ……………………………..……..…. f. Pegawai Negeri
Anggota Ranting : ………………………………..……... 6. Program apa yang dapat Rekanita sumbangkan nantinya pada
Dengan ini menyatakan kesediaan menjadi peserta Pelatihan IPPNU setelah Rekanita mengikuti Pelatihan Jurnalistik Cabang
Jurnalistik IPPNU Cabang Pulau Seribu. Dan untuk memenuhi
IPPNU ini? ………………………………………………………...
persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan panitia, maka dengan
ini saya lampirkan:
1. Biodata
* Contoh angket ini adalah yang paling sederhana
2. Pas Foto Ukuran 3 x 4
3. Foto Copy Piagam Pelatihan Kader Muda
4. Angket Seleksi Peserta
Demikian pernyataan ini saya sampaikan, atas perhatian dan
B. Tahap Proses Pelatihan
B. Tahap Proses Pelatihan
kerjasamanya disampaikan terima kasih. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah:
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah:
Wallahul muwaffieq ilaa aqwamith thariq
Wassalamu`alaikum Wr. Wb. a. a.
Persiapan
Persiapan
Pulau Seribu, 21 Muharram 1430 H Persiapan dilakukan
Persiapan dilakukan sebelum
sebelum acara dimulai,
acara pelatihan pelatihan dimulai,
tepatnya beberapa saat sebe
19 Januari 2009 M Hal ini untuk menghindari agar tidak terlalu dekat dengan pembukaan acara, s
tepatnya beberapa saat sebelumnya. Hal ini untuk
Mengetahui, untuk memberikan kesempatan kepada peserta yang belum menyelesaikan adm
menghindari
serta memberagar tidak kepada
kesempatan terlalu panitia
dekatdandengan pembukaan
tim pelatih untuk mempersiapka
acara, selain
sesuatunya. itu untuk memberikan kesempatan kepada
MADANIAH NURMA NINGSIH peserta yang belum menyelesaikan administrasi, serta
Calon Peserta Ketua PC IPPNU Pulau Seribu b. Acara Pembukaan
member kesempatan kepada panitia dan tim pelatih untuk
Acara pembukaan sebaiknya dilaksanakan secara sederhana dan tidak menimbulk
mempersiapkan segala Akan
yang terlalu ceremonial. sesuatunya.
lebih baik jika pada acara pembukaan diundang p
tokoh masyarakat, alim ulama, dan atau pejabat pemerintahan. Kemudian ji
memberikan kesempatan penyampaian sambutan hendaknya diperhitungkan pul
40 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan
yang diberikan serta jangan Pelajar
sampai P utri
seperti Nahdpidato.
lomba latul Ulama 41
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Acara Pembukaan d. Masalah-Masalah yang Bisa Timbul Menjelang/Selama


Acara pembukaan sebaiknya dilaksanakan secara sederhana Pelatihan Berlangsung
dan tidak menimbulkan kesan yang terlalu ceremonial. 1. Bila jumlah pelatih kurang. Solusinya antara lain:
Akan lebih baik jika pada acara pembukaan diundang a. Menghubungi orang-orang yang biasa/punya
pula para tokoh masyarakat, alim ulama, dan atau pejabat kemampuan menjadi pelatih
pemerintahan. Kemudian jika ingin memberikan kesempatan b. Menjadikan beberapa orang panitia untuk berfungsi
penyampaian sambutan hendaknya diperhitungkan pula sebagai pembantu pelatih
waktu yang diberikan serta jangan sampai seperti lomba
pidato. 2. Nara sumber tidak hadir. Solusinya antara lain:
Diakhir acara pembukaan dilakukan serah terima tugas dan a. Langsung ditangani pelatih yang bertugas
tanggung jawab pelaksanaan kegiatan kepada tim pelatih. mendampingi
b. Digantikan oleh nara sumber cadangan yang
c. Pengaturan Ruangan sebelumnya telah dipersiapkan
Pengaturan ruangan tampaknya merupakan hal yang sepele, c. Kalau beberapa saat sebelum ketidakhadirannya
namun ternyata hal ini ikut mempengaruhi keberhasilan sudah diketahui, dapat menghubungi nara sumber
suatu pelatihan. Khususnya dalam pengaturan tempat lainnya yang siap pakai dalam menyampaikan
duduk ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, materi yang akan digantikan.
yaitu:
• Peserta dapat melihat nara sumber/pelatih dengan 3. Bila ada peserta yang merasa rendah diri dan kurang
jelas bisa menyerap materi. Upaya yang harus ditempuh
• Peserta dapat memandang peserta lain dengan jelas antara lain:
• Peserta dapat melihat alat-alat peraga/papan tulis/ a. Mendampingi dan menjelaskan secara khusus
flipchart yang dipergunakan dengan jelas tentang materi pelatihan yang sudah disampaikan
• Peserta dapat meninggalkan tempat duduknya dengan b. Mendorong keberaniannya mengungkapkan
mudah, kalau ia harus maju ke depan atau ada pendapatnya
keperluan lain. c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mampu
• Nara sumber/pelatih dapat bebas bergerak dalam dijawabnya untuk meningkatkan kepercayaan
menggunakan papan tulis/flipchart/alat-alat peraga dan dirinya.
ketika berdiri atau berjalan.

42 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 43
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

4. Bila ada peserta yang merasa dirinya lebih mampu C. Tahap Pasca Pelatihan
dan tahu segala-galanya. Upaya yang harus ditempuh Dengan selesainya pelatihan bukan berarti selesai pula
antara lain: tugas dan tanggung jawab, namun ada beberapa hal yang
a. Berusaha menyadarkan peserta tersebut akan harus dilakukan, yaitu:
pentingnya sikap terbuka, kesediaan belajar, dan a. Panitia pelaksana
sebagainya Panitia pelaksana memberikan laporan selengkapnya kepada
b. Menyinggung kerugian sikap tersebut dalam proses pimpinan organisasi sebagai aturan pemberian wewenang.
belajar Tugas panitia pelaksana selesai setelah memberikan laporan
c. Berusaha menyadarkan bahwa ia juga mempunyai pertanggungjawaban (LPJ) pada pimpinan organisasi. Isi
kelemahan laporan itu antara lain:
• Proses teknis pelaksanaan, seperti: rapat panitia, panitia
5. Bila ada peserta yang kelihatan acuh tak acuh. Upaya yang bekerja, hambatan-hambatan, dan lain-lain
yang harus ditempuh antara lain: • Laporan keuangan, seperti: pemasukan dari mana,
a. Mendekati secara pribadi apa sebabnya demikian, kapan dan berapa, pengeluaran untuk apa, kapan, dan
dan berusaha menyelesaikan sebab tersebut di mana, sisa, dan lain-lain.
b. Memberi pertanyaan-pertanyaan serta memberi
kesempatan untuk menyampaikan pengalamannya b. Laporan Tim Pelatih
Laporan tim pelatih kepada pimpinan organisasi bersifat
e. Acara Penutupan proses dan hasil-hasil pelatihan. Fungsi penyampaian
Acara ini juga hendaknya dilakukan secara sederhana, yang laporan ini adalah:
penting dan perlu adalah adanya pesan dan kesan atau • Sebagai input kepada Pembina kader dalam memonitor
sambutan dari para peserta pelatihan, panitia pelaksana, perkembangan peserta, sehingga tugas-tugas tim pelatih
dan tim pelatih, serta pengurus IPPNU. juga berpindah kepada para Pembina kader
• Sebagai input kepada pimpinan organisasi dalam
f. Persiapan Meninggalkan Arena Pelatihan menentukan kebijaksanaan tentang pembinaan kader.
Sebelum seluruh pihak terkait pelatihan (peserta, panitia,
tim pelatih,dll) meninggalkan arena tempat pelatihan maka c. Tindak Lanjut
seluruh ruangan yang digunakan acara maupun tempat Penilaian terhadap keberhasilan pelatihan adalah diukur dari
menginap harus dipastikan telah siap untuk ditinggalkan hasil tindak lanjutnya. Dalam hal ini para Pembina kader-
dan tidak ada yang tertinggal. lah yang memberikan laporan kepada pimpinan organisasi

44 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 45
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

tentang perkembangan kader binaannya. Oleh karena itu,


selayaknyalah jika Pembina kader secara legal juga diberi
SK untuk memberikan kelulusan terhadap kader-kader
binaannya. SK ini diberikan pada saat pengambilalihan
wewenang dari pelatih ke Pembina kader. Dengan demikian
diharapkan bisa dimungkinkan lebih intensifnya bentuk
pembinaan kader dengan adanya Pembina kader.

46 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 47
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

BAB V 2. Mampu bergaul dilingkungan sekolah dengan baik.


TEKNIS PELAKSANAAN PELATIHAN 3. Memahami hak dan kewajiban sebagai pelajar.
4. Memiliki bekal ketrampilan belajar dengan baik
Teknis Pelaksanaan Pelatihan adalah tata cara penyeleng­ 5. Memiliki kesadaran yang tinggi untuk berperan aktif
garaan suatu pelatihan. Teknis pelaksanaan pelatihan dalam dalam berbagai organisasi.
bab ini meliputi tata cara pelaksanaan beberapa jenjang
kaderisasi di organisasi IPPNU, yaitu mulai dari Masa Orientasi C. Target
Pelajar (MOP), Masa Kesetiaan Anggota (Makesta), Latihan Target dilaksanakan MOP adalah terbentuknya pelajar
Kader Muda (Lakmud), Latihan Kader Utama (Lakut), dan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah baik
Latihan Pelatih (Latpel). Tata cara pelaksanaan pelatihan fisik maupun sosial, mandiri dan mempunyai ketrampilan
masing-masing jenjang kaderisasi IPPNU meliputi pengertian, berorganisasi yang baik
tujuan baik umum maupun khusus, target, peserta, pelaksana, D. Penyelenggaraan (Peserta, Pelaksana dan Waktu)
waktu, jadwal, alur pelatihan, petunjuk pelaksanaan pelatihan, Peserta:
materi beserta kisi-kisinya, metode, dan buku referensi yang - Pelajar yang baru masuk baik tingkat formal
digunakan. (SLTP sederajat dan SLTA sederajat) dan Informal
(pesantren)
1. Masa Orientasi Pelajar (MOP) - Peserta Makesta sebanyak-banyaknya adalah 40 orang
dalam satu kelas, jika peserta lebih dari 40 orang
A. Pengertian : penyelenggaraannya dibagi dalam beberapa kelas.
MOP adalah merupakan wahana mengenalkan pelajar
terhadap lingkungan sekolah (fisik maupun sosial) dan Pelaksana:
berbagai dinamikanya sehingga dapat beradaptasi dalam - Pelaksana MOP adalah Pimpinan Komisariat dan
proses belajar. atau Pimpinan Anak Cabang. Bila PK/PR/PAC belum
B. Tujuan terbentuk maka diselenggarakan oleh Pimpinan
Umum : Untuk membentuk pelajar yang mapan beradaptasi Cabang
dengan lingkungan sekolah guna mencapai prestasi yang Waktu
maksimal. - Waktu penyelenggaraan Makesta adalah 13,5 jam
Khusus : efektif. Catatan: (minimal 2 hari) waktu menyesuaikan
1. Memperkenalkan organisasi IPPNU di lingkungan
sekolah.

48 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 49
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

E. Jadwal Kegiatan Keterangan:


(Jadwal kegiatan disesuaikan dengan alur, bobot dan Skema ini merupakan dasar pelatihan sebagai upaya untuk
urutan
E. Jadwal materi. Kalau kegiatan lebih dari 2 hari, disarankan
Kegatan memandu peserta dan pelatih di dalam memahami proses
(Jadwal kegiatan disesuaikan dengan alur, bobot dan urutan materi. Kalau kegiatan lebih dari 2
untuk menambah bobot materi ideologisasi dengan metode latihan. Daur ini terdiri dari:
hari, disarankan untuk menambah bobot materi ideologisasi dengan metode outdoor)
outdoor)
E. Jadwal Kegatan 1. Tujuan : Bagian dari pelatihan yang diharapkan tercapai
(Jadwal kegiatan disesuaikan dengan alur, bobot dan urutan materi. Kalau kegiatan lebih dari 2
Har/
hari, disarankan0.00
Jam
– .00 bobot materi
untuk menambah .00-.00
ideologisasi dengan.00 – .00
metode outdoor) selama proses pelatihan
I Pembukaan Istirahat 4. Ke-IPPNU-an 2. Motivasi : Bagian dari pelatihan yang didalamnya diberi
Har/ 1. Perkenalan 5. .00
Pengenalan
0.00 – .00 .00-.00 – .00
Jam 2. Pre test Lingkungan muatan ; Pre-test, perkenalan, review pengalaman, analisa
I Pembukaan Istirahat 4. Ke-IPPNU-an
3. Ke-Aswaja-an dan Ke-NU-an
1. Perkenalan
sekolah
5. Pengenalan
diri dan kontrak belajar dengan harapan dapat memacu,
2. Pre test Lingkungan mendorong dan menstimulasi peserta kea rah pembentukan
II 6.3. Kepribadian
Ke-Aswaja-an dan Ke-NU-an
Pelajar Istirahat sekolah
11. Evaluasi
7. Teknik Belajar yang Baik 12. RTL
kesadaran diri
8. Kepemimpinan 3. Penguatan Ideologi : Bagian dari pelatihan yang didalamnya
II 6. Kepribadian Pelajar Istirahat 11. Evaluasi
7. Teknik Belajar yang Baik 12. RTL diberi muatan ; Ke-IIPNU-an, Ke-NU-an, Ke-Aswaja-an
8. Kepemimpinan
serta tradisi perilaku keagamaan NU dengan harapan
F. Alur Penddkan dan Pelathan terjadi pertumbuhan dan penguatan Ideologi bagi anggota
IPPNU
F. Alur Penddkan dan Pelathan 4. Pembentukan Skill Pelajar : Bagian dari pelatihan yang
Cal. Peserta
didalamnya diberi muatan materi: Teknik belajar yang baik,
Cal. Peserta
pengenalan lingkungan sekolah, Kepribadian pelajar dan
3,4 7,8 keorganisasian.
5. Evaluasi : Bagian dari pelatihan yang dijadikan tolak ukur
T 1,2 T
U
3,4 7,8
A
dari proses pelatihan secara menyeluruh
TJ 1,2 R R
T 6. Rencana Tindak Lanjut : proses perencanaan terhadap
Penguatan Skill Pelajar
U
U Motivasi
Idiologi
Evalu
asi
T
L
G
A kegiatan pasca latihan yang diharapkan mampu
AJ E
R R
menjembatani kegiatan berikutnya
N
U Penguatan Skill Pelajar Evalu T T
G
Motivasi
Idiologi asi L 7. Target : merupakan komponen yang menjadi tujuan
A E
N T akhir latihan, kesesuaian antara tujuan yang direncanakan
dengan target yang diharapkan seharusnya pada akhir
Keterangan: latihan ini sudah dapat tercapai. Sehingga pada akhirnya
Skema ini merupakan dasar pelatihan sebagai upaya untuk memandu peserta dan pelatih di peserta setelah mengikuti masa orientasi siswi ini diharapkan
dalam memahami proses latihan. Daur ini terdiri dari:
Keterangan:
. Tujuan : Bagian dari pelatihan yang diharapkan tercapai selama proses pelatihan menjadi pelajar yang optimal.
Skema ini merupakan dasar pelatihan sebagai upaya untuk memandu peserta dan pelatih di
dalam memahami proses latihan. Daur ini terdiri dari:
. Tujuan
50 : Bagian
Ikatan dari pelatihan
Pelajar yanglatul
P utri Nahd diharapkan
Ulama tercapai selama proses pelatihan Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 51
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

G. PETUNJUK PELAKSANAAN PELATIHAN baru saja dilakukan.


1. Perkenalan 6. Terakhir pelatih menyimpulkan tentang proses
a. Pokok Bahasan : Perkenalan identitas peserta dan perkenalan dalam suatu pelatihan untuk mencip­
fasilitator, seperti : nama, alamat, hobi, cita-cita, dll. takan suasana interaksi yang hangat antara 1
b. Tujuan : dengan yang lainnya.
Tercapainya suasana interaktif yang hangat dan
terbuka antara sesama peserta, fasilitator dan panitia 2. Pre Test
penyelenggara a. Pokok Bahasan :
c. Metode : Permainan (bermain Pesawat) Mengungkapkan pengalaman peserta sebelum
d. Media : kertas, pulpen,Kertas Plano, Spidol mengikuti pelatihan mengungkapkan harapan dan
e. Waktu : 60 menit tujuan peserta setelah mengikuti kegiatan tersebut
f. Proses Kegiatan : b. Tujuan
1. Pelatih mulai membuka acara dan selanjutnya Agar peserta mengenal diri, lingkungan dan organisasi
menjelaskan pentingnya proses perkenalan dan c. Metode :
beberapa cara berkenalan, kemudian pelatih Curah Pendapat (Brainstorming)
menunjukan salah cara. d. Media : Kertas Plano dan spidol
2. Pelatih membagi peserta dalam kelompok-kelompok e. Waktu : 45 menit
kecil dengan ketentuan: Tiap kelompok tidak lebih f. Proses Kegiatan
dari 10 (usahakan dalam jumlah genap). Usahakan 1. Pelatih membuka acara dan selanjutnya memberikan
dalam 1 kelompok tidak berasal dari daerah yang penjelasan singkat tentang tujuan dan materi pokok
sama.Tiap kelompok dipimpin oleh 1 Pelatih. pertemuan ini.
3. Pelatih mengawali pembicaraan dalam kelompok, 2. Pelatih memberikan penjelasan mengenai penting­
dengan menjelaskan tujuan perkenalan. Kemudian nya kegiatan ini guna terpenuhinya tujuan dan
pelatih membagi anggota kelompok menjadi motivasi kepada peserta, misalnya:
pasang-pasangan. • Bagaimana kamu mengungkapkan tentang
4. Masing-masing pasangan saling berkenalan dengan kelemahan dan kelebihan pada diri kamu?
menanyakan nama, alamat, hoby, cita-cita dll • Apa saja yang mendorong kamu mengikuti
selama beberapa menit MOP?
5. Pelatih meminta peserta untuk saling mengutarakan • Apa yang kamu harapkan menjadi seorang
kesan-kesannya tentang proses perkenalan yang pelajar dan mengikuti organisasi?

52 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 53
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

• Pelatih meminta peserta untuk menanggapi sesuai dengan pokok bahasan.


masing-masing pertanyaan dan menuliskan 2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, selanjutnya
pada kertas fasilitator mengadakan warming up (pemanasan)
• Pelatih menyimpulkan pendapat peserta pada dengan cara memberikan pertanyaan seputar materi
kegiatan ini. Kemudian pelatih menutup acara. sesuai dengan pokok bahasan. Hal ini dilakukan
untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta
3. Ke-Aswaja-an dan Ke-NU-an terhadap materi yang bersangkutan, sehingga nara
a. Pokok Bahasan sumber dapat mempertajam pemaparan materi
1. Pengenalan Aswaja & NU. sesuai dengan kadar pengetahuan peserta.
2. Dalil-dalil yang menjadi rujukan Ahlussunnah wal 3. Fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber
jamaah. untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan
3. Prinsip Aswaja dan Peran Ulama dialog.
4. Bentuk dan system organisasi NU 4. Fasilitator mengulas secara garis besar pokok hasil
5. Arah Perjuangan NU dialog, selanjutnya fasilitator mempersilahkan
b. Tujuan kepada nara sumber meninggalkan ruangan,
1. Meyakinkan kebenaran Islam Ahlussunnah wal kemudian diakhiri dengan penutup
jamaah dan Organisasi NU sebagai gerakan da’wah 5. Referensi bacaan selanjutnya :
Islamiyah yang benar dan berkesinambungan. a. Khittoh Nahdliyah oleh KH. Ahmad Siddiq
2. Memahami prinsip-prinsip Islam ahlussunnah b. Kembali ke Khittoh oleh KH. Muchith Muzadi
wal jamaah dan sejarah kelahiran NU serta c. Ahlussunnah waljamaah oleh KH. Sirojudin
perkembangannya di Indonesia Abbas
3. Memahami dalil-dalil kebenaran yang menjadi d. Islam Ahlussunnah waljamaah dan perkem­
rujukan ahlussunnah wal jamaah bangan­nya di Indonesia diterbitkan PP LP
c. Metode : Ceramah dan dialog Maarif NU
d. Media : LCD, kertas plano, spidol e. Aswaja oleh PP LDNU, KH Nuril Huda
e. Waktu : 120 menit (70 menit penyampaian, dan 50
menit pemahaman peserta) 4. Ke IPPNU an
f. Proses Kegiatan : a. Pokok Bahasan :
1. Fasilitator membuka acara, kemudian menjelaskan 1. Pengenalan Sejarah kelahiran IPPNU
secara singkat tentang materi yang akan dibahas 2. Citra Diri dan Pola Dasar Perjuangan Organisasi

54 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 55
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

IPPNU 4. Fasilitator mengulas secara garis besar pokok hasil


3. Hubungan IPPNU dengan NU beserta banom- dialog, selanjutnya fasilitator mempersilahkan
banomnya kepada nara sumber meninggalkan ruangan,
4. PD/PRT (sifat, fungsi, azas, aqidah, misi organisasi, kemudian diakhiri dengan penutup.
struktur organisasi, lambang organisasi). 5. Referensi :
5. Mars IPPNU a. Sejarah IPPNU
b. Tujuan b. Dinamika kaum muda NU dalam lintasan
1. Memahami sejarah kelahiran dan peran IPPNU sejarah oleh Asrorun Niam Sholeh dan Sulton
sebagai ujung tombak gerakan kaderisasi Islam Fathoni
ahlussunnah waljamaah pada tingkatan pelajar
2. Memahami Citra Diri dan PDPO IPPNU 5. Keorganisasian
3. Memahami hubungan IPPNU dengan NU beserta a. Pokok Bahasan:
banom-banomnya 1. Pengertian organisasi
4. Memahami materi-materi dasar keorganisasian 2. Manfaat dan fungsi organisasi
IPPNU (PD/PRT IPPNU) 3. Jenis-jenis organisasi
5. Hafal dan bisa menyanyikan Mars IPPNU dengan 4. Unsur-unsur organisasi
baik dan benar 5. Managemen pengelolaan organisasi
c. Metode : Ceramah, dialog. b. Tujuan
d. Media : LCD, kertas plano, spidol 1. Memahami pengertian organisasi
e. Waktu : 180 menit. 2. Memahami fungsi dan manfaat organisasi
f. Proses Kegiatan : 3. Memahami jenis dan unsur organisasi
1. Fasilitator membuka acara, kemudian menjelaskan 4. Memahami managemen pengelolaan organisasi
secara singkat tentang materi yang akan dibahas c. Metode :
sesuai dengan pokok bahasan. 1. Ceramah dan dialog
2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, selanjutnya 2. Permainan
fasilitator mengadakan brainstorming seputar materi d. Media : LCD, Kertas plano dan spidol
yang akan dibahas. e. Waktu : 90 menit
3. Fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber f. Proses Kegiatan :
untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan 1. Fasilitator membagi peserta dalam 4 kelompok
dialog. 2. Dua kelompok pertama bermain tanpa penjelasan

56 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 57
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Fasilitator menggambar kerangka gambar pada 2. Memahami dan mampu mempraktikkan ktrampilan
kertas plano menulis, membaca dan mengungkapkan sebagai
4. Masing-masing peserta menambahkan 3 coretan modal dasar bagi pelajar dalam proses belajar untuk
pada gambar tersebut. mencapai prestasi yang optimal
5. Dua kelompok kedua bermain berdasarkan
kesepakatan kelompok c. Metode : Ceramah, dialog,praktik, game, role playing
6. Fasilitator mempersilahkan untuk menggambar d. Waktu : 60 menit
sesuai dengan kesepakatan kelompok. e. Media :
7. Kerangka gambar digambar dikertas plano sesuai 1. Makalah
kesepakatan kelompok 2. Kertas Plano
8. Masing-masing peserta menambahkan 3 coretan 3. Spidol
pada gambar tersebut. 4. Kertas buram
Contoh-contoh bahan bacaan
9. Fasilitator mengeksplorasikan permainan tersebut
f. Proses kegiatan :
berkaitan dengan keorganisasian yang berkaitan
1. Fasilitator mempersilahkan kepada pemateri untuk
dengan kerjasama, komunikasi, trust, kompak,
memasuki ruangan kemudian memperkenalkannya
adaptif.
pada peserta
10. Fasilitator memperkenalkan nara sumber sekaligus
2. Pelatih mengulas sekilas tentang pentingnya diberi
mempersilahkan menyampaikan materi yang
materi ini terkait dengan identitas sebagai pelajar.
berkaitan dengan materi keorganisasian dan
3. Selanjutnya pelatih mempersilahkan kepada
dilanjutkan dengan tanya jawab.
pemateri untuk memaparkan materinya pada
peserta yang mungkin dilanjutkan dengan Tanya
6. Teknik Belajar yang Baik jawab ataupun praktek secara langsung tentang
a. Pokok Bahasan: pokok bahasan materi ini.
1. Pentingnya Ilmu Pengetahuan 4. Bila dilakukan praktek maka pembagian kelompok
2. Ketrampilan membaca, menulis dan mengungkapkan disesuaikan dengna kebutuhan (hal ini merupakan
pendapat kebijakan pelatih dan narasumber terkait dengan
b. Tujuan sisa waktu)
1. Memahami pentingnya mencari ilmu pengetahuna 5. Terakhir fasilitator mengulas secara ringkas hasil
serta manfaat dan fungsi ilmu pengetahuan dalam diskusi maupun praktek kemudian menutup acara
kehidupan sehari-hari khususnya pelajar ini

58 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 59
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

7. Pengenalan Lingkungan Sekolah 8. Kepribadian Pelajar


a. Pokok Bahasan: a. Pokok Bahasan:
1. Struktur Sekolah 1. Mengenal diri sendiri
2. Lembaga/Organisasi di sekolah ( OSIS,Koperasi, 2. Etika Pergaualan Pelajar
Pramuka,PMR, Pecinta Alam, CBP/KKP) b. Tujuan
b. Tujuan 1. Pesrta mengenal dengan baik lingkungan fisik sosial
1. Pesrta mengenal dengan baik lingkungan fisik sosial sebagai tempat belajar yang baru bagi mereka
sebagai tempat belajar yang baru bagi mereka 2. Peserta mampu beradaptasi dengan lingkungan
2. Peserta mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah baik fisik maupun sosial sebagai tempat
sekolah baik fisik maupun sosial sebagai tempat belajar yang baru
belajar yang baru 3. Peserta nantinya mempunyai motivasi untuk
3. Peserta nantinya mempunyai motivasi untuk bergabung dengan lembag/organisasi tersebut
bergabung dengan lembag/organisasi tersebut
c. Metode : Ceramah, dialog g. Metode : Ceramah, dialog
d. Media : LCD, Kertas plano dan spidol h. Media : LCD, Kertas plano dan spidol
e. Waktu : 60 menit i. Waktu : 60 menit
f. Proses kegiatan : j. Proses kegiatan :
1. Fasilitator membuka acara, kemudian menjelaskan 1. Fasilitator membuka acara, kemudian menjelaskan
secara singkat tentang materi yang akan dibahas secara singkat tentang materi yang akan dibahas
sesuai dengan pokok bahasan. sesuai dengan pokok bahasan.
2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, 2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, selanjut­
selanjutnya fasilitator mengadakan brainstorming nya fasilitator mengadakan brainstorming seputar
seputar materi yang akan dibahas terkait dengan materi yang akan dibahas terkait dengan kehidupan
kehidupan pelajar. pelajar.
3. Fasilitator mempersilahkan kepada para nara sumber 3. Fasilitator mempersilahkan kepada para nara sumber
(pihak guru dan siswa) untuk memaparkan materinya (pihak guru dan siswa) untuk memaparkan materinya
secara bergiliran pada peserta dandilanjutkan secara bergiliran pada peserta dandilanjutkan
dengan dialog dengan dialog
4. Terakhir Fasilitator merangkum secara garis besar 4. Terakhir Fasilitator merangkum secara garis besar
materi hasil dialog kemudian menutup acara materi hasil dialog kemudian menutup acara.

60 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 61
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

9. Kesehatan Reproduksi Remaja 2. Komponen yang terlibat dalam proses pendidikan


a. Pokok Bahasan: dan pelatihan (Peserta, Fasilitator, Panitia)
1. Memahami pertumbuhan dan perkembangan b. Tujuan
Remaja 1. Mengukur atau menilai tingkat daya serap,
2. Sex Education perkembangan peserta dan keberhasilan pendidikan
b. Tujuan dan pelatihan yang diadakan
1. Peserta mampu memahami pertumbuhan dan 2. Mengetahui faktor penunjang dan penghambat
perkembangan remaja dalam penyelenggaraan pelatihan.
2. Peserta mengetahui sex education c. Metode
c. Metode : Ceramah, dialog Diskusi dan pendalaman angket
d. Media : LCD, Kertas plano dan spidol d. Waktu
e. Waktu : 60 menit Diskusi 60 menit
f. Proses kegiatan : Angket 30 menit
1. Fasilitator membuka acara, kemudian menjelaskan e. Media :
secara singkat tentang materi yang akan dibahas Semua materi ceramah dan lembaran-lembaran
sesuai dengan pokok bahasan. angket
2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, selanjutnya f. Proses kegiatan
fasilitator mengadakan brainstor­ming seputar 1. Peserta dibagi dalam kelompok kecil. Selanjutnya
materi yang akan dibahas terkait dengan kehidupan masing-masing kelompok tersebut mengambil
pelajar. tempat terpisah dengan dipandu fasilitator.
3. Fasilitator mempersilahkan kepada para nara sumber 2. Kemudian masing-masing fasilitator dalam
(pihak guru dan siswa) untuk memaparkan materinya kelompok, melakukan review (penajaman) materi
secara bergiliran pada peserta dandilanjutkan dari seluruh materi yang pernah diberikan selama
dengan dialog fasilitatoran dengan cara melakukan tanya jawab
4. Terakhir Fasilitator merangkum secara garis besar ekploratif.
materi hasil dialog kemudian menutup acara 3. Setelah semua selesai, peserta masuk ruangan
selanjutnya peserta melakukan evaluasi (feedback)
10. Evaluasi berkait dengan aspek-aspek latihan, misalnya
a. Pokok bahasan Materi latihan, performance fasilitator, sarana
1. Pendalaman seluruh materi fasilitatoran, penyelenggaraan fasilitatoran dll.

62 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 63
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Hal ini bila dilakukan dengan angket maka 11. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
peserta cukup mengisi dengan angket kemudian a. Pokok bahasan
hasil tersebut diidentifikasi dan disimpulkan oleh 1. Rencana tindak Lanjut Latihan
fasilitator dan panitia. Bisa juga dilakukan ekplorasi 2. Rumusan dan strategi tindak lanjut kegiatan
secara langsung dengan melakukan identifikasi dan b. Tujuan
feedback yang dipimpin oleh fasilitator dan semua Menyadari pentingnya suatu tindak lanjut pelatihan
panitia serta peserta terlibat di dalam forum. sebagai bentuk perwujudan dari pengetahuan,
4. Kemudian diakhiri dengan penutupan. ketrampilan, dan pengalaman yang diperolehnya
selama pelatihan
Mohon di jawab dengan jelas pertanyaan-pertanyaan c. Metode: Angket dan diskusi
berikut : d. Waktu: 60 menit efektif
1. Bagaimana menurut anda hal-hal yang berkait e. Media :
dengan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut : 1. White board dan spidol
a. Pembagian waktu : 2. Kertas plano
b. Pelayanan panitia terhadap peserta : 3. Lembar rancangan kegiatan pasca latihan
c. Akomodasi kegiatan: f. Proses kegiatan
d. Sarana kegiatan: 1. Fasilitator membuka acara, kemudian memberikan
2. Bagaimana menurut anda tentang materi yang penjelasan singkat tentang rencana tindak lanjut
diberikan pada pendidika dan pelatihan ini…. kegiatan
3. Menurut Rekan-rekanita bagaimana penampilan nara 2. Agar hasil rencana tindak lanjut tepat sasaran,
sumber.............. maka sebaiknya rencana tindak lanjut di buat forum
4. Bagaimana perasaan rekan-rekanita dalam segitiga yakni peserta, fasilitator, dan pimpinan
fasilitatoran ini..... struktural yang bersangkutan.
3. fasilitator membagikan angket tindak lanjut kegiatan
kepada peserta.
4. setelah angket selesai diisi oleh peserta, fasilitator
memandu mengindentifikasi hasil isian kegiatan
rencana tindak lanjut, serta merumuskannya dalam
bentuk garis besar kegiatan tindak lanjut pasca
MOP.

64 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 65
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. Selanjutnya forum diserahkan kepada pimpinan KUMPULAN HAND-OUT (MATERI)


struktural yang bersangkutan.
6. Hasil pembahasan tersebut ditetapkan sebagai 1. MATERI ASWAJA & Ke NU an
ketetapan kegiatan yang harus dilaksanakan.
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
7. penyelenggara menutup sesi.
• Golongan yg senantiasa mengikuti sunnah Nabi SAW dan
para sahabatnya, didalam hal akidah, amaliyah fisik, akhlaq
bathin (tasawwuf).

‫ ا ْف رَ َت َق ْت‬:‫ول الل ِه َص ىَّل الل ُه َع َل ْي ِه َو َس َّل َم َق َال‬ َ ‫ض الل ُه َع ْن ُه أَ َّن َر ُس‬ َ ِ‫عَنْ أَ يِ ْب هُ َر ْي َر َة َر ي‬
‫ني ِف ْر َق ًة َو‬َ ‫ني ِف ْر َق ًة َوا ْف رَ َت َق ْت الن ََّصا َرى َع ىَل ِث ْن َتينْ ِ َو َس ْب ِع‬
َ ‫ا ْل َي ُهو ُد َع ىَل ْإح َدى َو َس ْب ِع‬
‫ َمنْ هُ ْم‬: ‫يل‬ َ ‫َس َت ْف رَ ِت ُق ُأ َّم ِتي َع ىَل َ�ث اَل ٍث َو َس ْب ِع‬
َ ‫ ِق‬.‫ اَّإل َو ِاح َد ًة‬, ‫ ُك ُّل َها يِف النَّا ِر‬,‫ني ِف ْر َق ًة‬
‫رواه أبو داود والرتمذي وابن ماجه‬.‫ َما أَ َنا َع َل ْي ِه َوأَ ْص َح يِاب‬: ‫ول ال َّل ِه ؟ َق َال‬ َ ‫َيا َر ُس‬

Gambaran yang dipaparkan diatas sebenarnya sudah


diprediksi (diperkirakan) Oleh nabi Muhammad SAW bahwa
pada suatu saat umatku akan terpecah menjadi 73 golongan dan
yang selamat dari kesesatan adalah Ahlussunah Wal Jama’ah
tersebut dalam kitab Thobroni bahwa nabi Muhammad SAW
bersabda :
Artinya : Dan akan berfirqoh umatku sebanyak 73 firqoh,
semuanya masuk neraka kecuali satu, sahabat-sahabat yang
mendengar ucapan ini lalu bertanya “siapakah yang satu itu
ya Rosulalloh” nabi menjawab “yang satu ialah orang yang
berpegang (berjihat) sebagai peganganku (I’tiqotku) dan
pegangan sahabat-sahabatku.(H.R. Imam Turmudzi)

POKOK AJARAN ISLAM


Al-Iman :Akidah
Al-Islam : Syari’ah

66 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 67
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Al-Ihsan : Tasawwuf . 3. Tawazun


Ahlussunah Wal Jama’ah menurut bahasa: Sikap seimbang dalam berkhitmad menyelaraskan
1. Ahlun : Berarti kalompok, keluarga, golongan berhikmah terhadap Allah SWT,
2. Sunnah : ajaran nabi meliputi perkataan, perbuatan, 4. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Ketetapan nabi Muhammad SAW. Selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan
3. Al jama’ah :Berarti golongan mayoritas (umumnya umat yang baik dan bermanfaat dan menolak setiap hal yang
islam) dapat merugikan dalam kehidupan kini dan esok.
Ahlussunah Wal Jama’ah menurut istilah artinya ajaran
islam yang mutni sebagaimana yang diajarkan oleh Rosululloh TOKOH TOKOH ASWAJA
SAW. Bersama para sahabat-sahabatnya pada zaman itu. Dari • AKIDAH
pengertian diatas diambil kesimpulan bahwa Ahlussunah Wal Ali bin Isma’il Abu Hasan Al-Asy’ari (260 – 324 H).
Jama’ah adalah golongan pengikut ajaran islam yang selalu Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Abu Manshur
berpegang teguh pada : Al-Maturidy (w.333H). Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad
1. Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Al-Thohawi Al-Hanafi (239 – 321H).
2. Sunnah para sahabat khususnya khulafaurrosyidin. • FIQIH
3. Ijma’ (kesepakatan para ‘ulama’ terutama masalah Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam syafi’I, Imam
khilafiyah memilah pendapat asawadul ‘adhom) dan Ahmad bin Hanbal.
mengikuti madzab imam mujtahidin, terutama madzab • TASAWUF
empat (Hanafi, Maliki, Hambali, Syafi’i). Imam Abu Yazid al-Bisthomi, Imam Junaydi, Imam al-
ghozali.
3. Prinsip-Prinsip Aswaja
1. Tawasud (garis tengah) dan I’tidal (garis lurus) KELAHIRAN NAHDLATUL ULAMA
Sikap tengah yang berintikan prinsip hidup yang menjunjung A. Kelahiran Nahdlatul Ulama
tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah-tengah NU lahir tanggal 16 Rajab 1344 H/ 31 januari 1926 M
kehidupan bersama.
2. Tasamuh Pendirian organisasian NU dimotivasi oleh:
Sikap toleran terhadap perbedaan-perbedaan baik masalah 1. Faktor faham keagamaan para ulama yg harus dipertahankan
keagamaan, terutama hal-hal yang bersifatfuru’iyah atau & dikembangkan
masalah khilafiyah serta dalam masalah kemasyarakatan 2. Rasa kebangsaan ulama dalam menghadapi Belanda
dan kebudayaan. 3. Upaya meningkatkan ekonomi umat

68 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 69
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

4. Meningkatkan SDM - sholat tarawih dan witir 23 rakaat.


2. penghormatan kepada nabi:
PENGURUS NU - muludan
Pengurus NU di bagi menjadi dua: - sholawatan
• Syuriyah : Perumus & pengendali program-program NU - menyertakan “sayyidina” ketika bersholawat.
• Tanfidziyah : Pelaksana program-program NU 3. penghormatan terhadap jenazah :
• tahlilan
PERANGKAP NU: • ziarah kubur
1. Lembaga : • talqin
LDNU, LP Ma’arif NU, RMI, LPNU, LP2NU, • tawassul
LKKNU,Lakpesdam, LPBHNU, Lesbumi, LAZISNU,
LWPNU, LBM, LTMI, LPKNU Gambar dan makna lambang Nahdlatul Ulama
2. Lajnah: Lambang Nahdlatul Ulama diciptakan oleh KH Ridlwan
Lajnah Falakiyah, Lajnah Ta’lifwan Nasyr Abdullah
3. Badan Otonom:
Jam’iyyah ahli Thariqat al ma’tabarah an nahdliyyah
Jam’iyyah qurra’ wal huffadz
Muslimat NU, Fatayat NU, Anshor, IPNU, IPPNU, ISNU,
Sarbumusi, Pagar Nusa

TRADISI AMALIYAH ORANG NU


1. dalam bidang ibadah :
- attalaffudz binniyyah kala sholat 1. Gambar bola dunia melambangkan bumi tempat kita
- mengangkat tangan sejajar dengan telinga kala takbiratul hidup, berjuang dan beramal. Disamping itu, mengingatkan
ihram bahwa asal kejadian manusia adalah dari tanah dan kelak
- menaruh tangan antara perut dan dada kala sholat akan kembali ke tanah.
- membaca fatihah kala jadi ma`mum. 2. Dalam gambar bola dunia terdapat peta negara Indonesia
- membaca qunut subuh yang berarti Nahdlatul Ulama didirikan di Indonesia dan
- dzikir jama`i dengan mengeraskan suara setelah selesai berjuang untuk kejayaan negara Republik Indonesia.
sholat lalu disambung dengan berdoa bersama. 3. Gambar tali tersimpul melambangkan persatuan yang kokoh.
Dua ikatan dibawahnya melambangkan hubungan manusia

70 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 71
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dengan Tuhan dan hubungan antara sesama manusia.


2. MATERI IPPNU
Jumlah untaiannya ada 99 buah yang melambangkan
Ahlussunnah wal Jamaah. SEJARAH KELAHIRAN IPPNU
4. Gambar bintang paling besar melambangkan kepemimpinan - 2 maret 1955/8 Rajab 1374 H adalah Hari Deklarasi IPNU
Nabi Muhammad saw. Empat bintang diatas garis khatulistiwa Putri (Kelak IPPNU)
melambangkan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.(Abu
Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, Ali bin Abi CITRA DIRI IPPNU
Thalib) Adapun empat bintang di bawah garis khatulistiwa Visi & Misi IPPNU
melambangkan empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, - Visi IPPNU
Hambali). Jumlah bintang seluruhnya adalah Sembilan Terbentuknya kesempurnaan pelajar putri Indonesia yang
buah yeng melambangkan wali songo sebagai penyebar bertaqwa, berakhlaqul karimah, berilmu, dan berwawasan
Islam di Indonesia. kebangsaan.
5. Tulisan Nahdlatul Ulama merupakan nama organisasi yang - Misi IPPNU
berarti “kebangkitan ulama”. 1. Membangun kader NU yang berkualitas, berakhlaqul
6. Warna dasar hijau melambangkan kesuburan tanah air karimah, bersikap demokratis dalam kehidupan
Indonesia. Sedangkan warna putih untuk gambar dan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
tulisan melambangkan niat dalam perjuangan. 2. Mengembangkan wacana dan kualitas sumber daya
kader menuju tercapainya kesetaraan gender
3. Membentuk kader yang dinamis, kreatif dan
inovatif.

KARAKTER DASAR IPPNU


- MABADI KHAIRA UMMAH:
1. Ash-Sidqu (Kejujuran)
2. Al-amanah wal-Wafa bil- Ahdi (Dapat dipercaya, setia
dan tepat janji
3. Al-Adalah (Bersikap dan bertindak adil dalam segala
hal)
4. Atta’awun (tolong menolong)
5. Al-Istiqomah (Keteguhan)

72 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 73
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- BERPERILAKU ASWAJA:
1. Landasan Agama (ucapan, perbuatan sesuai dengan
Al-Qur’an hadist, ijma’ dan qiyas)
2. Nilai-nilai agama
- tawassuth dan I’tidal
- tawazzun (simbang)
- tasammuh (toleran)
- Amar ma’ruf nahi mungkar Lambang organisasi;
Warna hijau : keberanian, kesuburan serta dinamis;
- FUNGSI IPPNU Warna putih : kesucian, kejernihan serta kebersihan;
1. Wadah berhimpun pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk Warna kuning : hikmah yang tinggi/kejayaan;
melanjutkan nilai-nilai dan cita-cita perjuangan NU. Segitiga : iman, islam dan ihsan;
2. Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi pelajar Dua buah garis tepi mengapit warna kuning : dua kalimat
putri NU untuk menggalang Ukhuwah Islamiah dan syahadat
mengembangkan syi’ar Islam ahlusunnah wal jamaah. Sembilan bintang : keluarga NU, yang diartikan; Nabi
3. Wadah kaderisasi NU pada bazis pelajar putri untuk Muhammad saw, 4 bintang sebelah
mempersiapkan kader-kader bangsa. kanan (khulafaur rosyidin), 4 bintang
4. Wadah keilmuan. sebelah kiri (4 imam madzhab).
Dua kitab : al qur’an dan hadits;
- STRUKTUR ORGANISASI IPPNU Dua bulu bersilang : aktif menulis dan membaca untuk
1. Pimpinan Pusat IPPNU (PP IPPNU) menambah wacana berpikir;
2. Pimpinan Wilayah IPPNU (PW IPPNU) Dua bunga melati : perempuan yang dengan
3. Pimpinan Cabang IPPNU (PC IPPNU) kebersihan pikiran dan kesucian
4. Pimpinan Anak Cabang IPPNU (PAC IPPNU) hatinya memadukan dua unsur
5. Pimpinan Ranting/Komisariat IPPNU (PR/K IPPNU) ilmu pengetahuan umum dan agama.
Lima titik diantara I.P.P.N.U. : rukun islam

74 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 75
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

MARS IPPNU 3. MATERI KEPRIBADIAN PELAJAR

Lagu : Mochtar Embut ‫ـــــم‬


ِ ‫ــــــــــــــم الل ِه ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي‬
ِ ‫ِب ْس‬
Lirik : Mahbub Djunaidi
Arr : Nurcholis & M. Thoifur Syairozi Mengenal diri sendiri amat penting dalam hidup ini. Sebab
orang yang mengenal dirinya akan mengetahui kelebihan
Sirnalah gelap terbitlah terang dan kekurangannya. Ia akan pandai menempatkan diri dalam
Mentari timur sudah bercahya pergaulan. Juga mampu mengelola kelebihannya (potensi)
Ayunkan langkah pukul genderang untuk meraih kesuksesan hidup di masa depan dunia dan
S’gala rintangan mundur semua Akherat.
Sahabaku tercinta fillah Kenalilah siapakah diri kita?
Tiada laut sedalam iman Mengenal diri sendiri adalah suatu proses untuk jangka
Tiada gunung setinggi cita panjang, kita tidak bisa segera tahu mengenai diri kita sendiri,
Sujud kepala kepada Tuhan banyak faktor dari dalam diri kita untuk kita cari tahu menganai
Tegak kepala lawan derita diri kita yang sebenarnya. Segala sesuatu yang timbul dari
dalam diri, itulah diri kita yang sebenarnya. Sehingga kita mesti
mencari tahunya terlebih dahulu, apa saja faktor-faktor yang
timbul tersebut?

Dimanakah kita berada saat ini :


1. “Shifrun” : Adanya anda & tidak adanya anda, orang sekitar
anda biasa2 saja, tidak gembira & tidak sedih. Biasanya
ini terjadi pada orang yang tidak peduli lingkungan, tidak
berjamaah di mesjid, kurang shilaturrahim dsb.
2. “Faasid” : Adanya anda orang menjadi takut, benci & saat
anda tidak ada, orang sekitar anda senang sekali. Seperti
koruptor, preman, pemarah, tukang gossip or fitnah.
3. “Naafi” : Adanya anda semua bahagia & saat anda tidak
ada, sekitar anda rindu & sedih. Inilah pribadi mu’min itu
“Anfauhum linnaas“ berguna & sangat menyenangkan bagi

76 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 77
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

keluarga sahabat & semua, laksana bulan ditengah malam, 4. Jangan lakukan mengenal diri hanya dengan mengenal
sebagaiman sabda Rasulullah, kekurangan diri kita saja. Sebabnya dampaknya membuat
“orang terbaik diantara kalian adalah orang yang terbesar kita menjadi minder. Apalagi jika kekurangan tersebut adalah
terbanyak manfaat untuk orang-orang sekitar kalian“ kekurangan yang dicapkan orang lain kepada kita. Jangan
hidup dengan label yang diberikan orang lain kepada kita
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengenal padahal kita belum tentu seperti itu. Misalnya, kita percaya
diri sendiri bahwa kita orang malas hanya karena beberapa orang
1. Mencatat kelebihan dan kekurangan kita. Ambil waktu yang mengatakan hal itu, padahal sebenarnya kita adalah orang
luang dan tenang untuk melakukan hal ini. Lalu biarkan yang rajin.
pikiran kita menjelajah masa lalu. Catat prestasi-prestasi 5. Mengenal diri sebenarnya bukan hanya siapa diri kita pada
yang pernah kita lakukan, sifat-sifat kita yang baik atau saat ini, tapi juga siapa diri kita di masa mendatang (konsep
yang kurang baik atau kesukaan (hobi) yang kita miliki. diri). Oleh sebab itu, kita bisa membentuk diri kita seperti
Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita percayai dan apa yang kita kehendaki. Caranya, masukkan terus menerus
mengenal diri kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa pikiran positif seperti apa diri kita di masa mendatang.
sebenarnya kelebihan dan kekurangan kita. Yakin bahwa kita bisa berubah seperti apa yang kita maui.
2. Untuk membantu mengenal kelebihan dan kekurangan diri Niscaya diri kita di masa mendatang akan lebih baik dari
dekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan ibadah, Allah diri kita di masa kini (terjadinya peningkatan kualitas diri).
akan memberikan banyak hidayah kepada kita, termasuk
lebih mengenal diri sendiri.
Pengantar Pergaulan
(QS.59) Al-Hashr – Surah PENGUSIRAN Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda.Meski ada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka persamaan, tapi tetap semuanya berbeda.Begitu halnya dengan
sendiri.Mereka itulah orang-orang yang fasik. (19) manusia.Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri,
sifat, karakter, dan bentuk khas.
3. Gunakan catatan itu untuk memperbaiki kekurangan kita. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya
Sebaliknya, menggunakan kelebihan yang kita miliki untuk dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan
merancang cita-cita yang sesuai dengan potensi (kelebihan) sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita
yang kita miliki. dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan
kekuasaan-Nya.

78 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 79
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu kita tumbuh
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kembangkan agar pergaulan kita dengan sesama muslim
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling menjadi sesuatu yang indah sehingga mewujudkan ukhuwah
kenal-mengenal. islamiyah.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu Tiga kunci utama untuk mewujudkannya yaitu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. • Ta’aruf,
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” • Tafahum, dan
(QS.49 Al Hujurat:13) • Ta’awun.
Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi Inilah tiga kunci utama yang harus kita lakukan dalam
dengan lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu pergaulan.
kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib
bagi setiap manusia yang “masih hidup” di dunia ini. Sungguh Ta’aruf
menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain?
ada orang yang mampu hidup sendiri. Mungkinkah mereka akan saling menyapa?
Karena memang begitulah fitrah manusia. Manusia Mungkinkah mereka akan saling menolong, membantu,
membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. atau memperhatikan?
Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang Atau mungkinkah ukhuwah islamiyah akan dapat
kita untuk bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar terwujud?
kita.Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita Begitulah, ternyata ta’aruf atau saling mengenal menjadi
dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar suatu yang wajib ketika kita akan melangkah keluar untuk
dan adil. bersosialisasi dengan orang lain. Dengan ta’aruf kita dapat
Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter,
karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah dan semua ciri khas pada diri seseorang.
perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan
orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT Tafahum
(QS. Al_Hujurat [49]:13) Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita
Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan lakukan ketika kita bergaul dengan orang lain. Setelah kita
menjadi satu paket ketika Allah menciptakan manusia, sehingga mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai
manusia dapat saling mengenal satu sama lainnya. Sekali lagi, dan yang ia benci. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan.
tak ada yang dapat membedakan kecuali ketakwaannya. Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa

80 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 81
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

yang harus menjadi teman bergaul kita dan siapa yang harus kita mengenal, memahami, dan saling menolong.Selain itu,
kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab, agama kita tumbuhkan rasa cinta dan benci karena Allah.
akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat kita. Karena cinta dan benci karena Allah akan mendatangkan
Masih ingat , keridhaan Allah dan seluruh makhluknya.
”Bergaul dengan orang shalih ibarat bergaul dengan Wallahu a’lam bishshawab
penjual minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang
harum setiap kita bersama dengannya. Sedang bergaul dengan SUBHANALLAH indahnya pribadi mu’min itu, “Allahumma
yang jahat ibarat bergaul dengan tukang pandai besi yang akan ya ALLAH jadikanlah kita sebagai hamba2mu yang berakhlak
memberikan bau asap besi ketika kita bersamanya.” mulia & yang bermanfaat untuk keluarga, lingkungan,
Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan sahabat“
orang-orang shalih akan banyak sedikit membawa kita menuju
kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya, ketika kita bergaul 2. Etika Pergaulan Pelajar
dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang
kepada keburukan perilaku ( akhlakul majmumah ). beraneka ragam.Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada
dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif.
Ta’awun dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-
Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan
jika belum tumbuh sikap ta’awun (saling menolong). Karena barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang,
inilah sesungguhnya yang akan menumbuhkan rasa cinta pada bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan
diri seseorang kepada kita. bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Bahkan Islam sangat menganjurkan kepada ummatnya Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad
untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Rasullulloh millennium ini semakin merambah dengan cepat.di daerah
SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat
yang tidak peduli dengan urusan umat Islam yang lain. untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di
setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas
Ta’aruf, Tafahum , dan Ta’awun mengumbar informasi sensual dan kemesuman Satu masalah
Telah menjadi bagian penting yang harus kita lakukan. Tapi, yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya
semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi
karena Allah. tonggak pembaharuan.Islam sangat memperhatikan masalah
Ikhlas harus menjadi sesuatu yang utama, termasuk ketika ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-

82 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 83
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an
ditanya Allah di hari kiamat diantara empat masa kehidupan di Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
dunia ini. Islam telah mengatur etika pergaulan remaja.Perilaku “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina
tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
agama.Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, buruk”
dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar
menjadi batasan dalam pergaulan adalah : terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-
batasan sebagai berikut :
1. Menutup Aurat 1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di
menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula
hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya
tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu
terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar syetan.
tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah. 2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang
sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai
kecuali muka dan kedua telapak tangan. nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa
di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.
sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak
boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang. Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan
2. Menjauhi perbuatan zina remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-
sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya nilai agama. Tata cara itu meliputi :
perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian,
pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi a. Mengucapkan Salam
oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain
harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan
kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.

84 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 85
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Meminta Izin f. Tidak boleh saling menghina


Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam
meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling
menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta menghina di antara teman.
izin terlebih dahulu g. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi
c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya
lebih muda hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan
menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan
hidup mereka.Selain itu, remaja juga harus menyayangi manusia.
kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling
penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-
sayang. kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi
waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu
d. Bersikap santun dan tidak sombong menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk
ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman orang lain.
dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya
ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan i. Mengajak untuk berbuat kebaikan
dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan
dibenci Allah. yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman
yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat
e. Berbicara dengan perkataan yang sopan kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah teman
perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut,
dengan gaya yang wajar .

86 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 87
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. MATERI TEKNIK BELAJAR YANG BAIK 1. Membuat Jadwal Semester


a. Catat tugas mata pelajaran yang telah diketahui: paper,
1. Manajemen Waktu proyek penelitian, kuis, dan sejenisnya. Mencatat tugas
Salah satu sistem manajemen waktu yang bisa dipilih pada setiap awal semester membuat anda mengetahui
oleh pelajar adalah menggunakan sistem siklus pada setiap kapan anda membutuhkan waktu lebih banyak untuk
tahun ajaran atau setiap semester. Itulah sebabnya saya kegiatan akademik dan kapan anda punya waktu lebih
mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk longgar untuk aktivitas lainnya
memulai manajeman waktu. Umumnya sistem ini dimulai b. Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika
dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan bekerja), pertemuan atau rapat organisasi, aktivitas
konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri sosial, jadwal keluar kota (pulang kampung di akhir
penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang pekan atau liburan), dan sejenisnya. Mencatat aktivitas
bagaimana anda akan menghabiskan waktu. Tahap ketiga ko-kurikuler memungkinkan anda mendapat gambaran
adalah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, yang lebih akurat tentang seberapa penuh atau seberapa
rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. luang jadwal anda selama satu semester. Aktivitas non
Tahap keempat adalah memantau (self monitoring) apa yang akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan
telah dikerjakan. Pada tahap ini anda menilai seberapa baik pada jadwal anda
anda menjalankan rencana, seberapa akurat anda membuat
rencana, seberapa tepat anda menduga kegiatan-kegiatan yang 2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
dilakukan, dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen a. Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu
waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu dimana depan, termasuk tugas kuliah, praktikum, kuis.
anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum b. Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan
memulai siklus yang baru. minggu itu: aktivitas ko-kurikuler, jam kerja, olah raga,
makan, dan kumpul dengan teman. Aktivitas sehari-
Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu
hari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan
Di awal tulisan telah disebutkan bahwa, mula-mula anda
keseimbangan hidup, walaupun itu berarti mengambil
harus menetapkan tujuan. Apakah anda punya target yang
waktu belajar. Mempersiapkan makan dan mandi,
ingin anda capai pada semester sekarang? Jika anda sudah
misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa
yakin dengan tujuan dan target yang ingin anda raih pada
menghabiskan waktu sebanyak waktu untuk membaca
semester ini, maka anda sudah bisa memulai membuat jadwal
satu bab buku ajar
semester.

88 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 89
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

c. Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. atau malam hari (jika anda seorang “night person”) -
Setiap aktivitas membutuhkan waktu yang berbeda, memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu
sehingga penting sekali untuk mengestimasikan berapa yang lebih singkat.
lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan 2. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.
waktu untuk tugas tersebut. 3. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
d. Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, 4. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
selalu ingat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 5. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup
setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus dan berkualitas.
dikerjakan pada hari itu. 6. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua
kegiatan.
3. Jadwal Setiap Hari
a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas- Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan
tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. pulang dari kampus anda seringkali harus menunggu beberapa
Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan menit bahkan beberapa jam di halte atau peron. Mengapa
beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca?
jadwal mingguan sebagai pedoman. Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda
b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang pergi dan baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu
telah ditulis. paragraf.

4. Evaluasi Setiap Jadwal 2. Cara Belajar Yang Baik


a. Evaluasi jadwal setiap pagi. 1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
b. Evaluasi jadwal setiap malam. Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah
memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua
Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah
membuat jadwal Anda menjadi efektif dan efesien. kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang
1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya. dihapal itu.Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan
Apakah Anda termasuk seorang “night person” atau untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
“morning person”? Gunakan kekuatan waktu tersebut 2. Membaca adalah kunci belajar Supaya kita bisa paham,
untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik setiap harinya minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari,
- apakah itu pagi (jika anda seorang “morning person”) yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh

90 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 91
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk
sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan mengantuk.
cukup lama di otak kita. 8. Latih sendiri kemampuan kita Sebenarnya kita bisa
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran Tinggalkan catatan melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap
pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal
dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang.Kata-kata latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba
kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh
pelajaran selama ujian. mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak
4. Hapalkan kata-kata kunci Kadang, mau tidak mau ada di buku, cobalah tanya ke guru.
kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan 9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari Kalau kita
banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati.Buatlah kata-kata sudah mengulang materi dan menjawab semua soal
kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada latihan, jangan langsung tutup buku.
saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk 10. Sediakan waktu untuk istirahat Belajar boleh kencang,
nama- nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap
artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan
ungu. pikiran.Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah
5. Pilih waktu belajar yang tepat Waktu belajar yang paling selalu selingi dengan istirahat.
enak adalah pada saaat badan kita masih segar.
6. Bangun suasana belajar yang nyaman Banyak hal yang Ketrampilan Membaca Scanning
bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa 1. Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca
pilih lagu yang sesuai dengan mood kita.Tempat belajar memindai adalah membaca sangat cepat. Ketika seseorang
juga bisa kita sesuaikan.Kalau sedang bosan di kamar membaca memindai, dia akan melampaui banyak kata.
bisa di teras atau di perpustakaan. Menurut Mikulecky & Jeffries (dalam Farida Rahim,
7. Bentuk Kelompok Belajar Kalau lagi bosan belajar 2005), Scanning atau membaca memindai berarti mencari
sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah informasi spesifik secara cepat dan akurat.Memindai artinya
banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal terbang di atas halaman-halaman buku.Membaca dengan
lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari teknik memindai artinya menyapu halaman buku untuk
masing-masing orang.Kemudian setiap orang secara menemukan sesuatu yang diperlukan.Scanning berkaitan
bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian
seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini halaman tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.

92 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 93
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Teknik membaca memindai (scanning) adalah teknik - Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph
menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara - Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda
menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah
ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata kata kunci atau keyword-nya
berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak - Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut
melihat kata demi kata.
Keterampilan Menulis Secara Umum
Langkah-langkah Scanning Seperti halnya proses produksi lainnya, menulis juga
- Perhatikan penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’, memerlukan teknik tertentu. Sehingga dapat menghasilkan
‘langkah’, ‘pertama’, ‘kedua’, atau ‘selanjutnya’. tulisan yang baik, bermanfaat, dan enak dibaca.
- Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak Teknik menulis jenis tulisan yang satu dengan lainnya itu
berbeda dengan teks lainnya. berbeda.Berikut teknik menulis secara umum yang dapat
- Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas dipakai untuk membuat sebuah tulisan.
paragraph 1. Menentukan Jenis Tulisan
2. Memertimbangkan Pembaca
2. Membaca Skimming 3. Berorientasi pada Publikasi
Membaca-layap (skimming) adalah membaca dengan 4. Menentukan Tema dan Mencari Ide Tulisan
cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian suatu 5. Mengembangkan Ide
bacaan. (Farida Rahim, 2005). Skimming dilakukan untuk 6. Memerhatikan Unsur-Unsur Tulisan
melakukan pembacaan cepat secara umum dalam suatu 7. Menciptakan Gaya Tulisan
bahan bacaan. Dalam skimming, proses membaca dilakukan 8. Menguasai EyD
secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok 9. Melakukan Swasunting
pikiran utama dalam bahan bacaan sambil memahami
tema besarnya. Ketrampilan Mengungkapkan Pendapat
Langkah-langkah Skimming Hal yang paling utama dalam mengutarakan pendapat agar
- Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tersampaikan secara benar adalah «to the point» Mengulang
tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. hanya kalau dibutuhkan.
- Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda 1. Jangan utarakan pendapat yang telah diutarakan
mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik sebelumnya
tersebut.

94 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 95
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Hindari kebiasaan membumbui/menambahkan kata-kata 5. MATERI PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH


3. Ritme bicara
4. Hindari lelucon Masa Orientasi Pelajar
5. Diam kalau gugup Masa Orientasi Pelajar atau disingkat MOP atau sering
6. Bicarakan topik yang dimengerti oleh semuanya disebut juga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (disingkat
7. Dahulukan kepentingan tim MPLS) merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan
di sekolah guna menyambut kedatangan siswa baru.
Masa orientasi lazim kita jumpai hampir di tiap sekolah, mulai
dari tingkat SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tak pandang
itu sekolah negeri maupun swasta, semua menggunakan cara
itu untuk mengenalkan almamater pada siswa barunya.
MOP dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan
mental, disiplin dan mempererat tali persaudaraan. MOS
juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap
lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan
dengan sesama siswa baru, kakak kelas, guru hingga karyawan
lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai
macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan
sekolah.

Tujuan MOP
Dalam kegiatan MOP pasti ada tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan MOP itu adalah :
1. Memperkenalkan siswa pada lingkungan fisik sekolah yang
baru mereka masuki
2. Memperkenalkan siswa pada seluruh komponen sekolah
beserta aturan, norma, budaya, dan tata tertib yang berlaku
di dalamnya.
3. Memperkenalkan siswa pada keorganisasian
4. Memperkenalkan siswa untuk dapat menyanyikan lagu

96 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 97
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

hymne dan mars sekolah 2. Lembaga dan kegiatan ekstrakurikuler


5. Memperkenalkan siswa pada seluruh kegiatan yang ada di Sekolah merupakan lembaga pendidikan dasar dan
sekolah menengah dengan kegiatan utama terselenggaranya proses
6. Mengarahkan siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler belajar dan mengajar (PBM). Bentuk pelaksanaan PBM
yang sesuai dengan bakat mereka adalah kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.Kegiatan
7. Menanamkan sikap mental, spiritual, budi pekerti yang intrakurikuler merupakan kegiatan belajar tatap muka dalam
baik, tanggung jawab, toleransi, dan berbagai nilai positif alokasi waktu yang sudah diatur dalam struktur dan muatan
lain pada diri siswa sebagai implementasi penanaman kurikulum.
konsep iman, ilmu, dan amal Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran
8. Menanamkan berbagai wawasan dasar pada siswa sebelum yang dilaksanakan di luar jam tatap muka. Kegiatan ini bertujuan
memasuki kegiatan pembelajaran secara formal di kelas. untuk membantu perkembangan siswa sesuai kebutuhan,
potensi, bakat dan minat siswa. Diasumsikan bahka setiap
1. Struktur Lembaga Sekolah siswa akan memiliki kebutuhan, potensi, bakat dan minat yang
Salah satu contoh dalam pengenalan Struktur Lembaga berbeda. Oleh sebab itu siswa boleh memilih kegiatan apa
sekolah serta tugas pokok dan fungsi pengelola sekolah. yang cocok dengan dirinya. Namun demikian, sekolah telah
mkelakukan penelusuran dan penjaringan terhadap kebutuhan
siswa tersebut sehingga sekolah bisa menentukan bentuk
kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah.

Manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler antara lain :


a. Wadah untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat
yang sudah dimiliki siswa.
b. Upaya memupuk dan mengembangakan rasa tanggungjawab
pribadi dansosial siswa
c. Dapat menciptakan suasana rileks, gembira dan
menyenangkan
d. Dapat memberikan bekal untuk mempersiapkan karir
siswa.
Contoh Struktur Lembaga Sekolah

98 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 99
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah Agama Islam bisa berupa seni baca Al-Qur’an, qasidah,
juga mempertimbangkan kondisi dan sarana prasarana yang kaligrafi, dan sebagainya.Di samping memberikan
ada.Misalnya kegiatan ekstrakurikuler olahraga prestasi dipilih keterampilan kepada siswa, seni seperti dinyatakan
yang memiliki sarana yang memadai. Vollyball, badminton, oleh Wardi Bachtiar, bisa membangun sesuatu perasaan
tenis meja, sepak takraw dan lain sebagainya merupakan keagamaan atau mengganti perasaan yang telah
beberapa contoh sederhana. Dapat pula kegiatan yang berkaitan melekat dengan perasaan yang baru.
dengan dunia tulis menulis, internet dan blogging.Atau, saat - Pesantren Kilat
ini lagi populer olympiade mata pelajaran seperti olympiade Pesantren kilat adalah “kajian dasar Islam dalam
matematika, fisika, biologi, ilmu pengetahuan sosial dan lain jangka waktu tertentu antara 2-5 hari tergatung situasi
sebagainya.Semua ini bisa diterapkan dengan membentuk dankondisi.Kegiatan ini dapat diadakan di dalam atau
kelompok olympiade mata pelajaran. di luar kota asalkan situasinya tenang, cukup luas, dapat
menginap dan fasilitas memadai”.
Jenis-Jenis Kegiatan - Tafakur Alam
Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Tafakur alam adalah “kegiatan yang bertujuan
Agama Islam adalah sebagai berikut : untuk menyegarkan kembali jiwa yang penat sambil
1. Kegiatan yang memiliki kaitan dengan bidang studi menghayati kebesaran penciptaan Allah s.w.t. dan
Pendidikan Agama Islam menguatkan ukhuwah. Biasanya berlangsung 1-3 hari
Dalam hal ini, kegiatan ekstrakurikuler tersebut diarahkan dan diadakan di luar kota: pegunungan, perbukitan,
kepada kegiatan pengayaan dan penguatan terhadap taman/kebun raya, pantai dan lain sebagainya.
materi-materi pembahasan dalam bidang studi Pendidikan - Shalat Jum’at Berjamaah
Agama Islam, seperti program kegiatan ekstrakurikuler Bagi sekolah yang memiliki fasilitas untuk
membaca al-Qur’an (kursus membaca al-Qur’an).Kegiatan menyelenggarakan shalat Jum’at berjamaah, bisa
ini sangat penting “mengingat kemampuan membaca menjadikan aktivitas ibadah ini sebagai bagian dari
al-Qur’an merupakan langkah awal pendalaman dan program kegiatan esktrakurikuler.Dalam kegiatan
pengakraban Islam lebih lanjut. ekstrakurikuler ini, siswa tidak hanya sekedar
2. Kegiatan yang tidak memiliki kaitan dengan bidang studi menjalankan shalat secara berjamaah, tapi juga terlibat
Pendidikan Agama Islam dalam penyelenggaraannya.
Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat berupa: - Majalah Dinding
- Kesenian Sebagai kegiatan ekstrakurikuler, majalah dinding
Kesenian sebagai kegiatan ekstrakurikuler Pendidiakn memiliki dua fungsi, yaitu : a) wahana informasi

100 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 101
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

keislaman, b) pusat informasi kegiatan Islam baik 6. MATERI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
internal sekolah maupun eksternal. Agar efektif, muatan
informasi Islam dalam majalah dinding hendaknya
yang singkat, padat, informatif, dan aktual.dan Masih PENGERTIAN
banyak lagi jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan
dapat diselenggarakan di sekolah tergantung kepada fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari
kebutuhan sekolah dan siswa. penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu
keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan
seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman.

I. PELAJAR PUTRI MEMAHAMI PERUBAHAN


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

TUMBUH KEMBANG REMAJA.


Masa remaja dibedakan dalam :
1. Masa remaja awal, 10 – 13 tahun.
2. Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun.
3. Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.

Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :


1. Mulai menstruasi.
2. Payudara dan pantat membesar.
3. Indung telur membesar.
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
5. Vagina mengeluarkan cairan.
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
7. Tubuh bertambah tinggi.

102 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 103
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki : kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang
1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap. teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia
2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin. 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut
3. Tumbuh kumis. menopause. Siklus menstruasi meliputi :
4. Mengalami mimpi basah. 1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14
5. Tumbuh jakun. hari sebelum menstruasi yang akan datang.
6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang. 2. Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim
7. Penis dan buah zakar membesar. menebal.
3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan dan siap menerima hasil pembuahan.
maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, 4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari
perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu : dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar
1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan dari rahim bersama darah.
kelompoknya.
2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan.
orang tua. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40
3. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri. hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-
4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari.
sangat tergantung pada kelompoknya. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30
– 80 ml. Selama masa haid, yang perlu diperhatikan adalah
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih kebersihan daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut
mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan sesering mungkin.
barunya.
MIMPI BASAH, BAGAIMANA BISA TERJADI ?
II. SEX EDUCATION Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas,
terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang
MENSTRUASI ATAU HAID. telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh
teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma
beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa

104 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 105
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah Kehamilan dibawah usia 20 tahun Organ reproduksi belum
memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sempurna sehingga pada saat persalinan akan mengalami
sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, kesulitan.
atau disebut juga onani. Belum siap mental sebagai ibu.
Bila tidak diinginkan akan
KEHAMILAN. Dilakukan abortus : suatu kejadian keluarnya hasil kehamilan
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan sebelum janin dapathidup diluar kandungan. Abortus Spontan
dapat terjadi bila dalam berhubungan seksual terjadi pertemuan (tidak disengaja)
antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan Provokatus (disengaja)
dapat diilustrasikan sebagai berikut :
1. Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PENYAKIT KELAMIN).
akan masuk kedalam sel telur. Adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
2. Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu Akan beresiko tinggi apabila dilakukan dengan berganti-ganti
senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan pasangan. Baik laki-laki maupun perempuan bisa beresiko
selanjutnya ke saluran telur. tertular penyakit kelamin. Perempuan beresiko lebih besar
3. Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur tertular karena bentuk alat reproduksinya lebih rentan terhadap
dan langsung membuahi. PMS. Sayangnya, 50% dari perempuan yang tertular PMS tidak
tahu bahwa ia sudah tertular. PMS tidak dapat dicegah hanya
Tanda-tanda kehamilan : dengan :
1. Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun 1. Membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.
tidur (morning sickness) atau sepanjang hari. 2. Minum jamu tradisional.
2. Mengantuk, lemas, letih dan lesu. 3. Minum obat antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan
3. Amenorhea (tidak mengalami haid). seksual.
4. Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu
menghendaki makanan tertentu (nyidam). PMS yang umum terdapat di Indonesia adalah :
5. Dibuktikan melalui tes laboratorium yaitu HCG Test dan 1. Gonorrea.
USG. 2. Clamidia.
6. Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering 3. Sifilis.
mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae (sekitar puting) 4. Herpes genital.
membesar. 5. Trikonomiasis.

106 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 107
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

6. Ulkul mole (chancroid). TRIKONOMIASIS


7. Kutil kelamin. Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
8. HIV-AIDS. Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Keluar
cairan vagina encer berwarna kuning kehijauan, berbusa dan
GONORREA (GO) berbau busuk; Sekitar kemaluan bengkak, kemerahan, gatal
Kuman penyebabnya : Neisseria gonnorrhoeae. dan terasa tidak nyaman.
Masa inkubasi atau penyebaran kuman : 2 – 10 hari setelah Komplikasi yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir
hubungan seks. prematur, memudahkan penularan infeksi HIV.
Tanda-tanda : nyeri pada saat kencing, merah, bengkak dan Tes laboratorium untuk mendeteksi sediaan basah KOH.
bernanah pada alat kelamin.
Komplikasi yang timbul : infeksi radang panggunl, mandul, ULKUS MOLE (Chancroid)
menimbulkan kebutaan pada bayi yang dilahirkan. Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi.
Pemeriksaan : pewarnaan gram dan biakan agar. Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Luka
lebih dari diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur,
SIFILIS (RAJA SINGA) keluar nanah dan rasa nyeri; Biasanya hanya pada salah satu
Kuman penyebab : Trepanema palidum. sisi alat kelamin. Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar
Masa inkubasi : tanpa gejala berlangsung 3 – 13 minggu, lalu getah bening di lipat paha berwarna kemerahan (bubo) yang
timbul benjolan sekitar alat kelamin, disertai pusing, nyeri tulang, bila pecah akan bernanah dan nyeri.
akan hilang sementara. 6 – 12 minggu setelah hubungan seks Komplikasi yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu
muncul bercak merah pada tubuh yang dapat hilang sendiri hamil yang tertular, memudahkan penularan infeksi HIV.
tanpa disadari. 5 – 10 tahun penyakit ini akan menyerang Tes laboratorium untuk mendeteksinya dengan pewarnaag
susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Gram dan Biakan agar selama seminggu.
Komplikasi pada wanita hamil : dapat melahirkan dengan
kecacatan fisik seperti kerusakan kulit, limpa, hati dan KLAMIDIA
keterbelakangan mental. Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini
Pemeriksaan : tes laboratorium untuk mendeteksi RPR biasanya kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada
(Rapid Plasma Reagent) dan TPHA (Trepanema Palidum awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak
Hemagglutination Assay). memeriksakan diri.
Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih
kekuningan; Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah

108 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 109
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

hubungan seksual. lahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga mudah


Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai gonore; terserang penyakit dan tubuh akan melemah.
Penyakit radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada Obat-obatan yang ada pada saat ini, belum mampu untuk
saluran falopian; Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan menjanjikan suatu kesembuhan yang pasti.
penularan infeksi HIV. Tes HIV (ELISA dua kali) perlu disertai konseling sebelum
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah dan sesudah tes dilakukan.
Elisa, Rapid Test dan Giemsa. Setiap orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun
muda, kaya atau miskin, heteroseksual maupun homoseksual,
KUTIL KELAMIN terkenal maupun tidak terkenal. Resiko tertular HIV tidak
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus. berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar HIV dapat ditularkan dengan cara :
disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam). 1. Hubungan seksual tanpa pelindung dengan Orang Dengan
Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti HIV-AIDS (ODHA).
tumor; bisa berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan 2. Menggunakan benda tajam yang terkontaminasi oleh virus
resiko tertular HIV-AIDS. HIV, misalnya jarum suntik pada pengguna dan pecandu
Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat narkoba, alat pembuat tatto dan alat tindik.
terlihat oleh mata biasa. 3. Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV.
4. Dari ibu ODHA kepada bayi yang dikandung dan
HIV-AIDS disusuinya.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis
virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah HIV tidak dapat ditularkan kepada orang lain melalui :
putih manusia yang merupakan bagian paling penting dalam 1. Bersalaman atau berpelukan.
system kekebalan tubuh. 2. Makanan dari piring yang pernah digunakan ODHA.
AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah 3. Batuk atau bersin ODHA.
kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya sistem kekebalan 4. Gigitan nyamuk.
tubuh. 5. Berenang ditempat berenang yang sama dengan ODHA.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada 6. Mengunjungi ODHA dirumah atau dirumah sakit.
bedanya dengan orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak
ada gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV. Tetapi ketika
berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahan-

110 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 111
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

ASPEK KESEHATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN 2. MASA KESETIAAN ANGGOTA (MAKESTA)


OLEH REMAJA PUTRI.
A. Pengertian :
ANEMIA. Masa Kesetiaan Anggota yang disingkat MAKESTA adalah
Anemia terjadi karena kurangnya zat besi dan asam folat masa pendidikan dan pelatihan untuk menjadi anggota
dalam tubuh. Penderita anemia berpotensi melahirkan bayi IPPNU secara sah.
dengan berat badan yang rendah serta kematian pada proses B. Tujuan
persalinan. Umum : Sebagai gerbang awal ideologisasi dan pengenalan
Tanda-tanda anemia : organisasi IPPNU kepada calon anggota yang diarahkan
1. Mudah lelah, mengantuk. kepada perubahan mentalitas, keyakinan dan sikap
2. Pusing, muka pucat. persaudaraan serta kecintaan kepada organisasi.
3. Tidak bersemangat. Khusus :
1. Menumbuhkan keyakinan tentang kebenaran Islam Ahlus-
Mengapa perempuan lebih rentan anemia dibandingkan sunnah waljamaah sebagai satu-satunya sistem yang
laki-laki? berkesinambungan untuk melanjutkan da’wah islamiyah.
Kebutuhan zat besi perempuan 3 kali lipat lebih banyak 2. Memberikan pemahaman tentang NU sebagai wadah
dibandingkan laki-laki. Perempuan setiap bulan mengalami perjuangan Islam Ahlussunnah Waljamaah di Indonesia.
haid, jadi perlu zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya. 3. Meyakinkan kepada calon anggota bahwa IPPNU
Demikian pula pada saat hamil, butuh zat besi untuk kebutuhan merupakan organisasi pelajar yang tepat sebagai sarana
perkembangan janin. perjuangan da’wah Islamiyah.
4. Mengenal dan memahami organisasi IPPNU sebagai Banom
Apa yang perlu dilakukan agar terhindar dari anemia? NU serta memahami isi materi organisasi IPPNU (PD/PRT,
1. Mengkonsumsi makanan bergizi. PO dan lain lain)
2. Mengkonsumsi tablet penambah darah. 5. Menumbuhkan wawasan dan kemampuan dasar
berorganisasi.
Sumber :
belajarpsikologi.com/kesehatan-reproduksi-remaja/ C. Output
ceria.bkkbn.go.id/ 1. Anggota yang faham nilai keislaman dan perjuangan
Islam yang dikembangkan dan diperjuangkan oleh NU
(al-islam ahlussunnah wal jamaah)

112 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 113
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Peserta menjadi anggota resmi IPPNU 2. Peserta


3. Anggota faham tentang gerakan IPPNU dan - Peserta adalah siswa, santri, remaja dan mahasiswa
hubungannya dengan NU, Badan Otonom serta yang berumur minimal 12 tahun
Lembaga NU. - Peserta Makesta sebanyak-banyaknya adalah 50
4. Anggota mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya orang dalam satu kelas, jika peserta lebih dari 50
organisasi. orang penyelenggaraannya dibagi dalam beberapa
5. Anggota faham tentang cara berorganisasi yang baik. kelas.
3. Waktu
D. Indikator Waktu penyelenggaraan Makesta adalah 13,5 jam
1. Anggota dapat menjelaskan dan melaksanakan nilai- efektif. Catatan: (minimal 2 hari) waktu menyesuaikan
nilai keislaman ahlussunnah waljamaah dan organisasi
NU sebagai wadah perjuangannya. F. Jadwal Kegiatan
2. memiliki sertifikat dan atau KTA
3. anggota dapat menjelaskan keberadaan dan perjuangan (Jadwal kegiatan disesuaikan dengan alur, bobot dan
IPPNU. urutan materi. Kalau kegiatan lebih dari 2 hari, disarankan
4. Anggota aktif terlibat dalam kegiatan IPPNU untuk menambah bobot materi ideologisasi dengan metode
5. Anggota dapat mengartikulasikan gagasan dengan outdoor)
baik

E. Penyelenggara, Peserta dan Waktu


1. Penyelenggara
MAKESTA diselenggarakan oleh:
1.1. Pimpinan Ranting (PR) atau Pimpinan Komisariat
(PK) dan atau diselenggarakan secara bersama-
sama oleh beberapa PR atau PK.
1.2. Jika Pimpinan Ranting atau Pimpinan Komisariat
belum terbentuk atau tidak mampu, maka MAKESTA
boleh diselenggarakan oleh PAC sampai tingkat
PC.

114 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 115
116
Har 0.00 – 0.00 – .00 .00 – .00 – .0 .0 – .0 – .00 0.0 –
/ 0.00 .00 .0 04.00
Jam
I Registrasi Sholat Sholat Dhuhur Sholat Qiyamul
Pembukaan dhuhur Maghrib 5. Ke-NU-an Lail
berjama’ah 4. Ahlussunnah berjama’ah
1. Perkenalan dan coffee Wal Jama’ah Dinamika
Har 0.00 – 0.00 – .00 break .00 – .00 – .0
Makan .0Kelompok
– .0 – .00 0.0 –
/ 2. Pre test
0.00 .00 Dinamika malam .0 04.00
Jam 3. Analisa Kelompok
I Registrasi Diri danSholat Sholat Dhuhur Sholat Qiyamul
Pembukaan Kontrakdhuhur Maghrib 5. Ke-NU-an Lail
Belajarberjama’ah 4. Ahlussunnah berjama’ah
1. Perkenalan dan coffee Wal Jama’ah Dinamika

Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama


II Sholat 6. Ke-IPPNU-an Sholat break Sholat Ashr Sholat Makan10. Kelompok Qiyamul
shubuh 2. Pre test Dzuhur berjama’ah Dinamika Maghrib malam kepemimpina Lail dan
berjama’ 7. Keadminis- berjama’ah,3. Analisa Kelompok berjama’ah, n Pembaiat
Buku Pedoman Pe ngkade ran

ah trasian dan Makan Diri9. Keorganisasi-an barzanji


dan 11. an/Penut
siang Kontrak Konsep upan
Makan Dinamika Belajar Makan Gender
pagi Kelompok 8. Karakter malam 12.
II Sholat Building
6. Ke-IPPNU-an Sholat Sholat Ashr Sholat valuasi/10. Qiyamul
shubuh Dzuhur berjama’ah Maghrib Post test/kepemimpina Lail dan
berjama’ 7. Keadminis- berjama’ah, RTL
berjama’ah, n Pembaiat
ah trasian dan Makan 9. Keorganisasi-an barzanji 11. an/Penut
siang Konsep upan
Makan Dinamika Makan Gender
pagi Kelompok 8. Karakter malam 12.
Building valuasi/
Post test/
G. Alur Pendidikan dan Pelatihan RTL

Cal. Peserta

G. Alur Pendidikan dan Pelatihan


4,5,6 7,8

Cal. Peserta
T 1,2,3 T
3333
U A
J R R
Motivasi Penguatan 4,5,6Penguatan 7,8 Evalu T
U Idiologi Skill Orgn asi G
L
A T 1,2,3 E T
3333
N U T A
J R R
Motivasi Penguatan Penguatan Evalu T
U Idiologi Skill Orgn asi G
L
A E
Buku Pedoman Pe ngkade ran

Keterangan:
N T
Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama

Keterangan:
117
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Keterangan: yang mengikuti MAKESTA ini diharapkan menjadi anggota


Skema ini merupakan dasar pelatihan sebagai upaya untuk yang paham serta dapat mengaplikasikan meteri-materi
memandu peserta dan pelatih di dalam memahami proses ideologi
latihan. Daur ini terdiri dari:
1. Tujuan : Bagian dari pelatihan yang diharapkan tercapai H. Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan
selama proses pelatihan 1. Perkenalan
2. Motivasi : Bagian dari pelatihan yang didalamnya diberi a. Pokok Bahasan : Perkenalan identitas peserta dan
muatan ; Pre-test, perkenalan, review pengalaman, analisa fasilitator, seperti : nama, alamat, hobi, pekerjaan,
diri dan kontrak belajar dengan harapan dapat memacu, dll.
mendorong dan menstimulasi peserta kea rah pembentukan b. Tujuan :
kesadaran diri Tercapainya suasana interaktif yang hangat dan
3. Penguatan Ideologi : Bagian dari pelatihan yang didalamnya terbuka antara sesama peserta, fasilitator dan panitia
diberi muatan ; Ke-IIPNU-an, Ke-NU-an, Ke-Aswaja-an penyelenggara
serta tradisi perilaku keagamaan NU dengan harapan c. Metode : bermain (membuat puisi pribadi), Story
terjadi pertumbuhan dan penguatan Ideologi bagi anggota Telling
IPPNU d. Media : kertas, pulpen
4. Penguatan skill organisasi : Bagian dari pelatihan yang e. Waktu : 45 menit
didalamnya diberi muatan materi: keorganisasian, f. Proses Kegiatan :
kepemimpinan dan keadminstrasian dengan harapan agar 1. Fasilitator membuka serta menjelaskan secara
anggota IPPNU memiliki dasr ketrampilan keorgaanisasian singkat aturan main dari permainan ini.
,kepemimpinan dan keadministrasian yang baik. 2. Fasilitator meminta kepada peserta untuk
5. Evaluasi : Bagian dari pelatihan yang dijadikan tolak ukur membentuk lingkaran, kemudian fasilitator
dari proses pelatihan secara menyeluruh memberikan selembar kertas kepada masing-
6. Rencana Tindak Lanjut : proses perencanaan terhadap masing peserta.
kegiatan pasca latihan yang diharapkan mampu 3. Fasilitator mengajak kepada peserta untuk
menjembatani kegiatan berikutnya membuat puisi sederhana – minimal 4 baris.
7. Target : merupakan komponen yang menjadi tujuan akhir Puisi itu berisi informasi tentang nama, minat,
latihan, kesesuaian antara tujuan yang direncanakan pekerjaan, hobi, gaya hidup dan sebagainya.
dengan target yang diharapkan seharusnya pada akhir 4. Sebagai contoh “Aku adalah seorang kiper”,
latihan ini sudah dapat tercapai. Sehingga target peserta kesukaanku naik skuter, makananku lemper,

118 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 119
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

asalku dari Jember, aku masuk IPPNU pingin c. Metode :


pinter, biar tidak keblinger, dan hanya menjadi 1. Angket atau;
bemper, sekarang aku siap jadi kader. 2. Brainstorming
5. Setelah selesai, kemudian peserta diminta d. Media : form kuesioner, kertas (ukuran HVS),
untuk menggeser kertas yang berisi puisi pribadi pulpen
tersebut ke arah kanan dua kali. Waktu : 45 menit
6. Selanjutnya fasilitator meminta kepada peserta e. Proses Kegiatan
untuk membacakan puisi pribadi yang ada 1. Untuk pre test yang sifatnya angket diisi
ditangannya seraya melakukan deklamasi oleh peserta yang disebarkan oleh panitia.
sesuai dengan isi puisi tersebut. Selanjutnya seluruh angket dikumpulkan untuk
7. Fasilitator mengulas secara singkat manfaat dari dilakukan penilaian, kemudian hasil angket ini
perkenalan tersebut diakhir dengan menutup menjadi gambaran awal tentang kondisi peserta
acara/sessi. menyangkut pengalaman, keilmuan maupun
motivasi mengikuti makesta.
2. Pre Test dan Analisis Diri 2. Disamping pre test yang sifatnya angket
a. Pokok Bahasan : fasilitator dapat memberikan pre test dengan
Pemahaman keislaman dan gerakan Islam ahlusun­ cara brainstorming dengan peserta secara
nah waljamaah langsung.
1. Pengalaman organisasi 3. Selanjutnya fasilitator mengajak brainstorming
2. Pengetahuan tentang NU dan mengidentifikasi dengan peserta secara acak
3. pengetahuan tentang IPPNU dengan menanyakan beberapa hal misalnya,
4. Harapan dan tujuan mengikuti kegiatan tentang seputar gerakan Islam, organisasi
5. Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti pelajar, seputar NU, serta menanyakan peserta
b. Tujuan apa motivasi mendasar yang mendorong untuk
1. Mengetahui tingkat pengetahuan dan penga­ mengikuti Makesta, sampai pada harapan
laman peserta terhadap materi kegiatan. peserta terhadap kegiatan tersebut.
2. Peserta dapat mengenal diri, lingkungan dan 4. Fasilitator mengidentifikasi dan mengulas
organisasi yang diikutinya. dengan singkat diakhiri dengan penutup.
3. Menumbuhkan motivasi peserta dalam berorga­
nisasi dan kegiatan Makesta.

120 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 121
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Ahlussunnah wal jamaah d. Media : LCD, kertas plano, spidol


a. Pokok Bahasan e. Waktu : 120 menit
1. Pengertian Islam sebagai rahmatal lil-alamin f. Proses Kegiatan :
2. Pengertian iman, islam dan ihsan serta sumber 1. Fasilitator membuka acara, kemudian
ajaran Islam menjelaskan secara singkat tentang materi yang
3. Prinsip-prinsip dasar gerakan Islam ahlusunnah akan dibahas sesuai dengan pokok bahasan.
wal-jamaah yaitu tawasuth dan i’tidal, tasamuh, 2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber,
tawazun dan amar ma’ruf nahi mungkar. selanjutnya fasilitator mengadakan warming
4. Pengertian dan dalil-dalil yang menjadi rujukan up (pemanasan) dengan cara memberikan
Ahlussunnah wal jamaah. pertanyaan seputar materi sesuai dengan pokok
5. Kilasan sejarah gerakan Islam ahlusunnah wal bahasan. Hal ini dilakukan untuk mengukur
jamaah dan perkembangannya di Indonesia. tingkat pengetahuan peserta terhadap materi
Kebenaran sistem da’wah yang berkesinam­ yang bersangkutan, sehingga nara sumber
bungan yang diemban oleh ulama’ sebagai dapat mempertajam pemaparan materi sesuai
pewaris para nabi. dengan kadar pengetahuan peserta.
b. Tujuan 3. Fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber
1. Meyakinkan kebenaran Islam Ahlussunnah wal untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan
jamaah sebagai gerakan da’wah Islamiyah yang dialog.
benar dan berkesinambungan. 4. Fasilitator mengulas secara garis besar pokok hasil
2. Memahami Iman, Islam, Ihsan, dan sumber dialog, selanjutnya fasilitator mempersilahkan
ajaran Islam. kepada nara sumber meninggalkan ruangan,
3. Memahami prinsip-prinsip Islam ahlussunnah kemudian diakhiri dengan penutup
wal jamaah dan sejarah kelahiran serta 5. Referensi bacaan selanjutnya :
perkembangannya di Indonesia a. Khittoh Nahdliyah oleh KH. Ahmad Siddiq
4. Memahami dalil-dalil kebenaran yang menjadi b. Kembali ke Khittoh oleh KH. Muchith Muzadi
rujukan ahlussunnah wal jamaah. c. Ahlussunnah waljamaah oleh KH. Sirojudin
5. Memahami kebenaran sistem da’wah yang Abbas
berkesinambungan yang diemban oleh ulama d. Islam Ahlussunnah waljamaah dan perkem­
di Indonesia bangan­nya di Indonesia diterbitkan PP
c. Metode : Ceramah dan dialog e. LP Maarif NU

122 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 123
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

4. Ke NU an tingkat pengetahuan peserta terhadap materi


a. Pokok Bahasan : yang bersangkutan, sehingga nara sumber
1. Sejarah kelahiran NU dan perkembangannya dapat mempertajam pemaparan materi sesuai
(konteks lokal dan nasional) dengan kadar pengetahuan peserta.
2. Misi, Bentuk dan sistem organisasi NU. 3. Fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber
3. Pengertian dan kedudukan ulama dalam NU untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan
4. Nilai dan tradisi keagamaan NU (tahlilan, dialog.
ratiban, barzanji, qunut, mauludan, dll). 4. Fasilitator mengulas secara garis besar pokok hasil
b. Tujuan dialog, selanjutnya fasilitator mempersilahkan
1. memahami sejarah kelahiran NU dan kepada nara sumber meninggalkan ruangan,
perkembangannya dalam konteks lokal maupun kemudian diakhiri dengan penutup.
nasional 5. Referensi bacaan :
2. memahami misi, bentuk dan sistem organisasi Fiqih Tradisi oleh :
NU. KH. Muhyidin Abdussomad
3. memahami kedudukan dan peran ulama dalam KH. Nuril Huda
NU sebagai penerus para nabi.
4. memahami dasar-dasar dan bentuk-bentuk
tradisi keagamaan NU 5. Ke IPPNU an
c. Metode : Ceramah dan dialog a. Pokok Bahasan :
d. Media : LCD, kertas plano, spidol Pengenalan Sejarah kelahiran IPPNU (nasional dan
e. Waktu : 90 menit lokal)
f. Proses Kegiatan : b. Citra Diri dan Pola Dasar Perjuangan Organisasi
1. Fasilitator membuka acara, kemudian IPPNU
menjelaskan secara singkat tentang materi yang c. Hubungan IPPNU dengan NU beserta banom-
akan dibahas sesuai dengan pokok bahasan. banomnya
2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, d. PD/PRT (sifat, fungsi, azas, aqidah, misi organisasi,
selanjutnya fasilitator mengadakan warming struktur organisasi, lambang organisasi).
up (pemanasan) dengan cara memberikan e. Mars IPPNU
pertanyaan seputar materi sesuai dengan pokok
bahasan. Hal ini dilakukan untuk mengukur

124 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 125
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Tujuan 5. Referensi :
1. Memahami sejarah kelahiran dan peran IPPNU a. Sejarah IPPNU
sebagai ujung tombak gerakan kaderisasi b. Dinamika kaum muda NU dalam lintasan
Islam ahlussunnah waljamaah pada tingkatan sejarah oleh Asrorun Niam Sholeh dan Sulton
pelajar Fathoni
2. Memahami Citra Diri dan PDPO IPPNU
3. Memahami hubungan IPPNU dengan NU f. Keorganisasian
beserta banom-banomnya a. Pokok Bahasan:
4. Memahami materi-materi dasar keorganisasian 6. Pengertian organisasi
IPPNU (PD/PRT IPPNU) 7. Manfaat dan fungsi organisasi
5. Hafal dan bisa menyanyikan Mars IPPNU 8. Jenis-jenis organisasi
dengan baik dan benar 9. Unsur-unsur organisasi
c. Metode : Ceramah, dialog. 10. Managemen pengelolaan organisasi
d. Media : LCD, kertas plano, spidol a. Tujuan
e. Waktu : 180 menit. 1. Memahami pengertian organisasi
f. Proses Kegiatan : 2. Memahami fungsi dan manfaat organisasi
1. Fasilitator membuka acara, kemudian 3. Memahami jenis dan unsur organisasi
menjelaskan secara singkat tentang materi yang 4. Memahami managemen pengelolaan
akan dibahas sesuai dengan pokok bahasan. organisasi
2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, b. Metode :
selanjutnya fasilitator mengadakan 1. Ceramah dan dialog
brainstorming seputar materi yang akan 2. Permainan
dibahas. c. Media : LCD, Kertas plano dan spidol
3. Fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber d. Waktu : 45 menit
untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan e. Proses Kegiatan :
dialog. 1. Fasilitator membagi peserta dalam 4 kelompok
4. Fasilitator mengulas secara garis besar pokok hasil 2. Dua kelompok pertama bermain tanpa
dialog, selanjutnya fasilitator mempersilahkan penjelasan
kepada nara sumber meninggalkan ruangan, 3. Fasilitator menggambar kerangka gambar pada
kemudian diakhiri dengan penutup. kertas plano

126 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 127
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

4. Masing-masing peserta menambahkan 3 masyarakat


coretan pada gambar tersebut. c. Metode : Ceramah, dialog, game, role playing
5. Dua kelompok kedua bermain berdasarkan d. Media : LCD, Kertas plano dan spidol
kesepakatan kelompok e. Waktu : 45 menit
6. Fasilitator mempersilahkan untuk menggambar f. Proses kegiatan :
sesuai dengan kesepakatan kelompok. 1. Fasilitator membagi peserta dalam 3 kelompok
7. Kerangka gambar digambar dikertas plano 2. Masing-masing kelompok memerankan salah
sesuai kesepakatan kelompok satu karakter kepemimpinan.
8. Masing-masing peserta menambahkan 3 3. Peserta melakukan evaluasi dari karakter
coretan pada gambar tersebut. kepemimpinan yang sudah diperankan tersebut
9. Fasilitator mengeksplorasikan permainan dengan dipandu oleh fasilitator.
tersebut berkaitan dengan keorganisasian yang (aspek yang diukur pemimpin, yang dipimpin
berkaitan dengan kerjasama, komunikasi, trust, dan proses kepemimpinan).
kompak, adaptif.
10. Fasilitator memperkenalkan nara sumber 8. Keadministrasian
sekaligus mempersilahkan menyampaikan a. Pokok Bahasan:
materi yang berkaitan dengan materi 1. Pengertian dan tujuan administrasi
keorganisasian dan dilanjutkan dengan tanya 2. Konsep dasar administrasi
jawab. b. Tujuan
1. Memahami Pengertian dan tujuan administrasi
7. Kepemimpinan 3. Memahami Konsep dasar administrasi
a. Pokok Bahasan: c. Metode : Ceramah, dialog, game, role playing
1. Pengertian kepemimpinan d. Media : LCD, Kertas plano dan spidol
2. Macam-macam dan tipe kepemimpinan e. Waktu : 45 menit
3. Teori dan Tugas-tugas kepemimpinan dalam f. Proses kegiatan :
masyarakat 1. Fasilitator membuka acara, kemudian
b. Tujuan menjelaskan secara singkat tentang materi yang
1. Memahami pengertian kepemimpinan beserta akan dibahas sesuai dengan pokok bahasan.
macam-macam dan tipenya 2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber,
2. Memahami peran kepemimpinan dalam selanjutnya fasilitator mengadakan

128 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 129
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

brainstorming seputar materi yang akan dibahas.


dibahas. 3. Fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber
3. Fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber untuk memaparkan materi
untuk memaparkan materi 4. Fasilitator membagi peserta dalam 4 kelompok
4. Fasilitator membagi peserta dalam 4 kelompok untuk mempraktikkan tugas dari narasumber
untuk mempraktikkan tugas dari narasumber 5. Fasilitator mengulas secara garis besar pokok hasil
5. Fasilitator mengulas secara garis besar pokok hasil praktik,, selanjutnya fasilitator mempersilahkan
praktik,, selanjutnya fasilitator mempersilahkan kepada nara sumber meninggalkan ruangan,
kepada nara sumber meninggalkan ruangan, kemudian diakhiri dengan penutup.
kemudian diakhiri dengan penutup.
10. Evaluasi
9. Konsep Gender a. Pokok bahasan
a. Pokok Bahasan: 1. Pendalaman seluruh materi
1. Pengertian dan tujuan konsep gender 2. Komponen yang terlibat dalam proses
2. Perbedaan sex dan Gender pendidikan dan pelatihan (Peserta, Fasilitator,
Panitia)
b. Tujuan b. Tujuan
1. Memahami Pengertian dan tujuan konsep 1. Mengukur atau menilai tingkat daya serap,
gender perkembangan peserta dan keberhasilan
2. Memahami sex dan gender pendidikan dan pelatihan yang diadakan
c. Metode : Ceramah, dialog, game, role playing 2. Mengetahui faktor penunjang dan penghambat
d. Media : LCD, Kertas plano dan spidol dalam penyelenggaraan pendidikan dan
e. Waktu : 45 menit pelatihan.
f. Proses kegiatan : c. Metode
1. Fasilitator membuka acara, kemudian Diskusi dan angket
menjelaskan secara singkat tentang materi yang d. Waktu
akan dibahas sesuai dengan pokok bahasan. Diskusi 60 menit
2. Fasilitator memperkenalkan nara sumber, Angket 30 menit
selanjutnya fasilitator mengadakan e. Media :
brainstorming seputar materi yang akan Semua materi ceramah dan lembaran-lembaran

130 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 131
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

angket Mohon di jawab dengan jelas pertanyaan-pertanyaan


f. Proses kegiatan berikut :
1. Peserta dibagi dalam kelompok kecil. 1. Bagaimana menurut anda hal-hal yang berkait dengan
Selanjutnya masing-masing kelompok tersebut pendidikan dan pelatihan sebagai berikut :
mengambil tempat terpisah dengan dipandu a. Pembagian waktu :
fasilitator. b. Pelayanan panitia terhadap peserta :
2. Kemudian masing-masing fasilitator dalam c. Akomodasi kegiatan:
kelompok, melakukan review (penajaman) d. Sarana kegiatan:
materi dari seluruh materi yang pernah diberikan 2. Bagaimana menurut anda tentang materi yang
selama fasilitatoran dengan cara melakukan diberikan pada pendidika dan pelatihan ini….
tanya jawab ekploratif. 3. Menurut Rekan-rekanita bagaimana penampilan nara
3. Setelah semua selesai, peserta masuk ruangan sumber..............
selanjutnya peserta melakukan evaluasi 4. Bagaimana perasaan rekan-rekanita dalam fasilitatoran
(feedback) berkait dengan aspek-aspek ini.....
latihan, misalnya Materi latihan, performance
fasilitator, sarana fasilitatoran, penyelenggaraan
fasilitatoran dll. Hal ini bila dilakukan dengan
angket maka peserta cukup mengisi dengan 11. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
angket kemudian hasil tersebut diidentifikasi a. Pokok bahasan
dan disimpulkan oleh fasilitator dan panitia. 1. Rumusan dan strategi tindak lanjut kegiatan
Bisa juga dilakukan ekplorasi secara langsung 2. Membentuk alumni Makesta.
dengan melakukan identifikasi dan feedback b. Tujuan
yang dipimpin oleh fasilitator dan semua panitia 1. Merumuskan dan menyepakati rencana
serta peserta terlibat di dalam forum. tindak lanjut pasca pendidikan dan pelatihan
4. Kemudian diakhiri dengan penutupan. Makesta.
2. Mengikat persaudaraan antar alumni
Makesta untuk mengaktualisasikan diri dalam
berorganisasi.
c. Metode: Angket dan diskusi
d. Waktu: 60 menit efektif

132 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 133
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

e. Media : 1. Merefleksi keadaan diri anggota


1. White board dan spidol 2. Pengukuhan keanggotaan dan pernyataan janji
2. Kertas plano setia terhadap IPPNU
3. Lembar rancangan kegiatan pasca latihan c. Proses Kegiatan:
f. Proses kegiatan a. Perenungan
1. Fasilitator membuka acara, kemudian 1. Fasilitator mengajak peserta untuk
memberikan penjelasan singkat tentang rencana membersihkan diri dari hadas kecil dan
tindak lanjut kegiatan hadas besar.
2. Agar hasil rencana tindak lanjut tepat sasaran, 2. Peserta sholat malam di mesjid dan
maka sebaiknya rencana tindak lanjut di buat mushola terdekat, kemudian diajak berzikir
forum segitiga yakni peserta, fasilitator, dan bersama
pimpinan struktural yang bersangkutan. 3. Fasilitator mengajak peserta bermuha­
3. fasilitator membagikan angket tindak lanjut sabah
kegiatan kepada peserta. b. Pengucapan Janji Setia Anggota
4. setelah angket selesai diisi oleh peserta, fasilitator 1. Fasilitator selanjutnya menyerahkan
memandu mengindentifikasi hasil isian kegiatan kepada pimpinan IPPNU setempat
rencana tindak lanjut, serta merumuskannya (penyelenggara) untuk melakukan
dalam bentuk garis besar kegiatan tindak lanjut pembaiatan kepada calon anggota baru.
pasca MAKESTA. 2. Pimpinan IPPNU (penyelenggara)
5. Selanjutnya forum diserahkan kepada pimpinan setempat mengajak fasilitator, panitia dan
struktural yang bersangkutan. peserta berbaris rapi dan mengucapkan
6. Hasil pembahasan tersebut ditetapkan sebagai janji setia sebagai anggota IPPNU, setia
ketetapan kegiatan yang harus dilaksanakan. kepada NU dan mengikuti semua garis
7. penyelenggara menutup sesi. kebenaran perjuangan Islam ahlussunnah
waljamaah.
12. Pembaiatan 3. Pimpinan IPPNU setempat menyatakan
a. Pokok pembahasan : secara resmi kalau peserta telah sah
1. Tazkiyatunnafs menjadi anggota IPPNU memiliki hak dan
2. Pengambilan sumpah kesetiaan kewajiban yang sama dengan anggota
b. Tujuan : IPPNU yang lain.

134 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 135
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

4. Acara pembaiatan di tutup dengan 1. KUMPULAN HAND-OUT (MATERI) MAKESTA


mushofahah (berjabat tangan erat dan
berangkulan sesama jenis) sambil membaca
sholawat badar. 1. MATERI ASWAJA

1. Pengertian dan dalil Ahlussunah Wal Jama’ah


‫ ا ْف رَ َت َق ْت‬:‫ول الل ِه َص ىَّل الل ُه َع َل ْي ِه َو َس َّل َم َق َال‬ َ ‫ض الل ُه َع ْن ُه أَ َّن َر ُس‬ َ ِ‫عَنْ أَ يِ ْب هُ َر ْي َر َة َر ي‬
‫ني ِف ْر َق ًة َو‬َ ‫ني ِف ْر َق ًة َوا ْف رَ َت َق ْت الن ََّصا َرى َع ىَل ِث ْن َتينْ ِ َو َس ْب ِع‬
َ ‫ا ْل َي ُهو ُد َع ىَل ْإح َدى َو َس ْب ِع‬
‫ َمنْ هُ ْم‬: ‫يل‬ َ ‫َس َت ْف رَ ِت ُق ُأ َّم ِتي َع ىَل َ�ث اَل ٍث َو َس ْب ِع‬
َ ‫ ِق‬.‫ اَّإل َو ِاح َد ًة‬, ‫ ُك ُّل َها يِف النَّا ِر‬,‫ني ِف ْر َق ًة‬
‫رواه أبو داود والرتمذي وابن ماجه‬.‫ َما أَ َنا َع َل ْي ِه َوأَ ْص َح يِاب‬: ‫ول ال َّل ِه ؟ َق َال‬ َ ‫َيا َر ُس‬

‫اض بن َسا ِر َية َق َال َو َع َظنَا‬ َ ‫الس َل ِمي أَ َّن ُه َس ِم َع ال ِع ْر َب‬


ُّ ‫عَنْ َع ْب ِد ال َّر ْح َم ِن ْب ِن َع ْمرو‬
َ‫ َو ُس َّن ِة ا ْل ُخ َل َفا ِء ال َّر ِاش ِدين‬, ‫ َع َل ْي ُك ْم ِب ُس َّن ِتي‬:‫ول الل ِه َص ىَّل الل ُه َع َل ْي ِه َو َس َّل ْم‬ ُ ‫َر ُس‬
‫ رواه احمد‬.َ‫ا ْل َم ْه ِد ِّيني‬

Gambaran yang dipaparkan diatas sebenarnya sudah


diprediksi (diperkirakan) Oleh nabi Muhammad SAW bahwa
pada suatu saat umatku akan terpecah menjadi 73 golongan dan
yang selamat dari kesesatan adalah Ahlussunah Wal Jama’ah
tersebut dalam kitab Thobroni bahwa nabi Muhammad SAW
bersabda :
Artinya : Dan akan berfirqoh umatku sebanyak 73 firqoh,
semuanya masuk neraka kecuali satu, sahabat-sahabat yang
mendengar ucapan ini lalu bertanya “siapakah yang satu itu
ya Rosulalloh” nabi menjawab “yang satu ialah orang yang
berpegang (berjihat) sebagai peganganku (I’tiqotku) dan
pegangan sahabat-sahabatku.(H.R. Imam Turmudzi)

Sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan Tabrani yang

136 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 137
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

artinya : Ketetapan nabi Muhammad SAW.


Kaum Yahudi terpecah menjadi 71 firqoh (pecahan), kaum 3. Al jama’ah ( )Berarti golongan mayoritas (umumnya umat
Nasrani menjadi 72 firqoh, sedangkan umatku akan terpecah islam)
menjadi 73 firqoh. Yang selamat diantara mereka satu,
sedangkan sisanya binasa. Sahabat bertanya ; “Siapakah yang Ahlussunah Wal Jama’ah menurut istilah artinya ajaran
selamat itu ?” Nabi menjawab : “Ahlussunnah wal Jamaah” islam yang murni sebagaimana yang diajarkan oleh Rosululloh
sahabat yang bertanya lagi : “Apakah Ahlussunnah wal Jamaah SAW. Bersama para sahabat-sahabatnya pada zaman itu. Dari
itu ?” Nabi menjawab : “Apa yang aku perbuat hari ini dan para pengertian diatas diambil kesimpulanbahwa Ahlussunah Wal
sahabatku.” Jama’ah adalah golongan pengikut ajaran islam yang selalu
berpegang teguh pada :
Mengikuti jejak langkah Rasulullah saw merupakan 1. Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
kewajiban yang telah diperintahkan Allah swt, sebagaimana 2. Sunnah para sahabat khususnya khulafaurrosyidin.
firman-NYA dalam Q.S. An Nisa’ ayat 115 yang artinya : 3. Ijma’ (kesepakatan para ‘ulama’ terutama masalah
Barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya petunjuk, khilafiyah memilah pendapat asawadul ‘adhom) dan
sedangkan meraka mengikuti selain jalannya (mayoritas) kaum mengikuti madzab imam mujtahidin, terutama madzab
muslimin, maka kami palingkan dia dari jalan yang ia ikuti dan empat (Hanafi, Maliki, Hambali, Syafi’i).
akan Kami bakar dia ke dalam neraka jahannam dan neraka
jahannam itu sejelek-jelek tempat kembali. PRINSIP-PRINSIP YANG DIKEMBANGKAN ASWAJA
Sedangkan mengikuti sunnah para sahabat Rasullah saw Dalam bukunya khittoh nahdliyah kyai Haji Ahmad Shiddiq
merupakan perintah Allah swt, sebagimana dalam Q.S. Al merumuskan sikap dasar atau karakter Ahlussunah Wal Jama’ah
Hasyr ayat 7 yaitu:
Apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw kepadamu 1. Tawasud (garis tengah) dan I’tidal (garis lurus)
hendaklah kau ambil apa yang Rasulullah saw melarangmu Sikap tengah yang berintikan prinsip hidup yang menjunjung
hendaklah kau hindari. tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah-tengah
Ahlussunnah wal Jamaah juga disebut Assawadul A’dhom kehidupan bersama. Dengan sikap ini NU sulalu menjadi
yakni golongan terbesar umat Islam yang didalamnya terhimpun kelompok panutan yang bersikap dan berlaku serta bertindak
para ulama ahlul haq dari berbagai keahlian (bidang) ilmu. lurus dan dengan selalu membangun dan menghindari
Ahlussunah Wal Jama’ah menurut bahasa: segala bentuk pendekatan yang bersifat tatoruf / ekstrim
1. Ahlun Berarti kalompok, keluarga, golongan (keras)
2. Sunnah:Berarti ajaran nabi meliputi perkataan, perbuatan,

138 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 139
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Tasamuh Artinya : Barang siapa yang berpendapat (berijtihad) dan


Sikap toleran terhadap perbedaan-perbedaan baik masalah benar, maka (dianggap benar) dan mendapat dua pahala, tapi
keagamaan, terutama hal-hal yang bersifatfuru’iyah atau bagi yang salah (dianggap salah) dan mendapat satu pahala
masalah khilafiyah serta dalam masalah kemasyarakatan (penghargaan).
dan kebudayaan.
3. Tawazun Memahami penjelasan diatas dapat disimpulkan,
Sikap seimbang dalam berkhitmad menyelaraskan untuk melestarikan, mempertahankan, mengamalkan dan
berhikmah terhadap Allah SWT, hikmah kepada sesame mengembangkan aswaja, Nahdlotul ‘Ulama’ berpegang teguh
manusia serta kepada lingkungan hidupnya, menyelaraskan pada system bermadzab :
kepentingan masa lalu, masa kini dan masa mendatang. a. Dalam bidang aqidah mengikuti madzab yang dipelopori
4. Amar Ma’ruf Nahi Munkar imam abu hasan al asy’ari dan abu mansur al maturidzi.
Selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan b. Dalam bidang fiqih mengikuti salah satu madzab empat
yang baik dan bermanfaat dan menolak setiap hal yang (Syafi’I, Maliki, Hanafi, Hambali).
dapat merugikan dalam kehidupan kini dan esok. c. Dalam bidang akhlak / tasawuf mengikuti madzab imam
junaidi al baghdawi dan imam ghozali.
Dengan demikian system bermadzab yang dianut oleh
Nahdlotul ‘Ulama’ telah membentuk kepribadian sebagai 4. Peran Ulama dan Auliya
organisasi yang berprinsip : Ulama adalah orang yang ahli dalam bidang ilmu agama
a. Prinsip penggunaan Al Qur’an dan sunnah secara luas dalam Islam dan sebagai pewaris para Nabi. Yang dimaksud
upaya memahami dan mengamalkan ajaran agama. pewaris disini adalah mewarisi ucapan, perbuatan, akhlak,
b. Prisip selalu berpijak kepada kebenaran sesuai dengan ilmu dan ajaran-ajaran Rasulullah saw. Sedangkan Auliya
prinsip-prinsip Rosulullah SAW, para sahabat, dan salafus atau para wali Allah (waliyullah) adalah ulama yang selalu
sholihin (khususnya madzab empat). dekat dengan Allah dan dicintaiNya.
c. Prinsip keberlangsungan ijtihad sebagaimana di syaratkan
oleh konsep Al Qur’an, sunnah, ijtihadnya muadz bin jabal Sepeninggal Rasulullah saw dan para sahabat (khulafaur
dan ungkapan klasik Ahlussunah Wal Jama’ah. rosyidin) dan khalifah, ulama memegang peranan penting
Artinya : memelihara nilai lama yang baik dan mengambil dalam Islam. Mereka adalah panutan dalam mengajarkan
nilai baru yang lebih baik. agama Islam, sehingga selalu membutuhkan bimbingan dari
d. Prinsip toleransi dalam perbedaan pendapat dalam arti mereka.
yang umum. Di Indonesia agama Islam dapat berkembang dengan

140 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 141
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

pesat karena jasa para ulama dan auliya.Banyak ulama-ulama


2. MATERI NAHDLATUL ULAMA’
besar dan para wali yang dengan sabar dan penuh keikhlasan
membimbing masyarakat kita pada kala itu, dimana dinamisme
dan animism masih sangat subur.Hingga pada saat ini, Negara A. Kelahiran Nahdlatul Ulama
ini menjadi Negara dengan mayoritas penduduk beragama NU lahir tanggal 16 Rajab 1344 H/ 31 januari 1926 M
Islam, betapa besar peran dan jasa ulama dan auliya kita. Pendirian organisasian NU dimotivasi oleh:
1. Faktor faham keagamaan para ulama yg harus
dipertahankan & dikembangkan
2. Rasa kebangsaan ulama dalam menghadapi Belanda
3. Upaya meningkatkan ekonomi umat
4. Meningkatkan SDM

B. Struktur keorganisasian Nahdlotul Ulama’


Seperti halnya organisasi pada Negara modern, organisasi
Nahdlotul Ulama’ membedakan antara kekuasaan suriah (badan
legislatif) dengan kekuasaan tanfidliyah (badan eksekutif), akan
tetapi fungsi suriyah dalam Nahdlotul Ulama’ merangkap pula
sebagai pengadilan dan badan yudikatif. Karenanya suriyah
merupakan pimpinan tertinggi yang petunjuk dan pendapatnya
mengikat sampai kebawah menurut garis vertikal.
Pengurus suriyah selaku pimpinan tertinggi mempunyai
tugas :
1. Menentukan arah kebijaksanaan Nahdlotul Ulama’ dalam
melakukan usaha dan tindakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Memberi petunjuk, bimbingan dan penbinaan dalam
memahami, menganalisa. Mengamalkan dan
mengembangkan ajaran islam menurut faham Ahlussunah
Wal Jama’ah baik dibidang aqidah, syari’ah, maupun
tasawuf.

142 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 143
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Mengendalikan, mengawasi, dan memberikan koreksi lembaga tersebut adalah :


terhadap semua perangkat Nahdlotul Ulama’ agar a. Lembaga Dakwah Nahdlotul Ulama’(LDNU) bertuigas
pelaksanaan program-program Nahdlotul Ulama’ berjalan melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ dibidang
diatas ketentuan jam’iyah dan agama islam. penyiaran agama islam Ahlussunah Wal Jama’ah.
4. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi badan b. Lembaga pendidikan Ma’arif Nahdlotul Ulama’ (LP.
otonom, lembaga dam majnah berlangsung berada di MA”ARIF.NU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul
daerah suriah. Ulama’ dibidang pendidikan dan pengajaran, baik formal
5. Membatalkan keputusan atau langkah organisasi Nahdlotul maupun non formal selain pondok pesantren.
Ulama’ yang dinilai bertentangan dengan ajaran Ahlussunah c. Lembaga Sosial Mabarot Nahdlotul Ulama’ (LS MABAROT
Wal Jama’ah. NU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di
bidang social dan kesehatan.
Sedangkan pengurus Tanfidliyah sebagai pelaksanaan d. Lembaga Perekonomian Nahdlotul Ulama’ (LP. NU)
harian mempunyai tugas : bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di
1. Memimpin organisasi sehari-hari sesuai dengan kebijakan bidang pengembangan ekonomi warga Nahdlotul Ulama’.
yang telah ditetapkan oleh pengurus suriah. e. Robithoh Ma’had (RMI) bertugas melaksanakan kebijakan
2. Melaksanakan program jam’iyah Nahdlotul Ulama’. Nahdlotul Ulama’ di bidang pengembangan pondok
3. Membimbing, mengarahkan, memimpin dan mengawasi pesantren.
kegiatan-kegiatan perangkat jam’iyah yang ada f. Lembaga Kemasyarakatan Keluarga Nahdlotul Ulama’
dibawahnya. (LKKNU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul
4. Menyampaikan laporan secara periodik kepada pengurus Ulama’ di bidang kemaslahatan keluarga, kependidikan
suruia tentang pelaksanaan tugasnya. dan lingkungan hidup.
g. Haiah Ta’mirtil Masjid Indonesia (HTMI) bertugas
C. Perangkat Organisasi Nahdlotul Ulama’ melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di bidang
Perangkat organisasi Nahdlotul Ulama’ menurut hasil pengembangan dan kemakmuran.
Muktamar XXI di solo terdiri atas: h. Lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia
(LAKPESDAM) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul
1. Lembaga Ulama’ dalam bidang kajian dan pengembangan sumber
Adalah perangkat departemen organisasi Nahdlotul Ulama’ daya manusia.
yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlotul Ulama’, i. Lembaga Seni Budaya Nahdlotul Ulama’ (LESBUMI NU)
khususnya yang berkaitan dengan bidang tertentu. Lembaga- bertugas melajsanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’ di

144 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 145
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

bidang seni dan budaya selain seni hadrah. 3. Badan Otonom


j. Lembaga Pengembangan Tenaga Kerja Nahdlotul Ulama’ Adalah perangkat organisasi Nahdlotul Ulama’ yang
(LPTK NU) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul berfungsi membantu melaksanakan kebijakan Nahdlotul
Ulama’ di bidang pengembangan ketenaga kerjaan. ULlama’, khususnya yang berkaitan dengan kelompok
k. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlotul masyarakat tertentu yang beranggotakan perseorangan.
Ulama’ (LPBH NU) bertugas melaksanakan kebijakan a. Jam’iyah ahli thoriqoh Muhammad SAW tabaroh
Nahdlotul Ulama’ di bidang Penyuluhan dan bantuan annahdiyah, dalam badan otonom yang menghimpun
hokum. pengikut aliran thoriqoh yang Mukhtabar di lingkungan
l. Jamiatul Quro’wal hiuffad bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlotul Ulama’.
Nahdlotul Ulama’ di bidang pengembangan seni baca dan b. Muslimat Nahdlotul Ulama’ (Mulimat NU) menghimpun
metode pengajaran dan hafalan Al Qur’an. anggota perenpuan Nahdlotul Ulama’.
c. Fatayat Nahdlotul Ulama’ (Fatayat NU) menghimpun
2. Lajnah anggota perempuan muda Nahdlotul Ulama’.
Adalah perangkat organisasi Nahdlotul Ulama’ untuk d. Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR) menghimpun anggota
melaksanakan program Nahdlotul Ulama’ yang memerlukan pemuda Nahdlotul Ulama’
penanganan khusus. e. Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama’ (IPNU) menghimpun
a. Lajnah Falaqiyah bertugas mengurus masalah hisab dan pelajar, santri, dan mahasiswa laki-laki.
ru’yah. f. Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul Ulama’ (IPPNU) menghimpun
b. Lajnah Ta’lif Wanafsir bertugas di bidang penerjemahan, pelajar, santri dan mahasiswa perempuan.
penyusunan dan penyebaran kitab-kitab menurut faham g. Ikatan Sarjana Nahdlotul Ulama’ (ISNU) menghimpun
Ahlussunah Wal Jama’ah. para sarjana dan kaum intelektual di kalangan Nahdlotul
c. Lajnah Auqof bertugas menghimpun dan mengelola tanah Ulama’.
serta bangunan yang diwakafkan kepada Nahdlotul h. Pagar Nusa menghimpun para anggota Nahdlotul Ulama’
Ulama’. yang suka dalam bidang beladiru pencak silat.
d. Lajnah Waqof Infaq dan Shodaqoh bertugas menghimpun,
mengelola dan mentasarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh. 3. Arah Perjuangan Nahdlatul Ulama
e. Lajnah Bahtsul Masail Diniyah, bertugas menghimpun, Tujuan Nahdlatul Ulama sejak awal didirikannya adalah
membahas dan memecahkan masalah maudzuiyah dan sebagai berikut :
waqiiyah yang harus segera mendapat kepastian hokum. 1. Meningkatkan dakwah Islamiyah.
2. Menyelenggarakan pendidikan.

146 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 147
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Mengupayakan terwujudnya kemaslahatan dan 3. MATERI IPPNU


kesejahteraan umat.
4. Mengupayakan pembangunan di bidang perekonomian. I. SEJARAH KELAHIRAN IPPNU
- Berawal dari pesantren
TRADISI AMALIYAH ORANG NU - Pendiri (Umroh Machfudhoh, Atika Murtdloh, Latifah
1. dalam bidang ibadah : Hasyim, Romlah, dan Basyiroh Saimuri)
- attalaffudz binniyyah kala sholat - Dasar Pemikiran:
- mengangkat tangan sejajar dengan telinga kala takbiratul muktamar NU ke-20 tahun 1954
ihram “IPNU adalah satu-satunya organisasi pelajar Putra
- menaruh tangan antara perut dan dada kala sholat NU dan Untuk perempuan harus ada organisasi yang
- membaca fatihah kala jadi ma`mum. terpisah”
- membaca qunut subuh - Konferensi Panca Daerah (28 Februari-5Maret
- dzikir jama`i dengan mengeraskan suara setelah selesai 1955)Lima cabang IPNU Putri (Surakarta,Malang,Lum
sholat lalu disambung dengan berdoa bersama. ajang , Kediri,Yogyakarta)
- sholat tarawih dan witir 23 rakaat. - 2 maret 1955/8 Rajab 1374 H adalah Hari Deklarasi
IPNU Putri (Kelak IPPNU)
2. penghormatan kepada nabi:
- muludan II. CITRA DIRI IPPNU
- sholawatan A. Visi & Misi IPPNU
- menyertakan “sayyidina” ketika bersholawat. - Visi IPPNU
Terbentuknya kesempurnaan pelajar putri Indonesia
3. penghormatan terhadap jenazah : yang bertaqwa, berakhlaqul karimah, berilmu, dan
• tahlilan berwawasan kebangsaan.
• ziarah kubur - Misi IPPNU
• talqin 1. Membangun kader NU yang berkualitas,
• tawassul berakhlaqul karimah, bersikap demokratis
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

148 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 149
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Mengembangkan wacana dan kualitas sumber - AZAS: IPPNU


daya kader menuju tercapainya kesetaraan berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa,
gender Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
3. Membentuk kader yang dinamis, kreatif dan Indonesia, Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmad
inovatif. kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
B. KARAKTER DASAR IPPNU
- MABADI KHAIRA UMMAH: - SIFAT : IPPNU
1. Ash-Sidqu (Kejujuran) organisasi yang kepelajaran, kemasyarakatan, dan
2. Al-amanah wal-Wafa bil- Ahdi (Dapat dipercaya, keagamaan yang bersifat nirlaba
setia dan tepat janji
3. Al-Adalah (Bersikap dan bertindak adil dalam - FUNGSI IPPNU
segala hal) 1. Wadah berhimpun pelajar putri Nahdlatul
4. Atta’awun (tolong menolong) Ulama untuk melanjutkan nilai-nilai dan cita-
5. Al-Istiqomah (Keteguhan) cita perjuangan NU.
2. Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi
- BERPERILAKU ASWAJA: pelajar putri NU untuk menggalang Ukhuwah
1. Landasan Agama (ucapan, perbuatan sesuai Islamiah dan mengembangkan syi’ar Islam
dengan Al-Qur’an hadist, ijma’ dan qiyas) ahlusunnah wal jamaah.
2. Nilai-nilai agama 3. Wadah kaderisasi NU pada bazis pelajar putri
- tawassuth dan I’tidal untuk mempersiapkan kader-kader bangsa.
- tawazzun (simbang) 4. Wadah keilmuan.
- tasammuh (toleran)
- Amar ma’ruf nahi mungkar • STRUKTUR ORGANISASI IPPNU
1. Pimpinan Pusat IPPNU (PP IPPNU)
- AQIDAH IPPNU 2. Pimpinan Wilayah IPPNU (PW IPPNU)
beraqidah Islam menurut faham ahlusunnah wal 3. Pimpinan Cabang IPPNU (PC IPPNU)
jamaah dan mengikuti salah satu madzhab: Hanafi, 4. Pimpinan Anak Cabang IPPNU (PAC IPPNU)
Maliki, Syafi’I, dan Hambali 5. Pimpinan Ranting/Komisariat IPPNU (PR/K
IPPNU)

150 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 151
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Lambang organisasi; Tiada laut sedalam iman


Warna hijau : keberanian, kesuburan serta dinamis; Tiada gunung setinggi cita
Warna putih : kesucian, kejernihan serta kebersihan; Sujud kepala kepada Tuhan
Warna kuning : hikmah yang tinggi/kejayaan; Tegak kepala lawan derita
Segitiga : iman, islam dan ihsan;
Dua buah garis tepi
mengapit warna kuning : dua kalimat syahadat III. HUBUNGAN IPPNU DENGAN NAHDLATUL
Sembilan bintang : keluarga NU, yang diartikan; ULAMA’
Nabi Muhammad saw, 4 bintang sebelah kanan (khulafaur
rosyidin), 4 bintang sebelah kiri (4 imam madzhab). • Intern (dalam lingkungan NU)IPPNU sebagai perangkat
Dua kitab : al qur’an dan hadits; dan badan otonom NU, secara kelembagaan memiliki
Dua bulu bersilang : aktif menulis dan membaca untuk kedudukan yang sama dan sederajat dengan badan-badan
menambah wacana berpikir; otonom lainnya, yaitu memiliki tugas utama melaksanakan
Dua bunga melati : perempuan yang dengan kebersihan kebijakan NU, khususnya yang berkaitan dengan kelompok
pikiran dan kesucian hatinya memadukan dua unsur masyarakat tertentu. Masingmasing badan yang berdiri
ilmu pengetahuan umum dan agama. sendiri itu hanya dapat dibedakan dengan melihat
Lima titik diantara I.P.P.N.U. : rukun islam kelompok yang menjadi sasaran dan bidang garapannya
masingmasing.Dan bidang garap IPPNU adalah sebagai
MARS IPPNU oraganisasi pengkaderan awal di tubuh NU.
• Eksteren (di luar lingkungan NU)IPPNU adalah bagian
Lagu : Mochtar Embut integral dari generasi muda Indonesia yang memiliki
Lirik : Mahbub Djunaidi tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan
Arr : Nurcholis & M. Thoifur Syairozi Negara Republik Indonesia dan merupakan bagian tak
terpisahkan dari upaya dan cita-cita perjuangan NU serta
Sirnalah gelap terbitlah terang cita-cita bangsa Indonesia
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang IV. HUBUNGAN IPPNU DENGAN ORGANISASI
PELAJAR LAIN
S’gala rintangan mundur semua
Sesuai dengan sifat organisasi, bahwa IPPNU adalah
organisasi kepelajaran yang bersifat nirlaba, memiliki target
group (kader) usia 12-30 tahun (pelajar, santri, mahasiswi) dan

152 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 153
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

terbatas pada lingkungan NU. Di tingkat sekolah menengah, 4. MATERI MEMBANGUN KARAKTER
IPPNU dapat menjadi alternatif organisasi baik intra maupun (character building)
ekstra (tidak harus menggeser OSIS). Pada pondok pesantren,
dapat berkerjasama dengan organisasi santri-santriwati yang Membangun karakter (character building) adalah proses
ada di pondok pesantren (pada prinsipnya bersaudara dan mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga
bermitra/rekan) dan di perguruan tinggi, dapat menjadi pilihan ‘berbentuk’ unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan
dari sekian banyak organisasi kemahasiswaan dengan latar dengan orang lain.
belakang ideologi dan faham yang beragama.
Filosufi Mengukir Manusia Karakter
Sebagai basis acuan dalam merumuskan konsep pendidikan
karakter dalam Islam ialah QS. Rum (30): 30. Dari ayat ini dapat
ditarik benang merah bahwa bawaan dasar (fitrah) manusia
dan proses pembentukan karakternya dapat dikelompokkan
menjadi empat aliran yaitu (1) fatalis-pasif (2) netral-pasif (3)
positif-aktif dan (4) dualis-aktif (Maragustam, 2010).

Pilar-pilar Karakter dalam Islam


Ada sepuluh pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur
universalitas Islam, yaitu:
1. Karakter cinta dan ikhlas terhadap Allah swt dan segenap
ciptaan-Nya. Ibadah pada hakikatnya segala sikap dan
prilaku yang di ditujukan untuk mencari rido Allah, baik itu
ibadah personal maupun ibadah sosial.
2. Tanggung jawab dan kemandirian. Setiap orang
bertanggungjawab terhadap apa yang dikatakan dan
dilakukan dalam tindakan manusiawi secara mandiri.
Anugerah Tuhan kepada manusia berupa potensi internal
(akal, nafs, kalbu, dan fitrah yang dihidupi oleh ruh),
kesadaran dan kebebasan memilih untuk bertindak,
menjadikan manusia bertanggungjawab apa yang

154 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 155
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dikatakan dan dilakukan secara mandiri. Setiap kamu yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
adalah pemimpin dan bertanggungjawab terhadap yang berharap (QS. Insyirah: 7-8). Demikian juga seseorang
dipimpinnya. Paling tidak seseorang bertanggungjawab di larang keras menggantungkan hidupnya pada orang
memimpin dirinya sendiri. lain, apalagi meminta-minta. Tangan pemberi lebih baik
3. Kejujuran dan amanah. Menurut Mohammad Nuh (2010), daripada tangan peminta.
diantara karakter yang ingin kita bangun adalah karakter 7. Kepemimpinan. Memimpin diri sendiri dan orang lain
yang berkamampuan dan berkebiasaan memberikan yang untuk menata dunia dalam tatanan moral merupakan suatu
terbaik,giving the best, sebagai prestasi yang dijiwai oleh keharusan dalam Islam.
nilai-nilai kejujuran. Di samping itu apabila seseorang diberi 8. Berprilaku baik dan rendah hati. Memperjuangkan
amanah, maka ia harus mampu memikul dan menunaikan kebenaran apabila dilakukan dengan cara yang baik dan
amanah itu sesuai dengan hak-hak dan kewajiban yang rendah hati jauh lebih bermakna dan lebih efektif, daripada
melekat dalam amanah itu. dilakukan dengan cara yang tidak baik dan arogan.
4. Saling hormat menghormati dan berlaku santun dalam 9. Keteladanan. Panji-panji Islam dapat ditegakkan apabila
bersikap dan berkomunikasi. Kebanyakan orang sukses seseorang menempatkan dirinya sebagai teladan yang
justru ditentukan sejauh mana seseorang menghormati, baik (uswatun hasanah) bagi masyarkat dan keluarganya.
menghargai dan santun dalam berkomunikasi. Intelegensi Tidak akan dapat menciptakan tatanan dunia yang
hanya salah satu faktor saja untuk menuju sukses. bermoral apabila terutama para pemimpinnya belum
5. Ta’awun (tolong menolong), adil (hidup seimbang) dan dapat menjadikan diri mereka menjadi teladan bagi yang
ihsan(berbuat lebih baik dan terbaik) dan kerjasama dalam dipimpinnya. Presiden menjadi teladan bagi rakyatnya.
menciptakan tatanan dunia yang bermoral. Manusia Orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Guru
diciptakan dalam posisinya bersosial. Tidak ada manusia menjadi teladan bagi murid-muridnya. Majikan menjadi
yang dapat hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Bahkan teladan bagi para pekerjanya. Supir menjadi teladan bagi
telah matipun, harus dibantu orang lain, yang dikenal dalam penumpangnya. Pimpinan media menjadi teladan bagi
Islam fardu kifayah (kewajiban kolektif) untuk menyolatkan, pembacanya dan seterusnya.
memandikan, mengkafani, dan menanamnya. 10. Toleransi (tasamuh), kedamaian, dan kesatuan. Manusia
6. Percaya diri dan pekerja keras. Setiap muslim diperintahkan, diciptakan dalam perbedaan. Yang saudara sekandung dan
jika seseorang selesai melakukan suatu pekerjaaan, cepat kembarpun pasti berbeda, apalagi yang bukan saudara
bergegaslah untuk mengerjakan lainnya. Dalam Alquran dan bukan pula kembar. Seseorang tidak boleh bercita-cita
disebutkan: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu untuk menyeragamkan (uniform) setiap orang.
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

156 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 157
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Strategi Mengukir Manusia Berkarakter dibimbing oleh pemahaman tertentu.Tanpa ada pemahaman
Bisakah karakter dibentuk?Jika karakter merupakan seratus dan pengertian, kesadaran dan kebebasan tidak mungkin
persen turunnan atau bawaan sejak lahir, maka karakter tidak ada sebuah tindakah berkarakter.Dalam Islampun sebuah
bisa dibentuk. Namun, jika bawaan (hereditas) hanyalah salah tindakan diminta pertanggungjawabannya apabila yang
satu faktor pembentuk karakter, tentu jawabannya bisa dibentuk melakukan itu sudah dewasa, berakal (berpengetahuan),
semenjak usia dini. Untuk itu kesepuluh pilar karakter itu, dapat dalam keadaan sadar, dan ada kebebasan untuk memilih.
diajarkan secara sistematis dalam model pendidikan holistik Sebuah tindakan yang tidak disadari, tidak dibimbing oleh
menggunakan strategi mengetahui, mencintai, mengerjakan, pemahaman tertentu, tidak ada kebebasan, maka tidak
keteladanan, dan taubat.Keenam rukun pendidikan karakter akan memiliki makna bagi individu tersebut, sebab ia
tersebut adalah sebuah lingkaran yang utuh yang dapat sendiri tidak menyadari dan tidak mengetahui makna dan
diajarkan secara berurutan atau tidak berurutan.Sesuatu akibat tindakan yang dilakukannya. Demikian juga sebuah
tindakan barulah dapat menghasilkan karakter kuat dan positif, tindakan yang tidak bebas dan tidak disadari serta tidak
apabila enam rukun pendidikan karakter ini dilakukan secara dibimbing oleh pengetahuan tentangnya, adalah tindakan
utuh dan terus menerus. instingtif atau ritual yang lebih dekat pada cara bertindak
binatang.
1. Pertama: Knowing the good (mengetahui yang baik) bisa 2. Kedua: Feeling and loving the good. Setelah knowing
mudah diajarkan sebab pengetahuan bersifat kognitif. the good, akan tumbuhfeeling and loving the good, yakni
Mengajarkan yang baik, yang adil, yang bernilai, berarti bagaimana merasakan dan mencintai kebaikan menjadi
memberikan pemahaman dengan jernih kepada pembelajar power dan engine yang bisa membuat orang senantiasa
apa itu kebaikan, keadilan, kejujuran, toleransi, nilai mau berbuat kebaikan. Sehingga tumbuh kesadaran
dan lain-lain. Boleh jadi seseorang berprilaku baik, adil, bahwa, orang mau melakukan perilaku kebajikan karena
toleransi, tanpa disadarinya sekalipun secara konseptual dia cinta dengan perilaku kebaikan itu.Bagaimana supaya
tidak mengetahui dan tidak menyadari apa itu perilaku setiap orang cinta kepada kebaikan?Tentu prilaku kebaikan
baik, atau apa itu keadilan, atau apa itu kejujuran. itu harus dihiasi, dirawat, ditegakkan, dikawal, dilindungi,
Perilaku berkarakter mendasarkan diri pada tindakan sadar dihargai dan dikaji implikasinya dalam waktu jangka
si subjek, bebas dan berpengetahuan yang cukup tentang panjang, serta keberpihakan kepada kebaikan bagi setiap
apa yang dilakukan dan dikatakannya. Meskipun tampaknya orang terutama para pengambil keputusan dan kebijakan.
mereka tidak memiliki konsep jernih tentang nilai-nilai Dengan demikian setiap orang merasa senang, nyaman
tersebut, sejauh tindakan itu dilakukan dalam keadaan dan aman dalam melakukan kebaikan itu.
sadar dan bebas, tindakan tersebut dalam arti tertentu telah

158 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 159
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Ketiga: Acting the good (tindakan kebaikan) setelah melalui positif, yang pada akhirnya menjadi ukiran karakter positif
proses mengerti dan mencintai kebaikan yang melibatkan yang kuat.
dimensi kognitif dan afektif. Melalui tindakan pengalaman 4. Keempat: Keteladanan. Dari aspek knowing the good,
kebaikan ini secara terus menerus, melahirkan kebiasaan, feeling and loving the gooddan acting the good pembelajar
yang pada akhirnya membentuk karakter yang kuat dan butuh keteladanan dari lingkungan sekitarnya. Manusia
postif.Tindakan membiasakan melakukan kebaikan, lebih banyak belajar dan mencontoh dari apa yang ia lihat
sangat ditekankan dalam pendidikan Islam.Dalam hadis dan alami. Keteladanan yang paling berpengaruh adalah
HR. al-Hakim, disebutkan, “Perintahlah anak-anakmu yang paling dekat dengan pembelajar. Orang tua, karib
menjalankan ibadah salat jika mereka sudah berusia tujuh kerabat, pimpinan masyarakat dan siapa pun yang sering
tahun.Dan jika mereka sudah berusia sepuluh tahun, berhubungan dengan pembelajar terutama idola pembelajar,
maka pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya adalah menentukan proses pembentukan karakter kuat.
dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”Rentang waktu Jika pendidik jujur, amanah, berakhlak mulia, berani, dan
antara 7 sampai dengan 10 tahun (3 tahun) mengandung menjauhkan diri dari perbuatan yang bertentangan dengan
makna pembiasaan melakukan ibadah dan kebajikan, nilai-nilai luhur agama dan bangsa, maka pembelajar akan
karena anak umur sekian itu (belum dewasa) belum ada tumbuh dalam kejujuran, terbentuk dengan akhlak mulia,
kewajiban melaksanakan ibadah salat.Dari perintah salat, berani dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang
dapat disamakan dengan ibadah puasa, dan perbuatan bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan bangsa dan
kebajikan lainnya. Rahasianya adalah agar anak terbiasa begitu pun sebaliknya. Seorang anak, bagaimana pun besar
sekaligus menjadi karakternya untuk melakukan yang baik, usaha yang dipersiapkan untuk kebaikannya, bagaimana
sehingga ketika tumbuh dewasa, ia talah terbiasa melakukan pun sucinya fitrah, ia tidak akan mampu memenuhi prinsip-
dan terdidik untuk menaati Allah, melaknakan hak-Nya, prinsip kebaikan dan nilai-nilai lurur agama, selama ia tidak
bersyukur kepada-Nya, kembali kepada-Nya, berpegang melihat sang pendidik dan para pemimpin lainnya sebagai
teguh kepada-Nya, bersandar kepada-Nya dan berserah teladan dari nilai-nilai moral yang tinggi. Adalah sesuatu
diri kepada-Nya. Di samping itu, anak akan mendapatkan yang sangat mudah bagi pendidik, termasuk orang tua,
kesucian rohani, gerakan refleks dan kesehatan jasmani, yaitu mengajari anak dengan berbagai materi pendidikan,
kebaikan akhlak, perkataan, dan perbuatan di dalam akan tetapi adalah sesuatu yang teramat sulit bagi anak
ibadah-ibadah itu. Menurut M. Nuh (Mendiknas) dalam untuk melaknakannya ketika ia melihat orang yang
Republika OnLine, dijelaskan bahwa “tradisi pesantren memberikan pengarahan dan bimbingan kepadanya tidak
sangat penting di sekolah”. Maksudnya ialah pembiasaan mengamalkannya. Itulah sebabnya salah satu keberhasilan
nilai positif menjadi tradisi positif, lalu menjadi budaya Nabi SAW dalam menyampaikan risalahnya adalah karena

160 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 161
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dia sendiri menjadi keteladanan paripurna bagi umatnya. tobat, secara sadar merendahkan hatinya untuk minta
Dalam QS. Al-Ahazab: 21 disebutkan: maaf kepada Tuhan dan siapa saja termasuk anak kandung
sendiri, jika kesalahan itu berasal darinya.Dengan demikian
‫لقد كان لكم يف رسول الله أسوة حسنة ملن كان يرجو الله واليوم اآلخر‬ dalam diri pelaku tobat, melebihi sekedar muhasabah dan
‫وذكر الله كثريا‬ refleksi.Tidak ada tobat tanpa dimulai dari pengetahuan,
endapan pengalaman, kecintaan, kesadaran, penyesalan,
kebebasan, dan perubahan perilaku ke arah positif.
5. Kelima: Tobat. Tobat pada hakikatnya ialah kembali
Seperti Khalid bin Walid si Pedang Tuhan (sahabat Nabi
kepada Allah setelah melakukan kesalahan dalam hidup.
SAW) yang semula berkarakter kuat dan energy negatif,
Tobat Nasuha adalah bertobat dari dosa/kesalahan yang
dia menjadi garda terdepan menentang Islam, berubah
diperbuatnya saat ini dan menyesal (muhaasabah dan
menjadi manusia yang berkarakter kuat dan energy positif
refleksi) atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan
sebagai membela kebenaran dengan cara tobat. Karena
berjanji untuk tidak melakukannya lagi di masa mendatang
karakter itu tidak mudah diubah. Jika sesuatu itu mudah
serta bertekad berbuat kebajikan di masa yang akan
diubah, ia bukanlah karakter. Mungkin saja ia hanyalah
datang. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat,
sifat, pandangan, pendapat, atau pendirian.
“Apakah penyesalan itu taubat?”, “Ya”, kata Rasulullah
(H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan:
“Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan
dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya”. Tuhan
mencintai hambanya yang tobat dan tazkiyatu nufus
(mensucikan diri) (Al-Baqarah: 222). Dalam tobat, ingatan,
pikiran, perasaan, hati nurani, secara total digunakan untuk
menangkap makna dan nilai yang dilakukan selama ini,
menemukan hubungan dengan Tuhannya, dan kesiapan
menanggung konsekwensi dari tindakan taubatnya.
Tobat akan membentuk kesadaran tentang hakikat hidup,
melahirkan optimisme, nilai kebajikan, nilai-nilai yang di
dapat dari berbagai tindakannya, manfaat dan kehampaan
tindakannya, dan lain-lain sedemikian rupa, sehingga
seseorang dibawa maju untuk melakukan suatu tindakan
dalam paradigma baru di masa-masa akan datang. Pelaku

162 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 163
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Rasa Ingin sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk


NILAI NILAI KARAKTER YANG INGIN DICAPAI Tahu mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
DALAM PENDIDIKAN DI DINDONESIA
Cinta Damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabk-
kan orang lain merasa senang dan aman atas
NILAI DESKRIPSI kehadiran dirinya

Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksa- Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menceg-
anakan ajaran agama yang dianutnya, toleran Lingkungan gah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarn-
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta nya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
hidup rukun dengan pemeluk agama lain memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan Peduli Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
dirinya sebagai orang yang selalu dapat diperc- Sosial bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang
caya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan membutuhkan

Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan Tanggung Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanak-
agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan Jawab kan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri,
orang lain yang berbeda dari dirinya masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan bud-
daya), negara dan Tuhan YME
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungg-


guh dalam mengatasi berbagai habatan belajar
dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya
Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghas-
silkan cara atau hasil baru dari apa yang telah
dimiliki

Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung


pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

Demokratis cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai


sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain

164 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 165
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Tahap Pengembangan :
• Melalui kegiatan konkrit, berikan kepercayaan melalui
diskusi, permainan peran, simulasi, dan lain-lain.
• Dengan memerankan – mudah internalisasi sesuai
potensinya.
4. Tahap Pemantapan :
• Diberi kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dalam
bentuk kegiatan nyata.
• Bersama teman / masyarakat.
• Didorong untuk partisipasi aktif, bertanggung jawab
dalam sikap, tindakan, dan tutur kata.

1. Tahapan Pembentukan Karakter


Tahap Penanaman :
• Dikenalkan contoh-contoh konkrit yang baik dan
buruk.
• Jelaskan konsekuensi positif dan negatifnya.
• Dipantau orang tua, guru, masyarakat.
• Yang salah dibetulkan dengan cara baik.
2. Tahap Penumbuhan :
• Hasil “penanaman” selalu diingatkan, dibimbing,
pantau.
• Jangan dicela/dihina agar tumbuh dgn baik dalam hati
sanubari.

166 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 167
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. MATERI KONSEP GENDER serta menggugat privilage yang kita miliki dan sedang kita
nikmati selama ini;
Pengantar 3. Persoalan lain, kata gender merupakan kata dan konsep
Pengetahuan dan pemahaman atas pembedaan konsep asing, sehingga usaha menguraikan konsep gender dalam
seks dan gender sangat diperlukan dalam melakukan analisis konteks Indonesia sangatlah rumit dilakukan.
terhadap persoalan-persoalan ketidakadilan sosial bagi
perempuan. Hal ini disebabkan oleh adanya kaitan yang erat Apakah Seks dan Gender itu?
antara perbedaan gender (gender differences) dan ketidakadilan Kata gender dipinjam dari bahasa Inggris, atau tidak ada
gender (gender ineqyalities) dengan struktur ketidakadilan dalam padanan dalam bahasa Indonesia. Kamus tidak secara jelas
mayarakat secara lebih luas. Oleh karena itu, pengetahuan dan membedakan pengertian kata seks (sex) dan gender. Untuk
pemahaman atas konsep gender sangat diperlukan mengingat memahami konsep gender harus dibedakan antara kata gender
dari konsep ini telah lahir suatu analisis gender. dengan kata seks (jenis kelamin).
Mengapa pengungkapan masalah kaum perempuan Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan
dengan menggunakan analisis gender sering menghadapi secara biologis, yang secara fisik melekat pada masing-masing
perlawanan (resistance), baik dari kalangan kaum laki-laki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin
maupun perempuan sendiri? Tidak hanya itu, analisis gender merupakan kodrat atau ketentuan Tuhan, sehingga sifatnya
justru sering ditolak oleh mereka yang melakukan kritik permanen dan universal.
terhadap sistem sosial yang dominan seperti kapitalisme. Untuk Sementara perbedaan lainnya yang dijumpai pada laki-laki
menjawab persoalan ini, perlu diidentifikasi beberapa penyebab dan perempuan tidak dapat dikatakan kodrat, sehingga pada
timbulnya perlawanan tersebut, seperti : hakekatnya dapat dilakatakan bahwa “Laki-laki dan perempuan
1. Mempertanyakan status perempuan pada dasarnya adalah memang beda tetapi tidak boleh dibeda-bedakan”. Hal inilah
mempersoalkan sistem dan struktur yang telah mapan. yang termuat dalam konsep gender.
Bahkan, mempertanyakan posisi kaum perempuan berarti Gender berbeda dengan seks atau jenis kelamin. Gender
menggoncang struktur dan sistem status quo ketidakadilan bernuansa psikologis, sosiologis, dan budaya. Gender
tertua dalam masyarakat; merupakan perolehan dari proses belajar dan proses sosialisasi
2. Banyak terjadi kesalahpahaman tentang ’Mengapa persoalan melalui kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Gender
perempuan selalu harus dipertanyakan?’ Persoalan lainnya membedakan manusia laki-laki dan perempuan secara sosial,
adalah mempertanyakan gender berarti akan membahas mengacu pada unsur emosional, kejiwaan dan sosial (bukan
hubungan kekuasaan yang sifatnya sangat pribadi, yakni kodrat, buatan manusia dari proses belajar)
menyangkut dan melibatkan individu kita masing-masing

168 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 169
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Secara biologis, yang membedakan perempuan dan laki-laki Tabel Perbedaan antara Seks dan Gender
pada hakekatnya terletak pada fungsi reproduksi yang secara SEKS GENDER
Tabel Perbedaan antara Seks dan Gender
kodrat tidak dapat dipertukarkan dari perempuan kepada laki- Tidak dapat dipertukarkan Dapat dipertukarkan
Kodrat MerupakanGENDER
bentukan/konstruksi
laki atau sebaliknya. Perbedaan ini merupakan perbedaan SEKS
manusia (bukan kodrat)
Tidak dapat dipertukarkan Dapat dipertukarkan
yang bersifat nature, tak berubah dari masa ke masa, berlaku Nature
Kodrat Nurture
Merupakan bentukan/konstruksi
Laki-laki Perempuan Laki-laki
manusia (bukan Perempuan
kodrat)
untuk semua manusia disegala zaman, tak pandang kaya dan Penis Nature Vagina Kuat Nurture Lemah
miskin, kulit putih atau berwarna, beragama ataupun tidak, Sperma
Laki-laki Sel telur
Perempuan Rasional
Laki-laki Emosional
Perempuan
Penis Rahim
Vagina Tampan
Kuat Cantik
Lemah
manusia perkotaan atau suku asli di pedalaman, artinya kodrat Sperma Sel telur Kasar
Rasional Lembut
Emosional
(perbedaan) ini bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu Menstruasi
Rahim Maskulin
Tampan Feminin
Cantik
Melahirkan Publik
Kasar Domestik
Lembut
gugat. Menyusui
Menstruasi Maskulin Feminin
Sementara di dalam pembentukan sifat maskulin dan Proses alamiah
Melahirkan Publik Proses belajar
Domestik
Pemberian Tuhan (Given)
Menyusui
feminim seseorang dapat diperdebatkan, Permanen
Proses & universal
alamiah Dapat berubah
Proses&belajar
tidak universal
Pertama, pembentukan sifat maskulin dan feminim Pemberian Tuhan (Given)
Permanen & universal Dapat berubah & tidak universal
adalah karena adanya sosialisasi (nurture) dan kulturisasi.
Di dalam masyarakat dapat dilihat ada perbedaan gender. Perbedaan gender ini dapat dilihat pada
Konsep nurture menganggap perbedaan gender (laki-laki dan Diberikut,
tabel dalam masyarakat dapat dilihat ada perbedaan gender.
perempuan) disebabkan karena faktor budaya masyarakat. Perbedaan
Di dalam gender
masyarakat inidilihat
dapat dapat adadilihat
perbedaanpada
gender.tabel berikut,
Perbedaan gender ini dapat dilihat pada
Kedua, konsep nurture yang percaya bahwa perbedaan tabel berikut,
Tabel Pembedaan Gender (Bisa dipertukarkan)
sifat maskulin dan feminin ada hubungannya dengan pengaruh
PEREMPUAN
Tabel Pembedaan LAKI-LAKI
Gender (Bisa dipertukarkan)
perbedaan biologis (seks) laki-laki dan perempuan. Perbedaan SIFAT/ KARAKTER Lemah lembut Kuat
biologis laki-laki dan perempuan adalah alami, begitu juga Penurut
PEREMPUAN Pembangkang
LAKI-LAKI
SIFAT/ KARAKTER Emosional
Lemah lembut Rasional
Kuat
dengan maskulin dan feminin. Tidak pintar
Penurut Pintar
Pembangkang
Dipimpin
Emosional Pemimpin
Rasional
Pasif
Tidak pintar Aktif
Pintar
RUANG LINGKUP Dipimpin
Sempit Pemimpin
Luas
Pasif
Privat/domestik Aktif
Ranah publik
WATAKLINGKUP
RUANG KERJA Reproduktif
Sempit Produktif
Luas
Dianggap pencari nafkah Dianggap
Privat/domestik pencari
Ranah publiknafkah
WATAK KERJA tambahan
Reproduktif utama
Produktif
CITRA/TAMPILAN Dianggap pencari nafkah Dianggap
Dikuasai pencari nafkah
Menguasai
(mudah menyerah)
tambahan utama
CITRA/TAMPILAN Dikuasai Menguasai
Perbedaan Gender (mudah menyerah)

Perbedaan Gender

170 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 171
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Perbedaan Gender 6. MATERI KEORGANISASIAN


Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara
laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat Filosofi
panjang. Oleh karena itu perbedaan gender ditimbulkan oleh - “Bekerjalah dengan struktur yang rapih, seperti bangunan
banyak hal, diantaranya : dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, yang kokoh.” (Q.S. As-Shaf 64:1)
dan dikonstruksi secara sosial dan kultural, melalui ajaran - “Kebaikan yang tidak terorganisir bisa dikalahkan oleh
keagamaan maupun Negara. Melalui proses panjang, sosialisasi keburukan yang terorganisir.” (Ali bin Abi Thalib)
gender tersebut akhirnya dianggap menjadi ketentuan Tuhan, - “Berpegang teguhlah dengan mengikat tali kebersamaan.”
seolah-olah bersifat biologis yang tidak dapat diubah lagi, (Q.S. Ali-Imran 3: 103)
sehingga perbedaan-perbedaan gender dianggap dipahami - “Serahkan suatu pekerjaan pada ahlinya, kalau tidak
sebagai kodrat laki-laki dan kodrat perempuan. tunggulah kehancurannya.” (Hikmah)
Sebaliknya, secara dialektika, konstruksi sosial gender
yang tersosialisasikan secara evolusional dan perlahan-lahan Organisasi:
mempengaruhi biologis masing-masing jenis kelamin. Tetapi, - Organisasi bukanlah pasar apalagi bazaar. Ada sebilangan
dengan menggunakan pedoman bahwa setiap sifat biasanya orang, ada pemimpin dan ada tujuan bersama yang hendak
melekat pada jenis eklamin tertentu dan sepanjang sifat-sifat dicapai.
tersebut bisa dipertukarkan, maka sifat tersebut adalah hasil - Filosofi Shalat Berjamaah: ada pemimpin dan ada yang
konstruksi masyarakat, dan sama sekali bukanlah kodrat. Terjadi dipimpin; shaf yang rapat dan lurus; kriteria pemimpin
kerancuan dan pemutarbalikan fakta dan makna tentang apa yang fasih, hapalan dan pengetahuan keagamaannya luas,
yang disebut seks dan gender. Oleh sebab itu perlu upaya untuk berpengalaman.
menjernihkan perbedaan antara seks dan gender. - Filosofi Angkutan Kota: ada kumpulan orang, ada kerja
sama, ada tujuan, ada pemimpin (Man, Money, Method,
Machine, Material, Market).

Manajemen:
- Shalat Berjamaah: imam berada di depan makmum; imam
mengingatkan makmum ihwal kerapihan shaf; makmum
mengingatkan iman ketika melakukan kesalahan; makmum
tidak boleh mendahului imam; makmum yang berada tepat
di belakang imam harus memiliki kriteria imam.

172 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 173
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Angkutan Kota: angkot memiliki pernyataan tujuan (vision Dari beberapa definisi diatas seara umum dapat disimpulkan
statement) karena tujuan akan menentukan trayek; supir bahwa unsur-unsur organisasi adalah :
lebih sering melihat ke depan (visioner) dibanding melihat 1. Adanya dua orang atau lebih
spion ke belakang (menyesali masa lalu/bercermin pada 2. Adanya maksud untuk kerjasama
pengalaman); supir mengatur gas (semangat, ambisi) rem 3. Adanya pengatura hubungan
(ideologi, norma) dan kemudi (tujuan). 4. Adanya tujuan yang hendak dicapai

A. Pengertian Berdasarkan unsur-unsur dasar ini sekedar sebagai


Secara harfiah atau lughot organisasi berasal dari bahasa pegangan dapatlah dirumuskan definisi yang lebih mendekati
yunani Organa yang menurut bahasa latin Organom. Sedangkan praktek organisasi sehari-hari sebagai berikut : “Organisasi
menurut bahasa inggris Organition, menurut bahasa belanda adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang
Organisatie, kesemuanya mempunyai arti kumpulan. terkait dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk
Secara definisi atau istilah organisasi menurut para ahli mencapai tujuan yang ditentukan”.
ialah :
1. John M. Gaus “organisasi adalah tata hubungan antara B. Fungsi Organisasi
orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapai banyak Dari sedikit uraian diatas kita paling tidak mempunya
tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan gambaran setelah kita berorganisasi lalu mengapa manusia
tanggung jawab. harus berorganisasi, untuk mengetahui hal itu maka perlu
2. G.R. Terry :Organisasi berasal dari kata Organism yaitu mengetahui fungsi organisasi dalam kehidupan kita sebagai
suatu struktur yang dengan bagian-bagian yang sedemikian elemenmasyarakat.
rupa di integrasi sehingga hubungan antara sau sama lain Secara ringkas fungsi organisasi ada 2 :
saling dipengaruhi dan mempengaruhi hubungan mereka 1. Sebagai sarana komunikasi antar manusi (human relation)
secara keseluruhan. 2. Sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama.
3. Leonardo Wite mengemukakan bahwa pengertian
“Organisasi ialah pola hubungan yang ditetapkan secara C. Prinsip-prinsip Organisasi
formal oleh hukum dan oleh top manajement (organisasi Prinsip organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting
formal) organisasi adalah sejumlah kata hubungan untuk diketahui dan dilakukan, ibarat rumah prinsip merupakan
kerja (work relation ship) yang menjelma dari hubungan tiangnya, prinsip tersebut adalah :
kerjasama antar hubungan seseorang dalam suatu jangka 1. Memiliki tujuan atau rumusan yang jelas
waktu yang panjang (organisasi informal) 2. Setiap anggota memahami dan menerima tujuan tersebut

174 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 175
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Adanya kesatuan arah atau persepsi Adapun tujuan organisasi kemasyarakatan adalah sesuai
4. Adanya suatu perintah atau komando dangan tujuannya masing-masing. Dalam mencapai tujuan
5. Adanya keseimbangan wewenang dan tanggung jawab dari nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD’45,
masing-masing anggota wadah persatuan Negara RI bab III pasal 5,6 dan 7 berisi tentang
6. Adanya pembagian tugas / job description hak dan kewajiban organisasi kemasyarakatan berfungsi :
7. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja 1. Sebagai wadah penyalur kegiatan sesuai dengan
8. Adanya transportasi yang cukup kepentingannya
9. Garis kekuasaan tanggung jawab serta hirarki tata kerjanya 2. Wadah pengembangan dan pembinaan anggotanya dengan
tergambar dalam struktur organisasi. berusaha mewujudkan tujuan nasional.
3. Wadah peran serta dalam mensukseskan pembangunan
D. Macam-macam organisasi 4. Sarana penyalur aspirasi anggota dan sebagai sarana
Macam organisasi apabila diklasifikasikan menjadi beberapa komunikasi sosial timbal balik anggota dan antar ormas
macam, antara lain : dengan organisasi kekuatan politik badan perwakilan rakyat
1. Atas dasar usia pemerintah.
a. Pelajar, Remaja, Pemuda pemula (IPNU-IPPNU,
IRM, PII) Hak-hak organisasi kemasyarakatan antara lain :
b. Mahasiswa, (PMII, HMI, GMNI) a. Melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
c. Pemuda dewasa (GP.ANSOR, PMM, KNPI, FKPPI, diterapkan
Pemuda Muhammadiyah) b. Mempertahankan hak hidup organisasi sesuai dengan
2. Organisasi Politik tujuan organisasi
a. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
b. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kewajiban organisasi kemasyarakatan adalah :
c. Partai Golongan Karya (GOLKAR) 1. Mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
d. Dan lain-lain Tangga
3. Organisasi Profesi 2. Menghayati, mengamalkan dan mengamankan pancasila
a. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) serta UUD’45 serta murni dan konsekwen
b. Persatuan Pengusaha Indonesia (PPI) 3. Memelihara persatuan dan kesatuan
c. Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
d. Dan lain-lain Dalam sebuah organisasi untuk melaksanakan program-
programnya diperlukan kepanitiaan agar kegiatannya dapat

176 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 177
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

terlaksana sesuai dengan target yang ingin dicapai, oleh e. Kegiatan / pelaksanaan
karenanya di butuhkan mangemen yang baik agar kepanitiaan
berjalan sesuai yang direncanakan 4. Controling (pengontrolan /pengecekan) :
Time Schedule (jadwal Waktu Kerja)
Manajemen Kepanitian - Rapat kepanitian
1. Planning (perencanaan) - Pembuatan proposal
a. Format kegiatan - Penggalian dana
b. Analisa kebutuhan (idealis, terlaksana, taktis) - Chek kegiatan setting kegiatan
c. Teknis pelaksanaan - Protokoler
d. Tujuan pelaksanaan (visi dan misi) - Pelaksanaan kegiatan
e. Obyek kegiatan - Klarifikasi
- Evaluasi kegiatan (Persiapan, Pelaksanaan, Hasil)
2. Organiting (pengorganisasian)
a. Pembentukan struktur kepanitiaan : SC, OC (Stering 5. Evaluating (evaluasi) : Laporan pertanggung jawaban,
Comite, Organiting Comite) Pembubaran kepanitiaan.
b. Job description (Pembagian tugas)
Rise up your SPIRIT..!!!!
3. Actuating (pelaksanaan) Belajarlah dari orang-orang yang sukses. Karena
a. Administratif sesungguhnya kesuksesan mereka sejatinya terlahir dari
- Surat pengangkatan panitia pengalamannya merasakan asam-garam berorganisasi.
- Surat perlengkapan panitia + job description
- Surat musyawarah
- Surat chek akhir
- Surat pemberitahuan yang terkait kegiatan
- Surat permohonan bantuan
- Pembuatan proposal
- Dan lain-lain yang (dipandang perlu)
b. Penggalian dana
c. Pengembangan opini
d. Operasional job description

178 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 179
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

7. MATERI KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

DEFINISI
Kepemimpinan (leadership) adalah suatu proses
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan

UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN :
1. Pemimpin / Atasan
Mempunyai wewenang untuk memimpin
Mendelegasikan tugas
2. Anggota / Subordinate / Bawahan
Membantu pemimpin sesuai tugasnya
3. Misi – Tujuan – Target
Direalisasi sesuai landasan budaya/filosofi organisasi

GAYA KEPEMIMPINAN
TIGA GAYA KEPEMIMPINAN :
1. Memaksa (autocratic, otoriter)
• Pemimpin mengambil keputusan, anggota harus
mentaatinya
• Untuk anggota baru, tidak disiplin, prestasi menurun
• Untuk memulai usaha baru, usaha dalam kondisi kritis
2. Terpimpin (democratic, consultative)
- Pemimpin dan anggota bersama-sama membuat
pemecahan masalah
- Anggota mengungkapkan gagasan, pemimpin
mengarahkan
3. Bebas (free-rein, participative)
• Anggota diberi kebebasan mengembangkan kreasinya

180 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 181
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

• Untuk anggota berketrampilan tinggi, cerdas, bermotivasi 4. Wewenang Reputasi


tinggi Karena prestasi masa lalu
5. Wewenang Jasmaniah
- Karena bentuk atau penampilan fisik seseorang baik
yang nyata maupun kesan yang terpantul darinya
- Semakin banyak jenis wewenang yang dimiliki seorang
pemimpin maka semakin BAIK
- Pemimpin yang baik menggunakan kewenangan
secara CERDAS dan PEKA sehingga menjadi sangat
berwenang tanpa sewenang-wenang
- Menjadi pemimpin bukan berarti mendapatkan hak
untuk MEMERINTAH, tetapi justru kewajiban memberi
TELADAN KUALITAS sehingga orang lain bisa
menerima perintahnya tanpa merasa direndahkan
- Kepemimpinan adalah TINDAKAN, bukan KEDU­
DUKAN

WEWENANG/KEKUASAAN (POWER) KARAKTERISTIK PRIBADI PEMIMPIN


Wewenang digunakan untuk mengarahkan dan menerangkan 1. Memiliki kecerdasan cukup tinggi
peranan / tanggungjawab seseorang. 2. Memiliki kecakapan berkomunikasi
3. Memiliki kecakapan mendidik
Jenis-jenis Wewenang/kekuasaan : 4. Emosi terkendali
1. Wewenang Struktural 5. Memiliki motivasi berprestasi
Karena jabatan dalam organisasi 6. Memiliki kepercayaan diri
2. Wewenang Kearifan (Karismatik) 7. Memiliki ambisi
Karena memiliki sikap dan perilaku positif, pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman CARA MEMOTIVASI BAWAHAN
3. Wewenang Moral 1. Tegurlah tapi jangan kasar
Karena memiliki integritas, bermoral baik, berada di tengah 2. Pekalah terhadap manusia
anggota terutama saat ada masalah 3. Bijaksana terhadap hal-hal sensitif dibawah ini :

182 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 183
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Jangan remehkan seorang bawahan 8. MATERI KEADMINISTRASIAN


- Jangan kritik bawahan didepan orang lain
- Sekali-kali beri perhatian penuh bawahan A. PENGERTIAN
- Jangan mementingkan diri sendiri dan bawahan berpikir Administrasi berasal dari bahasa latin : Ad = Intensif dan
demikian ministrare = melayani, membantu, memenuhi. Administrasi
- Jangan memunculkan anak emas merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
- Selalu berusahalah mengembangkan bawahan mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
- Mengertilah hal-hal kecil namun sangat menyentuk mencapai suatu tujuan.
bawahanJangan membanggakan diri di hadapan bawahan Pengertian administrasi dalam bahasa indonesia ada 2
- Jangan racuni iklim kerja yang sudah baik karena adanya (dua) :
seorang bawahan yang kurang berprestasi 1. Administrasi berasaldari Bahasa Belanda “Administratie”
- Jangan terombang-ambing dalam mengambil keputusan yang merupakan pengertian administrasi dalam arti sempit,
yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat,
mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini
dalam Bahasa Inggris disebut : Clerical Works (FX. Soedjadi,
1989)
2. Administrasi dalam arti luas, berasal dari Bahasa Inggris
“Administration” yaitu proses kerjasama antara dua orang
atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentuuntuk mencapai
tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973).

Berdasarkan hal tersebut diatas, administrasi ialah proses


penyelenggaraan kerjayang dilakukan bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi baik dalam
pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya
diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen , yang terdiri
dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan. Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya,
dan manajemen adalah orang-orang yangmenyelenggarakan
kerja.Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan

184 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 185
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama 1. Syarat Psykologis:


(kerjasama) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jujur, disiplin, Kreatif, Rajin, Tanggungjawab.
2. Syarat Teknis:
B. TUJUAN • Mengenal bentuk-bentuk surat.
Dalam penyelenggaraan administrasi pada organisasi • Mengenal dan mengerti cara menggunakan alat
IPPNU, keseluruhan aktivitas teknis dan tata laksana administrasi kantor.
sebagai kegiatan pendukung sangat menentukan dalam usaha • Mampu menyusun arsip dengan baik.
mencapai tujuan organisasi.Karena unsur-unsur tersebut
saling mendukung.Pimpinan atau Pengurus IPPNU disegala B. Ketentuan
tingkatan merupakan administrator dilingkungan organisasi Sistem administrasi dalam organisasi IPPNU diatur dalam
yang dibawahinya. Mereka harus tahu komponen atau unsur Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Administrasi (PPOA
administrasi dan sekaligus bagaimana cara memberikan IPPNU) dimana keduanya memiliki ketentuan/aturan yang
pelayanan yang baik terhadap komponen tersebut dalam berbeda.Surat dalam Organisasi IPPNU dikenal ada 2 kelompok
rangka pencapaian tujuan organisasi. besar yaitu:
Adapun tujuan dari Sistem Administrasi adalah : a. Surat Tunggal yaitu surat yang dikeluarkan oleh satu
a. mendukungkinerja organisasi secara umum; organisasi,
b. menjamin penyelenggaraan administrasi yang teratur dan b. Surat Bersama yaitu surat yang dikeluarkan bersama oleh
manajebel; lebih dari satu unsur organisasi, misalnya IPNU dan IPPNU
c. mengoptimalkan potensi kesekretariatan. atau dengan organisasi lain.

Ketentuan Administrasi IPPNU yang kita bahas meliputi


C. SYARAT DAN KETENTUAN ADMINISTRASI IPPNU hal-hal dibawah ini:
1. Sifat-sifat surat.
A. Syarat 2. Tata aturan dan Jenis-jenis surat.
Di dalam pengelolaannya sebuah organisasi akan berjalan 3. Peralatan administrasi.
secara dinamis danstabil apabila komponen didalam organisasi,
utamanya Ketua dan Sekretaris benar-benar mampu memahami 1. SIFAT-SIFAT SURAT
tentang sistem administrasi. Ada beberapa kreteria yang harus a. Peraturan
dipenuhi untuk menjadi seorang adnimistrator (dalam hal ini 1. Peraturan adalah sumber dari segala sumber hukum
Sekretaris), yaitu: konstitusi IPPNU secara legal dan baku terhadap

186 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 187
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

keberadaan organisasi. 2. Untuk surat khusus (keputusan/pngesahan/mandat


2. Merupakan surat yang mempunyai bentuk isi, sifat, dll) ditulis dengan model fullblockstyle dengan
dan tujuan tertentu, serta mengikat sebagai aturan judul center
hukum wajib yang ditaati oleh IPPNU.Pembukaan 3. Ukuran kertas yang dipakai dalam surat menyurat
Peraturan Organisasi IPPNU, dihasilkan melalui IPPNU adalah 33x22 cm (ukuran folio). Warna
tingkat penetapan sebuah keputusan sesuai kertas putih dengan jenis HVS antara 60-80 gram
legimitasi sumber hukum konstitusi IPPNU. 4. Surat ditulis dengan font arial.
b. Keputusan
1. Surat yang mempunyai bentuk, isi, sifat dan tujuan B. Model Kepala Surat
serta mengikat sebagai aturan hukum pokok bagi 1. Setiap surat yang dikeluarkan, baik dari PP, PW, PC,
IPPNU.Daya ikat hukum keputusan tidak seketat PAC, PR ataupun PK harus menggunakan kepala surat
peraturan. yang tercetak.
2. Surat Keputusan dapat untuk keputusan secara 2. Kepala Surat memuat:
formal terhadap keberadaan • Lambang IPPNU
orang/kepengurusan organisasi yang setingkat di • Tingkat kepengurusan organisasi (PP, PW, PC dll.)
bawahnya. • Tulisan IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL
c. Instruksi ULAMA
1. Surat perintah untuk menjalankan hasil-hasil • Nama daerah kerja
keputusan/rapat/peraturan; • Alamat sekretariat lengkap
2. Instruksi juga merupakan perintah untuk • Garis dobel melintang tebal dan tipis.
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dari tingkat • Alamat website dibawah logo (jika punya).
kepengurusan IPPNU yang lebih tinggi ke yang 3. Kepala Surat dicetak dengan warna dasar putih, huruf
lebih rendah. warna hitam kecuali tulisan IPPNU berwarna hijau
3. Efisiensi dan efektifitas siaran, hendaknya juga sedangkan Logo sesuai dengan ketentuan warna dalam
melalui media cetak atau elektronika. peraturan organisasi.
4. Tulisan Kepala Surat semua berhuruf kapital, kecuali
alamat sekretariat.
2. TATA ATURAN DAN JENIS-JENIS SURAT
A. Format Surat
1. Surat umum disusun dengan model blockstyle,

188 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 189
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. PERALATAN ADMINISTRASI 11. Berita Acara adalah Suatu bentuk laporan yang
1. Buku Daftar Inventaris adalah buku yang mencatat menyatakan secara rinci saat peristiwa/kejadian yang
barang-barang milik organisasi secara keseluruhan. berlangsung.
2. Buku Notulen adalah buku catatan resmi tentang 12. Stempel adalah cap atau simbol organisasi untuk
pembicaraan, kesepakatan atau keputusan yang diambil melegitimasi surat-surat atubarang tertentu, secara
dalam pertemuan, rapat atau diskusi. resmi dan harus dipakai sebagaimana mestinya menurut
3. Buku Tamu adalah buku untuk mengetahui tamu- aturan-aturan hukum pemakaian stempel.
tamu yang datang dan mempunyai keperluan dengan 13. Papan Nama adalah papan nama yang diperlihatkan
pengurus dan atau anggota organisasi. secara umum didepan kantor sekretariat dana atau
4. Buku Daftar Hadiradalah buku untuk mencatat disalah satu tempat yang strategis dan diketahui oleh
kehadiran peserta rapat, diskusi, lokakarya, pelatihan banyak orang.
dan lain-lain, baik bersifat kedalam maupun keluar.
5. Buku Daftar Anggota adalah Buku yang memuat mana-
mana anggota organisasi sebagai data autentik jumlah
anggota organisasi.
6. Buku Daftar Kegiatan adalah Buku yang mencatat setiap
kegiatan organisasi, baik kedalam maupun keluar.
7. Buku Ekspedisi adalah Buku untuk pengiriman
menyeluruh barang-barang administrasi dan
perlengkapan organisasi baik melalui kurir ataupun
pos.
8. Buku Agenda adalah Buku pencatatan keluar/masuknya
surat untuk mengagendakan peristiwa atau kejadian
pada surat.
9. Arsip/Penyimpanan adalah kumpulan surat yang
disimpan baik yang terjadi karena pekerjaan, aksi,
transaksi maupun tindak-tanduk organisasi.
10. Cap Agenda adalah Cap agenda berbentuk empat
pesegi panjang dan bertuliskan: Agenda

190 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 191
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. LATIHAN KADER MUDA


(LAKMUD)

A. Pengertian :
Lakmud adalah pelatihan yang menekankan pada
pembentukan watak, motivasi pengembangan diri dan rasa
memiliki organisasi dan keterampilan berorganisasi serta
upaya pembentukan standard kader.

B. Tujuan
Umum :
menciptakan kader IPPNU yang berpegang teguh terhadap
ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah, mempunyai
kesadaran sosial yang tinggi, memiliki pengetahuan
yang mendalam dan ketrampilan yang memadai dalam
berorganisasi.

Khusus :
1. Memahami prinsip dan menumbuhkan sikap
tanggungjawab terhadap terlaksananya ajaran Islam
ahlussunnah wal jama’ah secara utuh menurut NU
yang diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa.
2. Memahami prinsip organisasi dan kepemimpinan.
3. Mempunyai kemampuan untuk memahami dan
memecahkan masalah serta tehnik pengambilan
keputusan yang tepat.
4. Mempunyai pengetahuan dasar dan sikap loyalitas
yang tinggi terhadap cita-cita organisasi.
5. Memiliki perangkat metode analisis sosial dasar.

192 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 193
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

6. Memahami terhadap secara kritis problematika - Pernah mengikuti forum-forum follow up Makesta
pendidikan di Indonesia minimal 2 kali pertemuan
7. Memiliki sensitivitas gender - Peserta sebanyak-banyaknya adalah 40 orang
3. Waktu
C. Out Put Alokasi waktu penyelenggaraan 20 jam efektif ( 3 hari)
Pemahaman dan kemampuan dasar tentang ideologi
3. Waktu
(sebagaimana tercantum dalam materi lakmud), wawasan F. Jadwal
AlokasiPelatihan
waktu penyelenggaraan 20 jam efektif ( 3 hari)

keilmuan dan keterampilan teknik organisasi. F. Jadwal Pelatihan


Hari/ 05.00 – 08.30 08.30 – 12.30 13.00 – 15.00 15.00 – 17.30 17.30 – 19.30 – 22.00
Jam 19.30

D. Indikator
I Registrasi Sholat Ashr Sholat Maghrib 4. Kontrak
Pembukaan berjama’ah dan berjama’ah belajar
coffee break
1. Kader mampu berpikir tentang realitas 1. Perkenalan
Makan malam 5. Analisa diri

2. Kader mampu menangkap makna baru yang didapat 2. Pre test

dari proses pendidikan kader 3. Review


pengalaman
3. Kader mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ideologi
dalam kehidupan sehari-hari II Sholat shubuh
berjama’ah
6. Ahlussunnah
wal jama’ah
Sholat Dzuhur
berjama’ah, dan
Sholat Ashr
berjama’ah
Sholat Maghrib
berjama’ah,
9. Manajemen
organisasi
Makan siang mujahadah
4. Kader mampu mengaplikasikan skill organisasi Makan pagi 7. Ke-Nahdlatul 8. Ke-IPPNU-an
Ulama-an Dinamika Makan malam
(berkomunikasi secara efektif, memimpin persidangan III Sholat shubuh 10.Komunikasi
Kelompok
Sholat Dzuhur Sholat Ashr Sholat Maghrib 14. Scientific
dan rapat, mengelola organisasi, bekerjasama, berjama’ah
11. Kerjasama
berjama’ah dan
Makan siang
berjama’ah berjama’ah,
mujahadah
Problem
Solving
Makan pagi 13.Managemen
memanagen konflik) 12.Networking konflik Makan malam 15. Teknik
dan lobbying diskusi dan
persidangan
(simulasi)
E. Penyelenggara, peserta dan waktu : IV Sholat shubuh 16. Teknik Sholat Dzuhur Sholat Ashr
1. Penyelenggara berjama’ah pembuatan
proposal
berjama’ah dan
Makan siang
berjama’ah

Makan pagi 19. Post test dan


LAKMUD diselenggarakan oleh PAC atau PK, atau 17. Analisis 18. Studi Evaluasi
gender Problematika
diselenggarakan secara bersama oleh beberapa Pendidikan
di Indonesia
20. RTL

PAC. Jika PAC tidak mampu, maka LAKMUD boleh


diselenggarakan oleh PC.

2. Peserta
- Peserta adalah pernah mengikuti makesta dengan
menunjukkan bukti sertifikat

194 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 195
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

G. Alur Pelatihan materi; study ideology dunia, peta pergerakan Islam di


G. Alur Pelatihan
Indonesia, gerakan sosial, analisis sosial, advokasi kebijakan
10,11,12, public, ICT, pengorganisasian pelajar, serta networking dan
13,14,15, 18,19
T 1,2,3,4,5 6,7,8,9 16,17
T
lobbying dengan harapan agar peserta memahami dan
U E
V R
A
memiliki dasar teknik analisis sosial dan gerakan sosial
J
Adaptasi Penguatan
Penguatan Pengemb
angan
A
L
R serta memahami berbagai kondisi sosial kemasyarakatan
U
di sekelilingnya.
& Skill U T
Idiologi G
motivasi Wawasan A
Organisasi
A S
I
L
E 5. Evaluasi : Bagian dari pelatihan yang dijadikan tolak ukur
N
T dari proses pelatihan secara menyeluruh
6. Rencana Tindak Lanjut : proses perencanaan terhadap
kegiatan pasca latihan yang diharapkan mampu
Keterangan:
menjembatani kegiatan berikutnya
Keterangan:
Skema ini merupakan dasar pelatihan sebagai upaya untuk memandu peserta dan pelatih
didalam memahami proses latihan. Daur ini terdiri dari:
7. Target : merupakan komponen yang menjadi tujuan
Skema ini merupakan dasar pelatihan sebagai upaya untuk
1. Tujuan : Bagian dari pelatihan yang diharapkan tercapai selama proses pelatihan akhir latihan, kesesuaian antara tujuan yang direncanakan
2. Motivasi : Bagian dari pelatihan yang didalamnya diberi muatan ; Pre-test, perkenalan,
memandu pengalaman,
review peserta analisa dan diripelatih
dan kontrakdidalam memahami
belajar dengan proses
harapan dapat memacu, dengan target yang diharapkan seharusnya pada akhir
mendorong dan menstimulasi peserta kea rah pembentukan kesadaran diri
latihan. Daur ini terdiri dari:
3. Penguatan Ideologi : Bagian dari pelatihan yang didalamnya diberi muatan ; Ke-IIPNU- latihan ini sudah dapat tercapai. Target lakmud ini adalah
1. Tujuan
an, Ke-NU-an, Ke-Aswaja-an serta tradisi perilaku keagamaan NU dengan harapan
: Bagian
terjadi pertumbuhan dan dari
penguatanpelatihan
Ideologi bagi yang diharapkan tercapai
anggota IPPNU membentuk kader IPPNU yang terampil dalam melakukan
4. Pengembangan pengetahuan dan kapasitas gerakan : bagian dari pelatihan yang
selama proses
didalamnya diberi pelatihan
muatan materi; study ideology dunia, peta pergerakan Islam di
managemen organisasi.
2. Motivasi : Bagian darinetworking
pelajar, serta pelatihan yangdengan
dan lobbying didalamnya
harapan agar diberi
Indonesia, gerakan sosial, analisis sosial, advokasi kebijakan public, ICT,
pengorganisasian peserta
muatan
memahami ; Pre-test, perkenalan, review pengalaman, analisa
dan memiliki dasar teknik analisis sosial dan gerakan sosial serta memahami H. Petunjuk Pelaksanaan Latihan
berbagai kondisi sosial kemasyarakatan di sekelilingnya.
diri dan :kontrak
5. Evaluasi belajaryang
Bagian dari pelatihan dengan harapan
dijadikan tolak ukur dari dapat memacu,
proses pelatihan secara 1. Perkenalan
menyeluruh
mendorong
6. Rencana Tindak dan menstimulasi
Lanjut peserta
: proses perencanaan kea
terhadap rah pembentukan
kegiatan pasca latihan yang
a. Pokok bahasan :
diharapkan mampu menjembatani kegiatan berikutnya
kesadaran diri komponen yang menjadi tujuan akhir latihan, kesesuaian antara Perkenalan identitas peserta dan pelatih, seperti
7. Target : merupakan
tujuan yang direncanakan dengan target yang diharapkan seharusnya pada akhir latihan
3. Penguatan Ideologi nama, alamat, status, hobbi dll.
ini sudah dapat tercapai. :Target
Bagian lakmuddari
ini pelatihan
adalah membentukyang didalamnya
kader IPPNU yang
diberi muatan ; Ke-IIPNU-an, Ke-NU-an, Ke-Aswaja-an
terampil dalam melakukan managemen organisasi. b. Tujuan :
serta tradisi perilaku keagamaan NU dengan harapan 1. Tercapainya suasana interaksi yang hangat,
terjadi pertumbuhan dan penguatan Ideologi bagi anggota akrab dan saling terbuka diantara sesama
IPPNU peserta dan juga antara peserta dan Pelatih,
4. Pengembangan pengetahuan dan kapasitas gerakan : sehingga memungkinkan berlangsungnnya
bagian dari pelatihan yang didalamnya diberi muatan kegiatan pelatihan yang partisipatif.

196 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 197
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Tercapainya suasana yang membantu 5. Setelah selesai, semua kertas dikumpulkan


peserta untuk saling membuka diri dan saling menjadi satu, masing-masing peserta mengambil
memahami, sehingga mempermudah proses satu kartu lalu dia harus menebak gambar itu
interaksi antara sesama peserta pada acara- milik siapa dan menceritakan apa yang dilihat
acara berikutnya. dalam kartu tersebut.
c. Metode : 6. yang merasa membuat kartu tersebut
Permainan kartu bergambar, (game perkenalan dipersilahkan kedepan untuk menambah
yang disesuaikan) keterangan gambarnya.
d. Media : 7. Peserta lain diharapkan mengajukan pertanyaan
1. Kertas manila mengenai gambar tersebut. Begitu seterusnya
2. Pulpen sampai semua kartu peserta terbacakan.
3. Kertas plano dan spidol 8. Pelatih melalui pertanyaan-pertanyaan intensif
e. Waktu : merangsang tiap peserta uantuk bercerita
60 menit mengenai dirinya sendiri.
f. Proses kegiatan : 9. Setelah selesai semua untuk perkenalan, pelatih
1. Panitia mempersilakan Peserta duduk melingkar menjelaskan arti permainan tadi kemudian
tanpa ada yang menghalangi. menutup acara.
2. Sebelum pelatih menerangkan maksud materi
perkenalan, fasilitator diperkenalkan dengan 2. Pre-test
iringan musik dibantu narasi. a. Pokok bahasan :
3. Pelatih menerangkan maksud dari materi 1. Pengetahuan tentang pemahaman ideologi
perkenalan ini, setelah itu membagikan kertas 2. Pengalaman organisasi :
kepada setiap peserta. - Pelatihan yang pernah diikuti
4. Setiap peserta menggambarkan dirinya dalam - Organisasi yang pernah diikuti
bentuk apapun (sketsa, lukisan, kata-kata, dll) 3. Keinginan diri:
kedalam kertas itu, misalnya nama, tempat - Tujuan dan harapan mengikuti Lakmud
tinggal, pekerjaan, orang-orang disekitarnya, - Tujuan dan harapan menjadi anggota
hobi dsb. Gambar tidak harus bagus yang IPPNU
penting kita dapat mengetahui sesuatu tentang
orang yang menggambarkannya.

198 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 199
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Tujuan : 6. Kegiatan pada point 5 dan 6 dilakukan untuk


1. Mengetahui sejauh mana pengetahuan dasar 3 kertas warna, dimasing-masing kertas warna
peserta tentang IPPNU, NU serta organisasi yang sama.
pelajar yang lain. a. Pelatih menyimpulkan hasil dari kegiatan
2. Mengetahui keinginan dan harapan peserta tersebut setelah itu menutup acara.
dalam mengikuti pelatihan ini
c. Metode : 3. Review Pengalaman
1. Angket a. Pokok bahasan
2. Brainstorming 1. Pengalaman kaderisasi dan organisasi
d. Media: 2. Pelaksanaan pelatihan yang berdasarkan
1. Kertas manila (3 warna) pengalaman peserta dalam mengikuti pelatihan
2. Kertas plano sebelumnya
3. Spidol b. Tujuan
e. Waktu: 1. Peserta menceritakan pengalamannya dalam
Alokasi waktu 60 menit berorganisasi dan kaderisasi yang telah
f. Proses kegiatan : dilakukan
1. Pelatih membagikan 3 kartu warna (merah, 2. Peserta mendaftar pengalaman baik dan buruk
kuning, hijau) yang telah terisi dengan beberapa dari pelatihan yang pernah diikutinya
pertanyaan kepada setiap peserta. c. Metode
2. Pelatih memberikan waktu selama 15 menit 1. Brainstorming
untuk menyelesaikan jawaban dimasing- d. Media
masing kartu. 1. Papan tulis white board
3. Setelah semua selesai, Pelatih meminta kepada 2. Spidol dan kertas plano
peserta untuk mengumpulkan semua jawaban 3. Flip chart
ke depan sesuai dengan warna kartu. e. Waktu :
4. Pelatih mengidentifikasi kartu-kartu tersebut 60 menit efektif
sesuai dengan kategorinya masing-masing. f. Proses kegiatan
5. Setelah teridentifikasi berdasarkan kategorinya, 1. Pelatih menggali pengalaman kaderisasi dan
Pelatih memberikan kesempatan kepada organisasi peserta dengan membagi kartu flip
peserta untuk menanggapi . chart.

200 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 201
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Pelatih membagi kartu kepada seluruh peserta, e. Waktu :


kemudian peserta menuliskan pengalaman 90 menit efektif
baik dan buruk dari pelatihan yang pernah f. Proses kegiatan
diikutinya. 1. Pelatih menjelaskan tentang tujuan dan target
3. Pelatih mengidentifikasi kartu-kartu peserta LAKMUD secara singkat. Demi terlaksananya
sesuai dengan kategorinya dengan cara pelatihan yang partisipatif maka, partisipasi dan
menempelkan kartu tersebut di papan. peran aktif seluruh peserta sangat dibutuhkan.
4. Selanjutnya pelatih dan peserta membahas Oleh karena itu kesepakatan pelatihan harus
pengalaman baik pelatihan peserta untuk dibuat bersama-sama
digunakan dalam pelatihan 2. Pelatih membagi kartu kepada seluruh peserta,
5. Pelatih menutup acara kemudian peserta menuliskan harapan dan
kebutuhan selama proses pelatihan.
4. Kontrak Belajar 3. Pelatih mengidentifikasi kartu-kartu peserta
a. Pokok bahasan sesuai dengan kategorinya dengan cara
1. Garis besar dan pokok-pokok materi latihan menempelkan kartu tersebut di papan.
2. Kebutuhan serta harapan pribadi dan kelompok 4. Selanjutnya pelatih dan peserta membahas
tentang pelatihan serta perangkat pelatihan aturan main tentatif pelatihan
3. Jadwal tentatif dan tata tertib latihan 5. Pelatih menutup acara
b. Tujuan
1. Peserta mampu mengidentifikasi dan meru­ 5. Analisa Diri
muskan kebutuhan terhadap materi latihan a. Pokok bahasan :
2. Peserta dan pelatih menetapkan kesepatakan Mengenal diri, atau akan keinginan diri, sadar akan
bersama tata cara pelaksanaan latihan kekurangan dan kelebihan diri dan orang lain serta
c. Metode sadar akan perlunya keterbukaan.
1. Diskusi b. Tujuan :
2. Brainstorming Agar peserta dapat lebih rendah hati, setiap orang
d. Media menghargai kekurangan dan kelebihan masing-
1. Papan tulis white board masing, yang akhirnya menciptakan suasana
2. Spidol dan kertas plano terbuka diantara semua peserta.
3. Flip chart

202 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 203
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

c. Metode : pelatih meminta kepada peserta untuk


1. Role play membuat daftar :
2. Brainstorming - Membuat daftar kekuatan dan kelemahan
d. Media : dirinya, lalu direnungkan apakah kelemahan
1. Kertas plano dan spidol itu dapat diperbaiki,
2. Kertas HVS - Setelah peserta memiliki daftar tersebut, mereka
3. LCD diminta untuk berbicara berpasangan dengan
e. Waktu : temah sebelahnya. Dalam pembicaraan itu
Alokasi waktu 90 menit masing-masing mengemukakan isi daftar
f. Proses Kegiatan kekuatan dan kelemahan yang sudah dibuat.
1. Pelatih menjelaskan sekilas tentang esensi 6. Selanjutnya pelatih memberikan ulasan garis besar
materi analisa diri. dari kegiatan ini diakhiri dengan penutup.
2. Pelatih membagi peserta menjadi beberapa
kelompok dengan cara menyebutkan nama
hewan (contoh: 1-4= kucing, kambing, sapi, 6. AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
bebek) a. Pokok bahasan :
3. Setiap angka diminta berkumpul dengan 1. Sejarah Ahlussunnah Wal Jama’ah di
sesama jenisnya dengan bersuara hewan yang indonesia
disebut 2. Pokok-Pokok ajaran ahlusunnah wal jamaah
4. Setelah peserta berkumpul dengan kelom­ (Pengertian madzhab dan sistem bermadzhab,
poknya, pelatih membagikan kertas plano Pengertian Taqlid, Ittiba>, Ijtihad dan
untuk diisi dengan kelebihan dan kekurangan istinbath dalam Nahdlatul Ulama, Memahami
kelompok lain. (contoh: kelompok kucing karakteristik 4 madzhab pada masalah fiqih
menyebutkan kelemahan dan kelebihan b. Tujuan :
kelompok kambing, dan seterusnya) 1. Memahami pengertian madzhab dan sistem
5. Dari sini pelatih bisa menanyakan kepada bermadzhab
peserta tentang perasaan kelompoknya 2. Memahami tentang taqlid, ittiba’, ijtihad
melakukan aktivitas ini. Pelatih menekankan dan istinbath dalam Nahdlatul Ulama serta
bahwa setiap orang juga memiliki kelebihan aplikasinya dalam kehidupan
dan kekuarangan masing-masing. Selanjutnya

204 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 205
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

c. Metode : 7. Ke-NU-an
1. Ceramah dan tanya jawab a. Pokok bahasan :
2. Diskusi 1. Mabadi> Khoiru ummah
d. Media : 2. Khittoh NU
1. LCD 3. Analisis perkembangan dan dinamika
2. Kertas plano dan spidol perjuangan NU
e. Waktu : b. Tujuan :
Alokasi waktu 120 menit (pemaparan narasumber:60 1. Mengerti dan memahami mabadi’ khoiro
menit, diskusi: 60 menit) ummah serta 5 gerakan NU
f. Proses kegiatan : 2. Mengerti dan memahami khittoh NU serta
1. Pelatih membuka acara kemudian memberikan bagaimana menerapkannya.
penjelasan singkat tentang pokok bahasan c. Metode :
materi, selanjutnya pelatih mengadakan 1. Ceramah dan tanya jawab
brainstorming sekitar pokok bahasan materi. 2. Diskusi
2. Pelatih membacakan biodata nara sumber, d. Media :
selanjutnya mempersilahkan narasumber 1. LCD
menyampaikan materi di lanjutkan dengan 2. Kertas plano dan spidol
dialog. e. Waktu :
3. Pelatih mengarahkan menuju kesimpulan, 120 menit
kemudian mempersilahka nara sumber f. Proses kegiatan :
meningalkan ruangan. 1. Pelatih membuka acara kemudian memberikan
4. Selanjutnya membagi peserta dalam beberapan penjelasan singkat tentang pokok bahasan
kelompok diskusi, kemudian dipersilahkan materi, selanjutnya pelatih mengadakan
peserta untuk mendiskusikan beberapa pokok brainstorming sekitar pokok bahasan materi.
masalah yang diberikan oleh pelatih. 2. Pelatih membacakan biodata nara sumber,
5. Hasil diskusi dipresentasikan di depan forum selanjutnya mempersilahkan narasumber
dipandu pelatih. menyampaikan materi di lanjutkan dengan
6. Kemudian pelatih mengulas garis besar hasil dialog.
diskusi yang diakhiri dengan penutup 3. Pelatih mengarahkan menuju kesimpulan,
kemudian mempersilahka nara sumber

206 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 207
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

meningalkan ruangan. d. Media :


4. Selanjutnya membagi peserta dalam beberapan 1. LCD
kelompok diskusi, kemudian dipersilahkan 2. Kertas plano dan spidol
peserta untuk mendiskusikan beberapa pokok e. Waktu :
masalah yang diberikan oleh pelatih. 120 menit
5. Hasil diskusi dipresentasikan di depan forum f. Proses Kegiatan
dipandu pelatih. 1. Pelatih membuka acara, kemudian menjelaskan
6. Kemudian pelatih mengulas garis besar hasil secara singkat tentang materi yang akan dibahas
diskusi yang diakhiri dengan penutup. sesuai dengan pokok bahasan.
2. Pelatih memperkenalkan nara sumber,
8. Ke-IPPNU-an selanjutnya pelatih mengadakan warming
a. Pokok bahasan : up (pemanasan) dengan cara memberikan
1. Dinamika perkembangan IPPNU pertanyaan seputar materi sesuai dengan pokok
2. Peristiwa-peristiwa dan keputusan penting dari bahasan. Hal ini dilakukan untuk mengukur
kongres ke kongres tingkat pengetahuan peserta terhadap materi
3. Posisi dan peran IPPNU yang bersangkutan, sehingga nara sumber
4. Kebijakan-kebijakan strategis IPPNU dapat mempertajam pemaparan materi sesuai
b. Tujuan : dengan kadar pengetahuan peserta.
1. Mengetahui kelahiran IPPNU secara sosiologis 3. Pelatih mempersilahkan kepada nara sumber
dan strategis untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan
2. Mengetahui perjalanan IPPNU dari kongres ke dialog.
kongres dengan keputusan pentingnnya. 4. Pelatih mengulas secara garis besar pokok hasil
3. Memahami posisi dan peran IPPNU dialog, selanjutnya pelatih mempersilahkan
4. Memahami kebijakan strategis IPPNU ke kepada nara sumber meninggalkan ruangan,
depan kemudian diakhiri dengan penutup.
c. Metode :
1. Ceramah 9. Tradisi Perilaku Keagamaan NU
2. Dialog a. Pokok bahasan :
3. Brainstorming 1. Tradisi NU, pengertian dan dasar hukumnya
(tahlil, qunut, diba>iyah, ziarah kubur, haul,

208 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 209
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

tarawih 20 rakaat, adzan 2 dlm jumat, talqin up (pemanasan) dengan cara memberikan
dll) pertanyaan seputar materi sesuai dengan pokok
2. Fadzilah dan penerapannya bahasan. Hal ini dilakukan untuk mengukur
3. Khilafiyahnya tingkat pengetahuan peserta terhadap materi
b. Tujuan : yang bersangkutan, sehingga nara sumber
Mengerti dan memahami tradisi NU serta dasar dapat mempertajam pemaparan materi sesuai
hukumnya berikut fadzilah dan penerapannya dengan kadar pengetahuan peserta.
c. Metode : 5. Pelatih mempersilahkan kepada nara sumber
1. Ceramah untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan
2. Dialog dialog.
3. Observasi (kunjungan ke tokoh ulama 6. Pelatih mengulas secara garis besar pokok hasil
setempat) dialog, selanjutnya pelatih mempersilahkan
4. Praktek kerja (tahlil, yasinan) kepada nara sumber meninggalkan ruangan,
d. Media : kemudian diakhiri dengan penutup
1. Objek observasi
2. Kertas plano dan spidol 10. Manajemen Organisasi
e. Waktu : a. Pokok bahasan :
Alokasi waktu 120 menit 1. Pengertian, fungsi dan manfaat manajemen
f. Proses kegiatan : 2. Manajemen organisasi non profit
1. Pelatih membuka acara, kemudian menjelaskan 3. Manajemen kepanitiaan
secara singkat tentang materi yang akan dibahas b. Tujuan :
sesuai dengan pokok bahasan. 1. Mengerti dan memahami fungsi, manfaat dan
2. Pelatih mengajak peserta ke masjid/musholla bentuk-bentuk manajemen
untuk membaca tahlil dan yasin 2. Mengetahui bagaimana memilih dan menerap­
3. setelah itu, pelatih mengajak peserta kan manajemen yang tepat
mengunjungi tokoh ulama setempat untuk c. Metode :
berdialog dan diskusi tentang tradisi keagamaan 1. Brainstorming
NU. 2. Diskusi
4. Pelatih memperkenalkan nara sumber, 3. Game
selanjutnya pelatih mengadakan warming

210 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 211
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

d. Media : 2. Unsur-unsur/komponen komunikasi


1. LCD 3. Bagaimana menciptakan komunikasi yang
2. Kertas plano efektif
3. Spidol 4. Komunikasi verbal dan non verbal
e. Waktu : 5. Etika komunikasi
Alokasi waktu 120 menit b. Tujuan :
f. Proses kegiatan : 1. Mengerti dan memahami tujuan serta
1. Pelatih membuka acara, kemudian menjelaskan komponen-komponen komunikasi
secara singkat tentang materi yang akan dibahas 2. Mengetahui dan bisa menerapkan bagaimana
sesuai dengan pokok bahasan. komunikasi yang baik dan produktif.
2. Pelatih memperkenalkan nara sumber, c. Metode :
selanjutnya pelatih mengadakan warming 1. Ceramah
up (pemanasan) dengan cara memberikan 2. Brainstorming
pertanyaan seputar materi sesuai dengan pokok 3. Diskusi
bahasan. Hal ini dilakukan untuk mengukur d. Media :
tingkat pengetahuan peserta terhadap materi 1. LCD
yang bersangkutan, sehingga nara sumber 2. Kertas plano
dapat mempertajam pemaparan materi sesuai 3. Spidol
dengan kadar pengetahuan peserta.
3. Pelatih mempersilahkan kepada nara sumber e. Waktu
untuk memaparkan materi, dilanjutkan dengan Waktu 120 menit
dialog. f. Proses Kegiatan
4. Pelatih mengulas secara garis besar pokok hasil 1. Pelatih menerangkan secara singkat tentang
dialog, selanjutnya pelatih mempersilahkan pokok bahasan materi yang dilanjutkan dengan
kepada nara sumber meninggalkan ruangan, memperkenalkan nara sumber kepada peserta.
kemudian diakhiri dengan penutup. 2. Pelatih mengadakan brainstorming dengan
cara menyampaikan beberapa pertanyaan
11. Komunikasi yang terkait dengan pokok bahasan, hal ini
a. Pokok bahasan : ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan
1. Pengertian dan tujuan komunikasi peserta pada materi tersebut sebelum

212 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 213
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

pemateri menyampaikan materinya secara f. Proses kegiatan :


utuh. selanjutnya mempersilahkan kepada 1. Pelatih membuka acara kemudian menerangkan
nara sumber untuk menyampaikan materi, prosesi permainan
dilanjutkan dengan dialog. 2. Pelatih membagi kelompok
3. Pelatih mengulas garis besar hasil dialog dan 3. Setiap kelompok mendapat kertas double folio
mengarahkan kepada kesimpulan. sebanyak jumlah peserta dalam kelompok itu.
4. Pelatih menutup acara. 4. Dalam waktu 15 menit bahan yang telah
diberikan harus dibentuk sesuai dengan
12. Kerjasama keinginan kelompok
a. Pokok bahasan : 5. Ketentuannya produk itu harus setinggi mungkin
1. Pengertian dan tujuan kerjasama dan tidak boleh mempergunakan peralatan lain
2. Bentuk-bentuk kerjasama selain yang diberikan.
3. Etika kerjasama 6. Ketentuan berikutnya selama bekerja tidak ada
b. Tujuan : yang boleh bicara tapi dapat berkomunikasi
1. Memahami pengertian dan tujuan kerjasama dengan gerak-gerik atau bahasa isyarat, mimik
2. Memahami bentuk-bentuk kerjasama serta dan bunyi-bunyian.
etika kerjasama 7. Amati cara kerja kelompok
c. Metode : 8. Pelatih mempersilahkan memulai kerja selama
1. Permainan 15 menit
2. Dinamika kelompok 9. Setelah 15 menit selesai, semua harus berhenti
3. Brainstorming dan masing-masing kelompok meletakkan hasil
4. Diskusi karyanya ditengah ruangan.
5. Simulasi 10 Setiap peerta diberi kesempatan untuk
d. Media : memberikan reaksi atas produk-produk itu,
1. Kertas double folio mengungkapkan perasaan dan pendapat secara
2. Lem bergantian
3. kertas plano 11.Kemudian Pelatih meminta seluuh peserta
4. spidol membentuk lingkaran besar dengan
e. Waktu : mengadakan evaluasi
Alokasi waktu 120 menit

214 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 215
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

12. Pelatih menyimpulkan hasil permainan itu f. Proses Kegiatan :


dalam pokok bahasan materi 1. Pelatih membuka sessi, kemudian menjelaskan
13. Pelatih menutup acara. secara singkat tentang materi yang akan dibahas
sesuai dengan pokok bahasan.
13. Networking dan Teknik Lobbying 2. Pelatih melakukan brainstorming seputar
a. Pokok bahasan materi yang akan dibahas.
1. Pengertian dan urgensi Networking dan 3. Pelatih memperkenalkan nara sumber
Lobbying kemudian mempersilahkan nara sumber untuk
2. Struktur Jaringan memaparkan materi dan dilanjutkan dengan
3. Teknik Networking dialog.
4. Teknik Lobbying 4. Pelatih memberikan permainan dan penugasan
b. Tujuan : kepada peserta terkait dengan materi yang
1. Mencetak kader IPPNU yang memahami akan dibahas.
Networking dan Lobbying. 5. Pelatih mengajak peserta untuk membahas
2. Menguasai teknik pembangunan jaringan permainan dan meminta peserta untuk
dan lobby untuk memperlancar pelaksanaan mempresentasikan hasil penugasan di depan
program. forum.
c. Metode : 6. Pelatih mengarahkan kesimpulan materi
1. Brainstorming bersama-sama dengan peserta.
2. Ceramah 7. Pelatih menutup sessi.
3. Penugasan
4. Praktik 14. Manajemen Konflik
d. Media : a. Pokok bahasan
1. Papan tulis white board 1. Pengertian manajemen konflik
2. LCD 2. Macam/model- model konflik
3. Kertas plano 3. Tahap-tahap penyelesaian konflik
4. Spidol b. Tujuan :
e. Waktu Mengerti dan memahami pengertian
Alokasi waktu 120 menit konflik, manajemen konflik dan bagaimana
menyelesaikannya.

216 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 217
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

c. Metode : pemecahan masalah


1. Brainstorming 3. Konsep dasar pengambilan keputusan
2. Study kasus 4. Praktek studi kasus
3. Ceramah b. Tujuan:
d. Media : 1. Memahami pengertian dan fungsi SPS
1. OHP 2. Memahami apa itu masalah, cara menganalisa
2. Kertas plano dan spidol serta bagaimana langkah-langkah peme­
e. Waktu cahannya.
Alokasi waktu 180 menit 3. Memahami konsep dasar pengambilan
f. Proses Kegiatan : keputusan.
1. Pelatih membuka acara dan membagi peserta c. Metode:
dalam beberapa kelompok 1. Study kasus
2. Pelatih membagikan beberapa kasus pada 2. Curah pendapat
masing-masing kelompok untuk diselesaikan. 3. Ceramah
3. Pelatih memberikan waktu selama 15 menit d. Media :
kepada masing-masing kelompok untuk Kertas plano, spidol
menyelesaikan kasus yang diberikan. e. Waktu :
4. Setelah semua selesai, pelatih memberikan Alokasi waktu 180 menit
kesempatan selama 10 menit pada masing- f. Proses kegiatan :
masing kelompok untuk mempresentasikan 1. Pelatih membuka acara dan membagi peserta
hasil diskusinya. dalam 2 kelompok besar
5. Pelatih menjelaskan hasil dari diskusi kedalam 2. Pelatih membagikan beberapa kasus pada
materi pokok bahasan. masing-masing kelompok untuk diselesaikan.
6. Pelatih memandu dialog. 3. Pelatih memberikan waktu selama 15 menit
7. Pelatih menutup sessi. kepada masing-masing kelompok untuk
menyelesaikan kasus yang diberikan.
15. Scientific Problem Solving (SPS) 4. Setelah semua selesai, Pelatih memberikan
a. Pokok bahasan: kesempatan selama 10 menit pada masing-
1. Pengertian dan fungsi SPS masing kelompok untuk mempresentasikan
2. Pengertian masalah dan langkah-langkah hasil diskusinya.

218 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 219
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. Pelatih menjelaskan hasil dari diskusi kedalam f. Proses kegiatan :


materi pokok bahasan. 1. Pelatih membuka acara dan menerangkan
6. Pelatih memberi kesempatan beberapa secara singkat tentang pokok bahasan materi
pertanyaan. yang dilanjutkan dengan memperkenalkan
7. Pelatih menutup acara. nara sumber kepada peserta.
2. Pelatih mengadakan brainstorming dengan
16. Teknik Diskusi dan Persidangan cara menyampaikan beberapa pertanyaan
a. Pokok bahasan : yang terkait dengan pokok bahasan, hal ini
1. Pengertian, tujuan dan macam-macam diskusi ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan
dan persidangan peserta pada materi tersebut sebelum
2. Etika diskusi dan persidangan pemateri menyampaikan materinya secara
3. Perangkat dan teknik diskusi dan persidangan utuh. selanjutnya mempersilahkan kepada
4. Teknik menciptakan diskusi dan persidangan nara sumber untuk menyampaikan materi,
yang produktif dilanjutkan dengan dialog.
b. Tujuan : 3. Pelatih mengulas garis besar hasil dialog dan
1. Memahami pengertian, tujuan, macam serta mengarahkan kepada kesimpulan
etika diskusi. 4. Selanjutnya untuk memperdalam materi,
2. memahami perangkat dan teknik persidangan pelatih mengajak peserta untuk melakukan
3. Memahami bagaimana menciptakan diskusi suatu diskusi kelompok dengan membahas
yang produktif beberapa issue yang disedikan oleh pelatih.
c. Metode : 5. Selama dalam proses diskusi, pelatih memantau
1. Brainstorming dan menilai mulai dari bentuk diskusi, penataan
2. Diskusi model, jalannya diskusi, partisipasi anggota
3. Role Playing diskusi dan peranan ketua kelompok diskusi
4. Praktek diskusi dan sidang dalam mengendalikan situasi diskusi.
d. Media : 6. Setelah selesai, Pelatih memberikan ulasan
1. Kertas plano tentang kelebihan dan kekurangan dari masing-
2. Spidol masing prosesi diskusi yang telah dipraktekkan
e. Waktu : oleh masing-masing kelompok.
Alokasi waktu 120 menit

220 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 221
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

7. Selanjutnya pelatih memberikan saran-saran cara menyampaikan beberapa pertanyaan


dan diakhiri dengan menutup acara. yang terkait dengan pokok bahasan, hal ini
ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan
17. Teknik Pembuatan Proposal peserta pada materi tersebut sebelum
a. Pokok bahasan : pemateri menyampaikan materinya secara
1. Pengertian dan tujuan pembuatan proposal utuh. selanjutnya mempersilahkan kepada
2. Jenis-jenis proposal dan etika pembuatan nara sumber untuk menyampaikan materi,
proposal dilanjutkan dengan dialog.
3. Teknik pembuatan proposal 3. Pelatih mengulas garis besar hasil dialog dan
b. Tujuan : mengarahkan kepada kesimpulan
1. Memahami pengertian dan tujuan pembuatan 4. Selanjutnya untuk memperdalam materi,
proposal. pelatih mengajak peserta untuk melakukan
2. Memahami jenis-jenis proposal dan etika suatu diskusi kelompok dengan membahas
pembuatan proposal beberapa issue yang disedikan oleh pelatih.
3. Memahami teknik pembuatan proposal 5. Selama dalam proses diskusi, pelatih memantau
c. Metode : dan menilai mulai dari bentuk diskusi, penataan
1. Brainstorming model, jalannya diskusi, partisipasi anggota
2. Diskusi diskusi dan peranan ketua kelompok diskusi
3. Penugasan dalam mengendalikan situasi diskusi.
d. Media : 6. Setelah selesai, Pelatih memberikan ulasan
1. Kertas plano tentang kelebihan dan kekurangan dari masing-
2. Spidol masing prosesi diskusi yang telah dipraktekkan
e. Waktu : oleh masing-masing kelompok.
Alokasi waktu 120 menit 7. Selanjutnya pelatih memberikan saran-saran
f. Proses kegiatan : dan diakhiri dengan menutup acara.
1. Pelatih membuka acara dan menerangkan
secara singkat tentang pokok bahasan materi 18. Analisis Gender
yang dilanjutkan dengan memperkenalkan a. Pokok Bahasan :
nara sumber kepada peserta. 1. Bentuk-bentuk ketidakadilan gender
2. Pelatih mengadakan brainstorming dengan 2. Analisis Ketimpangan Gender

222 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 223
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Tujuan : 19. Studi Problematika Pendidikan di Indonesia


1. Mengerti dan memahami gender a. Pokok bahasan :
2. Mampu menganalisa ketimpangan Gender 1. Komponen-komponen pendidikan (peserta
c. Metode : didik, pendidik,materi, metode, tujuan)
1. Brainstorming 2. Sistem pendidikan nasional
2. Diskusi 3. Problematik pendidikan di Indonesia
3. Ceramah dan dialog b. Tujuan :
d. Media : 1. Memahami komponen-komponen pendidikan
1. OHP 2. Memahami system pendidikan nasional
2. Kertas plano dan spidol c. Metode :
e. Waktu : 1. Brainstorming
Alokasi waktu 180 menit efektif 2. Ceramah dan dialog
f. Proses kegiatan : d. Media :
1. Pelatih membuka acara kemudian memberikan 1. OHP
penjelasan singkat tentang pokok bahasan 2. Kertas plano dan spidol
materi studi gender. e. Waktu :
2. Pelatih membacakan biodata narasumber, Alokasi waktu 180 menit efektif
selanjutnya mempersilahkan narasumber f. Proses kegiatan :
menyampaikan materi. 1. Pelatih membuka acara dan menerangkan
3. Pelatih memandu dialog atau curah pendapat. secara singkat tentang pokok bahasan materi
4. Pelatih menyimpulkan materi studi gender dan yang dilanjutkan dengan memperkenalkan
hasil dialog, kemudian mempersilahka nara nara sumber kepada peserta.
sumber meningalkan ruangan. 2. Pelatih mengadakan brainstorming dengan
5. Pelatih memandu diskusi tentang pendalaman cara menyampaikan beberapa pertanyaan
materi, sebelum itu Pelatih membagi peserta yang terkait dengan pokok bahasan, hal ini
dalam 4 kelompok. ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan
6. Pelatih memandu merumuskan hasil diskusi peserta pada materi tersebut sebelum
kelompok dengan metode curah pendapat pemateri menyampaikan materinya secara
yang ditulis pada papan plano. utuh. selanjutnya mempersilahkan kepada
7. Pelatih menutup acara nara sumber untuk menyampaikan materi,

224 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 225
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dilanjutkan dengan dialog. 4. Formulir isian evaluasi dan soal-soal post test
3. Selesai dialog, pelatih mengulas secara garis e. Waktu
besar hasil dialog dan mengarahkan pada 90 menit efektif
kesimpulan. f. Proses kegiatan
4. Pelatih memberikan saran-saran dan dilanjutkan 1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan
dengan menutup acara. penjelasan singkat tentang evaluasi pelatihan
dan tujuannya.
20. Evaluasi 2. Pelatih membagi peserta ke dalam beberapa
a. Pokok bahasan kelompok diskusi, kemudian masing-masing
1. Review dan evaluasi akhir penyelenggaraan kelompok merumuskan beberapa kekurangan
latihan dan kelebihan dari masing-masing sessi yang
2. Post test berkaitan dengan prosesi pelatihan, misalnya
b. Tujuan infrastruktur pelatihan, materi, pelatih, metoda,
1. Mampu mengorganisir dan mengungkapkan nara sumber, peserta, suasana, sistem kelekatan
kembali pengalaman latihan peserta sejak awal dll.
sampai akhir pelatihan, sehingga mengetahui 3. Hasil diskusi di tuangkan dalam kertas plano
kelebihan dan kekurangan selama latihan kemudian dipresentasikan oleh masing-masing
berlangsung. kelompok.
2. Mampu memberikan umpan balik dan kritikan 4. Pelatih memandu untuk mengidentifikasi
terhadap proses pelaksanaan latihan ini masing-masing permasalahan, sehingga
serta saran-saran mereka untuk perbaikan menjadi entry point bagi peserta di dalam
pelaksanaan latihan di masa yang akan datang menyelenggarakan pelatihan berikutnya.
c. Metode 5. Selanjutnya pelatih menyimpulkan secara garis
1. Angket besar hasil diskusi.
2. Kuesioner 6. Untuk melihat daya serap materi pelatihan
3. Audio visual selama proses pelatihan, maka pelatih
d. Media memberikan post test kepada peserta.
1. Komputerisasi 7. Diakhiri dengan penutupan acara.
2. Papan tulis white board dan spidolnya
3. Kertas plano dan spidolnya

226 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 227
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

21. RENCANA TINDAK LANJUT forum segitiga yakni peserta, pelatih, dan
a. Pokok bahasan pimpinan struktural yang bersangkutan.
1. Rencana tindak lanjut latihan 3. Selanjutnya forum diserahkan kepada pimpinan
2. Rumusan strategi tindak lanjut untuk struktural yang bersangkutan untuk bersama-
pengembangan kemampuan peserta sama melakukan rancangan kegiatan lanjutan
b. Tujuan bagi peserta latihan.
1. Menyadari pentingnya suatu tindak lanjut 4. Hasil pembahasan tersebut kemudian dituang­
latihan sebagai bentuk perwujudan dari kan dalam plano dan menjadi ketetapan
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kegiatan yang harus dilaksanakan
yang diperolehnya selama latihan 5. Pelatih memberikan penegasan secara garis
2. Mampu menyusun suatu rencana tindak besar atas hasil perumusan rencana tindak
lanjut tentatif yang dapat dan mungkin lanjut, kemudian diakhiri dengan penutupan
dilaksanakannya pasca latihan pelatih acara oleh pelatih.
c. Metode
1. Angket
2. Diskusi
d. Media
1. Papan tulis white board dan spidolnya
2. Kertas plano dan spidolnya
3. Lembar rancangan kegiatan pasca latihan
e. Waktu
120 menit efektif
f. Proses kegiatan
1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan
penjelasan singkat tentang rencana tindak lanjut
sebagai bentuk peningkatan pengalaman bagi
pelatih yang akan terjun memandu latihan di
wilayahnya
2. Agar hasil rencana tindak lanjut tepat sasaran,
maka sebaiknya rencana tindak lanjut di buat

228 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 229
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

KUMPULAN HAND-OUT (MATERI) LAKMUD • Membenci adanya golongan – golongan atau organisasi
– organisasi Islam selain golongannya.
1. MATERI ASWAJA • Keras kepala, tidak mau kalah dalam berdebat walaupun
sudah jelas salah, menganggap dirinya yang paling benar,
A. MAZHAB suci, paling ahli surga dan menganggap muslim yang lain
Secara bahasa berasal dari kata madzhabun yang berarti ahli bid’ah, sesat, kufur, murtad, dan lain-lain.
tempat berjalan. Menurut istilah ialah metode atau cara yang • Suka menonjolkan identitas keislaman yang berbau
dipakai seorang mujtahid (ulama yang memenuhi syarat Arabisme.
berijtihad) dalam menetapkan hukum berdasarkan Al Qur’an
dan Hadits. Maka bermadzhab ialah menjalankan syariat Hukum fiqih Aswaja bersumber pada empat pokok :
agama sesuai dengan hasil ijtihad Imam Mujtahid. Bermadzhab 1. Al Qur’an, merupakan sumber hukum utama yang
hukumnya wajib bagi yang tidak mampu berijtihad. Adapun merupakan wahyu dari Allah SWT.
yang mampu berijtihad maka hukumnya boleh sepanjang 2. As Sunnah, sember hukum kedua, berupa Hadits (sabda)
memenuhi syarat – syarat sebagai mujtahid. Bermadzhab bukan dan Sunnah (Perilaku) Nabi yang merupakan penjelasan
berarti tidak mengikuti Al Qur’an dan Hadits, sebab ijtihad para dan tauladan yang sesuai dengan Al Qur’an.
Imam Mujtahid berdasarkan Al Qur’an dan Hadits, baru jika 3. Al Ijma’, sumber hukum ketiga, yaitu kesepakatan para
mereka tidak mendapatkan nash di dalam keduanya, mereka Ulama atas suatu hukum setelah watar Nabi.
kemudian berijtihad. Adapun ciri – ciri orang Islam yang anti 4. Al Qiyas, sumber Hukum ke empat, yaitu menyamakan
Madzhab antara lain mempunyai sikap sebagai berikut : sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hukum, karena
• Selalu mengatakan bahwa mereka adalah orang Islam, adanya ‘illat yang sama antara keduanya.
bukan Islam ini dan islam itu dan hanya berpedoman
pada Al Qur’an dan Hadits. Dan menganggap sesat kalau Ahlussunah wal Jama’ah mempunyai ciri pokok atau
bermadzhab. karakteristik dalam hal pengalaman yaitu :
• Menganggap semua orang Islam berhak melakukan Ijtihad, - Tawazun (seimbang), keseimbangan antara urusan dunia
menentukan hukum atau menafsirkan hukum sendiri dari dan akherat.
Al Qur’an dan Hadits tanpa memperhatikan syarat – syarat - Tawasuth (jalan tengah), dalam mengambil keputusan harus
Ijtihad dan bantuan ‘Ulama. menggunakan berbagai pertimbangan dan tidak memihak
• Tidak mengakui dan menghargai Ulama (Kyai) sebagai sebelah.
pewaris risalah Nabi. - Tasamuh (toleransi), sikap saling menghormati, tidak
memaksakan kehendak dan menghargai perbedaan.

230 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 231
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- I’tidal (lurus), selalu berjalan lurus dengan berpedoman membayar fidyah (denda). Rasulullah SAW lalu mengambil
pada kaidah – kaidah agama. keputusan bahwa tawanan perang itu dibebaskan dengan
- Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, mengajak pada kebenaran dan membayar fidyah.Keputusan ini merupakan ijtihad Rasulullah
mencegah pada keburukan. SAW meskipun dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan
sahabat-sahabatnya.Lalu turunlah surah al-Anfal ayat 61-69
B. IJTIHAD yang membenarkan ijtihad Rasulullah SAW.
Pada masa Abu Bakar, jika menghadapi sesuatu persoalan
1. Pengertian Ijtihad dan tidak menemukan nasnya di dalam Al-Qur>an dan hadis,
Ijtihad (dalam bahasa arab berasal dari kata Jahada = ia mengumpulkan para sahabat untuk bermusyawarah dan
berusaha dengan sungguh-sungguh) dalam bidang fikih, berarti menentukan hukum dari masalah-masalah itu. Demikian pula
mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuk menyelidiki pada masa Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin
dan mengeluarkan (meng-istinbat-kan) hukum-hukum yang Abi Talib. Mereka menggunakan ijtihad terhadap masalah-
terkandung di dalam Al-Qur>an dengan syarat-syarat tertentu. masalah yang tidak didapati nasnya di dalam Al-Qur>an
Adapun menurut para ahli usul fikih, antara lain Imam asy- dan sunah Rasulullah SAW.Akan tetapi, di antara keempat
Syaukani dan Imam az-Zarkasy, ijtihad adalah mencurahkan sahabat besar itu, hanya Umar yang diketahui paling banyak
kemampuan untuk mendapatkan syarak (hukum Islam) yang memakai ij¬tihad.Walaupun demikian, keempat sahabat itu
bersifat operasional de¬ngan istinbat (mengambil kesimpulan sangat berhati-hati dalam mengeluarkan suatu pendapat yang
hukum).Menurut Imam al-Amidi dalam bukunya al-Ihkam fi merupakan hasil ijtihad. Misalnya Abu Bakar, apabila berijtihad
Usul al-Ahkam (Penyempurnaan dalam Dasar-Dasar Hukum), dengan pendapatnya, selalu berkata: «Ini adalah pendapatku.
ijtihad adalah mencurahkan semua kemampuan untuk mencari Jika benar, itu dari Allah dan jika salah, itu dari saya.Saya
syarak yang bersifat zanni (dugaan) sampai merasa dirinya mohon ampun atas kesalahan itu.» Umar pernah mengatakan:
tidak mampu mencari tambahan kemampuannya itu. «Ini pendapat Umar. Jika pendapat itu benar, itu adalah dari
Contoh ijtihad Rasulullah SAW yang mendapat pembenaran Allah dan jika salah, itu pendapat Umar.» Selain dari keempat
wahyu adalah ijtihadnya tentang pembebasan tawanan Perang sahabat itu, ada pula beberapa sahabat yang terkenal dengan
Badr.Ketika itu umat Islam memenangkan pertempuran ijtihadnya, seperti Ibnu Mas>ud, Abu Musa al-Asy>ari, Mu>az
dan banyak tentara musuh yang tertawan.Rasulullah SAW bin Jabal, Ubay bin Ka>b, dan Zaid bin Sabit.
berta¬nya kepada sahabat-sahabatnya mengenai tawanan Adapun Karakteristik Ijtihad pada masa Sahabat adalah
perang tersebut. Umar bin Khattab menjawab: «Tawanan sebagai berikut:
perang itu hendaknya dibunuh,» sedangkan Abu Bakar as- 1) Dengan musyawarah diantara ahlul hal wal aqd, yaitu para
Siddiq menyatakan, agar tawanan itu dibebaskan dengan syarat Khalifah (penguasa) dan para fuqaha (ahli fiqih) sahabat

232 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 233
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

besar. Abdullah bin Umar bin Khattab, Ibnu Syihad az-Zuhri, AbdulIah
2) Patuh dan tidak menyelisihi keputusan Amir. bin Ab¬bas, Alqamah bin Qais, Anas bin Malik, Umar bin
3) Tidak berfatwa untuk sesuatu yang belum terjadi. Abdul Aziz, Abdullah bin Amr, dan Wahhab bin Munabbih.
Atsar dari Masruq yang bertanya kepada Ubay bin Ka’ab Para tabi’in adalah murid-murid langsung dari para sahabat
tentang sesuatu hal, maka Ubay bin Ka’ab menjawab : Nabi. Pada masa tabi’in mereka melakukan dua peranan
“Apakah hal itu telah terjadi ?” Aku menjawab : “Belum”. penting, yaitu :
Ia mengatakan : “Kita tangguhkan (tunggu) sampai hal itu 1) Mengumpulkan riwayat hadits dan fatwa sahabat.
terjadi. Apabila hal itu telah terjadi, kami akan berijtihad 2) Berijtihad untuk masalah-masalah yang belum diketahui
untuk kamu dengan pendapat kami”. pendapat dari sahabat.
4) Toleran Para tabi’in di tiap-tiap kota mengembangkan ijtihadnya
Ath-Thabari meriwayatkan atsar bahwa Umar bin Khattab berdasarkan pengajaran dan methode guru mereka masing-
bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang mempunyai masing dari kalangan sahabat Nabi.
kasus, lalu Umar bertanya padanya: “Apa yang engkau
perbuat ?” Orang itu menjawab : “Aku dihukumi demikian, Ijtihad Pada Masa Tabi’inat Tabi’in
oleh Ali dan Zaid”. Umar berkata : “Kalau aku, tentu aku Ijtihad mengalami masa perkembangan yang paling pesat
akan menghukumi demikian”. Lelaki itu berkata : “Apa pada abad kedua sampai dengan abad keempat Hijriah. Masa
yang menghalangimu, sedangkan urusan itu ada padamu itu dikenal dengan periode pembukuan sunah serta fikih dan
?” Umar menjawab : “Kalau aku mengembalikanmu kepada munculnya mujtahid-mujtahid terkemuka yang kemudian
Kitabullah dan Sunnah, tentu aku lakukan. Tetapi aku dikenal sebagai imam-imam mazhab, yaitu Imam Malik, Imam
mengembalikanmu pada ra’yu (ijtihad akal), sedangkan Hanafi, Imam Syafi>i, dan Imam Ahmad bin Hanbal (Imam
ra’yu itu musytarak (lebih dari satu pendapat) dan aku tidak Hanbali).
tahu pendapat mana yang benar menurut Allah. Maka tidak
kurang nilainya apa yang dikatakan oleh Ali dan Zaid”. C. ITTIBA’ DAN TAQLID DALAM MAZHAB
5) Menjauhi pembahasan ayat-ayat Mutasyabih. Khalifah
Umar bin Khatab pernah mencambuk orang yang suka 1. Pengertian Ittiba’ dan Taqlid
membahas ayat-ayat mutasyabih. Ittiba’ adalah mengikuti pendapat (ijtihad) orang lain
dengan mengetahui argumen, dalil-hujjahnya, sedangkan
Ijtihad Pada Masa Tabi’in taqlid adalah mengikuti pendapat (ijtihad) orang lain tanpa
Sesudah masa sahabat, ijtihad semakin berkembang. Hal ini mengetahui argumen, dalil-hujjahnya. Ittiba’ (mengikuti)
ditandai dengan munculnya mujtahid-mujtahid besar, seperti kebenaran adalah kewajiban setiap manusia sebagaimana

234 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 235
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Alloh wajibkan setiap manusia agar selalu ittiba’ kepada dengan menempuh jalan yang beliau tempuh dan
wahyu yang diturunkan oleh Alloh kepada Rasul-Nya.Allah melakukan apa yang beliau lakukan. Begitu banyak
jadikan wahyu tersebut sebagai petunjuk bagi manusia di ayat Al-Qur’an yang memerintahkan setiap muslim
dalam kehidupannya. agar selalu ittiba’ kepada Rasulullah SAW di antaranya
firman Allah :
Dengan demikian, terdapat perbedaan mendasar antara
Ittiba’ dan Taqlid.Yakni, Ittiba’ mengikuti pendapat (yang “Katakanlah: <Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
merupakan hasil ijtihad) disertai pengetahuan tentang berpaling, makasesungguhnya Allah tidak menyukai
alasan-alasan, dalil-dalil, dan hujjahnya. Sedangkan orang-orang kafir>.” (QS. Ali lmran [3] : 32)
Taqlid adalah sebaliknya, mengikuti pendapat secara buta “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
yaitu tanpa disertai kepahaman tentang apa yang diikuti mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah
tersebut. kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujurat [49] : 1)

2. Hukum Ittiba’ dan Taqlid “Hai orang-arang yang beriman, taatilah Allah dan
Ittiba’ hukumnya adalah wajib bagi setiap umat islam taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu.
yang tidak mampu untuk melakukan Ijtihad. Hal ini Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
dikarenakan pengetahuan yang dikaruniakan kepada sesuatu, maka kembalikanlah Ia kepada Allah (AlQur
setiap manusia berbeda satu sama lain. Bagi yang tidak ‘an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
mampu untuk melakukan ijtihad, diharuskan Ittiba’ kepada beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang demikian
para mujtahid yang tentunya disertai dengan pemantapan itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
akan pengetahuan tentang dalil-dalil serta hujjah mujtahid (QS. An-Nisa [4] : 59)
tersebut.
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintal Alloh,
Sedangkan Taqlid buta, yaitu mengikuti suatu pendapat ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
tanpa mengetahui dan memahami dalil-dalilnya adalah dosa-dosamu. “Alloh Maha Pengampun lagi Maha
haram. Dalil- dalil dari hukum Itiiba’ dan Taqlid akan Penyayang.” (QS. Ali lmran [3] : 31)
disebutkan berikut ini :
a. Dalil tentang wajibnya Ittiba’ b. Dalil tentang haramnya Taqlid
Seorang muslim wajib ittiba’ kepada Rasulullah SAW Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mencela taqlid dalam

236 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 237
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Kitab-Nya, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman. (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib- dapati bapak-bapakmu menganutnya?> Mereka
rahib mereka sebagai Rabb selain Allah.” (QS. At- menjawab: <Sesungguhnya kami mengingkari agama
Taubah [9] : 31) yang kamu diutus untuk menyampaikannya>.” (QS.
Az-Zukhruf [43] : 23-24)
Ketika Adi bin Hatim Radhiyallahu ‘anhu mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam membaca
ayat Ini maka dia mengatakan, “Wahai Rasulullah,
kami dulu tidak menjadikan mereka sebagai Rabb- 2. MATERI Ke-NU-an
Rabb.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Ya, Bukankah jika mereka halalkan kepada A. MOTIVASI KELAHIRAN NAHDLATUL ULAMA
kalian apa yang diharamkan atas kalian maka kalian • NU lahir tanggal 16 Rajab 1344 H/ 31 januari 1926
juga menghalalkannya, dan jika mereka haramkan M
apa yang dihalalkan atas kalian maka kalian juga • Pendirian organisasian NU dimotivasi oleh:
mengharamkannya?” Adi Radhiyallahu ‘anhu berkata, 1. Faktor faham keagamaan para ulama yg harus
“Ya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dipertahankan &dikembangkan
“ltulah peribadatan kepada mereka.” [Diriwayatkan 2. Rasa kebangsaan ulama dalam menghadapi
oleh Tirmidzi dalam Jami’ nya 3095 dan Baihaqidalam Belanda
Sunan Kubra 10/116 dan dihasankan oleh Syaikh Al 3. Upaya meningkatkan ekonomi umat
Albani dalam Ghayatul Maram hal. 20] 4. Meningkatkan SDM

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman. 1. Paham keagamaan


“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu • Awal abad ke-19 M, di Minangkabau, muncul
seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, gerakan pembaruan Islam dipimpin Haji Miskin.
melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri Mereka menganut puritanisme, mirip kaum
itu berkata: <Sesungguhnya kami mendapati bapak- Wahabi yg menerapkan melalui jalan kekerasan yg
bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya menyebabkan terjadi “Perang Padri”
kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.> (Rasul • Akhir abad ke-19 M, terjadi gerakan reformasi
itu) berkata: ‘Apakah (kamu akan mengikutinyajuga) yaitu gerakan “Salafiyah” artinya kembali ke jalan
sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih pendahulu. Dipelopori Thahir Jalaluddin gerakan

238 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 239
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

ini memperkenalkan paham Ibnu Taimiyah, • Karena ulama pesantren tidak dilibatkan dalam
Ibnu Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahab & Kongres Bandung. KH. Abdul Wahab Hasbullah
Muhammad Abduh meminta kepada delegasi untuk menyalurkan
• Di Pulau Jawa baru mengalami reformasi pada awal aspirasi kepada penguasa baru Saudi agar tetap
abad ke-20 dg berdirinya Muhammadiyah (1912), menghormati tradisi keagamaan & ajaran mazdhab
Al-Irsyad (1915) & Persatuan Islam (1923). Mereka 4 yg dianut masyarakat setempatTetapi usulan
memberi merk ulama pesatren sebagai golongan tersebut tidak ditanggapi oleh Central Comitte
tradisional pembela bid’ah &khufarat. Mereka Chilafat, bahkan mereka sepakat mendukung
menetang upacara keagamaan, seperti ziarah pelaksanaan paham Wahabi di Hijaz
ke wali, tahlilan, & sitem bermadzhab termasuk • Usaha mempertahankan berlakunya paham
madzhab Syafi’i Ahlussunah wal Jamaah di Hijaz melalui Central
• Terjadi ketegangan antara ulama pesantren Comitte Chilafat tidak berhasilCventral, Setelah
& golongan reformis terutama ketika akan direstui Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari,
diselenggarakan Muktamar Dunia Islam di Kairo dibentuklah Komite Hijaz yg bertugas menghadap
(Mesir) tahun 1925. Kemudian kelompok reformis langsung kepada Raja Ibnu Mas’ud , Untuk
membentuk Central Comite Chilafat. memudahkan tugas tersebut, pada 31 Januari 1926,
• Untuk mempersiapkan Muktamar di Kairo, tanggal diputuskan membentuk organisasi yg diberi nama
24-26 Desember 1924 diselenggarakan Kongres Al- “Nahdlatul Ulama”
Islam di Surabaya • Delegasi Komite Hijaz terdiri dari
• Hasil kongres : masalah khilafat dipegang oleh KH. Wahab Hasbullah & Syekh Ghanaim al-Misri.
Majelis Ulama & berpusat di Mekah Diterima oleh Raja Ibnu Mas’ud pada 13 Juni
• Utusan yg dikirim ke Kairo : KH. Fahruddin 1928. Raja Hijaz berjanji akan tetap menjamin
(Muhammadiyah), Suryopranoto (SI) & KH. Abdul & menghormati ajaran 4 mazdhab & paham
Wahab Hasbullah (ulama pesantren) Ahlussunnah wal Jamaah
• Raja Ibnu Mas’ud (Saudi Arabia) akan
menyelenggarakan Muktamar Dunia Islam. 2. Politik Kebangsaan
Rencana ini menjadi topik dalam Kongres Al Islam di • Dalam menghadapi Belanda, ulama pesantren
Bandung pd Februari 1926. Kemudian diputuskan memilih sikap isolatif dg mendirikan ponpes yg jauh
mengirim Cokroaminoto (SI) & KH. Mas Mansur dari jangkauan & pengaruh kolonialisme Belanda
(Muhammadiyah) • Tahun 1914 KH. Abdul Wahab Hasbullah

240 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 241
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

membentuk forum diskusi “Taswirul Afkar” yg • Dalam waktu singkat syirkah ini telah berhasil
menjadi sarana mendiskusikan berbagai aspek merekrut anggota yg cukup banyak & sebagai
kehidupan baik keagamaan maupun politik wujud kesetiaan setiap anggota dikenai ouran wajib
• Langkah konkrit Taswirul Afkar untuk 25 Golden
memberdayakan umat Islam mendirikan kelompok • Prioritas programnya pemberdayaan ekonominya
kerja “Nahdlatul Wathan” (Kebangkitan Tanah Air), ditekankan pada sektor pertanian
programnya di bidang pendidikan & pelatihan kader
muda untuk kegiatan dakwah 4. Peningkatan SDM
• Dari Nahdlatul Wathan lahirlah “Jamiyyah Nasihin” • Ponpes mengadakan kajian kitab kuning sebagai
& “Khitabul Wathan” di Pacarkeling Surabaya. upaya “tafaqquh fiddin”
• Kemudian lahir madrasah “Ahlul Wathan” di • Ponpes dipercaya masyarakat sebagai institusi yg
Wonokromo, “Far’ul Wathan” di Gresik & Malang, mampu membentuk moral & intelaktual muslim
& “Hidayatul Wathan” di Jombang & Jagalan • Abad ke-19, ponpes bersifat isolatif
Surabaya • Abad ke-20, ponpes mulai menerima lembaga
• Tahun 1925, KH. Abdul Wahab Hasbullah pendidikan formal dalam bentuk madrasah
membentuk “Syubbanul Wathan” kegiatannya • Atas inisiatif KH. Abdul Wahab Hasbullah, pd
mengadakan kursus keagamaan & tujuannya 1916 didirikan perguruan “Nahdlatul Wathan” di
membangkitkan kaum muda untuk cinta tanah air Surabaya & resmi berbadan hukum
• Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari membuka
3. Pemberdayaan Ekonomi “Madrasah Salafiyah” di Ponpes Tebuireng Jombang
Tahun 1918 dibentuk “Syirkah ‘inan murabathah tahun 1919. Kurikulumnya disamping pelajaran
Nahdlatut Tujjar”. Motivasi membentuk syirkah ini: agama juga ilmu umum ( geografi, matematika,
• Banyak pengikut Islam Ahlussunnah wal Jamaah sejarah & Bahasa Melayu)
yg memaksakan bersikap tawakkal total tanpa • Posisi KH. Hasyim Asy’ari yg sangat sentral dalam
berikhtiar untuk memperbaiki kualitas hidupnya jeringan ulama pesantren di Jawa & Madura,
• Banyak ulama & aghniya’ Ahlussunnah wal Jamaah pembaruan pendidikan di Tebuireng cepat menyebar
yg tidak peduli pd kalangan yg lemah pendidikan & ke pesantren lain, terutama setelah berdirinya NU
ekonominya
• Santri & Kyai hanya bergelut pd aktivitas tafaqquh
fiddin tidak menghiraukan ilmu lain

242 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 243
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

B. PERISTIWA MENJELANG KELAHIRAN NU C. PROSES KELAHIRAN NU


• Ide pendirian NU sudah muncul sejak tahun 1924. • Menanggapi hasil Kongres Al Islam di Bandung, Kyai
Ketika kekuasaan Saudi Arabia jatuh ke tangan Ibnu Wahab bersama ulama yg tergabung dalam Taswirul
Mas’ud, sementara Central Comite Chilafat kurang Afkar & Nahdlatul Wathan dg restu KH. Hasyim Asy’ari
aspiratif terhadap ulama pengikut mazdhab memutuskan mengirim delegasi sendiri ke Muktamar
• Ide tersebut disampaikan KH. Abdul Wahab Hasbullah Dunia Islam pada Juni 1926 & membentuk Komite
kepada gurunya Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari Hijaz
• KH. Hasyim Asy’ari melakukan istikharah, namun yg • Tanggal 31 Januari 1926, Komite Hijaz rapat di Surabaya
menerima petunjuk dari Allah SWT adalah KH. Khalil dihadiri KH. Hasyim Asy’ari & KH. Asnawi Kudus. Dan
Bangkalan yg merupakan guru KH. Hasyim Asy’ari. memutuskan KH. Asnawi sebagai delegasi ke Mekah
• Petunjuk pertama tahun 1924, sebuah tongkat disertai • Komite Khilafat menyadarkan para ulama pesatren
ayat Al Qur’an yg menceritakan mu’jizat Nabi Musa a.s. betapa pentingnya sebuah jam’iyah
yaitu Surat Thaha ayat 17-23 • Diadakan rapat yg memutuskan umtuk mendirikan
• Petunjuk kedua tahun 1925, berupa tasbih disertai “Ya jam’iyah yg atas usul KH. Mas Alwi Abdul Aziz diberi
Qahhar Ya Jabbar” tiga kali. Setelah mengambil tasbih nama “Nahdlatul Ulama” (bangkitnya/bergeraknya
tsb, Kyai Hasyim mengatakan bahwa Allah SWT telah ulama)
mengizinkan untuk mendirikan jam’iyah • Sejak tanggal 16 Rajab 1344H/ 31 Januari 1926
• Kemudian Kyai Hasyim memerintahkan Kyai Wahab berdirilah Jam’yah Nahdlatul Ulama di Surabaya
mempersiapkan berdirinya organisasi • Konsep anggaran dasar disetujui, kemudian disusun
• Kyai Wahab menghubungi ulama pesatren dan secara kepengurusan lemgkap dari Syuriyah & Tanfidziyah
insentif mengadakan rapat & diskusi, sampai pada • Lambang NU diserahkan kepada KH. Ridwan Abdullah.
pembentukan Hijaz yg merupakan embrio Jam’iyah Lambang NU yg berupa bola dunia dilingkari tali
NU & 9 bintang diciptakan oleh KH. Ridwan Abdullah
• NU lahir tidak bertumpu pada perangkat formal, namun berdasarkan mimpi setelah beliau istikharah, menjelang
berdasar pada petunjuk dari Allah SWT. Fungsi ide Muktamar pertama. Tulisan NU dg huruf Arab adalah
tidak dominan, tetapi faktor penentu adalah konfirmasi tambahan KH. Ridwan Abdullah sendiri
kepada Allah SWT • Program pertama yg dilaksanakan PBNU adalah
menyukseskan misi Komite Hijaz
• Delegasi Komite Hijaz gagal ke Mekkah karena kesulitan
transportasi

244 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 245
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

• Tuntutan NU kepada Raja Hijaz dikirim melalui • Awalnya NU seperti koordinator pesantren. Pengurus
telegram NU merupakan gabungan dari pengasuh pesantren
• Karena tidak ada balasan, PBNU mengirim delegasi • Adakalanya kyai belum dapat meleburkan diri
(KH. Abdul Wahab Hasbullah & Syekh Ghanaim Al sebagai anggota organisasi NU yg disebut ulama
Misri) langsung menghadap Raja Hijaz tahun 1928 non struktural
melalui Singapura • Ketika jalur struktural tidak mampu mengatasi
• Delegasi diterima langsung Raja Ibnu Mas’ud & masalah besar, biasanya ulama non struktural yg
permintaan PBNU diterima yaitu agar raja menjamin mengatasinya
tetap diberlakukannya kebebasan bermazdhab di tanah • Dalam struktur NU para ulama ditempatkan pada
Hijaz. posisi Syuriyah yg berfungsi sebagai penentu
• Kesanggupan ini tidak hanya dijawab secara lisan tetapi kebijakan, pengendali, dan pengawas organisasi
juga dengan surat resmi • Disamping rapat anggota, konferensi & Muktamar,
NU mempunyai Musyawarah Alim Ulama tingkat
D. RESPON ATAS KELAHIRAN NU cabang sampai PBNU yg dihadiri ulama struktural
1. Respon masyarakat pesantren & ulama pesantren
• Para kyai tertarik & simpati serta mendukung • Ulama pesantren tidak ada yg menolak kehadiran
jam’iyah NU, sehingga NU mudah melebarkan NU. Semua organisasi/ perkumpulan yg sudah ada,
sayap organisasinya. Apalagi pengaruh KH. Hasyim dilebur & bergabung dg NU
Asy’ari & KH. Wahab Hasbullah sangat kuat di • NU adalah pesantren besar, sedangkan pesantren
lingkungan pesantren adalah NU kecil
• Hubungan kekerabatan antar kyai di Jawa sangat
membantu dalam penyebaran NU 2. Respon Umat Islam
• Muktamar NU pertama, delapan bulan setelah NU tidak perlu melakukan serangkaian pembicaraan
pertemuan Komite Hijaz akhir Januari 1926, dihadiri untuk mencari kesamaan dalam cita-cita kepada orang
ulama, kyai pesantren, santri senior & saudagar di yg diharapkan menjadi anggotanya, karena :
lingkungan NU 1. Kesamaan yg dimaksud sudah dimiliki kaum
• Setelah NU didirikan, dukungan datang dari muslimin Indonesia yaitu paham Ahlussunnah wal
pesantren. Cabang-cabang di daerah umumnya Jamaah dg berhaluan madzhab
dirintis oleh kyai pesantren, guru atau saudagar yg 2. Calon anggota umumnya adalah mereka yg berada
pernah nyantri di bawah bimbingan ulama pesantren yg mendirikan

246 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 247
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

NU “Hidayatul Islamiyah” gabung dg NU


Beberapa hal yg memperlihatkan adanya gerak • Pada Muktamar ke-13 tahun 1938 di Banten,
maju dg kelahiran NU, yaitu: NU mempunyai 99 cabang & 9 majelis konsul
a. Masyarakat Islam dg lahirnya NU telah berhasil • Banyak orang yg mendadak bergabung ke
membuka komunikasi dg dunia luar serta dalam NU, ternyata tidak mampu diurus secara
mampu menciptakan antisipasi terhadap organisatoris-administratif
masalah nasional maupun internasional • Yg tertangani secara organisatoris-administratif
b. NU berhasil mendorong terjadinya proses disebut NU Jamiyah (struktural), yg tidak
pembaruan dalam usaha pendidikan melalui tertangani disebut NU Jamaah (kultural)
para kyai • NU Jamiyah menjadikan kader militan dg tugas
c. NU telah memberikan andilnya yg sangat besar yg lebih berat, yaitu membimbing kelompok yg
terhadap usaha perawatan & pengembangan terdiri dari NU Jamaah
nilai nasional & warisan budaya bangsa
3. Respon pemerintah Hindia Belanda
3. Kelahiran NU untuk mempertahankan kelestarian Untuk menyusun kebijakan terhadap umat Islam
ajaran madzhab & tradisi keagamaan yg oleh Indonesia, Hurgronye usul perlakuan terhadap gerakan
golongan Islam lain dianggap bid’ah Islam dibedakan menjadi 2:
4. Kelahiran NU tidak berhadapan dg budaya yg ada 1. Islam religius, hendaknya diperlakukan secara
di masyarakat, tetapi justru menyatukannya dg toleran
aspirasi keislaman 2. Islam politik, tidak ada toleransi karena dapat
NU sejak tahun pertama mendapat sambutan luas, mengancam kekuasaan Belanda.
Muktamar NU ke-2 tahun 1927 dihadiri 146 kyai &
238 guru, pedagang & utusan perhimpunan local, NU yg bergerak di bidang sosial keagamaan masuk
Muktamar NU ke-4 tahun 1929 di Semarang dihadiri kategori kelompok Islam religius
1450 orang, diantaranya 500 para kyai pesantren. • NU memperoleh pengesahan dari Belanda pada 6
• Tahun 1930, NU sudah memiliki 6 cabang di Februari 1930 & sejak itu NU menjadi organisasi yg
Jawa Barat, 21 cabang di Jawa Tengah & 18 legal & diakui pemerintah Hindia Belanda
cabang di Jawa Timur. Ditambah cabang baru • Dari sisi faham keagamaan, NU didirikan
di Banjar Martapura (Kalimantan) untuk melestarikan & mempertahankan ajaran
• Tahun 1936 organisasi lokal di Kalimantan Ahlussunnah wal Jamaah

248 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 249
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

• Dari sisi nasionalisme, untuk mewujudkan bangsa yang benar-benar beriman dan perbuatan fasik semakin
yg merdeka & mandiri subur.Dalam kondisi yang demikian dibutuhkan umat yang
• Dari sisi ekonomi, untuk memberdayakan & berkualitas dan memiliki kemampuan untuk mengatasi
meningkatkan kemaslahatan umat manusia keadaan tersebut.
• Yg menjadi harapan NU : kesejahteraan &
kemaslahatan umat (maslahatul ‘ammah) II. Tujuan Mabadi Khaira Ummah
Gerakan Mabadi khaira ummmah diarahkan kepada
I. Pengertian Mabadi Khaira Ummah. penggalangan warga mendukung program pembangunan
Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal ekonomi NU. Dimana sekarang ini NU semakin berkembang
pembentukan umat terbaik, yaitu satu umat yang mampu menjadi organisasi massa yang besar, tetapi kenyataannya
melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahi munkar yang proses pengembangan tata organisasinya lamban. Di
merupakan bagian terpenting dari kiprah NU.Amar ma’ruf hampir semua tingkat kepengurusan dan realisasi program
adalah mendorong perbuatan baik yang bermanfaat bagi masih terlihat kelemahan manajemen.
kehidupan duniawi dan ukhrawi.Nahi munkar adalah
menolak danmencegah segala hal yang dapat merugikan, Prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam mabadi
merusak, merendahkan nilai-nilai kehidupan. khaira ummah sangat relevan dengan dimensi personal
dalam pembinaan manajemen organisasi.Manajemen
Dalil Al Qur’an yang melandasi konsep Mabadi khaira organisasi yang baik membutuhkan sumberdaya manusia
ummah adalah QS. Ali Imran ayat 110 yang berbunyi : yang terampil, berkarakter terpuji dan bertanggung jawab.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk III. Butir-Butir Mabadi Khaira Ummah
manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah Jika awalnya mabadi khaira ummah hanya memuat 3 butir
yang munkar, dan beriman kepada Alloh. Sekiranya ahli nilai seperti yang
kitab beriman, maka baik bagi mereka, diantara mereka diterangkan diatas, untuk mengantisipasi persoalan
ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang- kontemporer perlu ditambahkan 2 butir lagi antara lain
orang yang fasik” Al ‘Adalah dan Al Istiqomah. Dengan demikian gerakan
mabadi khaira ummah membawa lima butir nilai yang dapat
Konsep tersebut sudah ada sejak Umat islam periode disebut sebagai “Al Mabadi Al Khomsah” antara lain:
pertama, waktu itu ajaran islam dianggap ‘gharib’(asing)
seperti pada waktu islam dating pertama kali. Orang-orang

250 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 251
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

1. Asshidqu pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan


Asshidqu berarti kejujuran/kebenaran, kesungguhan proses yang berlangsung terus-menerus tanpa
dan keterbukaan. Jujur dalam transaksi (menjauhi mengalami kemandegan.
segala bentuk penipuan demi keuntungan) dan jujur
dalam bertukar fikiran(mencari maslahat dan kebenaran 3. MATERI IPPNU
serta mengakui pendapat lain yang lebih baik). A. Tinjauan Sosiologis & Strategis IPPNU
2. Al Amanah Wal Wafa Bil ‘Ahdi Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
Al Amanah yaitu dapat dipercaya, setia dan tepat bernegara, IPPNU sebagai organisasi pelajar cukup
janji.Amanah merupakan sifat yang dilekatkan pada dikenal. Selain karena nama besar NU, IPPNU
seseorang yang dapat melaksanakan semua tugas yang dipandang mampu mewadahi dan menfasilitasi pelajar
dipikulnya, baik diniyah maupun ijtima’iyyah. putri NU dalam upaya pembentukan karakter pada usia
3. Al ‘Adalah kader (pelajar). Menjadi badan otonom NU, semakin
Bersikap adil mengandung pengertian obyektif, memudahkan IPPNU dalam memanagerial organisasi.
proporsional, dan taat asas.Berpegang pada kebenaran Pengabdian yang didukung dengan kemandirian,
obyektif dan menempatkan segala sesuatu pada semakin meneguhkan kemampuan IPPNU dalam
tempatnya. mengatur rumah tangganya sendiri.
4. Atta’awun
Atta’awun berarti tolong menolong, setia kawan dan Tugas IPPNU adalah untuk mensosialisasikan komitmen
gotong royong dalam kebaikan dan takwa. Ta’awun nilai-nilai keterpelajaran, , ke Islaman, keilmuan,
juga mengandung pengertian timbal balik dari masing- kekaderan dan kebangsaan dalam upaya penggalian
masing pihak untuk memberi dan menerima. dan pembinaan potensi sumber daya anggota yang
5. Istiqomah senantiasa mengandalkan kerja nyata demi tegaknya
Istiqomah mengandung pengertian ajeg-jejeg, ajaran Islam Ahlus sunnah wal Jama>ah dalam
berkesinambungan, dan berkelanjutan.Ajeg-jejeg kehidupan masyarakat Indonesia. Komitmen tersebut
artinya tetap dan tidak bergeser dari jalur (thariqah) berorientasi pada :
sesuai dengan ketentuan Alloh dan Rasulnya, tuntunan 1. Wawasan Keterpelajaran
yang diberikan oleh salafus shaleh dan aturan main Ialah wawasan yang menempatkan organisasi dan
serta rencana-rencana yang disepakati bersama. anggota pada pemantapan diri sebagai center of
Kesinambungan berarti keterkaitan antara kegiatan excellennce pemberdayaan sumber daya manusia
satu debgan kegiatan lain. Berkelanjutan berarti bahwa terdidik yang berilmu, berkeahlian dan visioner,

252 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 253
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

yang diikuti kejelasan misi sucinya, sekaligus anggota dan kader. Sehingga dengan ilmu
strategi dan operasionalisasi yang berpihak kepada pengetahuan anggota bisa mengaktualisasikan
kebenaran, kejujuran, serta amar ma’ruf nahi dirinya sebagai manusia seutuhnya dan tidak
munkar. Wawasan ini meniscayakan karakteristik menjadi beban sosial lingkungannya.
organisasi dan anggotanya untuk senantiasa 4. Wawasan Kekaderan.
memiliki hasrat ingin tahu, belajar terus- menerus Wawasan yang menempatkan organisasi sebagai
dan menciontai masyarakat belajar, mempertajam wadah untuk membina anggota menjadi kader-
daya analisis, daya sintesis pemikiran agar dapat kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi,
membaca realitas dan dinamika kehidupan yang cita-cita, perjuangan organisasi, bertanggung
sesungguhnya, terbuka menerima perubahan, jawab dalam membentengi dan mengembangkan
pandangan dan cara-cara baru, pendapat baru serta organisasi, memiliki wawasan kebangsaan yang
pendapat yang berbeda, menjunjung tinggi nilai, utuh, serta memiliki kemampuan teknis metodologis
norma, kaidah dan tradisi serta sejarah keilmuan untuk mengembangkan organisasi.
dan berorientasi ke masa depan. 5. Wawasan Kebangsaan.
2. Wawasan Ke-Islaman. Yaitu wawasan yang dijiwai oleh asas kerakyatan
Yaitu wawasan yang menempatkan ajaran Islam yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, yang
sebagai sumber motivasi dan ispirasi dalam mengakui kebhinekaan sosial, budaya dan peduli
memberikan makna dan arah pembangunan terhadap nasib bangsa dan negara berdasarkan
manusia. Oleh karena itu IPPNU harus bersikap prinsip keadilan, persamaan dan demokrasi.
Tawasuth dan I>tidal, bersikap membangun dan
menghindari sikap ekstrim ( tatharruf ), Tasamuh,
toleran terhadap perbedaan, seimbang dalam
menjalin hubungan antara manusia dan tuhannya
serta manusia dengan lingkungannya, amar
ma>ruf nahi munkar, mandiri, bebas, terbuka dan
bertanggung jawab dalam berfikir, bersikap dan
bertindak.
3. Wawasan Keilmuan.
Wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan
sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan

254 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 255
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

B. Peristiwa & Keputusan penting dari kongres ke kongres membaca dan menulis. Sedangkan dua bunga
melambangkan perpaduan antara putri-putri pondok
B. Peristiwa & Keputusan penting dari kongres ke kongres
pesantren dan putrid-putri pelajar umum.
5. Pembentukan Perwakilan Pimpinan Pusat (P3) IPPNU di
TEMPAT, Jakarta.
NO PERISTIWA KEPUTUSAN PENTING
WAKTU 6. Pembuatan serangkaian resolusi sekitar pendidikan,
1 Kongres I Malang, 28 1. Pertemuan ini disebut sebagai Konperensi Panca Daerah, kesenian, kebudayaan dan hal-hal yang berhubungan
Pebruari-5 karena dihadiri utusan dari lima cabang IPNU-Putri. dengan pelajar (khususnya putri), untuk disampaikan kepada
Maret 1955 2. Pembentukan organisasi IPNU-Putri yang secara PB Maarif Nu dan Pemerintah.
organisatoris dan administratif terpisah dari IPNU.
3 Kongres II Yogyakarta, 1. Basyiroh ditetapkan sebagai ketua umum, Zanifah sebagai
3. Tanggal 2 Maret 1955 M/8 Rajab 1374 H, yaitu hari
Desember ketua I dan Lathifah Z. Mawardi sebagai sekjen.
deklarasi resolusi terbentuknya IPNU-Putri ditetapkan
1957 2. Dihadiri 60 cabang (bukti perkembangan IPPNU begitu
sebagai hari lahir IPNU-Putri (kelak menjadi IPPNU)
pesat).
4. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan
4 Kongres III Malang, 1960 1. Mengukuhkan keberadaan IPPNU sebagai satu-satunya
cabang-cabang selanjutnya ditetapkan susunan pengurus
organisasi pelajar putri NU.
Dewan Harian (DH) IPPNU sebagai berikut:
2. Menetapkan Mahmudah Nachrowi sebagai ketua dan
5. Ketua : Umroh Machfudzoh Wahib
Lathifah Mawardi sebagai sekjen.
6. Sekretaris : Syamsyiah Muthoyib
7. PP IPNU-Putri selanjutnya berkedudukan di Surakarta, Jawa
5 Kongres IV Purwokerto, 1. Farida Mawardi terpilih sebagai ketua umum dan
Tengah. Juli 1963 Machsanah sebagai sekjen.
8. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi 2. Menerbitkan majalah Kartikawati
pendirian IPNU-Putri kepada PB Maarif NU. Pada tanggal 4 6 Konbes I Pekalongan, IPNU-IPPNU mendirikan Corp Brigade Pembangunan (CBP)
Maret 1955, dikeluarkan persetujuan resolusi berdirinya 28 Oktober bertugas menghimpun putra-puti NU untuk membantu
IPNU-Putri dari PB Maarif NU. Selain itu PB Maarif juga 1964 pelaksanaan pembangunan masyarakat desa, transmigrasi dan
mengusulkan perubahan nama menjadi IPPNU (Ikatan program-program pembangunan mental dan material lainnya.
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) CBP dibentuk sebagai organ di bawah PP INU-IPPNU yang
2 Konbes I Surakarta , 1. Pembentukan Pimpinan Pusat yang berkedudukan di merupakan barisan serbaguna dalam soal keamanan dan
18-21 Januari Surakarta yang terdiri dari Basyiroh Saimuri, Umroh pembangunan.
1956 Machfudzoh dan Syamsyiah Muthoyib, masing-masing 7 Kongres V Surabaya, 20- 1. IPPNU menjadi badan otonom NU.
sebagai Ketua Umum, Ketua I dan Sekjen PP IPPNU. 24 Agustus 2. Pemindahan PP dari Yogyakarta ke Jakarta.
Sedangkan departemen-departemen dalam PP terdiri atas 1966 3. Machsanah terpilih sebagai ketua umum dan Umi Hasanah
departemen-departemen pendidikan/pengajaran, sebagai sekjen.
penerangan, kesenian dan olahraga, kader dan sosial 8 Konbes II Semarang, 10- 1. Menghasilkan beberapa resolusi dan memorandum penting
2. Pengesahan perubahan redaksional Anggaran Dasar dalam 14 Juli 1968 kepada pemerintah RI di bidang ideology/agama, politik,
AD tercantum tujuan organisasi IPPNU adalah kembang dan pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan
tegaknya agama Islam, kesempurnaan nilai pendidikan dan hankam.
pengajaran agama Islam, terjaminnya ukhuwah pelajar 2. Diaturnya mekanisme kerjasama CBP IPNU dan CBP
putrid ahlussunnah wal jamaah. IPPNU.
3. Pengesahan Anggaran Rumah Tangga. Pada ART ini 3. Perencanaan konkrit untuk mengatasi pendanaan organisasi.
ditetapkan bahwa muktamar diadakan oleh PP IPPNU setiap 4. Diaktifkannya Yayasan Lima Empat.
dua tahun kecuali jika ada permintaan dan setengah jumlah 5. Pelaksanaan Kongres diputuskan agar tidak melampaui
cabang-cabang yang sah ditambah satu untuk memajukan bulan Januari 1970 dengan prioritas tempat diluar jawa,
atau mengundurkannya. 9 Kongres VI Semarang, 20- 1. Ida Mawaddah Noor terpilih sebagai ketua umum.
4. Pengesahan lencana (insigne) IPPNU. Lencana yang 25 Agustus 2. Dishkannya Mars IPPNU gubahan Muchtar Embut.
disahkan berbentuk segitiga yang berarti Iman, Islam, Ihsan. 1970 3. Memutuskan program kerja di bidang pendidikan, dakwah,
Didalamnya memuat bintang Sembilan sebagaimana pada kebudayaan/olahraga, kesejahteraan dan kader.
lambing NU yang bermakna, empat buah bintang 10 Kongres VII Jakarta, 26-30 1. Misnar Ma’ruf terpilih sebagai ketua umum dan Cholilah
melambangkan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas. Empat Desember M.D sebagai sekretaris jenderal.
buah bintang lainnya melambangkan Khulafaur 1976 2. Dilakukan penyempurnaan PD/PRT.
Rasyidin/madzab empat dan satu bintang yang paling besar 3. Pengembalian eksistensi organisasi.
melambangkan Rasulullah saw. Dua bulu dan dua buku 11 Konbes III Banjarmasin, 1. Pendirian cabang IPPNU di pondok pesantren.
menuntut anggota-anggota IPPNU agar mempelajari 27 Pebruari-3
pengetahuan agama dan pengetahuan umum dengan aktif Pebruari 1979
12 Kongres VIII Cirebon, 20- 1. Perubahan pasal 2 PD tentang landasan perjuangan dari

256 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 257
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

24 Juni 1981 piagam Jakarta ke pancasila dan UUD 1945. Masuknya C. Posisi & peran IPPNU kedepan
lambing secara langsung kedalam PD/PRT, serta warna
seragam IPPNU. IPPNU dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama menjadi
2. Memutuskan beberapa pokok pikiran yang meliputi bidang
pendidikan, generasi muda, sosial ekonomi, kesadaran Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama, kemudian kembali lagi
politik dan rekomendasi untuk PBNU.
3. Titin Asiyah Thohir terpilih sebagai ketua umum dan Soraya menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, adalah sebagai
Dewi Aziz sebagai sekretaris umum.
13 Kongres IX Jombang, 29 1. Mengubah asas resmi organisasi dengan pancasila. bukti sejarah perjuangan IPPNU untuk dapat bertahan dan tetap
Januari-1 2. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama berubah menjadi Ikatan
Pebruari 1988 Putri Putri Nahdlatul Ulama eksis dengan berbagai latar belakang sejarah dan pergolakan di
3. Ulfah Masfufah terpilih sebagai ketua umum dan Siti
Marhamah sebagai sekretaris umum. internal organisasi (NU) bahkan juga bangsa ini. Sejak masa
14 Konbes IV Lampung
Selatan, 13-16
1.
2.
Revitalisasi sistem pengkaderan.
Menghasilkan juklak pengkaderan.
persiapan, kelahiran, perjuangan hingga transisi, IPPNU selalu
15 Kongres X
Oktober 1990
Lasem, 23-27 1. Ulfah Masfufah terpilih kembali menjadi ketua umum.
dapat bertahan dengan caranya. Pasang surut kepemimpinan
Desember selalu mewarnai setiap kepengurusan dan kepemimpinan secara
1991
16 Kongres XI Garut, 10 Juli 1. Dra. Safira Machrusah terpilih sebagai ketua umum dan Ratu nasional. Terlepas dari itu semua, IPPNU tetaplah memiliki posisi
1996 Dian Hatifa, S.Ag. sebagai sekjen.
17 Konbes V dan peran yang tidak pernah berubah. Sebagai wadah untuk
18 Kongres XII Makassar,21- 1. Ratu Dian Hatifah terpilih sebagai ketua umum dan S.
25 Maret 2000 Maryamah A. Al-Kadriyah. pelajar putri NU, IPPNU telah menjalankan tugas dan fungsinya
2. Lahirnya kembali CBP untuk IPPNU, dengan nama Korp
Kepanduan Putri (KKP). sebagai organisasi dibawah naungan NU (banom). Kedepan,
19 Kongres XIII Surabaya, 19- 1. Siti Soraya Devi Zaeni, SH. terpilih sebagai ketua umum dan
23 Juni 2003 Suliyanti sebagai sekretaris umum. IPPNU harus lebih intens menjalin komunikasi dan berkejasama
2. Ikatan Putri Putri Nahdlatul Ulama berubah kembali
menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama berubah Ratu
dengan LP Maarif NU (lembaga NU yang menaungi lembaga
Dian Hatifah terpilih sebagai ketua umum dan S. Maryamah
A. Al-Kadriyah.
pendidikan), memperkuat jaringan internal dengan pendirian
20 Kongres XIV Jakarta, 9-12
3. KKP dikukuhkan sebagai lembaga semi otonom IPPNU.
1. Hj. Wafa Patria Umma, S.Pd.I. terpilih sebagai ketua umum
komisariat di sekolah-sekolah di bawah naungan LP Maarif
Juli 2006 dan Margaret Aliyatul M., S.S., M.Si. sebagai sekretaris NU akan lebih memudahkan dan memantapkan langkah bagi
umum
2. Penguatan basis dan target group IPPNU sebagai garda IPPNU dalam upaya memasyarakatkan keberadaannya.
terdepan kader NU.
21 Kongres XV Brebes, 19-23 1. Margaret Aliyatul M., S.S., M.Si. terpilih sebagai ketua umum Menghadapi kondisi yang demikian itu menuntut konsekuensi
Juni 2009 dan Kiki Qibtiyah sebagai sekretaris umum.
2. Membentuk wadah bagi alumni IPPNU. logis bahwa SDM dalam hal ini jumlah anggota yang banyak
dan berkualitas tidak bisa ditawar-tawar lagi. Yang perlu kita
persiapkan sekarang ini adalah kader-kader yang berkualitas.
Karena jumlah kader/anggota yang banyak belum menjamin
akan kualitas yang optimal. Arah program sudah saatnya
dirubah. Apabila awalnya kita hanya berusaha memperbanyak
anggota/kader, maka sudah saatnya arahnya kita rubah pada
program-program yang mengarah pada peningkatan kualitas
organisasi dan kualitas anggota.

258 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 259
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

1. Bidang Organisasi memiliki kualitas spiritual, kekaryaan dan pengabdian


a. Target Program sebagai proses pengembangan kekuatan organisasi.
Perwujudan konsolidasi organisasi IPPNU mencakup
pemantapan struktural dan wawasan anggota serta b. Bentuk Program
mantapnya peran organisasi dalam perkembangan 1. Meningkatkan potensi IPPNU melalui jenjang latihan
ormas dan kepemudaan yang sesuai dengan pedoman pengkaderan
b. Bentuk Program 2. Menyiapkan pemimpin yang mempunyai
1. Meningkatkan dan mengembangkan struktur kemampuan managerial dan konseptual
organisasi dengan memanfaatkan komisariat 3. Mengaplikasikan system pengkaderan berjenjang
diberbagai lembaga pendidikan dan generasi muda yang sesuai dengan standar organisasi serta
muslim sebagai lahan pengembangan kader disesuaikan dengan kebutuhan, perkembangan
2. Meningkatkan kualitas menagemen organisasi situasi dan kondisi.
IPPNU di semua tingkat structural dan membangun 4. Pendasaran dan penguatan basis fikir dan kemampuan
komunikasi yang intensif baik secara internal intelektual IPPNU melalui pengembangan dan
maupun eksternal dengan pemanfaatan media pembinaan Komisariat
teknologi informasi yang ada. 5. Mengembangkan bentuk-bentuk pelatihan yang
3. Menjalin komunikasi dan kerjasama kemitraan mampu menunjang pemantapan ideology kader
yang baik dengan lembaga badan otonom lain 6. Melakukan upaya standarisasi terhadap proses
dalam naungan NU maupun stake holder ekternal kaderisasi yang telah dilakukan,agar didapatkan
organisasi : OKP, organisasi/lembaga yang peduli kualitas kader yang merata pada setiap daerah
terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi 7. Meningkatkan kualitas kader melalui pelatihan
organisasi khususnya yang berkaitan dengan upaya formal organisasi melalui kaderisasi berjenjang dari
pemberdayaan pelajar putri, lembaga pemerintah mulai makesta, lakmud dan lakut
maupun non pemerintah, nasional maupun 8. Meningkatkan kualitas kader melalui pelatihan
internasional. informal (latpel) yang bertujuan menghasilkan
fasilitator professional dari tingkat nasional, wilayah
2. Bidang Kaderisasi dan daerah
a. Target Program 9. Mengembangkan potensi kader dengan
Tersedianya kader IPPNU militan yang memiliki penyelenggarakan berbagai pelatihan profesi.
kemandirian: intektual,managemen, dan material serta

260 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 261
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Bidang Partisipasi 3. Mendorong terciptanya sinergi antara konstituen


a. Target Program pelajar dengan kurikulum pendidikan untuk
Terbentuknya organisasi dan kader sebagai asset peningkatan SDM santri dan pelajar
dalam pembangunan berkelanjutan Negara
Indonesia yang mampu berpartisispasi aktif dalam 5. Bidang Minat dan Bakat
kehidupan social kemasyarakatan a. Target Program
b. Bentuk Program Terbentuknya organisasi yang mandiri dengan
1. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian mengoptimalkan minat dan bakat kader pelajar dan
sebagai bentuk tanggungjawab warga negara santri
terhadap persoalan-persoalan bangsa yang b. Bentuk Program
menyangkut pendidikan, agama, sosial, budaya 1. Mengembangkan bakat dan minat kader
dan pelestarian lingkungan terutama dibidang seni dan olahraga
2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian 2. Mengadakan pelatihan entrepreneur untuk
terhadap masalah kesehatan (HIV/AIDS, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
NARKOBA) dan reproduksi pelajar. profesionalisme
3. Membentuk crisis center sebagai wadah 3. Mengembangkan kelompok usaha yang sudah
partisipasi dan kepedulian IPPNU terhadap ada guna mencukupi kebutuhan organisasi
masalah bencana alam dan musibah lain
6. Bidang Pers dan Jurnalistik
4. Bidang Pelayanan dan Advokasi a. Target Program
a. Target Program Terwujudnya oragnisasi yang mampu menyuarakan
Adanya pelayanan dan pendampingan kasus kasus program dan menumbuhkan jurnalisme dan pers
pelajar yang terjadi serta adanya kebijakan yang bagi kader
berpihak pada kepentingan pelajar b. Bentuk Program
b. Bentuk Program 1. Mengadakan pelatihan jurnalistik untuk tingkat
1. Mengupayakan kebijakan-kebijakan yang menengah dan professional
mendu­kung kepentingan pelajar dan 2. Mengupayakan terbitnya media komiunikasi
pendidikan dari Pimpinan Pusat hingga Pimpinan Wilayah
2. Memberikan dorongan dan bantuan moril bagi 3. Menyosialisasikan segala kebijakan strategis
penyelesaian kasus kekerasan pelajar yang diambil melalui pers atau majalah sebagai

262 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 263
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

jembatan antara insane pers di internal IPPNU dalam berorganisasi, bermasyarakat serta bernegara.
dengan pers diluar IPPNU sebagai pembentuk Sebagai penerjemahan atas mandat di atas, agenda strategis
jaringan pers Nahdlatul Ulama yang harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan
4. Mengawal tradisi intelektualisme melalui adalah kaderisasi. Kederasi merupakan”kerja peradaban” yang
penerbutan karya ilmiah atau sejenisnya mutlak dilakukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi
5. Menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan dalam menunaikan mandat, baik sebagai badan otonom NU
pers local maupun nasional maupun sebagai bagian dari gerakan pelajar di Indonesia.
Dengan demikian kaderisasi menjadi platform yang harus terus
7. Bidang Korp Pelajar Putri (KPP) dikembangkan oleh IPPNU yang telah mendeklarasikan diri
a. Target Program sebagai organisasi kader.
Terwujudnya organisasi yang disiplin dan cinta Berdasarkan keasadaran tersebut, sebagai ujung tombak
tanah air pengkaderan NU dan bangsa, IPPNU menata kelembagaan
b. Bentuk Program sebagai supporting system bagi proses kaderisasi yang
1. Pelatihan kepemimpinan sebagai upaya dilakukannya. Sebagaimana dikemukakan di atas, kuatnya
menyamakan komando dan visi misi kelembagaan organisasi merupakan prasyarat bagi IPPNU
organisasi dalam menunaikan mandatnya, termasuk menunaikan agenda
2. Mengadakan pendidikan dan pelatihan kaderisasi sebagai mandat strategisnya. Dengan demikian
dimasing-masing tingkatan sebagai bagian penting dari penguatan kelembagaan IPPNU
3. Mengadakan kemah bhakti mutlak memiliki kelembagaan yang kuat sanpai di tingkat
4. Membentuk tim Pelajar Siaga Bencana yang basis
mempunyai kemampuan evakuasi dan Setelah IPPNU menegaskan kembali sebagai organisasi
pertolongan pertama gawat darurat serta pelajar, mutlak bagi kedua banom tersebut untuk meneguhkan
pengetahuan dasar akan kebencanaan basisnya di lembaga pendidikan, baik sekolah, pondok pesantren
maupun masjid. Karena itulah maka pengembangan IPPNU di
D. Kebijakan strategis IPPNU kedepan sekolah, pondok pesantren maupun masjid harus mendapat
Selain tetap pada khittahnya, IPPNU kedepan harus perhatian serius. Bentuk nyata yang ingin di tawarkan adalah
memiliki langkah-langkah strategis untuk menjawab berbagai pendirian Pimpinan Komisariat IPPNU di sekolah, pondok
tantangan, baik lokal, regional, nasional maupun global. pesantren maupun masjid sebagai komunitas keagamaan
Program kerja yang ditelurkan dari setiap keputusan-keputusan harus pula mendapat perhatian serius karena unit sosial itu kini
yang bersifat nasional, selanjutnya dapat diimplementasikan sangat marak sebagai wahana pertarungan ideology, terutama

264 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 265
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

di daerah perkotaan. 5. MATERI ANALISIS GENDER


Dengan demikian, agenda penguatan kelembagaan
(institusional building) melalui pengembangan organisasi di
level basis menjadi agenda strategis yang harus mendapat A. Perbedaan Gender Melahirkan Ketidakadilan
perhataian secara serius dan berkelanjutan. Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah
sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender
inequalities). Faktanya, perbedaan gender telah melahirkan
berbagai ketidakadilan, baik bagi laki-laki dan terutama
terhadap perempuan. Ketidakadilan gender merupakan sistem
dan struktur di mana baik laki-laki dan perempuan menjadi
korban dari sistem tersebut.
Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam berbagai
bentuk, antara lain :
1. Marginalisasi;
2. Subordinasi;
3. Pembentukan stereotip;
4. Kekerasan (violence);
5. Beban Kerja

Manifestasi ketidakadilan gender tidak bisa dipisah-


pisahkan, karena saling berkaitan dan berhubungan, serta
saling mempengaruhi secara dialektis.
Bentuk-bentuk ketidakadilan gender :
1. Gender dan Marginalisasi Perempuan
Proses marginalisasi yang mengakibatkan kemiskinan,
sesungguhnya banyak sekali terjadi dalam masyarakat
dan Negara yang menimpa laki-laki dan perempuan, yang
disebabkan oleh berbagai kejadian, seperti : penggusuran,
bencana alam atau proses eksploitasi. Marginalisasi
perempuan tidak hanya terjadi ditempat pekerjaan, tetapi

266 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 267
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

juga terjadi dalam rumah tangga, masyarakat atau kultur 4. Gender dan Kekerasan
dan bahkan Negara. Marginalisasi pada perempuan Kekerasan (violence) adalah serangan atau invasi (assault)
sudah terjadi sejak di rumah tangga dan dalam bentuk terhadap fisik maupun inegritas mental psikologis seseorang.
diskriminasi atas anggota keluarga laki-laki dan perempuan. Kekerasan yang disebabkan oleh adanya sebuah pemikiran
Marginalisasi juga diperkuat oleh adat istiadat maupun tafsir atau cara pandang yang bisa disebut dengan gender-related
keagamaan. violence. Pada dasarnya, kekerasan gender disebabkan
2. Gender dan Subordinasi oleh ketidaksetaraan kekuatan yang ada dalam masyarakat.
Subordinasi karena gender terjadi dalam segala macam Banyak bentuk kejahatan yang bisa dikategorikan sebagai
bentuk yang berbeda dari tempat ke tempat, dan dari waktu kekerasan gender, antara lain :
ke waktu. Di Jawa, dulu ada anggapan bahwa perempuan a. Bentuk pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk
tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, karena akhirnya akan ke perkosaan dalam perkawinan (Marital Rape);
dapur juga. b. Tindakan pemukulan dan serangan fisik yang terjadi
3. Gender dan Stereotip dalam rumah tangga (domestic violence). Termasuk
Secara umum stereotip adalah pelabelan atau penandaan tindak kekerasan dalam bentuk penyiksaan terhadap
terhadap suatu kelompok tertentu. Stereotip selalu anak-anak (child abuse);
menimbulkan kerugian dan menimbulkan ketidakadilan c. Bentuk penyiksaan yang mengarah kepada organ alat
(khususnya bagi perempuan). Karena masyarakat selalu kelamin (genital mutilation), misalnya penyunatan
memiliki anggapan bahwa perempuan lemah dan harus terhadap anak perempuan;
dilindungi dari segala ancaman kekerasan, maka berbagai d. Kekerasan dalam bentuk pelacuran (prostitution).
upaya dilakukan untuk membatasi ruang gerak perempuan Pelacuran merupakan bentuk kekerasan terhadap
dalam mengekspresikan dirinya, misalnya jenis pekerjaan perempuan yang diselenggarakan oleh suatu mekanisme
maupun keberadaan diruang-ruang publik dibatasi hanya ekonomi yang merugikan kaum perempuan;
pada waktu-waktu tertentu yang ”dianggap aman”. Contoh e. Kekerasan dalam bentuk pornografi. Jenis kekerasan ini
pekerjaan perempuan yang pantas adalah perawat, termasuk dalam kekerasan non fisik, yakni pelecehan
sekertaris, guru taman kanak-kanak, dalam kepanitian terhadap kaum perempuan dimana perempuan
jadi seksi konsumsi dll. Stereotip ini berakibat wajar sekali, dijadikan objek demi keuntungan seseorang;
ketika pendidikan bagi kaum perempuan dinomorduakan. f. Kekerasan dalam bentuk pemaksaan sterilisasi dalam
Banyak peraturan pemerintah, aturan keagamaan, kultur Keluarga Berencana (enforced sterilization). Keluarga
dan kebiasaan masyarakat yang dikembangkan karena Berencana dibanyak tempat ternyata telah menjadi
stereotip tersebut. sumber kekerasan terhadap perempuan;

268 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 269
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

g. Jenis kekerasan terselubung (molestation), yakni mulai dari membersihkan dan mengepel lantai,
memegang atau menyentuh bagian tertentu dari tubuh memasak, mencuci, mencari air untuk menadi hingga
perempuan dengan pelbagai cara dan kesempatan memelihara anak.
tanpa kerelaan di pemilik tubuh. Jenis keekrasan ini
sering terjadi di tempat pekerjaan ataupun di tempat B. Analisis Gender
umum, seperti dalam bis; Analisis gender adalah proses penganalisaan data dan
h. Pelecehan seksual dan emosional atau sexual and informasi secara sistematis tentang kondisi laki-laki dan
emotional harassment. Ada beberapa bentuk kekerasan perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan
yang dapat dikategorikan sebagai pelecehan seksual, kedudukan, fungsi, peran dan tanggung jawab dalam proses
yaitu: pembangunan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi akses,
- Menyampaikan lelucon jorok secara vulgar pada partisipasi, kontrol dan manfaat (APKM).
seseorang dengan cara yang dirasakan sangat Analisis gender dapat juga diartiikan sebagai suatu analisis
ofensif; yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan, perencana
- Menyakiti atau membuat malu seseorang dengan untuk menilai kelayakan dan dampak kebijakan yang berbeda
omongan kotor bagi perempuan dan laki-laki atas program dan/atau peraturan
- Mengintrogasi seseorang tentang kehidupan atau yang diusulkan dan dilaksanakan. Analisis gender mengakui
kegiatan seksualnya atau kehidupan pribadinya; bahwa realitas kehidupan perempuan dan laki-laki adalah
- Meminta imbalan seksual dalam rangka janji untuk berbeda, sedangkan pada kesempatan yang sama tidak harus
mendapatkan kerja atau untuk mendapatkan berarti membuahkan hasil yang sama. Analisis gender timbul
promosi atau jani-janji lainnya; dari keperluan untuk menjadikan pengalaman, kebutuhan,
- Menyentuh atau menyenggol bagian tubuh tanpa ada pengetahuan dan perhatian, sebagi perempuan dan sebagai
minat atau tanpa seizin dari yang bersangkutan. laki-laki ke dalam arusutama.
Analisi gender yang dapat diaplikasikan untuk intervensi
5. Gender dan Beban Kerja pembangunan dapat mendorong :
Ada anggapan bahwa kaum perempuan memiliki sifat 1. Mengetahui latar belakang terjadinya kesenjangan gender
memelihara dan rajin, berakibat semua pekerjaan atau faktor penyebab terjadinya kesenjangan;
domestik rumah tangga menjadi tanggungjawab 2. Mengidentifikasi isu-isu gender, yaitu isu yang muncul
kaum perempuan. Konseksuansinya, banyak kaum karena adanya perbedaan-perbedaan atas dasar gender
perempuan yang harus bekerja keras dan lama untuk yang mungkin terjadi diantara anggota keluarga dan/atau
menjaga kebersihan dan kerapihan rumah tangganya, di dalam masyarakat dalam memperoleh akses, kontrol,

270 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 271
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

partisipasi dan manfaat dalam pembangunan; C. Apa Bias Gender?


3. Memungkinkan para perencana melakukan perencanaannya Bias gender adalah keadaan yang tidak mau mengakui
yang efektif, efisien, berkeadilan dan memberdayakan adanya kesenjangan kedudukan dan peranan perempuan dan
melalui rancangan kebijakan dan strategi yang tepat dan laki-laki.
sensitif terhadap isu-isu gender. Bias gender merupakan pandangan dan sikap yang lebih
mengutamakan salah satu jenis kelamin daripada jenis kelamin
Ada faktor-faktor yang mempengaruhi analisi gender, lainnya sebagai akibat pengaturan dan kepercayaan budaya
anatara lain : yang lebih berpihak kepada jenis kelamin tertentu, misalnya
a. Akses – Faktor ini diperlukan untuk mengkur seberapa lebih berpihak kepada laki-laki daripada kepada perempuan atau
besar peluang atau kesempatan bagi perempuan dan laki- sebaliknya. Sebagai contoh pandangan atau sikap yang terlihat
laki untuk memanfaatkan sumber daya (baik sumber daya di dalam gagasan-gagasan bahwa laki-laki lebih kompeten,
alam, sosial, politik maupun waktu) lebih mampu, atau lebih superior daripada perempuan.
b. Partisipasi – partisipasi adalah pelibatan atau keterwakilan Bias gender yang mengakibatkan beban kerja tersebut
yang sama antara perempuan dan laki-laki dalam seringkali diperkuat dan disebabkan oleh adanya pandangan
program, kegiatan, dalam pengambilan keputusan dalam atau keyakinan di masyarakat bahwa pekerjaan yang
pembangunan. Faktor ini berguna untuk melihat proporsi dianggap masyarakat sebagai jenis ”pekerjaan perempuan”,
dari laki-laki atau perempuan yang termarginalisasi secara seperti semua pekerjaan domestik, dianggap dan dinilai lebih
kelas, suku, ras maupun budaya. rendah dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang dianggap
c. Kontrol – Kontrol adalah kekuasaan untuk memutuskan sebagai ”pekerjaan lelaki”, serta dikategorikan sebagai ”bukan
bagaimana menggunakan sumber daya dan siapa yang produktif” sehingga tidak diperhitungkan dalam statistik
memiliki akses terhadap penggunaan sumber daya tersebut. ekonomi Negara.
Faktor ini diperlukan untuk melihat proporsi perempuan Bentuk-bentuk ketidakadilan gender ini kemudian
atau laki-laki dalam pengambilan keputusan. menimbulkan kesenjangan gender atau gender gap. Kesenjangan
d. Manfaat – Manfaat adalah hasil-hasil dari suatu proses gender atau gender gap yaitu perbedaan yang terjadi antara
pembangunan. Faktor ini digunakan untuk melihat proporsi kedua gender dalam meraih kesempatan-kesempatan atau
manfaat pembangunan yang diterima oleh perempuan keuntungan-keuntungan sosial, ekonomi, politik, keamanan,
atau laki-laki. Apakah manfaat tersebut cenderung pendidikan, kesehatan, dan lain-lain secara setara. Adanya
menguntungkan salah satu jenis kelamin. gender gap menimbulkan ketimpangan gender.
Manifestasi ketidakadilan gender dalam bentuk marginalisasi
ekonomi, subordinasi, kekerasan, stereotip dan beban kerja

272 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 273
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

tersebut terjadi dipelbagai tingkatan, sebagai berikut : 6. MATERI PROBLEM SOLVING


1. Manifestasi ketidakadilan gender terjadi ditingkat negara,
yang dimaksudkan disini baik pada satu negara maupun
organisasi antar negara seperti PBB; Sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik
2. Manifestasi tersebut juga terjadi ditempat kerja, organisasi kalau didalamnya tidak ada pemimpin sebagai orang yang
maupun dunia pendidikan; bertanggung jawab atas organisasi tersebut, dan pemimpin
3. Menifestasi ketidakadilan gender juga terjadi dalam adat itu tidak akan maksimal dalam melaksanakan tugasnya tampa
istiadat maysarakat di banyak kelompok etnik, dalam kultur adanya bawahan (karyawan) yang selalu berintraksi dan
suku-suku atau dalam tafsiran keagamaan; membantunya. Adanya pemimpin dan bawahan (karyawan)
4. Manifestasi ketidakadilan gender itu juga terjadi di tersebut adalah suatu bukti bahwa organisasi dan struktur saling
lingkungan rumah tangga. berkaitan. Oleh karena itu, istilah struktur digunakan dalam
artian yang mencakup: ukuran (organisasi), derajat spesialisasi
yang diberikan kepada anggota kepada organisasi, kejelasan
jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota
dengan tujuan organisasi, gaya kepemimpinan, dan sistem
imbalan. Dan sebagai tolak ukur, dalam penelitian menunjukkan
bahwa ukuran organisasi dan derajat spesialisasi merupakan
variabel yang mendorong terjadinya konflik struktur. Makin
besar organisasi, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka
semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik.
Jadi, konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat
adanya ketidak sesuaian atau perbedaan antara dua pendapat
(sudut pandang), baik itu terjadi dalam ukuran (organisasi),
derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota keorganisasi,
kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan
anggota dengan tujuan organisasi, gaya kepemimpinan, dan
sistem imbalan yang berpengaruh atas pihak-pihak yang
terlibat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif .
Namun secara umum Konflik Hirarki (Sruktur) adalah konflik
yang terjadi diberbagai tingkatan organisasi.

274 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 275
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Konflik dapat menyebabkan orang memperhatikan bidang- dalam suatu grup /organisasi
bidang problem pada sebuah organisasi, dan hal tersebut dapat 4. Intergroup conflict, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok.
menyebabkan dicapainya tujuan orgnisatoris secara efektif. Misalnya antara manajemen dan serikat pekerja.
Akan tetapi, apabila suatu organisasi dengan kaku menolak
adanya perubahan, maka situasi konflik yang terjadi, tidak akan Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti
reda. Tensi akan makin meningkat “suhunya” dan setiap dan saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai
konflik yang baru yang terjadi akan makin menceraiberaikan suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
sub unit-sub unit organisasi yang bersangkutan. kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa makin kaku pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
struktur dan kultur organisasi yang bersangkutan, maka makin berdaya.
tidak menguntungkan konflik yang terjadi. Dan dalam sesuatu Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik, komonikasi antara subunit-subunit dapat menyusut, konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
hingga dengan demikian masing-masing sub unit tidak dapat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
membuat keputusan-keputusan yang sehat. masyarakat itu sendiri.

A. Pengertian Konflik B. Jenis Konflik


Apa yang dimaksud dengan konflik? Konflik bisa berarti Terdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada
macam-macam. Menurut Webster, konflik adalah fight, battle dasar yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Ada yang
atau struggle. Konflik bisa juga berarti ketidaksepakatan. membagi konflik atas dasar fungsinya, ada pembagian atas dasar
Selain itu konflik juga bermakna perbedaan kepentingan atau pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, dan sebagainya.
ketidaksesuaian antara pihak yang terlibat. Konflik terdiri dari 1. Konflik Dilihat dari Fungsi
4 jenis, yaitu: Berdasarkan fungsinya, Robbins (1996:430) membagi
1. Intrapersonal conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam diri konflik menjadi dua macam, yaitu: konflik fungsional
sendiri. Konflik dapat berupa emosi maupun nilai-nilai (Functional Conflict) dan konflik disfungsional (Dysfunctional
dalam kehidupan. Misalnya ketika Anda bimbang dalam Conflict). Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung
memiih antara berkata jujur atau berbohong. pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja
2. Interpersonal conflict, yaitu konflik yang terjadi dengan orang kelompok, sedangkan konflik disfungsional adalah konflik
lain. Misalnya dalam hubungan antara suami dan istri. yang merintangi pencapaian tujuan kelompok.
3. Intragroup conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam suatu
kelompok. Misalnya perbedaan pendapat yang terjadi

276 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 277
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Menurut Robbins, batas yang menentukan apakah suatu d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas (conflict among groups in the same organization).
(kabur). Suatu konflik mungkin fungsional bagi suatu Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok
kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing
lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada waktu berupaya untuk mencapainya.
tertentu, tetapi tidak fungsional di waktu yang lain. Kriteria e. Konflik antar organisasi (conflict among organizations).
yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh
disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi
kinerja kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang
tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok, walaupun sama.
kurang memuaskan bagi individu, maka konflik tersebut f. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda
dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik (conflict among individuals in different organizations).
tersebut hanya memuaskan individu saja, tetapi menurunkan Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau perilaku
kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional. dari anggota suatu organisasi yang berdampak negatif
2. Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya bagi anggota organisasi yang lain. Misalnya, seorang
Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik, manajer public relations yang menyatakan keberatan
Stoner dan Freeman (1989:393) membagi konflik menjadi atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.
enam macam, yaitu:
a. Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). 3. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur
Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan Organisasi
yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas Winardi (1992:174) membagi konflik menjadi empat
yang melebihi batas kemampuannya. macam, dilihat dari posisi seseorang dalam struktur
b. Konflik antar-individu (conflict among individuals). organisasi. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai
Terjadi karena perbedaan kepribadian (personality berikut:
differences) antara individu yang satu dengan individu a. Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara
yang lain. karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak
c. Konflik antara individu dan kelompok (conflict among sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan
individuals and groups). Terjadi jika individu gagal bawahan.
menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok b. Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara
tempat ia bekerja. mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau

278 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 279
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan
karyawan, atau antar departemen yang setingkat. tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan,
c. Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara dan derajat ketergantungan antara kelompok. Penelitian
karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi
dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai merupakan variabel yang mendorong terjadinya konflik. Makin
penasehat dalam organisasi. besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka
d. Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik.
seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling Penyebab konflik lainnya yang potensial adalah faktor
bertentangan. Di samping klasifikasi tersebut di atas, pribadi, yang meliputi: sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap
ada juga klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan individu, karakteristik kepribadian yang menyebabkan individu
oleh Schermerhorn, et al. (1982), yang membagi memiliki keunikan (idiosyncrasies) dan berbeda dengan individu
konflik atas: substantive conflict, emotional conflict, yang lain. Kenyataan menunjukkan bahwa tipe kepribadian
constructive conflict, dan destructive conflict. tertentu, misalnya, individu yang sangat otoriter, dogmatik,
dan menghargai rendah orang lain, merupakan sumber konflik
C. Penyebab Konflik yang potensial.
Menurut Robbins (1996), konflik muncul karena ada Jika salah satu dari kondisi tersebut terjadi dalam
kondisi yang melatarbelakanginya (antecedent conditions). kelompok, dan para karyawan menyadari akan hal tersebut,
Kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai sumber terjadinya maka muncullah persepsi bahwa di dalam kelompok terjadi
konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu: komunikasi, struktur, konflik. Keadaan ini disebut dengan konflik yang dipersepsikan
dan variabel pribadi. (perceived conflict). Kemudian jika individu terlibat secara
Komunikasi. Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi emosional, dan mereka merasa cemas, tegang, frustrasi, atau
yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang muncul sikap bermusuhan, maka konflik berubah menjadi
terlibat, dapat menjadi sumber konflik. Suatu hasil penelitian konflik yang dirasakan (felt conflict). Selanjutnya, konflik yang
menunjukkan bahwa kesulitan semantik, pertukaran informasi telah disadari dan dirasakan keberadaannya itu akan berubah
yang tidak cukup, dan gangguan dalam saluran komunikasi menjadi konflik yang nyata, jika pihak-pihak yang terlibat
merupakan penghalang terhadap komunikasi dan menjadi mewujudkannya dalam bentuk perilaku. Misalnya, serangan
kondisi anteseden untuk terciptanya konflik. secara verbal, ancaman terhadap pihak lain, serangan fisik,
Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam huru-hara, pemogokan, dan sebagainya
artian yang mencakup: ukuran (kelompok), derajat spesialisasi
yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi

280 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 281
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

D. Manajemen Konflik dalam Organisasi Sosial dan Secara personal kita mengalami konflik dalam rumah tangga.
Penyelesaiannya Dalam hubungan yang luas, konflik terjadi dalam hubungan
Dalam proses interaksi antara suatu sub sistem dengan sosial, ekonomi, dan politik, seperti tawuran pelajar, konflik
sub sistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi industri dan agraria, konflik etnis dan sektarian, hingga konflik
kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. antar negara.
Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu Jika dikelola, konflik sebenarnya memiliki nilai positif bagi
maupun antar kelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang interaksi manusia. Masalahnya pengetahuan dan ketrampilan
melatarbelakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, yang memadai untuk mengelola konflik sering tidak dimiliki oleh
antara lain: sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan mereka yang terlibat konflik ataupun yang menangani konflik.
kepentingan, komunikasi yang “buruk”, perbedaan nilai, Akibatnya konflik tidak hanya tidak berhasil dikelola, dalam
dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya banyak kasus bahkan memperparah konflik yang terjadi.
membawa organisasi ke dalam suasana konflik. Agar organisasi Konflik di sini tidak selamanya harus dimaknai permusuhan
dapat tampil efektif, maka individu dan kelompok yang saling atau pertikaian, karena dalam kajian sosiologis, konflik itu juga
tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang bisa bermakna kompetisi, tegangan (tension) atau sekadar
saling mendukung satu sama lain, menuju pencapaian tujuan ketidaksepahaman. Itu pula sebabnya, kehadiran konflik itu
organisasi. tidak selamanya harus dimaknai sebagai sebuah kekuatan yang
Namun, sebagaimana dikatakan oleh Gibson, et.al. menghancurkan – a necessarily destructif force, karena dalam
(1997:437), selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan banyak hal konflik itu juga bernilai positif, bahkan konstruktif,
saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi dan karenanya fungsional.
jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan Persisnya, dengan konflik dinamika lahir, dengan konflik
atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak saling bekerjasama satu kreativitas muncul. Bahkan menurut pakar sosiologi, konflik
sama lain. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam asal Jerman, George Mills, konflik adalah penggerak sejarah
setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat sekaligus sumber perubahan, dan karenanya, konflik akan
kompleksitas organisasi tersebut. Konflik tersebut mungkin besar sumbangannya dalam mencegah kebekuan sosial. The
tidak membawa “kamatian” bagi organisasi, tetapi pasti dapat changes caused by conflict prevent society from stagnating,
menurunkan kinerja organisasi yang bersangkutan, jika konflik tegas Mills (1956).
tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu
keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap
pimpinan atau manajer organisasi.
Konflik merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.

282 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 283
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

E. Mengelola Konflik dalam Membangun Kerjasama sebaliknya, ngotot dengan pendirian sepihaknya. Tentu dengan
Tim segala dampak sosial yang bakal ditimbulkannya.
Untuk meminimalkan terjadinya konflik maka perlu adanya Berbeda dengan yang pertama, maka strategi kedua
manajemen konflik, yaitu mengelola konflik yang akan terjadi. dilakukan dengan cara mencari alternatif cara yang seoptimal
Mengelola konflik di sini tidak berarti kita harus menghindari mungkin bisa memuaskan masing-masing pihak yang akan
konflik, apalagi menguburnya, karena bagaimanapun konflik berebut kepentingan. Itu sebabnya, strategi ini disebut dengan
memang harus ada. Menekan konflik sering menimbulkan cara problem solving (pemecahan masalah). Intinya, strategi
lahirnya sebuah kebijakan yang prematur. Menekan konflik dasar ini menyarankan agar masing-masing pihak yang terlibat
juga cenderung mengundang hadirnya kesalahpahaman yang konflik berusaha mempertahankan aspirasinya, tetapi sekaligus
tidak mewakili kepentingan siapa pun. Bahkan menurut penulis menghormati akan kepentingan lawan politiknya. Upaya
buku “Social Conflict” itu, tanpa konflik, keadilan sulit bisa kompromi, rekonsiliasi, adalah dua bentuk cara yang biasa
diwujudkan. Karenanya, mengubur konflik akan sama artinya digunakan dalam strategi kedua ini.
dengan menyimpan bom sosial yang siap meledak kapan saja Memang tidak mudah untuk mencari cara pemecahan yang
ketika ada kesempatan yang memicunya. bisa memuaskan sepenuhnya semua pihak yang saling berebut
Namun sebaliknya, mengelola konflik itu juga tidak berarti kepentingan, lebih-lebih dalam perebutan kekuasaan. Itu
harus membiarkan apalagi menumbuhsuburkan konflik. sebabnya, ada beberapa strategi dasar lain yang lazim muncul
Mengelola konflik di sini berarti cerdas memilih dan menentukan dalam proses mengatasi konflik. Yielding (sikap mengalah),
strategi pengelolaannya. Dalam bukunya yang berjudul “Social withdrawing (menarik diri), dan inaction (aksi diam), adalah
Conflict” (1986), Rubin dan Pruitt mengajukan beberapa tiga alternatif strategi lain yang mesti dijadikan acuan dalam
strategi dasar yang bisa digunakan dalam pengelolaan konflik menyelesaikan konflik. Dalam konteks itu, satu atau beberapa
sosial yang sifatnya sangat alami itu. pihak yang terlibat dalam perebutan kepentingan bersedia
Pertama, adalah strategi yang disebut dengan contending menurunkan aspirasinya, bahkan jika perlu mundur menarik
atau bertanding. Intinya, masing-masing pihak yang akan diri, atau sekadar tidak berbuat apa pun semata demi
berebut kepentingan bisa melakukan segala upaya untuk menjadi menghindari konflik yang membahayakan karena sudah
pemenang tanpa harus memperhatikan kepentingan pihak lain cenderung destruktif.
yang menjadi lawan politiknya, bahkan berusaha agar pihak Menurut Kreitner dan Kinicki (1995) dalam mengelola
lain menyerah atau mengalah. Bentuknya pun sangat beragam. konflik ada 5 gaya antara lain:
Bisa dengan membuat janji, ancaman, atau bahkan hukuman. a. Integrating (Problem Solving). Dalam gaya ini pihak-
Bahkan bisa pula dilakukan dengan ditunjukkan hanya dengan pihak yang berkepentingan secara bersama-sama
cara membuat argumentasi persuasif kalau bukan dengan cara mengidentifikasikan masalah yang dihadapi, kemudian

284 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 285
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

mencari, mempertimbangkan dan memilih solusi alternatif kejengkelan atau rasa berat hati untuk menerima keputusan
pemecahan masalah. Gaya ini cocok untuk memecahkan oleh mereka yang terlibat.
isu-isu kompleks yang disebabkan oleh salah paham d. Avoiding. Taktik menghindar (avoiding) cocok digunakan
(misunderstanding), tetapi tidak sesuai untuk memecahkan untuk menyelesaikan masalah yang sepele atau remeh,
masalah yang terjadi karena sistem nilai yang berbeda. atau jika biaya yang harus dikeluarkan untuk konfrontasi
Kelemahan utamanya adalah memerlukan waktu yang jauh lebih besar daripada keuntungan yang akan diperoleh.
lama dalam penyelesaian masalah. Gaya ini tidak cocok untuk menyelesaikan masalah-
b. Obliging (Smoothing). seseorang yang bergaya obliging malasah yang sulit atau “buruk”. Kekuatan dari strategi
lebih memusatkan perhatian pada upaya untuk memuaskan penghindaran adalah jika kita menghadapi situasi yang
pihak lain daripada diri sendiri. Gaya ini sering pula disebut membingungkan atau mendua (ambiguous situations),
smothing (melicinkan), karena berupaya mengurangi sedangkan kelemahannya, penyelesaian masalah hanya
perbedaan-perbedaan dan menekankan pada persamaan bersifat sementara dan tidak menyelesaikan pokok
atau kebersamaan di antara pihak-pihak yang terlibat. masalah.
Kekuatan strategi ini terletak pada upaya untuk mendorong e. Compromising. Gaya ini menempatkan seseorang pada
terjadinya kerjasama. Kelemahannya, penyelesaian bersifat posisi moderat, yang secara seimbang memadukan antara
sementara dan tidak menyentuh masalah pokok yang ingin kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain. Ini
dipecahkan. merupakan pendekatan saling memberi dan menerima
c. Dominating (Forcing). Orientasi pada diri sendiri yang (give-and-take approach) dari pihak-pihak yang terlibat.
tinggi, dan rendahnya kepedulian terhadap kepentingan Kompromi cocok digunakan untuk menangani masalah
orang lain, mendorong seseorang untuk menggunakan yang melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan berbeda
taktik “saya menang, kamu kalah”. Gaya ini sering disebut tetapi memiliki kekuatan yang sama. Misalnya, dalam
memaksa (forcing) karena menggunakan legalitas formal negosiasi kontrak antara buruh dan majikan. Kekuatan
dalam menyelesaikan masalah. Gaya ini cocok digunakan utama dari kompromi adalah pada prosesnya yang
jika cara-cara yang tidak populer hendak diterapkan dalam demokratis dan tidak ada pihak yang merasa dikalahkan.
penyelesaian masalah, masalah yang dipecahkan tidak Tetapi penyelesaian konflik kadang bersifat sementara
terlalu penting, dan waktu untuk mengambil keputusan dan mencegah munculnya kreativitas dalam penyelesaian
sudah mepet. Tetapi tidak cocok untuk menangani masalah masalah.
yang menghendaki partisipasi dari mereka yang terlibat.
Kekuatan utama gaya ini terletak pada minimalnya waktu
yang diperlukan. Kelemahannya, sering menimbulkan

286 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 287
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

7. MATERI KEPEMIMPINAN 3. Kemampuan adalah segala daya, kesanggupan, kekuatan


dan kecakapan ketrampilan tehnis maupun sosial, yang
A. PENDAHULUAN dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa.
Kepemimpinan merupakan masalah yang sangat penting
dalam manajemen. Bahkan ada yang menilai bahwa B. TEORI MUNCULNYA PEMIMPIN
kepemimpinan adalah merupakan jantungnya atau intinya Tiga tioeri kemunculan pemimpin adalah:
manajemen. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk dapat • Teori Genetis
menggerakkan dan membina orang atau kelompok orang- • Teori Sosial
orang, sehingga mau berbuat/berkarya secara efektif dan efisien • Teori Ekologi
dalam rangka mencapai tujuan administrasi. 1. Teori Genetis
Leadership dan manajemen bisa sama dan bisa berbeda. Teori genetis menyatakan sebagai berikut:
Dapat dikatakan bahwa semua leader dalah manajer, tetapi • Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi dilahirkan
tidak semua manajer menjadi leader. Manajer biasanya menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya sejak
menggunakan kekuasaan yang melekat pada jabatannya atau lair.
organisasinya untuk memimpin orang. Sedangkan seorang • Ditaqdirkan lahir menjadi pemimpin, dalam situasi
leader biasanya mempengaruhi orang lain dengan gaya dan kondisi yang bagaimanapun juga.
keahliannya memimpin tanpa mengendalikan kekuasaan. • Teori ini biasanya dianut dan hidup dikalangan
Adapun konsepsi mengenai kepemimpinan harus selalu kaum bangsawan.
dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu: 2. Teori Sosial
• Kekuasaan Teori Sosial (Lawan dari teori genetis) menyatakan
• Kewibawaan sebagai berikut:
• Kemampuan • Pemimpin-pemimpin itu harus disipakan dan di
1. Kekuasaan adalah kekuatan, otoritas dan legalitas bentuk, tidak terlahir saja.
yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk • Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha
mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat penyiapan dan pendidikan.
sesuatu. 3. Teori Ekologi
2. Kewibawaan adalah kelebihan, keunggulan, keutamaan, Teori Ekologi (muncul sebagai reaksi dari kedua teori
sehingga orang mampu mengatur orang lain. Sehingga tersebut) menyatakan sebagai berikut:
orang tersebut patuh pada pemimpin, dan bersedia Seorang akan suskses menjadi pemimpin, bila sejak
melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan,

288 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 289
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui tindakan


mengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan 6. Adil dan bijaksana 14. Mengutamakan
tuntutan lingkunganya. kepentingan orang lain
7. Berkemauan keras 15. Ambisi dan
C. FUNGSI PEMIMPIN orientasi pada pencapaian hasil
Menurut Rustam Effendi (1995 : 245 ) fungsi pemimpin 8. Berani dan tegas mengambil tindakan
secara umum dapat meliputi:
• Menuntun E. TUGAS PEMIMPIN
• Membimbing Tugas pemimpin minimal harus :
• Memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja • Mampu berinisiatif yang berarti berusaha agar selalu
• Mengemudikan Organisasi mempunyai ide – ide yang belum ada menjadi ada dan
• Menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik bisa melaksanakannya secara baik.
• Supervisi yang efisien, dan • Mampu mengambil keputusan. Sebaiknya keputusan
• Membawa para pengikutnya kepada sasarannya yang tepat. Tepat dalam arti waktu, materi dengan juga
dituju dengan ketentuan waktu dan perencanaan. mempertimbangkan unsur-unsur lingkungan
• Mampu berkomunikasi, dalam arti berkomunikasi secara
Adapun fungsi pokok pemimpin meliputi : horisontal maupun vertikal. Mampu berkomunikasi
• Fungsi perencanaan dengan bawahan maupun dengan atas secara baik
• Fungsi memandang ke depan • Mampu memberi dorongan atau motivasi kepada staf
• Fungsi pengawasan maupun bawahan, dalam mengemban tugas hingga
• Fungsi mengambil keputusan tujuan dapat tercapai secara maximal dan efisien.
• Fungsi memberi hadiah • Mampu mengembangkan pegawai, yang berarti
dapat memberikan jalan kepada pegawainy dalam
D. SYARAT-SYARAT PEMIMPIN mengembangkan karir maupun memberikan
Adapun syarat-syarat pemimipin adalah sebagai berikut : kesempatan-kesempatan yang baik. Sehingga pegawai
1. Taqwa 9. Percaya diri mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan prestasi
2. Sehat 10. Inovatif dan kreatif yang baik.
3. Cakap dan cerdik 11. Berwawasan luas kedepan
4. Setia pada tugas 12. Penuh tanggungjawab
5. Disiplin 13. Ucapan sama dengan

290 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 291
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

F. TYPE – TYPE KEPEMIMPINAN tunggal”.


Pemimpin itu mempunyai sifat, temperamen, watak dan 5. TYPE LAISSER FAIRE
kepribadian sendiri yang unik, khas, sehingga tingkah laku Pada type kepemimipinan Laisser faire sang pemimpin
dan gayanya sendiri yang membedakan dirinya dari orang praktis tidak memimpin, sebab dia memberikan
lain. Gaya dan type hidupnya ini pasti akan mewarnai kelompoknya berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak
perilaku dan type kepemimpinannya. Sehingga muncullah berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya. Semua
beberapa type kepemimpinan sebagai berikut : pekerjaan dan tanggungjawab harus dilakukan oleh
1. TYPE KHARISMATIK bawahannya. Dia merupakan pimpinan simbol, dan
Type pemimpin kharismatik ini memiliki daya tarik dan biasanya tidak memiliki ketrampilan teknis. Sebab
wibawa yang luar biasa, sehingga mempunyai pengikut duduknya sebagai pimpinan biasanya diperolehnya
yang jumlahnya sangat besar. Dia dianggapnya melalui penyogokan, suapan atau berkat ada sistem
mempunyai kekuatan ghaib yang diperolehnya dari nepotisme.
kekuatan Yang Maha Esa. 6. TYPE DEMOKRATIS
2. TYPE PATERNALISTIS (Type Kepemimpinan yang Kepemimpinan demokratis memberikan bimbingan
kebapakan) Dengan sifat-sifatnya antara lain : efisien kepada para pengikutnya, Terdapat koordinasi
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang pekerjaan dari semua bawahan dengan penekanan rasa
belum dewasa. tanggung jawab internal dan bekerja sama yang baik.
b. Bersikap terlalu melindungi. Kepemimpinan demokratis menghargai setiap potensi
c. Selalu bersikap mau tahu dan maha benar. individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti
3. TYPE MILITERISTIS bawahan, bersedia mengakui keahlihan para spesialis
Type ini mempunyai sifat-sifat antara lain: a. Lebih dengan bidangnya masing-masing, dan mampu
banyak menggunakan sistem perintah terhadap memanfa’atkan setiap anggota selektif mungkin pada
bawahannya. B. Menuntut adanya disiplin keras dan saat kondisi yang tepat.
kaku dari bawahannya. c. Tidak menghedaki saran-
saran dan kritik dari bawahannya. d. Komunikasi hanya G. SIFAT KETELADANAN KEPEMIMPINAN ROSUL-
berlangsung searah saja. LULLAH SAW
4. TYPE OTOKRATIS Dalam kaitan dengan ilmu manajemen Rosululllah Saw
Kepemimpinan otokrat mendasarkan diri pada dapat dijadikan sebagai teladan. Michael Hart dalam bukunya
kekuasaan dan paksaan yang selalu harus dipatuhi. 100 tokoh dunia (1994) yang paling dihormati menempatkan
Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai “pemain Muhammad SAW. sebagai pemimpin yang menempatkannya

292 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 293
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

pada urutan pertama. Mengapa ? alasan pokoknya adalah tidak H. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
ada pemimpin sekaliber Muhammad SAW dimana pengikutnya Berbicara masalah yang satu ini kita bisa berpedoman pada
begitu cepat bertambah, dan begitu fanatik terhadapnya satu faktor saja tetapi kita harus melihat dari berbagi segi atau
kendatipun mereka tidak pernah menemuinya bahkan semakin aspek kepemimpinan. Karena untuk menjadi seorang pemimpin
lama semakin disanjung-sanjung ajarannya. Tidak seperti yang sukses dan berkualitas itu diperlukan beberapa faktor yang
pemimpin lain yang banyak disanjung hanya pada saat hidup. dapat menunjang seseorang dapat memimpin dengan sukses.
Sifat-sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sudah Salah satu faktor-faktor tersebut antara lain:
banyak disanjung bahkan Allah berfirman dalam Al-Qur’an 33 1. Sehat Jasmanai dan Rohani
: 21 yang artinya sebagai berikut: “Sesungguhnya telah ada Ini merupakan faktor yang sangat penting sekali. Seseorang
pada diri Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu yang memiliki jasmani dan rohani yang lemah tentu tidak
bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah di hari bisa menjalankan kepemimpinan dengan baik, naum
kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah. sebaliknya seseorang yang memiliki jasmani dan rohani yang
Nabi Muhammad SAW hidup bukan untuk dirinya, beliau sehat dan kuat akan bisa menjalankan kepemimpinannya
berasal dari keluarga miskin tanpa unsur warisan harta dan dengan baik dan sukses. Mengingat tugas-tugas seorang
kekuasaan, beliau mandiri, jujur, berani, penyabar, adil pemimpin itu berat, maka dari itu harus ditunjang dengan
mempunyai visi kedepan, berwawasan jangka panjang, tegas, adanya kondisi sehat jasmani dan rohani supaya bisa
dipercaya, dan menyayangi bawahannya. menjalankan kepemimpinan dengan sukses.
Inilah sifat-sifatnya sebagai pemimpin. Dia tidak gila (harta, 2. Selalu Berusaha Beramal dan Berakhlaqul Karimah
tahta, dan wanita). Coba kita simak salah satu ayat yang Faktor ini tidak kalah pentingnya dari faktor yang pertama.
menggambarkan kecintaan Muhammad kepada sahabatnya Bahwasanya seorang pemimpin harus memiliki moral dan
( Al-Qur’an 9 : 128) yang artinya: “Sesungguhnya telah akhlaq yang baik. Mengingat seorang pemimpin itu sebagi
datang kepadamu seorang Rosul dari golonganmu sendiri, tauladan daripada anak buahnya.
terasa berat olehnya penderitaanmu sangat menginginkan 3. Selalu Berusaha Meningkatkan Pengetahuan Dari Berbagai
kebaikan bagi kamu, amat penyantun lagi penyayang terhadap Bidang Ilmu
orang mukmin. Dan dalam ilmu manajemen khususnya Seorang pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan
dalam ilmu kepemimpinan sifat-sifat seperti ini telah menjadi pengetahuannya dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
petuah para ahli manajemen yaitu memperhatikan bawahan, dirinya maupun kulaitas orang yang dipemimpinnya supaya
mengembangkan bawahan, dan mencintai bawahan. tidak ketinggalan zaman.
4. Selalu Berusaha Menambah Pengalaman dan Latihan
Kepemimpinan mempunyai ilmu pengetahuan yang luas

294 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 295
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

tanpa dipraktekkan maka tidak akan bisa berkembang. 8. MATERI MANAGEMEN KONFLIK
Maka dari itu latihan dalam berbagai kegiatan sangat perlu
sakali guna meningkatkan kualitas kepemimpinan. A. Definisi Konflik
Konflik dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal
yang mendasar dan esensial. Konflik mempunyai kekuatan yang
membangun karena adanya variable yang bergerak bersamaan
secara dinamis. Oleh karena itu konflik adalah suatu proses
yang wajar terjadi dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Konflik dapat didefinisikan sebagai interaksi antara dua
atau lebih pihak yang satu sama lain saling tergantung namun
terpisahkan oleh perbedaan tujuan dimana setidaknya salah
satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut
dan melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut.

1. Tipe Konflik
- Tanpa Konflik : Secara umum lebih baik, tapi kalau
berkeinginan untuk maju harus mampu mengelola
konflik secara efektif.
- Konflik Laten : Sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat
kepermukaan sehingga dapat ditangani secara efektif.
- Konflik Terbuka : adalah yang berakar dalam dan
sangat nyata dan memerlukan berbagai tindakan untuk
mengatasi akar penyebab dan berbagai efeknya konflik
dipermukaan : memiliki akar yang dangkal atau tidak
berakar dan muncul hanya karena kesalahfahaman
mengenai sasaran yang dapat diatasi dengan
meningkatkan komunikasi.

2. Sumber Terjadinya Konflik


Sebuah kebijakan merupakan suatu hal yang harus

296 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 297
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dikerjakan atau sebuah larangan dan ini selanjutnya sering nyata.


menimbulkan persoalan sampai menjadi sebuah konflik.
Konflik timbul dari sebuah kebijakan disebabkan adanya 3. Jenis Konflik
pihak-pihak dalam penentuan kebijakan tersebut tidak a. Konflik Organisasi
terakomodasi semua oleh kebijakan tersebut akibat adanya Dalam sebuah organisasi khususnya organisasi besar
perbedaan dasar yaitu perbedaan tujuan dari pihak-pihak dimana pembagian kerja terjadi didalamnya sering
yang terlibat dalam konflik tersebut. timbul konflik antara unit kerja yang ada atau konflik
antar organisasi. Timbulnya konflik ini dikarenakan
Dua sumber konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi adanya perbedaan tujuan antara pihak satu dengan
atau kelompok adalah: pihak yang lain yang terlibat dalam konflik.
a. Teori Struktur Sosial, menekankan pada persaingan
antara pihak-pihak yang berkepentingan sebagai motif Organisasi dapat diartikan sebagai sebuah struktur dari
utama sebuah konflik. hubungan interaksi, kekuatan, sasaran, aturan, kegiatan,
Tindakan terhadap pihak lain dalam pemikiran teori komunikasi dan faktor lain yang ada pada saat orang-
struktur sosial akan menciptakan tantangan nyata orang bekerjasama. Tujuan dan struktur organisasi ini
untuk meningkatkan solidaritas dan respon kolektif tidak berubah ketika ada perubahan orang-orang yang
dalam menghadapi lawan. Selanjutnya pihak-pihak mengatur organisasi tersebut.
tersebut melakukan konsolidasi secara sadar sehingga
membentuk suatu kekuatan dalam menghadapi konflik Oleh karena itu diperlukan kerjasama dan koordinasi
tersebut. Disisi lain struktur sosial ini berhubungan erat antar struktur dalam organisasi atau antar organisasi
dengan teori kelompok elit yang mana konflik sering sehingga dapat meminimalkan konflik yang terjadi.
terjadi dalam hal ini.
b. Teori Psychocultural, menekankan pada konflik sebagai b. Konflik Profesional
kekuatan psikologi dan kultural. Konflik dapat terjadi pada setiap profesi termasuk
Teori ini menunjukkan bahwa suatu pihak perlu didalamnya perencanaan. Setiap profesi memiliki
memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal dan kode keprofesionalan dan meng-klaim bahwa mereka
tingkah laku pihak lain. Oleh karena itu kondisi sosial memperhatikan publik.
dan hubungan dengan pihak lain menjadi hal penting
untuk diperhatikan dalam menghadapi konflik ini karena Satu hal yang membedakan konflik organisasi dengan
kondisi psikologis dan kultural ini sebuah kekuatan konflik profesional adalah pada kontrol terhadapnya.

298 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 299
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Organisasi mempunyai kontrol hirarki yang terstruktur, akan menjadikan perubahan dalam pihak-pihak yang
sedangkan profesi hanya mengandalkan kontrol diri ada dalam konflik tersebut.
sendiri.
Menurut Ross (1993) strategi dalam memecahkan konflik
4. Strategi dalam Memecahan Konflik adalah :
Dalam proses perencanaan wilayah konflik dapat terjadi pada a. Self-help
pengambilan keputusan dan implementasinya. Pemecahan - Exit
konflik dengan sasaran sumber daya manusianya sangat Jika tekanan dari pihak yang kuat terhadap pihak
menguntungkan untuk dilaksanakan. yang lemah sangat kuat, maka pihak yang lemah
Strategi dalam memecahkan konflik menurut Chin dan sebaiknya keluar dari tekanan tersebut. Hal ini
Benne, 1976 adalah : didasarkan pertimbangan bahwa tekanan tersebut
a. Strategi empiris rasional akan menimbulkan pengaruh yang kuat pada
Asumsi dasar dalam strategi ini adalah bahwa setiap kehidupan pihak yang tertekan.
orang akan mengikuti pemikiran yang rasional, sehingga - Avoidance
perubahan baik individu maupun dalam organisasinya Tindakan menghindar dilakukan berdasarkan
dapat terjadi. perhitungan untung ruginya untuk melakukan
b. Strategi Normatif-reedukatif suatu aksi. Jika biaya yang dikeluarkan lebih besar
Strategi ini tidak melupakan rasionalitas dan intelegensi dari keuntungan yang akan didapat maka strategi
manusia, namun mempunyai asumsi bahwa pola menghindar dapat diterapkan.
tindakan dan kegiatan dipengaruhi oleh norma - Noncompliance
sociocultural dan komitmen individual. Sehingga Strategi ini berguna untuk mencari dukungan atas
perubahan yang terjadi bukan hanya perubahan tindakan atas tindakan yang akan dilakukan sebagai
pengetahuan, informasi atau rasionalitas intelektual akibat dari kewenangan yang dimiliki sangat kecil.
saja tapi juga perubahan perilaku, nilai-nilai, keahlian Tindakan ini dilakukan karena ada pihak yang tidak
dan hubungan yang signifikan. sepakat untuk bertindak sebab tidak sesuai dengan
c. Strategi Power Coercive apa yang diharapkan. Strategi ini juga merupakan
Penggunaan kekuatan dalam penyelesaian konflik langkah awal untuk menerapkan strategi joint
baik dalam bentuk kekuatan politik maupun kekuatan problem solving atau third-party decision making.
lain. Sehingga akan terlihat jelas pihak-pihak yang
mempunyai kekuatan dan yang tidak. Hal inilah yang

300 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 301
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Unilateral action kedalam permintaan konkrit yang pihak lai dapat


Tindakan ini sangat memungkinkan terjadinya mengerti dan menanggapinya.
kekerasan, karena ada dua pihak saling berbenturan 2. Weighting interest (Pembobotan kepentingan)
kepentingan. Pihak yang melakukan tindakan ini Setelah kepentingan teridentifikasi, masing-
menganggap apa yang dilakukan merupakan bagian masing pihak memberikan penilaiannya terhadap
dari kepentingannya. Tetapi pihak lain mungkin kepentingan nya. Penilaian ini sangat bergantung
akan menginterprestasikan sebagai tindakan yang pada komunikasi yang terbuka dan kejujuran
destruktif. masing-masing pihak sehingga dapat dibuat prioritas
atas kepentingan-kepentingan yang dihadapi pihak-
b. Joint Problem Solving pihak tersebut.
Joint problem solving memungkinkan adanya kontrol 3. Third-party assistance and support (Bantuan dan
terhadap hasil yang dicapai oleh kelompok-kelompok dorongan pihak ketiga)
yang terlibat. Masing-masing kelompok mempunyai Pihak ketiga diperlukan untuk menfasilitasi pihak-
hak yang sam untuk berpendapat dalam menentukan pihak yang terlibat dalam konflik, membuat usulan
hasil akhir. Strategi ini membutuhkan penelusuran prosedur, menterjemahkan keluhan-keluhan
terhadap persoalan yang dihadapi. Keputusan yang kedalam permintaan yang konkrit, membantu pihak-
diambil secara bersama dapat dikatakan berasal dari pihak untuk mendefinisikan kepentingan relatif
pendapat kelompok menurutstandart masing-masing. dari masalah yang dihadapi, menyusun agenda,
Keputusan yang bersifat integrasi ini dapat melipatkan membuat pendapat mengenai isu subtansi. Pihak
berbagai isu. Kesepakatan yang diambil memberikan ketiga ini harus bersifat netral agar masing-masing
keuntungan tiap kelompok dengan kadar yang berbeda, pihak dapat menerima hasil yang disepakati.
seperti dalam “the prisoner’s dilema game”. 4. Effective communication (Komunikasi efektif)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam strategi Pihak-pihak yang terlibat terisolasi dalam persoalan
ini yaitu : yang tidak membutuhkan dialog secara langsung
1. Identification of interests (Identifikasi Kepentingan) untuk mencapai solusi, tetapi mereka harus
Identifikasi kepentingan-kepentingan yang terlibat berkomunikasi aktif. Komunikasi ini diperlukan
dalam konflik sangat kompleks. Salah satu untuk mendefinisikan mengenai isu yang dihadapi
hambatan dalam mencari solusi dalam konflik ini bersama.
adalah tidak mampunya pihak-pihak yang terlibat 5. Trust that an adversary will keep agreement
menterjemahkan keluhan yang samar-samar (Percayaan bahwa pihak lawan akan memelihara

302 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 303
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

kesepakatan)
Keputusan yang diambil harus dijalankan oleh iv. Resolusi Konflik : menangani sebab-sebab konflik
masing-masing pihak. Oleh karena itu jika ada pihak dan berusaha membangun hubungan baru yang
yang melanggar keputusan tersebut maka sebelum bisa bertahan lama diantara kelompok-kelompok
keputusan dijalankan harus dibuat struktur penalty/ yang bermusuhan;
sanksi. v. Transformasi Konflik : mengatasi sumber-sumber
konflik dan politik yang lebih luas dan berusaha
c. Third-party decision making mengubah kekuatan negatif dari peperangan
Konflik yang dihadapi individu, kelompok dan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif;
masyarakat kadang tidak dapat diselesaikan tanpa
adannya pihak ketiga. Dalam strategi ini, pihak ketiga 3. Menggalang Perdamaian
membuat keputusan yang mengikat berdasarkan aturan i. Menciptakan Perdamaian bentuk-bentuk interfensi
untuk mencapai hasil yang pasti. Pihak ketiga ini seperti untuk mengakhiri permusuhan dan menghaslkan
administrator atau hakim. Keputusan yang diambil kesepakatan melalui cara-cara Diplomasi, politik,
oleh administrator ini dapat diterima oleh pihak-pihak dan Militer (bila perlu);
yang terlibat konflik karena administrator dianggap ii. Menjaga Perdamaian : memantau dan menegakkan
mempunyai pegangan/pedoman yang baik. Strategi kesepakatan, menggunakan kekerasan (bila
ini sedikit menawarkan kompromi atau penyelesaian perlu) caranya ; melakuakan pengawasan atas
masalah secara kreatif, karena pihak ketiga mempunyai kesepakatan dan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan
otoritas penuh. pengembangan diri;
iii. Menggalang Perdamaian, melaksanakan program-
2. Pedekatan Untuk Mengelola Konflik program yang dirancang untuk mengatasi penyebab
i. Pencegahan Konflik bertujuan mencegah timbulnya konflik dan penderitaan dari masa lalu, meningkatkan
konflik yang keras; kestabilan dan keadilan jangka panjang
ii. Penyelesaian Konflik bertujuan mengakhiri perilaku
kekerasan melalui suatu persetujuan perdamaian; Sukses dan Gagalnya Manajemen Konflik
iii. Pengelolaan Konflik bertujuan untuk membatasi Sukses dan tidaknya konflik yang dihadapi pada dasarnya
dan menghindari kekerasan dengan mendorong sangat bergantung pada seberapa besar perhatian pihak-pihak
perubahan perilaku yang positif bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pertimbangan sumber dari konflik itu sendiri.
yang terlibat; Dengan mempertimbangkan sumber konflik maka strategi

304 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 305
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

yang akan diambil dapat dilaksanakan. Hal ini dimungkinkan menguntungkan pihak tertentu.
karena masing-masing sumber konflik memberikan strategi 2. Kurang adanya pemahaman terhadap suatu persoalan
yang berbeda dalam penyelesaiannya. Masing-masing pihak harus mempunyai kemauan sungguh-
Tiga kreteria sebagai acuan untuk menilai apakah sungguh dalam menyelesaikan konflik dan adanya sikap
menejemen konflik yang diterapkan berhasil, yaitu : saling menghargai sehingga keputusan yang diambil dapat
a. Acceptance diterima oleh semua pihak.
Kesepakatan terhadap solusi yang diambil diterima 3. Melihat sumber konflik dari satu aspek saja
masing-masing pihak. Pihak-pihak yang terlibat menerima Konflik harus dilihat dari dua aspek yaitu aspek struktural
kesepakatan karena dua alasan, yaitu adanya solusi yang dan aspek psikokultural. Aspek struktural menekankan pada
menguntungkan dan pertimbangan mengenai proses yang kepentingan, sedangkan aspek psikokultural menekankan
adil. pada psikologi dan budaya dari pihak yang terlibat.
b. Duration
Solusi yang diambil harus berlangsung lama. Hal ini Penahapan Konflik
dapat dicapai jika masing-masing pihak mendapatkan Apa artinya : sebuah grafik yang menunjukkan peningkatan
keuntungan. Jika hanya satu pihak saja yang diuntungkan dan penurunan intensitas konflik yang digambar dalam skala
maka solusi yang diambil tidak akan tahan lama. waktu tertentu.
c. Change relationship Tujuan, untuk melihat;
Harus terjadi perubahan hubungan setelah kesepakatan Tahap-tahap dan siklusnya.
diambil. Hal ini ditandai dengan adanya penghargaan Pada tahap mana situasinya sekarang.
terhadap masing-masing pihak, adanya upaya bersama Meramalkan pola-pola peningkatan intensitas konflik dan
untuk menjaga kesepakatan dan pengaruh positif lainnya. bagaimana menghindarinya.
Indentifikasoi periode waktu.
Faktor yang menyebabkan konflik tidak terselesaikan, antara Kapan menggunakannya diawal proses analisis untuk
lain : mengindentifikasi pola-pola konflik dan akhir proses untuk
1. Tidak terlibatnya pihak-pihak kunci menyusun strategi
Dalam menyelesaikan konflik semua pihak harus dilibatkan Alat Bantu Analisis Konflik
sehingga kepentingan dari masing-masing pihak dapat - Penahapan konflik
diidentifikasi. Tidak dilibatkannya semua pihak akan - Urutan Kejadian
memungkinkan kepentingan yang mendasar tidak - Pemetaan Konflik
teridentifikasi sehingga keputusan yang diambil akan - Segitiga Konflik

306 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 307
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Analogi Bawang Bombay atau Donat 2. Menjelaskan dimana letak kekuasaan.


- Pohon Konflik 3. memeriksa keseimbangan masing-masing kegiatan
- Analisis Kekuatan Konflik atau reaksi.
- Analogi Pilar 4. Melihat para sekutu dan dimana sekutu potensial
- Piramida berada.
5. Indentifikasi mulainya intervensi atau tindakan
A. Urutan Kejadian mengevaluasi apa yang telah dilakukan.
• Apa : sebuah grafik yang kejadiannya digambar dalam • Kapan menggunakannya : diawal proses, bersama
skala waktu tertentu; alat bantu analisis lain dan diakhir proses untuk
• Tujuan : mengindentivikasi kemungkinan jalan pembika dalam
- Menunjukkan pandangan-pandangan yang berbeda mengambil tindakan atau untuk membantu proses
tentang sejarah dalam suatu konflik. membangun strategi.
- Menjelaskan dan memahami pandangan masing- • Variasi :
masing pihak tentang kejadian; 1. peta geografis yang menunjukkan tempat dan pihak
- Mengindentifikasi kejadian-kejadian mana yang paling yang terlibat.
penting bagi masing-masing pihak. 2. Pemetaan berbagai isu dan kekuasaan.
• Kapan menggunakannya : 3. Patung manusia untuk mengungkap berbagai
1. Diawal proses bersama alat bantu analisis lain, diakhir perasaan dan hubungan.
proses untuk menyusun strategi.
2. ketika orang berbeda pendapat, atau tidak saling SEGITIGA SPK (Sikap, Perilaku dan Konteks)
mengetahui sejarah kejadian.
3. Membantu masyarakat bahwa pandangan mereka 3. Perilaku :
Akibatnya timbul
hanya sebagaian dari kebenaran. proses,kemarahan
db
B. Pemetaan Konflik
• Apa artinya: Sebuah teknik visual yang menggambarkan
hubungan diantara berbagai pihak yang konflik.
2. Sikap : 1. Konteks :
• Tujuan : menyebabkan sikap situasi
1. Memahami situasi dan melihat berbagai hubungan frustasi tidak pedulikan
k l k
diantara pihak secara lebih jelas.

308 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 309

™ Apa artinya : suatu Analisis sebuah faktor yang berkaitan dengan sikap, perilaku dan
konteks bagi masing-masing pihak utama.
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Apa artinya : suatu Analisis sebuah faktor yang berkaitan 9. MATERI MANAJEMEN ORGANISASI
dengan sikap, perilaku dan konteks bagi masing-masing
pihak utama. A. Pengertian Manajemen
- Tujuan : Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement,
1. Mengindentifikasi disetiap pihak utama. yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
2. Menganilisis faktor-faktor itu saling mempengaruhi. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan
3. Menghubungkan Faktor-faktor itu dengan berbagai seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya
kebutuhan dan ketakutan masing-masing pihak. yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
4. Mengindentifikasi titik awal intervensi. Efektif artinya tujuan dapat dicapai dalam waktu yang singkat
- Kapan digunakan : sedangkan efisien dapat diartikan pencapaian tujuan dengan
1. Diawal untuk memperoleh pemahaman lebih luas biaya yang rendah.Jadi efektif mengacu pada lamanya waktu
tentang motivasi pihak yang berbeda. untuk mencapai tujuan dan efisien mengacu pada biaya yang
2. Diakhir proses untuk mengindentifikasi faktor-faktor dikeluarkan lebih sedikit.
apa yang dapat diatasi dengan intervensi.
3. Untuk menunjukkan sesuatu perubahan suatu aspek B. Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
mempengaruhi aspek lain. Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan
- Variasi : Setelah membuat daftar berbagai isu bagi yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya.
masing-masing komponen, usulan kebutuhan atau Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang
ketakutan pokok dari pihak yang berada ditengah- dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam
tengah segitiga. manajemen. Metode ilmiah pada hakikatnya meliputi urutan
kegiatan sebagai berikut:
1. Mengetahui adanya persoalan.
2. Mendefinisikan persoalan.
3. Mengumpulkan fakta, data dan informasi.
4. Menyusun alternatif penyelesaian.
5. Mengambil keputusan dengan memilih salah satu
alternatif penyelesaian.
6. Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.

Selain manajemen sebagai ilmu, manajemen juga dianggap

310 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 311
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like
kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan and dislike. Dengan adanya prinsip the right man in
menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak the right place akan memberikan jaminan terhadap
ditentukan oleh bakat seseorang dan “kadang” tidak dapat kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian
dipelajari. kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan
kerja.kecerobohan dalam pembagian kerja akan
C. Prinsip dan Fungsi Manajemen Organisasi berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan
kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh
a. Prinsip Manajemen Organisasi karena itu, seorang pemimpin yang berpengalaman
Organisasi adalah: kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip
di dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip
tertentu. Atau kelompok kerja sama antara orang yang lainnya.
diadakan untuk mencapai tujuan bersama. 2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and
responsibility) Setiap pengurus dilengkapi dengan
Prinsip dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan wewenang untuk melakukan dan setiap wewenang
fundamental atau kebenaran umum yang merupakan melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang
sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.Dalam dan tanggung jawab harus seimbang.Setiap pekerjaan
hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang
fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai sesuai dengan wewenang.Oleh karena itu, makin kecil
dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-sitauasi yang wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban
berubah. demikian pula sebaliknya.Tanggung jawab terbesar
terletak pada pimpinan puncak.Kegagalan suatu
Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of usaha bukan terletak pada pengurus, tetapi terletak
management) dalam organisasi terdiri dari: pada pucuk pimpinannya karena yang mempunyai
1. Pembagian kerja (Division of work) wewemang terbesar adalah pimpinan puncak.oleh
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan karena itu, apabila pimpinan puncak tidak mempunyai
dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang
efektif.Oleh karena itu, dalam penempatan pengurus ada padanya merupakan bumerang.
harus menggunakan prinsip the right man in the right
place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan

312 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 313
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Disiplin (Discipline) agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan


Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pengarahan (unity of direction) tidak dapat terlepas
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab.Disiplin dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab,
ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila disiplin, serta kesatuan perintah.
wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka 6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas
disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang kepentingan sendiri
wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap Setiap pengurus harus mengabdikan kepentingan
dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab sendiri kepada kepentingan organisasi.Hal semacam
terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar
padanya. setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan
4. Kesatuan perintah (Unity of command) dapat tercapai dengan baik.Setiap pengurus dapat
Dalam melakasanakan pekerjaan, pengurus harus mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan
memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga organisasi, apabila memiliki kesadaran bahwa
pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada
pengurus harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung berhasil-tidaknya kepentingan organisasi.Prinsip
jawab sesui dengan wewenang yang diperolehnya. pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan
Perintah yang datang dari pimpinan lain kepada organisasi dapat terwujud, apabila setiap pengurus
serorang pengurus akan merusak jalannya wewenang merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin
dan tanggung jawab serta pembagian kerja. yang tinggi.
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction) 7. Pemusatan (Centralization)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan
jawabnya, pengurus perlu diarahkan menuju sasarannya. tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab
Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang
kerja.Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap tertinggi atau pimpinan puncak.Pemusatan bukan berarti
kesatuan perintah.Dalam pelaksanaan kerja bisa saja adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang,
terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran
arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang
jelas dari mana pengurus mendapat wewenang untuk ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan
melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus wewenang (delegation of authority)
mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya

314 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 315
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

8. Hirarki (tingkatan) dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan


Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan dengan lancar.Kestabilan pengurus terwujud karena
bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban
yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki dalam kegiatan.Manusia sebagai makhluk sosial yang
diukur dari wewenang terbesar yang berada pada berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran.
pimpinan puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan
dengan adanya hirarki ini, maka setiap pengurus akan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan
mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dalam bekerja.
dan dari siapa ia mendapat perintah. 12. Prakarsa (Inisiative)
9. Ketertiban (Order) Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan menggunakan daya pikir.Prakarsa menimbulkan
syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna
yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan,
apabila seluruh pengurus, baik atasan maupun pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang.Oleh
bawahan mempunyai disiplin yang tinggi.Oleh karena karena itu, setiap prakarsa yang datang dari pengurus
itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti
mencapai tujuan. menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia
10. Keadilan dan kejujuran butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat prakarsa pengurus merupakan salah satu langkah
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Keadilan untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang
dan kejujuran terkait dengan moral pengurus dan manajer yang bijak akan menerima dengan senang
tidak dapat dipisahkan.Keadilan dan kejujuran harus hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan pengurusnya.
ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki Semangat kesatuan, semangat korp Setiap pengurus
wewenang yang paling besar. Pemimpin yang adil dan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib
jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik- sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat
baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir
bawahannya. apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran
11. Stabilitas kondisi Pengurus bahwa setiap pengurus berarti bagi pengurus lain dan
Dalam setiap kegiatan kestabilan pengurus harus pengurus lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer

316 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 317
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan 2. Pengorganisian (Organizing)


semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer Pengorganisasian atau organizing berarti menciptakan
yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan suatu struktur dengan bagian-bagian yang
melahirkan friction de corp(perpecahan dalam korp) terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan
dan membawa bencana. antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi
oleh mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
b. Fungsi Manajemen Organisasi Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan
Setidaknya ada empat hal yang merupakan fungsi pokok besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
dalam manajemen organisasi, yakni planning, organizing, Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan
actuating, dan controlling. Fungsi-fungsi pokok ini pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
harus dilakukan dengan melibatkan organ-organ dalam untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
organisasi. tersebut.
3. Actuating
1. Planning Actuating/pelaksanaan adalah roh dari organisasi.
Planning/perencanaan adalah hal utama yang harus Hanya omong kosong jika perencanaan tidak diikuti
dilakukan dalam manajemen.Perencanaan yang baik dengan aksi yang sesuai. Implementasi adalah sama
adalah perencanaan yang «begin from the end». Kita pentingnya dengan perencanaan. Tanpa pelaksanaan
tetapkan tujuan bersama yang ingin dicapai.Tujuan yang baik rencana akan hancur berantakan tanpa
adalah pelita yang menunjukkan jalan bahkan di sempat mencapai tujuan.
kegelapan malam.Tetapkan visi dan misi organisasi.
Yang penting adalah penetapan tujuan, visi, dan misi Oleh karena itu perlu adanya pendelegasian yang tepat
organisasi ini harus dilakukan bersama-sama. Minimal untuk suatu tugas tertentu.Serahkanlah suatu hal pada
tidak dilakukan sendirian.Memang pada umumnya ahlinya. Jika ditangani ahlinya tentu suatu persoalan
sebuah organisasi didirikan dengan seorang/beberapa akan selesai lebih cepat dan hasilnya pun baik.
tokoh kunci sebagai pemberi konsep.Tetapi konsep 4. Controlling
itu mutlak harus diketahui oleh tiap orang dalam Controlling adalah kunci dalam manajemen.Walaupun
organisasi agar terdapat kesamaan persepsi.Konseptor pendelegasian adalah hal yang mutlak dalam organisasi,
tidak mungkin berjalan sendirian dalam perjalanan tetapi pendelegasian bukanlah berarti menyerahkan
organisasi.Jangan ragu dalam menetapkan tujuan, visi, segala urusan tanpa kendali. Seorang yang buta niscaya
dan misi. akan dapat berjalan dengan normal jika diberitahu jalan

318 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 319
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

yang harus dilewatinya. Begitupun orang-orang dalam - Manajemen Demokratis


organisasi, seburuk-buruknya sistem manajemen jika - Manajemen Terbuka
ada kontrol dan umpan balik yang rutin dilakukan maka - Manajemen Tertutup
hasilnya masih dapat diterima.Haruslah ada sistem - Manajemen Diktator
reward and punishment dalam manajemen organisasi. Manajemen Dari Segi Bidang
Orang yang berprestasi patut diberi penghargaan dan - Production Management
sebaliknya orang yang melakukan kesalahan sebaiknya - Industrial Management
diingatkan untuk tidak mengulangi kesalahannya. - Personal Management
- Financial Management
D. Macam-Macam Manajemen - Office Management
Pembagian manajemen dapat dilihat dari beberapa segi, - Marketing Management
antara lain: - Accounting Management
• Dari Segi Tingkatan - Education Management
• Dari Segi Sifat
• Dari Segi Sistem Memilih Manajemen
• Dari Segi Bidang Pendekatan ini, yang dikenal dengan “situational leadership”
atau kepemimpinan situasional, meminta manajer untuk
Manajemen Dari Segi Tingkatan mengubah-ubah gaya kemanajemenannya tergantung pada
- Top Management jawaban atas dua pertanyaan berikut: 1)
- Middle Management Kepemimpinan situasional terdiri dari empat macam gaya.
- Lower Management 1. Pertama disebut “directing” / pengarahan.
Manajemen Dari Segi Sifat Gaya ini dicirikan dengan memberikan instruksi kepada
- Patrimonial Management karyawan, melakukan supervisi yang ketat atas kinerja
- Political Management mereka, dan melakukan hampir semua pengambilan
- Professional Management keputusan dan pemecahan masalah oleh anda sendiri.
Manajemen Dari Segi Sistem Gaya ini cocok diterapkan pada mereka yang baru bekerja
- Manajemen Ilmiah pada suatu proyek, atau mereka yang tidak memiliki
- Manajemen Tradisional kemampuan dan kinerja cukup baik, atau bila anda berada
- Manajemen Bapakisme dalam suatu krisi dan tidak memiliki cukup waktu untuk
Manajemen Sistematis melakukan konsultasi dengan karyawan anda. Bagaimana

320 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 321
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

pun, manajer yang menggunakan gaya ini terus-menerus dan hanya datang pada anda untuk membicarakan proyek
akan mudah dipandang sebagai manajer yang otokratik. baru, tugas-tugas baru atau mereka membutuhkan bantuan
2. Kedua disebut dengan “cosultative atau coaching” / anda. Bagaimana pun, tetaplah diingat bahwa jika anda
konsultasi atau bimbingan. menggunakan gaya ini sebelum karyawan anda benar-benar
Gaya ini meminta manajer untuk tetap memberikan siap, mereka malah akan merasa anda sedang bertingkah
pengarahan tetapi mulai melibatkan karyawan lebih banyak seperti bos saja.
dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Manajemen Kepanitian
Gaya ini disempurnakan dengan meminta opini pribadi 1. Planning (perencanaan)
karyawan, mengajukan pertanyaan untuk dijawab, dan - Format kegiatan
menunjukkan minat anda pada mereka sebagai seorang - Analisa kebutuhan (idealis, terlaksana, taktis)
individu.Gaya ini cocok diterapkan bila karyawan anda - Teknis pelaksanaan
bukan lagi seorang pemula tetapi belum mencapai tingkat - Tujuan pelaksanaan (visi dan misi)
ketrampilan tinggi atau belum memiliki kepercayaan diri atas - Obyek kegiatan
kemampuannya dalam menangani tugas-tugas mereka. 2. Organiting (pengorganisasian)
3. Ketiga disebut dengan “supporting” / dukungan - Pembentukan struktur kepanitiaan : SC, OC (Stering
Anda menggunakan gaya ini bila karyawan anda mampu Comite, Organiting Comite)
melakukan tugas-tugas mereka namun tidak cukup - Job description (Pembagian tugas)
memiliki kepercayaan diri. Dalam hal ini, peran anda - Actuating (pelaksanaan)
adalah menguatkan suara mereka dan menjadi mitra - Administratif:
diskusi bagi pemecahan masalah.Anda bukan orang yang • Surat pengangkatan panitia
wajib memecahkan masalahnya tetapi anda memberikan • Surat perlengkapan panitia + job description
dukungan serta keberanian agar mereka mampu • Surat musyawarah
memecahkan masalah itu sendiri. Dengan melakukan ini • Surat chek akhir
anda akan meningkatkan kemandirian dan kepercayaan • Surat pemberitahuan yang terkait kegiatan
diri karyawan anda. • Surat permohonan bantuan
4. Keempat disebut dengan “delegating” / delegasi • Pembuatan proposal
Anda menggunakan gaya ini pada karyawan yang telah • Dan lain0lain yang (dipandang perlu)
trampil dan memiliki kepercayaan diri atas kemampuan - Penggalian dana
mereka melakukan tugas-tugasnya. Dalam banyak hal, - Pengembangan opini
karyawan pada tingkat ini mampu memanaje diri sendiri - Operasional job description

322 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 323
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Kegiatan / pelaksanaan 10. MATERI TEHNIK DISKUSI & PERSIDANGAN


4. Controling (pengontrolan /pengecekan):
• Time Schedule (jadwal Waktu Kerja)
- Rapat kepanitian A. Pengertian, tujuan dan macam-macam diskusi
- Pembuatan proposal Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua
- Penggalian dana orang atau lebih/kelompok.
- Chek kegiatan setting kegiatan Sidang adalah forum formal bagi pengambilan keputusan
- Protokoler yang akan menjadi kebijakan dalam sebuah organisasi
- Pelaksanaan kegiatan (berstruktur dan mempunyai susunan hierarkis) dengan diawali
- Klarifikasi oleh konflik.
- Evaluasi kegiatan (Persiapan, Pelaksanaan, Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan
Hasil) kebijakan organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan
5. Evaluating (evaluasi) : Laporan pertanggung jawaban, atau lainnya tanpa harus didahului oleh konflik.
Pembubaran kepanitiaan. Musyawarah adalah forum informal sebagai sarana
pengambil keputusan, kesepakatan, penyebaran informasi
atau lainnya dalam sebuah institusi tanpa harus didahului oleh
konflik

Tujuan Diskusi
- Menjadi tempat konsultasi untuk menambah pengetahuan
& mendapat/tukar menukar informasi.
- Sebagai tempat koordinasi
- Tempat mempertajam pengertian dan pendapat, tempat
konsultasi
- Sebagai tempat untuk menganalisa & memecahkan
masalah
- Wahana untuk memberikan motivasi dan mengembangkan
kerjasama

324 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 325
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Manfaat ber-Diskusi 7. Diskusi Kelompok


- Pelaksanaan sikap demokrasi Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-
- Pengujian sikap Toleransi kelompok kecil.
- Pengembangan kebebasan pribadi
- Pengembangan latihan berfikir dan berkreasi 1. Etika diskusi dan persidangan
- Penambahan pengetahuan dan pengalaman • Niat
Menahan diri untuk tidak berdiskusi, jika ia tidak yakin
Macam-macam diskusi bahwa motivasinya untuk kebaikan semata. Hendaklah
1. Seminar ia tidak mempunyai maksud untuk menunjukkan
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata kepandaian dan keluasan wawasannya dalam setiap
sepakat mengenai suatu hal. perbincangan; atau mengangkat dirinya atas orang lain
2. Sarasehan/Simposium dengan meremehkan lawan bicara; atau membanggakan
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan diri untuk mendapatkan sanjungan.
pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah • Situasi yang Kondusif
dalam bidang tertentu. Seorang pelaku diskusi hendaklah melihat situasi
3. Lokakarya/Sanggar Kerja sebelum berdiskusi; apakah cocok untuk melakukan
Pertemuan yang membahas suatu karya. diskusi atau tidak. Situasi yang melingkupi kita
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan menyangkut tiga macam, yaitu tempat, waktu, dan
pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan manusianya. Ungkapan klasik menyatakan, “Tidak
4. Muktamar setiap yang diketahui itu harus diucapkan. Setiap posisi
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan sosial memiliki kata-katanya sendiri.”
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama • Ilmu
5. Konferensi Janganlah memperbincangkan suatu tema yang kita
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang sendiri tidak mengerti dengan baik dan janganlah kita
dihadapi bersama membela suatu pemikiran manakala kita tidak yakin
6. Diskusi Panel dengan pemikiran tersebut.
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/ • Manusia itu Beragam
dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang Kemampuan otak manusia, tingkat pemahaman, dan
moderator. keluasan wawasannya, sangat berbeda-beda. Pembicara
yang baik adalah pembicara yang memahami dengan

326 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 327
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

siapa ia berbicara, lalu ia dapat menentukan metode diskusi dan dialog yang produktif.
yang dianggap sesuai untuknya. • Penggunaan Ilustrasi
• Jangan Mendominasi Pembicaraan Pelaku diskusi yang cerdik adalah mereka yang pandai
Pelaku diskusi atau pembicara secara umum, tidak boleh membuat ilustrasi guna melengkapi dan memperjelas
mendominasi pembicaraan; yakni tidak memberikan setiap uraian pembicaraannya. Imam Ghazali pernah
kepada pihak lain peluang berbicara. membuat ilustrasi untuk orang yang mencegah
• Mendengarkan dengan Baik kemungkaran dengan kekerasan. Mereka seperti orang
Pembicara yang baik adalah pendengar yang baik, yang ingin menghilangkan bercak darah dengan air
karenanya jadilah pendengar yang baik. Janganlah kencing. Cara mencegah kemungkaran seperti itu
engkau memotong pembicaraan orang lain. kebanyakan adalah bentuk kemungkaran yang lain, bahkan bobot
orang –sebenarnya lebih menghormati pendengar yang kemungkarannya lebih besar daripada kemungkaran
baik daripada pembicara yang baik. yang diberantas. Kedua-duanya sama-sama najis, tetapi
• Perhatikan Diri Sendiri najisnya air kencing lebih berat.
Ketika kita tengah berbicara, perhatikanlah dirimu • Memperhatikan Titik-Titik Persamaan
sendiri; apakah kita berbicara terlalu keras? Perhatikanlah Ketika seorang berbicara, hendaklah ia memulai
: apakah kita merasa lebih berilmu? Apakah ‘perasaan pembicaraan dengan mengungkap titik-titik persamaan
lebih’ itu tampak pada raut muka, tutur kata, atau yang ada. Hal-hal yang asiomatik.
gerakan tangan kita? Jika kita merasakannya, ubahlah
segera cara itu. Jika merasa ada yang salah, segera Dale Carnagie mengatakan, “Buatlah lawan bicaramu
minta maaf. Janganlah kita mengikuti emosi, sehingga sepakat ataas contoh-contoh yang engkau lontarkan
kita mengubah diri dari seorang kawan diskusi menjadi kepadanya dan biarkan ia menjawab dengan kata ‘ya’.
seorang penceramah. Karena bisa saja dari mulut Jauhkanlah –sebisa mungkin- antara dia dengan kata
seseorang keluar kata-kata kasar, ungkapan pedas, ‘tidak’. Karena kata ‘tidak’ merupakan rintangan yang
kalimat yang mengesankan diri seorang guru, pemberi sulit diatasi dan sulit dikalahkan. Seseorang yang telah
petuah, sok merasa besar, dan semisalnya yang berkata ‘tidak’, kesombongan akan memaksanya untuk
dapat melahirkan dampak negatif bagi diskusi yang senantiasa membela diri. Kata ‘tidak’ itu sebenarnya
dilakukan. lebih dari sekedar kata yang terdiri dari beberapa
• Kejelasan huruf. Ketika seseorang berkata ‘tidak’, maka urat saraf
Tegasnya ungkapan, fasihnya lisan, dan bagusnya dan emosinya terangsang untuk mendukung sikap
penjelasan adalah sebagian dari pilar-pilar penopang penolakannya. Berbeda dengan kaata ‘ya’, yang sama

328 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 329
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

sekali tidak membebani gerak jasmani.” selain dengan kebaikan, selama engkau dapati pada
• Saya Tidak Tahu kata-kata itu peluang kepada kebaikan.
Apabila lawan diskusi kita mengemukakan sesuatu
pembicaraan yang kita tidak memahaminya, janganlah Diantara wasiat Rasululah Saw adalah, Seorang
kita malu untuk bertanya dan meminta penjelasan. muslim adalam saudara bagi muslim (yang lain).
Karena apabila kita diam, kita akan rugi, akan dikatakan Karenanya ia tidak menzhalimi, tidak meninggalkan,
sebagai orang bodoh atau orang yang berusaha menutupi tidak merendahkan, dan tidak menghinakan. Cukuplah
kebodohannya. Ketahuilah bahwa banyak pemimpin seseorang disebut buruk lantaran merendahkan saudara
besar umat yang tidak malu mengatakan, “Saya tidak muslim yang lain.
tahu!” Ia menjauh dari berfatwa tanpa pengetahuan • Pemikiran dan Pemiliknya
yang cukup tentang masalah yang difatwakan. Dalam suatu diskusi, sebaiknya yang dibahas, dianalisis,
• Tidak Fanatik dan Mengakui Kesalahan dikritik, dan disanggah adalah pemikirannya, bukan
Sikap fanatik dalah sikap tetap tidak menerima pemilik pemikiran itu. Hal itu untuk menghindari
kebenaran setelah adanya kejelasan dalil. Seorang berubahnya forum diskusi menjadi forum percekcokan
muslim adalah pencari kebenaran. Ia tidak fanatik yang disertai dengan caci maki atau berubah dari forum
kepada individu, kelompok, atau paham tertentu. diskusi pemikiran menjadi forum perseteruan fisik oleh
Berpijaklah di atas kebenaran di manapun kebenaran individu-individu yang ada.
itu berada. • Yang Lebih Baik
• Jujur dan Kembali ke Sumber Rujukan “Berdebat dengan cara yang baik” itu artinya engkau
Hormatilah kebenaran. Jadilah orang yang jujur ketika tidak bersikap apriori terhadap pendapat lawan
menyampaikannya. Janganlah engkau memotong bicaramu dan menunjukkan penghargaan kepadanya,
ungkapan, sehingga mengubah konteksnya atau meskipun pendapat itu barangkali bertentangan dengan
mencabut daari relevansinya dengan memberikan pikiranmu.
penafsiran sesuai dengan keinginanmu. Di antara • Menyerang dan Mematahkan
cara menghormati kebenaran adalah engkau tidak Metode menyerang dalam berdiskusi, meskipun dengan
berargumentasi dengan mengutip pendapat orang yang argumentasi yang kuat dan dalil yang nyata, dapat
tidak bisa dipercaya ilmu dan kejujurannya. menimbulkan kebencian bagi orang lain. Hal itu karena
• Menghormati Pihak Lain mendapatkan simpati hati, sebenarnya lebih penting
Umar bin Khattab r.a berkata, Jangan sekali-kali engkau daripada mendapatkan perubahan sikap tetapi tidak
berprasangka terhaadap kata-kata saudaramu seiman berangkat dari hati yang tulus. Adapun jika engkau

330 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 331
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

bersikap lemah lembut, ia akan merasa puas dengan masalah ini” atau ‘Pendapatku dalam masalah ini adalah
pendapatmu, cepat atau lambat. demikian.” Sebaiknya pula ia menjauhi penggunaan
• Perbedaan Pendapat dan Kasih Sayang kata ganti orang pertama jamak. Misalnya, “Pengalaman
Perbedaan pendapat, sampai pun antarkawan dan kami membuktikan yang demikian. Apabila kami
sahabat, sering sampai menghapuskan rasa cinta mempelajari masalah yang diperselisihkan, tampak
dan kasih sayang. Waspadalah untuk tidak jatuh ke bagi kami hal-hal berikut ini.”
dalamnya. Perdebatan atau perbincangan, atau diskusi • Jangan Keraskan Suara
pada umumnya berpengaruh terhadap perasaan dan Orang yang tengah berdialog sebaiknya tidak
hati. Ingatlah hal ini tatkala engkau tengah berbicara mengeraskan suaranya lebih dari yang dibutuhkan
dengan seseorang. Janganlah engkau tunjukkan sikap oleh pendengar, karena suaraa yang keras itu jelek dan
permusuhan kepada seseorang. menyakitkan. Pelaku dialog bukanlah seorang orator
• Jangan Marah yang terkadang –pada saat-saat tertentu- dituntut harus
Jika lawan bicaramu tidak setuju dengan pendapatmu, mengeraskan suaranya. Perlu diingatkan pula, bahwa
jangan terburu marah. Janganlah engkau coba kerasnya suara sama sekali tidak dapat menguatkan
memaksakan semua orang untuk mengiyakan apa yang suatu argumentasi.
engkau anggap benar.
• Ketika Logika Tak Lagi Berarti 2. ATURAN PERSONALIA SIDANG
Kadang-kadang, ketika engkau memulai diskusi, rasa a. Peserta
permusuhan telah menguasai salah satu dari kedua Hak peserta:
belah pihak. Dalam keadaan demikian, apabila pihak 1) Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
yang menghadapinya dengan sikap yang baik, niscaya pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan
permusuhan itu akan berubah menjadi persahabatan baik secara lisan maupun tertulis
dan kebencian berubah menjadi kasih sayang. Nasihat 2) Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam
ini berguna bagi para orang tua yang suka mencela, pengambilan keputusan
para suami yang cerewet, para guru yang berhati batu, 3) Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan
dan para pemimpin yang tengah marah. dalam proses pemilihan
• Jangan Menggunakan Kata Ganti Orang Pertama 4) Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses
Sebaiknya seorang dai tidak menggunakan kata ganti pemilihan
orang pertama dalam berbicara, seperti “Saya telah
berbuat demikian”, atau “Saya senang menjelaskan

332 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 333
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Kewajiban peserta: d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang


1) Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang
2) Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan tidak perlu
e. meninggalkan tempat sidang.
b. Peninjau f. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu
Hak Peninjau: yang dianggap keliru.
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat
dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara 2 kali ketukan :
lisan maupun tertulis a. Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam
Kewajiban Peninjau: waktu yang cukup lama, misalnya istirahat, lobying,
a Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan b. sembahyang,makan.
b Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan c. Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara
c. Presidium Sidang waktu.
1) Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta d. Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam
Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan
dipandu oleh Panitia Pengarah keputusan
2) Presidium Sidang bertugas untuk memimpin
dan mengatur jalannya persidangan seperti 3 kali ketukan :
aturan yang disepakati peserta a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
3) Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin b. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.
dan menjalankan tata tertib persidangan
• CONTOH KALIMAT YANG DIPAKAI OLEH PRESIDIUM
3. ATURAN KETUKAN PALU dan kondisi-kondisi lain : SIDANG
1 kali ketukan 1. Membuka sidang
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang. “Dengan mengucap Bismilahirahmanirahim, sidang
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang pleno I saya nyatakan dibuka. “ tok…….tok…….tok
poin perpoin (keputusan sementara). 2. Menutup sidang
c. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak “Dengan mengucap Alhamdulillahriabilalamin, sidang
gaduh. pleno I saya nyatakan ditutup.” Tok……..tok……..tok

334 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 335
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Mengalihkan pimpinan sidang 1. Persidangan dinyatakan sah/quorum apabila dihadiri


“Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada oleh sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang
pimpinan sidang berikutnya” tok. terdaftar pada Panitia (OC)
4. Mengambil alih pimpinan sidang 2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih “ tok mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara
5. Menskorsing sidang terbanyak
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit” 3. (½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
tok……….tok. 4. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara
6. Mencabut skorsing terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan
“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang
nyatakan sidang dilanjutkan“ tok…….tok
7. Memberi peringatan kepada peserta sidang • INTERUPSI
Tok………. “Peserta sidang harap tenang !” Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan
dalam sidang karena adanya masukan yang perlu
4. SYARAT-SYARAT PRESIDIUM SIDANG; diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.
a Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung Macam macam interupsi antara lain.
jawab 1. Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan
b Memiliki pengetahuan yang cukup tentang untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan
persidangan yang berkaitan dengan jalannya persidangan. Mis. saat
c Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka
dalam situasi kritis seseorang berhak mengajukan interuption of order agar
d Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya
kondisi persidangan sehingga tidak melebar dan semakin bias.
2. Interruption of information, Bentuk interupsi berupa
5. SIKAP PRESIDIUM SIDANG; informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta
1. Simpatik, menarik, tegas dan disiplin sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa
2. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan internal (mis. informasi atau data tentang topik yang
3. Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta dibahas) ataupun eksternal (mis. situasi kondisi di
luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh
• QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN terhadap jalannya persidangan).

336 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 337
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam universal dimasyarakat.


rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta
sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias • SANKSI-SANKSI
ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban
penegasan terhadap suatu pernyataan. yang ditentukan dalam tata tertib persidangan akan
4. Interruption of explanation, Bentuk interupsi untuk dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan
menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan usulan peserta.
agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu
pelurusan terhadap pernyataan kita. • TEKNIK RAPAT
5. Interruption of personal, Bentuk interupsi yang Rapat mempunyai beberapa pengertian. Dalam pengertian
disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh yang luas rapat dapat menjadi sebuah permusyawaratan,
peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung yang melibatkan banyak peserta dan membahas banyak
menyerang secara pribadi. permasalahan penting. Sedangkan dalam pengertian
yang lebih kecil, rapat dapat berupa diskusi yang hanya
Pelaksanaan Interupsi : melibatkan beberapa peserta dengan pembahasan yang
1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih lebih sederhana. Dalam Sub bab ini hal-hal yang berkaitan
dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium dengan permusyawaratan tidak lagi diuraikan, dan lebih
Sidang kepada rapat dalam pengertian umum/sederhana secara
2. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak teknis.
menggangu persidangan
3. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu Jenis Rapat
menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, 1. Rapat Anggota
maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk 2. Rapat Pengurus (Rapat Kerja,Rapat Koordinasi, Rapat
mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Pimpinan,dsb).
Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang 3. Diskusi

• TATA TERTIB • FUNGSI RAPAT


Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan 1. Penyampaian informasi
seluruh peserta pada saat persidangan dengan 2. Pemecahan masalah
memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai 3. Mengidentifikasi masalah.

338 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 339
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

4. Menentukan alternatif. 5. Tata ruang dan tempat duduk.


5. Menguji alternatif.
6. Rapat implementasi. Persyaratan Pemimpin Rapat
1. Memiliki sikap, tingkah laku, karakter, dan penampilan
• PROSEDUR PENYELENGGARAAN RAPAT yang baik.
1. Persiapan 2. Menguasai permasalahan, dapat mencari jalan keluar.
a. Menyiapkan rencana. 3. Memberi kepercayaan dan netral terhadap peserta.
b. Menyiapkan agenda rapat. 4. Pandai menerapkan gaya kepemimpinan
c. Menyiapkan kertas kerja.
d. Menyiapkan pembicara/peserta. Upaya mensukseskan Rapat
e. waktu. 1. Penyelenggaraan yang efektif dan efisien.
f. Pengambilan keputusan. 2. Pemimpin Rapat harus :
g. Penutupan rapat. a. Aktif, tegas, mampu membimbing, mengarahkan,
2. Pelaporan dan Evaluasi dan mencegah pembicaraan yang menyimpang.
a Pelaporan b. Diterima sebagai pemimpin, punya integritas dan
- Jelas, lengkap dan singkat. konsekuen
- Pembuat laporan harus mengikuti rapat secara c. Bicara jelas, tidak mendominasi, terbuka dan
penuh. dapat menumbuhkan keberanian berbicara /
- Isi : tanggal/jam, jumlah peserta, pembicara, mengemukakan pendapat.
pokok pembicaraan, keputusan.
b. Evaluasi 3. Hal-hal lain yang perlu;
- Dilakukan bersama panitia/pengurus. a. Peserta rapat jangan berdebat tentang hal-hal yang
- Yang dievaluasi adalah semua kegiatan rapat tidak relevan dengan agenda rapat.
dari persiapan, pelaksanaan, dan hasil. b. Hindarkan adanya gangguan dari luar.
c. Jika ada pertanyaan seyogyanya tidak dijawab
Yang berperan dalam Rapat sendiri oleh pimpinan rapat.
1. Pemimpin Rapat. d. Rapat jangan buru-buru selesai dan juga terlalu
2. Peserta Rapat. lama.
3. Undangan dan nara sumber.
4. Materi/bahan rapat.

340 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 341
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Indikator Rapat yang berhasil b. Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara
a. Semua undangan/peserta hadir. lain (penyanggah / pembahas).
b. Prasarana dan sarana memenuhi kebutuhan rapat. c. Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan
c. Peserta aktif dan banyak masukan. pokok.
d. Masalah yang dirapatkan dapat dipecahkan. 2. Ceramah
e. Sasaran yang direncanakan tercapai. a. Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan
f. Keputusan rapat dapat dilaksanakan. pokok.
b. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum
• TEKNIK DISKUSI untuk meminta penjelasan yang lebih teliti.
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, 3. Diskusi Panel
pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan a. Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis.
maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih Panelis meninjau masalah dari segi tertentu.
jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan b. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum
dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di untuk meminta penjelasan dari panelis.
dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu 4. Brainstorming
argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk a. Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada
memenangkan pemikiran/paham seseorang. peserta diskusi oleh pimpinan.
b. Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya.
Manfaat Diskusi Sebanyak mungkin orang diajak bicara dan setiap
1. Ditinjau dari aspek kepemimpinan, salah satu cara yang ide dicatat.
baik untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi c. Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang
2. Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, dapat merahnya. Kesimpulan ini kemudian dijadikan
memperdalan wacana/ pengetahuan seseorang kerangkan pembicaraan dan pembahasan lebih
mengenai sesuatu. lanjut.

Pola-Pola Diskusi Persyaratan Diskusi


1. Prasaran 1. Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan :
a. Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa a. Tata tertib tidak ketat.
orang pembicara dengan prasaran tertulis (makalah, b. Setiap orang diberi kesempatan berbicara.
kertas kerja). c. Kesediaan untuk berkompromi.

342 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 343
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Bagi peserta diskusi : 11. MATERI TEHNIK PEMBUATAN PROPOSAL


a. Pengertian yang menyeluruh tentang pokok
pembicaraan. A. Definisi Proposal
b. Sanggup berpikir bebas dan lugas. Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang
c. Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa. dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau
d. Mau menerima pendapat orang lain yang benar. menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca sehingga mereka
e. Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih
lain. mendetail.Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan
3. Bagi pemimpin diskusi : informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga
a. Sikap hati-hati,cerdas,tanggap. akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
b. Pandai menyimpulkan.
c. Sikap tidak memihak. B. Jenis-Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi
3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan
nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu:
1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan
halaman judul, surat pengantar (kata pengantar),
ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;
2)`isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan
masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar
(anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia
(susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu,
dan biaya;
3)`bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka,
lampiran, tabel, dan sebagainya.

Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi


atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak
memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap

344 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 345
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

seperti proposal bentuk formal. informasi secara sendiri, Anda bisa membentuk tim yang secara
bersama-sama bekerja untuk hal ini. Semua data dan informasi
C. Ciri-Ciri Proposal yang dikumpulkan akan sangat membantu dalam proses
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan perumusan konsep, termasuk konsep program, kegiatan, atau
dilakukan usaha yang akan dilakukan.
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan Tentu cara ini akan tampak berbeda hasilnya dengan cara
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara yang dilakukan secara biasa dan mendadak, karena Anda
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran menyusun proposal dengan seadanya, tanpa Anda mengerti
pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya apa cakupan dan fokus dari rencana dan program yang akan
diserahkan kepada si empunya acara dibuat.
5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari). Saat perumusan konsep tersebut, harus diperhatikan aspek
kesesuaian visi dan misi antara pembuat proposal dan pihak
D. Tujuan membuat proposal yang akan ditawarkan proposal tersebut. Selain itu, konsep
Dapat diartikan proposal merupakan suatu penjabaran yang dibuat juga harus disusun secara komprehensif, padat,
peneltian, tujuan dari pembuatan proposal biasanya untuk dan jelas.Untuk itu, Anda diharapkan mampu mengumpulkan
mejabarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa program, kegiatan, atau
juga proposal merupakan suatu dokumentasi hasil penelitian. usaha ini penting untuk dilakukan, beserta sejumlah rencana
pemecahan masalahnya.
E. Tahapan Sebelum Membuat Proposal (Skema
Konsep yang jelas akan mengarahkan Anda ke mana
Dasar)
perencanaan proposal ini akan dibuat. Dan konsep-konsep ini
Setelah Anda cukup memahami dimaksud proposal, jenis-
nantinya diartikulasikan secara balk dalam bentuk proposal
jenis, dan tujuan yang bisa diraih, tantangan Anda berikutnya
yang utuh. Konsep semacam ini diperlukan sebab pihak yang
adalah bagaimana mempersiapkan diri untuk membuat atau
berkepentingan akan menilai apakah program, kegiatan,
menyusun proposal. Berikut ini akan dijelaskan secara bertahap
atau usaha yang akan dilakukan sesuai dengan visi dan misi
tentang hal¬hal yang perlu Anda lakukan sebelum melakukan
organisasi, perusahaan, atau instansi tempat Anda. Mereka juga
penyusunan proposal.
akan menilai apakah program, kegiatan, atau usaha tersebut
F. Pengumpulan Data dan Informasi sangat bermanfaat atau penting untuk dilaksanakan. Terlebih
Sebelum menyusun proposal, Anda harus mempersiapkan lagi, jika pihak yang berkepentingan tersebut berkaitan tentang
bahan atau informasi yang bisa Anda cari sendiri dengan dana, maka mereka akan berpikir bahwa dana yang dikucurkan
berbagai cara. Namun, jika Anda tidak mampu mengumpulkan jatuh pada instansi yang tepat atau tidak.

346 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 347
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Terkait dengan program, Anda perlu mencari informasi d. Reasonable (punya alasan)
yang memadai tentang hal-hal apa saja yang dibutuhkan Perencanaan memerlukan sejumlah alasan yang memperkuat
dalam perencanaan program, kegiatan, atau usaha yang bahwa rencana tersebut perlu diimplementasikan secara
akan dilakukan. Misalnya dalam program proyek pengajuan nyata.
dana, informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut. e. Time Limited (batas waktu)
Sifat proyek dan bagaimana proyek itu akan dilaksanakan. Rencana yang dibuat dibatasi oleh waktu tertentu. Sehingga,
Waktu pelaksanaan proyek.Hasil yang diharapkan dan metode jelas bahwa target yang ingin diraih sesuai dengan waktu
pengevaluasiannya. Staffing, termasuk pendistribusian kerja yang dibutuhkan agar terjadi efisiensi
untuk para staf dan perekrutan staf-staf baru
H. PENGGUNAAN BAHASA
G. PENETAPAN RENCANA PROGRAM Ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam penggunaan
Proposal bisa berguna sebagai pegangan dasar dalam tata bahasa yang akan digunakan untuk menyusun sebuah
melakukan usaha, program, kegiatan yang Anda lakukan. proposal, sebagai berikut.
Dengan pegangan dasar ini, alur kegiatan usaha akan 1. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tata bahasa
selalu terarah. Di samping itu, proposal yang dibuat dengan dan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD).
perencanaan matang mampu meyakinkan pihak lain atau 2. Jangan menggunakan bahasa yang berbelit-belit karena
pembaca untuk memberikan bantuan usaha yang akan Anda ha¬nya akan menyulitkan pihak lain untuk memahami
lakukan. Dalam pembuatan rencana program, buatlah rencana tujuan dari proposal yang diajukan. Berikan gambaran
yang mengandung unsur SMART, yaitu: tujuan dengan bahasa yang jelas, singkat dan padat agar
a. Specific (spesifik) proposal yang diajukan mudah disetujui..
Tujuan yang ingin diraih perlu jelas dan bersifat spesifik. 3. Bagi Anda yang baru kali ini menulis proposal atau belum
Dalam proposal bisnis, perlu dijelaskan jumlah modal yang terbiasa dengan bahasa tulisan, jangan khawatir karena
dibutuhkan, akan peruntukan penggunaannya, dan jumlah kini ada banyak fasilitas yang dapat digunakan untuk
atas hasil yang akan diraih. belajar menulis, dengan akses informasi yang begitu
b. Measurable (terukur) mudah diperoleh Anda bisa membaca buku-buku atau
Tingkat keberhasilan suatu rencana perlu bisa diukur secara artikel-artikel yang mengupas pembahasan tentang kaidah
kuantitatif.Misalnya dari potensi margin keuntungan. berbahasa atau tata cara menulis.
c. Achievable (bisa dicapai)
Rencana yang telah dibuat perlu diproyeksikan pada I. FORMAT PROPOSAL
capaian target, tidak berhenti pada angan-angan belaka. Proposal yang dibentuk dalam format tampilan yang biasa

348 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 349
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

saja kurang bisa menggugah ketertarikan pembaca untuk melirik, bagian Proposal.
membaca, apalagi memperhatikan isi proposal tersebut.Untuk Karena proposal pada sisi yang lain juga dianggap sebagai
itu, usahakan Anda membuat format proposal yang menarik. desain suatu program, atau kegiatan, maka dasar dari sebuah
Sebab, proposal yang secara fisik terlihat menarik akan lebih proposal adalah yang dalam manajemen diistilahkan 5 W + 1
mudah mengambil hati pembacanya. H, (What, Why, Who, Whom, When) + How. Adapun Proposal
Proposal yang seperti ini adalah proposal yang eye catching yang baik seharusnya mengandung informasi – informasi
(menarik perhatian).Didesain secara kreatif, sehingga memiliki sebagai berikut :
cita rasa yang sangat tinggi. Siapa pun memiliki keinginan 1. Nama Kegiatan
untuk melihatnya, kemudian mennbacanya, sampai dengan Setiap Organisasi yang merencanakan sebuah kegiatan
memiliki ketertarikan penuh untuk mengambil keputusan harus membuat “Nama” yang akan dilaksanakannya.
terhadap pesan apa yang ada di dalam proposal itu. Keputusan Nama tersebut menjadi penting untuk membedakan antara
dari pihak sponsor, klien, lembaga donor, instansi balk swasta, sebuah kegiatan dengan kegiatan lainnya. Nama kegiatan
negeri maupun non goverment organization (NGO) untuk diusahakan : dibuat semenarik mungkin, jika perlu dengan
menerima isi proposal yang Anda ajukan merupakan kabar kalimat mengundang keinginan orang untuk mengetahui
baik buat masa depan Anda dan tim Anda. lebih banyak lagi kegiatan tersebut.
Itulah proses dari proposal yang bisa dianggap sukses.
Kesuksesan sebuah usaha penyusunan proposal bisa dimulai 2. Tema Kegiatan
satu hal yang memang terkesan tidak penting, terkait format, Tema kegiatan biasanya merupakan suatu gambaran umum
layout, dan desain atas tampilan proposal Anda itu sendiri. dari kegiatan sesuai dengan momentum pelaksanaannya.
Gunakan jenis huruf yang menurut keyakinan Anda paling
bagus.Buatlah layout yang menggambarkan bahwa proposal 3. Latar Belakang / Pendahuluan
Anda memang bernilai seni dan menarik untuk dibaca. Bagian ini amat berperan penting dalam memberikan
Desainlah cover proposal dengan tampilan gambar dan tulisan informasi apa sebenarnya latar belakang pemikiran yang
yang indah dan menarik. mendasari pelaksanaan disebuah kegiatan, bagian ini
biasanya Filosofis dan Ilmiah.Jika sebuah kegiatan dirancang
J. PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL untuk kegiatan Ilmiah, seperti “Seminar, Simposium,
Ada banyak macam proposal, misalnya : Proposal Usaha, Diskusi, dll” maka latar belakang pemikiran berisi apa
Proposal Kerjasama, Proposal Kegiatan, dll. Tidak ada landasan Filosofis yang mendasari dipilihnya tema kegiatan
keseragaman format maupun isi proposal program., Namun tersebut. Dalam beberapa pro[posal yang dirancang untuk
agar kita memperoleh sedikit gambaran yaitu tentang bagian- kegiatan serius, landasan pemikiran bahkan mirip dengan

350 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 351
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

makalah, lengkap dengan catatan kaki dan referensi. Jadi menjadi operasionalisasi dari tujuan kegiatan. Jika tujuan
latar belakang bukan saja berisi pemikiran yang mendasari kegiatan, bisa berupa lahirnya beberapa tenaga terampil
terlaksananya kegiatan, tetapi juga tema dari kegiatan yang memiliki Skill tersebut. Dengan kata lain jika tujuan
tersebut. Serius tidaknya sebuah kegiatan, biasanya dapat bersifat abstrak maka target lebih bersifat konkret.
ditentukan dari serius tidaknya latar belakang pemikiran
yang dibuat oleh perancang kegiatan. 7. Kegiatan
Sebuah nama kegiatan tertentu terdiri dari beberapa item
4. Landasan Pemikiran / Dasar pemikiran kegiatan, Misalnya, nama kegiatan: Harlah IPNU, bisa
Pada bagian ini diharapkan kegiatan yang akan dilakukan berbentuk rangkaian kegiatan sebagai berikut:
adalah dari pihak program organisasi/kebutuhan organisasi a. Seminar
dari Devisi/Departemen dibawahnya, juga harus diuraikan b. Parade Seni
landasan atau konstitusi (misalnya: Al Qur’an, Hadist, UUD, c. Pengajian Akbar
AD/ART, dll) yang memperkuat kegiatan itu dilaksanakan. d. Lomba-lomba
e. Pengkaderan
5. Tujuan f. Dll
Bagian ini menjelaskan apa tujuan yang ingin dicapai
oleh sebuah kegiatan. Tujuan juga bisa dibedakan dalam Kegiatan-kegiatan tersebut dijelaskan dengandetai, tanpa
“Tujuan Umum” dan “Tujuan Khusus”. Tujuan Umum ada yang tersisa.
adalah tujuan secara umum yang ingin dicapai oleh sebuah
kegiatan, mengenai masalah-masalah yang bersifat makro, 8. Materi
misalnya: Meningkatkan Skill managemen Organisasi. Jika materi kegiatan yang berbentuk ilmiah, materi-materi
Sedangkan tujuan Khusus adalah yang bersifat Mikro harus disebutkan secara rinci. Sebuah pelatihan kader,
atau lebih teknis yang merupakan “terusan “ dari tujuan misalnya, tentu saja terdiri dari beberapa materi. Setiap
yang makro tersebut. Dengan asumsi tujuan umum diatas materi memiliki kisi-kisi yang bertujuan untuk mengarahkan
(meningkatkan skill managemen Organisasi), maka tujuan materi dalam fokus yang jelas, materi dan kisi-kisi berfungsi
khusus bisa berupa: meningkatkan Kemampuan Komputer, sebagai “rambu-rambu” dalam kegiatan tersebut. Jika
Administrasi. berbentuk seminar, jelaskan juga materi-materi dan kisi-
kisinya.
6. Target
Target adalah suatu usaha tertentu yang diharapkan

352 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 353
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

9. Nara Sumber bertanggungjawab dalam kegiatan tersebut. Kemudian


Bagian ini menerangkan siapa yang diundang sebagai nara sebutkan Organisasi pelaksananya atau yang lazim kita
sumber dalam kegiatan tersebut, sesuaikan materi dengan sebut Panitia, kepanitiaan biasanya terdiri dari dua (2)
nara sumbernya, juga perlu dicantumkan namanya serta unsur :
gelar dari nara sumber tersebut. 1) Panitia Pengarah atau SC (Steering Committee) yang
bertugas membuat kebijakan seputar materi kegiatan,
10. Waktu dan tempat Kegiatan atau konsep Dasar pelaksanaan kegiatan. Biasanya
Bagian ini merupakan jadwal pelaksanaan kegiatan, terdiri dari pengurus Harian.
termasuk tempat kegiatan. Jika terdapat beberapa 2) Panitia Pelaksana atau OC ( Organizing Committee)
rangkaian kegiatan, maka sebutkan waktu dan tempatnya yang bertugas dalam hal-hal yang bersifat Operasional,
satu persatu. biasanya terdiri dari dewan harian dan seksi.

11. Anggaran Dana Daftar nama Panitia tersebut dicantumkan pada


Biasanya kegiatan ini terdiri dari : anggaran dana dan lembaran tersendiri atau sebagian lampiran.
sumber-sumber pendanaan. Tuliskan berapa jumlah dana
yang diperlukan secara keseluruhan. Sedangkan mengenai 13. Penutup
perincian kebutuhannya biasanya ditulis dalam lampiran Bagian ini menjadi penutup dari informasi-informasi
proposal. Adapun sumber pendanaan juga ditulis sesuai yang disajikan dalam proposal dengan berisikan harapan-
dengan kebijakan organisasi pelaksana kegiatan, misalnya: harapan demi terlaksananya kegiatan tersebut. Bagian
Kas Organisasi, Sponsor, bantuan yang tidak mengikat, akhir proposal ditandatangani oleh panitia dan diketahui
dll. oleh pengurus Organisasi, sedangkan lampiran anggaran
Usahakan dalam menyusun anggaran biaya kegiatan dana biasanya ditandatangani oleh Bendahara. Tanda
disebutkan secara rinci, jangan terlalu global, dicantumkan Tangan dan Stempel merupakan tandatangan asli, bukan
juga dari mana kira-kira anggaran tersebut diperoleh, foto copy.
perlu diingat jangan mencantumkan “biaya tak terduga”
karena hal itu menunjukkan kurangnya sifat profesionalitas
pembuat proposal.

12. Pelaksana / Panitia Penyelenggara


Bagian ini mencantumkan nama lembaga yang

354 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 355
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

K. HAL – HAL YANG DIPERLUKAN DALAM 4. LATIHAN KADER UTAMA


PROPOSAL (LAKUT)


1. Surat Permohonan Bantuan Dana A. PENGERTIAN
Surat ini tidak menyatu dengan proposal, dalam arti LAKUT adalah pendidikan kader tingkat tertinggi untuk
K. HAL pisah
– HAL danYANG tersendiri
DIPERLUKAN kemudian
DALAMsurat itu dimasukkan
PROPOSAL membentuk kader pemimpin organisasi dan gerakan
dalam amplop sosial.
1. Surat Permohonan Bantuan Dana
2. Surat
Surat Tanda
ini tidak Terima
menyatu dengan proposal, dalam arti pisah dan tersendiri
kemudian
Sebagai bukti
surat bahwa dalam
itu dimasukkan Proposal
amplopsudah diterima, maka B. TUJUAN
harus
2. Surat Tandaada tanda terimanya. Berikut Contoh surat tanda
Terima Umum: Membentuk kader pemimpin yang memiliki
terima:
Sebagai bukti bahwa Proposal sudah diterima, maka harus ada tanda kedalaman ideologis dan mampu mengejawantahkan
terimanya. Berikut Contoh surat tanda terima:
ideologi ahlussunnah wal jamaah dalam pergumulan sosio,
Surat Tanda Terima
politik, sosio-budaya, dan sosio-ekonomi.
Nomor Surat
Dari Panitia Latihan Kader Muda Kec. Khusus:
……….
1. Membentuk kader yang memahami ahlussunnah
YTH
Hal Permohonan Dana wal jamaah, ke-NU-an dan ke-IPPNU/IPPNU dalam
Tanggal Surat
kontlelasi pertarungan ideologis
Diterima Tanggal
Cek kembali Tanggal 2. Membentuk kader yang dapat menguasai ahlussunnah
Penerima Pengirim
wal jamaah sebagai ideolgi gerakan pelajar dan gerakan
sosial
(Nama dan Telepon) (Nama dan Telepon)
3. Mempunyai kepekaan yang tinggi dan kemampuan yang
3. Kwitansi memadai dalam penyelesaian perosoalan-persoalan
Kwitansi diperlukan untuk tanda bukti pembayaran/dana yang telah
diterima, kwitansi tersebut ditanda tangani oleh Ketua Pelaksana dan di sosial.
3. stempel
Kwitansi
Kwitansi diperlukan untuk tanda bukti pembayaran/ C. TARGET
dana yang telah diterima, kwitansi tersebut ditanda Terbentuknya pemimpin organisasi dan gerakan sosial.
tangani oleh Ketua Pelaksana dan di stempel
D. PENYELENGGARA, PESERTA DAN WAKTU
1. Penyelenggara
LAKUT diselenggarakan oleh PC atau gabungan

356 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 357
berjamaah/ dan berjamaah/
makan pagi Lobbying makan siang 20. Rencana
(diarahkan Tindak Lanjut
ke eksternal)
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran
18. Post test

beberapa PC. Apabila PC tidak PC tidak mampu dan/ F. ALUR


F. ALUR PELATIHAN
PELATIHAN
atau ada yang belum mampu menyelenggarakan, maka
LAKUT boleh diselenggarakan oleh PW. Cal. Peserta

2. Peserta
- Peserta sebanyak-banyaknya adalah 30 orang.
8,9,10,11,
- Peserta harus memenuhi kualifikasi sebagai T
1,2,3,4 5, 6, 7 12,13,14,15 T
berikut: U A
a. Pernah mengikuti Lakmud dibuktikan dengan J Adaptasi
dan Penguatan Pengembangan R R
Pengetahuan dan Evaluasi T
sertifikat U Analisis Diri Ideologi Kapasitas Gerakan
L
G

b. Pernah mengikuti follow up Lakmud minimal 3 A E


N T
kali berdasarkan rekomendasi PAC atau PC
c. Merupakan utusan dari PAC atau PC
3. Waktu
Alokasi waktu penyelenggaraan 35 jam efektif (minimal
4 hari)
G. MATERI PELATIHAN
E. JADWAL 1. PERKENALAN
E. JADWAL a. Pokok Bahasan
Hari
Perkenalan identitas peserta, pelatih dan panitia,
misalnya kepribadian peserta, harapan sosial
05.00-08.30 08.30 - 13.00 13.00–14.30 14.30–17.00 17.00 – 19.30 19.30-22.00
Jam
I Pembukaan 3. Kontrak belajar Sholat 5. Ahlussunnah wal
1. Perkenalan
4. Analisa diri
maghrib
berjamaah/
jamaah
peserta (social deseribility)
b. Tujuan :
2. Pre test makan malam 6. Ke-NU-an

7. Ke-IPPNU-an
II Sholat shubuh 8. Studi Sholat dhuhur 10. Gerakan Sholat 11. Analisis Sosial Tercapainya suasana interaktif yang hangat dan
berjamaah/ Ideologi berjamaah/ Sosial maghrib
makan pagi Dunia
9. Analisis
makan siang berjamaah/
makan malam
12. managemen
Keuangan
terbuka antara sesama peserta maupun dengan
III Sholat shubuh
Gander
13. managemen Sholat dhuhur 15. ICT Women Sholat pelatih dan panitia
c. Metode :
berjamaah/ Program berjamaah/ (Information, maghrib 16.Pengorganisasia
makan pagi makan siang Communicatio berjamaah/ n pelajar
14. Strategi n, and makan malam
Planning technology) Game
IV Sholat shubuh
berjamaah/
17. Networking
dan
Sholat dhuhur
berjamaah/
19. Evaluasi d. Media
makan pagi Lobbying
(diarahkan
makan siang 20. Rencana
Tindak Lanjut Kertas HVS, spidol
e. Waktu
ke eksternal)

18. Post test

358F. ALURIkatan Pelajar


PELATIHAN
P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 359

Cal. Peserta
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Waktu yang tersedia selama 60 menit jama’ah.


f. Proses Kegiatan 2. Pengetahuan tentang organisasi IPPNU-IPPNU,
1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan NU, lembaga dan badan otonomnya, serta
gambaran singkat tentang perkenalan yang organisasi pelajar yang lain.
akan berlangsung. 3. Pengetahuan tentang managerial organisasi
2. Pelatih membagikan kertas HVS kepada masing- 4. Pengalaman organisasi:
masing peserta serta memberikan petunjuk • Pelatihan yang pernah diikuti
untuk menggambarkan diri sendiri. Selanjutnya • Organisasi yang pernah diikuti
dalam gambar tersebut peserta menuliskan • Motivasi dan tujuan: harapan dan tujuan
kegiatan yang terkait dengan bagian gambar mengikuti LAKUT
tersebut, baik yang lalu, sekarang dan masa 5. Pengetahuan tentang wawasan kebangsaan
datang. dan persoalan-persoalan sosial.
3. Gambar dikumpulkan pada tim pelatih b. Tujuan
kemudian dibagikan secara acak kepada 1. Mengetahui sejauhmana pengetahuan peserta
peserta. tentang ideologi Ahlussunnah wal jamaah.
4. Selanjutnya pelatih mempersilahkan peserta 2. Mengetahui sejauhmana pengetahuan peserta
untuk membentuk lingkaran, kemudian masing- tentang IPPNU-IPPNU, NU dan badan
masing peserta secara bergantian membacakan otonomnya, serta organisasi pelajar yang lain.
gambar yang dipegangnya dengan cara 3. Mengetahui sejauhmana pengetahuan peserta
memposisikan dirinya seperti dalam gambar tentang managerial organisasi
tersebut. Selanjutnya nama yang terpanggil 4. Mengetahui pengalaman organisasi peserta
tersebut memberikan klarifikasi atas eksplorasi 5. Mengetahui sejauhmana pengetahuan peserta
gambar tersebut. tentang wawasan kebangsaan dan persoalan-
5. Sebelum ditutup pelatih memberikan persoalan sosial.
kesimpulan secara garis besar tentang manfaat 6. Mengetahui motivasi dan tujuan dalam
dari perkenalan tersebut. mengikuti pelatihan LAKUT.
c. Metode
2. PRE-TEST 1. Penulisan
a. Pokok Bahasan 2. Wawancara
1. Pengetahuan tentang ideologi Ahlussunnah wal

360 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 361
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

d. Media d. Media
Makalah 1. Papan tulis white board
e. Waktu 2. Spidol dan kertas plano
Alokasi waktu 90 menit 3. Flip card
f. Proses Kegiatan e. Waktu :
1. Pre test ini dilakukan dua kali. Pertama adalah 90 menit efektif
penyerahan makalah pada saat regristrasi. f. Proses kegiatan
Kedua dalam bentuk wawancara pada saat 1. Pelatih menjelaskan tentang tujuan dan target
sessi pre test. lakut secara singkat. Demi terlaksananya
2. Pre test dalam bentuk wawancara dilaksanakan pelatihan yang partisipatif maka, partisipasi dan
oleh pelatih dengan memberikan pertanyaan peran aktif seluruh peserta sangat dibutuhkan.
seputar materi pokok bahasan kepada masing- Oleh karena itu kesepakatan pelatihan harus
masing peserta. dibuat bersama-sama
2. Pelatih membagi kartu kepada seluruh peserta,
3. KONTRAK BELAJAR kemudian peserta menuliskan harapan dan
a. Pokok bahasan kebutuhan selama proses pelatihan.
1. Garis besar dan pokok-pokok materi latihan 3. Pelatih mengidentifikasi kartu-kartu peserta
2. Kebutuhan serta harapan pribadi dan kelompok sesuai dengan kategorinya dengan cara
tentang pelatihan serta perangkat pelatihan menempelkan kartu tersebut di papan.
3. Jadwal tentatif dan tata tertib latihan 4. Selanjutnya pelatih dan peserta membahas
b. Tujuan aturan main tentatif pelatihan
1. Peserta mampu mengidentifikasi dan 5. Pelatih menutup acara.
merumuskan kebutuhan terhadap materi
latihan 4. ANALISIS DIRI
2. Peserta dan pelatih menetapkan kesepatakan a. Pokok bahasan:
bersama tata cara pelaksanaan latihan Mengenal diri akan keinginan diri, sadar akan
c. Metode kekurangan dan kelebihan diri dan orang lain serta
1. Game sadar akan perlunya keterbukaan.
2. Brainstorming b. Tujuan :
Agar peserta dapat lebih rendah hati, setiap orang

362 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 363
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

menghargai kekurangan dan kelebihan masing- beberapa contoh kasus. Secara berurutan
masing, yang akhirnya menciptakan suasana tahapan spiral pertumbuhan sebagai berikut:
terbuka diantara semua peserta. 5. Menggali dari peserta perasaan apa yang
c. Metode: timbul waktu ditunjuk untuk ikut latihan atau
1. Role play ketika ia memasuki suatu peers group baru.
2. Brainstorming Semua jawaban peserta ditampung kalau ada
d. Media: peserta yang menjawab ragu-ragu, khawatir,
1. Kertas plano dan spidol sedikit cemas dll. Pelatih menekankan bahwa
2. OHP perasaan tersebut biasa dialami oleh setiap
e. Waktu : orang pada saat akan memasuki suasana atau
Alokasi waktu 120 menit situasi baru. Selanjutnya pelatih menuliskan
f. Proses Kegiatan kolom di papan tulis atau menempelkan kartu
1. Pelatih menjelaskan sekilas tentang esensi yang sudah bertuliskan:
materi analisa diri.
1. KECEMASAN
2. Selanjutnya pelatih membuka dengan cerita
atau contoh kasus seorang yang mau mengenal a. Didasari hakikat bahwa manusia sebagai makhluk
diri sendiri dan tidak mengenal diri sendiri. sosial, maka setiap orang memiliki rasa cinta dan
Orang yang mampu mengenal diri sendiri dan ingin bergabung dalam peer groups atau
terbuka untuk melihat kelemahan dan kekuatan sebuah organisasi sehingga hal tersebut merupakan
diri sendiri maupun orang lain. Hal ini terkait keinginan berkarya dalam kelompok.
dengan keinginan kita dalam berproses di suatu
organisasi. Oleh karena itu selanjutnya pelatih BERGABUNG DALAM KELOMPOK
menanyakan kepada peserta apakah kita perlu BERKARYA DALAM KELOMPOK
mengenal diri kita sendiri
3. Selanjutnya pelatih mengajak peserta untuk Pelatih menjelaskan kepada peserta bahwa kita
melakukan analisa diri dengan menggunakan sekarang telah tergabung dalam suatu peers
“spiral pertumbuhan”. group atau kelompok/organisasi dengan ikatan
4. Dalam penjelasan spiral pertumbuhan ini pelatih kecemasan.
menjelaskan tahap demi tahap dengan disertai

364 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 365
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Dalam kelompok/organisasi ini kita bercermin apa b. Sikap dan tingkah laku yang ditampilkan dalam
yang dikatakan orang lain tentang
BERKARYA DALAM diri kita. Hal ini
KELOMPOK rangka berkarya tersebut ternyata hampir semua
dapat mengukur kemampuan dan kekurangan kita orang dihadapkan terhadap dua pilihan terkait
Pelatih menjelaskan kepada peserta bahwa kita sekarang
dengan melihat
telah dan membandingkan
tergabung dalam suatukepribadian
peers group atau dengan sikap berkarya dalam kelompok/organisasi.
orang lain di dalam kelompok. Semuakecemasan.
kelompok/organisasi dengan ikatan itu pada Maka pelatih menuliskan/menempelkan kartu yang
hakikatnya
Dalam kita sedang mengenali diri
kelompok/organisasi ini kita
kitasenbercermin
diri. apa yang bertuliskan
dikatakan orang lain tentang diri kita. Hal ini dapat
mengukur kemampuan dan kekurangan kita dengan melihat dan
Selainmembandingkan
itu di dalam kelompok, kita perlu
kepribadian orangmemberikan
lain di dalam kelompok. DITERIMA atau DITOLAK
Semua itu pada hakikatnya kita sedang mengenali diri kita
sum bangsih
sen diri.atau andil sesuai dengan Kapa sitas
pribadinya masing-masing, mulai dari pendapat,
Selain itu di dalam kelompok, kita perlu memberikan sum
c. Selanjutnya kita sebagai bagian dari kelompok
gagas bangsih
an, sertaatau
mobilitas
andil personal. Hal ituKapa
sesuai dengan semua
sitas pribadinya yang ingin berkarya mempunyai kebebasan untuk
masing-masing, mulai dari pendapat, gagas an, serta
merupakan karya
mobilitas personal Hal
personal. dalam
ituberkarya dan ikut karya personal
semua merupakan menentukan pilihan. Maka pelatih menempelkan
andil dalam kelompok/ organisasi.
dalam berkarya dan ikut andil dalam kelompok/ organisasi. kartu yang bertuliskan :

Hadap diri Bebas Pilih Bela Diri BEBAS PILIH


(5) (4) (9)

Kita sebagai individu dapat menentukan sikap bebas


Terima/tolak memilih. Apakah karena ditolak dan tidak senang
Tahu Diri Tipu Diri
(6)
kelompok
(10) itu kita melakukan BELA DIRI atau HADAP DIRI.
(3)

d. Kemungkinan pertama adalah hadap diri, maka


Bergabung/ pelatih menempelkan kartu bertuliskan :
Terima Diri berkarya Tolak Diri
(7) dlm klp (10)
(2) HADAP DIRI

Apabila pendapat atau karya kita dalam kelompok


Tanam ditolak oleh kelompok kita bisa hadap diri. Dalam
Andil Kecemasan Lari
(8) (1) (12) arti akan menghadapi segala penolakan tersebut
dengan rendah hati dan diri terbuka yang dilanjutkan
dengan melakukan perenungan mendalam terhadap
b. Sikap dan tingkah laku yang ditampilkan dalam rangka
366 berkarya
Ikatan Pelajar tersebut
P utri Nahd ternyata hampir semua orang dihadapkan
latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 367
terhadap dua pilihan terkait dengan sikap berkarya
dalam kelompok/organisasi. Maka pelatih
menuliskan/menempelkan kartu yang bertuliskan
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

sisi positif penolakan tersebut. pada hal-hal yang lebih baik tersebut.

e. Proses selanjutnya setelah kita melakukan evaluasi g. Dengan terima diri kita dapat mengakui kelamahan
terhadap sikap penolakan kelompok terkait dengan atau keterbatasan kita sendiri, serta sejauhmana
karya kita, maka kita akan memasuki tahap kemampuan kita. Dengan segala keterbatasn tetap
berikutnya yakni : memberi andil untuk kelompok. Maka pelatih
menempelkan kartu yang bertuliskan:
TAHU DIRI
TANAM ANDIL
Tahap ini kita telah menemukan jawaban
komprehensif terhadap penolakan tersebut, Karena dengan demikian berarti kita telah
sehingga kita akan tahu bahwa apa yang menurut memberikan pegangan pada kelompok, agar
kita baik belum tentu baik untuk kelompok dan masing-masing mengetahui apa dan siapa yang
semua orang sehingga kita mengetahui posisi diri dihadapinya. Dengan mengenal betul siapa yang
kita dalam persoalan ini. dihadapinya, kelompok tahu bagaimana menjalin
kerjasama. Dan bila kita mengenal diri kita, kita
f. Tahap berikutnya dari tahu diri, maka kita tahu hal-hal apa yang perlu ditingkatkan.
akan memasuki tahap terima diri, maka pelatih
menempelkan kartu yang bertuliskan : Sumbangan yang kita berikan dengan segala
keterbatasan itu pada hakikatnya adalah keterbukaan
TERIMA DIRI diri. Dan keterbukaan itu selalu mengandung
resiko, apakah orang lain mendekati dan menerima
Terima diri bukan berarti kita menerima segala apa adanya atau menjauh kita. Tetapi yang jelas
sesuatu tanpa kritisitas dan pemikiran, tapi sumbangan atau andil itu yang kita berikan selalu
menerima dalam batas-batas kemampuan diri, memperkaya kelompok dan diri kita. Sehingga
batas-batas kemungkinan yang ada pada keadaan dengan melakukan andil kita akan menghadapi
tertentu. Dalam kasus pada karya yang ditolak, kita kecemasan tadi. Dan beitu seterusnya sehingga
menerima kenyataan misalnya bahwa ketrampilan pertumbuhan/perkembangan manusia merupakan
menyampaikan masih terbatas, atau ada pendapat spiral yag tidak berujung pangkal. Dengan hadap
(karya) yang lebih baik dari itu dan kita bisa belajar diri yang menjurus ke tahu diri dan terima diri pada

368 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 369
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

hakikatnya adalah keterbukaan diri yang berarti : 3. TOLAK DIRI


1. Tahu kekuatan diri Artinya tidak mau menerima dirinya sendiri, yang
2. Menyadari kelemahannya pada akhirnya tidak akan pernah puas dengan
3. Mau merubah kebiasaan yang kurang baik dirinya sendiri.
berarti pribadi berkembang. d. Akibat pribadi-pribadi demikian akan lari dari
kenyataan dan keadaan sebenarnya dan menjadi
Kemungkinan kedua frustasi. Maka pelatih menempelkan kartu yang
a. Bila pendapat kita ditolak oleh kelompok/peers bertuliskan :
group, seseorang dapat memilih kemungkinan 4. L A R I
kedua yaitu bela diri, maka pelatih menempelkan Pribadi-pribadi demikian kalaupun masih bergabung
kartu yang bertuliskan : dalam kelompok, segala tindakannya akan
cenderung merusak, bukan ke arah yang baik.
1. BELA DIRI
Ini berarti kita merasa dirinya benar dan beranggapan Dari sini pelatih bisa menanyakan kepada peserta
kesalahan ada pada orang lain. mau pilih bagian yang mana ketika ia menghadapi
permasalahan serupa. Pelatih menekankan bahwa
b. Orang yang selalu bela diri pada dasarny adalah setiap orang akan menghadapi kecemasan oleh
menipu diri sendiri. Maka pelatih menempelkan karena itu peserta diminta untuk selalu mawas diri.
kartu bertuliskan : Selanjutnya pelatih meminta kepada peserta untuk
membuat daftar :
2. TIPU DIRI 1. Membuat daftar kekuatan dan kelemahan
Karena pribadi tipu diri tidak pernah mawas diri, dirinya, lalu direnungkan apakah kelemahan
tidak pernah melihat dirinya sendiri, selalu melihat itu dapat diperbaiki,
penyeab kesalahan ada di luar dirinya. Akibat tidak 2. Setelah peserta memiliki daftar tersebut, mereka
dapat/tidak mau melihat kelemahan-kelemahan diminta untuk berbicara berpasangan dengan
pada dirinya. temah sebelahnya. Dalam pembicaraan itu
masing-masing mengemukakan isi daftar
c. Pada akhirnya pribadi seperti ini pada esensinya kekuatan dan kelemahan yang sudah dibuat.
adalah menolak dirinya sendiri, maka pelatih
menempelkan kartu bertuliskan :

370 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 371
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Selanjutnya pelatih memberikan ulasan garis besar dari materi, kemudian pelatih memberi kesempatan
kegiatan ini diakhiri dengan penutup. kepada peserta untuk mengemukakan
pendapatnya tentang pengkaderan di
5. AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH lingkungan IPPNU selama ini.
a. Pokok bahasan : 3. Pelatih membacakan biodata nara sumber
1. Pandangan ahlussunnah wal jamaah terhadap kepada peserta dan melaporkan kondisi peserta
masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. kepada nara sumber.
2. Ahlussunnah wal jamaah dalam konstelasi 4. Nara sumber menyampaikan materi ceramah,
ideologi dunia dan sekali-kali dapat mengadakan percakapan
3. Kontekstualisasi Ahlussunnah wal jamaah di dengan peserta. Untuk efektif dan efesiensi
Indonesia sebaiknya penjelasan materi menggunakan
b. Tujuan: OHP/in focus dan papan tulis.
1. Memahami pemikiran ahlusunnah wal jamaah 5. Pelatih memandu dialog, menyimpulkan
dalam ranah sosial materi pembahasan dan hasil dialognya.
2. Merumuskan prinsip-prisip ahlusunnah wal Kemudian pelatih mempersilakan nara sumber
jamaah dalam gerakan sosial. meninggalkan ruangan sekaligus menutup
c. Metode: acara
1. Brainstorming
2. Diskusi 6. Ke-NU-an
d. Media a. Pokok bahasan:
1. Papan tulis white board 1. Nahdlatul Ulama dalam konstelasi lokal,
2. Spidol dan kertas plano nasional, dan global
e. Waktu : 2. Peluang, tantangan dan strategi gerakan NU di
90 menit efektif era global
f. Proses kegiatan 3. NU dan persoalan sosial kemasyarakatan
1. Pelatih membagi makalah/materi kepada kontemporer
peserta dan memberi waktu 10 menit untuk b. Tujuan :
membacanya. 1. Memahami NU dalam konstelasi global dan
2. Pelatih membuka acara kemudian memberi nasional
penjelasan singkat tentang pokok bahasan 2. Memahami peluang dan tantangan NU di era

372 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 373
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

global, nasional dan global Indonesai.


3. Memahami kebijakan NU dalam ranah sosial 3. Peran IPPNU dan IPPNU sebagai gerakan
kemasyarakatn pelajar
c. Metode b. Tujuan:
1. Brainstorming 1. Memahami mandat IPPNU/IPPNU dalam
2. Diskusi sistem besar NU
d. Media 2. Memahami posisi IPPNU dalam konstelasi
1. Papan tulis white board gerkakan kepemudaan dan kancah sosial.
2. Spidol dan kertas plano c. Metode:
3. OHP/In focus 1. Brainstorming
e. Waktu : 2. Diskusi
90 menit efektif d. Media:
f. Proses kegiatan 1. Papan tulis white board
1. Pelatih membagi makalah/materi kepada 2. Spidol dan kertas plano
peserta dan memberi waktu 10 menit untuk 3. OHP/In focus
membacanya. e. Waktu:
2. Pelatih membuka acara dan memberi penjelasan 90 menit efektif
singkat tentang pokok bahasan materi, f. Proses kegiatan:
kemudian pelatih mengadakan brainstorming 1. Pelatih membagi makalah/materi kepada
terkait dengan materi pokok bahasan. peserta dan memberi waktu 10 menit untuk
3. Nara sumber menyampaikan materi, dilanjutkan membacanya.
dengan dialog. 2. Pelatih membuka acara dan memberi penjelasan
4. Pelatih menyimpulkan garis besar dari hasil singkat tentang pokok bahasan materi,
dialog yang diakhiri dengan penutupan kemudian pelatih mengadakan brainstorming
terkait dengan materi pokok bahasan.
7. Ke-IPPNU-an 3. Nara sumber menyampaikan materi, dilanjutkan
a. Pokok bahasan: dengan dialog.
1. Mandat sejarah IPPNU dan IPPNU 4. Pelatih menyimpulkan garis besar dari hasil
2. IPPNU/IPPNU dalam konteks kepemudaan, dialog yang diakhiri dengan penutupan
kemasyarakatan, dan gerakan keagamaan di

374 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 375
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

1. STUDI IDEOLOGI DUNIA 3. Pelatih mereview secara singkat dan membuka


a. Pokok bahasan : sessi dialog atau curah pendapat
1. Pengertian ideologi 4. Pelatih menutup acara
2. Ideologi-ideologi besar dunia (Sosialisme dan
Kapitalisme) 2. PETA GERAKAN ISLAM DI INDONESIA
3. Globalisasi a. Pokok bahasan:
4. Islam dalam pertarungan global. 1. Pengertian gerakan Islam
5. Ahlussunnah wal jamaah sebagai ideologi 2. Islam sebagai nilai gerakan
alternatif 3. Kontestasi gerakan Islam di Indonesia
b. Tujuan 4. NU sebagai gerakan Islam di Indonesia dan
1. Memahami pengertian dan sejarah munculnya dunia
ideologi dunia b. Tujuan
2. Mengetahui jenis-jenis ideologi dunia 1. Memahami pengertian dan sejarah gerakan
3. Memahami pengaruh ideologi dunia dalam Islam
kehidupan masyarakat. 2. Memahami peta gerakan Islam di Indonesia
c. Metode 3. Memehami posisi NU dalam kontestasi gerakan
1. Brainstorming Islam.
2. Diskusi c. Metode
3. Game 1. Brainstorming
d. Media 2. Diskusi
1. OHP d. Media
2. Makalah 1. OHP
3. Kertas plano dan spidol 2. Kertas plano dan spidol
e. Waktu e. Waktu
Alokasi waktu 90 menit Alokasi waktu 90 menit
f. Proses kegiatan: f. Proses kegiatan:
1. Pelatih mengkondisikan forum, lalu 1. Pelatih mengkondisikan forum, lalu
menyampaikan kisi-kisi materi menyampaikan kisi-kisi mater
2. Pelatih mengenalkan nara sumber dan 2. Pelatih mengenalkan nara sumber dan
mempersilahkan menyampaikan materi mempersilahkan menyampaikan materi

376 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 377
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Pelatih mereview secara singkat dan membuka 2. Spidol dan kertas plano
sessi dialog atau curah pendapat 3. OHP/In focus
4. Pelatih menutup acara f. Proses kegiatan:
1. Pelatih menerangkan kepada peserta tentang
3. GERAKAN SOSIAL pentingnya materi yang akan diberikan
a. Pokok bahasan: 2. Pelatih memperkenalkan nara sumber kepada
1. Pengertian gerakan sosial peserta
2. Dinamika gerakan sosial dalam rentang 3. Nara sumber menyampaikan materi dilanjutkan
sejarah dengan dialog
3. Bentuk-bentuk gerakan sosial 4. Pelatih mengarahkan kesimpulan materi
4. Strategi gerakan sosial bersama-sama dengan peserta
5. Organisasi masyarakat sipil (OMS) di 5. Pelatih menutup sesi
Indonesia
6. Geraksan sosial baru 4. ANALISIS SOSIAL
7. Posisi IPPNU sebagai gerakan sosial-pelajar a. Pokok bahasan:
b. Tujuan: 1. Pengertian analisis sosial
1. Memahami dinamikan gerakan sosial 2. Paradigma analisis sosial
2. Memahami bentuk-bentuk gerakan sosial di 3. Pilar utama dalam bangunan masyarakat
dunia 4. Analisis sosial transformatif
3. Memahami strategi geralan sosial 5. Pendekatan analisis sosial
4. Memahami IPPNU sebagai kekuatan gerakan 6. Langkah-langkah melakukan analisis sosial.
sosial-pelajar b. Tujuan:
c. Metode: 1. Memahami paradigma, pendekatan dan prisip
1. Brainstorming analisis sosial
2. Diksusi 2. Memahami proses dan langkah-langkah analisis
3. Game sosial.
d. Waktu: 3. Mampu melakukan analisis sosial.
90 menit efektif c. Metode:
e. Media: 1. Brainstorming
1. Papan tulis white board 2. Diskusi

378 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 379
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Studi Kasus 3. Bentuk dan jenis kebijakan publik


d. Waktu: 4. Analisis kebijakan publik
240 menit efektif 5. Langkah-langkah advokasi kebijakan publik.
e. Media: b. Tujuan:
1. Papan tulis white board 1. Memahami struktur dan mekanisme penyusunan
2. Spidol dan kertas plano kebijiakan publik
3. OHP/In Focus 2. Mampu menganalisis kebijakan publik
f. Proses kegiatan 3. Mengetahui advokasi kebijakan publik
1. Pelatih menerangkan kepada peserta tentang c. Metode:
pentingnya materi yang akan diberikan 1. Brainstorming
2. Pelatih memperkenalkan nara sumber kepada 2. Diskusi
peserta. 3. Studi kasus
3. Nara sumber menyampaikan materi dilanjutkan d. Waktu:
dengan dialog 240 menit efektif
4. Pelatih memberikan penugasan kepada peserta e. Media:
yang terbagi menjadi beberapa kelompok 1. Papan tulis white board
tentang gejala sosial yang terkait dengan 2. Spidol dan kertas plano
pelajar. 3. OHP/In Focus
5. Peserta mempresentasikan hasil analisisnya f. Proses kegiatan
didepan forum selanjutnya dibahas bersama- 1. Pelatih menerangkan kepada peserta tentang
sama dipandu oleh pelatih pentingnya materi yang akan diberikan
6. Pelatih mengarahkan kesimpulan materi 2. Pelatih memperkenalkan nara sumber kepada
bersama-sama dengan peserta peserta.
7. Pelatih menutup sesi 3. Nara sumber menyampaikan materi dilanjutkan
dengan dialog
5. ADVOKASI KEBIJAKAN PUBLIK 4. Pelatih memberikan penugasan kepada peserta
a. Pokok bahasan: yang terbagi menjadi beberapa kelompok
1. Pengertian kebijakan publik tentang gejala sosial yang terkait dengan
2. Struktur dan mekanisme penyusunan kebijakan pelajar.
publik

380 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 381
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. Peserta mempresentasikan hasil analisisnya 2. Pelatih memperkenalkan nara sumber kepada


didepan forum selanjutnya dibahas bersama- peserta.
sama dipandu oleh pelatih 3. Nara sumber menyampaikan materi dilanjutkan
6. Pelatih mengarahkan kesimpulan materi dengan dialog
bersama-sama dengan peserta 4. Pelatih memberikan penugasan kepada peserta
7. Pelatih menutup sesi yang terbagi menjadi beberapa kelompok
tentang gejala sosial yang terkait dengan
13. ICT (INFORMATION, COMMUNICATION, AND pelajar.
TECHNOLOGY) 5. Peserta mempresentasikan hasil analisisnya
a. Pokok bahasan: didepan forum selanjutnya dibahas bersama-
1. Pengertian tentang ICT Women sama dipandu oleh pelatih
2. Fungsi dan Manfaat ICT Women 6. Pelatih mengarahkan kesimpulan materi
3. Pola-pola penggunaan ICT Women bersama-sama dengan peserta
b. Tujuan: 7. Pelatih menutup sesi
1. Memahami struktur dan mekanisme penyusunan
kebijiakan publik. 14. METODE PENGORGANISASIAN PELAJAR
2. Mampu menganalisis kebijakan publik. a. Pokok Bahasan
3. Mengetahui advokasi kebijakan publik 1. Pengertian pengorganisasian pelajar
c. Metode: 2. Pengorganisasi pelajar sebagai bagian dari
4. Brainstorming pengorganisasian masyarakat
5. Diskusi 3. Alasan pengorganisasian pelajar
d. Waktu: 4. Motivasi dan dorongan melakukan
240 menit efektif pengorganisiran
e. Media: 5. Langkah-langkah pengorganisasian pelajar.
1. Papan tulis white board b. Tujuan
2. Spidol dan kertas plano 1. Memahami pengorganisasian pelajar sebagai
3. OHP/In Focus bagian dari pengorganisasi masyarakat
f. Proses kegiatan 2. Memahami pentingnya pengorganisasian
1. Pelatih menerangkan kepada peserta tentang pelajar
pentingnya materi yang akan diberikan

382 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 383
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Memahami langkah-langkah pengorganisasian 15. NETWORKING AND LOBBYING


4. Mampu melaksanakan kerja pengorganisiran. a. Pokok bahasan
c. Metode 1. Pemahaman struktur jaringan eksternal
1. Brainstorming 2. Teknik pembangunan networking eksternal
2. Diskusi 3. Teknik lobbying ke jaringan eksternal
3. Game b. Tujuan :
d. Media 1. Mengerti dan memahami struktur jaringan
1. Papan tulis white board eksternal, terutama dalam dunia organisasi
2. Spidol dan kertas plano pelajar, dunia politik, dan ranah kebangsaan.
3. OHP/In Focus 2. Mencetak kader yang mampu melakukan
e. Waktu : pembangunan jaringan dengan lingkungan
60 menit eksternal dalam rangka mengembangkan
f. Proses kegiatan IPPNU.
1. Pelatih membuka acara kemudian memberikan 3. Mencetak kader yang mampu melakukan lobbi
abstraksi singkat tentang materi yang akan di kepada berbagai jaringan eksternal IPPNU
bahas bersama-sama. sebagai upaya pengembangan organisasi
2. Pelatih memberikan pertanyaan/melakukan IPPNU.
brainstorming dengan peserta seputar materi c. Metode :
yang akan dibahas, hal ini untuk mengukur 1. Brainstorming
tingkat pengetahuan peserta terhadap materi 2. Ceramah
yang akan diberikan sebelum disampaikan oleh 3. Penugasan
nara sumber. 4. Praktik
3. Pelatih memperkenalkan nara sumber kepada d. Media :
peserta, selanjutnya mempersilahkan kepada 1. Papan tulis white board
nara sumber untuk memaparkan materi 2. OHP/ in focus
dilanjutkan dengan dialog. 3. Kertas plano
4. Pelatih mengulas secara garis besar hasil dialog, 4. Spidol
kemudian mengarahkan kepada kesimpulan e. Waktu
5. Pelatih memberikan beberapan saran penting Alokasi waktu 120 menit
terkait dengan materi diakhiri dengan penutup

384 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 385
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

f. Proses Kegiatan : sampai akhir pelatihan, sehingga mengetahui


1. Pelatih membuka sessi, kemudian menjelaskan kelebihan dan kekurangan selama latihan
secara singkat tentang materi yang akan dibahas berlangsung.
sesuai dengan pokok bahasan. 2. Mampu memberikan umpan balik dan kritikan
2. Pelatih melakukan brainstorming seputar terhadap proses pelaksanaan latihan ini
materi yang akan dibahas. serta saran-saran mereka untuk perbaikan
3. Pelatih memperkenalkan nara sumber pelaksanaan latihan di masa yang akan datang
kemudian mempersilahkan nara sumber untuk c. Metode
memaparkan materi dan dilanjutkan dengan 1. Angket
dialog. 2. Game
4. Pelatih memberikan permainan dan penugasan d. Media
kepada peserta terkait dengan materi yang 1. Kuesioner
akan dibahas. 2. Papan tulis white board dan spidolnya
5. Pelatih mengajak peserta untuk membahas 3. Kertas plano dan spidolnya
permainan dan meminta peserta untuk 4. Formulir isian evaluasi dan soal-soal post test
mempresentasikan hasil penugasan di depan e. Waktu
forum. 90 menit efektif
6. Pelatih mengarahkan kesimpulan materi f. Proses kegiatan
bersama-sama dengan peserta. 1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan
7. Pelatih menutup sessi. penjelasan singkat tentang evaluasi pelatihan
dan tujuannya.
2. Pelatih membagi peserta kedalam beberapa
16. EVALUASI kelompok diskusi, kemudian masing-masing
a. Pokok bahasan kelompok merumuskan beberapa kekurangan
1. Review dan evaluasi akhir penyelenggaraan dan kelebihan dari masing-masing sessi yang
latihan berkaitan dengan prosesi pelatihan, misalnya
2. Post test infrastruktur pelatihan, materi, pelatih, metode,
b. Tujuan nara sumber, peserta, suasana, sistem kelekatan
1. Mampu mengorganisir dan mengungkapkan dll.
kembali pengalaman latihan peserta sejak awal

386 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 387
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Hasil diskusi dituangkan dalam kertas plano d. Media


kemudian dipresentasikan oleh masing-masing 1. Papan tulis white board dan spidolnya
kelompok. 2. Kertas plano dan spidolnya
4. Pelatih memandu untuk mengidentifikasi 3. Lembar rancangan kegiatan pasca latihan
masing-masing permasalahan, sehingga e. Waktu
menjadi entry point bagi peserta di dalam 120 menit efektif
menyelenggarakan pelatihan berikutnya. f. Proses kegiatan
5. Selanjutnya pelatih menyimpulkan secara garis 1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan
besar hasil diskusi. penjelasan singkat tentang rencana tindak lanjut
6. Untuk melihat daya serap materi pelatihan sebagai bentuk peningkatan pengalaman bagi
selama proses pelatihan, maka pelatih pelatih yang akan terjun memandu latihan di
memberikan post test kepada peserta. wilayahnya
7. Diakhiri dengan penutupan acara. 2. Agar hasil rencana tindak lanjut tepat sasaran,
maka sebaiknya rencana tindak lanjut di buat
17. RENCANA TINDAK LANJUT forum segitiga yakni peserta, pelatih, dan
a. Pokok bahasan pimpinan struktural yang bersangkutan.
1. Rencana tindak lanjut latihan 3. Selanjutnya forum diserahkan kepada pimpinan
2. Rumusan strategi tindak lanjut untuk struktural yang bersangkutan untuk bersama-
pengembangan kemampuan peserta sama melakukan rancangan kegiatan lanjutan
b. Tujuan bagi peserta latihan.
1. Menyadari pentingnya suatu tindak lanjut 4. Hasil pembahasan tersebut kemudian
latihan sebagai bentuk perwujudan dari dituangkan dalam plano dan menjadi ketetapan
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kegiatan yang harus dilaksanakan
yang diperolehnya selama latihan 5. Pelatih memberikan penegasan secara garis
2. Mampu menyusun suatu rencana tindak lanjut besar atas hasil perumusan rencana tindak
tentatif yang dapat dan mungkin dilaksanakan lanjut, kemudian diakhiri dengan penutupan
pasca latihan pelatih acara oleh pelatih.
c. Metode
1. Angket
2. Diskusi

388 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 389
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

KUMPULAN HAND-OUT(MATERI) LAKUT Karakter tersebut tercermin dalam berbagai aspek


kehidupan:
1. MATERI ASWAJA 1. Dalam bidang aqidah
a. Keseimbangan antara penggunaan dalil aqli dan
A. Dasar Pemikiran Ahlussunnah wal Jama’ah dalil naqli
Empat sumber ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah b. Berusaha untuk memurnikan aqidah Islam
1. Al Qur’an c. Tidak mudah menjatuhkan vonis musyrik, kufur
2. Al Hadist dsb
3. Ijma’ : kesepakatan para ulama atas suatu persoalan d. Berpegang pada sikap tawqif dan tanzih dalam
dalam masa tertentu sesudah Rasulullah SAW wafat. masalah mutasyabihat
Dasar hukum surat An Nisa’ ayat 115 2. Dalam bidang syari’ah :
4. Qiyas : upaya seorang mujtahid dalam menganalogikan a. Selalu berpegang teguh pada Al Qur’an & sunnah
adanya kasus baru terhadap kasus lain yang sudah ada b. Jika sudah ada dalil nash yg sharih dan qathi’ tidak
ketentuan hukumnya dalam Al Qur’an maupun hadist boleh menggunakan akal
karena kedua kasus itu memiliki kemiripan dalam illat c. Pd masalah dhanniyat, dapat ditoleransikan
hukum (dasar hukum surat An Nisa’ ayat 4) 3. Dalam bidang tashawwuf/akhlaq
a. Menganjurkan memperdalam pengahayatan ajaran
B. Metode Pemikiran Ahlussunnah wal Jama’ah Islam dg riyadlah & mujahadah
Terdapat Dua kelompok dalam Islam yg memiliki manhajul b. Mencegah sikap berlebihan yg dapat menjerumuskan
fikri yg berbeda : aqidah & syari’ah
1. Kelompok yg memberikan otoritas tinggi kepada akal. c. Berpedoman pada akhlak luhur (berani, tawadhu’,
Mendahulukan dalil aqli di atas dalil naqli kedermawanan)
2. Kelompok yg menganggap lemah akal. Mendahulukan 4. Dalam bidang Mu’asyarah antar golongan
dalil naqli di atas dalil aqli a. Mengakui watak manusia yg suka berkelompok
Metode berfikir ahlussunnah wal jama’ah b. Pergaulan harus berdasar saling mengerti &
- Menjadikan akal sebagai alat bantu untuk memahami menghormati
nash c. Permusuhan boleh dilakukan jika golongan tersebut
- Karakternya : moderat dan mengambil sikap jalan memusuhi umat Islam
tengah dalam berbagai situasi dan kondisi, terutama
dalam hal-hal yg bersifat furuiyah

390 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 391
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. Dalam bidang kebudayaan 6) Surat As Syura ayat 11


a. Kebudayaan harus ditempatkan pada kedudukan b. Nama & sifat Allah
yg wajar & dinilai dg norma Islam 1) Sifat Allah bukan dzat-Nya, namun tidak
b. Kebudayaan yg sesuai dg Islam dikembangkan, yg terpisah dg dzat-Nya
bertentangan ditinggalkan 2) Sifat Allah dalam Al Qur’an diartikan secara
c. Yg lama & baik dipelihara, sedang yg baru & lebih simbolis
baik dimanfaatkan 3) Allah memiliki nama-nama (surat Al A’raf:180
d. Tidak boleh bersikap apriori & Al Isra’:110
6. Dalam bidang dakwah 4) Dalam hadist : Allah memiliki 99 nama, 100
a. Tujuan berdakwah : mengajak masyarakat berbuat dikurangi 1
yg lebih baik 2 Bidang Syari’ah/Fiqih
b. Berdakwah harus dg sasaran yg jelas a. Membaca basmalah ketika membaca surat Al
c. Berdakwah harus santun, bijaksana & dg cara yg fatihah
baik 1) Hukumnya wajib ketika shalat, karena basmalah
d. Berdakwah dg prinsip tawasuth & tasamuh adalah salah satu ayat dari surat
7. Dalam kehidupan bernegara Al fatihah
a. Negara wajib dipelihara & dipertahankan 2) Jika shalat jahriyah, dibaca keras
eksistensinya 3) Jika shalat sirriyah, dibaca pelan
b. Pemerintah harus dihormati & ditaati selama tidak b. Membaca doa qunut pada waktu shalat subuh
bertentangan dg ajaran Allah 1) Qunut
c. Mengingatkan pemerintah dg cara yg baik 2) Doa
3) pujian
C. Pokok-pokok Ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah Dasar hukum : hadist riwayat Imam Al Hakim
1. Bidang Aqidah c. Shalat tarawih & jumlah rakaatnya
a. Ke-Maha Esaan Allah 1) Jumlah rakaat shalat tarawih tidak terbatas
1) Pokok aqidah dalam Islam 2) Yg dipilih ulama adalah 20 ditambah 3 witir
2) Allah yg mengatur & menetukan 3) Alasan : ijma’ sahabat sejak masa Khalifah
3) Allah yg mengawasi & menilai Umar bin Khattab, sehingga sampai sekarang
4) Al Jauhar Al Fard shalat tarawih di Masjidil Haram, Nabawi &
5) Jisim, Lathif & katsif Masjidil Aqsha adalah 20 rakaat

392 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 393
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Bidang Tashawuf d. mengurus yatim piatu dan fakir miskin;


a. tashawuf e. membentuk organisasi untuk memajukan pertanian,
b. Sunni (diamalkan ahlussunnah wal jama’ah perdagangan dan industri yang halal menurut
c. falsafi hukum Islam.
• Tashawuf sunni :
Tashawuf yg berwawasan akhlak yg bersumber Tantangan dan Strategi NU
dari Al Qur’an dan Hadist Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi sosial keagamaan
Karakteristik tashawuf sunni : terbesar di Indonesia dihadapkan pada tantangan yang
1) Upaya mensucikan diri, menjauhi pengaruh semakin berat, dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan,
dunia & memusatkan hanya kepada Allah politik dan keagamaan. Perubahan zaman menuntut NU untuk
2) Upaya menghias diri dg akhlak untuk melakukan berbagai pembenahan. Pengamat NU dari Jepang,
mendekatkan diri pada Allah Mitsuo Nakamura, mengungkapkan tantangan terbesar NU
3) Kesadaran fitrah Ke-Tuhanan yg dapat saat ini, adalah mengatasi masalah kemiskinan. “Masalah
menghubungkan jiwa manusia dg Allah utama yang dihadapi mayoritas Muslim di Indonesia adalah
kemiskinan”.
2. MATERI Ke NU an Strategi yang harus dilakukan oleh NU sebagai berikut :
I. Peluang, tantangan dan Strategi gerakan NU di era • turut membantu pemerintah dalam mengentaskan
global kemiskinan, sesuai dengan khittahnya. NU harus berperan
Berdasarkan khittahnya, NU memiliki tujuan sebagai penuh dalam mengurus yatim piatu dan fakir miskin dan
berikut: membentuk organisasi yang memajukan pertanian,
a. meningkatkan hubungan antar ulama dari berbagai perdagangan, dan industry yang halal menurut hukum
mazhab Sunni; islam, terlebih sebagaian besar warga NU dari 45 juta
b. meneliti kitab-kitab di pesantren untuk menentukan orang berada dari kawasan yang teringgal
kesesuaiannya dengan ajaran Ahlus Sunnah Wal • semakin banyaknya pengguran, peran aktif dari organisasi
Jama’ah (orang-orang yang mengikuti sunah Nabi NU dalam ikut secara aktif menelurkan pengusaha-
SAW dan masyarakat Muslim) mendakwahkan Islam pengusaha muda, melalui wirausaha sangat dibutuhkan.
berdasarkan ajaran empat mazhab; mendirikan • NU harus bisa menjadi kelompok Islam yang menunjukkan
madrasah; disiplin dalam ibadah. Kedisiplinan itu dalam bentuk
c. mengurus masjid, tempat-tempat ibadah dan kebersihan, ketertiban, dan keteraturan.
pondok pesantren.

394 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 395
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Dirjen Bimas Islam, Prof Nasaruddin Umar, pernah bentuk dakwah yang luar biasa. Meski begitu, NU harus
menegaskan, salah satu tantangan NU di masa depan adalah menjamah wilayah dakwah yang luas dan beranekaragam itu.
pembentukan generasi baru yang lebih berkualitas guna Pengamat politik Islam, Fachry Ali, mengungkapkan, NU
mengantisipasi perkembangan zaman. Selain itu, papar harus siap menghadapi modernisasi jika muncul otonomi
dia, institusi NU telah banyak yang termakan usia, sehingga individu. Menurutnya, munculnya otonomi individu dipercepat
diperlukan pembenahan di berbagai bidang, misalnya, oleh proses politik. ”Inilah tantangan terbesar. ”Di tengah
pendidikan. percaturan dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara
Sudah saatnya NU berada di tangan manajemen yang saat ini, organisasi massa Islam yang mengantongi jutaan
profesional. ”Kita bukan hanya memerlukan leader, tapi juga jamaah seperti NU, sulit menghindari munculnya berbagai
memerlukan manager. Banyak leader yang baik, tapi kita butuh godaan politik praktis. NU masih akan menjadi pemandangan
pemimpin yang mampu sekaligus menjadi manager. Leader- yang sangat menggiurkan partai-partai politik,” Namun NU
manager harus menyatu dalam sesosok pemimpin. Hal ini juga harus jauh total dari politik. Begitu terjun ke dunia politik, akan
berlaku bagi badan-badan otonom NU.” ada kepentingan-kepentingan tertentu yang dapat merusak,
Pengamat sosial yang juga Rektor Universitas Islam Negeri akan cenderung melawan siapapun juga,”.
(UIN) Malang, Prof Imam Suprayogo, mengungkapkan, di era Agar tetap menjadi ormas Islam terbesar yang tetap
globalisasi ini, NU menghadapi banyak tantangan: berwibawa, NU harus terpisah total dari politik. ”Janganlah
• Bidang pendidikan, adanya tuntutan kualitas yang semakin memilih pemimpin dari dunia politik. Syuriah bersih dari politik,
tinggi. Masyarakat yang semakin modern menuntut produk- sehingga respek orang kuat terhadap para pemimpinnya.
produk pendidikan yang semakin berkualitas, kompeten Pemimpinnya dianggap sebagai begawan. NU memerlukan
dan terukur. pemimpin yang tidak tergoda politik,”.
• Diakui dalam bidang sosial, NU dalam perjalanan sejarahnya
selalu tampil di depan. ”Persoalan sosial, politik, ekonomi II. Pola distribusi kader NU
dan lain-lain semakin kompleks dan berkembang semakin Mengingat NU adalah organisasi besar yg secara
cepat. Namun NU tidak boleh hanya berkutat pada peroalan berkesinambungan membutuhkan kader-kader yang diposisikan
sederhana yang dari tahun ke tahun sudah dibahas. Misal, untuk kedepan dan masa depan. Ada empat prinsip dasar
hanya sibuk ngurus soal hukum rokok dan semacamnya,” kaderisasi yang meliputi teologis, kosmologis, epistemologis dan
• Bidang dakwa, agar pendekatan kultural yang dilakukan ideologis NU yang perlu dielaborasi kembali sebagai pegangan
NU perlu dipertahankan. Kegiatan-kegiatan kultural seperti operasionalisasi program yang lebih teknis.
kegiatan tahlil , diba’, shalawat , khatmul quran , pujian 1. Prinsip Teologi
menjelang shalat, riyadhoh , istighotsah , semua itu adalah Masyarakat NU menetapkan Ahlussunnah wal Jamaah

396 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 397
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

(aswaja) sebagai akidah resmi. Aswaja ini secara teologi 2. Prinsip kosmologi NU
bermazhab pada Asyíariyyah dan Maturidiyyah. Artinya Perspektif kosmologis menegaskan alam raya bukan benda
teologi NU adalah teologi yang berusaha mengenalkan mati melainkan komprehensifitas makhluk hidup yang
adanya Allah dan ke-Esa-an-Nya dengan mengenal adanya selalui mengabdi kepada Allah. Ini akan berbanding terbalik
sifat dan asma Allah. dengan kosmologis kapitalis yang memandang alam raya
materialis semata yang halal dieksploitasi untuk kepentingan
Pemahaman aswaja dalam kecenderungannya saat ini hedonistis sesaat. Kosmologi kapitalis telah merasuki cara
tidak lagi bertolak dari perspektif doktrinal dalam bingkai berpikir dan bertindak manusia yang sering berujung pada
dikotomis antara firqah dhalalah (kelompok sesat) dan ketidaktertiban sosial. Sebab parameternya yang konsumtif
firqah najiyah (kelompok yang benar dan selamat) tetapi di satu sisi dan di sisi lain telah meninabobokan kemiskinan
langsung ke persoalan tauhid yang lebih diarahkan pada yang berarti juga menghancurkan kosmologi masyarakat
analisa sejarah sosial politik yang melatarbelakanginya. tradisional seperti warga NU.
Artinya tilikan doktrinal terhadap Aswaja disempurnakan 3. Prinsip epistemology NU
dengan tilikan historis sebagai manhaj dalam pemikiran Epistemologi lazim juga disebut sebagai filsafat keilmuan.
keagamaan. Dengan demikian dalam konteks kekinian Epistemologi tidak hanya menyangkut bagaimana cara
aswaja harus merupakan refleksi iman atas berbagai berfikir, tetapi juga membicarakan sumber pengetahuan
problem konkrit yang dihadapi umat. sampai ke masalah metode memperoleh pengetahuan.

Aswaja yang demikian itu kemudian menjelma menjadi Bagaimana sebenarnya epistemologi NU? Seperti halnya
praksis iman yang nyata dan bergerak melampaui Aswaja kosmologi, epistemologi NU belum banyak dielaborasi.
ketika pada saat awal sekali diadaptasi. Di manapun Komunitas NU memiliki basis keilmuan yang unik, yaitu
Aswaja memiliki prinsip yang sama yaitu moderasi, pesantren. Sampai kurun waktu saat ini pesantren sering
toleransi, keadilan dan kerakyatan. Kehadiran NU telah ìdituduhî sebagai kelompok irasional oleh modernisasi yang
memberikan wajah Islam yang lebih moderat dan toleran. mengusung epistemologi model rasionalisme, empirisisme
Dalam kenyataannya komunitas Islam model itulah yang dan positivisme. Padahal sumber pengetahuan bagi
mampu menciptakan kerukunan sosial sehingga kemudian komunitas NU tidak hanya akal dan indera tetapi juga hati
tercermin dalam sikap berpolitik dan bernegara yang lebih atau intuisi. Dengan bantuan sumber pengetahuan tersebut
demokratis. metode iluminatif dikembangkan.

398 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 399
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Disadari atau tidak komunitas NU tidak mungkin bertumpu memiliki keterampilan managerial.
hanya pada epistemologi yang tunggal melainkan perlu
melengkapi diri dengan metode modern. Ini sebangun Pola distribusi kader dalam NU sama dengan pola jejang
dengan munculnya kecenderungan epistemologi modern pengkaderan dalam tubuh NU, mulai IPPNU, Fatayat, dan
yang gencar melirik kepada epistemologi dengan metode Muslimat bahkan untuk lembaga yang lain dipengaruhi oleh
intuitif yang mereka sebut sebagai pengetahuan lokal. minat dan bakat kader, selain itu pola jenjang pengkaderan
di pengaruhi oleh umur.
4. Prinsip ideologi NU.
Dari Khitah NU yang berlandaskan akidah Ahlussunnah Hanya dengan organisasi yang teratur dan solid, visi dan
Wal Jamaah kemudian dirumuskan ideologi NU didukung misi bisa dikembangkan secara masif. Bersamaan dengan
dengan pengalaman kesejarahan NU sendiri. Ideologi NU itu ideologi NU harus benar-benar dirumuskan untuk tujuan
adalah kebangsaan yang berorientasi kerakyatan yang operasional yang lebih nyata dalam kehidupan. Seorang
menjunjung tinggi nilai toleransi dan keadilan. Rumusan kader diharapkan memiliki:
ideologis semacam ini masih harus dielaborasi agar lebih • wawasan dasar yang meliputi kemampuan menganalisa
bersifat operasional. Ideologi yang demikian itu yang masih perkembangan sosial, politik dan ekonomi. Memiliki
mungkin untuk disempurnakan. Bukan tidak mungkin akan kemampuan mengartikulasikan perkembangan situasi
memiliki peluang tampil sebagai ideologi alternatif. Watak sosial politik. Ini penting agar kader mampu mengambil
ideologi NU yang berorientasi kerakyatan bisa menjadi posisi strategis dan jauh dari benturan kepentingan di
kontrol utama bagi kecenderungan ideologi yang elitis antara kekuatan kapitalisme global. Mampu melakukan
dan oligarkis.Tidak bisa dipungkiri sangat membutuhkan analisa historis dan sosiologis terhadap perkembangan
kader yang handal yang memahami nilai dasar NU. Aswaja, kesadaran kosmologis NU, dan analisa filosofis
Memiliki wawasan luas, komitmen kuat, kecakapan teknis terhadap epistemologi serta proses pembentukan
organisasi. Penanaman nilai dasar NU penting dilakukan ideologi.
agar kader memiliki kemampuan memahami nilai-nilai • Kader yang dibutuhkan muntlak memiliki kecakapan
dasar pergerakan. teknis. Kecakapan teknis yang dimaksud antara lain
menguasai dasar perjuangan NU. Memiliki kemampuan
Juga memiliki pandangan keagamaan yang pluralis dan melakukan analisa terhadap situasi dan memiliki
bersikap toleran. Hal ini sangat penting ditekankan karena kemampuan menggerakkan organisasi dan massa.
prinsip dasar dikembangkannya agama Islam menjunjung
tinggi nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Perlu pula

400 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 401
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Pada dasarnya kader adalah kelompok aktivis-intelektual kemaslahatannya, maka NU membutuhkan kader politik
NU yang mengemban tugas serta bertanggung jawab yang bisa disuplai oleh badan otonom. NU lahir dari rahim
atas kontribusi organisasi terhadap kebijakan publik yang pemikiran dan perjuangan ulama. Maka NU pun sebenarnya
menyangkut pengembangan pemuda dan pelajar. Segmentasi membutuhkan kader ke-ulama-an yang bisa dilahirkan oleh
pengembangan pemuda dan pelajar sebenarnya memberikan IPPNU/badan otonom lainya. Di atas semua kebutuhan yang
ranah yang jelas terhadap komprehensifitas NU pada setiap ada kebutuhan minimal kader IPPNU sebanyak yang tercermin
ritme gerakannya. NU yang dinamis memberikan peluang dalam struktural NU, badan otonom dan lajnahnya ketika harus
seluas-luasnya untuk mengakomodasi setiap matra kehendak dilakukan distribusi kader di dalamnya.
yang harus disalurkan pada model-model kegiatan yang bersifat Semua ideal di atas harus dipertajam dengan mekaniksme
kontributif langsung terhadap kebutuhan NU. kaderisasi IPPNU secara lebih sistematis, terpadu, dan
Lantas bagaimana seharusnya figur kader yang baik? Kader berkesinambungan sehingga mampu menghasilkan kader
tidak lain adalah kader yang dibutuhkan NU. Menyadarai yang diidealkan NU sebagai organisasi induknya. Kaderisasi
bahwa NU sebenarnya membutuhkan banyak sekali kader tidak mungkin lagi dilakukan secara kultural. Karena kaderisasi
maka spesifikasi kader harus diketengahkan ke arah mana kader model ini berakibat terjadinya parsialitas dan disorientasi kader,
seperti IPPNU dan badan otnom lainnya bisa memberikan tumpah tindih struktural dan stagnasi program kerja.
kontribusinya kepada NU. Di sini kader muntlak memiliki
minimal dua orientasi, struktural dan keahlian. Struktural berarti III. NU dan persoalan sosial kemasyarakatan kontemp-
kader dipersiapkan untuk menyongsong estafet kepemimpinan porer
NU di semua tingkatannya. Hampir satu abad NU telah mendampingi masyarakat
Sementara orientasi keahlian berarti bahwa kader harus Islam Indonesia . Catatan keberhasilan telah terbentang
memiliki kecakapan yang bisa dikontribusikan langsung sangat panjang. Di sisi lain, juga mengemuka ragam kritik dan
kepada NU, masyarakat, bangsa dan negara. Kebutuhan kekurangan peran NU sebagai imbas dari tuntutan dan harapan
untuk memunculkan kader-kader yang memiliki keahlian dan masyarakat yang semakin tinggi terhadap NU. Persoalan besar
konsentrasi langsung dengan segmen kebutuhan NU dan yang kini melanda NU adalah semakin terkikisnya peran NU
masyarakat pada umumnya sangat mendesak. sebagai benteng kebudayaan masyarakat pedesaan. Hal ini
Kita menyadari mayoritas warga NU adalah kelompok bisa terjadi mengingat tantangan masyarakat Islam Indonesia
masyarakat yang berbasis pertanian, maka IPPNU/badan semakin kompleks dan kait mengait antara bidang satu dengan
otonom lainya membutuhkan kader yang memiliki keahlian di yang lain. Problem kebudayaan tidak lagi relatif independen
bidang pertanian. Ketika NU bermaksud mengawal tanggung dari bidang lainnya. Ia telah berkorelasi dengan persoalan
jawab dan program politik kebangsaan, kerakyatan dan politik, bahkan ekonomi dan ilmu pengetahuan.

402 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 403
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Sejak tahun 1950-an, langgam NU nyaris tidak bisa Setidaknya sampai saat ini, NU masih belum memberikan
dipisahkan dari situasi politik nasional. Pada masa kepemimpinan jawaban-jawaban yang dapat dirasakan oleh masyarakat Islam
Presiden Soekarno yang didominasi oleh isu-isu politik, NU Indonesia, baik secara konseptual maupun prasis. Kondisi
memposisikan diri sebagai salah satu kekuatan politik yang yang sama juga terjadi di bidang pendidikan. NU memang
mewakili kepentingan Islam tradisional. Di masa kepemimpinan telah menjadi kekuatan dan faktor penentu ritme perubahan
Presiden Soeharto yang didominasi oleh isu-isu sentralisasi dan di bidang ilmu keagamaan. Pemikiran keagamaan NU memiliki
otoritarian, NU diposisikan sebagai organisasi keagamaan yang otonomi relatif tertentu ketika berhadapan realitas. Otonomi
“wajib” dikontrol dan dihegemoni. Masa-masa menyulitkan ini relatifnya adalah otonomi yang merubah realitas sesuai
kemudian memunculkan momentum besar NU pada tahun dengan kebutuhan dan kepentingan yang dipahami. Pemikiran
1984 dengan wujud naskah Khittah NU, yaitu reorientasi keagamaan NU pun tumbuh, berakumulasi, dan berputar dalam
perjuangan dengan menempatkan semangat NU 1926 sebagai masyarakat sehingga menjadi wacana kultural masyarakat
“ruh” gerakan. Pada saat itu muncul kesadaran kolektif bahwa tersebut yang menyebar, memberi ciri dan membentuk dunia
politik praktis telah menelantarkan bidang-bidang garapan NU sosial, institusi, nilai, dan perilaku masyarakat Islam Indonesia.
lainnya, termasuk pendidikan, ekonomi, dan sosial. Hanya saja hal ini tidak terjadi di bidang ilmu pengetahuan dan
Dewasa ini masyarakat Islam Indonesia merasa dua teknologi. Di bidang ini terjadi keterputusan mata rantai dengan
kesulitan besar yaitu pendidikan dan ekonomi. Berarti secara generasi sebelumnya. NU belum mampu meneruskan tradisi
otomatis di tingkat organisasi sosial keagamaan NU lamban pemikiran yang telah dirintis oleh Jabir al-Hayyan, Ibnu Sina,
dalam menjawab problem kemasyarakatan di bidang tersebut. Ibnu Rusyd, Ibn Hazm al-Khawarizmi, al-Farabi, dan lainnya.
Di bidang ekonomi NU belum bisa menjawab problem-problem Praksis NU sangat tertinggal dan belum mampu bergeser dari
di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, perdagaangan level konsumen ke level produsen.
yang dialami masyarakat kecil. Masyarakat nelayan kesulitan Secara institusi, inilah potret riil kemandulan NU.
dengan bahan bakar solar, petani dicekik harga pupuk yang Kedewasaan NU tidak diikuti oleh kemajuan bidang pendidikan
melambung, pedagang pasar tradisional terjepit hypermarket, dan penguatan ekonomi yang sebenarnya menjadi titik fokus
dan persoalan lain yang belum mendapatkan solusi dari NU. bidang garapannya. Jika kita telisik lebih dalam lagi, LP Ma’arif,
NU pun belum mampu menjawab secara konseptual lembaga NU yang memfokuskan diri di dunia pendidikan,
tentang persoalan pertanian dimana lahan semakin sempit masih jauh dari harapan masyarakat dan jauh dari ideal
tetapi jumlah penduduk semakin bertambah. NU juga belum untuk diposisikan sebagai pusat regulasi ilmu pengetahuan
menjawab secara konseptual jurang menganga antara sistem dan teknologi. Hal yang sama juga tampak pada performance
kapitalisme barat yang telah menghegemoni dengan kondisi lembaga-lembaga perekonomian NU.
masyarakat Islam Indonesia yang secara ekonomi masih primitif.

404 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 405
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. MATERI IPPNU bersifat kedaerahan;


Secara garis besar perjalanan IPPNU dapat dibagi dalam; • Scupe lebih luas;
– Masa pra kelahiran; • Komunikasi pasif;
– Masa kelahiran (1954-1955); • Kultur NU jarang ditemui/nyaris luntur;
– Masa pertumbuhan (1955-1963); • Bergaining position jelas;
– Masa perjuangan (1963-1981); • Hubungan dengan stake holder dinamis;
– Pencarian wacana baru, masa pergulatan (1981- • Permasalahan internal dan eksternal organisasi sangat
1991); kompleks;
– Masa peneguhan (1999-1988); • IPPNU dalam konteks NasionalSifat kedaerahan masih
– Masa transisi I (1988-2003), dari Ikatan Pelajar Putri tampak;
Nahdlatul Ulama berubah menjadi Ikatan Putri Putri • Komunikasi cenderung pasif;
Nahdlatul Ulama; • Scupe sangat luas;
– Masa transisi II (2003-2012), kembali menjadi Ikatan • Kultur NU nyaris luntur;
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama-sekarang. • Bergaining position jelas;
• Hubungan dengan stake holder dinamis;
MAKNA SEJARAH DAN FILOSOFI PERJUANGAN • Permasalahan internal dan eksternal organisasi sangat
IPPNU kompleks;
Tantangan & Peluang perjuangan IPPNU sebagai organisasi
pelajar dalam konteks lokal, regional, nasional dan global. IPPNU dalam konteks global
IPPNU dalam konteks lokal (PR, PAC, PC) • Sifat kedaerahan, menghambat IPPNU untuk berkembang
• Kedaerahan; diluar;
• Memegang nilai-nilai adat (kebiasaan/kultural NU). • Kultur NU yang makin kikis, membuat IPPNU semakin
Misalnya; diba’an, istighotsah, dll; kehilangan citra diri;
• Komunikasi lebih aktif; • Egosentris IPPNU, melemahkan IPPNU dari dalam,
• Permasalahan tidak begitu kompleks, baik internal maupun bergaining position kurang kuat, hanya berkutat di
eksternal organisasi; internal;
• Hubungan dengan stake holder relatif dinamis; • Komunikasi yang cenderung pasif di berbagai tingkatan.
• Bergaining position cenderung lemah (birokrasi dan OKP
lain)
• IPPNU dalam konteks regional (PW, zona/korda PW) Sedikit

406 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 407
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Apa yang harus dilakukan IPPNU? - Membantu mengembangkan landasan pengambilan


- Memperkuat kebersamaan, rasa nasionalisme; keputusan yang selaras dengan tujuan organisasi;
- Komunikasi aktif dan pro-aktif, baik internal maupun - Mempertingkan alokasi sumber daya;
eksternal; - Menjadi dasar untuk mengembangkan program
- Memperkuat pencitraan diri IPPNU di berbagai level; secara efektif dan berkelanjutan organisasi;
- Mengembangkan ajaran Aswaja dan ke-NU-an. - Membantu menentukan prioritas kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan.
POLA STRATEGI IPPNU
Strategic Planning;
- Sebuah proses yang sistematis untuk tercapainya
kesepakatan di dalam sebuah organisasi dan membangun
komitmen diantara stake holder dalam menentukan prioritas
utama organisasi sesuai dengan misinya;
- Sebuah alat (tool) manajemen yang digunakan untuk
memepertajam fokus kerja organisasi sehingga seluruh
sumberdaya dapat digunakan secara optimal dan
dikontribusikan untuk tercapainya misi organisasi.

Strategic Planning memiliki karakter;


- Berorientasi masa depan dan antisipatif (bukan reaktif);
- Memungkinkan terjadinya perubahan orientasi secara
drastis dalam organisasi;
- Berdasarkan pada asumsi-asumsi masa kini untuk
memprediksi masa depan;
- Prosesnya hasrus partisiatif, bukan sekedar konsultatif
untuk memeproleh kepemilikan dan komitmen bersama
atas keputusan-keputusan penting yang dihasilkan.

Manfaat Strategic Planning;


- Membantu memperjelas arah masa depan organisasi;

408 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 409
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

ANALISIS STAKE HOLDER


(pihak-pihak yang berkepentingan atas keberadaan IPPNU)
1. Identifikasi
ANALISIS stake holder;
STAKE HOLDER
2. 1.Analisis
Identifikasihubungan;
(pihak-pihak yang berkepentingan atas keberadaan IPPNU)
stake holder;
3. 3.Analisis
2. pengaruh.
Analisis hubungan;
Analisis pengaruh.

1. identifikasi stake holder

SIAPA POSISI KEPENTINGAN

2. Analisis hubungan
(sejauh mana kedekatan hubunganstake holder dengan kita)
STAKE Tanggapan stake holder atas Penilaian baik/buruk Score
HOLDER keberadaan kita 1-5

3. Analisis pengaruh
(seberapa besar stake holder mempengaruhi kita)
STAKE Pengaruh sumber inspirasi: Penilaian besar/kecil Score VISI dan MISI
HOLDER kemampuan menghentikan langkah 1-5
kita Visi
Keadaan yang diharapkan terjadi oleh organisasi pada masa
yang akan datang (5-10 tahun) kata keadaan.
Visi Eksternal (kondisi masyarakat)
Kondisi kehidupan masyarakat yang ingin dirubah atau
ditingkatkan (apa cita-cita yang akan terjadi ditengah
masyarakat/dunia)
Visi Internal (kondisi organisasi)
Kondisi organsasi yang diharapkan terjadi agar dapat bekerja
secara efektif dalam mendukung pencapaian visi eksternal.
Misi
Upaya yang perlu dilakukan oleh organisasi untuk mewujudkan
visi.

410 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 411
Kecenderungan (pol, ek, sos, bud, dll) yang bakal terjadi 5-10 tahun kedepan yang dapat
mempengaruhi (langsung/tak langsung) terhadap keberadaan dan kerja-kerja organisasi.
(peluang dan ancaman)
Buku Pedoman Pe ngkade ran ¾ Stake Holder Buku Pedoman Pe ngkade ran
Institusi/individu diluar organisasi yang dinilai dapat mempengaruhi keberadaan dan
kerja-kerja organisasi (pesaing, pendukung, klien). (Pendukung dan penghambat)
Bagaimana merumuskan Misi Organisasi? ANALISIS EKSTERNAL
ANALISIS EKSTERNAL
1. Siapa kita? (difinisi atau citra organisasi);
Isu isu makro
2. Persoalan sosial (sosio-ekonomik, sosio-poitik, sosio- Isu Peluang ancaman Respon yang diperlukan
budaya) apa yang mengharuskan kita ada?;
3. Apa yang harus kita lakukan?;
Stake holder
4. Nilai apa yang kita junjung tinggi?; Stake holder Mendukung Menghambat Respon yang
Kepentingan, sumberdaya diperlukan
5. Apa yang membedakan kita dengan yang lain? (ciri khas yang dimiliki, kapasitas
memobilisasi SD
organisasi)

NILAI-NILAI ANALISIS INTERNAL


Kondisi/situasi di dalam organisasi yang mempunyai implikasi terhadap keberadaan dan kerja-
Prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar, acuan dan ukuran kerja organisasi. (kekuatan dan kelemahan)
ƒ Institusi
tingkah laku organisasi atau orang dalam organisasi. ANALISIS
ƒ Sumberdaya INTERNAL
ƒ Pengetahuan
Nilai fundamental nilai yang menjadi falsafah lembaga. Kondisi/situasi di dalam organisasi yang mempunyai
ƒ Pengelolaan program
Nilai sifat pelayanan/bertindak nilai-nilai yang mendasari cara implikasi terhadap keberadaan dan kerja-kerja organisasi.
Sumber daya;
organisasi bergerak dalam mewujudkan visi-misi. (kekuatan dan kelemahan)
1. Manusia (kuantitas, kualitas, dll);
2. Informasi (sumber, bentuk, pengemasan);
- 3. Jaringan
Institusi
(jumlah, keluasan, dll);
4. Finansial (jumlah, keragaman, sumber, dll)
ANALISIS EKSTERNAL - Sumberdaya
- Isu-isu Makro - Pengetahuan
Kecenderungan (pol, ek, sos, bud, dll) yang bakal terjadi 5- - Pengelolaan program
10 tahun kedepan yang dapat mempengaruhi (langsung/tak
langsung) terhadap keberadaan dan kerja-kerja organisasi. Sumber daya;
(peluang dan ancaman) 1. Manusia (kuantitas, kualitas, dll);
2. Informasi (sumber, bentuk, pengemasan);
- Institusi/individu diluar organisasi yang dinilai dapat 3. Jaringan (jumlah, keluasan, dll);
mempengaruhi keberadaan dan kerja-kerja organisasi 4. Finansial (jumlah, keragaman, sumber, dll)
(pesaing, pendukung, klien). (Pendukung dan
penghambat) Institusi;
1. Struktur organisasi (kelengkapan organ, garis tanggung
jawab, pengendalian, koordinasi, dll)
2. Budaya organisasi (hubungan antar personal, respon

412 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 413
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

terhadap gagasan baru/beda pendapat); tercapai. Baik isu-isu yang bersifat pragmatik (punya
3. Kepemimpinan board (kompeten, fungsional, peduli, pengaruh kuat di masyarakat), maupun yang bersifat
aktif,dll); kelembagaan/manajerial)
4. Kepemimpinan pelaksana (kompeten, kreatifitas, keputusan,
leadership,dll) Isu strategis
- Dirumuskan dari gabungan antara orientasi organisasi dan
Pengetahuan; analisis lingkungan organisasi;
Pengetahuan tentang mitra (fokus dan ketepatan kebutuhan - Titik temu antara:
subyek, dll); - apa yang akan dilakukan (misi)
Pengetahuan tentang stake holders (posisi, kekuatan/kelemahan, - apa yang sanggup dilakukan (kekuatan, kelemahan
kebjakan, strategi utama, dll) interna;)
Pengetahuan substansi program (tema program, strategi - apa yang perlu dilakukan (peluang/ancaman)
pelaksanaan, dll);
Pengetahuan pengelolaan finansial (sumber, aturan/prosedur, 4. MATERI ANALISIS SOSIAL
posisi keuangan)
A. PENGERTIAN WAWASAN DAN ANALISIS SOSIAL
Pengelolaan program (ANSOS)
1. Perencanaan program (perumusan masalah utama - Wawasan sosial adalah pandangan, pengetahuan dan
organisasi, penetapan tujuan, penyusunan program aksi, paham tentang sosial (Purwadarminta,1983, KUBI,
antisipasi ketidak-pastian, dll). Jakarta: Balai Pustaka).
2. Implementasi program (pencapaian tujuan, sistem - Analisis Sosial adalah sebuah upaya untuk mendapatkan
pelaksanaan, konsistensi, disiplin, realisasi rencana, gambaran yang lebih lengkap tentang; (a) Situasi Sosial,
fleksibilitas atas prioritas baru, dll). (b) Hubungan Struktural, (c) Kultural dan (d) Historis,
3. Pengembangan program (inisiasi program baru, sehingga memungkinkan menangkap dan memahami
memanfaatkan peluan,dll) realitas yang dihadapi.
4. Monev (sistem pelaksanaan monev, metode, pelaksanaan
hasil monev, pemanfaatan hasil monev, dll) Maka, diperlukanlah ANSOS di dalam organisasi IPPNU, yang
fungsinya;
Isu strategis a. Identifikasi dan pemahaman masalah secara lebih seksama;
Isu-isu yang penting diangani oleh organisasi agar visi organisasi melihat akar masalah dan ranting masalah.

414 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 415
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Mendalami potensi (kekuatan-kelemahan-peluang- dan tata nilai. Bagaimana model kekerabatan (keluarga,
tantangan) yang ada dalam komunitas/masyarakat. marga, suku) yang dilestarikan oleh suatu masyarakat.
c. Membangun ukuran dengan lebih baik untuk kelompok • Perkumpulan dan organisasi kepentingan.
yang dirugikan. • Jaringan-jaringan komunikasi dan media massa.
d. Membangun prediksi berupa tindakan-tindakan • Institusi agama
(program) sebagai upaya untuk mengubah dan • Simbol-simbol, slogan, mithos, utopi.
mendorong perubahan tersebut. • Kesenian, musik, cerita rakyat.
• Gaya hidup, tradisi.
Dalam melakukan ANSOS perlu memperhatikan; PETA • Pendidikan, pengasuhan anak.
SOSIAL • Pola relasi.
• Pola-pola bahasa.
B. PETA SOSIAL
- Berbagai struktur yang membentuk situasi dengan 2. STRUKTUR POLITIK: Bagaimana masyarakat mengatur
bermacam-macam cara. kekuasaan.
- Lembaga-lembaga, proses-proses dan pola-pola yang • Prosedur-prosedur pembuatan keputusan.
merupakan faktor-faktor penentu wujud realitas sosial. • Gaya kepemimpinan
- Beberapa struktur cukup jelas sementara yang lain • Akses terhadap pengaruh politik
kabur (hidden). • Institusi politik formal: konstitusi, partai, pengadilan,
militer.
PETA SOSIAL MENCAKUP, di antaranya; • Institusi politik non-formal: klik-klik, pressure groups,
- Struktur Sosial/Budaya lobbying.
- Struktur Politik/Kekuasaan • Pola-pola partisipasi rakyat.
- Struktur Agama
- Struktur Ekonomi 3. STRUKTUR EKONOMI: Bagaimana masyarakat mengatur
- Nilai-nilai dalam sebuah masyarakat sumber-sumber daya.
- Respon berbagai pihak atas situasi tersebut. • Bagaimana mode of production, mode of distribution,
- Dll. dan mode of consumption suaru masyarakat.
• Bagaimana penguasaan kapital (modal, tenaga kerja,
1. STRUKTUR SOSIAL-BUDAYA dan teknologi) berlangsung.
Bagaimana masyarakat mengatur hubungan sosial, makna, • Bagaimana bangun strutkur sosial yang dibentuk oleh

416 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 417
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dunia usaha (market).


• Bagaimana peran negara dalam membuat regulasi-regulasi?
Siapa yang diuntungkan oleh kebijakan yang dibuat
pemerintah?

4. STRUKTUR AGAMA: Bagaimana keyakinan sebuah


masyarakat, dan dampak dari keyakinan tersebut terhadap
masyarakat.
• Bagaimana mode of faith, mode of religion practice, dan
mode of religion tradition dalam suatu masyarakat.
• Bagaimana agama mempengaruhi kehidupan sebuah
masyarakat.
• Bagaimana bangun strutkur institusi agama.

5. NILAI-NILAI UTAMA: Manakah Nilai-Nilai kunci yg Bekerja


pada Struktur Tersebut?
• Ethos apa yang menjadi penggerak masyarakat
tersebut.
• Ideologi-ideologi dominan apa yang menjadi penggerak
utama.
• Siapakah produsen (orang, lembaga) yang menjadi
penjaga nilai-nilai tersebut.
• Apa basic material yang mendukung ide-ide tersebut.

418 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 419
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Kalau bahan dan data sudah terkumpul maka; - Dalam bahasa yang berbeda dapat dikatakan bahwa
- Merencanakan kegiatan ANSOS yang dilakukan IPPNU berkeinginan menciptakan
- Membuat program sebuah masyarakat/komunitas yang bertaqwa, berilmu,
- Menyusun Agenda serta sejahtera terbebas dari berbagai persoalan sosial
sehingga diridhai oleh Allah SWT.
SYARAT-SYARAT BAGI PERENCANAAN TINDAKAN:
- Relevan - Berhubungan sekaligus dengan konteks realita
yang mau diperbaiki dan pelaku tindakan.
- Signifikan - Berarti, penting dan bermakna, bersifat
mendasar bagi perubahan realita yang akan diperbaiki.
- Logis - Tindakan yang direncanakan harus bisa
disistematikakan dengan sebuah urutan atau tahapan kerja
yang masuk akal.
- Realistis - Tindakan yang direncanakan harus bisa
direalisasikan dengan sumber daya yang ada, tanpa perlu
adanya ketergantungan dari pihak lain.

PARADIGMA ANSOS yang ada pada IPPNU;


- Pembelajaran bagi kader dan pemberdayaan masyarakat.
- Mahasiswa dan masyarakat diposisikan sebagai subyek
sekaligus objek kegiatan.
- Berarti kedudukan antara mahasiswa dan masyarakat
setara.

Arah Perubahan yang diinginkan dari hasil ANSOS yang di


lakukan IPPNU;
- IPPNU diarahkan ada peningkatan kualitas taqwa, ilmu,
maupun amal sholeh serta keihlasan pengabdian dalam
rangka mencapai negara yang aman dan sejahtera serta
memperoleh ridha Allah.

420 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 421
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Taqiyuddin An-Nabhani
5. MATERI PENGANTAR STUDI IDEOLOGI DUNIA
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan
peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang
1. Pengertian dan sejarah munculnya ideologi dunia
menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup,
Berikut ini adalah beberapa pengertian ideologi menurut
serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan,
para ilmuan dan tokoh :
di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan
Destutt de Tracy
sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu
Ideologi adalah studi terhadap ide-ide/pemikiran tertentu.
ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia,
dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah.
Descartes
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
Dr. Hafidh Shaleh
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide
Karl Marx
berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan
akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia.
kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi
metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut,
Napoleon
metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
ke seluruh dunia.

Machiavelli : Muhammad Ismail


Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna
oleh penguasa. Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali
tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang
Thomas H lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana alam,
pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal
muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya.
Francis Bacon
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep Gunawan Setiardjo
hidup. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah

422 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 423
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang negara otoriter yang disertai dengan pembatasan
melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. ketat melalui berbagai undang-undang dan peraturan
Awalnya, istilah “ideologi” dimaksudkan oleh penciptanya, terhadap warganegara
Destrut de Tracy (1796) dkk, sebagai “Ilmu ide” yang 3. Landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada
diharapkan mampu membawa perubahan institusional, mulai hakikatnya adalah baik dan berbudi-pekerti, tanpa
dari pembaharuan menyeluruh atas sekolah-sekolah di Perancis. harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat
Tracy memberikan definisi ideologi adalah suatu sistem ide, dan bersifat memaksa terhadapnya.
yang mencoba melepaskan diri dari hal-hal metafisis. Para 4. Sistem pemerintahan (harus): demokrasi
ideolog untuk kurun waktu tertentu menikmati posisi pembuat
kebijakan dalam kelas II (ilmu-ilmu moral dan politik) di Institut Konservatisme
nasional. Tetapi pertentangan dengan napoleon, menyebabkan Hal atau unsure yang terkandung di dalamnya, antara lain :
Napoleon Banaparte (penuh mistik) berusaha untuk menghapus 1. Inti pemikiran : memelihara kondisi yang ada,
usaha pembaharuan dalam institut (1802-1803). Ia memecat mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan yang
anggota-anggotanya sebagai tukang khayal tak berguna dan dinamis maupun kestabilan yang statis. Tidak jarang pula
membuat mereka sebagai bahan cemoohan. bahwa pola pemikiran ini dilandasi oleh kenangan manis
Dengan demikian Ideologi juga bisa diartikan sebagai mengenai kondisi kini dan masa lampau.
seperangkat sistem dan tata nilai dari berbagai kesepakatan- 2. Filsafatnya adalah bahwa perubahan tidak selalu berarti
kesepakatan, yang harus ditaati dalam sebuah kelompok kemajuan. Oleh karena itu, sebaiknya perubahan
sosial. berlangsung tahap demi tahap, tanpa menggoncang
Ideologi adalah motivasi bagi praksis sosial yang memberikan struktur social politik dalam negara atau masyarakat yang
pembenaran dan mendorong suatu tindakan. bersangkutan.
3. Landasan pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya
2. Mengenal Model-model Ideologi yang ada Dunia manusia lemah dan terdapat “evil instinct and desires”
Liberalisme dalam dirinya. oleh karena itu perlu pola-pola pengendalian
Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa melalui peraturan yang ketat
pokok pemikiran yang terkandung di dalamnya, sebagai 4. Sistem pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
berikut:
1. Inti pemikiran : kebebasan individu Komunisme
2. Perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa
pola kekuasaan negara yang absolut, pada tumbuhnya dilepaskan dari kehadiran Partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-

424 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 425
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

gerakan komunisme international yang tumbuh sampai kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya.
sekarang boleh dikatakan merupakan perkembangan dari Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan
Partai Bolshevik yang didirikan oleh Lenin. adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan
1. Inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas- model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.
kelas dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme
antara. adalah :
2. Landasan pemikiran : 1. Filsafat dialectical and historical materialism
a. Penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara 2. Sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada
tegas ataupun tidak. teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam
b. Analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan Smith (1723-1790)
kondisi yang ada. 3. Menyangkut teori negara dan teori revolusi yang
c. Berisi resep perbaikan untuk masa depan. dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep
d. Rencana-rencana tindakan jangka pendek yang ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arah
memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan yang komunitas kelas.
berbeda-beda.
3. Sistem pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang
meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut,
Marxisme perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga
sebagai jembatan antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI
Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan
ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa
gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan
lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan
histories Marxisme itu sendiri. Berbicara masalah Marxisme, social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih
memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai
Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus
tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme memunculkan hal-hal yang baru.
dalam pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi
masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan

426 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 427
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Feminisme Machiavelistis dari Niccolo Machiavelli, yang menegaskan


1. Inti pemikiran : emansipasi wanita. bahwa negara dan pemerintah perelu bertindak keras agar
2. Landasan pemikiran: bahwa wanita tidak hanya berkutat “ditakuti” oleh rakyat. fasisme di Italis (=Nazisme di Jerman),
pada urusan wanita saja melainkan juga dapat melakukan sebagai system pemerintahan otoriter dictator memang
seperti apa yang dilakukan oleh pria. Wanita dapat berhasil menyelamatkan Italia pada masa itu (1922-1943)
melakukan apa saja. dari anarkisme dan dari komunism. Walaupun begitu,
3. Sistem pemerintahan: demokrasi kenyataannya adalah, bahwa fasisme telah menginjak-
nginjak demokrasi dan hak asasi.
Sosialisme 1. Inti pemikiran : negara diperlukan untuk mengatur
Hal-hal pokok yang terkandung dalam Sosialisme, adalah : masyarakat
1. Inti pemikiran : kolektifitas (kebersamaan, gotong royong) 2. Filsafat : rakyat diperintah dengan cara-cara yang
2. Filsafatnya : pemerataan dan kesederajatan bahwa membuat mereka takut dan dengan demikian patuh
pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan ada kepada pemerintah. Lalu, pemerintah yang mengatur
pemerataan dalm berbagai hal (pemerataan kesempatan segalanya mengenai apa yang diperlukan dan apa yang
kerja, pemerataan kesempatan berusaha,dll) landasan tidak diperlukan oleh rakyat
pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah 3. Landasan pemikiran : suatu bangsa perlu mempunyai
suatu pola kehidupan bersama. Manusia tidak bisa hidup pemerintahan yang kuat dan berwibawa sepenuhnya atas
sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak berbagai kepentingan rakyat dan dalam hubungannya
kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dengan bangsa-bangsa lain. oleh karena itu, kekuasaan
dilaksakan oleh Negara. negara perlu dipergang koalisi sipil dengan militer yaitu
3. Sistem pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter partai yang berkuasa (fasis di Italia, Nazi di Jerman,
Peronista di Argentina) bersama-sama pihak angkatan
Fasisme bersenjata
Semboyan fasisme, adalah “Crediere, Obediere, Combattere” 4. Sistem pemerintahan (harus) : otoriter
(yakinlah, tunduklah, berjuanglah). Berkembang di Italia,
antara tahun 1992-1943. setelah Benito Musolini terbunuh Kapitalisme
tahun 1943, fasisme di Italia berakhir. Demikian pula Nazisme Kapitalisme adalah bentuk system perokonomian
di Jerman. Namun, sebagai suatu bentuk ideology, fasisme 1. Inti pemikiran : perkonomian individu.
tetap ada. 2. Filsafat : negara tidak boleh mencampuri kegiatan-
Fasisme banyak kemiripannya dengan teori pemikiran kegiatan perekonomian, khususnya menyangkut kegiatan

428 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 429
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

perekonomian perseorangan dilaksanakan oleh pihak pemerintah atau eksekutif.


3. Landasan pemikiran : kebebasan ekonomi yang bersifat 4. Sistem pemerintahan (harus) : demokrasi
perseorangan pada instansi terakhir akan mampu
mengangkat kemajuan perekonomian seluruh masyarakat Neoliberalisme
4. Sistem pemerintahan : demokrasi. 1. Inti pemikiran : mengembalikan kebebasan individu
2. Filsafat : sebagai perkembangan dari liberalism
Demokrasi 3. Landasan pemikiran : setiap manusia pada hakikatnya baik
Demokrasi artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata dan berbudi pekerti
ini merupakan himpunan dari dua kata : demos yang berarti 4. Sistem pemerintahan : demokrasi
rakyat, dan kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya kekuasaan
ditangan rakyat. 3. Mode Pemikiran Islam Kontemporer di Indonesia
Sebenarnya pemikiran untuk melibatkan rakyat dalam Dinamika pemikiran Islam yang berkembang di Indonesia
kekuasaan sudah muncul sejak zaman dahulu. Di beberapa ternyata tidak benar-benar bersifat lokal, tetapi memiliki akar
kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini, yang jauh di negeri asalnya; tanah Arab. Kemunculannya juga
seperti di Athena dan Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, tidak tiba-tiba, melalui proses sejarah yang panjang, di situ
bahwa sumber kepemimpinan ialah kehendak yang bersatu ada continuity dan change. Ini juga menunjukkan pentingnya
milik rakyat. dalam suatu kesempatan Aristoteles menjelaskan menggunakan perspektif sejarah dalam melihat berbagai
macam-macam pemerintahan, dengan berkata,“ada tiga mcam pemikiran yang berkembang, karena bagaimanapun itu
pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau rakyat memang merupakan fenomena sejarah.
memagang sendiri kendali urusannya.” Para pengamat dan peneliti pemikiran Islam di Indonesia,
1. Inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat baik dari dalam negeri maupun dari asing umumnya bertitik
2. Filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga tolak dari kategori dasar “tradisionalis” dan “modernis” dalam
macam justifikasi ilmiah dari prinsip demokrasi, yaitu: a. memetakan gerakan pemikiran Islam, meskipun dengan
ditilik dari pangkal tolak dan perimabngan yang benar, penjelasan yang bervariasi. Dari dua pemikiran itu kemudian
bahwa system ini dimaksudkan untuk kepentingan social berkembang varian-varian baru.Dari pemikiran tradisionalis
dan bukan untuk kepentingan individu, b. unjustifikasi kemudian berkembang menjadi neo-tradisionalis yang
berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip mencoba melakukan pembaruan atas tradisi seperti dilakukan
demokrasi, c. opini umum dan pengaruhnya Abdurrahman Wahid, dan post-tradisionalis yang melakukan
3. Landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum kritisisme atas tradisi, mengadopsi metode pemikiran modern
bagi dirinya sendiri lewat dewan perwakilan, yang kemudian dengan tetap menggunakan tradisi sebagai basis transformasi.

430 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 431
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Sementara dari kelompok modernis lahir neo-modernisme yang lebih disebabkan oleh kesadaran berbangsa.Bukan hanya
diwakili tokoh seperti Nurcholish Madjid dan Syafi’i Ma’arif karena faktor ideologi Islam.Ini merupakan kenyataan yang
yang kemudian bermetamorfosis menjadi pemikiran Islam harus diterima secara objektif karena masih dalam kaca mata
liberal.Namun pemikiran ini juga memunculkan suatu gerakan Neotraisionalisme, kenyataan objektif demikian masih belum
Islam yang bercorak fundamentalis dan neo-fundamentalis. seluruhnya dipahami sebagian aktivis pergerakan Islam di
Karakteristik beberapa mode pemikiran tersebut akan dijelaskan Indonesia. Islam sebagai komponen yang membentuk kehidupan
secara umum berikut ini: bernegara seharusnya berperan secara komplementer bagi
komponen-komponen lain. Dengan begitu, Islam tidak berfungsi
Neo Tradisionalisme sebagai faktor tandingan yang dapat mengundang disintegrasi
Dalam konteks pemikiran Islam Indonesia, pemikiran neo- dalam kehidupan berbangsa.
tradisionalisme (Neotra) biasanya didentikkan dengan Gus Untuk itu, umat Islam Indonesia harus dapat menerima
Dur. Sekalipun demikian bukan berarti Gus Dur hanya Neotra, kesadaran dan wawasan kebangsaan sebagai realitas objektif
karena kenyataanya, ia juga inspirator sekaligus pegiat neo- dan tidak perlu dipertentangkan.Apalagi, bila mengingat
modernisme, post-tradisionalisme, bahkan Islam liberal. alasannya bahwa Indonesia merupakan suatu nation yang
Sebagai pemikiran yang bertolak dari tradisi, neo- punya pluralitas sosio-historis yang berbeda dengan asal-
tradsionalisme melihat bahwa Islam selaras dengan muasal Islam di Arab Saudi.
perkembangan kebudayaan lokal, sehingga sangat menghargai Karena itu, Gus Dur tidak sependapat kalau proses islamisasi
multikulturalisme.Neo-tradsionalisme cenderung pada di Indonesia diarahkan pada proses Arabisasi. Mengapa?
kebudayaan lokal di mana Islam berkembang (living). Karena itu hanya akan membuat tercerabutnya masyarakat
Kebudayaan Arab juga lokal sehingga Islam Arab semata-mata Indonesia dari akar budaya sendiri. Inilah yang oleh Gus
merupakan ekspresi kebudayaan orang Arab, bukan Islam Dur disebut sebagai ”pribumisasi Islam”. Pribumisasi Islam
itu sendiri.Di samping itu, Neotra cenderung berpandangan bukanlah jawanisasi atau sinkretisme.Sebab, pribumisasi Islam
dan bersikap inklusif (terbuka) atas realitas sosial.Lebih jauh, hanya mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan lokal dalam
neotra melihat bahwa Islam sama sekali tidak memiliki bentuk merumuskan hukum-hukum agama tanpa mengubah hukum
negara. Yang penting bagi Islam adalah etika kemasyarakatan. itu sendiri. Juga bukan meninggalkan norma demi budaya.
Alasannya, Islam tidak mengenal konsep pemerintahan yang Tetapi, agar norma-norma itu menampung kebutuhan dari
definitif.Begitu juga dalam hal suksesi kekuasaan, Islam tidak budaya, dengan menggunakan peluang yang disediakan oleh
memiliki bentuk tetap.Terkadang memakai istikhlaf, bai’at variasi pemahaman nash (ketentuan) dengan tetap memberikan
(pengangkatan), dan ahli halli wal aqdi. peranan kepada ushul fiqh dan kaidah fiqh.
Karena itu, dalam hubungan ini pendirian negara Indonesia

432 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 433
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Neo Modernisme • neo-modernisme Islam merupakan gerakan kultural-


Era 1970-an, diyakini banyak kalangan sebagai gerbang intelektual yang muncul untuk melakukan rekontruksi
baru dalam kancah pemikiran Islam di Indonesia.Pada masa internal pada umat Islam dengan merumuskan lagi warisan
itulah corak pemikiran keislaman mulai dijangkiti gejala baru Islam secara lebih utuh, konprehensif, kontekstual dan
atau pembaruan yang belakangan disebut “neo-modernisme”. universal.
Sosok Nurcholish Madjid (Cak Nur) kemudian dinobatkan • pada prinsipnya neo-modernisme muncul sebagai tindak
sebagai lokomotif pembuka bagi tergelarnya wacana neo- lanjut atas usaha-usaha pembaru kelompok modernis
modernisme Islam Indonesia di kemudian hari. Neo-modernisme terdahulu, yang karena keterbatasan-keterbatasan tertentu
lebih menempatkan Islam sebagai sebuah sistem dan tatanan masih meninggalkan sejumlah masalah yang belum bisa
nilai yang harus dibumikan selaras dengan tafsir serta tuntutan diatasi.
zaman yang kian dinamis.Watak pemikirannya yang inklusif, • dalam konteks keindonesiaan, kemunculan gerakan neo-
moderat, dan plural menggiringnya untuk membentuk sikap modernisme Islam lebih merupakan kritik sekaligus solusi
keagamaan yang menghargai timbulnya perbedaan.Tentu saja atas pandangan dua arus utama yaitu Islam tradisionalis
dengan tetap menggunakan bingkai pemikiran keislaman yang dan Islam modernis yang selalu berada dalam pertarungan
viable, murni (genuine) dan tetap berpijak kukuh pada tradisi. konseptual yang nyaris tidak pernah usai. Neo-modernisme
Melihat kerangka pikir ini, maka wajar jika orang kemudian Islam hadir untuk menawarkan konsep-konsep pemikiran
menghubungkan wacana semacam ini dengan paradigma yang melampaui kedua arus utama tersebut.
pemikiran yang diusung oleh intelektual muslim terkemuka, • kemunculan neo-modernisme Islam di Indonesia wacana
Fazlur Rahman. Tokoh reformis asal Pakistan ini, dinilai memiliki awal gerakan modernisasi dalam arti rasionalisasi, yaitu
andil besar dan pengaruh yang sangat kuat bagi berseminya merombak cara kerja lama yang tidak aqliyah. Pembaruan
wacana Islam liberal di Indonesia. Hal ini – antara lain – dapat menyentuh wilayah yang luas, baik itu persoalan
dirujuk dari kedekatan Rahman dengan Cak Nur, pelopor keagamaan, sosial-politi, bahkan masalah pendidikan.
dari gerakan pembaruan Islam di Indonesia. Kebetulan, Cak
Nur beserta beberapa tokoh dari Indonesia, termasuk Syafi’i Islam liberal
Ma’arif, sempat berhubungan dan berguru langsung dengan Kurang lebih 30 tahun gerakan pemikiran model neo-
Fazlur Rahman.Cukup wajar jika pada akhirnya peran Fazlur modernisme berkibar dan mendapat tempat dalam konstalasi
Rahman disebut-sebut sebagai “ikon” yang melekat dalam keilmuan Islam di tanah air. Seiring arus waktu, ia telah
aliran pemikiran Islam modern di negeri ini. mengalami metamorfosa yang begitu rupa dan berganti nama
Secara umum neo-modernisme Islam bisa dicirikan sebagai dengan “Islam liberal”. Istilah “Islam liberal” sendiri muncul
berikut: di saat Indonesianis Greg Barton menyebutnya dalam buku

434 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 435
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

karangannya: Gagasan Islam Liberal di Indonesia. Semenjak di Indonesia. Itu ditandai oleh munculnya kelompok militan
saat itu, istilah tersebut mulai akrab di telinga khalayak Islam, perusakan gereja, lahirnya sejumlah media penyuara
Indonesia. Sejak awal 2001, publikasi mazhab pemikiran yang aspirasi ”Islam militan”, serta penggunaan istilah ”jihad”
disebut ”Islam liberal” itu memang tampak digarap sistematis. sebagai dalil serangan. Luthfi memaknai istilah Islam liberal
Pengelolanya menamakan diri ”Jaringan Islam Liberal” (JIL). sebagai identitas untuk merujuk kecenderungan pemikiran
Sebelum lahir JIL, wacana Islam liberal beredar di meja- Islam modern yang kritis, progresif, dan dinamis.”
meja diskusi dan sederet kampus, akibat terbitnya buku Islamic
Liberalism (Chicago, 1988) karya Leonard Binder, dan Liberal Post-Tradisionalisme
Islam (Oxford, 1998) hasil editan Charles Kurzman. Istilah Islam Istilah postra kali pertama muncul ketika ISIS (Institute for
liberal pertama dipopulerkan Asaf Ali Asghar Fyzee, intelektual Social and Institutional Studies), sebuah LSM yang dikelola
muslim India, pada 1950-an. Kurzman sendiri mengaku anak-anak muda NU di Jakarta, menyelenggarakan sebuah
meminjam istilah itu dari Fyzee. Geloranya banyak diprakarsai diskusi untuk mengamati munculnya gairah baru intelektual di
anak-anak muda usia, 20-35 tahun. Untuk kasus Jakarta, kalangan anak muda NU pada Maret 2000 di Jakarta. Gema
mereka umumnya para mahasiswa, peneliti, atau jurnalis yang dari wacana ini terus meluas terutama setelah LKiS menjadikan
berkiprah di beberapa lembaga “postra” sebagai landasan ideologisnya dalam strategis planning
Komunitas itu makin mengkristal, sehingga pada Maret pada Mei 2000 di Kaliurang Yogyakarta. Ideologi itu pula yang
2001 mereka mengorganisasikan diri dalam JIL.Kegiatan kemudian menjadi judul buku terjemahan Ahmad Baso atas
awal dilakukan dengan menggelar kelompok diskusi maya sejumlah artikel Muhammad Abed al-Jabiri.Dua aktivis ISIS,
(milis). Sejak 25 Juni 2001, JIL mengisi satu halaman Jawa Muh. Hanif Dhakiri dan Zaini Rahman memberi sedikit “muatan”
Pos Minggu, berikut 51 koran jaringannya, dengan artikel dan dengan menerbitkan buku berjudul Post-Tradisionalisme Islam,
wawancara seputar perspektif Islam liberal. Tiap Kamis sore, JIL Menyingkap Corak Pemikiran dan Gerakan PMII, (Jakarta:
menyiarkan wawancara langsung dan diskusi interaktif dengan Isisindo Mediatama, 2000). ISIS kemudian menerbitkan
para kontributor Islam liberal, lewat kantor berita radio 68 H sebuah bulletin yang diberi nama “Postra”. Wacana postra
dan 10 radio jaringannya. Situs: islamlib.com diluncurkan, dua semakin matang ketika Lakpesdam NU melakukan kajian yang
pekan kemudian. Beberapa nama pemikir muda, seperti Luthfi agak serius mengenai tema ini dalam Jurnal Taswirul Afkar No.
Assyaukanie (Universitas Paramadina Mulya), Ulil Abshar- 9 tahun 2000. Setelah itu, postra telah benar-benar menjadi
Abdalla (Lakpesdam NU), dan Ahmad Sahal (jurnal Kalam), wacana publik dan banyak diperbincangkan orang dalam
terlibat dalam pengelolaan JIL. Luthfi Assyaukanie, editor situs berbagai diskusi, seminar dan juga liputan media massa.
islamlib.com, menyatakan bahwa lahirnya JIL sebagai respons Beberapa faktor yang turut berperan dalam mendorong
atas bangkitnya ”ekstremisme” dan ”fundamentalisme” agama gerakan intelektual anak muda NU yang kemudian mengkristal

436 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 437
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dalam komunitas postra: baru (new tradition) yang sama sekali berbeda dengan tradisi
• Faktor perkembangan politik.Faktor ini menjadi penting sebelumnya. Dari satu sisi memang terjadi kontinuitas, namun
karena dinamika sejarah NU, baik secara struktural di sisi yang lain juga terjadi diskontinuitas dari bangunan
maupun kultural banyak dipengaruhi dan ditentukan tradisi sebelumnya. Tradisi baru ini biasanya diikuti dengan
oleh faktor perkembangan politik. Keputusan kembali ke “liberalisasi pemikiran” yang seringkali berisi gugatan terhadap
khittah 26 pada 1984 yang sangat dipengaruhi oleh proyek tradisinya sendiri (ego, al-âna) maupun tradisinya orang lain
restrukturisasi politik orde baru ternyata mempunyai (the others, al-âkhar).
makna signifikan bagi gerakan sosial-intelektual NU (social- Satu hal yang perlu dicatat, gerakan tersebut berangkat
intellectual movement) di lingkungan NU. Perubahan peta dari kesadaran untuk melakukan revitalisasi tradisi, yaitu
politik nasional yang terjadi pada 1998 juga mempunyai sebuah upaya untuk menjadikan tradisi (turâst) sebagai basis
imbas pada komunitas NU. Di satu pihak ada gerakan politik untuk melakukan transformasi.Dari sinilah komunitas postra
demikian kuat yang antara lain ditandai dengan berdirinya bertemu dengan pemikir Arab modern seperti Muhammad
PKB dan beberapa parpol yang berbasis massa NU, namun Abed al-Jabiri dan Hassan Hanafi yang mempunyai apresiasi
di pihak lain sebagian kecil anak muda, terutama yang tinggi atas tradisi sebagai basis transformasi.Dengan demikian,
menjadi aktifis LSM, tetap menjaga jarak dengan kekuatan post-tradisionalisme Islam menjadikan tradisi sebagai basis
politik sembari tetap melakukan gerakan sosial-intelektual. epistimologinya, yang ditransformasikan secara meloncat, yakni
• Munculnya arus intelektualisme progresif di belahan dunia pembentukan tradisi baru yang berakar pada tradisi miliknya
Arab turut mendorong dan memberi inspirasi semangat dengan jangkauan yang sangat jauh untuk memperoleh etos
intelektualisme postra.Bahkan wacana yang dikembangkan progresif dalam transformasi dirinya.
sedikit banyak merupakan tema-tema yang diangkat dan
menjadi perbincangan intelektual di kalangan mereka adalah Akhirul Kalam
tema-tema sebagaimana terdapat dalam karya tokoh-tokoh Gerakan pemikiran keislaman yang berkembang di Indonesia
seperti Nasr Hamid Abu Zayd, Hassan Hanafi, Muhammad dewasa ini ternyata tidak bisa dilepaskan dari dua arus utama
Syahrur, Muhammad ‘Abed al-Jabiri, dan sebagainya. pemikiran yang telah berkembang lebih dulu: Islam tradisionalis
dan Islam modernis. Perkembangan itu juga memiliki keterkaitan
Post-tradisionalisme Islam dalam komunitas NU dapat dengan perkembangan pemikiran di belahan dunia yang lain,
dipahami sebagai gerakan “lompat tradisi”.Gerakan ini terutama di Timur Tengah dan Arab pada umumnya. Kondisi
berangkat dari tradisi yang diasah secara terus menerus, sosial-politik di Indonesia dan situasi sosial-politik global turut
diperbarui dan mendialogkannya dengan modernitas. Dari sini punya andil dalam menumbuh-suburkan berbagai pemikiran
kemudian lahir “loncatan tradisi” menuju pada sebuah tradisi keislaman dan terutama gerakan keislaman tersebut.

438 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 439
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Karena keterbatasan ruang, corak Islam fundamentalis oleh Hadratusyekh K.H. Hasyim Asy’ari, maka sampai kini
belum diurai dalam makalah ini.Dalam banyak literatur corak ini faham Ahlussunnah Wal Jamaah yang menjadi dasar teologi
lebih dimasukkan dalam gerakan Islam bukan pemikran Islam, organisasi NU telah mengalami perjalanan yang amat panjang
yang kompleksitasnya tidak kalah seru.Mestinya juga masih dan tetap eksis hingga kini.
ada yang lain, yaitu pemikian Islam posmodernis dan Islam Dan sebagai sebuah organisasi massa Islam terbesar di dunia,
transformatif, mudah-mudahan di lain kesempatan. Tetapi yang NU juga adalah asset penting yang mempunyai sumbangan
jelas, kedalaman pemahaman atas peta pemikiran dan gerakan nyata bagi eksistensi negara kesatuan Republik Indonesia dari
keislaman tentu sangat menentukan, jika seseorang akan masa ke masa. Sedikit dari beberapa bukti tentang hal itu dapat
memasuki diskursusnya. Tanpa itu, hanya akan menjatuhkannya dicontohkan dengan banyaknya lembaga pendidikan pesantren
pada keberpihakan yang sempit, mungkin sikap yang pragmatis yang telah didirikan dan dikelola oleh para ulama NU yang
juga. Maka, sekalipun ini pemikiran, belajar sejarah pemikiran sampai kini telah mencapai ribuan jumlahnya yang tersebar di
tetap penting, agar menjadi tercerahkan dan akhirnya dapat seluruh Indonesia.
mencerahkan.
b. PESANTREN, LEMBAGA PENDIDIKAN TERTUA Di
4. NU DAN PERADABAN DUNIA INDONESIA.
a. SEJARAH KELIHIRAN NU DI INDONESIA Secara historis, sejarah panjang perjalanan lembaga
Sebagai organisasi sosial keagamaan, NU telah menorehkan pendidikan pesantren tidak terlepas dari taktik dan strategi para
catatan gerakan syiar keagamaan, gerakan kebangsaan dan penyebar Islam generasi pertama di pulau Jawa yang lebih
kenegaraan, gerakan sosial kemasyarakatan maupun sebagai dikenal dengan sebutan Wali Songo.Metode pengajaran model
gerakan pemikiran. pesantren adalah warisan dari para wali yang saat itu tengah
NU, yang notabene adalah organisasi yang didirikan berupaya mendidik masyarakat pesisir pulau Jawa dengan
oleh para alim ulama, adalah wadah bagi penerus cita-cita dasar-dasar keilmuan agama Islam.
para ulama terdahulu yang berupaya mengembangkan dan Berbeda dengan metode pengajaran pelajaran keagamaan
menyebarluaskan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah di wilayah seperti yang sudah berjalan di tempat asal agama Islam
negara kesatuan Republik Indonesia. Bila dilacak secara runtut berasal, di jazirah Arab dengan metode keilmuan yang lebih
dari sisi historis dan kultural, dari awal mula dideklarasikannya sistematis dan terlembaga (masa kedatangan para wali generasi
faham Ahlussunnah Wal Jamaah oleh Abu Musa Al Asy’arie pertama ke tanah Jawa adalah masa di mana peradaban Islam
di masa berakhirnya kepemimpinan Khulafaurrasyidin hingga telah melewati masa kejayaannya dengan salah satu produk
dideklarasikannya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di peradabannya adalah banyaknya universitas-universitas di
Surabaya pada tahun 1926 oleh para ulama yang dimotori kota-kota utama negara-negara Arab seperti Mekah, Madinah,

440 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 441
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Kuffah, Baghdad, Iskandariah maupun yang paling terkenal (Clifford Geertz: Abangan, Santri dan Priyayi. 1960. Pustaka
adalah Universitas Al-Azhar di kota Kairo, Mesir), maka model Jaya-Jakarta)Dari pengertian kata santri itulah, maka kemudian
pengajaran pesantren generasi awal adalah metode pengajaran lahir istilah pesantren yang kemudian berkembang luas menjadi
sederhana dengan pendekatan setahap demi setahap sang guru istilah umum yang dapat diterima dan berkembang di mana-
kepada para muridnya. mana sebagai istilah tempat anak-anak muda mencari ilmu
Situasi sosial-politik dan kondisi geografis pulau Jawa era pengetahuan. Sesuai dengan konteks zaman, era penyebaran
keruntuhan kerajaan Majapahit pada waktu itu, ditambah jumlah pesantren yang mengalami pertumbuhan amat pesat
masih kuatnya kepercayaan sinkretisme (percampuran di era jaman penjajahan Belanda adalah karena pada saat itu,
berbagai macam pengaruh kepercayaan dan agama) seperti pesantren merupakan lembaga pendidikan satu-satunya yang
Animisme, Hindu dan Budha yang masih mengakar kuat, ada. Model pendidikan lain yang ada waktu itu, hanya terdapat
belum memungkinkan para wali untuk membangun lembaga di kalangan wilayah keraton yang sifatnya feodalistik, eklusif
pendidikan keagamaan yang mengikat, ketat, disiplin dan dan elitis, karena hanya terbatas pendidikan para keluarga
sistematis dengan dasar disiplin ilmu-ilmu tertentu seperti keturunan raja oleh para pujangga yang tinggal di istana. (Greg
halnya lembaga-lembaga pendidikan yang sudah mapan Barton: Biografi Gus Dur. Lkis-Jogjakarta)
seperti yang ada di negara-negara Arab. Namun setahap demi Pondok pesantren terlahir dari keinginan para ulama untuk
setahap, seiring bertambah kuatnya pengaruh ajaran para wali mendidik para muridnya yang berasal dari kalangan rakyat
di tengah masyarakat Jawa yang kemudian melahirkan banyak jelata. Di samping sebagai lembaga pendidikan, pesantren
sekali para ulama, maka berkembang pula model pengajaran juga dijadikan sebagai basis perlawanan ulama dan rakyat
para ulama kepada para murid-muridnya dengan memakai terhadap kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Oleh sebab
pola-pola pengajaran tertentu.Para ulama di Jawa disebut itu, maka sejarah pesantren juga adalah sejarah perlawanan
dengan kyai.Dan para muridnya sering disebut santri. utama rakyat Indonesia terhadap kekuasaan atau oposisi
Khusus mengenai pengertian kata santri, dapat dimaknai paling depan melawan hegemoni kekuasaan kolonial Belanda.
secara lebih sempit dan secara lebih luas.Secara sempit, makna Perlawanan pesantren terhadap bangsa penjajah paling nyata
santri adalah “seorang murid sekolah agama yang disebut adalah ketika masa perang kolonial paling dahsyat terjadi di
pondok atau pesantren”.Dalam hal ini, santri difahami sebagai bumi Nusantara, yaitu Perang Diponegoro atau terkenal dengan
pelajar agama yang mempunyai ikatan utama yang kuat dan sebutan Perang Jawa pada tahun 1825-1830. Pada masa itu,
mengakar dengan kyai-nya di pondok.Dan secara makna Pangeran Diponegoro yang notabene adalah berasal keluarga
lebih luas, makna santri adalah “bagian penduduk Jawa yang keraton, sedari kecilnya memilih menjauh dari lingkungan
memeluk Islam secara benar-benar, bersembahyang secara keraton yang penuh kemewahan untuk hidup bersahaja sambil
khusyuk, pergi ke masjid setiap hari Jum’at dan sebagainya. menimba ilmu keagamaan dan tinggal di pesantren sederhana

442 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 443
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

milik neneknya di daerah Tegalrejo. dari pusat pemerintahan.Mereka ada di kampung-kampung


Seratus tahun lebih kemudian, ulama pesantren mencatat yang menyatu dengan masyarakat, karena sudah menjadi
sejarah gemilang dengan keluarnya fatwa jihad oleh pendiri kodratnya, para penguasa selalu berjarak dan cenderung
NU, KH. Hasyim Asy’ ari, yaitu fatwa wajib berperang bagi menindas rakyatnya.Keadaan seperti itu menyebabkan para
penduduk kota Surabaya dan sekitarnya melawan pasukan ulama dan santrinya di pesantren masing-masing begitu
Sekutu yang diboncengi pasukan NICA Belanda. Pengaruh menyatu dengan rakyat kebanyakan.
fatwa itu kemudian melahirkan peristiwa perang paling hebat
dan fenomenal dalam sejarah berdirinya negara Republik d. PESANTREN: Produk-produk Budaya baru
Indonesia yaitu perang Surabaya 1945. Nilai-nilai keagamaan berdasarkan penafsiran terhadap
Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika sampai saat ini, teks-teks kitab klasik (lebih dikenal dengan sebutan kitab
dari satu sisi kultur pesantren masih mempertahankan kultur kuning, karena kertasnya yang berwarna kuning) yang sehari-
kritis, inklusif, oposan dan dekat dengan rakyat kebanyakan. harinya digeluti dan menjadi pegangan utama para ulama dan
Semangat pesantren di satu sisi adalah semangat pembelaan santrinya, pada akhirnya mau tidak mau bersentuhan dengan
kaum lemah, kaum kecil yang selalu kalah dan menjadi korban realitas kehidupan, adat-istiadat serta budaya masyarakat yang
ketidak-adilan penguasa.Hal itu sesuai dengan ajaran Islam tidak terlepas dari nilai-nilai budaya lokal di mana masyarakat
yang menekankan semangat ajaran amar ma’ ruf nahi munkar itu bertempat. Keadaan seperti ini, pada akhirnya memaksa
serta Islam sebagai agama keadilan dan agama yang dipahami para ulama mengambil nilai-nilai kearifan dengan cara
sebagai rakhmat bagi semua alam atau rakhmatan lil alamiin. menyesuaikan hukum-hukum fikih yang sudah baku dengan
Bila ditinjau dari uraian tersebut, pondok pesantren adalah nilai-nilai baru yang bersentuhan langsung dengan persoalan
sumbangan amat besar yang telah diberikan oleh para ulama hidup sehari-hari yang telah menjadi tradisi.
kepada bangsa.Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua Maka, muncullah terobosan-terobosan baru hasil kajian
di Indonesia sekaligus sebagai basis perjuangan fisik di masa para ulama yang melahirkan produk-produk budaya baru
kolonial dan lembaga pendidikan Islam yang selalu mengadakan pula sebagai sintesa antara kaidah-kaidah keagamaan dan
pembelaan terhadap kaum lemah dan tertindas. produk budaya lokal yang telah terlebih dulu eksis.Berangkat
dari kearifan penafsiran kaidah yang amat terkenal di kalangan
c. PESANTREN: EMBRIO GERAKAN KULTURAL kaum nahdliyin, yaitu kaidah “Al-muhafadzatu ‘ala-al qadim al-
DAN CIVIL SOCIETY Di INDONESIA. shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlakh” (memelihara tradisi
Sepanjang sejarahnya, pesantren mengambil peran menjaga yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik), maka para
jarak dengan penguasa.Ulama-ulama terdahulu sengaja ulama pesantren selalu berfikir kritis, dinamis dan progresif
mendirikan pesantren di tengah-tengah masyarakat yang jauh dalam menghadapi problema sosial kemasyarakatan yang ada.

444 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 445
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Ritual turun-temurun yang telah berakar di masyarakat seperti e. SEJARAH PERKEMBANGAN NU


ritual selamatan misalnya, adalah hasil kajian untuk menyiasati Akulturasi pemikiran semacam itu terus berkembang di segala
hukum yang semula adalah budaya Hindu Budha, kemudian bidang, termasuk dalam bidang politik di mana NU menjadi
dimodifikasi sedemikian rupa menjadi ritual budaya tahlilan tidak asing lagi dengan isue-isue mengenai demokratisasi dan
yang kental dengan ritual peribadatan yang amat islami. Biar Hak-hak Asasi Manusia, misalnya. Dalam wacana politik, NU
pun untuk hal-hal semacam itu, warga NU selalu menjadi sasaran telah menemukan momentum paling tepat yang ditandai dengan
kecaman kaum Islam Modernis yang berhaluan Wahabi.Kaum peristiwa amat bersejarah bagi NU, yaitu saat berlangsungnya
Wahabi selalu mencela hal itu dengan menuduhnya sebagai Muktamar NU di Situbondo yang menghasilkan keputusan
bid’ ah dan khurafat yang sesat dan tidak berguna. penting yaitu NU kembali ke Khittah 26. Dalam peristiwa itu,
Proses “penyiasatan” seperti itu, sebetulnya telah ada NU adalah organisasi Islam pertama yang menerima Asas
sebelum kedatangan para wali menyebarkan Islam di Indonesia. Tunggal Pancasila.NU menarik diri dari kegiatan politik praktis
Ritual peringatan Maulid Nabi dengan pembacaan sholawat yang semula bergabung dan menjadi pendukung utama Partai
dalam kitab Al Barzanzi yang dilagukan secara bersama- Persatuan Pembangunan (PPP) dan back to basick menjadi
sama misalnya, adalah tradisi ritual yang berasal dari inisiatif organisasi sosial yang mengurusi masalah agama, dakwah dan
Salahuddin Al Ayyubi (Sekitar tahun 1100-1200 M), untuk sosial.Politik bagi NU adalah politik bukan dalam arti sempit
menyalakan semangat juang tentara Islam. seperti hanya berkecimpung dalam politik praktis.Tetapi, arti
Proses seperti itu terus berkembang, seiring dinamika budaya politik bagi NU adalah peneguhan kembali kelangsungan
masyarakat yang amat dinamis. Dan pada akhirnya, ulama- berpolitik secara sangat luas sebagai upaya praktik nilai-nilai
ulama pesantren terus mengembangkan wacana pemikiran yang Islam sebagai agama rakhmatan lil alamiin.
didasari hukum-hukum fikih sebagai landasan untuk menjawab Itu berarti, pada akhirnya terbukti bahwa Khittah 26 juga
tantangan-tantangan zaman yang kian komplek. Proses itu memberi landasan yang lebih leluasa kepada kegiatan dakwah
berlangsung terus menerus. Ulama pesantren pada akhirnya NU karena dengan demikian dapat diartikan pula sebagai
pun berhadapan dengan wacana-wacana baru yang terkadang strategi para ulama mengambil jarak, sekaligus tidak banyak
terasa mengejutkan.Berangkat dari hal-hal semacam itu, maka lagi berbenturan dengan pemerintah karena NU telah bertekad
pada akhirnya ulama pesantren menjadi terbiasa berfikir kritis, menjauh dari kegiatan politik yang tujuan akhirnya hanyalah
metodis dan sistematis dalam menghadapi wacana-wacana mengincar kursi kekuasaan. Sejak saat itu, NU di bawah
baru, termasuk wacana keilmuan modern yang berasal dari kepemimpinan Gus Dur semakin terlihat sebagai lokomotif
barat. utama gerakan penguatan masyarakat sipil (civil society).
Moment Muktamar Situbondo itu disamping disambut
dengan suka-cita oleh segenap kaum nahdliyin, juga oleh

446 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 447
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

pemerintahan rezim Orde Baru yang untuk sementara bisa (sebagai kekuatan tandingan terbentuknya ICMI oleh para
bernafas lega karena NU sebagai organisasi massa yang tokoh-tokoh Islam yang berhasil diperalat rezim Orde Baru)
mempunyai pengikut lebih dari Empat Puluh Juta orang lebih dirasakan semakin mengancam kedudukan Soeharto. Dengan
telah menyatakan tidak berpolitik praktis. Itu berarti, harapan berbagai cara Soeharto terus menekan Gus Dur. Tetapi, Gus
bagi partai utama pendukung pemerintah waktu itu yaitu Partai Dur tetap kukuh melaju sebagai tokoh demokrasi sehingga
Golkar untuk dapat meraih suara lebih banyak dari warga NU akhirnya gerakan pro demokrasi yang didukung rakyat berhasil
yang otomatis menjadi massa mengambang (floating mass) mengakhiri dominasi kekuasaan Orde Baru.
karena NU telah memisahkan diri dengan PPP. Andree Feillard, Berakhirnya kekuasaan Soeharto menjadikan pintu masuk
seoarng pengamat NU, menyebut peristiwa itu sebagai momen proses demokratisasi di Indonesia yang selama ini diperjuangkan
rekonsolidasi organisasi NU yang membentuk pola hubungan Gus Dur menjadi semakin terbuka. Hal itu pula dapat menjadi
yang lebih baik antara NU dan pemerintah. (Andree Feillard, contoh sebuah kilas-balik perjalanan pemerintahan di Indonesia
NU vis-a-vis Negara, Lkis Yogyakarta, 1999) sejak era dimulainya kerajaan Islam di pulau Jawa yang
Tetapi, kelegaan rezim Soeharto tidak berlangsung lama.NU nantinya berpengaruh amat besar bagi terbentuknya Negara
kembali terasa menjadi kekuatan oposisi utama terhadap rezim Kesatuan Republik Indonesia moderen yang demokratis.
Orde Baru. Para ulama dan massa NU di bawah pimpinan Pernah ada keadaan di mana para ulama mengambil peran
Gus Dur kembali terlihat sebagai kekuatan kritis yang berani sangat signifikan dalam kehidupan negara dan pemerintahan,
mengambil resiko dengan bersikap vokal kepada berbagai yaitu di masa awal berdirinya kerajaan Demak Bintoro di
kebijakan praktik politik rezim Soeharto yang otoriter. NU di tahun 1478 M. Ketika itu, musyawarah Wali Songo sepakat
bawah Gus Dur justru malah semakin kuat menjadi kelompok mengangkat Raden Fattah, yang merupakan keturunan
penekan yang mendapat dukungan dari massa NU yang Brawijaya raja Majapahit, menjadi sultan di kerajaan Demak.
tersebar di seluruh Indonesia. Dukungan terhadap Gus Dur Dalam perjalannya, pemerintahan Kerajaan Demak dipandang
bukan hanya datang dari warga NU dengan para ulama dan telah berhasil mencerminkan ciri-ciri negara demokrasi karena
pesantrennya serta tokoh-tokoh pro demokrasi, tetapi juga dari dalam memerintah, raja diangkat, diawasi dan dikontrol
kelompok-kelompok minoritas dari agama-agama lain yang oleh Wali Songo sebagai pihak otonom yang dipercaya
ada di Indonesia.Gus Dur adalah tokoh penganjur pluralisme dapat menampung aspirasi rakyat. Raja selalu berkonsultasi
dan toleransi umat beragama. kepada para ulama, terutama kepada Wali Songo dalam
NU dengan massa yang amat besar jumlahnya, menjadi memutuskan hukum yang ada.Sistem pemerintahan demikian,
backing utama gerakan civil society yang dikomando oleh dengan sendirinya telah mencerminkan “substansi” sistem
Gus Dur. Sepak-terjang Gus Dur bersama tokoh-tokoh pro pemerintahan demokrasi moderen, yaitu adanya keseimbangan
demokrasi di tahun 1991 yang mendirikan Forum Demokrasi antara kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

448 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 449
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Oleh karena itu, tidaklah aneh bila ada sementara ahli yang adalah tokoh demokrasi, Hak Asasi Manusia serta humanisme
berpendapat bahwa sistem pemerintahan Kerajaan Demak dan pluralisme yang paling penting dalam sejarah Indonesia.
Bintoro adalah sistem pemerintahan paling demokratis yang Pergulatan pemikiran para kyai NU yang telah berhasil
pernah ada di Indonesia, bahkan bila dibandingkan dengan menghasilkan rumusan-rumusan pemikiran jauh ke depan
sistem pemerintahan Indonesia moderen era Orde Lama dalam bidang kenegaraan dalam hubungannya dengan
di bawah kepemimpinan Bung Karno dan era Orde Baru di tanggapan terhadap nilai-nilai baru seperti demokrasi, HAM,
bawah kepemimpinan Soeharto. (WS. Rendra: Teks Pidato pluralisme, humanisme dan berbagai isme-isme mutahir lainnya
Kebudayaan di Taman Ismail Marzuki tahun 1995). seperti contoh di atas itu, adalah hasil kajian terus menerus
Baru di tahun 1999, sistem demokrasi kembali benar- teks-teks Islam klasik dalam upaya mencari dasar jawaban
benar berjalan dengan ditandai pemilihan presiden paling berbagai macam produk pemikiran mutahir. Bermula dari
demokratis setelah sekian lama Indonesia berdiri, dengan upaya menyandingkan kaidah fikih secara harmonis dengan
terpilihnya seorang presiden yang juga ketua NU yang bernama produk-produk budaya lokal yang telah mapan, kemudian
KH.Abdurrakhman Wakhid atau Gus Dur.Dalam hal ini, bila melahirkan gerakan kultural yang amat progresif sehingga
kita mengacu kepada pemikiran WS. Rendra di atas tersebut, melahirkan lompatan-lompatan gagasan yang brilian.Dengan
maka dengan mudah dapat disimpulkan bahwa pemerintahan demikian, semangat kultural NU yang mendasari gerakan da’
paling demokratis di Indonesia adalah pada masa pemerintahan wah semakin mudah diterima keberadaannya di masyarakat
kerajaan Demak yang dikontrol oleh para ulama di tahun 1478 Indonesia yang amat plural dan beragam.
M sampai vakum selama Lima Ratus Tahun kemudian hingga Apa yang mendasari semangat para ulama NU dalam
munculnya Gus Dur sebagai presiden pertama yang diangkat mengkaji permasalahan agama di satu sisi serta produk budaya
secara paling demokratis dalam sejarah berdirinya negara masyarakat tertentu di sisi lain, adalah semangat kearifan
Indonesia moderen. mengambil kemaslahatan dalam setiap dilema permasalahan
Raden Fattah dan KH.Abdurrakhman Wahid atau Gus Dur yang ada serta memakai salah satu kaidah logika: konteks
adalah contoh figur seorang santri pesantren yang kemudian sangat menentukan bangunan hukum yang akan terbentuk.
masing-masing menjadi seorang raja dan presiden.Raden Fattah Ibnu Abididin di dalam risalahnya Nasir al-‘Urf Fiy Ma Bana
adalah keturunan Majapahit yang belajar agama di pesantren Min al-Ahkam ‘Ala al -‘Urf (Penyebaran Tradisi dalam Hukum-
Sunan Giri di Gresik.Sementara, Gus Dur adalah cucu pendiri hukum yang Dibangun Berdasarkan Tradisi) mengatakan:
NU, KH.Hasyim Asy’ ari yang waktu mudanya menjadi santri “Banyak sekali hukum-hukum berubah oleh karena perubahan
di pesantren Krapyak, Tegalrejo serta Tambak Beras, Jombang. zaman yang disebabkan perubahan tradisi masyarakatnya, atau
Raden Fattah adalah peletak dasar kerajaan Islam di Pulau Jawa. karena terjadinya kedaruratan atau karena rusaknya generasi
Sementara Gus Dur, disamping sebagai seorang ulama juga suatu zaman. Di mana jika hukum tetap sebagaimana apa yang

450 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 451
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

ada sebelumnya, maka akan terjadi kesulitan dan kerusakan 6. MATERI GENDER PERSPEKTIF
di tengah masyarakat. Dan, akan menyalahi kaidah-kaidah
syariat yang dibangun di atas asas peringanan dan pemudahan 1. Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam
dan menghindari kerusakan dan kerugian”.(Dikutip dari Jurnal “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
Tashwirul Afkar PP Lakpesdam NU). Teks-teks seperti itu adalah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
salah satu contoh kaidah yang sering dipakai oleh para ulama melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
dan menjadi pergulatan pemikiran para santri di pesantren baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
sehingga kemudian lahirlah banyak sekali pemikiran-pemikiran baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
yang mendasari keputusan dalam konteks kenegaraan, sosial, (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
politik maupun kebudayaan.Tradisi yang terasa dinamis dan yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashas: 77) Ayat ini merupakan
progresif itu menemukan masa puncaknya sejak NU dipimpin perintah bagi pria dan wanita untuk berusaha dan berkarier
oleh Gus Dur.Di bawah kepemimpinan Gus Dur, telah lahir agar bisa mencapai kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat.
tokoh-tokoh ulama sekaligus intelektual NU yang berlatar Banyak teks yang menunjukkan perintah untuk menuntut
belakang pesantren seperti KH.Said Agil Siradj, KH.Masdar F ilmu.
Mas’ udi, KH. Muhammad Hussein maupun tokoh-tokoh yang Dalam sejarah Islam, banyak sekali ditemukan para wanita
lebih muda lain yang telah siap membentengi NU dari arus terkenal di bidang ilmu, sastra, fikih dan juga hadits. Memberikan
tradisi pemikiran dan filsafat barat kontemporer yang semakin pendidikan kepada wanita pada zaman sekarang sudah
menjauh dari nilai-nilai Islam. menjadi sesuatu yang sangat urgen, yaitu agar para wanita
Pemikiran-pemikiran mereka yang humanis dan membumi, dapat melaksanakan segala tugas sosialnya, baik di rumah
semakin menguatkan posisi NU sebagai pengawal Pancasila maupun dalam masyarakat dengan para teman-temannya.
dan UUD 45 sebagai falsafah dan dasar hukum utama negara Begitu juga dalam ajaran Islam, wanita juga mempunyai hak
Republik Indonesia.Para ulama NU telah menyatakan bahwa dan kesempatan berkarir dengan tidak melalaikan fungsi dan
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia secara final. kedudukannya sebagai wanita. Cukup banyak ayat Al-Qur’an
Ulama, pesantren, intelektual serta massa NU adalah penjaga maupun hadits Nabi yang mendorong wanita untuk berkarir.
utama kehidupan bernegara yang kini kadang terasa terancam “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan
oleh banyaknya gerakan-gerakan yang bertujuan memecah- Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian
belah NKRI dengan berbagai macam alasan, termasuk salah yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada
satunya ancaman radikalisme dan terorisme dari gerakan- apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada
gerakan Islam garis keras yang sering membuat kekacauan bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah
dengan mengatas-namakan agama kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah

452 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 453
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Maha mengetahui segala sesuatu.”(An-Nisa: 32) (karier) maupun untuk kepentingan ibadah. Islam tidak
Ayat tersebut memberikan dorongan bahwa wanita pun membedakan urusan mencari ilmu yang bermanfaat antara
bisa berkarir dan dapat mencapai prestasi sama dengan kaum laki-laki dan perempuan. keduanya sama-sama diperintahkan
pria, bergantung pada usaha dan dorongan. mempelajari ilmu yang bermanfaat. Tugas ini umum untuk
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kaum laki-laki dan kaum perempuan. Dalam sejarah banyak
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu sekali ditemukan kaum perempuan yang terkenal cerdas dalam
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat ilmu syar’i. Islam tidak melarang wanita untuk belajar berbagai
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat macam ilmu yang bermanfaat yang ia kehendaki, karena
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim,
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang nash dalam hadits ini mencakup dua jenis insan yakni laki-
yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashas: 77) laki dan wanita, sebagaimana dalam semua bentuk perintah
Ayat ini merupakan perintah bagi pria dan wanita untuk keagamaan.
berusahan dan berkarier agar bisa mencapai kehidupan bahagia Rosyid Ridho berkata, “Menuntut ilmu adalah kewajiban
di dunia dan di akhirat. bagi setiap muslim, walaupun tidak disebutkan kata-kata
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik muslimah”.
laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka Menurut Adil Fathi Abdulloh, “Wanita juga sebaiknya
mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya mempelajari seni-seni bergaul dengan anak dalam suasana-
walau sedikitpun.” (An-Nisa’: 124) suasana yang serba gelap dan serba samar sekarang ini, di
Allah akan menjamin (memotivasi) pria ataupun wanita mana ia tidak bisa mengontrol dan memikul tanggung jawab
yang mau bekerja (berkarier) dalam bidang apa saja yang mendidik mereka sendirian.
tergolong pekerjaan baik (halal). Syaikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqor berkata, “Wanita
“ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, dalam masyarakat muslim dipersilahkan mempelajari ilmu apa
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian saja yang bermanfaat baginya di dunia dan akhirat”.
yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma>ruf, Ibnu Hazm berkata, “Setiap muslim, yang sudah balig,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan berakal, laki-laki paupun perempuan, merdeka ataupun budak
zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu wajib untuk bersuci, sholat, dan puasa yang wajib”.
akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Yang disebutkan Ibnu Hazm ini adalah ukuran minimal
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah: 77) yang wajib dipelajari setiap muslim dan muslimah. dalam hal
Allah menyuruh wanita maupun pria agar bisa bekerja sama, ini tidak ada perbedaan antar laki-laki dan perempuan, ketika
saling menolong, baik dalam rangka kepentingan pekerjaan ia berada dalam bidang khusus tertentu, baik dalam urusan

454 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 455
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

agama ataupun dunia, maka mempelajari bidang tersebut Gender telah menjadi bahasa yang memasuki setiap analisis
adalah fardu ‘ain sesuai dengan kemampuannya, sehingga ia sosial dan menjadi pokok bahasan dalam wacana perdebatan
bisa melaksanakannya dengan sebaik mungkin. mengenai perubahan sosial misalnya dalam kuota legislatif
Mencari ilmu berbeda-beda bentuknya sesuai perbedaan keterlibatan perempuan belum mencapai 30% sebagai dampak
zaman. Untuk saat ini, kita hidup dalam dunia ilmu pengetahuan, dari proses kehidupan sosial yang belum memposisikan peran
kemajuan intlektual, ilmu komputer dan internet. Wanita gender itu sesuai dengan perubahan –perubahan ekonomi
dituntut mengetahui semua ini, sehingga ia tahu mana yang politik budaya. serta menjadi topik penting dalam setiap
bermanfaat dan mana yang berbahaya, selanjutnya ia bisa perbincangan pembangunan.
menyelamatkan anak-anaknya ke tempat yang aman dan tidak Saparinah Sadli dalam Mudzhar dkk (2001) mengatakan tidak
menjerumuskan mereka ke cengkeraman fitnah yang beraneka ada lingkungan budaya yang membatasi definisi sosial gender
ragam. atas adanya perbedaan biologis antarjenis kelamin. Namun
Cakupan ilmu yang harus dicapai wanita saat ini sangatlah karena dalam setiap budaya ada fungsi-fungsi universal yang
luas, siapa yang tidak bergabung dengan kafilah ilmu yang harus dilaksanakan seperti mengasuh anak, mencari nafkah,
sesuai dengan tuntutan, ia akan jauh dari kenyataan yang mengambil keputusan, mengisi peran sebagai pemimpin, maka
sebenarnya dan akan mengalami kerugian besar di bidang ada peran-peran sosial yang kemudian dikaitkan pada gender
pendidikan. Karena, disana ada berbagai makar dan konspirasi tertentu. Meskipun hal ini tidak berarti bahwa ada fungsi tertentu
yang sengaja direncanakan untuk menyerang anak-anak baik yang harus dilakukan oleh perempuan atau laki-laki, tetapi
di timur maupun di barat. kalau suatu peran sudah dikaitkan dengan salah satu gender
maka peran tersebut diberi makna simbolis tertentu. Kemauan
2. Gender dalam Perspektif Sosial dan Budaya politik pemerintah untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang
Minat untuk mempelajari gender berkembang pesat dalam pada dasarnya merupakan sarana untuk kesetaraan hubungan
dua dasawarsa terakhir. Berbagai konferensi nasional dan gender masih perlu didukung oleh program-program dan
internasional telah diselenggarakan dan sejumlah karya tindakan nyata.
tulis juga telah diterbitkan, juga berbagai bentuk forum diskusi Isu gender sebenarnya merupakan isu yang relatif baru
lintas pemikiran. Semua membahas masalah-masalah yang bagi masyarakat sehingga seringkali menimbulkan berbagai
amat luas berkaitan dengan gender mulai dari soal agama, penafsiran dan tanggapan yang sering kurang tepat tentang
politik, ekonomi, ketenagakerjan, kesehatan, pendidikan, dan gender. Pemahaman mengenai gender menjadi sesuatu yang
budaya. sangat penting artinya bagi semua kalangan, baik dalam
Berbagai perspektif tentang gender pun muncul dan pemerintahan, swasta, masyarakat maupun keluarga. Melalui
menciptakan diskursus yang terus bergulir sepanjang waktu. pemahaman yang benar mengenai gender diharapkan

456 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 457
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

secara bertahap diskriminasi perlakuan terhadap perempuan 7. MATERI MANAJEMEN PROGRAM


dapat diperkecil sehingga perempuan dapat memanfaatkan
kesempatan dan peluang yang diberikan untuk berperan lebih A. Pengertian Managemen Program
besar dalam berbagai aspek kehidupan. Seringkali gender • Program
disamaartikan dengan seks, yaitu jenis kelamin laki-laki dan suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi
perempuan, sehingga peran dan tanggung jawabnya juga kebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
dibedakan sesuai jenis kelamin ini. Padahal konsep gender dalam kurun waktu tertentu.Dalam organisasi banyak
sesungguhnya merujuk pada ” Peran ” dan bukan pada ” sekali program yang sedang dan sudah dilaksanakan.
kodratnya” artinya antara laki-laki dan perempuan harus • Managemen
saling mengakui, memiliki kesepakatan dan kesempatan yang suatu proses mengintegrasikan sumber-sumber
sama serta keterlibatannya memiliki ruang dan posisi menurut yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk
hak-hak asasinya sebagai pengambil keputusan, baik ruang menyelesaikan suatu tujuan. Yang di maksud sumber
keluarga, dalam tatanan sosial masyarakat adat maupun disini mencakup orang-orang, alat-alat, media bahan-
birokrasi dan legislatif. Sehingga solusi yang mungkin dan perlu bahan, uang, sarana dan prasarana semuanya
dilakukan pemerintah termasuk stakeholder ke depan adalah diarahkan dan di koordinasi untuk mencapai tujuan.
membangun kesepahaman gender yang dimulai dari kampung. Agar program itu dapat berjalan dengan baik perlu
Hal ini dimaksudkan demi memahami nilai-nilai gender dalam diatur dan dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan
tatanan sosial dan budaya masyarakat dan pengawasan. Kegiatan ini terkait dengan kegiatan
manajemen.
3. Perspektif Gender dalam Regulasi Kesehatan
Hak dan Kewajiban Konstitusi WHO (1946) menyatakan Fungsi-fungsi manajemen telah di kemukan oleh para
bahwa kesehatan adalah hak azasi, manusia yang fundamental. sarjana yang dikutip oleh M. Manulang dalam karyanya
Hal ini kemudian ditegaskan kembali dalam deklarasi Alma Ata yang berjudul Dasar-dasar manajemen Diantaranya:
(1978) dan Deklarasi Kesehatan Sedunia (1998). • Laous A. Allan: leading, Organising, Planning,
UUD RI Tahun 1945 Kesehatan adalah hak azasi berarti Controling.
Pemerintah menjamin ketersediaan (availability) dan • Prajudi Atmosudarjo: Planning, Organising, Motivating,
keterjangkauan (accessability) pemeliharaan kesehatan untuk Actuating, Controling.
semua secepat mungkin. (WHO-Health and Human Right • Winardi SE. : Planning, Organising, Coordinating,
Publ. Serien No. I. July 2002) KESEHATAN IBU DAN ANAK Actuating, leading, Comonikating, controlling.
INVESTASI SDM

458 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 459
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Pada hakekatnya bila dikombinasikan dari ketiga tersebut adalah aktivitas menetapkan tujuan dan tindakan-tindakan
diatas, maka fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut: untuk mencapai tujuan”.Dari pendapat tersebut dapat ditarik
1. Planning. 5. Motivating. kesimpulan bahwa perencanaan adalah merupakan rangkaian
2. Organising. 6. Leading. kegiatan secara teratur yang dilakukan oleh seseorang atau
3. Actuating 7. Comonikating beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Coordinating 8. Controling. Suatu perencanaan dalam sebuah menajeman baik berupa
organisasi kecil atau besar, harus diatur dengan baik, serta
Dari beberapa fungsi manajemen tersebut maka dalam harus memenuhi unsur-unsur yang harus ada didalam suatu
pengembangan prosesionalitas dan sumber daya kami batasi perencanaan diantaranya:
pada sebagian fungsi manajamen sebagai berikut; 1) What : Apa yang akan dikerjakan. Ini menyangkut tujuan
a. Perencanaan 2) Where : Dimana akan dikerjakan, ini menyangkut
Umum dilakukan oleh setiap orang yang berakal normal lokasi karenanya harus
dalam melakukan suatu kegiatan apapun saja, pasti diawali dipertimbangkan dengan tepat.
dengan perencanaan atau yang dikenal dalam pengertian yang 3) How : Bagaimana cara mengerjakan, ini berhubungan
lain adanya niat yang sempurna. Apabila kegiatan itu timbul dengan tata cara melaksanakan
dari inisiatip sendiri itu adalah merupakan langkah awal dari kegiatan.
suatu kegiatan seseorang atau organisasi untuk mencapai 4) Who : Siapa yang mengerjakan, hal ini berhubungan
tujuan yang di harapkan. dengan orang yang melaksakan.
Perencanaan didalam menajemen pengembangan 5) When : Kapan dikerjakan, ini menyangkut masalah waktu
profesionalitas sumberdaya sangat diperlukan, baik didalam pelaksanaan.
menyelesaikan tugas maupun sebagai alat yang dapat membantu 6) Why : Mengapa dikerjakan, ini menyangkut kegunaan
untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.Dan dengan adanya manfaat dan kegiatan.
suatu perencanaan yang matang serta disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada, dapat di jadikan pedoman bagi Apabila unsur-unsur tersebut telah dapat dipakai sebagai
pelaksanaan di dalam melaksanakan tugas-tugasnya.Sebab pedoman dalam perencanaan pelaksanaan tugas, maka
apabila didalam melakukan suatu pekerjaan tanpa diawali pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan sempurna.
perencanaan yang matang maka pekerjaan itu tidak dapat
diselesaikan dengan optimal dan efesien. b. Pengorganisasian.
Pandangan diatas diperkuat oleh pendapat Q.U. Efendy Didalam manajemen suatu organisasi atau perkumpulan
beliau menyatakan bahwa “plaining atau perencanaan baik itu berupa pengembangan profesionalisme guru atau

460 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 461
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

yang lainnya, tidak dapat dikerjakan oleh satu orang saja, imformasi dari seseorang kepada orang lain. Atau juga dapat
tetapi harus dikerjakan secara bekerja sama diantara anggota- dikatakan komunikasi adalah merupakan proses penyampaian
anggota kelompok sehingga dengan demikian maka diperlukan berita dari suatu sumber berita kesuatu tenpat tujuan.
pembagian tugas atau yang disebut sebagai pengorganisasian
untuk mencapai tujuan bersama. e. Pengawasan
Dengan demikian maka organisasi merupakan suatu wadah Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang terakhir dari
bagi manusia atau kelompok manusia untuk melakukan kegiatan manajemen yang harus dilakukan oleh atasan atau pimpinan
dalam mencapai tujuan bersama.Sedangkan dalam sebuah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pengawasan ini
kelompok organisasi diperlukan atau harus adanya pemimpim mempuyai fungsi untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja
dan yang dipimpin dalam melakukan kegiatannya. S.P. Siagian sesuai dengan rencana atau tidak, disamping itu juga untuk
mengatakan: “Pengorganisasian adalah keseluruhan proses mencegah terjadinya penyimpangan.
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung Manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber
jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang di maksud sumber
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam disini mencakup orang-orang, alat-alat, media bahan-bahan,
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan”, uang, sarana dan prasarana semuanya diarahkan dan di
Sehingga pengorganisasian adalah penyusunan dan koordinasi untuk mencapai tujuan.
pembagian tugas kepada masing-masing anggota didalam Dalam setiap kegiatan manajemen akan dikatakan
suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan sempurna jika dalam prosesnya dilaksanakan suatu evaluasi,
sebelumnya. tidak terkecuali dalam manajemen pendidikan. Program
pendidikan sebagai penjabaran dari perencanan pendidikan
c. Koordinasi. harus dievaluasi dengan saksama, menggunakan strategi yang
Koordinasi adalah merupakan fungsi manajeman yang tepat sehingga hasilnya dapat di pertanggungjawabkan.
dijalankan oleh seorang pimpinan.Koordinasi yang dimaksud
adalah sebagai usaha menyatukan kegiatan-kegiatan dari B. Analisis Rencana Kegiatan Yang Terarah
satuan-satuan kerja (unit) organisasi bergerak sebagai kesatuan Keinginan keinginan serta tatacara membangun organisasi
yang bulat guna melaksanakn sekuruh tugas organisasi untuk tentunya berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya,
mencapai tujuan dan cara untuk mencapai cita cita organisasi sebaiknya
terjabarkan dalam suatu program kerja yang disahkan secara
d. Komunikasi. bersama, sesuai dengan konstitusi organisasi (AD/ART).
Komunikasi adalah merupakan suatu proses penyampaian Program kerja akan menjadi suatu kebutuhan primer bagi suatu

462 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 463
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

organisasi karena organisasi tanpa memiliki suatu program suatu organisasi maka selama itu telah direncanakan
kerja yang terarah dan terpadu dapat diibaratkan bagaikan sinkronisasi kegiatan organisasi antara bagian
orang buta yang mencari kucing hitam dalam gelap malam kepengurusan yang satu dengan bagian kepengurusan
tanpa cahaya. yang lainnya .
Program kerja organisasi baru dapat dibuat dengan
sistematis,terarah dan terpadu jika urutan proses menuju - JENIS-JENIS PROGRAM KERJA
pembuatan program kerja telah dilalui dengan baik, artinya Program kerja akan dibuat oleh suatu organisasi sesuai
organisasi telah memiliki dasar dasar acuan tentang “jiwa” dari dengan kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi yang
program kerja yang dibuat. bersangkutan, jenis jenis program kerja dapat dibedakan
antara lain:
- PENGERTIAN PROGRAM KERJA I. Menurut rentang waktu perencanaan
Program kerja dapat diartikan sebagai suatu rencana 1. Program kerja untuk satu periode kepengurusan
kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan Jenis program kerja ini biasanya dibuat oleh organisasi
tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah untuk satu periode kepengurusan, sehingga kegiatan
ditentukan oleh suatu organisasi. Program kerja ini akan rapat kerja (raker) organisasi hanya dilakukan sekali
menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan dalam satu periode kepengurusan dan untuk tahap
rutinitas roda organisasi. Program kerja juga digunakan selanjutnya akan diadakan evaluasi dan koordinasi
sebagai sarana untuk mewujudkan cita cita organisasi. Ada dari program kerja yang telah ditetapkan
dua alasan pokok mengapa program kerja perlu disusun 2. Program kerja untuk waktu tertentu
oleh suatu organisasi : Jenis program kerja seperti ini disusun untuk suatu
1. Efisiensi organisasi jangka waktu tertentu biasanya triwulan, caturwulan,
Dengan telah dibuatnya suatu program kerja oleh suatu semester dan lain lain. Dalam pembuatan metode
organisasi maka waktu yang dihabiskan oleh suatu program kerja seperti ini maka akan ditemui
organisasi untuk memikirkan bentuk kegiatan apa saja bahwa suatu organisasi akan mengadakan rapat
yang akan dibuat tidak begitu banyak, sehingga waktu kerja (raker) organisasi lebih dari sekali dalam satu
yang lain bisa digunakan untuk mengimplementasikan periode kepengurusan
program kerja yang telah dibuat.
2. Efektifitas organisasi II. Menurut sifat program kerja
Keefektifan Organisasi juga dapat dilihat dari sisi 1. Program kerja yang bersifat terus menerus
ini, dimana dengan membuat program kerja oleh (continue)

464 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 465
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Program kerja seperti ini akan dilakukan secara kerja lain .


terus menerus (tidak hanya sekali) oleh suatu Contoh :
organisasi, kesulitan pengimplementasian program - Membuat Bazaar Makanan Keliling untuk
kerja umumnya akan dihadapi saat pertama kali mencari dana bagi korban bencana
melaksanakan jenis program kerja ini. - Membuat program pelatihan Internet bagi
Contoh : seluruh anggota untuk mendukung program
- Mengadakan MAKESTA pada setiap penerimaan “Mari Berkomunikasi” yang dicanangkan
anggota baru di IPPNU Departement Minat bakat
- Mengadakan Diklat Manajemen Organisasi
III. Menurut targetan organisasi
1. Program kerja jangka panjang
2. Program kerja yang bersifat insidental Program kerja jangka panjang harus sesuai dengan cita-
Program kerja seperti ini umumnya hanya dilakukan cita/tujuan pembentukan organisasi, serta visi dan misi
pada suatu waktu tertentu oleh suatu organisasi dari organisasi.Program kerja model ini dibuat karena
biasanya mengambil momentum momentum waktu kemungkinan untuk merealisasikan dalam waktu yang
yang penting pendek tidak memungkinkan.
Contoh : Contoh :
- Mengadakan bakti sosial karena ada kejadian - Membuat sarana Sekretariat yang presentatif, yang
bencana alam disuatu desa dilengkapi dengan Asrama
- Mengadakan pameran buku berkaitan dengan Mahasiswa, Perpustakaan, Tempat Percetakan,
PHBI Ruang pertemuan dan tempat olahraga.
- Mengadakan semina berkaitan dengan hari Ket : Berbagai fasilitas seperti yang diterangkan
AIDS sedunia dalam contoh diatas, kecil kemungkinannya untuk
diadakan dalam jangka waktu yang pendek, karena
3. Program kerja yang bersifat tentatif itu program kerja ini harus dijadikan program
Program kerja ini sifatnya akan dilakukan sesuai kerja jangka panjang, dimana masing-masing
dengan kondisi yang akan datang. Alasan kepengurusan berfokus pada satu bagian program
dibuatnya program kerja jenis ini adalah karena kerja seperti, pengadaan tanah, sebagian bangunan
kurang terjaminnya faktor faktor pendukung ketika dan sebagainya.
diadakannya perencanaan mengenai suatu program

466 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 467
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Program kerja jangka pendek Bila diibaratkan Organisasi sebagai suatu kendaraan,
Program kerja jangka pendek adalah program kerja manajemen keuangan berperan sebagai pemeliharanya,
organisasi dalam suatu periode tertentu, yang jangka Apabila suatu kendaraan tidak diberi oli yang bagus serta
waktunya berkisar antara 1-3 tahun, yang dirancang servis teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi
untuk memenuhi berbagai kebutuhan organisasi pada dengan baik dan efisien sehingga kedepan kendaraan akan
masa tersebut. Dalam hubungannya dengan program rusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang
kerja jangka panjang, dalam program kerja jangka ditetapkan semula.
pendek ini, dibuat bagian-bagian program kerja yang Dalam prakteknya dilapangan pengelola keuangan manajer
dapat direalisasikan dalam jangka waktu dekat. keuangan biasanya dalam organisasi adalah bendahara
memiliki tugas pokok dalam menjalankan kesehatan keuangan
1. MATERI MANAJEMEN KEUANGAN ORGANISASI organisasi. Hal tersebut harus dimulai dari awal dengan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencana membangun system keuangan yang baik serta menerapkan
an,penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalia, beberapa prinsip dasar yang akan menopang keuangan itu
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu sendiri
organisasi atau perusahaan
Pada prinsipnya suatu organisasi social hampir sama A. Prinsip, proses dan fungsi manajemen keuangan
dengan perusahaan. Organisasi social bertujuan untuk kegiatan 1. Prinsip Manajemen keuangan
yang bersifat kemanusiaan.Perusahaan bertujuan untuk - KONSISTENSI (consistency)
menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin dari jasa atau Sistem dan kebijakankeuangan dari suatu organisasi
barang yang mereka jual. harus konsisten dari waktu kewaktu. Ini tidak berarti
Meskipun memiliki tujuan yang berbeda tetapi dalam hal bahwa system keuangan tidak boleh disesuaikan
pengelolaan keuangan baik perusahaan maupun organisasi apabila terjadi perubahan organisasi. Pendekatan
social haruslah dikelola secara professional dan bertanggung yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan
jawab. Bila dalam perusahaan manajemen keuangan sangat merupakan suatu tanda bahwa manipulasi di
bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan pengelolaan keuangan
maka dalam organisasi social (organisasi non profit) bertanggung - AKUNTABILITAS (Accountability)
jawab terhadap nilai kinerjanya secara akuntabilitas dapat hal Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hokum
ini menjadi parameter kepercayaan terhadap sebuah organisasi yang melekat pada individu, kelompok atau
dalam menjalankan amanah yang telah diberikan kepadanya. organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana,
program kerja atau kewenangan yang diberikan

468 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 469
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

pihak ketiga telah digunakan. Seorang bendahara dana yang telah deperoleh dan menjamin bahwa
organisasi atau manajer keuangan mempunyai dana tersebut dugunakan untuk mencapai tujuan
kewajiban secara operasional , moral dan hokum yang telah ditentukan
untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan - SANDAR AKUTANSI (Accounting standards)
yang telah mereka ambil terhadap keuangan Sistem akutansi dan keuangan yang digunakan
organisasi. organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar
- TRANSPARANSI (Tranparency)) akutansi yang berlaku umum. Hal ini berarti
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan bahwa setiap akuntan dapat mengerti system yang
pekekrjaanya, menyediakan informasi berkaitan digunakan organisasi
dengan rencana dan aktivitasnya kepada para
pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya 2. Proses manajemen keuangan organisasi
menyiapkan laporan keuangan yang akuarat, Proses menajemen keuangan organisasi haruslah
lengkap dan tepat serta mudah diakses oleh pihak berjalan dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan
yang berkepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi, proses manajemen bisa berjalan dengan baik
organisasi tidak transparan hal ini mengindikasikan apabila, segala hal yang berhubungan dengan keuangan
ada susuatu hal yang disembunyikan. dalam hal ini adalah transaksi keluar masuknya uang.
- KELANGSUNGAN HIDUP (vability) 3. Fungsi manajemen keuangan
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi fungsi manajemen keuangan adalah untuk mengelola
harus disesuaikan dengan dana yang diterima. dana organisasi pada suatu organisasi. Secara umum
Kelangsungan hidup (visibility) merupakan suatu adalah untuk memaksimalkan nilai organisasi dalam hal
ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan ini adalah program-program dari organisasi tersebut.
keuangan organisasi.
- INTEGRITAS (integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, B. Mekanis pelaporan
individu yang terlibat harus mempunyai integritas Pada organisasi yang masih kecil atau baru mulai berjalan,
yang baik. Selain itu, laporan keuangan juga harus biasanya system manajemen yang digunakan adalah system
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan manajemen tunggal. Pada system manajemen ini, semua
keakuratan pencatatan keuangan yang berkaitan dengan operasional organisasi dikelola
- PENGELOLAAN (stewardship) langsung oleh ketua organisasi tersebut. Sedangkan bagi
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik organisasi dalam katagori menengah keatas dimana

470 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 471
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

proses operasionalnya sudah semakin cepat dan komplek, - Menyusun Strategi Menggalang Dana
diperlukan pembagian tugas dan tanggung jawab untuk Strategi menggalang dana adalah tulang punggung
masing –masing bagian yang menginduk pada pimpinan kegiatan menggalang dana yang anda lakukan. Anda
tertinggi dari organisasi tersebut. perlu memberikan perhatian penuh sejak dari awal
pada setiap langkah yang anda ambil untuk menggalang
C. Fundraising (pengalian Dana) dana. Agar segalanya berjalan lancar. Anda hanya
Fundraising atau pengalian dana adalah kegiatan mengajak membuang-buang waktu dan tenaga saja, jika anda
dan mengumpulkan uang secara bersama-sama dari berbagai tidak menyusun strategi yang baik.
sumber dengan meminta dari individu, pelaku bisnis,
yayasan amal atau dari pemerintah (misalnya departemen 1. Menentukan kebutuhan
yang menangani masalah social). Secara tradisional usaha Titik tolak dalam merumuskan strategi menggalang
pengumpulan dana ini dilakukan dengan meminta secara dana adalah menentukan kebutuhan organisasi. Ini
langsung dari donator di jalan atau datang langsung dapat dilakukan pada tiga tingkatan :
kerumah dan ini adalah kegiatan yang sering dilakukan 1. Semata-mata agar bisa terus melakukan kegiatan
dan disebut pengalian dana secara langsung ( face to face 2. Untuk meningkatkan kegiatan untuk memenuhi
fundraising). Tetapi seiring dengan perkembangan jaman kebutuhan yang terus bertambah
kegiatan pengalian dana bias dilakukan lebih modern 3. Perkembangan kegiatan organisasi dimasa depan
misalnya dengan system On Line dan sering kali dilakukan
untuk kegiatan yang bersifat mendesak atau emergency, 2. Bagaimana agar organisasi itu sendiri berkembang
meskipun kegiatan pengumpulan atau pengalian dana Disamping tugas-tugas menyangkut dana, anda
tersebut tetap tidak meningalkan metode lama yaitu meminta juga perlu membiayai organisasi itu sendiri dan
pada masyarakat umum atau pada tingakt grassroots. masa depannya. Ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan :
Pengalian dana adalah suatu cara yang dilakukan oleh 1. Pengembangan modal
organisasi non profit untuk menghasilkan uang bagi 2. Dana abadi (Corpus Funds)
kegiatan operasional mereka. Organisasi tersebut misalnya 3. Mengurangi hidup bergantung pada pihak luar dan
organisasi keagamaan atau organisasi kemanusiaan. Selain mengembangkan sumber dana Independen
itu ada juga organisasi semacamya misalnya beasiswa, olah 4. Mengembangkan landasan keanggotaan dan
raga, kemanusian, budaya dan penelitian, ada banyak lagi pendukung
pengalangan dana yang mengangkat issu social.

472 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 473
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. Kemampuan berdiri sendiri untuk jangka panjang 5. Persepektif Jangka Panjang Penting
Beberapa sumber dana pada dasarnya bersifat jangka
3. Mengidentifikasi Sumber Daya pendek. Tetapi ada pula yang dapat dikembangkan
Dalam menyusun strategi menggalang dana titik tolak menjadi mitra jangaka panjang. Jika anda punya
yang baik adalah mengidentifikasi sumber-sumber dana rencana untuk mengembangakan organisasi anda untuk
yang mungkin dapat digali : jangka panjang, maka anda perlu uang, tidak hanya
Dukungan dari perseorangan, dia diajak menjadi untuk tahun ini tetapi juga untuk tahun depan, tahun
anggota atau memberi sumbangan. berikutnya, dan tahun berikutnya, dan seterusnya. Jika
Sumbangan besar selama hidup, dan warisan setelah anda menggalang dana untuk jangaka pendek, anda
meninggal. mungkin berhasil menghimpun dana untuk tahun ini dan
Dukungan dari kegiatan menggalang dana, seperti tahun depan, tetapi setelah itu anda akan mengalami
minta sumbangan dari masyarakat, mengadakan malam defisit. Karena ketika anda menggalang dana untuk
hiburan, acara massal seperti jalan kaki 10 kilometer. masa depan anda, perhitungkan potensi setiap sumber
Merumuskan strategi menggalang dana untuk untuk member dukungan dalam jangka panjang.
mewujudkan kemampuan berdiri diatas kaki sendiri
memerlukan pemikiran kreatif. 6. Mengidentifikasi Hambatan
4. Menilai Peluang Hambatan akan selalu ada ketika anda melakukan
Sebelum memutuskan sumber-sumber mana yang akan sesuatu. Ada hambatan yang timbul karena sifat
digali, perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut organisasi dan apa yang diperjuangkannya. Ada yang
ini : timbul dari dalam tubuh organisasi sendiri. Beberapa
- Pengalaman dimasa lalu. datang dari luar. Apa pun sumber hambatan, anda
- Pendukung yang sewajarnya. perlu memperhitungkan ketika menyusun rencana
- Anda ingin menjadi organisasi macam apa. menggalang dana.
- Gaya anda yang melakukan kegiatan.
- Sumber daya dan keahlian yang anda miliki. 7. Merumuskan Strategi
- Sumber dana anda sekarang. Proses perencanaan strategis anda memepertimbangkan
- Peluang yang terbuka bagi anda. semua pilihan yang tersedia bagi anda, membuat
- Siapa yang anda kenal. keputusan berdasarkan informasi yang cukup lengkap
mengenai pendekatan yang terbaik, merencanakan
langkah-langkah berikutnya, dan mempertimbangkan

474 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 475
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dengan seksama sumber daya apa yang akan diperlukan. 4. Analisis PEST
Ada beberapa teknik sederhana yang dapat digunakan Analisis PEST digunakan untuk memahami lingkungan
untuk perencanaan strategis. tempat penggalangan dana dilakukan, agar dapat
Berikut ini empat teknik yang : dilakukan analisa faktor-faktor luar apa saja yang
1. Matriks Ansoff (Ansoff Matrix) mungkin berpengaruhpada organisasi atau pada
Dengan teknik ini anda dapat menentukan cara kegiatan penggalangan dana. PEST menyelidiki
yang terbaik untuk mendapatkan pendukung baru lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi.
dan menggunakan teknik baru.
2. Analisis SWOT. 2. MATERI METODE PENGORGANISASIAN
Analisis SWOT (strength-weakness-opportunity- PELAJAR
threat) mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, A. Pengertian Organisasi
peluang dan anacaman pada organisasi dan Organisasi adalah suatu alat dan wadah atau tempat
kegiatannya menggalang dana. Dengan melakukan seorang manajer untuk melakukan kegiatan-kegiatannya
SWOT anda dapat : mencapai tujuan yang diinginkan.Pengorganisasian
- Mengembangkan metode-metode pengga­ adalah salah satu fungsi organik dari manajemen dan
langan dana yang dibangun diatas kekuatan. ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah melakukan
- Menghindari kelemahan-kelemahan atau perencanaan (planning). organisasi-organisasi
mencari untuk cara mengimbangi kelemahan- merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
kelemahan itu. masyarakat untuk mencapai hasil-hasil tertentu, yang
- Meraih peluang-peluang yang terbuka. tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu
- Mengembangkan cara-cara untuk mengatasi yang bertidak secara sendiri.
ancaman-ancaman yang muncul.
3. Analisis pihak berkepentingan B. Bentuk-bentuk organisasi
Analisis pihak berkepentingan mengindetifikasi 1. Berdasarkan Tipe-tipe Struktur Organisasi
perorangan dan lembaga yang menaruh perhatian pada Jika dilihat dari strukturnya, organisasi dapat dibagi
organisasi anda dan kegiatannya, dan menggali alasan- kepada beberapa tipe,yaitu:
alasan mengapa mereka mungkin tertarik membantu a. Organisasi dalam bentuk lini (line Organization)
dengan dana atau menyumbangkan sumber daya Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau
lainnya, atau melalui semacam kemitraan. bentuk jalur atau bentuk militer. Bentuk ini
merupakan bentuk yang dianggap paling

476 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 477
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

tua dan digunakan secara luas pada masa sangat rendah.


perkembangan industri pertama. Organisasi 9) Semua anggota organisasi masih kenal antara
Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol dan satu sama lainnya.
biasanya orga¬nisasi ini dipakai oleh militer 10) Produksi yang dihasilkan belum beraneka
dan perusahaan-perusahaan kecil saja. ragam (defersified).

Dalam organisasi lini ini pendelegasian wewenang Keuntungan dari organisasi dalam bentuk lini
dilakukan secara vertikal melalui garis terpendek adalah:
dari seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan 1) Kekuatan dan tanggung-jawab dapat ditetapkan
tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya secara pasti.
juga dilakukan melalui garis vertikal yang terpendek. 2) Orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan
Perintah-perintah hanya diberikan seorang atasan tanggung-jawab diketahui oleh
saja dan pelaporan tanggung jawab hanya kepada Semua fihak
atasan bersangkutan. Ciri-ciri dari organisasi dalam 3) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan
bentuk lini adalah: tepat karena jumlah orang yang
1) Garis komando langsung dari atasan ke Diajak konsultasi tidak banyak
bawahan atau dari pimpinan tertinggi 4) Disiplin kerja mudah dipertahankan dan
2) Masing-masing pekerja bertanggungjawab pengawasan dari pimpinan mudah
penuh terhadap semua kegiatannya. dilakukan
3) Otoritas dan tanggung jawab tertinggi terletak 5) Besarnya solidaritas para anggota karena satu
pada pimpinan puncak sama lainnya saling kenal-mengenal.
4) Ruang lingkup Organisasinya lebih kecil dan 6) Tersedianya kesempatan yang banyak bagi
jumlah anggota juga sedikit. pimpinan organisasi untuk melatih
5) Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bakat bakat yang dimiliki bawahan
bersifat langsung. 7) Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk
6) Tujuan alat-alat yang digunakan dan struktur mengembangkan spesialisasinya
organisasi bersifat sederhana. sangat terbatas
7) Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan
yang tertinggi.
8) Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan masih

478 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 479
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Kelemahan dari organisasi bentuk lini adalah: dirasakan untuk memberikan nasehat-nasehat
1) Tujuan organisasi cenderung sama, atau paling atau saran-saran teknis dan memberikan jasa-jasa
tidak didasarkan atas tujuan pribadi pimpinan kepada unit-unit operasional.
tertinggi dari organisasi dimaksud.
2) Pimpinan organisasi cenderung bertindak Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah:
otoriter, karena organisasi dipandang milik 1) Pucuk pimpinannya hanya satu orang dan
pribadi. dibantu oleh para staf.
3) Seluruh kegiatan organsasi tertalu tergantung 2) Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu
ke pada seseorang, dan kelangsungan hidup wewenang lini dan wewenang staf.
organisasi sangat ditentukan oleh orang 3) Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap
bersangkutan. atasan mempunyai bawahan tertentu dan
4) Kesempatan bagi para anggota organisasi setiap bawahan hanya mempunyai seorang
untuk mengembangkan spesialisasinya sangat atasan langsung.
terbatas. 4) Organisasinya besar, karyawannya banyak dan
pekerjaannya bersifat kompleks.
b. Organisasi dalam bentuk staf (Staff Organization) 5) Hubungan antara atasan dengan para bawahan
Organisasi dalam bentuk staf hanya mempunyai tidak bersifat langsung.
hubungan dengan pucuk pimpinan.Berfungsi 6) Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya
memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun saling kenal-mengenal.
bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan 7) Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan
dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk dan digunakan secara optimal.
ini tidak mempunyai garis komando ke bawah.
Keuntungan dari organisasi dalam bentuk lini dan
c. Organisasi dalam bentuk lini dan staf (tine and staf staf adalah:
or¬ganization) 1) Adanya pembagian tugas yang jelas antara
Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization) kelompok lini yang melakukan tugas pokok
adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi organisasi dan kelompok staf yang melakukan
fungsional.Biasanya organisasi bentuk lini dan kegiatan penunjang.
staf terjadi pada organisasi yang lebih besar, di 2) Asas spesialisasi yang ada dapat dilanjutkan
mana penyediaan tenaga spesialis sudah semakin menurut bakat bawahan masing-

480 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 481
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

masing. Pada tipe organisasi fungsional ini masalah


3) Prinsip “the right man on the right place” dapat pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-
diterapkan dengan mudah. sungguh. Pembagian kerja didasarkan pada
4) Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat “spesialisasi” yang sangat mendalam dan setiap
diterapkan dengan mudah. pejabat hanya mengerjakan suatu tugas/pekerjaan
5) Dapat digunakan dalam organisasi yang lebih sesuai dengan spesialisasinya. F. W. Taylor yang
besar. menciptakan organisasi fungsional ini.
Keburukan dari organisasi bentuk lini dan staf
adalah: Adapun ciri-ciri tipe ini adalah sebagai berikut:
1) Pimpinan lini sering mengabaikan nasehat atau 1) Dapat dibedakan pembidangan tugas secara tegas
saran dari staf. dan jelas.
2) Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan- 2) Bawahan akan menerima perintah dari beberapa
gagasan yang dikemukakan oleh pimpinan orang atasan.
lini. 3) Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.
3) Adanya kemungkinan pimpinan staf 4) Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan
melampaui’batas kewenangannya. pada tingkat atas.
4) Perintah lini dan perintah staf sering 5) Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang
membingungkan anggota organisasi karena lini dan wewenang fungsi.
kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam
memandang sesuatu. Keuntungan dari organisasi dalam bentuk fungsional
adalah:
d. Organisasi dalam bentuk fungsional 1) Adanya pembagian tugas antara kerja pikir (mental)
Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi di dan fisik,
mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para 2) Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik.
pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam 3) Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan
satuan bidang pekerjaan tertentu. Setiap kepala dari fungsi yang sama tinggi.
satuan mempunyai kekuasaan untuk memerintah 4) Moral serta disiplin keija yang tinggi.
dan mengawasi semua pejabat bawahan sepanjang 5) Koordinasi antara orang-orang yang ada daiam satu
mengenai bidangnya. fungsi mudah dijalankan.

482 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 483
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Keburukan dari organisasi bentuk fungsional adalah: sesuai kebutuhan atau kegiatan.
1) Insiatif perseorangan sering tertekan karena sudah 3) Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif.
dibatasi pada satu fungsi. 4) Semua anggota pimpinan mempunyai hak,
2) Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu wewenang dan tanggung jawab yang sama.
menspesialisasikan diri dalam satu bidang saja. 5) Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas
3) Koordinasi yang sifatnya menyeluruh sulit diadakan tertentu dalam bentuk satgas.
karena orang-orang yang bergerak dalam satu
bidang mementingkan fungsinya saja. Keuntungan dari organisasi dalam bentuk fungsional
adalah:
e. Organisasi dalam bentuk panitia (committee) 1) Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
Organisasi panitia/komite adalah organisasi yang 2) Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara
masing-masing anggota mempunyai wewenang yang berlebihan dari pimpinan.
sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih 3) Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi
ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural Keburukan dari organisasi bentuk panitia adalah:
executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite 1) Proses pengambilan keputusan agak larnban karena
dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota
itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi.
organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang 2) Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun
yang dibagi-bagi secara khusus. Jadi, organisasi dalam yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain.
bentuk panitia ini adalah organisasi di mana para 3) Para pelaksana sering bingung, karena perintah
pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang datangnya tidak dari satu orang saja
bersifat panitia. 4) Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena
perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas.
Ciri-ciri organisasi bentuk panitia adalah:
1) Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya C. Metode Pengorganisasian
terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua metode/langkah-langkah pengorganisasian dalam rangka
seksi, dan para perugas. upaya mencapai tujuan organisasi secara efektif adalah
2) Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. sebagai berikut:
Organisasi ini hahya dipakai • Melakukan perencanaan, yaitu langkah awal penentuan

484 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 485
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

jenis pekerjaan yang akandilaksanakan ke dalam mempunyai wewenang untuk melaksanakan tugas-
bagian-bagian spesialitas unit kerja. tugas yang diterima dari atasannya.
• Penetapan tujuan organisasi, yaitu kepastian tujuan • Rentang pengawasan (span of supervision/span of
yang digariskan secara realistis, sehingga dapat authority), yaitu hubungan pengawasan yang dilakukan
mempermudah anggota organisasi untuk memahami oleh seorang manajer sebagai atasan terhadap sejumlah
pekerjaan sesuai dengan spesialisasi kehaliannya. bawahannya. Hal ini berhubungan dengan batas
• Mencatat kekuatan dan kelemahan metode penetapan jangkauan pengawasan seorang manajer terhadap
tujuan organisasi sebagai acuan koreksi penentuan sejumlah bawahannya dalam unit-unit kerja yang ada
langkah-langkah penetapan tujuan berikutnya. Langkah dalam struktur organisasi.
ini merupakan potensi manajerial dalam rangka
menjamin kelangsungan upaya peningkatan efektifitas GRAND STRATEGY PENGEMBANGAN ORGANISASI
pencapaian tujuan organisasi. PELAJAR
• Merumuskan tujuan organisasi, yaitu usaha pembauran 1. Melaksanakan pengarusutamaan pelajar, sehingga pelajar
atau penghimpunan terhadap berbagai tujuan, baik menjadi bagian yang senantiasa melekat dan tak terpisahkan
yang bersifat pribadi, kelompok maupun yang bersifat dalam setiap program organisasi;
kepentingan umum. Untuk merumuskan tujuan ini 2. Menjangkau keseluruhan pelajar baik individu maupun
perlu mempertimbangkan berbagai kekuatan yang ada kelompok baik yang berpotensi maupun yang bermasalah;
dan yang terlibat dalam operasi suatu organisasi. 3. Menempatkan organisasi pelajar pada posisi penting
• Pembagian kerja, yaitu suatu proses pembagian kerja dan strategis dalam melaksanakan berbagai upaya
atau pengaturan kerja bersama dari para anggota suatu pengembangan organisasi dalam lingkup penyadaran, dan
organisasi. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci pemberdayaan
bagi efektivitas penyelenggaraan kerja, terutama dalam 4. Menempatkan pengembangan pelajar (NU) sebagai
memberikan jaminan terhadap stabilitas, kelancaran tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah
dan efisiensi kerja. daerah, NU dan masyarakat.
• Pendelegasian wewenang, yaitu suatu proses
pembagian tugas/kerja, pengelompokan tugas/kerja
seorang manajer sedemikian rupa, sehingga ia hanya
mengerjakan sebagian kecil saja pekerjaan yang
tidak dapat diserahkan pada bawahannya. Dengan
pendelegasian wewenang ini, berarti para bawahannya

486 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 487
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

10. MATERI PERENCANAAN STRATEGIS PERENCANAAN STRATEJIK TERDIRI DARI 7


(STRATEGIC PLANNING) (TUJUH) BAGIAN YANG SALING BERKAITAN
1. Penilaian terhadap organisasi, dalam hal kekuatan,
Perencanaan strategis merupakan proses yang dilakukan kelemahan, peluang dan tantangan (strengths, weakness,
suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta opportunities, and threats atau disingkat sebagai SWOT).
mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya 2. Perumusan misi organisasi.
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai 3. Perumusan falsafah dan kebijakan organisasi.
strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam 4. Penetapan sasaran-sasaran stratejik.
proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, 5. Penetapan strategi organisasi.
Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, 6. Implementasi strateji organisasi.
Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, 7. Pengendalian (control) strateji organisasi.
Economic, Ecological, Regulatory).
Kenapa membutuhkan perencanaan strategis?
PERENCANAAN INDUK 1. Semakin terbatas sumberdaya internal organisasi.
Perencanaan induk (master planning) yang terkait dengan 2. Semakin banyak tantangan eksternal yang mempengaruhi
urban design juga dipakai lagi terutama dalam perencanaan kinerja dan peran organisasi.
kota-kota baru. Secara umum, keragaman corak perencanaan
yang ada dalam praktek saat ini, yaitu: Manfaat Perencanaan Strategis
(1) perencanaan komprehensif (comprehensive planning); 1. Bermanfaat untuk menyadarkan seluruh anggota maupun
(2) perencanaan induk(master planning); stakeholder organisasi mengenai visi, misi, dan mandat,
(3) perencanaan strategis (strategic planning); serta nilai-nilai yang dianut oleh organisasi.
(4) perencanaan ekuiti (equity planning); 2. Bermanfaat untuk memungkinkan konsolidasi organisasi
(5) perencanaan advokasi (advocacy planning); secara berkala, yang akan membawa pada suasana
(6) perencanaan inkrimental (incremental planning). meningkatnya partisipasi keseluruhan anggota dalam
proses pengambilan keputusan yang mendasar, serta
PENDEKATAN STRATEGIS menghidarkan terjadinya aliensi bagi elite organisasi
Pendekatan strategis memfokuskan secara efisien pada terhadap masa anggotanya.
tujuan yang spesifik, dengan meniru cara perusahaan swasta
yang diterapkan pada gaya perencanaan publik, tanpa Pendekatan Perencanaan Strategis (Thompson dan Strickland)
menswastakan kepemilikan public 1. Bottom up approach

488 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 489
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Inisiatif berasal dari berbagai unit atau divisi yang prioritas apa yang diberikan bagi masing-masing unit.
disampaiakan ke atas sampai tingkat institusi. Oleh
karena itu strategi institusi merupakan gabungan dari TAHAP PENYUSUNAN RENSTRA
strategi-strategi ini. 1. Memilih stakeholders utama diantara banyak stakeholder
sektor publik yang saling bertentangan.
Kelemahannya: gabungannya dapat saja tidak selaras, 2. Analisis lingkungan menjaring isu-isu kunci.
karena hanya merupakan sasaran dari berbagai unit 3. Menetapkan visi, misi, atau tujuan umum.
atau divisi yang ada. 4. Membuat analisis SWOT.
2. Top down approach 5. Mengembangkan dan menetapkan prioritas isu-isu
Dimulai dari pucuk pimpinan teratas yang merumuskan strategis.
strategi yang telah disatukan dan dikoordinasikan, biasanya 6. Mengembangkan rencana implementasi dalam menjalankan
dibantu oleh para menejer dibawahnya.Strategi menyeluruh tindakan strategis.
ini kemudian dipakai sebagai penentu sasaran-sasaran dan 7. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasinya.
mengevaluasi kinerja unit usaha masing-masing.
3. Interactive approach Proses Perencanaan Strategis (delapan langkah)
Merupakan jalan tengah antara bottom up dan top down 1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan
approach. Sebelum strategi ditetapkan, ada konsultasi strategis.
antar menejer puncak dengan menejer tingkat dibawahnya 2. Mengidentifikasi mandat organisasi.
termasuk menejer lapangan. Terjadi sinkronisasi antara 3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi.
sasaran umum induk institusi dan pengetahuan lapangan 4. Menilai lingkungan eksternal: peluang dan ancaman.
para menejer. 5. Menilai lingkungan internal: kekuatan dan kelemahan.
4. Dual level approach 6. Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi.
Strategi dirumuskan terpisah pada tingkat induk perusahaan 7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu.
dan tingkat unit usaha. Semua unit menyusun rencana sesuai 8. Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.
tingkat masing-masing dan rencana ini secara periodik
ditinjau oleh menejemen tingkat induk. Pada tingkat ini Analisis SWOT
perencanaan strategis dilakukan secara berkesinambungan Digunakan untuk memahami kondisi internal (kekuatan
dan diarahkan pada tujuan lebih luas; jelas kapan harus dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan hambatan),
mulai dan menghentikan usaha, bagaimana harus bereaksi sehingga dapat diperoleh posisi suatu organisasi atau isu dalam
terhadap persaingan dan lingkungan eksternal, serta kontek dan konten yang diemban. Faktor internal adalah faktor-

490 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 491
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

faktor yang berkaitan dengan elemen-elemen yang dimiliki oleh • Potensi sumberdaya apa saja, berapa jumlahnya, dan
suatu organisasi baik itu sumberdaya, sumber dana, maupun bagaimana mutu atau kualitasnya.
faktor manusianya. • Kemampuan sumber dana organisasi.
• Faktor eksternal adalah faktor yang tidak dimiliki oleh • Manusia atau personalia organisasi.
organisasi atau dengan kata lain merupakan sesuatu yang • Citra/image yang dimiliki organisasi merupakan modal
berwujud peluang dan hambatan dari luar, karena berada untuk melanjutkan atau memperbaharui sehingga kekuatan
di luar dan dimiliki oleh organisasi atau sistem lain. yang tersembunyi akan terpancar keluar.

Keuntungan SWOT Elemen analisis eksternal . PEST (Politik, Ekonomi,


• Tidak hanya membuat extrapolasi masa depan, tapi justru Sosial, Teknologi)
dapat dipakai untuk membuat masa depan. • Lingkungan politik: desentralisasi sebagai peluang, kondisi
• Multiguna dan sederhana penyusunannya asal paham politik dan keamanan yang tidak stabil sebagai ancaman.
betul mengenai cara menganalisis data dan membacanya • Globalisasi ekonomi sebagai peluang maupun ancaman.
dari visi dan misi di atasnya. • Munculnya generasi baru yang merombak berbagai tatanan
• Cocok dengan teknik lain. sosial.
• Dapat dipakai membangun untuk konsensus berdasarkan • Perkembangan teknologi sebagai peluang sekaligus
kebutuhan dan keinginan. ancaman.
• Disajikan dalam suatu matrix sederhana untuk membedakan • Lingkungan tugas termasuk faktor trend yang terkait
internal dan eksternalnya, serta menggabungkan langsung dengan misi organisasi yaitu: kompetisi, produk
kedua analisis tersebut untuk menyusun strategi yang baru dan proses, perubahan kekuatan dan kebutuhan
diprioritaskan. stakeholder.

Analisis Internal dan Eksternal Cerdas, Cermat, Kritis . Dalam Analisis SWOT
• Analisis internal merupakan analisis untuk melihat diri • Cerdas: mampu melihat dan mengkaji berbagai keterkaitan
sendiri, merefleksi secara kritis apa yang menjadi kekuatan yang kompleks antar aktor, sektor, data dan fakta menjadi
dan kelemahan organisasi. dapat mudah dipahami atau dicerna.
• Analisis eksternal melihat peluang dan ancaman sebagai • Cermat: mampu membaca dengan teliti atas data dan
sesuatu yang datangnya dari luar organisasi yang mesti fakta serta kecenderungan dari fenomena realitas internal
disambut dengan langkah strategis yang tepat dan cepat. maupun eksternal, yang selanjutnya mampu merekonstruksi
Elemen-elemen analisis internal keadaan masa lalu dan kini untuk menyusun harapan masa

492 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 493
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

depan. Cara ini terbaik untuk ditempuh apabila:


• Kritis dalam melakukan analisis internal maupun eksternal. • Tidak ada kesepakatan menyeluruh terhadap
rumusan tujuan-tujuan organisasi, atau kalau ternyata
VISI DAN MISI kesepakatan-kesepakatan yang ada terlalu abstrak/
Penting untuk menekankan tujuan sosial (tidak hanya bagi maya untuk diupayakan,
organisasi itu sendiri, tapi lebih luas pada manfaat organisasi • Ada gambaran keberhasilan organisasi di masa depan
untuk masyarakat luas) tetapi masih terlalu sulit dirumuskan.
• Singkat dan inspiratif • Belum ada hirarki organisasi yang mapan.
Isu-Isu Strategis • Lingkungannya kacau atau sangat dinamis yang
Isu-isu strategis adalah perumusan jawaban thd sejumlah membatasi organisasi untuk menanganinya.
pertanyaan atau masalah kebijakan paling mendasar yang
akan mempengaruhi mandat-mandat, misi dan nilai-nilai 2. Pendekatan sasaran (the goals approach)
dasar, proses dan hasil kerja, dana, manajemen dan juga yaitu menetapkan kaidah bahwa suatu organisasi lebih dulu
stakeholders suatu organisasi harus merumuskan tujuan dan sasarannya baru kemudian
merumuskan strategi untuk mencapainya.
Isu strategis paling tidak, harus mengandung tiga ciri pokok : Pendekatan ini terbaik apabila:
• Deskripsi tentang isu (singkat, padat, jelas – 1 paragraf) • Sudah ada kesepakatan menyeluruh terhadap rumusan
– Apa yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi terhadap tujuan dan sasaran organisasi.
isu tersebut • Sudah ada pedoman rinci dan jelas untuk merumuskan
• Pembahasan mengenai faktor yang menjadikan isu itu strategi yang akan ditempuh.
strategis • Sudah ada hirarki organisasi yang mapan.
• Pembahasan singkat mengenai konsekuensi kegagalan • Bekerja dengan baik pada organisasi yang berfungsi
menghadapi isu tunggal dan bukan pada organisasi yang multi fungsi.

Tiga pendekatan dalam identifikasi isu strategis 3. Pendekatan visi keberhasilan (the ‘ vision of success’
1. Pendekatan langsung (the direct approach) approach) yaitu bertolak dari adanya gambaran ideal yang
yaitu merumuskan isu strategis langsung setelah merangkum diinginkan organisasi di masa depan, sehingga perumusan
kembali semua rumusan mandat-mandat, misi dan nilai- isu strategis yang dilakukan adalah bagaimana caranya
nilai serta SWOT. organisasi mengarah ke pencapaian gambaran ideal
tersebut.

494 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 495
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

terbaik dilakukan apabila: multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang
• Organisasi mengalami kesulitan apabila merumuskan isu mempersatukan semua pihak dalam sebuah
strategis secara langsung. organisasi (IPPNU).
• Belum ada kesepakatan yang jelas terhadap rumusan tujuan Bagi Organisasi Visi adalah imajinasi moral yang
dan sasaran organisasi. menggambarkan profil Organisasi yang diinginkan
• Jika perubahan mendadak memang perlu dilakukan. di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu
• Untuk organisasi yang masih mencari-cari bentuk dan akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan
belum mapan. yang diyakini akan terjadi di masa datang.
Dalam menentukan visi tersebut, organisasi harus
1. Pengertian dan Merumuskan Visi dan Misi memperhatikan perkembangan dan tantangan
a. Pengertian Visi masa depan.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future)
yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu b. Merumuskan Visi
tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau Bagi suatu organisasi visi memiliki peranan yang penting
ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat dalam menentukan arah kebijakan dan karakteristik
ini yang menjangkau masa yang akan datang (Akdon, organisasi tersebut. Ada beberapa hal yang harus
2006:94). diperhatikan dalam merumuskan sebuah visi menurut
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan Bryson (2001:213) antara lain:
bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana 1. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan
untuk: motivasi.
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi 2. Visi harus desebarkan di kalangan anggota organisasi
dalam arti tujuan dan tugas pokok. (stakeholder)
2. Memperlihatkan framework hubungan antara 3. Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan
organisasi dengan stakeholders (sumber daya keputusan dan tindakan organisasi yang penting.
manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain
yang terkait). Menurut Akdon (2006:96), terdapat beberapa kriteri
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam dalam merumuskan visi, antara lain:
arti pertumbuhan dan perkembangan. 1) Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.
perlu ditafsirkan dengan baik, tidak mengandung

496 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 497
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2) Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota c. Pengertian Misi


organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus
3) Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan
tantangan di masa datang (Akdon, 2006: 97).Pernyataan misi
4) Menjembatani masa kini dan masa yang akan mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan
datang. yang ditawarkan. Pernyataan misi harus:
5) Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa 1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak
depan yang menarik. dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari
6) Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya. organisasi yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, rumusan visi untuk mencapainya.
organisasi yang baik seharusnya memberikan isyarat: 3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
1) Visi organisasi berorientasi ke masa depan, untuk perkembangan bidang itama yang digeluti organisasi
jangka waktu yang lama. (Akdon, 2006:98).
2) Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh
lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan d. Merumuskan Misi Organisasi
masyarakat. Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan
3) Visi organisasi harus mencerminkan standar visi.Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk
keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai. rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan
4) Visi organisasi harus mencerminkan dorongan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan
yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi
komitmen bagi stakeholder. tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai
5) Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya indikatornya.
perubahan dan pengembangan organisasi ke arah Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara
yang lebih baik. lain:
6) Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan 1) Penjelasan tentang produk atau pelayanan
organisasi. yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh
7) Dalam merumuskan visi harus disertai indikator masyarakat.
pencapaian visi. 2) Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan
dilayani.

498 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 499
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3) Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor
memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat. kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan
4) Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam
mendatang juga bermanfaat dan keuntungannya bagi bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan
pelajar dengan produk dan pelayanan yang tersedia kondisi yang ingin dicapaidi masa mendatang (Akdon,
2006:143). Tujuan akan mengarahkan perumusan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam
misi organisasi antara lain: rangka merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus
1) Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan secara jelas dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan
mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi. indikator.
2) Rumusan misi organisasi selalu dalam bentuk kalimat
yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk
menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan menilai kinerja sebuah organisasi. Beberapa kriteria
visi. tujuan antara lain:
3) Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu 1) Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi
rumusan misi. Antara indikator visi dengan rumusan misi dan nilai-nilai organisasi.
harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya 2) Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau
secara jelas. berkontribusi memenuhi misi, program dan sub
4) Misi organisasi menggambarkan tentang produk atau program organisasi.
pelayanan yang akan diberikan pada masyarakat 3) Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah,
(pelajar) kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau dalam
5) Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus hal isu strategik hasil yang diinginkan.
memiliki daya saing yang tinggi, namun disesuaikan 4) Tujuan biasanya secara re;atif berjangka panjang
dengan kondisi organisasi. 5) Tujuan menggambarkan hasil program
6) Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari
2. Pengertian dan Merumuskan Tujuan dan Program organisasi.
a. Tujuan (Goals) 7) Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, dicapai.
tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan

500 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 501
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Merumuskan Tujuan Organisasi Wujud nyata sebuah organisasi adalah adanya program
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi sekolah. operasional yang akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan.
Perumusan tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan Beberapa ciri-ciri program operasional adalah:
dan program suatu organisasi. Oleh karena itu perumusan 1) Program kerja operasional didasarkan atas perumusan
tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan yang telah
akuntabel. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam ditetapkan.
merumuskan tujuan sekolah, antara lain: 2) Program kerja operasional pada dasarnya merupakan
1) Tujuan organisasi harus memberikan ukuran yang upaya untuk implementasi strategi organisasi.
spesifik dan akuntabel (dapat diukur) 3) Program kerja operasional merupakan proses penentuan
2) Tujuan organisasi merupakan penjabaran dari misi, jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam
oleh karena itu tujuan harus selaras dengan visi dan rangka pelaksanaan satu rencana.
misi. 4) Program operasional merupakan penjabaran riil tentang
3) Tujuan organisasi menyatakan kegiatan khusus apa langkah-langkah yang diambil untuk menjabarkan
yang akan diselesaikan dan kapan diselesaikannya? kebijakan.
5) Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan
c. Pengertian Program menengah, atau bersifat tahunan.
Program merupakan implementasi dari visi, misi dan 6) Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan
tujuan.Program yang dimaksudkan dalam makalah yang telah ditetapkan sebelumnya.
ini adalah program operasional. Program operasional
didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang dihimpun d. Merumuskan Program Kerja Organisasi
dalam satu kelompok yang sama secara sendiri-sndiri atau Perumusan program kerja sekolah berdasarkan atas
bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran (Kdon, perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
2006:135). Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, yang telah ditetapkan. Dalam merumuskan program kerja
sistematis dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi organisasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
pemerintah atau lebih ataupun dalam rangka kerja sama 1) Program kerja organisasi merupakan implemantasi
dengan masyarakat atau yang merupakan partisipasi aktif dari tujuan dan strategi organisasi, jadi dalam
masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah merumuskannya harus seirama dengan tujuan dan
ditetapkan. strategi yang telah ditetapkan.
2) Dalam merumuskan program organisasi
harus ditentukan siapa yang akan menjadi

502 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 503
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

penanggungjawab masing-masing program kerja Langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam bagan beriku
sekolah dan kapan langkah tersebut selesai.
3) Peran visi, misi, tujuan dan program dalam
menyusun perencanaan strategis sekolah
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan
suatu organisasi untuk menentukan strategi
atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal
dan sumber daya manusia) untuk mencapai tujuan
dari organisasi tersebut (Amrullah, 2010:4)

Akdon (2006:302) menyatakan bahwa, lengkah langkah


perencanaan strategis terdiri dari:
a. Perumusan visi, misi dan nilai-nilai
b. Telaah lingkungan strategik, yang terdiri dari analisis
lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal.
c. Analisis strategik dan kunci keberhasilan.
d. Rencana Strategis yang terdiri dari merumuskan tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program, kegiata suatu Gambar: Bagan Kerangka Perencanaan Strategis
organisasi
Berdasarkan bagan diatas, dapat kita ketahui peran visi, misi,
tujuan dan program dalam merumuskan perencanaan
strategis, antara lain:

a. Visi dan misi merupakan landasan awal dalam merumuskan


perencanaan strategis. Visi memberikan merupakan
imajinasi/gambaran masa depan suatu organisasi, dia
berperan sebagai pemberi arahan dan motivasi anggota
organisasi. Misi adalah penjabaran dari visi yang memberikan
produk/pelayanan kepada publik.Misi berperan untuk

504 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 505
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

mengenalkan para anggota organisasi terhadap peran dan 11. MATERI KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
fungsi mereka.
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan orang dan
b. Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam tugas dari anggota-anggota kelompok.
jangka waktu yang telah ditentukan. Dalam perencanaan Memimpin orang atau mengarahkan orang atau mengatur
strategis, rumusan tujuan akan mengarahkan perumusan orang adalah suatu hal yang “gampang-gampang susah”
sasaran, strategi, program dan kegiatan dalam merealisasikan (bawahan sering mempunyai pendapat, pengalaman,
misi. kematangan jiwa, kemauan, dan kemampuan yang berbeda
bahkan di atas pemimpin)
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis
dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi pemerintah atau KEPEMIPINAN ISLAM?
lebih ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat
atau yang merupakan partisipasi aktif masyarakat guna ... ‫كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته‬
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam perencanaan strategis, program berfungsi untuk Q. Al-Baqarah ayat 30 :
menjalankan kebijakan strategis yang
‫َوإِ ْذ َق َال َر ُّب َك لِ ْل َمل ِئ َك ِة إِ ىِّن َجا ِع ٌل ىِف أْلَ ْر ِض َخ ِلي َف ًة‬
‫َقا ُلوا أَ َت ْج َع ُل ِفي َها َمن ُي ْف ِسدُ ِفي َها َو َي ْس ِف ُك ل ِّد َما َء‬
َ ‫َو َن ْحنُ ُن َس ِّب ُح ِب َح ْم ِد َك َو ُن َق ِّد ُس لَ َك َق َال إِ ىِّن أَ ْع َل ُم َما اَل َت ْع َل ُم‬
﴾٣٠﴿ ‫ون‬

KEPEMIMPINAN
Kegiatan menuntun, membimbing, memandu dan
menunjukkan jalan yang diridloi Allah

SIFAT PIMPINAN YANG MENGACU SIFAT RASUL


- SHIDIQ [ BENAR]
- AMANAH [TERPERCAYA]
- TABLIGH

506 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 507
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- FATHONAH orang akan mengen-dalikan diri sendiri untuk mencapai


tujuan; mereka mempunyai potensi,kepandaian, dan
Variasi kemauan dan kemampuan bawahan : kreativitas.
• Ada bawahan yang tidak mau dan tidak mampu • Terori Z(Fiedler): kombinasi dari keduanya (situasional/
• Ada bawahan yang mau, tetapi tidak mampu kontingensi)
• Ada bawahan yang tidak mau, tetapi mampu
• Ada bawahan yang mau dan mampu Bagaimanakah gaya kepemimpinan yang efektif ?
• Tidak ada satu cara yang terbaik untuk mempengaruhi
TIGA GAYA KEPEMIMPINAN : perilaku orang-orang.
1. Memaksa (autocratic, otoriter) • Gaya kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan
- Pemimpin mengambil keputusan, anggota harus yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan (maturity)
mentaatinya bawahan.
- Untuk anggota baru, tidak disiplin, prestasi menurun • Kedewasaan bawahan terkait dengan dua hal, kematangan
- Untuk memulai usaha baru, usaha dalam kondisi kritis pekerjaan dan kematangan psikologis.
2. Terpimpin (democratic, consultative)
- Pemimpin dan anggota bersama-sama membuat Disarankan kepada Pemimpin:
pemecahan masalah • Mengkaji situasi mereka-orang-orang, tugas, dan
- Anggota mengungkapkan gagasan, pemimpin organisasi
mengarahkan • Luwes dalam menggunakan berbagai keterampilan dalam
3. Bebas (free-rein, participative) keseluruhan gaya
- Anggota diberi kebebasan mengembangkan kreasinya • Mempertimbangkan untuk memodifikasi unsur-unsur
- Untuk anggota berketrampilan tinggi, cerdas, bermotivasi pekerjaan mereka guna memperoleh kesesuaian yang lebih
tinggi baik dengan gaya yang mereka sukai.

Gaya Kepemimpinan Bila ingin memimpin, kenali 6 hal:


• Teori X (McGregor): dg asumsi bahwa orang harus dipaksa, • Kenali dirimu sendiri
dikendalikan dan diancam dengan hukuman untuk mau • Kenali situasi yang dihadapi
bekerja • Pilih gaya yang cocok dengan situasi tersebut
• Teori Y (McGregor): dg asumsi bahwa bekerja pada • Penuhi kebutuhan tugas
hakikatnya sama dengan bermain atau beristirahat; orang- • Penuhi kebutuhan kelompok

508 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 509
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

• Penuhi kebutuhan individu 12. MATERI NETWORKING DAN LOBBYING

Gaya kepemimpinan versi jawa


• Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberi contoh) A. Pengertian Lobbying
• Ing Madyo mangun karso (di tengah memberikan Definisi yang lebih luas adalah suatu upaya informal dan
memotivasi) persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan, kelompok,
• Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan/ Swasta, pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk
support) menarik dukungan dari pihak pihak yang dianggap memiliki
pengaruh atau wewenang, sehingga target yang diinginkan
Kapan seseorang menjadi pemimpin? tercapai.
• Dilahirkan untuk jadi pemimpin (Rosul/Nabi) Pendekatan secara persuasif menurut pendapat ini lebih
• Faktor keturunan (raja/ratu) dikemukakan pada pihak pelobi dengan demikian dibutuhkan
• Dipilih oleh kelompok, karena: keaktifan untuk pelobi untuk menunjang kegiatan tersebut
a. Kharismatik Pola ini lebih menekankan bahwa lobby untuk membangun
b. Kaya koalisi dengan organisasi- organisasi lain dengan berbagai
c. Sebelumnya telah menjadi pemimpin pada bagian tujuan dan kepentingan untuk melakukan usaha bersama.
kelompok itu Digunakan pula untuk membangun akses guna mengumpulkan
d. Memiliki pengetahuan, keterampilan yang lebih dari informasi dalam isu-isu penting dan melakukan kontak dengan
yang lain individu yang berpengaruh.
e. Dapat dipercaya, jujur dsb. Meskipun betuknya berbeda, pada esensinya lobbying dan
negosiasi mempunyai tujuan yang sama yaitu menggunakan
tehnik komunikasi untuk mencapat target tertentu. Dibandingkan
dengan negosiasi yang merupakan suatu proses resmi atau
formal, lobbying merupakan suatu pendekatan informal.

• Karakteristik Lobbying
1. Bersifat tidak resmi/ Informal dapat dilakukan diluar
forum atau perundingan yang secara resmi disepakati .
2. Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang
dimulai dengan tegur sapa, atau dengan surat

510 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 511
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas setempat yang berpengaruh. Beberapa faktor yang dapat
dalam kondisi wajar atau suasana memungkinkan. Waktu mempengaruhi lobbying adalah :
yang dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan
menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga 1. Systim Politik.
orang dapat bersikap rilek Kondisi sistem akan berpengaruh pada cara- cara lobi yang
4. Pelaku /aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat yang dilakukan. Pada sistem Politis yang demokratis dimana
beragam dan siapa saja yakni pihak yang berkepentingan pendelegasian wewenang dan keterbukaan menjadi salah satu
dapat pihak eksekutif atau pemerintahan, pihak legislatif, cirinya maka lobi mudah dilakukan karena sasaran lobi lebih
kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat atau jelas, dalam arti pejabat atau stakeholder sebagi obyek lobi
ormas, atau pihak lain yang terkait pada obyek lobby. berada pada posisi yang telah diketahui mempunyai wewenang,
5. Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk aspek aspek yang perlu diperhitungkan lebih pasti. Dalam
perantara sistim poliitik yang demokratis selama berada dalam kerangka
6. Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang aturan main yang telah ditentukan, maka orang tidak perlu
melobi harus aktif mendekati pihak yang dilobi. Pelobi takut mendapatkan resiko politik yang tidak diperhitungkan
diharapkan tidak bersikap pasif atau menunggu pihak Berbeda dengan sistim politik yang demokratis, dalam
lain sehingga terkesan kurang perhatian. sistem politik yang otoriter melakukan lobbying merupakan
hal yang sulit diperkirakan kadang pada moment yang tepat
• Target Kegiatan Lobi : lobby dapat mudah dilakukan namun bisa menjadi hal yang
- Mempengaruhi kebijakan. sulit. Dapat terjadi lobbying pada suatu pihak atau seorang
- Menarik dukungan tokoh telah dihasilkan dukungan tertentu, tetapi kemudian hal
- Memenangkan prasyarat kontrak/ dalam kegiatan / itu dianulir (dibatalkan atau dimentahkan oleh pihak lain yang
bisnis lebih berkuasa tanpa alasan yang jelas) sehingga lobbying yang
- Memudahkan urusan dilakukan menjadi sia-sia.
- Memperoleh akses untuk kegiatan berikutnya. Dalam sistim seperti ini maka berbagai peraturan dan
- Menyampaikan informasi untuk memperjelas kegiatan. perhitungan-perhitungan rasional menjadi sulit dijadikan
pegangan, karena hukum dan peraturan ditangan pemegang
• Strategy Melobby kekuasaan yang bisa berubah setiap saat sesuai kehendaknya
Mengingat sifatnya yang informal, tidak ada strategi baku sendiri.
atau yang sudah terpola dalam kegiatan ini, melainkan sangat
beragam dan tergantung berbagai faktor aktual dan suasana

512 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 513
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Norma dan Etika. informasi sedemikian rupa agar yang dilobby menjadi percaya
Lobbying pada intinya adalah suatu upaya untuk dan kemudian mendukungnya demikian juga cara cara lain
memaksimalkan penggunaan tehnik komunikasi untuk yang menipu atau menyesatkan pihak yang dilobby sehingga
mempengaruhi pihak lain yang semula cenderung menolak, memperoleh kesan atau kesimpulan yang salah/keliru yang
agar menjadi setuju atau untuk memperoleh dukungan. Namun tentunya dilarang oleh hukum/tidak boleh dilakukan
tidak berarti harus menghalalkan semua cara, norma dan etika Dengan demikian maka kejelasan batas batas hukum dan
harus tetap dihormati dan menjadi pegangan, karena apabila juga tegaknya hukum itu sendiri ikut mempengaruhi praktek
tidak dilakukan lobi akan menjadi arena atau media perantara lobbying
adanya korupsi dan kolusi. Sama halnya dengan norma dan etika pelanggaran dan
Bagi orang yang menjujung tinggi norma dan etika, atau penyimpangan terhadap hukum yang dilakukan dalam
lobbying tidak perlu disertai janji janji yang seharusnya tidak lobbying mungkin saja malah melancarkan pendekatan yang
boleh diberikan ataupun dengan mendiskreditkan pihak ketiga dilakukan namun demikian hampir pasti hasil yang diperoleh
apalagi fitnah agar memperoleh simpati dan dukungan dari lebih banyak menguntungkan pihak pihak tertentu saja
pihak yang dilobby. Dalam praktek banyak hal yang bisa terjadi ketimbang bagi kebaikan dan manfaat orang banyak
seiring dengan dinamika masyarakat. Pada lobbying yang
melibatkan pihak pihak yang sama sama kurang menghormati 4.`Memperhatikan adat istiadat
etika dan moral maka kesesuaian yang berubah menjadi [saling] Adat dan istiadat yang berkembang dalam masyarakat perlu
mendukung bisa saja terjadi. Namun hampir bisa dipastikan juga diperhatikan, lebih lebih bagi pihak yang melakukan
bahwa model seperti itu akan merugikan kepentingan bersama lobbying harus dijaga agar tidak ada tindakan yang dianggap
atau kepentingan yang lebih besar norma dan etika selalu bertentangan dengan adat istiadat yang dihormati oleh sasaran
dimaksudkan untuk kebaikan dan kepentingan tidak saja diri lobby karena akan menimbulkan antipati atau paling perasaan
pribadi tetapi juga orang lain dan masyarakat luas kurang simpati misalnya lobbying dilakukan pada orang yang
sedang berduka cita atau sedang terkena musibah
3. Norma Hukum dan peraturan
Hukum yang dibuat untuk mengatur masyarakat agar 5. Mengetahui siapa yang akan dilobby
diperoleh ketertiban dalam kehidupan bersama harus dihormati Keberhasilan lobbying juga dipengaruhi oleh siapa yang
dan dipatuhi oleh semua warga negara. Dalam lobbying batas akan dilobby, karena sifat dan perilaku orang bermacam
batas hukum juga harur tetap dihormati dan ditaati, lobbying macam. Ada orang yang kompromatis ada yang kaku ada yang
tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan batas batas hukum, suka bercanda dan terbuka sementara juga ada yang mudah
misalnya dengan melakukan atau memanipulasikan data dan tersinggung.

514 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 515
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Latar belakang pendidikan sosial dan ekonomi juga beragam • Jenis-jenis lobby
demikian pula pandangan dan visinya terhadap suatu hal Terdapat 4(empat) macam jenis melobi :
sehingga sikapnya terhadap lobby juga bisa berbeda beda 1. Tidak langsung :
• Lobby bisa dilakukan dengan cara tidak langsung hal
Bagi pihak yang melakukan lobbi adalah sangat penting ini mengandung pengertian tidak harus satu pihak
untuk memahami siapa yang akan dilobby sehingga bsa atau satu orang yang berkepentingan menghubungi
mengatur dan merancang teknik komunikasi yang sebaik mendekati sendiri pihak lain yang mau dilobby.
baiknya sesuai dengan sifat, pandangan, kegemaran, dan • Pendekatan itu bisa dilakukan dengan perantaraan
lainnya dari pihak yang dilobby, sehingga dapat mengundang pihak lain [terutama yang dianggap punya akses
simpati dan dukungan yang diharapkan atau mempunyai hubungan yang dekat dengan
pihak yang dilobby].
6. Siapa yang melobi • Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat
- Pelaku Lobi adalah mereka yang berada pada pihak yang penting diperhatikan oleh pihak yang melobby
paling memerlukan sehingga harus aktif, melakukan adalah kepercayaan atau kredibilitas pihak ketiga
pendekatan tidak sekedar menunggu. Dengan demikian yang dijadikan perantara atau penghubung
maka peranan atau pihak yang melobi sangat penting. tersebut
Sedemikian pentingnya sehingga orang yang melakukan • Kendala lain jangan sampai gara gara lobbying
lobi haruslah orang yang mempunyai kemampuan yang dilakukan dengan menggunakan jasa pihak
tertentu. Kemampuan tersebut bukan saja bersifat lain [pihak ketiga] justru merusak hubungan yang
intelegensia berupa kecerdasan, penguasaan terhadap sudah ada, karena kesalahan atau ulah pihak ketiga
masalah yang dihadapi, keleluasaan pengetahuan tersebut
dan wawasan, mempunyai sikap yang baik dan • Kendala lain dalam menggunakan cara tidak
penampilan yang menarik dalam arti menyenangkan, langsung adalah pihak ketiga atau perantara tersebut
serta mempunyai kredibilitas. Orang yang integritasnya tidak selalu menguasai atau mengerti permasalahan
diragukan atau kurang dipercaya, akan mengalami atau obyek yang jadi sasaran. Disamping itu apabila
kesulitan apabila melakukan lobbying . obyek yang jadi sasaran bersifat rahasia maka akan
- Disamping itu sesuai dengan esensi lobbying itu sendiri membuka kemungkinan bagi kebocoran terhadap
maka pelaku lobby harus mempunyai kemampuan rahasia tersebut.
berkomunikasi yang baik , sabar, dan telaten ( tidak
mudah tersinggung dan marah)

516 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 517
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Langsung - Lobbying dengan cara terbuka ini biasanya dilakukan


Berbeda dengan cara tidak langsung maka disini pihak oleh dan diantara kelompok misalnya pendekatan
yang berkepentingan [berusaha] harus bisa bertemu yang dilakukan oleh OPP atau partai politik tertentu
atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak pada salah satu Organisasi Massa atau sebaliknya
yang dilobby dengan kata lain pihak pihak yang terlibat dan antara suatu Ormas pada Ormas yang lain
bertemu atau berkomunikasi secara langsung tidak
menggunakan perantara atau pihak ketiga cara langsung 4. Tertutup
ini jelas lebih baik dari pada cara tidak langsung tetapi - Yang dimaksud lobbying dengan cara tertutup adalah
kendalanya adalah bahwa : apabila lobbying dilakukan secara diam diam agar
a. Pihak pihak yang terlibat tidak selalu saling tidak diketahui oleh pihak lain apalagi masyarakat
mengenal - Lobbying dengan cara ini biasanya bersifat
b. Tidak semua orang mempunyai kemampuan perorangan yaitu yang dilakukan secara pribadi
berkomunikasi dengan baik atau oleh seseorang pada orang tertentu Lobbying
c. Kesan terhadap pribadi tidak selalu sama dengan cara ini dilakukan karena apabila sampai diketahui
dengan kesan terhadap lembaga. Jelasnya oleh pihak lain maka bisa berakibat negatif atau
seseorang mungkin saja kurang suka atau kurang merugikan pihakyang melakukan lobby tersebut
menghormati orang tertentu tetapi terhadap maupun pihak yang dilobby
lembaga yang dipimpinnya dia tidak ada masalah
dalam hal seperti ini tentu akan lebih baik apabila • Cara Lobbying
yang melakukan lobby adalah orang lain atau staf Agar lobbying yang dilakukan berhasil dengan baik atau
pada lembaga tersebut sekurang kurangnya tidak menimbulkan penolakan yang
mungkin keras atau sikap antipati maka perlu kiranya
3. Terbuka diperhatikan beberapa petunjuk teknis sebagai berikut:
- Yang dimaksud dengan cara terbuka adalah 1. Perlu mengenal/mengindentifikasi target lobby dengan
lobbying yang dilakukan tanpa ketakutan untuk baik.
diketahui orang lain Lobby yang dilakukan secara - Hal ini sangat perlu karena teknik yang akan
terbuka memang tidak harus berarti dengan sengaja dipergunakan tergantung dari siapa yang akan
diekspose atau diberitahukan kepada khalayak, dilobby.Untuk mencapai keberhasilan yang optimal,
tetapi kalaupun diketahui masyarakat bukan maka pelobby harus memahami atau mengenal
merupakan masalah. dengan baik sifat, sikap dan pandangan bahkan

518 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 519
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

mungkin perilaku orang (orang-orang) yang akan memahami apa yang diinginkan dan pada gilirannya
dilobby. dapat menerima dan ahirnya mendukung.
- Pengenalan ini diperlukan agar bisa ditentukan cara
pendekatan yang akan dilakukan,atau pemilihan 5. Jangan takut gagal
teknik komunikasi yang akan dipergunakan. Pepatah mengatakan kegagalan adalah keberhasilan
Mendekati orang yang mudah tersinggung dan selalu yang tertunda. Adalah hal yang biasa bahwa tidak semua
serius dengan mendekati orang yang penyabar dan usaha pasti berhasil apalagi dalam waktu cepat dan
suka bercanda, tentu sangat berbeda.Kekeliruan singkat, lebih-lebih dalam lobby. Lobbying dilakukan
atas hal ini akan berakibat fatal. untuk membuat atau mengubah pihak atau orang yang
semula tidak suka menjadi suka, yang semula menolak
2. Perfomance /Penampilan diri yang baik. menjadi menerima dan dan yang menentang menjadi
Seorang pelobby harus mampu menampilkan diri mendukung.
dengan baik, sehingga menimbulkan kesan yang positif
bagi pihak yang dilobby.Penampilan diri ini tidak berarti Oleh karena itu maka dukungan yang diharapkan tidak
semata-mata hannya bersifat fisik (lahiriah) seperti selalu bisa diperoleh berulangkali. Dengan demikian
pakaian dan sebagainya, tetapi juga kepribadian dan maka pelobby tidak boleh takut gagal, dia harus
intelektualita. memiliki optimisme, telaten, sabar, gigih dan fleksibel.

3. Memperhatikan situasi dan kondisi. • Langkah-Langkah Persiapan :


Situasi dan kondisi yang ada atau melingkupi suasana 1. Menguasai masalah yang dibicarakan
lobbying harus diperhatikan oleh pelobby, demikian pula 2. Mulai berbicara bila situasi telah memungkinkan
perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini terutama 3. Mengarahkan dengan tepat agar dapat memancing
sangat penting dalam penggunaan cara menyampaikan perhatian
pesan. 4. Cara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat,
mengatur volume suara, dan mempersiapkan kata –
4. Mengemas pesan. kata dengan baik.
Dalam melakukan lobbying seorang pelobby harus 5. Memperhatikan sikap, pandangan mata, gerak gerik
bisa menyampaikan atau menyajikan pesan yang yang membantu
dibawanya kepada pihak yang dilobby agar tertarik dan 6. Sopan, saling menghormati, dan menyiratkan rasa
kemudian memperhatikan ,sehingga bisa mengerti dan persaudaraan .

520 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 521
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

13. MATERI ICT 2. Sejarah (Information, Communication and Techno­


(Information, Communication and Technology) logy)
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang
secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan
TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh
1. Pengertian tentang ICT (Information, Communicat-
Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian
tion and Technology)
berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan
kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris:
kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik.
Information and Communication Technologies; ICT) adalah
Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama
payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan
yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki
teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK
abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang
yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi
audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada
komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen
data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu,
elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan
teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah
rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.
konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan
Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan
Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan
cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya
yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat
pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah
(Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru
adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat
memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya
keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi
miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat
pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi
ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi
tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi
komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu,
lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami
pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor
berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
inilah yang menjadi <otak> perangkat keras komputer dan

522 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 523
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi telekomunikasi dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang
berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan kehidupan antara lain dalam bidang pendidikan, bisnis,
menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa pemerintahan dan sosial.
menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Dampak positif pemanfaatan teknologi informasi dan
Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi telekomunikasi antara lain:
dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan 1. Peranan TIK dalam dunia pendidikan Manfaat TIK dalam
perangkat yang mengadopsi teknologi digital. bidang pendidikan antara lain :
Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul • Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat
dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dalam internet akan mudah dimanfaatkan orang lain
dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia disegala penjuru dunia dengan cepat.
mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. • Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli
Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang dibidangnya dapat dilakukan dengan
menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan • mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang
oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin- sangat jauh.
mesin sebagai pengganti <otot> manusia, maka revolusi digital • Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah
(karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia perpustakaan dalam bentuk digital.
terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan • Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang
mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan dilakukan melalui internet.
kemampuan) <otak> manusia. • Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan
untuk lembaga-lembaga pendidikan
3. Peranan dan Dampak Penggunaan Teknologi Inform- • jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah
masi dan Komunikasi terbuka.

Teknologi Informasi adalah suatu cara bagi pengguna media Keuntungan pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan
untuk mengkomunikasikan hal yang ingin mereka sampaikan bagi pelajar antara lain :
kepada orang lain. Penggunaan Informasi dapat berdampak • Dapat mengakses informasi-informasi hasil penelitian orang
buruk dan baik. Dampak baiknya kita memperoleh banyak lain
informasi dari teknologi yang canggih yang banyak bermunculan • Memperoleh sumber ilmu pengetahuan dengan mudah
belakangan ini. Dampak buruknya mungkin ada orang lain • Akses ke para ahli lebih mudah karena tidak dibatasi jarak
yang salah mengartikan arti teknologi.Teknologi informasi dan dan waktu

524 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 525
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

• Materi pelajaran dapat disampaikan interaktif dan menarik sampai dimana barang yang dikirimkan melalui bantuan
• Melalui belajar jarak jauh dapat menghemat biaya dan internet.
waktu. • Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru antara lain
internet banking, SMS banking, dan e-Commerce.
Keuntungan pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan
bagi penyelenggara pendidikan antara lain : Internet banking
• Dapat berbagi hasil penelitian dengan lembaga pendidikan adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan
lain menggunakan internet. Transakasi yang dapat dilakukan
• Dapat memberi layanan lebih baik ke peserta didik adalah pengecekan saldo, transfer uang, pembayaran tagihan.
• Dapat menjangkau peserta didik yang tempatnya sangat Keuntungan internet banking bagi bank adalah bank dapat
jauh memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk melakukan
• Melalui perpustakaan online, dapat menekan biaya untuk transaksi dimana saja dan kapan saja. Keuntungan internet
menyediakan buku. banking bagi nasabah antara lain :
• Dapat saling berbagi sumber ilmu dengan institusi lain. a. Menghemat waktu, karena tidak perlu datang ke bank untuk
melakukan transaksi
Keuntungan pemanfaatan TIK di Dunia Perpustakaan: b. Menghemat biaya, karena transportasi menuju ke bank
• Tingginya akses informasi dapat dihilangkan.
• Katalog online mendapatkan informasi dari berbagai c. Lebih cepat, karena tidak perlu menunggu antrean yang
sumber banyak.
• Efisiensi pekerjaan
- komputer -pekerjaan menjadi lebih – cepat. SMS Banking
- Pencatatan -dalam file komputer. Adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan
- Pengkatalogan AACR, DDC menggunakan SMS (short Message Service ). Transaksi yang
- T etapi secara praktis penggunanaan katalog online ke dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, dan
http://www.bl.uk memudahkan proses pengkatalogan pembayaran tagihan.

E-commerce
Keuntungan pemanfaatan TIK dalam bidang bisnis/usaha:
Perdagangan elektronik (Electronic commerce ) adalah
• Pemanfaatan TIK sangat membantu kelancaran komunikasi
perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan internet.
dalam bisnis. Fedex adalah salah satu perusahaan jasa kurir
Keuntungan perdagangan elektronik antara lain :
yang memanfaatkan sistem informasi untuk mengawasi

526 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 527
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

1. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena - ICT seperti juga teknologi lainnya merupakan alat bantu
pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan manusia untuk mencapai tujuan, maka optimasi dan
waktu. antisipasinya perlu disikapi secara terencana.
2. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi - ICT sebagai sarana terbentuknya jaringan teknologi
3. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak. informasi dan komunikasi yang akan memberikan akses
4. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya yang besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
murah.

Keuntungan yang diperoleh konsumen antara lain :


a. Konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
b. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan
c. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang
iklan lain di internet.
d. Konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri
tidak ada
e. Harga barang lebih murah.

Manfaat umum ICT antara lain:


- IImplementasi ICT dari waktu ke waktu akan terus
berkembang sesuai dengan tuntutan. Baik tuntutan selaku
pengelola (pustakawan) maupun sebagai pengguna (user)
informasi.
- ICT memberikan kemudahan kepada pengguna untuk
mengakses informasi lintas batas (transborder data-flow),
yang tidak dibatasi oleh batas negara, ruang dan waktu.
- ICT memberikan kemudahan bagi pengelola informasi
untuk mengolah, menyimpan dan menyebarkannya secara
cepat dan tepat.
- ICT menjadi sarana membangun berbasis teknologi yang
kehadirannya tidak bisa dihindari.

528 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 529
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. LATIHAN PELATIH ( LATPEL ) kader


2. Fasilitator yang mampu melahirkan inovasi baru dalam
pendidikan kader
3. Fasilitator yang cakap dalam membawa peserta dalam
A. PENGERTIAN
memahami materi-materi pendidikan kader
Pelatihan yang menitikberatkan pengembangan skill dan
wawasan tentang tata cara dan proses melatih dalam rangka D. PENYELENGGARA, PESERTA, DAN WAKTU
mempersiapkan tenaga pelatih dilingkungan organisasi IPPNU 1. Penyelenggara
berdasarkan kebutuhan kader dan kebutuhan organisasi. diselenggarakan oleh PC atau diselenggarakan secara
bersama oleh beberapa PC berkoordinasi dengan PW.
B. T U J U A N
LATPEL juga boleh diselenggarakan oleh PW.
Umum
2. Peserta
1. Mewujudkan fasilitator yang memiliki kemampuan,
• Kader IPPNU yang telah mengikuti jenjang Lakmud
ketrampilan, melatih, serta mengolah dan mendinamisir
dengan menunjukkan tanda pengesahannya.
pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan kader
• Jumlah peserta maksimal 30 orang
dan organisasi
3. Waktu
2. Menciptakan fasilitator yang memiliki kemampuan
Pelaksanaannya membutuhkan waktu 30,5 jam efektif
menganalisa, merancang, serta mengolah sistem
(minimal 4 hari)
pendidikan dalam rangka memperkaya pola pendidikan
kader baik formal maupun non-formal

Khusus
1. Membentuk fasilitator yang menguasai mater-materi
dalam setiap jenjang pendidikan kader
2. Membentuk fasilitator IPPNU yang mempunyai
kemampuan optimal dalam pendidikan kader

C. OUT PUT
Tersedianya fasilitator yang mempunyai kemampuan
optimal dalam pendidikan kader, dengan indikator:
1. Fasilitator yang memahami psikologi forum pendidikan

530 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 531
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

E. JADWAL PELATIHAN Keterangan:


Skema ini merupakan dasr pelatihan sebagai upaya untuk
E. JADWAL
E. JADWAL PELATIHAN
PELATIHAN
memandu peserta dan pelatih di dalam memahami proses
Hari Hari 05.00-08.30 08.30
08.30 - 13.00 13.00–14.30
13.00–14.30 14.30–17.00 17.00 –– 19.30 19.30-22.00
Jam Jam
I
05.00-08.30 - 13.00
Pembukaan
14.30–17.00
3. Kontrak belajar
17.00 19.30
Sholat maghrib
19.30-22.00
5. Ahlussunnah wal
latihan. Daur ini terdiri dari:
I Pembukaan 3. Kontrak belajar Sholat maghrib 5. Ahlussunnah wal
1. Perkenalan
1. Perkenalan 4. Analisa diri
berjamaah/
berjamaah/
makan malam
jamaah
jamaah 1. Tujuan : Bagian dari pelatihan yang diharapkan tercapai
4. Analisa diri makan malam
2. Pre test
2. Pre test
6. Ke-NU-an
6. Ke-NU-an selama proses pelatihan
2. Motivasi : Bagian dari pelatihan yang didalamnya diberi
7. Ke-IPPNU-an
7. Ke-IPPNU-an
II Sholat 8. Prinsip dan Sholat dhuhur 10. Metodologi Sholat maghrib 12. Managemen
II Sholatshubuh 8. Prinsip dan
Falsafah Sholat dhuhur
berjamaah/ 10. Metodologi
Pelatihan Sholat maghrib
berjamaah/ 12.Pelatihan
Managemen muatan ; Pre-test, perkenalan, review pengalaman, analisa
berjamaah/
shubuh Pelatihan berjamaah/
Falsafah makan siang Pelatihan makan malam
berjamaah/ Pelatihan
makan pagi
berjamaah/ Pelatihan makan siang 11. Media makan malam 13. Metode diri dan kontrak belajar dengan harapan dapat memacu,
makan pagi 9. Psikologi Pelatiahan
11. Media 13.evaluasi
Metode
Pelatihan
9. Psikologi Pelatiahan Pelatihan
evaluasi mendorong dan menstimulasi peserta kea rah pembentukan
kesadaran diri
Pelatihan Pelatihan
III Sholat 14.Pengembang Sholat dhuhur 15. Psikologi Sholat maghrib 16. ICT
shubuh an berjamaah/ perkembangan berjamaah/
III Sholat
berjamaah/
shubuh
14.Pengembang Sholat dhuhur
Kurikulum makan siang
15. Psikologi
remaja
Sholat maghrib
makan malam
16. ICT
17. Bermain dan 3. Penguatan Ideologi : Bagian dari pelatihan yang didalamnya
makan pagi an pelatihan berjamaah/ perkembangan berjamaah/ belajar
berjamaah/
IVmakan pagi
Sholat
Kurikulum
pelatihan
18. Etika
makan siang
Sholat dhuhur
remaja
20. Post test &
makan malam 17. Bermain dan
belajar diberi muatan ; Ke-IIPNU-an, Ke-NU-an, Ke-Aswaja-an
IV
shubuh
Sholatberjamaah/18. Etika
fasilitator berjamaah/
Sholat dhuhur
makan
Evaluasi
siang 20. Post test &
serta tradisi perilaku keagamaan NU dengan harapan
shubuh
makan pagi
berjamaah/
fasilitator
19. Praktik
melatih
berjamaah/
makan siang
18. Evaluasi
Rencana
Tindak Lanjut
terjadi pertumbuhan dan penguatan Ideologi bagi anggota
makan pagi 19. Praktik
melatih
18. Rencana
Tindak Lanjut
IPPNU
F. ALUR PELATIHAN
4. Penguatan Skill Pelatih : Bagian dari pelatihan yang
F. ALUR PELATIHAN didalamnya diberi muatan materi : falsafah dan prinsip
F. ALUR PELATIHAN
Cal. Peserta pelatihan, psikologi pelatihan, metodologi pelatihan,
Cal. Peserta media pelatihan, managemen pelatihan, metode evaluasi
8,9,10,11, pelatihan, bermain dan belajar, pengembangan kurikulum
12,13,14,15,
1,2,3,4 5, 6, 7 16,17,18,19 pelatihan, psikologi perkembangan remaja, managemen
T 8,9,10,11, T
U
12,13,14,15,
A
kaderisasi IPPNU etika pasilitator, dan praktik melatih
1,2,3,4 5, 6, 7 16,17,18,19
T J Adaptasi
dan Penguatan Pembentukan skill R RT dengna harapan agar anggota IPPNU memiliki dasar
Pelatih Evaluasi T
U U Analisis Diri Ideologi
L
GA ketrampilan melatih yang memadai untuk pelatihan baik
Adaptasi
J A dan Penguatan Pembentukan skill
Pelatih Evaluasi
R
T
ER
internal maupun external organisasi IPPNU
U N Analisis Diri Ideologi TG
L 5. Evaluasi : Bagian dari pelatihan yang dijadikan tolak ukur
A E
dari proses pelatihan secara menyeluruh
N T
6. Rencana Tindak Lanjut : proses perencanaan terhadap
kegiatan pasca latihan yang diharapkan mampu

532 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 533
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

menjembatani kegiatan berikutnya e. Waktu


7. Target : merupakan komponen yang menjadi tujuan 90 menit efektif
akhir latihan, kesesuaian antara tujuan yang direncanakan f. Proses Kegiatan
dengan target yang diharapkan seharusnya pada akhir 1. Pelatih membuka acara dan menjelaskan beberapa
latihan ini sudah dapat tercapai. Target latihan pelatih hal tentang perkenalan yang akan kita laksanakan
adalah membentuk kader IPPNU menjadi pelatih/fasilitator dengan cara bermain bersama-sama
yang handal dalam pelatihan. 2. Kemukakan juga bahwa kita akan melakukan
bermain dengan cara sedikit menggunakan daya
D. PETUNJUK PELAKSANAAN LATIHAN imajinasi kita, karena daya imajinasi merupakan
salah satu pintu masuk ke dalam diri kita sehingga
1. PERKENALAN DAN PRE-TEST kita sadar akan diri kita sendiri.
a. Pokok bahasan 3. Pelatih mengajak peserta untuk duduk santai sambil
1. Identitas peserta, pelatih dan panitia yang terlibat menutup mata, lalu pelatih mengajak konsentrasi
dalam proses pelatihan dengan cara memperhatikan peredaran napas kita,
2. Eksplorasi latar belakang peserta mengikuti pelatihan, “tarik napas kita pelan-pelan lalu keluarkan dengan
dari mana informasi didapat, pengetahuan dan perlahan sekali, begitu seterusnya diulang hingga
pengalaman seputar pelatihan dan harapan apa tiga kali atau peserta kelihatan dalam keadaan
yang diinginkan dari pelatihan tenang.
b. Tujuan 4. Kini saatnya pelatih mengajak untuk berimajinasi,
1. Menciptakan suasana interaktif, hangat dan terbuka pelatih memberi aba-aba, “mari kita mengeja nama
diantara sesama peserta, pelatih dan panitia kita sendiri-sendiri dari belakang dan perhatikan
2. Menghilangkan suasana kaku yang dapat terjadi nama yang terbalik itu. Apa nama baru rekan
pada awal proses latihan, sehingga terjalin proses sekarang? Bayangkanlah bahwa nama yang terbalik
persahabatan antar sesama peserta (warga belajar) itu berasal dari satu bahasa asing yang mungkin
c. Metode digunakan oleh penghuni planet mars. Ulangi nama
1. Bermain (nama yang dibalik dan latar baru itu beberapa kali dalam hati. Bayangkan nama
belakangnya) rekanitu adalah sebuah kata di dalam kamus bahasa
d. Bahan-bahan yang dibutuhkan : planet mars dan tertulis di sebelah kiri halaman
1. Kertas HVS dab spidol kamus tersebut, sedangkan lajur kanan masing
2. Spidol dan plano kosong. Pada saat rekan rekan sudah dapat melihat

534 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 535
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dengan jelas nama yang terbalik itu, di kamus akan 9. Pelatih mengulas secara singkat manfaat dari
muncul artinya atau penjelasannya di lajur sebelah kegiatan tersebut lalu menutup acara.
kanan. Tunggu dengan sabar apa yang akan muncul.
Jika rekan telah melihat dan membacanya, buka 2. ANALISA DIRI
mata dan berdiamlah sejenak sampai semua teman a. Pokok Bahasan
membuka mata. Mengenal diri lewat pengungkapan kelemahan dan
5. Lalu tuliskan nama rekan yang terbalik yang kekuatan diri
terdapat di dalam kamus planet mars tersebut di b. Tujuan
kertas dihadapan rekan. 1. Mengenal kesadaran mendengar apa yang dikatakan
6. Kemudian pelatih meminta kepada peserta untuk orang lain tentang diri kita
melipat tiga kali kertas HVS yang berisi nama 2. Mengakui apa yang menjadi kekuatan dan
tersebut kemudian diberdirikan di depan peserta kelemahan sendiri, sehingga mampu memanfaatkan
masing-masing. kekuatan dan menyadari kelemahannya
7. Pelatih mempersilahkan kepada peserta untuk 3. Munculnya kesadaran untuk berpartisi aktif dalam
menjelaskan latar belakang dari nama yang terbuat latihan
tersebut, misalnya nama “bardan” karena lahirnya c. Metode
“bubar udan” setelah hujan turun, nama “Marti”, 1. Curah pendapat (Brainstorming)
latar belakang saat lahir damar (lampu) mati 2. Mencoba sendiri
(padam), serta penjelasan lain yang relevan dengan d. Media :
latar munculnya nama tersebut, baik yang terbalik 1. Kartu kosong untuk catatan masing-masing peserta
maupun yang asli. 2. Spidol dan alat tulis lainnya
8. Pelatih juga mempersilahkan peserta menjelaskan 3. Papan tulis/penghapus/kapur
dari perkenalan tersebut terkait dengan “apakah 4. Spidol
yang rekan rasakan pada waktu latihan tadi, apa 5. Konsep Jendela Johari
arti gambaran atau definisi yang muncul tadi untuk e. Waktu
keadaan rekan sekarang, apakah gambaran atau 90 menit efektif
definisi itu berkaitan dengan salah satu hal yang f. Proses kegiatan
penting bagi kepribadian rekan, bagaimana reaksi 1. Pelatih memulai kegiatan dengan menerangkan kalau
rekan terhadap gambaran atau definisi tadi”. sekelompok orang baru bertemu dan berkumpul,
dalam permulaan suasana masih tertutup. Masing-

536 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 537
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

masing orang akan mempertahankan keberadaannya anggota kelompok saling berinteraksi, akan
seperti sekarang ini (status quonya). Tak lama semakin tercipta keterbukaan. Tetapi kadang-
kemudian masing-masig anggota mulai ingin tahu, kadang dengan waktu yang lama belum tentu
dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Pada tercipa saling keterpercayaan.
umumnya pertanyaan yang diajukan menyangkut b. Kesungguhan : interaksi antar anggota
data pribadi, siapa nama dan alamatnya dimana, kelompok harus dikerjakan secara sungguh-
sudah punya pacar atau belum, sudah kawin sungguh. Biasanya dalam suasana yang sama-
atau belum, motivasi mengikuti pertemuan dan sama mengalami kecemasan, keterbukaan lebih
sebagainya. Pada tahap ini mulaialah timbul cepat terjadi.
perasaan tertarik diantara pada anggota kelompok.
2. Dari tanya jawab mereka, akhirnya timbul keinginan 5. Agar sewaktu para anggota kelompok saling
adanya hubungan yang lebih erat, karena mungkin berinteraksi dapat lebih mantap dan ada
ada yang akan saling menguntungkan, sehingga kesungguhan sehingga lebih cepat tercipta
tanya jawab telah berlangsung lebih luas, tidak keterbukaan, diperkenalkan JENDELA JOHARI.
sekedar tentang pribadi mereka.
3. Tahap selanjutnya, merupakan perkembangan dari
tahap sebelumnya. Pembicaraan yang lebih dalam Keterangan tentang JENDELA JOHARI
akan menimbulkan kepercayaan diri pada masing- Pengalaman manusia dapat digambarkan dalam suatu
masing orang yang terlibat dalam pembicaraan kotak persegi yang terbagi dalam empat ruang. Kotak 1 disebut
tersebut. Sehingga hubungan akan menjadi lebih bagian umum, yakni hal-hal yang diketahui baik oleh diri sendiri
mantap dan akrab yang pada akhirnya akan mau pun orang lain. Bahwa si Amir begitu, si Amir sendiri tahu
menimbulkan saling percaya antara satu dengan dan orang lain juga tahu. Dengan kata lain : diketahui oleh
yang lain. orang lain. Sema kin luas daerah ini sema kin luas rasanya kebe
4. Pelatih menggambarkan proses interaksi dan basan saya untuk menja di diri sendiri, untuk me ngemukakan
interelasi dalam kelompok tersebut sebagai mana pendapat dan perasaan sendiri tanpa harus “menjaga diri”.
contoh berikut : Dengan demikian saya dapat berkomuni kasi lebih bebas
dengan orang lain dan demikian juga orang lain dengan saya.
Untuk membentuk suasana terbuka dan saling
percaya ada dua faktor yang berpengaruh :
a. waktu : lebih banyak waktu yang tersedia untuk

538 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 539
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Contoh : 6. Untuk mengenal diri, yang terpenting adalah bagian


Si Ali tahu bahwa dia gemar melucu dan orang lain juga 3, TIPU DIRI. Sebab agar kita lebih tahu tentang diri
sudah tahu bahwa si Ali pandai melawak. kita sendiri harus dibantu oleh orang lain. Orang
Si Badrun tahu bahwa dirinya pemalu, dan semua orang lain harus bersedia memberi hal-hal yang diketahui
juga kenal bahwa si Badrun pemalu. tentang diri kita. Kita sendiri harus bersedia
mendengarkan kalau diberi tahu orang lain.
Kotak 2 disebut bagian RAHASIA PRIBADI, yakni hal-hal 7. Agar kita dikenal oleh orang lain, kita harus
yang hanya diketahui oleh diri sendiri, orang lain mengetahui bersedia membuka bagian 2 atau bagian rahasia.
hal itu. Ini hanya akan diceritakan kepada orang lain yang Kita beritahukan hal-hal yang sampai sekarang
sangat dekat dan dipercaya. tidak diketahui oleh orang lain, agar dapat dikenal.
Contoh : Tetapi orang lain tertentu harus dapat dipercaya
Si Encep merasa kalau harus berbicara dengan wanita agar dapat menerima pemberitahuan ini.
selalu takut. Tetapi selalu menutup diri tentang ketakutan ini, 8. Dari interaksi kita dengan orang lain, kita akan saling
sehingga orang lain tidak tahu. membuka diri, sehingga daerah 1 atau umum lebih
Saya mudah tersinggung dan tidak selalu senang kalau luas.
diolok-olok tetapi orang lain tidak mengetahui hal ini. 9. Proses itu akan menghasilkan keterbukaan yang
berarti :
Kotak 3 disebut TIPU DIRI, yakni hal yang diketahui oleh a. kita mengakui kekuatan dan kelemahan diri
orang lain, sedang diri sendiri tidak tahu. kita
Contoh : b. kita menerima kekuatan dan kelemahan yang
Orang-orang tahu kebiasaan si Ita kalau sedang berbicara, ada pada teman kita
kaki dan tangan terus bergerak. Si Ita tidak sadar akan hal itu. c. secara sadar dan bersama berusaha mengurangi
Si Udin tidak sadar kalau bergurau selalu melukai hati kelemahan dan meningkatkan kekuatan
temannya, yakni hal-hal yang tidak diketahui. 10. Akhirnya pelatih menutup dengan menyimpulkan
Kotak 4 disebut Bagian Buta atau Tak Sadar baik oleh diri bahwa semua peserta sama ada yang kurang dan
sendiri maupun orang lain. Walaupun daerah ini sama sekali ada yang lebih. Proses belajar adalah meningkatkan
tidak dikenal, dapat berpengaruh besar terhadap hubungan kelebihan dan mengurangi kekurangan dan ini bisa
kita dengan orang lain maupun terhadap diri sendiri. dilakukan jika ada keterbukaan.

540 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 541
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. KONTRAK BELAJAR untuk mendiskusikan angket tersebut setelah diisi


a. Pokok bahasan oleh masing-masing peserta. Hasil diskusi tersebut
1. Garis besar dan pokok-pokok materi latihan menjadi rumusan kelompok yang kemudian ditulis
2. Kebutuhan serta harapan pribadi dan kelompok pada kertas plano.
tentang pelatihan serta perangkat pelatihan 4. Selanjutnya pelatih meminta wakil dari masing-
3. Jadwal tentatif dan tata tertib latihan masing kelompok untuk membicarakan hasil
b. Tujuan rumusannya. Setelah selesai pembacaan hasil
1. Peserta mampu mengidentifikasi dan merumuskan rumusan semua kelompok, pelatih menyimpulkan
kebutuhan terhadap materi latihan semua rumusan kelompok menjadi rumusan
2. Peserta dan pelatih menetapkan kesepakatan bersama dengan menggunakan metoda curah
bersama tata tertib latihan pendapat. Didalam menyimpulkan, pelatih
c. Metode mengarahkan rumusan tersebut sebagai berikut :
1. Diskusi a. Menegaskan harapan yang tidak dapat dipenuhi
2. Brainstorming oleh pelatih
d. Media b. Menegaskan pembicaraan yang masih kabur.
1. Papan tulis white board 5. Kemudian pelatih mengajak peserta untuk
2. Spidol dan kertas plano membahas jadwal, sarana prasarana dan tata
e. Waktu : tertib latihan. Proses pertama, fasilitator membahas
90 menit efektif jadwal, sarana prasarana dengan menggunakan
f. Proses kegiatan metoda curah pendapat. Setelah selesai, pelatih
1. Pelatih menjelaskan bahwa pelatihan ini targetnya mempersilahkan ketua kelas atau lurah pelatiha,
dalah “Manager Latihan sekaligus Pelatih”, dimana dan hasilnya ditulis pada kertas plano. Kemudian
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pelatih menutup acara.
belajar ala orang dewasa. Oleh karena itu segala
kebutuhan dan prosesi pelatihan harus dibicarakan 4. Ke-IPPNU-an
bersama sehingga suasana partisipatif aktif akan a. Pokok bahasan
terbangun demi tercapainya target pelatihan 1. Sistem Pengkaderan IPPNU
2. Kemudian pelatih membagikan angket kepada 2. Analisa tentang sistem pelatihan dan tantangan
peserta untuk diisi. pengembangan kader IPPNU
3. Pelatih membagi peserta dalam 5/6 kelompok kecil b. Tujuan

542 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 543
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

1. Mampu memahami dan melaksanakan sistem 5. Pelatih memandu dialog, menyimpulkan materi
pelatihan IPPNU secara sistematis pembahasan dan hasil dialognya. Kemudian
2. Mampu mengembangkan sistem pelatihan dalam pelatih mempersilakan nara sumber meninggalkan
menjawab tantangan pengembangan kader IPPNU ruangan.
secara efekatif dan efesien 6. Selesai ceramah dan dialog, pelatih mengajak peserta
c. Metode untuk menganlisa sistem pengkaderan IPPNU dalam
1. Ceramah dan tanya jawab menjawab tantangan pengembangan kader dengan
2. Brainstorming cara membagi peserta dalam kelompok diskusi.
d. Media 7. Selesai diskusi, masing-masing kelompok
1. Makalah diminta menuliskannya pada kertas plano dan
2. Papan tulis white board dan spidol board marker menempelkannya pada papan plano di muka serta
3. OHP/in focus menunjuk wakilnya untuk mempresentasikan hasil
e. Waktu diskusi.
90 menit efektif 8. Pelatih merangkum dan menegaskan hasil diskusi
f. Proses kegiatan masing-masing kelompok setelah mendapatkan
1. Pelatih membagi makalah/materi kepada peserta masukan pendapat kelompok lain setelah
dan memberi waktu 10 menit untuk membacanya. presentasi.
2. Pelatih membuka acara kemudian memberi 9. Pelatih menyimpulkan keseluruhan hasil diskusi,
penjelasan singkat tentang pokok bahasan materi, dilanjutkan dengan menutup acara.
kemudian pelatih memberi kesempatan kepada
peserta untuk mengemukakan pendapatnya tentang 5. Ke-NU-an
pengkaderan di lingkungan IPPNU selama ini. a. Pokok bahasan
3. Pelatih membacakan biodata nara sumber kepada 1. Grand desain perjuangan NU secara komprehensif
peserta dan melaporkan kondisi peserta kepada 2. Sistem kaderisasi di NU terkait dengan badan
nara sumber. otonom dan lembaga
4. Nara sumber menyampaikan materi ceramah, dan b. Tujuan
sekali-kali dapat mengadakan percakapan dengan 1. Mampu memahami pola perjuangan NU secara
peserta. Untuk efektif dan efesiensi sebaiknya menyeluruh serta konsep hubungan aplikasinya
penjelasan materi menggunakan OHP/in focus dan dengan badad otonom serta lembaga
papan tulis.

544 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 545
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Mampu mengoptimalkan peran dan fungsi IPPNU 6. AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH


dalam pengembangan NU a. Pokok bahasan
c. Metode 1. Review sistem bermadzhab
1. Ceramah dan tanya jawab 2. Memahami penerapan aswaja terkait dengan
2. Diskusi masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya
3. Brainstorming b. Tujuan
d. Media 1. Memahami pengertian dan sistem bermadzhab
1. Makalah 2. Memahami penerapan aswaja terkait dengan
2. Papan tulis white board dan spidol masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya
3. Kertas plano c. Metode
4. OHP/In focus 1. Ceramah
e. Waktu 2. Diskusi
90 menit efektif 3. Brainstorming
f. Proses kegiatan d. Media
1. Pelatih membagi makalah pada peserta dan memberi 1. Makalah
waktu 10 menit untuk membaca. 2. Papan tulis white board dan spidol
2. Pelatih membuka acara kemudian memberi 3. Kertas plano
penjelasan singkat tentang pokok bahasan materi, 4. OHP/In focus
kemudian pelatih memberi kesempatan kepada e. Waktu
peserta untuk mengemukakan pendapatnya sesuai 90 menit efektif
dengan pokok bahasan yang akan disajikan nara f. Proses kegiatan
sumber. 1. Pelatih membagi makalah pada peserta dan memberi
3. Pelatih membacakan biodata nara sumber kepada waktu 10 menit untuk membaca.
peserta dan melaporkan kondisi peserta kepada 2. Pelatih membuka acara kemudian memberi
nara sumber penjelasan singkat tentang pokok bahasan materi,
4. Pelatih memandu dialog, menyimpulkan materi kemudian pelatih memberi kesempatan kepada
pembahasan dan hasil dialognya. Kemudian peserta untuk mengemukakan pendapatnya sesuai
pelatih mempersilahkan nara sumber meninggalkan dengan pokok bahasan yang akan disajikan nara
ruangan. sumber.
5. Pelatih menutup acara

546 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 547
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

3. Pelatih membacakan biodata nara sumber kepada 4. OHP/In focus


peserta dan melaporkan kondisi peserta kepada e. Waktu
nara sumber 120 menit efektif
4. Pelatih memandu dialog, menyimpulkan materi f. Proses kegiatan
pembahasan dan hasil dialognya. Kemudian 1. Pelatih membagi makalah/hand out pada peserta
pelatih mempersilahkan nara sumber meninggalkan dan memberi waktu 10 menit untuk membaca
ruangan. 2. Pelatih membuka acara kemudian memberi
5. Pelatih menutup acara. penjelasan singkat tentang pokok bahasan materi,
kemudian pelatih memberi kesempatan kepada
7. FALSAFAH DAN PRINSIP PELATIHAN peserta untuk mengemukakan pendapatnya tentang
a. Pokok bahasan konsep-konsep pelatihan yang dikenalnya.
1. Pengertian falsafah pelatihan 3. Pelatih membacakan biodata nara sumber kepada
2. Pengenalan konsep belajar paedagogis dan peserta dan menyampaikan kondisi peserta
andragogis kepada nara sumber selanjutnya mempersilahkan
3. Mengenal pendekatan-pendekatan lain dalam narasumber menyampaikan materinya
pelatihan 4. Pelatih memandu dialog, menyimpulkan materi
b. Tujuan pembahasan dan hasil dialognya. Kemudian
1. Mengerti tentang prinsip dan falsafah pelatihan pelatih mempersilahkan nara sumber meninggalkan
2. Memahami metoependekatan Paedagogy dan ruangan.
andragogy 5. Selesai ceramah dan dialog, pelatih membagi peserta
3. Memahami pendekatan-pendekatan lain dalam dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan
pelatihan tentang “kelemahan dan kelebihan beberapa
c. Metode pendekatan pelatihan”.
1. Ceramah & tanya jawab 6. Selanjutnya hasil diskusi masing-masing
2. Diskusi kelompok dituangkan ke dalam plano dan pelatih
3. Brainstorming mengidentifikasi serta mengeksplorasi hasil diskusi
d. Media kemudian merangkum secara garis besar hasil
1. Makalah/hand out diskusi kelompok tersebut.
2. Papan tulis white board dan spidolnya 7. Pelatih menutup acara
3. Kertas plano dan spidolnya

548 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 549
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

8. PSIKOLOGI PELATIHAN 3. Pelatih membacakan biodata nara sumber kepada


a. Pokok bahasan peserta dan melaporkan kondisi peserta kepada
1. Pengertian Psychology pelatihan nara sumber.
2. Fungsi psychologi pelatihan bagi pelatih 4. Pelatih memandu dialog, menyimpulkan materi
3. Mengenali forum pelatihan pembahasan dan hasil dialognya. Kemudian
b. Tujuan pelatih mempersilahkan nara sumber meninggalkan
1. Memahami pengertian psychologi pelatihan ruangan.
2. Mengetahui pengaruh psychology pelatihan 5. Selesai ceramah dan dialog, pelatih menjelaskan
terhadap perkembangan proses latihan garis besar hasil dialog tersebut.
c. Metode 6. Pelatih menutup acara
1. Ceramah & tanya jawab
2. Diskusi 9. METHODOLOGI dan MEDIA PELATIHAN
3. Brainstorming a. Pokok bahasan
4. Kuisioner 1. Pengertian metodhologi dan jenis media pelatihan
d. Media 2. Fungsi methode & media dalam proses pelatihan
1. Makalah/hand out b. Tujuan
2. Papan tulis white board dan spidolnya 1. Memahami macam-macam methodologi dan media
3. Kertas plano dan spidolnya pelatihan
4. OHP/In focus 2. Memahami fungsi berbagai metodhologi dan media
e. Waktu pelatihan dalam proses pelatihan
120 menit efektif 3. Dapat menerapkan pemakaian methodologi dan
f. Proses kegiatan media latihan dengan baik dan benar
1. Pelatih membagi makalah/hand out pada peserta c. Metode
dan memberi waktu 10 menit untuk membaca 1. Ceramah & tanya jawab
2. Pelatih membuka acara kemudian memberi 2. Diskusi
penjelasan singkat tentang pokok bahasan materi, 3. Brainstorming
kemudian pelatih memberi kesempatan kepada d. Media
peserta untuk mengemukakan pendapatnya tentang 1. Makalah/hand out
psychologi pelatihan yang diketahuinya. 2. Papan tulis white board dan spidolnya
3. Kertas plano dan spidolnya

550 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 551
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

4. OHP/In focus praktis


e. Waktu b. Tujuan
120 menit efektif 1. Memahami unsur dan fungsi management latihan
f. Proses kegiatan 2. Mampu menerapkan management latihan dalam
1. Pelatih membagi makalah/hand out pada peserta proses latihan secara tepat.
dan memberi waktu 10 menit untuk membaca c. Metode
2. Pelatih membuka acara kemudian memberi 1. Ceramah & tanya jawab
penjelasan singkat tentang pokok bahasan materi, 2. Diskusi & study kasus
kemudian pelatih menjelaskan tentang pengertian, 3. Brainstorming
jenis, bentuk dan methodologi dan media serta d. Media
fungsinya dalam pelatihan 1. Makalah/hand out
3. Pelatih melakukan peragaan terhadap masing- 2. Papan tulis white board dan spidolnya
masing tersebut dengan melibatkan peserta 3. Kertas plano dan spidolnya
pelatihan. 4. OHP/In focus
4. Pelatih mengajak melakukan diskusi tentang e. Waktu
kekurangan dan kelebihan dari berbagai metode 120 menit efektif
dan media latihan yang telah diperagakan dengan f. Proses kegiatan
cara membagi peserta dalam kelompok diskusi 1. Pelatih membagi makalah/hand out pada peserta
kecil dan memberi waktu 10 menit untuk membaca
5. Selanjutnya hasil diskusi masing-masing 2. Pelatih membuka acara kemudian memberi
kelompok dituangkan ke dalam plano dan pelatih penjelasan tentang pokok bahasan materi, dan
mengidentifikasi serta mengeksplorasi hasil diskusi menjelaskan tentang pengertian management
kemudian merangkum secara garis besar hasil latihan
diskusi kelompok tersebut. 3. Pelatih mengadakan curah pendapat dengan peserta
6. Pelatih menutup acara tentang langkah-langkah memanej sebuah pelatihan,
lalu mengidentifikasi hasil curah pendapat.
10. MANAGEMEN PELATIHAN 4. Pelatih mengajak peserta untuk mempraktekkan
a. Pokok bahasan langkah-langkah memanej suatu pelatihan dengan
1. Pengertian, unsur dan fungsi management latihan cara membagi peserta pada bebarapa kelompok
2. Metode penerapan management latihan secara diskusi.

552 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 553
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. Untuk efisiensi sasaran study kasus, pelatih 3. Kertas plano dan spidolnya
memberikan arahan untuk praktek memanej 4. OHP/In focus
pelatihan yang ada di IPPNU mulai dari Makesta e. Waktu
dst. 120 menit efektif
6. Hasil studi kasus dari masing-masing kelompok di f. Proses kegiatan
tuangkan di plano kemudian di diskusikan pada 1. Pelatih membagi makalah/hand out pada peserta
seluruh kelompok. dan memberi waktu 10 menit untuk membaca
7. Pelatih merangkum secara garis besar hasil diskusi 2. Pelatih membuka acara kemudian memberi
masing-masing kelompok, dan memberikan saran penjelasan tentang pokok bahasan materi
terhadap peserta terkait dengan management 3. Selanjutnya pelatih melakukan brainstorming
latihan terhadap peserta tentang seputar permainan.
8. Pelatih menutup acara 4. Selanjutnya pelatih memberikan paparan tentang
pengertian bermain, fungsi dan macam dari
11. BERMAIN DAN BELAJAR permainan
a. Pokok bahasan 5. Pelatih mengajak peserta untuk melakukan beberapa
1. Pengertian permainan (perkenalan, energiser, ice contoh permainan
breaker) 6. Pelatih mengajak diskusi untuk melihat kelebihan
2. Macam dan fungsi permainan dan kekurangan dari beberapa permainan yang
3. Praktek bermain telah dipraktekkan tersebut.
b. Tujuan 7. Pelatih memberikan ulasan singkat tentang hasil
1. Memahami tentang permainan sebagai salah satu diskusi tersebut.
metode dalam pelatihan 8. Palatih menutup acara.
2. Mampu menerapkan beberapan permainan dalam
pelatihan 12. METODOLOGI EVALUASI PELATIHAN
c. Metode a. Pokok bahasan
1. Ceramah & tanya jawab 1. Pengertian dan Prinsip dasar methodologi evaluasi
2. Praktek bermian pelatihan
d. Media 2. Manfaat, tujuan dan sasaran methodologi evaluasi
1. Makalah/hand out dalam pelatihan
2. Papan tulis white board dan spidolnya 3. Cara dan waktu melaksanakan evaluasi dalam

554 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 555
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

pelatihan 4. Hasil diskusi dari masing-masing kelompok di


b. Tujuan tuangkan di plano kemudian di diskusikan pada
1. Mengetahui dan memahami prinsip dasar dalam seluruh kelompok.
pelatihan 5. Pelatih merangkum secara garis besar hasil diskusi
2. Memahami manfaat, tujuan dan sasaran evaluasi masing-masing kelompok, dan memberikan
dalam pelatihan explorasi mendalam tentang evaluasi latihan.
3. Mampu memahami kapan evaluasi pelatihan dapat 6. Untuk memahami tentang proses evaluasi baik pra,
dilaksanakan proses, pasca latihan pelatih membagi peserta dalam
c. Metode tiga kelompok, dimana masing-masing kelompok
1. Ceramah & tanya jawab menganalisis kasus sesuai dengan tahapan evaluasi
2. Diskusi & study kasus tersebut.
3. Brainstorming 7. Hasilnya dituangkan dalam plano kemudian
d. Media didiskusikan secara bersama-sama yang diakhiri
1. Makalah/hand out dengan rangkuman materi dari pelatih.
2. Papan tulis white board dan spidolnya 8. Pelatih menutup acara
3. Kertas plano dan spidolnya
4. OHP/In focus 13. MANAGEMEN KADERISASI IPPNU
e. Waktu a. Pokok bahasan
120 menit efektif 1. Skema pengkaderan IPPNU
f. Proses kegiatan 2. Manajemen Kaderisasi IPPNU
1. Pelatih membagi makalah/hand out pada peserta b. Tujuan
dan memberi waktu 10 menit untuk membaca 1. Memahami kronologis tahapan pengkaderan di
2. Pelatih membuka acara kemudian memberi IPPNU
penjelasan tentang pokok bahasan materi, dan 2. Mampu menerapkan tahapan tersebut secara benar
menjelaskan tentang pengertian methodologi dan konsisten
evaluasi latihan. c. Methoda
3. Pelatih membagi peserta latihan dalam beberapa 1. Ceramah & tanya jawab
kelompok untuk mendiskusikan manfaat, tujuan dan 2. Diskusi & study kasus
sasaran evaluasi dalam pelatihan serta bagaimana, 3. Brainstorming
kapan evaluasi latihan dilaksanakan.

556 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 557
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

d. Waktu menjadi pemandu/pelatih


120 menit efektif 2. Memiliki kepercayaan diri akan kemampuan dan
e. Media ketrampilannya dalam memandu pelatihan
1. Makalah/hand out c. Metode
2. Papan tulis white board dan spidolnya 1. Demonstrasi
3. Kertas plano dan spidolnya 2. Praktek
4. OHP/In focus d. Media
f. Proses kegiatan 1. Lembar panduan praktek melatih dan pengamatan
1. Pelatih membuka acara 2. Media lain yang sesuai
2. Pelatih menyajikan skema pelatihan IPPNU e. Waktu
3. Pelatih memberikan penjelasan komprehensif 240 menit efektif
tentang tahapan pelatihan dan manajemen f. Proses kegiatan
kaderisasi yang dilanjutkan dengan diskusi 1. Pelatih membuka acara kemudian memberi
4. Pelatih membagi peserta dalam beberapa kelompok, penjelasan tentang praktek melatih , kemudian
kemudian mendiskusikan tentang kekurangan dan pelatih memberi kesempatan kepada peserta untuk
kelebihan sistem pelatihan IPPNU, serta manajemen mengemukakan hal-hal yang belum jelas tentang
kaderisasi. melatih.
5. Hasil diskusi di tuangkan dalam plano yang 2. Pelatih sebelumnya telah mempersiapkan pembagian
selanjutnya dibahas secara bersama-sama kemudian tugas dan materi yang diperlukan bagi peserta yang
diakhiri dengan rangkuman dan eksplorasi dari akan diminta untuk praktek melatih
pelatih. 3. Setiap peserta, masing-masing mendapatkan giliran
6. Pelatih menutup acara praktek melatih.
4. Setelah praktek melatih selesai, Pelatih mengadakan
14. PRAKTEK MELATIH curah pendapat dari hasil pengamatan dan
a. Pokok bahasan pengalaman mereka masing-masing secara umum
1. Rencana materi dan praktek melatih terhadap pelaksanaan, proses praktek dan hasil
2. Tehnik memandu sebuah pelatihan praktek melatih.
3. Manajemen forum 5. Pelatih menyimpulkan secara umum dari hasil
b. Tujuan praktek melatih peserta pelatihan
1. Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk

558 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 559
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

15. EVALUASI dengan prosesi pelatihan, misalnya infrastruktur


a. Pokok bahasan pelatihan, materi, pelatih, metoda, nara sumber,
1. Review dan evaluasi akhir penyelenggaraan latihan peserta, suasana, sistem kelekatan dll.
2. Post test 3. Hasil diskusi di tuangkan dalam kertas plano
b. Tujuan kemudian dipresentasikan oleh masing-masing
1. Mampu mengorganisir dan mengungkapkan kembali kelompok.
pengalaman latihan peserta sejak awal sampai akhir 4. Pelatih memandu untuk mengidentifikasi masing-
pelatihan, sehingga mengetahui kelebihan dan masing permasalahan, sehingga menjadi entry point
kekurangan selama latihan berlangsung. bagi peserta di dalam menyelenggarakan pelatihan
2. Mampu memberikan umpan balik dan kritikan berikutnya.
terhadap proses pelaksanaan latihan ini serta saran- 5. Selanjutnya pelatih menyimpulkan secara garis
saran mereka untuk perbaikan pelaksanaan latihan besar hasil diskusi.
di masa yang akan datang 6. Untuk melihat daya serap materi pelatihan selama
c. Metode proses pelatihan, maka pelatih memberikan post
1. Angket test kepada peserta.
2. Kuesioner 7. Diakhiri dengan penutupan acara.
d. Media
1. Papan tulis white board dan spidolnya 16. RENCANA TINDAK LANJUT
2. Kertas plano dan spidolnya a. Pokok bahasan
3. Formulir isian evaluasi dan soal-soal post test 1. Rencana tindak lanjut latihan
e. Waktu 2. Rumusan strategi tindak lanjut untuk pengembangan
90 menit efektif kemampuan peserta
f. Proses kegiatan b. Tujuan
1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan 1. Menyadari pentingnya suatu tindak lanjut latihan
penjelasan singkat tentang evaluasi pelatihan dan sebagai bentuk perwujudan dari pengetahuan,
tujuannya. keterampilan dan pengalaman yang diperolehnya
2. Pelatih membagi peserta ke dalam beberapa selama latihan
kelompok diskusi, kemudian masing-masing 2. Mampu menyusun suatu rencana tindak lanjut
kelompok merumuskan beberapa kekurangan dan tentatif yang dapat dan mungkin dilaksanakannya
kelebihan dari masing-masing sessi yang berkaitan pasca latihan pelatih

560 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 561
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

c. Metode KUMPULAN HAND-OUT(MATERI) LATPEL


1. Angket
2. Diskusi MATERI ASWAJA & Ke NU an
d. Media
NU DALAM BERMAZHAB
1. Papan tulis white board dan spidolnya
2. Kertas plano dan spidolnya 1. Pengertian Mazhab
3. Lembar rancangan kegiatan pasca latihan Apa itu Mazhab ? Pengertian Mazhab bisa dibagi 2.Ada arti
e. Waktu menurut bahasa, ada arti menurut istilah. Berdasarkan bahasa
120 menit efektif atau dilihat dari kosa kata, mazhab merupakan bentuk isim
f. Proses kegiatan makan dari kata “dzahaba”, artinya jalan atau tempat yang
1. Pelatih membuka acara, kemudian memberikan dilalui, sedangkan menurut istilah ulama ahli fiqih, mazhab
penjelasan singkat tentang rencana tindak lanjut adalah mengikuti sesuatu yang dipercayai.
sebagai bentuk peningkatan pengalaman bagi Lebih lengkapnya pengertian mazhab menurut fiqih adalah
pelatih yang akan terjun memandu latihan di hasil ijtihad seorang imam (mujtahid) tentang hukum sesuatu
wilayahnya masalah yang belum ditegaskan oleh nash. Jadi, masalah yang
2. Agar hasil rencana tindak lanjut tepat sasaran, bisa menggunakan metode ijtihad ini adalah yang termasuk
maka sebaiknya rencana tindak lanjut di buat kategori dzonni atau prasangka, bukan hal yang qoth’i atau
forum segitiga yakni peserta, pelatih, dan pimpinan pasti.Jadi tidak benar kalau ada istilah hukum shalat 5 waktu
struktural yang bersangkutan. adalah wajib menurut mazhab Syafi’i, karena hukum shalat
3. Selanjutnya forum diserahkan kepada pimpinan wajib termasuk kategori qoth’i yang tidak bisa dibantah
struktural yang bersangkutan untuk bersama-sama wajibnya oleh mazhab manapun. Berbeda jika masalah yang
melakukan rancangan kegiatan lanjutan bagi peserta dihadapi tentang hal-hal yang asalnya masih samar seperti
latihan. hukum menyentuh kulit wanita yang bukan muhrim. Karena
4. Hasil pembahasan tersebut kemudian dituangkan perbedaan pandangan itulah, maka terjadi perbedaan pendapat
dalam plano dan menjadi ketetapan kegiatan yang antara Imam Syafi’i, Imam Hanafi dan Imam lainnya. Hasilnya
harus dilaksanakan dinamakan ijtihad Imam Syafi’i yang pasti berbeda dengan
5. Pelatih memberikan penegasan secara garis ijtihad Imam Hanafi dan Imam lainnya yang menentukan batal
besar atas hasil perumusan rencana tindak lanjut, atau tidaknya wudhu ketika menyentuh wanita muhrim.
kemudian diakhiri dengan penutupan acara oleh Nah, bagi seorang yang mampu berijtihad dalam menghadapi
pelatih. suatu masalah, maka dia boleh berijtihad dan melaksanakan

562 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 563
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

hasil ijtihad yang ia lakukan, sedangkan bagi mereka yang Bagaimana seseorang akan berijtihad sendiri langsung
tidak mampu melakukanijtihad atau orang awam, maka ia mengambil dari Al-Qur’an dan Hadits. Sedangkan mereka tidak
harus mengikuti hasil ijtihad dari salah seorang mujtahid yang mempunyai persyaratan sebagai mujtahid yang sempurna.Hal
ia percayai. Hal ini sejalan dengan Al Qura’an surat An-Nahl itu tidak mungkin dan tidak etis dilakukan. Oleh karena itu,
ayat 42, yang artinya “Bertanyalah kepada ahli dzikri/ulama seseorang yang belum mampu mencapai tingkatan mujtahid,
jika kamu tidak mengerti”. secara logika wajib ia untuk bermazhab.
Menurut Abu Hasan Alkayya, bermazhab ini hukumnya Dalam bermazhab disini hendaklah memilih mazhab yang
wajib bagi : mu’tabar, yaitu mazhab yang empat, Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan
1. Orang awam Hambali.Mengenai dasar hukum bermazhab disini meliputi Al-
2. Ulama/ahli fiqih yang belum mencapai derajat mujtahid. Qur’an, Hadits dan Qiyas.

Mengapa bermazhab itu wajib ? Karena jika diperbolehkan 3. Dasar Hukum Bermazhab
untuk tidak bermazhab atau bermazhab tapi mengambil mazhab
sana sini (talfiq), maka pasti kaum muslimin akan mengambil 1. Berdasarkan Perintah Al-Qur’an
aturan-aturan yang ringan dan mudah saja dan hal ini akan Dalam paham ahlussunah wal jama’ah bermazhab
membawa akibat lepasnya tuntutan taklif. merupakan keharusan bagi setiap muslim yang derajatnya belum
mencapai mujtahid. Hal ini untuk menghindari kesalahan dan
2. Sistem Bermazhab Dalam NU kekeliruan dalam masalah agama yang belum dipahami dengan
Bermazhab pada masa sekarang ini tidak dapat dihindarkan baik, jika dihadapkan pada persoalan yang timbul mengenai
lagi. Mengapa bermazhab sangat diperlukan ?Dengan syariat Islam. Perlu diperhatikan bahwa tidak setiap orang
bermazhab hukum Islam dapat stabil tidak berubah-ubah mempunyai kemampuan dan tingkatan yang sama dalam hal
tanpa ketentuan yang pasti.Pada hakekatnya hukum-hukum kesanggupan berpikir dan berpendapat dalam masalah agama.
Islam yang dihasilkan oleh orang yang tidak bermazhab. Penyebabnya karena menyangkut ukuran pemilikan ilmu-ilmu
Jadi, jelaslah bermazhab itu benar-benar diperlukan dalam secara maksimal mengenai seluk beluk Al-Qur’an dan Hadits
kehidupan beragama kita sekarang ini, mengingat dalam dengan segala aspek-aspeknya yang sangat luas baik yang
masalah agama kita di hadapkan pada perkembangan zaman tersirat maupun yang tersurat. Disamping beberapa persyaratan
dan kemajuan.Agama dituntut mampu menggali hukum dan lain yang harus dipenuhi sebagai pendukung dalam menetapkan
memahami dengan benar isi sumber-sumber hukum Islam suatu ijtihadiyah. Dalam Al-Qur’an ada petunjuk yang menjadi
karena minimnya penguasaan bahasa Al-Qur’an dan ilmu-ilmu dasar perintah kewajiban mengikuti mazhab, yakni perintah
yang mendukungnya. Allah SWT agar kita mentaati Allah SWT dan Rosulnya serta

564 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 565
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Ulil Amri.Kata “Ulil Amri” adalah orang yang memimpin atau alas an ini berarti telah terjadi taqid dan ittiba’ dimasa
memerintah dan termasuk didalamnya para ulama’ (orang Rasulullah dan kenyataannya Rasul tidak melarang perbuatan
yang ahli ilmu) secara lebih khusus kita diperintahkan untuk para sahabatnya.
memenuhi jalan pikiran para ulama, yaitu mengikuti mazhab Demikian pula sesudah Rasulullah wafat, apabila ada
yang dibangun oleh para ulama besar khususnya imam-imam sahabat yang belum mengerti sesuatu hukum biasanya
mazhab. menanyakan pada sahabat yang lain, barang kali pernah
mendengar sendiri dari Rasulullah hal yang ditanyakan tersebut.
2. Berdasarkan Perintah Hadits Kebiasaan bertanya dan mengikuti pendapat para sahabat
Selain petunjuk Al-Qur’an, kita harus mengikuti pendapat yang lain tersebut diikuti oleh para tabi’in (orang yang hidup
ahli ilmu dan pemimpin (ulama).Disebut juga dalam banyak dan bertemu dengan sahabat) dan tabi’it tabi’in (orang yang
Hadits agar kita mengikuti golongan paham yang paling besar bertemu dengan tabi’in) hingga generasi ulama masa kini.
dari umat Islam.Perintah untuk mengikuti golongan terbesar Kesepakatan para ulama dalam menetapkan ketentuan
tersebut, dikarenakan kelompok mayoritas umat Islam ini hukum syarat tersebut, telah banyak dilakukan dan
kemungkinan sangat kecil sekali untuk membuat kesepakatan menghasilkan manfaat yang besar bagi umat Islam.Misalnya,
guna menyelewengkan hukum-hukum Islam. Sabda Rasulullah kesepakatan sahabat tentang pembukuan Al-Qur’an pada masa
SAW : “Ikutilah olehmu sekalian golongan yang paling besar” Kholifah Abu Bakar adalah suatu tindakan yang mendatangkan
(H.R. Hakim dan Turmudzi). kita diperintahkan mengikuti kemaslahatan.Rasulullah tidak memerintahkan membukukan
pendapat mayoritas dalam mencari pegangan dan paham yang Al-Qur’an, tetapi karena khawatir Al-Qur’an hilang dari hafalan
dipilih mengenai masalah agama.Hal ini disebabkan adanya sahabat maka para ulama (sahabat) saat itu sepakat dan
jaminan untuk tidak tersesat, jika telah mempertimbangkan mengizinkan Al-Qur’an dibukukan.
secara mendalam dalam menetapkan pilihan diantara para Jumhur ulama berpendapat bahwa ijma’ adalah merupakan
imam-imam mazhab yang telah diyakini kebenarannya. metode penetapan hukum yang wajib diamalkan. Dalil-dalil
yang mendukung pendapat jumhur ulama tersebut, antara
3. Berdasarkan Ijma’ lain:
Ijma’ adalah kesepakatan atau kesatuan pendapat para Firman Allah SWT : “Dan Barangsiapa yang menentang
ahli mujtahid pada suatu zaman sepeninggal Rasulullah Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan
mengenai sesuatu ketentuan hukum syariah. Para ulama telah yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa
menyatakan bahwa para sahabat Rasullah jika menjumpai terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami
persoalan agama biasanya mengikuti petunjuk yang diberikan masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-
oleh sahabat lain yang lebih paham dan mengerti. Berdasarkan buruk tempat kembali”. (Q.S. An Nisa’ : 115)

566 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 567
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

4. Berdasarkan qiyas telah berhalqoh di Pondok Pesantren Denanyar Jombang akhir


bulan Januari 1990.Mereka berusaha merumuskan pokok
4. Sistem Bermazhab pendiriannya mengenai mazhab dan bagaimana bermazhab.
Mengapa Ahlussunah Wal Jama’ah hanya memilih mazhab Adapun hasil keputusan dari halqoh yang diputuskan oleh para
yang empat ?Empat mazhab tersebut, merupakan mazhab ulama tersebut sebagai berikut :
yang dianut mayoritas umat Islam didunia, yang secara tegas 1. Sistem bermazhab adalah cara yang terbaik untuk
membela dan mengamalkan sunah Nabi Muhammad SAW. memahami dan mengamalkan ajaran atau hukum Islam
Disamping hasil pemikiran-pemikirannya saling melengkapi yang di gali dari Al-Qur’an dan Al Hadits.
satu dan lainnya serta banyak pendapatnya sesuai dengan 2. Mazhab adalah :
kondisi social yang berkembang tanpa meninggalkan nash a. Manhaj (metoda) yang dipergunakan oleh seorang
aslinya. Masalah bermazhab bagi para ulama NU (Nahdlatul mujtahid dalam menggali (istinbat) ajaran atau hukum
Ulama’) merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Islam dari Al-Qur’an dan Al Hadits.
Para pendiri, pendukung dan warga NU seluruhnya adalah b. Aqwal (ajaran atau hukum) hasil istinbat yang dilakukan
orang-orang yang bermazhab, bahkan NU didirikan antara oleh seorang mujtahid dengan menggunakan metode
lain untuk melestarikan prinsip-prinsip tersebut. Bagi warga tersebut.
NU menganut salah satu paham atau mazhab yang empat 3. Bermazhab adalah mengikuti suatu mazhab. Bermazhab
merupakan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar NU. dilakukan dengan cara, yaitu :
Kita menyadari dengan menganut dan mengikuti mazhab yang a. Bagi orang awam, tidak ada pilihan lain kecuali
dipilih tersebut, sebenarnya mengikuti Al-Qur’an dan Hadits bermazhab secara “qauli”.
tidak secara langsung, tetapi melalui penafsiran, pendapat b. Bagi orang yang mempunyai perangkat keilmuan
dan pengembangan pendapat yang digali oleh imam-imam tetapi belum mencapai tingkat mujtahid mutlak
mazhab. Sebagai orang yang awam, kita menyadari bahwa mustaqil, bermazhab dilakukan dengan cara
bermazhab itu sebenarnya dilakukan karena keterbatasan manhaji.
kita dalam pengetahuan agama.Keterbatasan memahami Al- 4. Bemazhab manhaji dilakukan dengan “istinbat jama’i”
Qur’an dan Hadits serta seluk beluk masalah agama Islam, dalam hal-hal yang tidak ditemukan “aqwalnya” (ajaran
menyebabkan kita harus mengikuti pendapat imam mazhab atau hukum) dalam empat oleh para ahlinya. Adapun
(pakar-pakar agama) yang dipercaya kebenarannya dan diakui terhadap hal-hal yang ditemukan aqwalnya tetapi masih
hasil ijtihadnya diperselisihkan, dilakukan “taqrir jama’i”.
Para alim ulama’ NU dari kelompok pertama, yang sejak 5. Bermazhab baik secara manhaji maupun qauli hanya
berabad-abad menganut sistem bermazhab secara mapan, dilakukan didalam ruang lingkup mazhab (Hanafi, Maliki,

568 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 569
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Syafi’i dan Hambali). MATERI IPPNU

Demikian sistem bermazhab menurut konsepsi Ahlussunah I. SYSTEM KADERISASI DAN MANAGEMEN PERA-
Wal Jama’ah yang dikembangkan oleh para ulama’ NU di AWATAN KADER
Indonesia. Dari uraian diatas, jelaslah bahwa bermazhab itu
benar-benar sangat diperlukan bagi kehidupan beragama, agar A. PARADIGMA PENGKADERAN
lebih mudah memahami dan mengamalkan ajaran agamanya. IPPNU merupakan organisasi pengkaderan yang
menghasilkan kader yang kritis, kreatif, profesional, dan
berakhlaqul karimah. Berawal dari hal tersebut, maka pelajar
NU membutuhkan peningkatan profesionalitas dan loyalitas
terhadap apa yang harus diperjuangkan.

B. JENIS PENGKADERAN
Sebagai organisasi kader bagi pelajar NU, IPPNU memiliki
sistem kaderisasi yang terdiri atas beberapa jenis kaderisasi
yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan. Pelatihan yang
ada dalam IPPNU terdiri dari beberapa bagian yaitu pelatihan
yang bersifat formal dan non formal. Hal ini dimaksudkan
untuk pembagian bidang garap dari kader-kader organisasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan personal dan institusional.
Pelatihan-pelatihan yang dimaksud adalah :
• Pelatihan Formal, terdiri dari Latihan Kader Muda
(LAKMUD) dan Latihan Kader Utama (LAKUT) yang
merupakan ikhtiar organisasi untuk mempersiapkan kader
pimpinan yang mampu mengelola dan mengembangkan
organisasi baik secara individual maupun kelompok.
• Pelatihan Non Formal, pelatihan ini dimaksudkan untuk
menampung dari mengembangkan potensi kader yang
sesuai dengan spesifikasi diri yaitu bakat dan minat,dengan
menyeimbangkan kodisi perkembangan dan tuntutan

570 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 571
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

zaman.Contohnya : Latihan Pelatih (LATPEL) dan Latihan D. PENDEKATAN PENGKADERAN


Profesi. Pelaksanaan pelatihan kaderisasi IPPNU menggunakan
• Masa Orientasi Pelajar (MOP), merupakan wahana beberapa pendekatan, yaitu pendekatan yang bersifat doktrinal
mengenalkan pelajar terhadap lingkungan sekolah (fisik dan pendekatan andragogi.
maupun sosial) dan berbagai dinamikanya sehingga dapat
beradaptasi dalam proses belajar. 1. Pendekatan yang bersifat Doktrinal
• Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA), Latihan ini identik Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan proses
dengan orientasi kader,sebagai upaya pengenalan awal belajar-mengajar yang tidak atau kurang melibatkan peserta
dan pengetahuan dasar akan unsur dan perangkat umum secara aktif dinamis. Pendekatan ini cenderung langsung
dalam organisasi. mengarahkan peserta untuk menerima suatu pengetahuan
atau informasi. Dalam kaderisasi IPPNU, pendekatan ini
C. SKEMA KADERISASI banyak digunakan untuk beberapa materi tertentu, yaitu
C. SKEMA KADERISASI ke-aswaja-an, ke-Nu-an, dan ke-IPPNU-an.
2. Pendekatan Latihan Partisipasif
LAKUT L
A
Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan
LATPEL
T
P
proses belajar-mengajar yang melibatkan peserta secara
LAKMUD R aktif dan dinamis. Dalam hal ini, latihan diarahkan pada
O
F proses membantu peserta agar terlatih dalam rangka
S
I mengembangkan potensi yang dimilikinya. Latihan
MOP/KPP MAKESTA
merupakan laboratorium informasi sehingga informasi
dan peristiwa yang ditangkap kemudian direfleksikan oleh
CALON ANGGOTA
peserta untuk diproses menjadi pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan yang dibutuhkannya.

Pendekatan ini menerapkan prinsip, konsep pendidikan


Garis yang dilalui secara berkesenimbungan yang berimbang pada Andragogi (Pendidikan ala orang
Garis yang menunjukan kesatuan dari system pengkaderan
dewasa), Pedagogi (Pendidikan ala anak-anak), Sosiologi
D. PENDEKATAN PENGKADERAN
(pendidikan kemasyarakatan), dan Psikologi (Pendidikan
Pelaksanaan pelatihan kaderisasi IPPNU menggunakan beberapa pendekatan, yaitu kejiwaan).
pendekatan yang bersifat doktrinal dan pendekatan andragogi.

1. Pendekatan yang bersifat Doktrinal


Pendekatan ini adalah salah satu bentuk pendekatan proses belajar-mengajar yang
572 tidak atau kurang
Ikatan melibatkan
Pelajar peserta
P utri Nahd latulsecara
Ulamaaktif dinamis. Pendekatan ini cenderung Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 573
langsung mengarahkan peserta untuk menerima suatu pengetahuan atau informasi.
Dalam kaderisasi IPPNU, pendekatan ini banyak digunakan untuk beberapa materi
tertentu, yaitu ke-aswaja-an, ke-Nu-an, dan ke-IPPNU-an.
2. Pendekatan Latihan Partisipasif
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

E. PROGRAM LANJUTAN PASCA PENGKADERAN • Memahami PD/PRT


Dalam rangka menjaga kontinyuitas kaderisasi, maka • Memiliki wawasan kemampuan dasar berorganisasi
program perawatan kader menjadi penting untuk
dilaksanakan, dengan tujuan : PASCA LAKMUD
• Untuk memantapkan materi pasca pengkaderan • Lakmud adalah pelatihan yang menekankan pada
(Ideologi, wawasan keilmuan dan teknik skill) pembentukan watak, motivasi pengemabangan diri dan
• Untuk menjaring kader ideolog yang punya komitmen rasa memiliki organisasi dan ketrampilan berorganisasi.
tinggi terhadap organisasi Disamping itu lakmud merupakan ukuran formal
• Untuk menjaring kader-kader potensial baik secara pembentukan standarisasi kader.
idelogis, akademis maupun sosiologis • Karena lakmud menjadi ukuran standar kader IPPNU
• Membentuk kelompok-kelompok angkatan dalam & IPNU, maka outputnya diharapkan mempunyai
rangka dinamisasi pemahaman dan kemampuan dasar tentang ideologi
(sebagaimana tercantum dalam materi LAKMUD),
PASCA MAKESTA wawasan keilmuan dan ketrampilan teknik tentang
• Makesta sebagai gerbang awal pengenalan organisasi berorganisasi.
IPPNU kepada calon anggota serta mengarah kepada • Untuk itulah setelah peserta mengikuti LAKMUD
perubahan jiwa, sikap mental serta menumbuhkan maka menjadi tanggung jawab PAC atau PC sebagai
kesadaran tentang pentingnya suatau organisasi dalam pelaksana untuk melakukan perawatan kader dengan
kehidupan bermasyarakat serta secara rsemi merupakan pertemuan pertemuan rutin dengan tujuan :
proses untuk menjadi anggota IPPNU. 1. Memantapkan dan menumbuhkembangkan hasil
• Setelah mengikuti makesta dan sah menjadi anggota materi lakmud
IPPNU maka kenyataan mereka menunggu apa 2. Memahami prinsip-prinsip dan menumbuhkan sikap
yang harus dilakukan. Program perawatan kader tanggung jawab terhadap terlaksananya ajaran islam
menjadi penting. Ada jedah waktu yang cukup lama ahlussunnnah waljama’ah secaa utuh menurut NU
pasca makesta menuju lakmud. Untuk itu harus ada yang diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat
pertemuan-pertemuan untuk mengisi kekosongan dan berbangsa.
tersebut dengan tujuan : 3. Mengerti prinsip-prinsip organanisasi dan
• Membangun kesadaran kritis pentingnya berorganisasi kepemimpinan
• Meyakini bahwa IPPNU & IPNU merupakan pilihan 4. Mempunyai kemampuan untuk memahami dan
oraganisasi yang tepat sebagai sarana perjuangan memecahkan masalah serta teknik pengambilan

574 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 575
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

keputusan yang tepat. pertemuan tersebut bertujuan untuk :


5. Mempunyai pengetahuan dasar dan sikap loyalitas 1. Aktualisasi dan penguasaan diri terhadap materi sebagai
yang tinggi terhadap cita-cita organisasi eksponen peserta LAKUT
6. Memiliki perangkat metode analisis sosial dasar 2. Menguasai aswaja NU sebagai ideologi organisasi dan
7. Memahami terhadap persoalan-persoalan kritis mengaktualisasikan dan kehidupan berbangsa dan
problematika pendidikan di Indonesia bernegara
8. Memiliki sensitivitas gender 3. Mempunyai wawasan kebangsaan yang luas dan
9. Menghasilkan kader-kader yang memiliki integritas kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan organisasi
kepribadian berwawasan luas, kritis serta mampu dan ummat
mengembangkan organisasi 4. Memiliki sikap kritis, kreatif dan kepeloporan,
berakhlaqul karimah serta komitmen yang tinggi
PASCA LAKUT terhadap perjuangan organisasi
• Lakut adalah pelatihan dan pengkaderan yang 5. Memiliki kemamapuan dan ketrampilan manajerial
membentuk ideliasme kader sehingga mampu organisasi yang memadahi.
mengembangkan pengetahuan, sikap, skill organisasi
secara optimal F. MATERI PENGKADERAN
• Alumni lakut diharapkan menjadi kader yang paripurna Materi kaderisasi IPPNU terdiri atas berbagai macam materi
dalam mengembangkan IPPNU kedepan, karena materi yang terklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) golongan, yaitu
yang diberikan pada waktu LAKUT adalah materi yang materi ideologisasi, materi penge dan materi ketrampilan.
memberikan kemampuan manajerial yang mendalam
kepada peserta. 1. Materi Ideologisasi.
• Untuk itulah pertemuan pertemuan pasca LAKUT Materi ideologisasi adalah merupakan materi dasar yang
diharapkan menjadi kabutuhan bagi alumninya dan merupakan ideologi organisasi. Materi ini terdiri atas
diprakarsai sendiri oleh mereka. PC maupun PW beberapa materi pokok, yaitu Ke-aswaja-an, Ke-NU-an,
sebagai pelaksana LAKUT hanya memfasilitasi jika dan Ke-IPPNU-an. Namun, dari ketiga materi pokok
diperlukan. Namun demikian tetap ada komunikasi tersebut, terdapat juga beberapa materi ideologisasi
yang inten antara alumni LAKUT dengan PC maunpun yang merupakan pengembangan dari ketiga materi
PW karena dalam rangka mengetahui sejauh mana pokok, seperti tradisi perilaku keagamaan NU.
mereka melakukan aktifitas dan menjadi catatan bagi 2. Materi penguatan skill keorganisasian
PC dan PW untuk dilaporka kepada PP, pertemuan- Materi penguatan kemampuan keorganisasian dalam

576 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 577
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

kaderisasi IPPNU memuat beberapa macam materi. kaderisasi tersebut, maka organisasi IPPNU perlu membuat
Materi-materi yang dimaksud meliputi keorganisasian, adanya standarisasi bagi kader-kadernya. Standarisasi kader ini
kepemimpinan, managemen organisasi, komunikasi, selanjutnya dapat memberikan pilihan bagi seluruh akder untuk
kerjasama, networking dan lobbying, managemen mengaktualisasikan diri untuk kepentingan masa depannya.
konflik, Scientific Problem Solving (SPS), teknik diskusi Maksudnya, standarisasi kader tersebut digunakan sebagai
dan persidangan, dan teknik pembuatan proposal. ukuran dasar seseorang bisa disebut sebagai kader IPPNU
3. Materi pengembangan wawasan. apabila memiliki “character Building” yang kuat terhadap nilai-
Dalam kaderisasi IPPNU, para kader atau peserta nilai ideologi organisasi dan berhak memasuki “ruang kompetisi”
pelatihan diberi materi yang berfungsi untuk di berbagai tingkatan atau jenjang kepengurusan di organisasi
mengembangkan wawasannya. Beberapa materi IPPNU. Adapun standarisasi pada tingkat pengkaderan formal
pengembangan wawasan adalah studi gender, studi IPPNU yang digunakan adalah LAKMUD, sedang pada
problematikan pendidikan di Indonesia, studi ideologi pengkaderan non formal standarisasi ini akan tampak pada
dunia, peta gerakan islam di Indonesia, gerakan proses perilaku dan value selama kader ini mengabdi pada
sosial, analisa sosial, advokasi kebijakan publik, ICT organisasi.
(Information, Communication, and Tachnology), dan
pengorganisasi pelajar. I.I MANAJEMEN PERAWATAN KADER
4. Materi Ketrampilan Teknik Strategi perawatan kader merupakan suatu upaya untuk
Beberapa materi yang ada di kaderisasi IPPNU menjaga kontinyuitas kaderisasi, sehingga setiap peserta pasca
merupakan materi yang bersifat memberikan ketrampilan mengikuti pengkaderan harus tetap mendapatkan treatment
teknik kepada para peserta atau kader. Beberapa materi (intervensi) untuk menjembatani dan menghantarkan peserta
yang menguatkan ketrampilan teknik peserta atau memasuki pengkaderan berikutnya. Dalam skema pengkaderan
kader adalah teknik diskusi dan persidangan, teknik diantara masing-masing tahap diberikan treatment misalnya
pebuatan proposal, teknik networking, teknik lobbying, berupa kajian dalam bentuk bozz group, maupun kegiatan-
teknik managemen organisasi, teknik managemen kegiatan lain yang bersifat pendalaman, pemantapan dan
konflik, teknik scientific problem solving, dan teknik pengembangan materi dan skill organisasi. Sehingga peserta
komunikasi. dapat dalam memasuki tahap pengkaderan berikutnya akan
mendapat kemudahan dan memiliki loyalitas yang tinggi
G. STANDARISASI KADER terhadap organisasi.
Adanya berbagai jenis kaderisasi yang dimiliki organisasi
IPPNU serta adanya jenjang kaderisasi terhadap jenis

578 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 579
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

MATERI PRINSIP DAN FALSAFAH PELATIHAN sinkronisasi antara pelatihan dengan kebutuhan atau masalah
yang dihadapi. Dengan kata lain keputusan untuk melaksanakan
Analisis Kebutuhan Pelatihan pelatihan tidak didukung oleh data atau informasi yang
Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan kepada memadai dan akurat. Data atau informasi tersebut misalnya
pelaksana ketika diminta untuk menyusun suatu program mengapa organisasi perlu mengadakan pelatihan, apa jenis
pelatihan bagi mereka adalah: mengapa pihak pelaksana pelatihan dan metode yang cocok, siapa peserta yang harus
merasa pelatihan bisa memberikan kontribusi terhadap rencana ikut, hal-hal apa yang harus diajarkan, dan sebagainya. Data
strategic organisasi? Siapa saja yang menjadi target pelatihan? dan informasi seperti inilah yang harus diperoleh pada tahap
Pelatihan apa saja yang pernah dilakukan dan apa hasilnya? analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis).
Dan masih ada beberapa pertanyaan lain.
Apa yang ingin diketahui dari beberapa pertanyaan seperti Definisi
tersebut diatas sebenarnya amat sederhana, yaitu ingin • Secara umum analisis kebutuhan pelatihan didefinisikan
mengetahui sejauhmana organisasi telah melakukan analisis sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data
kebutuhan pelatihan. Hal ini begitu penting untuk diketahui dalam rangka mengidentifikasi bidang-bidang atau faktor-
sebab tanpa analisis kebutuhan yang sungguh-sungguh maka faktor apa saja yang ada di dalam organisasi yang perlu
dapat dipastikan bahwa program pelatihan yang dirancang ditingkatkan atau diperbaiki agar kinerja anggota dan
hanya akan berlangsung sukses di ruang kelas atau tempat outputnya menjadi meningkat. Tujuan dari kegiatan ini
pelaksanaan pelatihan semata. Artinya pelaksanaan pelatihan adalah untuk memperoleh data akurat tentang apakah ada
mungkin berjalan dengan sangat baik, tetapi pada saat kebutuhan untuk menyelenggarakan pelatihan. Mengingat
partisipan (peserta pelatihan) kembali ke tempat daerah masing- bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan sebagai
masing mereka menjadi tidak tahu atau bingung bagaimana sarana untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi
menerapkan apa yang telah mereka pelajari dari pelatihan. gap (kesenjangan) antara kinerja yang ada saat ini dengan
Kondisi seperti ini tidak jarang memberikan citra yang negatif kinerja standard atau yang diharapkan untuk dilakukan
bagi pihak penyelenggara pelatihan karena dinilai tidak dapat oleh para anggota, maka dalam hal ini analisis kebutuhan
memberikan kontribusi yang signifikan kepada partisipan. pelatihan merupakan alat untuk mengidentifikasi gap-gap
Meskipun harus diakui bahwa kegagalan partisipan untuk yang ada tersebut dan melakukan analisis apakah gap-gap
dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya selama tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan melalui suatu
pelatihan ke dalam pekerjaan sehari-hari dipengaruhi oleh pelatihan.
berbagai faktor, namun tak bisa dipungkiri bahwa salah satu • Selain itu dengan analisis kebutuhan pelatihan maka
penyebab kegagalan tersebut adalah karena tidak adanya pihak penyelenggara pelatihan dapat memperkirakan

580 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 581
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

manfaat-manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari suatu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang ada dengan yang
pelatihan, baik bagi partisipan sebagai individu maupun diharapkan) dan organisasi (rencana dan tujuan perusahaan,
bagi organisasi. SAP, manfaat pelatihan, dsb) maka analisis kebutuhan
pelatihan seyogyanya mencakup kedua area tersebut. Oleh
APA TUJUANNYA ??? karena itu data yang harus dikumpulkan mencakup beberapa
Jika ditelaah secara lebih lanjut, maka analisis kebutuhan faktor sebagai berikut:
pelatihan memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah: • Alasan Organisasi adalah suatu sistem. Artinya di dalam
• memastikan bahwa pelatihan memang merupakan salah organisasi terdapat beberapa departemen atau lembaga
satu solusi untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja yang saling berhubungan satu dengan yang lain. maka
anggota dan output organisasi kebutuhan akan pelatihan dapat berbeda-beda antara
• memastikan bahwa para partisipan yang mengikuti departemen yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu,
pelatihan benar-benar orang-orang yang tepat pada tahapan ini perancang program pelatihan dituntut
• memastikan bahwa pengetahuan dan ketrampilan yang untuk benar-benar jeli dalam melihat kebutuhan yang ada.
diajarkan selama pelatihan benar-benar sesuai dengan Ia harus meluangkan banyak waktu untuk mendengarkan
elemen-elemen kerja yang dituntut dalam suatu jabatan pendapat dari berbagai pihak, mengetahui dengan pasti
tertentu siapa yang berwenang memutuskan adanya pelatihan,
• mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dan apa kaitan pelatihan yang akan dirancang dengan
dipilih sesuai dengan tema atau materi pelatihan rencana organisasi. Dalam banyak kasus kebutuhan
• memastikan bahwa penurunan kinerja atau pun pelatihan mungkin diajukan atau diminta oleh ketua dari
masalah yang ada adalah disebabkan karena kurangnya divisi tertentu yang ada dalam perusahaan. Selain itu
pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap kerja; bukan ada juga pelatihan yang bersifat menyeluruh, dalam arti
oleh alasan-alasan lain yang tidak bisa diselesaikan melalui bahwa pelatihan tersebut merupakan suatu policy dari
pelatihan pihak manajemen untuk mensosialisasikan visi, misi, dan
• memperhitungkan untung-ruginya melaksanakan pelatihan tujuan perusahaan, termasuk rencana strategic yang akan
mengingat bahwa sebuah pelatihan pasti membutuhkan dijalankan. Meski kedua hal tersebut sebenarnya telah
sejumlah dana. mengindikasikan adanya kebutuhan pelatihan, namun
perancang pelatihan harus dapat menggali lebih dalam
Faktor faktor analisa kebutuhan pelatihan
lagi sejauhmana kebutuhan tersebut dapat direalisasikan.
Mengingat bahwa data dan informasi yang harus dikumpulkan
Ia harus bisa menggali informasi-informasi seperti: apakah
dan dianalisis menyangkut manusia (adanya gap antara
program pelatihan serupa pernah dilaksanakan dan apa

582 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 583
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

hasilnya? Apakah pelatihan tersebut benar-benar akan dipenuhi oleh organisasi untuk dapat menyelenggarakan
bermanfaat bagi divisi tertentu dan secara langsung ataupun pelatihan? apakah akan menggunakan trainer dari dalam
tidak langsung akan memberikan dampak positif bagi organisasi atau menggunakan trainer dari luar? bagaimana
kinerja semua divisi yang ada dalam perusahaan? Kondisi data demography peserta?
atau situasi seperti apa sebenarnya yang mendorong • Jabatan Data atau informasi yang berhubungan dengan
dilakukannya pelatihan tersebut? Lalu apa sebenarnya jabatan yang harus dikumpulkan dan dianalisis mencakup
yang diharapkan dari pelatihan tersebut? hal-hal seperti: jenis (jabatan) apa yang sedang di review dan
• Peserta Satu hal yang sangat krusial dalam suatu pelatihan apa fungsi utama (jabatan) tersebut, apa saja kompetensi
adalah menentukan siapa yang menjadi peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan jabatan secara
tersebut. Peserta yang dimaksudkan dalam konteks ini optimal, apa standard organisasi yang harus dipenuhi oleh
adalah mencakup partisipan dan juga trainer/facilitator anggota, apakah sudah memenuhi standard oragnisasi yang
dari pelatihan tersebut. Mengapa hal ini dikategorikan diharapkan, dsb. Pada intinya analisis kebutuhan pelatihan
sebagai hal yang krusial tidak lain adalah karena peserta yang mencakup aspek jabatan bertujuan mengumpulkan
akan sangat menentukan format pelatihan. Selain itu para informasi seputar fungsi dan tanggung jawab jabatan,
partisipan adalah individu-individu yang akan membawa tingkat kinerja yang diharapkan, dan kemampuan serta
apa yang diperoleh dalam pelatihan ke dalam daerahnya di ketrampilan apa saja yang harus dimiliki oleh individu atau
organisasi. Dengan mengetahui peserta pelatihan perancang kelompok (departemen) untuk dapat memenuhi standard
program pelatihan dapat menentukan format yang tepat; kinerja yang diharapkan. Bagi organisasi yang telah
apakah akan menggunakan format ruang kelas (classroom memiliki uraian jabatan mungkin akan lebih mudah bagi
setting), belajar sendiri (self-study or self-journey), belajar si perancang program untuk memperoleh data, begitupula
dari pengalaman (experiential learning or learning by sebaliknya
doing), atau menggunakan beberapa format sekaligus. • Materi Bagi organisasi yang sudah terbiasa melakukan
Selain itu, dengan mengetahui siapa peserta pelatihan pelatihan, materi pelatihan mungkin sudah tersedia untuk
maka perancang program pelatihan akan dapat menggali berbagai jabatan. Meski demikian hal ini tidaklah berarti
lebih jauh berbagai informasi seperti: apa saja persyaratan bahwa materi tersebut selalu cocok untuk setiap peserta
minimal (pendidikan, pengalaman dan ketrampilan) dan setiap situasi. Materi pelatihan yang baik harus selalu
yang harus dipenuhi oleh peserta untuk dapat mengikuti diperbaharui sesuai dengan kondisi yang ada supaya
pelatihan? apa dasar-dasar pengetahuan dan ketrampilan isi (content) dari pelatihan benar-benar sesuai dengan
yang telah dimiliki peserta, termasuk pelatihan apa saja yang kebutuhan dan kemampuan peserta. Hal yang mendasar
pernah diikuti sebelumnya? apa saja persyaratan yang harus untuk diketahui dalam menentukan materi yang akan

584 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 585
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dirancang dalam sebuah program pelatihan adalah apakah dalam mengatasi permasalahan yang ada. Sebaliknya
materi yang akan diberikan merupakan suatu hal yang pelatihan harus dipandang sebagai sarana pendukung bagi
bersifat essential atau tidak. Jika ya, maka materi tersebut keberhasilan organisasi tugas dan tanggungjawab mereka.
harus dimasukkan dalam pelatihan. Jika hal ini sudah Tanpa adanya komitmen yang sungguh-sungguh maka
ditentukan, maka selanjutnya baru dipilih topik-topik dapat dipastikan bahwa pelatihan hanya akan berjalan
penting yang perlu diajarkan dalam pelatihan, bagaimana sukses di ruang kelas atau tempat pelaksanaan pelatihan
mengajarkannya dan hal-hal apa saja yang perlu dijelaskan saja.
lebih lanjut supaya lebih memudahkan peserta dalam • Biaya Sekecil apapun kegiatan pelatihan pasti membutuhkan
memahami materi tersebut. dana. Oleh karena itu amat penting untuk menghitung
• Dukungan Mengingat bahwa hal-hal yang mempengaruhi untung rugi dari pelaksanaan suatu pelatihan. Dalam hal
kinerja anggota maupun organisasi secara keseluruhan tidak ini pelaksana pelatihan harus mengumpulkan berbagai
hanya ditentukan oleh pelatihan, maka si pelaksana harus informasi yang menyangkut hal-hal seperti: biaya apa
benar-benar dapat memastikan bahwa ia mendapatkan saja yang harus dikeluarkan untuk partisipan maupun
dukungan dari berbagai pihak di dalam organisasi. trainer, apa keuntungan yang akan diperoleh dari pelatihan
Dukungan tersebut adalah berupa komitmen dari seluruh tersebut dan berapa lama hal itu bisa dicapai, apakah biaya
elemen organisasi untuk menciptakan suasana yang kondusif pelatihan masih sesuai dengan budget yang ada, dsb
bagi peserta untuk dapat menerapkan apa yang telah • Memilih Metode Sebelum menentukan metode yang
mereka pelajari dalam pelatihan. Suasana kondusif tersebut akan digunakan dalam pengumpulan data, maka perlu
misalnya: menempatkan anggota pada jabatan yang sesuai dipikirkan sumber-sumber data yang bisa digunakan untuk
dengan kompetensinya, memberikan feedback tentang mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Sumber-sumber
kinerja anggota secara periodik, mendengarkan keluhan data tersebut diantaranya adalah: Riset atau survey (critical
dan masalah yang dihadapi anggotadalam menerapkan apa incidents research, working climate survey, customer service
yang telah dipelajari, memberikan reward atau recognition survey, dsb), Penilaian kinerja (performance appraisal),
bagi anggota yang berhasil memenuhi standard kinerja Perencanaan karir anggota, Perubahan prosedur kerja dan
yang diharapkan, menegur atau memberikan sanksi kepada perkembangan teknologi, Perencanaan SDM. Jika faktor-
anggota yang tidak menunjukkan kinerja yang optimal, faktor yang akan dianalisis sudah diketahui dan sumber-
dsb. Oleh karena itu, dalam analisis kebutuhan pelatihan sumber data dapat ditentukan maka perancang program
si perancang program harus dapat memastikan bahwa pelatihan dapat memilih beberapa metode pengumpulan
pelatihan tidak akan disalahgunakan oleh pihak pelaksana data sebagai berikut:
melepaskan tanggungjawab atas ketidakberhasilan mereka • Kuestioner

586 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 587
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

• Obervasi MATERI MANAGEMEN LATIHAN


• Wawancara
• Focus group Manajemen berasal dari bahasa Prancis ménagement, yang
• Regular meeting memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya,
• Mempelajari data organisasi manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang
• Mempelajari uraian jabatan upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki
• Membentuk kelompok pakar/penasehat untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Istilah managemen bisa berarti macam-macam, tapi di
sini kita artikan dalam pengertian umum yaitu sebagai suatu
proses pengelolaan kegiatan dari suatu program, dalam hal
ini program latihan. Latihan, sebagaimana layaknya suatu
program, melibatkan sejumlah sumberdaya (sejumlah orang,
sejumlah biaya, sejumlah barang/peralatan, dan sejumlah
waktu) dalam proses pelaksanaannya, dan semua itu diadakan
dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata
lain, semua sumberdaya tersebut harus dikelola secara efisien
dan efektif, jika dikehendaki tercapainya tujuan latihan secara
optimal.

Unsur-unsur manajemen latihan


Unsur-unsur atau komponen yang mesti diolah (di”manage”)
dari suatu proses latihan adalah:
1. Masukan perangkat (Instrumental-input) yang terdiri dari
materi latihan, metode yang diterapkan, tim pemandu/
pelatih, media/alat yang digunakan, dana/sarana yang
tersedia.
2. Masukan lingkungan sekitar (Environmental-input) baik
lingkungan fisik (gedung/ruang latihan, asrama peserta,
dsb) maupun non fisik sosial/budaya/politik (penerimaan
masyarakat setempat, pengaruh nilai-nilai yang dianut

588 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 589
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

peserta, suasana, interaksi sosial antar peserta, dsb). - merancang jadwal kerja (bukan jadwal latihan) dan
Manajemen latihan dikelompokkan menjadi 3 tahap, persiapan teknis (administratif) yang dibutuhkan
yaitu: (penggandaan panduan dan bahan pengadaan
• tahap pra latihan peralatan dan media, dan sebagainya).
• tahap proses latihan
• tahap pasca latihan (tindak lanjut latihan) 2. Mengorganisir
Ini mencakup kegiatan-kegiatan:
Fungsi manajemen latihan - membentuk tim pemandu latihan
Fungsi-fungsi pokok manajemen dirumuskan sebagai 4-P - menyusun pembagian tugas antar anggota tim
(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian). - menghubungi narasumber di luar tim (jika diperlukan),
Ini berarti bahwa anda mesti merencanakan, mengorganisir, termasuk lembaga-lembaga atau orang-orang yang
melaksanakan dn mengendalikan proses dari suatu program direncanakan menjadi obyek kunjungan.
latihan. Hal ini berarti bahwa fasilitator harus bekerja sejak - mengatur pengelompokan peserta ketika mereka sudah
awal (sebelum kegiatan latihan berlangsung), ketika latihan tiba di lokasi latihan
berlangsung, sampai sesudah (setelah latihan berlangsung).
Umumnya fungsi-fungsi pokok manajemen yang mesti 3. Melaksanakan
dilaksanakan fasilitator adalah: Ini sudah merupakan fungsi langsung dalam proses kegiatan
1. Merencanakan latihan yang sesungguhnya, yakni menfasilitasi proses acara
Ini mencakup kegiatan-kegiatan: kegiatan latihan bagi para peserta. pada tahapan fungsi ini,
- merancang dan melaksanakan survei kebutuhan latihan seorang fasilitator secara bertahap mulai bisa menyerahkan
(need assesment) calon peserta. sebagian besar tanggjungjawab pelaksanaan pelatihan
- mengolah hasil survei tersebut menjadi kerangka acuan kepada para peserta sendiri.
(TOR = term of reference) latihan yang menjadi dasar 4. Mengendalikan
perumusan ateri serta tujuan latihan. Ini merupakan fungsi langsung dalam proses acara latihan
- menterjemahkan TOR tersebut nebjadi buku panduan yang sesungguhnya, yakni:
(manual) latihan yang berisi rincian materi dan tujuan - mengamati jalannya semua proses kegiatan latihan,
latihan, pedoman pelaksanaan/proses serta urutan apakah sudah sesuai dengan apa yang dirancangkan
kegiatannya, serta desain peralatan dan media yang sebelumnya, atau apakah sudah mampu memfasilitasi
akan digunakan. proses belajar peserta dari pengalaman mereka
sendiri.

590 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 591
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- merubah proses, bentuk kegiatan, atau media yang 9. Ketertiban (Order)


digunakan, jika ada yang menyimpang dari rancangan 10. Keadilan dan kejujuran
atau ternyata tidak mampu memfasilitasi proses belajar 11. Stabilitas kondisi anggota
peserta dari pengalaman mereka sendiri. 12. Prakarsa (Inisiative)
- membantu kesulitan teknis maupun non teknis 13. Semangat kesatuan.
(pemahaman materi latihan) yang dialai peserta,
diminta atau tidak diminta oleh mereka (jadi, fasilitator Siapa saja yang terlibat?
harus jeli dan siap setiap saat, meskipun secara bertahap 1. Peserta;
nampak mengurangi dominasi aktivitas dibanding 2. Penyelenggara/panitia;
dengan peserta) 3. Narasumber;
4. Pelatih;
Prinsip managemen 5. Fasilitator;
• suatu dasar atau pedoman berfikir yang bersifat fleksibel 6. Fasilitator.
sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-sitauasi
yang berubah. Langkah-langkah yang harus dilakukan:
• Program pelatihan idealnya dirancang sesuai dengan • Lakukan pelaksanaan penilaian kebutuhan pelatihan
kebutuhan dan tingkat kelompok sasaran • Mengembangkan kurikulum untuk setiap tipe pelatihan
berdasarkan hasil penilaian
Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of • Mengembangkan Pengembangan Materi Pelatihan
management) terdiri dari: • Reproduksi Menyusun kembali materi pelatihan
1. Pembagian kerja (Division of work) • Merancang model evaluasi pelatihan
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and • Identifikasi peserta yang tepat untuk yang sesuai dari
responsibility) masing-masing jenis pelatihan berdasarkan tugas dan
3. Disiplin (Discipline) tanggung jawabnya
4. Kesatuan perintah (Unity of command) • Evaluasi program (materi)’
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan MENYIAPKAN PELATIHAN
sendiri 1. Rumuskan tujuan pelatihan
7. Pemusatan (Centralization) 2. Mengetahui siapa pesertanya
8. Hirarki (tingkatan) 3. Model Ruangan

592 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 593
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

a. Model berderet (row of table) Kerugian


b. Hollow U (tapal kuda) - partisipan berjalan sepanjang huruf U tidak dapat
c. Conference table (tulang ikan) melihat secara langsung dengan semua partisipan
d. Fish Bone table (Konferensi) - sedikit orang dapat dengan mudah memasuki ruangan
e. Circle chairs (bundar) - tidak mungkin untuk memisahkan kelompok yang kritis
f. Table Trios (tiga meja) tanpa merubah letak kursi dan meja

a. Model berderet (row of table) c. Conference table (tulang ikan)


Keuntungan : Keuntungan
- dapat lebih mempermudah orang masuk - partisipan diatur dalam kelompok
- setiap orang melihat ke depan - peraturan yang mudah untuk digunakan dengan
mencampur kelompok yang kritis deng kelompok
Kerugian : pekerja pada waktu latihan
- partisipan tidak dapat melihat langsungdengan tiap-tiap - fasilitator dapat berjalan lebih mudah diantara
peserta yang lain kelompok
- kesulitan bagi fasilitator untuk melihat secara langsung
partisipan bagian belakang Kerugian
- fasilitator tidak dapat berjalan lebih mudah diantara - sedikit orang dapat memasuki ruangan
partisipan - partisipan tidak dapat melihat secara langsung dengan
- tidak mungkin untuk memisahkan kelompok tanpa semua orang yang mengikuti latihan
merubah letak kursi dan meja - jiak meja terlalu panjang dan tipis, partisipan pada akhir
- orang yang cenderung duduk pada bagian belakang latihan lebih suka keluar dari pembicaraan
terdapat jarak dari pelatih
d. Fish Bone table (Konferensi)
b. Bentuk huruf U (Tapal Kuda) Keuntungan;
Keuntungan - tempat yang besar dari partisipan untuk melihat secara
- fasilitator dapat berjalan diantara partisipan langsung tiap-tiap peserta yang lain
- fasilitator dapat melihat secara langsung dengan semua - meja yang besar berguna untuk diskusi kelompok secara
partisipan penuh

594 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 595
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Kerugian f. Table Trios (tiga meja)


- tidak dapat memisahkan dalam kelompok kecil yang Keuntungan
mudah - seperti perjamuan sederhana
- partisipan tidak dapat dengan mudah mengelilingi - dengan meja diarahkan di depan, tiga meja semua
meja tertutup bersama-sama, maka lebih baik daripada
- selama diskusi umum, beberapa sub diskusi mungkin perjamuan untuk kerja kelompok
membentuk dan memisahkan dari proses.
Kerugian
e. Circle chairs (bundar) - memerlukan banyak meja, lebih baik daripada ukuran
Keuntungan ; perjamuan, jika jumlah kelompok lebih besar.
- orang dapat rileks dan menerima pelatihan dengan - Meja memerlukan banyak ruang.
baik
- partisipan dapat bersikap secara terbuka Pengertian Fasilitator
- tidak ada posisi utama bagi pelatih, maka sangat Fasilitator adalah seorang yang karena pengalaman,
agalitarian (kedudukan yang sama; memperoleh hak pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi
sama) untuk memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan
- mudah memindah dalam contoh variasi dan game mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
- orang berhenti melekatkan sesuatu pada meja tulis atau tujuan.
kursi
Tugas-tugas seorang fasilitator pelatihan
Kerugian • Mengatur proses berjalannya pelatihan;
- tidak ada kesungguhan pada awal kerja • Mengendalikan pelatihan;
- tidak ada meja untuk tempat buku atau materi • Mengatasi berbagai masalah yang terjadi di dalam
- tidak ada rintangan phisik, maka keterbukaan yang pelatihan;
diperlukan • Menciptakan kerja sama di dalam pelatihan;
- intimidasi peserta yang takut • Menumbuhkan kepercayaan ;
- dalam kelompok besar, partisipan duduk jauh dari • Meningkatkan rasa tanggung jawab ;
mereka. • Mengawasi/mengendalikan kegiatan;
• Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan;

596 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 597
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

• Menggali dan mengembangkan potensi SDM Keterampilan teknis


• Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
Tingkatan manajemen untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
Masing-masing tingkat manajemen memiliki keterampilan memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai bbunga
yang berbeda-beda. Fasilitator harus memiliki tiga macam dan keterampilan teknis yang lain.
keterampilan, yaitu
• keterampilan konsepsional;
• keterampilan kemanusiaan;
• keterampilan teknis.

Keterampilan konseptual
• Fasilitator tingkat atas (top fasilitator) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan.
Keterampilan ini sering disebut sebagai keterampilan
kosepsional (conceptional skill).

Keterampilan komunikasi atau kemanusiaan


• Selain kemampuan konsepsional, fasilitator juga perlu
dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan (human skill).
• Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh
fasilitator terhadap yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, menghargai mereka akan
bersikap terbuka. Keterampilan berkomunikasi diperlukan,
baik pada tingkatan manajemen atas, mengengah maupun
bawah.

598 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 599
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

MATERI METODOLOGI & MEDIA PELATIHAN dalam latihan, alat penunjang ini bisa saja merupakan
MATERI METODOLOGI & MEDIA PELATIHAN makalah, poster, audio visual, instrumens, formulir,
I. METODOLOGI PELATIHAN lembaran lepas, alat permainan, dan sebagainya. Alat
I. METODOLOGI PELATIHAN
penunjang yang dipakai harus dipersiapkan terlebih
Segala
segala teknik cara teknik
penyajian,cara
bentuk,penyajian, bentuk,
proses serta alat penunjangproses serta
yang diramu alat
sebagai dahulu. Seringkali kekurangan alat penunjang ini akan
perwujudan dari filsafat dan teori-teori pendidikan.
penunjang yang diramu sebagai perwujudan dari filsafat dan berakibat fatal bagi jalannya proses kegiatan. Tapi jangan
teori-teori pendidikan. sampai terjadi seorang fasilitator saking sibuknya dengan
persiapan sarana itu lalu lupa bahwa sarana apapun yang
A. 5 UNSUR POKOK METODOLOGI LATIHAN digunakan pada dasarnya hanyalah alat penunjang proses
A. 5 UNSUR POKOK METODOLOGI LATIHAN
belajar. Karena itu kreativitas pemandu sangat dituntut
x ƒ Dalam setiap proses pendidikan 5 Hal
Proses
tersebut akan selalu berkaitan dan
dalam penyediaan sarana ini. Jika tidak ada sarana yang
x Bentuk
x Sarana bahkan susah dipisahkan satu sama persis diminta oleh petunjuk yang ada, pemandu bisa saja
lainnya
x Tujuan(isi)
ƒ Kerangka pedoman mengkaji secara
menggantikannya dengan saran lain yang kurang lebih bisa
x Peran pemandu
kritis untuk memahami setiap kegiatan digunakan untuk fungsi yang sama.
4. Tujuan (isi)
1.
1. Proses
Proses
Tujuan (isi) yang dimaksud di sini adalah tujuan atau pokok
Proses belajar alamiah yang sengaja dituangkan dalam setiap kegiatan latihan yang
Proses 'daur
berbentuk belajar alamiah yang sengaja dituangkan dalam
belajar'. bahasan yang terkandung dalam setiap kegiatan latihan.
setiap kegiatan latihan yang berbentuk <daur belajar>.
2. Bentuk Hal ini akan menyangkut tidak saja masukan bahannya,
2. Bentuk
Yang dimaksud dengan 'betuk' kegiatan latihan adalah bentuk fisik yang dipilih dalam
tapi juga apa yang terjadi>>selama proses kegiatan
menjalankan suatu kegiatan latihan tertentu. Bentuk kegiatan latihan dapat secara
individual,
Yang dimaksud
berpasangandengan <betuk>
dua (dyad) kegiatan
atau tiga (triad), latihan
berpasangan adalah
dengan pengamat dalm berlangsung. Tujuan (isi) biasanya menyangkut:
bentuk fisik yang dipilih dalam menjalankan suatu kegiatan
kelompok kecil, kelompok sedang, kelompok besar, panel, seminar, main peran, dan
• komunikasi
sebagainya. Namun yang perlu diingat bahwa bentuk tersebut seringkali tidak berdiri
latihan
sendiri, tertentu.
banyak Bentuk
kegiatan latihan kegiatanbentuk
menggunakan latihan dapat secara
campuran. • pemecahan masalah
individual, berpasangan dua (dyad) atau tiga (triad),
3. Sarana • penyadaran diri
Definisi sarana latihan paling tepat adalah alat penunjang. dalam latihan, alat penunjang
berpasangan dengan pengamat dalm kelompok kecil,
ini bisa saja merupakan makalah, poster, audio visual, instrumens, formulir, lembaran • kepemimpinan
kelompok
lepas, sedang,
alat permainan, dankelompok besar,
sebagainya. Alat panel,
penunjang yangseminar, main
dipakai harus dipersiapkan • dinamika kelompok
terlebih dahulu. Seringkali kekurangan alat penunjang ini akan berakibat fatal bagi
peran, dan sebagainya. Namun yang perlu diingat bahwa
jalannya proses kegiatan. Tapi jangan sampai terjadi seorang fasilitator saking sibuknya • persaingan (antar individu mapun kelompok)
bentukpersiapan
dengan tersebut seringkali
sarana tidak
itu lalu lupa bahwaberdiri
sarana sendiri,
apapun yangbanyak
digunakan pada • kerjasama
dasarnya hanyalah alat penunjang proses belajar. Karena itu kreativitas pemandu sangat
kegiatan
dituntut latihan
dalam menggunakan
penyediaan bentuk
sarana ini. Jika campuran.
tidak ada sarana yang persis diminta oleh • perencanaan dan manajemen usaha
3. petunjuk
Saranayang ada, pemandu bisa saja menggantikannya dengan saran lain yang kurang • dan sebagainya
lebih bisa digunakan untuk fungsi yang sama.
Definisi sarana latihan paling tepat adalah alat penunjang.
4. Tujuan (isi)
Tujuan (isi) yang dimaksud di sini adalah tujuan atau pokok bahasan yang terkandung
600dalam setiap
Ikatankegiatan
Pelajar Platihan. Hallatul
utri Nahd ini Ulama
akan menyangkut tidak saja masukan bahannya, Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 601
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

5. Peran Pemandu - Metode diskusi


Unsur pokok kelima dalam metodologi latihan yang mungkin Adalah suatu cara penyampaian materi, dimana terjadi
akan sangat menentukan keberhasilan suatu kegiatan percakapan tentang suatu topik pembahasan dan ada
latihan adalah peran pemandu latihan. Penghayatan saling koreksi diantara peserta.
terhadap peran pemandu ini menjadi sangat penting - Metode diskusi kelompok
karena adanya tuntutan terhadap fungsi pemandu yang Adalah salah satu jenis diskusi, dimana peserta diskusi
banyak sekali berbeda dengan fungsi seorang <guru>atau dibentuk dalam kelompok - kelompok.
<pengajar>>, dalam artian yang lazim dikenal selama - Metode curah pendapat (Brainstorming)
ini. Adalah salah satu bentuk diskusi, dimana prosesnya
adalah satu orang atau pelatihmemberikan /
B. FUNGSI METODE DALAM PROSES PELATIHAN melontarkan permasalahan dan orang lain atau peserta
- Metode sebagai sarana untuk mencapai tujuan akhir, memberikan ide-ide baru tanpa diberi komentar dan
yakni agar peserta memperoleh suatu pengalaman dilakukan secara bebas dan spontan. Diskusi ini melatih
belajar yang paling bermanfaat. keberanian berpendapat, pemecahan masalah dan
- Proses belajar yang dirancang untuk memberikan pengambilan keputusan.
pengetahuan baru, ketrampilan baru. yakni mendorong - Metode Bermain (Role Playing)
individu untuk meraih lebih jauh dari pada yang Adalah suatu kejadian tertentu yang dirancang
diketahuinya dengan pelaku yang diambil dari peserta latihan.
Berbagai watak dimunculkan oleh tokoh-tokoh yang
C. METODE-METODE LATIHAN telah ditetapkan untuk dibahas dan disarikan sebagai
Proses kaderisasi di Organisasi IPPNU menggunakan pelajaran. Hendaknya permainan peran dipersiapkan
berbagai macam metode. Metode adalah cara yang lebih matang dan tidak memaksakan peran kepada
digunakan dalam menyampaikan materi-materi yang ada peserta.
dalam kaderisasi. Metode ini digunakan di semua jenjang - Metode Metaplan
kaderisasi IPPNU. Metode-metode yang dipakai meliputi: Adalah diskusi dengan menggunakan papan planel dan
- Metode ceramah tidak banyak menggunakan lisan, melainkan ungkapan
Adalah penyampaian informasi yang sifatnya searah. peserta melalui tulisan untuk kemudian diklasifikasikan
Penceramah memberikan keterangn dan peserta dengan aspek-aspek bersesuaian.
mendengarkan. - Metode Studi Kasus
Adalah diskusi dengan kasus nyata.

602 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 603
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Metode Simulasi (game/permainan) Metode pelatihan terdiri dari :


Adalah menciptakan suasana tertentu dari kenyataan Tiga prinsip dasar yang digunakan dalam pelatihan :
hidup yang sesungguhnya dalam bentuk permainan 1. Safety (keamanan)
melalui instrumen tertentu. 2. Skills (ketrampilan)
- Metode Diskusi Reflektif 3. Satisfaction (kepuasan)
Adalah diskusi secara spontan/bebas untuk
mengutarakan pengalaman dan pendapatnya. Program pelatihan untuk menanamkan sikap disiplin
- Metode Demonstrasi dirancang secara implisit dan membaur dengan program
Adalah mempraktekkan sesuatu yang sudah lainnya. Empat prinsip yang digunakan dalam program ini
direncanakan. sesuai dengan tahapan pelaksanaan pelatihan :
- Metode Angket/kuis (1) prinsip doktrinasi,
Adalah pengamatan dalam bentuk pertanyaan tertulis. (2) prinsip kesepakatan/konsensus,
- Metode Lokakarya (3) prinsip kelompok, dan
Adalah diskusi sampai menghasilkann hasil karya (4) kemandirian pribadi individual.
nyata.
- Metode Penugasan Pendekatan :
Adalah dengan memberikan tugas-tugas yang berkaitan 1. Para peserta disiapkan secara khusus untuk lebih memupuk
dengan materi pelatihan kepada peserta. dan memantapkan sikap mental yang idealistik, dedikatif,
dan transparansi; serta bersemangat dan berwawasan
D. MEMILIH METODE kebangsaan yang handal.
Hal –hal yang harus diperhatikan dalam memilih metode 2. Para peserta ini juga dipersiapkan untuk dapat berfungsi
yang tepat dalam suatu pelatihan: sebagai tenaga pelatihan didaerahnya masing masing
1. Tujuan pelatihan yang hendak dicapai 3. Para peserta ini disiapkan secara khusus untuk mampu
2. Kemampuan pelatih mendampingi pelatihan
3. Kemampuan peserta
4. Sarana belajar
5. Besarnya kelompok II. MEDIA LATIHAN
6. Iklim / temperatur - Media dalam kegiatan proses belajar memang berfungsi
7. Waktu yang tersedia instrumental, artinya hanya “alat” saja, bukan tujuan.
Jadi sebagai alat, media bisa digunakan untuk berbagai

604 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 605
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

ragam tujuan, tetapi tidak untuk semua tujuan. Multimedia Pertunjukan/demonstrasi


- Dalam proses belajar mengajar dalam hal ini adalah • Teknik-teknik riset
proses pelatihan, sarana pembelajaran sangat membantu • partisipatoris
partisipan untuk mencapai tujuan pembelajaran. • Jaringan internet dan e-mail

Mansour fakih (2001: 77) membedakan jenis media menjadi, Ciri-ciri media latihan
sebagai berikut: - Meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal
Simulasi Permainan secara konkret yang sekaligus mencegah atau mengurangi
• Bermain peran verbalisme
• Forum teater - Merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha
pengembangan nilai-nilai
Audio Rekaman suara/musik - Berguna dan multifungsi
• Siaran radio - Sederhana, mudah digunakan dan dirawat, mudah
didapatkan, atau diperoleh dari lingkungan sekitar
Visual Foto-foto - Menarik perhatian dan minat partisipan
• Bahasa foto, Foto tematis
• Cerita foto Memanfaatkan media latihan
• Gambar grafis Poster-poster - Memanfaatkan media secara tepat artinya dapat memilih
• Kartun bergambar alat yang cocok dengan materi yang dibahas dan
• Komik, kartun mendemonstrasikan alat tersebut pada saat yang tepat
sehingga dapat berfungsi memperjelas informasi dan
Bahan cetakan Cerita kasus konsep yang sedang dibicarakan
• Lembar fakta
• Guntingan berita Beberapa ketrampilan teknis merancang dan menggunakan
• Lembar kerja dan bahan bacaan media yang harus dimiliki oleh seorang fasilitator :
Audio visual Slide suara
PEMANFAATAN MEDIA
• Video dokumenter
- Identifikasi kebutuhan sumber daya
• Film cerita
- Identifikasi potensi sumber belajar yang ada dan
dimanfaatkan untuk pembelajaran

606 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 607
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Pengelompokan sumber belajar sesuai dengan jenisnya MATERI METODE EVALUASI PELATIHAN
- Analisis relevansi antara kelompok sumber belajar dengan
materi Evaluasi pelatihan, perlukah?
- Penentuan materi dan kompetensi dalam pembelajaran Banyak pimpinan perusahaan mengeluh, mengapa anak
- Pemanfaatan sumber-sumber belajar dalam pembelajaran buah yang dikirim untuk mengikuti pelatihan, seminar dsb nya,
hasilnya tak signifikan dengan peningkatan kinerjanya. Agak
PENGADAAN MEDIA sulit memang, bagi seorang pembicara seminar selain dituntut
- Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber dapat menularkan ilmunya, juga harus bisa bertindak sebagai
dan sarana pembelajaran yang diperlukan untuk proses entertainer. Apabila si pembicara tak dapat menarik minat
pelatihan peserta, nilai evaluasi akan rendah, namun di satu sisi seminar
- Menggolongkan ketersediaan alat, bahan atau sumber yang dibawakan secara menarik belum tentu sesuai dengan
belajar tersebut yang diharapkan oleh perusahaan.
- Bila sumber belajar tersedia pikirkan kesesuaian Evaluasi yang dilakukan pada umumnya masih bersifat
penggunaanya, bila belum, lakukan modifikasi bila evaluasi dari peserta pelatihan, dengan cara mengisi
diperlukan. kuestioner apakah pelatihan dimaksud sesuai dengan bidang
kerjanya, apakah penyajiannya baik, akomodasi bagus dsb
Dalam berbagai pengalaman menfasilitasi, seringkali bahwa nya. Sedangkan evaluasi yang dilakukan oleh staf, berupa
di tengah-tengah proses pembahasan diperlukan media lain laporan hasil seminar yang ditujukan kepada perusahaan pada
sebagai penguat proses tersebut, misalnya antara video dengan umumnya bernilai “baik”, dengan harapan staf tadi dapat
senirupa, diperkuat dengan diskusi kelompok dan lain-lain, dikirim lagi ke seminar atau pelatihan berikutnya.
maka diharapkan fasilitator mampu memutuskan dengan cepat Pada dasarnya, evaluasi setiap program pelatihan dapat
untuk memilih dan mempergunakan suatu media, demikian dilakukan, dengan memperoleh feedback dari peserta, yang
pula partisipan diharapkan paham akan kekuatan media dan dapat dibagi menjadi 4 (empat) level, sebagai berikut:
memanfaatkan secara optimal 1. Evaluasi pada tingkat reaksi (Reaction level). Pada evaluasi
ini yang diukur dan dinilai adalah reaksi peserta. Dalam
hal ini diukur tingkat kepuasan peserta terhadap program
pelatihan yang diselenggarakan, sehingga dapat dilakukan
perbaikan atas program tersebut.
2. Evaluasi pada tingkat pembelajaran (Learning Level).
Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan utama mengukur

608 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 609
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

seberapa jauh perubahan kompetensi para peserta segera antara lain bisa diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.
setelah pelatihan berakhir, sebelum mereka kembali Oleh karena itu diperlukan campur tangan dari Manajemen
bekerja. Dengan kata lain, tujuan evaluasi pada tingkat ini perusahaan, agar proses evaluasi pendidikan dan pelatihan
adalah peningkatan kompetensi peserta dalam kelas dan ini dapat berjalan lancar. Apalagi bagi perbankan, terdapat
untuk mengidentifikasikan keberhasilan komponen sistem aturan Bank Indonesia, bahwa minimal setiap Bank harus
pelatihan (metode, materi, dll). mencadangkan 5% dari BTK (Biaya Tenaga Kerja) untuk
3. Evaluasi pada tingkat perilaku dalam pekerjaan (On the mendidik para karyawannya.
job behavioral Level). Evaluasi pada tingkat ini yang Apabila kita melihat laporan keuangan publikasi Bank-
diukur adalah pengaruh program pelatihan terhadap bank , terlihat bahwa angka BTK cukup tinggi, oleh karena itu
penerapannya ditempat kerja. Dengan kata lain, tujuan besarnya biaya pendidikan yang dikeluarkan harus diimbangi
evaluasi pada tahap ini adalah perbaikan perilaku peserta dengan hasil yang dapat diaplikasikan dilapangan. Disadari,
dalam pekerjaan. ada pendidikan yang bersifat konseptual, yang hasilnya tak
4. Evaluasi pada tingkat hasil (Result level). Evaluasi ini dapat dilihat langsung, namun akan terlihat pada beberapa
dilakukan dengan tujuan untuk mengukur seberapa jauh tahun kedepan. Pendidikan yang bersifat aplikatif akan langsung
peningkatan produktivitas yang dicapai pekerja, serta terlihat hasilnya, minimal terjadi penurunan tingkat kesalahan,
unit kerja, setelah mengikuti program pelatihan. Atau atau kinerja unit kerja tersebut meningkat.
untuk menentukan apakah manfaat pelatihan lebih tinggi Sulitkah melakukan evaluasi pelatihan? Kedengarannya, ya.
dibanding dengan biaya yang telah dikeluarkan. Namun, mengevaluasi pelatihan tidak sesulit yang dibayangkan.
Menurut Jack J. Phillips, ada lima tahapan evaluasi pelatihan:
Pada umumnya kita baru bisa mengukur pada tahap 3,
karena untuk menilai sesuai tahap 4 dibutuhkan data base
yang bagus, serta keterlibatan dengan pimpinan unit kerja yang
telah mengirimkan stafnya ke pelatihan tersebut. Bagi yang
ditempatkan di unit kerja yang profit oriented, mereka pada
umumnya telah disibukkan dengan target-target bisnis, sehingga
tak memungkinkan untuk melibatkan diri secara aktif, baik
melalui kuestioner ataupun melalui penilaian langsung, apakah
hasil pelatihan dapat diaplikasikan di bidang pekerjaannya.
Kita menyadari, bahwa SDM merupakan aset perusahaan,
dan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas SDM,

610 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 611
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

1. Tahap Reaction e. Instruktur/trainer: seberapa fasih mereka memberikan


Tahap evaluasi pertama dilakukan segera setelah pelatihan. Hal ini bergantung dari kedalaman
pelatihan selesai diberikan. Umumnya ditujukan untuk pemahamannya terhadap materi pelatihan, kemampuan
mengukur tingkat kepuasan peserta terhadap pelaksanaan melakukan presentasi materi dan kemampuan mengelola
pelatihan. Paling sederhana dan mudah dilakukan dengan situasi selama pelatihan. Sulit dibayangkan meluangkan
menggunakan metode kuesioner. waktu sehari penuh bersama instruktur/trainer yang
membosankan, hm!
Adapun beberapa faktor yang penting untuk dievaluasi
adalah: 2. Tahap Learning
a. Isi pelatihan: seberapa jauh isi pelatihan sesuai dengan Tahap evaluasi ini pun relatif mudah dilakukan. Biasanya
tujuan yang ditetapkan, baik dari segi keragaman pada jam terakhir pelatihan. Tujuannya mengukur tingkat
maupun kedalaman topik yang dibahas. pemahaman peserta atas materi pelatihan. Jika seorang
b. Kualitas materi: seberapa baik kualitas materi yang peserta pelatihan tidak dapat memahami materi pelatihan,
dibagikan, presentasi audio dan visual yang disajikan, bagaimana mungkin ia dapat mengaplikasikan perubahan
dan peralatan lain yang digunakan selama pelatihan. dalam kinerjanya? Beberapa metode di antaranya
Kualitas materi yang baik menimbulkan kesan bahwa memberikan tes tertulis atau studi kasus pada peserta
peserta mengikuti pelatihan yang bergengsi dan bukan pelatihan. Simulasi pun dapat dilakukan, misalnya role
pelatihan ‘asal-asalan’ saja. play, in-basket atau teknik lainnya. Yang paling sederhana
c. Metode pelatihan: seberapa sesuai metode pelatihan adalah meminta peserta melakukan presentasi berupa
yang digunakan dengan topik yang dibahas. Contoh, rangkuman atas apa yang telah dipelajarinya.
pelatihan security untuk para satpam harusnya lebih 3. Tahap Application
banyak dilakukan dalam metode outbound dan games Tahap evaluasi ini ditujukan untuk mengukur implementasi
ketimbang kuliah, bukan? peserta pelatihan di pekerjaan sehari-hari. Informasi yang
dibutuhkan adalah:
d. Logistik: seberapa layak akomodasi yang diberikan dan a. Tugas yang dikerjakan: proyek atau kegiatan rutin yang
fasilitas pelatihan lainnya. Walaupun kelihatan sepele, dilakukan sebagai bukti konkrit dari implementasi
akomodasi dapat mempengaruhi konsentrasi. Tidak ada peningkatan kemampuan peserta setelah mengikuti
yang dapat belajar dengan baik bukan, jika perut terasa pelatihan. Contohnya, peserta yang telah mengikuti
lapar? pelatihan negosiasi dapat menyebutkan proyek tender
yang berhasil dimenangkannya.

612 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 613
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Tim yang terlibat: pihak-pihak yang mendukung bagi peserta untuk melakukan implementasi? Faktor apa saja
kesuksesan dari tugas tersebut. Informasi ini perlu yang mendukung implementasi terjadi? Lalu faktor apa yang
diketahui untuk menilai seberapa besar peran peserta menghambat dan perlu diatasi? Faktor yang mendukung di
dalam kesuksesan tersebut. antaranya adalah infrastruktur yang memadai, atasan yang
c. Waktu penerapan: kapan dan berapa lama implementasi terbuka, tim kerja yang solid, dll. Sementara faktor yang
tersebut dilakukan. Jika peserta terlibat dalam proyek, menghambat adalah waktu yang sempit, dana yang terbatas,
maka ada batasan waktu tertentu. Berbeda dengan resistensi terhadap perubahan, dll. Jangan sampai ditemukan
pengerjaan tugas rutin. kemalasan peserta sendiri sebagai faktor penghambat, ya?

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk evaluasi 4. Tahap Impact
ini, yaitu: Tahap ini ditujukan untuk mengukur seberapa besar hasil
a. Kuesioner: untuk menggali informasi awal dari peserta, bisnis dari implementasi pelatihan. Data historis harus
atasan, rekan kerja dan bawahan. tersedia untuk melakukan evaluasi tahap ini. Ada dua
b. Wawancara: untuk menggali lebih lanjut informasi yang kategori hasil bisnis yang diharapkan:
diberikan secara tertulis. a. Tangible: Hasil bisnis yang kuantitatif, bersifat obyektif
c. Diskusi kelompok: untuk menyamakan persepsi dari seluruh dan mudah diubah dalam satuan finansial. Ada empat
narasumber. kategori, yaitu:
d. Observasi: untuk mengamati secara langsung bagaimana -- Hasil kerja, seperti produktivitas, frekuensi,
peserta menerapkan pelatihan dalam pekerjaan sehari- kecepatan, keuntungan, % penyelesaian, dll.
hari. -- Kualitas seperti deviasi, kecelakaan, komplain,
e. Action plan: untuk menentukan target kinerja yang ingin produk gagal, dll.
dicapai, biasanya dirumuskan oleh peserta selama -- Biaya, seperti biaya operasional, pengeluaran
pelatihan. mendadak, dll.
f. Tugas nyata: untuk menentukan seberapa baik kinerja -- Waktu, seperti efisiensi, lembur, dll.
peserta pada tugas yang betul-betul terkait langsung.
Contohnya, setelah selesai pelatihan Targeted Interview, b. Intangible: Hasil bisnis yang kualitatif, bersifat subyektif,
peserta diberikan tugas rekrutmen masal 300 orang. dan sulit diubah dalam satuan finansial. Ada empat
kategori, yaitu:
Jika implementasi tidak sesuai dengan harapan, analisis -- Kebiasaan kerja, seperti absensi, kelalaian, tepat
lebih lanjut perlu dilakukan. Misalnya, adakah kesempatan waktu, dll.

614 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 615
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

-- Iklim kerja, seperti komitmen, pengunduran diri, belum mendapatkan pelatihan. Secara kualitatif,
kerja sama, dll. cara menjawab yang lebih baik dapat disimpulkan
-- Keterampilan, seperti pengetahuan, pemahaman, disebabkan oleh pelatihan tersebut.
aplikasi, dll.
-- Kepuasan, seperti kepuasan kerja, kepuasan -- Perbandingan antara sebelum dan sesudah
pelanggan, dll. pelatihan
-- Inisiatif, seperti saran, penetapan tujuan, rencana
strategis, dll. Kinerja antara sebelum dan sesudah pelatihan dari
kelompok yang sama diperbandingkan. Contohnya,
Dengan melihat hasil bisnis yang dicapai, praktisi HR penjualan retail sebelum pelatihan direct selling
dapat menilai apakah pelatihan telah mencapai tujuan yang dibandingkan dengan penjualan setelah pelatihan.
ditetapkan semula. Tentu saja analisa yang dilakukan juga perlu
memperhatikan tren kenaikan atau penurunan
5. Tahap Return on Investment (ROI) tanpa adanya pelatihan.
Tahap ROI paling sulit dilakukan. Tujuannya adalah untuk
mengevaluasi nilai balik modal dari pelaksanaan pelatihan. -- Estimasi peserta terhadap presentase pengaruh
Dibutuhkan waktu, biaya dan analisa data yang akurat pelatihan
untuk keberhasilan evaluasi ini. Caranya melalui:
a. Mengisolasi pengaruh pelatihan. Inilah perhitungan yang paling mudah dilakukan.
Ada tiga strategi yang dapat dengan mudah Peserta pelatihan diminta untuk mengungkapkan
diperhitungkan, yaitu: berapa presentase pengaruh pelatihan terhadap
-- Perbandingan antara kelompok peserta dan perbaikan kinerjanya. Contohnya, peserta pelatihan
kelompok bukan peserta Interconnecting Network Device melaporkan bahwa
70% keberhasilan mengerjakan proyek Wireless
Kinerja antara kelompok peserta pelatihan dapat Connection disebabkan oleh aplikasi pelatihan.
diperbandingkan dengan kelompok lain yang setara 30% lainnya oleh faktor-faktor lain, seperti proses
dan belum mendapatkan pelatihan. Contohnya, belajar sendiri, umpan balik atasan, dll.
cara menjawab telepon yang masuk dari kelompok
resepsionis peserta pelatihan Sopan Santun
Bertelepon dibandingkan dengan kelompok yang

616 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 617
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

b. Mengubah hasil bisnis yang diperoleh ke dalam nilai MATERI PENGEMBANGAN KURIKULUM PELATIHAN
finansial.
c. Menghitung seluruh biaya yang terkait dalam pelatihan. A. Dasar penyusunan kurikulum latihan
Dasar penyusunan kurikulum adalah untuk memberikan
Biaya-biaya pelatihan mencakup: arahan dan standar bagi penyelenggaraan latihan, sehingga
- Analisa kebutuhan pelatihan: waktu untuk menganalisa, latihan yang diselenggarakan akan memenuhi prinsip latihan
penggunaan jasa konsultan, dll. secara benar dan dapat memberikan bobot yang sesuai dengan
- Desain dan pengembangan pelatihan: waktu untuk menulis prinsip dasar pelatihan secara kualitatif maupun kuantitatif.
materi pelatihan, pembelian video, dll. Juga dijadikan acuan dasar untuk menyeragamkan kurikulum
- Biaya akuisisi pelatihan dari pihak ketiga: pembelian materi, latihan serta bentuk pelatihan dalam pengkaderan untuk
train for the trainer, lisensi, dll. selalu diupayakan guna memenuhi tuntutan organisasi dan
- Biaya penyelenggaraan pelatihan: jasa instructor/trainer tantangan masa depan yang disesuaikan dengan kondisi di
pelatihan, biaya pencetakan dan reproduksi materi, biaya semua tingkatan kelembagaan.
travel dan akomodasi, fasilitas, waktu untuk mengikuti
B. Penyusunan Silabus
pelatihan, penyewaan infocus/OHP, dll.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
- Biaya evaluasi: waktu untuk mengumpulkan dan
tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan
menganalisa data, biaya untuk evaluasi, dll.
penilaian hasil belajar. Silabus berisikan komponen pokok yang
- Biaya overhead: biaya lain yang secara tidak langsung
dapat menjawab permasalahan berikut :
terkait dengan pelatihan, seperti gaji praktisi HR, dll.
• Kompetensi apa yang akan dikembangkan pada
partisipan?
d. Menghitung ROI dari penyelenggaraan pelatihan.
• Bagaimana cara mengembangkannya ?
Berdasarkan seluruh perhitungan di atas, nilai balik modal
• Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut
pun dapat dihitung, dengan rumus: ROI (%) = [(Manfaat
sudah dicapai partisipan ?
Pelatihan – Biaya Pelatihan): Biaya Pelatihan] X 100%

Langkah penyusunan silabus:


Tidak semua jenis pelatihan bisa menghasilkan hasil
a. Perencanaan
perhitungan finansial seperti ini. Akibatnya, praktisi HR pun
Tim yang ditugaskan untuk menyususn silabus
perlu memilah pelatihan mana yang memerlukan evaluasi
terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan
terelaborasi dengan pertimbangan waktu, biaya dan analisa
mempersiapkan kepuatakaan atau referensi yang sesuai
data yang tersedia.
untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat

618 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 619
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila
informasi seperti multimedia dan internet telah memnuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera
b. Pelaksanaan dipergunakan
Dalam penyusunan silabus tim penyusun perlu menganalisis e. Penilaian silabus
seluruh perangkat kurikulum sebagai berikut: Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara
a. Memahami keseluruhan konteks kurikulum berkala dengan menggunakan model-model penilaian
b. Menelaah perangkat kurikulum yang mendeskripsikan kurikulum yang selama ini sudah banyak digunakan
tentang hakikat, struktur dan pelaksanaan kurikulum
c. Merumuskan tujuan pembelajaran dan menentukan C. Komponen Silabus
materi pelajaran dengan menggunakan perangkat Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan
kurikulum pembelajaran beserta penilaiannya. Oleh karena itu, silabus
d. Menentukan cara dan metode pembelajaran dengan harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-
mengacu pada perangkat kegiatan belajar mengajar komponen yang saling berkiatan untuk memenuhi target
yang mendeskripsikan model-model pembelajaran pencapaian kmpetensi dasar. Beberapa komponen silabus
e. Menentukan cara dan alat penilaian dengan minimal yang dapat membantu dan memandu fasilitator dalam
menggunakan perangkat penilaian berbasis kelas mengelola pelatihan, antara lain :
yang menyajikan dan mendeskripsikan tentang sistem 1. Kompetensi dasar
penilaian yang sesuai dengan misi kurikulum Berisi seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus
f. Menilai kesesuaian silabus yang akan disusun dengan dicapai
memperhatikan desain, pendekatan, ruang lingkup, 2. Hasil belajar
organisasi materi, organisasi pengalaman belajar, dan Mencerminkan kemampuan partisipan dalam memenuhi
alokasi waktu yang sesuai dengan kurikulum suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu
kompetensi dasar
c. Perbaikan 3. Indikator
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik
kegiatan pembelajaran. Para pengkaji dapat terdiri atas 4. Langkah pembelajaran
para ahli materi, ahli metodik/didaktik, ahli penilaian, dan Langkah pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang
fasilitator harus dilakukan oleh fasilitator secara berurutan untuk
d. Pemantapan mencapai tujuan pelatihan. Penentuan urutan langkah
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi

620 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 621
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

yang memerlukan prasyarat tertentu. Selain itu, pendekatan klasikal


pembelajaran yang bersifat spiral (mudah ke sukar ; 4) Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan
konkret ke abstrak ; dekat ke jauh) juga memerlukan urutan individual partisipan seperti bakat, kemampuan, minat,
pembelajaran yang terstruktur latar belakang keluarga, sosial ekonomi, dan budaya,
serta masalah khsusus yang dihadapi partisipan yang
Rumusan pernyataan dalam langkah pembelajaran bersangkutan
minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan 5) Pendekatan pembelajaran yang menunjang penciptaan
pengelolaan pengalaman belajar partisipan, yaitu: kegiatan partisipan belajar secara aktif dan dapat memotivasi
partisipan dan materi. belajar adalah pembelajaran bermakna. Motivasi
Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi dalam dapat tercipta kalau fasilitator juga dapat meyakinkan
pemilihan kegiatan partisipan dan materi pembelajaran adalah partisipan akan kegunaan materi pelajaran bagi
sebagai berikut : kehidupan nyata partisipan. Demikian juga, fasilitator
a. Kegiatan partisipan harus dapat menciptakan situasi sehingga materi
Dalam memilih kegiatan partisipan yang akan digunakan pelajaran selalu tampak menarik, tidak membosankan.
dalam pembelajaran sebaiknya dipertimbangkan hal-hal Fasilitator seyogyanya memiliki sensitifitas yang
berikut ini: tinggi untuk segera mengetahui apakah kegiatan
1) Hendaknya memberikan peluang bagi partisipan pembelajaran sudah membosankan partisipan. Jika hal
untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri ini terjadi, fasilitator harus segerta mencari metodologi
pengetahuan, di bawah bimbingan fasilitator atau orang pembelajaran baru yang lebih tepat.
dewasa
2) Merupakan pola yang mencerminkan ciri khas dalam b. Materi
pengembangan ketrampilan dasar materi yang Agar penjabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak
bersangkutan. Misalnya observasi di lingkungan meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk
sekitar, penyelidikan, eksperimen, pemecahan menyeleksi materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut
masalah, simulasi, wawancara dengan narasumber, antara lain :
pengembangan teknologi, penggunaan peta, foto, dan 1) Sahih (valid)
pemanfaatan kliping disesuaikan dengan ragam sumber Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran
belajar dan sarana belajar yang tersedia benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
3) Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatan Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi,
belajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran

622 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 623
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

tidak ketinggalan zaman dan memberikan kontribusi ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan untuk
untuk pemahaman ke depan mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
2) Tingkat kepentingan
Dalam memilih materi perlu dipertimbangkan c. Alokasi waktu
pertanyaan berikut: Sejauh mana materi tersebut Untuk merencanakan pembelajaran, alokasi waktu yang
penting dipelajari? Penting untuk siapa? Di mana dan diperlukan untuk mempelajari satu materi pelajaran
mengapa penting? Dengan demikian, materi yang perlu ditentukan. Penentuan besarnya alokasi waktu ini
dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar- tergantung kepada keluasan dan kedalaman materi, serta
benar diperlukan oleh partisipan tingkat kepentingannya dengan keadaan dan kebutuhan
3) Kebermanfaatan setempat
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara d. Sarana dan sumber belajar
akademis maupun non akademis. Bermanfaat secara Dalam proses belajar mengajar, sarana pembelajaran
akademis artinya fasilitator harus yakin bahwa materi membantu partisipan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar Yang dimaksud dengan sarana pembelajaran dalam uraian
pengetahuan dan ketrampilan yang akan dikembangkan ini lebih ditekankan pada sarana dalam arti media/alat
lebih lanjut pada jenjang pendidikan lebih lanjut. peraga
Bermanfaat secara non akademis maksudnya adalah e. Penilaian
bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
kecakapan hidup (life skill) dan sikap yang dibutuhkan memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
dalam kehidupan sehari-hari proses dan hasil belajar partisipan yang dilakukan secara
4) Layak dipelajari sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
Materi memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak
terlalu sulit) maupun aspek kelayakannya terhadap
pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat
5) Menarik minat
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan
dapat memotivasi partisipan untuk mempelajarinya
lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada
partisipan harus mampu menumbuhkembangkan rasa

624 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 625
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

MATERI BERMAIN DAN BELAJAR c. Terciptanya kondisi yang dinamis di antara peserta
d. Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama peserta
untuk melakukan aktivitas selama training berlangsung.
Permainan Energizer
Permainan jenis Energizer merupakan sebuah aktivitas
Banyak metode yang dapat dilakukan dalam ice breaking
yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat
ini, di antaranya :
partisipan yang sudah kelihatan lesu dan loyo.Sebuah acara
a. Metode Ceramah, pelatih melakukan terlebih dahulu
yang menuntut perhatian serius dari partisipan selama berjam-
ceramah pembuka yang pada hakikatnya menjelaskan
jam dapat membuat mereka mengantuk, bosan dan kehilangan
tentang beberapa hal, antara lain : pentingnya kesatuan
perhatian.Untuk itulah pemainan ini dibutuhkan untuk
dalam suatu komunitas, persamaan hak di antara sesama
memberikan enerji baru kepada mereka.
peserta, perlakukan yang sama, tim building, kesadaran
potensi, kerjasama antar kelompok dll.
Ice Breaking
b. Metode Studi Kasus, yaitu memberikan kesempatan kepada
Ice Breaking adalah padanan dua kata Inggris yang
peserta untuk ikut andil memecahkan persoalan-persoalan
mengandung makna “memecah es”. Istilah ini sering dipakai
praktis sehari-hari yang ditawarkan oleh pelatih, tujuannya
dalam training dengan maksud menghilangkan kebekuan-
adalah ;
kebekuan di antara peserta latihan, sehingga mereka saling
- Untuk melihat potensi awal yang dimiliki masing-
mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik
masing peserta baik dari segi afektif, kognitif maupun
antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dimungkinkan karena
psikomotornya.
perbedaan status, usia, pekerjaan, penghasilan, jabatan dan
- Membiasakan peserta untuk berinteraksi dengan
sebagainya akan menyebabkan terjadinya dinding pemisah
kelompoknya yang baru, dengan bertanya, menanggapi
antara peserta yang satu dengan yang lainnya. untuk melebur
atau mengamati peserta lain.
dinding-dinding penghambat tersebut, diperlukan sebuah
- Memberikan pengertian bahwa sejak hari itu mereka
proses ice breaking.
akan menjadi sebuah keluarga (sanak famili) sampai
Tujuan dilaksanakan ice breaking ini adalah :
kapanpun.
a. Terciptanya kondisi-kondisi yang equal (setarap) antara
sesama peserta dalam forum training.
c. Metode Sinetik, yaitu sebuah metode pengembangan
b. Menghilangkan sekat-sekat pembatas di antara peserta,
sumbang saran, dimana dalam suatu pemecahan masalah
sehingga tidak ada lagi anggapan si anu pintar, si anu
dipadukan berbagai pendapat dari berbagai disiplin ilmu
bodoh, si anu kaya, si anu bos dan lain sebagainya, yang
sehingga memunculkan solusi yang lebih kreatif terhadap
ada hanyalah kesamaan kesempatan untuk maju.

626 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 627
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

persoalan yang muncul. tahu saat peserta sudah lebur atau belum dan masih harus
d. Metode Lorong Penuh Liku, metode ini dimulai dari dileburkan. Ketika peserta belum lebur namun ice breaking
membaca beberapa halaman dari buku, kemudian dipaksa sudah dihentikan, hal ini akan menyusahkan sewaktu
untuk membuat keputusan. Berdasarkan keputusan itu penyajian materi berikutnya.
peserta diinstruksikan untuk membuka pada suatu halaman 2. Saat melakukan ice breaking, seorang pelatih harus sudah
tertentu yang telah disusun secara acak. Kemudian diberikan dapat mendeteksi, (minimal beberapa orang dari peserta
sebuah skenario yang berdasarkan keputusan yang telah sudah masuk dalam memorinya) tentang potensi awal,
dibuat dan keputusan lebih lanjut akan mengirim anda ke sikap, sifat dan “karakteristik special” seorang peserta.
halaman muka atau halaman-halaman belakang dari buku, 3. Waktu yang disediakan untuk melakukan ice breaking
sampai akhirnya peserta keluar dari lorong-lorong tersebut, sangat kondisional, tergantung kepada tingkat keleburan
mungkin setelah melakukan beberapa langkah-langkah peserta. Ada peserta yang mudah lebur dan ada yang
yang salah. (untuk penggunaan teknik ini, pelatih harus sulit lebur, karena perbedaan pendidikan, latar belakang,
terlebih dahulu mempersiapkan bahan-bahannya). dll yang sangat signifikan.Oleh karena itu seorang pelatih
e. Metode Simulasi dan Permainan, metode ini merupakan harus mempunyai beberapa “jurus simpanan” yang harus
metode yang paling mudah dilakukan, pelatih dikeluarkannya bila peserta sulit mengalami peleburan
mempersiapkan beberapa permainan yang bertujuan antara satu dengan yang lainnya.
untuk memecah kebekuan (ice breaking games) peserta. 4. Menimbulkan kesan positif, seorang pelatih haruslah
Permainan ini banyak sekali bentuknya, di antaranya dipandang oleh peserta dalam pandangan yang positif, baik
adalah ; permainan lempar kokarde, pesan berantai, ziq- dari segi pendapat, sikap, sifat dan interaksinya dengan
zaq dan lain-lain. Tujuan simulasi ini adalah : peserta, karena tidak menutup kemungkinan nanti seorang
- Terciptanya keakraban di antara peserta. pelatih akan menjadi tempat “curhat” paling dipercaya bagi
- Masing-masing peserta dapat menghafal nama dan peserta yang mengalami persoalan-persoalan khusus.
beberapa identitas penting peserta lainnya.
- Tertanamnya anggapan bahwa mereka adalah satu Ice Breaking Games Big Group
kesatuan (solidaritas) “bila satu sakit, yang lain akan 1. Human Number
ikut merasakannya”. Di dalam group besar, energizer akan memberikan instruksi
kepada peserta untuk membentuk kelompok manusia sbb:
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Ice Breaking 1 untuk monas, 2 untuk ojek, 3 untuk becak, 4 untuk mawar
1. Seorang pelatih haruslah mempunyai naluri (feeling) khusus mekar, 5 untuk dayung.
yang kuat ketika melakukan proses ice breaking. Ia harus

628 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 629
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

2. Moon Ball Ice Breaking Games Small Group


Bola plastic berukuran sedang satu persatu akan di lempar 1. Mind Toss a Name
ke atas oleh energizer, dimana seluruh peserta berkoordinasi Peserta akan memilih 2 orang teman dalam kelompok tetapi
selama mungkin agar balon ini tidak menyentuh tanah. hanya didalam pikiran mereka saja. Kemudian masing2
3. Pisang dan Mangga dari mereka harus berada di antara atau ditengah-tengah 2
Permainan ini menuntut konsentrasi dari peserta, dimana orang yang sudah mereka pilih tadi.
akan diberikan instruksi untuk menanamkan didalam 2. Picture of Team
benak dan pikiran mereka terhadap satu benda tertentu, Kelompok akan diberikan satu lembar kertas karton
contoh pisang dan manga. Permainan ini menjadi menarik berukuran besar dan 1 buah spidol, pada permainan ini
apabila satu peserta yang sedang mengimaginasikan pisang fasilitator akan memberikan waktu sebanyak 3 -5 menit
bertemu dengan imaginasi manga. untuk mendiskusikan apa kira-kira gambar yang akan
4. People to people mereka buat. Ketentuan dari permainan ini adalah dimana
Secara berpasang-pasangan peserta yang satu dan masing-masing peserta hanya diperbolehkan memberikan
partnernya akan saling menyentuh dari anggota badan. satu coretan, demikian seterusnya sampai tiba kembali
Contoh: jari dengan jari, kening dengan kening, lutut gilirannya untuk mencoret.
dengan lutut. Ketika ada instruksi PEOPLE TO PEOPLE 3. Dum Dum Dah Dah
!maka peserta diharuskan untuk berganti pasangan. Sesi permainan ini untuk menambah daya ingat dan
5. Samson and Delilah konstrasi peserta. Dimana fasilitator akan memandu gerak
Permainan ini berkisar pada kisah Samson dan Delilah dan dan irama dan harus diikuti secara serempak oleh peserta
singa. Peserta dibagi menjadi dua tim dan berdiri dalam yang ada.
dua baris, dengan punggung mereka ke tim lain. Setiap
tim memutuskan apakah mereka akan Samson, Delila Trust and Emphaty Fun Game – INTEGRITY POINT
atau singa, tanpa memberitahu tim lain. Mereka berbalik 1. Balloon Train
untuk menghadapi tim lain dan gaya tindakan mewakili Peserta berdiri satu baris kemudian masing-masing peserta
siapa mereka. Misalnya, pose seksi bisa mewakili Delilah, akan dibekali balon karet kemudian ditiup dengan ukuran
menegangkan otot-otot bisa Samson, dan raungan ganas sedang, setelah itu balon di tempel ke dada dan punggung.
bisa mewakili singa.Delila mengalahkan Samson, Samson Kemudian berjalan mengikuti fasilitator atau berjalan
mengalahkan singa, dan singa kekalahan Delilah. Kadang- mengikuti suara tertentu. Contoh: bunyi peluit atau tepung
kadang, kelompok tidak akan mengalahkan yang lain tangan sampai pada tujuan tertentu. Adapun haling rintang
karena mereka akan baik memilih untuk hal yang sama! yang disediakan berupa, turunan, tanjakan, silang pohon,

630 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 631
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

got kecil yang harus dilalui oleh peserta. tangan erat peserta akan di berikan insruksi untuk saling
2. Blind Alcatraz menarik satu dan yang lainnya untuk diupayakan menyentuh
Disediakan 6 x 6 kotak seukuran lebar badan. Dimana tong atau drum tadi. Diusahakan masing-masing peserta
peserta harus menyebrang dari titik start sampai dengan untuk menghidar dari dorongan atau tarikan peserta yang
finish dengan mata tertutup. Dimana akan ditunjuk salah lain. Tetapi jika ada yang bertabrakan atau menyentuh tong
satu peserta untuk mengarahkan jalur yang harus dilalui tadi maka satu persatu peserta meninggalkan lingkaran.
tanpa menginjak bentangan2 pembatas tadi. Apabila ada
yang menginjak garis pembatas makan peserta tersebut De-Inhibitizer Fun Game / Competition Fun games
dinyatakan gagal dan mengurangi point penilaian. – PROCESS AND PROSEDURE POINT
3. Jatuh Tangkap
Peserta diinstruksikan membentuk dua banjar secara 1. Three in a row
berpasang-pasangan di depan dan belakang. Peserta yang Disediakan tali berukuran sedang (tali tarik tambang / tali
didepan akan menjatuhkan badannya dengan kaki rapat dadung) tali tersebut di kedua ujung nya akan di pegang
dan tangan melipat didada. Sementara para peserta yang masing-masing oleh 1 orang. Tugas dari permainan ini
dibelakang sudah siap dengan pasang kuda-kuda untuk adalah dimana seluruh peserta diharuskan melompat
menangkap pasangannya. Instruksi peserta yang akan secara bersama-sama sebanyak 3 kali putaran
menjatuhkan dirinya adalah SIAP JATUH, ketika ada aba- 2. Laser Trap
aba SIAP TANGKAP dari pasangan nya yang di belakang Sudah terpasang obstacle atau halang rintang berupa tali
maka dengan penuh kepercayaan diri, peserta didepan temali dan jaring-jaring sederhana untuk dilalui tanpa
menjatuhkan diri ke belakang. menyentuh sedikitpun.Tantang dalam permainan ini adalah
4. People Pass keseluruhan peserta antara satu kaki diikatkan dengan kaki
Permainan ini membutuhkan kepercayaan dan kesigapan yang lainnya.
tingkat tinggi dari masing-masing peserta, dimana peserta 3. Papanjang-panjang
akan membentuk 1 banjar kebelakang. Kemudian peserta Dengan menggunakan seluruh atribut yang menempel di
yang paling depan akan diangkat kemudian di alirkan badan, peserta diinstruksikan untuk membuat rangkaian
kebelakang dengan posisi tidur menghadap ke atas dan atribut tadi sepanjang mungkin. Contoh: baju, topi, tali
akan ditopang oleh peserta2 yang lain sampai dengan sepatu, kaus kaki, dll.
ujung belakang, demikian seterusnya. 4. Balloon Race
5. Go Home Area sudah dibatasi dengan beberapa lintasan berjarak
Disediakan tong atau drum besar dan dengan berpegangan masing-masing 10m. Permainan ini bersifat kompetisi

632 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 633
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

dimana masing-masing kelompok membagi tugas untuk sampai dengan terakhirt tanpa melepas pegangan tangan.
meniup balon kemudian mentransfer dengan menggunakan 4. The A Team
kepala, kemudian mentransfer dengan menggunakan mata Sudah disediakan 3 buah bamboo berukuran sedang dan
tertutup dan terakhir ada yang bertugas untuk membangun tali temali.Peserta bertugas untuk membentuk suatu fondasi
kumpulan balon-balon tersebut untuk disusun ke atas yang bisa dinaiki oleh salah seorang peserta dan menempuh
dengan alat bantu double tape dan gunting, poin terbesar suatu panjang lintasan tertentu.Tangtangannya adalah
adalah bagi kelompok yang berhasil menyusun balon paling peserta yang naik ke bamboo tadi dijaga sebisa mungkin
tinggi. dengan tali temali yang disediakan tadi pada ujung atas
bamboo agar tidak terjatuh selama melakukan perjalanan.
Problem Solving Game – QUALITY AND PERFOR 5. Bambu Listrik
MANCE POINT Disediakan bamboo kecil panjang dan satu buah cincin.
Dengan hanya menggunakan kedua jari telunjuk dari
1. Prisoner of war (POW) masing-masing peserta, diharuskan mengalirkan cincin tadi
Akan terbentang satu utas tali yang diikatkan ke pohon, dari ujung satu ke ujung lainnya dengan tanpa menyentuh
kemudian peserta akan diikatkan kedua tangannya cincin tadi. Jika salah seorang peserta menyentuh cincin
berbentuk borgol dan menggantungkan kedua tangan tadi maka permainan akan di ulang dari awal.
yang terikat tadi di satu utas tali yang diikatkan ke pohon
tadi. Tantangannya adalah peserta harus berpikir keras Final Project
memikirkan cara untuk melepaskan ikatan ditangannya
tadi tanpa harus melepaskan ikatan tali tersebut Treasure Hunt
2. Human Rope Alat yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok:
Peserta akan memegang kedua ujung tali yang sudah 1. 1 lembar Peta buta lokasi seputar gunung geulis adventure
dikusutkan terlebih dahulu. Tantangannya adalah peserta camp
harus mampu melepaskan diri dari tali temali yang dipegang 2. 1 buah Kompas navigasi
oleh peserta lainnya sehingga semuanya terbebas dengan 3. 1 set alat tulis (ball point dan kertas)
tanpa melepaskan pegangan di kedua ujung tali tadi. 4. 1 buah papan dada
3. Hula hup
Peserta berdiri melingkar dengan berpegangan tangan, Bentuk permainan:
kemudian akan diberikan satu buah hula hup. Dan bertugas Masing-masing kelompok diharuskan membagi kelompok
untuk mengalirkan hula hup tersebut dari peserta pertama dari setiap instruksi selama waktu perjalanan, adapun beberapa

634 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 635
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

instruksi tugas yang diberikan antara lain: MATERI TEKNIK MELATIH (Memfasilitasi) Pelatihan
1. Membaca peta dan kompas
2. Menghitung jumlah tanda jejak
3. Mencari dan menghitung check point MENGAPA FASILITASI ITU PENTING ?
4. Membidik derajat kompas
5. Membuka jalan, khusus bagi jalan yang tertutup rapat oleh
ranting dan dedaunan APA ITU FASILITASI
6. Selalu waspada untuk menjaga keutuhan, kekompakan Berasal dari kata Facile = Mudah
dan keselamatan tim selama melakukan perjalanan Fasilitasi = Bikin Semua Jadi Mudah
/ sifatnya memudahkan
Durasi Permainan: Fasilitator = Pemudah cara
+/- 2 jam
FASILITASI :
Penilaian: - proses membantu memudahkan kelompok
1. Waktu tercepat - sukses meraih tujuan terbaiknya dg taat
2. Ketepatan jumlah tanda jejak (kiri dan kanan) - pada nilai-nilai dasar partisipasi.
3. Ketepatan jumlah check point
4. Akurasi terdekat tancapan bendera di titik harta karun Fasilitator:
- Orang yang membuat kerja kelompok menjadi lebih
mudah karena kemampuannya dalam menstrukturkan dan
memandu partisipasi anggota-anggota kelompok.

5 KETRAMPILAN FASILITATOR

- personal
- Ketrampilan mengola diri
- interpersonal
- Kemampuan bekerja dengan orang lain
- mengelola kelompok
- Ketrampilan berkomunikasi dalam kelompok
- leadership

636 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 637
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

- Mendorong proses dialog multi pihak PERAN FASILITATOR


- berfikir sistemik - Pemandu Proses
- Kemampuan menstruktur cepat dan mudah - Content neutral
- Pendidik Proses
SENI FASILITASI : - Challenger!
Sebuah proses sepenuh hati dan penuh antusiasme - Pencipta Alat bantu Pemudah Cara
membantu memudahkan kelompok sukses meraih tujuan
terbaiknya dg taat pada nilai-nilai dasar partisipasi dan
keagungan insani.

Menghadirkan Antusiasme :
- Bangun Persepsi
- Saling Berbagi
- Percaya Misi
- Titik Harmony
- Mulai Inovasi Baru

SIKAP DAN PERAN FASILITATOR


Sikap Dasar Fasilitator Beberapa contoh Teknik Fasilitasi :
- mengolah kecerdasan emosional Round Robin Adalah teknik memberikan kesempatan
fondasi kepada seluruh peserta berpendapat secara bergantian sesuai
- minat, empati, berfikir positif, percaya kekuatan kelompok urutan. Ini teknik sederhana melibatkan partisipasi semua
- Ketrampilan Komunikasi Interpersonal peserta. Contoh : saya ingin mendengar pendapat anda sekalian,
- listening, observing, questioning, probing, tracking, dll. seberapa penting pertemuan ini menurut anda? Dimulai dari
- Ketrampilan Mengelola Dinamika Kelompok anda, ya sekarang anda, selanjutnya.. Selanjutnya..
- Ketrampilan Merancang Proses STACKING Bila Anda mempersilakan siapa yg punya ide
- merancang struktur dan alur proses sebuah fasilitasi bicara. Ini bisa membingungkan, karena pertanyaan tidak jelas
di tujukan kepada siapa. Anda bisa gunakan tehnik STACKING
Semisal: Coba angkat tangan, siapa yang ingin bicara.
Kemudian, Ya, Pertama...., Kedua,....dst. Siapa pembicara

638 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 639
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

ketiga,apakah Anda, Toni? Ya, silakan. Masalah STACKING, Menjaga anonim (kutipan), kadang beberapa individu tidak
adalah hilangnya spontanitas. nyaman mengeluarkan pendapatnya Memberikan kesempatan
kepada peserta menyampaikan pikiran
ENCOURAGING STACKING, tehnik paling sederhana,
tapi banyak kelemahan. Anda bisa memperkaya dengan Transporter Sebuah teknik mengkondisikan peserta
ENCOURAGING. Fasilitator mengajak orang berbicara. Siapa berada dalam suatu situasi dengan peran tertentu. Misal : saat
lagi yang ingin berbicara? Dapatkah kita mendengarkan suara ini anda adalah ahli perencanaan desa terbaik di Pasuruan
seseorang yang belum sempat berbicara. ENCOURAGING ini, anda diminta oleh pemkab untuk memfasilitasi membuat
berarti memberikan dukungan ekstra kepada seseorang untuk perencanaan pembangunan kesehatan di desa ini, tuangkan
menyampaikan pendapatnya gagasan cerdas anda!

FRAMING Bila Anda menyadari peserta sedang Tehnik MAKING SPACE memberikan kesempatan khusus
membicarakan berbagai isu yang tumpang tindih. Semisal, kepada seseorang untuk berpendapat. Semisal, Nono, Anda
mari kita lihat bagaimana kita tadi memulai diskusi. Deni mulai tampaknya ingin menyampaikan sesuatu, benarkah? atau Ayu,
dengan membicarakan A. Kemudian Maya membicarakan B. apakah ada hal-hal yang ingin Anda sampaikan. Biasanya
Lalu, Edang membicarakan C. Lantas, kita membicarakan AA, orang-orang menggunakan bahasa tubuhnya untuk menyatakan
BB, CC. Beberapa boleh jadi penting dan beberapa bisa kita kesetujuan atau ketidaksetujuan
bahas kemudian. Mana yang akan kita bahas sekarang? Mana
yang paling menjadi prioritas untuk kita bahas? Tehnik USING THE CLOCK menggunakan sisa waktu untuk
mengajak orang berbicara. Semisal, kita punya sisa waktu lima
IDEA LISTING Mendorong diskusi bergerak maju menit, saya ingin memastikan kita mendengarkan pendapat
Menunjukkan kepada peserta bagaimana keragaman gagasan semua peserta, saya ingin memberikan waktu ini kepada
(menuliskan banyak gagasan) Mencari pemahaman yang peserta yang belum berkesempatan berbicara. Atau, kita hanya
lebih baik pada elemen-elemen isu yang dibahas Mendorong memiliki waktu untuk satu atau dua orang berbicara.
menciptakan solusi yang inovatif dan tidak itu-itu saja Bisa
menjadi referensi pada akhir pertemuan DELIBERATE REFOCUSING mengajak peserta membahas
topik dengan seimbang Semisal, sudah 10 menit Anda semua
INDIVIDUAL WRITING Memberikan kesempatan kepada telah membahas topik ABC. Saya dengar Anda pun ingin
peserta menuangkan isi pikirannya sebelum diskusi dimulai membahas topik DEF. Saya pikir, kini saat yang tepat kita
Memberikan kesempatan refleksi untuk hal-hal yang tidak lazim beralih topik. Atau, makhyar tadi berpendapat XYZ. Saya

640 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 641
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

hanya ingin cek. Apakah ada yang ingin mengomentasi


NILAINILAIKARAKTERYANGINGINDICAPAIDALAM
pendapat makhyar? PENDIDIKANDIDINDONESIA

TOLERATING SILENCE adalah membuat suasana hening NILAI DESKRIPSI
beberapa detik. Hening terlalu lama akan menyakitkan. Ini Sikapdanperilakuyangpatuhdalammelaksanakanajaranagamayang
Religius dianutnya,toleranterhadappelaksanaanibadahagamalain,sertahidup
hanya memberikan kesempatan kepada peserta untuk fokus rukundenganpemelukagamalain
dan memikirkan kembali apa yang ingin disampaikan. Anda Perilakuyangdidasarkanpadaupayamenjadikandirinyasebagaiorang
Jujur yangselaludapatdipercayadalamperkataan,tindakan,danpekerjaan
bisa ajak peserta diam sejenak, lalu kemudian lanjutkan diskusi
Sikapdantindakanyangmenghargaiperbedaanagama,suku,
seperti biasa. Tehnik ini perlu latihan banyak Toleransi etnis,pendapat,sikapdantindakanoranglainyangberbedadaridirinya

Tindakanyangmenunjukkanperilakutertibdanpatuhpadaberbagai
Disiplin ketentuandanperaturan
CALLING FOR RESPONSE adalah saatnya fasilitator
PerilakuyangmenunjukkanupayasungguhͲsungguhdalammengatasi
berbicara seperti ini, Apakah anda ingin menanggapi pendapat KerjaKeras berbagaihabatanbelajardantugassertamenyelesaikantugasdengan
sebaikͲbaiknya
Ovi? Atau, setelah menyimak, pendapat tiga orang, apakah ada Berpikirdanmelakukansesuatuuntukmenghasilkancaraatauhasilbaru
yang ingin berkomentar. Pertanyaan jenis ini ingin memastikan Kreatif dariapayangtelahdimiliki

bila pembicara berikutnya tetap fokus pada isi pembicaraan Sikapdanprilakuyangtidakmudahtergantungpadaoranglaindalam
sebelumnya. Mandiri menyelesaikantugasͲtugas

caraberfikir,bersikapdanbertindakyangmenilaisamahakdan
Dan banyak lagi Demokratis kewajibandirinyadanoranglain

AYO KITA TEMUKAN RasaIngin sikapdantindakanyangselaluberupayauntukmengetahuilebih
METODE METODE Tahu mendalamdanmeluasdariapayangdipelajarinya,dilihat,dandidengar

YANG LAIN ! 
CintaDamai Sikap,perkataandantindakanyangmenyebabkanoranglainmerasa
senangdanamanataskehadirandirinya
 
Peduli Sikapdantindakanyangselaluberupayamencegahkerusakanpada
 lingkunganalamdisekitarnya,danmengembangkanupayaͲupayauntuk
memperbaikikerusakanalamyangsudahterjadi
Lingkungan


Peduli Sikapdantindakanyangselaluinginmemberibantuanbagioranglaindan
Sosial masyarakatyangmembutuhkan


Tanggung Sikapdanperilakuseseorangdalammelaksanakantugasdan
Jawab kewajibannyaterhadapdirisendiri,masyarakat,lingkungan(alam,sosial
danbudaya),negaradanTuhanYME


642 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 643
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

BAB VI
MANAGEMEN PERAWATAN KADER

A. PENGERTIAN
Management perawatan kader adalah upaya untuk mengatur,
mengarahkan, menumbuhkna sense of belonging dan menjaga
kontinuitas kader-kader IPPNU& serta menghantarkan mereka
untuk memasuki pengkaderan berikutnya setelah mengikuti
pengkaderan baik secara struktural maupun fungsional di
IPPNU.

B. TUJUAN
Management Perawatan kader ini bertujuan untuk:
1. Menjaga kontinuitas kaderisasi
2. Menumbuhkan sense of belonging kader-kader IPPNU
3. Mengarahkan kader-kader IPPNU sesuai minat dan
bakat
4. Menghantarkan ke pengkaderan selanjutnya

C. TARGET
Melakukan kajian-kajian dan treatment serta kegiatan-
kegiatan lain yang bersifat pendalaman, pemantapan dan
pengembangan materi dan skill organisasi bagi kader-kader
IPPNU.

D. TEKNIK PERAWATAN KADER


Teknik Perawatan Kader adalah merupakan Tata Cara
dan Strategi yang dilakukan untuk menjaga, merawat,
membina dan mengembangkan SDM kader. Perawatan

644 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 645
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

kader di dalam organisasi IPPNU dilakukan untuk setiap f. Membentuk kelompok-kelompok diskusi dan kajian
jenjang kaderisasi. Untuk lebih detailnya, strategi dan cara yang dimentori oleh satu atau dua orang PC atau
perawatan kader di lingkungan organisasi IPNU untuk tiap- PAC.
tiap jenjang kaderisasi adalah sebagai berikut.
1. Pasca MOP (Masa Orientasi Pelajar) Tabel
Target grup dari MOP adalah pelajar/santri yang baru Materi-Materi Kegiatan
TabelPasca MOP
Materi-Materi Kegiatan Pasca MOP
memasuki jenjang menengah pertama dan menengah
atas maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebaiknya NO KEGIATAN TEMA KISIͲKISI WAKTU
1. Diskusi Pembentukan x Mengenaldiri 1bulansetelah
sesuai dengan minat dan kebutuhan usia-usia remaja Kepribadian sendiri MOP
Pelajartingkat x Etikapergaulan Tentative
dan sesuai kebutuhan pendidikan. Formal(SLTA pelajar
a. Setelah selesai MOP, PC atau PAC segera membuka sederajatdan
SLTAsederajat)
PK di madrasah/sekolah tersebut. dannonformal
(pesantren)
b. Melakukan kegiatan-kegiatan pengenalan lingkungan Teknikbelajar x Pentingnyailmu
dan penjagaan lingkungan untuk menumbuhkan yangbaik pengetahuan
x Solusimengatasi
rasa cinta terhadap alam. Melakukan camping dan kesulitanbelajar
2. Pelatihan Pengenalan x Mengenalsekolah 
berkemah, penanaman pohon dan pembuatan Lingkungan danornamen2nya
taman sekolah. Misalnya mengemas kegiatan Sekolah x Mengenal
lembaga2yangada
pendalaman aswaja dengan melayat dan takziah disekolah
bagi rekanita yang tertimpa musibah. Melakukan 3. Praktek Evaluasidengan  
kegiatan
ziarah kubur, yasinan dll. Ekstrakurikuler:
x Pramuka
c. Penelusuran minat dan bakat seperti melakukan x OutBound
perlombaan-perlombaan antar kelas, antar sekolah x PMI
x Paskibra,dll
setiap hari besar keagamaan dan atau liburan
sekolah.
2. Pasca Makesta
d. Membuka bimbingan belajar dan les-les bidang 2. MAKESTA
Pasca Makesta
adalah masa pendidikan dan pelatihan untuk menjadi anggota
studi pelajaran yang diprakarsai oleh PC atau PAC. IPPNUsecara sah. Sebagai gerbang awal ideologisasi dan pengenalan organisasi
MAKESTA adalah
IPPNU kepada calon anggotamasa pendidikan
yang diarahkan kepadadan pelatihan
perubahan untuk
pola pikir, mentalitas,
e. Memberikan legalitas formal dengan memakai menjadi
keyakinan anggota IPPNUsecara
dan sikap persaudaraan sah. kepada
dan kecintaan Sebagai gerbang
organisasi. Untuk awal
itu perlu
simbol IPPNU di seragam sekolah. dilakukan perawatan kader pasca MAKESTA, meliputi
ideologisasi dan pengenalan organisasi IPPNU kepada
a. Membuat dan membagi kelompok-kelompok kajian diskusi memperdalam
calon anggotamateri
pembahasan yang diarahkan
tentang kepada waljamaah
Islam Ahlus-sunnah perubahan pola
sebagai pikir,
satu-satunya
sistem yang berkesinambungan untuk melanjutkan dakwah islamiyah.
mentalitas, keyakinan dan sikap persaudaraan dan kecintaan
b. Melakukan kajian tentang NU sebagai wadah perjuanagn Islam Ahlussunnah
Waljama’ah di Indonesia.
646 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama c. Melakukan kegiatan-kegiatanIkatan Pelajar P utrioleh
yang diprakarsai Nahd latul Ulama
IPPNU 647
di tengah-tengah
masyarakat sebagai bukti bahwa IPPNUmerupakan organisasi pelajar yang tepat
sebagai sarana perjuanagan da’wah Islamiyah. Misalnya perayaan hari-hari besar
keagamaan dan hari-hari besar nasional.
inspirasi.
h. Melibatkan kader-kader dalam setiap kegiatan IPPNU.
i. Membuat data base dan tabulasi data
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman
j. Menyapa dan melakukan Pe ngkade
mentoring kepada ran dengan membuat
kader-kader
kelompok-kelompok kajian.
k. Membuat perlombaan menulis antar kader yang difasilitasi oleh PC atau PAC.
kepada organisasi. Untuk itu perlu dilakukan perawatan kader menstruasi dan seminarserta
l. Melakukan kajian, pendidikan seks pasca
penyuluhan menstruasi.
tentang menstruasi dan pendidikan
pasca MAKESTA, meliputi seks pasca menstruasi.

a. Membuat dan membagi kelompok-kelompok kajian diskusi NO KEGIATAN TEMA KISIͲKISI WAKTU
1. Diskusi KEORGANISASIAN x Pentingnya 1bulansetelah
memperdalam pembahasan materi tentang Islam Ahlus- organisasi MAKESTA
sunnah waljamaah sebagai satu-satunya sistem yang x MengenaljenisͲ tentative
jenisorganisasi
berkesinambungan untuk melanjutkan dakwah islamiyah. x OrangͲorang
b. Melakukan kajian tentang NU sebagai wadah perjuanagn suksesdi
organisasi
Islam Ahlussunnah Waljama’ah di Indonesia. KEPEMIMPINAN x Konsep 
c. Melakukan kegiatan-kegiatan yang diprakarsai oleh pemimpin
x Sejarah
IPPNU di tengah-tengah masyarakat sebagai bukti bahwa pemimpinͲ
IPPNUmerupakan organisasi pelajar yang tepat sebagai pemimpin
dunia
sarana perjuanagan da’wah Islamiyah. Misalnya perayaan 2. Pelatihandan KEORGANISASIAN x LatihanDasar 
hari-hari besar keagamaan dan hari-hari besar nasional. Praktek DANKEPEMIMPINAN Kepemimpinan
x DanlainͲlain
d. Melakukan kajian dan pemahaman tentang organisasi IPPNU
sebagai banom NU serta memahami isi materi organisasi
IPPNU (PD/PRT, PO dan lain lain) 3. Pasca
3. Pasca LAKMUD
LAKMUD
LAKMUD adalah pelatihan yang memekankan pada pembentukan watak, motivasi,
e. Melakukan seminar dan pelatihan tentang wawasan dan LAKMUD
pengembangan diri danadalah pelatihan
rasa memiliki yang
organisasi dan memekankan
ketrampilan padaitu
berorganisasi. Untuk
setelah peserta mengikuti lakmud maka tanggungjawab PC atau PAC sebagai pelaksana
kemampuan dasar berorganisasi. pembentukan
untuk watak,
melakukan perawatan kadermotivasi, pengembangan
dengan pertemuan-pertemuan diri dan rasa
yang bertujuan:

f. Membuat dan memberikan KTA dan sertifikat untuk memiliki organisasi dan ketrampilan berorganisasi. Untuk itu
a. Memantapkan dan menumbuhkembangkan hasil materi LAKMUD.
b. Memahami prinsip-prinsip dan menumbuhkan sikap bertanggungjawab terhadap
menumbuhkan sense of belonging terhadap IPPNU setelah peserta
terlaksananya ajaranmengikuti lakmud
islam ahlusunnah makasecara
wal jama’ah tanggungjawab
utuh menurut NU PC yang
diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa
g. Melaksanakan kajian-kajian tentang IPPNU dan wawasan c.atau PACprinsip-prinsip
Mengerti sebagai pelaksana untuk
organisasi dan melakukan perawatan kader
kepemimpinan
d.dengan
Mempunyai pertemuan-pertemuan yang bertujuan:
kemampuan untuk memahami dan memecahkan masalah serta teknik
kekinian dengan menghadirkan senior-senior IPPNU pengambilan keputusan yang tepat
sebagai narasumber, panelis dan sumber inspirasi. e.a. Mempunyai
Memantapkan pengetahuan dandasarmenumbuhkembangkan
dan sikap loyalitas yang tinggi hasil
terhadapmateri
cita-cita
organisasi
h. Melibatkan kader-kader dalam setiap kegiatan IPPNU. LAKMUD.
f. Menghasilkan kader-kader yang memiliki integritas kepribadian berwawasan luas, kritis
i. Membuat data base dan tabulasi data b. Memahami
serta prinsip-prinsip
mampu mengembangkan organisasi. dan menumbuhkan sikap
j. Menyapa dan melakukan mentoring kepada kader-kader bertanggungjawab terhadap terlaksananya ajaran
dengan membuat kelompok-kelompok kajian. islam ahlusunnah wal jama’ah secara utuh menurut NU
TEKNIK PERTEMUAN

k. Membuat perlombaan menulis antar kader yang difasilitasi yang diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan
oleh PC atau PAC. berbangsa
l. Melakukan kajian, seminarserta penyuluhan tentang c. Mengerti prinsip-prinsip organisasi dan kepemimpinan

648 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 649
didapatkan pada saat LAKMUD
4. Diadakan pertemuan duan minggu sekali selama empat kali pertemuan
5. Dalam setiap pertemuan selalu dilakukan reviewdan refleksi terhadap proses pelatihan
Buku Pedoman Pe ngkade ran sebelumnya Buku Pedoman Pe ngkade ran
6. Adapun waktu dan materi yang bisa disampaikan adalah seperti tabel dan keterangan
berikut.
d. Mempunyai kemampuan untuk memahami dan Tabel
Tabel
memecahkan masalah serta teknik pengambilan keputusan Materi-Materi Kegiatan
Materi-Materi Pasca
Kegiatan Pasca Lakmud
Lakmud
yang tepat Waktu Materi Metode Alokasi Media
e. Mempunyai pengetahuan dasar dan sikap loyalitas yang pelaksanaan Waktu
Pertemuan Ideologi + out door 180menit Perlengkapan
tinggi terhadap cita-cita organisasi pertama (tadabburalam) outbond
Pertemuan Ͳ Manajemen +game 180menit Game
f. Menghasilkan kader-kader yang memiliki integritas kedua konflik +studykasus LCD
kepribadian berwawasan luas, kritis serta mampu Ͳ Scientific
problem
mengembangkan organisasi. solving
Pertemuan Ͳ studygender Ͳ + sosio 180menit LCD
ketiga drama
TEKNIK PERTEMUAN Ͳ Bedahfilm
1. Dua minggu pasca LAKMUD, PAC atau PC sebagai Pertemuan Ͳ Studi Ͳ Studikasus 180menit Scenario
Keempat problematika  LCD
pelaksana mengundang peserta yang sudah lulus dalam pendidikan di
indonesia
mengikuti LAKMUD
2. Acara dibuka oleh PAC atau PC pelaksana dan seterusnya Keterangan: setiap materi terdapat penugasan seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan lain-
lainKeterangan: setiap materi terdapat penugasan seperti diskusi
dipandu oleh tim pelatih atau fasilitator
kelompok, studi kasus, dan lain-lain
4. Pasca Lakut
3. Tim pelatih dan fasilitator memulai dan memberikan LAKUT adalah pendidikan kader tingkat tertinggi untuk membentuk kader pemimpin
pengantar yang mampu meyakinkan peserta bahwa acara organisasi dan gerakan sosial. Lakut membentuk kader pemimpin yang memiliki
4. Pasca Lakut
kedalaman ideologis dan mampu mengejawantahkan ideologis ahlusunnah waljamaah
tersebut menjadi kebutuhan bagi mereka, dan selanjutnya dalam pergumulan sosio-politik, sosio-budaya dan sosio-ekonomi
LAKUT adalah pendidikan kader tingkat tertinggi untuk
fasilitator melontarkan pertanyaan pertanyaan yang TEKNIK PERTEMUAN
membentuk
1. Dua minggu pascakader
lakut, PC pemimpin organisasi
dan PW sebagai pelaksana mengundangdan gerakan
peserta yang
sederhana untuk mengunggah apa yang didapatkan pada sudah lulus dalam mengikuti lakut
sosial. Lakut olehmembentuk kader pemimpin yang memiliki
saat LAKMUD 2. Acara dibuka PC dan PW pelaksana dan seterusnya diserahkan sepenuhnya
kedalaman ideologis dan mampu mengejawantahkan
kepada peserta untuk melakukan kontrak belajar sendiri diantara mereka
4. Diadakan pertemuan duan minggu sekali selama empat
ideologis ahlusunnah waljamaah dalam pergumulan sosio-
kali pertemuan
politik, sosio-budaya dan sosio-ekonomi
5. Dalam setiap pertemuan selalu dilakukan reviewdan refleksi

terhadap proses pelatihan sebelumnya
TEKNIK PERTEMUAN
6. Adapun waktu dan materi yang bisa disampaikan adalah
1. Dua minggu pasca lakut, PC dan PW sebagai pelaksana
seperti tabel dan keterangan berikut.
mengundang peserta yang sudah lulus dalam mengikuti
lakut
2. Acara dibuka oleh PC dan PW pelaksana dan seterusnya
diserahkan sepenuhnya kepada peserta untuk melakukan

650 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 651
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

kontrak belajar sendiri diantara mereka


3. Tim pelatih dan fasilitator mendampingi mereka dan Tabel
MATERI-MATERI KEGIATAN PASCA LAKUT
memberikan masukan seperlunya jika diminta
4. Jika forum pasif, maka fasilitator memberikan stimulus NO. KEGIATAN TEMA KISIͲKISI WAKTU
1. Diskusi StudiProblem x Pemahamantentang 
pada peserta agar mereka aktif dan dinamis dan dapat Pendidikandi komponenͲkomponen
Indonesia pendidikan(pesertadidik,
membahas agenda follow up berikutnya
pendidik,materi,metode,
5. Dalam pembahasan tersebut, peserta mendiskusikan tentang dantujuan)
x Sistempendidikannasional
materi kegiatan follow up yang diberikan oleh fasilitator x Kebijakananggaran
dengan membuat skala prioritas terhadap materi tersebut. pendidikandan
implementasinya
Peserta dapat menambahkan materi lain terkait dengan KajianKemiskinan x Definisimiskin 
nilai ahlusunnah wal jama’ah dan proses internalisasinya x MacamͲmacamkemiskinan
x Penyebabkemiskinan
serta kepekaan sosial yang masih dirasa perlu diluar materi x Startegipengentasan
yang diberikan oleh fasilitator kemiskinan
Korupsi x Apakorupsiitu? 
6. Dalam sharing tersebut alumni lakut diharapkan langsung x Apasajatindakanyang
termasukkorupsi?
membahas jadwal pelaksanaan secara tuntas untuk x Korupsidalamperspektif
menghindari benturan agenda dengan PC dan PW hukumdanagama
Studilingkungan x Lingkungandanmanusia 
7. PC dan PW pelaksana lakut melibatkan mereka dalam GeoͲpolitikdanGeoͲ  
kegiatan-kegiatan dan bahkan memberikan tugas untuk ekonomi
2 Pelatihan Pelatihan  
menggagas dan merancang bangunan IPPNU ke depan. Community
8. Memperdalam materi ketrampilan organisasi yang meliputi organizer
Gender x Pengetahuan tentang 
leadership, strategi planning, networking dan lobbiying. berbagai bentuk
ketidakadilangender
9. Melibatkan peserta lakut sebagai narasumber atau x Analisagender
fasilitator. x Genderdalamperspektif
hukum,politik,agama,
kesehatan,danlain
sebagainya
PelatihanProͲpoor  
Budget
3 Praktek AnalisisSosial  
PenelitianSosial  
AdvokasiKebijakan  
Anggaransektor
pendidikan

652 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 653
Buku Pedoman Pe ngkade ran Buku Pedoman Pe ngkade ran

Pasca Latpel
pelatihan yang menitikberatkan pengembangan skill dan
wawasan tentang tata cara dan proses melatih dalam rangka
mempersiapkan tenaga pelatih dilingkungan organisasi IPPNU
berdasarkan kebutuhan kader dan kebutuhan organisasi. Untuk
itu perawatan kader yang dibutuhkan, meliputi:
1. Mengikuti dan melaksanakan pelatihan-pelatihan lanjutan
untuk mengasah kemampuan, ketrampilan, melatih, serta
mengolah dan mendinamisir pelatihan-pelatihan sesuai
dengan kebutuhan kader dan organisasi.
2. Menjadi fasilitator di berbagai pelatihan dan pengkaderan
yang dilaksanakan baik secara internal maupun eksternal
organisasi
3. Memperdalam berbagai materi pelatihan sehingga memiliki
kemampuan menganalisa, merancang, serta mengolah
sistem pendidikan dalam rangka memperkaya pola
pendidikan kader baik formal maupun non formal
4. Melakukan latihan-latihan antar sesama fasilitator
bagaimana mengorganisir dan mengelola forum-forum
maupun pelatihan
5. Melakukan kajian-kajian mendalam terhadap berbagai
materi dalam setiap jenjang pengkaderan
6. Membentuk team-team fasilitator sesuai bidang dan
keahlian masing-masing

654 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama 655
Buku Pedoman Pe ngkade ran

656 Ikatan Pelajar P utri Nahd latul Ulama

Anda mungkin juga menyukai