Anda di halaman 1dari 11

Konsep IPE dan

IPC dalam praktek


kerja lapangan
terpadu prodi
kebidanan,
keperawatan dan
gizi
Interprofessional education (IPE) dan interprofessional
collaboration (IPC) adalah dua konsep penting dalam
dunia kesehatan, termasuk dalam praktik kerja lapangan
terpadu prodi kebidanan, keperawatan, dan gizi.

IPE merupakan suatu pendekatan yang mengintegrasikan


Pendahuluan

berbagai profesi kesehatan dalam pengajaran dan


pembelajaran, sementara

IPC adalah suatu kerja sama interdisiplin yang dilakukan


oleh berbagai profesi kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien.
Implementasi dalam Praktek Kerja Lapangan

Dalam praktik kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, keperawatan, dan gizi, IPE dan IPC
menjadi sangat penting karena kesehatan bukan hanya tanggung jawab satu profesi
kesehatan saja.

Melalui IPE, mahasiswa dari berbagai profesi kesehatan akan diajarkan tentang
pentingnya bekerja sama dan saling memahami antara satu sama lain.

Sebagai contoh, mahasiswa kebidanan, keperawatan, dan gizi akan belajar bersama-sama
dalam lingkungan klinis dan mempelajari bagaimana masing-masing profesi dapat
berkontribusi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk pasien.
IPE tidak hanya mengajarkan mahasiswa
tentang berbagai disiplin ilmu kesehatan,
tetapi juga melatih mereka untuk bekerja
sama secara efektif dalam tim.
Mahasiswa akan mempelajari keterampilan
seperti komunikasi yang efektif, pembagian
Manfaat tugas, dan pengambilan keputusan bersama.

Hal ini sangat penting karena setelah lulus,


mahasiswa akan bekerja di berbagai
lingkungan kesehatan di mana kolaborasi
dan kerja sama tim sangat penting.
Setelah mahasiswa lulus, IPC akan menjadi kunci penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

Dalam praktik kerja lapangan terpadu prodi kebidanan,


keperawatan, dan gizi, IPC dapat membantu memastikan bahwa
pasien menerima perawatan yang holistik dan terintegrasi.

Hal ini sangat penting karena banyak pasien yang memiliki


masalah kesehatan yang kompleks dan memerlukan perawatan
dari berbagai profesi kesehatan.
Dalam praktik kerja lapangan terpadu, IPC dapat membantu meningkatkan hasil kesehatan
pasien dan efisiensi perawatan. Misalnya, seorang pasien yang menderita diabetes dapat
memerlukan perawatan dari seorang dokter, perawat, ahli gizi, dan ahli farmasi.

Dengan IPC, para profesional kesehatan ini dapat bekerja sama dan mengembangkan
rencana perawatan yang terintegrasi dan terkoordinasi.

Dengan begitu, pasien dapat menerima perawatan yang lebih efektif dan efisien.
Dengan pembagian
• Memberikan edukasi tentang manajemen diabetes pada
ibu hamil yang menderita diabetes gestasional atau
tugas yang jelas, setiap
memiliki risiko tinggi mengembangkan diabetes melitus
• Melakukan monitoring dan pengelolaan diabetes anggota tim kesehatan
selama kehamilan
kebidanan • Menjelaskan risiko diabetes pada bayi yang dilahirkan dapat fokus pada
dari ibu yang menderita diabetes
• Memberikan dukungan psikologis pada pasangan dan
keluarga terkait manajemen diabetes selama kehamilan
perannya masing-
dan persalinan
masing dalam merawat
pasien dengan diabetes
melitus dan
• Memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat
keluarganya. Hal ini
dan aman bagi pasien yang menderita diabetes
• Membuat rencana makan yang sesuai dengan kondisi dapat membantu
pasien dan membantu pasien dalam menjalankannya

Gizi • Melakukan pemantauan terhadap asupan nutrisi pasien meningkatkan kualitas


dan memastikan bahwa pasien mengonsumsi makanan
yang sesuai dengan kebutuhan gizi mereka
• Memberikan edukasi tentang penggunaan pengganti
perawatan dan hasil
gula yang aman dan sesuai untuk pasien dengan
diabetes kesehatan pasien.
Selain itu, kolaborasi
yang baik antara
keperawatan, gizi, dan
• Melakukan pemeriksaan fisik, seperti pengukuran
tekanan darah, kadar gula darah, dan pemeriksaan kaki
kebidanan dapat
untuk mengidentifikasi potensi komplikasi
• Menjaga kebersihan dan kesehatan kaki pasien membantu memastikan
Keperawatan • Memberikan edukasi tentang penggunaan obat-obatan
dan insulin, serta teknik pengukuran kadar gula darah bahwa pasien
• Memantau dan merekam data kesehatan pasien
• Memberikan dukungan emosional dan psikologis pada
pasien dan keluarga
menerima perawatan
yang holistik dan
terpadu.
1. Melakukan assessment terhadap pasien dan keluarga, termasuk identifikasi gejala dan tingkat keparahan
penyakit.
2. Memberikan perawatan khusus seperti pemberian oksigen, nebulizer, atau pemberian obat-obatan
sesuai dengan resep dokter.
KEPERAWATAN 3. Memonitor kondisi pasien dan memberikan intervensi segera jika terjadi perburukan kondisi pasien.
4. Memberikan edukasi kesehatan kepada keluarga mengenai tanda dan gejala perburukan kondisi pasien,
tindakan darurat, serta tindakan pencegahan penularan penyakit.
5. Memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga untuk membantu mengurangi stres dan
meningkatkan kualitas hidup selama masa pemulihan

• Menyediakan makanan yang kaya nutrisi dan mengandung banyak vitamin dan mineral, seperti buah-
buahan dan sayuran.
• Membantu pasien dan keluarga dalam merencanakan diet yang sehat dan sesuai dengan kondisi pasien,
ISPA GIZI misalnya diet rendah garam dan rendah lemak.
• Memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan nutrisi yang cukup dan cara memasak makanan yang
sehat.
• Memonitor asupan nutrisi pasien dan memberikan intervensi segera jika terjadi malnutrisi.

• Memberikan perawatan pada ibu hamil yang menderita ISPA, termasuk monitoring perkembangan janin,
pemeriksaan kesehatan ibu hamil, dan memberikan intervensi sesuai dengan keadaan.
• Memberikan edukasi mengenai perawatan diri selama masa kehamilan dan cara pencegahan penularan
KEBIDANAN
penyakit pada janin.
• Memberikan dukungan emosional dan informasi mengenai persalinan bagi pasangan suami-istri yang
hendak melahirkan.
•Mengawasi kondisi pasien dan memonitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh.
•Menilai kondisi pasien, termasuk kemampuan untuk berbicara, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Keperawatan •Membantu pasien dalam perawatan mandi, makan, dan kebersihan diri lainnya.
•Memberikan obat-obatan dan perawatan luka jika diperlukan.
•Memonitor dan merencanakan tindak lanjut, termasuk pemeriksaan medis dan terapi rehabilitasi.
stroke

•Memberikan nasihat dan pengaturan diet yang tepat, sesuai dengan kebutuhan pasien yang sedang dalam masa penyembuhan
stroke.
Gizi •Menilai asupan nutrisi yang diperlukan dan menyusun rencana diet yang sesuai dengan kondisi pasien, seperti mengatur jenis
makanan yang harus dikonsumsi atau batasan konsumsi makanan tertentu.
•Mengawasi asupan nutrisi dan mengajarkan keluarga untuk mempersiapkan makanan sehat dan bergizi untuk pasien.

•Membantu memantau kondisi ibu dan bayi, khususnya jika pasien stroke adalah seorang ibu hamil atau baru melahirkan.
•Memberikan dukungan psikologis dan emosional kepada ibu dan keluarganya.
Kebidanan
•Membantu mempersiapkan dan merencanakan perawatan setelah keluar dari rumah sakit, termasuk mengatur janji temu dengan
dokter dan profesional kesehatan lainnya serta memberikan informasi tentang perawatan mandiri dan perubahan dalam pola hidup.
keperawatan Gizi Kebidanan

•Membantu mendeteksi tanda-


•Membantu ibu dalam
tanda stunting pada anak,
•Menilai status gizi anak dan ibu, persalinan, memantau tanda-
seperti pertumbuhan yang
dan memberikan rekomendasi tanda persalinan yang normal
lambat, berat badan yang
untuk meningkatkan asupan gizi. dan memberikan perawatan
rendah, dan masalah kesehatan
medis jika diperlukan.
lainnya.

•Memberikan edukasi gizi pada


•Menyediakan perawatan dasar
keluarga, seperti cara memilih •Menyediakan perawatan dasar
untuk anak, seperti merawat
makanan bergizi, cara mengolah untuk bayi baru lahir, seperti
luka, memberikan obat-obatan,
makanan, dan frekuensi serta pemeriksaan bayi dan pemberian
dan memantau tanda-tanda
jumlah makanan yang harus vaksin.
vital.
dikonsumsi.

•Memberikan edukasi kesehatan


•Memberikan edukasi kesehatan
pada ibu dan keluarga, seperti
pada keluarga, seperti cara
•Memberikan suplemen gizi, jika cara menjaga bayi yang sehat,
merawat anak yang sakit,
diperlukan. cara memberikan ASI secara
pentingnya imunisasi, dan cara
eksklusif, dan cara memantau
menjaga kebersihan lingkungan.
pertumbuhan bayi.

•Memberikan konseling gizi,


•Mengarahkan keluarga ke seperti menyelesaikan masalah
layanan kesehatan lainnya, jika terkait dengan asupan makanan,
diperlukan. memberikan tips cara menyusui
yang benar, dan lain-lain.
• IPE dan IPC sangat penting dalam praktik kerja
lapangan terpadu prodi kebidanan,
keperawatan, dan gizi.
• Melalui IPE, mahasiswa akan belajar tentang
pentingnya bekerja sama antara berbagai
Kesimpulan profesi kesehatan, sementara IPC akan
membantu para profesional kesehatan
memberikan pelayanan kesehatan yang
holistik dan terintegrasi.
• Kedua konsep ini sangat penting dalam
meningkatkan hasil yang efektif dan efisien

Anda mungkin juga menyukai