Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KELOMPOK

KEGIATAN PRAKTEK DI RUANG ARJUNA

RSUD BHAKTI DHARMA HUSADA

Tanggal : 29 November – 09 Desember 2021

Disusun Oleh :

1. Mega Astutik (P27824120036)


2. Nisa Ulfina Afwa (P27824120044)
3. Putri Ayu Risky (P27824120049)
4. Reza Amelia (P27824120051)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN 2021
Lembar Pengesahan

Laporan komperhensif yang disusun oleh mahasiswa semester III Prodi D III Kebidanan Sutomo Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun akademik 2021/2022 ini sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya,
Tempat Praktik Ruang Arjuna RSUD Bhakti Dharma Husada
Tanggal Praktik 29 November 2021 s/d 09 Desember 2021

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan,

Dr. Sri Utami, S.KP., M.Kes Elfira Nurul Aini, SST., M.Keb
NIP. 196711141990032001 NIP. 198901252020122004

Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Ruangan Kepala Ruangan

Sri Rahayu A.Md. Kep Eka Arly Wijayanti, A.Md. Kep


NIP. 198403212010012009 NIP. 198109152010012008

Mengetahui

Ka Prodi DIII Kebidanan

Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati, SST., M.Keb

NIP. 197910302005012001
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya saya dapat menyelesaikan
laporan target kompetensi mahasiswa D3 Kebidanan sutomo yang dapat tersusun sesuai dengan rencana
dan jadwal yang telah terlaksana di RSUD Bhakti Dharma Husada.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan
laporan ini, penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna.

Terselesaikannya penyusunan laporan ini, tidak lepas dari berbagai pihak sehingga penulis ingin
terima kasih kepada :
1. Kepada ibu Astuti Setyani, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan POLTEKKES
KEMENKES SURABAYA.
2. Kepada Ibu Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati, SST., M.Keb selaku ketua prodi D3 Kebidanan
Sutomo.
3. Kepada Ibu Ani Media Harumi, SST., M.Keb selaku Penanggung Jawab Praktik Rumah Sakit.
4. Kepada Ibu Dr. Sri Utami, S.KP., M.Kes selaku guru pembimbing satu kami.
5. Kepada Ibu Elfira Nurul Aini, SST., M.Keb , selaku guru pebimbing dua kami.
6. Kepada Ibu Eka Arly Wijayanti , A.Md. Kep selaku Kepala Ruangan Arjuna.
7. Kepada Ibu Sri Rahayu , A.Md.Kep selaku Pembimbing Ruangan Arjuna.
8. orang tua kami yang telah memberi dukungan pada kami untuk mengikuti praktik rumah sakit.

Akhir kata, saya bersyukur dapat terselesaikannya laporan target kompetensi ini, harapan saya
menulis laporan ini agar dapat berguna bagi mahasiswa tahun ajaran berikutnya. Mohon maaf apabila
ada kesalahan penulisan dalam pembuatan penyusunan laporan kompetensi ini. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa membalas segala amal baik siapa saja yang membantu saya.

Surabaya, 11 Desember 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan kurikulum DIII Kebidanan, dilakukan dalam berbagai bentuk pengalaman
belajar berupa proses belajar didalam kelas, laboratorium maupun dilapangan praktek, yang
kesemuanya ini bertujuan ditumbuhkan serta dibina sikap dan kemampuan akademik profesional
pada peserta didik, sesuai tujuan pendidikan yang dirumuskan, termasuk penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan dan atau asuhan
kebidanan dan pengembangan diri sesuai yang dituntut oleh profesi bidan.
Proses Praktik Klinik merupakan kegiatan belajar aktif dalam situasi nyata di lapangan, dirancang
untuk memberikan pengalaman yang komprehensif, sehingga peserta didik dapat lebih mampu
secara fisik maupun mental dalam melakukan peran kemandirian sebagai seorang yang bidan
profesional dalam tatanan pelayanan kesehatan. Kegiatan proses belajar mengajar di lahan praktik
ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara nyata
untuk mendapatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah didapat dikelas dan
dilaboratorium sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang telah diterima selama mengikuti
pendidikan.
Sesuai dengan kurikulum Program studi DIII kebidanan semester III sebagai mata kuliah
dengan penempatan keseluruhan SKS dilapangan klinik, memberikan kemampuan bagi
mahasiswa untuk melaksanakan praktik klinik mandiri yang didasari konsep, sikap dan
keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
neonatus, bayi, anak balita serta KB yang bermasalah sehingga mahasiswa dapat lebih siap dan
percaya diri dalam melakukan peran kemandirian, kolaborasi serta merujuk dengan tepat disemua
tatanan pelayanan kesehatan baik di BPM, Puskesmas dan Rumas sakit dengan pendekatan
manajemen kebidanan.
Disamping itu pelaksanaan kegiatan praktik ini tidak terlepas dari penilaian secara komprehensif
yang dilakukan melalui Uji Kompetensi oleh penguji lahan dan akademik yang telah kompeten
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka mahasiswa semester III TA 2021/2022
mahasiswa Program Studi D3 kebidanan Sutomo POTEKKES KEMENKES SURABAYA akan
melaksanakan Praktek Klinik di RSUD Bhakti Dharma Husada.
1.2 Tujuan penulisan
a. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami kegiatan praktek di ruang Srikandi.
b. Tujuan khusus
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang denah dan kapasitas ruangan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang administrasi dan ketenagaan di ruangan
3. Mahasiswa dapat menyebutkan kasus atau penyakit yang ada diruangan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masing-masing kasus atau penyakit yang ada
diruangan
5. Mahasiswa dapat menyebutkan keterampilan yang ada diruangan

1.3 Metode Penulisan


1.3.1 Sumber Data
Sumber data laporan kerja praktek ini didapatkan dari wawancara langsung dengan
kepala ruangan Arjuna RSUD Bhakti Dharma Husada, arsip-arsip dari menejemen
mengenai penilaian kinerja karyawan sumber data tergolong dari dua jenis yaitu :
a. Data Primer
Sumber data primer adalah suatu data responden individu, kelompok focus serta
internet yang di peroleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan
variabel minat untuk tujuan untuk spesifik study (Uma Sekaran 2011:171). Data primer
didapatkan secara langsung pada saat penulis melakukan praktik lahan pada ruang
Arjuna RSUD Bhakti Dharma Husada, Adapun penulis memproleh data berdasarkan
kegiatan pekerjaan yang penulis lakukan selama praktik lahan
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari
sumber yang telah ada dan suatu catatan atau dokumentasi perusahaan. Publikasi
pemerintah, analisis industri oleh media dan situs web (Busro 2017:232). Data
Sekunder didapatkan lewat literatur serta refrensi lainnya yang tentunya berkaitan
dengan tugas akhir penulis, mulai dari buku yang berkaitan
1.3.2 Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara ialah teknik pengumpulan data dengan melalu tanya jawab baik itu secara
langsung maupun tidak. Disini tentunya penulis melakukan wawancara dengan senior
atau kepala ruangan arjuna RSUD Bhakti Dharma Husada.
b. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan terlibat dalam setiap kegiatan
selama praktik lahan di ruang ARJUNA RSUD Bhakti Dharma Husada guna
memproleh data.
c. Studi Pustaka
Dalam metode studi pustaka penulis dapat mengumpulkan data dengan cara
memperoleh data melalui berbagai buku maupun refrensi lain yang tentunya ada
keterkaitan dengan masalah
BAB II

PENGELOLAAN RUANGAN

2.1 Denah Ruangan

2.2 Kapasitas Ruangan

No. Ruangan Jumlah

1 Rawat inap 11
.
2 VK 3
.
3 Rawat gabung 8
.
2.3 Administrasi ( pengertian dan prosedurnya)

2.3.1 Pasien Baru


Pasien baru adalah pasien yang baru datang dan didaftarkan untuk pertama
kali pasien mendapat pemeriksaan dari dokter yang merawatnya. Setelah selesai di bagian
penerimaan pasien baru, pasien bersama keluarganya pergi menuju ke bagian di mana dirinya
ditempatkan.
2.3.2 Pasien Pulang
Pasien pulang adalah setelah mendaftarkan diri dan mendapatkan perawatan sesuai
dengan kebutuhan maka pasien akan dibolehkan untuk pulang. Bagi pasien yang melakukan
rawat dirumah sakit dengan persetujuan dokter.
Adapun prosedurnya :
1. Memastikan prosedur pasien sesuai dengan arahan dokter
2. Pihak ruangan juga mengecek terkait keadaan pasien untuk memastikan kondisi
pasien yang dipulangkan.
3. Selanjutnya melakukan administrasi pulang dan edukasi pasien pulang.

.
2.3.3 Pasien Meninggal
Pasien meninggal adalah pasien yang mengalami proses berhentinya aktivitas dalam
tubuh biologis individu yang ditandai dengan hilangnya fungsi semua organ.

Adapun prosedurnya :

1. Saat awal terjadi penurunan kondisi dari pihak perawat menelpon dokter yang
merawat dan memberi kabar dokter lain jika kondisi menurun.
2. Pasien dinyatakan meninggal selanjutnya mengisi form yang sudah disediakan
3. Dokter menyapaikan ke keluarga pasien mengenai kondisi pasien
4. Pihak ruangan melaporkan ke ruang jenazah.
2.3.4 Pasien Rujukan
2.3.5 Pasien JKN (jaminan kesehatan nasonal)
2.4 Keterangan (jumlah, nama, jabatan). Sebutkan job deskripsi masing-masing sesuai
tanggungjawabnya

KEPALA
RUANGAN

PJ PJ PJ PJ

SHIFT SHIFT SHIFT SHIFT

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

Kepala Ruangan : Eka Arly Wijayanti A.Md.Kep

Pj Shift : Reny Hamidiyah A.Md.Kep

Sri Rahayu A.Md.Kep

Rita Hariyah A.Md.Kep

Anis A A.Md.Kep

CI : Anik Suastini A.Md.Kep

Rita Hariyanti A.Md.Kep


Sri Rahayu A.Md.Kep

Jumlah Perawat : 23

Asper :1
BAB III

MACAM KASUS DAN JENIS KEGIATAN

3.1 Macam-macam kasus (penyakit) yang ada di ruangan

1) Sebutkan jenis penyakit yang seharusnya ada dan saat mahasiswa praktik

• Dengue Fever

• Gagal Jantung (CHF)

• Hepatitis B

• CVE

• GEA

2) Uraikan definisi/pengertian masing-masing penyakit tersebut

• Dengue Fever

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue


haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada
DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan dirongga tubuh. Sindrome
renjatan dengue (dengue shock syndrome) adal demam berdarah dengue yang
ditandai oleh renjatan/syok (Nurarif & Hardhi, 2015).
Dengue Hemmorhagic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue melalui gigitan nyamuk, penyakit ini telah dengan cepat menyebar di
seluruh wilayah WHO dalam beberapa tahun terakhir. Virus dengue ditularkan oleh
nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan, pada tingkat lebih
rendah, A. albopictus. Penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah tropis, dengan
variasi lokal dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan urbanisasi yang
cepat tidak direncanakan (WHO, 2015).
Dengue adalah penyakit nyamuk yang disebabkan oleh salah satu dari
empat virus dengue yang terkait erat dengan (DENV-1, -2, -3, dan -4). Infeksi
serotipe tersebut untuk hidup, tapi tidak memberikan kekebalan jangka panjang
untuk serotipe lainnya. Dengan demikian, seseorang bisa terinfeksi sebanyak
empat kali, sekali dengan masing-masing serotipe. Virus dengue ditularkan dari
orang ke orang oleh nyamuk Aedes (paling sering Aedes aegypti) (Centers for
Disease Control and Prevention, 2009).

 CHF (Gagal Jantung)

Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) merupakan


kegagalan jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini
dikarenakan terjadi kelainan pada otot-otot jantung sehingga jantung tidak bisa bekerja
secara normal.

Selama ini, gagal jantung digambarkan sebagai kondisi jantung seseorang


yang berhenti bekerja, dalam hal ini adalah berhenti berdetak. Padahal, gagal jantung
berarti ketidakmampuan jantung dalam memompa darah atau ketidakmampuan
jantung memenuhi kuota darah normal yang dibutuhkan tubuh.

 Hepatitis B

Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh
infeksi atau oleh toksin termasuk alcohol (Elizabeth J.Corwin.200:573). Hepatitis juga
dapat diartikan sebagai Peradangan Pada Organ Hati Yang Disebabkan Infeksi
Bakteri, Virus, Proses Autoimun, Obat-Obatan, Perlemakan, Alkohol Dan Zat
Berbahaya Lainnya. Hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan (sel) hati.
Peradangan ini ditandai dengan meningakatan kadar enzim hati. Peningkatan ini
disebabkan adanya gangguan atau kerusakan membran hati. Menurut Reeves
hepatitis adalah peradangan luas pada jaringan hati yang menyebabkan nekrosis dan
degenerasi sel. Ada dua faktor penyebabnya yaitu faktor infeksi dan faktor non infeksi.
Faktor penyebab infeksi antara lain virus hepatitis dan bakteri, sedangkan faktor
penyebab non infeksius antara lain obat-obatan,bahan kimia dan racun.

 CVE

Stroke atau cedera serebrospinal (CVA), adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplay darah ke bagian otak. Sering ini adalah kulminasi
penyakit serebrovaskular selama beberapa tahun. Stroke merupakan sindrom klinis
dengan gejala gangguan fungsi otak secara fokal dan atau global yang berlangsung 24
jam atau lebih yang dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang menetap
lebih dari 24 jam tanpa penyebab lain kecuali gangguan pembuluh darah otak (WHO,
1983)

Stroke diklasifikasikan berdasarkan keadaan patologisnya dibagi menjadi stroke


iskemia dan stroke haemoragic. Stroke iskemia terjadi karena obstruksi total/sebagian
pembuluh darah otak, disebabkan karena thrombosis, emboli, dan hypoperfusi global.
Stroke haemoragic terjadi karena perdarahan subarachnoid, pecahnya pembuluh
darah otak tertentu. Berdasarkan perjalanan penyakitnya, stroke dibagi
menjadi TIA (timbul tiba-tiba dan menghilang beberapa menit/jam), stroke in
evolution (proses progresif beberapa jam sampai hari), dan stroke complete (permanen
sejak awal serangan dan sedikit adanya perbaikan)

 GEA

GE (gastroenteritis) atau di masyarakat umum lebih dikenal dengan diare


adalah pengeluaran feces yang tidak normal dan berbentuk cair / encer dengan
frekwensi lebih banyak dari biasanya dalam sehari > 3x (Dewi, 2010). Sedangkan
menurut Suryadi (2001) GE adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih Bab dengan bentuk tinja yang encer
atau cair. Dan menurut Ngastiyah (2005) GE adalah Bab dengan jumlah tinja yang
banyak dari biasanya, dengan tinja yang berbentuk cairan atau setengah cair dapat
pula disertai frekuwensi defekasi yang meningkat. GE adalah buang air besar
(defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan
air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml / 24 jam. Definisi lain
memakai kriteria frekuwensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari.
Buang air besar encer tersebut dapat / tanpa disertai lendir dan darah. GE akut sering
dengan tanda dan gejala klinis lainnya seperti gelisah, suhu tubuh meningkat,
dehidrasi, nafsu makan menurun, BB menurun, mata dan ubun – ubun cekung
(terutama pada balita) keadaan ini merupakan gejala GE infeksi yang disebabkan oleh
virus, bakteri dan parasit perut (corwin, 2009). GE juga dapat terjadi bersamaan
dengan penyakit infeksi lainnya seperti malaria dan campak, begitu juga dengan
keracunan kimia. Perubahan gut flora (bacteri usus) yang dipicu antibiotic, dapat
menyebabkan GE akut karena pertumbuhan kelebihan dan toksin dari clostridium
difficile (bakteri gram positif anaerob dalam usus besar).

3.2 Macam-macam jenis keterampilan/tindakan perawatan yang ada di ruangan

1) Sebutkan jenis keteramplan yang seharusnya ada di ruangan tersebut

Pemasangan dan pelepasan infus; pemasangan dan pelepasan kateter, injeksi,


personal hygiene, pemeriksaan ttv, pemrosesan alat, menghitung intake dan output
cairan, mengganti cairan infus dan menghitung tetesannya, menyiapkan dan
memberikan obat peroral, menyiapkan dan memberikan obat topikal.

2) Sebutkan jenis keterampilan yang dilakukan oleh mahasiswa

Injeksi, memandikan bayi, menyeka pasien, mengganti cairan infus dan menghitung
tetesannya, memasang dan melepas infus, memasang dan melepas kateter, personal
hygiene, pemeriksaan ttv, pemrosesan alat, menghitung intake dan output cairan,
menyiapkan dan memberikan obat peroral, menyiapkan dan memberikan obat topikal.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari asuhan keperawatan yang dilakukan, didapatkan kesimpulan :

1. Asuhan keperawatan dilakukan dengan teknik pendekatan manajemen asuhan


keperawatan yang dimulai dari pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini
dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari anamnesis riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan keterangan tambahan yang
menyangkut atau yang berhubungan dengan kondisi klien.
2. Diagnosa Asuhan keperawatan ditegakkan berdasarkan adanya keluhan utama,
pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan
dalam.
3. Rencana tindakan yang telah disusun bertujuan agar ibu mendapatkan penanganan
yang bersih dan aman, sesuai dengan kondisinya.
4. Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan adanya
kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih meningkatkan
kualitas pelayanan kebidanan pasien.
5. Tindakan evaluasi telah diberikan semaksimal mungkin dan sesuai standar pelayanan.

4.2 Saran
Dengan adanya laporan sederhana ini, kami mengharapkan agar para pembaca dapat
memahami materi kami dengan baik. Saran sebagai bidan kita harus dapat menempatkan
diri kita dalam mengambil tindakan yang sesuai dengan kebutuhan klien. Saran dari kami
agar para pembaca dapat menguasai materi singkat dalam makalah ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anna Lansia. (2011). Jangan Sepelekan Hepatitis. Jakarta : Penebar Plus.

Beherman E Richard, dkk. 2012. Ilmu Kesehatan Penyakit Dalam. Vol 2. Edisi 15. EGC : Jakarta.

Marilynn E, Doengoes . 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC

Mubarak Wahid Iqbal. 2008. Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta: EGC

Mutaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler . Jakarta :
Salemba Medika.
Nurarif, Amin Huda,dkk. 2015.Keperawatan kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai